SlideShare a Scribd company logo
Asuransi Syariah
    M. Yazid Afandi
Definisi
   Adalah sebuah persetujuan dimana pihak yang
    menjamin berjanji kepada pihak yang dijamin
    untuk menerima sejumlah uang premi sebagai
    pengganti kerugian, yang mungkin akan diderita
    oleh yang dijamin, karena sebuah peristiwa yang
    belum jelas akan terjadi
   Perjanjian yang konskuensinya salah satu pihak
    menjanjikan pihak lain untuk menanggung
    kerugian yang mungkin dihadapinya dengan
    imbalan membayar sejumlah uang yang disebut
    premi
Pandangan Para Ulama’
   Mengharamkan asuransi dalam segala
    macam dan bentuknya
   Membolehkan semua asuransi dalam
    prakteknya sekarang ini
   Membolehkan asuransi yang bersifat sosial
    dan mengharamkan asuransi yang bersifat
    komersial
   Menganggap subhat
Landasan Para Ulama’
   Pendapat Pertama; didukung oleh Sayyid Sabiq,
    Abdllah al-Qalqilli, Muhammad Yusuf al-
    Qaradlawi, Muhammad Bakhit al-Mu’thi;
    beralasan:
    -   Asuransi pada hakekatnya sama atau serupa dengan judi
    -   Mengandung unsur tidak jelas dan tidak pasti
    -   Mengandung unsur riba
    -   Mengandung unsur eksploitasi, karena pemegang polis
        kalau tidak bisa melanjutkan pembayaran preminya, bisa
        hilang atau dikurangi uang premi yang telah dibayarkan
    -   Premi-premi yang telah dibayarkan oleh pemegang polis
        diputar dalam praktek riba (kredit berbunga)
Pendapat Kedua

   Didukung oleh Abdul Wahab Khallaf, Mustafa Ahmad Al-
    Zarqa’, Muhammad Yusuf Musa, Abdurrahman Isa;
    berasalan:
-   Tidak ada nash al-Qur’an dan Hadis yang melarang asuransi
-   Ada kesepakatan/kerelaan kedua belah pihak
-   Mengandung kepentingan umum (maslahah ‘Ammah), sebab
    premi yang terkumpul dapat diinvestasikan untuk
    pembangunan-pembangunan fasilitas umum
-   Asuransi termasuk akad mudlarabah; akad kerja sama bagi
    hasil antara pemegang polis dan pihak asuransi atas dasar
    PLS
-   Asuransi termasuk akad syirkah Muawanah
Pendapat ketiga
   Didukung oleh Abu Zahrah; ia beralasan
    Untuk kebolehan asuransi yang bersifat sosial sebagaimana
    alasan kedua, dan alasan dilarangnya asuransi yang bersifat
    komersial sebagaimana yang diungkapkan dalam pandangan
    pertama.
   Pendapat Keempat; Syubhat karena tidak ada nash yang
    secara jelas membolehkan atau malarang. Konskuensinya,
    kita mesti hati-hati dalam mempraktekkannya, da baru boleh
    dilakukan kalau dalam kondisi darurat
Sifat-sifat Asuransi dalam praktek
(secara umum)
   Asuransi komersal/bisnis;
-   adalah asuransi dimana pihak pemberi asuransi terpisah
    dengan pihak penerima asuransi.
-   Ia mengadakan perjanjian dengan penerima asuransi
    sebagai pengganti cicilan yang tetap.
-   Yakni dengan cara mengadakan perjanjian dengan sebagian
    orang yang berhadapan dengan hal-hal yang berbahaya
    dengan janji akan memberikan kepada mereka sejumlah
    uang kontan, jika terjadi bahaya yang telah didaftar.
-   Pihak penjamin memiliki sepenuhnya dana yang disetor
    pihak yang akan mendapat jaminan.
-   Asuransi ini dalam prakteknya bermacam-macam
Asuransi Kolektif
   Disebut juga asuransi kooperatif
   Pihak pemberi asuransi dengan penerima jasa asuransi berada dalam
    satu pihak sebagai pengelola asuransi.
   Mereka mengadakan perjanjian bersama dengan komitmen akan
    memberi mereka sejumlah uang kontan sebagai kompensasi bagi
    setiap anggota yang tertimpa bahaya yang sudah dimasukkan ke dalam
    daftar tanggungan
   Pihak pemberi dan penerima jasa asuransi berada dalam satu pihak
   Kalau jumlah premi yang dibayarkan lebih banyak dari jumlah yang
    harus dibayar, kelebihan tersebut akan diberikan kepada para penerima
    jasa asuransi lainnya. Kalau kurang, mereka semua diminta untuk
    menutupi
   Mereka tidak berupaya memperoleh keuntungan melalui usaha asuransi
    ini, bahkan untuk meringankan kerugian yang terkadang dialami
    mereka, kerja sama itu diputar dengan perantaraan para anggotanya
   Asuransi kolektif = asuransi syariah
Dasar Normatif Asuransi Syariah
   Adanya Perintah Tuhan untuk saling tolong menolong
   Adanya ajaran untuk meproteksi diri: Dalam Al Qur’an, surat Yusuf :
    43-49, Allah menggambarkan contoh usaha manusia membentuk
    sistem proteksi menghadapai kemungkinan yang buruk dimasa
    depan. Secara ringkas, ayat ini bercerita tentang pertanyaan raja
    mesir tetang mimpinya kepada Nabi Yusuf. Dimana raja Mesir
    bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk dimakan oleh
    tujuh ekor sapi yang kurus, dan dia juga melihat tujuh tangkai
    gandum yang hijau berbuah serta tujuh tangkai yang merah
    mengering tidak berbuah. Nabi Yusuf dalam hal ini menjawab supaya
    kamu bertanam tujuh tahun dan dari hasilnya hendaklah disimpan
    sebagian. Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat
    sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk
    menghadapapi masa sulit tesebut, kecuali sedikit dari apa yang
    disimpan.
   Adanya ajaran untuk merencanakanmasa depan: “Hai orang-orang
    yang beriman bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri
    memperhatikan apa yang telah diperbuat untuk hari esok (masa
    depan) dan bertaqwalah kamu kepada Allah. Sesunguhnya Allah
    Maha mengetahui apa yang engkau kerjakan”.
Prinsip Dasar Asuransi Syari’ah
-   Asuransi syariah harus dibangun atas dasar taawun (kerja sama),
    tolong menolong, saling menjamin, tidak
    berorentasi bisnis atau menumpuk keuntungan materi semata.
-   Bersifat tabarru’ dan saling berbagi resiko (risk sharing) tidak
    ”transfer resiko”
-   Setiap anggota yang menyetor uangnya menurut jumlah
    yang telah ditentukan, harus disertai dengan niat membantu demi
    menegakan prinsip ukhuwah. Kemudian dari yang yang terkumpul
    itu diambilah sejumlah uang guna membantu orang yang sangat
    memerlukan.
-   Dalam asuransi syari’ah tidak ada pihak yang lebih
    kuat karena semua keputusan dan aturan-aturan diambil
    menurut izin jama’ah seperti dalam asuransi takaful
Manfaat Asuransi Syariah
   Tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa sepenanggungan di antara
    anggota.
   Secara umum dapat memberikan perlindungan- perlindungan dari resiko
    kerugian yang diderita satu pihak.
   Juga meningkatkan efesiensi, karena tidak perlu secara khusus
    mengadakan pengamanan dan pengawasan untuk memberikan
    perlindungan yang memakan banyak tenaga, waktu, dan biaya.
   Pemerataan biaya, yaitu cukup hanya dengan mengeluarkan biaya yang
    jumlahnya tertentu, dan tidak perlu mengganti/ membayar sendiri
    kerugian yang timbul yang jumlahnya tidak tertentu dan tidak pasti.
   Sebagai tabungan, karena jumlah yang dibayar pada pihak asuransi
    akan dikembalikan saat terjadi peristiwa atau berhentinya akad.
   Menutup Loss of corning power seseorang atau badan usaha pada saat
    ia tidak dapat berfungsi (bekerja).
Persamaan Asuransi Syariah dan
Konvensioal
   Akad kedua asuransi ini berdasarkan keridloan
    dari masing-masing pihak.
   Kedua-duanya memberikan jaminan keamanan
    bagi para anggota
   Kedua asuransi ini memiliki akad yang bersifad
    mustamir (terus)
   Kedua-duanya berjalan sesuai dengan
    kesepakatan masing-masing pihak.
Perbedaan asuransi konvensional dan
asuransi syariah
   Melibatkan nilai-nilai ilahiyah dalam setiap kreatifitas
    produknya, dgn menghadirkan Dewan Pengawas Syariah;
    dalam asuransi konvensional, hal itu tidak mendapat
    perhatian.
   prinsip akad asuransi syariah adalah takafuli
    (tolong-menolong) . Yaitu nasabah yang satu menolong
    nasabah yang lain yang tengah mengalami kesulitan.
    Sedangkan akad asuransi konvensional bersifat tabaduli;
    (jual-beli antara nasabah dengan perusahaan).
   dana yang terkumpul dari nasabah perusahaan asuransi
    syariah (premi) diinvestasikan berdasarkan syariah dengan
    sistem bagi hasil (mudharobah). Sedangkan pada asuransi
    konvensional, investasi dana dilakukan pada sembarang
    sektor dengan sistem bunga.
Lanjutan …
   premi yang terkumpul diperlakukan tetap sbg dana milik
    nasabah. Perusahaan hanya sebagai pemegang amanah untuk
    mengelolanya. Sedngkan pada asuransi konvensional, premi
    menjadi milik perusahaan dan perusahaan-lah yang memiliki
    otoritas penuh untuk menetapkan kebijakan pengelolaan dana
    tersebut.
   untuk kepentingan pembayaran klaim nasabah, dana diambil
    dari rekening tabarru (dana sosial) seluruh peserta yang sudah
    diikhlaskan untuk keperluan tolong-menolong bila ada peserta
    yang terkena musibah. Sedangkan dalam asuransi
    konvensional, dana pembayaran klaim diambil dari rekening
    milik perusahaan.
   keuntungan investasi dibagi dua antara nasabah selaku pemilik
    dana dengan perusahaan selaku pengelola, dengan prinsip
    bagi hasil. Sedangkan dalam asuransi konvensional,
    keuntungan sepenuhnya menjadi
    milik perusahaan. Jika tak ada klaim, nasabah tak memperoleh
    apa-apa.
Lanjutan ….
   Pada asuransi konvensional dikenal dana hangus, dimana
    peserta tidak dapat melanjutkan pembayaran premi dan ingin
    mengundurkan diri sebelum masa jatuh tempo. Begitu pula
    dengan asuransi jiwa konvensional non-saving (tidak
    mengandung unsur tabungan) atau asuransi kerugian, jika
    habis msa kontrak dan tidak terjadi klaim, maka premi
    asuransi yang sudah dibayarkan hangus atau menjadi
    keuntungan perusahaan asuransi.
    Dalam konsep asuransi syariah, mekanismenya tidak
    mengenal dana hangus. Peserta yang baru masuk sekalipun
    karena satu dan lain hal ingin mengundurkan diri, maka dana
    atau premi yang sebelumnya sudah dibayarkan dapat diambil
    kembali kecuali sebagian kecil saja yang sudah diniatkan
    untuk dana tabarru’ yang tidak dapat diambil.
Matur Nuwun

More Related Content

What's hot

Presentasi syirkah & mudharabah
Presentasi syirkah & mudharabahPresentasi syirkah & mudharabah
Presentasi syirkah & mudharabah
Marhamah Saleh
 
Mudharabah
MudharabahMudharabah
Mudharabah
Paisal Tanjung
 
Kaidah cabang al umuru bi maqasidiha
Kaidah cabang al umuru bi maqasidihaKaidah cabang al umuru bi maqasidiha
Kaidah cabang al umuru bi maqasidiha
Dodyk Fallen
 
Asuransi Syariah
Asuransi SyariahAsuransi Syariah
Asuransi Syariah
Syafril Djaelani,SE, MM
 
Leasing
LeasingLeasing
Leasing
Taufik Rahman
 
akad wadiah
akad wadiahakad wadiah
akad wadiah
Neyna Fazadiq
 
Tugas perbankan syariah kelompok 12
Tugas perbankan syariah kelompok   12Tugas perbankan syariah kelompok   12
Tugas perbankan syariah kelompok 12
jovita intan sari
 
Jualah (sayembara atau undian berhadiah)
Jualah (sayembara atau undian berhadiah)Jualah (sayembara atau undian berhadiah)
Jualah (sayembara atau undian berhadiah)
Indah Agustina
 
Skema Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah
Skema Pembiayaan Mudharabah dan MusyarakahSkema Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah
Skema Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah
12345mimi
 
Presentasi BAB pendidikan agama islam kelas 11 Prinsip dan praktik ekonomi islam
Presentasi BAB pendidikan agama islam kelas 11 Prinsip dan praktik ekonomi islamPresentasi BAB pendidikan agama islam kelas 11 Prinsip dan praktik ekonomi islam
Presentasi BAB pendidikan agama islam kelas 11 Prinsip dan praktik ekonomi islam
ikarahma97
 
Institusi pendukung-lembaga-keuangan-syariah
Institusi pendukung-lembaga-keuangan-syariahInstitusi pendukung-lembaga-keuangan-syariah
Institusi pendukung-lembaga-keuangan-syariah
masids
 
Kelompok 08 ppt bank syariah
Kelompok 08 ppt bank syariahKelompok 08 ppt bank syariah
Kelompok 08 ppt bank syariah
PT. TERSERAH ANDA
 
Syirkah
SyirkahSyirkah
Syirkah
shinndii
 
Hubungan Ekonomi islam dengan muamalat dan fiqh muamalat
Hubungan Ekonomi islam dengan muamalat dan fiqh muamalatHubungan Ekonomi islam dengan muamalat dan fiqh muamalat
Hubungan Ekonomi islam dengan muamalat dan fiqh muamalat
Arif Arif
 
Asuransi Menurut Islam
Asuransi Menurut IslamAsuransi Menurut Islam
Asuransi Menurut Islam
Slam Abdul
 
Presentasi Fiqh 10 (Bank Asuransi Riba) Ver.2
Presentasi Fiqh 10 (Bank Asuransi Riba) Ver.2Presentasi Fiqh 10 (Bank Asuransi Riba) Ver.2
Presentasi Fiqh 10 (Bank Asuransi Riba) Ver.2
Marhamah Saleh
 

What's hot (20)

Fiqh Muamalah Akad kafalah
Fiqh Muamalah Akad kafalahFiqh Muamalah Akad kafalah
Fiqh Muamalah Akad kafalah
 
Presentasi syirkah & mudharabah
Presentasi syirkah & mudharabahPresentasi syirkah & mudharabah
Presentasi syirkah & mudharabah
 
Mudharabah
MudharabahMudharabah
Mudharabah
 
Kaidah cabang al umuru bi maqasidiha
Kaidah cabang al umuru bi maqasidihaKaidah cabang al umuru bi maqasidiha
Kaidah cabang al umuru bi maqasidiha
 
Rahn (Gadai Syariah)
Rahn (Gadai Syariah)Rahn (Gadai Syariah)
Rahn (Gadai Syariah)
 
Asuransi Syariah
Asuransi SyariahAsuransi Syariah
Asuransi Syariah
 
Leasing
LeasingLeasing
Leasing
 
akad wadiah
akad wadiahakad wadiah
akad wadiah
 
Tugas perbankan syariah kelompok 12
Tugas perbankan syariah kelompok   12Tugas perbankan syariah kelompok   12
Tugas perbankan syariah kelompok 12
 
Jualah (sayembara atau undian berhadiah)
Jualah (sayembara atau undian berhadiah)Jualah (sayembara atau undian berhadiah)
Jualah (sayembara atau undian berhadiah)
 
Skema Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah
Skema Pembiayaan Mudharabah dan MusyarakahSkema Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah
Skema Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah
 
Presentasi BAB pendidikan agama islam kelas 11 Prinsip dan praktik ekonomi islam
Presentasi BAB pendidikan agama islam kelas 11 Prinsip dan praktik ekonomi islamPresentasi BAB pendidikan agama islam kelas 11 Prinsip dan praktik ekonomi islam
Presentasi BAB pendidikan agama islam kelas 11 Prinsip dan praktik ekonomi islam
 
Institusi pendukung-lembaga-keuangan-syariah
Institusi pendukung-lembaga-keuangan-syariahInstitusi pendukung-lembaga-keuangan-syariah
Institusi pendukung-lembaga-keuangan-syariah
 
Kelompok 08 ppt bank syariah
Kelompok 08 ppt bank syariahKelompok 08 ppt bank syariah
Kelompok 08 ppt bank syariah
 
Syirkah
SyirkahSyirkah
Syirkah
 
Pegadaian syariah ppt
Pegadaian syariah pptPegadaian syariah ppt
Pegadaian syariah ppt
 
Hubungan Ekonomi islam dengan muamalat dan fiqh muamalat
Hubungan Ekonomi islam dengan muamalat dan fiqh muamalatHubungan Ekonomi islam dengan muamalat dan fiqh muamalat
Hubungan Ekonomi islam dengan muamalat dan fiqh muamalat
 
Asuransi Menurut Islam
Asuransi Menurut IslamAsuransi Menurut Islam
Asuransi Menurut Islam
 
Presentasi Fiqh 10 (Bank Asuransi Riba) Ver.2
Presentasi Fiqh 10 (Bank Asuransi Riba) Ver.2Presentasi Fiqh 10 (Bank Asuransi Riba) Ver.2
Presentasi Fiqh 10 (Bank Asuransi Riba) Ver.2
 
Presentasi Fiqh Zakat
Presentasi Fiqh ZakatPresentasi Fiqh Zakat
Presentasi Fiqh Zakat
 

Viewers also liked

Prinsip – prinsip asuransi
Prinsip – prinsip asuransiPrinsip – prinsip asuransi
Prinsip – prinsip asuransi
Quinta Nursabrina
 
Cerpen putu wijaya
Cerpen putu wijayaCerpen putu wijaya
Cerpen putu wijaya
Arsya Mukmin
 
Asuransi syari'ah
Asuransi syari'ahAsuransi syari'ah
Asuransi syari'ah
Nur Laily
 
Power Point Teori dan Analisis Produksi Ekonomi Syariah
Power Point Teori dan Analisis Produksi Ekonomi SyariahPower Point Teori dan Analisis Produksi Ekonomi Syariah
Power Point Teori dan Analisis Produksi Ekonomi SyariahRatna Kusuma Wardhany
 
Peran dan Produk LKB dan LKBB
Peran dan Produk LKB dan LKBBPeran dan Produk LKB dan LKBB
Peran dan Produk LKB dan LKBB
Titania Yuliska
 
PPT MIKRO (Teori Produksi)
PPT MIKRO (Teori Produksi)PPT MIKRO (Teori Produksi)
PPT MIKRO (Teori Produksi)
Indra Jaya
 
Generali Company Profile
Generali Company ProfileGenerali Company Profile
Generali Company Profile
Wedhacoy Alejandro
 
085.60001.6005 [IM3], [7E57FAFB] Asuransi Kesehatan, Asuransi Jiwa, Asuransi ...
085.60001.6005 [IM3], [7E57FAFB] Asuransi Kesehatan, Asuransi Jiwa, Asuransi ...085.60001.6005 [IM3], [7E57FAFB] Asuransi Kesehatan, Asuransi Jiwa, Asuransi ...
085.60001.6005 [IM3], [7E57FAFB] Asuransi Kesehatan, Asuransi Jiwa, Asuransi ...
Perencana Keuangan Indonesia Agen Asuransi Manulife Semarang
 
Prinsip, Fungsi, Jenis, dan Produk, serta Prinsip Kegiatan Usaha Lembaga Keua...
Prinsip, Fungsi, Jenis, dan Produk, serta Prinsip Kegiatan Usaha Lembaga Keua...Prinsip, Fungsi, Jenis, dan Produk, serta Prinsip Kegiatan Usaha Lembaga Keua...
Prinsip, Fungsi, Jenis, dan Produk, serta Prinsip Kegiatan Usaha Lembaga Keua...
Sulthan Isa
 

Viewers also liked (9)

Prinsip – prinsip asuransi
Prinsip – prinsip asuransiPrinsip – prinsip asuransi
Prinsip – prinsip asuransi
 
Cerpen putu wijaya
Cerpen putu wijayaCerpen putu wijaya
Cerpen putu wijaya
 
Asuransi syari'ah
Asuransi syari'ahAsuransi syari'ah
Asuransi syari'ah
 
Power Point Teori dan Analisis Produksi Ekonomi Syariah
Power Point Teori dan Analisis Produksi Ekonomi SyariahPower Point Teori dan Analisis Produksi Ekonomi Syariah
Power Point Teori dan Analisis Produksi Ekonomi Syariah
 
Peran dan Produk LKB dan LKBB
Peran dan Produk LKB dan LKBBPeran dan Produk LKB dan LKBB
Peran dan Produk LKB dan LKBB
 
PPT MIKRO (Teori Produksi)
PPT MIKRO (Teori Produksi)PPT MIKRO (Teori Produksi)
PPT MIKRO (Teori Produksi)
 
Generali Company Profile
Generali Company ProfileGenerali Company Profile
Generali Company Profile
 
085.60001.6005 [IM3], [7E57FAFB] Asuransi Kesehatan, Asuransi Jiwa, Asuransi ...
085.60001.6005 [IM3], [7E57FAFB] Asuransi Kesehatan, Asuransi Jiwa, Asuransi ...085.60001.6005 [IM3], [7E57FAFB] Asuransi Kesehatan, Asuransi Jiwa, Asuransi ...
085.60001.6005 [IM3], [7E57FAFB] Asuransi Kesehatan, Asuransi Jiwa, Asuransi ...
 
Prinsip, Fungsi, Jenis, dan Produk, serta Prinsip Kegiatan Usaha Lembaga Keua...
Prinsip, Fungsi, Jenis, dan Produk, serta Prinsip Kegiatan Usaha Lembaga Keua...Prinsip, Fungsi, Jenis, dan Produk, serta Prinsip Kegiatan Usaha Lembaga Keua...
Prinsip, Fungsi, Jenis, dan Produk, serta Prinsip Kegiatan Usaha Lembaga Keua...
 

Similar to Asuransi Syariah

fiqih muamalah
fiqih muamalahfiqih muamalah
fiqih muamalah
fafadeli
 
Asuransi Syariah
Asuransi SyariahAsuransi Syariah
Asuransi Syariah
Dwi Wahyu
 
Asuransi Islami dalam membangun peradaban.PPT
Asuransi Islami dalam membangun peradaban.PPTAsuransi Islami dalam membangun peradaban.PPT
Asuransi Islami dalam membangun peradaban.PPT
Riyanto44
 
Beda asuransi syariah dan konvensional
Beda asuransi syariah dan konvensionalBeda asuransi syariah dan konvensional
Beda asuransi syariah dan konvensionalAhmad Jumirin
 
PPT_ASURANSI_KONVENSIONAL_DAN_ASURANSI_S.pptx
PPT_ASURANSI_KONVENSIONAL_DAN_ASURANSI_S.pptxPPT_ASURANSI_KONVENSIONAL_DAN_ASURANSI_S.pptx
PPT_ASURANSI_KONVENSIONAL_DAN_ASURANSI_S.pptx
MuhammadSultanBianda
 
Asuransi
Asuransi Asuransi
Asuransi
STEI SEBI
 
Akad
AkadAkad
Fatwa dsn tentang asuransi syariah
Fatwa dsn tentang asuransi syariahFatwa dsn tentang asuransi syariah
Fatwa dsn tentang asuransi syariah
Ageng Asmara
 
P-15 ASURANSI.pptx
P-15 ASURANSI.pptxP-15 ASURANSI.pptx
4 HBL Rosdiana, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA. Moratorium Hutang (PKPU) dan BPR, U...
4 HBL Rosdiana, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA. Moratorium Hutang (PKPU) dan BPR, U...4 HBL Rosdiana, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA. Moratorium Hutang (PKPU) dan BPR, U...
4 HBL Rosdiana, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA. Moratorium Hutang (PKPU) dan BPR, U...
Rosdiana
 
Asuransi syariah
Asuransi syariahAsuransi syariah
Asuransi syariah
Furqon DC
 
Asuransi
AsuransiAsuransi
Asuransi
Nur Shofiyah
 
Ansuransi jiwa
Ansuransi jiwaAnsuransi jiwa
Ansuransi jiwa
Jopri Satriadi
 
4, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, moratorium hutang dan bpr, universitas mer...
4, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, moratorium hutang dan bpr, universitas mer...4, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, moratorium hutang dan bpr, universitas mer...
4, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, moratorium hutang dan bpr, universitas mer...
SINDINALURITA1
 
Tugas 4. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...
Tugas 4. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...Tugas 4. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...
Tugas 4. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...
Hayyu Safitri
 
Tugas 3. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...
Tugas 3. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...Tugas 3. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...
Tugas 3. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...
Hayyu Safitri
 
BAB%20IV.pdf
BAB%20IV.pdfBAB%20IV.pdf
BAB%20IV.pdf
AnsariMH
 
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,LEMBAGA PEMBIAYAAN,UNIVERSITAS MERCU B...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,LEMBAGA PEMBIAYAAN,UNIVERSITAS MERCU B...HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,LEMBAGA PEMBIAYAAN,UNIVERSITAS MERCU B...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,LEMBAGA PEMBIAYAAN,UNIVERSITAS MERCU B...
febrysaragih
 
Asuransi Syariah
Asuransi SyariahAsuransi Syariah
Asuransi Syariah
Akadusyifa .
 
HBL5. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul hbl, hukum bisnis dan lingkun...
HBL5. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul hbl, hukum bisnis dan lingkun...HBL5. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul hbl, hukum bisnis dan lingkun...
HBL5. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul hbl, hukum bisnis dan lingkun...
Muhammad Ramadhan
 

Similar to Asuransi Syariah (20)

fiqih muamalah
fiqih muamalahfiqih muamalah
fiqih muamalah
 
Asuransi Syariah
Asuransi SyariahAsuransi Syariah
Asuransi Syariah
 
Asuransi Islami dalam membangun peradaban.PPT
Asuransi Islami dalam membangun peradaban.PPTAsuransi Islami dalam membangun peradaban.PPT
Asuransi Islami dalam membangun peradaban.PPT
 
Beda asuransi syariah dan konvensional
Beda asuransi syariah dan konvensionalBeda asuransi syariah dan konvensional
Beda asuransi syariah dan konvensional
 
PPT_ASURANSI_KONVENSIONAL_DAN_ASURANSI_S.pptx
PPT_ASURANSI_KONVENSIONAL_DAN_ASURANSI_S.pptxPPT_ASURANSI_KONVENSIONAL_DAN_ASURANSI_S.pptx
PPT_ASURANSI_KONVENSIONAL_DAN_ASURANSI_S.pptx
 
Asuransi
Asuransi Asuransi
Asuransi
 
Akad
AkadAkad
Akad
 
Fatwa dsn tentang asuransi syariah
Fatwa dsn tentang asuransi syariahFatwa dsn tentang asuransi syariah
Fatwa dsn tentang asuransi syariah
 
P-15 ASURANSI.pptx
P-15 ASURANSI.pptxP-15 ASURANSI.pptx
P-15 ASURANSI.pptx
 
4 HBL Rosdiana, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA. Moratorium Hutang (PKPU) dan BPR, U...
4 HBL Rosdiana, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA. Moratorium Hutang (PKPU) dan BPR, U...4 HBL Rosdiana, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA. Moratorium Hutang (PKPU) dan BPR, U...
4 HBL Rosdiana, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA. Moratorium Hutang (PKPU) dan BPR, U...
 
Asuransi syariah
Asuransi syariahAsuransi syariah
Asuransi syariah
 
Asuransi
AsuransiAsuransi
Asuransi
 
Ansuransi jiwa
Ansuransi jiwaAnsuransi jiwa
Ansuransi jiwa
 
4, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, moratorium hutang dan bpr, universitas mer...
4, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, moratorium hutang dan bpr, universitas mer...4, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, moratorium hutang dan bpr, universitas mer...
4, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, moratorium hutang dan bpr, universitas mer...
 
Tugas 4. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...
Tugas 4. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...Tugas 4. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...
Tugas 4. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...
 
Tugas 3. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...
Tugas 3. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...Tugas 3. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...
Tugas 3. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...
 
BAB%20IV.pdf
BAB%20IV.pdfBAB%20IV.pdf
BAB%20IV.pdf
 
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,LEMBAGA PEMBIAYAAN,UNIVERSITAS MERCU B...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,LEMBAGA PEMBIAYAAN,UNIVERSITAS MERCU B...HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,LEMBAGA PEMBIAYAAN,UNIVERSITAS MERCU B...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,LEMBAGA PEMBIAYAAN,UNIVERSITAS MERCU B...
 
Asuransi Syariah
Asuransi SyariahAsuransi Syariah
Asuransi Syariah
 
HBL5. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul hbl, hukum bisnis dan lingkun...
HBL5. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul hbl, hukum bisnis dan lingkun...HBL5. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul hbl, hukum bisnis dan lingkun...
HBL5. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul hbl, hukum bisnis dan lingkun...
 

More from Dwi Wahyu

Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 6
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 6Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 6
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 6
Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 18
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 18Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 18
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 18
Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 17
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 17Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 17
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 17
Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 16
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 16Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 16
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 16
Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 15
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 15Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 15
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 15
Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 14
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 14Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 14
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 14
Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 13
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 13Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 13
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 13
Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 12
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 12Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 12
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 12
Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 11
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 11Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 11
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 11
Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 10
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 10Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 10
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 10
Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 9
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 9Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 9
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 9
Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 8
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 8Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 8
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 8
Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 6
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 6Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 6
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 6
Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 7
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 7Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 7
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 7
Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 5
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 5Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 5
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 5
Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 4
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 4Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 4
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 4
Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 3
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 3Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 3
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 3
Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 2
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 2Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 2
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 2
Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 1
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 1Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 1
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 1
Dwi Wahyu
 
Perencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Perencanaan Audit dan Prosedur AnalitisPerencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Perencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Dwi Wahyu
 

More from Dwi Wahyu (20)

Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 6
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 6Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 6
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 6
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 18
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 18Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 18
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 18
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 17
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 17Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 17
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 17
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 16
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 16Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 16
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 16
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 15
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 15Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 15
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 15
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 14
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 14Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 14
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 14
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 13
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 13Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 13
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 13
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 12
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 12Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 12
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 12
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 11
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 11Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 11
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 11
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 10
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 10Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 10
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 10
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 9
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 9Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 9
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 9
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 8
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 8Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 8
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 8
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 6
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 6Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 6
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 6
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 7
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 7Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 7
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 7
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 5
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 5Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 5
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 5
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 4
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 4Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 4
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 4
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 3
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 3Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 3
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 3
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 2
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 2Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 2
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 2
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 1
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 1Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 1
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 1
 
Perencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Perencanaan Audit dan Prosedur AnalitisPerencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Perencanaan Audit dan Prosedur Analitis
 

Recently uploaded

Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
DewiInekePuteri
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
AsyeraPerangin1
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 

Recently uploaded (20)

Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 

Asuransi Syariah

  • 1. Asuransi Syariah M. Yazid Afandi
  • 2. Definisi  Adalah sebuah persetujuan dimana pihak yang menjamin berjanji kepada pihak yang dijamin untuk menerima sejumlah uang premi sebagai pengganti kerugian, yang mungkin akan diderita oleh yang dijamin, karena sebuah peristiwa yang belum jelas akan terjadi  Perjanjian yang konskuensinya salah satu pihak menjanjikan pihak lain untuk menanggung kerugian yang mungkin dihadapinya dengan imbalan membayar sejumlah uang yang disebut premi
  • 3. Pandangan Para Ulama’  Mengharamkan asuransi dalam segala macam dan bentuknya  Membolehkan semua asuransi dalam prakteknya sekarang ini  Membolehkan asuransi yang bersifat sosial dan mengharamkan asuransi yang bersifat komersial  Menganggap subhat
  • 4. Landasan Para Ulama’  Pendapat Pertama; didukung oleh Sayyid Sabiq, Abdllah al-Qalqilli, Muhammad Yusuf al- Qaradlawi, Muhammad Bakhit al-Mu’thi; beralasan: - Asuransi pada hakekatnya sama atau serupa dengan judi - Mengandung unsur tidak jelas dan tidak pasti - Mengandung unsur riba - Mengandung unsur eksploitasi, karena pemegang polis kalau tidak bisa melanjutkan pembayaran preminya, bisa hilang atau dikurangi uang premi yang telah dibayarkan - Premi-premi yang telah dibayarkan oleh pemegang polis diputar dalam praktek riba (kredit berbunga)
  • 5. Pendapat Kedua  Didukung oleh Abdul Wahab Khallaf, Mustafa Ahmad Al- Zarqa’, Muhammad Yusuf Musa, Abdurrahman Isa; berasalan: - Tidak ada nash al-Qur’an dan Hadis yang melarang asuransi - Ada kesepakatan/kerelaan kedua belah pihak - Mengandung kepentingan umum (maslahah ‘Ammah), sebab premi yang terkumpul dapat diinvestasikan untuk pembangunan-pembangunan fasilitas umum - Asuransi termasuk akad mudlarabah; akad kerja sama bagi hasil antara pemegang polis dan pihak asuransi atas dasar PLS - Asuransi termasuk akad syirkah Muawanah
  • 6. Pendapat ketiga  Didukung oleh Abu Zahrah; ia beralasan Untuk kebolehan asuransi yang bersifat sosial sebagaimana alasan kedua, dan alasan dilarangnya asuransi yang bersifat komersial sebagaimana yang diungkapkan dalam pandangan pertama.  Pendapat Keempat; Syubhat karena tidak ada nash yang secara jelas membolehkan atau malarang. Konskuensinya, kita mesti hati-hati dalam mempraktekkannya, da baru boleh dilakukan kalau dalam kondisi darurat
  • 7. Sifat-sifat Asuransi dalam praktek (secara umum)  Asuransi komersal/bisnis; - adalah asuransi dimana pihak pemberi asuransi terpisah dengan pihak penerima asuransi. - Ia mengadakan perjanjian dengan penerima asuransi sebagai pengganti cicilan yang tetap. - Yakni dengan cara mengadakan perjanjian dengan sebagian orang yang berhadapan dengan hal-hal yang berbahaya dengan janji akan memberikan kepada mereka sejumlah uang kontan, jika terjadi bahaya yang telah didaftar. - Pihak penjamin memiliki sepenuhnya dana yang disetor pihak yang akan mendapat jaminan. - Asuransi ini dalam prakteknya bermacam-macam
  • 8. Asuransi Kolektif  Disebut juga asuransi kooperatif  Pihak pemberi asuransi dengan penerima jasa asuransi berada dalam satu pihak sebagai pengelola asuransi.  Mereka mengadakan perjanjian bersama dengan komitmen akan memberi mereka sejumlah uang kontan sebagai kompensasi bagi setiap anggota yang tertimpa bahaya yang sudah dimasukkan ke dalam daftar tanggungan  Pihak pemberi dan penerima jasa asuransi berada dalam satu pihak  Kalau jumlah premi yang dibayarkan lebih banyak dari jumlah yang harus dibayar, kelebihan tersebut akan diberikan kepada para penerima jasa asuransi lainnya. Kalau kurang, mereka semua diminta untuk menutupi  Mereka tidak berupaya memperoleh keuntungan melalui usaha asuransi ini, bahkan untuk meringankan kerugian yang terkadang dialami mereka, kerja sama itu diputar dengan perantaraan para anggotanya  Asuransi kolektif = asuransi syariah
  • 9. Dasar Normatif Asuransi Syariah  Adanya Perintah Tuhan untuk saling tolong menolong  Adanya ajaran untuk meproteksi diri: Dalam Al Qur’an, surat Yusuf : 43-49, Allah menggambarkan contoh usaha manusia membentuk sistem proteksi menghadapai kemungkinan yang buruk dimasa depan. Secara ringkas, ayat ini bercerita tentang pertanyaan raja mesir tetang mimpinya kepada Nabi Yusuf. Dimana raja Mesir bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi yang kurus, dan dia juga melihat tujuh tangkai gandum yang hijau berbuah serta tujuh tangkai yang merah mengering tidak berbuah. Nabi Yusuf dalam hal ini menjawab supaya kamu bertanam tujuh tahun dan dari hasilnya hendaklah disimpan sebagian. Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapapi masa sulit tesebut, kecuali sedikit dari apa yang disimpan.  Adanya ajaran untuk merencanakanmasa depan: “Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuat untuk hari esok (masa depan) dan bertaqwalah kamu kepada Allah. Sesunguhnya Allah Maha mengetahui apa yang engkau kerjakan”.
  • 10. Prinsip Dasar Asuransi Syari’ah - Asuransi syariah harus dibangun atas dasar taawun (kerja sama), tolong menolong, saling menjamin, tidak berorentasi bisnis atau menumpuk keuntungan materi semata. - Bersifat tabarru’ dan saling berbagi resiko (risk sharing) tidak ”transfer resiko” - Setiap anggota yang menyetor uangnya menurut jumlah yang telah ditentukan, harus disertai dengan niat membantu demi menegakan prinsip ukhuwah. Kemudian dari yang yang terkumpul itu diambilah sejumlah uang guna membantu orang yang sangat memerlukan. - Dalam asuransi syari’ah tidak ada pihak yang lebih kuat karena semua keputusan dan aturan-aturan diambil menurut izin jama’ah seperti dalam asuransi takaful
  • 11. Manfaat Asuransi Syariah  Tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa sepenanggungan di antara anggota.  Secara umum dapat memberikan perlindungan- perlindungan dari resiko kerugian yang diderita satu pihak.  Juga meningkatkan efesiensi, karena tidak perlu secara khusus mengadakan pengamanan dan pengawasan untuk memberikan perlindungan yang memakan banyak tenaga, waktu, dan biaya.  Pemerataan biaya, yaitu cukup hanya dengan mengeluarkan biaya yang jumlahnya tertentu, dan tidak perlu mengganti/ membayar sendiri kerugian yang timbul yang jumlahnya tidak tertentu dan tidak pasti.  Sebagai tabungan, karena jumlah yang dibayar pada pihak asuransi akan dikembalikan saat terjadi peristiwa atau berhentinya akad.  Menutup Loss of corning power seseorang atau badan usaha pada saat ia tidak dapat berfungsi (bekerja).
  • 12. Persamaan Asuransi Syariah dan Konvensioal  Akad kedua asuransi ini berdasarkan keridloan dari masing-masing pihak.  Kedua-duanya memberikan jaminan keamanan bagi para anggota  Kedua asuransi ini memiliki akad yang bersifad mustamir (terus)  Kedua-duanya berjalan sesuai dengan kesepakatan masing-masing pihak.
  • 13. Perbedaan asuransi konvensional dan asuransi syariah  Melibatkan nilai-nilai ilahiyah dalam setiap kreatifitas produknya, dgn menghadirkan Dewan Pengawas Syariah; dalam asuransi konvensional, hal itu tidak mendapat perhatian.  prinsip akad asuransi syariah adalah takafuli (tolong-menolong) . Yaitu nasabah yang satu menolong nasabah yang lain yang tengah mengalami kesulitan. Sedangkan akad asuransi konvensional bersifat tabaduli; (jual-beli antara nasabah dengan perusahaan).  dana yang terkumpul dari nasabah perusahaan asuransi syariah (premi) diinvestasikan berdasarkan syariah dengan sistem bagi hasil (mudharobah). Sedangkan pada asuransi konvensional, investasi dana dilakukan pada sembarang sektor dengan sistem bunga.
  • 14. Lanjutan …  premi yang terkumpul diperlakukan tetap sbg dana milik nasabah. Perusahaan hanya sebagai pemegang amanah untuk mengelolanya. Sedngkan pada asuransi konvensional, premi menjadi milik perusahaan dan perusahaan-lah yang memiliki otoritas penuh untuk menetapkan kebijakan pengelolaan dana tersebut.  untuk kepentingan pembayaran klaim nasabah, dana diambil dari rekening tabarru (dana sosial) seluruh peserta yang sudah diikhlaskan untuk keperluan tolong-menolong bila ada peserta yang terkena musibah. Sedangkan dalam asuransi konvensional, dana pembayaran klaim diambil dari rekening milik perusahaan.  keuntungan investasi dibagi dua antara nasabah selaku pemilik dana dengan perusahaan selaku pengelola, dengan prinsip bagi hasil. Sedangkan dalam asuransi konvensional, keuntungan sepenuhnya menjadi milik perusahaan. Jika tak ada klaim, nasabah tak memperoleh apa-apa.
  • 15. Lanjutan ….  Pada asuransi konvensional dikenal dana hangus, dimana peserta tidak dapat melanjutkan pembayaran premi dan ingin mengundurkan diri sebelum masa jatuh tempo. Begitu pula dengan asuransi jiwa konvensional non-saving (tidak mengandung unsur tabungan) atau asuransi kerugian, jika habis msa kontrak dan tidak terjadi klaim, maka premi asuransi yang sudah dibayarkan hangus atau menjadi keuntungan perusahaan asuransi. Dalam konsep asuransi syariah, mekanismenya tidak mengenal dana hangus. Peserta yang baru masuk sekalipun karena satu dan lain hal ingin mengundurkan diri, maka dana atau premi yang sebelumnya sudah dibayarkan dapat diambil kembali kecuali sebagian kecil saja yang sudah diniatkan untuk dana tabarru’ yang tidak dapat diambil.