SlideShare a Scribd company logo
PERSAMAAN GARIS
DALAM RUANG
DIMENSI TIGA
Dosen Pengampu :
Dr. Nyoman Sridana, M.Si
NI Made Intan Kertiyani, S.Pd.,M.Pd
01
Anggota Kelompok 3:
Hanifa Zahrani
(E1R021135)
02 Silvana Kurniawati
(E1R021103)
03
Didi Firmansyah
(E1R021053 )
Kedudukan Garis Dalam Ruang Dimensi Tiga
01 Garis Dalam Ruang Dimensi Tiga
Pembahasan Masalah
Contoh Soal
02
03
Garis Dalam Ruang
Dimensi Tiga
01
Garis dalam ruang dimensi tiga
Pada ruang tiga dimensi, konsep garis juga
dapat didefinisikan sebagai hubungan
geometris antara titik-titik yang
membentuk suatu lintasan yang lurus dan
tak berujung.
Pendefinisian garis dalam ruang tiga
dimensi melibatkan pengertian mengenai
titik-titik yang dilalui oleh garis tersebut
dan vektor arah garis tersebut.
Untuk menentukan persamaan garis dalam
ruang dimensi tiga dapat kita analisis
berdasarkan kompone-komponen yang ada
di dalamnya seperti titik, vektor, dan
parameter lainnnya.
Persamaan vektor garis ℓ
Persamaan Garis Dalam Ruang Dimensi Tiga
Persamaan vektor garis adalah representasi matematis dari suatu garis dalam ruang
tiga dimensi menggunakan vektor. Dalam persamaan ini, vektor arah garis dan titik
yang dilewati oleh garis dinyatakan dengan menggunakan parameter. Persamaan
ini memungkinkan kita untuk mengidentifikasi setiap titik pada garis dengan
menggunakan nilai parameter tertentu.
 Titik 𝑃0 𝑥0, 𝑦0, 𝑧0 pada garis 𝓁
 Garis 𝓁 sejajar dengan vektor 𝑣 = 𝑎𝑖 + 𝑏𝑗 + 𝑐𝑘
 Ambil sebarang titik 𝑃 𝑥, 𝑦, 𝑧 pada garis 𝓁 maka
𝑃0𝑃 = 𝑡𝑣 dengan 𝑡 bilangan real (𝑃0𝑃‖ 𝑣)
 Vektor-vektor posisi titik 𝑃0 dan 𝑃 terhadap 𝑂 adalah
𝑟0 = 𝑥0, 𝑦0, 𝑧0 dan 𝑟 = 𝑥, 𝑦, 𝑧 maka 𝑃0𝑃 = 𝑟 − 𝑟0 dan
karena 𝑃0𝑃 = 𝑡𝑣 maka:
𝒓 − 𝒓𝟎 = 𝒕𝒗
𝒓 = 𝒓𝟎 + 𝒕𝒗
Persamaan parametik garis ℓ
Dalam persamaan parametrik, setiap koordinat titik pada garis dinyatakan sebagai fungsi
dari satu atau lebih parameter.
〈𝑥, 𝑦, 𝑧〉 = 〈𝑥0, 𝑦0, 𝑧0〉 + 𝑡⟨𝑎, 𝑏, 𝑐⟩
atau
〈𝑥, 𝑦, 𝑧〉 = 〈𝑥0 + 𝑡𝑎, 𝑦0 + 𝑡𝑏, 𝑧0 + 𝑡𝑐〉
Jadi,
𝒙 = 𝒙𝟎 + 𝒕𝒂;
𝒚 = 𝒚𝟎 + 𝒕𝒃;
𝒛 = 𝒛𝟎 + 𝒕𝒄
(persamaan ini disebut persamaan parametrik dari garis 𝑃)
Persamaan simetrik garis sering diekspresikan dalam bentuk persamaan
parametrik dan digunakan untuk menggambarkan garis secara lebih sederhana.
Apabila parameter 𝑡 dari persamaan parametrik dihilangkan, maka diperoleh:
𝒙 − 𝒙𝟎
𝒂
=
𝒚 − 𝒚𝟎
𝒃
=
𝒛 − 𝒛𝟎
𝒄
Disebut persamaan simetrik dari garis 𝓁 dengan bilangan arah 𝑎, 𝑏, 𝑐 dan
melalui titik 𝑥0, 𝑦0, 𝑧0 .
Persamaan simetrik garis ℓ
Jika terdapat titik 𝐴 𝑥1, 𝑦1, 𝑧1 dan titik 𝐵 𝑥2, 𝑦2, 𝑧2 .
Maka dapat ditentukan bentuk persamaan vektor garis 𝐴𝐵 sebagai berikut:
𝑟 = 𝑎 + 𝑡 𝑏 − 𝑎 dengan 𝑡 bilangan real
𝑥, 𝑦, 𝑧 = 𝑥1, 𝑦1, 𝑧1 + 𝑡 𝑥2 − 𝑥1, 𝑦2 − 𝑦1, 𝑧2 − 𝑧1
𝒙 = 𝒙𝟏 + 𝒕 𝒙𝟐 − 𝒙𝟏 , 𝒚 = 𝒚𝟏 + 𝒕 𝒚𝟐 − 𝒚𝟏 , 𝒛 = 𝒛𝟏 + 𝒕 𝒛𝟐 − 𝒛𝟏
Dengan melenyapkan parameter 𝑡 dari persamaan parametrik ini, akan diperoleh persamaan simetrik
dari garis 𝐴𝐵 sebagai berikut:
𝒙 − 𝒙𝟏
𝒙𝟐 − 𝒙𝟏
=
𝒚 − 𝒚𝟏
𝒚𝟐 − 𝒚𝟏
=
𝒛 − 𝒛𝟏
𝒛𝟐 − 𝒛𝟏
Persamaan garis lurus yang melalui 𝐴 𝑥1, 𝑦1, 𝑧1 dan titik 𝐵 𝑥2, 𝑦2, 𝑧2 .
Kedudukan Garis Dalam
Ruang Dimensi Tiga
02
Dua buah garis lurus dalam ruang kemungkinan akan berpotongan, sejajar, berhimpitan atau
bersilangan.
Misalkan diketahui dua garis berikut ini:
𝑥−𝑥1
𝑎1
=
𝑦−𝑦1
𝑏1
=
𝑧−𝑧1
𝑐1
atau
𝑥−𝑥2
𝑎2
=
𝑦−𝑦2
𝑏2
=
𝑧−𝑧2
𝑐2
sudut antara dua garis sama dengan sudut yang dibentuk oleh vektor - vektor arahnya, yaitu
𝑚1 = 𝑎1, 𝑏1, 𝑐1 dan 𝑚2 = 𝑎2, 𝑏2, 𝑐2 .
Jika θ adalah sudut yang dibentuk oleh dua garis tersebut, maka:
cos θ =
𝑎1𝑎2+ 𝑏1𝑏2+𝑐1𝑐2
𝑎1
2+𝑏1
2
+𝑐1
2 𝑎2
2+𝑏2
2
+𝑐2
2
Kedudukan dua garis dalam ruang dimensi tiga
 Dua garis akan sejajar, apabila vektor-vektor arahnya sejajar, yaitu 𝑚1 = 𝑡𝑚2 dengan
t suatu bilangan real 𝑎1, 𝑏1, 𝑐1 = t 𝑎2, 𝑏2, 𝑐2 atau
𝑎1
𝑎2
=
𝑏1
𝑏2
=
𝑐1
𝑐2
 Dua garis saling tegak lurus, apabila vektor-vektor arahnya saling tegak lurus, yaitu:
𝑚1. 𝑚2 = 0
𝑎1, 𝑏1, 𝑐1 . 𝑎2, 𝑏2, 𝑐2 = 0
𝑎1𝑎2 + 𝑏1𝑏2 + 𝑐1𝑐2 = 0
 Berhimpit, diketahui garis lurus :
𝑔1: 𝑥, 𝑦, 𝑧 = [ 𝑥1, 𝑦1, 𝑧1] + 𝜆[𝑎1, 𝑏1, 𝑐1] dan 𝑔2: 𝑥, 𝑦, 𝑧 = [ 𝑥2, 𝑦2, 𝑧2] + 𝜆[𝑎2, 𝑏2, 𝑐2]
Bila [𝑎1, 𝑏1, 𝑐1]= 𝜇 𝑎2, 𝑏2, 𝑐2 ; 𝜇 bilangan ≠ 0, atau bila
𝑎1
𝑎2
=
𝑏1
𝑏2
=
𝑐1
𝑐2
Bila sifat diatas berlaku pula 𝑥2 − 𝑥1, 𝑦2−𝑦1, 𝑧2 − 𝑧1 = 𝜇 𝑎1, 𝑏1, 𝑐1 maka 𝑔1dan 𝑔2 berhimpit.
 Berpotngan disatu titik atau bersilangan,
Jika arah 𝑔1 yaitu [𝑎1, 𝑏1, 𝑐1] dan arah 𝑔2 yaitu [𝑎2, 𝑏2, 𝑐2] tidak berkelipatan, maka 𝑔1dan 𝑔2 berpotngan disatu
titik atau bersilangan. Misalkan titik potong 𝑥0, 𝑦0, 𝑧0 berarti ada 𝜆1 sehingga 𝑥0, 𝑦0, 𝑧0 = [𝑥1, 𝑦1, 𝑧1] +
𝜆[𝑎1, 𝑏1, 𝑐1] dan ada 𝜆2 sehingga 𝑥0, 𝑦0, 𝑧0 = [𝑥2, 𝑦2, 𝑧2] + 𝜆[𝑎2, 𝑏2, 𝑐2] berarti :
[𝑥1, 𝑦1, 𝑧1] + 𝜆[𝑎1, 𝑏1, 𝑐1] = [𝑥2, 𝑦2, 𝑧2] + 𝜆[𝑎2, 𝑏2, 𝑐2]
Kedudukan garis terhadap bidang datar
Ada tiga kemungkinan yang terjadi, letak suatu garis terhadap suatu bidang datar, yaitu garis
memotong bidang, garis sejajar bidang dan garis terletak pada bidang.
Perhatikan sebuah garis 𝓁:
𝑥−𝑥1
𝑎
=
𝑦−𝑦1
𝑏
=
𝑧−𝑧1
𝑐
Dan sebuah bidang 𝑎 ∶ 𝐴𝑥 + 𝐵𝑦 + 𝐶𝑧 + 𝐷 = 0.
Diambil sembarang titik 𝑃(𝑥𝑝, 𝑦𝑝, 𝑧𝑝) misalkan garis dan bidang ini berpotongan,
maka koordinat titik potongnya dicari dengan menyelesaikan 𝑥𝑝, 𝑦𝑝, dan 𝑧𝑝 dari tiga
persamaan itu.
Salah satu cara menyelesaikannya dengan memisalkan bahwa
𝑥𝑝 − 𝑥1
𝑎
=
𝑦𝑝 − 𝑦1
𝑏
=
𝑧𝑝 − 𝑧1
𝑐
𝑥𝑝 = 𝑥1 + 𝑎𝑡, 𝑦𝑝 = 𝑦1 + 𝑏𝑡, 𝑧𝑝 = 𝑧1 + 𝑐𝑡 disubtitusikan pada persamaan bidang, maka diperoleh
𝐴 𝑥1 + 𝑎𝑡 + 𝐵 𝑦1 + 𝑏𝑡 + 𝐶 𝑧1 + 𝑐𝑡 + 𝐷 = 0
𝐴𝑎 + 𝐵𝑏 + 𝐶𝑐 𝑡 + 𝐴𝑥1 + 𝐵𝑦1 + 𝐶𝑧1 + 𝐷 = 0
Apabila 𝐴𝑎 + 𝐵𝑏 + 𝐶𝑐 ≠ 0, maka kita akan memperoleh nilai 𝑡, hingga koordinat titik potong garis
dan bidang diperoleh dengan mensubstitusikan nilai 𝑡 ke dalam perrsamaan garis yang memuat 𝑡
 Jika 𝐴𝑥1 + 𝐵𝑦1 + 𝐶𝑧1 + 𝐷 = 0 dan 𝐴𝑎 + 𝐵𝑏 + 𝐶𝑐 ≠ 0, maka titik potong garis dan bidang itu
adalah 𝑥1, 𝑦1, 𝑧1 .
 Jika 𝐴𝑎 + 𝐵𝑏 + 𝐶𝑐 = 0, dan 𝐴𝑥1 + 𝐵𝑦1 + 𝐶𝑧1 + 𝐷 ≠ 0, maka garis dan bidang akan sejajar.
 Garis tegak lurus pada bidang apabila 𝑚 = 𝑘𝑛, dengan 𝑘 bilangan real atau
𝑎
𝐴
=
𝑏
𝐵
=
𝑐
𝐶
 Jika 𝐴𝑎 + 𝐵𝑏 + 𝐶𝑐 = 0 dan 𝐴𝑥1 + 𝐵𝑦1 + 𝐶𝑧1 + 𝐷 = 0, maka garis terletak pada bidang. Atau
jika 𝑚 . 𝑛 = 0 maka 𝑚  𝑛, sehingga garis sejajar dengan bidang. Artinya garis terletak
seluruhnya pada bidang.
Jarak dua Garis Bersilangan
Misalkan diketahui dua garis bersilan
𝑔1: 𝑥, 𝑦, 𝑧 = 𝑥1, 𝑦1, 𝑧1 + 𝑎1, 𝑏1, 𝑐1 dan 𝑔2: 𝑥, 𝑦, 𝑧 = 𝑥2, 𝑦2, 𝑧2 + 𝑎2, 𝑏2, 𝑐2
Jarak garis 𝑔1 dan 𝑔2 ditentukan dengan cara membuat
bidang α melalui garis 𝑔2 dan sejajar garis 𝑔1. Pilih suatu
titik T pada garis 𝑔1. Maka jarak garis 𝑔1 dan 𝑔2 adalah
jarak titik T ke bidang α.
Rumus jarak garis ke bidang:
𝑑 =
𝐴 𝑥2 − 𝐵 𝑦2 + 𝐶 𝑧2 + 𝐷
𝐴2 + 𝐵2 + 𝐶2
Contoh Soal
03
Contoh Soal 1
Berapakah jarak garis 𝑔1 ∶ 7𝑥 − 4𝑧 − 38 = 0 , 7𝑦 − 5𝑧 + 37 = 0 dan garis 𝑔2 ∶ 7x + 8z − 16 = 0,
7y − 3z = 15
Jawab:
Persamaan bidang yang melalui garis 𝑔1 adalah anggota berkas bidang (7𝑥 − 4𝑧 − 38) + 𝑡 (7𝑦 − 5𝑧 +
37) = 0 atau 7𝑥 + 7𝑡𝑦 + 4 − 5𝑡 𝑧 − 38 + 37𝑡 = 0.
Vektor normal bidang ini adalah 𝑛 = 7, 7𝑡, 4 − 5𝑡 .
Sedangkan vektor arah garis 𝑔2 adalah:
𝑚 =
0 8
7 −3
, −
7 8
0 −3
,
7 0
0 7
= −56, 21, 49
Bidang yang melalui 𝑔1 sejajar dengan 𝑔2, maka harus dipenuhi:
𝑚 ⊥ 𝑛, yaitu 𝑚 . 𝑛 = 0 ⇒ −56,21, 49 . 7, 7𝑡, 4 − 5 = 0
-8 + 3t + 4 – 5t = 0
t = -2
Jadi bidang yang melalui 𝑔1 sejajar dengan 𝑔2 adalah 7𝑥 − 14𝑦 + 14𝑧 − 112 = 0 yang
disederhanakan menjadi 𝑥 − 2𝑦 + 2𝑦 – 16 = 0. Pilih titik P(0,3,2) pada garis 𝑔2, maka jarak P
ke bidang 𝑥 − 2𝑦 + 2𝑦 − 16 = 0 adalah:
𝑑 =
0 − 2.3 + 2.2 − 16
1 + 4 + 4
= 6
Jadi, jarak garis-garis 𝑔1 dan 𝑔2 adalah 6 satuan Panjang.
Contoh Soal
1. Tentukan persamaan-persamaan vector, parametrik dan simetrik untuk garis yang melalui
titik A(3, 2, 2) dan B(5, 6, 4) !
Jawab:
Sebuah vector yang sejajar dengan garis AB adalah
𝑣 = 𝐴𝐵 = 5 − 3, 6 − 2, 4 − 2 = 2, 4, 2
Dipilih
Terimakasih!!

More Related Content

Similar to GAR-1.pptx

Makalah geometri koordinat
Makalah geometri koordinatMakalah geometri koordinat
Makalah geometri koordinat
yudi230991
 
Fix makalah-maksek-edit-lagi2
Fix makalah-maksek-edit-lagi2Fix makalah-maksek-edit-lagi2
Fix makalah-maksek-edit-lagi2
Gusthyn Ningrum
 
STD BAB 5 PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT.pptx
STD BAB 5 PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT.pptxSTD BAB 5 PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT.pptx
STD BAB 5 PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT.pptx
rimanurmalasarispd
 

Similar to GAR-1.pptx (20)

resume-vektor
resume-vektorresume-vektor
resume-vektor
 
barisan dan deret bilangan kompleks
barisan dan deret bilangan kompleksbarisan dan deret bilangan kompleks
barisan dan deret bilangan kompleks
 
1.4 Perkalian Silang
1.4 Perkalian Silang1.4 Perkalian Silang
1.4 Perkalian Silang
 
Vektor Pada Dimensi 3 - Geometri Analitik Ruang
Vektor Pada Dimensi 3 - Geometri Analitik RuangVektor Pada Dimensi 3 - Geometri Analitik Ruang
Vektor Pada Dimensi 3 - Geometri Analitik Ruang
 
Kelompok ii persamaan garis lurus
Kelompok ii persamaan garis lurusKelompok ii persamaan garis lurus
Kelompok ii persamaan garis lurus
 
1.3 Perkalian Titik
1.3 Perkalian Titik1.3 Perkalian Titik
1.3 Perkalian Titik
 
PPT Persamaan garis singgung lingkaran
PPT Persamaan garis singgung lingkaranPPT Persamaan garis singgung lingkaran
PPT Persamaan garis singgung lingkaran
 
Makalah geometri koordinat
Makalah geometri koordinatMakalah geometri koordinat
Makalah geometri koordinat
 
Lingkaran
Lingkaran Lingkaran
Lingkaran
 
PPT_MODUL 7_SISTEM KOORDINAT final.pptx
PPT_MODUL 7_SISTEM KOORDINAT final.pptxPPT_MODUL 7_SISTEM KOORDINAT final.pptx
PPT_MODUL 7_SISTEM KOORDINAT final.pptx
 
Fix makalah-maksek-edit-lagi2
Fix makalah-maksek-edit-lagi2Fix makalah-maksek-edit-lagi2
Fix makalah-maksek-edit-lagi2
 
Persamaan Garis Lurus
Persamaan Garis Lurus Persamaan Garis Lurus
Persamaan Garis Lurus
 
1.2 Vektor di R3
1.2 Vektor di R31.2 Vektor di R3
1.2 Vektor di R3
 
Geometri Analitik Ruang
Geometri Analitik RuangGeometri Analitik Ruang
Geometri Analitik Ruang
 
Sistem Koordinat
Sistem KoordinatSistem Koordinat
Sistem Koordinat
 
Modul vektor
Modul vektorModul vektor
Modul vektor
 
STD BAB 5 PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT.pptx
STD BAB 5 PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT.pptxSTD BAB 5 PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT.pptx
STD BAB 5 PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT.pptx
 
Bab 2 koordinat
Bab 2 koordinatBab 2 koordinat
Bab 2 koordinat
 
Bab 2 koordinat
Bab 2 koordinatBab 2 koordinat
Bab 2 koordinat
 
Bab 2 koordinat
Bab 2 koordinatBab 2 koordinat
Bab 2 koordinat
 

Recently uploaded

Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 

Recently uploaded (20)

Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxCONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
 
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaiKonflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
 
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxSolusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
 
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdfALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 

GAR-1.pptx

  • 1. PERSAMAAN GARIS DALAM RUANG DIMENSI TIGA Dosen Pengampu : Dr. Nyoman Sridana, M.Si NI Made Intan Kertiyani, S.Pd.,M.Pd
  • 2. 01 Anggota Kelompok 3: Hanifa Zahrani (E1R021135) 02 Silvana Kurniawati (E1R021103) 03 Didi Firmansyah (E1R021053 )
  • 3. Kedudukan Garis Dalam Ruang Dimensi Tiga 01 Garis Dalam Ruang Dimensi Tiga Pembahasan Masalah Contoh Soal 02 03
  • 5. Garis dalam ruang dimensi tiga Pada ruang tiga dimensi, konsep garis juga dapat didefinisikan sebagai hubungan geometris antara titik-titik yang membentuk suatu lintasan yang lurus dan tak berujung. Pendefinisian garis dalam ruang tiga dimensi melibatkan pengertian mengenai titik-titik yang dilalui oleh garis tersebut dan vektor arah garis tersebut. Untuk menentukan persamaan garis dalam ruang dimensi tiga dapat kita analisis berdasarkan kompone-komponen yang ada di dalamnya seperti titik, vektor, dan parameter lainnnya.
  • 6. Persamaan vektor garis ℓ Persamaan Garis Dalam Ruang Dimensi Tiga Persamaan vektor garis adalah representasi matematis dari suatu garis dalam ruang tiga dimensi menggunakan vektor. Dalam persamaan ini, vektor arah garis dan titik yang dilewati oleh garis dinyatakan dengan menggunakan parameter. Persamaan ini memungkinkan kita untuk mengidentifikasi setiap titik pada garis dengan menggunakan nilai parameter tertentu.
  • 7.  Titik 𝑃0 𝑥0, 𝑦0, 𝑧0 pada garis 𝓁  Garis 𝓁 sejajar dengan vektor 𝑣 = 𝑎𝑖 + 𝑏𝑗 + 𝑐𝑘  Ambil sebarang titik 𝑃 𝑥, 𝑦, 𝑧 pada garis 𝓁 maka 𝑃0𝑃 = 𝑡𝑣 dengan 𝑡 bilangan real (𝑃0𝑃‖ 𝑣)  Vektor-vektor posisi titik 𝑃0 dan 𝑃 terhadap 𝑂 adalah 𝑟0 = 𝑥0, 𝑦0, 𝑧0 dan 𝑟 = 𝑥, 𝑦, 𝑧 maka 𝑃0𝑃 = 𝑟 − 𝑟0 dan karena 𝑃0𝑃 = 𝑡𝑣 maka: 𝒓 − 𝒓𝟎 = 𝒕𝒗 𝒓 = 𝒓𝟎 + 𝒕𝒗
  • 8. Persamaan parametik garis ℓ Dalam persamaan parametrik, setiap koordinat titik pada garis dinyatakan sebagai fungsi dari satu atau lebih parameter. 〈𝑥, 𝑦, 𝑧〉 = 〈𝑥0, 𝑦0, 𝑧0〉 + 𝑡⟨𝑎, 𝑏, 𝑐⟩ atau 〈𝑥, 𝑦, 𝑧〉 = 〈𝑥0 + 𝑡𝑎, 𝑦0 + 𝑡𝑏, 𝑧0 + 𝑡𝑐〉 Jadi, 𝒙 = 𝒙𝟎 + 𝒕𝒂; 𝒚 = 𝒚𝟎 + 𝒕𝒃; 𝒛 = 𝒛𝟎 + 𝒕𝒄 (persamaan ini disebut persamaan parametrik dari garis 𝑃)
  • 9. Persamaan simetrik garis sering diekspresikan dalam bentuk persamaan parametrik dan digunakan untuk menggambarkan garis secara lebih sederhana. Apabila parameter 𝑡 dari persamaan parametrik dihilangkan, maka diperoleh: 𝒙 − 𝒙𝟎 𝒂 = 𝒚 − 𝒚𝟎 𝒃 = 𝒛 − 𝒛𝟎 𝒄 Disebut persamaan simetrik dari garis 𝓁 dengan bilangan arah 𝑎, 𝑏, 𝑐 dan melalui titik 𝑥0, 𝑦0, 𝑧0 . Persamaan simetrik garis ℓ
  • 10. Jika terdapat titik 𝐴 𝑥1, 𝑦1, 𝑧1 dan titik 𝐵 𝑥2, 𝑦2, 𝑧2 . Maka dapat ditentukan bentuk persamaan vektor garis 𝐴𝐵 sebagai berikut: 𝑟 = 𝑎 + 𝑡 𝑏 − 𝑎 dengan 𝑡 bilangan real 𝑥, 𝑦, 𝑧 = 𝑥1, 𝑦1, 𝑧1 + 𝑡 𝑥2 − 𝑥1, 𝑦2 − 𝑦1, 𝑧2 − 𝑧1 𝒙 = 𝒙𝟏 + 𝒕 𝒙𝟐 − 𝒙𝟏 , 𝒚 = 𝒚𝟏 + 𝒕 𝒚𝟐 − 𝒚𝟏 , 𝒛 = 𝒛𝟏 + 𝒕 𝒛𝟐 − 𝒛𝟏 Dengan melenyapkan parameter 𝑡 dari persamaan parametrik ini, akan diperoleh persamaan simetrik dari garis 𝐴𝐵 sebagai berikut: 𝒙 − 𝒙𝟏 𝒙𝟐 − 𝒙𝟏 = 𝒚 − 𝒚𝟏 𝒚𝟐 − 𝒚𝟏 = 𝒛 − 𝒛𝟏 𝒛𝟐 − 𝒛𝟏 Persamaan garis lurus yang melalui 𝐴 𝑥1, 𝑦1, 𝑧1 dan titik 𝐵 𝑥2, 𝑦2, 𝑧2 .
  • 11. Kedudukan Garis Dalam Ruang Dimensi Tiga 02
  • 12. Dua buah garis lurus dalam ruang kemungkinan akan berpotongan, sejajar, berhimpitan atau bersilangan. Misalkan diketahui dua garis berikut ini: 𝑥−𝑥1 𝑎1 = 𝑦−𝑦1 𝑏1 = 𝑧−𝑧1 𝑐1 atau 𝑥−𝑥2 𝑎2 = 𝑦−𝑦2 𝑏2 = 𝑧−𝑧2 𝑐2 sudut antara dua garis sama dengan sudut yang dibentuk oleh vektor - vektor arahnya, yaitu 𝑚1 = 𝑎1, 𝑏1, 𝑐1 dan 𝑚2 = 𝑎2, 𝑏2, 𝑐2 . Jika θ adalah sudut yang dibentuk oleh dua garis tersebut, maka: cos θ = 𝑎1𝑎2+ 𝑏1𝑏2+𝑐1𝑐2 𝑎1 2+𝑏1 2 +𝑐1 2 𝑎2 2+𝑏2 2 +𝑐2 2 Kedudukan dua garis dalam ruang dimensi tiga
  • 13.  Dua garis akan sejajar, apabila vektor-vektor arahnya sejajar, yaitu 𝑚1 = 𝑡𝑚2 dengan t suatu bilangan real 𝑎1, 𝑏1, 𝑐1 = t 𝑎2, 𝑏2, 𝑐2 atau 𝑎1 𝑎2 = 𝑏1 𝑏2 = 𝑐1 𝑐2  Dua garis saling tegak lurus, apabila vektor-vektor arahnya saling tegak lurus, yaitu: 𝑚1. 𝑚2 = 0 𝑎1, 𝑏1, 𝑐1 . 𝑎2, 𝑏2, 𝑐2 = 0 𝑎1𝑎2 + 𝑏1𝑏2 + 𝑐1𝑐2 = 0
  • 14.  Berhimpit, diketahui garis lurus : 𝑔1: 𝑥, 𝑦, 𝑧 = [ 𝑥1, 𝑦1, 𝑧1] + 𝜆[𝑎1, 𝑏1, 𝑐1] dan 𝑔2: 𝑥, 𝑦, 𝑧 = [ 𝑥2, 𝑦2, 𝑧2] + 𝜆[𝑎2, 𝑏2, 𝑐2] Bila [𝑎1, 𝑏1, 𝑐1]= 𝜇 𝑎2, 𝑏2, 𝑐2 ; 𝜇 bilangan ≠ 0, atau bila 𝑎1 𝑎2 = 𝑏1 𝑏2 = 𝑐1 𝑐2 Bila sifat diatas berlaku pula 𝑥2 − 𝑥1, 𝑦2−𝑦1, 𝑧2 − 𝑧1 = 𝜇 𝑎1, 𝑏1, 𝑐1 maka 𝑔1dan 𝑔2 berhimpit.  Berpotngan disatu titik atau bersilangan, Jika arah 𝑔1 yaitu [𝑎1, 𝑏1, 𝑐1] dan arah 𝑔2 yaitu [𝑎2, 𝑏2, 𝑐2] tidak berkelipatan, maka 𝑔1dan 𝑔2 berpotngan disatu titik atau bersilangan. Misalkan titik potong 𝑥0, 𝑦0, 𝑧0 berarti ada 𝜆1 sehingga 𝑥0, 𝑦0, 𝑧0 = [𝑥1, 𝑦1, 𝑧1] + 𝜆[𝑎1, 𝑏1, 𝑐1] dan ada 𝜆2 sehingga 𝑥0, 𝑦0, 𝑧0 = [𝑥2, 𝑦2, 𝑧2] + 𝜆[𝑎2, 𝑏2, 𝑐2] berarti : [𝑥1, 𝑦1, 𝑧1] + 𝜆[𝑎1, 𝑏1, 𝑐1] = [𝑥2, 𝑦2, 𝑧2] + 𝜆[𝑎2, 𝑏2, 𝑐2]
  • 15. Kedudukan garis terhadap bidang datar Ada tiga kemungkinan yang terjadi, letak suatu garis terhadap suatu bidang datar, yaitu garis memotong bidang, garis sejajar bidang dan garis terletak pada bidang. Perhatikan sebuah garis 𝓁: 𝑥−𝑥1 𝑎 = 𝑦−𝑦1 𝑏 = 𝑧−𝑧1 𝑐 Dan sebuah bidang 𝑎 ∶ 𝐴𝑥 + 𝐵𝑦 + 𝐶𝑧 + 𝐷 = 0. Diambil sembarang titik 𝑃(𝑥𝑝, 𝑦𝑝, 𝑧𝑝) misalkan garis dan bidang ini berpotongan, maka koordinat titik potongnya dicari dengan menyelesaikan 𝑥𝑝, 𝑦𝑝, dan 𝑧𝑝 dari tiga persamaan itu.
  • 16. Salah satu cara menyelesaikannya dengan memisalkan bahwa 𝑥𝑝 − 𝑥1 𝑎 = 𝑦𝑝 − 𝑦1 𝑏 = 𝑧𝑝 − 𝑧1 𝑐 𝑥𝑝 = 𝑥1 + 𝑎𝑡, 𝑦𝑝 = 𝑦1 + 𝑏𝑡, 𝑧𝑝 = 𝑧1 + 𝑐𝑡 disubtitusikan pada persamaan bidang, maka diperoleh 𝐴 𝑥1 + 𝑎𝑡 + 𝐵 𝑦1 + 𝑏𝑡 + 𝐶 𝑧1 + 𝑐𝑡 + 𝐷 = 0 𝐴𝑎 + 𝐵𝑏 + 𝐶𝑐 𝑡 + 𝐴𝑥1 + 𝐵𝑦1 + 𝐶𝑧1 + 𝐷 = 0 Apabila 𝐴𝑎 + 𝐵𝑏 + 𝐶𝑐 ≠ 0, maka kita akan memperoleh nilai 𝑡, hingga koordinat titik potong garis dan bidang diperoleh dengan mensubstitusikan nilai 𝑡 ke dalam perrsamaan garis yang memuat 𝑡
  • 17.  Jika 𝐴𝑥1 + 𝐵𝑦1 + 𝐶𝑧1 + 𝐷 = 0 dan 𝐴𝑎 + 𝐵𝑏 + 𝐶𝑐 ≠ 0, maka titik potong garis dan bidang itu adalah 𝑥1, 𝑦1, 𝑧1 .  Jika 𝐴𝑎 + 𝐵𝑏 + 𝐶𝑐 = 0, dan 𝐴𝑥1 + 𝐵𝑦1 + 𝐶𝑧1 + 𝐷 ≠ 0, maka garis dan bidang akan sejajar.  Garis tegak lurus pada bidang apabila 𝑚 = 𝑘𝑛, dengan 𝑘 bilangan real atau 𝑎 𝐴 = 𝑏 𝐵 = 𝑐 𝐶  Jika 𝐴𝑎 + 𝐵𝑏 + 𝐶𝑐 = 0 dan 𝐴𝑥1 + 𝐵𝑦1 + 𝐶𝑧1 + 𝐷 = 0, maka garis terletak pada bidang. Atau jika 𝑚 . 𝑛 = 0 maka 𝑚  𝑛, sehingga garis sejajar dengan bidang. Artinya garis terletak seluruhnya pada bidang.
  • 18. Jarak dua Garis Bersilangan Misalkan diketahui dua garis bersilan 𝑔1: 𝑥, 𝑦, 𝑧 = 𝑥1, 𝑦1, 𝑧1 + 𝑎1, 𝑏1, 𝑐1 dan 𝑔2: 𝑥, 𝑦, 𝑧 = 𝑥2, 𝑦2, 𝑧2 + 𝑎2, 𝑏2, 𝑐2 Jarak garis 𝑔1 dan 𝑔2 ditentukan dengan cara membuat bidang α melalui garis 𝑔2 dan sejajar garis 𝑔1. Pilih suatu titik T pada garis 𝑔1. Maka jarak garis 𝑔1 dan 𝑔2 adalah jarak titik T ke bidang α. Rumus jarak garis ke bidang: 𝑑 = 𝐴 𝑥2 − 𝐵 𝑦2 + 𝐶 𝑧2 + 𝐷 𝐴2 + 𝐵2 + 𝐶2
  • 20. Contoh Soal 1 Berapakah jarak garis 𝑔1 ∶ 7𝑥 − 4𝑧 − 38 = 0 , 7𝑦 − 5𝑧 + 37 = 0 dan garis 𝑔2 ∶ 7x + 8z − 16 = 0, 7y − 3z = 15 Jawab: Persamaan bidang yang melalui garis 𝑔1 adalah anggota berkas bidang (7𝑥 − 4𝑧 − 38) + 𝑡 (7𝑦 − 5𝑧 + 37) = 0 atau 7𝑥 + 7𝑡𝑦 + 4 − 5𝑡 𝑧 − 38 + 37𝑡 = 0. Vektor normal bidang ini adalah 𝑛 = 7, 7𝑡, 4 − 5𝑡 . Sedangkan vektor arah garis 𝑔2 adalah: 𝑚 = 0 8 7 −3 , − 7 8 0 −3 , 7 0 0 7 = −56, 21, 49
  • 21. Bidang yang melalui 𝑔1 sejajar dengan 𝑔2, maka harus dipenuhi: 𝑚 ⊥ 𝑛, yaitu 𝑚 . 𝑛 = 0 ⇒ −56,21, 49 . 7, 7𝑡, 4 − 5 = 0 -8 + 3t + 4 – 5t = 0 t = -2 Jadi bidang yang melalui 𝑔1 sejajar dengan 𝑔2 adalah 7𝑥 − 14𝑦 + 14𝑧 − 112 = 0 yang disederhanakan menjadi 𝑥 − 2𝑦 + 2𝑦 – 16 = 0. Pilih titik P(0,3,2) pada garis 𝑔2, maka jarak P ke bidang 𝑥 − 2𝑦 + 2𝑦 − 16 = 0 adalah: 𝑑 = 0 − 2.3 + 2.2 − 16 1 + 4 + 4 = 6 Jadi, jarak garis-garis 𝑔1 dan 𝑔2 adalah 6 satuan Panjang.
  • 22. Contoh Soal 1. Tentukan persamaan-persamaan vector, parametrik dan simetrik untuk garis yang melalui titik A(3, 2, 2) dan B(5, 6, 4) ! Jawab: Sebuah vector yang sejajar dengan garis AB adalah 𝑣 = 𝐴𝐵 = 5 − 3, 6 − 2, 4 − 2 = 2, 4, 2 Dipilih