3. EVOLUSI
evolusi adalah proses kompleks
pewarisan sifat organisme yang
berubah dari generasi ke generasi
dalam kurun waktu jutaan tahun.
4.
5. 1. teori evolusi Aristoteles (384-322 SM).
Ia mengatakan bahwa evolusi yang terjadi
berdasarkan metafisika alam, maksudnya
metafisika alam dapat mengubah
organisme dan habitatnya dari bentuk
sederhana ke bentuk yang lebih kompleks.
6. 2. Teori evolusi Anaximander (500 SM).
Ia berpendapat bahwa manusia berawal
dari makhluk akuatik mirip ikan dan
mengalami proses evolusi.
7. 3. Teori Evolusi Empedoclas
(495-435 SM).
Empedoclas adalah seorang filosof Yunani. Ia
mengemukakan teori bahwa kehidupan berasal dari
lumpur hitam yang mendapat sinar dari matahari dan
berubah menjadi makhluk hidup. Evolusi terjadi
dengan dimulainya makhluk hidup yang sederhana
kemudian berkembang menjadi sempurna dan
akhirnya menjadi beraneka ragam seperti sekarang ini.
8. 4. Teori evolusi Erasmus Darwin
(1731-1802).
Teorinya adalah bahwa evolusi terjadi
karena bagian fungsional terhadap stimulasi
adalah diwariskan. Ia menyusun buku yang
berjudul Zoonamia yang menentang teori
evolusi dari Lamarck.
9. 5. Teori evolusi Count de Buffon (1707-1788).
Buffon berpendapat bahwa variasi-
variasi yang terjadi karena pengaruh
alam sekitar diwariskan sehingga terjadi
penimbunan variasi.
10. 6. Teori evolusi Sir Charles Lyell (1797-1875).
Lyell adalah seorang ilmuwan yang berasal dari
Skotlandia dengan bukunya yang terkenal
berjudul Principles of Geology. Di dalam bukunya
tersebut Lyell berpendapat bahwa permukaan bumi
terbentuk melalui proses bertahap dalam jangka
waktu yang lama.
11. 7. Teori evolusi Jean Baptise de Lamarck.
(1744 – 1829)
Dalam bukunya tersebut Lamarck mengatakan sebagai berikut.
Lingkungan mempunyai pengaruh pada ciri-ciri dan sifat-sifat
yang diwariskan melalui proses adaptasi lingkungan.
Ciri dan sifat yang terbentuk akan diwariskan kepada
keturunannya.
Organ yang sering digunakan akan berkembang dan tumbuh
membesar, sedangkan organ yang tidak digunakan akan
mengalami pemendekan atau penyusutan, bahkan akan
menghilang.
12. 8. Teori evolusi Charles Robert Darwin (1809–1882).
Dengan menggunakan kapal HMS Beagel, ia melakukan
pelayaran. Dalam pelayarannya hingga sampai di Kepulauan
Galapagos tersebut Charles Darwin menemukan dan mengamati
berbagai macam burung Finch yang memiliki berbagai macam
bentuk paruh. Perbedaan morfologi tersebut ternyata
menunjukkan adanya hubungan kekerabatan dengan burung
yang ada di Amerika Serikat.
13. 9. August Weismann (1934 – 1914).
Weismann berpendapat bahwa sel-sel tubuh tidak dipengaruhi oleh
lingkungan dalam penurunannya, melainkan berdasarkan pada prinsip genetika.
Weismann melakukan percobaan untuk membuktikan teorinya tersebut.
Perlakuan diberikan kepada dua tikus yang dipotong ekornya dan kemudian kedua
tikus tersebut dikawinkan. Hasilnya adalah generasi keturunannya masih berekor
panjang sampai generasi ke-21. Dari percobaan yang dilakukan tersebut maka
akhirnya Weismann menarik kesimpulan seperti berikut.
Perubahan sel tubuh karena pengaruh lingkungan tidak diwariskan kepada
generasi berikutnya.
Evolusi merupakan masalah genetika, artinya evolusi adalah gejala seleksi alam
terhadap faktor-faktor genetika.
15. 1. Evolusi berdasarkan arahnya.
Berdasarkan arahnya evolusi dibedakan menjadi dua.:
a. Evolusi progresif. Evolusi progresif merupakan evolusi
menuju pada kemungkinan yang dapat bertahan hidup
(survival). Proses ini dapat dijumpai melalui peristiwa
evolusi yang terjadi pada burung Finch.
b. Evolusi regresif. Evolusi regresif merupakan proses
menuju pada kemungkinan kepunahan. Hal ini dapat
dijumpai melalui peristiwa evolusi yang terjadi pada
hewan dinosaurus.
16. 2. Evolusi berdasarkan pada skala perubahannya.
Berdasarkan skala perubahannya, evolusi dapat dibedakan menjadi
dua.:
a. Makro evolusi. Makroevolusi adalah perubahan evolusi yang dapat
mengakibatkan perubahan dalam skala besar. Adanya makroevolusi
dapat mengarah kepada terbentuknya spesies baru.
b. Mikro evolusi. Berkebalikan dengan makroevolusi, mikroevolusi
adalah proses evolusi yang hanya mengakibatkan perubahan dalam
skala kecil. Mikroevolusi ini hanya mengarah kepada terjadinya
perubahan pada frekuensi gen atau kromosom.
17.
18. 3. Evolusi berdasarkan hasil akhir.
Berdasarkan hasil akhir, evolusi dapat dibedakan menjadi dua:
a. Evolusi divergen
merupakan proses evolusi yang perubahannya berasal dari satu spesies
menjadi banyak spesies baru. Evolusi divergen ditemukan pada peristiwa
terdapatnya lima jari pada vertebrata yang berasal dari nenek moyang yang
sama dan sekarang dimiliki oleh bangsa primata dan manusia.
a. Evolusi konvergen
adalah proses evolusi yang perubahannya didasarkan pada adanya kesamaan
struktur antara dua organ atau organisme pada garis sama dari nenek
moyang yang sama. Hal ini dapat ditemukan pada hiu dan lumba-lumba. Ikan
hiu dan lumba-lumba terlihat sama seperti organisme yang berkerabat dekat,
tetapi ternyata hiu termasuk dalam pisces, sedangkan ikan lumba-lumba
termasuk dalam mamalia
22. Faktor-faktor yang berpengaruh di dalam
mekanisme evolusi
a. Evolusi.
Peristiwa mutasi akan mengakibatkan terjadinya
perubahan frekuensi gen, sehingga akan mempengaruhi
fenotipe dan genotipe
23.
24. b. Seleksi alam dan adaptasi.
Proses adaptasi akan diikuti dengan proses
seleksi. Individu yang memiliki adaptasi yang baik akan
dapat mempertahankan hidupnya, memiliki resistensi
yang tinggi dan dapat melanjutkan keturunannya.
Sedangkan individu yang tidak dapat beradaptasi akan
mati selanjutnya akan punah.
25.
26. c. Aliran gen.
Dengan adanya aliran gen maka akan terjadi
perpindahan alel di antara populasi-populasi
melalui migrasi dan individu yang kawin.
27.
28. d. Perkawinan yang tidak acak.
Perkawinan tak acak dapat mengakibatkan alel
yang membawa sifat lebih disukai akan menjadi
lebih sering dijumpai dalam populasi, sedangkan
alel dengan sifat yang tidak disukai akan
berkurang dan mungkin akan hilang dari
populasi. Perkawinan yang terjadi antar keluarga
dekat dapat mengakibatkan frekuensi gen
abnormal atau gen resesif.
29.
30. e. Genetik drift
Genetik Drift merupakan perubahan secara acak pada frekuensi gen dari
populasi kecil yang terisolasi. frekuensi gen dalam populasi dapat tetap
distabilkan dan tetap berada dalam keseimbangan dari satu generasi. Syarat
terjadinya prinsip ini adalah:
perkawinan secara acak, tidak ada seleksi alam, jumlah populai besar, tidak
terjadinya mutasi maju atau surut,
tidak ada migrasi.
Secara umum, hukum Hardy Weinberg dapat dirumuskan sebagai berikut.
Bila frekuensi alel A di dalam populasi diumpamakan p
Frekuensi alel a diumpamakan q
Hasil perkawinan heterozigote antara Aa × Aa akan diperoleh hasil sebagai
berikut:
1) Homozigot dominan AA = p × p = p2
2) Heterozigot 2 Aa = 2p × q = 2pq
3) Homozigot resesif = aa = q × q = q2
Sehingga persamaan rumusnya adalah:
p2 (AA) + 2 pq (Aa) + q2 (aa)
karena (p + q)2 = 1, maka p + q = 1, sehingga p = 1 – q
31.
32. SPESIASI
Perubahan yang terjadi sedikit demi
sedikit dapat menghasilkan struktur yang
menyimpang dari aslinya, dan akhirnya
terbentuk spesies baru. Proses terbentuknya
spesies baru disebut spesiasi
33. 1. Domestikasi
Domestikasi merupakan bagian dari usaha pemuliaan
tanaman dan hewan. Usaha yang dilakukan yaitu dengan cara
membudidayakan tumbuhan dan hewan yang liar untuk
dijinakkan. Misalnya budidaya ayam hutan dengan cara
dikawinkan dengan ayam kampung akan menghasilkan ayam
bekisar. Ayam bekisar merupakan pembentukan spesies baru
yang sifatnya mandul. Pada proses domestikasi, tumbuhan dan
hewan dapat memiliki sifat yang menyimpang dari jenis aslinya
sehingga akan terbentuk spesies yang baru.
34.
35. 2. Poliploidi.
Poliploid merupakan peristiwa penggandaan
jumlah kormosom yang melebihi aslinya, misalnya dari 2n
menjadi 3n. Poliploid dapat terjadi melalui dua cara antara
lain seperti berikut.
36. a. Autopoliploidi
Peristiwa ini terjadi pada kromosom homolog atau terjadi
dengan sendirinya, mungkin disebabkan karena faktor alam.
Faktor-faktor yang menyebabkan autopoliploid antara lain
radiasi alam, sinar ultraviolet matahari, dan lain-lain. Adanya
faktor-faktor alami tersebut dapat menyebabkan kromosom
gagal berpisah. Misalnya bunga Oenthera lamarchiaus yang
memiliki kromosom 24 kemudian mengalami poliploid
menjadi spesies yang baru yaitu Oenathera gigas yang
memiliki kromosom berjumlah 28. Spesies baru yang
dihasilkan bersifat mandul.
b. Allopoliploid
Peristiwa ini terjadi pada kromosom nonhomolog yang
merupakan peristiwa penggandaan jumlah kromosom akibat
peristiwa persilangan. Misalnya semangka dengan kromosom
2n disilangkan dengan semangka yang berkromosom 4n,
akan dihasilkan spesies baru yang memiliki kromosom 3n
yang bersifat mandul (tidak menghasilkan biji)
37.
38. 3. Mekanisme isolasi.
Mekanisme isolasi merupakan proses
pembentukan individu baru dengan batasan-
batas tertentu. Faktor-faktor yang menjadi
pembatas adalah habitat yang berbeda, iklim
yang berbeda, gunung yang tinggi, pematangan
sel kelamin yang tidak bersama. Mekanisme
isolasi dibedakan menjadi tiga.
39. a. Penyebab tidak terbentuknya hibrida
antara lain tidak dimungkinkannya adanya
pembuahan karena sel sperma tidak dapat
mencapai sel telur. Dalam hal ini harus
dilakukan pembuahan dengan inseminasi
buatan. Peristiwa ini dapat Anda temui pada
tanaman tembakau. Kegagalan terbentuknya
hibrid juga disebabkan karena embrio yang
tidak dapat tumbuh, misalnya pada Rana
pipiens.
40. b. Mekanisme yang mencegah terjadinya perkawinan. Faktor-faktor yang
menyebabkan gagal mengadakan perkawinan antara lain seperti berikut:
1) Populasi terpisah secara fisik, misalnya dipisahkan gunung, laut, padang pasir, dan
lain-lain. Individu yang spesiesnya sama apabila terpisah habitatnya dan memiliki
lingkungan yang berbeda maka akan menghalangi terjadinya perkawinan secara
alamiah.
2) Mengalami iklim yang berbeda. Apabila pematangan sel kelamin dari dua individu
tidak bersamaan maka hal ini menyebabkan gagal kawin secara alami. Misalnya
pada tumbuhan Pinus radiata yang berbunga setiap bulan Februari dan Pinus
muricata yang berbunga pada bulan April.
3) Perbedaan perilaku pada spesies mengakibatkan dua spesies terpisah sehingga
tidak dapat saling melakukan perkawinan.
41. 5. Bukti-bukti evolusi
a. Rekaman fosil
Perubahan bentuk fosil disesuaikan dengan lapisan bumi yang lebih muda
b. Homologi
Semakin banyak kemiripan organ (homolog) antara spesies semakin dekat
hubungan kekerabatan di antara spesies tersebut.
c. Embriologi perbandingan
Embrio-embrio mengulangi proses evolusi yang telah dialami nenek
moyangnya
d. Organ vestigial
Pada beberapa jenis makhluk hidup terdapat organ-organ yang tidak
fungsional, yang merupakan peninggalan dari nenek moyangnya