2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
STOIKIOMETRI.pptx 12345678910111213141516
1. BAB 5
STOIKIOMETRI
5.1 Tata Nama Senyawa Sederhana
5.2 Hukum-hukum Dasar Kimia
5.3 Persamaan Reaksi
5.4 Hukum Gay Lussac dan Hipotesis
Avogadro
5.5 Konsep Mol
5.6 Soikiometri Senyawa
5.7 Stoikiometri Reaksi
2. Tata Nama Senyawa Anorganik
a. Senyawa Molekul (Senyawa Kovalen) Biner
Senyawa biner adalah senyawa yang hanya terdiri dari dua
jenis unsur, misalnya air (H2O), amonia (NH3), dan karbon
dioksida (CO2).
1. Rumus Senyawa: unsur yang terdapat lebih dahulu
dalam urutan berikut ditulis di depan.
B – Si – C – Sb – As – P – N – H – S – I – Br – Cl – O – F
Contoh:
Rumus kimia amonia lazim ditulis sebagai NH3 bukan
H3N.
3. 2. Nama Senyawa: nama senyawa kovalen biner
adalah rangkaian nama kedua jenis unsur dengan
akhiran ida pada nama unsur yang kedua.
Contoh: HCl : hidrogen klorida
H2S : hidrogen sulfida
Jika pasangan unsur membentuk lebih dari sejenis
senyawa, maka dibedakan dengan menyebutkan
angka indeks dalam bahasa Yunani.
Contoh: CO : karbon monokdisa
CO2 : karbon dioksida
3. Senyawa yang sudah umum dikenal tidak perlu
mengikuti aturan di atas.
Contoh: H2O : air
CH4 : metana
4. Senyawa ion terdiri atas suatu kation dan suatu anion.
1. Rumus senyawa: kation ditulis di depan.
Contoh:
Rumus kimia natrium klorida ditulis NaCl, bukan
ClNa.
2. Nama senyawa: nama senyawa ion adalah
rangkaian nama kation (di depan), nama anioinnya,
angka indeks tidak disebut.
b. Tata Nama Senyawa Ion
5. Contoh:
CaCl2 (kalsium klorida)
Jika unsur logam mempunyai lebih dari sejenis
bilangan oksidasi, senyawa-senyawanya
dibedakan dengan menuliskan bilangan
oksidasinya.
Contoh:
FeCl2 : besi (II) klorida
FeCl3 : besi (III) klorida
6. c. Tata Nama Asam
Asam adalah senyawa hidrogen yang di dalam air
mempunyai rasa masam.
Rumus kimia asam umumnya terdiri dari atom
hidrogen dan suatu anion yang disebut sisa
masam.
Contoh:
H3PO4 Nama asam: asam fosfat
Rumus sisa asam: PO4
3–
7. d. Tata Nama Basa
Basa adalah senyawa ion dari suatu logam dengan ion
hidroksida (OH).
Tata nama basa sama dengan tata nama senyawa ion.
Contoh:
NaOH : natrium hidroksida (soda kaustik)
Ca(OH)2: kalsium hidroksida (kapur sirih)
Al(OH)3: alumunium hidroksida (dlm obat maag)
Fe(OH)2: besi(II) hidroksida
8. Tata Nama Senyawa Organik
Senyawa organik adalah senyawa-senyawa karbon
dengan sifat-sifat tertentu.
Berikut ini adalah nama lazim dari beberapa senyawa
organik
1. CH4 : metana (gas rawa, gas alam, atau gas tambang)
2. CO(NH2)2 : urea (ureum)
3. CH3COOH : asam cuka (asam asetat)
4. C6H12O6 : glukosa (gula darah, gula anggur)
5. HCHO : formaldehida (bahan formalin)
6. CHCI : iodoform (suatu antiseptik)
7. CH3CH2OH : etanol (alkohol)
9. Hukum-Hukum Dasar Kimia
Hukum Lavoiser (Hukum Kekekalan Massa)
• “Dalam sistem tertutup, massa zat sebelumnya dan sesudah
reaksi adalah sama”
Kayu + oksigen arang/abu + gas + asap
Massa (Kayu+oksigen) = massa (arang/abu+gas+asap)
10. Hukum Proust (Hukum Perbandingan Tetap)
“Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa
adalah tertentu dan tetap”
Bahwa unsur hidrogen dan unsur oksigen selalu
bereaksi membentuk senyawa air dengan
perbandingan massa yang tetap, yaitu 1 : 8.
Massa Hidrogen
Massa
Hidrogen yang
direaksikan (g)
Massa Oksigen
yang
direaksikan (g)
Massa Air yang
terbentuk
(g)
Sisa Hidrogen
atau Oksigen
(g)
Massa Oksigen
: = 1 8
:
1 8 9 0
2
1
2
8 9 1 g hidrogen
9 9
16 18 0
1 g oksigen
11. Hukum Proust dapat dijabarkan lagi, dalam rangka
menentukan kadar unsur atau massa unsur dalam
senyawa.
Secara umum untuk senyawa : AmBn
% A dalam AmBn =
m x Ar A
Mr AmBn
x % AmBn
Massa B dalam AmBn =
n x Ar B
Mr AmBn
x massa AmBn
Kadar zat dalam campuran, cuplikan, atau mineral,
atau bijih :
% zat dalam campuran =
Banyaknya zat tersebut
Banyaknya campuran
x 100 %
12. Hukum Dalton (Hukum Kelipatan Berganda)
“Hukum kelipatan berganda berkaitan dengan pasangan unsur yang dapat membentuk
lebih dari satu jenis senyawa”
13. Komposisi kimia ditunjukkan oleh rumus
kimianya. Dalam senyawa, seperti air, dua unsur
bergabung dan masing-masing
menyumbangkan sejumlah atom tertentu untuk
membentuk suatu senyawa. Dari dua unsur
dapat dibentuk beberapa senyawa dengan
perbandingan berbeda-beda.
Misalnya, belerang dengan oksigen dapat
membentuk senyawa SO2 dan SO3 .
Dari unsur hidrogen dan oksigen dapat
dibentuk senyawa H2O dan H2O2
14. Dari tabel tersebut, terlihat bahwa apabila massa N
dibuat tetap (sama) sebanyak 7 g maka perbandingan
massa oksigen dalam:
Senyawa Massa Nitrogen
(g)
Massa Oksigen
(g)
Perbandingan
N2O
NO
N2O3
N2O4
28
14
28
28
16
16
48
64
7
7
7
7
:
:
:
:
4
8
12
16
N2O NO N2O3 N2O4 4 8 12 16 1 2 3 4
: : : : : : : : :
= =
15. 4. Hukum Gay Lussac
Contoh:
Pada reaksi antara gas nitrogen dengan gas hidrogen
membentuk amonia, perbandingan volumnya adalah 1 : 3 : 2.
Gay Lussac menyimpulkan penemuannya dalam suatu
perbandingan volum, yaitu:
“Bila diukur pada suhu dan tekanan yang sama, volum gas
yang bereaksi dan gas hasil reaksi berbanding sebagai
bilangan bulat dan sederhana”
16. 5. Hipotesis Avogadro
Hukum Perbandingan Volum Avogadro:
Jadi, perbandingan volum gas-gas itu juga merupakan
perbandingan jumlah molekul yang terlibat dalam reaksi atau
perbandingan volum gas-gas yang bereaksi sama dengan
koefisien reaksinya.
“Pada suhu dan tekanan sama, semua gas
bervolum sama mengandung jumlah molekul
yang sama pula.”
17. 1. Jika kita mereaksikan 4 g hidrogen dengan 40 g
oksigen, berapa g air yang terbentuk?
18. No Perc. Massa A Massa B Massa AB
1
2
3
4
18 gram
28 gram
8 gram
8 gram
2 gram
3 gram
4 gram
5 gram
6
9
12
12
2. Perhatikan data di bawah ini :
Data di atas adalah data percobaan reaksi antara A dengan B membentuk
senyawa AB. Berdasarkan data tersebut, tentukan perbandingan massa A :
massa B !
19. Perhatikan gambar di samping !
Salah satu kaki tabung berbentuk Y terbalik,
berisi serbuk pualam, sedangkan yang satu
lagi berisi larutan HCl. Massa tabung beserta
isinya adalah 50 gram. Apabila tabung
dimiringkan sehingga larutan HCl tumpah ke
tabung yang berisi serbuk pualam maka
terjadi reaksi :
CaCO3 (s) + 2 HCl(aq) CaCl2 (aq) + H2O(l) +
CO2 (g)
Setelah reaksi, tabung beserta isinya di
timbang. Berapakah massa tabung dan isinya
sekarang, sama/kurang/lebih dari 50 gram?
Jelaskan !
20. 2A. Berapa kadar C dalam 50 g CaCO3 ?
Diketahui (A : C = 12; O= 16; Ca=40)
2B. Kadar C dan N dalam urea, CO(NH2)2 ?
Diketahui : (Ar H = 1; C = 12; dan O = 16)
21. Persamaan Reaksi
Tanda panah menunjukkan arah reaksi.
Huruf kecil miring dalam tanda kurung menyatakan wujud
atau keadaan zat.
Huruf g berarti gas,l berarti cairan atau (liquid), s berarti padat
(solid), dan aq berarti larutan dalam air (aqueous)
Bilangan yang mendahului rumus kimia zat dalam persamaan
reaksi disebut koefisien reaksi.
Persamaan reaksi yang sudah diberi koefisien yang sesuai
disebut persamaan setara.
2H2(g) + O2(g) 2H2O(l)
22.
23.
24.
25.
26. Konsep Mol
1 mol = 6,02 x 10 (= 602 miliar triliun)
23
Bilangan 6,02 x 10 ini disebut tetapan Avogadro dan
dinyatakan dengan lambang L.
L = 6,02 x 10
23
23
Hubungan jumlah mol (n) dengan jumlah partikel (χ)
χ = n x 6,02 x 1023
27. Massa Molar (mm)
m = n x mm
23
Contoh:
Diketahui Ar Ca = 40 dan Mr CO2 = 44, maka
- massa 1 mol Ca (= 6,02 x 10 atom Ca) = 40 gram.
- massa 1 mol CO2 (= 6,02 x 10 molekul CO2) = 44 gram.
23
Untuk unsur yang partikelnya berupa atom: mm = Ar gram mol
Untuk zat lainnya : mm = Mr gram mol
-1
-1
dengan m = massa
n = jumlah mol
mm = massa molar
28. Volum Molar Gas (Vm)
V = n x Vm
23
Contoh:
Diketahui Ar Ca = 40 dan Mr CO2 = 44, maka
- massa 1 mol Ca (= 6,02 x 10 atom Ca) = 40 gram.
- massa 1 mol CO2 (= 6,02 x 10 molekul CO2) = 44 gram.
23
Pada keadaan STP : Vm = 22,4 liter mol
Pada keadaan RTP : Vm = 24 liter mol
-1
-1
Keterangan: V = volum
n = jumlah mol
Vm = volum molar
29. Persamaan Gas Ideal
V = nRT
P
Persamaan gas ideal: PV = nRT
Keterangan: P = tekanan gas (dalam atm)
V = volum gas (dalam liter)
n = jumlah mol gas
R = tetapan gas (0,082 L atm mol K )
T = suhu mutlak gas
(dalam Kelvin = 273 + suhu Celcius)
-1 -1
30. Kemolaran Larutan
M =
Keterangan: M = kemolaran larutan
n = jumlah mol zat terlarut
V = volum larutan
Satuan kemolaran adalah
mol L atau mmol mL .
-1 -1
Konsentrasi
(kemolaran) larutan
biasanya ditunjukkan
dengan label yang
tertempel ada botol.
n
V
31.
32. 1. Diketahui massa C2H6 sebesar 6 gram, tentukan :
a. Mol C2H6
b. Jumlah molekul C2H6
c. Volum gas C2H6 pada suhu 0oC, 1 atm
d. Volum gas C2H6 pada suhu 27oC , 2 atm
(diketahui Ar C =12; H = 1; N = 14)
33. A.0,2 mol Na = ……………………………….. atom Na
B.1,4 gram N2 (Mr = 28) = …………………………….. liter (STP)
C.1,2 liter Cl2 (RTP) = …………………………………. Gram ( Mr
= 71)
34.
35. Menentukan Rumus Empiris
Rumus empiris atau rumus perbandingan suatu
senyawa menyatakan perbandingan paling sederhana
dari atom-atom unsur penyusun senyawa.
Data yang diperlukan untuk
penentuan rumus empiris adalah:
1) Jenis unsur penyusun senyawa
2) Perbandingan massa
antarunsur dalam senyawa
36. Contoh
-1
Suatu senyawa mengandung unsur karbon, hidrogen, dan
oksigen. Dari analisis dikerahui bahwa dalam 3gram senyawa itu
terdapat 1,2 gram karbon, 0,2 gram hidrogen, dan sisanya
adalah oksigen.
(Ar H= 1; C = 12; dan O = 16)
Jumlah mol C = 1,2 g = 0,1 mol
12 g mol
Jumlah mol H = 0,2 g = 0,2 mol
1 g mol
Massa O = 3 – (1,2 + 0,2) gram = 1,6 gram.
Jumlah mol O = 1,6 g = 0,1 mol
16 g mol
Perbandingan mol C : H : O = 0,1 : 0,2 : 0,1 = 1 : 2 : 1.
Rumus empiris senyawa tersebut adalah CH2O.
-1
-1
37. Menentukan Rumus Molekul
Secara umum, jika rumus empiris senyawa adalah RE, maka
rumus molekulnya dapat dinyatakan sebagai (RE)n; harga n
bergantung pada massa molekul relatif (Mr) dari senyawa yang
bersangkutan.
Contoh:
Senyawa X mempunyai rumus empiris CH2O dan massa
molekul relatif (Mr) = 60.
Diketahui rumus empiris senyawa adalah CH2O.
Misalkan rumus molekul senyawa itu (CH2O)χ.
Mr (CH2O)χ = 60 (12 + 2 + 16)χ = 60
30χ = 60
χ = 2
Jadi, rumus molekul senyawa itu adalah (CH2O)2 atau C2H4O2.
38. Kadar Unsur dalam Senyawa
χ adalah jumlah atom unsur dalam 1 molekul senyawa = indeks
dari unsur yang bersangkutan dalam rumus kimia senyawa.
Contoh:
Kadar C dan N dalam urea, CO(NH2)2? (Ar H = 1; C = 12; dan
O = 16)
Kadar unsur X = χ x Ar unsur X x 100%
Mr senyawa
Mr urea = 12 + 16 + 28 + 4 = 60
Kadar C = (1 x 12) x 100% = 20%
60
Kadar N = (2 x 14) x 100% = 46,67%
60
39. Pereaksi Pembatas
Pereaksi pembatas adalah pereaksi yang habis lebih dahulu.
Contoh:
4Al(s) = 3O2(g) 2Al2O3(s)
Persamaan reaksi menunjukkan bahwa perbandingan mol
alumunium dengan oksigen adalah 4 : 3.
Jika jumlah mol yang direaksikan sesuai dengan
perbandingan itu, maka kedua pereaksi itu akan habis.
Jika jumlah mol yang direaksikan tidak 4 : 3, maka salah
satu pereaksi akan habis lebih dulu.
40. Pereaksi Pembatas
Pereaksi pembatas adalah pereaksi yang habis lebih dahulu.
Contoh:
4Al(s) = 3O2(g) 2Al2O3(s)
Persamaan reaksi menunjukkan bahwa perbandingan mol
alumunium dengan oksigen adalah 4 : 3.
Jika jumlah mol yang direaksikan sesuai dengan
perbandingan itu, maka kedua pereaksi itu akan habis.
Jika jumlah mol yang direaksikan tidak 4 : 3, maka salah
satu pereaksi akan habis lebih dulu.
41. Beberapa contoh diberikan dalam tabel berikut.
No. Jumlah Mol Ekivalen
(Ya/Tidak)
Pereaksi
Pembatas
Jumlah
Mol Al2O3
Jumlah
Pereaksi
yang Sisa
1 4 3 ya - 2 -
2 8 6 ya - 4 -
3 2 1,5 ya - 1 -
4 4 4 tidak Al 2 1 mol O2
5 5 3 tidak O2 2 1 mol O2
6 7 5 tidak O2 3,33 0,33 mol Al
Pereaksi
42. Menentukan Rumus Kimia Hidrat
Hidrat adalah zat padat yang mengikat beberapa molekul
air sebagai bagian dari struktur kristalnya.
Contoh:
1. Terusi, CuSO4.5H2O : tembaga(II) sulfat
pentahidrat
2. Gipsum, CaSO4.2H2O : kalsium sulfat dihidrat
3. Garam inggris, MgSO4.7H2O : magnesium sulfat
heptahidrat
4. Soda hablur, Na2CO3.10H2O : natrium karbonat
dekahidrat
43. Menentukan Rumus Kimia Hidrat
Jika suatu hidrat dipanaskan, sebagian atau seluruh air kristalnya
dapat lepas (menguap).
Ketika dipanaskan, kristal biru tembaga(II) sulfat pentahidrat berubah
menjadi tembaga(II) sulfat anhidrat Gambar 1 yang berwarna putih.