Dokumen tersebut membahas perbandingan antara ekonomi konvensional dan ekonomi syariah. Ekonomi syariah berbeda dari sistem ekonomi lain seperti kapitalisme, sosialisme, atau negara kesejahteraan. Ekonomi syariah menitikberatkan manusia sebagai makhluk sosial namun religius, dan sistem pertukaran yang dituntun oleh etika Islam. Sedangkan ekonomi konvensional lebih menekankan pada individu dan kepentingann
PPT ini ditunjukan untuk memenuhi tugas Ekonomi Makro Syariah
Kelompok 1
Kelas A Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Pengaplikasian atutan-aturan atau kaidah-kaidah Syariah dalam sistem politik yang berlaku bagi Moslem dan Kafir.
* Strukturisasi praktik ekonomi, bisnis, perdagangan, keuangan, dan militer.
* Dominasi sistem kebudayaan dunia melalui spasialisasi untuk mengatasi hambatan ruang dan waktu dalam kehidupan agama, sosial, dan ekonomi.
* Diskriminasi normatif (kepercayaan, preferensi, dan strategi) tentang bagaimana seharusnya individu (Moslem dan Kafir) dan lembaga berperilaku dalam kegiatan produksi, alokasi sumberdaya, dan kebijakan publik.
Indonesia dalam Cengkeraman Neoliberalisme NeoimperialismeRidwan Kurniawan
Indonesia telah dipaksa menggunakan sistem sekuler sejak kemerdekaannya. Orde dan rezim datang silih berganti, namun bukan kesejahteraan yang dirasakan. Kehidupan semakin kapitalistik. Negara berlepas tanggungjawab dari urusan-urusan rakyat. Subsidi migas dicabut, pajak dinaikkan, BUMN diprivatisasi. Pendidikan, kesehatan, harus dibayar dengan harga mahal.
Dulu penjajah datang dengan tank, pesawat tempur dan tentara. Namun saat ini penjajah menguasai kita dengan saham, aturan, undang-undang, mafia politik, dan pemikiran liberal. Disisi lain, suara-suara Islam dibungkam. Dicitrakanlah Islam ideologis sebagai ancaman. Padahal sejulerisme, kapitalisme, neoliberal-dan neoimperialisme lah yang telah menghancurkan negeri ini.
PPT ini ditunjukan untuk memenuhi tugas Ekonomi Makro Syariah
Kelompok 1
Kelas A Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Pengaplikasian atutan-aturan atau kaidah-kaidah Syariah dalam sistem politik yang berlaku bagi Moslem dan Kafir.
* Strukturisasi praktik ekonomi, bisnis, perdagangan, keuangan, dan militer.
* Dominasi sistem kebudayaan dunia melalui spasialisasi untuk mengatasi hambatan ruang dan waktu dalam kehidupan agama, sosial, dan ekonomi.
* Diskriminasi normatif (kepercayaan, preferensi, dan strategi) tentang bagaimana seharusnya individu (Moslem dan Kafir) dan lembaga berperilaku dalam kegiatan produksi, alokasi sumberdaya, dan kebijakan publik.
Indonesia dalam Cengkeraman Neoliberalisme NeoimperialismeRidwan Kurniawan
Indonesia telah dipaksa menggunakan sistem sekuler sejak kemerdekaannya. Orde dan rezim datang silih berganti, namun bukan kesejahteraan yang dirasakan. Kehidupan semakin kapitalistik. Negara berlepas tanggungjawab dari urusan-urusan rakyat. Subsidi migas dicabut, pajak dinaikkan, BUMN diprivatisasi. Pendidikan, kesehatan, harus dibayar dengan harga mahal.
Dulu penjajah datang dengan tank, pesawat tempur dan tentara. Namun saat ini penjajah menguasai kita dengan saham, aturan, undang-undang, mafia politik, dan pemikiran liberal. Disisi lain, suara-suara Islam dibungkam. Dicitrakanlah Islam ideologis sebagai ancaman. Padahal sejulerisme, kapitalisme, neoliberal-dan neoimperialisme lah yang telah menghancurkan negeri ini.
Perbedaan pokok antara bank konvensional dengan bank syariah terletak pada landasan falsafah yang dianutnya. Bank syariah tidak melaksanakan sistem bunga dalam seluruh aktivitasnya sedangkan bank kovensional justru kebalikannya. Hal inilah yang menjadi perbedaan yang sangat mendalam terhadap produk-produk yang dikembangkan oleh bank syariah, dimana untuk menghindari sistem bunga maka sistem yang dikembangkan adalah jual beli serta kemitraan yang dilaksanakan dalam bentuk bagi hasil. Dengan demikian sebenarnya semua jenis transaksi perniagaan melalu bank syariah diperbolehkan asalkan tidak mengandung unsur bunga (riba).
Sistem ekonomi islam dialetika antara thesis, antitesis dan plagiatisAn Nisbah
Abstract: Discourses in Islamic economic system are not new in economic study. There is always a big question behind Islamic economic system, what makes Islamic economic system with capitalism economic system and socialism economic system
different! Historically, Moslems had explained earlier before middle century then developed by modern economic theorist. Al Qur’an and Al Hadits have explained how a Moslem must undertake two orientation in his economic activity, there are material orientation and religious orientation. Religious orientation that will be a Moslem can be justful in economic capitalism practice. Even if Moslem has a claim to property but every Moslem is very aware if his property is just a mandate and in property have right a poor and he must distribute zakat/ sadaqah mechanism. Because, zakat/ sadaqah is a social
responsibility for a Moslem. so, Islamic economic system look from historical and conceptual view based on al Qur’an and al Hadits that have strong fundamental, so Islamic economic system is believed to be same with conceptual capitalism economic system and socialism economic system.
Keyword: Islam Economy System, Zakat, capitalism economic
Abstract: This literature study is explore and compare of Islamic scholar’s thought in contemporary era: Baqr al Sadr, Muhammad Abdul Mannan, Muhammad Nejatullah Siddiqi, Sayyed Haidar Naqf, Taqiyyuddin An Nabhanni, and Monzer Kahf. Islamic scholars are divided into three categories; frstly, an expert in the Islamic law (fqh) that is conducted in a legalistic and normative; secondly, more daring modernist group in their interpretation of Islamic teachings in order to answer the issues facing society today; thirdly practitioners or Muslim economists educational background in the West. They combine both
Islamic law and economic approach that is integrated to be Islamic economy. In fact, the construction of an Islamic economy system capable of delivering on welfare and social justice must be built on the basis of faith (akidah) and described in great detail the concepts of ownership, the role of the state, and distribution, including production and consumption. Even distribution of income in society into the most important thing in the construction of an Islamic economy system, but all of it was related to other elements. Therefore, the construction of an Islamic economy system can not stand alone, but must be integrated and connected with other elements.
Keywords: Islamic economy, Islamic scholars, Contemporary
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
Program sarjana merupakan pendidikan akademik yang diperuntukkan bagi lulusan pendidikan menengah atau sederajat sehingga mampu mengamalkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui penalaran ilmiah.
Program sarjana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyiapkan Mahasiswa menjadi intelektual dan/atau ilmuwan yang berbudaya, mampu memasuki dan/atau menciptakan lapangan kerja, serta mampu mengembangkan diri menjadi profesional.
2. Perbandingan Ekonomi
Konvensional dan Ekonomi
Syariah
Ekonomi syariah atau sistem ekonomi
koperasi berbeda dari kapitalisme,
sosialisme, maupun negara
kesejahteraan (Welfare State).
Ekonomi syariah bukan pula berada di
tengah-tengah ketiga sistem ekonomi
itu.
Sumber : id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_Syariah
3. Perbedaan umum antara ekonomi islam dengan
ekonomi konvensional
Sumber :
http://alexafitardiansyah.blogspot.com/2012/12/perbedaan-
antara-ekonomi-konvensional.htm?m=1
Ekonomi Islam Ekonomi Konvensional
Manusia sosial namun religius Manusia sosial
Menangani masalah dengan
menentukan prioritas
Menangani masalah sesuai
dengan keinginan individu
Pilihan alternatif kebutuhan
dituntun dengan nilai islam
Pilihan alternatif kebutuhan
dituntun oleh kepentingan
individu
Sistem pertukaran dituntun oleh
etika islami
Pertukaran dituntun oleh
kekuatan pasar
4. Perubahan Perilaku Bertransaksi
Masyarakat Ekonomi Konvensional
ke Masyarakat Ekonomi Syariah
Seiring perkembangan
zaman dan pengetahuan,
pola hidup manusia sedikit
banyak mengalami
perubahan, yang
berpengaruh pada aturan
yang dijadikan standar
norma dan etika bersosial
masyarakat.
Pada prinsipnya, hukum
awal segala sesuatu –
termasuk dalam bidang
mu’amalat/ transaksi-
adalah mubah
5. Praktik Ekonomi Islam di Indonesia
mengalami akselerasi yang signifikan, baik di dunia
maupun di Indonesia.
menjadi fenomena global, termasuk di negara-negara
yang tidak berpenduduk mayoritas muslim.
dapat dijumpai juga pada lembaga perekonomian Islam
lainnya dan lembaga bisnis syariah seperti lembaga
pembiayaan syariah dan lembaga keuangan publik
Islam seperti lembaga pengelola zakat dan lembaga
wakaf.
Pertumbuhan lembaga perekonomian Islam di
Indonesia tersebut, juga dibarengi dengan
dikeluarkannya hukum yang mengatur operasionalnya
seperti, :UU No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan, yang
telah direvisi dalam UU No. 10 tahun 1998.
Sumber :
http://ahmadyanismy.blogspot.com/2013/02/praktik-
perekonomian-dalam-perspektif.html
6. Berbeda dengan konsumen konvensional. Seorang
muslim dalam penggunaan penghasilanya memiliki
2 sisi, yaitu pertama untuk memenuhi kebutuhan
diri dan keluarganya dan sebagiannya lagi untuk
dibelanjakan di jalan Allah.
Dalam Islam, konsumsi tidak dapat dipisahkan dari
peranan keimanan.
Keimanan sangat mempengaruhi kuantitas dan
kualitas konsumsi baik dalam bentuk kepuasan
material maupun spiritual.
Sumber : http://lppm.universitasazzahra.ac.id/teori-perilaku-
konsumen-dalam-perspektif-ilmu-ekonomi-islam/
7.
8. Fenomena Menarik Ekonomi
Konvensional dan Ekonomi
Syariah Menurut seorang Ahli Ekonomi Syariah
yang bernama asal Belgia, Laurent
Marliere menyatakan keuangan islam
saat ini bisa disebut fenomena global.
Selain karena kebutuhan global atas
nama umat muslim dan islam, ternyata
Ekonomi Syariah juga bisa tumbuh di
negara non muslim
Sumber :
m.republika.co.id/berita/ekonomi/syariah/syariah-
ekonomi/14/04/22/n4fsau-pengamat-eropa-ekonomi-
syariah-fenomena-global
9. Sejarah Perkembangan Ekonomi
Islam
hancurnya komunisme dan sistem ekonomi
sosialis pada awal tahun 90-an membuat sistem
kapitalisme disanjung sebagai satu-satunya sistem
ekonomi yang sahih.
tetapi ternyata, sistem ekonomi kapitalis membawa
akibat negatif dan lebih buruk, karena banyak
negara miskin bertambah miskin dan negara kaya
yang jumlahnya relatif sedikit semakin kaya.
10. Masa Ekonomi Islam
1. Abad 7 M/1 H – 12 M/6 H
Lahirnya sumber hukum dari sistem
ekonomi Islam ada pada periode
Rasulullah Saw hingga periode Ali bin Abi
Thalib.
Periode shahabat adalah periode yang
termasuk sumber hukum Islam yang
ketiga dari sistem ekonomi Islam, yaitu
Ijma Shahabat Nabi.
a. Masa Rasulullah Saw
b. Masa Khulafaur Rasyidin
c. Masa Bani Umayyah
d. Masa Bani Abbasyiah
11. 2. Ekonomi Islam Abad 13 M/7 H – 20 M/14
H
a. Masa Bani Utsman
b. Lenyapnya Ekonomi Islam
3. Ekonomi Islam Abad 20-21 M/14-15 H
Lahirnya Kembali Ekonomi Islam
setelah berpuluh tahun masyarakat
Islam hidup tanpa ekonomi Islam
sebagai sebuah sistem ekonomi,
kerinduan untuk berpraktek ekonomi
dengan cara Islam mulai merasuk
kesetiap dada orang Islam.
12. 4. Sistem Ekonomi Islam di Indonesia
tahun 1991 lembaga keuangan
perbankan syariah baru muncul dan
berkembang.
tahun 1994 giliran lembaga keuangan
asuransi syariah.
tahun 2000, banyak Perguruan Tinggi di
Indonesia beramai-ramai membuka
jurusan atau program studi ekonomi
Islam. Seperti IEKI (Ilmu Ekonomi dan
Keuangan Islam).
14. Kondisi Ekonomi Konvensional
dan Syariah
Berita dari Republika Berita dari Bank Indonesia
REPUBLIKA.CO.ID,JAKART
A---Krisis ekonomi kembali
mengguncang Amerika
Serikat serta mewabah
hingga negara-negara
Eropa. Ekonomi Indonesia
khususnya perbankan
dinilai akan lebih kuat
menahan dampak krisis
ekonomi global tersebut
jika mau mengkonversi ke
konsep syariah. Bahkan,
perbankan syariah dinilai
akan lebih kuat meski krisis
global terus berlanjut.
Eskposure pembiayaan
perbankan syariah yang
masih lebih diarahkan
kepada aktivitas
perekonomian domestik,
sehingga belum memiliki
tingkat integrasi yang tinggi
dengan sistem keuangan
global dan belum memiliki
tingkat sofistikasi transaksi
yang tinggi; adalah dua
faktor yang dinilai telah
“menyelamatkan” bank
syariah dari dampak
langsung guncangan
sistem keuangan global.