SlideShare a Scribd company logo
Hafiez Sofyani
1
BAB 7
AKUNTANSI BELANJA DAN BEBAN
DEFINISI BELANJA DAN BEBAN
 Belanja adalah semua pengeluaran oleh Bendahara Umum
Negara/Bendahara Umum Daerah yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih
(SAL) dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan
diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.
 Sedangkan beban adalah kewajiban pemerintah yang diakui sebagai
pengurang nilai kekayaan bersih. Beban juga didefinisikan sebagai
penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode pelaporan
yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi
aset atau timbulnya kewajiban.
 Istilah belanja digunakan untuk tujuan pembuatan Laporan Realisasi
Anggaran (LRA). Oleh karenanya belanja menggunakan basis kas sebagai
basis pencatatan akuntansinya. Sedangkan beban digunakan untuk
tujuan pembuatan Laporan Operasional (LO) sehingga menggunakan
basis akrual sebagai basis pencatatan akuntansinya.
KLASIFIKASI BELANJA DAN BEBAN
Belanja diklasifikasikan menurut klasifikasi ekonomi (jenis belanja),
organisasi, dan fungsi. Klasifikasi ekonomi adalah pengelompokan belanja yang
didasarkan pada jenis belanja untuk melaksanakan suatu aktivitas. Klasifikasi
ekonomi untuk pemerintah daerah meliputi terdiri dari belanja pegawai, belanja
barang, belanja modal, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, dan belanja tak
terduga. Klasifikasi ekonomi belanja tersebut dikelompokkan lagi menjadi tiga
jenis belanja, yakni:
Akuntansi Keungan Pemerintah Daerah-
Panduan Teknis BagiPraktisi
1) Belanja operasi, adalah pengeluaran anggaran untuk kegiatan sehari-hari
pemerintah pusat/daerah yang memberi manfaat jangka pendek. Belanja
operasi antara lain meliputi belanja pegawai, belanja barang, bunga,
subsidi, hibah, bantuan sosial.
2) Belanja modal, adalah pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap
dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
Belanja modal meliputi antara lain belanja modal untuk perolehan tanah,
gedung dan bangunan, peralatan, dan aset tak berwujud.
3) Belanja lain-lain/tak terduga, adalah pengeluaran anggaran untuk
kegiatan yang sifatnya tidak biasa dan tidak diharapkan berulang seperti
penanggulangan bencana alam, bencana sosial, dan pengeluaran tidak
terduga lainnya yang sangat diperlukan dalam rangka penyelenggaraan
kewenangan pemerintah pusat/daerah.
Format Cuplikan Laporan Realisasi Anggaran Untuk Belanja Pemda
PENGAKUAN TRANSAKSI BELANJA DAN BEBAN
 Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas
Umum Negara/Daerah. Khusus pengeluaran melalui bendahara
pengeluaran, pengakuannya terjadi pada saat pertanggungjawaban atas
Hafiez Sofyani
3
pengeluaran tersebut disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi
perbendaharaan. Dalam hal badan layanan umum, belanja diakui dengan
mengacu pada peraturan perundangan yang mengatur mengenai badan
layanan umum.
 Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban, terjadinya konsumsi aset,
atau terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.
PENGUKURAN BELANJA DAN BEBAN
 Belanja diukur berdasarkan besaran kas yang dikeluarkan di rekening Kas
Umum Daerah yang digunakan untuk keperluan belanja.
 Beban diukur senilai (1) besaran terjadinya konsumsi suatu aset
(barang/jasa); (2) besaran timbulnya kewajiban; dan (3) taksiran yang
handal atas penurunan manfaat ekonomi dari suatu aset atau potensi jasa.
PENCATATAN AKUNTANSI BELANJA DAN BEBAN
Mengacu pada persamaan akuntansi yang dibahas pada bab sebelumnya,
dijelaskan bahwa Beban dan Belanja, baik basis kas maupun akrual, memiliki
saldo normal di sebelah “Debit”. Itu artinya:
 Jika terjadi transaksi yang berdampak pada munculnya dan/atau
bertambahnya beban atau belanja pemda, maka transaksi ini akan dicatat
disebelah “Debit”.
 Sebaliknya, jika terjadi transaksi yang berdampak pada berkurangnya
beban atau belanja pemda, maka transaksi ini akan dicatat disebelah
“Kredit”.
Pencatatan akuntansi untuk belanja dan beban dilakukan dua kali karena
transaksi ini akan dilaporkan di Laporan Realisasi Anggaran (LRA) dan Laporan
Operasional (LO).
Utk Laporan Operasional (Basis Akrual) Utk Laporan Realisasi Anggaran (Basis Kas)
Tgl Keterangan Debit Kredit Tgl Keterangan Debit Kredit
Beban ...............
Kas-LO
Rp xxx
Rp xxx
Belanja ...............
Kas-LRA
Rp xxx
Rp xxx
Untuk LO menggunakan istilah
“Beban”, dan untuk LRA
menggunakan istilah “Belanja”
Akuntansi Keungan Pemerintah Daerah-
Panduan Teknis BagiPraktisi
Beban terjadi sebagai akibat dari (1) terjadinya konsumsi suatu aset (barang/jasa);
(2) timbulnya kewajiban; dan (3) penurunan manfaat ekonomi dari suatu aset
atau potensi jasa. Perbedaan kondisi ini memberikan konsekuensi perbedaan
jurnal yang harus dicatat.
(1) Jurnal terjadinya konsumsi suatu aset (barang/jasa)
Tgl Keterangan Debit Kredit
Beban ..................
(Nama Aset)
Rp xxx
Rp xxx
(2) Jurnal timbulnya kewajiban
Tgl Keterangan Debit Kredit
Beban ..................
Utang .......................
Rp xxx
Rp xxx
(3) Jurnal penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.
Tgl Keterangan Debit Kredit
Beban ...............
Akumulasi Depresiasi (Nama Aset Tetap)
Rp xxx
Rp xxx
Akuntansi Belanja Pegawai
 Pada 31 Juli 2015 Bendahara pengeluaran Dinas Kepegawaian Kabupaten
ABC mengajukan SPM-LS kepada PPKD senilai Rp 250.000.000,- untuk
membayar gaji dan tunjangan para PNS dinas kepegawaian. Atas
pengajuan SPM-LS tersebut, PPKD mengirim SP2D-LS kepada dinas
kepegawaian yang dapat dicairkan menjadi uang di Bank yang ditunjuk
sebagai penyimpan rekening kas daerah (biasanya bank pembangunan
daerah atau BPD).
 Pada 2 Agustus Dinas kepegawaian menggunakan uang tersebut untuk
membayar gaji para PNS di dinas kepegawaian.
Hafiez Sofyani
5
Pencatatan yang harus dibuat oleh PPKD ketika menerbitkan SP2D-LS kepada
Dinas Kepegawaian Kabupaten ABC adalah:
Utk Laporan Operasional (Basis Akrual) Utk Laporan Realisasi Anggaran (Basis Kas)
Tgl Keterangan Debit Kredit Tgl Keterangan Debit Kredit
31 Jul
2015
R/K D. Kepeg.
Kas BUD-LO
250.000.000
250.000.000
31 Jul
2015
R/K D. Kepeg.
Kas BUD-LRA
250.000.000
250.000.000
Pencatatan yang harus dibuat oleh Dinas Kepegawaian Kabupaten ABC adalah:
(1) jurnal untuk mencatat pencairan SP2D-LS di Bank BPD
Utk Laporan Operasional (Basis Akrual) Utk Laporan Realisasi Anggaran (Basis Kas)
Tgl Keterangan Debit Kredit Tgl Keterangan Debit Kredit
31 Jul
2015
Kas Bendahara
Pengeluaran-LO
R/K PPKD
250.000.000
250.000.000
31 Jul
2015
Kas Bendahara
Pengeluaran-LRA
R/K PPKD
250.000.000
250.000.000
(2) jurnal untuk mencatat pembayaran uang tersebut kepada PNS di dinas
kepegawaian
Utk Laporan Operasional (Basis Akrual) Utk Laporan Realisasi Anggaran (Basis Kas)
Tgl Keterangan Debit Kredit Tgl Keterangan Debit Kredit
2 Agu
2015
Beban Gaji PNS
Kas Bendahara
Pengeluaran-LO
250.000.000
250.000.000
2 Agu
2015
Belanja Gaji PNS
Kas Bendahara
Pengeluaran-LRA
250.000.000
250.000.000
Akuntansi Belanja Barang Dan Jasa
 Pencatatan untuk belanja barang dan jasa di lakukan untuk LO dan LRA.
Akun untuk menunjukkan belanja barang dan jasa di LO digunakan
istilah “Persediaan”, dan untuk LRA digunakan istilah “Bahan Pakai
Habis”.
 Jika suatu SKPD membeli barang dan jasa dan SKPD tersebut memiliki
tugas sebagai pemungut pajak dari penjual, maka pajak yang dipungut
diakui sebagai “Utang Pajak”.
 Pada akhir periode, nilai persediaan akan dikurangi sebesar nilai
persediaan yang habis dipakai. Dengan demikian maka perlu dibuat jurnal
penyesuaian untuk mengurangi persediaan tersebut. Persediaan yang
Akuntansi Keungan Pemerintah Daerah-
Panduan Teknis BagiPraktisi
berkurang dicatat sebelah Kredit, dan beban persediaan dicatat di sebelah
“Debit” sebesar nilai yang habis terpakai.
Contoh belanja barang:
Pada 5 Agustus 2015 Dinas Pendapatan Kabupaten ABC. membeli alat-alat tulis
dan bahan pakai habis lainnya untuk keperluan kantor senilai Rp 5000.000,-
ditambah PPN 10%, sehingga nilai transaksi adalah Rp 5.500.000,-. Maka jurnal
akuntansi yang harus dibuat dinas Pendapatan Kab. ABC adalah sebagai berikut:
Jurnal saat terjadi pembelian alat-alat tulis dan bahan pakai habis lainnya
untuk keperluan kantor:
Utk Laporan Operasional (Basis Akrual) Utk Laporan Realisasi Anggaran (Basis Kas)
Tgl Keterangan Debit Kredit Tgl Keterangan Debit Kredit
5 Agu
2015
Persediaan
Kas Bendahara
Pengeluaran-LO
5.500.000
5.500.000
5 Agu
2015
Belanja Bahan
Pakai Habis
Kas Bendahara
Pengeluaran-LRA
5.500.000
5.500.000
Jurnal saat Dinas Pendapatan (SKPD) memungut pajak dari penjual:
Utk Laporan Operasional (Basis Akrual) Utk Laporan Realisasi Anggaran (Basis Kas)
Tgl Keterangan Debit Kredit Tgl Keterangan Debit Kredit
5 Agu
2015
Kas Bendahara
Pengeluaran-LO
Utang PPN
500.000
500.000
5 Agu
2015
Tidak ada jurnal
karena bukan
transaksi yang
berhubungan dengan
anggaran
Jurnal saat Dinas Pendapatan (SKPD) menyetorkan pajak yang dipungut dari
penjual:
Utk Laporan Operasional (Basis Akrual) Utk Laporan Realisasi Anggaran (Basis Kas)
Tgl Keterangan Debit Kredit Tgl Keterangan Debit Kredit
5 Agu
2015
Utang PPN
Kas Bendahara
Pengeluaran-LO
500.000
500.000
5 Agu
2015
Tidak ada jurnal
karena bukan
transaksi yang
berhubungan dengan
anggaran
Hafiez Sofyani
7
Jika pada akhir tahun nilai persediaan tersisa adalah Rp 1.000.000,-, maka jurnal
penyesuaian yang harus dibuat adalah:
Utk Laporan Operasional (Basis Akrual) Utk Laporan Realisasi Anggaran (Basis Kas)
Tgl Keterangan Debit Kredit Tgl Keterangan Debit Kredit
5 Agu
2015
Beban Persediaan
Persediaan
4.500.000*
4.500.000
5 Agu
2015
Tidak ada jurnal
karena bukan
transaksi yang
berhubungan dengan
anggaran
Ket: *nilai awal persediaan Rp 5.500.000,- dikurangi nilai akhir persediaan Rp
1.000.000,-, maka yang sudah menjadi beban adalah Rp 4.000.000,-.
Contoh belanja jasa:
Belanja jasa biasanya terkait pemeliharaan aset milik daerah, kendaraan dinas,
dan lain sebagainya. Dimislakan pada 1 Maret 2015 Dinas Pendidikan menyervis
mobil dinas ke bengkel dengan nilai transaksi Rp 700.000,-. Maka jurnal yang
harus dibuat oleh Dinas Pendidikan adalah:
Utk Laporan Operasional (Basis Akrual) Utk Laporan Realisasi Anggaran (Basis Kas)
Tgl Keterangan Debit Kredit Tgl Keterangan Debit Kredit
5 Mar
2015
Beban Pemeliharaan
Kas Bendahara
Pengeluaran-LO
700.000
700.000
5 Mar
2015
Belanja pemeliharaan
Kas Bendahara
Pengeluaran-LRA
700.000
700.000
Akuntansi Belanja Modal
Pada 1 Juli 2015 Dinas Tata Kota mengajukan SPM-LS kepada PPKD dalam
rangka membeli mesin pompa air untuk menyirami taman-taman kota yang
pengelolaannya menjadi tanggungjawab pemda. Diketahui nilai mesin pompa air
tersebut Rp 200.000.000,-.
Pada 3 Juli 2015 Dinas Tata Kota menerima SP2D –LS dan langsung
mencairkannya di bank BPD.
Pada 5 Juli 2015 Dinas Tata Kota membayarkan uang sejumlah Rp 200.000.000,-
untuk pembelian mesin pompa air kepada PT. Maju Makmur selaku penjual.
Akuntansi Keungan Pemerintah Daerah-
Panduan Teknis BagiPraktisi
Jurnal yang dibuat SKPKD pada saat SKPKD menerbitkan SP2D-LS kepada
Dinas Tata Kota
Utk Laporan Operasional (Basis Akrual) Utk Laporan Realisasi Anggaran (Basis Kas)
Tgl Keterangan Debit Kredit Tgl Keterangan Debit Kredit
1 Jul
2015
R/K D. Tata Kota
Kas BUD-LO
200.000.000
200.000.000
1 Jul
2015
R/K D. Tata Kota
Kas BUD-LO
200.000.000
200.000.000
Jurnal yang dibuat Dinas Tata Kota saat pencairan SP2D-LS di bank BPD
Utk Laporan Operasional (Basis Akrual) Utk Laporan Realisasi Anggaran (Basis Kas)
Tgl Keterangan Debit Kredit Tgl Keterangan Debit Kredit
3 Jul
2015
Kas Bendahara
Pengeluaran-LO
R/K PPKD
200.000.000
200.000.000
3 Jul
2015
Kas Bendahara
Pengeluaran-LRA
R/K PPKD
200.000.000
200.000.000
Jurnal yang dibuat Dinas Tata Kota saat mencatat belanja modal
Utk Laporan Operasional (Basis Akrual) Utk Laporan Realisasi Anggaran (Basis Kas)
Tgl Keterangan Debit Kredit Tgl Keterangan Debit Kredit
5 Jul
2015
Peralatan Pompa air
Kas Bendahara
Pengeluaran-LO
200.000.000
200.000.000
5 Jul
2015
Belanja modal-pompa
air
Kas Bendahara
Pengeluaran-LRA
200.000.000
200.000.000
Akuntansi Belanja Lain-lain/Tak terduga
Belanja tak terduga ini contohnya adalah bantuan sosial, belanja hibah, belanja
subsidi, dsb. Dicontohkan pada 1 Pebruari 2015 Dinas Sosial memberikan bantuan
sosial kepada warga yang terkena banjir senilai Rp 30.000.000,-. Maka jurnal
yang harus dibuat oleh Dinas Sosial adalah:
Utk Laporan Operasional (Basis Akrual) Utk Laporan Realisasi Anggaran (Basis Kas)
Tgl Keterangan Debit Kredit Tgl Keterangan Debit Kredit
1 Peb
2015
Beban Bansos
Kas Bendahara
Pengeluaran-LO
30.000.000
30.000.000
1 Peb
2015
Belanja Bansos
Kas Bendahara
Pengeluaran-LRA
30.000.000
30.000.000
Hafiez Sofyani
9
PENGUNGKAPAN BELANJA DAN BEBAN
 Belanja dan beban diklasifikasikan menurut klasifikasi ekonomi (jenis
belanja dan jenis beban), organisasi, dan fungsi. Klasifikasi ekonomi
adalah pengelompokan belanja dan beban yang didasarkan pada jenis
belanja untuk melaksanakan suatu aktivitas.
 Khusus untuk belanja, analisis mengenai hal-hal yang menyebabkan
terjadinya selisih antara anggaran dengan realisasinya sangat disarankan
untuk diungkapkan pada Catatan atas Laporan Keuangan.
Contoh Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran Belanja
Rekening Anggaran 2015
(Rp)
Realisasi 2015
(Rp)
Selisih
(Rp)
BELANJA
Belanja Operasi
Belanja Pegawai
Belanja Barang
Bantuan Sosial
500.000.000
300.000.000
200.000.000
500.000.000
280.000.000
200.000.000
Jumlah Belanja Operasi 1.000.000.000 980.000.000 (20.000.000)
Belanja Modal
Belanja Tanah
Belanja Perlatan dan Mesin
450.000.000
300.000.000
450.000.000
290.000.000 (10.000.000)
Jumlah Belanja Modal 750.000.000 740.000.000 (10.000.000)
Contoh Ringkasan Catatan Atas Laporan Keuangan Belanja
1. Terdapat selisih kurang (negatif) senilai Rp 20.000.000,- dari realisasi
Belanja Barang. Hal ini dikarenakan efisiensi yang berasal dari penurunan
harga barang dan jasa yang dibeli. Realisasi belanja barang lebih rendah
dibandingkan asumsi yang dibuat pada saat penganggaran.
2. Terdapat selisih kurang (negatif) senilai Rp 10.000.000,- dari realisasi
Belanja peralatan dan mesin. Lebih rendahnya realisasi belanja peralatan
dan mesin dibandingkan asumsi yang dibuat pada saat penganggaran
berarti menunjukkan efisiensi pengadaan peralatan danmesin. Hal ini
dikarenakan proses pengadaan peralatan dan mesin dilakukan dengan
negosiasi kepada pihak ketiga melalui proses lelang.
Akuntansi Keungan Pemerintah Daerah-
Panduan Teknis BagiPraktisi
Contoh Ringkasan Laporan Operasi Beban
Rekening Tahun 2015
(Rp)
Tahun 2014
(Rp)
BEBAN
BebanPegawai
Beban persediaan
Beban Perjalanan Dinas
450.000.000
50.000.000
150.000.000
500.000.000
45.000.000
130.000.000
Contoh Ringkasan Catatan Atas Laporan Keuangan Beban
1. Beban persediaan merupakan beban persediaan alat tulis kantor dan
barang-barang habis pakai lainnya untuk periode 2015.
2. Beban perjalanan dinas merupakan beban akomodasi untuk pelaksanaan
tugas pejabat-pejabat di lingkungan pemda untuk tahun 2015 yang
meliputi: biaya transportasi, penginapan, konsumsi, dan uang saku.
KASUS-KASUS AKUNTANSI BELANJA DAN BEBAN
.....................................

More Related Content

What's hot

Prosedur Akuntansi Pendapatan Di SKPD
Prosedur Akuntansi Pendapatan Di SKPDProsedur Akuntansi Pendapatan Di SKPD
Prosedur Akuntansi Pendapatan Di SKPD
Fox Broadcasting
 
Akuntansi Beban dan-belanja PEMDA
Akuntansi Beban dan-belanja PEMDAAkuntansi Beban dan-belanja PEMDA
Akuntansi Beban dan-belanja PEMDA
Mahyuni Bjm
 
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2
Sujatmiko Wibowo
 
Kebijakan dan sistem akuntansi pendapatan
Kebijakan dan sistem akuntansi pendapatanKebijakan dan sistem akuntansi pendapatan
Kebijakan dan sistem akuntansi pendapatan
Nadia Amelia
 
Akuntansi Kas dan Setara Kas PEMDA
Akuntansi Kas dan Setara Kas PEMDAAkuntansi Kas dan Setara Kas PEMDA
Akuntansi Kas dan Setara Kas PEMDA
Mahyuni Bjm
 
Kertas kerja pemeriksaan kap
Kertas kerja pemeriksaan kapKertas kerja pemeriksaan kap
Kertas kerja pemeriksaan kap
YABES HULU
 
Analisis Laporan Keuangan Daerah
Analisis Laporan Keuangan Daerah Analisis Laporan Keuangan Daerah
Analisis Laporan Keuangan Daerah
Yudi Pratama
 
Akuntansi skpd rtm ib
Akuntansi skpd rtm ibAkuntansi skpd rtm ib
Akuntansi skpd rtm ibAmbara Sugama
 
Bagan Akun Standar
Bagan Akun StandarBagan Akun Standar
Bagan Akun Standar
Tatang Suwandi
 
Sistem Akuntansi dan Pelaporan keuangan Pemerintah Pusat
Sistem Akuntansi dan Pelaporan keuangan Pemerintah PusatSistem Akuntansi dan Pelaporan keuangan Pemerintah Pusat
Sistem Akuntansi dan Pelaporan keuangan Pemerintah Pusat
Sujatmiko Wibowo
 
Ch07 - accounting intermediate - IND
Ch07 - accounting intermediate - INDCh07 - accounting intermediate - IND
Ch07 - accounting intermediate - INDMaiya Maiya
 
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD)
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD)Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD)
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD)Miftah Fadlilah
 
Akuntansi pendapatan peserta (2)
Akuntansi pendapatan peserta (2)Akuntansi pendapatan peserta (2)
Akuntansi pendapatan peserta (2)
bambang2461
 
SAPP
SAPPSAPP
Organisasi pengelolaan keuangan daerah
Organisasi pengelolaan keuangan daerahOrganisasi pengelolaan keuangan daerah
Organisasi pengelolaan keuangan daerahSunar Shun Shun
 
Akuntansi Aset lainnya - PEMDA
Akuntansi Aset lainnya - PEMDAAkuntansi Aset lainnya - PEMDA
Akuntansi Aset lainnya - PEMDA
Mahyuni Bjm
 
Akuntansi persediaan - PEMDA
Akuntansi persediaan - PEMDAAkuntansi persediaan - PEMDA
Akuntansi persediaan - PEMDA
Mahyuni Bjm
 
Persamaan dan Teknik Akuntansi Pemerintahan
Persamaan dan Teknik Akuntansi PemerintahanPersamaan dan Teknik Akuntansi Pemerintahan
Persamaan dan Teknik Akuntansi Pemerintahan
Sujatmiko Wibowo
 
Persediaan (akuntansi pemerintahan)
Persediaan (akuntansi pemerintahan) Persediaan (akuntansi pemerintahan)
Persediaan (akuntansi pemerintahan)
Hasunah Hans
 

What's hot (20)

Prosedur Akuntansi Pendapatan Di SKPD
Prosedur Akuntansi Pendapatan Di SKPDProsedur Akuntansi Pendapatan Di SKPD
Prosedur Akuntansi Pendapatan Di SKPD
 
Akuntansi Beban dan-belanja PEMDA
Akuntansi Beban dan-belanja PEMDAAkuntansi Beban dan-belanja PEMDA
Akuntansi Beban dan-belanja PEMDA
 
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2
 
Kebijakan dan sistem akuntansi pendapatan
Kebijakan dan sistem akuntansi pendapatanKebijakan dan sistem akuntansi pendapatan
Kebijakan dan sistem akuntansi pendapatan
 
Akuntansi Kas dan Setara Kas PEMDA
Akuntansi Kas dan Setara Kas PEMDAAkuntansi Kas dan Setara Kas PEMDA
Akuntansi Kas dan Setara Kas PEMDA
 
Kertas kerja pemeriksaan kap
Kertas kerja pemeriksaan kapKertas kerja pemeriksaan kap
Kertas kerja pemeriksaan kap
 
Analisis Laporan Keuangan Daerah
Analisis Laporan Keuangan Daerah Analisis Laporan Keuangan Daerah
Analisis Laporan Keuangan Daerah
 
Akuntansi skpd rtm ib
Akuntansi skpd rtm ibAkuntansi skpd rtm ib
Akuntansi skpd rtm ib
 
Bagan Akun Standar
Bagan Akun StandarBagan Akun Standar
Bagan Akun Standar
 
Sistem Akuntansi dan Pelaporan keuangan Pemerintah Pusat
Sistem Akuntansi dan Pelaporan keuangan Pemerintah PusatSistem Akuntansi dan Pelaporan keuangan Pemerintah Pusat
Sistem Akuntansi dan Pelaporan keuangan Pemerintah Pusat
 
Sakd modul 4
Sakd modul 4Sakd modul 4
Sakd modul 4
 
Ch07 - accounting intermediate - IND
Ch07 - accounting intermediate - INDCh07 - accounting intermediate - IND
Ch07 - accounting intermediate - IND
 
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD)
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD)Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD)
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD)
 
Akuntansi pendapatan peserta (2)
Akuntansi pendapatan peserta (2)Akuntansi pendapatan peserta (2)
Akuntansi pendapatan peserta (2)
 
SAPP
SAPPSAPP
SAPP
 
Organisasi pengelolaan keuangan daerah
Organisasi pengelolaan keuangan daerahOrganisasi pengelolaan keuangan daerah
Organisasi pengelolaan keuangan daerah
 
Akuntansi Aset lainnya - PEMDA
Akuntansi Aset lainnya - PEMDAAkuntansi Aset lainnya - PEMDA
Akuntansi Aset lainnya - PEMDA
 
Akuntansi persediaan - PEMDA
Akuntansi persediaan - PEMDAAkuntansi persediaan - PEMDA
Akuntansi persediaan - PEMDA
 
Persamaan dan Teknik Akuntansi Pemerintahan
Persamaan dan Teknik Akuntansi PemerintahanPersamaan dan Teknik Akuntansi Pemerintahan
Persamaan dan Teknik Akuntansi Pemerintahan
 
Persediaan (akuntansi pemerintahan)
Persediaan (akuntansi pemerintahan) Persediaan (akuntansi pemerintahan)
Persediaan (akuntansi pemerintahan)
 

Similar to Bab 7-akuntansi-belanja-dan-beban

02. Akuntansi Belanja + Hibah Langsung.pptx
02. Akuntansi Belanja + Hibah Langsung.pptx02. Akuntansi Belanja + Hibah Langsung.pptx
02. Akuntansi Belanja + Hibah Langsung.pptx
hamdanikemendagri
 
materi 10 pemerintah daerah (1).pptx
materi 10 pemerintah daerah (1).pptxmateri 10 pemerintah daerah (1).pptx
materi 10 pemerintah daerah (1).pptx
DianIndahLestari4
 
2 Macam dan Bentuk Laporan Keuangan.ppt
2 Macam dan Bentuk  Laporan Keuangan.ppt2 Macam dan Bentuk  Laporan Keuangan.ppt
2 Macam dan Bentuk Laporan Keuangan.ppt
dwiseniati
 
Lampiran ii permendagri-64-tahun-2013
Lampiran ii permendagri-64-tahun-2013Lampiran ii permendagri-64-tahun-2013
Lampiran ii permendagri-64-tahun-2013
UNIDHA
 
Akuntansi+anggaran
Akuntansi+anggaranAkuntansi+anggaran
Akuntansi+anggaran
Frandy11
 
02.kebijakan akuntansi-beban-&-belanja
02.kebijakan akuntansi-beban-&-belanja02.kebijakan akuntansi-beban-&-belanja
02.kebijakan akuntansi-beban-&-belanja
Ali Mashduqi
 
SISTEM PROSEDUR AKUNTANSI BELANJA & BEBAN_KELOMPOK 2.pptx
SISTEM PROSEDUR AKUNTANSI BELANJA & BEBAN_KELOMPOK 2.pptxSISTEM PROSEDUR AKUNTANSI BELANJA & BEBAN_KELOMPOK 2.pptx
SISTEM PROSEDUR AKUNTANSI BELANJA & BEBAN_KELOMPOK 2.pptx
JeniferRasuh
 
gambaran umum SAIBA
gambaran umum SAIBAgambaran umum SAIBA
gambaran umum SAIBA
Erny Anggrahini
 
ASP-Pertemuan-10-LRA-18112019.pptx
ASP-Pertemuan-10-LRA-18112019.pptxASP-Pertemuan-10-LRA-18112019.pptx
ASP-Pertemuan-10-LRA-18112019.pptx
MaresEd
 
Akuntansi pendapatan belanja_dan_pembiay
Akuntansi pendapatan belanja_dan_pembiayAkuntansi pendapatan belanja_dan_pembiay
Akuntansi pendapatan belanja_dan_pembiay
agil yudawan
 
Menjelaskan SA BLU_v3.pptx
Menjelaskan SA BLU_v3.pptxMenjelaskan SA BLU_v3.pptx
Menjelaskan SA BLU_v3.pptx
desacarat
 
Menjelaskan SA BLU_v3.pptx
Menjelaskan SA BLU_v3.pptxMenjelaskan SA BLU_v3.pptx
Menjelaskan SA BLU_v3.pptx
alcadmg
 
Standar-Akuntansi-Kemhan.pptx
Standar-Akuntansi-Kemhan.pptxStandar-Akuntansi-Kemhan.pptx
Standar-Akuntansi-Kemhan.pptx
syahrini4
 
Gambaran-Umum-Standar-Akuntansi-Kemhan (1).pptx
Gambaran-Umum-Standar-Akuntansi-Kemhan (1).pptxGambaran-Umum-Standar-Akuntansi-Kemhan (1).pptx
Gambaran-Umum-Standar-Akuntansi-Kemhan (1).pptx
ssuser5a82071
 
persentasi SAK terbaru.pptx
persentasi SAK terbaru.pptxpersentasi SAK terbaru.pptx
persentasi SAK terbaru.pptx
ronipaser
 
Akuntansi & penyusunan lkd
Akuntansi & penyusunan lkdAkuntansi & penyusunan lkd
Akuntansi & penyusunan lkd
greeneyes85
 
Analisis laporan keuangan pemerintah pusat dan daerah
Analisis laporan keuangan pemerintah pusat dan daerahAnalisis laporan keuangan pemerintah pusat dan daerah
Analisis laporan keuangan pemerintah pusat dan daerah
harthy_sweet
 
AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH.ppt
AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH.pptAKUNTANSI KEUANGAN DAERAH.ppt
AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH.ppt
PADBERAU
 
Gambaran Umum Standar Akuntansi Pemerintah
Gambaran Umum Standar Akuntansi PemerintahGambaran Umum Standar Akuntansi Pemerintah
Gambaran Umum Standar Akuntansi PemerintahEfraim Perjuangan
 
Konsep dasar akuntansi pemerintahan berbasis akrual ppt
Konsep dasar akuntansi pemerintahan berbasis akrual pptKonsep dasar akuntansi pemerintahan berbasis akrual ppt
Konsep dasar akuntansi pemerintahan berbasis akrual ppt
Risda Hamsuri
 

Similar to Bab 7-akuntansi-belanja-dan-beban (20)

02. Akuntansi Belanja + Hibah Langsung.pptx
02. Akuntansi Belanja + Hibah Langsung.pptx02. Akuntansi Belanja + Hibah Langsung.pptx
02. Akuntansi Belanja + Hibah Langsung.pptx
 
materi 10 pemerintah daerah (1).pptx
materi 10 pemerintah daerah (1).pptxmateri 10 pemerintah daerah (1).pptx
materi 10 pemerintah daerah (1).pptx
 
2 Macam dan Bentuk Laporan Keuangan.ppt
2 Macam dan Bentuk  Laporan Keuangan.ppt2 Macam dan Bentuk  Laporan Keuangan.ppt
2 Macam dan Bentuk Laporan Keuangan.ppt
 
Lampiran ii permendagri-64-tahun-2013
Lampiran ii permendagri-64-tahun-2013Lampiran ii permendagri-64-tahun-2013
Lampiran ii permendagri-64-tahun-2013
 
Akuntansi+anggaran
Akuntansi+anggaranAkuntansi+anggaran
Akuntansi+anggaran
 
02.kebijakan akuntansi-beban-&-belanja
02.kebijakan akuntansi-beban-&-belanja02.kebijakan akuntansi-beban-&-belanja
02.kebijakan akuntansi-beban-&-belanja
 
SISTEM PROSEDUR AKUNTANSI BELANJA & BEBAN_KELOMPOK 2.pptx
SISTEM PROSEDUR AKUNTANSI BELANJA & BEBAN_KELOMPOK 2.pptxSISTEM PROSEDUR AKUNTANSI BELANJA & BEBAN_KELOMPOK 2.pptx
SISTEM PROSEDUR AKUNTANSI BELANJA & BEBAN_KELOMPOK 2.pptx
 
gambaran umum SAIBA
gambaran umum SAIBAgambaran umum SAIBA
gambaran umum SAIBA
 
ASP-Pertemuan-10-LRA-18112019.pptx
ASP-Pertemuan-10-LRA-18112019.pptxASP-Pertemuan-10-LRA-18112019.pptx
ASP-Pertemuan-10-LRA-18112019.pptx
 
Akuntansi pendapatan belanja_dan_pembiay
Akuntansi pendapatan belanja_dan_pembiayAkuntansi pendapatan belanja_dan_pembiay
Akuntansi pendapatan belanja_dan_pembiay
 
Menjelaskan SA BLU_v3.pptx
Menjelaskan SA BLU_v3.pptxMenjelaskan SA BLU_v3.pptx
Menjelaskan SA BLU_v3.pptx
 
Menjelaskan SA BLU_v3.pptx
Menjelaskan SA BLU_v3.pptxMenjelaskan SA BLU_v3.pptx
Menjelaskan SA BLU_v3.pptx
 
Standar-Akuntansi-Kemhan.pptx
Standar-Akuntansi-Kemhan.pptxStandar-Akuntansi-Kemhan.pptx
Standar-Akuntansi-Kemhan.pptx
 
Gambaran-Umum-Standar-Akuntansi-Kemhan (1).pptx
Gambaran-Umum-Standar-Akuntansi-Kemhan (1).pptxGambaran-Umum-Standar-Akuntansi-Kemhan (1).pptx
Gambaran-Umum-Standar-Akuntansi-Kemhan (1).pptx
 
persentasi SAK terbaru.pptx
persentasi SAK terbaru.pptxpersentasi SAK terbaru.pptx
persentasi SAK terbaru.pptx
 
Akuntansi & penyusunan lkd
Akuntansi & penyusunan lkdAkuntansi & penyusunan lkd
Akuntansi & penyusunan lkd
 
Analisis laporan keuangan pemerintah pusat dan daerah
Analisis laporan keuangan pemerintah pusat dan daerahAnalisis laporan keuangan pemerintah pusat dan daerah
Analisis laporan keuangan pemerintah pusat dan daerah
 
AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH.ppt
AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH.pptAKUNTANSI KEUANGAN DAERAH.ppt
AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH.ppt
 
Gambaran Umum Standar Akuntansi Pemerintah
Gambaran Umum Standar Akuntansi PemerintahGambaran Umum Standar Akuntansi Pemerintah
Gambaran Umum Standar Akuntansi Pemerintah
 
Konsep dasar akuntansi pemerintahan berbasis akrual ppt
Konsep dasar akuntansi pemerintahan berbasis akrual pptKonsep dasar akuntansi pemerintahan berbasis akrual ppt
Konsep dasar akuntansi pemerintahan berbasis akrual ppt
 

More from Wawan Kurniadi

7.ppt
7.ppt7.ppt
2.ppt
2.ppt2.ppt
Materi 5 AKUNTANSI-PERSEDIAAN.pdf
Materi 5 AKUNTANSI-PERSEDIAAN.pdfMateri 5 AKUNTANSI-PERSEDIAAN.pdf
Materi 5 AKUNTANSI-PERSEDIAAN.pdf
Wawan Kurniadi
 
Kelompok 1 EB-Kasus.pptx
Kelompok 1 EB-Kasus.pptxKelompok 1 EB-Kasus.pptx
Kelompok 1 EB-Kasus.pptx
Wawan Kurniadi
 
Lampiran vi sapd_kota_surakarta_tahun_2014_belanja
Lampiran vi sapd_kota_surakarta_tahun_2014_belanjaLampiran vi sapd_kota_surakarta_tahun_2014_belanja
Lampiran vi sapd_kota_surakarta_tahun_2014_belanja
Wawan Kurniadi
 
Topik i
Topik iTopik i
Artikel
ArtikelArtikel

More from Wawan Kurniadi (8)

7.ppt
7.ppt7.ppt
7.ppt
 
2.ppt
2.ppt2.ppt
2.ppt
 
slide 2.pptx
slide 2.pptxslide 2.pptx
slide 2.pptx
 
Materi 5 AKUNTANSI-PERSEDIAAN.pdf
Materi 5 AKUNTANSI-PERSEDIAAN.pdfMateri 5 AKUNTANSI-PERSEDIAAN.pdf
Materi 5 AKUNTANSI-PERSEDIAAN.pdf
 
Kelompok 1 EB-Kasus.pptx
Kelompok 1 EB-Kasus.pptxKelompok 1 EB-Kasus.pptx
Kelompok 1 EB-Kasus.pptx
 
Lampiran vi sapd_kota_surakarta_tahun_2014_belanja
Lampiran vi sapd_kota_surakarta_tahun_2014_belanjaLampiran vi sapd_kota_surakarta_tahun_2014_belanja
Lampiran vi sapd_kota_surakarta_tahun_2014_belanja
 
Topik i
Topik iTopik i
Topik i
 
Artikel
ArtikelArtikel
Artikel
 

Recently uploaded

Good Ethic will create good business to run with
Good Ethic will create good business to run withGood Ethic will create good business to run with
Good Ethic will create good business to run with
ssuser781f6d1
 
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxBAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
anselmusl280
 
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptxPPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
nugrohoaditya12334
 
Kelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptx
Kelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptxKelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptx
Kelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptx
ErvinYogi
 
12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)
12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)
12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)
DebiCarolina2
 
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdfMateri Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
WiwikDewiSusilawati
 
ANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptx
ANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptxANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptx
ANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptx
AnisaSyahfitri1
 
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 

Recently uploaded (8)

Good Ethic will create good business to run with
Good Ethic will create good business to run withGood Ethic will create good business to run with
Good Ethic will create good business to run with
 
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxBAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
 
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptxPPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
 
Kelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptx
Kelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptxKelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptx
Kelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptx
 
12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)
12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)
12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)
 
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdfMateri Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
 
ANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptx
ANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptxANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptx
ANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptx
 
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
 

Bab 7-akuntansi-belanja-dan-beban

  • 1. Hafiez Sofyani 1 BAB 7 AKUNTANSI BELANJA DAN BEBAN DEFINISI BELANJA DAN BEBAN  Belanja adalah semua pengeluaran oleh Bendahara Umum Negara/Bendahara Umum Daerah yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih (SAL) dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.  Sedangkan beban adalah kewajiban pemerintah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih. Beban juga didefinisikan sebagai penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.  Istilah belanja digunakan untuk tujuan pembuatan Laporan Realisasi Anggaran (LRA). Oleh karenanya belanja menggunakan basis kas sebagai basis pencatatan akuntansinya. Sedangkan beban digunakan untuk tujuan pembuatan Laporan Operasional (LO) sehingga menggunakan basis akrual sebagai basis pencatatan akuntansinya. KLASIFIKASI BELANJA DAN BEBAN Belanja diklasifikasikan menurut klasifikasi ekonomi (jenis belanja), organisasi, dan fungsi. Klasifikasi ekonomi adalah pengelompokan belanja yang didasarkan pada jenis belanja untuk melaksanakan suatu aktivitas. Klasifikasi ekonomi untuk pemerintah daerah meliputi terdiri dari belanja pegawai, belanja barang, belanja modal, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, dan belanja tak terduga. Klasifikasi ekonomi belanja tersebut dikelompokkan lagi menjadi tiga jenis belanja, yakni:
  • 2. Akuntansi Keungan Pemerintah Daerah- Panduan Teknis BagiPraktisi 1) Belanja operasi, adalah pengeluaran anggaran untuk kegiatan sehari-hari pemerintah pusat/daerah yang memberi manfaat jangka pendek. Belanja operasi antara lain meliputi belanja pegawai, belanja barang, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial. 2) Belanja modal, adalah pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Belanja modal meliputi antara lain belanja modal untuk perolehan tanah, gedung dan bangunan, peralatan, dan aset tak berwujud. 3) Belanja lain-lain/tak terduga, adalah pengeluaran anggaran untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa dan tidak diharapkan berulang seperti penanggulangan bencana alam, bencana sosial, dan pengeluaran tidak terduga lainnya yang sangat diperlukan dalam rangka penyelenggaraan kewenangan pemerintah pusat/daerah. Format Cuplikan Laporan Realisasi Anggaran Untuk Belanja Pemda PENGAKUAN TRANSAKSI BELANJA DAN BEBAN  Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuannya terjadi pada saat pertanggungjawaban atas
  • 3. Hafiez Sofyani 3 pengeluaran tersebut disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan. Dalam hal badan layanan umum, belanja diakui dengan mengacu pada peraturan perundangan yang mengatur mengenai badan layanan umum.  Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban, terjadinya konsumsi aset, atau terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa. PENGUKURAN BELANJA DAN BEBAN  Belanja diukur berdasarkan besaran kas yang dikeluarkan di rekening Kas Umum Daerah yang digunakan untuk keperluan belanja.  Beban diukur senilai (1) besaran terjadinya konsumsi suatu aset (barang/jasa); (2) besaran timbulnya kewajiban; dan (3) taksiran yang handal atas penurunan manfaat ekonomi dari suatu aset atau potensi jasa. PENCATATAN AKUNTANSI BELANJA DAN BEBAN Mengacu pada persamaan akuntansi yang dibahas pada bab sebelumnya, dijelaskan bahwa Beban dan Belanja, baik basis kas maupun akrual, memiliki saldo normal di sebelah “Debit”. Itu artinya:  Jika terjadi transaksi yang berdampak pada munculnya dan/atau bertambahnya beban atau belanja pemda, maka transaksi ini akan dicatat disebelah “Debit”.  Sebaliknya, jika terjadi transaksi yang berdampak pada berkurangnya beban atau belanja pemda, maka transaksi ini akan dicatat disebelah “Kredit”. Pencatatan akuntansi untuk belanja dan beban dilakukan dua kali karena transaksi ini akan dilaporkan di Laporan Realisasi Anggaran (LRA) dan Laporan Operasional (LO). Utk Laporan Operasional (Basis Akrual) Utk Laporan Realisasi Anggaran (Basis Kas) Tgl Keterangan Debit Kredit Tgl Keterangan Debit Kredit Beban ............... Kas-LO Rp xxx Rp xxx Belanja ............... Kas-LRA Rp xxx Rp xxx Untuk LO menggunakan istilah “Beban”, dan untuk LRA menggunakan istilah “Belanja”
  • 4. Akuntansi Keungan Pemerintah Daerah- Panduan Teknis BagiPraktisi Beban terjadi sebagai akibat dari (1) terjadinya konsumsi suatu aset (barang/jasa); (2) timbulnya kewajiban; dan (3) penurunan manfaat ekonomi dari suatu aset atau potensi jasa. Perbedaan kondisi ini memberikan konsekuensi perbedaan jurnal yang harus dicatat. (1) Jurnal terjadinya konsumsi suatu aset (barang/jasa) Tgl Keterangan Debit Kredit Beban .................. (Nama Aset) Rp xxx Rp xxx (2) Jurnal timbulnya kewajiban Tgl Keterangan Debit Kredit Beban .................. Utang ....................... Rp xxx Rp xxx (3) Jurnal penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa. Tgl Keterangan Debit Kredit Beban ............... Akumulasi Depresiasi (Nama Aset Tetap) Rp xxx Rp xxx Akuntansi Belanja Pegawai  Pada 31 Juli 2015 Bendahara pengeluaran Dinas Kepegawaian Kabupaten ABC mengajukan SPM-LS kepada PPKD senilai Rp 250.000.000,- untuk membayar gaji dan tunjangan para PNS dinas kepegawaian. Atas pengajuan SPM-LS tersebut, PPKD mengirim SP2D-LS kepada dinas kepegawaian yang dapat dicairkan menjadi uang di Bank yang ditunjuk sebagai penyimpan rekening kas daerah (biasanya bank pembangunan daerah atau BPD).  Pada 2 Agustus Dinas kepegawaian menggunakan uang tersebut untuk membayar gaji para PNS di dinas kepegawaian.
  • 5. Hafiez Sofyani 5 Pencatatan yang harus dibuat oleh PPKD ketika menerbitkan SP2D-LS kepada Dinas Kepegawaian Kabupaten ABC adalah: Utk Laporan Operasional (Basis Akrual) Utk Laporan Realisasi Anggaran (Basis Kas) Tgl Keterangan Debit Kredit Tgl Keterangan Debit Kredit 31 Jul 2015 R/K D. Kepeg. Kas BUD-LO 250.000.000 250.000.000 31 Jul 2015 R/K D. Kepeg. Kas BUD-LRA 250.000.000 250.000.000 Pencatatan yang harus dibuat oleh Dinas Kepegawaian Kabupaten ABC adalah: (1) jurnal untuk mencatat pencairan SP2D-LS di Bank BPD Utk Laporan Operasional (Basis Akrual) Utk Laporan Realisasi Anggaran (Basis Kas) Tgl Keterangan Debit Kredit Tgl Keterangan Debit Kredit 31 Jul 2015 Kas Bendahara Pengeluaran-LO R/K PPKD 250.000.000 250.000.000 31 Jul 2015 Kas Bendahara Pengeluaran-LRA R/K PPKD 250.000.000 250.000.000 (2) jurnal untuk mencatat pembayaran uang tersebut kepada PNS di dinas kepegawaian Utk Laporan Operasional (Basis Akrual) Utk Laporan Realisasi Anggaran (Basis Kas) Tgl Keterangan Debit Kredit Tgl Keterangan Debit Kredit 2 Agu 2015 Beban Gaji PNS Kas Bendahara Pengeluaran-LO 250.000.000 250.000.000 2 Agu 2015 Belanja Gaji PNS Kas Bendahara Pengeluaran-LRA 250.000.000 250.000.000 Akuntansi Belanja Barang Dan Jasa  Pencatatan untuk belanja barang dan jasa di lakukan untuk LO dan LRA. Akun untuk menunjukkan belanja barang dan jasa di LO digunakan istilah “Persediaan”, dan untuk LRA digunakan istilah “Bahan Pakai Habis”.  Jika suatu SKPD membeli barang dan jasa dan SKPD tersebut memiliki tugas sebagai pemungut pajak dari penjual, maka pajak yang dipungut diakui sebagai “Utang Pajak”.  Pada akhir periode, nilai persediaan akan dikurangi sebesar nilai persediaan yang habis dipakai. Dengan demikian maka perlu dibuat jurnal penyesuaian untuk mengurangi persediaan tersebut. Persediaan yang
  • 6. Akuntansi Keungan Pemerintah Daerah- Panduan Teknis BagiPraktisi berkurang dicatat sebelah Kredit, dan beban persediaan dicatat di sebelah “Debit” sebesar nilai yang habis terpakai. Contoh belanja barang: Pada 5 Agustus 2015 Dinas Pendapatan Kabupaten ABC. membeli alat-alat tulis dan bahan pakai habis lainnya untuk keperluan kantor senilai Rp 5000.000,- ditambah PPN 10%, sehingga nilai transaksi adalah Rp 5.500.000,-. Maka jurnal akuntansi yang harus dibuat dinas Pendapatan Kab. ABC adalah sebagai berikut: Jurnal saat terjadi pembelian alat-alat tulis dan bahan pakai habis lainnya untuk keperluan kantor: Utk Laporan Operasional (Basis Akrual) Utk Laporan Realisasi Anggaran (Basis Kas) Tgl Keterangan Debit Kredit Tgl Keterangan Debit Kredit 5 Agu 2015 Persediaan Kas Bendahara Pengeluaran-LO 5.500.000 5.500.000 5 Agu 2015 Belanja Bahan Pakai Habis Kas Bendahara Pengeluaran-LRA 5.500.000 5.500.000 Jurnal saat Dinas Pendapatan (SKPD) memungut pajak dari penjual: Utk Laporan Operasional (Basis Akrual) Utk Laporan Realisasi Anggaran (Basis Kas) Tgl Keterangan Debit Kredit Tgl Keterangan Debit Kredit 5 Agu 2015 Kas Bendahara Pengeluaran-LO Utang PPN 500.000 500.000 5 Agu 2015 Tidak ada jurnal karena bukan transaksi yang berhubungan dengan anggaran Jurnal saat Dinas Pendapatan (SKPD) menyetorkan pajak yang dipungut dari penjual: Utk Laporan Operasional (Basis Akrual) Utk Laporan Realisasi Anggaran (Basis Kas) Tgl Keterangan Debit Kredit Tgl Keterangan Debit Kredit 5 Agu 2015 Utang PPN Kas Bendahara Pengeluaran-LO 500.000 500.000 5 Agu 2015 Tidak ada jurnal karena bukan transaksi yang berhubungan dengan anggaran
  • 7. Hafiez Sofyani 7 Jika pada akhir tahun nilai persediaan tersisa adalah Rp 1.000.000,-, maka jurnal penyesuaian yang harus dibuat adalah: Utk Laporan Operasional (Basis Akrual) Utk Laporan Realisasi Anggaran (Basis Kas) Tgl Keterangan Debit Kredit Tgl Keterangan Debit Kredit 5 Agu 2015 Beban Persediaan Persediaan 4.500.000* 4.500.000 5 Agu 2015 Tidak ada jurnal karena bukan transaksi yang berhubungan dengan anggaran Ket: *nilai awal persediaan Rp 5.500.000,- dikurangi nilai akhir persediaan Rp 1.000.000,-, maka yang sudah menjadi beban adalah Rp 4.000.000,-. Contoh belanja jasa: Belanja jasa biasanya terkait pemeliharaan aset milik daerah, kendaraan dinas, dan lain sebagainya. Dimislakan pada 1 Maret 2015 Dinas Pendidikan menyervis mobil dinas ke bengkel dengan nilai transaksi Rp 700.000,-. Maka jurnal yang harus dibuat oleh Dinas Pendidikan adalah: Utk Laporan Operasional (Basis Akrual) Utk Laporan Realisasi Anggaran (Basis Kas) Tgl Keterangan Debit Kredit Tgl Keterangan Debit Kredit 5 Mar 2015 Beban Pemeliharaan Kas Bendahara Pengeluaran-LO 700.000 700.000 5 Mar 2015 Belanja pemeliharaan Kas Bendahara Pengeluaran-LRA 700.000 700.000 Akuntansi Belanja Modal Pada 1 Juli 2015 Dinas Tata Kota mengajukan SPM-LS kepada PPKD dalam rangka membeli mesin pompa air untuk menyirami taman-taman kota yang pengelolaannya menjadi tanggungjawab pemda. Diketahui nilai mesin pompa air tersebut Rp 200.000.000,-. Pada 3 Juli 2015 Dinas Tata Kota menerima SP2D –LS dan langsung mencairkannya di bank BPD. Pada 5 Juli 2015 Dinas Tata Kota membayarkan uang sejumlah Rp 200.000.000,- untuk pembelian mesin pompa air kepada PT. Maju Makmur selaku penjual.
  • 8. Akuntansi Keungan Pemerintah Daerah- Panduan Teknis BagiPraktisi Jurnal yang dibuat SKPKD pada saat SKPKD menerbitkan SP2D-LS kepada Dinas Tata Kota Utk Laporan Operasional (Basis Akrual) Utk Laporan Realisasi Anggaran (Basis Kas) Tgl Keterangan Debit Kredit Tgl Keterangan Debit Kredit 1 Jul 2015 R/K D. Tata Kota Kas BUD-LO 200.000.000 200.000.000 1 Jul 2015 R/K D. Tata Kota Kas BUD-LO 200.000.000 200.000.000 Jurnal yang dibuat Dinas Tata Kota saat pencairan SP2D-LS di bank BPD Utk Laporan Operasional (Basis Akrual) Utk Laporan Realisasi Anggaran (Basis Kas) Tgl Keterangan Debit Kredit Tgl Keterangan Debit Kredit 3 Jul 2015 Kas Bendahara Pengeluaran-LO R/K PPKD 200.000.000 200.000.000 3 Jul 2015 Kas Bendahara Pengeluaran-LRA R/K PPKD 200.000.000 200.000.000 Jurnal yang dibuat Dinas Tata Kota saat mencatat belanja modal Utk Laporan Operasional (Basis Akrual) Utk Laporan Realisasi Anggaran (Basis Kas) Tgl Keterangan Debit Kredit Tgl Keterangan Debit Kredit 5 Jul 2015 Peralatan Pompa air Kas Bendahara Pengeluaran-LO 200.000.000 200.000.000 5 Jul 2015 Belanja modal-pompa air Kas Bendahara Pengeluaran-LRA 200.000.000 200.000.000 Akuntansi Belanja Lain-lain/Tak terduga Belanja tak terduga ini contohnya adalah bantuan sosial, belanja hibah, belanja subsidi, dsb. Dicontohkan pada 1 Pebruari 2015 Dinas Sosial memberikan bantuan sosial kepada warga yang terkena banjir senilai Rp 30.000.000,-. Maka jurnal yang harus dibuat oleh Dinas Sosial adalah: Utk Laporan Operasional (Basis Akrual) Utk Laporan Realisasi Anggaran (Basis Kas) Tgl Keterangan Debit Kredit Tgl Keterangan Debit Kredit 1 Peb 2015 Beban Bansos Kas Bendahara Pengeluaran-LO 30.000.000 30.000.000 1 Peb 2015 Belanja Bansos Kas Bendahara Pengeluaran-LRA 30.000.000 30.000.000
  • 9. Hafiez Sofyani 9 PENGUNGKAPAN BELANJA DAN BEBAN  Belanja dan beban diklasifikasikan menurut klasifikasi ekonomi (jenis belanja dan jenis beban), organisasi, dan fungsi. Klasifikasi ekonomi adalah pengelompokan belanja dan beban yang didasarkan pada jenis belanja untuk melaksanakan suatu aktivitas.  Khusus untuk belanja, analisis mengenai hal-hal yang menyebabkan terjadinya selisih antara anggaran dengan realisasinya sangat disarankan untuk diungkapkan pada Catatan atas Laporan Keuangan. Contoh Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran Belanja Rekening Anggaran 2015 (Rp) Realisasi 2015 (Rp) Selisih (Rp) BELANJA Belanja Operasi Belanja Pegawai Belanja Barang Bantuan Sosial 500.000.000 300.000.000 200.000.000 500.000.000 280.000.000 200.000.000 Jumlah Belanja Operasi 1.000.000.000 980.000.000 (20.000.000) Belanja Modal Belanja Tanah Belanja Perlatan dan Mesin 450.000.000 300.000.000 450.000.000 290.000.000 (10.000.000) Jumlah Belanja Modal 750.000.000 740.000.000 (10.000.000) Contoh Ringkasan Catatan Atas Laporan Keuangan Belanja 1. Terdapat selisih kurang (negatif) senilai Rp 20.000.000,- dari realisasi Belanja Barang. Hal ini dikarenakan efisiensi yang berasal dari penurunan harga barang dan jasa yang dibeli. Realisasi belanja barang lebih rendah dibandingkan asumsi yang dibuat pada saat penganggaran. 2. Terdapat selisih kurang (negatif) senilai Rp 10.000.000,- dari realisasi Belanja peralatan dan mesin. Lebih rendahnya realisasi belanja peralatan dan mesin dibandingkan asumsi yang dibuat pada saat penganggaran berarti menunjukkan efisiensi pengadaan peralatan danmesin. Hal ini dikarenakan proses pengadaan peralatan dan mesin dilakukan dengan negosiasi kepada pihak ketiga melalui proses lelang.
  • 10. Akuntansi Keungan Pemerintah Daerah- Panduan Teknis BagiPraktisi Contoh Ringkasan Laporan Operasi Beban Rekening Tahun 2015 (Rp) Tahun 2014 (Rp) BEBAN BebanPegawai Beban persediaan Beban Perjalanan Dinas 450.000.000 50.000.000 150.000.000 500.000.000 45.000.000 130.000.000 Contoh Ringkasan Catatan Atas Laporan Keuangan Beban 1. Beban persediaan merupakan beban persediaan alat tulis kantor dan barang-barang habis pakai lainnya untuk periode 2015. 2. Beban perjalanan dinas merupakan beban akomodasi untuk pelaksanaan tugas pejabat-pejabat di lingkungan pemda untuk tahun 2015 yang meliputi: biaya transportasi, penginapan, konsumsi, dan uang saku. KASUS-KASUS AKUNTANSI BELANJA DAN BEBAN .....................................