SlideShare a Scribd company logo
BAB 2
                                KOORDINAT


2.1 GARIS DAN LINGKARAN
       Tentu kalian sering melihat bnda-benda yang berbentuk lingkaran. Uang logam
dan pizza adalah beberapa contoh bentuk lingkaran. Dalam bidang transportasi, bentuk
lingkaran ternyata sangat bermanfaat untuk menjalankan kendaraan. Coba kalian
perhatikan bentuk ban mobil. Bentuk ban mobil adalah lingkaran.
    Lalu, apa lingkaran itu? Lingkaran adalah sekumpulan titik-titik yang berjarak sama
terhadap suatu titik tertentu. Jarak yang sama disebut jari-jari sedangkan titik tertentu
dinamakan pusat lingkaran. Pada bab ini kita akan membahas tentang garis dan
lingkaran seperti posisi dua lingkaran, posisi garis terhadap lingkaran dan perpotongan
garis dan lingkaran.
Sebelumnya kita akan mengulas kembali kemiringan untuk menentukan persamaaan
garis, persamaan lingkaran dan pengetahuan dasar yang banyak digunakan adalah
rumus jarak antara dua titik. Bentuk-bentuk geometri seperti lingkaran digambarkan
dengan menggunakan sistem koordinat cartes. Mari kita ingat kembali koordinat cartes.
Kita membayangkan sepasang garis tegak lurus yaitu sumbu x dan sumbu y yang saling
berpotongan di titik O disebut titik asal . kita asumsikan bahwa arah positif pada sumbu
x adalah ke kanan dan arah positif pada sumbu y-adalah atas.
2.1.1   Garis dan Persamaan Garis
        Garis adalah himpunan titik-titik yang tak kosong dan mengandung paling
sedikit dua titik.




Berdasarkan gambar diatas terlihat ada dua ruas garis yang sama:
ο‚· AB, naik garis 𝐡𝐢 dan menembus 𝐴𝐢
ο‚· A’B’, naik garis 𝐡′𝐢′ dan menembus 𝐴′𝐢′
Sudut Ξ± sama karena AC dan A’C’ adalah sejajar
Sudut Ξ² sama karena BC dan B’C’ adalah sejajar
Sudut C dan C’ keduanya sudut kanan
Dengan demikian segitiga ABC dan segitiga A’B’C’ sama. Sehingga,
 𝐡𝐢         𝐡′𝐢′
        =              Kemiringannya konstan
 𝐴𝐢         𝐴′𝐢′


Kemiringan dapat ditentukan dengan membandingkan perubahan jarak tegak (nilai y)
terhadap perubahan jarak mendatar (nilai x).
Misal dibuat garis miring yang melintasi sumbu y di titik Q dimana y=c adalah a. Jika
P=(x,y) dititik lain. Maka kenaikan dari titik Q ke titik P adalah y-c. Yang mendatar
adalah x (Gambar 3).
𝑦 βˆ’π‘
Kemiringan = a =
                            π‘₯

                     ax = y - c

                     y=ax+c

persamaan ini dinamakan Persamaan Garis.


2.1.2   Jarak
Misalkan P1 = (x1,y1) dan P2 = (x2,y2) adalah dua titik R2.
Maka koordinatnya adalah segitiga siku-siku. Sehingga         𝑃1 𝑃2 adalah panjang sisi
miringnya.




   Berdasarkan Teorema Phytagoras:
                 𝟐                 𝟐              𝟐
         π‘·πŸ π‘·πŸ       =   π‘ΏπŸβˆ’ π‘ΏπŸ        + π’šπŸβˆ’ π’šπŸ
         π‘·πŸ π‘·πŸ =          π’™πŸβˆ’ π’™πŸ   𝟐   + π’šπŸβˆ’ π’šπŸ   𝟐
2.1.3   Persamaan Lingkaran
   Rumus        jarak   mengarah   langsung      ke   persamaan     lingkaran,   sebagai
berikut.
ο‚· Misalkan kita memiliki sebuah lingkaran dengan pusat di titik O(0,0) dan jari-jari r.
   Titik P adalah sebuah titik pada lingkaran.




   Dari gambar tersebut kita dapat menuliskan persamaan 𝑂𝑃 = r.
 𝑂𝑃 = π‘Ÿ

   π‘₯βˆ’0     2   + π‘¦βˆ’0    2   = π‘Ÿ
π‘₯2 + 𝑦2 = π‘Ÿ2


ο‚· Misalkan kita memiliki sebuah lingkaran dengan jari-jari r dan pusat pada titik
   P = (a, b). Titik Q(x,y) adalah sebuah titik pada lingkaran.( Gambar 6).
Dari gambar tersebut kita dapat menuliskan persamaan 𝑄𝑃 = r.
  𝑄𝑃 = π‘Ÿ
    π‘₯βˆ’ π‘Ž         2   + π‘¦βˆ’ 𝑏       2   = π‘Ÿ
             𝟐                𝟐
  π’™βˆ’ 𝒂           + π’šβˆ’ 𝒃           = π’“πŸ            *
Sehingga persamaan (*) dinamakan persamaan lingkaran dengan pusat P(a,b) dengan
jari-jari r.
                                                                                                                   𝟐
Lingkaran dengan pusat P(a,b) dan jari-jari r mempunyai persamaan                                           π’™βˆ’ 𝒂       +
             𝟐
  π’šβˆ’ 𝒃           = 𝒓 𝟐 . Persamaan tersebut dapat kita nyatakan dengan:
                                                         𝟐             𝟐
                                                  π’™βˆ’ 𝒂       + π’šβˆ’ 𝒃        = π’“πŸ
                                        π‘₯ 2 βˆ’ 2π‘Žπ‘₯ + π‘Ž2 + 𝑦 2 βˆ’ 2𝑏𝑦 + 𝑏 2 = π‘Ÿ 2
                                      π‘₯ 2 βˆ’ 2π‘Žπ‘₯ + π‘Ž2 + 𝑦 2 βˆ’ 2𝑏𝑦 + 𝑏 2 βˆ’ π‘Ÿ 2 = 0
Disederhanakan menjadi Persamaan Umum Lingkaran
                                                π‘₯ 2 + 𝑦 2 + 𝐴π‘₯ + 𝐡𝑦 + 𝐢 = 0
ο‚· Misalkan dua titik P1 = (a1,b1) dan P2=(a2,b2). Selanjutnya titik P=(x,y) merupakan
   jarak yang sama dari P1 dan P2 jika 𝑷𝑷 𝟏 = 𝑷𝑷 𝟐 , sehingga persamaannya.

                           π’™βˆ’ π’‚πŸ            𝟐   + π’šβˆ’ π’ƒπŸ      𝟐    =   π’™βˆ’ π’‚πŸ       𝟐   + π’šβˆ’ π’ƒπŸ           𝟐

                                            𝟐                 𝟐              𝟐                      𝟐
                              π’™βˆ’ π’‚πŸ             + π’šβˆ’ π’ƒπŸ           = π’™βˆ’ π’‚πŸ        + π’šβˆ’ π’ƒπŸ
        𝒙 𝟐 βˆ’ πŸπ’‚ 𝟏 𝒙 + 𝒂 𝟐 + π’š 𝟐 βˆ’ πŸπ’ƒ 𝟏 π’š + 𝒃 𝟐 = 𝒙 𝟐 βˆ’ πŸπ’‚ 𝟐 𝒙 + 𝒂 𝟐 + π’š 𝟐 βˆ’ πŸπ’ƒ 𝟐 π’š + 𝒃 𝟐
                         𝟏                    𝟏                    𝟐                    𝟐

   Akan menghasilkan Persamaan Linear,
                              𝟐 π’‚πŸβˆ’ π’‚πŸ 𝒙+ 𝟐 π’ƒπŸβˆ’ π’ƒπŸ π’š+ π’ƒπŸβˆ’ π’ƒπŸ = 𝟎
                                                       𝟏   𝟐



2.1.4        Perpotongan Garis dan Lingkaran
   Garis dan lingkaran di definisikan dengan persamaan. Kita merinci secara aljabar
kesetaraan garis lurus dan batas operasi:
ο‚· Menggambar garis yang melewati titik-titik sesuai dengan persamaan garis melalui
                                                                                         π’š 𝟐 βˆ’π’š 𝟏
   titik (x1,y1) dan (x2,y2). Kemiringan antara dua titik adalah                                    harus sama dengan
                                                                                         𝒙 𝟐 βˆ’π’™ 𝟏
    𝑦 βˆ’π‘¦ 1
             antara titik (x,y) dan titik (x1,y1) sehingga persamaannya
    π‘₯βˆ’π‘₯ 1
                                                       𝑦 βˆ’ 𝑦1   𝑦2 βˆ’ 𝑦1
                                                              =
                                                       π‘₯ βˆ’ π‘₯1   π‘₯2 βˆ’ π‘₯1
                                         𝑦 βˆ’ 𝑦1       π‘₯2 βˆ’ π‘₯1 = π‘₯ βˆ’ π‘₯1 (𝑦2 βˆ’ 𝑦1 )
                                       𝑦2 βˆ’ 𝑦1 π‘₯ βˆ’ π‘₯2 βˆ’ π‘₯1 𝑦 βˆ’ π‘₯1 𝑦2 + 𝑦1 π‘₯2 = 0
ο‚· Menggambar sebuah lingkaran dengan pusat dan jari-jari yang diberikan sesuai
  dengan mencari persamaan lingkaran dengan pusat (a,b) dan jari-jari r.
                                           2            2
                                    π‘₯βˆ’ π‘Ž       + π‘¦βˆ’ 𝑏       = π‘Ÿ2
ο‚· Menemukan titik baru sebagai perpotongan gambar garis sebelumnya dan lingkaran
  sesuai untuk menemukan titik solusi dari:
        οƒΌ Sepasang persamaan garis
        οƒΌ Sepasang persamaaan lingkaran
        οƒΌ Persamaan garis dan persamaan lingkaran


2.1.5   Posisi Dua Lingkaran
        Beberapa kemungkinan posisi dua lingkaran diperlihatkan pada gambar 2.6
dibawah:
    οƒΌ Pada gambar 2.6 (a), lingkaran L1 dan L2 berpotongan di dua titik yang
         berlainan.
    οƒΌ Pada gambar 2.6 (b) i, lingkaran L1 dan L2 bersinggungan di dalam. 2.6 (b) ii
         lingkaran L1 dan L2 bersinggungan di luar
    οƒΌ Pada gambar 2.6 (c) ), lingkaran L1 dan L2 tidak berpotongan maupun
         bersinggungan
Sebagai contoh, menentukan perpotongan dua lingkaran
                  2              2
         π‘₯ βˆ’ π‘Ž1       + 𝑦 βˆ’ 𝑏1       = π‘Ÿ 2 ...............(1)
                  2              2
         π‘₯ βˆ’ π‘Ž2       + 𝑦 βˆ’ 𝑏2       = π‘Ÿ 2 ...............(2)


                                           2                  2    2
                            π‘₯ 2 βˆ’ 2π‘Ž1 π‘₯ + π‘Ž1 + 𝑦 2 βˆ’ 2𝑏1 𝑦 + 𝑏1 βˆ’ π‘Ÿ1 = 0
                                           2                  2    2
                            π‘₯ 2 βˆ’ 2π‘Ž2 π‘₯ + π‘Ž2 + 𝑦 2 βˆ’ 2𝑏2 𝑦 + 𝑏2 βˆ’ π‘Ÿ2 = 0


Dengan mengurangkan pers.(2) dengan pers.(1) sehingga di dapat persamaan linear:
                                                     2    2
                        2 π‘Ž1 βˆ’ π‘Ž2 π‘₯ + 2 𝑏2 βˆ’ 𝑏1 𝑦 + π‘Ÿ2 βˆ’ π‘Ÿ1 = 0


2.1.6   Posisi Garis terhadap Lingkaran
        Dari tinjauan geometri bidang, posisi atau kedudukan garis g terhadap lingkaran
L ada 3 macam:
   οƒΌ Pada gambar 2.6 a, garis g memotong lingkaran di dua titik yang berlainan yaitu
        titik A(x1,y1) dan titik B(x2,y2) (D > 0)
   οƒΌ Pada gambar 2.6 b, garis g memotong lingkaran di satu titik atau dikatakan garis
        g menyinggung lingkaran di titik A(x1,y1) (D = 0)
οƒΌ Pada gambar 2.6 c, garis g tidak memotong maupun menyinggung lingkaran
       (D<0)




Perpotongan Garis Dan Lingkaran
Persamaan garis       : y = mx + n        ........................................(1)
                            2     2   2
Persamaan lingkaran : x + y = r           ........................................(2)
Subtitusikan pers.(1) ke pers.(2), diperoleh
                                      π‘₯2 +      π‘šπ‘₯ + 𝑛     2
                                                               = π‘Ÿ2
                                π‘₯ 2 + π‘š2 𝑛2 + 2π‘šπ‘›π‘₯ + 𝑛2 βˆ’ π‘Ÿ 2 = 0
                                1 + π‘š2 π‘₯ 2 + 2π‘šπ‘›π‘₯ + 𝑛2 βˆ’ π‘Ÿ 2 = 0
Diperoleh diskriminan           D = 𝑏 2 βˆ’ 4π‘Žπ‘
                                          2
                                𝐷 = 2π‘šπ‘›       βˆ’ 4 1 + π‘š2            𝑛2 βˆ’ π‘Ÿ 2
Sehingga ada 3 kemungkinan garis dan lingkaran seperti diatas.


Kuasa suatu titik terhadap suatu lingkaran

Misal titik            dan berada di luar lingkaran, kuasanya:




TP = pusat lingkaran
r   = jari-jari lingkaran
K = kuasa titik
Jika K>0 maka T di luar lingkaran
    K=0 maka T pada lingkaran
K<0 maka T di dalam lingkaran


Contoh Soal:
Diketahui persamaan x2 + y2 = 9 dan titik P (5,1)
Kuasa titik P (5,1) terhadap lingkaran x2 + y2 = 9 adalah :
K = 25 + 1 – 9 = 17
K > 0 ,maka titik P (5,1) di luar lingkaran




Menurut definisi (2) K = PQ2




Jadi kuasa titik P (5,1) terhadap lingkaran adalah 17

Garis kuasa
Adalah tempat kedudukan titik-titik yang kuasanya terhadap dua lingkaran adalah sama.
Misal,




Maka garis kuasa ke dua lingkaran tersebut:




Titik Kuasa
Adalah suatu titik yang memiliki kuasa yang sama terhadap beberapa lingkaran.
Misal,
Persamaan titik kuasa:




Contoh Soal
1. Diberikan titik 𝑃1 π‘₯1 , 𝑦1 π‘‘π‘Žπ‘› 𝑃2 π‘₯2 , 𝑦2 , misal P(x,y) adalah titik pada garis yang
   melalui P1 dan P2, dengan persamaan kemiringan tunjukkan bahwa x dan y
   memenuhi persamaan.
                                     𝑦2 βˆ’ 𝑦1   𝑦 βˆ’ 𝑦1
                                             =        , π‘₯ β‰  π‘₯1
                                     π‘₯2 βˆ’ π‘₯1   π‘₯ βˆ’ π‘₯1 2
2. Mempertimbangkan segitiga, kita ambil titik O = (0,0), titik P = (π‘₯1 , 0) π‘‘π‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘› π‘₯1 >
   0 dan titik Q = (π‘₯2 , 𝑦2 ), tunjukkan bahwa

                                                      2      2              2    2
               𝑂𝑃 = π‘₯1 ,           𝑃𝑄 =     π‘₯2 βˆ’ π‘₯1       + 𝑦2 ,    𝑂𝑄 =   π‘₯2 + 𝑦2

   Selanjutnya tunjukkan bahwa
                    2          2                      2      2
      𝑂𝑃 + 𝑃𝑄           βˆ’ 𝑂𝑄       = 2π‘₯1    π‘₯2 βˆ’ π‘₯1       + 𝑦2 βˆ’ π‘₯2 βˆ’ π‘₯1

3. Temukan perpotongan lingkaran π‘₯ 2 + 𝑦 2 = 1 dan π‘₯ βˆ’ 1           2
                                                                       + π‘¦βˆ’2   2
                                                                                   =4
4. Periksa jawaban latihan no 2 dengan sketsa dua lingkaran


Pembahasan:
1. Titik 𝑃1 π‘₯1 , 𝑦1 , 𝑃2 π‘₯2 , 𝑦2 , dan P(x,y) melalui titik P1 dan P2.
   Misal a = 𝑃1 𝑃2 dan b = 𝑃𝑃1
Karenasegitiga 𝑃1 𝑂𝑃2 π‘‘π‘Žπ‘› 𝑃1 𝑄𝑃 kemiringannya konstan maka,
          𝑃1 𝑃2 = 𝑃𝑃1
          𝑂𝑃2             𝑃𝑄                 𝑦 2 βˆ’π‘¦ 1           π‘¦βˆ’π‘¦ 1
                 =                   ↔                   =                   (terbukti)
          𝑂𝑃1             𝑃1 𝑄               π‘₯ 2 βˆ’π‘₯ 1           π‘₯βˆ’π‘₯ 1



2. O = (0,0), titik P = (π‘₯1 , 0) π‘‘π‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘› π‘₯1 > 0 dan titik Q = (π‘₯2 , 𝑦2 ),

    𝑂𝑃 =          π‘₯1 βˆ’ 0         2   + 0βˆ’0              2   = π‘₯1
                                     2                      2                            2      2
    𝑃𝑄 =          π‘₯2 βˆ’ π‘₯1                + 𝑦2 βˆ’ 0               =       π‘₯2 βˆ’ π‘₯1              + 𝑦2

                           2                         2                            2    2
 𝑂𝑄 =           π‘₯2 βˆ’ 0           + 𝑦2 βˆ’ 0                 = 𝑂𝑄 =                 π‘₯2 + 𝑦2

                  2                      2                                  2       2
  𝑂𝑃 + 𝑃𝑄             βˆ’ 𝑂𝑄                   = 2π‘₯1              π‘₯2 βˆ’ π‘₯1          + 𝑦2 βˆ’ π‘₯2 βˆ’ π‘₯1

                                                                                             2                 2
                  2
  𝑂𝑃 + 𝑃𝑄             βˆ’ 𝑂𝑄 2 =                     π‘₯1 +          π‘₯2 βˆ’ π‘₯1     2      2
                                                                                 + 𝑦2            βˆ’    2    2
                                                                                                     π‘₯2 + 𝑦2
                                             2                                   2      2                2      2     2    2
                                          = π‘₯1 + 2π‘₯1                π‘₯2 βˆ’ π‘₯1          + 𝑦2 + π‘₯2 βˆ’ π‘₯1          + 𝑦2 βˆ’ (π‘₯2 + 𝑦2 )
                                             2                                   2      2   2             2    2     2
                                          = π‘₯1 + 2π‘₯1                π‘₯2 βˆ’ π‘₯1          + 𝑦2 +π‘₯2 βˆ’ 2π‘₯2 π‘₯1 + π‘₯1 + 𝑦2 βˆ’ (π‘₯2 +
                                              2
                                             𝑦2 )
                                              2                                      2      2
                                          = 2π‘₯1 + 2π‘₯1                π‘₯2 βˆ’ π‘₯1             + 𝑦2 βˆ’ 2π‘₯2 π‘₯1
                                                                        2      2
                                          =2π‘₯1              π‘₯2 βˆ’ π‘₯1         + 𝑦2 βˆ’ π‘₯2 βˆ’ π‘₯1

Sehingga,
                  2                      2                                  2       2
  𝑂𝑃 + 𝑃𝑄             βˆ’ 𝑂𝑄                   = 2π‘₯1              π‘₯2 βˆ’ π‘₯1          + 𝑦2 βˆ’ π‘₯2 βˆ’ π‘₯1               (terbukti)


3. 𝐿1 ≑ π‘₯ 2 + 𝑦 2 = 1
                      2                        2
   L2 ≑ π‘₯ βˆ’ 1             + π‘¦βˆ’2                     =4
   𝐿1 ≑                          π‘₯ 2 + 𝑦 2 βˆ’ 1=0
   L2 ≑ π‘₯ 2 + 𝑦 2 βˆ’ 2π‘₯ βˆ’ 4𝑦 + 1 = 0
                            2π‘₯ + 4𝑦 βˆ’ 2 = 0
                                         π‘₯ + 2𝑦 βˆ’ 1 = 0
                                                     π‘₯ = βˆ’2𝑦 + 1
   Subtitusi π‘₯ = βˆ’2𝑦 + 1 ke π‘₯ 2 + 𝑦 2 βˆ’ 1=0, diperoleh:
(βˆ’2𝑦 + 1)2 + 𝑦 2 βˆ’ 1=0
   4𝑦 2 βˆ’ 4𝑦 + 1 + 𝑦 2 βˆ’ 1 = 0
   5𝑦 2 βˆ’ 4𝑦 = 0
   Nilai diskriminan persamaan kuadrat5𝑦 2 βˆ’ 4𝑦 = 0 adalah:
   D = (-4)2- 4(5)(0)
   D = 16> 0
Karena D > 0 maka lingkaran L1 dan L2 berpotongan di dua titik yang berlainan.
Dari 5𝑦 2 βˆ’ 4𝑦 = 0 , diperoleh:
     𝑦 5𝑦 βˆ’ 4 = 0
                        4
↔ 𝑦1 = 0 π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘’ 𝑦2 =
                        5
Subtitusi ke y = -2y + 1
Untuk 𝑦1 = 0, diperoleh y = - 2(0) + 1 = 1
             4                    4        3
Untuk 𝑦2 = 5, diperoleh y = - 2(5) + 1 = -5
                                                    3 4
Jadi koordinat titik potongnya adalah (1,0) dan (βˆ’ 5 , 5)

More Related Content

What's hot

Geometri Analitik Ruang
Geometri Analitik RuangGeometri Analitik Ruang
Geometri Analitik Ruang
Febri Arianti
Β 
Modul VEKTOR
Modul VEKTORModul VEKTOR
Modul VEKTOR
umar fauzi
Β 
Vektor di ruang 2 dan 3
Vektor di ruang 2 dan 3Vektor di ruang 2 dan 3
Vektor di ruang 2 dan 3Khotibul Umam
Β 
Permukaan Putar, Silinder dan Kerucut - Geometri Analitik Ruang (GAR)
Permukaan Putar, Silinder dan Kerucut - Geometri Analitik Ruang (GAR)Permukaan Putar, Silinder dan Kerucut - Geometri Analitik Ruang (GAR)
Permukaan Putar, Silinder dan Kerucut - Geometri Analitik Ruang (GAR)
PutriIndahL
Β 
Makalah geometri koordinat
Makalah geometri koordinatMakalah geometri koordinat
Makalah geometri koordinatyudi230991
Β 
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.13 transformasi geometri)
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.13 transformasi geometri)Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.13 transformasi geometri)
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.13 transformasi geometri)
Catur Prasetyo
Β 
Gradien Persamaan Garis dan grafik
Gradien Persamaan Garis dan grafikGradien Persamaan Garis dan grafik
Gradien Persamaan Garis dan grafikNovaanovi Novaanovi
Β 
Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )
Phe Phe
Β 
1.3 Perkalian Titik
1.3 Perkalian Titik1.3 Perkalian Titik
1.3 Perkalian Titik
Universitas Negeri Medan
Β 
Transformasi
Transformasi Transformasi
Transformasi
Fitri Yusmaniah
Β 
Handout Geometri Transformasi
Handout Geometri TransformasiHandout Geometri Transformasi
Handout Geometri Transformasi
Endah Gustianti Hamzah
Β 
Pembahasan Makalah Perpotongan Garis Geometri Analitik
Pembahasan Makalah Perpotongan Garis Geometri AnalitikPembahasan Makalah Perpotongan Garis Geometri Analitik
Pembahasan Makalah Perpotongan Garis Geometri Analitik
Mayawi Karim
Β 

What's hot (16)

Geometri Analitik Ruang
Geometri Analitik RuangGeometri Analitik Ruang
Geometri Analitik Ruang
Β 
Bab 2 vektor
Bab 2 vektorBab 2 vektor
Bab 2 vektor
Β 
Modul VEKTOR
Modul VEKTORModul VEKTOR
Modul VEKTOR
Β 
Vektor di ruang 2 dan 3
Vektor di ruang 2 dan 3Vektor di ruang 2 dan 3
Vektor di ruang 2 dan 3
Β 
Permukaan Putar, Silinder dan Kerucut - Geometri Analitik Ruang (GAR)
Permukaan Putar, Silinder dan Kerucut - Geometri Analitik Ruang (GAR)Permukaan Putar, Silinder dan Kerucut - Geometri Analitik Ruang (GAR)
Permukaan Putar, Silinder dan Kerucut - Geometri Analitik Ruang (GAR)
Β 
Makalah geometri koordinat
Makalah geometri koordinatMakalah geometri koordinat
Makalah geometri koordinat
Β 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
Β 
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.13 transformasi geometri)
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.13 transformasi geometri)Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.13 transformasi geometri)
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.13 transformasi geometri)
Β 
Bab 2 vektor
Bab 2 vektorBab 2 vektor
Bab 2 vektor
Β 
Gradien Persamaan Garis dan grafik
Gradien Persamaan Garis dan grafikGradien Persamaan Garis dan grafik
Gradien Persamaan Garis dan grafik
Β 
Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )
Β 
1.3 Perkalian Titik
1.3 Perkalian Titik1.3 Perkalian Titik
1.3 Perkalian Titik
Β 
Vektor
VektorVektor
Vektor
Β 
Transformasi
Transformasi Transformasi
Transformasi
Β 
Handout Geometri Transformasi
Handout Geometri TransformasiHandout Geometri Transformasi
Handout Geometri Transformasi
Β 
Pembahasan Makalah Perpotongan Garis Geometri Analitik
Pembahasan Makalah Perpotongan Garis Geometri AnalitikPembahasan Makalah Perpotongan Garis Geometri Analitik
Pembahasan Makalah Perpotongan Garis Geometri Analitik
Β 

Similar to Bab 2 koordinat

Hubungan antara parabola dengan garis2
Hubungan antara parabola dengan garis2Hubungan antara parabola dengan garis2
Hubungan antara parabola dengan garis2Wiri Biri Green
Β 
Lingkaran
Lingkaran Lingkaran
Lingkaran
fauz1
Β 
analisa kompleks kelompok 1.pptx
analisa kompleks kelompok 1.pptxanalisa kompleks kelompok 1.pptx
analisa kompleks kelompok 1.pptx
SaddamHusain440750
Β 
Perasamaan garis singgung lingkaran
Perasamaan garis singgung  lingkaranPerasamaan garis singgung  lingkaran
Perasamaan garis singgung lingkaran
nursyamsiahhartanti
Β 
Makalah irisan kerucut
Makalah irisan kerucutMakalah irisan kerucut
Makalah irisan kerucut
Esir R UKI Toraja
Β 
Sistem Koordinat
Sistem KoordinatSistem Koordinat
Sistem Koordinat
miaag
Β 
KEL 2 LINGKARAN 2.pptx
KEL 2 LINGKARAN 2.pptxKEL 2 LINGKARAN 2.pptx
KEL 2 LINGKARAN 2.pptx
ssuser56a51c
Β 
Persamaan garis singgung lingkaran
Persamaan garis singgung lingkaranPersamaan garis singgung lingkaran
Persamaan garis singgung lingkaran
Niken Pratiwi
Β 
Bab 3 persamaan lingkaran
Bab 3 persamaan lingkaranBab 3 persamaan lingkaran
Bab 3 persamaan lingkaran
emri3
Β 
Pink Aesthetic Nature Project Presentation _20240217_191659_0000.pdf
Pink Aesthetic Nature Project Presentation _20240217_191659_0000.pdfPink Aesthetic Nature Project Presentation _20240217_191659_0000.pdf
Pink Aesthetic Nature Project Presentation _20240217_191659_0000.pdf
afdalwindu100405
Β 
GRAFIK FUNGSI KUADRAT MATEMATIKA BISNIS.pptx
GRAFIK FUNGSI KUADRAT MATEMATIKA BISNIS.pptxGRAFIK FUNGSI KUADRAT MATEMATIKA BISNIS.pptx
GRAFIK FUNGSI KUADRAT MATEMATIKA BISNIS.pptx
Zia Nurul Hikmah
Β 
PPT Persamaan garis singgung lingkaran
PPT Persamaan garis singgung lingkaranPPT Persamaan garis singgung lingkaran
PPT Persamaan garis singgung lingkaran
trisno direction
Β 
Fungsi
Fungsi Fungsi
Fungsi
PeniSoewardi
Β 
Fungsi
Fungsi Fungsi
Fungsi
PeniSoewardi
Β 
kelompok 3 x ipa 2
 kelompok 3 x ipa 2 kelompok 3 x ipa 2
kelompok 3 x ipa 2
cindyia putri
Β 
dokumen.tips_makalah-persamaan-garis-lurus.docx
dokumen.tips_makalah-persamaan-garis-lurus.docxdokumen.tips_makalah-persamaan-garis-lurus.docx
dokumen.tips_makalah-persamaan-garis-lurus.docx
putriardian1
Β 
dokumen.tips_makalah-persamaan-garis-lurus.docx
dokumen.tips_makalah-persamaan-garis-lurus.docxdokumen.tips_makalah-persamaan-garis-lurus.docx
dokumen.tips_makalah-persamaan-garis-lurus.docx
putriardian1
Β 
Persamaan Lingkaran Materi SMA Materi dan Contoh Soal
Persamaan Lingkaran Materi SMA Materi dan Contoh SoalPersamaan Lingkaran Materi SMA Materi dan Contoh Soal
Persamaan Lingkaran Materi SMA Materi dan Contoh Soal
AmretaSanjwn
Β 

Similar to Bab 2 koordinat (20)

Makalah geometri
Makalah geometriMakalah geometri
Makalah geometri
Β 
Hubungan antara parabola dengan garis2
Hubungan antara parabola dengan garis2Hubungan antara parabola dengan garis2
Hubungan antara parabola dengan garis2
Β 
Lingkaran
Lingkaran Lingkaran
Lingkaran
Β 
analisa kompleks kelompok 1.pptx
analisa kompleks kelompok 1.pptxanalisa kompleks kelompok 1.pptx
analisa kompleks kelompok 1.pptx
Β 
Perasamaan garis singgung lingkaran
Perasamaan garis singgung  lingkaranPerasamaan garis singgung  lingkaran
Perasamaan garis singgung lingkaran
Β 
Makalah irisan kerucut
Makalah irisan kerucutMakalah irisan kerucut
Makalah irisan kerucut
Β 
Sistem Koordinat
Sistem KoordinatSistem Koordinat
Sistem Koordinat
Β 
KEL 2 LINGKARAN 2.pptx
KEL 2 LINGKARAN 2.pptxKEL 2 LINGKARAN 2.pptx
KEL 2 LINGKARAN 2.pptx
Β 
Persamaan garis singgung lingkaran
Persamaan garis singgung lingkaranPersamaan garis singgung lingkaran
Persamaan garis singgung lingkaran
Β 
GAR-1.pptx
GAR-1.pptxGAR-1.pptx
GAR-1.pptx
Β 
Bab 3 persamaan lingkaran
Bab 3 persamaan lingkaranBab 3 persamaan lingkaran
Bab 3 persamaan lingkaran
Β 
Pink Aesthetic Nature Project Presentation _20240217_191659_0000.pdf
Pink Aesthetic Nature Project Presentation _20240217_191659_0000.pdfPink Aesthetic Nature Project Presentation _20240217_191659_0000.pdf
Pink Aesthetic Nature Project Presentation _20240217_191659_0000.pdf
Β 
GRAFIK FUNGSI KUADRAT MATEMATIKA BISNIS.pptx
GRAFIK FUNGSI KUADRAT MATEMATIKA BISNIS.pptxGRAFIK FUNGSI KUADRAT MATEMATIKA BISNIS.pptx
GRAFIK FUNGSI KUADRAT MATEMATIKA BISNIS.pptx
Β 
PPT Persamaan garis singgung lingkaran
PPT Persamaan garis singgung lingkaranPPT Persamaan garis singgung lingkaran
PPT Persamaan garis singgung lingkaran
Β 
Fungsi
Fungsi Fungsi
Fungsi
Β 
Fungsi
Fungsi Fungsi
Fungsi
Β 
kelompok 3 x ipa 2
 kelompok 3 x ipa 2 kelompok 3 x ipa 2
kelompok 3 x ipa 2
Β 
dokumen.tips_makalah-persamaan-garis-lurus.docx
dokumen.tips_makalah-persamaan-garis-lurus.docxdokumen.tips_makalah-persamaan-garis-lurus.docx
dokumen.tips_makalah-persamaan-garis-lurus.docx
Β 
dokumen.tips_makalah-persamaan-garis-lurus.docx
dokumen.tips_makalah-persamaan-garis-lurus.docxdokumen.tips_makalah-persamaan-garis-lurus.docx
dokumen.tips_makalah-persamaan-garis-lurus.docx
Β 
Persamaan Lingkaran Materi SMA Materi dan Contoh Soal
Persamaan Lingkaran Materi SMA Materi dan Contoh SoalPersamaan Lingkaran Materi SMA Materi dan Contoh Soal
Persamaan Lingkaran Materi SMA Materi dan Contoh Soal
Β 

More from Aisyhae Buanget

Filsafat ilmu teori atom
Filsafat ilmu teori atomFilsafat ilmu teori atom
Filsafat ilmu teori atomAisyhae Buanget
Β 

More from Aisyhae Buanget (7)

Makalah ict
Makalah ictMakalah ict
Makalah ict
Β 
Tugas ict icha
Tugas ict ichaTugas ict icha
Tugas ict icha
Β 
Tugas ict icha
Tugas ict ichaTugas ict icha
Tugas ict icha
Β 
Bab 2 koordinat
Bab 2 koordinatBab 2 koordinat
Bab 2 koordinat
Β 
Ring
RingRing
Ring
Β 
Lkpp aisyah
Lkpp aisyahLkpp aisyah
Lkpp aisyah
Β 
Filsafat ilmu teori atom
Filsafat ilmu teori atomFilsafat ilmu teori atom
Filsafat ilmu teori atom
Β 

Bab 2 koordinat

  • 1. BAB 2 KOORDINAT 2.1 GARIS DAN LINGKARAN Tentu kalian sering melihat bnda-benda yang berbentuk lingkaran. Uang logam dan pizza adalah beberapa contoh bentuk lingkaran. Dalam bidang transportasi, bentuk lingkaran ternyata sangat bermanfaat untuk menjalankan kendaraan. Coba kalian perhatikan bentuk ban mobil. Bentuk ban mobil adalah lingkaran. Lalu, apa lingkaran itu? Lingkaran adalah sekumpulan titik-titik yang berjarak sama terhadap suatu titik tertentu. Jarak yang sama disebut jari-jari sedangkan titik tertentu dinamakan pusat lingkaran. Pada bab ini kita akan membahas tentang garis dan lingkaran seperti posisi dua lingkaran, posisi garis terhadap lingkaran dan perpotongan garis dan lingkaran. Sebelumnya kita akan mengulas kembali kemiringan untuk menentukan persamaaan garis, persamaan lingkaran dan pengetahuan dasar yang banyak digunakan adalah rumus jarak antara dua titik. Bentuk-bentuk geometri seperti lingkaran digambarkan dengan menggunakan sistem koordinat cartes. Mari kita ingat kembali koordinat cartes. Kita membayangkan sepasang garis tegak lurus yaitu sumbu x dan sumbu y yang saling berpotongan di titik O disebut titik asal . kita asumsikan bahwa arah positif pada sumbu x adalah ke kanan dan arah positif pada sumbu y-adalah atas.
  • 2. 2.1.1 Garis dan Persamaan Garis Garis adalah himpunan titik-titik yang tak kosong dan mengandung paling sedikit dua titik. Berdasarkan gambar diatas terlihat ada dua ruas garis yang sama: ο‚· AB, naik garis 𝐡𝐢 dan menembus 𝐴𝐢 ο‚· A’B’, naik garis 𝐡′𝐢′ dan menembus 𝐴′𝐢′ Sudut Ξ± sama karena AC dan A’C’ adalah sejajar Sudut Ξ² sama karena BC dan B’C’ adalah sejajar Sudut C dan C’ keduanya sudut kanan Dengan demikian segitiga ABC dan segitiga A’B’C’ sama. Sehingga, 𝐡𝐢 𝐡′𝐢′ = Kemiringannya konstan 𝐴𝐢 𝐴′𝐢′ Kemiringan dapat ditentukan dengan membandingkan perubahan jarak tegak (nilai y) terhadap perubahan jarak mendatar (nilai x). Misal dibuat garis miring yang melintasi sumbu y di titik Q dimana y=c adalah a. Jika P=(x,y) dititik lain. Maka kenaikan dari titik Q ke titik P adalah y-c. Yang mendatar adalah x (Gambar 3).
  • 3. 𝑦 βˆ’π‘ Kemiringan = a = π‘₯ ax = y - c y=ax+c persamaan ini dinamakan Persamaan Garis. 2.1.2 Jarak Misalkan P1 = (x1,y1) dan P2 = (x2,y2) adalah dua titik R2. Maka koordinatnya adalah segitiga siku-siku. Sehingga 𝑃1 𝑃2 adalah panjang sisi miringnya. Berdasarkan Teorema Phytagoras: 𝟐 𝟐 𝟐 π‘·πŸ π‘·πŸ = π‘ΏπŸβˆ’ π‘ΏπŸ + π’šπŸβˆ’ π’šπŸ π‘·πŸ π‘·πŸ = π’™πŸβˆ’ π’™πŸ 𝟐 + π’šπŸβˆ’ π’šπŸ 𝟐
  • 4. 2.1.3 Persamaan Lingkaran Rumus jarak mengarah langsung ke persamaan lingkaran, sebagai berikut. ο‚· Misalkan kita memiliki sebuah lingkaran dengan pusat di titik O(0,0) dan jari-jari r. Titik P adalah sebuah titik pada lingkaran. Dari gambar tersebut kita dapat menuliskan persamaan 𝑂𝑃 = r. 𝑂𝑃 = π‘Ÿ π‘₯βˆ’0 2 + π‘¦βˆ’0 2 = π‘Ÿ π‘₯2 + 𝑦2 = π‘Ÿ2 ο‚· Misalkan kita memiliki sebuah lingkaran dengan jari-jari r dan pusat pada titik P = (a, b). Titik Q(x,y) adalah sebuah titik pada lingkaran.( Gambar 6).
  • 5. Dari gambar tersebut kita dapat menuliskan persamaan 𝑄𝑃 = r. 𝑄𝑃 = π‘Ÿ π‘₯βˆ’ π‘Ž 2 + π‘¦βˆ’ 𝑏 2 = π‘Ÿ 𝟐 𝟐 π’™βˆ’ 𝒂 + π’šβˆ’ 𝒃 = π’“πŸ * Sehingga persamaan (*) dinamakan persamaan lingkaran dengan pusat P(a,b) dengan jari-jari r. 𝟐 Lingkaran dengan pusat P(a,b) dan jari-jari r mempunyai persamaan π’™βˆ’ 𝒂 + 𝟐 π’šβˆ’ 𝒃 = 𝒓 𝟐 . Persamaan tersebut dapat kita nyatakan dengan: 𝟐 𝟐 π’™βˆ’ 𝒂 + π’šβˆ’ 𝒃 = π’“πŸ π‘₯ 2 βˆ’ 2π‘Žπ‘₯ + π‘Ž2 + 𝑦 2 βˆ’ 2𝑏𝑦 + 𝑏 2 = π‘Ÿ 2 π‘₯ 2 βˆ’ 2π‘Žπ‘₯ + π‘Ž2 + 𝑦 2 βˆ’ 2𝑏𝑦 + 𝑏 2 βˆ’ π‘Ÿ 2 = 0 Disederhanakan menjadi Persamaan Umum Lingkaran π‘₯ 2 + 𝑦 2 + 𝐴π‘₯ + 𝐡𝑦 + 𝐢 = 0 ο‚· Misalkan dua titik P1 = (a1,b1) dan P2=(a2,b2). Selanjutnya titik P=(x,y) merupakan jarak yang sama dari P1 dan P2 jika 𝑷𝑷 𝟏 = 𝑷𝑷 𝟐 , sehingga persamaannya. π’™βˆ’ π’‚πŸ 𝟐 + π’šβˆ’ π’ƒπŸ 𝟐 = π’™βˆ’ π’‚πŸ 𝟐 + π’šβˆ’ π’ƒπŸ 𝟐 𝟐 𝟐 𝟐 𝟐 π’™βˆ’ π’‚πŸ + π’šβˆ’ π’ƒπŸ = π’™βˆ’ π’‚πŸ + π’šβˆ’ π’ƒπŸ 𝒙 𝟐 βˆ’ πŸπ’‚ 𝟏 𝒙 + 𝒂 𝟐 + π’š 𝟐 βˆ’ πŸπ’ƒ 𝟏 π’š + 𝒃 𝟐 = 𝒙 𝟐 βˆ’ πŸπ’‚ 𝟐 𝒙 + 𝒂 𝟐 + π’š 𝟐 βˆ’ πŸπ’ƒ 𝟐 π’š + 𝒃 𝟐 𝟏 𝟏 𝟐 𝟐 Akan menghasilkan Persamaan Linear, 𝟐 π’‚πŸβˆ’ π’‚πŸ 𝒙+ 𝟐 π’ƒπŸβˆ’ π’ƒπŸ π’š+ π’ƒπŸβˆ’ π’ƒπŸ = 𝟎 𝟏 𝟐 2.1.4 Perpotongan Garis dan Lingkaran Garis dan lingkaran di definisikan dengan persamaan. Kita merinci secara aljabar kesetaraan garis lurus dan batas operasi: ο‚· Menggambar garis yang melewati titik-titik sesuai dengan persamaan garis melalui π’š 𝟐 βˆ’π’š 𝟏 titik (x1,y1) dan (x2,y2). Kemiringan antara dua titik adalah harus sama dengan 𝒙 𝟐 βˆ’π’™ 𝟏 𝑦 βˆ’π‘¦ 1 antara titik (x,y) dan titik (x1,y1) sehingga persamaannya π‘₯βˆ’π‘₯ 1 𝑦 βˆ’ 𝑦1 𝑦2 βˆ’ 𝑦1 = π‘₯ βˆ’ π‘₯1 π‘₯2 βˆ’ π‘₯1 𝑦 βˆ’ 𝑦1 π‘₯2 βˆ’ π‘₯1 = π‘₯ βˆ’ π‘₯1 (𝑦2 βˆ’ 𝑦1 ) 𝑦2 βˆ’ 𝑦1 π‘₯ βˆ’ π‘₯2 βˆ’ π‘₯1 𝑦 βˆ’ π‘₯1 𝑦2 + 𝑦1 π‘₯2 = 0
  • 6. ο‚· Menggambar sebuah lingkaran dengan pusat dan jari-jari yang diberikan sesuai dengan mencari persamaan lingkaran dengan pusat (a,b) dan jari-jari r. 2 2 π‘₯βˆ’ π‘Ž + π‘¦βˆ’ 𝑏 = π‘Ÿ2 ο‚· Menemukan titik baru sebagai perpotongan gambar garis sebelumnya dan lingkaran sesuai untuk menemukan titik solusi dari: οƒΌ Sepasang persamaan garis οƒΌ Sepasang persamaaan lingkaran οƒΌ Persamaan garis dan persamaan lingkaran 2.1.5 Posisi Dua Lingkaran Beberapa kemungkinan posisi dua lingkaran diperlihatkan pada gambar 2.6 dibawah: οƒΌ Pada gambar 2.6 (a), lingkaran L1 dan L2 berpotongan di dua titik yang berlainan. οƒΌ Pada gambar 2.6 (b) i, lingkaran L1 dan L2 bersinggungan di dalam. 2.6 (b) ii lingkaran L1 dan L2 bersinggungan di luar οƒΌ Pada gambar 2.6 (c) ), lingkaran L1 dan L2 tidak berpotongan maupun bersinggungan
  • 7. Sebagai contoh, menentukan perpotongan dua lingkaran 2 2 π‘₯ βˆ’ π‘Ž1 + 𝑦 βˆ’ 𝑏1 = π‘Ÿ 2 ...............(1) 2 2 π‘₯ βˆ’ π‘Ž2 + 𝑦 βˆ’ 𝑏2 = π‘Ÿ 2 ...............(2) 2 2 2 π‘₯ 2 βˆ’ 2π‘Ž1 π‘₯ + π‘Ž1 + 𝑦 2 βˆ’ 2𝑏1 𝑦 + 𝑏1 βˆ’ π‘Ÿ1 = 0 2 2 2 π‘₯ 2 βˆ’ 2π‘Ž2 π‘₯ + π‘Ž2 + 𝑦 2 βˆ’ 2𝑏2 𝑦 + 𝑏2 βˆ’ π‘Ÿ2 = 0 Dengan mengurangkan pers.(2) dengan pers.(1) sehingga di dapat persamaan linear: 2 2 2 π‘Ž1 βˆ’ π‘Ž2 π‘₯ + 2 𝑏2 βˆ’ 𝑏1 𝑦 + π‘Ÿ2 βˆ’ π‘Ÿ1 = 0 2.1.6 Posisi Garis terhadap Lingkaran Dari tinjauan geometri bidang, posisi atau kedudukan garis g terhadap lingkaran L ada 3 macam: οƒΌ Pada gambar 2.6 a, garis g memotong lingkaran di dua titik yang berlainan yaitu titik A(x1,y1) dan titik B(x2,y2) (D > 0) οƒΌ Pada gambar 2.6 b, garis g memotong lingkaran di satu titik atau dikatakan garis g menyinggung lingkaran di titik A(x1,y1) (D = 0)
  • 8. οƒΌ Pada gambar 2.6 c, garis g tidak memotong maupun menyinggung lingkaran (D<0) Perpotongan Garis Dan Lingkaran Persamaan garis : y = mx + n ........................................(1) 2 2 2 Persamaan lingkaran : x + y = r ........................................(2) Subtitusikan pers.(1) ke pers.(2), diperoleh π‘₯2 + π‘šπ‘₯ + 𝑛 2 = π‘Ÿ2 π‘₯ 2 + π‘š2 𝑛2 + 2π‘šπ‘›π‘₯ + 𝑛2 βˆ’ π‘Ÿ 2 = 0 1 + π‘š2 π‘₯ 2 + 2π‘šπ‘›π‘₯ + 𝑛2 βˆ’ π‘Ÿ 2 = 0 Diperoleh diskriminan D = 𝑏 2 βˆ’ 4π‘Žπ‘ 2 𝐷 = 2π‘šπ‘› βˆ’ 4 1 + π‘š2 𝑛2 βˆ’ π‘Ÿ 2 Sehingga ada 3 kemungkinan garis dan lingkaran seperti diatas. Kuasa suatu titik terhadap suatu lingkaran Misal titik dan berada di luar lingkaran, kuasanya: TP = pusat lingkaran r = jari-jari lingkaran K = kuasa titik Jika K>0 maka T di luar lingkaran K=0 maka T pada lingkaran
  • 9. K<0 maka T di dalam lingkaran Contoh Soal: Diketahui persamaan x2 + y2 = 9 dan titik P (5,1) Kuasa titik P (5,1) terhadap lingkaran x2 + y2 = 9 adalah : K = 25 + 1 – 9 = 17 K > 0 ,maka titik P (5,1) di luar lingkaran Menurut definisi (2) K = PQ2 Jadi kuasa titik P (5,1) terhadap lingkaran adalah 17 Garis kuasa Adalah tempat kedudukan titik-titik yang kuasanya terhadap dua lingkaran adalah sama. Misal, Maka garis kuasa ke dua lingkaran tersebut: Titik Kuasa Adalah suatu titik yang memiliki kuasa yang sama terhadap beberapa lingkaran. Misal,
  • 10. Persamaan titik kuasa: Contoh Soal 1. Diberikan titik 𝑃1 π‘₯1 , 𝑦1 π‘‘π‘Žπ‘› 𝑃2 π‘₯2 , 𝑦2 , misal P(x,y) adalah titik pada garis yang melalui P1 dan P2, dengan persamaan kemiringan tunjukkan bahwa x dan y memenuhi persamaan. 𝑦2 βˆ’ 𝑦1 𝑦 βˆ’ 𝑦1 = , π‘₯ β‰  π‘₯1 π‘₯2 βˆ’ π‘₯1 π‘₯ βˆ’ π‘₯1 2 2. Mempertimbangkan segitiga, kita ambil titik O = (0,0), titik P = (π‘₯1 , 0) π‘‘π‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘› π‘₯1 > 0 dan titik Q = (π‘₯2 , 𝑦2 ), tunjukkan bahwa 2 2 2 2 𝑂𝑃 = π‘₯1 , 𝑃𝑄 = π‘₯2 βˆ’ π‘₯1 + 𝑦2 , 𝑂𝑄 = π‘₯2 + 𝑦2 Selanjutnya tunjukkan bahwa 2 2 2 2 𝑂𝑃 + 𝑃𝑄 βˆ’ 𝑂𝑄 = 2π‘₯1 π‘₯2 βˆ’ π‘₯1 + 𝑦2 βˆ’ π‘₯2 βˆ’ π‘₯1 3. Temukan perpotongan lingkaran π‘₯ 2 + 𝑦 2 = 1 dan π‘₯ βˆ’ 1 2 + π‘¦βˆ’2 2 =4 4. Periksa jawaban latihan no 2 dengan sketsa dua lingkaran Pembahasan: 1. Titik 𝑃1 π‘₯1 , 𝑦1 , 𝑃2 π‘₯2 , 𝑦2 , dan P(x,y) melalui titik P1 dan P2. Misal a = 𝑃1 𝑃2 dan b = 𝑃𝑃1
  • 11. Karenasegitiga 𝑃1 𝑂𝑃2 π‘‘π‘Žπ‘› 𝑃1 𝑄𝑃 kemiringannya konstan maka, 𝑃1 𝑃2 = 𝑃𝑃1 𝑂𝑃2 𝑃𝑄 𝑦 2 βˆ’π‘¦ 1 π‘¦βˆ’π‘¦ 1 = ↔ = (terbukti) 𝑂𝑃1 𝑃1 𝑄 π‘₯ 2 βˆ’π‘₯ 1 π‘₯βˆ’π‘₯ 1 2. O = (0,0), titik P = (π‘₯1 , 0) π‘‘π‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘› π‘₯1 > 0 dan titik Q = (π‘₯2 , 𝑦2 ), 𝑂𝑃 = π‘₯1 βˆ’ 0 2 + 0βˆ’0 2 = π‘₯1 2 2 2 2 𝑃𝑄 = π‘₯2 βˆ’ π‘₯1 + 𝑦2 βˆ’ 0 = π‘₯2 βˆ’ π‘₯1 + 𝑦2 2 2 2 2 𝑂𝑄 = π‘₯2 βˆ’ 0 + 𝑦2 βˆ’ 0 = 𝑂𝑄 = π‘₯2 + 𝑦2 2 2 2 2 𝑂𝑃 + 𝑃𝑄 βˆ’ 𝑂𝑄 = 2π‘₯1 π‘₯2 βˆ’ π‘₯1 + 𝑦2 βˆ’ π‘₯2 βˆ’ π‘₯1 2 2 2 𝑂𝑃 + 𝑃𝑄 βˆ’ 𝑂𝑄 2 = π‘₯1 + π‘₯2 βˆ’ π‘₯1 2 2 + 𝑦2 βˆ’ 2 2 π‘₯2 + 𝑦2 2 2 2 2 2 2 2 = π‘₯1 + 2π‘₯1 π‘₯2 βˆ’ π‘₯1 + 𝑦2 + π‘₯2 βˆ’ π‘₯1 + 𝑦2 βˆ’ (π‘₯2 + 𝑦2 ) 2 2 2 2 2 2 2 = π‘₯1 + 2π‘₯1 π‘₯2 βˆ’ π‘₯1 + 𝑦2 +π‘₯2 βˆ’ 2π‘₯2 π‘₯1 + π‘₯1 + 𝑦2 βˆ’ (π‘₯2 + 2 𝑦2 ) 2 2 2 = 2π‘₯1 + 2π‘₯1 π‘₯2 βˆ’ π‘₯1 + 𝑦2 βˆ’ 2π‘₯2 π‘₯1 2 2 =2π‘₯1 π‘₯2 βˆ’ π‘₯1 + 𝑦2 βˆ’ π‘₯2 βˆ’ π‘₯1 Sehingga, 2 2 2 2 𝑂𝑃 + 𝑃𝑄 βˆ’ 𝑂𝑄 = 2π‘₯1 π‘₯2 βˆ’ π‘₯1 + 𝑦2 βˆ’ π‘₯2 βˆ’ π‘₯1 (terbukti) 3. 𝐿1 ≑ π‘₯ 2 + 𝑦 2 = 1 2 2 L2 ≑ π‘₯ βˆ’ 1 + π‘¦βˆ’2 =4 𝐿1 ≑ π‘₯ 2 + 𝑦 2 βˆ’ 1=0 L2 ≑ π‘₯ 2 + 𝑦 2 βˆ’ 2π‘₯ βˆ’ 4𝑦 + 1 = 0 2π‘₯ + 4𝑦 βˆ’ 2 = 0 π‘₯ + 2𝑦 βˆ’ 1 = 0 π‘₯ = βˆ’2𝑦 + 1 Subtitusi π‘₯ = βˆ’2𝑦 + 1 ke π‘₯ 2 + 𝑦 2 βˆ’ 1=0, diperoleh:
  • 12. (βˆ’2𝑦 + 1)2 + 𝑦 2 βˆ’ 1=0 4𝑦 2 βˆ’ 4𝑦 + 1 + 𝑦 2 βˆ’ 1 = 0 5𝑦 2 βˆ’ 4𝑦 = 0 Nilai diskriminan persamaan kuadrat5𝑦 2 βˆ’ 4𝑦 = 0 adalah: D = (-4)2- 4(5)(0) D = 16> 0 Karena D > 0 maka lingkaran L1 dan L2 berpotongan di dua titik yang berlainan. Dari 5𝑦 2 βˆ’ 4𝑦 = 0 , diperoleh: 𝑦 5𝑦 βˆ’ 4 = 0 4 ↔ 𝑦1 = 0 π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘’ 𝑦2 = 5 Subtitusi ke y = -2y + 1 Untuk 𝑦1 = 0, diperoleh y = - 2(0) + 1 = 1 4 4 3 Untuk 𝑦2 = 5, diperoleh y = - 2(5) + 1 = -5 3 4 Jadi koordinat titik potongnya adalah (1,0) dan (βˆ’ 5 , 5)