Sekolah kerja diperkenalkan untuk mempersiapkan siswa memasuki dunia kerja dengan memberikan pengetahuan dan keterampilan vokasional. Pengajaran proyek melibatkan siswa secara aktif dalam proyek kelompok untuk meningkatkan pembelajaran. Taman Siswa didirikan untuk memberikan pendidikan nasionalistik berdasarkan prinsip kemandirian siswa dan persatuan masyarakat.
Tiga aliran pendidikan yang dijelaskan dalam dokumen ini adalah pengajaran alam sekitar, pengajaran pusat perhatian, dan sekolah kerja. Pengajaran alam sekitar mengajarkan anak tentang lingkungan sekitar, pengajaran pusat perhatian berfokus pada minat dan kebutuhan anak, sedangkan sekolah kerja melatih keterampilan kerja.
Aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikanPotpotya Fitri
Makalah ini membahas tentang aliran-aliran pendidikan klasik seperti empirisme, nativisme, dan naturalisme. Juga dibahas mengenai gerakan baru dalam pendidikan seperti pembelajaran alam sekitar, pusat perhatian, sekolah kerja, dan pengajaran proyek. Terakhir, dibahas mengenai dua aliran pokok pendidikan di Indonesia.
Aliran – aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan ria gustini
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang berbagai aliran pendidikan klasik dan modern serta pengaruhnya terhadap perkembangan pendidikan di Indonesia.
2. Dua aliran pendidikan penting di Indonesia yang diulas adalah Taman Siswa yang didirikan Ki Hajar Dewantara dan Ruang Pendidikan INS Kayu Tanam.
3. Taman Siswa berusaha menumbuhkan peserta didik yang cerdas dan memiliki kecakapan hidup den
Aliran pendidikan dan implikasi terhadap duniasrinimutiarisma
Dokumen tersebut membahas beberapa aliran pendidikan dan implikasinya terhadap dunia, yaitu aliran empirisme, nativisme, naturalisme, dan konvergensi. Juga dibahas mengenai gerakan baru dalam pendidikan seperti pengajaran alam sekitar, pusat perhatian, sekolah kerja, dan pengajaran proyek. Selain itu, dibahas pula lembaga pendidikan berjiwa nasional sebelum kemerdekaan seperti Taman
Bab 4 membahas aliran-aliran pendidikan klasik dan modern serta pengaruhnya di Indonesia, termasuk gerakan baru seperti pengajaran alam sekitar, pusat perhatian, sekolah kerja, dan proyek. Berbagai aliran ini mempengaruhi perkembangan sistem pendidikan di Indonesia.
Sekolah kerja diperkenalkan untuk mempersiapkan siswa memasuki dunia kerja dengan memberikan pengetahuan dan keterampilan vokasional. Pengajaran proyek melibatkan siswa secara aktif dalam proyek kelompok untuk meningkatkan pembelajaran. Taman Siswa didirikan untuk memberikan pendidikan nasionalistik berdasarkan prinsip kemandirian siswa dan persatuan masyarakat.
Tiga aliran pendidikan yang dijelaskan dalam dokumen ini adalah pengajaran alam sekitar, pengajaran pusat perhatian, dan sekolah kerja. Pengajaran alam sekitar mengajarkan anak tentang lingkungan sekitar, pengajaran pusat perhatian berfokus pada minat dan kebutuhan anak, sedangkan sekolah kerja melatih keterampilan kerja.
Aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikanPotpotya Fitri
Makalah ini membahas tentang aliran-aliran pendidikan klasik seperti empirisme, nativisme, dan naturalisme. Juga dibahas mengenai gerakan baru dalam pendidikan seperti pembelajaran alam sekitar, pusat perhatian, sekolah kerja, dan pengajaran proyek. Terakhir, dibahas mengenai dua aliran pokok pendidikan di Indonesia.
Aliran – aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan ria gustini
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang berbagai aliran pendidikan klasik dan modern serta pengaruhnya terhadap perkembangan pendidikan di Indonesia.
2. Dua aliran pendidikan penting di Indonesia yang diulas adalah Taman Siswa yang didirikan Ki Hajar Dewantara dan Ruang Pendidikan INS Kayu Tanam.
3. Taman Siswa berusaha menumbuhkan peserta didik yang cerdas dan memiliki kecakapan hidup den
Aliran pendidikan dan implikasi terhadap duniasrinimutiarisma
Dokumen tersebut membahas beberapa aliran pendidikan dan implikasinya terhadap dunia, yaitu aliran empirisme, nativisme, naturalisme, dan konvergensi. Juga dibahas mengenai gerakan baru dalam pendidikan seperti pengajaran alam sekitar, pusat perhatian, sekolah kerja, dan pengajaran proyek. Selain itu, dibahas pula lembaga pendidikan berjiwa nasional sebelum kemerdekaan seperti Taman
Bab 4 membahas aliran-aliran pendidikan klasik dan modern serta pengaruhnya di Indonesia, termasuk gerakan baru seperti pengajaran alam sekitar, pusat perhatian, sekolah kerja, dan proyek. Berbagai aliran ini mempengaruhi perkembangan sistem pendidikan di Indonesia.
1. Dokumen ini membahas dua aliran pendidikan utama di Indonesia yaitu Perguruan Kebangsaan Taman Siswa dan Ruang Pendidikan INS Kayu Tanam beserta asas, tujuan, dan hasil yang dicapai masing-masing.
2. Taman Siswa didirikan Ki Hajar Dewantara pada 1922 dengan asas pendidikan merdeka dan berdasarkan budaya Indonesia, sedangkan INS Kayu Tanam didirikan Mohammad Syafei pada 1926 dengan penekanan pendidikan rasional dan keterampilan.
Dokumen tersebut membahas tokoh-tokoh pendidikan yang berpengaruh dari luar dan dalam negeri seperti Pestalozzi, Maria Montessori, Ki Hajar Dewantara, Mohammad Syafei, Ahmad Dahlan, dan Rahmah El Yunusiah. Tokoh-tokoh tersebut memberikan pengaruh besar dalam dunia pendidikan karena mampu memberi motivasi kepada pelajar untuk menjadi penerus bangsa yang lebih baik.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai aliran pendidikan yang pernah berkembang, mulai dari empirisme, nativisme, naturalisme, konvergensi, idealisme, realisme, materialisme, pragmatisme, eksistensialisme, behaviorisme, essensialisme, perennialisme, progressivisme, rekonstruksionisme, pengajaran alam sekitar, pengajaran pusat perhatian, sekolah kerja, pengajaran proyek, perguruan kebang
Aliran pendidikan membahas empirisme, nativisme, konvergensi dan naturalisme yang mempengaruhi perkembangan pendidikan. Empirisme menekankan pengalaman sebagai sumber pengetahuan, nativisme pada bawaan lahir, konvergensi pada pengaruh lingkungan dan bawaan, serta naturalisme pada lingkungan alami.
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN Bab vi dan bab vii pipRahma Al-Zaisah
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas enam aliran pendidikan konvensional dan beberapa aliran baru dalam pendidikan seperti pengajaran alam sekitar, pusat perhatian, sekolah kerja, proyek, Taman Siswa, dan INS serta pendidikan pesantren dan Muhammadiyah.
Dokumen tersebut membahas beberapa aliran pendidikan dan implikasinya terhadap dunia pendidikan, serta lembaga-lembaga pendidikan yang berjiwa nasional di Indonesia. Beberapa aliran pendidikan yang dijelaskan meliputi empirisme, nativisme, naturalisme, konvergensi, pengajaran alam sekitar, pusat minat, dan proyek. Dokumen juga membahas tentang latar belakang, tujuan, dan usaha-usaha pendidikan Muhammadiyah dan
Ada beberapa aliran pendidikan yang dijelaskan dalam dokumen tersebut, yaitu empirisme, nativisme, naturalisme, konvergensi, progresivisme, esensialisme, perenialisme, dan konstruktivisme. Masing-masing aliran memiliki pandangan tersendiri mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia, seperti pengalaman, bakat lahir, lingkungan, dan proses konstruksi pengetahuan.
Dokumen tersebut membahas tentang filsafat pendidikan. Secara garis besar, dokumen tersebut menjelaskan bahwa filsafat pendidikan berusaha memahami pendidikan secara keseluruhan, menafsirkannya, dan memberikan konsep-konsep umum yang dapat membimbing dalam memilih tujuan dan kebijakan pendidikan. Filsafat pendidikan juga berperan sebagai sumber pendorong adanya pendidikan dan menjadi pedoman utama dalam penyelenggara
Tiga fungsi pendidikan adalah sebagai penegak nilai dalam masyarakat, sarana pengembangan masyarakat, dan upaya pengembangan potensi manusia. Pendidikan menegakkan nilai-nilai politik, ekonomi, sosial, ilmu pengetahuan, etika, dan seni. Pendidikan juga menjadikan masyarakat lebih maju dengan membina masyarakat menjadi aktif dan kreatif. Selain itu, pendidikan mengembangkan potensi manus
Dokumen tersebut membahas tentang lingkungan pendidikan, fungsinya, dan pengaruhnya terhadap perkembangan peserta didik. Dibahas pula aliran-aliran pendidikan klasik dan gerakan baru pendidikan serta implikasinya bagi Indonesia. Juga disebutkan beberapa lembaga pendidikan pra-kemerdekaan seperti Taman Siswa, Muhammadiyah, dan Diniyah Putri yang berjiwa nasional.
1. Dokumen ini membahas dua aliran pendidikan utama di Indonesia yaitu Perguruan Kebangsaan Taman Siswa dan Ruang Pendidikan INS Kayu Tanam beserta asas, tujuan, dan hasil yang dicapai masing-masing.
2. Taman Siswa didirikan Ki Hajar Dewantara pada 1922 dengan asas pendidikan merdeka dan berdasarkan budaya Indonesia, sedangkan INS Kayu Tanam didirikan Mohammad Syafei pada 1926 dengan penekanan pendidikan rasional dan keterampilan.
Dokumen tersebut membahas tokoh-tokoh pendidikan yang berpengaruh dari luar dan dalam negeri seperti Pestalozzi, Maria Montessori, Ki Hajar Dewantara, Mohammad Syafei, Ahmad Dahlan, dan Rahmah El Yunusiah. Tokoh-tokoh tersebut memberikan pengaruh besar dalam dunia pendidikan karena mampu memberi motivasi kepada pelajar untuk menjadi penerus bangsa yang lebih baik.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai aliran pendidikan yang pernah berkembang, mulai dari empirisme, nativisme, naturalisme, konvergensi, idealisme, realisme, materialisme, pragmatisme, eksistensialisme, behaviorisme, essensialisme, perennialisme, progressivisme, rekonstruksionisme, pengajaran alam sekitar, pengajaran pusat perhatian, sekolah kerja, pengajaran proyek, perguruan kebang
Aliran pendidikan membahas empirisme, nativisme, konvergensi dan naturalisme yang mempengaruhi perkembangan pendidikan. Empirisme menekankan pengalaman sebagai sumber pengetahuan, nativisme pada bawaan lahir, konvergensi pada pengaruh lingkungan dan bawaan, serta naturalisme pada lingkungan alami.
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN Bab vi dan bab vii pipRahma Al-Zaisah
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas enam aliran pendidikan konvensional dan beberapa aliran baru dalam pendidikan seperti pengajaran alam sekitar, pusat perhatian, sekolah kerja, proyek, Taman Siswa, dan INS serta pendidikan pesantren dan Muhammadiyah.
Dokumen tersebut membahas beberapa aliran pendidikan dan implikasinya terhadap dunia pendidikan, serta lembaga-lembaga pendidikan yang berjiwa nasional di Indonesia. Beberapa aliran pendidikan yang dijelaskan meliputi empirisme, nativisme, naturalisme, konvergensi, pengajaran alam sekitar, pusat minat, dan proyek. Dokumen juga membahas tentang latar belakang, tujuan, dan usaha-usaha pendidikan Muhammadiyah dan
Ada beberapa aliran pendidikan yang dijelaskan dalam dokumen tersebut, yaitu empirisme, nativisme, naturalisme, konvergensi, progresivisme, esensialisme, perenialisme, dan konstruktivisme. Masing-masing aliran memiliki pandangan tersendiri mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia, seperti pengalaman, bakat lahir, lingkungan, dan proses konstruksi pengetahuan.
Dokumen tersebut membahas tentang filsafat pendidikan. Secara garis besar, dokumen tersebut menjelaskan bahwa filsafat pendidikan berusaha memahami pendidikan secara keseluruhan, menafsirkannya, dan memberikan konsep-konsep umum yang dapat membimbing dalam memilih tujuan dan kebijakan pendidikan. Filsafat pendidikan juga berperan sebagai sumber pendorong adanya pendidikan dan menjadi pedoman utama dalam penyelenggara
Tiga fungsi pendidikan adalah sebagai penegak nilai dalam masyarakat, sarana pengembangan masyarakat, dan upaya pengembangan potensi manusia. Pendidikan menegakkan nilai-nilai politik, ekonomi, sosial, ilmu pengetahuan, etika, dan seni. Pendidikan juga menjadikan masyarakat lebih maju dengan membina masyarakat menjadi aktif dan kreatif. Selain itu, pendidikan mengembangkan potensi manus
Dokumen tersebut membahas tentang lingkungan pendidikan, fungsinya, dan pengaruhnya terhadap perkembangan peserta didik. Dibahas pula aliran-aliran pendidikan klasik dan gerakan baru pendidikan serta implikasinya bagi Indonesia. Juga disebutkan beberapa lembaga pendidikan pra-kemerdekaan seperti Taman Siswa, Muhammadiyah, dan Diniyah Putri yang berjiwa nasional.
Dokumen tersebut membahas tentang aliran-aliran pendidikan klasik dan modern serta pengaruhnya terhadap pendidikan di Indonesia. Aliran klasik meliputi empirisme, nativisme, naturalisme, dan konvergensi, sedangkan aliran modern meliputi pengajaran alam sekitar, pusat perhatian, sekolah kerja, dan proyek. Dokumen juga membahas lembaga-lembaga pendidikan berjiwa nasional sebelum kemerdekaan seperti Taman
Dokumen tersebut membahas berbagai aliran teori pendidikan konvensional dan baru beserta tokohnya. Juga membahas dua lembaga pendidikan awal di Indonesia yaitu Taman Siswa dan INS yang bertujuan mempersiapkan kemerdekaan bangsa.
Dokumen tersebut membahas beberapa teori belajar bahasa, yaitu teori behaviorisme, nativisme, kognitif, fungsional, konstruktivisme, dan humanisme. Teori-teori tersebut memberikan sudut pandang berbeda tentang bagaimana proses pemerolehan bahasa terjadi, mulai dari pengaruh lingkungan hingga kapasitas internal anak. Teori mana pun dipandang dapat membantu memahami kesulitan dalam belajar bahasa.
Dokumen tersebut membahas tentang hakikat pendidikan, ilmu pendidikan, dan perbedaan antara pendidikan dan ilmu pendidikan. Hakikat pendidikan dijelaskan sebagai proses interaksi antara pendidik dan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan. Ilmu pendidikan adalah ilmu yang mempelajari proses pendidikan secara sistematis, sedangkan perbedaan antara pendidikan dan ilmu pendidikan terletak pada penekanan ilmu pendidikan pada aspe
Dokumen tersebut membahas tentang hakekat manusia dan dimensi-dimensinya, serta lingkungan pendidikan. Terdapat berbagai pandangan tentang hakekat manusia seperti pandangan Islam, psikoanalitis, dan behavioristik. Dokumen ini juga membahas tiga dimensi kemanusiaan yaitu individual, sosial, dan kesusilaan, serta tiga lingkungan pendidikan yakni keluarga, sekolah, dan masyarakat.
1. Pendidikan di Indonesia sudah membutuhkan perubahan menyeluruh untuk meningkatkan mutunya dan menghadapi tantangan global.
2. Teknologi pendidikan diyakini dapat membantu mengatasi masalah pendidikan dengan cara yang strategis.
3. Pengalaman negara tetangga menunjukkan bahwa teknologi pendidikan dapat meningkatkan mutu pendidikan dan kesempatan belajar jika diterapkan dengan tepat.
The document announces a meeting for all 9th grade students of the school. It will be held tomorrow at 10am in the school hall. Students are asked to come on time and not be late. It is signed by Tom, the Chief of the Students Association.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep diri remaja dan upaya membentuk konsep diri yang sehat. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa konsep diri adalah pandangan seseorang tentang dirinya sendiri, dan remaja perlu memiliki konsep diri yang tepat, fleksibel, dan mampu mengontrol dirinya sendiri agar dapat beradaptasi dengan baik di lingkungan sosialnya. Orang tua dan guru perlu memberikan dukungan agar membant
Dokumen tersebut membahas permasalahan pendidikan di Indonesia, termasuk faktor-faktor penyebab dan penanggulangannya. Permasalahan utama adalah pemerataan, mutu, efisiensi, dan relevansi pendidikan. Faktor penyebabnya adalah perkembangan iptek, pertumbuhan penduduk, aspirasi masyarakat, serta keterbelakangan budaya di daerah tertinggal. Penanggulangannya meliputi pembaruan kurikulum secara berkel
Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan dan pembangunan nasional. Pendidikan bertujuan membentuk karakter peserta didik agar memiliki kepribadian yang kuat dan dapat berkontribusi dalam pembangunan nasional. Pembangunan nasional bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia dengan memanfaatkan sumber daya manusia. Peranan pendidikan dalam pembangunan nasional antara lain mengembangkan sumber daya manusia, membent
Dokumen tersebut membahas tentang hakikat manusia dan dimensi-dimensinya menurut berbagai pandangan. Pandangan tersebut meliputi pandangan Islam, pandangan Barat seperti psikoanalitis, humanistik, dan behavioristik. Dokumen ini juga membahas empat dimensi manusia yaitu dimensi keindividuan, kesosialan, kesusilaan, dan keberagamaan.
3. A. Aliran Empirisme
Empirisme berasal dari bahasa latin, empiri yang
artinya pengalaman. Menurut John Locke (1632-
1704), filosof kebangsaan Inggris dengan teorinya
“Tabularasa” artinya meja berlapis lilin yang belum
ada tulisan di atasnya.
Menurut konsep empirisme pendidikan adalah maha
kuasa dalam membentuk anak didik menjadi apa
yang diinginkannya. Oleh karena itu aliran ini
dinamakan aliran optimis dalam pendidikan.
4. Menurut John Locke (dalam Bl ishen, 1970)
hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
pendidikan adalah:
1. Pendidikan harus diberikan sejak awal
mungkin
2. Pembiasaan dan latihan lebih penting
daripada peraturan, perintah atau nasehat
5. 3. Anak didik harus diamati dari dekat
untuk melihat:
a. Apa yang paling tepat bagi anak itu sesuai dengan
umurnya (tingkat perkembangannya)
b. Hasrat-hasratnya yang amat kuat
c. Kecenderungannya mengikuti orang tua tanpa
merusak semangat anak itu
d. Anak harus dianggap sebagai makhluk sosial, dalam
hal ini kepada anak harus diberikan alasan tentang hal-
hal yang dituntut darinya
e. Pelajaran di sekolah jangan sampai menjadi beban
bagi anak, namun hendaknya menyenangkan dan
merupakan suasana bermain yang membuka seluas-
luasnya berbagai kemungkinan yang dapat timbul
6. B. Aliran Nativisme Nativisme berasal dari bahasa Latin, asal katanya
“natives” berarti terlahir.
Menurut Sckophenhauer
Dia berpendapat bahwa “Pendidikan ialah membiarkan
seseorang bertumbuh berdasarkan pembawaannya”.
Bagi nativisme, lingkungan sekitar tidak ada artinya,
sebab lingkungan tidak akan berdaya dalam
mempengaruhi perkembangan, dan pendidikan tidak
berpengaruh sama sekali terhadap perkembangan
seseorang. Oleh karena itu aliran ini merupakan aliran
pesimis dalam pendidikan (pesimisme)
7. C. Aliran Naturalisme
Aliran ini dinamakan juga nagatiivisme ialah aliran yang
meragukan pendidikan untuk perkembangan seseorang
karena dia dilahirkan dengan pembawaan yang baik.
Ciri utama aliran ini dalam mendidik sesorang
kembalilah kepada alam agar pembawaan seseorang
yang baik itu tidak dirusak oleh pendidik. Dengan kata
lain pendidikan hendaklah dimulai dengan mempelajari
perkembangan anak.
8. beberapa buah buku yaitu:
a. La Nouvelle Heloise
b. Le Constract sosial
c. Emile ou de ‘L’ education
d. Confession
Gagasan dasar terletak pada kalimat pertama
dalam bukunya “semua adalah baik dari tangan
Pencipta, semua menjadi buruk di tangan
manusia”. Kesimpulan dari pandangan tersebut
sebagai berikut: kodrat atau alam manusia adalah
baik; masyarakat adalah buruk; dan untuk
memperbaiki kesusilaan, kebiasaan dalam
masyarakat orang wajib kembali ke alam atau
kodrat.
9. D. Aliran Konvergensi Menurut William Stern seorang ahli pendidikan Jerman
(1871-1937). Aliran ini mempertemukan atau
mengawinkan dua aliran yang berlawanan di atas antara
nativisme dan empirisme.
Perkembangan seseorang tergantung kepada
pembawaan dan lingkungan mempengaruhi
perkembangan seseorang.
10. Pengaruh Aliran Klasik terhadap Pemikiran
dan Praktek Pendidikan di Indonesia
Aliran pendidikan klasik dikenal melalui upaya pendidikan, utamanya
persekolahan dari penguasa penjajah Belanda dan disusul oleh
orang Indonesia yang belajar di Belanda pada masa penjajahanan.
Sebelum itu, pendidikan di Indonesia terutama oleh keluarga dan
masyarakat (kelompok belajar/padepokan, lembaga
keagamaan/pesantren dan lain-lain).
Meskipun dalam hal-hal tertentu sangat diutamakan bakat dan
potensi lainnya dari anak. Namun upaya penciptaan lingkungan
untuk mengembangkan bakat dan kemampuan itu diusahakan juga
secara optimal. Dengan kata lain, meskipun peranan pandangan
empirisme dan nativisme tidak sepenuhnya ditolak, tetapi
penerimaan itu dilakukan dengan pendekatan eklektis fungsional
yakni diterima sesuia dengan kebutuhan, namun di tempatkan
dalam latar pandangan konvergensi
12. Pengajaran Alam Sekitar
Gerakan pendidikan yang mengajarkan atau mendekat kan anak pada
alam sekitar
FR.A.FINGER (1808-1888) di Jerman dengan heitmakunde(pengajaran
alam sekitar), memiliki beberapa prinsip yaitu:
a. Dengan pengajaran alam sekitar ini guru dapat memeragakan secara
langsung.
b. Pengajaran alam sekitar memberikan kesempatan sebanyak-banyaknya
agar anak aktif.
c. Pengajaran alam sekitar memungkinkan untuk memberikan pengajaran
totalitas
d. Pengajaran alam sekitar memberi kepada anak bahan apersepsi
intelektual yang kokoh dan tidak verbalitas.
e. Pengajaran alam sekitar memberikan apersepsi emosional, karena
alam mempunyai ikatan emosional dengan anak.
13. Ciri-ciri bentuk pengajaran
1.Suatu pengajaran yang tidak mengenal pembagian mata
pelajaran dalam daftar pengajaran , tetapi guru
memahami tujuan pengajaran dan mengarah kan
usahanya mencapai tujuan.
2.Suatu pengajaran menarik minat , karena segala sesuatu
di pusat kan atas suatu bahan pengajaran yang menarik
perhatian anak dan di ambil dari alam sekitarnya.
3.Segala bahan pengajaran berhubungan satu sama lain
seerat-erat nya secara teratur.
14. J.LINGHART (1959-1916)DI
BELANDA
Mengemukakan pegangan dalam Het Vol Leven yaitu:
1.Anak harus mengetahui barang nya terlebih dahulu
sebelum mendengar nama nya tidak kebalikan nya ,
sebab kata itu hanya suatu tanda dari pengertian
tentang barang itu.
2.Pengajaran sesungguhnya itu harus mendasari
pengajaran selanjutnya,atau mata pelajaran yang lain
harus di pusatkan atas itu.
3.Haruslah di adakan perjalanan memasuki hidup
senyatanya ke semua jurusan apa murid faham akan
hubungan antara bermacam-macam lapangan hidupnya
15. Langkah-langkah pokok
pengajaran alam sekitar
Menetapkan tujuan.
Persiapan guru dan murid
Pelaksanaan pengamatan
Pengolahan kegiatan pengamatan
16. Keuntungan pengajaran
alam sekitar
Anak –anak bekerja sesuai fakta dan kenyataan
Obyek alam sekitar akan dapat membangkitkan
perhatian spontan dari anak-anakyang akan
mendorongnya melakukan kegiatan dengan sepenuh
hati
Anak akan aktif dan kreatif
Bahan yang di ajar kan lebih praktis
Anak –anak di jadikan subyek bagi alam sekitarnya
17. Pengajaran pusat perhatian
Pengajaran pusat perhatian di rintis oleh Ovideminat
Decroly(1871-1932) dari Belgia
pendidikan menurut decroly berdasarkan pada
semboyan’’ Ecole pour la vie,par la vie (sekolah untuk
hidup dan oleh hidup)
18. Pendapat declory tentang
pendidikan dan
pengajaran
Metode global (keseluruhan). Anak-anak mengamati
dan mengingat secara global. Dalam mengajarkan
membaca dan menulis ternyata dengan kalimat ledih
mudah dari pada kata-kata.
Centre d’interest(pusat-pusat minat) . Anak-anak
mempunyai minat yang spontan.
Spontan terhadap diri sendri dapat di bedakan menjadi:
a. Dorongan mempertahan kan diri
b.Dorongan mencari makan dan minum. c. Dorongan
memelihara diri
19. Asas-asas pengajaran
pusat perhatian
Pengajaran di dasarkan atas kebutuhan anak dalam
hidup dan perkembangannya .
Setiap bahan pengajaran harus merupakan suatu
keseluruhan( totalitas).
Hubungan harus hubungan simbiosis.
Anak harus aktif dan dididik menjadi bertdi
bertanggung jawab
Hubungan kerjasama yang erat antara rumah dan
sekolah
21. Sekolah kerja
J.A.Comenius (1592-1670) menekan kan agar pendidikan
mengembangkan : pikiran, ingatan, bahasa dan tangan (
keterampilan kerja tangan)
G.Kereschensteiner(1854-1932) Mengatakan bahwa
pendidikan itu tidak hanya demi kepentingan individu
tetapi berkewajiban menyiapkan warga negara yang
baik yakni: 1.tiap orang adalah pekerja dalam salah satu
lapangan jabatan. 2. tiap orang wajib menyumbangkan
tenaganya untuk kepentingan negara.3. warga negara
menjunjung tinggi kesusilaan dan keselamatan negara
22. Tujuan sekolah kerja
Menurut G.kereschensteriner tujuan sekolah kerja yaitu:
a. Menambah pengetahuan anak
b. Agar anak dapat memiliki kemampuan dan kemahiran
tertentu.
c. Agar anak dapat memiliki pekerjaan sebagai persiapan
jabatan dalam mengabdi negara.
23. Banyak nya macam pekerjaan yang
menjadi pusat pelajaran, maka
dibagi dalam 3 golongan:
a.Sekolah-sekolah perindustrian(tukang cukur , tukang
cetak , tukang kayu, tukang daging , masinis, dll.).
b. Sekolah-sekolah perdagangan( makanan
, pakaian, bank, asuransi , porselin, pisau, gunting,dll.).
c. Sekolah-sekolah rumah tangga, bertujuan mendidik
para calon ibu yang di harap kan akan menghasilkan
warga negara yang baik.
24. Leo de Paeue dari belgiamendirikan
5 sekolah kerja di negaranya yaitu :
Sekolah teknik kerajinan
Sekolah dagang
Sekolah pertanian bagi anak laki-laki
Sekolah rumah tangga kota
Sekolah rumah tangga desa
25. Dasar- dasar sekolah kerja
Anak aktif berbuat,mengamati sendiri ,memikirkan dan
memecahkan sendiri persoalan yang ada.
Pusat kegiatan pendidikan dan pengajaran ialah anak.
Mendidik anak menjadi berani dan bertanggung jawab.
Bahan pelajaran di susun dalam suatu keseluruhan yang
berpusat pada masalah kehidupan.
Pengetahuan fungsional yang dapat di pergunakan untuk
berprakarsa mencipta dan berbuat
Anak harus berpikir sesuai dengan tingkat kemampuan
Anak mendapatkan latihan dan pengalaman yang penting
bagi pendidikan moral,kecerdasan, soial.
26. Macam-macam sekolah kerja
Sekolah kerja sosiologis digerakkan oleh
G.Kereschensteiner. Aliran pendidikan sosial ekstrem
yang berpendapat bahwa masyarakatlah yang primer.
Sekolah kerja yang di dasarkan atas konsepsi O.deckroly
dinamakan sekolah kerja psikologis karena menekankan
perkembangan anak didik.
John Dewey mengikuti aliran pendidikan sosial modern
yang menekankan secara seimbang peranan individu
dan masyarakat.
Sekolah kerja yang di pelopori H.Gaudig, menekankan
pengembanngan kepribadian anak.
27. Pengajaran proyek
Dalam pengajaran proyek anak bebas menentukan
pilihannya(terhadap pekerjaannya) merancang serta
memimpinnya.
Proyek yang ditentukan oleh anak ,mendorong nya
mencari jalan pemecahan bila ia menemukan
kesukaran.
Pengajaran proyek akan menumbuhkan pengembangan
kemampuan untuk memandang dan memecahkan
persoalan secara komprehensif.
28. Langkah-langkah pokok
pengajaran proyek
Persiapan. Penetapan masalah yang akan di bahas
Kegiatan belajar.pelaksanaan dari rencana yang telah di
siapkan
Penilaian. Bentuk penilaian yang sering di lakukan
adalah mengadakan pameran. Misalnya anak membuat
gambar, karangan , laporan dan model. dll
29. BERJIWA NASIONAL DI
INDONESIA SEBELUM
KEMERDEKAAN
PERGURUAN TAMAN SISWA
Peguruan taman siswa didirikan oleh Ki Hajar Dewantara pada
tanggal 3 Juli 1922 di Yogyakarta. (Burhanuddin, 2010).
Peguruan ini didirikan dalam bentuk yayasan. Latar belakang
pendirian adalah bahwa sekolah-sekolah yang didirikan oleh
pemerintah Hindia Belanda sesungguhnya tidaklah
diperuntuhkan bagi kepentingan rakyat Indonesia melainkan
untuk kepentingan politik kolonia Belanda, meskipun Mr. C.
Th. Van Den Venter mengatakan untuk penebusan dosa
kepada rakyat Indonesia.
30. a. Azas Taman Siswa
1. Setiap orang berhak mengatur hidupnya sendiridengan
mengigat persatuan dalam prikehidupan umum
2. Pendidikan yang diberikan kepada anak hendaklah
menjadikannya merdeka batinnya
3. Pendidikan hendaklah didasarkan pada keadaan dan
kebudayaan indonesia yang selaras
4. Pendidikan harus diberikan kepada seluruh rakyat tanpa
terkecuali
5. Untuk mendapatkan asas kemerdekaan kita harus berkerja
6. Oleh karena kita bersandar pada kekuatan sendiri kita harus
mampu memikul semua beban dengan uang sendiri
7. Pendidik hendaklah mendidik dengan sepenuh hati, ikhlas dan
bersabar
31. b. Dasar Taman Siswa
Panca dharma:
1) kebudayaan;
2) kemerdekaan;.
3) kodrat alam;
4) kemanusiaan; dan
5) kebangsaan.
32. c. Tujuan Perguruan Taman
Sisiwa
Tujuannya adalah menciptakan manusia merdeka
lahir batin, dengan kata lain manusia yang merdeka lahir
batin adalah manusia yang mampu mewujudkan
kemanusiaannya itu.
33. d. Semboyan Taman Siswa
1. Suci tata ngesti tunggal
2. Bibit, bebet, bobot
3. Ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun
karso, tut wuri handayani
4. Lebih baik mati terhormat daripada hidup nista
5. Rawe-rawe rantas malang-malang punting
6. Neng ning nung nang
34. e. Jenis-Jenis Pendidikan Taman
Siswa
1. Taman Indria (taman kanak-kanak, umur sekitar 5
tahun)
2. Taman Anak (kelas I-III SD, umur 8-10 tahun)
3. Taman Muda (kelas IV-VI SD, umur 11-14 tahun)
4. Taman Dewasa (SLTP, umur 15-18 tahun)
5. Taman Dewasa Raya/Taman Madya (SLTA, umur 19
-21)
6. Taman Guru (B1,B2,B3,Dan Taman Guru Indria)
(Ilham, 2011)
35. f.hasil-hasil yang dicapai taman
siswa
1. Gagasan/pemikiran tentang pendidikan nasional
(kebangsaan)
2. Lembaga-lembaga pendidikan dari taman indria sampai
sarjana wiyata
3. Sejumlah alumni perguruan yang telah menjadi tokoh
nasional seperti Ki Hajar Dewantara, Ki Mangusarkoro,
Ki Suratman
36. 2. RUANG PENDIDIKAN INS
KAYU TANAM
Ruang Pendidikan INS (Indonesian Nederlandsche School)
didirikan oleh Muhammad Syafei pada tanggal 31 Oktober
1926 di Kayu Tanam. Muhammad Syafei di lahirkan di
Mantan, Kalimantan Barat tahun 1893. INS pada mulanya
dipimpin oleh bapak angkatnya Marah Sultan kemudian oleh
Muhammad Syafei sendiri. Dimulai dengan 79 murid, di bagi
dalam dua kelas, serta masuk sekolah secara bergantian
karena gurunya hanya satu yakni Muhammad Syafei.
“Ruang Pendidikan” artinya suatu tempat yang luas yang di
gunakan untuk belajar dan mengajar yang bukan hanya
terbatas pada adanya guru murid tetapi dapat di laksanakan
dari pengalaman dan kehadiran alam di sekitarnya (sekolah
kerja).
37. a. Asas Ruang Pendidikan INS
Kayu Tanam
1. Berfikir logis dan rasional
2. Keaktifan atau kegiatan
3. Pendidikan masyarakat
4. Memperhatikan pembawaan anak
5. Menentang Intelektualisme
38. b. Tujuan Ruang Pendidikan INS
Kayu Tanam
1. Mendidik rakyat kearah kemrdekaan
2. Memberikan pendidikan yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat
3. Mendidik para pemuda agar berguna bagi masyarakat
4. Menanamkan kepercayaan terhadap diri sendiri dan
bertanggung jawab
5. Mengusahakan sendiri dalam pembiayaan
39. c. Usaha-Usaha Pendidikan INS
Kayu Tanam
1. INS pada zaman Belanda menyediakan ruang
pendidikan
2. Pada zaman kemerdekaan INS mendirikan Ruang
Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan (RPPK)
3. Tahun 1952 didirikan percetakan dan penerbitan yang
diberi nama Sridharma
4. Tahun 1953 didirikan ruang khusus untuk menjadi guru
5. Mencetak buku pelajaran dan lain-lain
40. PERGURUAN MUHAMMADIYAH
Muhammadiyah didirikan pada tanggal 18 November
1912 di Yogyakarta yang didirikan oleh Kiyai Haji Ahmad
Dachlan.muhammadiyah merupakan gerakan Islam
Amar Ma’ruf Nahi Mungkar, beraqidah Islam dan
bersumber pada Al Qur’an dan Sunnah serta bertujuan
untuk menunjung tinggi agama Islam sehingga tercipta
masyarakat Islam yang benar-benar diridhoi Allah SWT.
41. a. Latar Belakang Berdirinya
Pendidikan Muhammadiyah
1. Kerusakan dibidang kepercayaan/agama (aqidah umat
Islam)
2. Kebekuan dalam bidang hukum fiqih
3. Kemunduran dalam pendidikan Islam
4. Kemajuan sending Kristen dan misi Katolik
43. c. Tujuan dan Target
Muhammadiyah
1. Aqidah yang lurus
2. Akhlaqul karimah
3. Akal yang sehat dan cerdas
4. Keterampilan
5. Pengamdiyan kepada masyarakat
44. d. Cita-Cita Pendidikan
1. Baik budi alim dan beragama
2. Luas pandangan dan ilmu-ilmu dunia (ilmu-ilmu
umum)
3. Bersedia berjuang demi kemajuan masyarakatnya
46. f. Fungsi Pendidikan
Muhammadiyah
1) Alat dakwah kedalam dan keluar anggota
Muhammadiyah
2) Tempat pembibitan kader
3) Gerakan amal anggota
4. PERGURUAN DINIYAH PUTERI PADANG PANJANG
Didirikan pada tanggal 1 November 1923 di Padang
Panjang oleh Rahmah El Yunusiah. Ia lahir pada tanggal 29
Desember 1900 ibunya bernama Rafiah sedangkan
ayahnya bernama Syekh Muhammad Yunus.
47. a. Latar Belakang Berdirinya
Diniyah Putri
Karena adanya rasa ketidakpuasan terhadap Diniyah
School yang didirikan tahun 1915 oleh kakak
kandungnya Zainudin Labay.
b. Tujuan Pendidikan Diniyah Putri
Yaitu: melaksanakan penndidikan dan pengajaran
berdasarkan Islam dengan tujuan membentuk putri
yang berjiwa Islam dan ibu pendidikan yang cakap, aktif
serta bertanggung jawab terhadap tanah air atas dasar
pengabdian terhadap Allah swt.
48. c. Dasar Pendidikan Diniyah Putri
Didasarkan pada ajaran islam dan berpedoman terhadap
Al-Quran dan Sunnah.
d. Cara Mencapai Tujuan Pendidikan
1. Program Pendidikan Umum (General Education)
2. Program Pendidikan Agama Islam
3. Program Pendidikan Untuk Menjadi Ibu Pendidik yang
Baik
4. Program Pendidikan Keterampilan
49. e. Program Pendidikan Asrama
Asrama sebagai salah satu wahana pembinaan para
santri yan mempunyai program yaitu: melatih anak
didik bagai mana cara hidup bermasyarakat,
memimpin serta dipimpin dan mempraktekkan
semua ilmu yang diperoleh pada pagi hari tadi.
f. Sikap Perguruan Terhadap Pemerintahan Belanda
Ia tidak mau dibujuk bahkan berkompromi terhadap
pemerintahan Belanda, sehingga tawaran untuk
menjadi sekolah negeri ditolaknya.
50. g. Jenis Pendidikan
1. Sekolah Menyesal
2. Sekolah Taman Kanak-Kanak
3. Sekolah Diniyah Putri Rendah
4. Sekolah Diniyah Putri Bagian A
5. Sekolah Diniyah Putri Bagian B
6. Sekolah Diniyah Putrid Bagian Pertama (DPM) Bagian C, lama belajar 2
tahun
7. Sekolah Kulliyatul Mu’amalat Al-Islamiyah (Kmi), lama belajar 3 tahun
8. Perguruan Tinggi Diniyah Puteri(Ilham, 2011)
Jenis Sekolah Yang Ada Sampai Saat Sekarang Adalah:
1) Taman kanak-kanak rahmah el yunusiah.
2) Madrasah ibtidaiyah (MI).
3) Sekolah diniyah putrid menengah pertama (DMP).
4) Kuliyatul mu’alimat el islamiyah (KMI).
5) Pendidikan guru taman kanak-kanak islam (PGTKI).
6) Sekolah tinggi ilmu tarbiyah (STIT).