SlideShare a Scribd company logo
CIRI-CIRI VIRUS
 Bentuk tubuh berfariasi ( Bulat, Silindris, Batang,
Oval, Kotak, jarum, huruf T dan lain-lain)
 Hanya dapat memperbanyak diri dalam sel atau
jaringan hidup
 Tersusun atas DNA atau RNA saja
 Tidak memiliki Sitoplasma dan ornganel sehingga
tidak dapat dikatakan sebagaisel
 Ukuran tubuh berkisar 10 nm sampai 300nm
 Pada umumnya berupakristal
Gambar dan Bagian-bagian Virus
 Virus hanya terdiri atas materi ginetik berupa DNA atau
RNA.
Fungsi DNA membawa informasi genetik pada setiap
keturunan melalui tahap repikasi.
RNA merupakan bahan genetik yang berfungsi
menyimpan informasi genetik, RNA merupakan salinan
kode urutan basa nitrogen DNA dalam proses
transkripsi.
Tubuh virus terbagi dalam 3 bagian :
 Kepala, berbentuk polihedral ( segi banyak ) berisi
materi genetik. Pada kepala terdapat kapsit ( protein
penyelubung kepala virus )
 Leher, ( Penghubung kepala dan ekor )
 Ekor : Penyangga dasar dan selaput ekor. Fungsinya
untuk penetrasi ( menginfeksi sel yang diserang ) pada
setiap ujung ekor terdapat reseptor yang berfungsi
menerima ransangan.
Bentuk Tubuh Virus : sangat ditentukan oleh kapsomer ( Molekul
Protein ). Bentuk kapsomer sangat berfariasi : prisma, bulat, dll.
Virus diklasifikasikan berdasarkan sistim ICTV (
International Committee on Taxonomy of Viruses ):
berdasarkan sel inang virus diklasifikasikan
kedalam virus tumbuhan, virus bakteri, virus
hewan, virus fungi, virus protozoa, dll.
Cara hidup virus :
Virus hanya dapat hidup dalam sel atau jaringan
yang hidup dengan memanfaatkan sel inang untuk
melangsungkan aktifitas hidupnya.
Bakteriofage.
Virus yang menginfeksi bakteri, dengan
memanfaatkan materi genetik bakteri, virus dapat
mereplikasikan diri dalam sel bakteri.
Reproduksi bakteriofage.
Perkembangbiakan virus tidak seperti pada bakteri
( melalui pembelahan ) tapi secara replikasi, melaui
fase litik dan lisogenik.
DAUR LITIK
HUBUNGAN DAUR LITIK DAN
LISOGENIK
Daur Litik
a. Fase Adsorbsi ( Penempelan ) : ujung ekor menempel pada
dinding sel bakteri tertentu karena memiliki reseptor pada
ujung serabut ekor, mengeluarkan ensim ( lisozim ),
melubangi dinding bakteri atau inang.
b. Fase Injeksi ( Penetrasi ) : dengan bantuan ensim virus
memasukan DNA kedalam sel bakteri sedangkan kepala dan
ekor virus tertinggal diluar sel.
c. Fase Sintesis : DNA virus menghancurkan DNA bakteri dan
mengambil alih kehidupan kemudian mereplikasikan diri
dengan cara menggandakan diri dalam jumlah yang banyak,
selanjutnya mensintesis protein dari ribosom bakteri diubah
menjadi bagian kepala, ekor dan serabut ekor.
d. Fase Perakitan : Penggabungan bagian-bagian virus
kemudian DNA Virus masuk membentuk tubuh virus
yang utuh.
e. Fase Litik : Setelah tubuh virus terbentuk,
mengambil
alih perlengkapan metabolit sel inang. Sekitar 20
menit dari infeksi awal terbentuk 200 bakteriofage
kemudian sel pecah ( Lisis ) dan melepaskan
virus/fage baru untuk menginfeksi bakteri lainnya.
Daur Lisogenik
Fase adsorbsi dan injeksi sama dilanjutkan dengan :
a. Fase Penggabungan :
- DNA Virus menginfeksi DNA Bakteri, benang ganda
berpilin, DNA bakteri putus
- DNA virus menyisip diantara putusan dan menggabungkan
dengan benang bakteri.
b. Fase Pembelahan :
- DNA Virus dan bakteri menyatu. DNA virus
menjadi tidak aktif ( Profage )
- DNA bakteri melakukan replikasi maka DNA virus
( Profage ) juga ikut mereplikasi. Mis, DNA bakteri
membela terbentuk 2 sel bakteri maka DNA virus
juga identik membelah diri menjadi 2, demikian
seterusnya.
- Jumlah sel bakteri sama dengan jumlah profage DNA
virus.
c. Fase Sintesis
- Pada keadaan tertentu jika DNA profage terkena zat
kimia, radiasi tinggi maka DNA virus akan aktif dan
menghancurkan DNA bakteri dan memisahkan diri.
- DNA virus mensintesis protein sel bakteri untuk
membentuk kepala dan ekor.
d. Fase Perakitan
- Tubuh virus dirakit, DNA hasil replikasi masuk
kedalam tubuh virus dan membentuk virus-virus
baru.
e. Fase Litik
- Sel bakteri lisis. Virus dapat mengalami daur litik atau
lisogenik, demikian seterusnya.
Peran Virus
1. Pembuatan anti toksin : Penggabungan sifat-sifat
DNA yang menguntungkan antara virus dan gen lain
sehingga sifat yang menguntungkan tersebut akan
dimiliki oleh bakteri yang diinfeksi. Contohnya : DNA
virus digabungkan dengan DNA manusia yang
memiliki sifat anti toksin ( Pelawan Racun )
selanjutnya virus diinfeksikan dengan sel bakteri
sehingga bakteri memiliki sifat anti toksin.
Contohnya Tetanus.
2. Melemahkan bakteri : apabila virus yang
menginfeksi bakteri ( Patogen ), DNA virus akan
merusak DNA bakteri sehingga bakteri menjadi tidak
berbahaya.
36914518-Power-Point-Virus.ppt

More Related Content

Similar to 36914518-Power-Point-Virus.ppt

Hakikat Biologi (Materi Biologi)
Hakikat Biologi (Materi Biologi)Hakikat Biologi (Materi Biologi)
Hakikat Biologi (Materi Biologi)
Rio Anggala
 
Virus group 1
Virus group 1Virus group 1
Virus group 1
Maman Sulaeman
 
Cell (sel) 2
Cell (sel) 2Cell (sel) 2
Cell (sel) 2
Siti Oktaviani
 
Virus bagian 1
Virus bagian 1Virus bagian 1
Virus bagian 1
Irma Suryani
 
Tugas biologi virus
Tugas biologi virusTugas biologi virus
Tugas biologi virus
Ober Gurning
 
Ringkasan mikro
Ringkasan mikroRingkasan mikro
Ringkasan mikro
aminah assegaf
 
Biologi - VIRUS
Biologi - VIRUSBiologi - VIRUS
Biologi - VIRUS
Ammara Fathina
 
Keanekaragaman hayati ppt.
Keanekaragaman hayati ppt.Keanekaragaman hayati ppt.
Keanekaragaman hayati ppt.
Apryza Ryzchy
 
Keanekaragaman hayati ppt.
Keanekaragaman hayati ppt.Keanekaragaman hayati ppt.
Keanekaragaman hayati ppt.
Apryza Ryzchy
 
Keanekaragaman hayati ppt.
Keanekaragaman hayati ppt.Keanekaragaman hayati ppt.
Keanekaragaman hayati ppt.
Apryza Ryzchy
 
Virus
VirusVirus
slide virus teranyar akhir 2014
slide virus teranyar akhir 2014slide virus teranyar akhir 2014
slide virus teranyar akhir 2014
Slamettwora Oktoberduadelapan
 
Replikasi Virus.pptx
Replikasi Virus.pptxReplikasi Virus.pptx
Replikasi Virus.pptx
ChrismaLumbanTobing
 
PPT Topic 2 Biosel dan Molekuler.pptx
PPT Topic 2 Biosel dan Molekuler.pptxPPT Topic 2 Biosel dan Molekuler.pptx
PPT Topic 2 Biosel dan Molekuler.pptx
SriAzzahra1
 
Bab ii virus
Bab ii virusBab ii virus
Bab ii virus
oh saera
 
MATERI Virus KELAS XI SMA
MATERI Virus KELAS XI SMAMATERI Virus KELAS XI SMA
MATERI Virus KELAS XI SMA
Zona Bebas
 

Similar to 36914518-Power-Point-Virus.ppt (20)

Hakikat Biologi (Materi Biologi)
Hakikat Biologi (Materi Biologi)Hakikat Biologi (Materi Biologi)
Hakikat Biologi (Materi Biologi)
 
Virus group 1
Virus group 1Virus group 1
Virus group 1
 
Biologi virus
Biologi virusBiologi virus
Biologi virus
 
Cell (sel) 2
Cell (sel) 2Cell (sel) 2
Cell (sel) 2
 
Cell (sel) 2
Cell (sel) 2Cell (sel) 2
Cell (sel) 2
 
Virus bagian 1
Virus bagian 1Virus bagian 1
Virus bagian 1
 
Tugas biologi virus
Tugas biologi virusTugas biologi virus
Tugas biologi virus
 
Ringkasan mikro
Ringkasan mikroRingkasan mikro
Ringkasan mikro
 
Biologi - VIRUS
Biologi - VIRUSBiologi - VIRUS
Biologi - VIRUS
 
Keanekaragaman hayati ppt.
Keanekaragaman hayati ppt.Keanekaragaman hayati ppt.
Keanekaragaman hayati ppt.
 
Keanekaragaman hayati ppt.
Keanekaragaman hayati ppt.Keanekaragaman hayati ppt.
Keanekaragaman hayati ppt.
 
Keanekaragaman hayati ppt.
Keanekaragaman hayati ppt.Keanekaragaman hayati ppt.
Keanekaragaman hayati ppt.
 
Virus
VirusVirus
Virus
 
slide virus teranyar akhir 2014
slide virus teranyar akhir 2014slide virus teranyar akhir 2014
slide virus teranyar akhir 2014
 
B
BB
B
 
Replikasi Virus.pptx
Replikasi Virus.pptxReplikasi Virus.pptx
Replikasi Virus.pptx
 
Virus
VirusVirus
Virus
 
PPT Topic 2 Biosel dan Molekuler.pptx
PPT Topic 2 Biosel dan Molekuler.pptxPPT Topic 2 Biosel dan Molekuler.pptx
PPT Topic 2 Biosel dan Molekuler.pptx
 
Bab ii virus
Bab ii virusBab ii virus
Bab ii virus
 
MATERI Virus KELAS XI SMA
MATERI Virus KELAS XI SMAMATERI Virus KELAS XI SMA
MATERI Virus KELAS XI SMA
 

36914518-Power-Point-Virus.ppt

  • 1.
  • 2. CIRI-CIRI VIRUS  Bentuk tubuh berfariasi ( Bulat, Silindris, Batang, Oval, Kotak, jarum, huruf T dan lain-lain)  Hanya dapat memperbanyak diri dalam sel atau jaringan hidup  Tersusun atas DNA atau RNA saja  Tidak memiliki Sitoplasma dan ornganel sehingga tidak dapat dikatakan sebagaisel  Ukuran tubuh berkisar 10 nm sampai 300nm  Pada umumnya berupakristal
  • 4.
  • 5.
  • 6.  Virus hanya terdiri atas materi ginetik berupa DNA atau RNA. Fungsi DNA membawa informasi genetik pada setiap keturunan melalui tahap repikasi. RNA merupakan bahan genetik yang berfungsi menyimpan informasi genetik, RNA merupakan salinan kode urutan basa nitrogen DNA dalam proses transkripsi.
  • 7. Tubuh virus terbagi dalam 3 bagian :  Kepala, berbentuk polihedral ( segi banyak ) berisi materi genetik. Pada kepala terdapat kapsit ( protein penyelubung kepala virus )  Leher, ( Penghubung kepala dan ekor )  Ekor : Penyangga dasar dan selaput ekor. Fungsinya untuk penetrasi ( menginfeksi sel yang diserang ) pada setiap ujung ekor terdapat reseptor yang berfungsi menerima ransangan. Bentuk Tubuh Virus : sangat ditentukan oleh kapsomer ( Molekul Protein ). Bentuk kapsomer sangat berfariasi : prisma, bulat, dll.
  • 8. Virus diklasifikasikan berdasarkan sistim ICTV ( International Committee on Taxonomy of Viruses ): berdasarkan sel inang virus diklasifikasikan kedalam virus tumbuhan, virus bakteri, virus hewan, virus fungi, virus protozoa, dll. Cara hidup virus : Virus hanya dapat hidup dalam sel atau jaringan yang hidup dengan memanfaatkan sel inang untuk melangsungkan aktifitas hidupnya.
  • 9. Bakteriofage. Virus yang menginfeksi bakteri, dengan memanfaatkan materi genetik bakteri, virus dapat mereplikasikan diri dalam sel bakteri. Reproduksi bakteriofage. Perkembangbiakan virus tidak seperti pada bakteri ( melalui pembelahan ) tapi secara replikasi, melaui fase litik dan lisogenik.
  • 11. HUBUNGAN DAUR LITIK DAN LISOGENIK
  • 12. Daur Litik a. Fase Adsorbsi ( Penempelan ) : ujung ekor menempel pada dinding sel bakteri tertentu karena memiliki reseptor pada ujung serabut ekor, mengeluarkan ensim ( lisozim ), melubangi dinding bakteri atau inang. b. Fase Injeksi ( Penetrasi ) : dengan bantuan ensim virus memasukan DNA kedalam sel bakteri sedangkan kepala dan ekor virus tertinggal diluar sel. c. Fase Sintesis : DNA virus menghancurkan DNA bakteri dan mengambil alih kehidupan kemudian mereplikasikan diri dengan cara menggandakan diri dalam jumlah yang banyak, selanjutnya mensintesis protein dari ribosom bakteri diubah menjadi bagian kepala, ekor dan serabut ekor.
  • 13. d. Fase Perakitan : Penggabungan bagian-bagian virus kemudian DNA Virus masuk membentuk tubuh virus yang utuh. e. Fase Litik : Setelah tubuh virus terbentuk, mengambil alih perlengkapan metabolit sel inang. Sekitar 20 menit dari infeksi awal terbentuk 200 bakteriofage kemudian sel pecah ( Lisis ) dan melepaskan virus/fage baru untuk menginfeksi bakteri lainnya.
  • 14. Daur Lisogenik Fase adsorbsi dan injeksi sama dilanjutkan dengan : a. Fase Penggabungan : - DNA Virus menginfeksi DNA Bakteri, benang ganda berpilin, DNA bakteri putus - DNA virus menyisip diantara putusan dan menggabungkan dengan benang bakteri. b. Fase Pembelahan : - DNA Virus dan bakteri menyatu. DNA virus menjadi tidak aktif ( Profage ) - DNA bakteri melakukan replikasi maka DNA virus ( Profage ) juga ikut mereplikasi. Mis, DNA bakteri membela terbentuk 2 sel bakteri maka DNA virus juga identik membelah diri menjadi 2, demikian seterusnya.
  • 15. - Jumlah sel bakteri sama dengan jumlah profage DNA virus. c. Fase Sintesis - Pada keadaan tertentu jika DNA profage terkena zat kimia, radiasi tinggi maka DNA virus akan aktif dan menghancurkan DNA bakteri dan memisahkan diri. - DNA virus mensintesis protein sel bakteri untuk membentuk kepala dan ekor. d. Fase Perakitan - Tubuh virus dirakit, DNA hasil replikasi masuk kedalam tubuh virus dan membentuk virus-virus baru. e. Fase Litik - Sel bakteri lisis. Virus dapat mengalami daur litik atau lisogenik, demikian seterusnya.
  • 16. Peran Virus 1. Pembuatan anti toksin : Penggabungan sifat-sifat DNA yang menguntungkan antara virus dan gen lain sehingga sifat yang menguntungkan tersebut akan dimiliki oleh bakteri yang diinfeksi. Contohnya : DNA virus digabungkan dengan DNA manusia yang memiliki sifat anti toksin ( Pelawan Racun ) selanjutnya virus diinfeksikan dengan sel bakteri sehingga bakteri memiliki sifat anti toksin. Contohnya Tetanus. 2. Melemahkan bakteri : apabila virus yang menginfeksi bakteri ( Patogen ), DNA virus akan merusak DNA bakteri sehingga bakteri menjadi tidak berbahaya.