Disampaikan pada Lokakarya Peningkatan Kapasitas Pemerintah Desa dengan Tema “Menyongsong Kemandirian Desa Melalui Kolaborasi dan Sinergi Multi-Stakeholder”
PKP2A I LAN – Jatinangor, 15 Maret 2017
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA
Deputi Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
http://inovasi.lan.go.id
Pengalaman SANIMAS RW II Kelurahan Sukorejo Kecamatan Sukorejo Kota Blitar Oswar Mungkasa
Bahan disampaikan oleh Suhani (KSM Sanimas Suko Arum) dalam Seminar SANIMAS bertema Pengarusutamaan Pendekatan Sanitasi oleh masyarakat (SANIMAS): Pembelajaran dari Pengalaman.
Disampaikan pada Lokakarya Peningkatan Kapasitas Pemerintah Desa dengan Tema “Menyongsong Kemandirian Desa Melalui Kolaborasi dan Sinergi Multi-Stakeholder”
PKP2A I LAN – Jatinangor, 15 Maret 2017
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA
Deputi Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
http://inovasi.lan.go.id
Pengalaman SANIMAS RW II Kelurahan Sukorejo Kecamatan Sukorejo Kota Blitar Oswar Mungkasa
Bahan disampaikan oleh Suhani (KSM Sanimas Suko Arum) dalam Seminar SANIMAS bertema Pengarusutamaan Pendekatan Sanitasi oleh masyarakat (SANIMAS): Pembelajaran dari Pengalaman.
Disampaikan pada Seminar Akselerasi Inovasi di Tingkat Desa Dalam Rangka Mewujudkan Desa IUnovatif di Indonesia, 8 Desember 2016
Deputi Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Jl. Veteran No. 10 Jakarta
http://inovasi.lan.go.id/
Disampaikan pada Seminar Akselerasi Inovasi di Tingkat Desa Dalam Rangka Mewujudkan Desa IUnovatif di Indonesia, 8 Desember 2016
Deputi Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Jl. Veteran No. 10 Jakarta
http://inovasi.lan.go.id/
Dokumen ini adalah proposal awal yang digunakan untuk seleksi Program Hibah Bina Desa (PHBD) 2016. Disusun oleh Tim PHBD Universitas Trilogi, yaitu mahasiswa UKM Harsha Pratala. Judulnya adalah: Pengembangan Desa Berbudaya Lingkungan Melalui Bank Sampah dan Pemanfaatan Pekarangan Rumah Warga Desa Leuwikaret.
Transmigrasi Semi Swakarsa - Alternatif Permukiman Kembali Warga Eks Bantaran...CityChanger
Permukiman kumuh tumbuh tak terkendali terlebih di kota besar. Di lain pihak program Transmigrasi akan mencapai titik jenuh karena keterbatasan lahan. Untuk itu Transmigrasi Semi Swakarsa seharus bisa menjembatani dimana warga dimukimkan kembali secara layak dan mendapat pemberdayaan ekonomi di bidang peternakan dan intensifikasi perkebunan pada lahan yang jauh lebih sedikit dibandingkan transmigrasi pola lama/ tradisional. Target 100-0-100 yaitu akses air bersih 100%, lingkungan kumuh 0% dan sanitasi sehat 100% di tahun 2019.
Desa Srimulyo Bercahaya - Rumah Pengetahuan PedesaanCityChanger
Sebuah desa yang nyaris tanpa penerangan dengan anak-anak terkendala waktu belajar, seharusnya perlu dicarikan solusi. Sebuah perpustakaan sederhana dengan fasilitas air bersih dan listrik dari panel surya seharusnya bisa menjadi jalan keluar. Sebuah jalan keluar yang mudah2an dapat ditiru dengan diciptakannya tempat yang serupa.
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Muh Saleh
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 merupakan survei yang mengintegrasikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI). SKI 2023 dikerjakan untuk menilai capaian hasil pembangunan kesehatan yang dilakukan pada kurun waktu lima tahun terakhir di Indonesia, dan juga untuk mengukur tren status gizi balita setiap tahun (2019-2024). Data yang dihasilkan dapat merepresentasikan status kesehatan tingkat Nasional sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota.
Ketersediaan data dan informasi terkait capaian hasil pembangunan kesehatan penting bagi Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai bahan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang lebih terarah dan tepat sasaran berbasis bukti termasuk pengembangan Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2024-2029) oleh Kementerian PPN/Bappenas. Dalam upaya penyediaan data yang valid dan akurat tersebut, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam penyusunan metode dan kerangka sampel SKI 2023, serta bersama dengan Lintas Program di Kementerian Kesehatan, World Health Organization (WHO) dan World Bank dalam pengembangan instrumen, pedoman hingga pelaporan survei.
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Kementerian Kesehatan menggulirkan transformasi sistem kesehatan.
Terdapat 6 pilar transformasi sistem kesehatan sebagai penopang kesehatan
Indonesia yaitu: 1) Transformasi pelayanan kesehatan primer; 2) Transformasi
pelayanan kesehatan rujukan; 3) Transformasi sistem ketahanan kesehatan;
4) Transformasi sistem pembiayaan kesehatan; 5) Transformasi SDM
kesehatan; dan 6) Transformasi teknologi kesehatan.
Transformasi pelayanan kesehatan primer dilaksanakan melalui edukasi
penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder dan peningkatan
kapasitas serta kapabilitas pelayanan kesehatan primer. Pilar prioritas
pertama ini bertujuan menata kembali pelayanan kesehatan primer yang ada,
sehingga mampu melayani seluruh penduduk Indonesia dengan pelayanan
kesehatan yang lengkap dan berkualitas.
Penataan struktur layanan kesehatan primer tersebut membutuhkan
pendekatan baru yang berorientasi pada kebutuhan layanan di setiap
siklus kehidupan yang diberikan secara komprehensif dan terintegrasi
antar tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan. Pendekatan baru ini disebut
sebagai Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, melibatkan Puskesmas, unit
pelayanan kesehatan di desa/kelurahan yang disebut juga sebagai Puskesmas
Pembantu dan Posyandu. Selanjutnya juga akan melibatkan seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan primer.
Disampaikan dalam Drum-up Laboratorium Inovasi Kabupaten Sorong, 27 Mei 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, S.H., MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan IV-2024 BPSDM Provinsi Jawa Tengah dengan Tema “Transformasi Tata Kelola Pelayanan Publik untuk Mewujudkan Perekonomian Tangguh, Berdayasaing, dan Berkelanjutan”
Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, S.H., MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
Best Practise NUSP-2 Kelurahan Tipar Kota Sukabumi
1. Nama
Kelurahan
Kel.Tipar
Kec.Citamiang
Kota Sukabumi
Latar Belakang KelurahanTiparmerupakansalahsatupermukimankumuhberdasarkanSKWalikota
No.61 Tahun 2015.
KelurahanTiparberadapada kawasanpusatkota yangmeliputi 9,8Ha yang tersebar
pada 4 RW, yaituRW03, 04, 06, dan 07.KelurahanTiparmemilikitingkatkepadatan
pendudukrata-ratapadaseluruhkawasanpermukimankumuhadalahsebesar550
jiwa/hektardengantingkatkepadatanbangunanrata-ratasebesar40- 50 unit/hektar.
Permasalahanutamapadakelurahanini adalahminimnyaaksessanitasi danairbersih
sehinggabanyakwargamenggunakantoiletwargalainnyayangmemiliki.Prasarana
pengelolaanpersampahan jugamenjadi masalahyangcukupsignifikan.Hal ini terlihat
dari masihbanyaknyawargamembuangsampahtidakpadatempatnyaterutama
pada salurandrainase.Selainitu, kondisijalanlingkunganyangrusak dankeselamatan
dan keamananwargajuga menjadi perhatianbagi wargasetempat.Padabeberapa
ruas jalansetapakmasihberupatanahdan tidak terdapatnyapengamananjalanserta
lampupenerangansehinggamenyulitkanbagi wargadalamberaktifitassehari-hari,
terutamabagi iburumah tangga dan anak-anak.
Melalui ProgramNUSP-2sejak2015, pemerintahberupayamelakukanpeningkatan
kualitaspermukimanpadaKelurahanTiparini. Masyarakatberperansebagai pelaku
utama pembangunanlingkungannya,mulaidari perencanaanhinggapemeliharaan.
Infrastrukturyangdibangunantaralainadalahjalanlingkungan,penerangandan
pengamanjalan,salurandrainase, MCKdanSAB,dan IPALkomunal.
Selainmelalui NUSP-2,PemerintahKotaSukabumi juga berkomitmendalam
peningkatankualitaspermukimanpadaKelurahanTiparini.Pada2016, APBD Kota
Sukabumi dialokasikanuntukpembangunanjalanaksesdari jalankolektormenuju
lingkunganpermukiman.
Warga KelurahanTiparjuga berkontribusi cukuptinggi dalamupayapeningkatan
kualitaslingkunganpermukimannya.Selainsumbangantenagadanmaterial
bangunan,beberapawargajugamenyediakanlahan/hibahlahangunakepentingan
pembangunanMCKKomunal.
Sumber
Pembiayaan
Peningatankualitaspermukimankumuhdi kelurahanTipardilaksanakansecara
terpadudengan melalui beberapasumberpembiayaanyaitu:(i) LoanADB 3122-INO
(NUSP-2) sebesarRp.1.500.000.000 untukpembangunan jalanlingkungan,
penerangandanpengamanjalan,salurandrainase,MCKdanSAB,dan IPALkomunal,
(ii) APBDKotaSukabumi sebesarRp.130.973.700 dialokasikanuntuk pembangunan
jalanaksesmenujulingkunganpermukiman,serta(iii) swadayamasyarakatsebesar
Rp. 60.306.000, untukbiayapersonil.Masyarakatjugaberkontribusi padapenyediaan
lahan/hibahlahanuntukpembangunanMCKkomunal.
Manfaat Peningkatankualitaspermukimanmelalui Program NUSP2 telahmemberikan
manfaatsebagai berikut:
Memudahkanwargadalam mendapatkan aksesterhadapsanitasidanairbersih,
berupaMCK;
Memudahkanmobilisiasiwargakarenajalanlingkunganiniyangmenghubungkan
semuaRT dan jalankolektor.Beberaparuasjalanlingkungandirancangdengan
pengamanjalan(railing)dandilengkapi peneranganjalandan streetfurniture.Hal
ini dimanfaatkanwargasebagai ruanginteraksi;
2. Berkurangnyagenanganairpadasejumlahtitikkarenatelahterbangunsystem
drainase yangbaik pada lingkunganpermukiman.
Selainmanfaatyangdiperoleh dari pembangunaninfrastruktur,ProgramNUSP-2ini
jugatelahmeningkatkan kapasitassosial wargasetempat,denganmunculnyarasa
memilikidantanggungjawab(senseof belonging) terhadaplingkungan
permukimannya.Hal ini ditandai oleh adanyakontribusimasyarakatdalamupaya
pemeliharaaninfastrukturyangterbangunsehinggamenjaminkeberlanjutan
pemanfaataninfrastrukturtersebut.Programini jugacukupberhasildalam
meningkatkanperanperempuandalampeningkatanlingkunganpermukiman,dengan
adanyapembangunaninfrastrukturyangresponsif genderdanmunculnyaaktor
wanitayangsangat peduli terhadappembangunanlinkunganpermukiman.
Dokumentasi
Jalan lingkungan (Skala Lingkungan)
Jalan lingkungan dan pengaman jalan (Skala Lingkungan)
3. Penerangan Jalan (Skala Lingkungan)
Cerita Warga Ibu Cucu, Pahlawan Kampung
Ibu Cucu (62 tahun) layaknya ibu rumah tangga pada umumnya yang tinggal di
kampung kota. Namun bagi warga Kelurahan Tipar, Kota Sukabumi, wanita ini adalah
pahlawan kampung. Bukan tanpa alasan warga menobatkan ini, karena Ibu Cucu
merupakan seorang warga yang sangat peduli dengan kampungnya dan panutan bagi
warga lainnya.
Hal ini diawali dengan cerita sederhana. Ibu Cucu menyadari bahwa kampungnya ini
sangat membutuhkanairbersihdan tolietyanglayakkarena banyakwarga sekitarnya
yang belum punya akses terhadap fasilitas ini. Ironisnya, di depan rumah Ibu Cucu
terdapat toilet tua yang dibangun pada tahun 1970, namun kini tidak terpakai karena
tidak terdapat air serta minimnya upaya pemeliharaan dari warga. Hal ini yang
menggugah hati Ibu Cucu untuk berusaha memperbaiki toilet tersebut.
4. Ibu Cucu mendengarprogramNUSP-2 di pertengahan tahun2015. Mengetahuhal ini,
beliau dengan gigihnya memperjuangkan untuk merehabilitasi toilet umum di depan
rumahnya. Nenek dengan 6 cucu ini, memulai perjuangannya degnan berkomunikasi
denganBKMTipar Jaya,dan mengusulkanuntukpembangunantoiletumumtersebut.
Kini, di depan rumahnya telah terbangun toilet umum, termasuk tempat bagi para
wargadapat mencuci pakaian.Banyakwargamemanfaatkantoiletiniuntukkebutuhan
sehari-hari mereka.
Karenatidakinginmasalah pemeliharaanfasilitastoilet terulanglagi,BuCucujugagiat
dalam upaya pemeliharaan. Ibu Cucu dipilih oleh warga sebagai ketua KPP pada
Februari 2016. Bersamaanggota KPPlainnya,IbuCucu menyusun rencanadansistem
pemeliharaan yang tepat untuk toilet di depan rumahnya. Mereka melakukan
pembukuanterhadapiuranwargatiap bulannya.Iruanini dilakukanuntukperawatan
kebersihan rutin dan membayar rekening listrik untuk penggunaan penerangan dan
pompa air. Rencana ke depan, uang iuran yang terkumpul juga akan dipergunakan
untuk pembangunan atap di tempat mencuci.
Ibu Cucu merupakan seorang pahlawan kampung bagi warga Tipar. Dia memiliki
semangatyangluarbiasauntukpembangunankampungnya,khususnyapembangunan
toilet umum ini. Dia terlibat mulai dari perencanaan, pembangunan, hingga
pemeliharaan fasilitas umum tersebut. Melalui program NUSP-2 ini diharapkan akan
adanya Ibu Cucu lainnya dengan semangat yang sama untuk membangun
komunitasnya dan lingkungannya.