SlideShare a Scribd company logo
NASKAH PUBLIKASI 
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KANKER PAYUDARA DENGAN MINAT MELAKUKAN SADARI 
PADA WUS DI KAMPUNG JETIS RT 29 RW 08 
SOROSUTAN UMBULHARJO 
YOGYAKARTA 
TAHUN 2013 
Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik 
Fakultas Ilmu Kesehatan 
Disusun oleh 
Nama : Dewi Nur Afifi 
Nim : 12140068 
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV BIDAN PENDIDIK 
FAKULTAS ILMU KESEHATAN 
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA 
2013
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KANKER PAYUDARA DENGAN MINAT MELAKUKAN SADARI PADA WUS DI KAMPUNG JETIS RT 29 RW 08 SOROSUTAN UMBULHARJO YOGYAKARTA TAHUN 2013 
Dewi Nur Afifi1, Ernaningsih2, CH. Widhi Hartini3 
INTISARI 
Latar Belakang: Kanker menjadi momok bagi semua orang, karena angka kematiannya sangat tinggi. Sadari adalah tindakan deteksi dini yang sangat penting, apabila dijadikan kebiasaan yang rutin dan berkala maka akan lebih banyak kanker payudara dari stadium dini yang dapat dideteksi, namun baru sedikit wanita yang menerapkannya. Dalam studi pendahuluan peneliti pada 10 WUS, didapatkan bahwa sebagian besar tahu tentang kanker payudara namun belum paham tentang tujuan dan tata cara sadari. Tujuan: Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang kanker payudara dengan minat melakukan sadari pada wus. Metode Penelitian: Desain penelitian menggunakan survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah subjek penelitian sebanyak 76 WUS di kampung Jetis RT 29 RW 08 Sorosutan Umbulharjo Yogyakarta yang diambil secara purposive sampling. Pengambilan data menggunakan kuesioner dengan waktu pelaksanaan pada tanggal 29 Juni-1 Juli 2013. Data dianalisis dengan menggunakan uji statistik Kendall Tau. Hasil: 56,6% responden memiliki umur diatas 35 tahun, 47,4% responden memiliki tingkat pendidikan menengah, 43,4% responden tidak memiliki pekerjaan. 86,9% responden memiliki Tingkat pengetahuan baik tentang kanker payudara. 88,2% responden memiliki minat sedang terhadap sadari. Ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang kanker payudara dengan minat melakukan sadari ditunjukkan dengan adanya nilai p-value = 0,047 < 0,05 dan nilai zhitung = 2,876 > ztabel = 2,58. Keeratannya dalam kategori sangat lemah ditunjukkan dengan nilai 휏 = 0,225. Kesimpulan : Ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang kanker payudara dengan minat melakukan sadari pada wus. Kata Kunci : Tingkat pengetahuan, kanker payudara, minat, sadari 
1 Mahasiswa Prodi DIV Bidan Pendidik Fakultas Ilmu kesehatan Universitas Respati Yogyakarta 2 Program Studi DIII Kebidanan Fakultas Ilmu kesehatan Universitas Respati Yogyakarta 3 Program Studi DIII Kebidanan Fakultas Ilmu kesehatan Universitas Respati Yogyakarta
THE CORRELATION BETWEEN THE AWARENESS LEVEL OF BREAST CANCER AND THE AWARENESS OF PRACTICING “SADARI” OF WUS (WOMAN OF CHILD-BEARING AGE) IN KAMPUNG JETIS IN NEIGHBOURHOOD/COMMUNITY ASSOCIATION NUMBER 29/08, SOROSUTAN, UMBULHARJO, YOGYAKARTA IN 2013 
Dewi Nur Afifi1, Ernaningsih2, CH. Widhi Hartini3 
ABSTRACT 
Background: Since it causes high fatality issues, cancer becomes a threat for everyone. “Sadari” practice is an essential early-recognition/detection action in order to recognize/detect an early stadium of breast cancer and it is suggested to be done continuously and periodically. Based on a preliminary research that took ten women of child-bearing age (WUS), only few women have high awareness to practice “Sadari”. Objective of Study: To find out the correlation between the awareness level of breast cancer and the awareness of practicing “Sadari” of WUS (Women of Child-bearing Age). Research Method: The research design uses analitical survey together with cross sectional level. The number of research participants taken with purposive sampling method were 76 women of child-bearing age in kampung Jetis in Neighbourhood/Community Association number 29/08, Sorosutan Umbulharjo, Yogyakarta and the data were gathered by distributing questionnaires. The research was conducted on 29th June until the 1st of July 2013. The data were analyzed by using Kendall Tau Statistic Test. Result: Based on the data, 56,6% of the women were more than 35 years old, 47,4% of them were poorly educated, 43,4% of them were unemployed. 86,9% of the respondents had a good understanding and awareness of breast cancer and 88,2% had medium awareness of practicing “Sadari”. The correlation between the awareness level of breast cancer and the awareness of practicing “Sadari” of WUS (Women of Child-bearing Age) was indicated by the level of p-value = 0,047<0,05 and the number of value z = 2,876> the number of table Z = 2,58. The value of 휏 = 0,225 indicates that the correlation is not strong enough. Conclusion: There is a correlation between the awareness level of breast cancer and the awareness of practicing “Sadari” of WUS (Women of Child-bearing Age). Key Word: Awareness level, Breast Cancer, Awareness, “Sadari” 
1 A student of Diploma IV of Midwifery Education of Faculty of Health Sciences of Yogyakarta Respati University 2 Midwifery Study Program of Diploma III of Faculty of Health Sciences of Yogyakarta Respati University 3 Midwifery Study Program of Diploma III of Faculty of Health Sciences of Yogyakarta Respati University
PENDAHULUAN 
Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Pembangunan kesehatan yang dilaksanakan secara berkesinambungan telah berhasil meningkatkan status kesehatan masyarakat, namun dalam hasil Riskerdas tahun 2007 kasus penyakit tidak menular (seperti penyakit kariovaskuler dan kanker) menunjukkan adanya peningkatan secara cukup bermakna.25 
Kanker menjadi momok bagi semua orang, karena angka kematian yang disebabkan oleh kanker sangat tinggi. Di Amerika, kanker merupakan penyebab kematian nomor dua. Pada tahun 2003, diperkirakan ada 1.334.100 kasus dengan angka kematian 556.500 orang. Sementara itu, di Eropa terdapat kasus kanker setiap tahun dengan angka kematian sebesar 2.000.000. Angka harapan hidup penderita kanker hanya 60% dibandingkan orang yang tidak menderita kanker.22 
Di Indonesia, kanker payudara menduduki posisi kedua penyebab kematian tertinggi pada perempuan setelah kanker serviks. Data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) 2007 menunjukan, kejadian kanker payudara sebanyak 8.227 kasus atau 16.85%.1 
Di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), perkembangan penderita kanker benar-benar mengkhawatirkan. Data terakhir yang dimiliki Yayasan Kanker Indonesia DIY dari Departemen Kesehatan 2007 menunjukkan, tingkat prevalensi tumor dan kanker di DIY mencapai 9,6 per 1.000 orang atau di atas prevalensi nasional sebesar 4,3 per 1.000 orang.29 Sedangkan untuk kanker payudara berdasarkan, di RS DR. Sardjito Yogyakarta kanker payudara merupakan kasus terbanyak yang ada. Setiap tahunnya RS Dr. Sardjito menerima 200 kasus kanker payudara baru.21 
Faktor berkembangnya kanker sampai sekarang masih menjadi teka-teki. Riset membuktikan bahwa beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker, namun sebagian besar faktor risiko dapat dihindari, dikontrol, dan dikendalikan, dengan memilih gaya hidup yang tepat 4, sedangkan menurut data Riskesdas (2007), salah satu faktor risiko yang menyebabkan tingginya kejadian kanker di Indonesia yaitu prevalensi merokok 23,7%, obesitas umum penduduk berusia ≥ 15 tahun pada laki-laki 13,9% dan pada perempuan 23,8%. Prevalensi kurang konsumsi buah dan sayur 93,6%, konsumsi makanan diawetkan 6,3%, makanan berlemak 12,8%, dan makanan dengan penyedap 77,8%. Sedangkan prevalensi kurang aktivitas fisik sebesar 48,2%.12 
Memasuki abad ke-20, mulai bermunculan restoran-restoran fast food, menurut hasil riset health education authority, usia 15 – 34 tahun adalah konsumen terbanyak yang memilih menu fast food 3. Perilaku mengkonsumsi makanan fast food yang tinggi kalori, tinggi lemak, tinggi kolestrol, tinggi garam dan rendah serta ditinjau dari pandangan gizi merupakan peluang terjadinya masalah7, salah satunya meningkatkan risiko kanker terutama kanker payudara dan kanker usus8. Keadaan tersebut dipakai sebagai cermin dalam tatanan masyarakat Indonesia, bahwa rentang usia tersebut adalah golongan pelajar dan pekerja muda. Yogyakarta adalah kota yang terkenal sebagai kota pelajar. Saat ini sudah banyak gerai atau kedai yang menyajikan makanan cepat saji di beberapa kawasan kampus, mulai produksi lokal bahkan hingga yang bertaraf internasional.
Padatnya, aktivitas yang dijalani mahasiswa secara tidak langsung juga akan berdampak pada pembentukan pola perilaku budaya makan yang mementingkan efisiensi waktu dan makanan cepat saji merupakan salah satu alternatifnya.27 
Kanker pada dasarnya berkembang sangat lambat dalam waktu belasan bahkan puluhan tahun, namun efek atau gejala yang bisa dirasakan atau dilihat pengidapnya baru muncul setelah ia mengalami perkembangan yang cukup luas dan tidak bisa dihentikan dengan cara-cara sederhana. Sebab sel kanker sebagaimana sel lainnya juga mendapat asupan gizi dari konsumsi makanan kita, terlebih lagi tidak semua kandungan makanan sehari-hari bermusuhan dengan sel kanker. Sebaliknya banyak makanan yang sering dikonsumsi seseorang justru menyuburkan sel kanker. Dengan demikian, jalan paling aman mengatasi kanker adalah dengan jalan berusaha mendeteksinya sedini mungkin sebelum ia berkembang lebih berbahaya.22 
Deteksi dini adalah langkah awal yang sangat penting untuk mengetahui adanya tumor atau benjolan pada payudara sehingga dapat mengurangi tingkat kematian karena penyakit kanker tersebut 13, pemeriksaan payudara sendiri apabila dijadikan kebiasaan yang rutin dan berkala maka akan lebih banyak kanker payudara dari stadium dini yang dapat dideteksi, walaupun cara ini murah, aman, dapat diulang dan sederhana, dalam kenyataannya baru sedikit wanita yang memakai cara ini yaitu sekitar 15 -30%16, bahkan dalam penelitian yang yang pernah dilakukan sebelumnya, menyebutkan bahwa pelajar SMA memiliki pengetahuan dan perilaku kurang baik terhadap sadari, yaitu sebanyak 72,6% dan 50,7%5. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kanker dan kesadaran melakukan deteksi dini kanker membuat sebagian besar kanker ditemukan dalam stadium lanjut dan sulit ditanggulangi29. Pemeriksaan payudara secara dini perlu dilakukan oleh wanita usia subur (WUS) karena 10% Wanita usia subur berpotensi terkena kanker payudara, namun angka kematiannya hanya 3,5% bila ditemukan secara dini.19 
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti dengan melakukan tanya jawab dengan 10 wanita usia subur (WUS) di RT 29 RW 08 kampung Jetis, Kelurahan Sorosutan didapatkan 8 orang tahu tentang kanker payudara dan sadari, namun masih belum paham tentang tujuan dan tata cara sadari. 1 diantara mereka bahkan tidak tahu apa itu sadari, dan 1 yang lain pernah melakukan sadari namun tidak secara rutin dikarenakan tidak ada keluhan yang dirasakan di payudaranya. Melihat fenomena tersebut, peneliti merasa perlu menyebarluas informasi kepada WUS tentang kanker payudara dan sadari dengan harapan kesadaran WUS dalam melakukan sadari untuk mendeteksi kanker payudara dapat meningkat dan dilaksanakan dengan kemauan dan kesadaran sendiri.hal tersebut membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang. Hubungan tingkat pengetahuan tentang kanker payudara dengan minat melakukan sadari pada WUS di Kampung Jetis RT 29 RW 08 Kelurahan Sorosutan Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta. 
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah Diketahuinya hubungan tingkat pengetahuan tentang kanker payudara dengan minat melakukan sadari pada wus di Kampung Jetis RT 29 RW 08 Kelurahan Sorosutan Kecamatan Umbulharjo Yogyakarta.
METODE PENELITIAN 
Penelitian ini menggunakan desain survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 76 responden. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah, sampling purposive. Pengambilan sampel tersebut dengan melihat kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi yang digunakan yaitu wanita usia subur, bersedia menjadi responden dan bisa baca dan tulis, sedangkan kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah responden yang tidak bisa menyelesaikan jawaban kuesioner karena alasan tertentu. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah wanita yang berumur 15-49 tahun di Kampung Jetis RT 29 RW 08 Sorosutan Umbulharjo Yogyakarta. 
Variabel dan Definisi Operasional 
1. Pengetahuan WUS tentang kanker payudara, yaitu Hasil dari tahu mengenai informasi tentang kanker payudara 
Parameter : 
a. Kurang, jika diperoleh jawaban benar < 56% 
b. Cukup, jika diperoleh jawaban benar 75-56 
c. Baik, jika diperoleh jawaban benar 76-100%.15 
2. Minat WUS dalam melakukan sadari, yaitu Suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan terhadap sadari 
a. Rendah : < mean - 1SD 
b. Sedang : Mean -1SD ≤ x ≤ mean+1SD 
c. Tinggi : > mean +1SD 
Teknik Pengumpulan Data 
1. Data primer : data tentang karakteristik responden yang meliputi umur, pendidikan, pekerjaan dan pengetahuan responden tentang kanker payudara serta minat responden dalam melakukan pemeriksaan payudara sendiri yang tercantum dalam kuesioner penelitian 
2. Data sekunder : data jumlah penduduk, jumlah wanita usia subur dengan batasan usia 15 - 49 tahun sebanyak 93 orang, diperoleh dari data tanggal lahir warga kampung Jetis RT 29 RW 08 Kelurahan Sorosutan yang tertera di kumpulan lembar kartu keluarga (KK) dari ketua RT setempat. 
Analisis data 
Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan rumus kendall tau dengan derajat kemaknaan 5% (α = 0,05). 
Rumus kendall tau : 휏= 훴퐴−훴퐸 푁 푁−1 2 
Hasil yang diperoleh akan dicari signifikan koefisiensi korelasinya menggunakan rumus z dengan taraf kesalahan 5% dan taraf kepercayaan 95% dengan rumus : 푧= 휏 2 (2푁+5) 9푁 ( 푁−1)
HASIL DAN PEMBAHASAN 
Gambaran Umum Penelitian 
1. Gambaran Geografis 
Wilayah Kampung Jetis RT 29 RW 08 Sorosutan Umbulharjo Yogyakarta merupakan wilayah yang padat penduduk. Secara administratif wilayah tersebut dibatasi oleh wilayah-wilayah lain lain, yaitu sebelah utara berbatasan dengan jalan raya Kampung Golo Sorosutan Umbulharjo Yogyakarta, sebelah barat berbatasan dengan wilayah RT 28 RW 08 Sorosutan Umbulharjo Yogyakarta, sebelah selatan berbatasan dengan wilayah RT 30 RW 08 Sorosutan Umbulharjo Yogyakarta dan sebelah timur berbatasan dengan wilayah Kampung Sidikan Sorosutan Umbulharjo Yogyakarta. 
2. Gambaran Demografi Penduduk 
Jumlah KK aktif di wilayah RT 29 RW 08 sebanyak 60 KK. Total jumlah penduduk adalah 300 jiwa yang terbagi menjadi 148 jumlah penduduk laki-laki dan 152 jumlah penduduk perempuan 
Karakteristik Responden 
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur, Pendidikan dan Pekerjaan di Kampung Jetis RT 29 RW 08 Sorosutan Umbulharjo Yogyakarta Tahun 2013 
No 
Karakteristik responden 
Kategori 
Frekuensi (f) 
Persentase (%) 
1 
Umur 
a. < 20 tahun 
4 
5.3 
b. 20-35 tahun 
29 
38.1 
c. >35 tahun 
43 
56.6 
Jumlah 
76 
100.0 
2 
Pendidikan 
a. Dasar 
19 
25.0 
b. Menengah 
36 
47.4 
b. Tinggi 
21 
27.6 
Jumlah 
76 
100.0 
3 
Pekerjaan 
a. Tidak bekerja 
33 
43.4 
b. PNS/ ABRI/ Polri 
2 
2.6 
c. Swasta 
16 
21.1 
d. Wiraswasta 
14 
18.4 
e. Buruh 
2 
2.6 
f. Lainnya 
9 
11.9 
Jumlah 
76 
100.0 
Sumber: Pengolahan Data Primer 2013 
Berdasarkan tabel 4.1 tentang Distribusi Frekuensi karakteristik yang dipaparkan diatas, dapat dilihat bahwa sebagian besar responden memiliki umur diatas 35 tahun yaitu sejumlah 43 responden (56,6%), pendidikan yang dimiliki sebagian besar adalah pendidikan menengah sejumlah 36 responden (47,4%), sedangkan untuk pekerjaan responden, sebagian besar adalah tidak bekerja sejumlah 33 responden (43,4%).
Analisis Univariat 
1. Tingkat Pengetahuan 
Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan kanker payudara di Kampung Jetis RT 29 RW 28 Kelurahan Sorosutan Umbulharjo Yogyakarta Tahun 2013 adalah sebagai berikut : 
Tabel 4.2 Tingkat Pengetahuan WUS tentang Kanker Payudara di Kampung Jetis RT 29 RW 08 Sorosutan Umbulharjo Yogyakarta Tahun 2013 
No 
Kategori Tingkat Pengetahuan 
Frekuensi (f) 
Persentase (%) 
1 
Kurang 
3 
3.9 
2 
Cukup 
7 
9.2 
3 
Baik 
66 
86.8 
Total 
76 
100.0 
Sumber: Pengolahan Data Primer 2013 
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan baik yaitu 66 orang (86,8%), pengetahuan cukup sebanyak 7 orang (9,2%) dan yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 3 orang (3,9%). Minat melakukan sadari 
Minat melakukan sadari juga dapat diketahui dengan menggunakan kuesioner yang terbagi menjadi 2 model pernyataan, yaitu favorable (mendukung) dan unfavorable (tidak mendukung). 
2. Minat Melakukan Sadari 
Minat melakukan sadari di kelompokkan menjadi 3 kategori, yaitu minat rendah, sedang dan tinggi. Distribusi frekuensi minat melakukan sadari pada wus di Kampung Jetis RT 29 RW 28 Kelurahan Sorosutan Umbulharjo Yogyakarta Tahun 2013 adalah sebagai berikut : 
Tabel 4.4 Minat WUS dalam Melakukan Sadari di Kampung Jetis RT 29 RW 08 Sorosutan Umbulharjo Yogyakarta Tahun 2013 
No 
Minat Melakukan Sadari 
Frekuensi (f) 
Persentase (%) 
1 
Rendah 
1 
1,3 
2 
Sedang 
67 
88,2 
3 
Tinggi 
8 
10,5 
Total 
76 
100.0 
Sumber: Pengolahan Data Primer 2013 
Tabel tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki minat yang sedang dalam melakukan sadari yaitu 67 orang (88,2%), minat tinggi dalam melakukan sadari sebanyak 8 orang (10,5%) dan 1 orang (1,3%) memiliki minat yang rendah. 
Analisis Bivariat 
Analisis bivariat dilakukan pada dua variabel penelitian sekaligus digunakan untuk pengujian hipotesis penelitian. Hasil analisis bivariat penelitian ini untuk membuktikan hipotesis yang berbunyi ada hubungan antara pengetahuan tentang kanker payudara dengan minat melakukan sadari pada wanita usia subur (WUS). Hubungan antar variabel dapat diketahui secara deskriptif maupun statistik. Secara deskriptif dapat menggunakan analisis tabel silang (cross tabulation) sebagai berikut :
Tabel 4.6 Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Kanker Payudara Dengan Minat Melakukan Sadari Pada Wus Di Kampung Jetis RT 29 RW 08 Sorosutan Umbulharjo Yogyakarta Tahun 2013 
Tingkat Pengetahuan 
Minat Sadari 
Jumlah 
p-value 
휏 
zhitung 
Rendah 
Sedang 
Tinggi 
f 
% 
f 
% 
f 
% 
f 
% 
Kurang 
1 
33,3 
2 
66,7 
0 
0 
3 
100 
0,047 
0,225 
2,876 
Cukup 
0 
0 
7 
100 
0 
0 
7 
100 
Baik 
0 
0 
58 
87,9 
8 
12,1 
66 
100 
Total 
1 
1,3 
67 
88,2 
8 
10,5 
76 
100 
Sumber : Pengolahan Data Primer 2013 
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa, dari 3 responden yang memiliki pengetahuan kurang, 1 orang (33,3%) memiliki minat sadari rendah, 2 orang (66,7%) memiliki minat sadari sedang. Dari 7 responden yang memiliki pengetahuan sedang seluruhnya memiliki minat sadari yang sedang, sedangkan untuk responden yang memiliki pengetahuan baik 58 orang (87,9%) diantaranya memiliki pengetahuan sedang dan 8 orang (12,1%) memiliki minat sadari yang tinggi. Dilihat dari total responden sejumlah 76 orang, 1 orang (1,3%) memiliki minat sadari rendah, 67 orang (88,2%) memiliki minat sadari sedang, sedangkan 8 orang lainnya (10,5%) memiliki minat sadari tinggi. 
Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang kanker payudara dengan minat melakukan sadari pada WUS di Kampung Jetis RT 29 RW 08 Sorosutan Umbulharjo Yogyakarta Tahun 2013 dilakukan uji statistik dengan menggunakan komputerisasi. Adapun uji statistik yang digunakan adalah Kendall Tau. Untuk membuat keputusan tentang hipotesis, dilakukan dengan cara membandingkan nilai p-value dengan taraf kesalahan tertentu serta menghitung nilai z dengan menggunakan rumus yang sudah dipaparkan di bab sebelumnya. Nilai zhitung yang diperoleh dibandingkan dengan ztabel, jika zhitung > ztabel maka hipotesis penelitian diterima. Berdasarkan hasil analisis didapatkan p-value sebesar 0,047, p-value yang didapatkan dari hasil perhitungan lebih kecil dari taraf kesalahan yang ditentukan yaitu 5% (0,05). Bila p-value lebih kecil dari taraf kesalahan tertentu maka hipotesis penelitian diterima18. Dalam hal ini p-value lebih kecil dari taraf kesalahan, maka hipotesis penelitian diterima, selain membandingkan nilai p-value, dilakukan perhitungan dengan menggunakan rumus z untuk mengetahui signifikan koefisiensi korelasinya, didapatkan hasil zhitung sebesar 2,876, sedangkan nilai ztabel sebesar 2,58, hal ini berarti zhitung > ztabel, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang kanker payudara dengan minat melakukan sadari pada WUS di Kampung Jetis RT 29 RW 08 Sorosutan Umbulharjo Yogyakarta tahun 2013. 
Kebermaknaan hubungan tersebut dapat diketahui dengan membaca nilai koefisien korelasi (휏) dan membandingkannya dengan pedoman interpretasi koefisien korelasi. Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa koefisien korelasinya sebesar 0,225, hal ini menunjukkan bahwa arah hubungan yang positif antara tingkat pengetahuan dengan kanker payudara dengan minat melakukan sadari, angka tersebut berada pada rentang > 0 – 0,25 hal ini berarti hubungan yang dimiliki termasuk dalam kategori sangat lemah.
Pembahasan 
Karakterstik Responden 
1. Umur 
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik responden berdasarkan umur sebagian besar adalah diatas 35 tahun yaitu 43 orang (56,6%). Seiring dengan bertambahnya umur memungkinkan seseorang memiliki pengalaman yang lebih banyak, pengalaman itu sendiri dapat berpengaruh terhadap pengetahuan seseorang, hal ini sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa pengalaman yang sudah diperoleh dapat memperluas pengetahuan seseorang. Selain itu umur juga sangat mempengaruhi minat seseorang14, minat merupakan keinginan individu untuk melakukan perilaku tertentu sebelum perilaku tersebut dilaksanakan11. Adanya niat/ minat untuk melakukan suatu tindakan akan menentukan apakah kegiatan tersebut akhirnya akan dilakukan. Minat bisa bersumber dalam diri individu, yang dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah umur20, hal ini berlawanan dengan penelitian sebelumnya yang menyebutkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara umur, keterpaparan media, pengetahuan, sikap dengan perilaku sadari.23 
2. Pendidikan 
Dalam penelitian ini sebagian besar responden yaitu 36 orang (47,4%) memiliki pendidikan menengah. Pendidikan dapat berpengaruh terhadap pengetahuan seseorang. Pendidikan adalah suatu sikap, usaha untuk memperoleh pengetahuan melalui pendidikan formal maupun informal. Pendidikan mempengaruhi penerimaan informasi dan wawasan atau pengetahuan seseorang. Secara umum, seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas dibandingkan dengan seseorang yang tingkat pendidikannya lebih rendah, makin tinggi tingkat pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki, stimulus atau objek 14. Model Theory of reasoned action menyatakan bahwa pengetahuan awal mengenai aspek sosial dan antropologis merupakan aspek penting, karena cara budaya dapat menghubungkan dengan minat11, sehingga seseorang yang memiliki pendidikan lebih tinggi diharapkan memiliki pengetahuan yang lebih baik, pengetahuaan yang lebih baik akan memunculkan minat yang lebih baik juga. Hal ini didukung oleh hasil penelitian yang menyebutkan bahwa pendidikan mempengaruhi perilaku terhadap sadari. 9 
3. Pekerjaan 
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden tidak bekerja yaitu 33 orang (43,4%), dalam hal ini responden yang tidak bekerja diartikan bahwa ibu-ibu berstatus ibu rumah tangga yang tidak memiliki aktifitas lain selain mengurus rumah tangga, aktifitas ibu banyak dilakukan dirumah mengurus pekerjaan rumah tangga dan mengurus anak. Pekerjaan tidak berkaitan secara langsung dengan pengetahuan, namun pekerjaan merupakan sarana untuk mendapatkan pengetahuan. Ibu rumah tangga secara sosial mempunyai lingkungan pergaulan yang kurang luas dibandingkan dengan ibu yang memiliki pekerjaan/ aktivitas lain diluar rumah. Pergaulan sosial mempunyai manfaat terhadap tingkat memperoleh informasi.
Lingkungan dan teman-teman kerja dapat dijadikan sarana dan sumber memperoleh pengetahuan. Cara memperoleh pengetahuan di tempat kerja salah satunya bisa melalui share antar teman, sosial budaya dapat mempengaruhi pengetahuan, persepsi, dan sikap seseorang terhadap sesuatu14, namun dalam penelitian ini didapatkan sebagian besar responden tidak bekerja/ sebagai ibu rumah tangga, tetapi pekerjaan bukanlah hal mutlak yang mempengaruhi seseorang untuk mendapatkan informasi lebih, informasi tidak semata-mata didapatkan dari pergaulan, melainkan banyak media lain baik cetak maupun elektronik yang memungkinkan seseorang untuk menambah pengetahuan yang dia miliki, bisa saja ibu rumah tangga juga memiliki pengetahuan dan minat yang lebih baik dibandingkan dengan wanita yang bekerja. 
Tingkat Pengetahuan tentang Kanker Payudara 
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar WUS di Kampung Jetis RT 29 RW 08 Sorosutan Umbulharjo Yogyakarta memiliki pengetahuan yang baik tentang kanker payudara, yaitu 66 orang (86,9%). 
Pengetahuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengetahuan tentang kanker payudara meliputi berbagai informasi mengenai kanker payudara dan sadari yang sudah disebutkan dalam kisi-kisi kuesioner pada bab sebelumnya. Pengetahuan responden dapat dilihat dari kemampuan dalam menjawab butir soal dalam kuesioner dengan benar. 
Tingkat pengetahuan WUS bisa disebabkan karena beberapa faktor, misalnya tingkat pendidikan, pengalaman, baik pengalaman pribadi maupun yang didapat dari orang lain dan lingkungan sosial sosial budaya, baik dirumah ataupun dilingkungan kerjanya, serta media informasi baik cetak maupun elektronik, hal ini didukung teori yang menyebutkan bahwa pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu pengalaman, tingkat pendidikan, keyakinan, fasilitas, penghasilan dan sosial budaya.14 
Minat Melakukan Sadari 
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki minat yang sedang dalam melakukan sadari yaitu 67 orang (88,2%). Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat 24. Terdapat banyak faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya minat seseorang terhadap sesuatu yang dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu bersumber dari dalam diri individu yang bersangkutan misalnya berat badan, umur, jenis kelamin, pengalaman, kepribadian, dan berasal dari luar mencakup lingkungan keluarga serta lingkungan masyarakat20. Pada kenyataannya, sangat sulit untuk menimbulkan minat seseorang, termasuk minat dalam melakukan sadari, kecuali ada keinginan yang kuat dari diri sendiri. Fenomena yang sering terjadi, banyak orang yang baru menyadari pentingnya sadari setelah mengidap kanker payudara, padahal jika melihat fenomena di Yogyakarta yang gaya hidup masyarakatnya sering mengkonsumsi makanan fast food dengan kandungan tinggi kalori, tinggi lemak, tinggi kolestrol, tinggi garam dan rendah serat seperti yang telah dijabarkan dalam latar belakang penelitian, hal ini memungkinkan untuk risiko atau kejadian kanker payudara di
Yogyakarta semakin tinggi. Kemungkinan risiko tersebut belum ditanggapi dan disadari dengan baik oleh masyarakat Yogyakarta, dibuktikan dengan belum adanya minat yang tinggi dari masyarakat terhadap pentingnya melakukan sadari sebagai deteksi dini terhadap kanker payudara. 
Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Kanker Payudara dengan Minat Melakukan Sadari 
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dengan minat melakukan sadari pada WUS di Kampung Jetis RT 29 RW 08 Sorosutan Umbulharjo Yogyakarta. Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang kaker payudara, hal ini dibuktikan dengan adanya hasil analisis kendall tau, ditunjukkan dengan p-value = 0,047 yang berarti lebih kecil dari taraf kesalahan sebesar 0,05, serta nilai Zhitung > Ztabel yang artinya ada hubungan antara kedua variabel yang diteliti, serta nilai koefisien korelasinya sebesar 0,225 yang menunjukkan hubungan antara kedua variabel berada pada rentang > 0 – 0,25 hal ini berarti hubungan yang dimiliki masuk dalam kategoti sangat lemah. 
Pengetahuan memang memiliki pengaruh terhadap minat seseorang, seseorang yang memiliki pengetahuan yang lebih baik, memungkinkan untuk timbulnya minat yang lebih tinggi, termasuk pengetahuan tentang kanker payudara dengan minatnya dalam melakukan sadari. Seorang yang banyak mengetahui informasi tentang kanker payudara, memungkinkan untuk dia lebih tahu mengenai risiko-risiko ataupun gejala dari kanker payudara, sehingga timbul rasa ingin menghindari risiko dan gejala yang dialami dengan mengidap kanker payudara dan minat dalam melakukan deteksi dalam rangka menghindarinya pun akan lebih tinggi, hal ini didukung oleh Model Theory of reasoned action (teori tindakan beralasan) dari Fishbein dan Ajzen oleh yang menyebutkan bahwa pengetahuan awal mengenai aspek sosial dan antropologis merupakan aspek penting, karena cara budaya dapat menghubungkan sikap, minat dan perilaku11. Minat itu sendiri mengandung tiga unsur, yaitu kognisi, emosi dan konasi2. Dapat disimpulkan bahwa untuk terbentuknya minat yang tinggi terhadap sadari tidak hanya sekedar adanya unsur kognisi atau pengetahuan saja, emosi juga merupakan unsur penting untuk terbentuknya minat, yang dimaksud dengan emosi yaitu perasaan yang dimiliki seseorang saat penerimaaan informasi, dalam hal ini adalah informasi mengenai kanker payudara, sedangkan unsur konasi merupakan kelanjutan dari kedua unsur tersebut, yaitu yang diwujudkan dalam bentuk kemauan dan hasrat untuk melakukan suatu kegiatan. Sangat memungkinkan saat responden mendapatkan informasi tentang kanker payudara, tidak didukung oleh unsur emosi yang baik yaitu perasaan senang, sehingga minat yang muncul kurang maksimal, dibuktikan dengan adanya hasil penelitian yang menunjukkan minat responden masih dalam kategori sedang, walaupun dari hasil yang didapat sebagian besar responden memiliki pengetahuan dalam kategori baik. Selain itu, melihat keeratan hubungan antar keduanya yang masuk dalam kategori sangat lemah, dapat diambil suatu kesimpulan bahwa sangat memungkinkan untuk adanya faktor-faktor lain selain pengetahuan yang dapat mempengaruhi minat seseorang, hal ini didukung oleh teori yang menyebutkan bahwa terdapat banyak faktor- faktor yang mempengaruhi timbulnya minat seseorang terhadap sesuatu yang dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu bersumber dari dalam diri individu yang bersangkutan misalnya berat
badan, umur, jenis kelamin, pengalaman, kepribadian, dan berasal dari luar mencakup lingkungan keluarga serta lingkungan masyarakat.20 
Dari hasil penelitian yang lalu didapati penelitian yang memiliki kesimpulan sejalan dengan penelitian ini, ada pula yang bertolak belakang. Penelitian yang sejalan dengan penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap dengan perilaku responden dalam melakukan pemeriksaan payudara sendiri10, selain itu penelitian lain juga menyatakan bahwa variabel yang berhubungan dengan perilaku sadari adalah variabel pengganggu yaitu variabel informasi tentang kanker payudara, tingkat pengetahuan, pendidikan dan variabel informasi tentang sadari9. Adapun penelitian yang menyebutkan tingkat pengetahuan perawat tentang kanker payudara sebagian besar memiliki pengetahuan baik, sedangkan perilaku sadari perawat cukup, walaupun penelitian tersebut tidak mengkaji hubungan, namun penelitian tersebut memiliki kesimpulan yang sejalan dengan penelitian ini17. Selain itu terdapat juga pebelitian yang kesimpulanya tidak sejalan dengan penelitian ini, dalam penelitiannya disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan pelaksanaan sadari.5 
Keterbatasan Penelitian 
Peneliti menyadari banyak kekurangan dan keterbatasan dalam melakukan penelitian ini. Ada beberapa keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 
1. Peneliti kesulitan dalam mengumpulkan kekurangan anggota populasi sebanyak 27 orang dan mengatasi anggota populasi yang menolak menjadi responden sebanyak 3 orang. 
2. Penelitian ini baru meneliti satu variabel yang mempengaruhi minat yaitu minat melakukan sadari dan belum mengendalikan variabel penganggu seperti umur, pendidikan dan pekerjaan atau variabel lain yang memungkinkan untuk mempengaruhi minat seseorang. 
KESIMPULAN DAN SARAN 
Kesimpulan 
Berdasarkan hasil penelitian tentang Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Kanker Payudara dengan Minat Melakukan Sadari pada WUS di Kampung Jetis RT 29 RW 08 Sorosutan Umbulharjo Yogyakarta, maka disimpulkan beberapa hal berikut : 
1. Karakteristik dari responden penelitian yang diteliti adalah berdasarkan umur, pendidikan dan pekerjaan. Sebagian besar responden memiliki umur diatas 35 tahun, sejumlah 43 responden (56,6%), pendidikan yang dimiliki sebagian besar adalah pendidikan menengah sejumlah 36 responden (47,4%), sedangkan untuk pekerjaan responden, sebagian besar adalah tidak bekerja sejumlah 33 responden (43,4%). 
2. WUS di Kampung Jetis RT 29 RW 08 Sorosutan Umbulharjo Yogyakarta sebagian besar memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang kanker payudara, yaitu 66 orang (86,9%) 
3. WUS di Kampung Jetis RT 29 RW 08 Sorosutan Umbulharjo Yogyakarta sebagian besar memiliki minat yang sedang dalam melakukan sadari yaitu 67 orang (88,2%). 
4. Ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang kanker payudara dengan minat melakukan sadari ditunjukkan dengan adanya p-value sebesar 0,047 yang lebih kecil dari 0,05, serta nilai zhitung sebesar 2,876 yang lebih besar jika dibandingkan dengan nilai ztabel yang sebesar 2,58.
5. Tingkat keeratan kedua variabel tersebut masuk dalam kategori hubungan yang sangat lemah ditunjukkan dengan adanya nilai dari koefisien korelasinya yang sebesar 0,225. 
Saran 
1. Bagi Tenaga Kesehatan 
Hasil penelitian ini, tenaga kesehatan dapat menjadikannya acuan dalam rangka meningkatkan peran sertanya, tidak hanya sekedar informasi tapi juga penerapan kepada masyarakat, misalnya dengan menyediakan pos sadari disetiap posyandu. 
2. Bagi Institusi 
Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi tambahan untuk perpustakaan dan memberikan informasi atau bahan acuan untuk pembaca. 
3. Bagi Peneliti Selanjutnya 
Jika ingin meneliti masalah yang sama tentang pengetahuan kanker payudara dan minat melakukan sadari, sebaiknya lebih digali untuk faktor-faktor yang mempengaruhi minat melakukan sadari.
DAFTAR PUSTAKA 
1Acandra. (2010). Internet. Kanker Masih Jadi Momok Menakutkan. Jakarta. http:// kesehatan.kompas.com. 22 Desember 2012 
2Ahmadi, Abu. (2003). Psikologi Umum. Jakarta : PT. Rineka Cipta 
3Arief, Erdiawati. Aminuddin, Syam. Dachlan, M,Djunaedi. (2011). Konsumsi Fast Food Remaja di Restoran Fast Food Makasar Town Square. Media Gizi Masyarakat Indonesia. Agustus 2011 : 41-45. 
4Astana, Mahesa. (2009). Bersahabat dengan Kanker. Panduan Mengelola dan Mengobati Kanker. Yogyakarta : Araska 
5Aulia, Sunartie Nur. (2012). Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Pelaksanaan Sadari pada Mahasiswi Semester VIII D-IV Bidan Pendidik TA 2011-2012 di Universitas respati Yogyakarta. Skripsi, Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta 
6Azwar, Saifudin. (2012). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar 
7 Baliwati, Yayuk Farida, et al. (2004). Pengantar Pangan dan Gizi. Jakarta : Penebar Swadaya 
8Daryanto, Eddy. (2013). internet. Dampak Buruk Makanan Cepat Saji. Malang : http://www.tipscaraterbaik.com. 16 Juni 2013 
9Desanti, Ophi Indria. (2008). “Persepsi Wanita tentang Kanker Payudara dan Perilakunya dalam Melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari)” Tesis, Program Pascasarjana Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. 
10Handayani, Dwi Sri. (2008). Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan dan Sikap Dengan Perilaku Para Wanita Dewasa Awal Dalam Melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri di Kelurahan Kalangan Kecamatan Pedan Klaten. Tersedia dari : http://eprints .undip.ac .id/.〔Diakses 20 Desember 2012〕 
11Hayati, Rahmah Nur. (2007). “Pengaruh Pengetahuan, Sikap dan Motivasi Terhadap Minat Bidan Mengikuti Uji Kompetensi di Kota Semarang Tahun 2007”. Tesis, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang. 
12Kemenkes. (2012). Internet. Jika Tidak Dikendalikan 26 Juta Orang Di Dunia Menderita Kanker. http://depkes.go.id/ . 〔Diakses 20 Desember 2012〕 
13Nisman, Wenny Artanty. (2011). Lima Menit Kenali Payudara Anda. Yogyakarta : Penerbit Andi Yogyakarta. 
14Notoatmodjo, Soekidjo. (2007). Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka Cipta 
15Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika 
16Olfah, Yustiana et al. (2013). Kanker Payudara dan Sadari. Yogyakarta: Nuha Medika.
17Puspitasari, Monika Rini. (2012). Gambaran Tingkat Pengetahuan tentang Kanker Payudara dan Perilaku Sadari Perawat di Ruang Rawat RS Kanker Dharmais” Skripsi, Fakultas Ilmu Keperawatan Program Studi Sarjana Universitas Indonesia. 
18Riwidikdo, Handoko. (2008). Statistik Terapan dengan Program R Versi 2.5.1 (Open Source). Yogyakarta : Mitra Cendekia Press. 
19Riyanto, Harun (2011).”Kanker Payudara Wanita Diatas Usia 60 Tahun”. Gemari, Edisi Februari 2011. Jakarta : Yayasan Dana Sejahtera Mandiri. 
20Saleh, Abdul Rahman. (2004). Psikologi Suatu Pengantar dalam Persfektif Islam. Jakarta: Prenada Media 
21Sativa, Rahma lillahi (2012). Internet. Roche Kembangkan Inovasi Obat Kanker Payudara. Yogyakarta: http://health.detik.com. 22 Desember 2012 
22Santoso, Satmoko Budi. (2009). Buku Pintar Kanker. Yogyakarta : Power Books (IHDINA) 
23Septiani, Sari. (2013). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan perilaku Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari) pada Siswa SMAN 62 Jakarta 2012. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 5 (1); Januari 2013. 
24Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta. Rineka Cipta. 
25Supari, Siti Fadilah. (2009). Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta : Depkes RI 
26Supriyadi, Bambang (2013). “Mengenal Kanker Payudara”. Natasha. Edisi 41 Maret-April 2013. Yogyakarta : Natan’s offset 
27Tim Unriyo. (2013). Internet. Junk Food Ancam Gizi Mahasiswa. Yogyakarta : http://joglosemar.co/2013/03/junk-food-ancam-gizi-mahasiswa.html.16 Juni 2013 
28Utama, Sri Yun. (2009). Gambaran Pengetahuan, Sikap dan perilaku Remaja Putri Terhadap Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) di SMAN 5 Kota Jambi.. Tersedia dari : http://stikeskusumahusada.ac.id/.〔Diakses 20 Desember 2012〕 
29Wardhani.(2010). Internet. Banyak Penderita Kanker di Yogyakarta Tidak Menyadari Dirinya Terserang. Yogyakarta :http://SADARI/sadari%202/ kanker%20diy.htm. 20 Desember 2012 
30YKI (2013). Internet. Tentang YKI. Jakarta. http://yayasankankerindonesia.org/. 31 Mei 2013

More Related Content

What's hot

jurnal
jurnaljurnal
jurnal
Nanang Soleh
 
Remaja dan kesehatan reproduksi
Remaja dan kesehatan reproduksiRemaja dan kesehatan reproduksi
Remaja dan kesehatan reproduksi
Universitas Sriwijaya
 
Masalah Kesehatan ibu
Masalah Kesehatan ibuMasalah Kesehatan ibu
Masalah Kesehatan ibu
pjj_kemenkes
 
Jtptunimus gdl-kurniamagh-5595-2-babi
Jtptunimus gdl-kurniamagh-5595-2-babiJtptunimus gdl-kurniamagh-5595-2-babi
Jtptunimus gdl-kurniamagh-5595-2-babiChenk Alie Patrician
 
Makalah penyajian data (kanker serviks)
Makalah penyajian data (kanker serviks)Makalah penyajian data (kanker serviks)
Makalah penyajian data (kanker serviks)
AnisyaMaharani4
 
Buku saku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar dan rujukan
Buku saku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar dan rujukanBuku saku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar dan rujukan
Buku saku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar dan rujukan
nunida11novpurnamasukma
 
metodologi penelitian kuantitatif kesehatan .docx
metodologi penelitian kuantitatif kesehatan .docxmetodologi penelitian kuantitatif kesehatan .docx
metodologi penelitian kuantitatif kesehatan .docx
Sissi Syifa Meidia
 
Pp proposal kehamilan resiko tinggi pada ibu hamil
Pp proposal kehamilan resiko tinggi pada ibu hamilPp proposal kehamilan resiko tinggi pada ibu hamil
Pp proposal kehamilan resiko tinggi pada ibu hamilrefmaeka
 
Recana penelitian 3
Recana penelitian 3Recana penelitian 3
Recana penelitian 3
yetiyuwansyah1
 
1052 2111-1-pb
1052 2111-1-pb1052 2111-1-pb
1052 2111-1-pb
TiwiCaDok
 

What's hot (16)

jurnal
jurnaljurnal
jurnal
 
Abtrak deliana oke
Abtrak  deliana okeAbtrak  deliana oke
Abtrak deliana oke
 
Remaja dan kesehatan reproduksi
Remaja dan kesehatan reproduksiRemaja dan kesehatan reproduksi
Remaja dan kesehatan reproduksi
 
Masalah Kesehatan ibu
Masalah Kesehatan ibuMasalah Kesehatan ibu
Masalah Kesehatan ibu
 
Jtptunimus gdl-kurniamagh-5595-2-babi
Jtptunimus gdl-kurniamagh-5595-2-babiJtptunimus gdl-kurniamagh-5595-2-babi
Jtptunimus gdl-kurniamagh-5595-2-babi
 
Askeb( kehamilan )
Askeb( kehamilan )Askeb( kehamilan )
Askeb( kehamilan )
 
Makalah penyajian data (kanker serviks)
Makalah penyajian data (kanker serviks)Makalah penyajian data (kanker serviks)
Makalah penyajian data (kanker serviks)
 
Buku saku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar dan rujukan
Buku saku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar dan rujukanBuku saku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar dan rujukan
Buku saku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar dan rujukan
 
metodologi penelitian kuantitatif kesehatan .docx
metodologi penelitian kuantitatif kesehatan .docxmetodologi penelitian kuantitatif kesehatan .docx
metodologi penelitian kuantitatif kesehatan .docx
 
Pp proposal kehamilan resiko tinggi pada ibu hamil
Pp proposal kehamilan resiko tinggi pada ibu hamilPp proposal kehamilan resiko tinggi pada ibu hamil
Pp proposal kehamilan resiko tinggi pada ibu hamil
 
Recana penelitian 3
Recana penelitian 3Recana penelitian 3
Recana penelitian 3
 
3bab42
3bab423bab42
3bab42
 
palliative
palliativepalliative
palliative
 
Ca maame 2
Ca maame 2Ca maame 2
Ca maame 2
 
Pelatihan pik unikal
Pelatihan pik unikalPelatihan pik unikal
Pelatihan pik unikal
 
1052 2111-1-pb
1052 2111-1-pb1052 2111-1-pb
1052 2111-1-pb
 

Similar to Naskah publikasi

DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdfDETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
Bekti5
 
Artikel
ArtikelArtikel
Artikel
zaalieza
 
Abstrak
AbstrakAbstrak
sadariiiii.docx
sadariiiii.docxsadariiiii.docx
sadariiiii.docx
FidyaRamadhanti
 
Mekanisme koping dan kesiapan diri preoperatif pada pasien
Mekanisme koping dan kesiapan diri preoperatif pada pasienMekanisme koping dan kesiapan diri preoperatif pada pasien
Mekanisme koping dan kesiapan diri preoperatif pada pasien
Yelmi Reni Putri SY
 
Makalah penyajian data (kanker serviks) (1)
Makalah penyajian data (kanker serviks) (1)Makalah penyajian data (kanker serviks) (1)
Makalah penyajian data (kanker serviks) (1)
DETRIPUTRI1
 
Makalah penyajian data (kanker serviks)
Makalah penyajian data (kanker serviks)Makalah penyajian data (kanker serviks)
Makalah penyajian data (kanker serviks)
Mitaendahsetyawati
 
Makalah penyajian data (kanker serviks)
Makalah penyajian data (kanker serviks)Makalah penyajian data (kanker serviks)
Makalah penyajian data (kanker serviks)
DETRIPUTRI1
 
Makalah penyajian data (kanker serviks) 1
Makalah penyajian data (kanker serviks) 1Makalah penyajian data (kanker serviks) 1
Makalah penyajian data (kanker serviks) 1
dedeiskandar15
 
Skrining kanker servik& kanker payudara.pptx
Skrining kanker servik& kanker payudara.pptxSkrining kanker servik& kanker payudara.pptx
Skrining kanker servik& kanker payudara.pptx
SriAyomi1
 
deteksi dini kanker serviks dengan IVA
deteksi dini kanker serviks dengan IVAdeteksi dini kanker serviks dengan IVA
deteksi dini kanker serviks dengan IVA
Widya Rizki
 
power point kanker.pptx
power point kanker.pptxpower point kanker.pptx
power point kanker.pptx
fitrianggriani4
 
Asuransi kesehatan aku
Asuransi kesehatan akuAsuransi kesehatan aku
Asuransi kesehatan aku
AuliaRamadhani36
 
1. Kebijakan DD Kanker ANP.docx
1. Kebijakan DD Kanker ANP.docx1. Kebijakan DD Kanker ANP.docx
1. Kebijakan DD Kanker ANP.docx
UsepYuliana1
 
TUGAS KELOMPOK 5 KANKER PAYUDARA NEGARA.pptx
TUGAS KELOMPOK 5 KANKER PAYUDARA NEGARA.pptxTUGAS KELOMPOK 5 KANKER PAYUDARA NEGARA.pptx
TUGAS KELOMPOK 5 KANKER PAYUDARA NEGARA.pptx
FifiFajriani1
 
TUGAS BENCHMARKING KANKER PAYUDARA DAN KANKER LUHER RAHIM DI EROPA.ppt
TUGAS BENCHMARKING KANKER PAYUDARA DAN KANKER LUHER RAHIM DI EROPA.pptTUGAS BENCHMARKING KANKER PAYUDARA DAN KANKER LUHER RAHIM DI EROPA.ppt
TUGAS BENCHMARKING KANKER PAYUDARA DAN KANKER LUHER RAHIM DI EROPA.ppt
ssusera869631
 
Terapki Kanker Payudara | www.terapikankerindonesia.com
Terapki Kanker Payudara | www.terapikankerindonesia.comTerapki Kanker Payudara | www.terapikankerindonesia.com
Terapki Kanker Payudara | www.terapikankerindonesia.com
Tahitian Noni Indonesia | PT.Morinda Independen
 
Persepsi wanita ttg Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)
Persepsi wanita  ttg Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)Persepsi wanita  ttg Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)
Persepsi wanita ttg Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)Nana Noviana Nadarsyah
 
BAB 1 KANKER SERVIKS.pdf
BAB 1 KANKER SERVIKS.pdfBAB 1 KANKER SERVIKS.pdf
BAB 1 KANKER SERVIKS.pdf
MohamadHilman2
 
Sosialisasi Kegiatan IVA SADANIS Lokmin Linsek.pptx
Sosialisasi Kegiatan IVA SADANIS Lokmin Linsek.pptxSosialisasi Kegiatan IVA SADANIS Lokmin Linsek.pptx
Sosialisasi Kegiatan IVA SADANIS Lokmin Linsek.pptx
RanggitOktanita2
 

Similar to Naskah publikasi (20)

DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdfDETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
 
Artikel
ArtikelArtikel
Artikel
 
Abstrak
AbstrakAbstrak
Abstrak
 
sadariiiii.docx
sadariiiii.docxsadariiiii.docx
sadariiiii.docx
 
Mekanisme koping dan kesiapan diri preoperatif pada pasien
Mekanisme koping dan kesiapan diri preoperatif pada pasienMekanisme koping dan kesiapan diri preoperatif pada pasien
Mekanisme koping dan kesiapan diri preoperatif pada pasien
 
Makalah penyajian data (kanker serviks) (1)
Makalah penyajian data (kanker serviks) (1)Makalah penyajian data (kanker serviks) (1)
Makalah penyajian data (kanker serviks) (1)
 
Makalah penyajian data (kanker serviks)
Makalah penyajian data (kanker serviks)Makalah penyajian data (kanker serviks)
Makalah penyajian data (kanker serviks)
 
Makalah penyajian data (kanker serviks)
Makalah penyajian data (kanker serviks)Makalah penyajian data (kanker serviks)
Makalah penyajian data (kanker serviks)
 
Makalah penyajian data (kanker serviks) 1
Makalah penyajian data (kanker serviks) 1Makalah penyajian data (kanker serviks) 1
Makalah penyajian data (kanker serviks) 1
 
Skrining kanker servik& kanker payudara.pptx
Skrining kanker servik& kanker payudara.pptxSkrining kanker servik& kanker payudara.pptx
Skrining kanker servik& kanker payudara.pptx
 
deteksi dini kanker serviks dengan IVA
deteksi dini kanker serviks dengan IVAdeteksi dini kanker serviks dengan IVA
deteksi dini kanker serviks dengan IVA
 
power point kanker.pptx
power point kanker.pptxpower point kanker.pptx
power point kanker.pptx
 
Asuransi kesehatan aku
Asuransi kesehatan akuAsuransi kesehatan aku
Asuransi kesehatan aku
 
1. Kebijakan DD Kanker ANP.docx
1. Kebijakan DD Kanker ANP.docx1. Kebijakan DD Kanker ANP.docx
1. Kebijakan DD Kanker ANP.docx
 
TUGAS KELOMPOK 5 KANKER PAYUDARA NEGARA.pptx
TUGAS KELOMPOK 5 KANKER PAYUDARA NEGARA.pptxTUGAS KELOMPOK 5 KANKER PAYUDARA NEGARA.pptx
TUGAS KELOMPOK 5 KANKER PAYUDARA NEGARA.pptx
 
TUGAS BENCHMARKING KANKER PAYUDARA DAN KANKER LUHER RAHIM DI EROPA.ppt
TUGAS BENCHMARKING KANKER PAYUDARA DAN KANKER LUHER RAHIM DI EROPA.pptTUGAS BENCHMARKING KANKER PAYUDARA DAN KANKER LUHER RAHIM DI EROPA.ppt
TUGAS BENCHMARKING KANKER PAYUDARA DAN KANKER LUHER RAHIM DI EROPA.ppt
 
Terapki Kanker Payudara | www.terapikankerindonesia.com
Terapki Kanker Payudara | www.terapikankerindonesia.comTerapki Kanker Payudara | www.terapikankerindonesia.com
Terapki Kanker Payudara | www.terapikankerindonesia.com
 
Persepsi wanita ttg Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)
Persepsi wanita  ttg Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)Persepsi wanita  ttg Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)
Persepsi wanita ttg Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)
 
BAB 1 KANKER SERVIKS.pdf
BAB 1 KANKER SERVIKS.pdfBAB 1 KANKER SERVIKS.pdf
BAB 1 KANKER SERVIKS.pdf
 
Sosialisasi Kegiatan IVA SADANIS Lokmin Linsek.pptx
Sosialisasi Kegiatan IVA SADANIS Lokmin Linsek.pptxSosialisasi Kegiatan IVA SADANIS Lokmin Linsek.pptx
Sosialisasi Kegiatan IVA SADANIS Lokmin Linsek.pptx
 

Recently uploaded

PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPIPERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
nirmalaamir3
 
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
zirmajulianda1
 
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdfKonsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
roomahmentari
 
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptxPERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
AndrikIrfani
 
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
PratiwiZikri
 
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIAMATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
ratih402596
 
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOMCDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
LinaJuwairiyah1
 
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 

Recently uploaded (8)

PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPIPERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
 
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
 
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdfKonsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
 
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptxPERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
 
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
 
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIAMATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
 
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOMCDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
 
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
 

Naskah publikasi

  • 1. NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KANKER PAYUDARA DENGAN MINAT MELAKUKAN SADARI PADA WUS DI KAMPUNG JETIS RT 29 RW 08 SOROSUTAN UMBULHARJO YOGYAKARTA TAHUN 2013 Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik Fakultas Ilmu Kesehatan Disusun oleh Nama : Dewi Nur Afifi Nim : 12140068 PROGRAM STUDI DIPLOMA IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA 2013
  • 2.
  • 3. HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KANKER PAYUDARA DENGAN MINAT MELAKUKAN SADARI PADA WUS DI KAMPUNG JETIS RT 29 RW 08 SOROSUTAN UMBULHARJO YOGYAKARTA TAHUN 2013 Dewi Nur Afifi1, Ernaningsih2, CH. Widhi Hartini3 INTISARI Latar Belakang: Kanker menjadi momok bagi semua orang, karena angka kematiannya sangat tinggi. Sadari adalah tindakan deteksi dini yang sangat penting, apabila dijadikan kebiasaan yang rutin dan berkala maka akan lebih banyak kanker payudara dari stadium dini yang dapat dideteksi, namun baru sedikit wanita yang menerapkannya. Dalam studi pendahuluan peneliti pada 10 WUS, didapatkan bahwa sebagian besar tahu tentang kanker payudara namun belum paham tentang tujuan dan tata cara sadari. Tujuan: Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang kanker payudara dengan minat melakukan sadari pada wus. Metode Penelitian: Desain penelitian menggunakan survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah subjek penelitian sebanyak 76 WUS di kampung Jetis RT 29 RW 08 Sorosutan Umbulharjo Yogyakarta yang diambil secara purposive sampling. Pengambilan data menggunakan kuesioner dengan waktu pelaksanaan pada tanggal 29 Juni-1 Juli 2013. Data dianalisis dengan menggunakan uji statistik Kendall Tau. Hasil: 56,6% responden memiliki umur diatas 35 tahun, 47,4% responden memiliki tingkat pendidikan menengah, 43,4% responden tidak memiliki pekerjaan. 86,9% responden memiliki Tingkat pengetahuan baik tentang kanker payudara. 88,2% responden memiliki minat sedang terhadap sadari. Ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang kanker payudara dengan minat melakukan sadari ditunjukkan dengan adanya nilai p-value = 0,047 < 0,05 dan nilai zhitung = 2,876 > ztabel = 2,58. Keeratannya dalam kategori sangat lemah ditunjukkan dengan nilai 휏 = 0,225. Kesimpulan : Ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang kanker payudara dengan minat melakukan sadari pada wus. Kata Kunci : Tingkat pengetahuan, kanker payudara, minat, sadari 1 Mahasiswa Prodi DIV Bidan Pendidik Fakultas Ilmu kesehatan Universitas Respati Yogyakarta 2 Program Studi DIII Kebidanan Fakultas Ilmu kesehatan Universitas Respati Yogyakarta 3 Program Studi DIII Kebidanan Fakultas Ilmu kesehatan Universitas Respati Yogyakarta
  • 4. THE CORRELATION BETWEEN THE AWARENESS LEVEL OF BREAST CANCER AND THE AWARENESS OF PRACTICING “SADARI” OF WUS (WOMAN OF CHILD-BEARING AGE) IN KAMPUNG JETIS IN NEIGHBOURHOOD/COMMUNITY ASSOCIATION NUMBER 29/08, SOROSUTAN, UMBULHARJO, YOGYAKARTA IN 2013 Dewi Nur Afifi1, Ernaningsih2, CH. Widhi Hartini3 ABSTRACT Background: Since it causes high fatality issues, cancer becomes a threat for everyone. “Sadari” practice is an essential early-recognition/detection action in order to recognize/detect an early stadium of breast cancer and it is suggested to be done continuously and periodically. Based on a preliminary research that took ten women of child-bearing age (WUS), only few women have high awareness to practice “Sadari”. Objective of Study: To find out the correlation between the awareness level of breast cancer and the awareness of practicing “Sadari” of WUS (Women of Child-bearing Age). Research Method: The research design uses analitical survey together with cross sectional level. The number of research participants taken with purposive sampling method were 76 women of child-bearing age in kampung Jetis in Neighbourhood/Community Association number 29/08, Sorosutan Umbulharjo, Yogyakarta and the data were gathered by distributing questionnaires. The research was conducted on 29th June until the 1st of July 2013. The data were analyzed by using Kendall Tau Statistic Test. Result: Based on the data, 56,6% of the women were more than 35 years old, 47,4% of them were poorly educated, 43,4% of them were unemployed. 86,9% of the respondents had a good understanding and awareness of breast cancer and 88,2% had medium awareness of practicing “Sadari”. The correlation between the awareness level of breast cancer and the awareness of practicing “Sadari” of WUS (Women of Child-bearing Age) was indicated by the level of p-value = 0,047<0,05 and the number of value z = 2,876> the number of table Z = 2,58. The value of 휏 = 0,225 indicates that the correlation is not strong enough. Conclusion: There is a correlation between the awareness level of breast cancer and the awareness of practicing “Sadari” of WUS (Women of Child-bearing Age). Key Word: Awareness level, Breast Cancer, Awareness, “Sadari” 1 A student of Diploma IV of Midwifery Education of Faculty of Health Sciences of Yogyakarta Respati University 2 Midwifery Study Program of Diploma III of Faculty of Health Sciences of Yogyakarta Respati University 3 Midwifery Study Program of Diploma III of Faculty of Health Sciences of Yogyakarta Respati University
  • 5. PENDAHULUAN Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Pembangunan kesehatan yang dilaksanakan secara berkesinambungan telah berhasil meningkatkan status kesehatan masyarakat, namun dalam hasil Riskerdas tahun 2007 kasus penyakit tidak menular (seperti penyakit kariovaskuler dan kanker) menunjukkan adanya peningkatan secara cukup bermakna.25 Kanker menjadi momok bagi semua orang, karena angka kematian yang disebabkan oleh kanker sangat tinggi. Di Amerika, kanker merupakan penyebab kematian nomor dua. Pada tahun 2003, diperkirakan ada 1.334.100 kasus dengan angka kematian 556.500 orang. Sementara itu, di Eropa terdapat kasus kanker setiap tahun dengan angka kematian sebesar 2.000.000. Angka harapan hidup penderita kanker hanya 60% dibandingkan orang yang tidak menderita kanker.22 Di Indonesia, kanker payudara menduduki posisi kedua penyebab kematian tertinggi pada perempuan setelah kanker serviks. Data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) 2007 menunjukan, kejadian kanker payudara sebanyak 8.227 kasus atau 16.85%.1 Di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), perkembangan penderita kanker benar-benar mengkhawatirkan. Data terakhir yang dimiliki Yayasan Kanker Indonesia DIY dari Departemen Kesehatan 2007 menunjukkan, tingkat prevalensi tumor dan kanker di DIY mencapai 9,6 per 1.000 orang atau di atas prevalensi nasional sebesar 4,3 per 1.000 orang.29 Sedangkan untuk kanker payudara berdasarkan, di RS DR. Sardjito Yogyakarta kanker payudara merupakan kasus terbanyak yang ada. Setiap tahunnya RS Dr. Sardjito menerima 200 kasus kanker payudara baru.21 Faktor berkembangnya kanker sampai sekarang masih menjadi teka-teki. Riset membuktikan bahwa beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker, namun sebagian besar faktor risiko dapat dihindari, dikontrol, dan dikendalikan, dengan memilih gaya hidup yang tepat 4, sedangkan menurut data Riskesdas (2007), salah satu faktor risiko yang menyebabkan tingginya kejadian kanker di Indonesia yaitu prevalensi merokok 23,7%, obesitas umum penduduk berusia ≥ 15 tahun pada laki-laki 13,9% dan pada perempuan 23,8%. Prevalensi kurang konsumsi buah dan sayur 93,6%, konsumsi makanan diawetkan 6,3%, makanan berlemak 12,8%, dan makanan dengan penyedap 77,8%. Sedangkan prevalensi kurang aktivitas fisik sebesar 48,2%.12 Memasuki abad ke-20, mulai bermunculan restoran-restoran fast food, menurut hasil riset health education authority, usia 15 – 34 tahun adalah konsumen terbanyak yang memilih menu fast food 3. Perilaku mengkonsumsi makanan fast food yang tinggi kalori, tinggi lemak, tinggi kolestrol, tinggi garam dan rendah serta ditinjau dari pandangan gizi merupakan peluang terjadinya masalah7, salah satunya meningkatkan risiko kanker terutama kanker payudara dan kanker usus8. Keadaan tersebut dipakai sebagai cermin dalam tatanan masyarakat Indonesia, bahwa rentang usia tersebut adalah golongan pelajar dan pekerja muda. Yogyakarta adalah kota yang terkenal sebagai kota pelajar. Saat ini sudah banyak gerai atau kedai yang menyajikan makanan cepat saji di beberapa kawasan kampus, mulai produksi lokal bahkan hingga yang bertaraf internasional.
  • 6. Padatnya, aktivitas yang dijalani mahasiswa secara tidak langsung juga akan berdampak pada pembentukan pola perilaku budaya makan yang mementingkan efisiensi waktu dan makanan cepat saji merupakan salah satu alternatifnya.27 Kanker pada dasarnya berkembang sangat lambat dalam waktu belasan bahkan puluhan tahun, namun efek atau gejala yang bisa dirasakan atau dilihat pengidapnya baru muncul setelah ia mengalami perkembangan yang cukup luas dan tidak bisa dihentikan dengan cara-cara sederhana. Sebab sel kanker sebagaimana sel lainnya juga mendapat asupan gizi dari konsumsi makanan kita, terlebih lagi tidak semua kandungan makanan sehari-hari bermusuhan dengan sel kanker. Sebaliknya banyak makanan yang sering dikonsumsi seseorang justru menyuburkan sel kanker. Dengan demikian, jalan paling aman mengatasi kanker adalah dengan jalan berusaha mendeteksinya sedini mungkin sebelum ia berkembang lebih berbahaya.22 Deteksi dini adalah langkah awal yang sangat penting untuk mengetahui adanya tumor atau benjolan pada payudara sehingga dapat mengurangi tingkat kematian karena penyakit kanker tersebut 13, pemeriksaan payudara sendiri apabila dijadikan kebiasaan yang rutin dan berkala maka akan lebih banyak kanker payudara dari stadium dini yang dapat dideteksi, walaupun cara ini murah, aman, dapat diulang dan sederhana, dalam kenyataannya baru sedikit wanita yang memakai cara ini yaitu sekitar 15 -30%16, bahkan dalam penelitian yang yang pernah dilakukan sebelumnya, menyebutkan bahwa pelajar SMA memiliki pengetahuan dan perilaku kurang baik terhadap sadari, yaitu sebanyak 72,6% dan 50,7%5. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kanker dan kesadaran melakukan deteksi dini kanker membuat sebagian besar kanker ditemukan dalam stadium lanjut dan sulit ditanggulangi29. Pemeriksaan payudara secara dini perlu dilakukan oleh wanita usia subur (WUS) karena 10% Wanita usia subur berpotensi terkena kanker payudara, namun angka kematiannya hanya 3,5% bila ditemukan secara dini.19 Hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti dengan melakukan tanya jawab dengan 10 wanita usia subur (WUS) di RT 29 RW 08 kampung Jetis, Kelurahan Sorosutan didapatkan 8 orang tahu tentang kanker payudara dan sadari, namun masih belum paham tentang tujuan dan tata cara sadari. 1 diantara mereka bahkan tidak tahu apa itu sadari, dan 1 yang lain pernah melakukan sadari namun tidak secara rutin dikarenakan tidak ada keluhan yang dirasakan di payudaranya. Melihat fenomena tersebut, peneliti merasa perlu menyebarluas informasi kepada WUS tentang kanker payudara dan sadari dengan harapan kesadaran WUS dalam melakukan sadari untuk mendeteksi kanker payudara dapat meningkat dan dilaksanakan dengan kemauan dan kesadaran sendiri.hal tersebut membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang. Hubungan tingkat pengetahuan tentang kanker payudara dengan minat melakukan sadari pada WUS di Kampung Jetis RT 29 RW 08 Kelurahan Sorosutan Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah Diketahuinya hubungan tingkat pengetahuan tentang kanker payudara dengan minat melakukan sadari pada wus di Kampung Jetis RT 29 RW 08 Kelurahan Sorosutan Kecamatan Umbulharjo Yogyakarta.
  • 7. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan desain survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 76 responden. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah, sampling purposive. Pengambilan sampel tersebut dengan melihat kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi yang digunakan yaitu wanita usia subur, bersedia menjadi responden dan bisa baca dan tulis, sedangkan kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah responden yang tidak bisa menyelesaikan jawaban kuesioner karena alasan tertentu. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah wanita yang berumur 15-49 tahun di Kampung Jetis RT 29 RW 08 Sorosutan Umbulharjo Yogyakarta. Variabel dan Definisi Operasional 1. Pengetahuan WUS tentang kanker payudara, yaitu Hasil dari tahu mengenai informasi tentang kanker payudara Parameter : a. Kurang, jika diperoleh jawaban benar < 56% b. Cukup, jika diperoleh jawaban benar 75-56 c. Baik, jika diperoleh jawaban benar 76-100%.15 2. Minat WUS dalam melakukan sadari, yaitu Suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan terhadap sadari a. Rendah : < mean - 1SD b. Sedang : Mean -1SD ≤ x ≤ mean+1SD c. Tinggi : > mean +1SD Teknik Pengumpulan Data 1. Data primer : data tentang karakteristik responden yang meliputi umur, pendidikan, pekerjaan dan pengetahuan responden tentang kanker payudara serta minat responden dalam melakukan pemeriksaan payudara sendiri yang tercantum dalam kuesioner penelitian 2. Data sekunder : data jumlah penduduk, jumlah wanita usia subur dengan batasan usia 15 - 49 tahun sebanyak 93 orang, diperoleh dari data tanggal lahir warga kampung Jetis RT 29 RW 08 Kelurahan Sorosutan yang tertera di kumpulan lembar kartu keluarga (KK) dari ketua RT setempat. Analisis data Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan rumus kendall tau dengan derajat kemaknaan 5% (α = 0,05). Rumus kendall tau : 휏= 훴퐴−훴퐸 푁 푁−1 2 Hasil yang diperoleh akan dicari signifikan koefisiensi korelasinya menggunakan rumus z dengan taraf kesalahan 5% dan taraf kepercayaan 95% dengan rumus : 푧= 휏 2 (2푁+5) 9푁 ( 푁−1)
  • 8. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Penelitian 1. Gambaran Geografis Wilayah Kampung Jetis RT 29 RW 08 Sorosutan Umbulharjo Yogyakarta merupakan wilayah yang padat penduduk. Secara administratif wilayah tersebut dibatasi oleh wilayah-wilayah lain lain, yaitu sebelah utara berbatasan dengan jalan raya Kampung Golo Sorosutan Umbulharjo Yogyakarta, sebelah barat berbatasan dengan wilayah RT 28 RW 08 Sorosutan Umbulharjo Yogyakarta, sebelah selatan berbatasan dengan wilayah RT 30 RW 08 Sorosutan Umbulharjo Yogyakarta dan sebelah timur berbatasan dengan wilayah Kampung Sidikan Sorosutan Umbulharjo Yogyakarta. 2. Gambaran Demografi Penduduk Jumlah KK aktif di wilayah RT 29 RW 08 sebanyak 60 KK. Total jumlah penduduk adalah 300 jiwa yang terbagi menjadi 148 jumlah penduduk laki-laki dan 152 jumlah penduduk perempuan Karakteristik Responden Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur, Pendidikan dan Pekerjaan di Kampung Jetis RT 29 RW 08 Sorosutan Umbulharjo Yogyakarta Tahun 2013 No Karakteristik responden Kategori Frekuensi (f) Persentase (%) 1 Umur a. < 20 tahun 4 5.3 b. 20-35 tahun 29 38.1 c. >35 tahun 43 56.6 Jumlah 76 100.0 2 Pendidikan a. Dasar 19 25.0 b. Menengah 36 47.4 b. Tinggi 21 27.6 Jumlah 76 100.0 3 Pekerjaan a. Tidak bekerja 33 43.4 b. PNS/ ABRI/ Polri 2 2.6 c. Swasta 16 21.1 d. Wiraswasta 14 18.4 e. Buruh 2 2.6 f. Lainnya 9 11.9 Jumlah 76 100.0 Sumber: Pengolahan Data Primer 2013 Berdasarkan tabel 4.1 tentang Distribusi Frekuensi karakteristik yang dipaparkan diatas, dapat dilihat bahwa sebagian besar responden memiliki umur diatas 35 tahun yaitu sejumlah 43 responden (56,6%), pendidikan yang dimiliki sebagian besar adalah pendidikan menengah sejumlah 36 responden (47,4%), sedangkan untuk pekerjaan responden, sebagian besar adalah tidak bekerja sejumlah 33 responden (43,4%).
  • 9. Analisis Univariat 1. Tingkat Pengetahuan Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan kanker payudara di Kampung Jetis RT 29 RW 28 Kelurahan Sorosutan Umbulharjo Yogyakarta Tahun 2013 adalah sebagai berikut : Tabel 4.2 Tingkat Pengetahuan WUS tentang Kanker Payudara di Kampung Jetis RT 29 RW 08 Sorosutan Umbulharjo Yogyakarta Tahun 2013 No Kategori Tingkat Pengetahuan Frekuensi (f) Persentase (%) 1 Kurang 3 3.9 2 Cukup 7 9.2 3 Baik 66 86.8 Total 76 100.0 Sumber: Pengolahan Data Primer 2013 Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan baik yaitu 66 orang (86,8%), pengetahuan cukup sebanyak 7 orang (9,2%) dan yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 3 orang (3,9%). Minat melakukan sadari Minat melakukan sadari juga dapat diketahui dengan menggunakan kuesioner yang terbagi menjadi 2 model pernyataan, yaitu favorable (mendukung) dan unfavorable (tidak mendukung). 2. Minat Melakukan Sadari Minat melakukan sadari di kelompokkan menjadi 3 kategori, yaitu minat rendah, sedang dan tinggi. Distribusi frekuensi minat melakukan sadari pada wus di Kampung Jetis RT 29 RW 28 Kelurahan Sorosutan Umbulharjo Yogyakarta Tahun 2013 adalah sebagai berikut : Tabel 4.4 Minat WUS dalam Melakukan Sadari di Kampung Jetis RT 29 RW 08 Sorosutan Umbulharjo Yogyakarta Tahun 2013 No Minat Melakukan Sadari Frekuensi (f) Persentase (%) 1 Rendah 1 1,3 2 Sedang 67 88,2 3 Tinggi 8 10,5 Total 76 100.0 Sumber: Pengolahan Data Primer 2013 Tabel tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki minat yang sedang dalam melakukan sadari yaitu 67 orang (88,2%), minat tinggi dalam melakukan sadari sebanyak 8 orang (10,5%) dan 1 orang (1,3%) memiliki minat yang rendah. Analisis Bivariat Analisis bivariat dilakukan pada dua variabel penelitian sekaligus digunakan untuk pengujian hipotesis penelitian. Hasil analisis bivariat penelitian ini untuk membuktikan hipotesis yang berbunyi ada hubungan antara pengetahuan tentang kanker payudara dengan minat melakukan sadari pada wanita usia subur (WUS). Hubungan antar variabel dapat diketahui secara deskriptif maupun statistik. Secara deskriptif dapat menggunakan analisis tabel silang (cross tabulation) sebagai berikut :
  • 10. Tabel 4.6 Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Kanker Payudara Dengan Minat Melakukan Sadari Pada Wus Di Kampung Jetis RT 29 RW 08 Sorosutan Umbulharjo Yogyakarta Tahun 2013 Tingkat Pengetahuan Minat Sadari Jumlah p-value 휏 zhitung Rendah Sedang Tinggi f % f % f % f % Kurang 1 33,3 2 66,7 0 0 3 100 0,047 0,225 2,876 Cukup 0 0 7 100 0 0 7 100 Baik 0 0 58 87,9 8 12,1 66 100 Total 1 1,3 67 88,2 8 10,5 76 100 Sumber : Pengolahan Data Primer 2013 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa, dari 3 responden yang memiliki pengetahuan kurang, 1 orang (33,3%) memiliki minat sadari rendah, 2 orang (66,7%) memiliki minat sadari sedang. Dari 7 responden yang memiliki pengetahuan sedang seluruhnya memiliki minat sadari yang sedang, sedangkan untuk responden yang memiliki pengetahuan baik 58 orang (87,9%) diantaranya memiliki pengetahuan sedang dan 8 orang (12,1%) memiliki minat sadari yang tinggi. Dilihat dari total responden sejumlah 76 orang, 1 orang (1,3%) memiliki minat sadari rendah, 67 orang (88,2%) memiliki minat sadari sedang, sedangkan 8 orang lainnya (10,5%) memiliki minat sadari tinggi. Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang kanker payudara dengan minat melakukan sadari pada WUS di Kampung Jetis RT 29 RW 08 Sorosutan Umbulharjo Yogyakarta Tahun 2013 dilakukan uji statistik dengan menggunakan komputerisasi. Adapun uji statistik yang digunakan adalah Kendall Tau. Untuk membuat keputusan tentang hipotesis, dilakukan dengan cara membandingkan nilai p-value dengan taraf kesalahan tertentu serta menghitung nilai z dengan menggunakan rumus yang sudah dipaparkan di bab sebelumnya. Nilai zhitung yang diperoleh dibandingkan dengan ztabel, jika zhitung > ztabel maka hipotesis penelitian diterima. Berdasarkan hasil analisis didapatkan p-value sebesar 0,047, p-value yang didapatkan dari hasil perhitungan lebih kecil dari taraf kesalahan yang ditentukan yaitu 5% (0,05). Bila p-value lebih kecil dari taraf kesalahan tertentu maka hipotesis penelitian diterima18. Dalam hal ini p-value lebih kecil dari taraf kesalahan, maka hipotesis penelitian diterima, selain membandingkan nilai p-value, dilakukan perhitungan dengan menggunakan rumus z untuk mengetahui signifikan koefisiensi korelasinya, didapatkan hasil zhitung sebesar 2,876, sedangkan nilai ztabel sebesar 2,58, hal ini berarti zhitung > ztabel, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang kanker payudara dengan minat melakukan sadari pada WUS di Kampung Jetis RT 29 RW 08 Sorosutan Umbulharjo Yogyakarta tahun 2013. Kebermaknaan hubungan tersebut dapat diketahui dengan membaca nilai koefisien korelasi (휏) dan membandingkannya dengan pedoman interpretasi koefisien korelasi. Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa koefisien korelasinya sebesar 0,225, hal ini menunjukkan bahwa arah hubungan yang positif antara tingkat pengetahuan dengan kanker payudara dengan minat melakukan sadari, angka tersebut berada pada rentang > 0 – 0,25 hal ini berarti hubungan yang dimiliki termasuk dalam kategori sangat lemah.
  • 11. Pembahasan Karakterstik Responden 1. Umur Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik responden berdasarkan umur sebagian besar adalah diatas 35 tahun yaitu 43 orang (56,6%). Seiring dengan bertambahnya umur memungkinkan seseorang memiliki pengalaman yang lebih banyak, pengalaman itu sendiri dapat berpengaruh terhadap pengetahuan seseorang, hal ini sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa pengalaman yang sudah diperoleh dapat memperluas pengetahuan seseorang. Selain itu umur juga sangat mempengaruhi minat seseorang14, minat merupakan keinginan individu untuk melakukan perilaku tertentu sebelum perilaku tersebut dilaksanakan11. Adanya niat/ minat untuk melakukan suatu tindakan akan menentukan apakah kegiatan tersebut akhirnya akan dilakukan. Minat bisa bersumber dalam diri individu, yang dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah umur20, hal ini berlawanan dengan penelitian sebelumnya yang menyebutkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara umur, keterpaparan media, pengetahuan, sikap dengan perilaku sadari.23 2. Pendidikan Dalam penelitian ini sebagian besar responden yaitu 36 orang (47,4%) memiliki pendidikan menengah. Pendidikan dapat berpengaruh terhadap pengetahuan seseorang. Pendidikan adalah suatu sikap, usaha untuk memperoleh pengetahuan melalui pendidikan formal maupun informal. Pendidikan mempengaruhi penerimaan informasi dan wawasan atau pengetahuan seseorang. Secara umum, seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas dibandingkan dengan seseorang yang tingkat pendidikannya lebih rendah, makin tinggi tingkat pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki, stimulus atau objek 14. Model Theory of reasoned action menyatakan bahwa pengetahuan awal mengenai aspek sosial dan antropologis merupakan aspek penting, karena cara budaya dapat menghubungkan dengan minat11, sehingga seseorang yang memiliki pendidikan lebih tinggi diharapkan memiliki pengetahuan yang lebih baik, pengetahuaan yang lebih baik akan memunculkan minat yang lebih baik juga. Hal ini didukung oleh hasil penelitian yang menyebutkan bahwa pendidikan mempengaruhi perilaku terhadap sadari. 9 3. Pekerjaan Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden tidak bekerja yaitu 33 orang (43,4%), dalam hal ini responden yang tidak bekerja diartikan bahwa ibu-ibu berstatus ibu rumah tangga yang tidak memiliki aktifitas lain selain mengurus rumah tangga, aktifitas ibu banyak dilakukan dirumah mengurus pekerjaan rumah tangga dan mengurus anak. Pekerjaan tidak berkaitan secara langsung dengan pengetahuan, namun pekerjaan merupakan sarana untuk mendapatkan pengetahuan. Ibu rumah tangga secara sosial mempunyai lingkungan pergaulan yang kurang luas dibandingkan dengan ibu yang memiliki pekerjaan/ aktivitas lain diluar rumah. Pergaulan sosial mempunyai manfaat terhadap tingkat memperoleh informasi.
  • 12. Lingkungan dan teman-teman kerja dapat dijadikan sarana dan sumber memperoleh pengetahuan. Cara memperoleh pengetahuan di tempat kerja salah satunya bisa melalui share antar teman, sosial budaya dapat mempengaruhi pengetahuan, persepsi, dan sikap seseorang terhadap sesuatu14, namun dalam penelitian ini didapatkan sebagian besar responden tidak bekerja/ sebagai ibu rumah tangga, tetapi pekerjaan bukanlah hal mutlak yang mempengaruhi seseorang untuk mendapatkan informasi lebih, informasi tidak semata-mata didapatkan dari pergaulan, melainkan banyak media lain baik cetak maupun elektronik yang memungkinkan seseorang untuk menambah pengetahuan yang dia miliki, bisa saja ibu rumah tangga juga memiliki pengetahuan dan minat yang lebih baik dibandingkan dengan wanita yang bekerja. Tingkat Pengetahuan tentang Kanker Payudara Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar WUS di Kampung Jetis RT 29 RW 08 Sorosutan Umbulharjo Yogyakarta memiliki pengetahuan yang baik tentang kanker payudara, yaitu 66 orang (86,9%). Pengetahuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengetahuan tentang kanker payudara meliputi berbagai informasi mengenai kanker payudara dan sadari yang sudah disebutkan dalam kisi-kisi kuesioner pada bab sebelumnya. Pengetahuan responden dapat dilihat dari kemampuan dalam menjawab butir soal dalam kuesioner dengan benar. Tingkat pengetahuan WUS bisa disebabkan karena beberapa faktor, misalnya tingkat pendidikan, pengalaman, baik pengalaman pribadi maupun yang didapat dari orang lain dan lingkungan sosial sosial budaya, baik dirumah ataupun dilingkungan kerjanya, serta media informasi baik cetak maupun elektronik, hal ini didukung teori yang menyebutkan bahwa pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu pengalaman, tingkat pendidikan, keyakinan, fasilitas, penghasilan dan sosial budaya.14 Minat Melakukan Sadari Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki minat yang sedang dalam melakukan sadari yaitu 67 orang (88,2%). Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat 24. Terdapat banyak faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya minat seseorang terhadap sesuatu yang dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu bersumber dari dalam diri individu yang bersangkutan misalnya berat badan, umur, jenis kelamin, pengalaman, kepribadian, dan berasal dari luar mencakup lingkungan keluarga serta lingkungan masyarakat20. Pada kenyataannya, sangat sulit untuk menimbulkan minat seseorang, termasuk minat dalam melakukan sadari, kecuali ada keinginan yang kuat dari diri sendiri. Fenomena yang sering terjadi, banyak orang yang baru menyadari pentingnya sadari setelah mengidap kanker payudara, padahal jika melihat fenomena di Yogyakarta yang gaya hidup masyarakatnya sering mengkonsumsi makanan fast food dengan kandungan tinggi kalori, tinggi lemak, tinggi kolestrol, tinggi garam dan rendah serat seperti yang telah dijabarkan dalam latar belakang penelitian, hal ini memungkinkan untuk risiko atau kejadian kanker payudara di
  • 13. Yogyakarta semakin tinggi. Kemungkinan risiko tersebut belum ditanggapi dan disadari dengan baik oleh masyarakat Yogyakarta, dibuktikan dengan belum adanya minat yang tinggi dari masyarakat terhadap pentingnya melakukan sadari sebagai deteksi dini terhadap kanker payudara. Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Kanker Payudara dengan Minat Melakukan Sadari Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dengan minat melakukan sadari pada WUS di Kampung Jetis RT 29 RW 08 Sorosutan Umbulharjo Yogyakarta. Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang kaker payudara, hal ini dibuktikan dengan adanya hasil analisis kendall tau, ditunjukkan dengan p-value = 0,047 yang berarti lebih kecil dari taraf kesalahan sebesar 0,05, serta nilai Zhitung > Ztabel yang artinya ada hubungan antara kedua variabel yang diteliti, serta nilai koefisien korelasinya sebesar 0,225 yang menunjukkan hubungan antara kedua variabel berada pada rentang > 0 – 0,25 hal ini berarti hubungan yang dimiliki masuk dalam kategoti sangat lemah. Pengetahuan memang memiliki pengaruh terhadap minat seseorang, seseorang yang memiliki pengetahuan yang lebih baik, memungkinkan untuk timbulnya minat yang lebih tinggi, termasuk pengetahuan tentang kanker payudara dengan minatnya dalam melakukan sadari. Seorang yang banyak mengetahui informasi tentang kanker payudara, memungkinkan untuk dia lebih tahu mengenai risiko-risiko ataupun gejala dari kanker payudara, sehingga timbul rasa ingin menghindari risiko dan gejala yang dialami dengan mengidap kanker payudara dan minat dalam melakukan deteksi dalam rangka menghindarinya pun akan lebih tinggi, hal ini didukung oleh Model Theory of reasoned action (teori tindakan beralasan) dari Fishbein dan Ajzen oleh yang menyebutkan bahwa pengetahuan awal mengenai aspek sosial dan antropologis merupakan aspek penting, karena cara budaya dapat menghubungkan sikap, minat dan perilaku11. Minat itu sendiri mengandung tiga unsur, yaitu kognisi, emosi dan konasi2. Dapat disimpulkan bahwa untuk terbentuknya minat yang tinggi terhadap sadari tidak hanya sekedar adanya unsur kognisi atau pengetahuan saja, emosi juga merupakan unsur penting untuk terbentuknya minat, yang dimaksud dengan emosi yaitu perasaan yang dimiliki seseorang saat penerimaaan informasi, dalam hal ini adalah informasi mengenai kanker payudara, sedangkan unsur konasi merupakan kelanjutan dari kedua unsur tersebut, yaitu yang diwujudkan dalam bentuk kemauan dan hasrat untuk melakukan suatu kegiatan. Sangat memungkinkan saat responden mendapatkan informasi tentang kanker payudara, tidak didukung oleh unsur emosi yang baik yaitu perasaan senang, sehingga minat yang muncul kurang maksimal, dibuktikan dengan adanya hasil penelitian yang menunjukkan minat responden masih dalam kategori sedang, walaupun dari hasil yang didapat sebagian besar responden memiliki pengetahuan dalam kategori baik. Selain itu, melihat keeratan hubungan antar keduanya yang masuk dalam kategori sangat lemah, dapat diambil suatu kesimpulan bahwa sangat memungkinkan untuk adanya faktor-faktor lain selain pengetahuan yang dapat mempengaruhi minat seseorang, hal ini didukung oleh teori yang menyebutkan bahwa terdapat banyak faktor- faktor yang mempengaruhi timbulnya minat seseorang terhadap sesuatu yang dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu bersumber dari dalam diri individu yang bersangkutan misalnya berat
  • 14. badan, umur, jenis kelamin, pengalaman, kepribadian, dan berasal dari luar mencakup lingkungan keluarga serta lingkungan masyarakat.20 Dari hasil penelitian yang lalu didapati penelitian yang memiliki kesimpulan sejalan dengan penelitian ini, ada pula yang bertolak belakang. Penelitian yang sejalan dengan penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap dengan perilaku responden dalam melakukan pemeriksaan payudara sendiri10, selain itu penelitian lain juga menyatakan bahwa variabel yang berhubungan dengan perilaku sadari adalah variabel pengganggu yaitu variabel informasi tentang kanker payudara, tingkat pengetahuan, pendidikan dan variabel informasi tentang sadari9. Adapun penelitian yang menyebutkan tingkat pengetahuan perawat tentang kanker payudara sebagian besar memiliki pengetahuan baik, sedangkan perilaku sadari perawat cukup, walaupun penelitian tersebut tidak mengkaji hubungan, namun penelitian tersebut memiliki kesimpulan yang sejalan dengan penelitian ini17. Selain itu terdapat juga pebelitian yang kesimpulanya tidak sejalan dengan penelitian ini, dalam penelitiannya disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan pelaksanaan sadari.5 Keterbatasan Penelitian Peneliti menyadari banyak kekurangan dan keterbatasan dalam melakukan penelitian ini. Ada beberapa keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Peneliti kesulitan dalam mengumpulkan kekurangan anggota populasi sebanyak 27 orang dan mengatasi anggota populasi yang menolak menjadi responden sebanyak 3 orang. 2. Penelitian ini baru meneliti satu variabel yang mempengaruhi minat yaitu minat melakukan sadari dan belum mengendalikan variabel penganggu seperti umur, pendidikan dan pekerjaan atau variabel lain yang memungkinkan untuk mempengaruhi minat seseorang. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Kanker Payudara dengan Minat Melakukan Sadari pada WUS di Kampung Jetis RT 29 RW 08 Sorosutan Umbulharjo Yogyakarta, maka disimpulkan beberapa hal berikut : 1. Karakteristik dari responden penelitian yang diteliti adalah berdasarkan umur, pendidikan dan pekerjaan. Sebagian besar responden memiliki umur diatas 35 tahun, sejumlah 43 responden (56,6%), pendidikan yang dimiliki sebagian besar adalah pendidikan menengah sejumlah 36 responden (47,4%), sedangkan untuk pekerjaan responden, sebagian besar adalah tidak bekerja sejumlah 33 responden (43,4%). 2. WUS di Kampung Jetis RT 29 RW 08 Sorosutan Umbulharjo Yogyakarta sebagian besar memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang kanker payudara, yaitu 66 orang (86,9%) 3. WUS di Kampung Jetis RT 29 RW 08 Sorosutan Umbulharjo Yogyakarta sebagian besar memiliki minat yang sedang dalam melakukan sadari yaitu 67 orang (88,2%). 4. Ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang kanker payudara dengan minat melakukan sadari ditunjukkan dengan adanya p-value sebesar 0,047 yang lebih kecil dari 0,05, serta nilai zhitung sebesar 2,876 yang lebih besar jika dibandingkan dengan nilai ztabel yang sebesar 2,58.
  • 15. 5. Tingkat keeratan kedua variabel tersebut masuk dalam kategori hubungan yang sangat lemah ditunjukkan dengan adanya nilai dari koefisien korelasinya yang sebesar 0,225. Saran 1. Bagi Tenaga Kesehatan Hasil penelitian ini, tenaga kesehatan dapat menjadikannya acuan dalam rangka meningkatkan peran sertanya, tidak hanya sekedar informasi tapi juga penerapan kepada masyarakat, misalnya dengan menyediakan pos sadari disetiap posyandu. 2. Bagi Institusi Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi tambahan untuk perpustakaan dan memberikan informasi atau bahan acuan untuk pembaca. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Jika ingin meneliti masalah yang sama tentang pengetahuan kanker payudara dan minat melakukan sadari, sebaiknya lebih digali untuk faktor-faktor yang mempengaruhi minat melakukan sadari.
  • 16. DAFTAR PUSTAKA 1Acandra. (2010). Internet. Kanker Masih Jadi Momok Menakutkan. Jakarta. http:// kesehatan.kompas.com. 22 Desember 2012 2Ahmadi, Abu. (2003). Psikologi Umum. Jakarta : PT. Rineka Cipta 3Arief, Erdiawati. Aminuddin, Syam. Dachlan, M,Djunaedi. (2011). Konsumsi Fast Food Remaja di Restoran Fast Food Makasar Town Square. Media Gizi Masyarakat Indonesia. Agustus 2011 : 41-45. 4Astana, Mahesa. (2009). Bersahabat dengan Kanker. Panduan Mengelola dan Mengobati Kanker. Yogyakarta : Araska 5Aulia, Sunartie Nur. (2012). Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Pelaksanaan Sadari pada Mahasiswi Semester VIII D-IV Bidan Pendidik TA 2011-2012 di Universitas respati Yogyakarta. Skripsi, Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta 6Azwar, Saifudin. (2012). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar 7 Baliwati, Yayuk Farida, et al. (2004). Pengantar Pangan dan Gizi. Jakarta : Penebar Swadaya 8Daryanto, Eddy. (2013). internet. Dampak Buruk Makanan Cepat Saji. Malang : http://www.tipscaraterbaik.com. 16 Juni 2013 9Desanti, Ophi Indria. (2008). “Persepsi Wanita tentang Kanker Payudara dan Perilakunya dalam Melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari)” Tesis, Program Pascasarjana Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. 10Handayani, Dwi Sri. (2008). Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan dan Sikap Dengan Perilaku Para Wanita Dewasa Awal Dalam Melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri di Kelurahan Kalangan Kecamatan Pedan Klaten. Tersedia dari : http://eprints .undip.ac .id/.〔Diakses 20 Desember 2012〕 11Hayati, Rahmah Nur. (2007). “Pengaruh Pengetahuan, Sikap dan Motivasi Terhadap Minat Bidan Mengikuti Uji Kompetensi di Kota Semarang Tahun 2007”. Tesis, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang. 12Kemenkes. (2012). Internet. Jika Tidak Dikendalikan 26 Juta Orang Di Dunia Menderita Kanker. http://depkes.go.id/ . 〔Diakses 20 Desember 2012〕 13Nisman, Wenny Artanty. (2011). Lima Menit Kenali Payudara Anda. Yogyakarta : Penerbit Andi Yogyakarta. 14Notoatmodjo, Soekidjo. (2007). Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka Cipta 15Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika 16Olfah, Yustiana et al. (2013). Kanker Payudara dan Sadari. Yogyakarta: Nuha Medika.
  • 17. 17Puspitasari, Monika Rini. (2012). Gambaran Tingkat Pengetahuan tentang Kanker Payudara dan Perilaku Sadari Perawat di Ruang Rawat RS Kanker Dharmais” Skripsi, Fakultas Ilmu Keperawatan Program Studi Sarjana Universitas Indonesia. 18Riwidikdo, Handoko. (2008). Statistik Terapan dengan Program R Versi 2.5.1 (Open Source). Yogyakarta : Mitra Cendekia Press. 19Riyanto, Harun (2011).”Kanker Payudara Wanita Diatas Usia 60 Tahun”. Gemari, Edisi Februari 2011. Jakarta : Yayasan Dana Sejahtera Mandiri. 20Saleh, Abdul Rahman. (2004). Psikologi Suatu Pengantar dalam Persfektif Islam. Jakarta: Prenada Media 21Sativa, Rahma lillahi (2012). Internet. Roche Kembangkan Inovasi Obat Kanker Payudara. Yogyakarta: http://health.detik.com. 22 Desember 2012 22Santoso, Satmoko Budi. (2009). Buku Pintar Kanker. Yogyakarta : Power Books (IHDINA) 23Septiani, Sari. (2013). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan perilaku Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari) pada Siswa SMAN 62 Jakarta 2012. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 5 (1); Januari 2013. 24Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta. Rineka Cipta. 25Supari, Siti Fadilah. (2009). Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta : Depkes RI 26Supriyadi, Bambang (2013). “Mengenal Kanker Payudara”. Natasha. Edisi 41 Maret-April 2013. Yogyakarta : Natan’s offset 27Tim Unriyo. (2013). Internet. Junk Food Ancam Gizi Mahasiswa. Yogyakarta : http://joglosemar.co/2013/03/junk-food-ancam-gizi-mahasiswa.html.16 Juni 2013 28Utama, Sri Yun. (2009). Gambaran Pengetahuan, Sikap dan perilaku Remaja Putri Terhadap Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) di SMAN 5 Kota Jambi.. Tersedia dari : http://stikeskusumahusada.ac.id/.〔Diakses 20 Desember 2012〕 29Wardhani.(2010). Internet. Banyak Penderita Kanker di Yogyakarta Tidak Menyadari Dirinya Terserang. Yogyakarta :http://SADARI/sadari%202/ kanker%20diy.htm. 20 Desember 2012 30YKI (2013). Internet. Tentang YKI. Jakarta. http://yayasankankerindonesia.org/. 31 Mei 2013