Dokumen 1 kurikulum SMP Negeri 3 pringgabaya dalam Kondisi KhususKahar Muzakkir
Pandemi covid-19 yang melanda dunia saat ini menghantam hampir di semua lini kehidupan manusia, termasuk dunia pendidikan. Pandemi covid-19 merupakan bencana yang tidak hanya melanda negara kita tetapi hampir di seluruh belahan dunia. Hal ini menyebabkan kondisi menjadi tidak normal, darurat atau dalam istilah dunia pendidikan disebut sebagai kondisi khusus. Kondisi Khusus adalah suatu keadaan bencana yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah.
Dalam keadaan khusus atau darurat, tentu saja semua berjalan tidak seperti pada situasi normal termasuk pelaksanaan kurikulum di satuan pendidikan.
Dokumen kerangka dasar (landasan hukum) bisa didownload di http://www.al-maududy.com/2020/08/kerangka-dasar-penyusunan-kurikulum.html
Dokumen 1 kurikulum SMP Negeri 3 pringgabaya dalam Kondisi KhususKahar Muzakkir
Pandemi covid-19 yang melanda dunia saat ini menghantam hampir di semua lini kehidupan manusia, termasuk dunia pendidikan. Pandemi covid-19 merupakan bencana yang tidak hanya melanda negara kita tetapi hampir di seluruh belahan dunia. Hal ini menyebabkan kondisi menjadi tidak normal, darurat atau dalam istilah dunia pendidikan disebut sebagai kondisi khusus. Kondisi Khusus adalah suatu keadaan bencana yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah.
Dalam keadaan khusus atau darurat, tentu saja semua berjalan tidak seperti pada situasi normal termasuk pelaksanaan kurikulum di satuan pendidikan.
Dokumen kerangka dasar (landasan hukum) bisa didownload di http://www.al-maududy.com/2020/08/kerangka-dasar-penyusunan-kurikulum.html
Pengembangan KTSP sebagai bentuk dan pola rancagan, pelaksanaan, dan layanan proses pembelajaran amat penting dilakukan oleh suatu insatnsi pendidikan secara teratur dan terprogram.
Gambaran manajerial suatu sekolah antara lain lewat pola pengembangan yang dilakukannya.
Petunjuk Teknis Pendampingan dan Pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMPIWAN SUKMA NURICHT
PETUNJUK TEKNIS PENDAMPINGAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 DI SMP TAHUN PELAJARAN 2014/2015.
Hak cipta oleh :Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama
Tahun 2014
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
1. 1
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nonomor 32 Tahun 2013 sebagai pengganti PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan bahwa setiap satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah harus menyusun kurikulum dengan mengacu kepada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan, serta berpedoman pada panduan penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang diterbitkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Dengan terbitnya beberapa Peraturan Menteri Pendidikan Nasional yang berkaitan dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP), maka pengembangan kurikulum harus pula mengacu pada 8 SNP yaitu Standar Isi (SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Proses, Standar Pengelolaan, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pembiayaan, dan Standar Penilaian Pendidikan.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan, yang berfungsi sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik.
KTSP jenjang pendidikan dasar dan menengah dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah. Dokumen KTSP terdiri atas dokumen I dan dokumen II. Dokumen I meliputi komponen KTSP yaitu tujuan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan
2. 2
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015
kurikulum, serta kalender pendidikan, dan dokumen II meliputi silabus seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, untuk semua tingkat kelas. Sebelum mengembangkan KTSP, sekolah perlu melakukan analisis konteks yang meliputi analisis SNP, analisis kondisi yang ada di satuan pendidikan, dan analisis kondisi lingkungan eksternal satuan pendidikan.
SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Kota Tangerang adalah satuan pendidikan yang melaksanakan fungsi dan memberikan layanan pendidikan serta menyelenggarakan pendidikan jalur formal jenjang menengah Atas yang memerlukan adanya suatu program yang jelas dan dipahami oleh semua pihak baik pihak internal maupun eksternal sekolah.. Atas dasar itulah SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Kota Tangerang memandang perlu untuk mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melalui KTSP ini sekolah dapat melaksanakan program pendidikannya sesuai dengan karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik.
Dengan tersusunnya dokumen KTSP ini, SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Kota Tangerang akan menjadi sekolah yang memiliki kurikulum yang disesuaikan dengan karakter dan kondisi lingkungan sekolah, sehingga terselenggara proses pendidikan yang berbasis lingkungan sekolah dengan mengembangkan berbagai keunggulan-keunggulan lokal.
Kondisi Ideal yang diharapkan tercapai di SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Kota Tangerang adalah terpenuhinya 8 (delapan) standar nasional pendidikan, sehingga penyelenggaraan pendidikan yang bermutu dan hasil pendidikan yang bermutu pula dapat tercapai.
Namun demikian, kondisi nyata saat ini SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Kota Tangerang masih harus terus berbenah dan mengupayakan
3. 3
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015
pemenuhan delapan standar pendidikan. Secara rinci kondisi nyata SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Kota Tangerang adalah sebagai berikut:
1. Standar Isi
1.1. Pelaksanaan KTSP baru terlaksana 8 (delapan) komponen dari 9 (sembilan) komponen yang harus dilaksanakan
1.2. Pengembangan KTSP baru dilakukan oleh guru, belum melibatkan berbagai pihak
1.3. Pengembangan muatan lokal baru dilakukan oleh guru, belum melibatkan unsur-unsur lain yang memiliki kompetensi mengembangkan muatan lokal
1.4. Pengembangan diri belum secara optimal dilaksanakan sekolah
1.5. Belum semua guru memberikan pembelajaran yang meliputi TM, KT dan KMTT
2. Standar proses
2.1. Belum semua silabus dan RPP (baru 75%) dikembangkan secara mandiri oleh guru
2.2. Baru 85% silabus dan RPP yang disusun guru memenuhi kaidah- kaidah/rambu-rambu penyusunan silabus dan RPP
2.3. Baru 50% proses pembelajaran menggunanan pendekatan saintinfik
2.4. Pelaksanaan supervisi kelas (class visit) belum berjalan secara optmal
2.5. Pelaksanaan evaluasi PBM belum secara baik dan benar terlaksana
4. 4
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015
3. Standar Kompetensi Lulusan
3.1. Ketuntasan belajar (KKM) sebesar 75%
3.2. Pengalaman peserta didik dalam diskusi, pemecahan masalah dan memanfaatkan sumber belajar masih minim
3.3. Pengalaman peserta didik dalam melakukan kunjungan-kunjungan dan penggunaan internet untuk mendapatkan informasi berbagai hal masih minim
3.4. Pengalamam peserta didik dalam mengekpresikan diri dan karyanya melalui seni dan budaya masih rendah
3.5. Sekolah masih kurang mendapatkan penghargaan dan medali dalam berbagai kejuaraan
3.6. Masih sedikit lulusan yang dapt melanjutkan ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) karena belum mampu bersaing
4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
4.1. Kurang dari 50% guru yang telah memiliki pengalaman mengajar lebih dari 10 tahun
4.2. Sekolah baru 40% mampu mengantarkan lulusannya melanjutkan ke PTN
4.3. Kepala sekolah belum mampu menggalang dana secara mandiri untuk menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler
4.4. Sekolah belum memiliki pustakawan, laboran yang sesuai dengan latar belakang pendidikannya
5. 5
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015
5. Standar Sarana Prasarana
5.1. Luas lahan telah sesuai dengan ketentuan yang ada dalam standar
5.2. Belum memiliki ruang Laboratorium Kimia, Fisika, dan Biologi yang terpisah
5.3. Memiliki Laboratorium Bahasa yang sesuai standar
5.4. Belum memiliki gudang dengan ukuran yang sesuai standar
6. Standar Pengelolaan
6.1. Misi belum sepenuhnya mendukung tercapainya Visi sekolah
6.2. Struktur organisasi belum dilengkapi dengan uraian tugas yang lengkap
6.3. Baru 85% program sekolah terlaksana
7. Standar Pembiayaan
7.1. Belum ada insentif untuk kegitan Remedial dan pengayaan bagi guru honorer
7.2. Laporan keuangan belum disampaikan kesemua yang berkempentingan
8. Standar Penilaian
8.1. Baru 80% guru mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian
8.2. Baru 50% menggunakan tehnik penilaian yang beragam
6. 6
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015
Potensi dan karakteristik yang dimiliki SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Kota Tangerang diantaranya adalah :
1. Sumber Daya Manusia yaitu semua pendidik berlatar belakang minimal S-1, dengan latar belakang sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya, memiliki komitmen untuk terus memajukan dan mengembangkan potensi yang dimilikinya
2. Dukungan dan partisipasi masyarakat sangat tinggi
3. Adanya dukungan dari dunia usaha dan dunia kerja
4. Potensi daerah yang berada di daerah pertanian dan industri memungkinkan untuk pengembangan muatan lokal
B. DASAR HUKUM
1. Undang-undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
3. Permendikbud No. 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan.
4. Permendikbud No. 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi.
5. Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses.
6. Permendikbud No. 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian.
7. 7
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015
7. Permendikbud No. 71 Tahun 2013 tentang Buku Teks dan Buku Panduan Guru.
8. Permendikbud No. 81A Tahun 2013 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum 2013.
9. Permen No. 59 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.
10. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Banten Nomor 420/282- Dispend/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2014/2015 bagi Sekolah di Lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi Banten.
11. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Nomor 426/1480-Dis.Pend tentang Kalender Pendidikan bagi sekolah pada Tahun Pelajaran 2014-2015.
12. Keputusan Kepala Sekolah No. 057/A-2/SMA-Ashd/VII/2014 Tentang Kalender Pendidikan SMA Manbaúl Ulum Asshiddiqiyah Kota Tangerang Tahun Pelajaran 2014/2015.
C. TUJUAN PENYUSUNAN DOKUMEN KTSP
Tujuan penyusunan Dokumen Kurikulum SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Kota Tangerang ini adalah:
1. Menyamakan persepsi kepala sekolah, guru, TU, peserta dan Komite sekolah tentang berbagai peraturan dan perundang-undangan yang mendasari implementasi kurikulum 2013.
8. 8
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015
2. Sebagai acuan atau pedoman penyelenggaraan pembelajaran di SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Kota Tangerang. Dengan harapan agar pembelajaran di SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Kota Tangerang ini dapat terlaksana dengan baik dan efektif sehingga mampu mengantarkan peserta didik menguasai Standar Kompetensi Lulusan yang ditetapkan, yang mencakup ketiga ranah yaitu Kognitif, Afektif dan Psikomotor.
3. Sebagai panduman implementasi kurikulum 2013 untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.
D. PRINSIP PENGEMBANGAN
Kurikulum SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Kota Tangerang dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dibawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan Propinsi Banten. Pengembangan kurikulum SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Kota Tangerang mengacu pada standar isi dan standar kelulusan dan berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP, serta memperhatikan pertimbangan komite sekolah.
Kurikulum SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Kota Tangerang dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagi berikut:
9. 9
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015
1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia
Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. KTSP disusun agar semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia.
2. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
Kemampuan peserta didik yang diperlukan yaitu antara lain kemampuan berkomunikasi, berpikir kritis dan kreatif dengan mempertimbangkan nilai dan moral Pancasila agar menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab, toleran dalam keberagaman, mampu hidup dalam masyarakat global, memiliki minat luas dalam kehidupan dan kesiapan untuk bekerja, kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya, dan peduli terhadap lingkungan. Kurikulum harus mampu menjawab tantangan ini sehingga perlu mengembangkan kemampuan-kemampuan ini dalam proses pembelajaran.
3. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan Minat sesuai dengan Tingkat Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia secara holistik yang memungkinkan potensidiri (afektif, kognitif, psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual, emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.
10. 10
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015
4. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah dan Lingkungan
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan,dan karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum perlu memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah.
5. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.
6. Tuntutan Dunia Kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
11. 11
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015
7. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
8. Agama
Kurikulum dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman, taqwa, serta akhlak mulia dan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh karena itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran ikut mendukung peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia.
9. Dinamika Perkembangan Global
Kurikulum menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antar bangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.
12. 12
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015
10. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan
Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Oleh karena itu, kurikulum harus menumbuh kembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.
11. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristiksosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkan terlebih dahulu sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.
12. Kesetaraan Jender
Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap dan perilaku yang berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan jender.
13. Karakteristik Satuan Pendidikan
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan pendidikan.