Dokumen ini membandingkan sistem pendidikan Indonesia dengan negara-negara lain seperti Finlandia, Amerika, dan Jepang. Ada perbedaan antara sistem pendidikan Indonesia dengan negara-negara tersebut, seperti tidak ada ujian nasional di Finlandia dan otonomi siswa lebih besar, sedangkan di Amerika dan Indonesia ada standar pendidikan nasional meski diatur per negara bagian/daerah. Ada juga kesamaan, seperti wajib belajar sampai SMA di Indonesia, Amerika
finlandia salah satu negara yang memiliki pendidikan terbaik di seluruh dunia. Banyak hal yang bisa kita pelajari dan aplikasikan untuk peningkatan kualitas pendidikan di indonesia. semoga informasi di ppt ini bisa menjadi inspirasi bagi pendidik di Indonesia
Bahan presentase bahasa indonesia perbandingan sistem pendidikan di indonesia dgn finlandia
1. PERBANDINGAN SISTEM
PENDIDIKAN INDONESIA DENGAN
NEGARA LAIN
KELOMPOK A.F. VAN DEWALL
1. Mhd Agung Wibowo
2. Arwy Syahputra
3. Dian Novita Anggraini
4. Ika Putri Anjelita
5. Rismaini
6. Windy Natasha
7. Maylandari
8. Abi Rizki Hutomo
2. Sistem Pendidikan Indonesia Vs
Sistem Pendidikan Negara Lain
Kita sebagai siswa ataupun warga
pendidikan di Indonesia pastinya telah
mengerti dengan sistem pendidikan yang kita
miliki.
Lalu, apakah sistem pendidikan tersebut
cocok dengan pendidikan di Indonesia. Lalu
bagaimana dengan sistem pendidikan yang
ada di negara lain yang lebih maju dari
Indonesia?
3. Sistem Pendidikan Indonesia Vs
Sistem Pendidikan Finlandia
Pendidikan Indonesia sangatlah jauh berbeda dengan
Finlandia. Seperti yang diketahui Finlandia memiliki
Pendidikan no. 1 di dunia. Namun, hal yang paling menonjol
yaitu di Finlandia tidak ada:
- 1. Akreditasi (Pemeringkatan) sekolah oleh pemerintah.
- 2. Tidak ada kurikulum tunggal yang ditetapkan oleh
Pemerintah pusat.
- 3. Tidak ada standar ujian negara, melain berbasiskan pada
proses hasil pembelajaran dari hari ke hari dari masing-masing
anak, tanpa dibandingkan melalui sistem Rangking.
- 4. Dan yang paling mengesankan adalah tidak ada standar
Nasional Kecukupan Minimal untuk Nilai masing-masing
pelajaran
4. Selain itu, Finlandia juga memiliki sistem di mana:
- Setiap pelajar diberi otonomi khusus untuk
menentukan jadwal ujiannya untuk mata pelajaran
yang menurutnya sudah dia kuasai.
- Tugas-tugas (PR), les tambahan dan bimbingan ini
dan itu nyaris tidak pernah ada di Finlandia.
- Bahasa asing mulai diajarkan dari kelas I SD.
- Satu orang guru (gelar S2) bertindak sebagai guru
mata pelajaran sedangkan satu orang lagi (gelar S1)
menjadi pengawas dan pembimbing setiap siswa
dalam memahami setiap bidang studi dan
mendampingi anak secara individual apabila
mengalami kendala saat proses belajar berlangsung.
- Siswa-siswa Finlandia ke sekolah hanya sebanyak
190 hari dalam satu tahun. Jumlah hari liburnya 30
hari lebih banyak daripada di Indonesia yang 220 hari.
5. Berikut poin-poin yang membedakan sistem pendidikan kita
dengan Finlandia.
- Di Indonesia, siswa dibebani dengan banyaknya ulangan,
ulangan harian, mid-semester, ulangan kenaikan kelas dan
ujian nasional. Lain halnya di Finlandia, tidak ada yang
namanya Ujian Nasional penentu kelulusan.
- Di Indonesia, siswa yang gagal mengikuti tes harus ikut
remedial (tes ulang) dan buruknya, masih ada yang nggak
kelas. Kalau di Finlandia, guru siap membantu siswa yang
tertinggal sehingga semua naik kelas.
- Anak-anak di Indonesia dijejali banyak PR yang sangat
penting untuk membiasakan siswa disiplin belajar, tiada hari
tanpa PR. Berbeda dengan anak-anak di Finlandia, PR masih
bisa ditoleransi dan hanya menyita waktu maksimum
setengah jam waktu dari jam belajar anak di rumah.
- Guru-guru di Indonesia masih disibukkan dengan kualifikasi
yang menuntut agar guru SD setara dengan S1, sedangkan di
Finlandia, semua guru harus tamatan S2.
6. Sistem Pendidikan Indonesia Vs
Sistem Pendidikan Amerika
Bagaimana dengan Sistem Pendidikan di Amerika?
Ternyata sudah menjadi kultur budaya yang sangat
mengakar dalam sejarah AS bahwa pendidikan menjadi
tugas bagi keluarga dan masyarakat. Oleh karena itu
masyarakat tidak mau kalau pendidikan diatur oleh
pemerintah pusat, bahkan oleh pemerintah negara bagian,
bahkan oleh pemerintah lokal sekalipun. Masyarakat merasa
memiliki hak yang sangat kuat untuk menentukan sistem
pendidikan seperti apa yang paling tepat untuk masyarakat
mereka. Mereka menganggap tantangan yang dihadapi oleh
setiap komunitas tidaklah sama, jadi sistem pendidikan juga
tidak boleh atau tidak perlu disamakan antara satu kota
dengan kota lain, antara satu state dengan state lain.
Hal inilah yang mendasari perbedaan sistem pendidikan
Indonesia dengan yang Amerika miliki.
7. Akan tetapi, selain itu terdapat pula kesamaan
yang dimiliki sistem pendidikan Amerika
dengan yang Indonesia miliki.
8. Yaitu ketika Amerika meluncurkan
kebijakan NCLB (No Child Left Behind atau
Tak ada satupun anak yang tertinggal
dibelakang). Kebijakan ini terkait dengan mutu
atau kualitas anak didik. Negara bagian
Massachusetts yang selalu terbaik dalam
pendidikan telah lebih dulu mengawali
kebijakan ini pada tahun 1993. Kebijakan
NCLB ini antara lain dilakukan dalam bentuk
penciptaan standar-standar mutu hasil didik
dan pelaksanaan Ujian Nasional. Pemerintah
pusat memerintahkan pemerintah negara
bagian untuk membuat standar pendidikan,
membuat kurikulum, membuat soal Ujian
nasional dan menyelenggarakan Ujian
nasional.
9. Dengan begitu, selain Indonesia, Amerika
juga mengadakan ujian nasional,
memberlakuan standar pendidikan, dan
campur tangan pemerintah dalam urusan
kurikulum walaupun kurikulum itu sendiri
ditetapkan oleh state masing-masing.
Dan juga, Amerika memiliki kebijakan wajib
belajar dari TK hingga SMA.
10. Sistem Pendidikan Indonesia Vs
Sistem Pendidikan Jepang
Seperti halnya di Indonesia, sistem pendidikan
Negara Jepang juga mewajibkan pendidikan pada
sekolah dasar sampai menengah pertama. Berbeda
dengan Indonesia, sekolah swasta di Jepang lebih
diminati dan popular di tingkat menengah sampai
perguruan tinggi. Untuk lebih jelas mengenai
bagaimana system pendidikan Negara Jepang
silahkan simak pembahasan berikut:
Sistem sekolah di Jepang yang berlaku sampai
saat ini yaitu enam tahun untuk sekolah dasar, tiga
tahun untuk sekolah menengah (SMP/SMA) dan
empat tahun untuk universitas. Sistem sekolah di
Jepang juga menyediakan pendidikan sebelum
sekolah dasar atau taman kanak-kanak.
11. Awal tahun pelajaran baru sekolah di Jepang
dimulai pada bulan April sedangkan pembelajaran
dimulai dari hari senin sampai hari jum’at, bahkan
hari sabtu ada sebagian sekolah yang
memasukkan muridnya, hal ini tergantung masing-masing
sekolah. Sekolah menengah pertama
meliputi kelas tujuh, delapan, dan sembilan, dan
anak-anak antara usia sekitar 12 dan 15, dengan
fokus peningkatan pada studi akademis. Jumlah
siswa di kelas rata-rata antara 36-38 siswa,
dengan seorang guru sebagai wali kelas sekaligus
berperan sebagai konselor. Pembelajaran di
Jepang juga mempersyaratkan pindah ke ruang
baru untuk setiap pergantian jam pelajaran. Hal ini
dilakukan untuk meningkatkan minat belajar siswa.
12. Berikut beberapa poin dalam sistem pendidikan Jepang:
- Metode pembelajaran di sekolah-sekolah cenderung
mengandalkan metode ceramah meskupun tidak dipungkiri juga
menggunakan metode lainnya yang bervariasi.
- Sekolah-sekolah di Jepang telah menerapkan kurikulum tematik
di tingkat dasar sejak tahun 1989 dengan mengkoordinasikan
beberapa mata pelajaran bahasa dengan pelajaran matematika.
- Kebanyakan siswa juga berpartisipasi dalam salah satu dari
berbagai klub sekolah yang menempati mereka sampai sekitar
pukul 6 sore sebagai bagian dari upaya untuk mengatasi
kenakalan remaja.
- Jenis yang paling umum dari sekolah menengah atas (SMA)
yakni full-time school, program umum yang ditawarkan adalah
program akademik untuk mempersiapkan siswa memasuki
pendidikan tinggi serta kursus teknis dan kejuruan (SMK) bagi
siswa mengharapkan untuk mendapatkan pekerjaan setelah
lulus.
13. Walaupun begitu, sistem pendidikan
Jepang memiliki banyak kemiripan dengan
sistem pendidikan Indonesia. Bahkan bisa
dibilang, sistem pendidikan Indonesia saat ini
mengadopsi sistem pendidikan Jepang dalam
beberapa hal.
Seperti halnya program wajib belajar 9
tahun, adanya Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK), pembelajaran tematik pada sekolah
dasar, dan juga sistem guru wali yang
mengajarkan hampir seluruh mata pelajaran
pada sekolah dasar.