SlideShare a Scribd company logo
1 of 53
Rumus Kimia,
Tata Nama dan
Persamaan
Reaksi
Rumus Kimia
Rumus kimia suatu zat menyatakan komposisi dari partikel terkecil penyusun zat tersebut yang dinyatakan dalam
lambang unsur penyusun serta perbandingan jumlah atom-atomnya yang dinyatakan dalam angka (angka 1 tidak
perlu ditulis)
Rumus kimia bisa berbentuk
1. Molekul unsur monoatomik, misal: Fe, Cu, H, Ne, dll
2. Molekul unsur diatomik, misal: H2​,O2
3. Molekul unsur poliatomik, misal: O3​,S8​,P4​.
4. Molekul senyawa ion positif (kation) misal: Na+,K+,Mg2+ dan ion negatif (anion) misal: Cl−,S2−,SO42−​
Penulisan rumus kimia senyawa ion dapat dinyatakan sebagai berikut:
• Penulisan diawali dengan ion positif (kation) diikuti ion negatif (anion)
• Pada kation dan anion diberi indeks, sehingga didapatkan suatu senyawa yang bersifat netral
(jumlah muatan (+) = jumlah muatan (-))
Contoh rumus kimia molekul senyawa ion
5. Rumus kimia untuk senyawa biner (terdiri dari 2 jenis unsur) nonlogam dengan nonlogam.
Untuk penulisan rumus kimia ini didasarkan pada kecenderungan atom yang bermuatan positif diletakkan di depan,
sedangkan kecenderungan atom yang bermuatan negatif diletakkan di belakang menurut urutan atom berikut ini.
B – Si – C – S – As – P – N – H – S – I – Br – Cl – O – F
Misal: Rumus kimia amonia lazim ditulis sebagai NH3 bukan H3N dan rumus kimia air lazim ditulis sebagai H2O
bukan OH2 .
6. Rumus kimia untuk senyawa kompleks. Penulisan rumus senyawa dan ion kompleks harus ditulis dalam sebuah
kurung siku [...]. Contoh :
Na2[MnCl4]
[Cu(H2O)4](NO3)2
K4[Fe(CN)6]
Rumus Empiris
Jika rumus molekul menyatakan jenis dan jumlah sesungguhnya dari atom-atom yang menyusun suatu molekul
maka rumus empiris menunjukkan jenis dan perbandingan paling sederhana dari atom-atom penyusun suatu zat
a. Misal hydrogen peroksida H2O2 merupakan zat pemutih untuk tekstil. Bisa kita lihat senyawa ini terdiri dari 2
atom Hidrogen dan 2 atom Oksigen dengan perbandingan yang paling sederhana= H : O = 1 : 1
Maka rumus empirisnya adalah HO
b. Contoh lain molekul glukosa C₆H₁₂O₆ terdiri 6 atom Carbon, 12 atom Hidrogen dan 6 atom Oksigen
Perbandingan sederhananya C : H : O = 1 : 2: 1
Rumus empiris gula adalah CH2O
Bagaimana rumus empiris dari seyawa-seyawa berikut:
- C2H4
- C6H6
- P4O10
- Al2Br6
- K2Cr2O7
Mencari Rumus Molekul dari Rumus Empiris
Cara untuk menentukan rumus empiris yaitu perlu terlebih dahulu mencari massa atau persentase massa dalam
senyawa. Setelah itu dibagi dengan massa atom relatif (Ar) masing-masing unsur, artinya dalam menentukan rumus
empiris perlu dicari perbandingan mol dari unsur-unsur dalam senyawa tersebut. Rumus empiris dan rumus molekul
bisa dijabarkan sebagai berikut:
(Rumus Empiris)n = Rumus Molekul
Nilai n berkaitan dengan massa molekul relatif (Mr) dari suatu rumus kimia. Jika Mr dari rumus empiris dikalikan
dengan n, maka menghasilkan Mr rumus molekul. Prinsip ini digunakan sebagai dasar dalam mencari rumus molekul
senyawa.
Contoh:
Tentukan rumus molekul yang dimiliki senyawa dengan rumus empiris CH jika Mr senyawa tersebut
adalah 78 g/mol
Penyelesaian Soal :
DIketahui : rumus empiris (RE) = CH
Mr = 78 g/mol
Ditanya : rumus molekul (RM) ?
Jawab :
(Ar CH)n = Mr
(Ar C + Ar H)n = 78 g/mol
(12 g/mol + 1 g/mol)n = 78 g/mol
(13 g/mol)n = 78 g/mol
n = 78 g/mol : 13 g/mol
n = 6
Maka rumus molekul = (CH)₆ = C₆H₆
Suatu senyawa organik tersusun dari 40 % karbon, 6,6 % hidrogen, dan sisanya oksigen. (Ar C= 12, H=1, O= 16).
Jika mr = 90. Tentukan rumus empiris dan rumus molekul senyawa tersebut!
Jawab:
C= 40 %, H= 6,6 %, O = 100 – (40+6,6) = 53,4 %
Mol C : mol H : mol O = 40 / 12 : 6,6 / 1 : 53,4 / 16
= 3,3 : 6,6 : 3,3
= 1 : 2 : 1
jadi, rumus empirisnya adalah CH2O
(CH2O)n = 90
( 1 .Ar C + 2. Ar H + 1. Ar O)n = 90
( 1. 12 + 2. 1 + 1. 16)n = 90
30 n = 90
n = 3
Jadi rumus molekulnya = C3H6O3
1. Apa rumus empiris dari senyawa berikut ini:
a. 40,1 % C ; 6,6% H ; 53,3 % O
b. 18,4 % C; 21,5 % N; 60,1 % K
Note: massa atom relatif untuk masing-masing unsur
Ar C = 12, H = 1, O = 16, N = 14, dan K = 39
a. 40,1 % C : 6,6% H : 53,3 % O
jika disimbolkan massa total senyawa adalah 100 gram maka massa masing-masing unsur penyusun senyawa adalah
massa C = 40,% x 100 gram = 40,1 gram
massa H = 6,6 % x 100 gram = 6,6 gram
massa O = 53,3 % x 100 gram = 53,3 gram
perbandingan mol C, H dan O
mol C : mol H : mol O
massa C/ Ar C : massa H/ Ar H : massa O / Ar O
40,1 / 12 : 6,6 / 1 : 53,3 / 16
3,3 : 6,6 : 3,3
Jika dibagi dengan angka terkecil yaitu 3,3 maka
1 : 2 : 1
Rumus empirisnya adalah CH₂O
b. 18,4 % C; 21,5 % N; 60,1 % K
jika disimbolkan massa total senyawa adalah 100 gram maka massa masing-masing unsur penyusun senyawa adalah
massa C = 18,4 % x 100 gram = 18,4 gram
massa N = 21,5 % x 100 gram = 21,5 gram
massa K = 60,1 % x 100 gram = 60,1 gram
perbandingan mol C, N dan K
mol C : mol N : mol K
massa C/ Ar C : massa N/ Ar N : massa K / Ar K
18,4 / 12 : 21,5/ 14 : 60,1 / 39
1,5 : 1,5 : 1,5
Jika dibagi dengan angka terkecil yaitu 1,5 maka
1 : 1 : 1
Rumus empirisnya adalah CNK susunan rumus yang sesuai adalah KCN
Tata Nama Senyawa
1. Tata Nama Senyawa Ion
Senyawa ion terdiri atas suatu kation (ion positif) dan suatu anion (ion negatif). Kation umumnya adalah suatu ion
logam, sedangkan anion dapat berupa anion nonlogam atau suatu anion poliatom.
Rumus Senyawa
Unsur logam ditulis di depan. Contohnya, rumus kimia natrium klorida ditulis NaCl bukan ClNa. Rumus senyawa ion
ditentukan oleh perbandingan muatan kation dan anionnya.
1. Kation
Kation dari unsur logam diberi nama sama dengan unsur logam tersebut.
Contoh: ion natrium (Na+), ion kalsium (Ca2+), ion perak (Ag+)
• Jika logam dapat membentuk kation dengan muatan berbeda, jumlah muatannya ditulis dengan angka Romawi
dalam tanda kurung setelah nama unsur logam itu.
Contoh: ion besi(II) (Fe2+), ion besi(III) (Fe3+)
• Kation dari unsur nonlogam umumnya memiliki akhiran -ium.
Contoh: ion amonium (NH4+), ion hidronium (H3O+)
2. Anion (non logam)
a. Anion monoatom diberi nama dengan akhiran -ida pada nama unsur tersebut.
Contoh: ion hidrida (H−), ion oksida (O2−), ion nitrida (N3−), ion fluorida (F−)
b. Anion poliatom yang mengandung unsur oksigen (oksoanion) diberi nama dengan akhiran -at ataupun -it.
- Akhiran -at digunakan untuk anion poliatom yang memiliki atom O lebih banyak dibanding anion dengan
akhiran -it.
Contoh: ion nitrat (NO3−), ion nitrit (NO2−). ion sulfat (SO42−), ion sulfit (SO32−)
- Anion yang diturunkan dari penambahan H+ pada oksoanion diberi nama dengan menambahkan awalan
hidrogen atau dihidrogen.
Contoh: ion hidrogen karbonat (HCO3- )ion dihidrogen fosfat (𝐻2PO4−)
Daftar Kation
Contoh:
1. Na+ + 𝑆𝑂4
2−
Kation Anion
Namanya Natrium Sulfat dengan rumus 𝑁𝑎2 𝑆𝑂4
2. 𝐴𝑙2 (𝑆𝑂4 )3 Namanya Aluminium Sulfat
Terdiri dari Kation: Al3+ dan Anion 𝑆𝑂4
2−
3. 𝐴𝑔 𝑁𝑂3 Namanya Perak Nitrat
Terdiri dari Kation: Ag+ dan Anion 𝑁𝑂3
−
Contoh lainnya:
Li2O : litium oksida
KBr : kalium bromida
CaS : kalsium sulifida
CrI2 : kromium(II) iodida
CrCl3 : kromium(III) klorida
FeS : besi(II) sulfida
FeF3 : besi(III) fluorida
Tentukan Nama Senyawa Ion dibawah ini:
A. NaCl=Natrium Klorida
B. AlF3 =Aluminium Fluorida
C. MgS = Magnesium Sulfida
D. SiO₂= Silikon Oksida
E. K3PO4 = Kalium Fosfat
F. FeCl₃ = Besi (III) Klorida
G. CuSO₄= Tembaga (II) Sulfat
H. KOH (sekaligus senyawa basa)= Kalium Hidroksida
I. NaCN = Natrium Sianida
Tentukan Rumus Kimianya
1. Kobalt (III) nitrat
2. Natrium Hidroksida
3. Kalium nitrat
4. Magnesium fosfat
5. Amonium sulfida
2. Nama Senyawa Kovalen Biner
A. Kovalen Biner Non Logam dan Non Logam
Nama senyawa biner dari dua jenis unsur nonlogam oleh karena itu penulisan dimulai dari unsur pertama yang
paling elektropositif di ikuti unsur kedua yang lebih elektronegatif dengan akhiran ida pada nama unsur yang
kedua. Contoh :
HCl = hidrogen klorida
H2S = hidrogen sulfida
Jika pasangan unsur yang bersenyawa membentuk lebih dari
satu jenis senyawa, maka senyawa-senyawa itu dibedakan
dengan menyebutkan angka indeks dalam bahasa Yunani
sebagai berikut.
Indeks satu tidak perlu disebutkan, kecuali untuk karbon monoksida. Contoh:
•CO = karbon monoksida (awalan mono untuk C tidak perlu)
•CO2 = karbon dioksida
•N2 O = dinitrogen oksida
•NO = nitrogen oksida
•N2 O3 = dinitrogen trioksida
•N2 O4 = dinitrogen tetraoksida
•N2 O5 = dinitrogen pentaoksida
•CS2 = karbon disulfida
3. Tata Nama Senyawa Asam
Senyawa asam adalah senyawa yang bila dilarutkan dalam air akan melepas ion H+. Pada umumnya, asam dapat
terionisasi dalam air menjadi ion H+ dan anion yang disebut sisa asam. Penamaan senyawa asam dimulai dari kata
‘asam’ diikuti dengan nama anion sisa asam.
Rumus: 𝑯+
+ Anion
Contoh:
HCl : asam klorida
HF : asam fluorida
H2S : asam sulfida
HCN : asam sianida
H2CO3 : asam karbonat
H2SO4 : asam sulfat
HClO4 : asam perklorat
Nama anion bisa melihat table anion
4. Tata Nama Senyawa Basa
Senyawa Basa adalah senyawa kimia yang menyerap ion hidronium ketika dilarutkan dalam air
Penamaan senyawa basa dengan menyebutkan nama kation/ion logam terlebih dahulu lalu diikuti dengan
“hidroksida”. Jika kation berupa logam yang memiliki lebih dari 1 bilangan oksidasi, maka tuliskan bilangan
oksidasi setelah nama kation/logamnya.
Rumus: Kation + 𝑶𝑯−
Contoh penamaan senyawa basa:
NaOH : natrium hidroksida (ion logam natrium Na+)
KOH : kalium hidroksida (ion logam kalium K+)
LiOH : litium hidroksida (ion logam litium Li+)
Mg(OH)2 : magnesium idroksida (ion magnesium Mg2+)
Be(OH)2 : berilium hidroksida (ion hidroksida Be2+)
Ba(OH)2 : barium hidrosida (ion barium Ba2+)
Ca(OH)2 : kalsium hidroksida (ion logam calsium Ca2+)
Al(OH)3 : aluminium hidroksida (ion logam aluminium Al3+)
Fe(OH)2 : besi(II) hidroksida (ion logam besi Fe2+)
Fe(OH)3 : besi(III) hidroksida (ion logam besi Fe3+)
Tata nama senyawa organik adalah cara atau metode sistematik yang dilakukan untuk memberi nama untuk
suatu senyawa organik. (senyawa hafalan)
Senyawa organik adalah golongan besar senyawa kimia yang molekulnya mengandung karbon, kecuali karbida,
karbonat, dan oksida karbon.
5. Tata Nama Senyawa Organik
Contoh senyawa organic yang umum kita jumpai:
Amonia = NH₃
Urea = CO(NH₂)₂
Glukosa = C6H12O6
Sukrosa (gula tebu) = C12H22O11
Metanol = CH3OH
Etanol = C₂H₅OH
1. Tentukan Nama Senyawa Biner dibawah ini:
a. SO₂
b. CCl₄
c. P₂O₅
d. N₂O₃
e. Cl₂O₃
Tentukan Rumus Kimia dari senyawa biner dibawah ini
a. Dinitrogen monoksida
b. Silikon tetraflorida
c. Asam flourida
d. Lithium hidrida
e. Asam bromida
Persamaan Reaksi Kimia
Reaksi Kimia adalah proses yang melibatkan perubahan kimia dari suatu zat sehingga terbentuk zat baru. Contoh besi
berkarat. Reaksi kimia biasanya dikarakterisasikan dengan perubahan kimia dan akan menghasilkan satu atau lebih
produk yang biasanya memiliki ciri-ciri yang berbeda dari reaktan. Berikut adalah contoh dari reaksi kimia:
Reaksi kimia diatas berupa molekul (CO2) terdiri atas satu atom karbon (C) dan dua atom oksigen (O) ditambah
dengan satu karbon (C), menghasilkan 2 atom karbon monoksida (CO).
Gabungan lambang-lambang tersebut disebut Persamaan Reaksi Kimia
Dengan kata lain, Persamaan Reaksi Kimia adalah pernyataan yang ditulis dengan rumus kimia yang memberikan
informasi identitas dan kuantitas zat-zat yang terlibat dalam suatu perubahan kimia ataupun fisika.
Semua zat yang terlibat dalam reaksi yang di mana jumlahnya berkurang setelah reaksi, disebut pereaksi (reaktan),
ditempatkan di sebelah kiri tanda panah yang mengarah ke kanan.
Pada sebelah kanan tanda panah terdapat hasil reaksi (produk), yakni semua zat yang dihasilkan dari reaksi
Faktor-faktor yang mempengaruhi cepat lambat reaksi kimia
1. Ukuran zat reaktan: Contohnya garam kasar atau garam yang masih berbentuk bongkahan. Garam kasar ini
cukup lambat terlarut didalam air karena ukurannya besar. Sehingga reaksi kimia sangat bergantung dengan
ukuran zat.
2. Suhu: yakni dengan cara pemberian pemanasan
3. Katalis: adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi reaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa mengalami
perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri. Contohnya Enzim Maltase merubah maltosa (salah satu jenis
polisakarida atau gula kompleks) menjadi Glukosa
Dalam rumus kimia, terdapat indeks, yaitu angka yang ditulis dalam format subscript (berukuran kecil dengan
posisi agak ke bawah) pada sebelah kanan simbol unsur atau kelompok atom unsur (gugus), yang menyatakan
jumlah atom unsur atau kelompok atom unsur.
Contoh: 𝐵𝑟2menunjukkan terdapat 2 atom Br yang saling berikatan; dan 𝐹𝑒(𝑁𝑂3)3 menunjukkan terdapat 1 atom
Fe, 3 atom N, dan 9 atom O saling berikatan.
Ada pula dalam persamaan reaksi koefisien reaksi, yaitu bilangan yang berada di sebelah kiri rumus kimia untuk
mengalikan jumlah semua atom dalam rumus kimia tersebut.
Contoh: 2SO3 menunjukkan terdapat 2 molekul SO3.
Perbandingan koefisien-koefisien reaksi menunjukkan perbandingan mol zat-zat yang bereaksi dalam reaksi kimia
tersebut.
Pada setiap reaktan dan produk perlu dituliskan wujud zatnya, seperti s yaitu padat (solid), l yaitu cair (liquid), g
yaitu gas, atau aq yaitu larutan dengan pelarut air (aqueous)* di dalam tanda kurung di sebelah kanan rumus
molekul masing-masing.
*aqueous (aq) adalah campuran homogen berupa larutan, biasanya berupa zat padat yang dilarutkan dalam air
Menuliskan Persamaan Reaksi
Penulisan persamaan reaksi dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut.
1.Menuliskan persamaan dalam kata-kata yang terdiri dari nama dan wujud zat dari semua pereaksi
beserta hasil reaksi;
2.Menerjemahkan persamaan kata-kata ke dalam persamaan rumus kimia dari masing-masing zat berikut
keterangan wujudnya; dan
3.Menyetarakan persamaan dengan memberi koefisien yang sesuai.
Contoh:
Aluminium oksida direaksikan dengan larutan asam klorida membentuk larutan aluminium klorida dan air.
1.Persamaan kata-kata: aluminium oksida padat + larutan asam klorida → larutan aluminium klorida + air
2.Persamaan rumus kimia: Al2O3(s) + HCl(aq) → AlCl3(aq) + H2O(l) (belum setara)
3.Persamaan reaksi setara: Al2O3(s) + 6HCl(aq) → 2AlCl3(aq) + 3H2O(l)*
Persamaan reaksi dikatakan setara, bila jumlah atom total zat-zat pereaksi (pada ruas kiri) sama dengan
zat-zat hasil reaksi (pada ruas kanan).
Jumlah atom total unsur = Koefisien Reaksi X Indeks
Apabila jumlah atom sebelum dan sesudah reaksi belum sama, maka perlu disetarakan dengan cara
membubuhkan koefisien reaksi, namun indeks tidak boleh diubah. Pengubahan indeks akan
mengubah rumus kimia zat menjadi zat lain, misalnya O2 (oksigen) jika diubah dapat menjadi O3 (ozon)
yang merupakan dua zat yang berbeda.
Contoh persamaan reaksi kimia setara:
P4 berwujud padat dan 6Cl2 berwujud gas adalah pereaksi. 4PCl3 berwujud cair adalah hasil reaksi. Koefisien reaksi
untuk masing-masing zat yaitu 1 (tidak perlu ditulis), 6, dan 4 berurut dari kiri ke kanan.
Persamaan reaksi setara: Al2O3(s) + 6HCl(aq) → 2AlCl3(aq) + 3H2O(l)
*Al₂O₃(s) + 6 HCl(aq) → 2 AlCl₃ (aq) + H2O (l) (belum setara)
2 Al 3 O 1 H 1 Cl 1 Al 3 Cl 2 H 1 O
Cara 1:
1. Samakan Al kiri dan kanan
2. Samakan Cl
3. Samakan H
4. O sudah setara
Cara 2: Dengan Permisalan
a Al₂O₃(s) + b HCl(aq) → c AlCl₃ (aq) + d H2O (l)
Al: 2a = c H: b = 2d
O: 3a= d Cl: b = 3c
Misal a=1 maka, c=2, d=3, b=6
1. Tuliskan dan setarakan persamaan reaksi antara logam aluminium yang bereaksi dengan larutan asam sulfat
membentuk larutan aluminium sulfat dan gas hidrogen!
Langkah 1 : Menuliskan persamaan reaksi.
Al(s) + H2SO4(aq) → Al2(SO4)3(aq) + H2(g) (belum setara)
Jumlah atom di ruas kiri: Jumlah atom di ruas kanan:
Al = 1 Al = 2
S = 1 S = 3
H = 2 H = 2
O = 4 O = 12
Langkah 2 : Meletakkan koefisien 2 di depan Al, sehingga jumlah atom Al di ruas
kiri menjadi 1 × 2 = 2 buah Al (setara dengan jumlah Al di ruas kanan).
Langkah 3 : Meletakkan koefisien 3 di depan H2SO4 , sehingga di ruas kiri jumlah
atom H menjadi 6, atom S menjadi 3, dan jumlah atom O menjadi 12.
Langkah 4 : Jumlah atom S dan O ruas kiri sudah sama dengan ruas kanan,
sedangkan atom H ruas kanan belum setara dengan ruas kiri.
Langkah 5 : Meletakkan koefisien 3 di depan H2, sehingga jumlah atom H ruas
kanan menjadi 6, setara dengan ruas kiri.
Persamaan reaksi menjadi setara:
2 Al(s) + 3 H2SO4(aq) → Al2(SO4)3(aq) + 3 H2(g)
Karena Al2(SO4)3 tidak ditambah koefisien, berarti koefisien Al2(SO4)3 = 1.
Cara ke 1
Setarakan:
1. Kation
2. Anion
3. Hidrogen
4. Oksigen
(K.A.H.O)
Cara ke 2
2. Tulis dan setarakan persamaan reaksi larutan kalium hidroksida dengan larutan asam fosfat membentuk larutan
kalium fosfat dan air.
Jawaban:
KOH(aq) + H3PO4(aq) → K3PO4(aq) + H2O(l) (belum setara)
aKOH(aq) + bH3PO4 (aq) → cK3PO4 (aq) + dH2O (l)
atom K : a = 3c
atom O : a + 4b = 4c + d
atom H : a + 3b = 2d
atom P : b = c
Misalkan, c = 1; maka a = 3; b = 1; dan d = 3
Jadi, persamaan reaksi setaranya adalah 3KOH(aq) + H3PO4(aq) → K3PO4(aq) + 3H2O(l)
Setarakan:
1. 2 S + 3O2 => 2SO3
- S setara
- O kiri 2, O kanan 3 belum setara, O2 kali 3, SO2 kali 2
- S menjadi tak setara maka supaya setara S kiri dikali 2
2. CS2 + 3O2 --> CO2 + 2SO2
- C setara
- S kiri 2, S kanan 1 maka SO2 dikali 2 agar S setara
- O kiri 2, O kanan 6 (2 dari Co2 dan 4 dari 2SO2), maka O2 dikali 3 agar O setara
3. Mg₃N₂ + 6H₂O ==> 3Mg(OH)₂ + 2NH₃
- Mg dikiri 3, kanan 1 maka Mg(OH)₂ dikali 3
- N dikiri 2 dikanan 1 maka NH3 dikali 2
- H dikiri 2, dikanan 12 (6 dari 3Mg(OH)₂ dan 6 dari 2NH₃) maka H2O dikali 6
- O sudah setara
1. S + O2 → SO3
2. CS2 + O2 → CO2 + SO2
3. Mg₃N₂ + H2O  Mg𝑂2𝐻2 + NH3
Cara 1
2. a CS2 + b O2 -------> c CO2 + d SO2
Atom C -------> a = c
Atom S -------> 2a = d
Atom O -------> 2b = 2c + 2d
misal a = 1
a = c
c = 1
2a = d
2 (1) = d
2 = d
d = 2
2b = 2c + 2d
2b = 2(1) + 2(2) -------> masukan persamaan 2
2b = 2 + 4
2b = 6
b = 3
CS2 + 3O2 -------> CO2 + 2SO2
Cara 2
1. a S + b O2 → c SO3
Atom S
a=c
Atom O
2b=3c
Misal a=1
c=1
2b=3c
2b=3.1
2b=3
b=3/2
S + 3/2 O2 → SO3
-------------------------X2
2 SO2 + 3O2 => 2SO3
3. a Mg₃N₂ + b H2O  c Mg𝑂2𝐻2 + d NH3
Atom Mg
kiri = kanan
3 a = c
Atom N
2 a = d
Atom H
2b=2c+3d
Atom O
b=2c
Mg₃N₂ + 6H₂O ==> 3Mg(OH)₂ + 2NH₃
Misal a=1
c=3a=3.1=3
d=2a=2.1=2
b=2c=2.3=6
2.b=2.c+3.d
2.6=2c+3.2
12=2c+6
2c=6
c=3
Cara 2
Coba buatlah persamaan reaksinya
1. Setarakan Persamaan Reaksi berikut ini
a. C₂H₆(g)+o2(g)-->CO2(g)+H2O(g)
b. NaOH(aq)+H2SO4(aq)-->Na2So4(aq)+H2O(l)
c. BaOH2(aq)+P2O5(s)-->Ba3(PO4)2(s)+H2O(l)
2. Reaksi kalsium karbonat dengan larutan asam klorida menghasilkan larutan kalsium klorida, karbon dioksida, dan air.
3. Reaksi aluminium dengan larutan asam nitrat membentuk larutan aluminium nitrat, air, dan gas nitrogen dioksida.
a.) aC₂H₆ + bO2 ⇒ cCO2 + dH2O
atom C: 2a=c
atom H: 6a=2d
Atom O: 2b = 2c+d
Jika a=2 maka b=7, c=4 dan d=6
sehingga diperoleh reaksi setara:
2C₂H₆ + 7O2 ⇒ 4CO2 + H2O
b.) aNaOH + bH2SO4 ⇒ c Na2SO4 + dH2O
atom Na: a=2c
atom H: a+2b=2d
Atom O: a+4b=4c+d
Atom S: b=c
Jika a=2 maka b=1, c=1 dan d=2
sehingga diperoleh reaksi setara:
2NaOH + H2SO4 ⇒ Na2SO4 + 2H2O
c. pemisalan: aBa(OH)2 + bP2O5 ⇒ cBa3(PO4)2 + dH2O
Jadi, sisi kiri:
Ba = a
O = 2a + 5b
H = 2a
P = 2b
Masukkan ke persamaan:
Ba(OH)2 + 1/3P2O5 ⇒ 1/3Ba3(PO4)2 + H2O
Agar bulat, dikali 3, hasil akhirnya :
3Ba(OH)2 + P2O5 ⇒ Ba3(PO4)2 + 3H2O
Jadi, sisi kanan:
Ba = 3c
P = 2c
O = 8c + d
H = 2d
misalkan, a = 1
Ba : a = 3c
1 = 3c, 1/3 = c
H: 2a = 2d
2.1 = 2d
2 = 2d, 1 = d
P : 2b = 2c
2b = 2 . 1/3
2b = 2/3
b = 2/3 / 2/1
b = 2/6 = 1/3
Jawab:
2. CaCO3(s) + HCl(aq) → CaCl2(aq) + CO2(g) + H2O(l)
a CaCO3(s) + b HCl(aq) → c CaCl2(aq) + d CO2(g) + e H2O(l)
persamaan matematis berdasarkan kesamaan jumlah atom unsur yang sama:
atom Ca : a = c
atom C : a = d
atom O : 3a = 2d + e
atom H : b = 2e
atom Cl : b = 2c
Jika a=1 sehingga: c = 1; d = 1; e = 1; dan b = 2.
Jadi, persamaan reaksi setaranya adalah CaCO3(s) + 2HCl(aq) → CaCl2(aq) + CO2(g) + H2O(l)
Jawab:
3. Al(s) + HNO₃ (aq) → Al(NO3)3 (aq) + H2O(l) + NO2 (g) (belum setara)
aAl(s) + b HNO₃ (aq) → cAl(NO3)3 (aq) + d H2O(l) + eNO2 (g)
atom Al : a = c
atom H : b = 2d
atom N : b = 3c + e
atom O : 3b = 9c + d + 2e
Misalkan, a = 1; maka c = 1; b = 6; d = 3; dan e = 3
Jadi, persamaan reaksi setaranya adalah Al(s) + 6 HNO₃ -> Al(NO3)3 (aq) + 3 H2O(l) + 3NO2 (g)
Reaksi
Reduksi Dan Oksidasi
(REDOKS)
REAKSI REDOKS adalah reaksi yang melibatkan pelepasan dan pengikatan OKSIGEN.
• Reaksi reduksi adalah reaksi pelepasan oksigen
• Reaksi oksidasi adalah reaksi pengikatan oksigen.
Pada reaksi reduksi, gas
oksigen (O2) akan berada di
ruas sebelah kanan, sebagai
produk.
Sedangkan, pada reaksi
oksidasi, gas oksigen (O2)
akan berada di ruas sebelah
kiri, sebagai reaktan.
Dalam perkembangan selanjutnya konsep REDOKS ini kurang universal karena reaksi kimia tidak hanya melibatkan
oksigen saja. Maka dibuatlah pengertian baru REDOKS yang didasarkan perpindahan (transfer) elektron,
Reaksi reduksi adalah reaksi penangkapan elektron
Reaksi oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron.
pada reaksi reduksi, elektronnya berada
di ruas sebelah kiri reaksi, sebagai
reaktan.
Sementara itu, pada reaksi oksidasi,
elektronnya berada di ruas sebelah
kanan reaksi, sebagai produk.
Konsep reaksi redoks yang melibatkan perpindahan elektron ini hanya bisa terjadi pada senyawa ionik aja,
sedangkan senyawa kovalen tidak. Oleh karena itu, muncul konsep redoks yang ketiga, yaitu berdasarkan perubahan
bilangan oksidasi (biloks).
Bilangan oksidasi adalah muatan positif dan negatif pada suatu atom.
Unsur yang biloksnya positif, biasanya merupakan atom-atom unsur logam, seperti Na, Fe, Mg, Ca, dan unsur logam
lainnya.
Sementara itu, unsur yang biloksnya negatif, biasanya atom-atom unsur nonlogam, seperti O, Cl, F, dan unsur
nonlogam lainnya.
Berdasarkan konsep perubahan bilangan oksidasi, reaksi reduksi adalah reaksi yang mengalami penurunan bilangan
oksidasi, sedangkan reaksi oksidasi adalah reaksi yang mengalami kenaikan bilangan oksidasi.
Terdapat 8 aturan yang harus kamu ketahui dalam menentukan bilangan oksidasi suatu
atom, antara lain adalah sebagai berikut:
1. Bilangan oksidasi unsur bebas adalah 0.
Unsur bebas adalah unsur yang tidak bergabung atau berikatan secara kimia dengan unsur lain. Unsur bebas terbagi
menjadi dua, yaitu unsur bebas berbentuk atom, seperti C, Ca, Cu, Na, Fe, Al, Ne dan unsur bebas berbentuk molekul,
seperti H2, O2, Cl2, P4, S8. Kesemua unsur-unsur tersebut akan memiliki bilangan oksidasi 0.
2. Bilangan oksidasi ion monoatom (1 atom) dan poliatom (lebih dari 1 atom) sesuai dengan jenis muatan ionnya.
Contoh:
Bilangan oksidasi ion monoatom Na+, Mg2+, dan Al3+ berturut-turut adalah +1, +2, dan +3.
Bilangan oksidasi ion poliatom NH4+, SO42-, dan PO43- berturut-turut adalah +1, -2, dan -3.
3. Bilangan oksidasi unsur pada golongan logam IA, IIA, dan IIIA sesuai dengan golongannya.
Bilangan oksidasi:
IA = H, Li, Na, K, Rb, Cs, Fr = +1. Contoh: Bilangan oksidasi Na dalam senyawa NaCl adalah +1.
IIA = Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra = +2. Contoh: Bilangan oksidasi Mg dalam senyawa MgSO2 adalah +2.
IIIA = B, Al, Ga, In, Tl = +3. Contoh: Bilangan oksidasi Al dalam senyawa Al2O3 adalah +3.
4. Bilangan oksidasi unsur golongan transisi (golongan B) lebih dari satu.(dibahas ditahap selanjut)
Contoh:
Bilangan oksidasi Cu = +1 dan +2.
Bilangan oksidasi Au = +1 dan +3.
Bilangan oksidasi Sn = +3 dan +4.
5. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur yang membentuk ion = jumlah muatannya.
Contoh:
NH₄⁺ = +1
Biloks H = +1. Atom H memiliki indeks 4, maka biloks H dikalikan dengan indeks H = +4. Karena jumlah muatan NH4+ =
+1, maka biloks N haruslah -3, agar ketika biloks N dan H dijumlahkan, hasilnya sesuai dengan jumlah muatannya, yaitu
+1.
6. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur yang membentuk senyawa = 0.
Contoh:
H2O = 0
Biloks H = +1. Atom H memiliki indeks 2, sehingga biloks H dikalikan dengan indeks H = +1 x 2 = +2. Agar jumlah biloks H
dan O sama dengan 0, maka biloks O harus bernilai -2.
7. Bilangan oksidasi hidrogen (H) bila berikatan dengan logam = -1. Bila H berikatan dengan non-logam = +1.
Contoh:
Biloks H dalam AlH3 = -1.
Bukti:
Atom Al merupakan unsur logam golongan IIIA, sehingga biloks Al = +3 (point 3). Ingat aturan biloks point 6, jumlah
biloks unsur-unsur yang membentuk senyawa = 0. Jadi, apabila biloks Al dan H dijumlahkan, hasilnya harus 0. Agar
biloks Al + biloks H = 0, biloks H haruslah -3. Karena atom H memiliki indeks 3, maka biloks H : indeks H = -3 : 3 = -1.
Terbukti jika biloks H dalam AlH3 adalah -1.
8. Bilangan oksidasi oksigen (O) dalam senyawa peroksida* = -1.
Bilangan oksidasi O dalam senyawa non-peroksida = -2.
Contoh:
Biloks O dalam BaO2 = -1.
Bukti:
Atom Ba merupakan unsur logam golongan IIA, sehingga biloks Ba = +2. Jumlah biloks Ba dan biloks O harus 0 (aturan
biloks poin 6). Oleh sebab itu, biloks O harus bernilai -2. Karena atom O memiliki indeks 2, jadi biloks O : indeks O = -2 :
2 = -1. Terbukti jika biloks O dalam BaO2 adalah -1.
(*peroksida adalah kelompok senyawa yang memiliki ikatan tunggal oksigen-oksigen)
Reaksi Redoks dalam Bidang Industri dan Biologi
Reaksi redoks bisa ditemukan dalam bidang industri. Letaknya pada pereduksi bijih logam untuk menghasilkan
logam. Oksidasi digunakan dalam industri seperti produksi produk pembersih.
Dalam Biologi, reaksi redoks terjadi di sel sebagai tempat melangsungkan semua fungsi hidup. Reaksi Biokimia
mendorong terjadinya oksidasi terhadap substansi berguna dikenal dalam ilmu pangan dan kesehatan sebagai
oksidan zat untuk mencegah aktivitas oksidan disebut antioksidan.
Saat senyawa teroksidasi dalam
proses kimiawi tubuh dia bisa
menciptakan radikal bebas (molekul
tak stabil karena kehilangan
pasangan elektronnya).
Antioksidan mengikat molekul tidak
stabil ini menjadi stabil
Pada tubuh makhluk hidup reaksi redoks terjadi di sel, contohnya pada glukosa (C6H12O6) menjadi CO2 dan
reduksi oksigen menjadi air. Berikut persamaan reaksinya.
C₆H₁₂O₆ + 6 O2 → 6CO2 + 6 H2o
Proses pernapasan sel sangat bergantung pada reduksi NaD+ menjadi NADH dan reaksi balik juga (oksidasi
NADH menjadi NAD+).
Pada tumbuhan reaksi redoks terjadi pada proses respirasi dan fotosintesa
Contoh fotosintesis pada tumbuhan
6 CO2 + 6 H2O + sinar matahari → C₆H₁₂O₆ + 6 O2
Pembakaran merupakan contoh reaksi redoks yang paling umum. Pada pembakaran propana
(C3H8-;) di udara (mengandung O2), atom karbon teroksidasi membentuk CO2 dan atom oksigen tereduksi
menjadi H2O.
Reaksi:
Contoh reaksi redoks
1. Fe + Cu²⁺ ⇒ Fe²⁺ + Cu. Pada reaksi tersebut bilangan oksidasi Fe berubadah dari 0 menjadi +2 ( mengalami
reaksi oksidasi karena terjadi peningkatan bilangan oksidasi). Sedangkan bilangan oksidasi Cu berubah dari +2
menjadi 0 ( mengalami reaksi reduksi karena terjadi penurunan bilangan oksidasi)
Note:
* Bilangan oksidasi Fe dan Cu = 0 karena Fe dan Cu merupakan unsur bebas (point 1)
*Bilangan oksidasi Fe²⁺ dan Cu²⁺ = +2 karena Fe²⁺ dan Cu²⁺ merupakan ion monoatomik sehingga jumlah
bilangan oksidasinya sesuai dengan jumlah muatannya yaitu +2
2. 2MgO + 4Cl2 ⇒ 2MgCl2 + O2
+2 -2 0 +2 -1 0
Maka MgO mengalami oksidasi menjadi O2, ditandai dengan kenaikan biloks atom O. Sedangkan Cl2 mengalami
reaksi reduksi menjadi MgCl2, ditandai dengan penurunan biloks atom Cl.
Contoh:
Tentukan biloks dari masing-masing unsur dalam senyawa berikut.
SO₄²-
Jawab:
SO₄²- = senyawa ion poliatomik
Biloks dari ion poliatomik = jumlah muatan = -2
Biloks O dalam senyawa = -2
Biloks S + 4 . biloks O = -2
-6 + 4 . (-2) = -2
Jadi, biloks S = -6 dan biloks O = -2.
Cocol:
a. Terdapat suatu senyawa NaHCO³ .Tentukan bilangan oksidasi C
b. Terdapat suatu senyawa NH₄OH. Tentukan bilangan oksidasi N
c. Terdapat suatu senyawa Al(OH)₃. Tentuka bilangan oksidasi Al
a. NaHCO3 senyawa tak bermuatan
Biloks total=0
Na=+1, H=+1, O=-2
(+1)+(+1)+C+3(-2)=0
2+C-6=0
C-4=0
C=+4
b. NH₄OH
Biloks {N + 5 H + O} = 0
Biloks {N + 5 (+1) + (-2)} = 0
Biloks {N + 5 - 2} = 0
Biloks {N + 3} = 0
Biloks N = -3
c. Al(OH)₃
Biloks {Al + 3 O + 3 H} = 0
Biloks {Al + 3 (-2) + 3 (+1)} = 0
Biloks {Al - 6 + 3} = 0
Biloks {Al - 3} = 0
Biloks Al = +3
Unsur mana yang mengalami oksidasi dan reduksi?
2CO (g) + 2NO (g) ⇒ 2CO₂ (g) + N₂ (g)

More Related Content

Similar to KIMIA

Konsep mol dan stoikiometri by dede tk nii
Konsep mol dan stoikiometri by dede tk niiKonsep mol dan stoikiometri by dede tk nii
Konsep mol dan stoikiometri by dede tk niiSil Si Tanjung
 
STOIKIOMETRI.pptx 12345678910111213141516
STOIKIOMETRI.pptx 12345678910111213141516STOIKIOMETRI.pptx 12345678910111213141516
STOIKIOMETRI.pptx 12345678910111213141516deboraperdya
 
Bab 4 kd 2.1 (lamb & pers reaksi)
Bab 4  kd 2.1 (lamb & pers reaksi) Bab 4  kd 2.1 (lamb & pers reaksi)
Bab 4 kd 2.1 (lamb & pers reaksi) Resma Puspitasari
 
ZARNA NURUL ZAHRAINI_1303619009_RUMUS KIMIA, TATA NAMA, DAN PERSAMAAN REAKSI.pdf
ZARNA NURUL ZAHRAINI_1303619009_RUMUS KIMIA, TATA NAMA, DAN PERSAMAAN REAKSI.pdfZARNA NURUL ZAHRAINI_1303619009_RUMUS KIMIA, TATA NAMA, DAN PERSAMAAN REAKSI.pdf
ZARNA NURUL ZAHRAINI_1303619009_RUMUS KIMIA, TATA NAMA, DAN PERSAMAAN REAKSI.pdfZarna13
 
stokiometri .pptx
stokiometri .pptxstokiometri .pptx
stokiometri .pptx160204019
 
rumus kimia dan tatanama
rumus kimia dan tatanamarumus kimia dan tatanama
rumus kimia dan tatanamaRudi Wicaksana
 
Bukti 2. PPT unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
Bukti 2. PPT unsur-senyawa-dan-campuran.pptBukti 2. PPT unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
Bukti 2. PPT unsur-senyawa-dan-campuran.pptapaajahini
 
KONSEPPPPP MOL DAN STOIKIOMETRI 2023.pdf
KONSEPPPPP MOL DAN STOIKIOMETRI 2023.pdfKONSEPPPPP MOL DAN STOIKIOMETRI 2023.pdf
KONSEPPPPP MOL DAN STOIKIOMETRI 2023.pdfMYUSRILMAHENRA16
 
Resume kimia dasar 1 kelompok 1
Resume kimia dasar 1 kelompok 1Resume kimia dasar 1 kelompok 1
Resume kimia dasar 1 kelompok 1Pujiati Puu
 
2 materi unsur senyawa larutan
2 materi  unsur senyawa larutan2 materi  unsur senyawa larutan
2 materi unsur senyawa larutanDita Apsari
 
unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
unsur-senyawa-dan-campuran.pptunsur-senyawa-dan-campuran.ppt
unsur-senyawa-dan-campuran.pptyuna Sutria
 
PPT MATERI UNSUR SENYAWA CAMPURAN.ppt
PPT MATERI UNSUR SENYAWA CAMPURAN.pptPPT MATERI UNSUR SENYAWA CAMPURAN.ppt
PPT MATERI UNSUR SENYAWA CAMPURAN.pptadenurosita
 
unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
unsur-senyawa-dan-campuran.pptunsur-senyawa-dan-campuran.ppt
unsur-senyawa-dan-campuran.pptLindaAgustin13
 
unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
unsur-senyawa-dan-campuran.pptunsur-senyawa-dan-campuran.ppt
unsur-senyawa-dan-campuran.pptSoniania211
 

Similar to KIMIA (20)

Konsep mol dan stoikiometri by dede tk nii
Konsep mol dan stoikiometri by dede tk niiKonsep mol dan stoikiometri by dede tk nii
Konsep mol dan stoikiometri by dede tk nii
 
STOIKIOMETRI.pptx 12345678910111213141516
STOIKIOMETRI.pptx 12345678910111213141516STOIKIOMETRI.pptx 12345678910111213141516
STOIKIOMETRI.pptx 12345678910111213141516
 
Bab 4 kd 2.1 (lamb & pers reaksi)
Bab 4  kd 2.1 (lamb & pers reaksi) Bab 4  kd 2.1 (lamb & pers reaksi)
Bab 4 kd 2.1 (lamb & pers reaksi)
 
Stoikiometri 1
Stoikiometri 1Stoikiometri 1
Stoikiometri 1
 
ZARNA NURUL ZAHRAINI_1303619009_RUMUS KIMIA, TATA NAMA, DAN PERSAMAAN REAKSI.pdf
ZARNA NURUL ZAHRAINI_1303619009_RUMUS KIMIA, TATA NAMA, DAN PERSAMAAN REAKSI.pdfZARNA NURUL ZAHRAINI_1303619009_RUMUS KIMIA, TATA NAMA, DAN PERSAMAAN REAKSI.pdf
ZARNA NURUL ZAHRAINI_1303619009_RUMUS KIMIA, TATA NAMA, DAN PERSAMAAN REAKSI.pdf
 
stokiometri .pptx
stokiometri .pptxstokiometri .pptx
stokiometri .pptx
 
rumus kimia dan tatanama
rumus kimia dan tatanamarumus kimia dan tatanama
rumus kimia dan tatanama
 
Stoikiometri
StoikiometriStoikiometri
Stoikiometri
 
Rumus dan persamaan kimia
Rumus dan persamaan kimia Rumus dan persamaan kimia
Rumus dan persamaan kimia
 
Bukti 2. PPT unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
Bukti 2. PPT unsur-senyawa-dan-campuran.pptBukti 2. PPT unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
Bukti 2. PPT unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
 
Ppt konsep mol ppl daniele
Ppt konsep mol ppl danielePpt konsep mol ppl daniele
Ppt konsep mol ppl daniele
 
4 stoikiometri
4 stoikiometri4 stoikiometri
4 stoikiometri
 
KONSEPPPPP MOL DAN STOIKIOMETRI 2023.pdf
KONSEPPPPP MOL DAN STOIKIOMETRI 2023.pdfKONSEPPPPP MOL DAN STOIKIOMETRI 2023.pdf
KONSEPPPPP MOL DAN STOIKIOMETRI 2023.pdf
 
244739951-STOIKIOMETRI-ppt.ppt
244739951-STOIKIOMETRI-ppt.ppt244739951-STOIKIOMETRI-ppt.ppt
244739951-STOIKIOMETRI-ppt.ppt
 
Resume kimia dasar 1 kelompok 1
Resume kimia dasar 1 kelompok 1Resume kimia dasar 1 kelompok 1
Resume kimia dasar 1 kelompok 1
 
2 materi unsur senyawa larutan
2 materi  unsur senyawa larutan2 materi  unsur senyawa larutan
2 materi unsur senyawa larutan
 
unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
unsur-senyawa-dan-campuran.pptunsur-senyawa-dan-campuran.ppt
unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
 
PPT MATERI UNSUR SENYAWA CAMPURAN.ppt
PPT MATERI UNSUR SENYAWA CAMPURAN.pptPPT MATERI UNSUR SENYAWA CAMPURAN.ppt
PPT MATERI UNSUR SENYAWA CAMPURAN.ppt
 
unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
unsur-senyawa-dan-campuran.pptunsur-senyawa-dan-campuran.ppt
unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
 
unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
unsur-senyawa-dan-campuran.pptunsur-senyawa-dan-campuran.ppt
unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
 

Recently uploaded

TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxmagfira271100
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaBtsDaily
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaNikmah Suryandari
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 

Recently uploaded (10)

TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 

KIMIA

  • 1. Rumus Kimia, Tata Nama dan Persamaan Reaksi
  • 2. Rumus Kimia Rumus kimia suatu zat menyatakan komposisi dari partikel terkecil penyusun zat tersebut yang dinyatakan dalam lambang unsur penyusun serta perbandingan jumlah atom-atomnya yang dinyatakan dalam angka (angka 1 tidak perlu ditulis) Rumus kimia bisa berbentuk 1. Molekul unsur monoatomik, misal: Fe, Cu, H, Ne, dll 2. Molekul unsur diatomik, misal: H2​,O2 3. Molekul unsur poliatomik, misal: O3​,S8​,P4​. 4. Molekul senyawa ion positif (kation) misal: Na+,K+,Mg2+ dan ion negatif (anion) misal: Cl−,S2−,SO42−​ Penulisan rumus kimia senyawa ion dapat dinyatakan sebagai berikut: • Penulisan diawali dengan ion positif (kation) diikuti ion negatif (anion) • Pada kation dan anion diberi indeks, sehingga didapatkan suatu senyawa yang bersifat netral (jumlah muatan (+) = jumlah muatan (-))
  • 3. Contoh rumus kimia molekul senyawa ion
  • 4. 5. Rumus kimia untuk senyawa biner (terdiri dari 2 jenis unsur) nonlogam dengan nonlogam. Untuk penulisan rumus kimia ini didasarkan pada kecenderungan atom yang bermuatan positif diletakkan di depan, sedangkan kecenderungan atom yang bermuatan negatif diletakkan di belakang menurut urutan atom berikut ini. B – Si – C – S – As – P – N – H – S – I – Br – Cl – O – F Misal: Rumus kimia amonia lazim ditulis sebagai NH3 bukan H3N dan rumus kimia air lazim ditulis sebagai H2O bukan OH2 . 6. Rumus kimia untuk senyawa kompleks. Penulisan rumus senyawa dan ion kompleks harus ditulis dalam sebuah kurung siku [...]. Contoh : Na2[MnCl4] [Cu(H2O)4](NO3)2 K4[Fe(CN)6]
  • 5. Rumus Empiris Jika rumus molekul menyatakan jenis dan jumlah sesungguhnya dari atom-atom yang menyusun suatu molekul maka rumus empiris menunjukkan jenis dan perbandingan paling sederhana dari atom-atom penyusun suatu zat a. Misal hydrogen peroksida H2O2 merupakan zat pemutih untuk tekstil. Bisa kita lihat senyawa ini terdiri dari 2 atom Hidrogen dan 2 atom Oksigen dengan perbandingan yang paling sederhana= H : O = 1 : 1 Maka rumus empirisnya adalah HO b. Contoh lain molekul glukosa C₆H₁₂O₆ terdiri 6 atom Carbon, 12 atom Hidrogen dan 6 atom Oksigen Perbandingan sederhananya C : H : O = 1 : 2: 1 Rumus empiris gula adalah CH2O Bagaimana rumus empiris dari seyawa-seyawa berikut: - C2H4 - C6H6 - P4O10 - Al2Br6 - K2Cr2O7
  • 6. Mencari Rumus Molekul dari Rumus Empiris Cara untuk menentukan rumus empiris yaitu perlu terlebih dahulu mencari massa atau persentase massa dalam senyawa. Setelah itu dibagi dengan massa atom relatif (Ar) masing-masing unsur, artinya dalam menentukan rumus empiris perlu dicari perbandingan mol dari unsur-unsur dalam senyawa tersebut. Rumus empiris dan rumus molekul bisa dijabarkan sebagai berikut: (Rumus Empiris)n = Rumus Molekul Nilai n berkaitan dengan massa molekul relatif (Mr) dari suatu rumus kimia. Jika Mr dari rumus empiris dikalikan dengan n, maka menghasilkan Mr rumus molekul. Prinsip ini digunakan sebagai dasar dalam mencari rumus molekul senyawa.
  • 7. Contoh: Tentukan rumus molekul yang dimiliki senyawa dengan rumus empiris CH jika Mr senyawa tersebut adalah 78 g/mol Penyelesaian Soal : DIketahui : rumus empiris (RE) = CH Mr = 78 g/mol Ditanya : rumus molekul (RM) ? Jawab : (Ar CH)n = Mr (Ar C + Ar H)n = 78 g/mol (12 g/mol + 1 g/mol)n = 78 g/mol (13 g/mol)n = 78 g/mol n = 78 g/mol : 13 g/mol n = 6 Maka rumus molekul = (CH)₆ = C₆H₆
  • 8. Suatu senyawa organik tersusun dari 40 % karbon, 6,6 % hidrogen, dan sisanya oksigen. (Ar C= 12, H=1, O= 16). Jika mr = 90. Tentukan rumus empiris dan rumus molekul senyawa tersebut! Jawab: C= 40 %, H= 6,6 %, O = 100 – (40+6,6) = 53,4 % Mol C : mol H : mol O = 40 / 12 : 6,6 / 1 : 53,4 / 16 = 3,3 : 6,6 : 3,3 = 1 : 2 : 1 jadi, rumus empirisnya adalah CH2O (CH2O)n = 90 ( 1 .Ar C + 2. Ar H + 1. Ar O)n = 90 ( 1. 12 + 2. 1 + 1. 16)n = 90 30 n = 90 n = 3 Jadi rumus molekulnya = C3H6O3
  • 9. 1. Apa rumus empiris dari senyawa berikut ini: a. 40,1 % C ; 6,6% H ; 53,3 % O b. 18,4 % C; 21,5 % N; 60,1 % K Note: massa atom relatif untuk masing-masing unsur Ar C = 12, H = 1, O = 16, N = 14, dan K = 39
  • 10. a. 40,1 % C : 6,6% H : 53,3 % O jika disimbolkan massa total senyawa adalah 100 gram maka massa masing-masing unsur penyusun senyawa adalah massa C = 40,% x 100 gram = 40,1 gram massa H = 6,6 % x 100 gram = 6,6 gram massa O = 53,3 % x 100 gram = 53,3 gram perbandingan mol C, H dan O mol C : mol H : mol O massa C/ Ar C : massa H/ Ar H : massa O / Ar O 40,1 / 12 : 6,6 / 1 : 53,3 / 16 3,3 : 6,6 : 3,3 Jika dibagi dengan angka terkecil yaitu 3,3 maka 1 : 2 : 1 Rumus empirisnya adalah CH₂O
  • 11. b. 18,4 % C; 21,5 % N; 60,1 % K jika disimbolkan massa total senyawa adalah 100 gram maka massa masing-masing unsur penyusun senyawa adalah massa C = 18,4 % x 100 gram = 18,4 gram massa N = 21,5 % x 100 gram = 21,5 gram massa K = 60,1 % x 100 gram = 60,1 gram perbandingan mol C, N dan K mol C : mol N : mol K massa C/ Ar C : massa N/ Ar N : massa K / Ar K 18,4 / 12 : 21,5/ 14 : 60,1 / 39 1,5 : 1,5 : 1,5 Jika dibagi dengan angka terkecil yaitu 1,5 maka 1 : 1 : 1 Rumus empirisnya adalah CNK susunan rumus yang sesuai adalah KCN
  • 12. Tata Nama Senyawa 1. Tata Nama Senyawa Ion Senyawa ion terdiri atas suatu kation (ion positif) dan suatu anion (ion negatif). Kation umumnya adalah suatu ion logam, sedangkan anion dapat berupa anion nonlogam atau suatu anion poliatom. Rumus Senyawa Unsur logam ditulis di depan. Contohnya, rumus kimia natrium klorida ditulis NaCl bukan ClNa. Rumus senyawa ion ditentukan oleh perbandingan muatan kation dan anionnya. 1. Kation Kation dari unsur logam diberi nama sama dengan unsur logam tersebut. Contoh: ion natrium (Na+), ion kalsium (Ca2+), ion perak (Ag+) • Jika logam dapat membentuk kation dengan muatan berbeda, jumlah muatannya ditulis dengan angka Romawi dalam tanda kurung setelah nama unsur logam itu. Contoh: ion besi(II) (Fe2+), ion besi(III) (Fe3+) • Kation dari unsur nonlogam umumnya memiliki akhiran -ium. Contoh: ion amonium (NH4+), ion hidronium (H3O+)
  • 13. 2. Anion (non logam) a. Anion monoatom diberi nama dengan akhiran -ida pada nama unsur tersebut. Contoh: ion hidrida (H−), ion oksida (O2−), ion nitrida (N3−), ion fluorida (F−) b. Anion poliatom yang mengandung unsur oksigen (oksoanion) diberi nama dengan akhiran -at ataupun -it. - Akhiran -at digunakan untuk anion poliatom yang memiliki atom O lebih banyak dibanding anion dengan akhiran -it. Contoh: ion nitrat (NO3−), ion nitrit (NO2−). ion sulfat (SO42−), ion sulfit (SO32−) - Anion yang diturunkan dari penambahan H+ pada oksoanion diberi nama dengan menambahkan awalan hidrogen atau dihidrogen. Contoh: ion hidrogen karbonat (HCO3- )ion dihidrogen fosfat (𝐻2PO4−)
  • 15.
  • 16.
  • 17. Contoh: 1. Na+ + 𝑆𝑂4 2− Kation Anion Namanya Natrium Sulfat dengan rumus 𝑁𝑎2 𝑆𝑂4 2. 𝐴𝑙2 (𝑆𝑂4 )3 Namanya Aluminium Sulfat Terdiri dari Kation: Al3+ dan Anion 𝑆𝑂4 2− 3. 𝐴𝑔 𝑁𝑂3 Namanya Perak Nitrat Terdiri dari Kation: Ag+ dan Anion 𝑁𝑂3 − Contoh lainnya: Li2O : litium oksida KBr : kalium bromida CaS : kalsium sulifida CrI2 : kromium(II) iodida CrCl3 : kromium(III) klorida FeS : besi(II) sulfida FeF3 : besi(III) fluorida
  • 18. Tentukan Nama Senyawa Ion dibawah ini: A. NaCl=Natrium Klorida B. AlF3 =Aluminium Fluorida C. MgS = Magnesium Sulfida D. SiO₂= Silikon Oksida E. K3PO4 = Kalium Fosfat F. FeCl₃ = Besi (III) Klorida G. CuSO₄= Tembaga (II) Sulfat H. KOH (sekaligus senyawa basa)= Kalium Hidroksida I. NaCN = Natrium Sianida Tentukan Rumus Kimianya 1. Kobalt (III) nitrat 2. Natrium Hidroksida 3. Kalium nitrat 4. Magnesium fosfat 5. Amonium sulfida
  • 19. 2. Nama Senyawa Kovalen Biner A. Kovalen Biner Non Logam dan Non Logam Nama senyawa biner dari dua jenis unsur nonlogam oleh karena itu penulisan dimulai dari unsur pertama yang paling elektropositif di ikuti unsur kedua yang lebih elektronegatif dengan akhiran ida pada nama unsur yang kedua. Contoh : HCl = hidrogen klorida H2S = hidrogen sulfida Jika pasangan unsur yang bersenyawa membentuk lebih dari satu jenis senyawa, maka senyawa-senyawa itu dibedakan dengan menyebutkan angka indeks dalam bahasa Yunani sebagai berikut.
  • 20. Indeks satu tidak perlu disebutkan, kecuali untuk karbon monoksida. Contoh: •CO = karbon monoksida (awalan mono untuk C tidak perlu) •CO2 = karbon dioksida •N2 O = dinitrogen oksida •NO = nitrogen oksida •N2 O3 = dinitrogen trioksida •N2 O4 = dinitrogen tetraoksida •N2 O5 = dinitrogen pentaoksida •CS2 = karbon disulfida
  • 21. 3. Tata Nama Senyawa Asam Senyawa asam adalah senyawa yang bila dilarutkan dalam air akan melepas ion H+. Pada umumnya, asam dapat terionisasi dalam air menjadi ion H+ dan anion yang disebut sisa asam. Penamaan senyawa asam dimulai dari kata ‘asam’ diikuti dengan nama anion sisa asam. Rumus: 𝑯+ + Anion Contoh: HCl : asam klorida HF : asam fluorida H2S : asam sulfida HCN : asam sianida H2CO3 : asam karbonat H2SO4 : asam sulfat HClO4 : asam perklorat Nama anion bisa melihat table anion
  • 22. 4. Tata Nama Senyawa Basa Senyawa Basa adalah senyawa kimia yang menyerap ion hidronium ketika dilarutkan dalam air Penamaan senyawa basa dengan menyebutkan nama kation/ion logam terlebih dahulu lalu diikuti dengan “hidroksida”. Jika kation berupa logam yang memiliki lebih dari 1 bilangan oksidasi, maka tuliskan bilangan oksidasi setelah nama kation/logamnya. Rumus: Kation + 𝑶𝑯− Contoh penamaan senyawa basa: NaOH : natrium hidroksida (ion logam natrium Na+) KOH : kalium hidroksida (ion logam kalium K+) LiOH : litium hidroksida (ion logam litium Li+) Mg(OH)2 : magnesium idroksida (ion magnesium Mg2+) Be(OH)2 : berilium hidroksida (ion hidroksida Be2+) Ba(OH)2 : barium hidrosida (ion barium Ba2+) Ca(OH)2 : kalsium hidroksida (ion logam calsium Ca2+) Al(OH)3 : aluminium hidroksida (ion logam aluminium Al3+) Fe(OH)2 : besi(II) hidroksida (ion logam besi Fe2+) Fe(OH)3 : besi(III) hidroksida (ion logam besi Fe3+)
  • 23. Tata nama senyawa organik adalah cara atau metode sistematik yang dilakukan untuk memberi nama untuk suatu senyawa organik. (senyawa hafalan) Senyawa organik adalah golongan besar senyawa kimia yang molekulnya mengandung karbon, kecuali karbida, karbonat, dan oksida karbon. 5. Tata Nama Senyawa Organik Contoh senyawa organic yang umum kita jumpai: Amonia = NH₃ Urea = CO(NH₂)₂ Glukosa = C6H12O6 Sukrosa (gula tebu) = C12H22O11 Metanol = CH3OH Etanol = C₂H₅OH
  • 24. 1. Tentukan Nama Senyawa Biner dibawah ini: a. SO₂ b. CCl₄ c. P₂O₅ d. N₂O₃ e. Cl₂O₃ Tentukan Rumus Kimia dari senyawa biner dibawah ini a. Dinitrogen monoksida b. Silikon tetraflorida c. Asam flourida d. Lithium hidrida e. Asam bromida
  • 25. Persamaan Reaksi Kimia Reaksi Kimia adalah proses yang melibatkan perubahan kimia dari suatu zat sehingga terbentuk zat baru. Contoh besi berkarat. Reaksi kimia biasanya dikarakterisasikan dengan perubahan kimia dan akan menghasilkan satu atau lebih produk yang biasanya memiliki ciri-ciri yang berbeda dari reaktan. Berikut adalah contoh dari reaksi kimia: Reaksi kimia diatas berupa molekul (CO2) terdiri atas satu atom karbon (C) dan dua atom oksigen (O) ditambah dengan satu karbon (C), menghasilkan 2 atom karbon monoksida (CO). Gabungan lambang-lambang tersebut disebut Persamaan Reaksi Kimia
  • 26. Dengan kata lain, Persamaan Reaksi Kimia adalah pernyataan yang ditulis dengan rumus kimia yang memberikan informasi identitas dan kuantitas zat-zat yang terlibat dalam suatu perubahan kimia ataupun fisika. Semua zat yang terlibat dalam reaksi yang di mana jumlahnya berkurang setelah reaksi, disebut pereaksi (reaktan), ditempatkan di sebelah kiri tanda panah yang mengarah ke kanan. Pada sebelah kanan tanda panah terdapat hasil reaksi (produk), yakni semua zat yang dihasilkan dari reaksi Faktor-faktor yang mempengaruhi cepat lambat reaksi kimia 1. Ukuran zat reaktan: Contohnya garam kasar atau garam yang masih berbentuk bongkahan. Garam kasar ini cukup lambat terlarut didalam air karena ukurannya besar. Sehingga reaksi kimia sangat bergantung dengan ukuran zat. 2. Suhu: yakni dengan cara pemberian pemanasan 3. Katalis: adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi reaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri. Contohnya Enzim Maltase merubah maltosa (salah satu jenis polisakarida atau gula kompleks) menjadi Glukosa
  • 27. Dalam rumus kimia, terdapat indeks, yaitu angka yang ditulis dalam format subscript (berukuran kecil dengan posisi agak ke bawah) pada sebelah kanan simbol unsur atau kelompok atom unsur (gugus), yang menyatakan jumlah atom unsur atau kelompok atom unsur. Contoh: 𝐵𝑟2menunjukkan terdapat 2 atom Br yang saling berikatan; dan 𝐹𝑒(𝑁𝑂3)3 menunjukkan terdapat 1 atom Fe, 3 atom N, dan 9 atom O saling berikatan. Ada pula dalam persamaan reaksi koefisien reaksi, yaitu bilangan yang berada di sebelah kiri rumus kimia untuk mengalikan jumlah semua atom dalam rumus kimia tersebut. Contoh: 2SO3 menunjukkan terdapat 2 molekul SO3. Perbandingan koefisien-koefisien reaksi menunjukkan perbandingan mol zat-zat yang bereaksi dalam reaksi kimia tersebut. Pada setiap reaktan dan produk perlu dituliskan wujud zatnya, seperti s yaitu padat (solid), l yaitu cair (liquid), g yaitu gas, atau aq yaitu larutan dengan pelarut air (aqueous)* di dalam tanda kurung di sebelah kanan rumus molekul masing-masing. *aqueous (aq) adalah campuran homogen berupa larutan, biasanya berupa zat padat yang dilarutkan dalam air
  • 28. Menuliskan Persamaan Reaksi Penulisan persamaan reaksi dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut. 1.Menuliskan persamaan dalam kata-kata yang terdiri dari nama dan wujud zat dari semua pereaksi beserta hasil reaksi; 2.Menerjemahkan persamaan kata-kata ke dalam persamaan rumus kimia dari masing-masing zat berikut keterangan wujudnya; dan 3.Menyetarakan persamaan dengan memberi koefisien yang sesuai. Contoh: Aluminium oksida direaksikan dengan larutan asam klorida membentuk larutan aluminium klorida dan air. 1.Persamaan kata-kata: aluminium oksida padat + larutan asam klorida → larutan aluminium klorida + air 2.Persamaan rumus kimia: Al2O3(s) + HCl(aq) → AlCl3(aq) + H2O(l) (belum setara) 3.Persamaan reaksi setara: Al2O3(s) + 6HCl(aq) → 2AlCl3(aq) + 3H2O(l)*
  • 29. Persamaan reaksi dikatakan setara, bila jumlah atom total zat-zat pereaksi (pada ruas kiri) sama dengan zat-zat hasil reaksi (pada ruas kanan). Jumlah atom total unsur = Koefisien Reaksi X Indeks Apabila jumlah atom sebelum dan sesudah reaksi belum sama, maka perlu disetarakan dengan cara membubuhkan koefisien reaksi, namun indeks tidak boleh diubah. Pengubahan indeks akan mengubah rumus kimia zat menjadi zat lain, misalnya O2 (oksigen) jika diubah dapat menjadi O3 (ozon) yang merupakan dua zat yang berbeda. Contoh persamaan reaksi kimia setara: P4 berwujud padat dan 6Cl2 berwujud gas adalah pereaksi. 4PCl3 berwujud cair adalah hasil reaksi. Koefisien reaksi untuk masing-masing zat yaitu 1 (tidak perlu ditulis), 6, dan 4 berurut dari kiri ke kanan.
  • 30. Persamaan reaksi setara: Al2O3(s) + 6HCl(aq) → 2AlCl3(aq) + 3H2O(l) *Al₂O₃(s) + 6 HCl(aq) → 2 AlCl₃ (aq) + H2O (l) (belum setara) 2 Al 3 O 1 H 1 Cl 1 Al 3 Cl 2 H 1 O Cara 1: 1. Samakan Al kiri dan kanan 2. Samakan Cl 3. Samakan H 4. O sudah setara Cara 2: Dengan Permisalan a Al₂O₃(s) + b HCl(aq) → c AlCl₃ (aq) + d H2O (l) Al: 2a = c H: b = 2d O: 3a= d Cl: b = 3c Misal a=1 maka, c=2, d=3, b=6
  • 31. 1. Tuliskan dan setarakan persamaan reaksi antara logam aluminium yang bereaksi dengan larutan asam sulfat membentuk larutan aluminium sulfat dan gas hidrogen! Langkah 1 : Menuliskan persamaan reaksi. Al(s) + H2SO4(aq) → Al2(SO4)3(aq) + H2(g) (belum setara) Jumlah atom di ruas kiri: Jumlah atom di ruas kanan: Al = 1 Al = 2 S = 1 S = 3 H = 2 H = 2 O = 4 O = 12 Langkah 2 : Meletakkan koefisien 2 di depan Al, sehingga jumlah atom Al di ruas kiri menjadi 1 × 2 = 2 buah Al (setara dengan jumlah Al di ruas kanan). Langkah 3 : Meletakkan koefisien 3 di depan H2SO4 , sehingga di ruas kiri jumlah atom H menjadi 6, atom S menjadi 3, dan jumlah atom O menjadi 12. Langkah 4 : Jumlah atom S dan O ruas kiri sudah sama dengan ruas kanan, sedangkan atom H ruas kanan belum setara dengan ruas kiri. Langkah 5 : Meletakkan koefisien 3 di depan H2, sehingga jumlah atom H ruas kanan menjadi 6, setara dengan ruas kiri. Persamaan reaksi menjadi setara: 2 Al(s) + 3 H2SO4(aq) → Al2(SO4)3(aq) + 3 H2(g) Karena Al2(SO4)3 tidak ditambah koefisien, berarti koefisien Al2(SO4)3 = 1. Cara ke 1 Setarakan: 1. Kation 2. Anion 3. Hidrogen 4. Oksigen (K.A.H.O)
  • 32. Cara ke 2 2. Tulis dan setarakan persamaan reaksi larutan kalium hidroksida dengan larutan asam fosfat membentuk larutan kalium fosfat dan air. Jawaban: KOH(aq) + H3PO4(aq) → K3PO4(aq) + H2O(l) (belum setara) aKOH(aq) + bH3PO4 (aq) → cK3PO4 (aq) + dH2O (l) atom K : a = 3c atom O : a + 4b = 4c + d atom H : a + 3b = 2d atom P : b = c Misalkan, c = 1; maka a = 3; b = 1; dan d = 3 Jadi, persamaan reaksi setaranya adalah 3KOH(aq) + H3PO4(aq) → K3PO4(aq) + 3H2O(l)
  • 33. Setarakan: 1. 2 S + 3O2 => 2SO3 - S setara - O kiri 2, O kanan 3 belum setara, O2 kali 3, SO2 kali 2 - S menjadi tak setara maka supaya setara S kiri dikali 2 2. CS2 + 3O2 --> CO2 + 2SO2 - C setara - S kiri 2, S kanan 1 maka SO2 dikali 2 agar S setara - O kiri 2, O kanan 6 (2 dari Co2 dan 4 dari 2SO2), maka O2 dikali 3 agar O setara 3. Mg₃N₂ + 6H₂O ==> 3Mg(OH)₂ + 2NH₃ - Mg dikiri 3, kanan 1 maka Mg(OH)₂ dikali 3 - N dikiri 2 dikanan 1 maka NH3 dikali 2 - H dikiri 2, dikanan 12 (6 dari 3Mg(OH)₂ dan 6 dari 2NH₃) maka H2O dikali 6 - O sudah setara 1. S + O2 → SO3 2. CS2 + O2 → CO2 + SO2 3. Mg₃N₂ + H2O  Mg𝑂2𝐻2 + NH3 Cara 1
  • 34. 2. a CS2 + b O2 -------> c CO2 + d SO2 Atom C -------> a = c Atom S -------> 2a = d Atom O -------> 2b = 2c + 2d misal a = 1 a = c c = 1 2a = d 2 (1) = d 2 = d d = 2 2b = 2c + 2d 2b = 2(1) + 2(2) -------> masukan persamaan 2 2b = 2 + 4 2b = 6 b = 3 CS2 + 3O2 -------> CO2 + 2SO2 Cara 2 1. a S + b O2 → c SO3 Atom S a=c Atom O 2b=3c Misal a=1 c=1 2b=3c 2b=3.1 2b=3 b=3/2 S + 3/2 O2 → SO3 -------------------------X2 2 SO2 + 3O2 => 2SO3
  • 35. 3. a Mg₃N₂ + b H2O  c Mg𝑂2𝐻2 + d NH3 Atom Mg kiri = kanan 3 a = c Atom N 2 a = d Atom H 2b=2c+3d Atom O b=2c Mg₃N₂ + 6H₂O ==> 3Mg(OH)₂ + 2NH₃ Misal a=1 c=3a=3.1=3 d=2a=2.1=2 b=2c=2.3=6 2.b=2.c+3.d 2.6=2c+3.2 12=2c+6 2c=6 c=3 Cara 2
  • 36. Coba buatlah persamaan reaksinya 1. Setarakan Persamaan Reaksi berikut ini a. C₂H₆(g)+o2(g)-->CO2(g)+H2O(g) b. NaOH(aq)+H2SO4(aq)-->Na2So4(aq)+H2O(l) c. BaOH2(aq)+P2O5(s)-->Ba3(PO4)2(s)+H2O(l) 2. Reaksi kalsium karbonat dengan larutan asam klorida menghasilkan larutan kalsium klorida, karbon dioksida, dan air. 3. Reaksi aluminium dengan larutan asam nitrat membentuk larutan aluminium nitrat, air, dan gas nitrogen dioksida.
  • 37. a.) aC₂H₆ + bO2 ⇒ cCO2 + dH2O atom C: 2a=c atom H: 6a=2d Atom O: 2b = 2c+d Jika a=2 maka b=7, c=4 dan d=6 sehingga diperoleh reaksi setara: 2C₂H₆ + 7O2 ⇒ 4CO2 + H2O b.) aNaOH + bH2SO4 ⇒ c Na2SO4 + dH2O atom Na: a=2c atom H: a+2b=2d Atom O: a+4b=4c+d Atom S: b=c Jika a=2 maka b=1, c=1 dan d=2 sehingga diperoleh reaksi setara: 2NaOH + H2SO4 ⇒ Na2SO4 + 2H2O
  • 38. c. pemisalan: aBa(OH)2 + bP2O5 ⇒ cBa3(PO4)2 + dH2O Jadi, sisi kiri: Ba = a O = 2a + 5b H = 2a P = 2b Masukkan ke persamaan: Ba(OH)2 + 1/3P2O5 ⇒ 1/3Ba3(PO4)2 + H2O Agar bulat, dikali 3, hasil akhirnya : 3Ba(OH)2 + P2O5 ⇒ Ba3(PO4)2 + 3H2O Jadi, sisi kanan: Ba = 3c P = 2c O = 8c + d H = 2d misalkan, a = 1 Ba : a = 3c 1 = 3c, 1/3 = c H: 2a = 2d 2.1 = 2d 2 = 2d, 1 = d P : 2b = 2c 2b = 2 . 1/3 2b = 2/3 b = 2/3 / 2/1 b = 2/6 = 1/3
  • 39. Jawab: 2. CaCO3(s) + HCl(aq) → CaCl2(aq) + CO2(g) + H2O(l) a CaCO3(s) + b HCl(aq) → c CaCl2(aq) + d CO2(g) + e H2O(l) persamaan matematis berdasarkan kesamaan jumlah atom unsur yang sama: atom Ca : a = c atom C : a = d atom O : 3a = 2d + e atom H : b = 2e atom Cl : b = 2c Jika a=1 sehingga: c = 1; d = 1; e = 1; dan b = 2. Jadi, persamaan reaksi setaranya adalah CaCO3(s) + 2HCl(aq) → CaCl2(aq) + CO2(g) + H2O(l)
  • 40. Jawab: 3. Al(s) + HNO₃ (aq) → Al(NO3)3 (aq) + H2O(l) + NO2 (g) (belum setara) aAl(s) + b HNO₃ (aq) → cAl(NO3)3 (aq) + d H2O(l) + eNO2 (g) atom Al : a = c atom H : b = 2d atom N : b = 3c + e atom O : 3b = 9c + d + 2e Misalkan, a = 1; maka c = 1; b = 6; d = 3; dan e = 3 Jadi, persamaan reaksi setaranya adalah Al(s) + 6 HNO₃ -> Al(NO3)3 (aq) + 3 H2O(l) + 3NO2 (g)
  • 42. REAKSI REDOKS adalah reaksi yang melibatkan pelepasan dan pengikatan OKSIGEN. • Reaksi reduksi adalah reaksi pelepasan oksigen • Reaksi oksidasi adalah reaksi pengikatan oksigen. Pada reaksi reduksi, gas oksigen (O2) akan berada di ruas sebelah kanan, sebagai produk. Sedangkan, pada reaksi oksidasi, gas oksigen (O2) akan berada di ruas sebelah kiri, sebagai reaktan.
  • 43. Dalam perkembangan selanjutnya konsep REDOKS ini kurang universal karena reaksi kimia tidak hanya melibatkan oksigen saja. Maka dibuatlah pengertian baru REDOKS yang didasarkan perpindahan (transfer) elektron, Reaksi reduksi adalah reaksi penangkapan elektron Reaksi oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron. pada reaksi reduksi, elektronnya berada di ruas sebelah kiri reaksi, sebagai reaktan. Sementara itu, pada reaksi oksidasi, elektronnya berada di ruas sebelah kanan reaksi, sebagai produk.
  • 44. Konsep reaksi redoks yang melibatkan perpindahan elektron ini hanya bisa terjadi pada senyawa ionik aja, sedangkan senyawa kovalen tidak. Oleh karena itu, muncul konsep redoks yang ketiga, yaitu berdasarkan perubahan bilangan oksidasi (biloks). Bilangan oksidasi adalah muatan positif dan negatif pada suatu atom. Unsur yang biloksnya positif, biasanya merupakan atom-atom unsur logam, seperti Na, Fe, Mg, Ca, dan unsur logam lainnya. Sementara itu, unsur yang biloksnya negatif, biasanya atom-atom unsur nonlogam, seperti O, Cl, F, dan unsur nonlogam lainnya. Berdasarkan konsep perubahan bilangan oksidasi, reaksi reduksi adalah reaksi yang mengalami penurunan bilangan oksidasi, sedangkan reaksi oksidasi adalah reaksi yang mengalami kenaikan bilangan oksidasi.
  • 45. Terdapat 8 aturan yang harus kamu ketahui dalam menentukan bilangan oksidasi suatu atom, antara lain adalah sebagai berikut: 1. Bilangan oksidasi unsur bebas adalah 0. Unsur bebas adalah unsur yang tidak bergabung atau berikatan secara kimia dengan unsur lain. Unsur bebas terbagi menjadi dua, yaitu unsur bebas berbentuk atom, seperti C, Ca, Cu, Na, Fe, Al, Ne dan unsur bebas berbentuk molekul, seperti H2, O2, Cl2, P4, S8. Kesemua unsur-unsur tersebut akan memiliki bilangan oksidasi 0. 2. Bilangan oksidasi ion monoatom (1 atom) dan poliatom (lebih dari 1 atom) sesuai dengan jenis muatan ionnya. Contoh: Bilangan oksidasi ion monoatom Na+, Mg2+, dan Al3+ berturut-turut adalah +1, +2, dan +3. Bilangan oksidasi ion poliatom NH4+, SO42-, dan PO43- berturut-turut adalah +1, -2, dan -3. 3. Bilangan oksidasi unsur pada golongan logam IA, IIA, dan IIIA sesuai dengan golongannya. Bilangan oksidasi: IA = H, Li, Na, K, Rb, Cs, Fr = +1. Contoh: Bilangan oksidasi Na dalam senyawa NaCl adalah +1. IIA = Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra = +2. Contoh: Bilangan oksidasi Mg dalam senyawa MgSO2 adalah +2. IIIA = B, Al, Ga, In, Tl = +3. Contoh: Bilangan oksidasi Al dalam senyawa Al2O3 adalah +3.
  • 46. 4. Bilangan oksidasi unsur golongan transisi (golongan B) lebih dari satu.(dibahas ditahap selanjut) Contoh: Bilangan oksidasi Cu = +1 dan +2. Bilangan oksidasi Au = +1 dan +3. Bilangan oksidasi Sn = +3 dan +4. 5. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur yang membentuk ion = jumlah muatannya. Contoh: NH₄⁺ = +1 Biloks H = +1. Atom H memiliki indeks 4, maka biloks H dikalikan dengan indeks H = +4. Karena jumlah muatan NH4+ = +1, maka biloks N haruslah -3, agar ketika biloks N dan H dijumlahkan, hasilnya sesuai dengan jumlah muatannya, yaitu +1. 6. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur yang membentuk senyawa = 0. Contoh: H2O = 0 Biloks H = +1. Atom H memiliki indeks 2, sehingga biloks H dikalikan dengan indeks H = +1 x 2 = +2. Agar jumlah biloks H dan O sama dengan 0, maka biloks O harus bernilai -2.
  • 47. 7. Bilangan oksidasi hidrogen (H) bila berikatan dengan logam = -1. Bila H berikatan dengan non-logam = +1. Contoh: Biloks H dalam AlH3 = -1. Bukti: Atom Al merupakan unsur logam golongan IIIA, sehingga biloks Al = +3 (point 3). Ingat aturan biloks point 6, jumlah biloks unsur-unsur yang membentuk senyawa = 0. Jadi, apabila biloks Al dan H dijumlahkan, hasilnya harus 0. Agar biloks Al + biloks H = 0, biloks H haruslah -3. Karena atom H memiliki indeks 3, maka biloks H : indeks H = -3 : 3 = -1. Terbukti jika biloks H dalam AlH3 adalah -1. 8. Bilangan oksidasi oksigen (O) dalam senyawa peroksida* = -1. Bilangan oksidasi O dalam senyawa non-peroksida = -2. Contoh: Biloks O dalam BaO2 = -1. Bukti: Atom Ba merupakan unsur logam golongan IIA, sehingga biloks Ba = +2. Jumlah biloks Ba dan biloks O harus 0 (aturan biloks poin 6). Oleh sebab itu, biloks O harus bernilai -2. Karena atom O memiliki indeks 2, jadi biloks O : indeks O = -2 : 2 = -1. Terbukti jika biloks O dalam BaO2 adalah -1. (*peroksida adalah kelompok senyawa yang memiliki ikatan tunggal oksigen-oksigen)
  • 48. Reaksi Redoks dalam Bidang Industri dan Biologi Reaksi redoks bisa ditemukan dalam bidang industri. Letaknya pada pereduksi bijih logam untuk menghasilkan logam. Oksidasi digunakan dalam industri seperti produksi produk pembersih. Dalam Biologi, reaksi redoks terjadi di sel sebagai tempat melangsungkan semua fungsi hidup. Reaksi Biokimia mendorong terjadinya oksidasi terhadap substansi berguna dikenal dalam ilmu pangan dan kesehatan sebagai oksidan zat untuk mencegah aktivitas oksidan disebut antioksidan. Saat senyawa teroksidasi dalam proses kimiawi tubuh dia bisa menciptakan radikal bebas (molekul tak stabil karena kehilangan pasangan elektronnya). Antioksidan mengikat molekul tidak stabil ini menjadi stabil
  • 49. Pada tubuh makhluk hidup reaksi redoks terjadi di sel, contohnya pada glukosa (C6H12O6) menjadi CO2 dan reduksi oksigen menjadi air. Berikut persamaan reaksinya. C₆H₁₂O₆ + 6 O2 → 6CO2 + 6 H2o Proses pernapasan sel sangat bergantung pada reduksi NaD+ menjadi NADH dan reaksi balik juga (oksidasi NADH menjadi NAD+). Pada tumbuhan reaksi redoks terjadi pada proses respirasi dan fotosintesa Contoh fotosintesis pada tumbuhan 6 CO2 + 6 H2O + sinar matahari → C₆H₁₂O₆ + 6 O2 Pembakaran merupakan contoh reaksi redoks yang paling umum. Pada pembakaran propana (C3H8-;) di udara (mengandung O2), atom karbon teroksidasi membentuk CO2 dan atom oksigen tereduksi menjadi H2O. Reaksi:
  • 50. Contoh reaksi redoks 1. Fe + Cu²⁺ ⇒ Fe²⁺ + Cu. Pada reaksi tersebut bilangan oksidasi Fe berubadah dari 0 menjadi +2 ( mengalami reaksi oksidasi karena terjadi peningkatan bilangan oksidasi). Sedangkan bilangan oksidasi Cu berubah dari +2 menjadi 0 ( mengalami reaksi reduksi karena terjadi penurunan bilangan oksidasi) Note: * Bilangan oksidasi Fe dan Cu = 0 karena Fe dan Cu merupakan unsur bebas (point 1) *Bilangan oksidasi Fe²⁺ dan Cu²⁺ = +2 karena Fe²⁺ dan Cu²⁺ merupakan ion monoatomik sehingga jumlah bilangan oksidasinya sesuai dengan jumlah muatannya yaitu +2 2. 2MgO + 4Cl2 ⇒ 2MgCl2 + O2 +2 -2 0 +2 -1 0 Maka MgO mengalami oksidasi menjadi O2, ditandai dengan kenaikan biloks atom O. Sedangkan Cl2 mengalami reaksi reduksi menjadi MgCl2, ditandai dengan penurunan biloks atom Cl.
  • 51. Contoh: Tentukan biloks dari masing-masing unsur dalam senyawa berikut. SO₄²- Jawab: SO₄²- = senyawa ion poliatomik Biloks dari ion poliatomik = jumlah muatan = -2 Biloks O dalam senyawa = -2 Biloks S + 4 . biloks O = -2 -6 + 4 . (-2) = -2 Jadi, biloks S = -6 dan biloks O = -2.
  • 52. Cocol: a. Terdapat suatu senyawa NaHCO³ .Tentukan bilangan oksidasi C b. Terdapat suatu senyawa NH₄OH. Tentukan bilangan oksidasi N c. Terdapat suatu senyawa Al(OH)₃. Tentuka bilangan oksidasi Al
  • 53. a. NaHCO3 senyawa tak bermuatan Biloks total=0 Na=+1, H=+1, O=-2 (+1)+(+1)+C+3(-2)=0 2+C-6=0 C-4=0 C=+4 b. NH₄OH Biloks {N + 5 H + O} = 0 Biloks {N + 5 (+1) + (-2)} = 0 Biloks {N + 5 - 2} = 0 Biloks {N + 3} = 0 Biloks N = -3 c. Al(OH)₃ Biloks {Al + 3 O + 3 H} = 0 Biloks {Al + 3 (-2) + 3 (+1)} = 0 Biloks {Al - 6 + 3} = 0 Biloks {Al - 3} = 0 Biloks Al = +3 Unsur mana yang mengalami oksidasi dan reduksi? 2CO (g) + 2NO (g) ⇒ 2CO₂ (g) + N₂ (g)