SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Infeksi Saluran Kemih atau sering di singkat ISK ,akhir -akhir ini menjadi Topik
yang ramai dibicarakan di kalangan masyarakat terutama para orang tua yang
mempunyai anak remaja perempuan. Infeksi saluran kencing atau ISK merupakan
masalah kesehatan yang cukup serius di bagi jutaan orang tiap tahun. ISK merupakan
penyakit infeksi nomor 2 yang paling banyak menyerang manusia.
Walaupun terdiri dari berbagai cairan, garam, dan produk buangan, biasanya urin
tidak mengandung bakteri. Jika bakteri menuju kandung kemih atau ginjal dan
berkembang biak dalam urin, terjadilah ISK. Jenis ISK yang paling umum adalah
infeksi kandung kemih yang sering juga disebut sebagai sistitis.
Bakteri atau kuman yang paling sering mengakibatkan ISK antara lain Escherichia
coli, Klebsiella dan Pseudomonas. Dari penderita, meurut penelitian, kira-kira da
sekitar 10% yang tidak bergejala.
Tidak semua ISK menimbulkan gejala, ISK yang tidak menimbulkan gejala
disebut sebagai ISK asimtomatis. Dalam hal ini penderita tidak merasakan apa-apa.
Mungkin gejalanya ada tetapi orang tersebut menganggapnya sebagai gejala biasa.
Untuk yang tidak bergejala baru diketahui setelah diperiksa melalui tes urine dimana
dalam urinenya terdapat banyak bakteri.
Dari studi kasus mengenai sistem perkemihan yang diberikan, saya mengangkat
infeksi saluran kemih dalam makalah ini karena kasus ini mendapat urutan ke dua
yang banyak menyerang manusia serta penyakit yang menonjol pada wilayah kerja
Puskesmas Pulang Pisau.
2
B. TUJUAN
Tujuan dalam makalah ini yaitu :
1. Untuk menurunkan jumlah penderita penyakit infeksi saluran kemih.
2. Memberikan pemahaman kepada masyarakat di daerah kerja puskesmas Pulang.
Pisau tentang penyakit infeksi saluran pencernaan.
3. Untuk mengetahui cara pendekatan dalam menurunkan infeksi saluran kemih.
C. MANFAAT
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini diharapkan nantinya mahasiswa
mampu memahami dan mengerti tentang konsep dasar dari penyakit Infeksi Saluran
Kemih beserta bagaimana penangananya di puskesmas yang sesuai pada masyarakat
dengan penyakit Infeksi Saluran Kemih, dari pengkajian hingga perencanaan.
3
BAB II
GAMBARAN UMUM TEMPAT
A. ANALISA SITUASI
1. Geografi
Kecamatan Kahayan Hilir merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Pulang
Pisau yang terletak di Ibukota Kabupaten, dengan luas wilayah adalah 360.000
km2. Kecamatan Kahayan Hilir tediri dari 2 Kelurahan dan 7 Desa, sebagian besar
desa-desa tersebut berada ditepu sungai Kahayan.
Batas wilayah Kecamatan Kahayan Hilir meliputi : wilayah Utara : Kec.Jabiren,
wilayah Barat: Kec.Maliku, wilayah Selatan: Kab.Kuala Kapuas (Basarang) dan
wilayah Timur : Kab.Kuala Kapuas (Mandumai).
Kahayan hilir merupakan dataran rendah dengan kondisi tanah bergambut, saat
musim kemarau rawan kebakaran, ketika musim hujan curah hujan sangat tinggi.
Puskesmas Pulang Pisau merupakan salah satu Puskesmas yang beradadi
Kecamatan Kahayan Hilir, yang wilayah kerjanya mencakup 1 Kelurahan dan 4
Desa dengan jarak Desa terjau ±20 Km dari kota Kecamatan, yaitu Desa mintin.
Dalam melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan di masyarakat, Puskesmas
Pulang Pisau mempunyai Visi dan Misi yang sesuai dengan Visi dan Misi
Kesehatan Kabupaten, serta dengan Motto 5S.
Gambar 1.1 Peta Wilayah Kabupaten Pulang Pisau
4
2. Demografi
a. Jumlah Penduduk
Penduduk Kecamatan Kahayan Hilir terdiri dari beraneka ragam suku,
yaitu Suku Jawa,Dayak,Banjar,Bali,Batak,dan lain-lain. Penduduk yang
berada di dalam wilayah kerja Puskesmas Pulang Pisau yang terletak di
Kecamatan Kahayan Hilir meliputi 4 Desa dengan 1 Kelurahan, yaitu
Kelurahan Pulang Pisau, Desa Anjir Pulang Pisau, Desa Manteren I, Desa
Manteren II dan Desa Mintin.
Jumlah penduduk di Kecamatan Kahayan Hilir yang termasuk dalam
wilayah kerja Puskesmas Pulang Pisau, berdasarkan data PUSDATIN yang
didapati dari BPS Kecamatan Kahayan Hilir adalah sebanyak 20.540 jiwa,
dengan kepadatan penduduk terbesar di Desa Mantaren II yaitu 457.72
jiwa/km2 dengan jumlah penduduk sebanyak 2.284 jiwa. Jumlah rumah
tangga penduduk dalam wilayah kerja Puskesmas Pulang Pisau adalah 6,457
dengan rata-rata jumlah jiwa per rumah tangga adalah 3,18 jiwa
3. Visi
Tercapainya Kecamatan Kahayan Hilir sehat menuju menuju terwujudnya
Indonesia sehat
4. Misi
a. Menggerakan pembangunan berwawasan kesehatan diwilayah kerja
Puskesmas Pulang Pisau
b. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat diwilayah
Puskesmas Pulang Pisau
c. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan
d. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan,keluarga dan masyarakat
beserta lingkungan.
5. Motto
Senyum,Sapa,Sentuh,Sembuh,Senang (5S)
5
6. Angka Kesakitan
Angka kesakitan penduduk diperoleh dari data yang berasal dari masyarakat
diwilayah keerja Puskesmas Pulang Pisau melalui system pencatatan dan
pelaporan.
a. Penyakit Menular
Seperti TB Paru,ISPA,,Malaria,Kusta,Filiriasis dan Infeksi Saluran Kemih.
B. ANALISA SITUASI KHUSUS
1. Program
Kegiatan pokok di Puskesmas Pulang Pisau dilaksanakan sesuai kemampuan
tenaga maupun fasilitasnya. Namun demikian kegiatan pokok di Puskesmas
Pulang Pisau yang dilaksanakan ada 13 program adalah sebagai berikut :
a. Kesejahteraan ibu dan Anak ( KIA )
b. Keluarga Berencana
c. Usaha Peningkatan Gizi
d. Kesehatan Lingkungan
e. Pemberantasan Penyakit Menular
f. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
g. Usaha Kesehatan Sekolah
h. Perawatan Kesehatan Masyarakat
i. Usaha Kesehatan Gigi dan Mulut
j. Usaha Kesehatan Jiwa
k. Laboratorium ( diupayakan tidak lagi sederhana )
l. Pencatatan dan Pelaporan Sistem Informasi Kesehatan
m. Kesehatan Usia Lanjut
Pelaksanaan kegiatan pokok Puskesmas Pulang Pisau diarahkan kepada keluarga
sebagai satuan masyarakat terkecil. Karenanya, kegiatan pokok Puskesmas
ditujukan untuk kepentingan kesehatan keluarga sebagai bagian dari masyarakat.
Setiap kegiatan pokok Puskesmas dilaksanakan dengan pendekatan Pembangunan
Kesehatan Masyarakat Desa ( PKMD ). Disamping penyelenggaraan usaha-usaha
kegiatan pokok Puskesmas seperti tersebut di atas, Puskesmas sewaktu-waktu
diminta untuk melaksanakan program kesehatan tertentu oleh Pemerintah Pusat (
contoh: Pekan Imunisasi Nasional ). Dalam hal demikian, baik petunjuk
pelaksanaan maupun perbekalan akan diberikan oleh Pemerintah Pusat bersama
6
Pemerintah Daerah. Keadaan darurat mengenai kesehatan dapat terjadi, misalnya
karena timbulnya wabah penyakit menular atau bencana alam. Untuk mengatasi
kejadian darurat seperti di atas bisa mengurangi atau menunda kegiatan lain.
2. Kegiatan Di Puskesmas
a. Promkes, Kesling dan Gizi
Kegiatan yang saya lakukan disini
1) Promkes (promosi Kesehatan)
Kegiatan yang dilakukan adalah melakukan program lansia (lanjut usia)
dan mengecek gula darah pada orang lanjut usia mengukur tinggi badan,
berat badan, tensi/mengukur tekanan darah.
2) Kesling (Kesehatan Lingkungan)
Kesehatan yang dilakukan biasa terjadwal sesuai program yang ditetapkan
pemerintah pusat.
3) Gizi
Kegiatan posyandu tiap bulanan di berbagai tempat yang ada di sedadap
ini kegiatan yang di lakukan ia lah memberikan biskuit MP ASI (Makanan
Pendamping Air Susu Ibu) kepada anak balita dan biskuit BUMIL (IBU
HAMIL) kepada ibu yang sedang mengandung anak. Juga kegiatan
pemberian suntikan imunisasi kepada anak yang berusia 1 bulan dan
seterusnya.
b. Apotik
1) Melayani pasien ( Pelayanan obat )
Pelayanan obat adalah proses kegiatan meliputi aspek teknis dan non
teknis, mulai dari menerima resep dokter sampai penyerahan obat kepada
pasien.
2) Tujuan
a) Pasien mendapat obat sesuai resep
b) Pasien mendapat informasi yang cukup
3) Kegiatan pelayanan
a) Pembacaan resep
 Nama obat dan jumlah obat
 Jenis dan bentuk sediaan obat
 Nama dan umur pasien
7
 Dosis
 Cara pemakaian (aturan pakai)
b) Penyiapan obat
 Mengambil obat menggunakan sepatula
 Mengembalikan sisa obat kedalam wadah
 Memeriksa ulang etiket
 Menghitung jumlah obat
 Membuat dan membagi obat dalam bentuk puyer
 Mengukur cairan
 Melarutkan dan mengencerkan obat dalam bentuk suspense
 Mengemas dan memberi etiket
 Penyerahan obat
 Sebelum obat diserahkan kita harus mengecek identitas pasien, jumlah
obat, jenis obat, aturan pakai, kemasan dan lain-lain
 Obat diserahkan dengan informasi yang lengkap
 Informasi obat
Informasi obat meliputi :
 Kapan obat digunakan, berapa banyak pemakaian obat dan waktu
pemakaian obat
 Lama pemakaian obat
 Cara penggunaan obat
 Efek samping obat
 Kegunaan obat (indikasi obat).
8
3. Struktur Organisasi
Gambar 1.2 Struktur Organisasi
4. Tugas dan Wewenang
a. Kepala Puskesmas
Tugas Kepala Puskesmas :
1) Melaksanakan fungsi-fungsi manajemen, bimbingan dan suvervisi
2) Mengadakan koordinasi ditingkat kecamatan
3) Sebagai penggerak pembangunan kesehatan di tingkat kecamatan
4) Sebagai tenaga ahli pendamping Camat
5) Mengkoordinir dan bertanggung jawab terhadap semua kegiatan di
puskesmas
Fungsi Kepala Puskesmas :
Memimpin, menyusun, mengkoordinasikan dan menetapkan rencana
operasional pelaksanaan pembinaan puskesmas yang meliputi program dan
kegiatan puskesmas berdasarkan petunjuk teknis kegiatan untuk kelancaran
pelaksanaan tugas di puskesmas.
9
b. Dokter Umum
Tugas Dokter Umum :
Mengusahakan agar pelayanan kesehatan umum dapat terlaksana dengan baik.
Fungsi Dokter Umum :
Melaksanakan pelayanan kesehatan Umum.
Wewenang Dokter Umum :
1. Melaksanakan pemerikasaan dan pengobatan.
2. Membantu pelaksanaan kegiatan-kegiatab fungsi manajemen.
3. Membuat rujukan pada pasien yang tidak dapat di tangani poliklinik.
4. Memberi penyuluhan pada pasien tentang kesehatan terutama pada praja
yang sakit.
c. Dokter Gigi
Tugas Dokter Gigi :
Mengusahakan agar pelayanan kesehatan gigi dan mulut terlaksana dengan
baik.
Fungsi Dokter Gigi :
1. Melaksanakan Pelayanan pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
2. Pelayanan Kesehatan Gigi dan mulut dasar umum, terdiri :
1) Premadikasi Pencabutan
2) Penambalan Gigi
3) Perawatan Syaraf Gigi
4) Melaksanakan Konsultasi Gigi.
5) Melaksanakan/menerima kasus-kasus emergency gigi/darurat.
3. Membantu Pelaksanaan kegiatan-kegiatan fungsi manajemen
4. Membuat rujukan pada pasien yang tidak dapat di tangani di poliklinik.
5. Memberi penyuluhan pada pasien tentang kesehatan gigi dan mulut .
d. Perawat Kesehatan
Perawat Kesehatan bertugas membantu tugas dokter dalam melaksanakan
kegiatan Puskesmas serta dalam pengobatan pasien.
e. Perawat Gigi
Perawat Gigi bertugas melaksanakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di
Puskesmas.
f. Pelaksana Bidan
Memeriksa ibu hamil dan melayani pelayanan KB.
10
g. Tata Usaha
Tugas Tata Usaha :
1. Mengkoordinasikan tugas –tugas yang di berikan oleh pimpinan.
2. Memonitor pekerjaan staf administrasi dan tenaga harian.
3. Mengelola dan mempertanggung jawabkan pengeluaran rumah tangga.
4. Membuat konsep surat dinas atau mengetik konsep surat pimpinan.
5. Mengelola surat-surat yang masuk dan keluar.
6. Memonitor dan merekap penelitian yang dilakukan staf Akademik
(mencakup penelitian pusat, Fakultas, Lintas Unit, Jakarta In focus, Hibah
Kompetitif, LPPM dan hibah DIKTI )
7. Membantu secara administrasi dan keuangan pelaksana penelitian lintas
unit.
8. Membantu Proses penyelenggaraan seminar/pertemuan ilmiah rutin.
9. Menghadiri rapat-rapat khususnya yang berkaitan dengan masalah
administrasi.
10. Menerapkan rapat-rapat/pertemuan pimpinan dan rapat dengan tamu-tamu.
11. Menginvertarisasi semua perlengkapan yang ada.
12. Menyusun anggaran tahunan.
13. Mengatur jadwal rapat pimpinan.
14. Menyusun notula rapat pimpinan dan menyebarluaskan.
Wewenang :
1. Membina staf administrasi, melalui pengarahan dan peringatan lisan
maupun dengan tulisan.
2. Mengusulkan mutasi/rotasi. Promosi, kenaikan golongan/skala gaji staf
administrasi maupun penundaannya dengan persetujuan Ketua LPPM.
3. Menggunakan saran, prasaran kerja untuk kelancaran pelaksana tugas-
tugas.
h. Apoteker
Peranan dan fungsi Apoteker Pengelola Apotek (APA) di antaranya :
1. Membuat visi dan misi
2. Membuat strategi, tujuan,sasaran dan program kerja.
3. Membuat dan menetapkan peraturan atau standar prosedur Operasional
(SPO) pada setiap fungsi kegiatan di apotek.
11
4. Membuat sistem pengawasan dan pengendalian SPO serta program kerja
pada setiap fungsi kegiatan di apotek.
5. Merencanakan, malaksanakan, mengendalikan dan menganalisis hasil
kinerja operasional dan kinerja keuangan apotek.
Wewenang dan tanggung jawab Apa di antaranya :
1. Menentukan arah terhadap seluruh kegiatan
2. Menentukan sistem atau peraturan yang akan di gunakan.
3. Mengawasi pelaksanan SPO dan program kerja.
4. Bertanggung jawab terhadap kinerja yang di peroleh.
i. Loket Pendaftaran
Tugas Loket Pendaftaran
1. Mendaftar pasien yang datang berobat.
2. Mencatat di register.
3. Mengisi Identitas pasien di kartu rawar jalan dan kartu resep.
4. Mengisi tanda pengenal pasien.
5. Mengantar kartu rawat jalan ke ruang BP.
6. Bertanggung jawab atas penerimaan uang retribusi pada pengeluaran
karcis.
7. Menyetorkan kepada bendahara penerima hasil penerimaan retribusi setiap
hari.
8. Mencatat hasil penerimaan retribusi di buku bantu.
9. Menyusun kertu Rawat jalan pasien pada rak status sesuai aturan nomer
kode.
10. Membantu merencakan kebutuhan kartu rawat jalan, resep, kartu tanda
pengenal, famly folder dan amplop tempat kartu rawat jalan.
11. Mencatat Register Baru/Lama, register bayar/Gratis/Askes/BPJS .
12. Menghitung resep yang masuk dan setoran harian.
12
BAB III
HASIL KEGIATAN
A. URAIAN KEGIATAN
1. Pengumpulan data
a. Data Puskesmas Pulang Pisau
b. Data Penyakit Yang Menonjol
c. Data Kesehatan lingkungan
2. Analisa situasi (ANALISIS SWOT)
3. Identifikasi masalah
4. Menetapkan prioritas masalah
5. Menetapkan tujuan
B. MASALAH YANG DI TEMUKAN BERHUBUNGAN DENGAN SISTEM
PERKEMIHAN
1. Penyakit Infeksi Saluran Kemih / Sistitis data yang didapat dari laporan petugas
puskesmas dan data yang di peroleh dari laporan kunjungan pasien 3 bulan
terakhir ada 10 pasien yang menderita Infeksi saluran Kemih kebanyakan dari
wanita dari data banyak keluhan dengan Nyeri yang sering dan rasa panas ketika
berkemih. Spasme pada area kandung kemih dan suprapubis.Nyeri punggung
bagian bawah.
2. Benigna Prostatic Hyperplasia (BPH) data yang didapat dari laporan petugas
puskesmas dan data yang di peroleh dari laporan kunjungan pasien 3 bulan
terakhir ada 4 pasien semua pada pasien laki laki,dengan keluhan (LUTS) Gejala
iritatif yaitu sering miksi (frekuensi), terbangun untuk miksi pada malam hari
(nokturia), perasaan ingin miksi yang sangat mendesak (urgensi), dan nyeri pada
saat miksi (disuria). Sedangkan gejala obstruktif adalah pancaran melemah, rasa
tidak puas sehabis miksi, kalau mau miksi harus menunggu lama (hesitancy),
harus mengejan (straining), kencing terputus-putus (intermittency), dan waktu
miksi memanjang yang akhirnya menjadi retensio urin dan inkontinen karena
overflow.
13
3. Inkontinensia Urine data yang didapat dari laporan petugas puskesmas dan data
yang di peroleh dari laporan kunjungan pasien 3 bulan terakhir ada 2 pasien
kebanyakan semua pasien lansia,dengan keluhan Ketidaknyamanan daerah pubis,
Distensi vesika urinaria, Ketidak sanggupan untuk berkemih,Sering berkemih,
saat vesika urinaria berisi sedikit urine.
C. PRIORITAS MASALAH (Metode Hanlon Kuantitatif)
No
Daftar
Masalah
Kriteria dan Bobot Maksimum
PEARL NPT
Prioritas
MasalahA=Besar B=Kegawatan C=Kemudahan NPD
1 ISK 9 9 8 144 11111 144 I
2 BPH 9 8 8 136 11111 136 II
3 Inkotinensia 9 7 7 105 11111 105 III
Tabel 1.1 Metode Hanlon Kuantitatif
Metode Hanlon (Kuantitatif)
Metode ini memberikan skor atas serangkaian kriteria A, B, C dan D (PEARL).
A = Besar masalah. Skor 0-10 (kecil-besar).
B = Kegawatan Skor 0-10 (tidak gawat – sangat gawat).
C = Efaktifitas atau kemudahan Skor 0-10 (sulit – mudah).
D = PEARL Skor 0 = tidak dan 1 = ya
P = Propriatness yaitu kesesuaian
E = Economic feasibility
A = Acceptability
R = Resource availability
L = Legality
NPD = Nilai Prioritas dasar = (A + B) x C
NPT = Nilai Prioritas Total = (A + B) x C x D.
14
D. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH ( ANALISA SWOT )
1. Strength / Kekuatan
a. Sumber daya untuk Puskesmas Pulang Pisau memiliki 14 orang tenaga
kesehatan terlatih.
b. Tersedianya obat antibiotic di aptotik puskesmas untuk penyakit ISK.
c. Terdapat Puskesmas, Pustu (Puskesmas Pembantu), Posyandu, dan Polindes
sebagai pusat kesehatan masyarakat dalam membantu mendeteksi suspek ISK.
d. Ketersediaan dana yang cukup dari pemerintah untuk penaggulangan penyakit
e. SDM yang sudah mampu untuk melakukan edukasi, penyuluhan kepada
masyarakat setempat mengenai Infeksi saluran kemih.
f. Puskesmas Pulang Pisau adalah sebagai puskesmas induk di kecamatan
Kahayan hilir sehingga menjadi rujukan pertama masyarakat dan letak
puskesmas yang strategis, yaitu di depan jalan raya sehingga mudah
terjangkau masyarakat.
g. Fasilitas kesehatan di puskesmas sudah cukup.
h. Koordinasi antar perawat dan tenaga kesehatan lain baik.
i. Frekuensi kehadiran Tenaga Kesehatan baik.
2. Weakness / Kelemahan
a. Masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk berprilaku hidup bersih dan
sehat,dan kebersihan seperti jarang menggunakan sabun untuk membersihkan
pada area genitalia pada saat setelah berhubungan intim dan BAB/BAK.
b. Biasanya masyarakat kurang mempedulikan bahaya celana yang terlalu
lemabab karena sebagian besar masyarakat terdiri dari petani di lahan gambut
dan sepanjang hari biasa di tempat basah.
c. Kewaspadaan dini dari SDM yang kurang terhadap kejadian wabah penyakit
infeksi saluran kemih
d. Kurang promosi kesehatan mengenai pencegahan Infeksi saluran kemih di
masyarakat
15
3. Opportunity / Peluang
a. Meningkatkan kinerja petugas kesehatan dalam meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat.
b. Meningkatkan kewaspadaan dini masyarakat terhadap penyakit khususnya
penyakit infeksi saluran kemih.
c. Melakukan pelatihan pada petugas kesehatan terhadap penanganan penyakit
infeksi saluran kemih dengan cepat tanggap secara dini.
d. Kebijakan desentralisasi sebagaimana diberlakukannya Undang - undang RI
No. 22 Tahun 1999 yang kemudian disempurnakan dengan Undang-undang RI
No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang yang
besar bagi Puskesmas untuk memperbaiki sistem, rencana strategik, dan
rencana operasional, mengembangkan program dan kegiatan Puskesmas
secara mandiri sesuai kebutuhan masyarakat dan potensi yang tersedia.
e. Dinas Kesehatan turut aktif dalam mengevaluasi program Penyakit Infeksi
Saluran Kemih di puskesmas Pulang Pisau.
f. Pendanaan dari pemerintah untuk progam puskesmas dan Terjaminnya
ketersediaan obat-obatan Antibiotic untuk penyakit infeksi yang resisten dan
tidak oleh pemerintah.yang mencukupi program.
g. Banyak instansi-instansi pelayanan kesehatan swasta/non-pemerintah yang
telah dipercaya masyarakat memberikan pelayanan kesehatan.
h. Jumlah petugas kesehatan yang cukup
i. Lokasi Puskesmas strategis
4. Threat / Ancaman
a. Meningkatnya penyakit infeksi saluran kemih di masyarakat
b. Kurangnya kesadaran masyarakat akan bahaya Infeksi saluran kemih
c. Masih banyak masyarakat yang kurang pengetahuan sehingga masih belum
tahu tentang bahaya penyakit menular dan tidak memeriksakan diri ke
puskesmas.
d. Pengetahuan penderita yang kurang mengenai penyakit Infeksi saluran kemih,
cara pengobatan dan bahaya akibat berobat tidak adekuat.
e. Pengetahuan masyarakat tentang Puskesmas sebagai sarana kesehatan strata
pertama masih kurang.
16
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi akibat terbentuknya koloni kuman di
saluran kemih. Kuman mencapai saluran kemih melalui cara Hematogen dan
Asending.
Penurunan Prevalensi penyakit Infeksi Saluran Pencernaa harus dilakukan dengan
cara melalkukan pencegahan yaitu Jaga kebersihan terutama genitalia, Sering ganti
celana dalam,Banyak minum air putih,Tidak sering menahan kencing dan Setia pada
satu pasangan dalam melakukan hubungan.
Upaya pencegahan dan penanggulangan harus terus dilakukan agar walaupun
prevalensi telah turun, hal ini penting agar permasalahan Infeksi Saluran Kemih tidak
terjadi karena dampaknya terhadap kesehatan bisa lebih berbahaya jika sampai
mempengaruhi organ ginjal dan lainya.
Penyebab terbanyak ISK adalah Gram-negatif termasuk bakteri yang biasanya
menghuni usus yang kemudian naik ke sistem saluran kemih. Dari gram negatif
ternyata E. Coli menduduki tempat teratas, yang kemudian diikuti oleh Proteus,
Klebsiela, Enterobacter, dan Pseudomonas.
Tanda dan gejala ISK tidak selalu lengkap dan bahkan tidak selalu ada, yaitu pada
keadaan yang disebut bakteriuria tanpa gejala (BTG).
Pengelolaan ISK bertujun untuk membebaskan saluran kemih dari bakteri dan
mencegah atau mengendalikan infeksi berulang, sehingga morbiditasnya dihindarkan
atau dikurangi.
ISK tanpa kelainan anatomis menpunyai prognosis lebih baik bila dilakukan
pengobatan pada fase akut yang andekuat dan disertai pengawasan terhadap
kemungkinan infeksi berulang.
17
B. SARAN
Bagi penderita ISK berulang (kambuhan), hendaknya memeriksakan diri secara
berkala, setidaknya 1-2 bulan sekali untuk mengetahui kepekaan bakteri terhadap
antibiotika dan evaluasi fungsi ginjal.
Sebaiknya dilakukan penyuluhan yang berkenaan dengan pengetahuan mengenai
penyakit infeksi saluran kemih, cara pencegahan, dan cara pengobatan
Menembah tenaga kesehatan khususnya dibidang promosi kesehatan dan
kesehatan lingkungan untuk mengoptimalkan kegiatan preventif di wilayah kerja.
18
DAFTAR PUSTAKA
http://analiskesehatankendariangkatan5.blogspot.co.id/2014/12/tugas-makalah-ppm-infeksi-
saluran-kemih.html (diakses tanggal 1 mei 2017)
http://adriananers.blogspot.co.id/2011/12/laporan-pendahuluan-infeksi-saluran.html (diakses
tanggal 1 mei 2017)
http://wwwfitry.blogspot.co.id/2011/02/analisa-swot-puskesmas-indihiang.html (diakses
tanggal 1 mei 2017)
http://hermawankesling.blogspot.co.id/2015/01/analisa-masalah-dengan-metode-hanlon.html
(diakses tanggal 1 mei 2017)
https://id.scribd.com/doc/136892447/INFEKSI-SALURAN-KEMIH (diakses tanggal 1 mei
2017)
Price, Sylvia Andrson. (1995). Patofisiologi: konsep klinis proses-proses penyakit:
pathophysiologi clinical concept of disease processes. Alih Bahasa: Peter Anugrah.
Edisi: 4. Jakarta: EGC
Smeltzer, Suzanne C. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner & Suddart.
Alih Bhasa: Agung Waluyo. Edisi: 8. Jakarta: EGC.
Tessy Agus, Ardaya, Suwanto. (2001). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam: Infeksi Saluran
Kemih. Edisi: 3. Jakarta: FKUI.

More Related Content

What's hot

Pemenuhan kebutuhan fisik dan psikologi ibu dan keluarga
Pemenuhan kebutuhan fisik dan psikologi ibu dan keluargaPemenuhan kebutuhan fisik dan psikologi ibu dan keluarga
Pemenuhan kebutuhan fisik dan psikologi ibu dan keluargaRahayu Pratiwi
 
Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwaKomunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa-Yusie Aprilia-
 
KB 3 Kewirausahaan dalam Bidang Kebidanan
KB 3 Kewirausahaan dalam Bidang KebidananKB 3 Kewirausahaan dalam Bidang Kebidanan
KB 3 Kewirausahaan dalam Bidang Kebidananpjj_kemenkes
 
Perubahan anatomi fisiologis sistem muculoskeletal
Perubahan anatomi fisiologis sistem muculoskeletalPerubahan anatomi fisiologis sistem muculoskeletal
Perubahan anatomi fisiologis sistem muculoskeletalRahayu Pratiwi
 
Sel dan genetika (modul sel dan genetika)
Sel dan genetika (modul sel dan genetika)Sel dan genetika (modul sel dan genetika)
Sel dan genetika (modul sel dan genetika)fikri asyura
 
Makalah penyakit menular dan tidak menular
Makalah penyakit menular dan tidak menularMakalah penyakit menular dan tidak menular
Makalah penyakit menular dan tidak menularMansurudin Rafa
 
prinsip prinsip legal praktik keperawatan
prinsip prinsip legal praktik keperawatanprinsip prinsip legal praktik keperawatan
prinsip prinsip legal praktik keperawatanzzikok pratama
 
LAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN ASISTEN KEPERAWATAN
LAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN ASISTEN KEPERAWATANLAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN ASISTEN KEPERAWATAN
LAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN ASISTEN KEPERAWATANWidyasari Izmi Haida
 
Prosedur Mengganti Cairan Infus
Prosedur Mengganti Cairan InfusProsedur Mengganti Cairan Infus
Prosedur Mengganti Cairan Infuspjj_kemenkes
 
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatanTeori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatanMuhammad Awaludin
 
Pemeriksaan penunjang nifas
Pemeriksaan penunjang nifasPemeriksaan penunjang nifas
Pemeriksaan penunjang nifasNilaHayati3
 
Manajemen Pelayanan Kebidanan Bu Lulu.pptx
Manajemen Pelayanan Kebidanan Bu Lulu.pptxManajemen Pelayanan Kebidanan Bu Lulu.pptx
Manajemen Pelayanan Kebidanan Bu Lulu.pptxFujiElisa
 
presentasi materi TTV pada ibu nifas
presentasi materi TTV pada ibu nifaspresentasi materi TTV pada ibu nifas
presentasi materi TTV pada ibu nifaswayan suarni Quetz
 
Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4
Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4
Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4Al-Ikhlas14
 
Proses Keperawatan: Tahap implementasi
Proses Keperawatan: Tahap implementasiProses Keperawatan: Tahap implementasi
Proses Keperawatan: Tahap implementasiAnnisa Setia Candra
 

What's hot (20)

Pemenuhan kebutuhan fisik dan psikologi ibu dan keluarga
Pemenuhan kebutuhan fisik dan psikologi ibu dan keluargaPemenuhan kebutuhan fisik dan psikologi ibu dan keluarga
Pemenuhan kebutuhan fisik dan psikologi ibu dan keluarga
 
Bidan sebagai profesi
Bidan sebagai profesiBidan sebagai profesi
Bidan sebagai profesi
 
Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwaKomunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa
 
KB 3 Kewirausahaan dalam Bidang Kebidanan
KB 3 Kewirausahaan dalam Bidang KebidananKB 3 Kewirausahaan dalam Bidang Kebidanan
KB 3 Kewirausahaan dalam Bidang Kebidanan
 
Perubahan anatomi fisiologis sistem muculoskeletal
Perubahan anatomi fisiologis sistem muculoskeletalPerubahan anatomi fisiologis sistem muculoskeletal
Perubahan anatomi fisiologis sistem muculoskeletal
 
Sel dan genetika (modul sel dan genetika)
Sel dan genetika (modul sel dan genetika)Sel dan genetika (modul sel dan genetika)
Sel dan genetika (modul sel dan genetika)
 
Diferensiasi sel
Diferensiasi selDiferensiasi sel
Diferensiasi sel
 
Makalah penyakit menular dan tidak menular
Makalah penyakit menular dan tidak menularMakalah penyakit menular dan tidak menular
Makalah penyakit menular dan tidak menular
 
Laporan praktek kerja lapangan
Laporan praktek kerja lapanganLaporan praktek kerja lapangan
Laporan praktek kerja lapangan
 
Fertilisasi dan nidasi
Fertilisasi dan nidasiFertilisasi dan nidasi
Fertilisasi dan nidasi
 
prinsip prinsip legal praktik keperawatan
prinsip prinsip legal praktik keperawatanprinsip prinsip legal praktik keperawatan
prinsip prinsip legal praktik keperawatan
 
LAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN ASISTEN KEPERAWATAN
LAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN ASISTEN KEPERAWATANLAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN ASISTEN KEPERAWATAN
LAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN ASISTEN KEPERAWATAN
 
Prosedur Mengganti Cairan Infus
Prosedur Mengganti Cairan InfusProsedur Mengganti Cairan Infus
Prosedur Mengganti Cairan Infus
 
Makalah Malpraktek
Makalah MalpraktekMakalah Malpraktek
Makalah Malpraktek
 
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatanTeori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
 
Pemeriksaan penunjang nifas
Pemeriksaan penunjang nifasPemeriksaan penunjang nifas
Pemeriksaan penunjang nifas
 
Manajemen Pelayanan Kebidanan Bu Lulu.pptx
Manajemen Pelayanan Kebidanan Bu Lulu.pptxManajemen Pelayanan Kebidanan Bu Lulu.pptx
Manajemen Pelayanan Kebidanan Bu Lulu.pptx
 
presentasi materi TTV pada ibu nifas
presentasi materi TTV pada ibu nifaspresentasi materi TTV pada ibu nifas
presentasi materi TTV pada ibu nifas
 
Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4
Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4
Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4
 
Proses Keperawatan: Tahap implementasi
Proses Keperawatan: Tahap implementasiProses Keperawatan: Tahap implementasi
Proses Keperawatan: Tahap implementasi
 

Similar to ISK PUSKESMAS

Ppt analisis puskesmas cipelang
Ppt analisis puskesmas cipelangPpt analisis puskesmas cipelang
Ppt analisis puskesmas cipelangTeguhPanggayuh
 
Makalah Puskesmas Cipelang Stikes Sukabumi
Makalah Puskesmas Cipelang Stikes SukabumiMakalah Puskesmas Cipelang Stikes Sukabumi
Makalah Puskesmas Cipelang Stikes SukabumiPutia Sabilla
 
Kak posyandu lansia 2019
Kak posyandu lansia 2019Kak posyandu lansia 2019
Kak posyandu lansia 2019ainunchairat
 
Kak posyandu lansia 2019
Kak posyandu lansia 2019Kak posyandu lansia 2019
Kak posyandu lansia 2019ainunchairat
 
Poa puskemas wongsorejo
Poa puskemas wongsorejoPoa puskemas wongsorejo
Poa puskemas wongsorejostada0
 
makalah analisis di puskesmas baros
makalah analisis di puskesmas baros makalah analisis di puskesmas baros
makalah analisis di puskesmas baros Sonia Aleadinata
 
makalah analisa data di puskesmas baros sukabumi
makalah analisa data di puskesmas baros sukabumimakalah analisa data di puskesmas baros sukabumi
makalah analisa data di puskesmas baros sukabumiwulansrilestari
 
analisa data puskesmas baros sukabumi
analisa data puskesmas baros sukabumianalisa data puskesmas baros sukabumi
analisa data puskesmas baros sukabumiMelaniPutrikhoirunis
 
makalah analisis di puskesmas baros
makalah analisis di puskesmas baros makalah analisis di puskesmas baros
makalah analisis di puskesmas baros Sonia Aleadinata
 
makalah analisis di puskesmas baros
makalah analisis di puskesmas barosmakalah analisis di puskesmas baros
makalah analisis di puskesmas barosermapurwati1
 
Laporan kegiatan surveilans
Laporan kegiatan surveilansLaporan kegiatan surveilans
Laporan kegiatan surveilansedy irawan
 
linsek tw 3 th 2022.pptx
linsek tw 3 th 2022.pptxlinsek tw 3 th 2022.pptx
linsek tw 3 th 2022.pptxJumaidinFarmasi
 
Tutorial 1 kelompok 6 blok 18
Tutorial 1 kelompok 6 blok 18Tutorial 1 kelompok 6 blok 18
Tutorial 1 kelompok 6 blok 18SiLvi Fata
 
Makalah man it (ajij)
Makalah man it (ajij)Makalah man it (ajij)
Makalah man it (ajij)AJIJ10
 
Pembahsan analisa data puskesmas
Pembahsan analisa data puskesmasPembahsan analisa data puskesmas
Pembahsan analisa data puskesmasShintahamidah05
 
Pembahsan analisa data puskesmas
Pembahsan analisa data puskesmasPembahsan analisa data puskesmas
Pembahsan analisa data puskesmasSitiDhiniFatonah01
 

Similar to ISK PUSKESMAS (20)

manajemen IT
manajemen ITmanajemen IT
manajemen IT
 
Manajemen IT
Manajemen ITManajemen IT
Manajemen IT
 
Ppt analisis puskesmas cipelang
Ppt analisis puskesmas cipelangPpt analisis puskesmas cipelang
Ppt analisis puskesmas cipelang
 
Makalah Puskesmas Cipelang Stikes Sukabumi
Makalah Puskesmas Cipelang Stikes SukabumiMakalah Puskesmas Cipelang Stikes Sukabumi
Makalah Puskesmas Cipelang Stikes Sukabumi
 
Kak posyandu lansia 2019
Kak posyandu lansia 2019Kak posyandu lansia 2019
Kak posyandu lansia 2019
 
Kak posyandu lansia 2019
Kak posyandu lansia 2019Kak posyandu lansia 2019
Kak posyandu lansia 2019
 
Poa puskemas wongsorejo
Poa puskemas wongsorejoPoa puskemas wongsorejo
Poa puskemas wongsorejo
 
makalah analisis di puskesmas baros
makalah analisis di puskesmas baros makalah analisis di puskesmas baros
makalah analisis di puskesmas baros
 
makalah analisa data di puskesmas baros sukabumi
makalah analisa data di puskesmas baros sukabumimakalah analisa data di puskesmas baros sukabumi
makalah analisa data di puskesmas baros sukabumi
 
analisa data puskesmas baros sukabumi
analisa data puskesmas baros sukabumianalisa data puskesmas baros sukabumi
analisa data puskesmas baros sukabumi
 
makalah analisis di puskesmas baros
makalah analisis di puskesmas baros makalah analisis di puskesmas baros
makalah analisis di puskesmas baros
 
makalah analisis di puskesmas baros
makalah analisis di puskesmas barosmakalah analisis di puskesmas baros
makalah analisis di puskesmas baros
 
Puskesmas
PuskesmasPuskesmas
Puskesmas
 
Laporan kegiatan surveilans
Laporan kegiatan surveilansLaporan kegiatan surveilans
Laporan kegiatan surveilans
 
Konsep puskesmas
Konsep puskesmasKonsep puskesmas
Konsep puskesmas
 
linsek tw 3 th 2022.pptx
linsek tw 3 th 2022.pptxlinsek tw 3 th 2022.pptx
linsek tw 3 th 2022.pptx
 
Tutorial 1 kelompok 6 blok 18
Tutorial 1 kelompok 6 blok 18Tutorial 1 kelompok 6 blok 18
Tutorial 1 kelompok 6 blok 18
 
Makalah man it (ajij)
Makalah man it (ajij)Makalah man it (ajij)
Makalah man it (ajij)
 
Pembahsan analisa data puskesmas
Pembahsan analisa data puskesmasPembahsan analisa data puskesmas
Pembahsan analisa data puskesmas
 
Pembahsan analisa data puskesmas
Pembahsan analisa data puskesmasPembahsan analisa data puskesmas
Pembahsan analisa data puskesmas
 

Recently uploaded

Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 

Recently uploaded (20)

Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 

ISK PUSKESMAS

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Infeksi Saluran Kemih atau sering di singkat ISK ,akhir -akhir ini menjadi Topik yang ramai dibicarakan di kalangan masyarakat terutama para orang tua yang mempunyai anak remaja perempuan. Infeksi saluran kencing atau ISK merupakan masalah kesehatan yang cukup serius di bagi jutaan orang tiap tahun. ISK merupakan penyakit infeksi nomor 2 yang paling banyak menyerang manusia. Walaupun terdiri dari berbagai cairan, garam, dan produk buangan, biasanya urin tidak mengandung bakteri. Jika bakteri menuju kandung kemih atau ginjal dan berkembang biak dalam urin, terjadilah ISK. Jenis ISK yang paling umum adalah infeksi kandung kemih yang sering juga disebut sebagai sistitis. Bakteri atau kuman yang paling sering mengakibatkan ISK antara lain Escherichia coli, Klebsiella dan Pseudomonas. Dari penderita, meurut penelitian, kira-kira da sekitar 10% yang tidak bergejala. Tidak semua ISK menimbulkan gejala, ISK yang tidak menimbulkan gejala disebut sebagai ISK asimtomatis. Dalam hal ini penderita tidak merasakan apa-apa. Mungkin gejalanya ada tetapi orang tersebut menganggapnya sebagai gejala biasa. Untuk yang tidak bergejala baru diketahui setelah diperiksa melalui tes urine dimana dalam urinenya terdapat banyak bakteri. Dari studi kasus mengenai sistem perkemihan yang diberikan, saya mengangkat infeksi saluran kemih dalam makalah ini karena kasus ini mendapat urutan ke dua yang banyak menyerang manusia serta penyakit yang menonjol pada wilayah kerja Puskesmas Pulang Pisau.
  • 2. 2 B. TUJUAN Tujuan dalam makalah ini yaitu : 1. Untuk menurunkan jumlah penderita penyakit infeksi saluran kemih. 2. Memberikan pemahaman kepada masyarakat di daerah kerja puskesmas Pulang. Pisau tentang penyakit infeksi saluran pencernaan. 3. Untuk mengetahui cara pendekatan dalam menurunkan infeksi saluran kemih. C. MANFAAT Adapun manfaat dari penulisan makalah ini diharapkan nantinya mahasiswa mampu memahami dan mengerti tentang konsep dasar dari penyakit Infeksi Saluran Kemih beserta bagaimana penangananya di puskesmas yang sesuai pada masyarakat dengan penyakit Infeksi Saluran Kemih, dari pengkajian hingga perencanaan.
  • 3. 3 BAB II GAMBARAN UMUM TEMPAT A. ANALISA SITUASI 1. Geografi Kecamatan Kahayan Hilir merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Pulang Pisau yang terletak di Ibukota Kabupaten, dengan luas wilayah adalah 360.000 km2. Kecamatan Kahayan Hilir tediri dari 2 Kelurahan dan 7 Desa, sebagian besar desa-desa tersebut berada ditepu sungai Kahayan. Batas wilayah Kecamatan Kahayan Hilir meliputi : wilayah Utara : Kec.Jabiren, wilayah Barat: Kec.Maliku, wilayah Selatan: Kab.Kuala Kapuas (Basarang) dan wilayah Timur : Kab.Kuala Kapuas (Mandumai). Kahayan hilir merupakan dataran rendah dengan kondisi tanah bergambut, saat musim kemarau rawan kebakaran, ketika musim hujan curah hujan sangat tinggi. Puskesmas Pulang Pisau merupakan salah satu Puskesmas yang beradadi Kecamatan Kahayan Hilir, yang wilayah kerjanya mencakup 1 Kelurahan dan 4 Desa dengan jarak Desa terjau ±20 Km dari kota Kecamatan, yaitu Desa mintin. Dalam melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan di masyarakat, Puskesmas Pulang Pisau mempunyai Visi dan Misi yang sesuai dengan Visi dan Misi Kesehatan Kabupaten, serta dengan Motto 5S. Gambar 1.1 Peta Wilayah Kabupaten Pulang Pisau
  • 4. 4 2. Demografi a. Jumlah Penduduk Penduduk Kecamatan Kahayan Hilir terdiri dari beraneka ragam suku, yaitu Suku Jawa,Dayak,Banjar,Bali,Batak,dan lain-lain. Penduduk yang berada di dalam wilayah kerja Puskesmas Pulang Pisau yang terletak di Kecamatan Kahayan Hilir meliputi 4 Desa dengan 1 Kelurahan, yaitu Kelurahan Pulang Pisau, Desa Anjir Pulang Pisau, Desa Manteren I, Desa Manteren II dan Desa Mintin. Jumlah penduduk di Kecamatan Kahayan Hilir yang termasuk dalam wilayah kerja Puskesmas Pulang Pisau, berdasarkan data PUSDATIN yang didapati dari BPS Kecamatan Kahayan Hilir adalah sebanyak 20.540 jiwa, dengan kepadatan penduduk terbesar di Desa Mantaren II yaitu 457.72 jiwa/km2 dengan jumlah penduduk sebanyak 2.284 jiwa. Jumlah rumah tangga penduduk dalam wilayah kerja Puskesmas Pulang Pisau adalah 6,457 dengan rata-rata jumlah jiwa per rumah tangga adalah 3,18 jiwa 3. Visi Tercapainya Kecamatan Kahayan Hilir sehat menuju menuju terwujudnya Indonesia sehat 4. Misi a. Menggerakan pembangunan berwawasan kesehatan diwilayah kerja Puskesmas Pulang Pisau b. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat diwilayah Puskesmas Pulang Pisau c. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan d. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan,keluarga dan masyarakat beserta lingkungan. 5. Motto Senyum,Sapa,Sentuh,Sembuh,Senang (5S)
  • 5. 5 6. Angka Kesakitan Angka kesakitan penduduk diperoleh dari data yang berasal dari masyarakat diwilayah keerja Puskesmas Pulang Pisau melalui system pencatatan dan pelaporan. a. Penyakit Menular Seperti TB Paru,ISPA,,Malaria,Kusta,Filiriasis dan Infeksi Saluran Kemih. B. ANALISA SITUASI KHUSUS 1. Program Kegiatan pokok di Puskesmas Pulang Pisau dilaksanakan sesuai kemampuan tenaga maupun fasilitasnya. Namun demikian kegiatan pokok di Puskesmas Pulang Pisau yang dilaksanakan ada 13 program adalah sebagai berikut : a. Kesejahteraan ibu dan Anak ( KIA ) b. Keluarga Berencana c. Usaha Peningkatan Gizi d. Kesehatan Lingkungan e. Pemberantasan Penyakit Menular f. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat g. Usaha Kesehatan Sekolah h. Perawatan Kesehatan Masyarakat i. Usaha Kesehatan Gigi dan Mulut j. Usaha Kesehatan Jiwa k. Laboratorium ( diupayakan tidak lagi sederhana ) l. Pencatatan dan Pelaporan Sistem Informasi Kesehatan m. Kesehatan Usia Lanjut Pelaksanaan kegiatan pokok Puskesmas Pulang Pisau diarahkan kepada keluarga sebagai satuan masyarakat terkecil. Karenanya, kegiatan pokok Puskesmas ditujukan untuk kepentingan kesehatan keluarga sebagai bagian dari masyarakat. Setiap kegiatan pokok Puskesmas dilaksanakan dengan pendekatan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa ( PKMD ). Disamping penyelenggaraan usaha-usaha kegiatan pokok Puskesmas seperti tersebut di atas, Puskesmas sewaktu-waktu diminta untuk melaksanakan program kesehatan tertentu oleh Pemerintah Pusat ( contoh: Pekan Imunisasi Nasional ). Dalam hal demikian, baik petunjuk pelaksanaan maupun perbekalan akan diberikan oleh Pemerintah Pusat bersama
  • 6. 6 Pemerintah Daerah. Keadaan darurat mengenai kesehatan dapat terjadi, misalnya karena timbulnya wabah penyakit menular atau bencana alam. Untuk mengatasi kejadian darurat seperti di atas bisa mengurangi atau menunda kegiatan lain. 2. Kegiatan Di Puskesmas a. Promkes, Kesling dan Gizi Kegiatan yang saya lakukan disini 1) Promkes (promosi Kesehatan) Kegiatan yang dilakukan adalah melakukan program lansia (lanjut usia) dan mengecek gula darah pada orang lanjut usia mengukur tinggi badan, berat badan, tensi/mengukur tekanan darah. 2) Kesling (Kesehatan Lingkungan) Kesehatan yang dilakukan biasa terjadwal sesuai program yang ditetapkan pemerintah pusat. 3) Gizi Kegiatan posyandu tiap bulanan di berbagai tempat yang ada di sedadap ini kegiatan yang di lakukan ia lah memberikan biskuit MP ASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu) kepada anak balita dan biskuit BUMIL (IBU HAMIL) kepada ibu yang sedang mengandung anak. Juga kegiatan pemberian suntikan imunisasi kepada anak yang berusia 1 bulan dan seterusnya. b. Apotik 1) Melayani pasien ( Pelayanan obat ) Pelayanan obat adalah proses kegiatan meliputi aspek teknis dan non teknis, mulai dari menerima resep dokter sampai penyerahan obat kepada pasien. 2) Tujuan a) Pasien mendapat obat sesuai resep b) Pasien mendapat informasi yang cukup 3) Kegiatan pelayanan a) Pembacaan resep  Nama obat dan jumlah obat  Jenis dan bentuk sediaan obat  Nama dan umur pasien
  • 7. 7  Dosis  Cara pemakaian (aturan pakai) b) Penyiapan obat  Mengambil obat menggunakan sepatula  Mengembalikan sisa obat kedalam wadah  Memeriksa ulang etiket  Menghitung jumlah obat  Membuat dan membagi obat dalam bentuk puyer  Mengukur cairan  Melarutkan dan mengencerkan obat dalam bentuk suspense  Mengemas dan memberi etiket  Penyerahan obat  Sebelum obat diserahkan kita harus mengecek identitas pasien, jumlah obat, jenis obat, aturan pakai, kemasan dan lain-lain  Obat diserahkan dengan informasi yang lengkap  Informasi obat Informasi obat meliputi :  Kapan obat digunakan, berapa banyak pemakaian obat dan waktu pemakaian obat  Lama pemakaian obat  Cara penggunaan obat  Efek samping obat  Kegunaan obat (indikasi obat).
  • 8. 8 3. Struktur Organisasi Gambar 1.2 Struktur Organisasi 4. Tugas dan Wewenang a. Kepala Puskesmas Tugas Kepala Puskesmas : 1) Melaksanakan fungsi-fungsi manajemen, bimbingan dan suvervisi 2) Mengadakan koordinasi ditingkat kecamatan 3) Sebagai penggerak pembangunan kesehatan di tingkat kecamatan 4) Sebagai tenaga ahli pendamping Camat 5) Mengkoordinir dan bertanggung jawab terhadap semua kegiatan di puskesmas Fungsi Kepala Puskesmas : Memimpin, menyusun, mengkoordinasikan dan menetapkan rencana operasional pelaksanaan pembinaan puskesmas yang meliputi program dan kegiatan puskesmas berdasarkan petunjuk teknis kegiatan untuk kelancaran pelaksanaan tugas di puskesmas.
  • 9. 9 b. Dokter Umum Tugas Dokter Umum : Mengusahakan agar pelayanan kesehatan umum dapat terlaksana dengan baik. Fungsi Dokter Umum : Melaksanakan pelayanan kesehatan Umum. Wewenang Dokter Umum : 1. Melaksanakan pemerikasaan dan pengobatan. 2. Membantu pelaksanaan kegiatan-kegiatab fungsi manajemen. 3. Membuat rujukan pada pasien yang tidak dapat di tangani poliklinik. 4. Memberi penyuluhan pada pasien tentang kesehatan terutama pada praja yang sakit. c. Dokter Gigi Tugas Dokter Gigi : Mengusahakan agar pelayanan kesehatan gigi dan mulut terlaksana dengan baik. Fungsi Dokter Gigi : 1. Melaksanakan Pelayanan pelayanan kesehatan gigi dan mulut. 2. Pelayanan Kesehatan Gigi dan mulut dasar umum, terdiri : 1) Premadikasi Pencabutan 2) Penambalan Gigi 3) Perawatan Syaraf Gigi 4) Melaksanakan Konsultasi Gigi. 5) Melaksanakan/menerima kasus-kasus emergency gigi/darurat. 3. Membantu Pelaksanaan kegiatan-kegiatan fungsi manajemen 4. Membuat rujukan pada pasien yang tidak dapat di tangani di poliklinik. 5. Memberi penyuluhan pada pasien tentang kesehatan gigi dan mulut . d. Perawat Kesehatan Perawat Kesehatan bertugas membantu tugas dokter dalam melaksanakan kegiatan Puskesmas serta dalam pengobatan pasien. e. Perawat Gigi Perawat Gigi bertugas melaksanakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas. f. Pelaksana Bidan Memeriksa ibu hamil dan melayani pelayanan KB.
  • 10. 10 g. Tata Usaha Tugas Tata Usaha : 1. Mengkoordinasikan tugas –tugas yang di berikan oleh pimpinan. 2. Memonitor pekerjaan staf administrasi dan tenaga harian. 3. Mengelola dan mempertanggung jawabkan pengeluaran rumah tangga. 4. Membuat konsep surat dinas atau mengetik konsep surat pimpinan. 5. Mengelola surat-surat yang masuk dan keluar. 6. Memonitor dan merekap penelitian yang dilakukan staf Akademik (mencakup penelitian pusat, Fakultas, Lintas Unit, Jakarta In focus, Hibah Kompetitif, LPPM dan hibah DIKTI ) 7. Membantu secara administrasi dan keuangan pelaksana penelitian lintas unit. 8. Membantu Proses penyelenggaraan seminar/pertemuan ilmiah rutin. 9. Menghadiri rapat-rapat khususnya yang berkaitan dengan masalah administrasi. 10. Menerapkan rapat-rapat/pertemuan pimpinan dan rapat dengan tamu-tamu. 11. Menginvertarisasi semua perlengkapan yang ada. 12. Menyusun anggaran tahunan. 13. Mengatur jadwal rapat pimpinan. 14. Menyusun notula rapat pimpinan dan menyebarluaskan. Wewenang : 1. Membina staf administrasi, melalui pengarahan dan peringatan lisan maupun dengan tulisan. 2. Mengusulkan mutasi/rotasi. Promosi, kenaikan golongan/skala gaji staf administrasi maupun penundaannya dengan persetujuan Ketua LPPM. 3. Menggunakan saran, prasaran kerja untuk kelancaran pelaksana tugas- tugas. h. Apoteker Peranan dan fungsi Apoteker Pengelola Apotek (APA) di antaranya : 1. Membuat visi dan misi 2. Membuat strategi, tujuan,sasaran dan program kerja. 3. Membuat dan menetapkan peraturan atau standar prosedur Operasional (SPO) pada setiap fungsi kegiatan di apotek.
  • 11. 11 4. Membuat sistem pengawasan dan pengendalian SPO serta program kerja pada setiap fungsi kegiatan di apotek. 5. Merencanakan, malaksanakan, mengendalikan dan menganalisis hasil kinerja operasional dan kinerja keuangan apotek. Wewenang dan tanggung jawab Apa di antaranya : 1. Menentukan arah terhadap seluruh kegiatan 2. Menentukan sistem atau peraturan yang akan di gunakan. 3. Mengawasi pelaksanan SPO dan program kerja. 4. Bertanggung jawab terhadap kinerja yang di peroleh. i. Loket Pendaftaran Tugas Loket Pendaftaran 1. Mendaftar pasien yang datang berobat. 2. Mencatat di register. 3. Mengisi Identitas pasien di kartu rawar jalan dan kartu resep. 4. Mengisi tanda pengenal pasien. 5. Mengantar kartu rawat jalan ke ruang BP. 6. Bertanggung jawab atas penerimaan uang retribusi pada pengeluaran karcis. 7. Menyetorkan kepada bendahara penerima hasil penerimaan retribusi setiap hari. 8. Mencatat hasil penerimaan retribusi di buku bantu. 9. Menyusun kertu Rawat jalan pasien pada rak status sesuai aturan nomer kode. 10. Membantu merencakan kebutuhan kartu rawat jalan, resep, kartu tanda pengenal, famly folder dan amplop tempat kartu rawat jalan. 11. Mencatat Register Baru/Lama, register bayar/Gratis/Askes/BPJS . 12. Menghitung resep yang masuk dan setoran harian.
  • 12. 12 BAB III HASIL KEGIATAN A. URAIAN KEGIATAN 1. Pengumpulan data a. Data Puskesmas Pulang Pisau b. Data Penyakit Yang Menonjol c. Data Kesehatan lingkungan 2. Analisa situasi (ANALISIS SWOT) 3. Identifikasi masalah 4. Menetapkan prioritas masalah 5. Menetapkan tujuan B. MASALAH YANG DI TEMUKAN BERHUBUNGAN DENGAN SISTEM PERKEMIHAN 1. Penyakit Infeksi Saluran Kemih / Sistitis data yang didapat dari laporan petugas puskesmas dan data yang di peroleh dari laporan kunjungan pasien 3 bulan terakhir ada 10 pasien yang menderita Infeksi saluran Kemih kebanyakan dari wanita dari data banyak keluhan dengan Nyeri yang sering dan rasa panas ketika berkemih. Spasme pada area kandung kemih dan suprapubis.Nyeri punggung bagian bawah. 2. Benigna Prostatic Hyperplasia (BPH) data yang didapat dari laporan petugas puskesmas dan data yang di peroleh dari laporan kunjungan pasien 3 bulan terakhir ada 4 pasien semua pada pasien laki laki,dengan keluhan (LUTS) Gejala iritatif yaitu sering miksi (frekuensi), terbangun untuk miksi pada malam hari (nokturia), perasaan ingin miksi yang sangat mendesak (urgensi), dan nyeri pada saat miksi (disuria). Sedangkan gejala obstruktif adalah pancaran melemah, rasa tidak puas sehabis miksi, kalau mau miksi harus menunggu lama (hesitancy), harus mengejan (straining), kencing terputus-putus (intermittency), dan waktu miksi memanjang yang akhirnya menjadi retensio urin dan inkontinen karena overflow.
  • 13. 13 3. Inkontinensia Urine data yang didapat dari laporan petugas puskesmas dan data yang di peroleh dari laporan kunjungan pasien 3 bulan terakhir ada 2 pasien kebanyakan semua pasien lansia,dengan keluhan Ketidaknyamanan daerah pubis, Distensi vesika urinaria, Ketidak sanggupan untuk berkemih,Sering berkemih, saat vesika urinaria berisi sedikit urine. C. PRIORITAS MASALAH (Metode Hanlon Kuantitatif) No Daftar Masalah Kriteria dan Bobot Maksimum PEARL NPT Prioritas MasalahA=Besar B=Kegawatan C=Kemudahan NPD 1 ISK 9 9 8 144 11111 144 I 2 BPH 9 8 8 136 11111 136 II 3 Inkotinensia 9 7 7 105 11111 105 III Tabel 1.1 Metode Hanlon Kuantitatif Metode Hanlon (Kuantitatif) Metode ini memberikan skor atas serangkaian kriteria A, B, C dan D (PEARL). A = Besar masalah. Skor 0-10 (kecil-besar). B = Kegawatan Skor 0-10 (tidak gawat – sangat gawat). C = Efaktifitas atau kemudahan Skor 0-10 (sulit – mudah). D = PEARL Skor 0 = tidak dan 1 = ya P = Propriatness yaitu kesesuaian E = Economic feasibility A = Acceptability R = Resource availability L = Legality NPD = Nilai Prioritas dasar = (A + B) x C NPT = Nilai Prioritas Total = (A + B) x C x D.
  • 14. 14 D. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH ( ANALISA SWOT ) 1. Strength / Kekuatan a. Sumber daya untuk Puskesmas Pulang Pisau memiliki 14 orang tenaga kesehatan terlatih. b. Tersedianya obat antibiotic di aptotik puskesmas untuk penyakit ISK. c. Terdapat Puskesmas, Pustu (Puskesmas Pembantu), Posyandu, dan Polindes sebagai pusat kesehatan masyarakat dalam membantu mendeteksi suspek ISK. d. Ketersediaan dana yang cukup dari pemerintah untuk penaggulangan penyakit e. SDM yang sudah mampu untuk melakukan edukasi, penyuluhan kepada masyarakat setempat mengenai Infeksi saluran kemih. f. Puskesmas Pulang Pisau adalah sebagai puskesmas induk di kecamatan Kahayan hilir sehingga menjadi rujukan pertama masyarakat dan letak puskesmas yang strategis, yaitu di depan jalan raya sehingga mudah terjangkau masyarakat. g. Fasilitas kesehatan di puskesmas sudah cukup. h. Koordinasi antar perawat dan tenaga kesehatan lain baik. i. Frekuensi kehadiran Tenaga Kesehatan baik. 2. Weakness / Kelemahan a. Masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk berprilaku hidup bersih dan sehat,dan kebersihan seperti jarang menggunakan sabun untuk membersihkan pada area genitalia pada saat setelah berhubungan intim dan BAB/BAK. b. Biasanya masyarakat kurang mempedulikan bahaya celana yang terlalu lemabab karena sebagian besar masyarakat terdiri dari petani di lahan gambut dan sepanjang hari biasa di tempat basah. c. Kewaspadaan dini dari SDM yang kurang terhadap kejadian wabah penyakit infeksi saluran kemih d. Kurang promosi kesehatan mengenai pencegahan Infeksi saluran kemih di masyarakat
  • 15. 15 3. Opportunity / Peluang a. Meningkatkan kinerja petugas kesehatan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. b. Meningkatkan kewaspadaan dini masyarakat terhadap penyakit khususnya penyakit infeksi saluran kemih. c. Melakukan pelatihan pada petugas kesehatan terhadap penanganan penyakit infeksi saluran kemih dengan cepat tanggap secara dini. d. Kebijakan desentralisasi sebagaimana diberlakukannya Undang - undang RI No. 22 Tahun 1999 yang kemudian disempurnakan dengan Undang-undang RI No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang yang besar bagi Puskesmas untuk memperbaiki sistem, rencana strategik, dan rencana operasional, mengembangkan program dan kegiatan Puskesmas secara mandiri sesuai kebutuhan masyarakat dan potensi yang tersedia. e. Dinas Kesehatan turut aktif dalam mengevaluasi program Penyakit Infeksi Saluran Kemih di puskesmas Pulang Pisau. f. Pendanaan dari pemerintah untuk progam puskesmas dan Terjaminnya ketersediaan obat-obatan Antibiotic untuk penyakit infeksi yang resisten dan tidak oleh pemerintah.yang mencukupi program. g. Banyak instansi-instansi pelayanan kesehatan swasta/non-pemerintah yang telah dipercaya masyarakat memberikan pelayanan kesehatan. h. Jumlah petugas kesehatan yang cukup i. Lokasi Puskesmas strategis 4. Threat / Ancaman a. Meningkatnya penyakit infeksi saluran kemih di masyarakat b. Kurangnya kesadaran masyarakat akan bahaya Infeksi saluran kemih c. Masih banyak masyarakat yang kurang pengetahuan sehingga masih belum tahu tentang bahaya penyakit menular dan tidak memeriksakan diri ke puskesmas. d. Pengetahuan penderita yang kurang mengenai penyakit Infeksi saluran kemih, cara pengobatan dan bahaya akibat berobat tidak adekuat. e. Pengetahuan masyarakat tentang Puskesmas sebagai sarana kesehatan strata pertama masih kurang.
  • 16. 16 BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi akibat terbentuknya koloni kuman di saluran kemih. Kuman mencapai saluran kemih melalui cara Hematogen dan Asending. Penurunan Prevalensi penyakit Infeksi Saluran Pencernaa harus dilakukan dengan cara melalkukan pencegahan yaitu Jaga kebersihan terutama genitalia, Sering ganti celana dalam,Banyak minum air putih,Tidak sering menahan kencing dan Setia pada satu pasangan dalam melakukan hubungan. Upaya pencegahan dan penanggulangan harus terus dilakukan agar walaupun prevalensi telah turun, hal ini penting agar permasalahan Infeksi Saluran Kemih tidak terjadi karena dampaknya terhadap kesehatan bisa lebih berbahaya jika sampai mempengaruhi organ ginjal dan lainya. Penyebab terbanyak ISK adalah Gram-negatif termasuk bakteri yang biasanya menghuni usus yang kemudian naik ke sistem saluran kemih. Dari gram negatif ternyata E. Coli menduduki tempat teratas, yang kemudian diikuti oleh Proteus, Klebsiela, Enterobacter, dan Pseudomonas. Tanda dan gejala ISK tidak selalu lengkap dan bahkan tidak selalu ada, yaitu pada keadaan yang disebut bakteriuria tanpa gejala (BTG). Pengelolaan ISK bertujun untuk membebaskan saluran kemih dari bakteri dan mencegah atau mengendalikan infeksi berulang, sehingga morbiditasnya dihindarkan atau dikurangi. ISK tanpa kelainan anatomis menpunyai prognosis lebih baik bila dilakukan pengobatan pada fase akut yang andekuat dan disertai pengawasan terhadap kemungkinan infeksi berulang.
  • 17. 17 B. SARAN Bagi penderita ISK berulang (kambuhan), hendaknya memeriksakan diri secara berkala, setidaknya 1-2 bulan sekali untuk mengetahui kepekaan bakteri terhadap antibiotika dan evaluasi fungsi ginjal. Sebaiknya dilakukan penyuluhan yang berkenaan dengan pengetahuan mengenai penyakit infeksi saluran kemih, cara pencegahan, dan cara pengobatan Menembah tenaga kesehatan khususnya dibidang promosi kesehatan dan kesehatan lingkungan untuk mengoptimalkan kegiatan preventif di wilayah kerja.
  • 18. 18 DAFTAR PUSTAKA http://analiskesehatankendariangkatan5.blogspot.co.id/2014/12/tugas-makalah-ppm-infeksi- saluran-kemih.html (diakses tanggal 1 mei 2017) http://adriananers.blogspot.co.id/2011/12/laporan-pendahuluan-infeksi-saluran.html (diakses tanggal 1 mei 2017) http://wwwfitry.blogspot.co.id/2011/02/analisa-swot-puskesmas-indihiang.html (diakses tanggal 1 mei 2017) http://hermawankesling.blogspot.co.id/2015/01/analisa-masalah-dengan-metode-hanlon.html (diakses tanggal 1 mei 2017) https://id.scribd.com/doc/136892447/INFEKSI-SALURAN-KEMIH (diakses tanggal 1 mei 2017) Price, Sylvia Andrson. (1995). Patofisiologi: konsep klinis proses-proses penyakit: pathophysiologi clinical concept of disease processes. Alih Bahasa: Peter Anugrah. Edisi: 4. Jakarta: EGC Smeltzer, Suzanne C. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner & Suddart. Alih Bhasa: Agung Waluyo. Edisi: 8. Jakarta: EGC. Tessy Agus, Ardaya, Suwanto. (2001). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam: Infeksi Saluran Kemih. Edisi: 3. Jakarta: FKUI.