UU pertama dari sektor pendidikan yg menjabarkan konsep dasar dan ruang lingkup sektor pendidikan. UU Sisdiknas ini adalah model dari suatu sektor yg mampu menjabarkan tugas pokoknya dalam peraturan perundangan RI utk mengoperasionalisasi Sistem Pendidikan.
UU pertama dari sektor pendidikan yg menjabarkan konsep dasar dan ruang lingkup sektor pendidikan. UU Sisdiknas ini adalah model dari suatu sektor yg mampu menjabarkan tugas pokoknya dalam peraturan perundangan RI utk mengoperasionalisasi Sistem Pendidikan.
Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter dalam Kajian InfografisIWAN SUKMA NURICHT
Infografis Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), sesuai dalam
Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter hadir dengan pertimbangan bahwa dalam rangka mewujudkan bangsa yang berbudaya melalui penguatan nilai-nilai religius, jujur, toleran, disiplin, bekerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan bertanggung jawab, pemerintah memandang perlu penguatan pendidikan karakter. Maka atas dasar pertimbangan tersebut, pada tanggal 6 September 2017, Presiden Joko Widodo telah menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter.
Perpres 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter disebutkan, Penguatan Pendidikan Karakter yang selanjutnya disingkat PPK adalah gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga dengan pelibatan dan kerja sama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).
Lampiran I Permendikbud No 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 SMP/MTs berisi Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMP/MTs termasuk didalamnya KI dan KD Kurikulum 2013 semua mapel SMP/MTs
Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter dalam Kajian InfografisIWAN SUKMA NURICHT
Infografis Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), sesuai dalam
Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter hadir dengan pertimbangan bahwa dalam rangka mewujudkan bangsa yang berbudaya melalui penguatan nilai-nilai religius, jujur, toleran, disiplin, bekerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan bertanggung jawab, pemerintah memandang perlu penguatan pendidikan karakter. Maka atas dasar pertimbangan tersebut, pada tanggal 6 September 2017, Presiden Joko Widodo telah menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter.
Perpres 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter disebutkan, Penguatan Pendidikan Karakter yang selanjutnya disingkat PPK adalah gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga dengan pelibatan dan kerja sama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).
Lampiran I Permendikbud No 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 SMP/MTs berisi Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMP/MTs termasuk didalamnya KI dan KD Kurikulum 2013 semua mapel SMP/MTs
Lampiran I a permen nomor 59 tahun 2014 tentang kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (kompetensi inti SMA/MA). Sebagai pengganti permen nomor 69 tahun 2013.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
BAB III
1. 16
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
SMA MANBA’UL ULUM ASSHIDDIQIYAH KOTA TANGERANG
A. KERANGKA DASAR KURIKUKUM
1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya. Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional. Pada dasarnya tidak ada satu pun filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut:
a. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian
2. 17
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015
kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum. Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik, Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.
b. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan dimasa lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik. Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional dan kecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis serta kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013 memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa bangga,
3. 18
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015
diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa kini.
c. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini mewajibkan kurikulum memiliki nama mata pelajaran yang sama dengan nama disiplin ilmu, selalu bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kecemerlangan akademik.
d. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and social reconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di masyarakat, dan untuk membangun kehidupan masyarakat demokratis yang lebih baik.
Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi sebagaimana di atas dalam mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam beragama, seni, kreativitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai dengan diri seorang peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan ummat manusia.
4. 19
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015
2. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar” (standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-based curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar nasional sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak. Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan guru (taught curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.
3. Landasan Yuridis
Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah:
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem PendidikanNasional;
5. 20
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015
c. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional, beserta segala ketentuan yang dituangkanRencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional; dan
d. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan PemerintahNomor 19 Tahun2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
II. MUATAN KURIKULUM
SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Kota Tangerang pada Tahun Pelajaran 2014/2015 menerapkan dua kurikulum sekaligus, yaitu kurikukum 2013 untuk kelas X dan XI, sedangkan kelas XII masih menggunakan kurikulum lama, Kurukulum KTSP 2006.
1. MUATAN KURIKUKUM 2013
Untuk mewadahi konsep kesamaan muatan antara Sekolah Menengah Atas, maka dikembangkan Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah, terdiri atas Kelompok Matapelajaran Wajib dan Matapelajaran Pilihan Akademik. Matapelajaran pilihan ini memberi corak kepada fungsi satuan pendidikan, dan didalamnya terdapat pilihan sesuai dengan minat peserta didik. Struktur ini menerapkan prinsip bahwa peserta didik merupakan subjek dalam belajar yang memiliki hak untuk memilih matapelajaran sesuai dengan minatnya.
6. 21
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015
Struktur Kurikulum SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Kota Tangerang terdiri atas : (a) Kelompok Matapelajaran Wajib yaitu kelompok A dan kelompok B; (b) Kelompok Matapelajaran C yaitu pilihan Kelompok Peminatan terdiri atas Matematika dan Ilmu Alam, Ilmu-ilmu Sosial, dan Ilmu-ilmu Bahasa dan Budaya
a. Kelompok Matapelajaran Wajib
Kelompok Matapelajaran Wajib merupakan bagian dari pendidikan umum yaitu pendidikan bagi semua warganegara bertujuan memberikan pengetahuan tentang bangsa, sikap sebagai bangsa, dan kemampuan penting untuk mengembangkan kehidupan pribadi peserta didik, masyarakat dan bangsa. Struktur kelompok matapelajaran wajib dalam kurikulum SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Kota Tangerang adalah sebagai berikut:
Matapelajaran Wajib Kurikulum SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Kota Tangerang
MATA PELAJARAN
ALOKASI WAKTU PER MINGGU
X
XI
XII Kelompok A (Wajib)
1
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
3
3
3
2
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
2
2
2
3
Bahasa Indonesia
4
4
4
4
Matematika
4
4
4
5
Sejarah Indonesia
2
2
2
6
Bahasa Inggris
2
2
2 Kelompok B (Wajib)
7
Seni Budaya
2
2
2
8
Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan
3
3
3
7. 22
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015
9
Prakarya dan Kewirausahaan
2
2
2
Jumlah jam pelajaran Kelompok A dan B per minggu
24
24
24 Kelompok C (Peminatan)
Mata pelajaran Peminatan Akademik
12
16
16
Mata pelajaran Pilihan Lintas Kelompok
6
4
4
JUMLAH ALOKASI WAKTU PER MINGGU
42
44
44
Keterangan:
Matapelajaran Kelompok A dan C adalah kelompok matapelajaranyang kontennya dikembangkan oleh pusat. Matapelajaran Kelompok B adalah kelompok matapelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.
Satu jam pelajaran tatap muka 45 menit per minggu dan mapel yang memiliki alokasi waktu belajar 2 jp/minggu berarti memiliki beban belajar tatap muka 2 X 45 menit per minggu; mapel yang memiliki alokasi waktu belajar 3jp/minggu berarti memiliki beban belajar tatapmuka 3 X 45 menit per minggu; dan seterusnya.
Muatan Lokal dapat memuat Seni dan Bahasa Daerah.
Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu dari yang telah ditetapkan dalam struktur di atas.
Kegiatan ekstra kurikulum terdiri atas Pramuka (wajib), UKS, PMR, dan lainnya sesuai dengan kebutuhan peserta didik di masing-masing satuan.
Jumlah alokasi waktu jam pembelajaran setiap kelas merupakan jumlah minimal yang dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
8. 23
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015
b. Kelompok Matapelajaran Peminatan
Kelompok matapelajaran peminatan bertujuan:
1. untuk memberikankesempatan kepada peserta didik mengembangkan minatnya dalam sekelompok matapelajaran sesuai dengan minat keilmuannya di perguruan tinggi.
2. untuk mengembangkan minatnya terhadapsuatu disiplin ilmu atau ketrampilan tertentu.
Matapelajaran Peminatan dalam Kurikulum SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Kota Tangerang
MATA PELAJARAN
ALOKASI WAKTU PER MINGGU
X
XI
XII Kelompok A dan B (Wajib) 24 24 24
Kelompok C (Peminatan)
Peminatan Matematika dan Ilmu Alam
1
Matematika
3
4
4
2
Biologi
3
4
4
3
Fisika
3
4
4
4
Kimia
3
4
4 Peminatan Ilmu-ilmu Sosial
1
Geografi
3
4
4
2
Sejarah
3
4
4
3
Sosiologi
3
4
4
4
Ekonomi
3
4
4 Matapelajaran Pilihan
Pilihan Lintas Kelompok Peminatan
6
4
4
Jumlah Jam pelajaran yang tersedia per minggu
48
56
56
Jumlah Jam pelajaran yang harus ditempuh per minggu
42
44
44
9. 24
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015
c. Pilihan Kelompok Peminatan dan Pilihan Matapelajaran Lintas Kelompok Peminatan
Kurikulum SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Kota Tangerang dirancang untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik belajar berdasarkan minat mereka. Struktur kurikulum memperkenankan peserta didik melakukan pilihan dalam bentuk pilihan Kelompok Peminatan dan pilihan Matapelajaran antar Kelompok Peminatan. Kelompok Peminatan yang dipilih peserta didik terdiri atas kelompok Matematika dan Ilmu Alam, dan Ilmu-ilmu Sosial. Sejak medaftar ke SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Kota Tangerang, di Kelas X seseorang peserta didik sudah harus memilih kelompok peminatan mana yang akan dimasuki.
Pemilihan Kelompok Peminatan berdasarkan nilai rapor SMP/MTs, nilai ujian nasional SMP/MTs, rekomendasi guru bimbingan dan konseling di SMP, dan hasil tes penempatan (placement test) ketika mendaftar di SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Kota Tangerang. Pada semester kedua di Kelas X, seorang peserta didik masih mungkin mengubah Kelompok Peminatan, berdasarkan hasil pembelajaran di semester pertama dan rekomendasi guru bimbingan dan konseling. Semua matapelajaran yang terdapat pada satu Kelompok Peminatan wajib diikuti oleh peserta didik. Selain mengikuti seluruh matapelajaran di Kelompok Peminatan, setiap peserta didik harus mengikuti matapelajaran tertentu untuk lintas minat dan/atau pendalaman minat sebanyak 6 jam pelajaran di Kelas X dan 4 jam pelajaran di Kelas XI dan XII. Matapelajaran lintas minat yang dipilih sebaiknya tetap dari Kelas X sampai dengan XII. Di Kelas X, jumlah jam
10. 25
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015
pelajaran pilihan antar Kelompok Peminatan perminggu 6 jam pelajaran, dapat diambil dengan pilihan sebagai berikut:
1) Dua matapelajaran (masing-masing 3 jam pelajaran) dari satu Kelompok Peminatan yang sama di luar Kelompok Peminatan pilihan, atau
2) Satu matapelajaran di masing-masing Kelompok Peminatan di luar Kelompok Peminatan pilihan.
3) Matapelajaran yang dibuka di SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Kota Tangerang sebagai matapelajaran lintas minat adalah Conversation, Bahasa Arab, Bahasa Jepang, dan Kitab Salaf
2. MUATAN KURIKULUM LAMA (2006) KTSP
Struktur Kurikulum XII Program IPA
a. Mata Pelajaran Kelas XII Program IPA, terdiri atas:
13 mata pelajaran;
muatan lokal;
program pengembangan diri.
b. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit.
c. Pembelajaran dilaksanakan di pagi hari
Struktur Kurikulum Kelas XII Program IPS
a. Mata Pelajaran Kelas XII Program IPS, terdiri atas:
13 mata pelajaran,
muatan lokal
program pengembangan diri.
11. 26
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015
b. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit.
c. Pembelajaran dilaksanakan pada pagi hari.
Struktur Kurikulum Kelas XII IPA
Komponen
Alokasi Waktu
Smt 1
Smt 2
A. Mata Pelajaran
1.
Pendidikan Agama
2
2
2.
Pendidikan Kewarganegaraan
2
2
3.
Bahasa Indonesia
4
4
4.
Bahasa Inggris
4
4
5.
Matematika
4
4
6.
Fisika
4
4
7.
Biologi
4
4
8.
Kimia
4
4
9.
Sejarah
2
2
10.
Seni Budaya
2
2
11.
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
2
2
12.
Teknologi Informasi dan Komunikasi
2
2
13.
Bahasa Jepang
2
2
14.
Bahasa Arab
2
2
B. Muatan Lokal
Bahasa Jepang
2
2
C. Pengembangan Diri
2*)
2*)
Jumlah
40
40
12. 27
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015
Struktur Kurikulum Kelas XII IPS
Komponen
Alokasi Waktu
Smt 1
Smt 2
A. Mata Pelajaran
1.
Pendidikan Agama
2
2
2.
Pendidikan Kewarganegaraan
2
2
3.
Bahasa Indonesia
4
4
4.
Bahasa Inggris
4
4
5.
Matematika
4
4
6.
Sejarah
3
3
7.
Geografi
3
3
8.
Ekonomi
4
4
9.
Sosiologi
4
4
10.
Seni Budaya
2
2
11.
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
2
2
12.
Teknologi Informasi dan Komunikasi
2
2
13.
Bahasa Arab
2
2
B. Muatan Lokal
Bahasa Jepang
2
2
C. Pengembangan Diri
2*)
2*)
Jumlah
40
40
C. MUATAN LOKAL
Muatan lokal merupakan bahan kajian pada satuan pendidikan yang berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal yang dimaksudkan untuk membentuk pemahaman peserta didik terhadap potensi di daerah tempat tinggalnya.
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk
13. 28
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015
keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan
Pengembangan muatan lokal di SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Kota Tangerang memperhatikan beberapa prinsip pengembangan sebagai berikut:
1. Utuh : Pengembangan pendidikan muatan lokal dilakukan berdasarkan pendidikan berbasis kompetensi, kinerja, dan kecakapan hidup.
2. Kontekstual : Pengembangan pendidikan muatan lokal dilakukan berdasarkan budaya, potensi, dan masalah daerah.
3. Terpadu : Pendidikan muatan lokal dipadukan dengan lingkungan satuan pendidikan, termasuk terpadu dengan dunia usaha dan industri.
4. Apresiatif : Hasil-hasil pendidikan muatan lokal dirayakan (dalam bentuk pertunjukkan, lomba-lomba, pemberian penghargaan) di level satuan pendidikan dan daerah.
5. Fleksibel : Jenis muatan lokal yang dipilih oleh satuan pendidikan dan pengaturan waktunya bersifat fleksibel sesuai dengan kondisi dan karakteristik satuan pendidikan
Potensi geografis SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Kota Tangerang yang berada di Kawasan kotamadya Tangerang yang sudah menerapkan syariat Islam. Lokasi tepatnya berdekatan dengan Bandar Udara Soekarno Hatta Tangerang dan di wilayah Propisi Banten yang terkenal dengan nuansa Islam akan banyak memberi warna terhadap proses pembelajaran di kelas. Oleh karena
14. 29
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015
itu, program Muatan Lokal yang dipilih adalah yang berkaitan dengan kondisi dan nuansa agamis di lingkungan sekitar sekolah.
Strategi implementasi muatan lokal adalah terintegrasi dalam mata pelajaran Kelompok B (wajib), untuk kelas X dan XI sedangkan untuk kelas XII dilaksanakan secara mandiri melalui matapelajaran Muatan Lokal.
Program Muatan Lokal disusun bekerja sama antara sekolah dengan majelis ta’lim sekitar, kedubes negara-negara Islam. Muatan Lokal ini ini juga sekaligus merupakan unggulan lokal sekolah. Program Muatan Lokal yang wajib diikuti oleh seluruh peserta didik adalah Kitab salaf, Bahasa Jepang, dan Bahasa Arab.
Adapun Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Muatan Lokal Kitab Salaf sebagai berikut:
Kelas X (Kitab Salaf) Kelas X Semester 1
STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
1. Memahami aturan dan prinsip Thaharoh
1.1 Menjelaskan Makna Thoharoh
1.2 Menjelaskan aturan Thaharoh
1.3 Menjelaskan macam-macam thaharoh
2. Memahami dan menerapkan Sholat
2.1 Menjelaskan macam –macam Sholat Wajib dan Sunah
2.2 Menjelaskan Aturan dan tata cara Sholat
2.3 Menjelaskan Hukum Sholat Berjamaah.
15. 30
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015
Kelas X Semester 2
STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
3. Memahami dan menerapkan puasa dan zakat
3.1 Menjelaskan makna puasa dan zakat
3.2 Menjelaskan aturan dan tatacara dalam berpuasa dan berzakat
3.3 Menjelaskan hukum dalam berpuasa dan berzakat
4. Memahami dan menjelaskan tentang Haji
4.1 Menjelaskan makna Haji
4.2 Menjelaskan Rukun dan Syarat Haji
4.3 Menjelaskan Aturan dan tatacara pelaksanaan Haji
Kelas X (Conversation) Kelas X Semester 1
STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
1. Memahami makna dalam percakapan transaksional dan interpersonal dalam konteks kehidupan sehari-hari
1.1 Merespon makna yang terdapat dalam percakapan transaksional (to get things done) dan interpersonal (bersosialisasi) resmi dan tak resmi yang menggunakan ragam bahasa lisan sederhana secara akurat, lancar dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari dan melibatkan tindak tutur: berkenalan, bertemu/berpisah, menyetujui ajakan/tawaran/ undangan, menerima janji, dan membatal-kan janji
1.2 Merespon makna yang terdapat dalam percakapan transaksional (to get things done) dan interpersonal (bersosiali-sasi) resmi dan tak resmi yang mengguna-kan ragam bahasa lisan sederhana secara akurat, lancar dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari dan melibatkan tindak tutur: mengungkapkan perasaan bahagia, menunjukkan perhatian, menunjukkan simpati, dan memberi instruksi
16. 31
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015
2. Memahami makna teks fungsional pendek dan teks monolog sederhana berbentuk recount, narrative dan procedure dalam konteks kehidupan sehari-hari
2.1 Merespon makna secara akurat, lancar dan berterima dalam teks lisan fungsional pendek sederhana (misalnya pengumuman, iklan, undangan dll.) resmi dan tak resmi dalam berbagai konteks kehidupan sehari-hari
2.2 Merespon makna dalam teks monolog sederhana yang menggunakan ragam bahasa lisan secara akurat, lancar dan berterima dalam berbagai konteks kehidupan sehari-hari dalam teks: recount, narrative, dan procedure
3. Mengungkapkan makna dalam percakapan transaksional dan interpersonal dalam konteks kehidupan seharihari.
3.1 Mengung-kapkan makna dalam percakapan transaksional (to get things done) dan interpersonal ( bersosiali-sasi) resmi dan tak resmi secara akurat, lancar dan berterima dengan mengguna-kan ragam bahasa lisan sederhana dalam konteks kehidupan sehari-hari dan melibatkan tindak tutur: berkenalan, bertemu/ berpisah, menyetujui ajakan/ tawaran/ undangan, menerima janji, dan membatalkan janji.
3.2 Mengungkap-kan makna dalam perca-kapan tran-saksional (to get things done) dan interpersonal (bersosialisasi) resmi dan tak resmi secara aku-rat, lancar dan berteri-ma dengan menggunakan ragam ba-hasa lisan sederhana dalam kon-teks kehidu-pan sehari- hari dan meli-batkan tindak tutur: meng- ungkapkan perasaan bahagia, menunjukkan perhatian, menunjukkan simpati, dan member instruksi.
4. Mengungkapkan makna dalam teks fungsional pendek dan monolog berbentuk recount, narrative dan procedure sederhana dalam konteks kehidupan sehari-hari
4.1 Mengung-kapkan makna dalam bentuk teks fungsional pendek (misalnya pengumuman, iklan, undangan dll.) resmi dan tak resmi dengan menggunakan ragam bahasa lisan dalam berbagai konteks kehidupan sehari-hari
4.2 Mengung-kapkan makna dalam teks monolog sederhana dengan menggunakan ragam bahasa lisan secara akurat, lancar dan berterima dalam berbagai konteks kehidupan sehari-hari dalam teks berbentuk: recount, narrative, dan procedure
4.3 Merespon makna dan langkah retorika teks tulis esei secara akurat, lancar dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari dan untuk mengakses ilmu pengetahuan dalam teks berbentuk: recount, narrative, dan procedure
17. 32
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015
Kelas X Semester 2
STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
5. Memahami makna dalam percakapan transaksional dan interpersonal dalam konteks kehidupan sehari-hari
5.1 Merespon makna dalam percakapan transaksional (to get things done) dan interpersonal (bersosialisasi) resmi dan tak resmi secara akurat, lancar dan berterima yang menggunakan ragam bahasa lisan sederhana dalam berbagai konteks kehidupan sehari-hari dan melibatkan tindak tutur: berterima kasih, memuji, dan mengucapkan selamat.
5.2 Merespon makna dalam percakapan transaksional (to get things done) dan interpersonal (bersosialisasi) resmi dan tak resmi secara akurat, lancar dan berterima yang menggunakan ragam bahasa lisan sederhana dalam berbagai konteks kehidupan sehari-hari dan melibatkan tindak tutur: menyatakan rasa terkejut, menyatakan rasa tak percaya, serta menerima undangan, tawaran, dan ajakan
6. Memahami makna dalam teks fungsional pendek dan monolog yang berbentuk narrative, descriptive, dan news item sederhana dalam konteks kehidupan sehari-hari
6.1 Merespon makna yang terdapat dalam teks lisan fungsional pendek sederhana (misalnya pengumuman, iklan, undangan dll.) resmi dan tak resmi secara akurat, lancar dan berterima dalam berbagai konteks kehidupan sehari-hari.
6.2 Merespon makna dalam teks monolog sederhana yang menggunakan ragam bahasa lisan secara akurat, lancar dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari dalam teks berbentuk; narrative, descriptive, dan news item
7. Mengungkapkan makna dalam percakapan transaksional dan interpersonal dalam konteks kehidupan sehari-hari
7.1 Mengungkap-kan makna dalam percakapan transaksional (to get things done) dan interpersonal (bersosialisasi) resmi dan tak resmi secara akurat, lancar dan berterima dengan menggunakan ragam bahasa lisan sederhana dalam konteks kehidupan sehari-hari dan melibatkan tindak tutur: berterima kasih, memuji, dan mengucapkan selamat.
7.2 Mengungkap-kan makna dalam percakapan transaksional (to get things done) dan interpersonal (bersosiali-sasi) resmi dan tak resmi secara akurat, lancar dan berterima dengan mengguna-kan ragam bahasa lisan sederhana dalam konteks kehidupan sehari-hari dan melibatkan tindak tutur: menyatakan rasa terkejut, menyatakan rasa tak percaya, serta menerima undangan, tawaran, dan ajakan
18. 33
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015
8. Mengungkapkan makna dalam teks fungsional pendek dan monolog sederhana berbentuk narrative, descriptive dan news item dalam konteks kehidupan sehari-hari
8.1 Mengungkap-kan makna dalam bentuk teks lisan fungsional pendek (misalnya pengumuman, iklan, undangan dll.) resmi dan tak resmi dengan menggunakan ragam bahasa lisan sederhana dalam berbagai konteks kehidupan sehari-hari.
8.2 Mengungkap-kan makna dalam teks monolog sederhana dengan menggunakan ragam bahasa lisan secara akurat, lancar dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari dalam teks berbentuk: narrative, descriptive, dan news item
Kelas XI (Conversation)
Kelas XI Semester 1
STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
1. Memahami makna dalam percakapan transaksional dan interpersonal resmi dan berlanjut (sustained) dalam konteks kehidupan sehari-hari
1.1 Merespon makna dalam percakapan transaksional (to get things done) dan interpersonal (bersosialisasi) resmi dan berlanjut (sustained) secara akurat, lancar, dan berterima yang menggunakan ragam bahasa lisan dalam konteks kehidupan sehari-hari dan melibatkan tindak tutur: menyampaikan pendapat, meminta pendapat, menyatakan puas, dan menyatakan tidak puas.
1.2 Merespon makna dalam percakapan transaksional (to get things done) dan interpersonal (bersosialisasi) resmi dan berlanjut (sustained) secara akurat, lancar, dan berterima yang menggunakan ragam bahasa lisan dalam konteks kehidupan sehari-hari dan melibatkan tindak tutu: menasehati, memperingatkan, meluluskan permintaan, serta menyatakan perasaan relief, pain, dan pleasure
2. Memahami makna teks fungsional pendek dan monolog berbentuk reports, narrative, dan analytical exposition dalam konteks kehidupan sehari-hari
2.1 Merespon makna yang terdapat dalam teks lisan fungsional pendek resmi dan tak resmi secara akurat, lancar dan berterima dalam berbagai konteks kehidupan sehari-hari.
2.2 Merespon makna dalam teks monolog yang menggunakan ragam bahasa lisan secara akurat, lancar dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari dalam teks berbentuk: report, narrative, dan analytical exposition.
19. 34
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015
3. Mengungkapkan makna dalam teks percakapan transaksional dan interpersonal resmi dan berlanjut (sustained) dalam konteks kehidupan sehari-hari
3.1 Mengungkap-kan makna dalam percakapan transaksional (to get things done) dan interpersonal (bersosialisasi) resmi dan berlanjut (sustained) dengan menggunakan ragam bahasa lisan secara akurat, lancar dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari dan melibatkan tindak tutur: menyampaikan pendapat, meminta pendapat, menyatakan puas, dan menyatakan tidak puas.
3.2 Mengungkap-kan makna dalam percakapan transaksional (to get things done) dan interpersonal (bersosialisasi) resmi dan berlanjut (sustained) dengan menggunakan ragam bahasa lisan secara akurat, lancar dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari dan melibatkan tindak tutur: menasehati, memperingatkan, meluluskan permintaan, serta menyatakan perasaan relief, pain, dan pleasure
4. Mengungkapkan makna dalam teks fungsional pendek dan monolog yang berbentuk report, narrative dan analytical exposition dalam konteks kehidupan sehari-hari
4.1 Mengungkap-kan makna dalam teks lisan fungsional pendek resmi dan tak resmi secara akurat, lancar dan berterima dalam berbagai konteks kehidupan sehari-hari.
4.2 Mengungkap-kan makna dalam teks monolog dengan menggunakan ragam bahasa lisan secara akurat, lancar dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari dalam teks berbentuk: report, narrative, dan analytical exposition.
4.3 Merespon makna dan langkah retorika dalam esei yang menggunakan ragam bahasa tulis secara akurat, lancar dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari dan untuk mengakses ilmu pengetahuan dalam teks berbentuk: report, narrative, dan analytical exposition.
4.4 Mengungkap-kan makna dan langkah retorika dalam esei dengan menggunakan ragam bahasa tulis secara akurat, lancar dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari dalam teks berbentuk: report, narrative, dan analytical exposition .
Kelas XI Semester 2
STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
5. Memahami makna dalam percakapan transaksional dan interpersonal resmi dan berlanjut (sustained) dalam konteks
5.1 Merespon makna dalam percakapan transaksional (to get things done) dan interpersonal (bersosialisasi) resmi dan berlanjut (sustained) yang menggunakan ragam bahasa lisan secara akurat, lancar dan berterima dalam
20. 35
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015
kehidupan sehari-hari
konteks kehidupan sehari-hari dan melibatkan tindak tutur: menyatakan sikap terhadap sesuatu, menyatakan perasaan cinta, dan menyatakan perasaan sedih.
5.2 Merespon makna dalam percakapan transaksional (to get things done) dan interpersonal (bersosialisasi) resmi dan berlanjut (sustained) yang menggunakan ragam bahasa lisan secara akurat, lancar dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari dan melibatkan tindak tutur: menyatakan perasaan malu, menyatakan perasaan marah, dan menyatakan perasaan jengkel
6. Memahami makna dalam teks fungsional pendek dan monolog berbentuk narrative, spoof dan hortatory exposition dalam konteks kehidupan sehari-hari
6.1 Merespon makna dalam teks fungsional pendek resmi dan tak resmi yang menggunakan ragam bahasa lisan secara akurat, lancar dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari.
6.2 Merespon makna dalam teks monolog yang menggunakan ragam bahasa lisan secara akurat, lancar dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari dalam teks berbentuk: narrative, spoof, dan hortatory exposition
7. Mengungkapkan makna dalam teks percakapan transaksional dan interpersonal resmi dan berlanjut (sustained) dalam konteks kehidupan sehari-hari
7.1 Mengungkap-kan makna dalam percakapan transaksional (to get things done) dan interpersonal (bersosialisasi) resmi dan berlanjut (sustained) dengan menggunakan ragam bahasa lisan secara akurat, lancar dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari dan melibatkan tindak tutur: menyatakan sikap terhadap sesuatu, menyatakan perasaan cinta, dan menyatakan perasaan sedih.
7.2 Mengungkap-kan makna dalam percakapan transaksional (to get things done) dan interpersonal (bersosialisasi) resmi dan berlanjut (sustained) yang menggunakan ragam bahasa lisan secara akurat, lancar dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari dan melibatkan tindak tutur: menyatakan perasaan malu, menyatakan perasaan marah, dan menyatakan perasaan jengkel.
8. Mengungkapkan makna dalam teks fungsional pendek dan esei berbentuk narrative, spoof dan hortatory exposition dalam konteks kehidupan sehari-hari
8.1 Mengungkap-kan makna dalam teks fungsional pendek resmi dan tak resmi dengan menggunakan ragam bahasa lisan secara akurat, lancar dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari.
8.2 Mengungkap-kan makna dalam esei dengan mengguna-kan ragam bahasa lisan secara akurat, lancar dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari dalam teks berbentuk: narrative, spoof, dan hortatory exposition.
21. 36
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015
8.3 Merespon makna dan langkah retorika dalam esei yang menggunakan ragam bahasa tulis secara akurat, lancar dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari dan untuk mengakses ilmu pengetahuan dalam teks berbentuk narrative, spoof, dan hortatory exposition.
8.4 Mengungkap-kan makna dan langkah retorika dalam esei dengan menggunakan ragam bahasa tulis secara akurat, lancar dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari dalam teks berbentuk: narrative, spoof, dan hortatory exposition.
Kelas XI (Bahasa Arab) Kelas XI Semester 1
STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
1. Memahami wacana lisan berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang identitas diri dan kehidupan sekolah
1.1 Mengidentifikasi bunyi, ujaran (kata, frasa atau kalimat) dalam suatu konteks dengan mencocokkan dan membedakan secara tepat.
1.2 Memperoleh informasi umum, informasi tertentu dan atau rinci dari berbagai bentuk wacana lisan sederhana secara tepat
2. Mengungkapkan informasi secara lisan dalam bentuk paparan atau dialog sederhana tentang identitas diri dan kehidupan sekolah
2.1 Menyampaikan berbagai informasi secara lisan dengan lafal yang tepat dalam kalimat sederhana sesuai konteks yang mencerminkan kecakapan berbahasa yang santun .
2.2 Melakukan dialog sederhana dengan lancar yang mencerminkan kecakapan berkomunikasi santun dan tepat.
3. Memahami wacana tulis berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang identitas diri dan kehidupan sekolah
3.1 Mengidentifikasi bentuk dan tema wacana sederhana secara tepat.
3.2 Memperoleh informasi umum, informasi tertentu dan atau rinci dari wacana tulis sederhana.
3.3 Membaca nyaring kata, frasa dan atau kalimat dalam wacana tertulis sederhana dengan tepat.
4. Mengungkapkan informasi secara tertulis dalam bentuk paparan atau dialog sederhana tentang identitas diri dan kehidupan sekolah
4.1 Menulis kata, frasa,dan kalimat dengan huruf, ejaan dan tanda baca yang tepat.
4.2 Mengungkapkan informasi secara tertulis dalam kalimat sederhana sesuai konteks yang mencerminkan kecakapan menggunakan kata,frasa dengan huruf, ejaan , tanda baca dan struktur yang tepat
22. 37
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015
Kelas XI Semester 2
STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
5. Memahami wacana lisan berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang Kehidupan keluarga dan kehidupan sehari-hari
5.1 Mengidentifikasi bunyi, ujaran (kata, frasa atau kalimat) dalam suatu konteks dengan mencocokkan dan membedakan secara tepat.
5.2 Memperoleh informasi umum, informasi tertentu dan atau rinci dari berbagai bentuk wacana lisan sederhana secara tepat.
6. Mengungkapkan informasi secara lisan dalam bentuk paparan atau dialog sederhana tentang kehidupan keluarga dan kehidupan sehari-hari
6.1 Menyampaikan berbagai informasi secara lisan dengan lafal yang tepat dalam kalimat sederhana sesuai konteks yang mencerminkan kecakapan berbahasa yang santun.
6.2 Melakukan dialog sederhana dengan lancar yang mencerminkan kecakapan berkomunikasi santun dan tepat.
7. Memahami wacana tulis berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang kehidupan keluarga dan kehidupan sehari-hari
7.1 Mengidentifikasi bentuk dan tema wacana sederhana secara tepat.
7.2 Memperoleh informasi umum, informasi tertentu dan atau rinci dari wacana tulis sederhana.
7.3 Membaca nyaring kata, frasa dan atau kalimat dalam wacana tertulis sederhana dengan tepat.
8. Mengungkapkan informasi secara tertulis dalam bentuk paparan atau dialog sederhana tentang kehidupan keluarga dan kehidupan sehari-hari.
8.1 Menulis kata, frasa,dan kalimat dengan huruf, ejaan dan tanda baca yang tepat.
8.2 Mengungkapkan informasi secara tertulis dalam kalimat sederhana sesuai konteks yang mencerminkan kecakapan menggunakan kata, frasa dengan huruf, ejaan , tanda baca dan struktur yang tepat.
Kelas XII (Bahasa Arab) Kelas XII Semester 1
STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
1. Memahami wacana lisan berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang Kegemaran/hobi dan wisata
1.1 Mengidentifikasi bunyi, ujaran (kata, frasa atau kalimat) dalam suatu konteks dengan mencocokkan dan membedakan secara tepat.
1.2 Memperoleh informasi umum, informasi tertentu dan atau rinci dari berbagai bentuk wacana lisan sederhana secara tepat.
23. 38
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015
2. Mengungkapkan informasi secara lisan dalam bentuk paparan atau dialog sederhana tentang Kegemaran/hobi dan keluarga
2.1 Menyampaikan berbagai informasi secara lisan dengan lafal yang tepat dalam kalimat sederhana sesuai konteks yang mencerminkan kecakapan berbahasa yang santun .
2.2 Melakukan dialog sederhana dengan lancar yang mencerminkan kecakapan berkomunikasi santun dan tepat.
3. Memahami wacana tulis berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang kegemaran/hobi dan wisata
3.1 Mengidentifikasi bentuk dan tema wacana sederhana secara tepat.
3.2 Memperoleh informasi umum, informasi tertentu dan atau rinci dari wacana tulis sederhana.
3.3 Membaca nyaring kata, frasa dan atau kalimat dalam wacana tertulis sederhana dengan tepat.
4. Mengungkapkan informasi secara tertulis dalam bentuk paparan atau dialog sederhana tentang kegemaran/hobi dan wisata
4.1 Menulis kata, frasa,dan kalimat dengan huruf, ejaan dan tanda baca yang tepat.
4.2 Mengungkapkan informasi secara tertulis dalam kalimat sederhana sesuai konteks yang mencerminkan kecakapan menggunakan kata,frasa dengan huruf, ejaan, tanda baca dan struktur yang tepat.
4.3 Peserta didik mampu mengungkapkan pendapat, perasaan secara tertulis, dengan lancar yang mencerminkan kecakapan menulis dengan tepat.
Kelas XII Semester 2
STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
5. Memahami wacana lisan berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang layanan umum dan pekerjaan
5.1 Mengidentifikasi bunyi, ujaran (kata, frasa atau kalimat) dalam suatu konteks dengan mencocokkan dan membedakan secara tepat.
5.2 Memperoleh informasi umum, informasi tertentu dan atau rinci dari berbagai bentuk wacana lisan sederhana secara tepat
6. Mengungkapkan informasi secara lisan dalam bentuk paparan atau dialog sederhana tentang layanan umum dan pekerjaan
6.1 Menyampaikan berbagai informasi secara lisan dengan lafal yang tepat dalam kalimat sederhana sesuai konteks yang mencerminkan kecakapan berbahasa yang santun.
6.2 Melakukan dialog sederhana dengan lancar yang mencerminkan kecakapan berkomunikasi santun dan tepat.
24. 39
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015
7. Memahami wacana tulis berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang layanan umum dan pekerjaan
7.1 Mengidentifikasi bentuk dan tema wacana sederhana secara tepat.
7.2 Memperoleh informasi umum, informasi tertentu dan atau rinci dari wacana tulis sederhana.
7.3 Membaca nyaring kata, frasa dan atau kalimat dalam wacana tertulis sederhana dengan tepat.
8. Mengungkapkan informasi secara tertulis dalam bentuk paparan atau dialog sederhana tentang layanan umum dan pekerjaan
8.1 Menulis kata, frasa,dan kalimat dengan huruf, ejaan dan tanda baca yang tepat.
8.2 Mengungkapkan informasi secara tertulis dalam kalimat sederhana sesuai konteks yang mencerminkan kecakapan menggunakan kata,frasa dengan huruf, ejaan , tanda baca dan struktur yang tepat.
8.3 Peserta didik mampu mengungkapkan pendapat, perasaan secara tertulis, dengan lancar yang mencerminkan kecakapan menulis dengan tepat.
Kelas XII (Bahasa Jepang) Kelas XII Semester 1
STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
1. (Mendengarkan) Memahami wacana lisan berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang hobi. (Berbicara) Mengungkapkan informasi sederhana secara lisan dalam bentuk paparan atau dialog tentang hobi. (Membaca) Memahami wacana tulis berbentuk paparan atau dialog sederhana hobi. ( Menulis) Mengungkapkan informasi sederhana secara tertulis dalam bentuk paparan atau dialog tentang hobi.
1.1 Mengidentifikasi bunyi, ujaran (kata, frase atau kalimat) dalam suatu wacana dengan mencocokkan dan membedakakn secara tepat.
1.2 Memperoleh informasi umum dan atau rinci dari berbagai bentuk wacana lisan sederhana secara tepat
2. Memahami cara menyampaikan informasi baik lisan maupun tertulis dengan kalimat sederhana dan santun serta mempraktikannya dalam dialog sederhana
2.1 Menyampaikan berbagai informasi secara lisan dengan lafal yang tepat dalam kalimat sederhana sesuai konteks yang mencerminkan kecakapan berbahasa yang santun.
2.2 Melakukan dialog sederhana dengan lancar dan tepat yang mencerminkan kecakapan berkomunikasi santun.
2.3 Menyampaikan pendapat dan perasaan secara lisan dengan lancar dan tepat sesuai konteks
25. 40
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015
yang mencerminkan kecakapan menggunakan ujaran santun
3. Mengidentifikasi bentuk dan tema wacana sederhana dan memperoleh informasi secara tepat dari wacana tersebut serta membaca kata, frasa, dan kalimat dengan nyaring dan tepat
3.1 Mengidentifikasi bentuk dan tema wacana tulis sederhana secara tepat.
3.2 Memperoleh berbagai informasi umum dan atau rinci dari wacana tulis sederhana secara tepat.
3.3 Membaca nyaring kata, frasa dan atau kalimat dalam wacana tulis sederhana dengan huruf (Hiragana, Katakana, Kanji) secara tepat.
4. Menyampaikan informasi secara tertulis dengan kalimat sederhana dengan lancer dan tepat
4.1 Menulis kata, frasa dan atau kalimat dengan huruf (Hiragana, Katakana, Kanji) yang tepat.
4.2 Mengungkapkan berbagai informasi secara tertulis dalam kalimat sederhana sesuai konteks, yang mencerminkan kecakapan menggunakan kata, frase dalam kalimat dengan huruf dan struktur yang tepat.
4.3 Mengungkapkan pendapat, perasaan secara tertulis dengan lancar dan tepat yang mencerminkan kecakapan menulis.
Kelas XII Semester 2
STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
5. (Mendengarkan) Memahami wacana lisan berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang wisata. (Berbicara) Mengungkapkan informasi sederhana secara lisan dalam bentuk paparan atau dialog tentang wisata. (Membaca) Memahami wacaan tulis berbentuk paparan atau dialog sederhana wisata. ( Menulis) Mengungkapkan informasi sederhana secara tertulis dalam bentuk paparan atau dialog tentang wisata
5.1 Mengidentifikasi bunyi, ujaran (kata, frase atau kalimat) dalam suatu wacana dengan mencocokkan dan membedakakn secara tepat.
5.2 Memperoleh informasi umum dan atau rinci dari berbagai bentuk wacana lisan sederhana secara tepat
26. 41
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015
6. Menyampaikan informasi lisan dengan kalimat sederhana dan melakukan dialog sederhana yang berkaitan dengan informasi yang diberikan
6.1 Menyampaikan berbagai informasi secara lisan dengan lafal yang tepat dalam kalimat sederhana sesuai konteks yang mencerminkan kecakapan berbahasa yang santun.
6.2 Melakukan dialog sederhana dengan lancar dan tepat yang mencerminkan kecakapan berkomunikasi santun.
6.3 Menyampaikan pendapat dan perasaan secara lisan dengan lancar dan tepat sesuai konteks yang mencerminkan kecakapan menggunakan ujaran santun
7. Mengidentifikasi bentuk dan tema wacana dan memperoleh informasi dari wacana tersebut serta menyampaikan kembali dengan suara yang nyaring
7.1 Mengidentifikasi bentuk dan tema wacana tulis sederhana secara tepat.
7.2 Memperoleh berbagai informasi umum dan atau rinci dari wacana tulis sederhana secara tepat.
7.3 Membaca nyaring kata, frasa dan atau kalimat dalam wacana tulis sederhana dengan huruf (Hiragana, Katakana, Kanji) secara tepat.
8. Mengungkapkan pendapat dan informasi baik secara tulis maupun lisan dengan menggunakan kata, frase, dan kalimat secara lancar dan tepat
8.1 Menulis kata, frasa dan atau kalimat dengan huruf (Hiragana, Katakana, Kanji) yang tepat.
8.2 Mengungkapkan berbagai informasi secara tertulis dalam kalimat sederhana sesuai konteks, yang mencerminkan kecakapan menggunakan kata, frase dalam kalimat dengan huruf dan struktur yang tepat.
8.3 Mengungkapkan pendapat, perasaan secara tertulis dengan lancar dan tepat yang mencerminkan kecakapan menulis.
D. KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI
Pengembangan diri dilakukan dengan mengembangkan karakter peserta didik sebagai pribadi, anggota masyarakat di mana peserta didik berada, dan sebagai masyarakat global yang memiliki daya saing.
Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui:
1. Pelayanan Bimbingan Konseling, yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pembentukan karier peserta didik.
27. 42
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015
Pengembangan diri bagi peserta didik SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Kota Tangerang terutama ditujukan untuk pengembangan kreativitas dan bimbingan karier.
2. Kegiatan Ekstrakurikuler, adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh peserta didik di luar jam belajar kurikulum standar sebagai perluasan dari kegiatan kurikulum dan dilakukan di bawah bimbingan sekolah dengan tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat, dan kemampuan peserta didik yang lebih luas atau di luar minat yang dikembangkan oleh kurikulum.
Kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan adalah:
a. Ekstrakurikuler Wajib yaitu Pramuka : merupakan program ekstrakurikuler yang harus diikuti oleh seluruh peserta didik, terkecuali bagi peserta didik dengan kondisi tertentu yang tidak memungkinkannya untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tersebut.
b. Ekstrakurikuler Pilihan merupakan program ekstrakurikuler yang dapat diikuti oleh peserta didik sesuai dengan bakat dan minatnya masing-masing yang teridiri dari:
No.
Kelompok
Jenis Ekstrakurikuler
Tujuan
1.
Bela Negara
a. PMR &UKS
b. Paskibra
1. Meningkatkan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan
28. 43
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015
kewajibannya dalam berbangsa dan bernegara;
2. Meningkatkan kesadaran dan wawasan kebangsaan, jiwa patriotisme, dan bela negara.
2.
Olahraga
a. Basket ball
b. Futsal
c. Atletik
d. Volley ball
e. Karate
f. Pencak silat
Meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sikap sportif, disiplin, kerja sama, dan hidup sehat.
3.
Seni, Budaya, dan Bahasa
a. English Club
b. Band
c. Teater dan seni tradisional
d. Marawis dan seni suara
e. Seni rupa/kriya
f. Kewirausahaan
Meningkatkan sensitifitas, kemampuan mengekspresikan dan mengapresiasi keindahan harmoni baik dalam kehidupan individual maupun kehidupan bermasyarakat
29. 44
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015
4.
Keagamaan dan Kerohanian
a. Peminaan Pengelolaan Mesjid sebagai pusat kegiatan pengembangan keagamaan dan sosial (DKM)
b. Baca Tulis Al- Qur’an
c. Bimbingan dakwah
Meningkatkan nilai-nilai estetika, spritual, intelektual, dan kesadaran sebagai makhluk Tuhan dan sosial yang memiliki mental kuat yang didasari nilai-nilai agama
3. Program Pembiasaan mencakup kegiatan yang bersifat pembinaan karakter peserta didik yang dilakukan secara rutin, spontan, dan keteladanan. RUTIN SPONTAN KETELADANAN
Upacara
membiasakan antri
berpakaian rapi
Senam
memberi salam
memberikan pujian
sholat berjamaah
membuang sampah pada tempatnya
tepat waktu
kunjungan pustaka
musyawarah
hidup sederhana
Membaca doa sebelum dan sesudah belajar
Mensyukuri nikmat Tuhan
Hafal al-Qur’an dan Juz’Amma
Pembiasaan ini dilaksanakan sepanjang waktu belajar di sekolah. Seluruh guru ditugaskan untuk membina Program Pembiasaan yang telah ditetapkan oleh sekolah.
Penilaian kegiatan pengembangan diri bersifat kualitatif. Potensi, ekspresi, perilaku, dan kondisi psikologis peserta didik merupakan portofolio yang digunakan untuk penilaian.
30. 45
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015
E. PENGATURAN BEBAN BELAJAR
Beban belajar yang diatur di SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Kota Tangerang menggunakan Sistem Paket yaitu sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku di SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Kota Tangerang. Beban belajar setiap mata pelajaran pada Sistem Paket dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran (jp). Satu jam pembelajaran berlangsung selama 45 menit, dan minggu efektif dalam satu tahun (dua semester) adalah 35 minggu.
Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik.
Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Jumlah jam tatap muka yang tercantum dalam struktur kurikulum SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Kota Tangerang adalah sebagai berikut:
No.
Kelas
Jumlah Jam Pembelajaran Per Minggu
1
X
42 Jp
2
XI
44 Jp
3
XII
44 Jp
31. 46
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015
Jumlah jam pembelajaran di SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Kota Tangerang sudah sesuai dengan yang dialokasikan pada Permendikbud nomor 81A.
Penugasan terstruktur (PT) dan kegiatan mandiri tidak terstruktur (KMTT) adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik, sedangkan untuk kegiatan mandiri tidak terstruktur waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik.
Pemanfaatan 60% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka pada mata pelajaran tertentu, untuk penugasan terstruktur (PT) dan kegiatan mandiri tidak terstruktur (KMTT) disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing mata pelajaran.
Alokasi waktu untuk praktik adalah satu jam tatap muka setara dengan dua jam kegiatan praktik di sekolah atau empat jam praktik di luar sekolah. Kelas Satu jam tatap muka (menit) Jumlah jam pembela- jaran Per minggu Minggu Efektif per tahun ajaran Jumlah jam pembelajaran per tahun
X
XI s.d XII
45
45
42
44
35
35
1470
1450
32. 47
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015
F. KRITERIA KETUNTASAN BELAJAR
Prosedur Penetapan
Ketuntasan belajar setiap standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pada setiap mata pelajaran berkisar antara 0 – 100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator adalah 75%.
SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Kota Tangerang menentukan kriteria ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik/Intake Peserta didik, Kompleksitas Indikator (Kesulitan & Kerumitan, serta daya dukung dalam penyelenggaraan pembelajaran (Sarana/prasarana, kemampuan guru, lingkungan, dan biaya)
Menafsirkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dilakukan dengan memberikan point atau nilai pada setiap kriteria, yaitu :
1. Dengan memberikan point
a. Kompleksitas :
Tinggi = 1
Sedang = 2
Rendah = 3
b. Daya Dukung :
Tinggi = 3
Sedang = 2
33. 48
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015
Rendah = 1
c. Intake :
Tinggi = 3
Sedang = 2
Rendah = 1
2. Dengan menggunakan rentang nilai :
a. Kompleksitas :
Tinggi = 50 – 64
Sedang = 65 - 80
Rendah = 81 – 100
b. Daya Dukung :
Tinggi = 81 – 100
Sedang = 65 – 80
Rendah = 50 – 64
c. Intake :
Tinggi = 81 – 100
Sedang = 65 – 80
Rendah = 50 – 64
34. 49
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015
Kriteria ketuntasan minimal SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Kota Tangerang dilakukan dengan memperhatikan hasil kegiatan MGMP sekolah tiap mata pelajaran, yaitu sebagai berikut : Kelas X
MATA PELAJARAN
KKM
Pengetahuan
Ketrampilan
Sikap Kelompok A (Wajib)
1
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2,66
2,66
B
2
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
2,66
2,66
B
3
Bahasa Indonesia
2,66
2,66
B
4
Matematika
2,66
2,66
B
5
Sejarah Indonesia
2,66
2,66
B
6
Bahasa Inggris
2,66
2,66
B Kelompok B (Wajib)
7
Seni Budaya
2,66
2,66
B
8
Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan
2,66
2,66
B
9
Prakarya dan Kewirausahaan
2,66
2,66
B Peminatan Matematika dan Ilmu Alam
1
Matematika
2,66
2,66
B
2
Biologi
2,66
2,66
B
3
Fisika
2,66
2,66
B
4
Kimia
2,66
2,66
B
35. 50
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015
Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial
1
Geografi
2,66
2,66
B
2
Sejarah
2,66
2,66
B
3
Sosiologi
2,66
2,66
B
4
Ekonomi
2,66
2,66
B
Kelas XI
MATA PELAJARAN
KKM
Pengetahuan
Ketrampilan
Sikap Kelompok A (Wajib)
1
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2,66
2,66
B
2
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
2,66
2,66
B
3
Bahasa Indonesia
2,66
2,66
B
4
Matematika
2,66
2,66
B
5
Sejarah Indonesia
2,66
2,66
B
6
Bahasa Inggris
2,66
2,66
B Kelompok B (Wajib)
7
Seni Budaya
2,66
2,66
B
8
Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan
2,66
2,66
B
9
Prakarya dan Kewirausahaan
2,66
2,66
B Peminatan Matematika dan Ilmu Alam
1
Matematika
2,66
2,66
B
36. 51
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015
2
Biologi
2,66
2,66
B
3
Fisika
2,66
2,66
B
4
Kimia
2,66
2,66
B Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial
1
Geografi
2,66
2,66
B
2
Sejarah
2,66
2,66
B
3
Sosiologi
2,66
2,66
B
4
Ekonomi
2,66
2,66
B
Kelas XII
MATA PELAJARAN Pengetahuan Sikap
Pendidikan Agama
75
B
Pendidikan Kewarganegaraan
75
B
Bahasa Indonesia
75
B
Bahasa Inggris
75
B
Matematika
75
B
Fisika
75
B
Kimia
75
B
Biologi
75
B
Sejarah
75
B
Ekonomi
75
B
37. 52
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015
Geografi
75
B
Sosiologi
75
B
Seni Budaya
75
B
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
75
B
Teknologi Informasi dan Komunikasi
75
B
Bahasa Arab
75
B
Muatan Lokal :
Bahasa Jepang
75
B
G. KRITERIA KENAIKAN KELAS
1. Kriteria Kenaikan kelas di SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Kota Tangerang mengacu kepada standar penilaian yang dikembangkan oleh BSNP dan Permendikbud nomor 66 tentang Standar Penilaian Pendidikan.
a. Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran atau pada akhir semester genap ( semester 2)
b. Ketentuan kenaikan kelas didasarkan pada hasil penilaian yang dilakukan pada semester genap ( semester 2)
c. Peserta didik dinyatakan NAIK KELAS, apabila yang bersangkutan memiliki :
1) Tidak lebih dari 3 mata pelajaran, pada kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan/atau sikap belum tuntas
2) kehadiranmengikuti peroses pembelajaran minimal 90 %.
3) untuk peminatan Ilmu Pengetahuan Alam, semua mata pelajaran yang menjadi ciri khas Ilmu Pengetahuan Alam (matematika,
38. 53
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015
fisika, kimia, dan biologi) mencapai ketuntasan belajar minimal (KKM)
4) untuk peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial, semua mata pelajaran yang menjadi ciri khas Ilmu Pengetahuan Sosial (ekonomi, geografi, sejarah, dan sosiologi) mencapai ketuntasan belajar minimal (KKM)
2. Penilaian hasil belajar oleh pendidik yang dilakukan secara berkesinambungan bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
a. Proses penilaian diawali dengan mengkaji silabus sebagai acuan dalam membuat rancangan dan kriteria penilaian pada awal semester. Setelah menetapkan kriteria penilaian, pendidik memilih teknik penilaian sesuai dengan indikator dan mengembangkan instrumen serta pedoman penyekoran sesuai dengan teknik penilaian yang dipilih.
b. Pelaksanaan penilaian dalam proses pembelajaran diawali dengan penelusuran dan diakhiri dengan tes dan/atau nontes. Penelusuran dilakukan dengan menggunakan teknik bertanya untuk mengeksplorasi pengalaman belajar sesuai dengan kondisi dan tingkat kemampuan peserta didik.
39. 54
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015
c. Penilaian pada pembelajaran tematik-terpadu dilakukan dengan mengacu pada indikator dari Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran yang diintegrasikan dalam tema tersebut.
d. Hasil penilaian oleh pendidik dianalisis lebih lanjut untuk mengetahui kemajuan dan kesulitan belajar, dikembalikan kepada peserta didik disertai balikan (feedback) berupa komentar yang mendidik (penguatan) yang dilaporkan kepada pihak terkait dan dimanfaatkan untuk perbaikan pembelajaran.
e. Laporan hasil penilaian oleh pendidik berbentuk:
1) nilai dan/atau deskripsi pencapaian kompetensi, untuk hasil penilaian kompetensi pengetahuan dan keterampilan termasuk penilaian hasil pembelajaran tematik-terpadu.
2) deskripsi sikap, untuk hasil penilaian kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial.
f. Laporan hasil penilaian oleh pendidik disampaikan kepada kepala sekolah/madrasah dan pihak lain yang terkait (misal: wali kelas, guru Bimbingan dan Konseling, dan orang tua/wali) pada periode yang ditentukan.
g. Penilaian kompetensi sikap spiritual dan sosial dilakukan oleh semua pendidik selama satu semester, hasilnya diakumulasi dan dinyatakan dalam bentuk deskripsi kompetensi oleh wali kelas/guru kelas.
40. 55
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015
3. Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian oleh Satuan Pendidikan
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan peserta didik yang meliputi kegiatan sebagaiberikut:
a. menentukan kriteria minimal pencapaian Tingkat Kompetensi dengan mengacu pada indikator Kompetensi Dasar tiap mata pelajaran;
b. mengoordinasikan ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas, ujian tingkat kompetensi, dan ujian akhir sekolah/madrasah;
c. menentukan kriteria kenaikan kelas;
d. melaporkan hasil pencapaian kompetensi dan/atau tingkat kompetensi kepada orang tua/wali peserta didik dalam bentuk buku rapor;
e. melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada dinas pendidikan kabupaten/kota dan instansi lain yang terkait;
f. melaporkan hasil ujian Tingkat Kompetensi kepada orangtua/wali peserta didik dan dinas pendidikan.
4. Konversi Penilaian
ANGKA
PREDIKAT
NILAI KOMPETENSI
Pengetahuan
Ketrampilan
Sikap
95 – 100
A
4,00
4,00
SB
90 – 94
A-
3,66
3,66
85 – 89
B+
3,33
3,33
B
80 – 84
B
3,00
3,00
41. 56
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015
75 – 79
B-
2,66
2,66
70 – 74
C+
2,33
2,33
C
65 – 69
C
2,00
2,00
60 – 64
C-
1,66
1,66
55 – 59
D+
1,33
1,33
K
0 – 54
D
1,00
1,00
5. Remedial dan Pengayaan
Bagi peserta didik yang belum mencapai kriteria ketuntasan belajar harus mengikuti perbaikan atau pembelajaran remedial, sedangkam bagi peserta didik yang mencapai kriteria ketuntasan lebih cepat dari waktu yang disediakan dapat mengikuti kegiatan atau pembelajaran pengayaan
Seorang peserta didik diketahui membutuhkan pembelajaran remedial atau tidak dari hasil ulangan harian yang dilaksanakan sejak awal tahun pelajaran. Apabila nilai ulangan harian peserta didik lebih kecil dari kriteria ketuntasan belajar maka peserta didik tersebut perlu mengikuti program remedial. Oleh karena itu, ulangan harian perlu dilakukan setelah selesai satu atau dua kompetensi dasar (KD), sehingga seorang guru dengan cepat mengetahui peserta didiknya yang perlu mendapat bimbingan lebih intensif.
Pembelajar remedial dilakukan di dalam atau di luar kelas dengan berbagai cara, diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Menyelenggarakan pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda dari yang awal dan bervariasi;
b. Peserta didik belajar mandiri atau pemberian bimbingan secara khusus;
42. 57
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015
c. Guru memberikan tugas/latihan bagi peserta didik secara individual atau kelompok kecil;
d. Peserta didik belajar dalam kelompok kecil dengan bimbingan alumni atau tutor sebaya.
Semua cara di atas harus diakhiri dengan penilaian untuk mengetahui apakah peserta didik bersangkutan sudah mengalami kemajuan belajar.
Pengayaan dilakukan bagi peserta didik yang memiliki penguasaan lebih cepat dibandingkan peserta didik lainnya, atau peserta didik yang mencapai ketuntasan belajar ketika sebagian besar peserta didik yang lain belum. Peserta didik yang berprestasi baik perlu mendapat pengayaan, agar dapat mengembangkan potensi secara optimal. Salah satu kegiatan pengayaan yaitu memberikan materi tambahan, latihan tambahan atau tugas individual yang bertujuan untuk memperkaya kompetensi yang telah dicapainya. Hasil penilaian kegiatan pengayaan dapat menambah nilai peserta didik pada mata pelajaran bersangkutan.
Pembelajaran/kegiatan pengayaan dapat dilaksanakan dalam bentuk seperti berikut
a. belajar kelompok (sekelompok peserta didik yang memiliki minat tertentu diberikan pelajaran bersama pada jam-jam pelajaran sekolah biasa, sambil menunggu teman-temannya yang sedang mengikuti pembelajaran remedial);
b. belajar mandiri (secara mandiri peserta didik belajar tentang sesuatau yang diminati);
43. 58
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015
c. Pemadatan kurikulum (pemberian pelajaran hanya untuk kompetensi materi yang belum diketahui peserta didik);
d. Memberikan tugas membaca secara mandiri;
e. Menugaskan sebagai tutor sebaya.
H. KRITERIA KELULUSAN
Kelulusan peserta didik dari SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Kota Tangerang ditentukan oleh sekolah berdasarkan rapat Dewan Guru dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:
1. menyelesaikanseluruhprogrampembelajaran;
2. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan;
3. lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;dan
4. lulus Ujian Nasional
Kelulusan Ujian Nasional ditentukan sebagai berikut :
a. Peserta didik dinyatakan lulus US SMA apabila peserta didik telah memenuhi kriteria kelulusan yang ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan perolehan Nilai Sekolah.
b. Nilai Sekolah sebagaimana dimaksud pada nomor a diperoleh dari gabungan antara nilai Ujian Sekolah dan nilai rata-rata rapor semester 3, 4,
44. 59
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015
dan 5 untuk SMA dengan pembobotan 30% untuk nilai Ujian Sekolah dan 70% untuk nilai rata-rata rapor.
c. Kelulusan peserta didik dari UN ditentukan berdasarkan NA.
1) NA sebagaimana dimaksud pada butir nomor 4 diperoleh dari gabungan Nilai Sekolah dari matapelajaran yang diujinasionalkan dengan NilaiUN, dengan pembobotan 40% untuk Nilai Sekolah dari matapelajaran yang diujinasionalkan dan 60% untuk Nilai UN.
2) Skala yang digunakan pada nilai Sekolah, nilai rapor dan nilai akhir adalah nol sampai sepuluh.
3) Pembulatan nilai gabungan nilai Sekolah dan nilai rapor dinyatakan dalam bentuk dua desimal, apabila decimal ketiga ≥5 maka dibulatkan keatas.
4) Pembulatan nilai akhir dinyatakan dalam bentuk satu desimal, apabila desimal kedua ≥5 maka dibulatkan keatas.
5) Peserta didik dinyatakan lulus UN apabila nilai rata-rata dari semua NA sebagaimana dimaksud pada butir nomor 4 mencapai paling rendah 5,5 (lima koma lima) dan nilai setiap mata pelajaran paling rendah 4,0 (empat koma nol).
6) Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditetapkan oleh setiap satuan pendidikan melalui rapat dewan guru berdasarkan criteria kelulusan.
45. 60
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015
I. PEMINATAN DAN LINTAS MINAT
1. Pengertian Peminatan di SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah
Istilah penjurusan peserta didik tidak tertuang dalam Kurikulum 2013, istilah yang muncul adalah peminatan peserta didik. Peminatan peserta didik dapat diartikan (1) suatu pembelajaran berbasis minat peserta didik sesuai kesempatan belajar yang ada dalam satuan pendidikan; (2) suatu proses pemilihan dan penetapan peminatan peserta didik pada kelompok mata pelajaran atau bidang kompetensi keahlian yang ditawarkan oleh satuan pendidikan; (3) suatu proses pengambilan pilihan dan keputusan oleh peserta didik tentang peminatan kelompok mata pelajaran, mata pelajaran, bidang keahlian atau kompetensi keahlian yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan peluang yang diselenggarakan pada satuan pendidikan; (4) dan suatu proses yang berkesinambungan untuk memfasilitasi peserta didik mencapai keberhasilan proses dan hasil belajar serta perkembangan optimal dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional
Peminatan peserta didik sebagaimana tertuang dalam Kurikulum 2013 bagi peserta didik SMA adalah peminatan akademik terdiri dari:
a. Peminatan Matematika dan Sains sejumlah 12 JP yang meliputi mata pelajaran Matematika, Biologi, Fisika, dan Kimia;
b. Peminatan Sosial sejumlah 12 JP yang meliputi mata pelajaran Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi;
46. 61
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015
c. Peminatan Bahasa sejumlah 12 JP yang meliputi mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa dan Sastra Inggris, Bahasa dan Sastra lainnya, Antropologi;
d. Bagi peserta didik baru kelas X, disamping pemilihan peminatan tersebut, peserta didik diwajibkan memilih mata pelajaran sejumlah 6 JP yang dipilih dari mata pelajaran kelompok peminatan, atau mata pelajaran lintas peminatan, sedangkan bagi peserta didik kelas XI dan XII memilih 4 JP tertuang dalam struktur kurikulum SMA tahun 2013.
2. Peminatan di SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah
Setiap peserta didik SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Kota Tangerang dalam pembelajaran wajib melakukan aktivitas sebagai berikut :
a. Menempuh kelompok mata pelajaran A dan B sebagaimana kurikulum yang diberlakukan;
b. Memilih dan menempuh pembelajaran peminatan kelompok mata pelajaran C yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan;
c. Memilih dan menempuh mata pelajaran peminatan lintas minat dan/atau pendalaman peminatan peserta didik.
Teknik memperoleh data untuk peminatan peserta didik tersebut dapat digunakan teknik non tes, meliputi teknik-teknik sebagai berikut :
a. Dokumentasi, sebagai teknik untuk memperoleh data prestasi belajar berdasarkan buku raport peserta didik kelas VII, VIII, dan IX serta nilai ujian nasional di SMP/MTs. Data ini dapat digunakan untuk analisis perkembangan belajar peserta didik yang merupakan cerminan kesungguhan
47. 62
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015
belajar, kecerdasan umum dan kecerdasan khusus yang dimaknakan dari mata pelajaran yang ditempuh relevansinya dengan bidang keahlian atau jenis peminatan peserta didik.
b. Angket, sebagai teknik untuk memperoleh data tentang minat belajar peserta didik dan perhatian orang tua. Isian minat belajar peserta didik dapat dipergunakan untuk penetapan peminatan sebab isian minat merupakan pernyataan pikiran dan perasaan serta kemauan peserta didik. Isian perhatian orang tua merupakan bukti tertulis yang dapat dipertanggungjawabkan kebenaran data tersebut.
c. Wawancara, sebagai teknik yang dapat digunakan untuk mengklarifikasi isian angket dan hal lain yang diperlukan.
d. Observasi, sebagai teknik yang dapat digunakan untuk memperoleh data kondisi fisik dan perilaku yang nampak sebagai bahan pertimbangan dalam penetapan peminatan peserta didik.
Rambu-rambu kriteria penetapan peminatan peserta didik sebagai berikut :
a. Peminatan Peserta Didik SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah
1) Peminatan Matematika dan Sains
a) Diutamakan bagi yang memilih peminatan Matematika dan Sains sebagai pilihan pertama;
b) Memiliki Nilai rata-rata Mata pelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Semester 1,2,3,4,5,6 dan UN lebih tinggi;
48. 63
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015
c) Diutamakan memiliki Prestasi Non Akademik Mata Pelajaran yang relevan dengan bidang Matematika dan Sains;
d) Memiliki data perhatian orang tua;
e) Memiliki Rekomendasi Guru BK/Konselor SMP/MTs. pada peminatan Matematika dan Sains (kalau ada).
2) Peminatan Sosial
a) Diutamakan bagi yang memilih peminatan Sosial sebagai pilihan pertama
b) Memiliki Nilai rata-rata Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial pada semester 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan UN lebih tinggi
c) Diutamakanmemiliki Prestasi Non Akademik yang relevan dengan bidang mata Ilmu Pengetahuan Sosial
d) Memiliki data perhatian orang tua
e) Memiliki Rekomendasi dari Guru BK/Konselor SMP/MTs. pada peminatan Sosial (kalau ada)
J. PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP
Kurikulum SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Kota Tangerang memasukkan pendidikan kecakapan hidup, yang mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik dan/atau kecakapan vokasional. Pendidikan kecakapan hidup merupakan bagian integral dari pendidikan semua mata pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang direncanakan secara khusus.
49. 64
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015
Oleh karena itu. Perangkat pembelajaran untuk semua jenis baik mata pelajaran maupun muatan lokaldan pengembangan diri harus mengintegrasikan juga kecakapan hidup pagi peserta didik di SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Kota Tangerang.
Jenis-jenis kecakapan Hidup adalah :
1. Kecakapan hidup yang dilatihkan
Kesadaran sebagai mahluk Tuhan
Keasadaran akan eksistensi diri
Keasadaran akan potensi diri
Kecakapan menggali informasi
Kecakapan mengambil keputusan
Kecakapan memecahkan masalah
Kecakapan komunikasi lisan
Kecakapan komunikasi tulisan
Kecakapan kerjasama
Kecakapan identifikasi variabel
Kecakapan merumuskan hipotesis
Kecakapan melaksanakan penelitian
Kecakapan kejuruan
2. Nilai Pribadi/Living Values
Kedamaian/peace
Kehormatan/respect
Kerjasama/cooperation
50. 65
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015
Kebebasan/freedom
Kebahagiaan/happiness
Kejujuran/honesty
Kerendahan hati/humility
Kecintaan/love
Tanggungjawab/responsibility
Kesederhanaan/simplicity
Toleransi/tolerance
Kesatuan/unity
3. Karakteristik Kompetensi Masyarakat Global
Membaca
Menulis
Berhitung
Belajar sepanjang hayat
Mengelola informasi
Mengelola sumber daya
Mengelola hubungan sosial
Mengelola diri
Bersikap fleksibel
Memecahkan masalah
Mengambil keputusan
Beradaptasi
Berfikir kreatif
51. 66
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015
Memotivasi diri
Menyusun pertimbangan
Berkomunikasi lintas budaya
Bekerja dalam tim
Melakukan negoisasi
Memecahkan konflik
Kesadaran perbedaan nilai
Kesadaran perbedaan norma sosial
Kemampuan berbahasa asing