Kelompok 3 terdiri dari 3 anggota. Dokumen membahas 3 jenis katrol, yaitu katrol tetap yang posisinya tidak berpindah, katrol bebas yang posisinya dapat berubah, dan katrol majemuk yang merupakan kombinasi dari katrol tetap dan bebas. Katrol bebas dan majemuk dapat mengurangi beban kerja dengan rasio daya yang lebih besar dibanding katrol tetap.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas hasil pengukuran dimensi dan berat beberapa spesimen logam seperti kuningan, tembaga, dan besi menggunakan alat ukur seperti jangka sorong dan mikrometer.
2. Juga membahas hasil percobaan mengenai pesawat Atwood, modulus elastisitas, bandul sederhana, resonansi pada pegas heliks, hambatan listrik, dan elektromagnet.
3. Fak
Praktikum ini menganalisis pengukuran dasar, modulus elastisitas, bandul sederhana, resonansi bandul dan pegas heliks. Pengukuran dilakukan berulang untuk meminimalisir kesalahan. Modulus elastisitas ditentukan dari hubungan antara beban dan pelenturan. Perioda bandul tergantung panjang tali dan gravitasi, tidak massa. Resonansi terjadi pada frekuensi alami sistem.
Kelompok 3 terdiri dari 3 anggota. Dokumen membahas 3 jenis katrol, yaitu katrol tetap yang posisinya tidak berpindah, katrol bebas yang posisinya dapat berubah, dan katrol majemuk yang merupakan kombinasi dari katrol tetap dan bebas. Katrol bebas dan majemuk dapat mengurangi beban kerja dengan rasio daya yang lebih besar dibanding katrol tetap.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas hasil pengukuran dimensi dan berat beberapa spesimen logam seperti kuningan, tembaga, dan besi menggunakan alat ukur seperti jangka sorong dan mikrometer.
2. Juga membahas hasil percobaan mengenai pesawat Atwood, modulus elastisitas, bandul sederhana, resonansi pada pegas heliks, hambatan listrik, dan elektromagnet.
3. Fak
Praktikum ini menganalisis pengukuran dasar, modulus elastisitas, bandul sederhana, resonansi bandul dan pegas heliks. Pengukuran dilakukan berulang untuk meminimalisir kesalahan. Modulus elastisitas ditentukan dari hubungan antara beban dan pelenturan. Perioda bandul tergantung panjang tali dan gravitasi, tidak massa. Resonansi terjadi pada frekuensi alami sistem.
Dokumen tersebut merupakan bab pendahuluan dari laporan praktikum fisika dasar yang membahas latar belakang, tujuan, perumusan masalah, pembatasan masalah dan asumsi, serta sistematika penulisan laporan praktikum yang terdiri atas enam bab.
Bab V laporan ini membahas analisis beberapa percobaan fisika dasar seperti pengukuran, pesawat Atwood, modulus elastisitas, resonansi bandul sederhana dan pegas heliks, hambatan listrik, elektromagnet, dan kalorimeter. Hasil analisis menunjukkan pengaruh berbagai faktor terhadap hasil percobaan.
Modul1 mikael timotius kenny 2015041002Michael Kenny
Modul ini membahas pengukuran regangan menggunakan strain gauge. Terdapat tiga sistem pengujian yaitu sistem tarik, torsi, dan bending. Strain gauge ditempelkan pada benda uji untuk mendeteksi perubahan dimensi akibat beban. Hasil pengukuran dibandingkan dengan perhitungan teoritis menggunakan hukum Hooke dan persamaan regangan.
1. Uji tarik digunakan untuk menguji kekuatan suatu bahan dengan memberikan beban gaya yang berlawanan arah secara linier.
2. Uji ini menghasilkan data kekuatan material seperti kekuatan tarik, kuat luluh, keuletan, dan ketangguhan.
3. Faktor yang mempengaruhi kekuatan tarik antara lain kadar karbon, heat treatment, bidang slip, homogenitas, kecepatan pendinginan, dan unsur paduan.
Laporan ini membahas pengujian sifat mekanik logam, khususnya uji tarik dan uji kekerasan. Dilakukan pengukuran kekuatan tarik, batas luluh, dan persentase elongasi pada sampel silinder besi, aluminium, dan plat besi. Hasilnya digunakan untuk mengetahui sifat mekanis masing-masing bahan."
Tiga kalimat:
Penelitian ini menguji pengaruh panjang sambungan lewatan pada balok beton bertulang terhadap kuat lenturnya, dengan variasi panjang sambungan 300 mm, 325 mm, dan 350 mm. Hasilnya menunjukkan bahwa semakin panjang sambungan lewatan, semakin besar momen lentur yang dapat ditahan oleh balok. Pola retak yang terbentuk adalah retak lentur.
Bab I Pendahuluan menjelaskan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan batasan masalah dari praktikum Fisika Dasar I. Tujuan penelitian adalah mempelajari penggunaan alat ukur dan konsep-konsep fisika dasar melalui serangkaian eksperimen laboratorium. Batasan masalahnya mencakup modul-modul eksperimen tertentu mengenai ukuran dasar, gerak lurus, mekanika, gelomb
Dokumen tersebut membahas tentang pengujian tarik-tekan pada logam, yang bertujuan untuk mengetahui kekuatan dan sifat mekanik logam. Ia menjelaskan fungsi, konstruksi mesin uji, standarisasi bahan uji, dan proses pengujian tarik-tekan pada logam.
Laporan praktikum fisika dasar mengenai percobaan pesawat Atwood. Percobaan ini bertujuan mempelajari hukum Newton, gerak beraturan dan momen inersia. Metode kerjanya menggunakan dua keping berbeda massa yang dijatuhkan secara bersamaan menggunakan pesawat Atwood. Hasilnya digunakan untuk menghitung kecepatan, percepatan, dan momen inersia.
Presentasi ini membahas percobaan fisika yang meliputi alat ukur besaran listrik seperti amperemeter, gerak jatuh bebas dengan percepatan gravitasi konstan, dan gerak osilasi bandul. Tujuan percobaan adalah menentukan percepatan gravitasi dan memahami konsep gerak osilasi dan jatuh bebas. Percobaan menggunakan alat seperti tiang berskala, batang berlubang, dan stopwatch. Hasilnya menunjukkan massa tidak mempengaru
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran dasar pada benda padat dengan cara statis dan dinamis menggunakan alat ukur seperti jangka sorong, mikrometer sekrup, dan neraca. Terdapat penjelasan tentang hukum Archimedes dan rumus-rumus yang digunakan untuk menghitung volume, massa jenis, dan menentukan jenis benda.
BAB III menjelaskan alat, bahan, dan prosedur praktikum untuk percobaan fisika dasar termasuk pesawat Atwood, modulus elastisitas, resonansi bandul dan pegas, hambatan listrik, elektromagnet, dan kalorimeter. Berbagai alat ukur seperti jangka sorong, mikrometer, termometer digunakan untuk mengukur panjang, waktu, dan suhu. Prosedur praktikum mencakup pengaturan peralatan, pencatatan data ukuran, dan peng
Dokumen tersebut merupakan bab pendahuluan dari laporan praktikum fisika dasar yang membahas latar belakang, tujuan, perumusan masalah, pembatasan masalah dan asumsi, serta sistematika penulisan laporan praktikum yang terdiri atas enam bab.
Bab V laporan ini membahas analisis beberapa percobaan fisika dasar seperti pengukuran, pesawat Atwood, modulus elastisitas, resonansi bandul sederhana dan pegas heliks, hambatan listrik, elektromagnet, dan kalorimeter. Hasil analisis menunjukkan pengaruh berbagai faktor terhadap hasil percobaan.
Modul1 mikael timotius kenny 2015041002Michael Kenny
Modul ini membahas pengukuran regangan menggunakan strain gauge. Terdapat tiga sistem pengujian yaitu sistem tarik, torsi, dan bending. Strain gauge ditempelkan pada benda uji untuk mendeteksi perubahan dimensi akibat beban. Hasil pengukuran dibandingkan dengan perhitungan teoritis menggunakan hukum Hooke dan persamaan regangan.
1. Uji tarik digunakan untuk menguji kekuatan suatu bahan dengan memberikan beban gaya yang berlawanan arah secara linier.
2. Uji ini menghasilkan data kekuatan material seperti kekuatan tarik, kuat luluh, keuletan, dan ketangguhan.
3. Faktor yang mempengaruhi kekuatan tarik antara lain kadar karbon, heat treatment, bidang slip, homogenitas, kecepatan pendinginan, dan unsur paduan.
Laporan ini membahas pengujian sifat mekanik logam, khususnya uji tarik dan uji kekerasan. Dilakukan pengukuran kekuatan tarik, batas luluh, dan persentase elongasi pada sampel silinder besi, aluminium, dan plat besi. Hasilnya digunakan untuk mengetahui sifat mekanis masing-masing bahan."
Tiga kalimat:
Penelitian ini menguji pengaruh panjang sambungan lewatan pada balok beton bertulang terhadap kuat lenturnya, dengan variasi panjang sambungan 300 mm, 325 mm, dan 350 mm. Hasilnya menunjukkan bahwa semakin panjang sambungan lewatan, semakin besar momen lentur yang dapat ditahan oleh balok. Pola retak yang terbentuk adalah retak lentur.
Bab I Pendahuluan menjelaskan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan batasan masalah dari praktikum Fisika Dasar I. Tujuan penelitian adalah mempelajari penggunaan alat ukur dan konsep-konsep fisika dasar melalui serangkaian eksperimen laboratorium. Batasan masalahnya mencakup modul-modul eksperimen tertentu mengenai ukuran dasar, gerak lurus, mekanika, gelomb
Dokumen tersebut membahas tentang pengujian tarik-tekan pada logam, yang bertujuan untuk mengetahui kekuatan dan sifat mekanik logam. Ia menjelaskan fungsi, konstruksi mesin uji, standarisasi bahan uji, dan proses pengujian tarik-tekan pada logam.
Laporan praktikum fisika dasar mengenai percobaan pesawat Atwood. Percobaan ini bertujuan mempelajari hukum Newton, gerak beraturan dan momen inersia. Metode kerjanya menggunakan dua keping berbeda massa yang dijatuhkan secara bersamaan menggunakan pesawat Atwood. Hasilnya digunakan untuk menghitung kecepatan, percepatan, dan momen inersia.
Presentasi ini membahas percobaan fisika yang meliputi alat ukur besaran listrik seperti amperemeter, gerak jatuh bebas dengan percepatan gravitasi konstan, dan gerak osilasi bandul. Tujuan percobaan adalah menentukan percepatan gravitasi dan memahami konsep gerak osilasi dan jatuh bebas. Percobaan menggunakan alat seperti tiang berskala, batang berlubang, dan stopwatch. Hasilnya menunjukkan massa tidak mempengaru
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran dasar pada benda padat dengan cara statis dan dinamis menggunakan alat ukur seperti jangka sorong, mikrometer sekrup, dan neraca. Terdapat penjelasan tentang hukum Archimedes dan rumus-rumus yang digunakan untuk menghitung volume, massa jenis, dan menentukan jenis benda.
BAB III menjelaskan alat, bahan, dan prosedur praktikum untuk percobaan fisika dasar termasuk pesawat Atwood, modulus elastisitas, resonansi bandul dan pegas, hambatan listrik, elektromagnet, dan kalorimeter. Berbagai alat ukur seperti jangka sorong, mikrometer, termometer digunakan untuk mengukur panjang, waktu, dan suhu. Prosedur praktikum mencakup pengaturan peralatan, pencatatan data ukuran, dan peng
Dokumen tersebut berisi daftar tabel yang terdiri atas tabel-tabel pengukuran dasar, pesawat Atwood konvensional dan modern, pengukuran pada kayu berukuran besar, sedang dan kecil, hubungan antara periode, panjang dan massa pada oscillator harmonik sederhana, serta tabel periode dan frekuensi pada resonansi bandul sederhana.
Bab III memuat penjelasan tentang tata cara praktikum di laboratorium fisika dasar. Terdapat 8 percobaan utama yaitu pengukuran dasar, pesawat Atwood, modulus elastisitas, bandul sederhana, resonansi pada pegas heliks, hambatan listrik, elektromagnet, dan kalorimeter. Setiap percobaan memiliki alat dan bahan khusus serta langkah-langkah pelaksanaannya.
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Pengukuran dasar menggunakan alat ukur seperti mistar dan mikrometer
2. Pesawat Atwood yang menjelaskan hubungan antara tegangan, energi potensial, dan energi kinetik
3. Hukum-hukum gerak Newton tentang gaya dan percepatan
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
Bab vi
1. VI-147
BAB VI
KESIMPULAN
6.1 Pengukuran Dasar
1. Jangka sorong digunakan untuk mengukur
panjang, lebar, dantebal.
2. Micrometer skrup hanya dapat mengukur tebal
saja.
3. Neraca Teknis hanya digunakan untuk mengukur
benda kerja.
4. Mikrometer skrup memiliki tingkat ketelitian
yang lebih baik dari pada jangka sorong untuk
mengukur tebal 0.01 mm (micrometer skrup) : 0.5
mm (jangka sorong)
5. Pengukuran dilakukan sebanyak 5 (lima) kali
untuk mendapatkan nilai yang seakurat mungkin.
6. Hasil Pengukuran yang berbeda karena tidak
ratanya permukaan benda kerja tersebut.
7. Rata – rata panjang benda kerja 1 (Kuningan)
adalah 45.03 mm.
Rata – rata lebar benda kerja 1 (Kuningan) adalah
25.08 mm
2. BAB VI KESIMPULAN KEL 21
LABORATORIUM FISIKA DASAR 2014/2015 VI- 148
Rata – rata tebal benda kerja 1 (Kuningan) adalah
15.46 mm
8. Rata – rata panjang benda kerja 2 adalah 49.30
mm.
Rata – rata lebar benda kerja2 adalah 30.5 mm
Rata – rata tebal benda kerja 2 adalah 18.63 mm
9. Rata –rata panjang benda kerja 3 adalah 32.33
mm.
Rata – rata lebar benda kerja 3adalah 15.27 mm
Rata – rata tebal benda kerja 3adalah 9.42 mm
10. Berat benda kerja 1 adalah 166.51 gr
Berat benda kerja 2 adalah 190.9 gr
Berat benda kerja 3 adalah 49.6 gr
6.2 Pesawat Atwood modern dan Konvensional
1. Teori Gerak Lurus Beraturan tidak sesuai dengan
kenyataan karena beberapa factor dalam
pengukuran salah satunya kurang teliti dalam
mencatat waktu
2. Terbuktinya Hukum Newton II yang menyatakan
∑ F = m . a . Ketika beban ditambah maka gerak
benda semakin cepat. Pada pesawat atwood
konvensional.
3. BAB VI KESIMPULAN KEL 21
LABORATORIUM FISIKA DASAR 2014/2015 VI- 149
3. Dalam GLB pergerakan konstan sesuai dengan
akselerasi
4. Dalam GLBB percepatan konstan sesuai dengan
teori GLBB
5. Lebih teliti pada percobaan agar memberikan
hasil yang lebihbaikatauakurat.
6.3 Modulus Elastisitas
1. Hal-hal yang mempengaruhi nilai keelastisan
suatu benda adalah luas penampang, panjang
batang dan pertambah panjang
2. Nilai pelenturan dari ketiga batang mengalami
kenaikan dan penambahan beban
3. Adanya perubahan rasio yang berbeda antara
penambahan beban dan pengurangan beban
karena benda membutuhkan waktu untuk
kembali ke bentuk semula
4. Tidak berbanding lurus antara pelenturan dan
beban
5. Jenis batang mempengaruhi elastisitas dari
batang tersebut.
5. BAB VI KESIMPULAN KEL 21
LABORATORIUM FISIKA DASAR 2014/2015 VI- 151
6.4 Bandul Sederhana dan Resonansi Bandul
Sederhana
1. Massa beban dapat mempengaruhi kecepatan.
2. Ada peningkatan kecepatan terhadap waktu dalam
keadaan percepatan tetap.
3. Beban tambahan pada percobaan berpengaruh
pada kecepatan dan waktu tempuh.
6.5 Resonansi Pada Pegas Heliks
1. Percobaan menggunakan pasak penumpu yang
menggunakan tangan tidak akurat.
2. Untuk menentukan frekuensi digunakkan
rumus 1/T0
3. Ayunan, massa dan waktu dapat
mempengaruhi perioda.
6.6 Hambatan Listrik
1. Kuat arus berbanding lurus dengan tegangan
dan berbanding terbalik dengan hambatan
listriknya
2. Hambatan berbanding terbalik dengan beda
potensial, jika hambatan besar maka beda
potensial akan kecil
6. BAB VI KESIMPULAN KEL 21
LABORATORIUM FISIKA DASAR 2014/2015 VI- 152
3. Besar hambatan kawat penghantar akan
berbanding terbalik dengan luas penampang,
karena hambatan makin kecil jika luas
penampangnya besar
4. Besar hambatan kawat sebanding dengan
panjang penghantar tersebut. Bila kawat
penghantar sangat panjang, maka tegangan
listrik akan turun diakibatkan energi yang
diperlukan sangat besar ketika melewati kawat
tersebut
5. Kawat dengan jenis berbeda akan berbeda pula
hambatannya
6.7 Elektromagnet
1. Penambahan voltase berpengaruh pada medan
magnet.
2. Arus listrikk dari catu daya berpengaruh pada
medan magnet.
3. Besar medan magnet dapat dipengaruhi oleh
banyaknya serbuk besi dan kuat arus.
7. BAB VI KESIMPULAN KEL 21
LABORATORIUM FISIKA DASAR 2014/2015 VI- 153
6.7 Kalorimeter
1. Penambahan kalor akan menambah suhu zat.
2. Pengurangan kalor akan mengurangi suhu
zat.
3. Kalorimeter alat untuk mengukur kalor jenis
suatu zat.
4. Perpindahan kalor yang terjadi dengan cara
konduksi yaitu dari perpindahan kalor zat ke
lingkkungan yang dilalui.