Teks tersebut membahas sejarah perkembangan pemikiran ekonomi Islam secara singkat, mulai dari masa Nabi Muhammad SAW, masa wahyu, masa ekspansi Islam, hingga masa stagnasi. Juga membahas perbedaan antara ekonomi Islam dengan sistem ekonomi konvensional, kapitalisme, dan sosialisme.
Introduction to Islamic economics. Definition of Islam and relationship between religion and economics. Also include the economy in the Islamic framework and economy as worship.
Sistem ekonomi islam dialetika antara thesis, antitesis dan plagiatisAn Nisbah
Abstract: Discourses in Islamic economic system are not new in economic study. There is always a big question behind Islamic economic system, what makes Islamic economic system with capitalism economic system and socialism economic system
different! Historically, Moslems had explained earlier before middle century then developed by modern economic theorist. Al Qur’an and Al Hadits have explained how a Moslem must undertake two orientation in his economic activity, there are material orientation and religious orientation. Religious orientation that will be a Moslem can be justful in economic capitalism practice. Even if Moslem has a claim to property but every Moslem is very aware if his property is just a mandate and in property have right a poor and he must distribute zakat/ sadaqah mechanism. Because, zakat/ sadaqah is a social
responsibility for a Moslem. so, Islamic economic system look from historical and conceptual view based on al Qur’an and al Hadits that have strong fundamental, so Islamic economic system is believed to be same with conceptual capitalism economic system and socialism economic system.
Keyword: Islam Economy System, Zakat, capitalism economic
Abstract: This literature study is explore and compare of Islamic scholar’s thought in contemporary era: Baqr al Sadr, Muhammad Abdul Mannan, Muhammad Nejatullah Siddiqi, Sayyed Haidar Naqf, Taqiyyuddin An Nabhanni, and Monzer Kahf. Islamic scholars are divided into three categories; frstly, an expert in the Islamic law (fqh) that is conducted in a legalistic and normative; secondly, more daring modernist group in their interpretation of Islamic teachings in order to answer the issues facing society today; thirdly practitioners or Muslim economists educational background in the West. They combine both
Islamic law and economic approach that is integrated to be Islamic economy. In fact, the construction of an Islamic economy system capable of delivering on welfare and social justice must be built on the basis of faith (akidah) and described in great detail the concepts of ownership, the role of the state, and distribution, including production and consumption. Even distribution of income in society into the most important thing in the construction of an Islamic economy system, but all of it was related to other elements. Therefore, the construction of an Islamic economy system can not stand alone, but must be integrated and connected with other elements.
Keywords: Islamic economy, Islamic scholars, Contemporary
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Ekonomi Islam adalah kumpulan dari dasar-dasar
umum ekonomi yang diambil dari Al-Qur’an dan
sunnah Rasulullah serta dari tatanan ekonomi yang
dibangun di atas dasar-dasar tersebut, sesuai dengan
berbagai macam bi’ah (lingkungan) dan setiap zaman.
Pada definisi tersebut dua hal pokok yang menjadi
landasan hukum sistem ekonomi Islam, yaitu Al-
Qur’an dan sunnah Rasulullah.
3. Pemikiran ekonomi islam diawali sejak Muhammad
SAW dipilih sebagai seorang Rosul (utusan Allah).
Raosulullah SAW mengeluarkan sejumlah kebijakan
yang menyangkut berbagai hal yang berkaitan dengan
masalah kemasyarakatn, selain masalah hukum
(fiqh’), politik (siyasah), juga masalah perniagaan
(muamalah).
4. Masa Wahyu .
Pada masa wahyu, kaum muslim, sebagai komunitas baru yang
tumbuh di tengah jaringan sosial masyarakat jahiliyah, tumbuh
pertama kali sebagai subsistem dalam lingkaran sistem besar jahiliah.
Sebagai subsistem, kaum muslim telah mengalami berbagai bentuk
benturan ekonomi sejak awal pertumbuhannya.
Pada awal masa hijrah turunlah perintah melakukan jual beli dan
perdagangan umum serta larangan terhadap seglaa bentuk riba.
Turnlah perintah mengeluarkan zakat bagi mereka yang hartanya
mencukupi nisab.
Walaupun begitu, sektor ekonomi yang aktif saat itu adalah pertanian
dan perdagangan. Selain karena jumlah pelaku ekonomi relatif sedikit,
yang membuat jaringan dan aktivitas ekonomi ketika itu juga relatif
sederhana, dan para pelakunya rata-rata memiliki komitmen yang
tinggi terhadap makna ketakwaan.
5. Masa Ekspansi Islam.
Ada satu hal yang berbeda masa ini dengan masa
sebelumnya yaitu, berbeda setiap masalah yang
muncul dari realitas kehidupan masyarakat Muslim
langsung dijawab oleh wahyu, tetapi pada masa ini,
wahyu tidak lagi turun sementara realitas terus
berkembang, dan berbagai masalah terus
bermunculan. Yang terjadi pada masa ini adalah
lahirnya sejumlah ijtihad baru dalam kaitan
pengembangan berbagai subsistem, diantaranya
susbsistem ekonomi dan keuangan.
6. Masa Ijtihad: Penyusunan Ilmu-ilmu
Berbagai konflik berdarah di kalangan internal umat
Islam yang muncul pada akhir masa khlaifah Utsman
bin Affan dan Ali bin Abi Thalib sedikit banyak telah
menghambat laju ekspansi ekonomi. Pada masa bani
Umayyah konflik politik itu relatif bisa direndam dan
ekspansi Islam melaju kembali sampai memauski
wilayah Eropa melalui Andalusia, Palermo, dan Sicilia.
Dan ketika khalifah bani Umayyah runtuh pada tahun
132 H, khalifah bani Abbasiyah yang menggantikan
terus melanjutkan ekspansi Islam.
7. Masa Stagnasi Pemikiran
Salah satu karya yang lahir pada masa stagnasi pemikiran
ini adalah Ibnu Khladun. Dan karenanya, karya itu lahir
bagai kilat yang menerangi langit dunia Islam sejenak, lalu
kegelapan kembali menutupi langitnya. Dalam konteks
inilah Arnold Toynbee mengomnetari Ibnu Kaldun dengan
mengatakan:
“Ibnu Khaldun tampak semakin cemerlang terutama jika
dibandingkan dengan pekat kabut yang menggayuti
zamannya. Padahal dalam Muqadimmah buku sejarahnya
dia telah berhasil merekonstruksi filsafat sejarah; karya
ilmiah paling gemilang dan monumental yang pernah
dihasilkan oleh sebuah akal besar di antara banayk akal,
pada suatu masa, di suatu tempat dari suatu tempat.”
8. Invansi Ideologi: Konflik Segitiga Islam Sosialisme, dan
Kapitalisme
Dalam situasi pemikiran seperti itu, dunia Islam memasuki fase paling
gelap dari sejarahnya ketika pada abad ke-18 dan 19 dan paruh pertama
abad ke-20 M, Eropa menjajah mereka. Eropa tidak saja menjajah
dunia Islam, merampas sumber daya alamnya, tetapi menginvasi
budayanya dan merekonstruksi pola pikirnya. Eropa sendiri, pada
abad-abad itu, sedang menyaksikan lahirnya isme-isme baru.
Kebangkitan Islam-Islamisasi kehidupan
Seperti telah dikatakan, gerakan-gerakan Islam diberbagai belahan
dunia Islam mengalami kekalahan di pentas politik dan ekonomi.
Namun, sesungguhnya gerakan Islamisasi terus berkembang sejak
Jamaluddin Al-Afghani, Abdurrahmaan Al-Kawakibi Muhamamad
Abduh, Rasyid Ridha hingga Hasan Al-Banna di Mesir
9. Perkembangan Pemikiran Ekonomi Islam di Barat
Pengaruh pemikiran Islam terhadap masyarakat Barat
dipengaruhi oleh dua fakta yang menonjol:
a. Para cendiakawan tersebut menerima dorongan
terbesar dari warisan ilu pengetahuan dan filsaafat Islam
Greco-Helestik.
b. Bahkan lebih signifikan lagi adalah bahwa Islam
menerima warisan itu mngajarkan di dalam sekolah-
sekolah, perguruan tinggi, pusat penelitian dan
perpustakaan-perpustakaan. Al-Qalqasyadi mengatakan
bahwa ada tiga perpustakaan besar dalam Islam;
perpustakaan Abbasiah di Baghdda. Perpustakaan
Fathimiyyah di Kairo, dan perpustakaan Umayyah di
Kordoba.
10. Sumber Hukum Ekonomi Islam
Al-Qur’an
As-Sunnah Nabawiyah
Kitab-kitab Umum Fikih
Kitab-kitab Fikih Khusus (Al-Maulu wal-Iqtishaadi)
11. Keistimewaan dan Karakteristik Ekonomi Islam
Ekonomi Islam merupakan bagian yang tak terpisahkan
dari konsep Islam yang utuh dan menyeluruh.
Aktivitas ekonomi Islam merupakan suatu bentuk ibadah.
Tatanan ekonomi Islam memilki tujuan yang sangat mulia.
Ekonomi Islam merupakan sistem yang memiliki
pengawasan melekat yang berakar dari keimanan daan
tanggung jawab kepaad Allah (Muraqabatullah).
Ekonomi Islam merupakan sistem yang menyelaraskan
antara maslahat individu dan maslahat umum.
12. Pemikiran Ekonomi Pra-Kelasik
Pemikiran Ekonomi Pra-Kelasik yang berkembang
saat ini telah mengalami suatu proses yang panjang.
Perkembangannya berlangsung berabad-abad seiring
dengan munculnya peradaban-peradaban yang ada di
dunia. Salah satu corak perkembangan pemikiran
ekonomi pada masa lampau adalah kegiatan bisnisnya
yang menggunakan sistem bunga. Para pakar sejarah
pemikiran ekonomi menyimpulkan bahwa kagiatan
bisnis dengan sistem bunga telah ada sejak tahun 2500
sebelum masehi, baik di Yunani kuno, Romawi kuno,
dan Mesir kuno.
13. Pemikiran Ekonomi Tokoh Klasik
Dalam lingkup ekonomi klasik, salah satu landasan
ekonomi klasik adalah kepentingan pribadi dengan
kemerdekaan alamiah. Kemerdekaan pribadi sedemikian
sempurnanya, setiap orang tahu apa yang perlu, apa yang
menguntungkan bagi dirinya. Selain itu, lingkup ekonomi
klasik adalah pemikiran pesimitis, seperti yang
dikemukakan oleh Thomas Robert Malthus, tentang
pertambahan jumlah penduduk yang bertambah lebih
cepat dari pertumbuhan bahan makanan. Adam Smith
sendiri, meskipun memiliki pandangan-pandangan yang
optimis, namun mengakui bahwa kemajuan ekonomi
akhirnya akan mencapai titik berhenti.
14. Mazhab Sosialis
Faham ini mulai muncul di Inggris dan Perancis menjelang
Revolusi Perancis, dan mencapai puncaknya pada akhir
abad ke-19 dengan munculnya tokoh-tokoh besar seperti
Robert Owen,Charles Fourier, Karl Marx, Engels, Lenin dan
lain sebagainya. Pemikiran-pemikiran mazhab Klasik
dinilai oleh para pemikir ekonomi selanjutnya
banyak terdapat kelemahan-kelemahan, dan merugikan
masyarakat, terutama banyak merugikan kaum buruh.
Maka kemudian lahirlah mazhab baru yang dinamakan
mazhab sosialisme. Para tokoh pemikir Sosialisme sangat
anti terhadap kapitalisme dan individualisme,
karenameraka yang semakin kaya itu adalah hanya kaum
pemilik modal atau kaum kapitalis.
15. Perbedaan umum antara ekonomi Islam dan Konvensional yang dapat
diterangkan sebagai berikut:
Ilmu Ekonomi Islam
Manusia sosial namun religius
Menangani masalah dengan menentukan prioritas
Pilihan alternative kebutuhan dituntun dengan nilai Islam
Sistem pertukaran dituntun oleh etika Islami
Ilmu Ekonomi Konvensional
Manusia sosial
Menangani masalah sesuai dengan keinginan individu
Pilihan alternative kebutuhan dituntun oleh kepentingan individu/egois
Pertukaran dituntun oleh kekuatan pasar
16. Adapun perbedaan antara sistem ekonomi kapitalisme dengan sistem ekonomi islam dapat diterangkan dibawah ini :
Ekonomi Islam
Bersumber dari Al-qur’an, As-sunnah, dan ijtihad
Berpandangan dunia holistik
Kepemilikan individu terhadap uang/modal bersifat nisbi
Mekanisme pasar bekerja menurut maslahat
Kompetisi usaha dikontrol oleh syariat
Kesejahteraan bersifat jasmani, rohani, dan akal
Motif mencari keuntungan diakui lewat cara-cara yang halal
Pemerintah aktif sebagai pengawas, pengontrol, dan wasit yang adil dalam kegiatan ekonomi
Pemberlakuan distribusi pendapatan
Ekonomi Kapitalis
Bersumber dari pikiran dan pengalaman manusia
Berpandangan dunia sekuler
Kepemilikan individu terhadap modal/uang bersifat mutlak
Mekanisme pasar dibiarkan bekerja sendiri
Kompetisi usaha bersifat bebas dan melahirkan monopoli
Kesejahteraan bersifat jasadiah
Motif mencari keuntungan diakui tanpa ada batasan yang berlaku
Pemerintah sebagai penonton pasif yang netral dalam kegiatan ekonomi
Tidak dikenal distribusi pendapatan secara merata
17. Adapun perbedaan antara sistem ekonomi sosialis dengan sistem ekonomi islam dapat diterangkan dibawah ini :
Ekonomi Islam
Bersumber dari Al-qur’an, As-sunnah, dan ijtihad
Berpandangan dunia holistik
Kepemilikan individu terhadap uang/modal bersifat nisbi
Mekanisme pasar bekerja menurut maslahat
Kompetisi usaha dikontrol oleh syariat
Kesejahteraan bersifat jasmani, rohani, dan akal
Motif mencari keuntungan diakui lewat cara-cara yang halal
Pemerintah aktif sebagai pengawas, pengontrol, dan wasit yang adil dalam kegiatan ekonomi
Pemberlakuan distribusi pendapatan
Ekonomi Sosialis
Bersumber dari hasil pikiran manusia filsafat dan pengalaman
Berpandangan dunia sekuler ekstrim atau atheis
Membatasi bahkan menghapuskan kepemilikan individu atas modal
Perekonomian dijalankan lewat perencanaan pusat oleh negara
Tidak berlaku mekanisme harga melainkan disesuaikan dengan kegunaan barang bagi masyarakat
Negara berperan sebagai pemilik, pengawas, dan penguasa utama perekonomian
Tidak mengakui motif mencari keuntungan
Pemerintah mengambil alih semua kegiatan ekonomi
Menyamakan penghasilan dan pendapatan individu