SlideShare a Scribd company logo
Laboratorium Fisika Dasar - 2015 VI - 131
BAB VI KESIMPULANdan SARAN R - 35
BAB VI
KESIMPULAN dan SARAN
6.1. Kesimpulan
6.1.1 Pengukuran Dasar
 Dapat menggunakan alat ukur dasar, diantaranya :
 Jangka Sorong digunakan untuk mengukur
diameter dalam benda, diameter luar benda, dan
tebal atau kedalaman benda.
 Jangka Sorong memiliki jangkauan ukura lebih
panjang dibandingkan dengan Micrometer.
 Micrometer memiliki ketelitian yang akurat
dan lebih baik dari jangka sorong.
 Neraca Teknis penggunaan dalam
mengukur/menimbang massa dengan teknis
kerja yaitu menyeimbangkan kedua lengan nya.
Lengan dari fungsi lengan saru untuk
menghitung massa dari benda tersebut, dan
lengan yang satu nya adalah utnuk menghitung
massa zat pada tetap atau batu timbang.
Laboratorium Fisika Dasar - 2015 VI - 132
BAB VI KESIMPULANdan SARAN R - 35
 Dapat menghitung besaran lain berdasarkan
besaran yang terukur langsung dan menuliskan
dengan benar bilangan berarti hasil pengukuran.
6.1.2 Pesawat Modern dan Konvensional
 Benda dipengaruhi oleh gaya dari luar, oleh
karena itu benda akan selalu dalam keadaan
setimbang.
 Percepatan berbanding lurus dengan resultan
gaya jika benda mendapat gaya luar.
 GLB dan GLBB mempunyai perbedaan pada
kelajuannya.
 Percepatan benda sebanding dengan gayanya.
 GLBB selalu memiliki momen inersia.
Laboratorium Fisika Dasar - 2015 VI - 133
BAB VI KESIMPULANdan SARAN R - 35
Hasil Perhitungan :
Percobaan GLB 1 :
- v1 = 0,17 m/s
- v2 = 0,20 m/s
- v3 = 0,22 m/s
- v4 = 0,25m/s
Percobaan GLB 2
- v1 = 0,17 m/s
- v2 = 0,20 m/s
- v3 = 0,22 m/s
- v4 = 0,25m/s
Percobaan GLBB 1 :
- a = 0,448 m/s2
- v1 = 0,186 m/s
- v2 = 0,252 m/s
- v3 = 0,297 m/s
- v4 = 0,387 m/s
- I = 3,45 x 10-3 kgm2
Percobaan GLBB 1 :
- a = 0,448 m/s2
- v1 = 0,186 m/s
- v2 = 0,252 m/s
- v3 = 0,297 m/s
- v4 = 0,387 m/s
- I = 3,45 x 10-3 kgm2
Laboratorium Fisika Dasar - 2015 VI - 134
BAB VI KESIMPULANdan SARAN R - 35
6.1.3 Modulus Elastisitas
 Modulus Elastisitas hanya bergantung pada jenis
benda dan diperoleh dari perbandingan antara
tegangan dan regangan
 Semakin besar nilai modulus elastisitas, maka
semakin kecil keelastisan suatu benda, begitupula
sebaliknya.
 Terdapat 2 Benda dalam uji coba keelastisan
yaitu benda elatisitas dan benda tak elastis.
 Percobaan Menggunakan benda dengan ukuran
persen dari 5%, 10% dan 15%.
Hasil Perhitungan :
 Batang 1
Tegangan (𝜎) :
𝜎1 = 1,8x10-4 N/mm2
𝜎2 = 3,5x10-4 N/mm2
𝜎3=5,282x10-4 N/mm2
𝜎4=7,042x10-4 N/mm2
𝜎5=8,803x10-4 N/mm2
𝜎6=10,563x10-4N/mm2
Regangan (𝜀) :
𝜀1 = 1,109 x 10-3
𝜀2 = 1,107 x 10-3
𝜀3 = 1,107 x 10-3
𝜀4 = 1,106 x 10-3
𝜀5 = 1,103 x 10-3
𝜀6 = 1,102 x 10-3
Laboratorium Fisika Dasar - 2015 VI - 135
BAB VI KESIMPULANdan SARAN R - 35
𝜎7=12,32 x10-4 N/mm2
𝜎8=14,085x10-4 N/mm2
𝜀7 = 1,101 x 10-3
𝜀8 = 1,1 x 10-3
Modulus Elastisitas (E) :
E1 = 1,62x10-7N/mm2
E2 = 3,162x10-7N/mm2
E3 = 4,772x10-7N/mm2
E4 = 6,367x10-7N/mm2
E5 = 7,981x10-7N/mm2
E6 = 7,981x10-7N/mm2
E7 = 11,19x10-7N/mm2
E8 = 12,8x10-7N/mm2
Pelenturan
f1 = 7,099 N/mm2
f2 = 7,274 N/mm2
f3 = 7,23N/mm2
f4 = 7,225 N/mm2
f5 = 7,205 N/mm2
f6 = 7,199 N/mm2
f7 = 7,191N/mm2
f8 = 7,185 N/mm2
 Batang 2
Tegangan (𝜎) :
𝜎1 = 1,8x10-4 N/mm2
𝜎2 = 3,5x10-4 N/mm2
𝜎3=5,282x10-4 N/mm2
𝜎4=7,042x10-4 N/mm2
Regangan (𝜀) :
𝜀1 = 1,109 x 10-3
𝜀2 = 1,107 x 10-3
𝜀3 = 1,107 x 10-3
𝜀4 = 1,106 x 10-3
Laboratorium Fisika Dasar - 2015 VI - 136
BAB VI KESIMPULANdan SARAN R - 35
𝜎5=8,803x10-4 N/mm2
𝜎6=10,563x10-4N/mm2
𝜎7=12,32 x10-4 N/mm2
𝜎8=14,085x10-4 N/mm2
𝜀5 = 1,103 x 10-3
𝜀6 = 1,102 x 10-3
𝜀7 = 1,101 x 10-3
𝜀8 = 1,1 x 10-3
Modulus Elastisitas (E) :
E1 = 1,62x10-7N/mm2
E2 = 3,162x10-7N/mm2
E3 = 4,772x10-7N/mm2
E4 = 6,367x10-7N/mm2
E5 = 7,981x10-7N/mm2
E6 = 7,981x10-7N/mm2
E7 = 11,19x10-7N/mm2
E8 = 12,8x10-7N/mm2
Pelenturan
f1 = 7,099 N/mm2
f2 = 7,274 N/mm2
f3 = 7,23N/mm2
f4 = 7,225 N/mm2
f5 = 7,205 N/mm2
f6 = 7,199 N/mm2
f7 = 7,191N/mm2
f8 = 7,185 N/mm2
 Batang 3
Tegangan (𝜎) :
𝜎1 = 1,8x10-4 N/mm2
𝜎2 = 3,5x10-4 N/mm2
𝜎3=5,282x10-4 N/mm2
Regangan (𝜀) :
𝜀1 = 1,109 x 10-3
𝜀2 = 1,107 x 10-3
𝜀3 = 1,107 x 10-3
Laboratorium Fisika Dasar - 2015 VI - 137
BAB VI KESIMPULANdan SARAN R - 35
𝜎4=7,042x10-4 N/mm2
𝜎5=8,803x10-4 N/mm2
𝜎6=10,563x10-4N/mm2
𝜎7=12,32 x10-4 N/mm2
𝜎8=14,085x10-4 N/mm2
𝜀4 = 1,106 x 10-3
𝜀5 = 1,103 x 10-3
𝜀6 = 1,102 x 10-3
𝜀7 = 1,101 x 10-3
𝜀8 = 1,1 x 10-3
Modulus Elastisitas (E) :
E1 = 1,62x10-7N/mm2
E2 = 3,162x10-7N/mm2
E3 = 4,772x10-7N/mm2
E4 = 6,367x10-7N/mm2
E5 = 7,981x10-7N/mm2
E6 = 7,981x10-7N/mm2
E7 = 11,19x10-7N/mm2
E8 = 12,8x10-7N/mm2
Pelenturan
f1 = 7,099 N/mm2
f2 = 7,274 N/mm2
f3 = 7,23N/mm2
f4 = 7,225 N/mm2
f5 = 7,205 N/mm2
f6 = 7,199 N/mm2
f7 = 7,191N/mm2
f8 = 7,185 N/mm2
6.1.4 Bandul Sederhana dan Resonansi Bandul Sederhana
 Massa Bandul tidak memperngaruhi periode
 Panjang tali bandul berbanding lurus dengan
perioda bandul
Laboratorium Fisika Dasar - 2015 VI - 138
BAB VI KESIMPULANdan SARAN R - 35
 Hasil Pengamatan
Hub T & I , m tetap
Massa = 35 gram
Simpangan = 3 cm
n = 20 ayunan
p tali bandul 20cm
t = 19 s
T = 0,95
T2 = 0,9
Hub T & m, I tetap
p bandul = 60 gram
Simpangan = 3 cm
n = 20 ayunan
Massa bandul 35 gram
t = 31 s
T = 1,55 s
T2 = 2,4025
Massa bandul 70 gram
t = 31,70 s
T = 1,585s
T2 = 2,5122 s
6.1.5 Resonansi pada Pegas Heliks
 Pertambahan panjang pegas tergantung pada
beban yang diberikan, semakin besar beban yang
diberikan semakin besar pertambahan panjanh
pegas.
Laboratorium Fisika Dasar - 2015 VI - 139
BAB VI KESIMPULANdan SARAN R - 35
 Kecepatan waktu semakin cepat ketika beban
yang diberikan semakin besar.
 Percobaan pegas membutuhkan 20 kali atas
bawah.
6.1.6 Hambatan Listrik
 Hambatan bergantung pada karakter dan sifat
penghantar nya.
 Kuat arus dalam rangkaian sebanding dengan
tegangan yang diberikan dan berbanding terbalik
dengan hambatannya.
 Ohm Meter adalah alat yang digunakan untuk
mengukur hambatan
 Hukum Ohm adalah fungsi utama yang
digunakan untuk mengetahui hubungan dan
tegangan kuat arus dan juga penentuan suatu
hambatan.
 Kuat arus dan Tegangan menggunakan diukur
menggunakan Voltmeter dan Ammeter.
Laboratorium Fisika Dasar - 2015 VI - 140
BAB VI KESIMPULANdan SARAN R - 35
6.1.7 Elektromagnetik
1. Kuat arus , jumlah lilitan, jarak ke penghantar, dan
banyak nya serbuk besi merupakan faktor yang
berperan/mempengaruhi besar medan magnet.
2. Pada percobaan dengan kompas, ketika diberi
voltase 2 V, arah kompas mejadi tidak menentu
3. Pada percobaan dengan serbuk besi, ketika
diratakan terdapat garis-garis gaya magnet yang
menujun kumparan, ketika ditambah serbuk besi
garis-garisnya menjadi tak menentu
6.1.8 Kalorimeter
1. Massa benda, Massa Jenis Benda dan Suhu Benda
adalah hal yang mempengaruhi Kalorimeter
2. Azaz Black menyatakan bahwa jumlah kalor yang
dilepaskan sama dengan jumlah kalor yang
diserap.
Laboratorium Fisika Dasar - 2015 VI - 141
BAB VI KESIMPULANdan SARAN R - 35
6.2 Saran
1. Tidak tersedianya perangkat praktikum yang
memadai yang membuat kelompok praktikum
harus menunggu giliran. Untuk itu, akan lebih
baik jika perangkat praktikum disediakan dalam
jumlah yang memadai.
2. Pertahankan dan perbaiki komunikasi antar
asisten dan praktikan agar tidak terjadi kesalah
pahaman antar praktikan dan asisten.
3. Perbaiki sirkulasi dalam ruangan praktikum agar
tidak mengganggu proses praktikum.

More Related Content

What's hot

What's hot (18)

Presentasi Praktikum Fisika Modul GLB
Presentasi Praktikum Fisika Modul GLBPresentasi Praktikum Fisika Modul GLB
Presentasi Praktikum Fisika Modul GLB
 
Bahan ajar fisika hukum hooke dan eleastisitas
Bahan ajar fisika hukum hooke dan eleastisitasBahan ajar fisika hukum hooke dan eleastisitas
Bahan ajar fisika hukum hooke dan eleastisitas
 
Materi RIngkas Fisika - Elastisitas bahan
Materi RIngkas Fisika - Elastisitas bahanMateri RIngkas Fisika - Elastisitas bahan
Materi RIngkas Fisika - Elastisitas bahan
 
Sensor strain gauge: Pengertian, Tokoh penemu Strain Gauge
Sensor strain gauge: Pengertian, Tokoh penemu Strain GaugeSensor strain gauge: Pengertian, Tokoh penemu Strain Gauge
Sensor strain gauge: Pengertian, Tokoh penemu Strain Gauge
 
Elastisitas Dan Hukum Hooke
Elastisitas Dan Hukum HookeElastisitas Dan Hukum Hooke
Elastisitas Dan Hukum Hooke
 
elastisitas dan patahan
elastisitas dan patahanelastisitas dan patahan
elastisitas dan patahan
 
Kelompok 2 a sifat mekanik zat
Kelompok 2 a sifat mekanik zatKelompok 2 a sifat mekanik zat
Kelompok 2 a sifat mekanik zat
 
Sifat mekanika zat baru by Sarah Maulina
Sifat mekanika zat  baru by Sarah MaulinaSifat mekanika zat  baru by Sarah Maulina
Sifat mekanika zat baru by Sarah Maulina
 
Hukum hooke
Hukum hookeHukum hooke
Hukum hooke
 
Bahan Ajar Elastisitas
Bahan Ajar ElastisitasBahan Ajar Elastisitas
Bahan Ajar Elastisitas
 
3. a. ppt hyperlink elastisitas dan hukum hooke
3. a. ppt hyperlink   elastisitas dan hukum hooke3. a. ppt hyperlink   elastisitas dan hukum hooke
3. a. ppt hyperlink elastisitas dan hukum hooke
 
Percobaan praktikum fisika
Percobaan praktikum fisikaPercobaan praktikum fisika
Percobaan praktikum fisika
 
Osn 2006 eksperimen (solusi)
Osn 2006 eksperimen (solusi)Osn 2006 eksperimen (solusi)
Osn 2006 eksperimen (solusi)
 
Presentation of exact five
Presentation of exact fivePresentation of exact five
Presentation of exact five
 
Elastisitas
ElastisitasElastisitas
Elastisitas
 
Elastisitas Zat Padat (X MIA B 105 Jakarta)
Elastisitas Zat Padat (X MIA B 105 Jakarta)Elastisitas Zat Padat (X MIA B 105 Jakarta)
Elastisitas Zat Padat (X MIA B 105 Jakarta)
 
Laporan Praktikum Elastisitas
Laporan Praktikum ElastisitasLaporan Praktikum Elastisitas
Laporan Praktikum Elastisitas
 
Elastisitas
ElastisitasElastisitas
Elastisitas
 

Viewers also liked (20)

Idolo sc
Idolo scIdolo sc
Idolo sc
 
Daftar2 ran
Daftar2 ran Daftar2 ran
Daftar2 ran
 
Mac el microbio_desconocido
Mac el microbio_desconocido Mac el microbio_desconocido
Mac el microbio_desconocido
 
ProfileDanielTaylor
ProfileDanielTaylorProfileDanielTaylor
ProfileDanielTaylor
 
CV IVORY PH
CV IVORY PHCV IVORY PH
CV IVORY PH
 
PROFILE
PROFILEPROFILE
PROFILE
 
Architecting Reality IAS 2015
Architecting Reality IAS 2015Architecting Reality IAS 2015
Architecting Reality IAS 2015
 
Relacão parasito-hospedeiro 2015
Relacão parasito-hospedeiro 2015Relacão parasito-hospedeiro 2015
Relacão parasito-hospedeiro 2015
 
Lampiran kelompok 35
Lampiran kelompok 35Lampiran kelompok 35
Lampiran kelompok 35
 
html
htmlhtml
html
 
Rinaldi paola
Rinaldi paolaRinaldi paola
Rinaldi paola
 
Odde conference effectiveteamv5-sc-1
Odde conference effectiveteamv5-sc-1Odde conference effectiveteamv5-sc-1
Odde conference effectiveteamv5-sc-1
 
Interactive upload
Interactive uploadInteractive upload
Interactive upload
 
Combined strategy day session
Combined strategy day sessionCombined strategy day session
Combined strategy day session
 
API-UMUM
API-UMUMAPI-UMUM
API-UMUM
 
You tubeマニュアル2【タイトルと説明文の作り方】
You tubeマニュアル2【タイトルと説明文の作り方】You tubeマニュアル2【タイトルと説明文の作り方】
You tubeマニュアル2【タイトルと説明文の作り方】
 
Generic Print - Facebook Posts
Generic Print - Facebook PostsGeneric Print - Facebook Posts
Generic Print - Facebook Posts
 
Nmonecis aha
Nmonecis   ahaNmonecis   aha
Nmonecis aha
 
Speakerbrochure
SpeakerbrochureSpeakerbrochure
Speakerbrochure
 
Jalan bagus ekonomi lancar
Jalan bagus ekonomi lancarJalan bagus ekonomi lancar
Jalan bagus ekonomi lancar
 

Similar to BAB VI

2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone
2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone
2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone
umammuhammad27
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum Ohm
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum OhmLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum Ohm
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum Ohm
yudhodanto
 
1 b 11170163000059_laporan_modulus young dan ayunan puntir.docx
1 b 11170163000059_laporan_modulus young dan ayunan puntir.docx1 b 11170163000059_laporan_modulus young dan ayunan puntir.docx
1 b 11170163000059_laporan_modulus young dan ayunan puntir.docx
umammuhammad27
 

Similar to BAB VI (20)

97803387 hukum-melde-laporan-muti
97803387 hukum-melde-laporan-muti97803387 hukum-melde-laporan-muti
97803387 hukum-melde-laporan-muti
 
97803387 hukum-melde-laporan-muti
97803387 hukum-melde-laporan-muti97803387 hukum-melde-laporan-muti
97803387 hukum-melde-laporan-muti
 
97803387 hukum-melde-laporan-muti
97803387 hukum-melde-laporan-muti97803387 hukum-melde-laporan-muti
97803387 hukum-melde-laporan-muti
 
Bab v
Bab vBab v
Bab v
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone
2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone
2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone
 
PENGUKURAN GAYA DALAM MEDAN MAGNET
PENGUKURAN GAYA DALAM MEDAN MAGNETPENGUKURAN GAYA DALAM MEDAN MAGNET
PENGUKURAN GAYA DALAM MEDAN MAGNET
 
PEMBUATAN PENANGKAL PETIR DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PENTANAHAN BATANG DAN PLAT
PEMBUATAN PENANGKAL PETIR DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PENTANAHAN BATANG DAN PLATPEMBUATAN PENANGKAL PETIR DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PENTANAHAN BATANG DAN PLAT
PEMBUATAN PENANGKAL PETIR DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PENTANAHAN BATANG DAN PLAT
 
S-Tekanan-Strain-Gauge.pptx
S-Tekanan-Strain-Gauge.pptxS-Tekanan-Strain-Gauge.pptx
S-Tekanan-Strain-Gauge.pptx
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
PEMBUATAN PENANGKAL PETIR DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PENTANAHAN BATANG dan PLAT
PEMBUATAN PENANGKAL PETIR DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM  PENTANAHAN BATANG dan PLAT PEMBUATAN PENANGKAL PETIR DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM  PENTANAHAN BATANG dan PLAT
PEMBUATAN PENANGKAL PETIR DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PENTANAHAN BATANG dan PLAT
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum ohm ii
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum ohm ii2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum ohm ii
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum ohm ii
 
BAB V
BAB VBAB V
BAB V
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum Ohm
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum OhmLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum Ohm
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum Ohm
 
Elastisitas
ElastisitasElastisitas
Elastisitas
 
Laporan Praktikum LR03
Laporan Praktikum LR03Laporan Praktikum LR03
Laporan Praktikum LR03
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum ohm i
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum ohm i2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum ohm i
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum ohm i
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum ohm i
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum ohm i2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum ohm i
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum ohm i
 
1 b 11170163000059_laporan_modulus young dan ayunan puntir.docx
1 b 11170163000059_laporan_modulus young dan ayunan puntir.docx1 b 11170163000059_laporan_modulus young dan ayunan puntir.docx
1 b 11170163000059_laporan_modulus young dan ayunan puntir.docx
 
Jembatan Wheatstone
Jembatan WheatstoneJembatan Wheatstone
Jembatan Wheatstone
 

Recently uploaded

Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Tsabitpattipeilohy
 
Tugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdf
Tugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdfTugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdf
Tugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdf
nimrodnapitu
 
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.pptMatematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
AzrilAld
 
Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.
Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.
Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.
aldreyuda
 
Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...
Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...
Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...
MichaelBluer
 

Recently uploaded (8)

Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
 
Ukuran penyebaran data berkelompok (statistika)
Ukuran penyebaran data berkelompok (statistika)Ukuran penyebaran data berkelompok (statistika)
Ukuran penyebaran data berkelompok (statistika)
 
Tugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdf
Tugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdfTugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdf
Tugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdf
 
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.pptMatematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
 
Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.
Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.
Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.
 
Studi Kasus Pantai Kelan Provinsi Bali.pdf
Studi Kasus Pantai Kelan Provinsi Bali.pdfStudi Kasus Pantai Kelan Provinsi Bali.pdf
Studi Kasus Pantai Kelan Provinsi Bali.pdf
 
Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...
Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...
Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...
 
SUPERVISOR K3 (MAULANA PANDU PERMANA).ppt
SUPERVISOR K3 (MAULANA PANDU PERMANA).pptSUPERVISOR K3 (MAULANA PANDU PERMANA).ppt
SUPERVISOR K3 (MAULANA PANDU PERMANA).ppt
 

BAB VI

  • 1. Laboratorium Fisika Dasar - 2015 VI - 131 BAB VI KESIMPULANdan SARAN R - 35 BAB VI KESIMPULAN dan SARAN 6.1. Kesimpulan 6.1.1 Pengukuran Dasar  Dapat menggunakan alat ukur dasar, diantaranya :  Jangka Sorong digunakan untuk mengukur diameter dalam benda, diameter luar benda, dan tebal atau kedalaman benda.  Jangka Sorong memiliki jangkauan ukura lebih panjang dibandingkan dengan Micrometer.  Micrometer memiliki ketelitian yang akurat dan lebih baik dari jangka sorong.  Neraca Teknis penggunaan dalam mengukur/menimbang massa dengan teknis kerja yaitu menyeimbangkan kedua lengan nya. Lengan dari fungsi lengan saru untuk menghitung massa dari benda tersebut, dan lengan yang satu nya adalah utnuk menghitung massa zat pada tetap atau batu timbang.
  • 2. Laboratorium Fisika Dasar - 2015 VI - 132 BAB VI KESIMPULANdan SARAN R - 35  Dapat menghitung besaran lain berdasarkan besaran yang terukur langsung dan menuliskan dengan benar bilangan berarti hasil pengukuran. 6.1.2 Pesawat Modern dan Konvensional  Benda dipengaruhi oleh gaya dari luar, oleh karena itu benda akan selalu dalam keadaan setimbang.  Percepatan berbanding lurus dengan resultan gaya jika benda mendapat gaya luar.  GLB dan GLBB mempunyai perbedaan pada kelajuannya.  Percepatan benda sebanding dengan gayanya.  GLBB selalu memiliki momen inersia.
  • 3. Laboratorium Fisika Dasar - 2015 VI - 133 BAB VI KESIMPULANdan SARAN R - 35 Hasil Perhitungan : Percobaan GLB 1 : - v1 = 0,17 m/s - v2 = 0,20 m/s - v3 = 0,22 m/s - v4 = 0,25m/s Percobaan GLB 2 - v1 = 0,17 m/s - v2 = 0,20 m/s - v3 = 0,22 m/s - v4 = 0,25m/s Percobaan GLBB 1 : - a = 0,448 m/s2 - v1 = 0,186 m/s - v2 = 0,252 m/s - v3 = 0,297 m/s - v4 = 0,387 m/s - I = 3,45 x 10-3 kgm2 Percobaan GLBB 1 : - a = 0,448 m/s2 - v1 = 0,186 m/s - v2 = 0,252 m/s - v3 = 0,297 m/s - v4 = 0,387 m/s - I = 3,45 x 10-3 kgm2
  • 4. Laboratorium Fisika Dasar - 2015 VI - 134 BAB VI KESIMPULANdan SARAN R - 35 6.1.3 Modulus Elastisitas  Modulus Elastisitas hanya bergantung pada jenis benda dan diperoleh dari perbandingan antara tegangan dan regangan  Semakin besar nilai modulus elastisitas, maka semakin kecil keelastisan suatu benda, begitupula sebaliknya.  Terdapat 2 Benda dalam uji coba keelastisan yaitu benda elatisitas dan benda tak elastis.  Percobaan Menggunakan benda dengan ukuran persen dari 5%, 10% dan 15%. Hasil Perhitungan :  Batang 1 Tegangan (𝜎) : 𝜎1 = 1,8x10-4 N/mm2 𝜎2 = 3,5x10-4 N/mm2 𝜎3=5,282x10-4 N/mm2 𝜎4=7,042x10-4 N/mm2 𝜎5=8,803x10-4 N/mm2 𝜎6=10,563x10-4N/mm2 Regangan (𝜀) : 𝜀1 = 1,109 x 10-3 𝜀2 = 1,107 x 10-3 𝜀3 = 1,107 x 10-3 𝜀4 = 1,106 x 10-3 𝜀5 = 1,103 x 10-3 𝜀6 = 1,102 x 10-3
  • 5. Laboratorium Fisika Dasar - 2015 VI - 135 BAB VI KESIMPULANdan SARAN R - 35 𝜎7=12,32 x10-4 N/mm2 𝜎8=14,085x10-4 N/mm2 𝜀7 = 1,101 x 10-3 𝜀8 = 1,1 x 10-3 Modulus Elastisitas (E) : E1 = 1,62x10-7N/mm2 E2 = 3,162x10-7N/mm2 E3 = 4,772x10-7N/mm2 E4 = 6,367x10-7N/mm2 E5 = 7,981x10-7N/mm2 E6 = 7,981x10-7N/mm2 E7 = 11,19x10-7N/mm2 E8 = 12,8x10-7N/mm2 Pelenturan f1 = 7,099 N/mm2 f2 = 7,274 N/mm2 f3 = 7,23N/mm2 f4 = 7,225 N/mm2 f5 = 7,205 N/mm2 f6 = 7,199 N/mm2 f7 = 7,191N/mm2 f8 = 7,185 N/mm2  Batang 2 Tegangan (𝜎) : 𝜎1 = 1,8x10-4 N/mm2 𝜎2 = 3,5x10-4 N/mm2 𝜎3=5,282x10-4 N/mm2 𝜎4=7,042x10-4 N/mm2 Regangan (𝜀) : 𝜀1 = 1,109 x 10-3 𝜀2 = 1,107 x 10-3 𝜀3 = 1,107 x 10-3 𝜀4 = 1,106 x 10-3
  • 6. Laboratorium Fisika Dasar - 2015 VI - 136 BAB VI KESIMPULANdan SARAN R - 35 𝜎5=8,803x10-4 N/mm2 𝜎6=10,563x10-4N/mm2 𝜎7=12,32 x10-4 N/mm2 𝜎8=14,085x10-4 N/mm2 𝜀5 = 1,103 x 10-3 𝜀6 = 1,102 x 10-3 𝜀7 = 1,101 x 10-3 𝜀8 = 1,1 x 10-3 Modulus Elastisitas (E) : E1 = 1,62x10-7N/mm2 E2 = 3,162x10-7N/mm2 E3 = 4,772x10-7N/mm2 E4 = 6,367x10-7N/mm2 E5 = 7,981x10-7N/mm2 E6 = 7,981x10-7N/mm2 E7 = 11,19x10-7N/mm2 E8 = 12,8x10-7N/mm2 Pelenturan f1 = 7,099 N/mm2 f2 = 7,274 N/mm2 f3 = 7,23N/mm2 f4 = 7,225 N/mm2 f5 = 7,205 N/mm2 f6 = 7,199 N/mm2 f7 = 7,191N/mm2 f8 = 7,185 N/mm2  Batang 3 Tegangan (𝜎) : 𝜎1 = 1,8x10-4 N/mm2 𝜎2 = 3,5x10-4 N/mm2 𝜎3=5,282x10-4 N/mm2 Regangan (𝜀) : 𝜀1 = 1,109 x 10-3 𝜀2 = 1,107 x 10-3 𝜀3 = 1,107 x 10-3
  • 7. Laboratorium Fisika Dasar - 2015 VI - 137 BAB VI KESIMPULANdan SARAN R - 35 𝜎4=7,042x10-4 N/mm2 𝜎5=8,803x10-4 N/mm2 𝜎6=10,563x10-4N/mm2 𝜎7=12,32 x10-4 N/mm2 𝜎8=14,085x10-4 N/mm2 𝜀4 = 1,106 x 10-3 𝜀5 = 1,103 x 10-3 𝜀6 = 1,102 x 10-3 𝜀7 = 1,101 x 10-3 𝜀8 = 1,1 x 10-3 Modulus Elastisitas (E) : E1 = 1,62x10-7N/mm2 E2 = 3,162x10-7N/mm2 E3 = 4,772x10-7N/mm2 E4 = 6,367x10-7N/mm2 E5 = 7,981x10-7N/mm2 E6 = 7,981x10-7N/mm2 E7 = 11,19x10-7N/mm2 E8 = 12,8x10-7N/mm2 Pelenturan f1 = 7,099 N/mm2 f2 = 7,274 N/mm2 f3 = 7,23N/mm2 f4 = 7,225 N/mm2 f5 = 7,205 N/mm2 f6 = 7,199 N/mm2 f7 = 7,191N/mm2 f8 = 7,185 N/mm2 6.1.4 Bandul Sederhana dan Resonansi Bandul Sederhana  Massa Bandul tidak memperngaruhi periode  Panjang tali bandul berbanding lurus dengan perioda bandul
  • 8. Laboratorium Fisika Dasar - 2015 VI - 138 BAB VI KESIMPULANdan SARAN R - 35  Hasil Pengamatan Hub T & I , m tetap Massa = 35 gram Simpangan = 3 cm n = 20 ayunan p tali bandul 20cm t = 19 s T = 0,95 T2 = 0,9 Hub T & m, I tetap p bandul = 60 gram Simpangan = 3 cm n = 20 ayunan Massa bandul 35 gram t = 31 s T = 1,55 s T2 = 2,4025 Massa bandul 70 gram t = 31,70 s T = 1,585s T2 = 2,5122 s 6.1.5 Resonansi pada Pegas Heliks  Pertambahan panjang pegas tergantung pada beban yang diberikan, semakin besar beban yang diberikan semakin besar pertambahan panjanh pegas.
  • 9. Laboratorium Fisika Dasar - 2015 VI - 139 BAB VI KESIMPULANdan SARAN R - 35  Kecepatan waktu semakin cepat ketika beban yang diberikan semakin besar.  Percobaan pegas membutuhkan 20 kali atas bawah. 6.1.6 Hambatan Listrik  Hambatan bergantung pada karakter dan sifat penghantar nya.  Kuat arus dalam rangkaian sebanding dengan tegangan yang diberikan dan berbanding terbalik dengan hambatannya.  Ohm Meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur hambatan  Hukum Ohm adalah fungsi utama yang digunakan untuk mengetahui hubungan dan tegangan kuat arus dan juga penentuan suatu hambatan.  Kuat arus dan Tegangan menggunakan diukur menggunakan Voltmeter dan Ammeter.
  • 10. Laboratorium Fisika Dasar - 2015 VI - 140 BAB VI KESIMPULANdan SARAN R - 35 6.1.7 Elektromagnetik 1. Kuat arus , jumlah lilitan, jarak ke penghantar, dan banyak nya serbuk besi merupakan faktor yang berperan/mempengaruhi besar medan magnet. 2. Pada percobaan dengan kompas, ketika diberi voltase 2 V, arah kompas mejadi tidak menentu 3. Pada percobaan dengan serbuk besi, ketika diratakan terdapat garis-garis gaya magnet yang menujun kumparan, ketika ditambah serbuk besi garis-garisnya menjadi tak menentu 6.1.8 Kalorimeter 1. Massa benda, Massa Jenis Benda dan Suhu Benda adalah hal yang mempengaruhi Kalorimeter 2. Azaz Black menyatakan bahwa jumlah kalor yang dilepaskan sama dengan jumlah kalor yang diserap.
  • 11. Laboratorium Fisika Dasar - 2015 VI - 141 BAB VI KESIMPULANdan SARAN R - 35 6.2 Saran 1. Tidak tersedianya perangkat praktikum yang memadai yang membuat kelompok praktikum harus menunggu giliran. Untuk itu, akan lebih baik jika perangkat praktikum disediakan dalam jumlah yang memadai. 2. Pertahankan dan perbaiki komunikasi antar asisten dan praktikan agar tidak terjadi kesalah pahaman antar praktikan dan asisten. 3. Perbaiki sirkulasi dalam ruangan praktikum agar tidak mengganggu proses praktikum.