Dokumen tersebut membahas tentang sistem biaya standar dalam akuntansi biaya, mulai dari pengertian, tujuan, penyusunan standar biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, overhead pabrik, hingga analisis dan penutupan selisih biaya. Sistem biaya standar digunakan sebagai pedoman biaya yang seharusnya terjadi dan alat untuk mengukur kinerja serta meningkatkan efisiensi.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang harga pokok standar, yang merupakan harga pokok yang ditentukan sebelum produksi berdasarkan kondisi efisiensi dan ekonomi tertentu. Dokumen ini juga menjelaskan proses penetapan harga pokok standar, termasuk penetapan standar, biaya bahan, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik. Selanjutnya dijelaskan analisis selisih antara harga pokok standar dengan harga pok
Sistem Biaya Standar - Bisnis Menejemennuyy widyasti
Dokumen tersebut membahas tentang sistem biaya standar yang digunakan untuk mengukur pelaksanaan biaya produksi sesungguhnya. Biaya standar ditentukan di muka dan digunakan untuk mengontrol biaya produksi dan menentukan harga pokok produk. Dokumen tersebut juga menjelaskan tujuan, manfaat, jenis, dan cara penyusunan biaya standar serta analisis penyebab selisih antara biaya standar dan biaya sesungguhnya.
1. Dokumen tersebut membahas tentang biaya standar dan analisis varians dalam sistem akuntansi biaya.
2. Biaya standar merupakan target biaya yang ditetapkan sebelum produksi dimulai untuk memantau kinerja aktual.
3. Analisis varians digunakan untuk mengidentifikasi penyebab perbedaan antara biaya aktual dan biaya standar.
Biaya standar adalah biaya yang ditentukan sebelumnya untuk memproduksi satu unit produk selama periode tertentu, yang terdiri dari standar fisik dan harga. Biaya standar digunakan untuk menetapkan anggaran, mengendalikan biaya, mempercepat laporan biaya, dan menetapkan harga. Terdapat tiga model analisis varians biaya produksi langsung yaitu model satu selisih, dua selisih, dan tiga selisih.
Dokumen tersebut membahas sistem kalkulasi biaya standar. Secara ringkas, sistem ini menetapkan biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk berdasarkan asumsi-asumsi tertentu. Sistem ini memberikan pedoman biaya dan menganalisis perbedaan antara biaya aktual dengan biaya standar. Dokumen ini juga menjelaskan cara menentukan standar biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik.
Teks tersebut membahas tentang penghitungan biaya standar dan analisis varians. Biaya standar adalah biaya yang ditentukan sebelumnya untuk memproduksi satu unit produk selama periode tertentu. Biaya standar digunakan untuk perencanaan anggaran, pengendalian biaya, pelaporan biaya, dan penetapan harga jual. Analisis varians digunakan untuk mengidentifikasi penyebab perbedaan antara biaya aktual dengan biaya standar.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang harga pokok standar, yang merupakan harga pokok yang ditentukan sebelum produksi berdasarkan kondisi efisiensi dan ekonomi tertentu. Dokumen ini juga menjelaskan proses penetapan harga pokok standar, termasuk penetapan standar, biaya bahan, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik. Selanjutnya dijelaskan analisis selisih antara harga pokok standar dengan harga pok
Sistem Biaya Standar - Bisnis Menejemennuyy widyasti
Dokumen tersebut membahas tentang sistem biaya standar yang digunakan untuk mengukur pelaksanaan biaya produksi sesungguhnya. Biaya standar ditentukan di muka dan digunakan untuk mengontrol biaya produksi dan menentukan harga pokok produk. Dokumen tersebut juga menjelaskan tujuan, manfaat, jenis, dan cara penyusunan biaya standar serta analisis penyebab selisih antara biaya standar dan biaya sesungguhnya.
1. Dokumen tersebut membahas tentang biaya standar dan analisis varians dalam sistem akuntansi biaya.
2. Biaya standar merupakan target biaya yang ditetapkan sebelum produksi dimulai untuk memantau kinerja aktual.
3. Analisis varians digunakan untuk mengidentifikasi penyebab perbedaan antara biaya aktual dan biaya standar.
Biaya standar adalah biaya yang ditentukan sebelumnya untuk memproduksi satu unit produk selama periode tertentu, yang terdiri dari standar fisik dan harga. Biaya standar digunakan untuk menetapkan anggaran, mengendalikan biaya, mempercepat laporan biaya, dan menetapkan harga. Terdapat tiga model analisis varians biaya produksi langsung yaitu model satu selisih, dua selisih, dan tiga selisih.
Dokumen tersebut membahas sistem kalkulasi biaya standar. Secara ringkas, sistem ini menetapkan biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk berdasarkan asumsi-asumsi tertentu. Sistem ini memberikan pedoman biaya dan menganalisis perbedaan antara biaya aktual dengan biaya standar. Dokumen ini juga menjelaskan cara menentukan standar biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik.
Teks tersebut membahas tentang penghitungan biaya standar dan analisis varians. Biaya standar adalah biaya yang ditentukan sebelumnya untuk memproduksi satu unit produk selama periode tertentu. Biaya standar digunakan untuk perencanaan anggaran, pengendalian biaya, pelaporan biaya, dan penetapan harga jual. Analisis varians digunakan untuk mengidentifikasi penyebab perbedaan antara biaya aktual dengan biaya standar.
Sistem Biaya Standar membahas pengertian biaya standar dan penyusunan biaya bahan baku standar, biaya tenaga kerja standar, dan biaya overhead pabrik standar. Dokumen ini juga menjelaskan perhitungan selisih antara biaya standar dan biaya sesungguhnya serta contoh penerapannya pada suatu perusahaan.
Perhitungan Biaya Standar-penetapan standar dan analisis varians.pptSuciAyuLestari9
Biaya dasar (baseline cost) merupakan biaya yang diperoleh dari estimasi kerugian
apabila suatu risiko tetap terjadi dan memberikan konsekuensi secara finansial tanpa
melakukan upaya pengendalian. Biaya residual (residual cost) merupakan biaya sisa yang diperoleh dari estimasi
kerugian apabila suatu risiko tetap terjadi dan memberikan konsekuensi secara
finansial setelah melakukan upaya pengendalian. Contohnya adalah ketika
kebakaran tidak bisa dihindari dan dicegah, terdapat beberapa atau bahkan semua
benda-benda yang hangus terbakar. Biaya kerugian yang ditanggung akibat peristiwa
risiko yang terjadi ini disebut sebagai biaya residual
Biaya Implementasi (Implementation cost) merupakan biaya yang dihitung dari total
biaya yang dikeluarkan oleh organisasi untuk melakukan upaya atau tindakan
pengendalian untuk mengelola risiko. Contohnya seperti total biaya yang dikeluarkan
untuk membeli pemancar air (water sprinkler) alat pemadam api ringan, pendeteksi
asap (smoke detector), dan lain-lainnya untuk mencegah kebakaran di suatu kantor.
Membeli asuransi kebakaran juga dapat dikategorikan sebagai upaya pengendalian
dan biaya yang dikeluarkan dari aktivitas ini juga dapat dihitung sebagai bagian dari
biaya implementasi. Manfaat merupakan hasil dari perhitungan biaya dasar dikurangi dengan biaya
residual. Perhitungan manfaat dimaksudkan untuk mengukur seberapa besar estimasi
biaya yang tidak perlu dikeluarkan oleh organisasi terkait dengan suatu risiko apabila
upaya pengendalian berhasil dilakukan dan menurunkan tingkat kerugian yang dapat
dialami oleh organisasi. Keluaran dari suatu analisis biaya/manfaat adalah informasi mengenai nilai biaya
dan manfaat dari berbagai opsi atau tindakan perlakuan risiko. Hasil keluaran
seperti ini dapat juga digunakan sebagai dasar untuk membandingkan antara
perlakuan satu dengan perlakuan lainnya beserta nilai manfaat dan biayanya. Hasil
perbandingan tersebut dapat juga digunakan sebagai dasar pertukaran / campur
dan padu (mix and match) antara suatu risiko dengan perlakuan risiko satu dan
yang lainnya. Pada akhirnya, teknik ini akan memberikan keluaran berupa
rekomendasi apakah suatu perlakuan risiko layak untuk diterapkan atau tidak
Perhitungan Biaya-Standar dan Analisis Varians.pptWISNUSETYAWAN12
Biaya Standar adalah:
Biaya yang telah ditentukan sebelumnya untuk memproduksi satu unit atau sejumlah tertentu produk selama suatu periode tertentu.
Biaya yang direncanakan untuk suatu produk dalam kondisi operasi sekarang atau yang diantisipasi.
Dua komponen biaya standar;
Standar fisik, yaitu kuantitas standar dari input per unit output.
Standar harga, yaitu biaya standar atau tarif standar per unit input.
KELOMPOK 1 BAB PENCATATAN DAN SISTEM BIAYA PRODUKSI - 17 Mar 23.pptxssuser28d19b
Sistem biaya produksi berdasarkan pesanan dan proses. Biaya diakumulasi berdasarkan pekerjaan atau proses untuk memberikan informasi kepada manajemen. Sistem biaya standar digunakan untuk mengendalikan biaya dengan menetapkan standar biaya yang seharusnya. Produksi bersama menghasilkan beberapa produk sekaligus dengan biaya bersama yang harus dialokasikan.
Dokumen tersebut membahas sistem biaya standar yang meliputi pengertian biaya standar, prosedur penentuan biaya standar untuk bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik. Juga dibahas analisis penyimpangan biaya sesungguhnya dari biaya standar.
Dokumen tersebut membahas tentang penentuan biaya standar dan analisis varians. Biaya standar terdiri dari biaya bahan baku standar, biaya tenaga kerja standar, dan biaya overhead pabrik standar. Ada beberapa model analisis varians seperti model satu selisih, model dua selisih, dan model tiga selisih. Model-model tersebut digunakan untuk menghitung selisih antara biaya standar dengan biaya aktual.
Dokumen tersebut membahas penggolongan biaya overhead pabrik berdasarkan sifat, perilaku, dan hubungannya dengan departemen. Juga dijelaskan langkah-langkah penentuan tarif biaya overhead pabrik meliputi penyusunan anggaran, pemilihan dasar pembebanan, dan perhitungan tarif."
Dokumen tersebut membahas sistem biaya standar (full costing) yang dirancang untuk mengendalikan biaya produksi. Sistem ini menentukan biaya standar bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik berdasarkan kuantitas dan harga standar. Sistem ini menganalisis selisih antara biaya standar dan aktual untuk mengidentifikasi penyimpangan biaya.
Dokumen tersebut menjelaskan kasus perhitungan biaya produk menggunakan metode activity based costing (ABC) pada perusahaan PT Baju. PT Baju memproduksi dua jenis produk yaitu polos dan bercorak dengan jumlah yang berbeda. Dokumen ini menjelaskan perhitungan biaya overhead untuk setiap aktivitas berdasarkan tarif overhead, kemudian menghitung total biaya dan biaya per unit untuk setiap produk menggunakan metode ABC.
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi biaya tenaga kerja yang mencakup pendefinisian biaya tenaga kerja, perhitungan upah kotor, penetapan tarif biaya overhead pabrik, distribusi biaya upah dan gaji, serta perhitungan harga pokok produksi.
Variable Costing: Penentuan Harga Pokok VariabelMuhammad Fajar
Dokumen menjelaskan perbedaan pendekatan full costing dan variable costing dalam penentuan harga pokok produk dan penyusunan laporan laba rugi. Full costing membebankan semua biaya ke produk sedangkan variable costing hanya membebankan biaya variabel. Variable costing lebih mudah untuk pengambilan keputusan operasional dan penetapan harga jual.
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi biaya dan metoda harga pokok pesanan, meliputi pengertian akuntansi biaya, penggolongan biaya, siklus akuntansi biaya, laporan harga pokok penjualan, akuntansi biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik, serta langkah-langkah metoda harga pokok pesanan.
Ada dua metode akuntansi sistem perhitungan biaya standar yaitu metode tunggal dan metode ganda. Metode ganda mencatat biaya sesungguhnya dan biaya standar secara terpisah sedangkan metode tunggal hanya mencatat biaya standar. Kedua metode mencatat selisih antara biaya sesungguhnya dan standar.
Sistem activity based costing (ABC) mengidentifikasi biaya aktivitas dan mengalokasikannya ke produk berdasarkan penggunaan aktivitas. Sistem ini lebih akurat dalam mengalokasikan biaya overhead dibanding metode tradisional karena mempertimbangkan faktor penyebab biaya selain volume produksi. Contoh kasus menunjukkan biaya per unit yang dihitung menggunakan ABC untuk dua produk PT Baju yaitu Rp50 untuk polos dan Rp95 untuk bercorak.
Sistem Biaya Standar membahas pengertian biaya standar dan penyusunan biaya bahan baku standar, biaya tenaga kerja standar, dan biaya overhead pabrik standar. Dokumen ini juga menjelaskan perhitungan selisih antara biaya standar dan biaya sesungguhnya serta contoh penerapannya pada suatu perusahaan.
Perhitungan Biaya Standar-penetapan standar dan analisis varians.pptSuciAyuLestari9
Biaya dasar (baseline cost) merupakan biaya yang diperoleh dari estimasi kerugian
apabila suatu risiko tetap terjadi dan memberikan konsekuensi secara finansial tanpa
melakukan upaya pengendalian. Biaya residual (residual cost) merupakan biaya sisa yang diperoleh dari estimasi
kerugian apabila suatu risiko tetap terjadi dan memberikan konsekuensi secara
finansial setelah melakukan upaya pengendalian. Contohnya adalah ketika
kebakaran tidak bisa dihindari dan dicegah, terdapat beberapa atau bahkan semua
benda-benda yang hangus terbakar. Biaya kerugian yang ditanggung akibat peristiwa
risiko yang terjadi ini disebut sebagai biaya residual
Biaya Implementasi (Implementation cost) merupakan biaya yang dihitung dari total
biaya yang dikeluarkan oleh organisasi untuk melakukan upaya atau tindakan
pengendalian untuk mengelola risiko. Contohnya seperti total biaya yang dikeluarkan
untuk membeli pemancar air (water sprinkler) alat pemadam api ringan, pendeteksi
asap (smoke detector), dan lain-lainnya untuk mencegah kebakaran di suatu kantor.
Membeli asuransi kebakaran juga dapat dikategorikan sebagai upaya pengendalian
dan biaya yang dikeluarkan dari aktivitas ini juga dapat dihitung sebagai bagian dari
biaya implementasi. Manfaat merupakan hasil dari perhitungan biaya dasar dikurangi dengan biaya
residual. Perhitungan manfaat dimaksudkan untuk mengukur seberapa besar estimasi
biaya yang tidak perlu dikeluarkan oleh organisasi terkait dengan suatu risiko apabila
upaya pengendalian berhasil dilakukan dan menurunkan tingkat kerugian yang dapat
dialami oleh organisasi. Keluaran dari suatu analisis biaya/manfaat adalah informasi mengenai nilai biaya
dan manfaat dari berbagai opsi atau tindakan perlakuan risiko. Hasil keluaran
seperti ini dapat juga digunakan sebagai dasar untuk membandingkan antara
perlakuan satu dengan perlakuan lainnya beserta nilai manfaat dan biayanya. Hasil
perbandingan tersebut dapat juga digunakan sebagai dasar pertukaran / campur
dan padu (mix and match) antara suatu risiko dengan perlakuan risiko satu dan
yang lainnya. Pada akhirnya, teknik ini akan memberikan keluaran berupa
rekomendasi apakah suatu perlakuan risiko layak untuk diterapkan atau tidak
Perhitungan Biaya-Standar dan Analisis Varians.pptWISNUSETYAWAN12
Biaya Standar adalah:
Biaya yang telah ditentukan sebelumnya untuk memproduksi satu unit atau sejumlah tertentu produk selama suatu periode tertentu.
Biaya yang direncanakan untuk suatu produk dalam kondisi operasi sekarang atau yang diantisipasi.
Dua komponen biaya standar;
Standar fisik, yaitu kuantitas standar dari input per unit output.
Standar harga, yaitu biaya standar atau tarif standar per unit input.
KELOMPOK 1 BAB PENCATATAN DAN SISTEM BIAYA PRODUKSI - 17 Mar 23.pptxssuser28d19b
Sistem biaya produksi berdasarkan pesanan dan proses. Biaya diakumulasi berdasarkan pekerjaan atau proses untuk memberikan informasi kepada manajemen. Sistem biaya standar digunakan untuk mengendalikan biaya dengan menetapkan standar biaya yang seharusnya. Produksi bersama menghasilkan beberapa produk sekaligus dengan biaya bersama yang harus dialokasikan.
Dokumen tersebut membahas sistem biaya standar yang meliputi pengertian biaya standar, prosedur penentuan biaya standar untuk bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik. Juga dibahas analisis penyimpangan biaya sesungguhnya dari biaya standar.
Dokumen tersebut membahas tentang penentuan biaya standar dan analisis varians. Biaya standar terdiri dari biaya bahan baku standar, biaya tenaga kerja standar, dan biaya overhead pabrik standar. Ada beberapa model analisis varians seperti model satu selisih, model dua selisih, dan model tiga selisih. Model-model tersebut digunakan untuk menghitung selisih antara biaya standar dengan biaya aktual.
Dokumen tersebut membahas penggolongan biaya overhead pabrik berdasarkan sifat, perilaku, dan hubungannya dengan departemen. Juga dijelaskan langkah-langkah penentuan tarif biaya overhead pabrik meliputi penyusunan anggaran, pemilihan dasar pembebanan, dan perhitungan tarif."
Dokumen tersebut membahas sistem biaya standar (full costing) yang dirancang untuk mengendalikan biaya produksi. Sistem ini menentukan biaya standar bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik berdasarkan kuantitas dan harga standar. Sistem ini menganalisis selisih antara biaya standar dan aktual untuk mengidentifikasi penyimpangan biaya.
Dokumen tersebut menjelaskan kasus perhitungan biaya produk menggunakan metode activity based costing (ABC) pada perusahaan PT Baju. PT Baju memproduksi dua jenis produk yaitu polos dan bercorak dengan jumlah yang berbeda. Dokumen ini menjelaskan perhitungan biaya overhead untuk setiap aktivitas berdasarkan tarif overhead, kemudian menghitung total biaya dan biaya per unit untuk setiap produk menggunakan metode ABC.
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi biaya tenaga kerja yang mencakup pendefinisian biaya tenaga kerja, perhitungan upah kotor, penetapan tarif biaya overhead pabrik, distribusi biaya upah dan gaji, serta perhitungan harga pokok produksi.
Variable Costing: Penentuan Harga Pokok VariabelMuhammad Fajar
Dokumen menjelaskan perbedaan pendekatan full costing dan variable costing dalam penentuan harga pokok produk dan penyusunan laporan laba rugi. Full costing membebankan semua biaya ke produk sedangkan variable costing hanya membebankan biaya variabel. Variable costing lebih mudah untuk pengambilan keputusan operasional dan penetapan harga jual.
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi biaya dan metoda harga pokok pesanan, meliputi pengertian akuntansi biaya, penggolongan biaya, siklus akuntansi biaya, laporan harga pokok penjualan, akuntansi biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik, serta langkah-langkah metoda harga pokok pesanan.
Ada dua metode akuntansi sistem perhitungan biaya standar yaitu metode tunggal dan metode ganda. Metode ganda mencatat biaya sesungguhnya dan biaya standar secara terpisah sedangkan metode tunggal hanya mencatat biaya standar. Kedua metode mencatat selisih antara biaya sesungguhnya dan standar.
Sistem activity based costing (ABC) mengidentifikasi biaya aktivitas dan mengalokasikannya ke produk berdasarkan penggunaan aktivitas. Sistem ini lebih akurat dalam mengalokasikan biaya overhead dibanding metode tradisional karena mempertimbangkan faktor penyebab biaya selain volume produksi. Contoh kasus menunjukkan biaya per unit yang dihitung menggunakan ABC untuk dua produk PT Baju yaitu Rp50 untuk polos dan Rp95 untuk bercorak.
The document discusses a study examining the effect of earnings management on corporate social responsibility (CSR) disclosure and the moderating role of corporate governance in Indonesian banks. The study finds that earnings management does not positively influence CSR disclosure, and an independent board does not weaken this relationship. However, more frequent audit committee meetings do weaken the positive relationship between earnings management and CSR reporting. The study has limitations due to focusing on banks that generally have low CSR disclosure.
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxanselmusl280
Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan yang cukup populer di Indonesia. Banyak mahasiswa yang memilih jurusan ini karena prospek kerja yang menjanjikan. Namun, sebelum memilih jurusan ini, sebaiknya Anda mengetahui terlebih dahulu apa itu jurusan akuntansi.
Akuntansi adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, dan pelaporan transaksi keuangan. Jurusan akuntansi sendiri merupakan suatu program studi yang mengajarkan ilmu akuntansi, mulai dari dasar-dasar akuntansi hingga akuntansi lanjutan.
Dalam jurusan akuntansi, Anda akan mempelajari berbagai materi, seperti dasar-dasar akuntansi, teori akuntansi, analisis laporan keuangan, audit, pajak, hingga manajemen keuangan. Selain itu, Anda juga akan belajar menggunakan software akuntansi, seperti Microsoft Excel dan SAP.
Gelar akademik yang akan didapatkan oleh para lulusan S-1 jurusan akuntansi adalah Sarjana Akuntansi (S.Ak.). Memiliki gelar sarjana akuntansi merupakan salah satu syarat penting untuk menjadi seorang akuntan profesional.
Dengan memperoleh gelar sarjana akuntansi, seseorang dianggap memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai akuntansi, audit, pajak, dan manajemen keuangan.
Setelah lulus dari jurusan akuntansi, Anda memiliki peluang kerja yang sangat luas. Anda bisa bekerja di berbagai bidang, seperti akuntan publik, auditor, konsultan pajak, pegawai bank, pegawai asuransi, broker saham, hingga dosen akuntansi. Bahkan, jika Anda memiliki kemampuan untuk memulai bisnis, Anda juga bisa membuka usaha konsultan akuntansi.
Anda juga bisa memperoleh gaji yang cukup tinggi jika bekerja di bidang akuntansi. Gaji rata-rata untuk lulusan akuntansi di Indonesia bervariasi, tergantung dari posisi dan pengalaman kerja. Namun, umumnya gaji untuk lulusan akuntansi di Indonesia berkisar antara 4 hingga 10 juta rupiah per bulan.
Secara keseluruhan, jurusan akuntansi memiliki prospek kerja yang menjanjikan dan peluang karier yang luas. Namun, sebelum memilih jurusan ini, pastikan Anda memiliki minat dan bakat dalam bidang akuntansi. Selain itu, perlu juga memiliki kemampuan analisis yang baik, teliti, dan detail-oriented.
Salah satu prospek kerja yang menarik bagi lulusan akuntansi adalah menjadi broker saham.
Sebagai broker saham, tugas utama adalah membantu investor dalam membeli dan menjual saham di pasar saham. Selain itu, seorang broker saham juga harus memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam menganalisis data dan memprediksi pergerakan harga saham.
Meskipun menjadi broker saham terdengar menarik dan menjanjikan, tetapi tidak semua lulusan akuntansi bisa menjadi broker saham dengan mudah. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi broker saham, antara lain harus memiliki sertifikasi yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan harus memiliki lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Namun, bagi lulusan akuntansi yang memiliki sertifikasi dan lisensi tersebut, prospek kerja sebagai broker saham di Indonesia
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)ritaseptia16
Ijarah adalah akad sewa-menyewa antara pemilik ma’jur (obyek
sewa) dan musta’jir (penyewa) untuk mendapatkan imbalan atas obyek
sewa yang di sewakannya.
2. AKUNTANSI BIAYA MEMPUNYAI 3
TUJUAN POKOK
1. Penentuan harga pokok produk
2. Pengendalian biaya
3. Pengambilan keputusan khusus
3. ACTUAL, NORMAL AND
STANDARD COSTING
Pencatatan biaya produksi:
1. Pada saat sungguh-sungguh terjadi
2. Atas dasar tarip yang ditentukan di muka
3. Kombinasi 1 dan 2
4. ACTUAL COST SYSTEM
Biaya produksi dicatat pada saat sungguh-
sungguh terjadi
1. BBB, BTKL dan BOP dicatat berdasarkan biaya
yang sungguh-sungguh terjadi.
2. Kendala Untuk BOP sulit dilaksanakan
5. NORMAL COST SYSTEM
1. BBB dan BTKL dihitung berdasarkan biaya
yang sungguh-sungguh terjadi.
2. BOP dihitung berdasarkan kapasitas
sesungguhnya dikalikan tarip BOP (BOP
Dibebankan).
6. STANDARD COST SYSTEM
1. Biaya yang seharusnya dikeluarkan.
2. Besarnya biaya standar ditentukan untuk setiap elemen
biaya produksi.
3. Standar tersebut merupakan pedoman di dalam
pengeluaran biaya.
4. Apabila biaya sesungguhnya berbeda dengan standar,
maka yang dianggap benar adalah standar, oleh sebab
itu selisih tersebut perlu dianalisa.
7. MANFAAT SISTEM BIAYA STANDAR
1. Sebagai alat untuk menilai pelaksanaan kebijakan yang
telah ditetapkan.
2. Sebagai pedoman bagi manajemen untuk menentukan
biaya yang seharusnya dalam melaksanakan
kegiatan tertentu.
3. Digunakan untuk analisis penyimpangan biaya standar
dengan sesungguhnya.
STANDARD COSTING
BBB, BTKL, dan BOP dicatat berdasarkan standar atau
jumlah yang telah ditentukan di muka dan Standard cost
disusun untuk biaya per unit.
8. STANDAR BIAYA BAHAN BAKU
Merupakan biaya yang seharusnya terjadi di dalam
mengolah suatu produk.
Standar biaya bahan baku ditentukan oleh:
• Standar Harga Bahan Baku
1. Harga bahan baku yang seharusnya dikeluarkan di
dalam pembelian bahan baku.
2. Standar harga bahan baku ini dapat diambil dari harga
bahan baku pemasok, atau dari harga pasar yang
diperkirakan akan terjadi dimasa yang akan datang.
3. Dalam menentukan standar harga bahan baku harus
memperhatikan faktor potongan dan biaya lain yang
terjadi dalam rangka pembelian bahan baku.
9. STANDAR BIAYA BAHAN BAKU
• Standar Kuantitas/Efisiensi Bahan Baku
1. Jumlah kuantitas bahan baku yang seharusnya dipakai
didalam mengolah satu satuan produk tertentu.
2. Dalam menentukan standar bahan baku harus
memperhatikan spesifikasi produk.
Contoh:
Pada tahun yang akan datang perusahaan merencanakan akan
memproduksi 2.000 unit celana panjang. Berdasarkan
penelitian, setiap 1 unit celana panjang memerlukan 2 meter
kain (bahan baku) dan diketahui harga kain dari supplier untuk
periode yang akan datang sebesar Rp50.000,00 per meter.
10. STANDAR BIAYA TENAGA KERJA
LANGSUNG
Standar biaya tenaga kerja langsung ditentukan oleh:
• Standar Tarip Upah Langsung
Adalah tarip upah langsung yang seharusnya terjadi untuk
membuat satu satuan produk. Penentuan standar tarip
upah langsung ini biasanya berdasarkan sistem penggajian
yang berlaku dalam perusahaan tersebut.
• Standar Efisiensi Tenaga Kerja Langsung
Adalah jam kerja langsung yang seharusnya terjadi untuk
membuat atau mengolah satu satuan produk. Penentuan
standar ini biasanya dengan studi gerak dan waktu.
11. STANDAR BIAYA TENAGA KERJA
LANGSUNG
Contoh:
Pada periode yang akan datang perusahaan
merencanakan akan berproduksi sebanyak 2.000 unit
celana panjang. (Jam efektif 1 minggu 40 jam, 1 tahun 50
minggu). Berdasarkan penelitian, waktu yang diperlukan
untuk membuat 1 unit celana panjang adalah memotong
kain diperlukan waktu 1 jam dan menjahit kain diperlukan
waktu 2 jam.
Tarip upah langsung per jam
Arjo (potong) Rp12.000,00
Bimo (jahit) 7.000,00
Citro (jahit) 5.000,00
12. STANDAR BIAYA OVERHEAD
PABRIK
Biaya overhead pabrik yang seharusnya terjadi untuk
mengolah satu satuan produk tertentu. Dalam
penghitungan standar BOP, perlu pemisahan tarip BOP ke
dalam tarip tetap dan tarip variabel.
Contoh:
Dasar pembebanan BOP adalah jam kerja langsung (6.000
jam).
Budget BOP Tetap Rp6.600.000,00
Budget BOP Variabel Rp36.000.000,00
13. Contoh latihan:
Pada tahun 2020 perusahaan merencanakan produksi 30.000 unit
produk. Berdasarkan penelitian, bahan baku yang dibutuhkan untuk
membuat 1 unit produk adalah 2 tons.
Harga bahan baku per ton dari suplier didasarkan atas data berikut:
1 - 25.000 ton Rp2.000.000 per ton
25.001 - 50.000 ton Rp1.900.000 per ton
50.001 - 75.000 ton Rp1.850.000 per ton
Jam kerja langsung:
Pemasangan per ton 3 jam
Pengelasan per unit 10 jam
Tarip upah langsung per jam:
Pemasangan Rp11.000,00
Pengelasan Rp15.000,00
Overhead didasarkan atas jam kerja langsung:
Budget BOP Tetap Rp120.000.000,00
Budbet BOP Variabel Rp 57.600.000,00
Dari data di atas tentukanlah standar untuk :
Harga bahan baku, Kuantitas bahan baku, Tarip upah langsung,
Efisiensi tenaga kerja langsung, Tarip BOP tetap, Tarip BOP variabel, &
Harga pokok produk per unit
14. PERHITUNGAN, ANALISA SELISIH
DAN JURNAL STANDAR
ANALISA SELISIH
a) Selisih adalah perbedaan antara standar dengan
yang sesungguhnya.
b) Selisih dapat digunakan manajemen untuk
mengukur prestasi, memperbaiki efisiensi dan
memberi perlakuan tertentu kepada fungsi yang
bertanggung jawab.
c) Selisih yang terjadi dapat berupa yang
menguntungkan atau tidak menguntungkan.
15. SELISIH BAHAN BAKU
Selisih bahan baku adalah perbedaan antara biaya
bahan baku standar dengan biaya bahan baku
sesungguhnya. Selisih bahan baku dibedakan
menjadi selisih harga bahan baku dan selisih
efisiensi bahan baku.
1. Selisih harga bahan baku = (Hg. Standar/Unit
– Hg. Sesungguhnya/Unit) X Kuantitas
Sesungguhnya dibeli.
2. Selisih efisiensi Bahan Baku = (Kuantitas
Standar – Kuantitas Sesungguhnya dipakai)
X Harga Standar/Unit
16. SELISIH TENAGA KERJA
Selisih biaya tenaga kerja langsung adalah
perbedaan antara BTKL standar dengan BTKL
sesungguhnya. Selisih tenaga kerja langsung
dibedakan menjadi selisih tarif upah langsung dan
selisih efisiensi tenaga kerja langsung.
1. Selisih tarif upah langsung = (Tarif
Standar/Jam – Tarif Sesungguhnya/Jam) X
Jam kerja sesungguhnya.
2. Selisih Efisiensi TKL = (Jam Kerja Standar –
Jam Kerja Sesungguhnya) X Tarif
standar/Jam
17. SELISIH OVERHEAD PABRIK
i. Selisih BOP adalah perbedaan antara BOP
standar dangan BOP sesungguhnya.
ii. Selisih BOP terdiri dari tiga macam analisis
yaitu, analsis satu selisih, analisis dua selisih
dan analisa tiga selisih.
iii. Analisa dua selisih dibedakan menjadi selisih
anggaran (selisih terkendali) dan selisih volume
produksi (selisih kapasitas).
iv. Analisa tiga selisih dibedakan menjadi selisih
tarif (selisih pengeluaran), selisih efisiensi
overhead dan selisih volume produksi (selisih
kapasitas)
18. SELISIH OVERHEAD PABRIK
Analisa satu selisih:
Selisih BOP = BOP Standar – BOP Sesungguhnya
Analisa dua selisih:
Selisih Anggaran = Budget BOP Kapasitas Standar
– BOP Sesungguhnya
Selisih volume Produksi = (Kapasitas Standar –
Kapasitas Normal) X Tarif BOP-Tetap Standar
19. SELISIH OVERHEAD PABRIK
Analisa tiga selisih:
Selisih Tarif (pengeluaran) = Budget BOP kapasitas
Sesungguhnya – BOP Sesungguhnya
Selisih Efisiensi Overhead = (Kapasistas Standar –
Kapasitas Sesungguhnya) X Tarif BOP-Variabel
Standar
Selisih Volume Produksi = (Kapasitas Standar –
Kapasitas Normal) X Tarif BOP-Tetap Standar
20. JURNAL PADA HARGA POKOK
STANDAR
a. Dalam metode harga pokok standar, biaya
produksi dibebankan sebesar biaya standar.
b. Persedian barang dalam proses, persediaan
barang jadi dan harga pokok penjualan dicatat
sebesar harga pokok standar.
c. Jurnal pada metode harga pokok standar terdiri
dari, jurnal untuk mencatat bahan baku, jurnal
untuk mencatat tenaga kerja langsung, jurnal
untuk mencatat overhead pabrik, jurnal untuk
mencatat persediaan barang jadi dan jurnal
untuk harga pokok penjualan.
21. PENUTUPAN SELISIH BIAYA
1) Penutupan selisih biaya berhubungan dengan
perlakuan terhadap selisih yang timbul akibat
adanya perbedaan antara biaya standar dan biaya
sesungguhnya.
2) Jika persediaan dinilai sebesar harga pokok
standar maka selisih yang timbul akan
diperlakukan sebagai biaya periode. Sebaliknya
jika dinilai sebesar harga pokok sesungguhnya,
maka selisih yang timbul harus diprorasi (dialokasi)
ke persediaan yang ada {persediaan bahan
(khusus untuk selisih harga bahan baku),
persediaan barang dalam proses dan persediaan
barang jadi} dan harga pokok penjualan.