Ada beberapa aliran pendidikan yang dijelaskan dalam dokumen tersebut, yaitu empirisme, nativisme, naturalisme, konvergensi, progresivisme, esensialisme, perenialisme, dan konstruktivisme. Masing-masing aliran memiliki pandangan tersendiri mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia, seperti pengalaman, bakat lahir, lingkungan, dan proses konstruksi pengetahuan.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep pendidikan. Secara ringkas:
1) Pendidikan berhubungan erat dengan kehidupan suatu bangsa dan dimulai sejak manusia ada
2) Konsep pendidikan merupakan kesatuan pemahaman mengenai rumusan suatu pendidikan
3) Berdasarkan pendekatan sistem, pendidikan adalah sistem terbuka yang mengimpor dan mengekspor informasi
pengertian dan macam-macam alat pendidikaniwan Alit
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan macam-macam alat-alat pendidikan. Secara garis besar, alat-alat pendidikan didefinisikan sebagai segala sesuatu yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan, dan mencakup 6 macam alat yaitu pembiasaan, pengawasan, perintah, larangan, ganjaran, dan hukuman. Namun, ada pendapat yang membagi alat-alat pendidikan menjadi 3, yakni gedung se
Dokumen tersebut membahas konsep tujuan pendidikan Islam yang bertujuan untuk membentuk akhlak, mempersiapkan kehidupan dunia dan akhirat, serta mempersiapkan generasi muda yang profesional. Pendidikan Islam bertujuan melebihi wawasan duniawi dengan memaksimalkan potensi diri, sosial, dan lingkungan untuk kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep pendidikan. Secara ringkas:
1) Pendidikan berhubungan erat dengan kehidupan suatu bangsa dan dimulai sejak manusia ada
2) Konsep pendidikan merupakan kesatuan pemahaman mengenai rumusan suatu pendidikan
3) Berdasarkan pendekatan sistem, pendidikan adalah sistem terbuka yang mengimpor dan mengekspor informasi
pengertian dan macam-macam alat pendidikaniwan Alit
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan macam-macam alat-alat pendidikan. Secara garis besar, alat-alat pendidikan didefinisikan sebagai segala sesuatu yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan, dan mencakup 6 macam alat yaitu pembiasaan, pengawasan, perintah, larangan, ganjaran, dan hukuman. Namun, ada pendapat yang membagi alat-alat pendidikan menjadi 3, yakni gedung se
Dokumen tersebut membahas konsep tujuan pendidikan Islam yang bertujuan untuk membentuk akhlak, mempersiapkan kehidupan dunia dan akhirat, serta mempersiapkan generasi muda yang profesional. Pendidikan Islam bertujuan melebihi wawasan duniawi dengan memaksimalkan potensi diri, sosial, dan lingkungan untuk kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat.
Ruang lingkup studi Islam meliputi berbagai aspek seperti ajaran, sejarah, praktik, dan interaksi sosial umat Islam. Beberapa ahli membagi objek studi Islam menjadi tiga wilayah yaitu praktik keagamaan, teori-teori keilmuan, dan kajian kritis terhadap perkembangan teori-teori tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang pendahuluan pendidikan Islam, termasuk definisi pendidikan menurut etimologi, terminologi, dan Islam. Juga membahas sumber pendidikan Islam seperti Al-Quran dan Sunnah, serta dasar-dasar pendidikan Islam seperti historis, sosiologis, ekonomi, politik, psikologi, filosofis, dan religius.
1. Dokumen ini membahas dua aliran pendidikan utama di Indonesia yaitu Perguruan Kebangsaan Taman Siswa dan Ruang Pendidikan INS Kayu Tanam beserta asas, tujuan, dan hasil yang dicapai masing-masing.
2. Taman Siswa didirikan Ki Hajar Dewantara pada 1922 dengan asas pendidikan merdeka dan berdasarkan budaya Indonesia, sedangkan INS Kayu Tanam didirikan Mohammad Syafei pada 1926 dengan penekanan pendidikan rasional dan keterampilan.
Kelebihan dan Kelemahan sistem pendidikan Islam FathurRozi45
Kelebihan dan Kelemahan sistem pendidikan Islam untuk mempelajari tentang ilmu pendidikan Islam yg telah saya pelajari selama ini insyaallah bisa membantu panjenengan semua untuk mempelajari tentang ilmu pendidikan Islam
Makalah ini membahas tentang hakikat dan tujuan pendidikan Islam yang bersumber dari Al-Quran dan Hadis. Pendidikan Islam adalah proses pembentukan manusia seutuhnya sepanjang hayat berdasarkan ajaran agama Islam. Tujuan utamanya adalah membentuk manusia yang bertakwa kepada Allah dan memiliki akhlak mulia sesuai dengan ajaran agama."
PENDIDIKAN AGAMA DALAM PENGEMBANGAN MORAL ANAKwahab sultan
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pendidikan agama dalam pengembangan moral anak, metode penanaman nilai moral untuk anak usia dini seperti bercerita dan bermain, serta perlunya kurikulum pendidikan yang berkarakter dengan menanamkan nilai-nilai religius, jujur, dan tanggung jawab melalui setiap mata pelajaran seperti pendidikan agama.
Globalisasi memiliki pengaruh yang luas terhadap pendidikan Islam. Hal ini menimbulkan tantangan bagi lembaga pendidikan Islam untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman serta menyesuaikan kurikulum dan metode pembelajaran agar tetap relevan. Selain itu, diperlukan upaya meminimalisir dampak negatif globalisasi seperti materialisme dan individualisme melalui pendidikan agama yang komprehensif.
KD 6. Prinsip dan model Pendekatan Pendidikan Islam .pptxSyarifatul Marwiyah
Dokumen tersebut membahas enam prinsip pendidikan Islam yaitu prinsip integral dan seimbang, membentuk manusia seutuhnya, selalu berkaitan dengan agama, terbuka, perbedaan individual, dan pendidikan bersifat dinamis. Dokumen tersebut juga menjelaskan tujuh pendekatan dalam pendidikan Islam."
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara pendidikan Islam dan Barat. Pendidikan Islam bersumber dari al-Quran dan hadis, sedangkan pendidikan Barat bersumber dari rasionalisme dan cenderung sekuler. Pendidikan Islam lebih menekankan keseimbangan antara rohani dan jasmani, sedangkan pendidikan Barat cenderung materialistik. Dokumen ini juga menyebutkan tokoh KH Ahmad Dahlan sebagai contoh super student dalam Islam karena jasanya dalam membangun
Presentasi problematika pendidikan islam.pptxDiyahSiti
Problematika pendidikan Islam meliputi faktor internal seperti relasi kekuasaan dan orientasi pendidikan Islam, masalah kurikulum, pendekatan pembelajaran, serta kualitas sumber daya manusia. Faktor eksternal seperti bersifat umum dan kurangnya semangat penelitian. Solusinya adalah mengembalikan pendidikan Islam kepada fitrahnya sebagai pembentukan akhlak mulia serta menyesuaikan dengan era global dengan tetap memperhatikan pot
Dokumen tersebut membahas pengertian tujuan pendidikan menurut beberapa sumber dan para ahli pendidikan. Terdapat beberapa poin penting yaitu rumusan tujuan pendidikan menurut berbagai sumber hukum dan peraturan, jenis-jenis tujuan pendidikan, fungsi tujuan pendidikan, dan tahapan-tahapan tujuan pendidikan menurut al-Syaibany."
Ruang lingkup studi Islam meliputi berbagai aspek seperti ajaran, sejarah, praktik, dan interaksi sosial umat Islam. Beberapa ahli membagi objek studi Islam menjadi tiga wilayah yaitu praktik keagamaan, teori-teori keilmuan, dan kajian kritis terhadap perkembangan teori-teori tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang pendahuluan pendidikan Islam, termasuk definisi pendidikan menurut etimologi, terminologi, dan Islam. Juga membahas sumber pendidikan Islam seperti Al-Quran dan Sunnah, serta dasar-dasar pendidikan Islam seperti historis, sosiologis, ekonomi, politik, psikologi, filosofis, dan religius.
1. Dokumen ini membahas dua aliran pendidikan utama di Indonesia yaitu Perguruan Kebangsaan Taman Siswa dan Ruang Pendidikan INS Kayu Tanam beserta asas, tujuan, dan hasil yang dicapai masing-masing.
2. Taman Siswa didirikan Ki Hajar Dewantara pada 1922 dengan asas pendidikan merdeka dan berdasarkan budaya Indonesia, sedangkan INS Kayu Tanam didirikan Mohammad Syafei pada 1926 dengan penekanan pendidikan rasional dan keterampilan.
Kelebihan dan Kelemahan sistem pendidikan Islam FathurRozi45
Kelebihan dan Kelemahan sistem pendidikan Islam untuk mempelajari tentang ilmu pendidikan Islam yg telah saya pelajari selama ini insyaallah bisa membantu panjenengan semua untuk mempelajari tentang ilmu pendidikan Islam
Makalah ini membahas tentang hakikat dan tujuan pendidikan Islam yang bersumber dari Al-Quran dan Hadis. Pendidikan Islam adalah proses pembentukan manusia seutuhnya sepanjang hayat berdasarkan ajaran agama Islam. Tujuan utamanya adalah membentuk manusia yang bertakwa kepada Allah dan memiliki akhlak mulia sesuai dengan ajaran agama."
PENDIDIKAN AGAMA DALAM PENGEMBANGAN MORAL ANAKwahab sultan
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pendidikan agama dalam pengembangan moral anak, metode penanaman nilai moral untuk anak usia dini seperti bercerita dan bermain, serta perlunya kurikulum pendidikan yang berkarakter dengan menanamkan nilai-nilai religius, jujur, dan tanggung jawab melalui setiap mata pelajaran seperti pendidikan agama.
Globalisasi memiliki pengaruh yang luas terhadap pendidikan Islam. Hal ini menimbulkan tantangan bagi lembaga pendidikan Islam untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman serta menyesuaikan kurikulum dan metode pembelajaran agar tetap relevan. Selain itu, diperlukan upaya meminimalisir dampak negatif globalisasi seperti materialisme dan individualisme melalui pendidikan agama yang komprehensif.
KD 6. Prinsip dan model Pendekatan Pendidikan Islam .pptxSyarifatul Marwiyah
Dokumen tersebut membahas enam prinsip pendidikan Islam yaitu prinsip integral dan seimbang, membentuk manusia seutuhnya, selalu berkaitan dengan agama, terbuka, perbedaan individual, dan pendidikan bersifat dinamis. Dokumen tersebut juga menjelaskan tujuh pendekatan dalam pendidikan Islam."
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara pendidikan Islam dan Barat. Pendidikan Islam bersumber dari al-Quran dan hadis, sedangkan pendidikan Barat bersumber dari rasionalisme dan cenderung sekuler. Pendidikan Islam lebih menekankan keseimbangan antara rohani dan jasmani, sedangkan pendidikan Barat cenderung materialistik. Dokumen ini juga menyebutkan tokoh KH Ahmad Dahlan sebagai contoh super student dalam Islam karena jasanya dalam membangun
Presentasi problematika pendidikan islam.pptxDiyahSiti
Problematika pendidikan Islam meliputi faktor internal seperti relasi kekuasaan dan orientasi pendidikan Islam, masalah kurikulum, pendekatan pembelajaran, serta kualitas sumber daya manusia. Faktor eksternal seperti bersifat umum dan kurangnya semangat penelitian. Solusinya adalah mengembalikan pendidikan Islam kepada fitrahnya sebagai pembentukan akhlak mulia serta menyesuaikan dengan era global dengan tetap memperhatikan pot
Dokumen tersebut membahas pengertian tujuan pendidikan menurut beberapa sumber dan para ahli pendidikan. Terdapat beberapa poin penting yaitu rumusan tujuan pendidikan menurut berbagai sumber hukum dan peraturan, jenis-jenis tujuan pendidikan, fungsi tujuan pendidikan, dan tahapan-tahapan tujuan pendidikan menurut al-Syaibany."
Aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikanPotpotya Fitri
Makalah ini membahas tentang aliran-aliran pendidikan klasik seperti empirisme, nativisme, dan naturalisme. Juga dibahas mengenai gerakan baru dalam pendidikan seperti pembelajaran alam sekitar, pusat perhatian, sekolah kerja, dan pengajaran proyek. Terakhir, dibahas mengenai dua aliran pokok pendidikan di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas beberapa aliran pendidikan klasik seperti empirisme, nativisme, naturalisme, dan konvergensi. Juga membahas gerakan baru dalam pendidikan seperti pengajaran alam sekitar, pusat perhatian, sekolah kerja, dan pengajaran proyek. Terakhir membahas berjiwa nasional di Indonesia sebelum kemerdekan melalui perguruan taman siswa.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai mazhab filsafat pendidikan yang meliputi idealisme, realisme, materialisme, pragmatisme, eksistensialisme, progresivisme, esensialisme, parenialisme, dan rektruksionisme. Setiap mazhab memiliki pandangan tersendiri mengenai realitas, pengetahuan, nilai, dan implikasinya terhadap pendidikan.
Dokumen tersebut membahas tentang aliran filsafat pendidikan naturalisme. Secara ringkas, naturalisme berpandangan bahwa pendidikan harus sesuai dengan perkembangan alam dan belajar merupakan kegiatan alami bagi manusia. Guru dituntut untuk memahami sifat peserta didik secara alami dan memberikan pendidikan yang sejalan dengan karakteristik alamiah peserta didik.
Dokumen tersebut membahas tentang aliran filsafat pendidikan naturalisme. Secara ringkas, naturalisme berpandangan bahwa pendidikan harus sesuai dengan perkembangan alam dan kemampuan peserta didik. Tujuan pendidikan adalah membantu perkembangan fisik dan intelektual siswa secara alami.
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN Bab vi dan bab vii pipRahma Al-Zaisah
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas enam aliran pendidikan konvensional dan beberapa aliran baru dalam pendidikan seperti pengajaran alam sekitar, pusat perhatian, sekolah kerja, proyek, Taman Siswa, dan INS serta pendidikan pesantren dan Muhammadiyah.
Dokumen tersebut membahas berbagai aliran teori pendidikan konvensional dan baru beserta tokohnya. Juga membahas dua lembaga pendidikan awal di Indonesia yaitu Taman Siswa dan INS yang bertujuan mempersiapkan kemerdekaan bangsa.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai aliran pendidikan yang pernah berkembang, mulai dari empirisme, nativisme, naturalisme, konvergensi, idealisme, realisme, materialisme, pragmatisme, eksistensialisme, behaviorisme, essensialisme, perennialisme, progressivisme, rekonstruksionisme, pengajaran alam sekitar, pengajaran pusat perhatian, sekolah kerja, pengajaran proyek, perguruan kebang
Yesus adalah Terang Dunia, tetapi dunia tidak mengenal Terang itu, karena itu orang Percaya harus bersinar seperti Yesus agar dunia mengenal Dia melalui hidup kita.
Kamu adalah Terang dunia,
Kamu adalah Garam dunia,
Kamu adalah saksi-Ku
Ada pepatah mengatakan buah jatuh tidak jauh dari pohonnya, seorang anak dibentuk seperti apa didikan orangtuanya.
Anak dapat Meniru Perilaku orangtuanya dengan : Melihat, Mendengar dan Merasakan yang diteladani dari orangtuanya
Ada pepatah mengatakan buah jatuh tidak jauh dari pohonnya, seorang anak dibentuk seperti apa didikan orangtuanya.
Anak dapat Meniru Perilaku orangtuanya dengan : Melihat, Mendengar dan Merasakan yang diteladani dari orangtuanya
Ada pepatah mengatakan buah jatuh tidak jauh dari pohonnya, seorang anak dibentuk seperti apa didikan orangtuanya.
Anak dapat Meniru Perilaku orangtuanya dengan : Melihat, Mendengar dan Merasakan yang diteladani dari orangtuanya
Ada pepatah mengatakan buah jatuh tidak jauh dari pohonnya, seorang anak dibentuk seperti apa didikan orangtuanya.
Anak dapat Meniru Perilaku orangtuanya dengan : Melihat, Mendengar dan Merasakan yang diteladani dari orangtuanya
Injil adalah kabar baik tentang Kelahiran, Kematian dan Kebangkitan Kristus, yang oleh Anugerah Allah kita ditebus dan diselamatkan melalui Yesus Kristus
Ada maksud Tuhan mengijinkan masalah dalam hidup kita, agar kita semakin dibentuk bagaikan Emas murni, karena itu bagaimana seharusnya Respon kita terhadap masalah itu tergantung pengertian dan iman kita
INTEGRITAS DALAM PERKATAAN MENENTUKAN MASA DEPANMU.pptxDaniel Saroengoe
Dosa bukan hanya perbuatan, tetapi juga pikiran, motivasi hati dan Perkataan.
Perkataan kita Berkuasa, apa yang ditabur orang itu yang dituai, hidup dan mati, berkat dan kutuk ada dalam PErkataanmu
Teks tersebut membahas tentang pendekatan hermeneutika dan teologi dalam memahami Kitab Lukas dan Kisah Para Rasul. Secara hermeneutika, teks tersebut menganalisis tema utama rencana keselamatan melalui Yesus Kristus berdasarkan ayat-ayat kunci di Lukas 4. Sedangkan secara teologi, teks tersebut menjelaskan urutan rencana keselamatan Allah sejak zaman nabi-nabi, Yohanes Pembaptis, Yesus
Teks tersebut membahas arti penting pertobatan yang dimulai dari pembaruan pikiran. Pertobatan melibatkan transformasi total dari manusia lama menjadi manusia baru melalui proses metamorfosa rohani. Proses ini dimulai dari perubahan pandangan dan sikap melalui pembaruan pikiran sesuai firman Tuhan, sehingga dapat menghasilkan perubahan tindakan dan karakter yang sejalan dengan gambar Kristus.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya menjaga hati dan pikiran kita dari hal-hal negatif seperti dosa, kemarahan, akar pahit, dan pikiran negatif. Hal-hal tersebut dapat menghambat kehidupan rohani kita dan mencemarkan orang lain. Kita perlu selalu mengingat kasih karunia Allah dan berpikiran positif.
A. TUHAN YESUS ADALAH AGENT OF CHANGE yang diutus Bapa untuk menyatakan Bapa kepada kita dan menjadi terang serta menyelamatkan manusia.
B. ORANG PERCAYA SEBAGAI AGENT OF CHANGE bertanggungjawab menjadi Duta Kristus di dunia dengan menjadi garam, terang, dan saksi melalui cara hidup yang terbuka dan terang benderang.
C. GURU SEBAGAI AGENT OF CHANGE memiliki peran untuk memuridkan anak didik
Elia memperbaiki mezbah TUHAN yang telah diruntuhkan dan membangun kembali persekutuan antara Allah dan bangsa Israel. Ia melakukannya dengan memberikan persembahan terbaik untuk menarik perhatian Allah dan menunjukkan komitmennya untuk menghidupkan kembali iman bangsa Israel. Hal ini mengakibatkan bangsa Israel bertobat dan Allah menunjukkan kuasa-Nya dengan menurunkan api dan hujan setelah masa kekeringan panjang.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Iman sebesar biji sesawi mampu memindahkan gunung karena walaupun kecil, biji sesawi memiliki potensi untuk tumbuh besar dan lengkap. Sedangkan kurang percaya terjadi karena pandangan tidak fokus kepada Tuhan dan dipengaruhi kekuatiran akan hal-hal luar. Untuk memiliki iman yang kuat dibutuhkan pengenalan pribadi terhadap Tuhan melalui Alkitab dan doa.
1. Firman itu telah menjadi manusia dalam diri Yesus Kristus untuk menyelamatkan manusia dari dosa.
2. Yesus tinggal di antara kita melalui Roh Kudus dalam hati setiap orang percaya.
3. Yesus penuh kasih karunia dan kebenaran sebagai jalan satu-satunya menuju keselamatan.
Kadangkala Tuhan mengijinkan masalah terjadi dalam hidup kita untuk mendatangkan kebaikan bagi kita dan bagaimana seharusnya respon kita terhadap masalah tersebut
Setiap orang yang telah diselamatkan dalam Kristus senantiasa terus bertumbuh dalam kedewasaan sambil membimbing orang lain mencapai kedewasaan serupa dengan Kristus
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
3. 1. Empirisme
John Lock filosof Inggris (1632-1704). Yang terkenal
dengan teorinya Tabulae rasae (meja lilin), yang
menyebutkan bahwa anak yang lahir ke dunia seperti
kertas putih yang bersih. Kertas putih akan mempunyai
corak dan tulisan yang digores oleh lingkungan. Faktor
bawaan dari orang tua (faktor keturunan) tidak
dipentingkan. Pengalaman diperoleh anak melalui
hubungan dengan lingkungan (sosial, alam, dan budaya).
Pengaruh empiris yang diperoleh dari lingkungan
berpengaruh besar terhadap perkembangan anak.
3
4. Kelemahan aliran ini adalah hanya mementingkan
pengalaman. Sedangkan kemampuan dasar yang
dibawa anak sejak lahir dikesampingkan. Padahal
ada anak yang berbakat dan berhasil meskipun
lingkungan tidak mendukung.
4
5. Menurut aliran ini, pendidik sebagai faktor
luar memegang peranan sangat penting,
sebab pendidik menyediakan lingkungan
pendidikan bagi anak, dan anak akan
menerima pendidikan sebagai pengalaman.
Pengalaman tersebut akan membentuk
tingkah laku, sikap, serta watak anak
sesuai dengan tujuan pendidikan yang
diharapkan
5
6. 2. Nativisme
Schopenhauer adalah filosof Jerman (1788-
1880), yang berpandangan bahwa
perkembangan individu ditentukan oleh
faktor bawaan sejak lahir. Faktor lingkungan
kurang berpengaruh terhadap pendidikan dan
perkembangan anak. Oleh karena itu, hasil
pendidikan ditentukan oleh bakat yang
dibawa sejak lahir
6
7. Dengan demikian, menurut aliran ini,
keberhasilan belajar ditentukan oleh individu
itu sendiri. Nativisme berpendapat, jika anak
memiliki bakat baik, ia akan menjadi baik.
Pendidikan anak yang tidak sesuai dengan
bakat yang dibawa tidak akan berguna bagi
perkembangan anak itu sendiri. Pandangan itu
tidak menyimpang dari kenyataan.
7
8. 3. Naturalisme
J.J. Rousseau adalah filosof Prancis
(1712-1778) yang berpandangan bahwa
setiap anak yang lahir di dunia
mempunyai pembawaan baik, namun
pembawaan tersebut akan menjadi rusak
karena pengaruh lingkungan, sehingga
aliran Naturalisme sering disebut
Negativisme.
8
9. Naturalisme memiliki tiga prinsip tentang proses
pembelajaran yaitu :
a. Anak didik belajar melalui pengalamannya sendiri.
Kemudian terjadi interaksi antara pengalaman dengan
kemampuan pertumbuhan dan perkembangan di dalam
dirinya secara alami.
b. Pendidik hanya menyediakan lingkungan belajar yang
menyenangkan. Pendidik berperan sebagai fasilitator atau
narasumber yang menyediakan lingkungan yang mampu
mendorong keberanian anak didik ke arah pendangan yang
positif dan tanggap terhadap kebutuhan untuk memperoleh
bimbingan dan sugesti dari pendidik. Tanggung jawab
belajar terletak pada diri anak didik sendiri.
9
10. c. Program pendidikan di sekolah harus disesuaikan
dengan minat dan bakat dengan menyediakan
lingkungan belajar yang berorientasi kepada pola
menciptakan lingkungan belajarnya sendiri sesuai
dengan minat dan perhatiannya. Anak dididik secara
bebas diberi kesempatan untuk menciptakan
lingkungan belajarnya sendiri sesuai dengan minat
dan perhatiannya.
Dengan demikian, aliran Naturalisme menitikberatkan
pada strategi pembelajaran yang bersifat paedosentris;
artinya, faktor kemampuan individu anak didik menjadi
pusat kegiatan proses belajar-mengajar.
10
11. 4. Konvergensi
William Stem seorang tokoh pendidikan Jerman (1871-1939)
yang berpandangan kompromi atau kombinasi dari aliran
Nativisme dan Empirisme. Aliran ini berpendapat bahwa anak
lahir di dunia ini telah memiliki bakat baik dan buruk,
sedangkan perkembangan anak selanjutnya akan dipengaruhi
oleh lingkungan. Jadi, faktor pembawaan dan lingkungan
sama-sama berperan penting.
Anak yang mempunyai pembawaan baik dan didukung oleh
lingkungan pendidikan yang baik akan menjadi semakin baik.
Sedangkan bakat yang dibawa sejak lahir tidak akan
berkembang dengan baik tanpa dukungan lingkungan yang
sesuai bagi perkembangan bakat itu sendiri.
11
12. Sebaliknya, lingkungan yang baik tidak dapat
menghasilkan perkembangan anak secara optimal jika
tidak didukung oleh bakat baik yang dibawa anak.
Dengan demikian, aliran Konvergensi menganggap
bahwa pendidikan sangat bergantung pada faktor
pembawaan atau bakat dan lingkungan.
Hanya saja, William Stem tidak menerangkan
seberapa besar perbandingan pengaruh kedua faktor
tersebut. Sampai sekarang pengaruh dari kedua faktor
tersebut belum bisa ditetapkan.
12
13. 5. PROGRESIVISME
John Dewey (1859-1952) yang berpandangan bahwa manusia
mempunyai kemampuan-kemampuan yang wajar dan dapat
menghadapi serta mengatasi masalah yang bersifat menekan,
ataupun masalah-masalah yang bersifat mengancam dirinya.
Aliran ini memandang bahwa peserta didik mempunyai akal
dan kecerdasan. Hal itu ditunjukkan dengan fakta bahwa
manusia mempunyai kelebihan jika dibanding makhluk lain.
Manusia memiliki sifat dinamis dan kreatif yang didukung
oleh kecerdasannya sebagai bekal menghadapi dan
memecahkan masalah. Peningkatan kecerdasan menjadi tugas
utama pendidik, yang secara teori mengerti karakter peserta
didiknya.
13
14. Peserta didik tidak hanya dipandang sebagai kesatuan
jasmani dan rohani, namun juga termanifestasikan di
dalam tingkah laku dan perbuatan yang berada dalam
pengalamannya. Jasmani dan rohani, terutama
kecerdasan, perlu dioptimalkan.
Artinya, peserta didik diberi kesempatan untuk bebas
dan sebanyak mungkin mengambil bagian dalam
kejadian-kejadian yang berlangsung di sekitarnya,
sehingga suasana belajar timbul di dalam maupun di
luar sekolah.
14
15. 6. ESENSIALISME
Pandangan ini bersumber dari filsafat Idealisme dan
realisme, pandangan ini bersifat ekletik. Yaitu dua
aliran tersebut bertemu sebagai pendukung
Esensialisme yang berpendapat bahwa pendidikan
harus bersendikan nilai-nilai yang dapat
mendatangkan kestabilan. Artinya, nilai-nilai itu
menjadi sebuah tatanan yang menjadi pedoman hidup,
sehingga dapat mencapai kebahagiaan. Nilai-nilai
yang dapat memenuhi adalah yang berasal dari
kebudayaan dan filsafat yang korelatif selama empat
abad yang lalu, yaitu zaman Renaisance.
15
16. Adapun pandangan pendidikan Renaisance yang
pertama adalah Johan Amos Cornenius (1592-
1670), yaitu agar segala sesuatu diajarkan melalui
indra, karena indra adalah pintu gerbangnya jiwa.
Kedua adalah Johan Frieddrich Herbart (1776-1841)
yang mengatakan bahwa tujuan pendidikan
adalah menyesuaikan jiwa seseorang dengan
kebajikan Tuhan. Artinya, perlu ada penyesuaian
dengan hukum kesusilaan. Proses untuk mencapai
tujuan pendidikan itu oleh Herbart disebut
sebagai pengajaran
16
17. Ketiga adalah William T. Harris (1853-1909) yang
berpendapat bahwa tugas pendidikan adalah
menjadikan terbukanya realitas berdasarkan susunan
yang tidak terelakkan dan bersendikan kesatuan
spiritual. Sekolah adalah lembaga yang memelihara
nilai-nilai yang telah turun-temurun, dan menjadi
penuntun penyesuaian orang pada masyarakat.
Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa aliran
Esensialisme menghendaki agar landasan pendidikan
adalah nilai-nilai esensial, yaitu yang telah teruji oleh
waktu, bersifat menuntun, dan telah turun-temurun
dari zaman ke zaman sejak zaman Renaisance
17
18. 7. PERENIALISME
Tokoh aliran Perenialisme adalah Plato, Aristoteles, dan
Thomas Aquino. Perenialisme memandang bahwa
kepercayaan aksiomatis zaman kuno dan abad
pertengahan perlu dijadikan dasar pendidikan sekarang.
Pandangan aliran ini tentang pendidikan adalah belajar
untuk berpikir. Oleh sebab itu, peserta didik harus
dibiasakan untuk berlatih berpikir sejak dini. Pada
awalnya, peserta didik diberi kecakapan-kecakapan dasar
seperti membaca, menulis, dan berhitung. Selanjutnya
perlu dilatih pula kemampuan yang lebih tinggi seperti
berlogika, retorika, dan bahasa.
18
19. 8. KONSTRUKTIVISME
Gagasan pokok aliran ini diawali oleh Glambatista Vico,
seorang epistemolog Italia. Ia dipandang sebagai
cikal-bakal lahirnya Konstruksionisme.
Ia mengatakan bahwa Tuhan adalah pencipta alam semesta
dan manusia adalah tuan dari ciptaan.
Mengerti berarti mengetahui sesuatu jika ia mengetahui.
Hanya Tuhan yang dapat mengetahui segala sesuatu karena
dia pencipta segala sesuatu itu.
Manusia hanya dapat mengetahui sesuatu yang
dikonstruksikan Tuhan. Bagi Vico, pengetahuan dapat
menunjuk pada struktur konsep yang dibentuk. Pengetahuan
tidak bisa dilepas dari subjek yang mengetahui.
19
20. Jean Plaget. Melalui teori perkembangan kognitif
mengemukakan bahwa pengetahuan merupakan
interaksi kontinu antara individu satu dengan
lingkungannya. Artinya, pengetahuan merupakan
suatu proses, bukan suatu barang.
Dia berpendapat bahwa perkembangan kognitif
dipengaruhi oleh tiga proses dasar, yaitu :
1. Asimilasi adalah perpaduan data baru dengan struktur
kognitif yang telah dimiliki
2. Akomodasi adalah penyesuaian struktur kognitif terhadap
situasi baru
3. Ekuilibrasi adalah penyesuaian kembali yang secara terus-
menerus dilakukan antara asimilasi dan akomodasi
20
21. KESIMPULAN : Pandangan ini menegaskan bahwa
pengetahuan mutlak diperoleh dari hasil konstruksi
kognitif dalam diri seseorang; melalui pengalaman yang
diterima lewat pancaindra, yaitu indra penglihatan,
pendengaran, peraba, penciuman, dan perasa.
Pandangan ini menolak adanya transfer pengetahuan
yang dilakukan dari seseorang kepada orang lain, dengan
alasan pengetahuan bukan barang yang bisa
dipindahkan, sehingga jika pembelajaran ditujukan
untuk mentransfer ilmu, perbuatan itu akan sia-sia saja.
Sebaliknya, kondisi ini akan berbeda jika pembelajaran
ini ditujukan untuk menggali pengalaman.
21