SlideShare a Scribd company logo
BAB I
                              PENDAHULUAN




A. Latar Belakang

       BLU merupakan salah satu produk reformasi sistem keuangan negara.
Kisahnya dimulai di era Orde Baru. Saat itu dan beberapa tahun
pascareformasi, Indonesia masih menggunakan sistem penganggaran
tradisional, yang mendahulukan input daripada output. Penganggaran
semacam ini akhirnya disadari merugikan negara karena sifatnya yang
incrementalism dan line-item, contohnya item anggaran hanya ditambah atau
dikurangi nominalnya atas dasar data tahun sebelumnya tanpa ada kajian
yang lebih mendalam (Mardiasmo, 2009).

       Karenanya, salah satu aspek reformasi sistem keuangan negara
adalah mengubah sistem penganggaran kuno ini menjadi penganggaran
berbasis kinerja, yang merupakan paham New Public Management (NPM).
Diharapkan, penganggaran ini dapat mencerminkan pengeluaran/pendapatan
yang   dibutuhkan    oleh   setiap   kegiatan/unit   sehingga    masing-masing
kegiatan/program/unit dapat diukur kinerjanya.

       Lalu,   dengan   adanya       UU   Nomor      1   tahun   2004   tentang
Perbendaharaan Negara, UU Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan
Negara, dan UU Nomor 15 tahun 2005, terbukalah kesempatan bagi instansi
pemerintah untuk menerapkan basis kinerja baru: Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum. Hakikatnya, BLU merupakan instansi pemerintah
(bertanggung jawab pada kementerian tertentu) yang memberikan pelayanan
pada publik, yang dalam aktivitasnya mengikuti prinsip efisiensi, efektivitas,
dan produktivitas.


                                                                              1
Sejalan dengan telah disetujuinya UNS menjadi Badan Layanan
Umum oleh Menteri Keuangan yang tertuang dalam Keputusan Menteri
Keuangan Nomor : 52/KMK.05/2009 tertanggal 27 Februari 2009, UNS
dinyatakan sebagai salah satu dari beberapa PTN di Indonesia yang berubah
statusnya menjadi Badan Layanan Umum (BLU). Penyempurnaan Tata
Kelola UNS pun dilakukan dengan menetapkan Kerangka Pengembangan
Pola BLU UNS yakni Organisasi dan Tatalaksana, Akuntabilitas dan
Transparansi.


B. Rumusan Masalah
      Bagaimana implementasi BLU di Universitas Sebelas Maret?




                                                                        2
BAB II
                             PEMBAHASAN



      Di sebuah universitas, dalam situasi adanya UU Pendidikan Tinggi,
salah satu perubahan yang menarik adalah adanya one-gate-policy di level
rektorat. Kebijakan ini merupakan pengaturan dimana seluruh penerimaan
dana akan melalui satu pintu di universitas. Model pengelolaan BLU atau PT
badan hukum tentunya akan menggunakan kebijakan ini. Konsekuensi
adalah sistem keuangan yang terintegrasi mulai dari perencanaan kegiatan,
penganggaran, pelaksanaan anggaran, dan ujungnya pelaporan. Hal ini
tidaklah mudah karena masih memerlukan pengintegrasian dari seluruh unit
kerja yang ada di masing-masing fakultas.

      Pada    saat   ini Unit kerja   di bawah   Fakultas-Fakultas masih
diperbolehkan untuk menerima dana dari luar berupa dana penelitian,
kerjasama    dan/atau   pelatihan/seminar/workshop.   Kebijakan   one-gate
memaksa penerimaan dana harus melalui satu rekening di Universitas.

Gambaran tentang alur penerimaan dulu dan saat ini dapat dilihat pada
gambar berikut :




                                                                        3
Model penerimaan ini diubah menjadi sebagai berikut:




      Dengan melihat alur saat one-gate-policy ini diberlakukan, maka
semua rekening di fakultas dan di unit penelitian harus dihapus, diganti
dengan rekening rektor. Logikanya Sisa Hasil Usaha (SHU) dari unit kerja
yang biasanya di simpan di rekening unit kerja atau fakultas, harus dikirim ke
universitas. Dalam rangka kebijakan one-gate-policy ini, yang menjadi
kekhawatiran pengelola unit-unit penelitian adalah:

      Turunnya dana dari pihak universitas sulit, dan akan terlambat
      sehingga membuat program penelitian terlambat pula.
      Dana penelitian yang masuk melalui universitas bisa dipotong oleh
      pihak rektorat tanpa ada negosiasi.
      Dana yang masuk ke sebuah unit, bisa dipergunakan oleh Unit Kerja
      lainnya. Dikhawatirkan dapat terjadi kesulitan cash-flow proyek
      penelitian kalau terjadi percampuran ini.
      Sisa Hasil Usaha yang dihasilkan oleh sebuah unit kerja, bisa
      tercampur dengan sisa hasil usaha/kerugian dari unit kerja lainnya.
      Akibat dari situasi ini, maka tidak ada insentif bagi unit yang penghasil
      dan efisien.



                                                                             4
Sebagai catatan: Di unit penelitian sangat membutuhkan dana yang disebut
sebagai prefinancing fund. Prefinancing ini dipergunakan untuk mendanai
terlebih dahulu atas kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan karena biasanya
dana cair setelah kontrak ditanda-tangani. Dana ini biasanya diambil dari
SHU (sisa hasil usaha).

      Para pengelola unit penelitian merasakan bahwa masa depan unit
penelitian akan suram dengan one-gate policy. Sebagian pengelola unit
penelitian bahkan sudah berusaha membikin lembaga penelitian swasta, di
luar universitas untuk mengelola proyek penelitian.

Pola Tata Kelola BLU UNS


Penyempurnaan tata kelola UNS, dilakukan dengan menetapkan:
   1. Organisasi dan Tatalaksana (struktur organisasi, prosedur kerja,
      ketersediaan dan rencana pengembangan SDM)
   2. Akuntabilitas       (kebijakan,      mekanisme/prosedur,       media
      pertanggungjawaban program, kegiatan, dan keuangan)
   3. Transparansi (akses dan media untuk masyarakat mengetahui
      pelaksanaan/kinerja UNS)


Hasil analisis kondisi tata kelola UNS sebelum penerapan PPK-BLU :
   1. Kekurangjelasan prosedur, kewenangan, dan mekanisme kerja
      administrasi di berbagai bidang
   2. Belum mantapnya Pola Tata Kelola di UNS, terutama dibidang
      pengendalian kegiatan dan pengelolaan asset (Keuangan dan SDM)
      serta Sistem Informasi
   3. Inefisiensi dalam pengelolaan sumber daya
   4. Hambatan birokrasi dan peraturan perundangan yang berlaku



                                                                         5
Penyempurnaan Tata Kelola UNS dengan penerapan BLU, dilakukan
melalui:
   1. Perbaikan kualitas layanan dengan prinsip efisiensi, relevansi,
       transparansi dan akuntabilitas
   2. Perbaikan manual mutu & sistem informasi, agar unit kerja di UNS
       memiliki kapasitas dan kecepatan yang memadai dalam membuat
       perencanaan dan keputusan
   3. Dukungan Hibah untuk perbaikan manajemen


Struktur Organisasi setelah penerapan BLU


Best   practices   kondisi   eksisting   dipertahankan   dan   dikembangkan
efektivitasnya dengan penguatan akuntabilitas, transparansi organisasi, dan
efisiensi yang menjadi tujuan utama untuk membangun kesehatan organisasi
dan perbaikan layanan di di UNS
Maka UNS membentuk:
       Dewan Pengawas, yang bertugas melakukan pengawasan terhadap
       pengelolaan universitas
       Unit Usaha, yang bertugas mengembangkan kegiatan usaha sebagai
       upaya meningkatkan pendapatan di luar anggaran APBN dan PNBP

Akuntabilitas UNS mencakup mekanisme/prosedur pencapaian tujuan yang
didalamnya mengandung kebijakan-kebijakan mulai dari perencanaan hingga
pertanggungjawaban, meliputi:

       Akuntabilitas program
       Akuntabilitas kegiatan
       Akuntabilitas keuangan


                                                                          6
Asas Pengelolaan Keuangan BLU UNS:

  1. Tertib, dikelola secara tepat waktu dan tepat guna didukung dengan
     bukti administrasi yang dapat dipertanggungjawabkan
  2. Taat   pada       peraturan   perundangan         yang    berlaku,   harus
     berpedoman pada peraturan perundang-undangan
  3. Efektif, pencapaian program dengan target yang ditetapkan, yaitu
     dengan membandingkan keluaran dan hasil
  4. Efisien, merupakan pencapaian maksimum dengan masukan tertentu
     atau penggunan masukan terendah untuk mencapai keluaran tertentu
  5. Ekonomis, perolehan masukan dengan kualitas dan kuantitas tertentu
     pada tingkat harga terendah
  6. Transparan,    prinsip     keterbukaan     yang    memungkinkan      sivitas
     akademika mengetahui dan mendpatkan akses informasi seluas-
     luasnya tentang keu BLU-UNS
  7. Bertanggung       jawab,    perwujudan     kewajiban     seseorang   untuk
     mempertanggungjawabkan pengelolaan dan pengendalian sumber
     daya   dan    pelaksanaan      kebijakan    yang    dipercayakan     dalam
     pencapaian tujuan
  8. Keadilan, keseimbangan distribusi kewengangan dan pendanaanya
     dan/atau keseimbangan distribusi hak dan kewajiban berdasarkan
     pertimbangan yang obyektif
  9. Kepatutan, tindakan atau suatu sikap yang dilakukan dengan wajar
     dan profesional
  10. Manfaat untuk civitas akademika dan masyarakat, PK BLU UNS
     diutamakan untuk pemenuhan kebutuhan civitas akademika dan
     masyarakat.




                                                                               7
Keuntungan FLEKSIBILITAS PK BLU Bagi UNS:
•   Pendapatan yang diperoleh universitas dapat digunakan langsung
•   Belanja menjadi fleksible budget dengan ambang batas
•   Pengelolaan Kas dengan pemanfaatan idle cash, hasilnya digunakan
    untuk BLU
•   Pengelolaan Piutang, dapat memberikan piutang usaha
•   Dapat melakukan utang sesuai jenjang, tanggung jawab pelunasan pada
    BLU
•   Investasi jangka pendek oleh BLU, jangka panjang melalu ijin Menkeu
•   Pengelolaan Barang dapat dikecualikan dari aturan umum pengadaan,
    barang inventaris dapat dihapus BLU
•   Akuntansi sesuai dengan standar akuntansi keuangan IAI
•   Remunerasi    dilakukan   sesuai   tingkat   tanggung      jawab    dan
    profesionalisme
•   Surplus/Defisit, surplus dapat digunakan untuk tahun berikutnya, defisit
    dapat dimintakan dari APBN
•   Pegawai PNS dan Profesional Non-PNS
•   Organisasi dan nomenklatur diserahkan kepada K/L & BLU ybs.




                                                                          8
BAB III
                                PENUTUP


A. Kesimpulan

      Pergantian menjadi BLU pun jika dicermati tidak membawa dampak
yang terlalu buruk. Hanya sedikit keleluasaan dalam berotonomi yang
menjadi terbatasi. BLU sendiri merupakan wujud transformasi manajemen
sektor publik di Indonesia. Ini direalisasikan dengan diadopsinya konsep
NPM di Indonesia, yang diejawantahkan dalam reformasi sistem keuangan,
yang sampai saat ini belum selesai.
      Sebenarnya, apapun status PT, bukanlah sebuah masalah yang
besar. Yang perlu dijadikan perhatian oleh pemerintah dan pengelola PT
adalah masyarakat yang memiliki hak untuk mengenyam pendidikan hingga
perguruan tinggi. Apapun status PT dan bagaimanapun kebijakannya,
sepatutnyalah berpihak kepada masyarakat. Pun tidak hanya kepada kaum
elite yang dapat membayar tinggi untuk diterima di PT, tetapi juga mereka
kaum akar rumput yang ingin mendapatkan ilmu di bangku perkuliahan.


B. Saran

      Seharusnya, institusi pendidikan tinggi diberi kewenangan untuk
memberi pelayanan kepada masyarakat terkait dengan pelayanan jasa non
kependidikan. Jadi lembaga ini tidak hanya “menjual” jasa pendidikan saja,
seperti: jasa kurikuler, penelitian, pengabdian masyarakat, administrasi
pendidikan dan co-kurikuler, akan tetapi juga semestinya bisa “menjual” jasa
layanan    masyarakat   yang    memiliki    relevansi   dengan   kepentingan
pengembangan     pendidikan.   Jadi    yang   diukur    adalah   produk   dan
pendayagunaannya yang dihasilkan melalui usaha-usaha tersebut, meskipun
usaha itu bercorak non kependidikan.


                                                                            9
DAFTAR PUSTAKA


Djafar Saidi, Muhammad, 2011, Hukum Keuangan Negara, Edisi Revisi,
          Jakarta: Rajawali Pers


Sumber lain:
http://bozded.blogspot.com Diakses pada tanggal 8 Desember 2012
http://blu.staff.uns.ac.id Diakses pada tanggal 8 Desember 2012
http://nursyam.sunan-ampel.ac.id Diakses pada tanggal 8 Desember 2012
http://lpmnovum.blogspot.com Diakses pada tanggal 8 Desember 2012




                                                                        10

More Related Content

Viewers also liked

Daya pembeda
Daya pembedaDaya pembeda
Daya pembeda
Arif Winahyu
 
Microsoft office power point 2007
Microsoft office power point 2007Microsoft office power point 2007
Microsoft office power point 2007
'irul Nepatro'
 
Strategi penalaran dan komunikasi
Strategi penalaran dan komunikasiStrategi penalaran dan komunikasi
Strategi penalaran dan komunikasiLukman
 
Presentatie KKN
Presentatie KKNPresentatie KKN
Presentatie KKN
KWP Gebiedsontwikkelaars
 
Mat kelas xii ipa
Mat kelas xii ipaMat kelas xii ipa
Mat kelas xii ipa
Nurudin Forza
 
Interface pada www.blitzmegaplex.com
Interface pada www.blitzmegaplex.comInterface pada www.blitzmegaplex.com
Interface pada www.blitzmegaplex.comVeronika Liliyani
 
Hukum Telekomunikasi, AMERIKA dan konferensi ITU DUBAI 2012
Hukum Telekomunikasi, AMERIKA dan konferensi ITU DUBAI 2012Hukum Telekomunikasi, AMERIKA dan konferensi ITU DUBAI 2012
Hukum Telekomunikasi, AMERIKA dan konferensi ITU DUBAI 2012
Rachardy Andriyanto
 
Uin suska
Uin suskaUin suska
Uin suska
Tito Alba
 
sosiologi akomodasi dan kerjasama
 sosiologi akomodasi dan kerjasama sosiologi akomodasi dan kerjasama
sosiologi akomodasi dan kerjasama
ervinaidil
 
Prosedur kompleks
Prosedur kompleks Prosedur kompleks
Prosedur kompleks akbarferdi
 
Software enginering
Software engineringSoftware enginering
Software enginering
Rahmatdi Black
 
Calk1
Calk1Calk1
Calk1
i4d
 
profile pandawa fm
profile pandawa fmprofile pandawa fm
profile pandawa fm
Eko Susilo
 
Ujian tengah semester gasal 2010 (susulan)
Ujian tengah semester gasal 2010 (susulan)Ujian tengah semester gasal 2010 (susulan)
Ujian tengah semester gasal 2010 (susulan)
Darwin Damanik
 
01 panlak pengembangan_pusat_tik_2011
01 panlak pengembangan_pusat_tik_201101 panlak pengembangan_pusat_tik_2011
01 panlak pengembangan_pusat_tik_2011Fritz Triz
 
Uu parpol & prospek berkarir dalam partai ganjar pranowo
Uu parpol & prospek berkarir dalam partai   ganjar pranowoUu parpol & prospek berkarir dalam partai   ganjar pranowo
Uu parpol & prospek berkarir dalam partai ganjar pranowo
Dendy Borman
 

Viewers also liked (20)

Daya pembeda
Daya pembedaDaya pembeda
Daya pembeda
 
1. organisasi sel
1. organisasi sel1. organisasi sel
1. organisasi sel
 
Microsoft office power point 2007
Microsoft office power point 2007Microsoft office power point 2007
Microsoft office power point 2007
 
Strategi penalaran dan komunikasi
Strategi penalaran dan komunikasiStrategi penalaran dan komunikasi
Strategi penalaran dan komunikasi
 
Presentatie KKN
Presentatie KKNPresentatie KKN
Presentatie KKN
 
Mat kelas xii ipa
Mat kelas xii ipaMat kelas xii ipa
Mat kelas xii ipa
 
Baru
BaruBaru
Baru
 
Interface pada www.blitzmegaplex.com
Interface pada www.blitzmegaplex.comInterface pada www.blitzmegaplex.com
Interface pada www.blitzmegaplex.com
 
Hukum Telekomunikasi, AMERIKA dan konferensi ITU DUBAI 2012
Hukum Telekomunikasi, AMERIKA dan konferensi ITU DUBAI 2012Hukum Telekomunikasi, AMERIKA dan konferensi ITU DUBAI 2012
Hukum Telekomunikasi, AMERIKA dan konferensi ITU DUBAI 2012
 
Doc2
Doc2Doc2
Doc2
 
Uin suska
Uin suskaUin suska
Uin suska
 
sosiologi akomodasi dan kerjasama
 sosiologi akomodasi dan kerjasama sosiologi akomodasi dan kerjasama
sosiologi akomodasi dan kerjasama
 
Prosedur kompleks
Prosedur kompleks Prosedur kompleks
Prosedur kompleks
 
Software enginering
Software engineringSoftware enginering
Software enginering
 
Calk1
Calk1Calk1
Calk1
 
profile pandawa fm
profile pandawa fmprofile pandawa fm
profile pandawa fm
 
Ujian tengah semester gasal 2010 (susulan)
Ujian tengah semester gasal 2010 (susulan)Ujian tengah semester gasal 2010 (susulan)
Ujian tengah semester gasal 2010 (susulan)
 
01 panlak pengembangan_pusat_tik_2011
01 panlak pengembangan_pusat_tik_201101 panlak pengembangan_pusat_tik_2011
01 panlak pengembangan_pusat_tik_2011
 
Uu parpol & prospek berkarir dalam partai ganjar pranowo
Uu parpol & prospek berkarir dalam partai   ganjar pranowoUu parpol & prospek berkarir dalam partai   ganjar pranowo
Uu parpol & prospek berkarir dalam partai ganjar pranowo
 
Materi sesi kopsis
Materi sesi kopsisMateri sesi kopsis
Materi sesi kopsis
 

Similar to Bab i uns

Inisiasi 8
Inisiasi 8Inisiasi 8
Inisiasi 8
laila rahma
 
Manajemen Keuangan Sekolah, Mengelola keuangan sekolah
Manajemen Keuangan Sekolah, Mengelola keuangan sekolahManajemen Keuangan Sekolah, Mengelola keuangan sekolah
Manajemen Keuangan Sekolah, Mengelola keuangan sekolah
Home
 
Penerapan akuntansi berbasis akrual pada osp di kota bogor 4 a akuntansi
Penerapan akuntansi berbasis akrual pada osp di kota bogor 4 a akuntansiPenerapan akuntansi berbasis akrual pada osp di kota bogor 4 a akuntansi
Penerapan akuntansi berbasis akrual pada osp di kota bogor 4 a akuntansi
TiaApriani3
 
JUKNIS SPJ-BOS TAHUN 2012
JUKNIS SPJ-BOS TAHUN 2012JUKNIS SPJ-BOS TAHUN 2012
JUKNIS SPJ-BOS TAHUN 2012
NASuprawoto Sunardjo
 
LAPORAN MAGANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHAR...
LAPORAN MAGANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHAR...LAPORAN MAGANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHAR...
LAPORAN MAGANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHAR...
Sutny_Wulan_Sary_Puasa
 
Sim7, listiyono, prof. dr. ir. hapzi ali, cma, mm, conceptual framework, univ...
Sim7, listiyono, prof. dr. ir. hapzi ali, cma, mm, conceptual framework, univ...Sim7, listiyono, prof. dr. ir. hapzi ali, cma, mm, conceptual framework, univ...
Sim7, listiyono, prof. dr. ir. hapzi ali, cma, mm, conceptual framework, univ...
Listi yono
 
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 9
EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 9EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 9
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 9
Diponegoro University
 
Tata Kelola Anggaran pada Perguruan Tinggi Negeri
Tata Kelola Anggaran pada Perguruan Tinggi NegeriTata Kelola Anggaran pada Perguruan Tinggi Negeri
Tata Kelola Anggaran pada Perguruan Tinggi Negeri
Sujatmiko Wibowo
 
Management Control System (Sistem Pengendalian Manajemen) di SMK Negeri 1 Bin...
Management Control System (Sistem Pengendalian Manajemen) di SMK Negeri 1 Bin...Management Control System (Sistem Pengendalian Manajemen) di SMK Negeri 1 Bin...
Management Control System (Sistem Pengendalian Manajemen) di SMK Negeri 1 Bin...
Joko Prasetiyo
 
2.-Pengelolaan-Keuangan-BLU.pptx
2.-Pengelolaan-Keuangan-BLU.pptx2.-Pengelolaan-Keuangan-BLU.pptx
2.-Pengelolaan-Keuangan-BLU.pptx
MuhammadIqbalDhanart1
 
BADAN LAYANAN UMUM-AKNT SEKTOR PUBLIK
BADAN LAYANAN UMUM-AKNT SEKTOR PUBLIKBADAN LAYANAN UMUM-AKNT SEKTOR PUBLIK
BADAN LAYANAN UMUM-AKNT SEKTOR PUBLIK
rohima _yesung
 
Pengelolaan Keuangan.ppt
Pengelolaan Keuangan.pptPengelolaan Keuangan.ppt
Pengelolaan Keuangan.ppt
HMToha1
 
4 1Prinsip Prinsip Anti Korupsi.pptx
4 1Prinsip Prinsip Anti Korupsi.pptx4 1Prinsip Prinsip Anti Korupsi.pptx
4 1Prinsip Prinsip Anti Korupsi.pptx
Edison Thomas
 
JUMIATI C202 21 048 - PROPOSAL3.docx
JUMIATI C202 21 048 - PROPOSAL3.docxJUMIATI C202 21 048 - PROPOSAL3.docx
JUMIATI C202 21 048 - PROPOSAL3.docx
IlmiAdifa
 
ADM_KEUANGAN.pdf
ADM_KEUANGAN.pdfADM_KEUANGAN.pdf
ADM_KEUANGAN.pdf
ikhwandwikesuma2
 
Administrasi Pendidikan Bidang Garapan Keuangan
Administrasi Pendidikan Bidang Garapan KeuanganAdministrasi Pendidikan Bidang Garapan Keuangan
Administrasi Pendidikan Bidang Garapan Keuangan
Raka Juanda Sanjaya
 
2. mulyati ojl keuangan
2. mulyati ojl keuangan2. mulyati ojl keuangan
2. mulyati ojl keuanganMulyati Rahman
 
Bidang garapan keuangan
Bidang garapan keuanganBidang garapan keuangan
Bidang garapan keuangan
syafiul huda
 
Manajemen Finansial
Manajemen FinansialManajemen Finansial
Manajemen Finansial
pjj_kemenkes
 
DANA BOS & TRANSPARANSI ANGGARAN.pptx
DANA BOS & TRANSPARANSI ANGGARAN.pptxDANA BOS & TRANSPARANSI ANGGARAN.pptx
DANA BOS & TRANSPARANSI ANGGARAN.pptx
rurita ningrum
 

Similar to Bab i uns (20)

Inisiasi 8
Inisiasi 8Inisiasi 8
Inisiasi 8
 
Manajemen Keuangan Sekolah, Mengelola keuangan sekolah
Manajemen Keuangan Sekolah, Mengelola keuangan sekolahManajemen Keuangan Sekolah, Mengelola keuangan sekolah
Manajemen Keuangan Sekolah, Mengelola keuangan sekolah
 
Penerapan akuntansi berbasis akrual pada osp di kota bogor 4 a akuntansi
Penerapan akuntansi berbasis akrual pada osp di kota bogor 4 a akuntansiPenerapan akuntansi berbasis akrual pada osp di kota bogor 4 a akuntansi
Penerapan akuntansi berbasis akrual pada osp di kota bogor 4 a akuntansi
 
JUKNIS SPJ-BOS TAHUN 2012
JUKNIS SPJ-BOS TAHUN 2012JUKNIS SPJ-BOS TAHUN 2012
JUKNIS SPJ-BOS TAHUN 2012
 
LAPORAN MAGANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHAR...
LAPORAN MAGANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHAR...LAPORAN MAGANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHAR...
LAPORAN MAGANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHAR...
 
Sim7, listiyono, prof. dr. ir. hapzi ali, cma, mm, conceptual framework, univ...
Sim7, listiyono, prof. dr. ir. hapzi ali, cma, mm, conceptual framework, univ...Sim7, listiyono, prof. dr. ir. hapzi ali, cma, mm, conceptual framework, univ...
Sim7, listiyono, prof. dr. ir. hapzi ali, cma, mm, conceptual framework, univ...
 
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 9
EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 9EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 9
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 9
 
Tata Kelola Anggaran pada Perguruan Tinggi Negeri
Tata Kelola Anggaran pada Perguruan Tinggi NegeriTata Kelola Anggaran pada Perguruan Tinggi Negeri
Tata Kelola Anggaran pada Perguruan Tinggi Negeri
 
Management Control System (Sistem Pengendalian Manajemen) di SMK Negeri 1 Bin...
Management Control System (Sistem Pengendalian Manajemen) di SMK Negeri 1 Bin...Management Control System (Sistem Pengendalian Manajemen) di SMK Negeri 1 Bin...
Management Control System (Sistem Pengendalian Manajemen) di SMK Negeri 1 Bin...
 
2.-Pengelolaan-Keuangan-BLU.pptx
2.-Pengelolaan-Keuangan-BLU.pptx2.-Pengelolaan-Keuangan-BLU.pptx
2.-Pengelolaan-Keuangan-BLU.pptx
 
BADAN LAYANAN UMUM-AKNT SEKTOR PUBLIK
BADAN LAYANAN UMUM-AKNT SEKTOR PUBLIKBADAN LAYANAN UMUM-AKNT SEKTOR PUBLIK
BADAN LAYANAN UMUM-AKNT SEKTOR PUBLIK
 
Pengelolaan Keuangan.ppt
Pengelolaan Keuangan.pptPengelolaan Keuangan.ppt
Pengelolaan Keuangan.ppt
 
4 1Prinsip Prinsip Anti Korupsi.pptx
4 1Prinsip Prinsip Anti Korupsi.pptx4 1Prinsip Prinsip Anti Korupsi.pptx
4 1Prinsip Prinsip Anti Korupsi.pptx
 
JUMIATI C202 21 048 - PROPOSAL3.docx
JUMIATI C202 21 048 - PROPOSAL3.docxJUMIATI C202 21 048 - PROPOSAL3.docx
JUMIATI C202 21 048 - PROPOSAL3.docx
 
ADM_KEUANGAN.pdf
ADM_KEUANGAN.pdfADM_KEUANGAN.pdf
ADM_KEUANGAN.pdf
 
Administrasi Pendidikan Bidang Garapan Keuangan
Administrasi Pendidikan Bidang Garapan KeuanganAdministrasi Pendidikan Bidang Garapan Keuangan
Administrasi Pendidikan Bidang Garapan Keuangan
 
2. mulyati ojl keuangan
2. mulyati ojl keuangan2. mulyati ojl keuangan
2. mulyati ojl keuangan
 
Bidang garapan keuangan
Bidang garapan keuanganBidang garapan keuangan
Bidang garapan keuangan
 
Manajemen Finansial
Manajemen FinansialManajemen Finansial
Manajemen Finansial
 
DANA BOS & TRANSPARANSI ANGGARAN.pptx
DANA BOS & TRANSPARANSI ANGGARAN.pptxDANA BOS & TRANSPARANSI ANGGARAN.pptx
DANA BOS & TRANSPARANSI ANGGARAN.pptx
 

Bab i uns

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BLU merupakan salah satu produk reformasi sistem keuangan negara. Kisahnya dimulai di era Orde Baru. Saat itu dan beberapa tahun pascareformasi, Indonesia masih menggunakan sistem penganggaran tradisional, yang mendahulukan input daripada output. Penganggaran semacam ini akhirnya disadari merugikan negara karena sifatnya yang incrementalism dan line-item, contohnya item anggaran hanya ditambah atau dikurangi nominalnya atas dasar data tahun sebelumnya tanpa ada kajian yang lebih mendalam (Mardiasmo, 2009). Karenanya, salah satu aspek reformasi sistem keuangan negara adalah mengubah sistem penganggaran kuno ini menjadi penganggaran berbasis kinerja, yang merupakan paham New Public Management (NPM). Diharapkan, penganggaran ini dapat mencerminkan pengeluaran/pendapatan yang dibutuhkan oleh setiap kegiatan/unit sehingga masing-masing kegiatan/program/unit dapat diukur kinerjanya. Lalu, dengan adanya UU Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, UU Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, dan UU Nomor 15 tahun 2005, terbukalah kesempatan bagi instansi pemerintah untuk menerapkan basis kinerja baru: Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. Hakikatnya, BLU merupakan instansi pemerintah (bertanggung jawab pada kementerian tertentu) yang memberikan pelayanan pada publik, yang dalam aktivitasnya mengikuti prinsip efisiensi, efektivitas, dan produktivitas. 1
  • 2. Sejalan dengan telah disetujuinya UNS menjadi Badan Layanan Umum oleh Menteri Keuangan yang tertuang dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 52/KMK.05/2009 tertanggal 27 Februari 2009, UNS dinyatakan sebagai salah satu dari beberapa PTN di Indonesia yang berubah statusnya menjadi Badan Layanan Umum (BLU). Penyempurnaan Tata Kelola UNS pun dilakukan dengan menetapkan Kerangka Pengembangan Pola BLU UNS yakni Organisasi dan Tatalaksana, Akuntabilitas dan Transparansi. B. Rumusan Masalah Bagaimana implementasi BLU di Universitas Sebelas Maret? 2
  • 3. BAB II PEMBAHASAN Di sebuah universitas, dalam situasi adanya UU Pendidikan Tinggi, salah satu perubahan yang menarik adalah adanya one-gate-policy di level rektorat. Kebijakan ini merupakan pengaturan dimana seluruh penerimaan dana akan melalui satu pintu di universitas. Model pengelolaan BLU atau PT badan hukum tentunya akan menggunakan kebijakan ini. Konsekuensi adalah sistem keuangan yang terintegrasi mulai dari perencanaan kegiatan, penganggaran, pelaksanaan anggaran, dan ujungnya pelaporan. Hal ini tidaklah mudah karena masih memerlukan pengintegrasian dari seluruh unit kerja yang ada di masing-masing fakultas. Pada saat ini Unit kerja di bawah Fakultas-Fakultas masih diperbolehkan untuk menerima dana dari luar berupa dana penelitian, kerjasama dan/atau pelatihan/seminar/workshop. Kebijakan one-gate memaksa penerimaan dana harus melalui satu rekening di Universitas. Gambaran tentang alur penerimaan dulu dan saat ini dapat dilihat pada gambar berikut : 3
  • 4. Model penerimaan ini diubah menjadi sebagai berikut: Dengan melihat alur saat one-gate-policy ini diberlakukan, maka semua rekening di fakultas dan di unit penelitian harus dihapus, diganti dengan rekening rektor. Logikanya Sisa Hasil Usaha (SHU) dari unit kerja yang biasanya di simpan di rekening unit kerja atau fakultas, harus dikirim ke universitas. Dalam rangka kebijakan one-gate-policy ini, yang menjadi kekhawatiran pengelola unit-unit penelitian adalah: Turunnya dana dari pihak universitas sulit, dan akan terlambat sehingga membuat program penelitian terlambat pula. Dana penelitian yang masuk melalui universitas bisa dipotong oleh pihak rektorat tanpa ada negosiasi. Dana yang masuk ke sebuah unit, bisa dipergunakan oleh Unit Kerja lainnya. Dikhawatirkan dapat terjadi kesulitan cash-flow proyek penelitian kalau terjadi percampuran ini. Sisa Hasil Usaha yang dihasilkan oleh sebuah unit kerja, bisa tercampur dengan sisa hasil usaha/kerugian dari unit kerja lainnya. Akibat dari situasi ini, maka tidak ada insentif bagi unit yang penghasil dan efisien. 4
  • 5. Sebagai catatan: Di unit penelitian sangat membutuhkan dana yang disebut sebagai prefinancing fund. Prefinancing ini dipergunakan untuk mendanai terlebih dahulu atas kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan karena biasanya dana cair setelah kontrak ditanda-tangani. Dana ini biasanya diambil dari SHU (sisa hasil usaha). Para pengelola unit penelitian merasakan bahwa masa depan unit penelitian akan suram dengan one-gate policy. Sebagian pengelola unit penelitian bahkan sudah berusaha membikin lembaga penelitian swasta, di luar universitas untuk mengelola proyek penelitian. Pola Tata Kelola BLU UNS Penyempurnaan tata kelola UNS, dilakukan dengan menetapkan: 1. Organisasi dan Tatalaksana (struktur organisasi, prosedur kerja, ketersediaan dan rencana pengembangan SDM) 2. Akuntabilitas (kebijakan, mekanisme/prosedur, media pertanggungjawaban program, kegiatan, dan keuangan) 3. Transparansi (akses dan media untuk masyarakat mengetahui pelaksanaan/kinerja UNS) Hasil analisis kondisi tata kelola UNS sebelum penerapan PPK-BLU : 1. Kekurangjelasan prosedur, kewenangan, dan mekanisme kerja administrasi di berbagai bidang 2. Belum mantapnya Pola Tata Kelola di UNS, terutama dibidang pengendalian kegiatan dan pengelolaan asset (Keuangan dan SDM) serta Sistem Informasi 3. Inefisiensi dalam pengelolaan sumber daya 4. Hambatan birokrasi dan peraturan perundangan yang berlaku 5
  • 6. Penyempurnaan Tata Kelola UNS dengan penerapan BLU, dilakukan melalui: 1. Perbaikan kualitas layanan dengan prinsip efisiensi, relevansi, transparansi dan akuntabilitas 2. Perbaikan manual mutu & sistem informasi, agar unit kerja di UNS memiliki kapasitas dan kecepatan yang memadai dalam membuat perencanaan dan keputusan 3. Dukungan Hibah untuk perbaikan manajemen Struktur Organisasi setelah penerapan BLU Best practices kondisi eksisting dipertahankan dan dikembangkan efektivitasnya dengan penguatan akuntabilitas, transparansi organisasi, dan efisiensi yang menjadi tujuan utama untuk membangun kesehatan organisasi dan perbaikan layanan di di UNS Maka UNS membentuk: Dewan Pengawas, yang bertugas melakukan pengawasan terhadap pengelolaan universitas Unit Usaha, yang bertugas mengembangkan kegiatan usaha sebagai upaya meningkatkan pendapatan di luar anggaran APBN dan PNBP Akuntabilitas UNS mencakup mekanisme/prosedur pencapaian tujuan yang didalamnya mengandung kebijakan-kebijakan mulai dari perencanaan hingga pertanggungjawaban, meliputi: Akuntabilitas program Akuntabilitas kegiatan Akuntabilitas keuangan 6
  • 7. Asas Pengelolaan Keuangan BLU UNS: 1. Tertib, dikelola secara tepat waktu dan tepat guna didukung dengan bukti administrasi yang dapat dipertanggungjawabkan 2. Taat pada peraturan perundangan yang berlaku, harus berpedoman pada peraturan perundang-undangan 3. Efektif, pencapaian program dengan target yang ditetapkan, yaitu dengan membandingkan keluaran dan hasil 4. Efisien, merupakan pencapaian maksimum dengan masukan tertentu atau penggunan masukan terendah untuk mencapai keluaran tertentu 5. Ekonomis, perolehan masukan dengan kualitas dan kuantitas tertentu pada tingkat harga terendah 6. Transparan, prinsip keterbukaan yang memungkinkan sivitas akademika mengetahui dan mendpatkan akses informasi seluas- luasnya tentang keu BLU-UNS 7. Bertanggung jawab, perwujudan kewajiban seseorang untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan dan pengendalian sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan dalam pencapaian tujuan 8. Keadilan, keseimbangan distribusi kewengangan dan pendanaanya dan/atau keseimbangan distribusi hak dan kewajiban berdasarkan pertimbangan yang obyektif 9. Kepatutan, tindakan atau suatu sikap yang dilakukan dengan wajar dan profesional 10. Manfaat untuk civitas akademika dan masyarakat, PK BLU UNS diutamakan untuk pemenuhan kebutuhan civitas akademika dan masyarakat. 7
  • 8. Keuntungan FLEKSIBILITAS PK BLU Bagi UNS: • Pendapatan yang diperoleh universitas dapat digunakan langsung • Belanja menjadi fleksible budget dengan ambang batas • Pengelolaan Kas dengan pemanfaatan idle cash, hasilnya digunakan untuk BLU • Pengelolaan Piutang, dapat memberikan piutang usaha • Dapat melakukan utang sesuai jenjang, tanggung jawab pelunasan pada BLU • Investasi jangka pendek oleh BLU, jangka panjang melalu ijin Menkeu • Pengelolaan Barang dapat dikecualikan dari aturan umum pengadaan, barang inventaris dapat dihapus BLU • Akuntansi sesuai dengan standar akuntansi keuangan IAI • Remunerasi dilakukan sesuai tingkat tanggung jawab dan profesionalisme • Surplus/Defisit, surplus dapat digunakan untuk tahun berikutnya, defisit dapat dimintakan dari APBN • Pegawai PNS dan Profesional Non-PNS • Organisasi dan nomenklatur diserahkan kepada K/L & BLU ybs. 8
  • 9. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Pergantian menjadi BLU pun jika dicermati tidak membawa dampak yang terlalu buruk. Hanya sedikit keleluasaan dalam berotonomi yang menjadi terbatasi. BLU sendiri merupakan wujud transformasi manajemen sektor publik di Indonesia. Ini direalisasikan dengan diadopsinya konsep NPM di Indonesia, yang diejawantahkan dalam reformasi sistem keuangan, yang sampai saat ini belum selesai. Sebenarnya, apapun status PT, bukanlah sebuah masalah yang besar. Yang perlu dijadikan perhatian oleh pemerintah dan pengelola PT adalah masyarakat yang memiliki hak untuk mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi. Apapun status PT dan bagaimanapun kebijakannya, sepatutnyalah berpihak kepada masyarakat. Pun tidak hanya kepada kaum elite yang dapat membayar tinggi untuk diterima di PT, tetapi juga mereka kaum akar rumput yang ingin mendapatkan ilmu di bangku perkuliahan. B. Saran Seharusnya, institusi pendidikan tinggi diberi kewenangan untuk memberi pelayanan kepada masyarakat terkait dengan pelayanan jasa non kependidikan. Jadi lembaga ini tidak hanya “menjual” jasa pendidikan saja, seperti: jasa kurikuler, penelitian, pengabdian masyarakat, administrasi pendidikan dan co-kurikuler, akan tetapi juga semestinya bisa “menjual” jasa layanan masyarakat yang memiliki relevansi dengan kepentingan pengembangan pendidikan. Jadi yang diukur adalah produk dan pendayagunaannya yang dihasilkan melalui usaha-usaha tersebut, meskipun usaha itu bercorak non kependidikan. 9
  • 10. DAFTAR PUSTAKA Djafar Saidi, Muhammad, 2011, Hukum Keuangan Negara, Edisi Revisi, Jakarta: Rajawali Pers Sumber lain: http://bozded.blogspot.com Diakses pada tanggal 8 Desember 2012 http://blu.staff.uns.ac.id Diakses pada tanggal 8 Desember 2012 http://nursyam.sunan-ampel.ac.id Diakses pada tanggal 8 Desember 2012 http://lpmnovum.blogspot.com Diakses pada tanggal 8 Desember 2012 10