Modul ini membahas asuhan keperawatan pasien dengan gangguan sistem saraf khususnya stroke. Tujuan pembelajaran adalah memahami asuhan keperawatan pada pasien dengan stroke. Materi meliputi pengertian, penyebab, patofisiologi, tanda dan gejala, penatalaksanaan medis, pengkajian keperawatan, diagnosa keperawatan, perencanaan keperawatan, dan evaluasi keperawatan pasien dengan stroke.
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
Asuhan Keperawatan Tumor Otak
1.
2. MODUL I
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM SARAF
PENYUSUN :
1. I DEWA PUTU GEDE PUTRA YASA, S.Kp.,M.Kep., Sp.MB
2. I MADE SUKARJA, Ns, S.Kep., M.Kep
BADAN PPSDM DEPARTEMEN KESEHATAN RI
PUSAT PENDIDIKAN TENAGA KSEHATAN
DEP KES RI JAKARTA
TAHUN 2013
3. Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Kegiatan Belajar
1
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
II
Setelah Anda menyelesaikan kegiatan pembel-
ajaran ini diharapkan dapat memahami asuhan
keperawatan pada pasien dengan stroke
TUJUANPembelajaran Umum
TUJUANPembelajaran Khusus
Setelah Anda menyelesaikan
kegiatan belajar ini, Anda di-
harapkan dapat:
1. Menyebutkan pengertian
stroke2. 2. Menguraikan pe-
nyebab dan faktor risiko ter-
jadinya stroke
3. Menguraikan patofisiologi
stroke4. 4. Menjelaskan tan-
da dan gejala stroke
5. Menjelaskan penatalak-
sanan medis
6. Menguraikan data yang
perlu dikaji pada pasien
dengan stroke
7. Menjelaskan diagnosa
keperawatan pada pasien
dengan stroke
8. Menguraikan perencanaan
keperawatan pasien dengan
stroke
9. Menjelaskan evaluasi ke-
perawatan Pasien dengan
stroke
Asuhan Keperawatan Pasien dengan Stroke
4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
2
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
POKOKMateri
Untuk membantu Anda mencapai tujuan di atas , uraian materi dalam
kegiatan belajar ini terangkai dalam pokok materi sebagai berikut
1. Pengertian stroke
2. Penyebab dan faktor risiko stroke
3. Patofisiologi stroke
4. Tanda dan gejala
5. Penatalaksanaan Medik Pasien dengan stroke
6. Pengkajian Keperawatan Pasien dengan stroke
7. Diagnosa Keperawatan Pasien dengan stroke
8. Perencanaan Keperawatan Pasien dengan stroke
9. Evaluasi Keperawatan Pasien dengan stroke
5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
3
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Uraian Materi
1. Pengertian stroke
Apakah Anda sudah pernah merawat pasien stroke? Apakah Anda sudah
mengenal tentang stroke? Ya… stroke adalah penyakit pada otak. Stroke
tidak sesederhana itu. Stroke itu kompleks dan melibatkan berbagai pros-
es dalam sel-sel otak dan peredaran darah otak. Untuk lebih jelasnya
simaklah materi berikut. Stroke atau cedera cerebrovaskuler adalah ke-
hilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke
bagian otak sering ini adalah kulminasi penyakit serebrovaskuler selama
beberapa tahun. Stroke adalah kehilangan fungsi otak secara mendadak
yang disebabkan oleh gangguan suplai darah ke bagian otak. Itulah be-
berapa pengertian dari stroke yang pada intinya adalah stroke merupakan
gangguan peredaran darah otak dan menyebabkan gangguan neurolo-
gis. Secara umum stroke dibagi dua yaitu stroke iskemik dan hemoragik.
2. Penyebab stroke
Mengapa sampai bisa terjadi stroke? Mengapa juga peredaran darah otak
dapat terganggu? Anda masih inget materi terdahulu tentang peredaran
darah otak? Memang rumit tapi sangat penting Anda pahami sebelum
Anda memahami stroke. Agar lebih jelas silah kan Anda baca materi beri-
kut. Penyebab stroke antara lain:
a. Trombosis (bekuan cairan di dalam pembuluh darah otak).
Merupakan penyebab stroke yang paling sering ditemui yaitu 40%
dari semua kasus stroke yang telah dibuktikan oleh ahli patologis.
Biasanya berkaitan erat dengan kerusakan lokal dinding pembuluh
darah akibat aterosklerosis
b. Embolisme cerebral (bekuan darah atau material lain).
Kebanyakan emboli serebri berasal dari suatu flowess dalam jantung
6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
4
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
sehingga masalah yang dihadapi sesungguhnya merupakan perwu-
judan dari penyakit jantung.
c. Perdarahan akibat pecahnya pembuluh darah
Faktor resiko pada stroke yaitu :
a. Hipertensi
b. Penyakit kardiovaskuler: arteria koronaria, gagal jantung kongestif, fi-
brilasi atrium, penyakit jantung kongestif)
c. Kolesterol tinggi
d. Obesitas
e. Peningkatan hematokrit ( resiko infark serebral)
f. Diabetes Melitus (berkaitan dengan aterogenesis terakselerasi)
g. Kontrasepasi oral ( khususnya dengan disertai hipertensi, merokok,
dan kadar estrogen tinggi)
h. Penyalahgunaan obat ( kokain)
i. Konsumsi alkohol
Anda diminta berhenti sejenak, merenungkan sejenak materi yang telah Anda
pelajari dan jawablah pertanyaan serta tuliskan jawaban Anda pada kotak yang
disediakan.
Sebutkanlah jenis-jenis stroke ¡
1.............................................................................................................................................
2............................................................................................................................................
7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
5
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Apakah jawaban Anda sudah benar? Cocokkanlah dengan kunci jawaban di
bawah ini. Bila jawaban Anda sudah benar, silahkan Anda lanjutkan dengan ma-
teri berikutnya.
3. Patofisiologi
Bagaimanakah proses terjadinya stroke? Apakah Anda sudah mengeta-
huinya? Mari kita pehami dengan seksama. Stroke non hemoraghi dib-
agi menjadi stroke trombotik dan stroke emboli. Pada stroke trombotik,
oklusi disebabkan karena adanya penyumbatan lumen pembuluh darah
otak akibat trombus yang makin lama makin menebal, sehingga aliran
darah menjadi tidak lancar. Penurunan aliran darah ini menyebabkan
iskemi yang berlanjut menjadi infark. Dalam waktu 72 jam daerah terse-
but akan mengalami edema dan lama kelamaan akan nekrosis. Lokasi
yang tersering pada stroke trobosis adalah percabangan arteri karotis
besar dan arteri vertebra yang berhubungan dengan arteri basiler. Onset
stroke trombosik biasanya lambat.
Sedangkan stroke emboli terjadi karena adanya emboli yang terlepas
pada bagian tubuh lain sampai ke arteri karotis, emboli tersebut terje-
bak di pembuluh darah otak yang lebih kecil dan biasanya pada daerah
percabangan lumen yang menyempit yaitu arteri carotis dibagian tengah
atau Middle Carotid Artery (MCA). Dengan adanya sumbatan oleh em-
boli juga akan menyebabkan iskemi. Efek iskemik bervariasi bergantung
derajat lamanya gannguan aliran darah, dimana pengurangan aliran da-
rah dalam derajat sedang hanya dapat menimbulkan gangguan fung-
sional sementara saja dan bukan kerusakan yang permanen seperti yang
terjadi pada iskemia berat. Efek iskemik dapat menimbulkan lesi pada
saraf fungsi motorik yang terdiri dari lesi di lobus (temporalis dan frontal),
lesi pada kapsul interna, dan lesi pada korteks piramidalis yang mengatur
koordinasi serta lesi pada batang otak.
Trombus dan embolus yang terbawa sampai ke otak dan menyebabkan
penyumbatan pembuluh darah arteri serebri yang akan meningkatkan
Secara umum stroke dibagi dua yaitu stroke iskemik dan hemoragik
8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
6
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
tekanan intrakranial. Peningkatan tekanan intrakranial tersebut dapat
menyebabkan penekanan penyempitan pada dinding arteri serebri se-
hinggan suplai O2
akan menurun dan dapat memunculkan masalah kep-
erawatan perfusin jaringan serebral tidak efektif. Oleh karena kekuran-
gan O2
tadi, otak akan memerintahkan menyebabklan penimbunan asam
laktat sehingga penderita stroke yang mengalaminya akan mengalami
asidosis metabolik dan penurunan kesadaran (koma).
4. Tanda dan gejala
Apakah Anda sudah pernah melihat atau merawat pasien stroke. Kalau sudah
tentunya Anda mengetahui tanda dan gejala stroke. Untuk lebih jelasnya si-
maklah uraian berikut. Tanda gejala stroke dapat berupa:
a. Kehilangan motorik diantaranya hemiplegia, hemiparesis. Paralisis flak-
sid dan kehilangan atau penurunan refleks tendon profunda (gambaran
klinis awal)
b. Kehilangan komunikasi, yaitu disartrial (kesulitan berbicara), ditunjukkan
dengan bicara sulit dimengerti yang disebabkan oleh paralisis otot yang
bertanggung jawab untuk menghasilkan bicara. Afasia : bicara (efektif
atau kehilangan bicara), yang terutama ekspresif dan reseptif. Apracksia :
ketidakmampuan melakukan tindakan yang dipelajari sebelumnya.
c. Gangguan perseptual yaitu homonimus hemia nopia (kehilangan seten-
gah dari lapang pandang). Gangguan dalam hubungan visual-spasial (se-
ringkali terlihat pada pasien dengan hemiplegia kiri). Kehilangan sesnori
: sedikit kerusakan pada sentuhan atau lelah buruk dengan kehilangan
propriosepsi, kesulitan dalam mengatur stimuli visual, taktil dan audi-
otori.
d. Kerusakan aktivitas mental dan efek psikologis yaitu kerusakan lobus
frontal : kapasitas belajar, memori, atau fungsi intelektual kortikol yang
lebih tinggi mungkin mengalami kerusakan. Disfungsi tersebut mungkin
tercemin dalam rentang perhatian terbatas, kesulitan dalam komprehen-
sif, cepat lupa dan kurang motivasi. Depresi, masalah-masalah psikolo-
gis lainnya : kelalaian emosional, bermusuhan, frustasi, menarik diri dan
kurang kerjasama.
9. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
7
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
e. Disfungsi kandung kemih diantaranya Inkontinesia urinarius transier,
Inkontinensia urinarius persisten atau retensi urine (mungkin simpto-
matik dan kerusakan otak bilateral). Inkontinesia urinarius dan defekasi
berkelanjutan (dapat mencerminkan kerusakan neurologis ekstensif)
5. Penatalaksanaan medis pada pasien stroke
Bagaimana? Apakah Anda menemukan kesulita dalam memahami materi
sebelumnya? Kalau sudah jelas, silahkan Anda lanjutkan menyimak materi
berikut. Penatalaksanaan stroke meliputi:
a. Penatalaksanaan fase akut pada pasien Stroke : Pertahankan jalan na-
pas dan ventilasi yang adekuat. Baringkan pasien pada posisi lateral atau
semi telungkup dengan kepala tempat tidur sedikit ditinggikan. Intubasi
endotrakeal dan ventilasi mekanis. Pantau terhadap komplikasi pulmonal
(aspirasi, atelektasis, pneumonia). Periksa jantung terhadap abnormali-
tas ukuran, irama dan tanda-tanda gagal jantung kongestif. Observasi
tanda-tanda vital. Observasi tanda-tanda neurologis. Monitopr fungsi
perkemihan. Evaluasi keseimbangan cairan dan elektrolit.
b. Penatalaksanaan pasca akut pada pasien Stroke :
Setelah fase akut berlalu, sasaran pengobatan dititik beratkan pada tin-
dakan rehabilitasi penderita dan pencegahan terulangnya Stroke. Reha-
bilitasi Fisioterapi ”terapi wicara” dan psikoterapi
c. Terapi preventif
Tujuannya untuk mencegah atau timbulnya serangan baru Stroke dengan
jalan antara lain : mengobati dan menghindari faktor-faktor resiko Stroke
(pengobatan hipertensi, mengobati DM, menghindari rokok, obesitas
dan berolahraga teratur).
Stop dahulu
Sebelum Anda lanjutkan pada uraian selanjutnya, kerjakanlah tugas berikut
ini.
10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
8
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Sebutkan proses terjadinya stroke ditinjau dari patofisiologinya ! tuliskanlah
dahulu jawaban Anda tanpa melihat catatan .
……………………………………………………………………………..............................................................
………………………………………………………………………………….......................................................
………………………………………………………………………………….......................................................
……………………………….....…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………….............................................
………………………………………………………………………………………................................................
Jawaban dari tugas di atas:
Penurunan aliran darah ini menyebabkan iskemi yang berlanjut menjadi
infark. Dalam waktu 72 jam daerah tersebut akan mengalami edema dan
lama kelamaan akan nekrosis. Lokasi yang tersering pada stroke trobosis
adalah percabangan arteri karotis besar dan arteri vertebra yang ber-
hubungan dengan arteri basiler. Onset stroke trombosik biasanya lambat.
Sedangkan stroke emboli terjadi karena adanya emboli yang terlepas
pada bagian tubuh lain sampai ke arteri karotis, emboli tersebut terje-
bak di pembuluh darah otak yang lebih kecil dan biasanya pada daerah
percabangan lumen yang menyempit yaitu arteri carotis dibagian tengah
atau Middle Carotid Artery (MCA). Dengan adanya sumbatan oleh em-
boli juga akan menyebabkan iskemi. Efek iskemik bervariasi bergantung
derajat lamanya gannguan aliran darah, dimana pengurangan aliran da-
rah dalam derajat sedang hanya dapat menimbulkan gangguan fung-
11. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
9
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
sional sementara saja dan bukan kerusakan yang permanen seperti yang
terjadi pada iskemia berat. Efek iskemik dapat menimbulkan lesi pada
saraf fungsi motorik yang terdiri dari lesi di lobus (temporalis dan frontal),
lesi pada kapsul interna, dan lesi pada korteks piramidalis yang mengatur
koordinasi serta lesi pada batang otak.
6. Pengkajian keperawatan pada pasien stroke
Berbagai data yang perlu dikaji pada Pasien dengan stroke mencakup
pemeriksaan fisik dan anamesa keperawatan. Data yang perlu dikaji
antara lain adalah:
a. Data Subjektif
1) Pemahaman Pasien tentang proses dan kemungkinan penyebab
dan faktor penyakit. Riwayat hipertensi, riwayat DM, pola makan,
merokok.
2) Keluhan adanya kelemahan pada alat gerak, gangguan menelan,
gangguan bicara.
3) Nyeri kepala
4) Kesulitan proses berfikir dan disorientasi
5) Kelelahan otot dan inkoordinasi gerakan
6) Semenjak kapan keluhan-keluhan diatas dirasakan dan upaya-
upaya yang telah dilakukan untuk mengurangi keluhan
b. Data Objektif
1) Perubahan perilaku yang mengindikasikan ketidaknyamanan dan
atau disorientasi
2) Perubahan tanda vital. Yang perlu diwaspadai perubahan tanda-
tanda vital yang mengindikasikan peningkatan tekanan intra cranial
seperti pola nafas tidak teratur, nadi dan perubahan sistolik tekanan
12. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
10
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
darah
3) Perubahan tingkat kesadaran. Dapat terjadi penurunan kesadaran
dari mulai apatis sampai komatus. Gunakan Glasgow Coma Scale
dalam pengkajian tingkat kesadaran
4) Muntah, dapat mengindikasikan adanya iritasi lambung atau pe-
ningkatan tekanan intra kranial. Observasi secara cermat terhadap
sifat muntahannya sebab muntah proyektil dapat mengindikasikan
peningkatan intra kranial.
5) Tanda-tanda iritasi meningeal berupa kaku kuduk, tanda brudzin-
sky , tanda kernig dan kejang-kejang.
c. Dijumpai kelainan neurologik berupa:
1) Nyeri kepala, gejala ini merupakan gejala awal yang tersering.
2) Gangguan penglihatan berupa penurunan visus , diplopia dan pho-
topobia
3) Pupil, ukuran tidak sama atau disebut anisokor, reaksi terhadap ca-
haya berkurang, dan ptosis
4) Hypotonus berupa flaccid ( loyo atau lunglai )
5) Kadang-kadang hemiparese atau hemiplegi
d. Data Penunjang
Data yang diperoleh dari berbagai pemeriksaan penunjang menjadi
data tambahan yang perlu diidentifikasi. Data-data dimaksud diper-
oleh melalui pemeriksaan berikut ini:
1) Pemeriksaan darah lengkap dan laju endap darah dijumpai pening-
katan
2) Pemeriksaan kultur darah
3) Rontgen Foto kepala, dan thoraks
4) Pemeriksaan EEG dan CT Scan Otak serta MRI
13. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
11
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
7. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan yang mungkin dijumpai pada Pasien dengan menin-
gitis adalah:
a. Perubahan perfusi jaringan serebral berhubungan.dengan terputusnya
aliran darah : penyakit oklusi, perdarahan, spasme pembuluh darah ser-
ebral, edema serebral.
b. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan keterlibatan neuro-
muskuler, kelemahan, parestesia, flaksid/ paralysis hipotonik, paralysis
spastis.
c. Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan kerusakan sirkulasi se
rebral,neuromuskuler,kehilangan tonus/kontrol otot fasia/oral
d. Perubahan persepsi sensori berhubungan dengan perubahan persepsi
sensori,trauma neurologis.
e. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kerusakan neuromuskuler
8. Intervensi keperawatan
a. Perubahan perfusi jaringan serebral berhubungan.dengan terputusnya
aliran darah : penyakit oklusi, perdarahan, spasme pembuluh darah ser-
ebral, edema serebral
Tujuan dan kriteria hasil :
- Tidak ada tanda-tanda peningkatan TIK
- Peningkatan fungsi kognitif, motorik, sensorik
- Tingkat kesadaran membaik
Intervensi
1) Tentukan faktor2 penyebab penurunan perfusi jaringan otak/resiko
TIK meningkat
2) Monitor kesadaran / GCS setiap 2 – 4 jam
3) Pantau/catat status neurologis secara teratur dan bandingkan dg
14. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
12
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
nilai normal
4) Lakukan pengkajian khusus pada N. III, IV, VI, VII dan VIII
5) Pertahankan tirah baring.
6) Catat intake dan output
7) Elevasi kepala 30 – 45o
.
8) Bantu pasien menghindari batuk, muntah, pengeluaran faeses
9) Pasang pagar pengaman tempat tidur dan hindari/batasi penggu-
naan restrein.
10) Penkes pada keluarga dan selalu bicara dengan pasien
11) Kolaborasi Monitor AGD, LED, Leukosit, Berikan O2 sesuai indikasi,
Pemberian cairan IV sesuai indikasi, Pembrian obat2 sesuai indikasi
b. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan keterlibatan neuro-
muskuler, kelemahan, parestesia, flaksid/ paralysis hipotonik, paralysis
spastis.
Tujuan dan kriteria hasil :
• Peningkatan kekuatan otot
• Tidak ada kontraktur/footdrop
• Dapat melakukan ROM/mobilisasi/aktifitas sesuai kemampuan
pasien
• Mempertahankan integritas kulit, kandung kemih dan fungsi usus
• GCS membaik ( E4
M6
V5
)
Intervensi
1) Pertahankan kesejajaran tubuh secara fungsional; bokong, kaki,
tangan
15. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
13
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
2) Ubah posisi klien miring kanan kiri bertahapp
3) Latih rentang gerak aktif dan pasif pada ekstremitas
4) Observasi daerah yang terkena
5) Anjurkan dan libatkan keluarga untuk latihan pergerakan
6) Kolaborasi dengan fisioterapi
c. Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan kerusakan sirkulasi se
rebral,neuromuskuler,kehilangan tonus/kontrol otot fasia/oral
Tujuan dan kriteria hasil
• Klien dapat mengidentifikasi pemahaman tentang masalah komu-
nikasi
• Klien mampu mengekspresikan keinginan sesuai tingkat keinginan
Intervensi
1) Kaji derajat disfungsi
2) Pinta pasien untuk mengikuti perintah sederhana
3) Gunakan pertanyaan terbuka dengan jawaban-jawaban “ya”/”ti-
dak”
4) Anjurkan keluarga untuk tetap berkomunikasi dengan klien
d. Perubahan persepsi sensori berhubungan dengan perubahan persepsi
sensori,trauma neurologis.
Tujuan dan kriteria hasil :
• Klien dapat mempertahankan tingkat kesadaran dan fungsi persp-
tual
• Meningkatnya kemampuan, mendemonstrasikan perilaku
Intervensi
16. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
14
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
1) Evaluasi adanya gangguan penglihatan
2) Kaji kesadaran sensasi
3) Berikan stimulasi sentuhan
e. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kerusakan
neuromuskuler,penurunan kekuatan,koordinasi otot
Tujuan dan kriteria hasil
Klien dapat mendemonstrasikan teknik untuk memenuhi kebutuhan
perawatan diri
Dapat melakukan aktivitas perawatan diri dalam tingkat kemampuannya
Intervensi
1) Kaji tingkat katergantungan
2) Berikan bantuan pada klien sesuai kebutuhan
3) Berikan umpan balik positif untuk setiap usaha
9. Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan ditujukan untuk mengetahui keberhasilan asuhan kep-
erawatan pasien dengan stroke mencakup:
a. Apakah perfusi jaringan cerebral optimal ?
b. Apakah kebutuhan mobilisasi pasien terpenuhi ?
c. Apakah kebutuhan komunikasi terpenuhi ?
d. Apakah kebutuhan persepsi sensori terpenuhi ?
e. Apakah kebut uhan perawatan diri terpenuhi ?
17. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
15
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Rangkuman
Dari uraian materi pada kegiatan belajar 3, dapat ditarik beberapa kesimpu-
lan sebagai berikut :
1. Stroke merupakan tergangguany aliran darah otak dan mengakibatkan
terjadinya gangguan neurologis
2. Penyebab stroke adalah thrombosis, emboli dan pecahnya pembuluh
darah otak
3. Mekanisme terjadinya stroke berawal dari gangguan sirkulasi darah
otak, yang mengakibatkan iskemik. Dan pecahnya pembuluh darah
yang mengakibatkan perdarahan dalam otak dan mengganggun sirku-
lasi darah otak.
4. Diagnosa keperawatan yang dapat dijumpai pada Pasien dengan strple
mencakup yaitu gangguan perfusi jaringan cerebral, gangguan mobil-
itas fisik, gangguan komunikasi verbal, gangguan persepsi sensori dan
kurang perawatan diri.
5. Perencanaan keperawatan dimaksudkan untuk mengatasi masalah per-
awatan yang dialami Pasien, mencegah masalah terjadi dan meningkat-
kan status kesehatan Pasien.
18. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
16
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
1. Stroke adalah
A. Gangguan saraf akibat infeksi
B. Menimbulkan kecacatan
C. Dapat merusak otak
D. Disebabkan oleh bakteri
E. Gangguan peredaran darah otak
2. Proses yang terjadi pada stroke adalah
A. Iskemik akibat kurangnya aliran darah
B. Aliran darah yang meningkat pada otak
C. Proses matinya sel otak akibat infeksi
D. Edema otak
E. Perdarahan akibat kecelakaan
3. Gejala kelainan saraf pada stroke yaitu
A. Nyeri kepala
B. Mual
C. Perdarahan
D. Kelemahan kaki
E. Memar kepala
Tes Formatif
19. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
17
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
4. Berikut pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada pasien stroke yai-
tu..
A. Gula darah
B. HB
C. Leukosit
D. Albumin
E. Hematokrit
5. Pemeriksaan neurologis pada pasein stroke yaitu kecuali
A. Tingkat kesadaran
B. Saraf servikal
C. Refleks patologis
D. Refleks pupil
E. Kekuatan motorik
6. Penatalaksanaan pada pasien stroke adalah kecuali
A. Meningkatkan perfusi otak
B. Memberikan obat anti nyeri
C. Memberi infus
D. Memberi posisi tidur 30-45 derajat
E. Bed rest
7. Masalah keperawatan utama pada stroke adalah
A. Gangguan mobilitas fisik
20. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
18
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
B. Gangguan perfusi serebral
C. Difisit perawatan diri
D. Gangguan nutrisi
E. Gangguan persepsi sensori
8. Pemeriksaan diagnostik yang diperlukan pada pasien stroke adalah...
A. Pemeriksaan darah
B. Pemeriksaan urin
C. Pemeriksaan cairan serebrospinal
D. Pemeriksaan CT Scan
E. Pemeriksaan foto thorax
9. Gangguan kesadaran yang terjadi akibat stroke disebabkan oleh
A. Gangguan batang otak
B. Gegar otak
C. Gangguan perfusi otak
D. Rusaknya mata
E. Ketidakmampuan bicara
10. Tindakan keperawatan utama pada stroke adalah.....
A. Memberi obat
B. Mempertahankan perfusi serebral
C. Memperbaiki mobilitas fisik
21. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
19
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
D. Mengatasi kecemasan
E. Mencegah kontraktur
Saya ucapkan selamat karena Anda sudah menyelesaikan uraian materi pada keg-
iatan belajar-1. Sebelum Anda mengakhiri sessi ini, kerjakanlah tugas berikut ini.
Anda dapat mencocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban pada lembaran
akhir modul ini.
KASUS :
Tn A berumur 55 tahun dirawat diruang stroke unit, dengan keluhan tiba-tiba
tidak bisa bicara dan kaki dan tangan kiri lemah (susah digerakan). Hasil pemerik-
saan fisik menunjukkan bahwa T : 150/90mmHg, N 100x/mnt, S 37 derajat Celcius,
pernafasan 20 x/mnit, GCS : E 3 V x M 5, kekuatan motorik kiri (kaki dan tangan) :
4444/4444. Pasien didiagnosa stroke non hemoragik.
Tugas :
1. Jelaskan faktor risiko terjadinya stroke pada Tn A
2. Jelaskan patofisiologi terjadinya stroke pada Tn A
3. Sebutkan masalah keperawatan utama yang terjadi pada Tn A
4. Jelaskan tindakan keperawatan utama pada Tn A (sesuai dengan masalah
keperawatan pada no 3)
Tes Akhir Kegiatan Belajar 2