Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah di atas standar usia yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti genetik, obesitas, gaya hidup, dan penyakit lain. Asuhan keperawatan pada klien hipertensi meliputi monitoring tekanan darah, nyeri kepala, edema, dan gangguan sirkulasi; memberikan edukasi tentang penyakit dan pengobatan; serta membantu meningkatkan koping untuk mengelola stres.
Hipertensi merupakan tekanan darah yang tinggi yang dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan. Dokumen ini menjelaskan definisi, penyebab, gejala, dan penatalaksanaan hipertensi secara umum serta kasus pasien wanita 81 tahun dengan diagnosa hipertensi dan gangguan jantung.
Dokumen tersebut membahas tentang hipertensi pada lansia. Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang umum terjadi pada usia lanjut. Dokumen menjelaskan definisi, penyebab, gejala, komplikasi, dan penatalaksanaan hipertensi pada lansia, termasuk pencegahan, pemeriksaan, dan pengobatan hipertensi dengan atau tanpa obat.
Hipertensi adalah kondisi kenaikan tekanan darah secara kronis yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti genetik, gaya hidup, dan penyakit lain. Hipertensi dapat dibagi menjadi primer jika penyebabnya tidak diketahui dan sekunder jika disebabkan oleh kondisi medis tertentu seperti penyakit ginjal. Peningkatan tekanan darah dapat berdampak buruk bagi kesehatan jika tidak dit
Dokumen tersebut membahas tentang hipertensi dan obat-obat antihipertensi. Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah di atas normal, yaitu sistolik di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg. Ada beberapa jenis obat antihipertensi seperti diuretik, beta bloker, ACE inhibitor, dan lainnya. Obat-obat seperti metildopa dan labetalol dianggap aman untuk ibu hamil.
Hipertensi merupakan tekanan darah yang tinggi yang dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan. Dokumen ini menjelaskan definisi, penyebab, gejala, dan penatalaksanaan hipertensi secara umum serta kasus pasien wanita 81 tahun dengan diagnosa hipertensi dan gangguan jantung.
Dokumen tersebut membahas tentang hipertensi pada lansia. Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang umum terjadi pada usia lanjut. Dokumen menjelaskan definisi, penyebab, gejala, komplikasi, dan penatalaksanaan hipertensi pada lansia, termasuk pencegahan, pemeriksaan, dan pengobatan hipertensi dengan atau tanpa obat.
Hipertensi adalah kondisi kenaikan tekanan darah secara kronis yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti genetik, gaya hidup, dan penyakit lain. Hipertensi dapat dibagi menjadi primer jika penyebabnya tidak diketahui dan sekunder jika disebabkan oleh kondisi medis tertentu seperti penyakit ginjal. Peningkatan tekanan darah dapat berdampak buruk bagi kesehatan jika tidak dit
Dokumen tersebut membahas tentang hipertensi dan obat-obat antihipertensi. Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah di atas normal, yaitu sistolik di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg. Ada beberapa jenis obat antihipertensi seperti diuretik, beta bloker, ACE inhibitor, dan lainnya. Obat-obat seperti metildopa dan labetalol dianggap aman untuk ibu hamil.
Dokumen tersebut membahas tentang hipertensi atau tekanan darah tinggi, termasuk definisi, klasifikasi, gejala, komplikasi, dan penanganannya pada berbagai kelompok usia seperti dewasa, anak-anak, bayi, dan ibu hamil.
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah yang persisten yang dapat disebabkan oleh faktor genetik atau penyakit tertentu. Gejalanya sering tidak spesifik, namun dapat menyebabkan kerusakan organ target seperti stroke dan gagal ginjal. Pengelolaannya meliputi penurunan berat badan, diet rendah garam, olah raga, serta obat-obatan seperti ACE inhibitor, beta bloker, dan diuretik.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, klasifikasi, epidemiologi, etiologi, patofisiologi, tujuan terapi, tatalaksana terapi, jenis-jenis obat antihipertensi, dan masalah yang dapat terjadi dalam terapi hipertensi."
Dokumen tersebut membahas tentang epidemiologi hipertensi. Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah dalam arteri yang berlangsung lama tanpa gejala dan meningkatkan risiko berbagai komplikasi kesehatan. Hipertensi dibedakan menjadi primer (penyebabnya belum jelas) dan sekunder (penyebabnya sudah diketahui seperti gangguan ginjal atau penggunaan obat). Dokumen ini juga menjelaskan gejala, f
Dokumen tersebut merupakan asuhan keperawatan untuk hipertensi yang mencakup pengkajian, diagnosa, dan intervensi keperawatan untuk masalah-masalah yang sering dialami pasien hipertensi seperti resiko penurunan curah jantung, nyeri akut, gangguan sirkulasi, intoleransi aktivitas, ketidakseimbangan nutrisi, dan kurangnya pengetahuan.
Dokumen tersebut merangkum beberapa poin penting tentang farmakologi obat hipertensi, termasuk kelompok obat antihipertensi (diuretik, simpatoplegia, vasodilator, penghambat angiotensin), mekanisme kerja, indikasi, kontraindikasi dan efek samping masing-masing kelompok obat, serta penggunaan obat pada masalah khusus seperti kehamilan, lanjut usia, diabetes, dan penyakit ginjal.
Dokumen tersebut membahas tentang hipertensi pada lansia. Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti usia, genetik, gaya hidup, dan penyakit lain. Hipertensi beresiko menyebabkan komplikasi serius seperti serangan jantung, stroke, dan gagal ginjal. Penatalaksanaannya meliputi diet sehat, olahraga teratur, dan pengobatan obat antihipertensi.
Dokumen tersebut membahas kasus pasien laki-laki berusia 55 tahun dengan diagnosis hipertensi stadium 1. Pemeriksaan fisik menunjukkan tekanan darah 150/80 mmHg. Dokumen ini memberikan penjelasan mengenai pendekatan diagnosis, manajemen, dan edukasi pasien hipertensi."
Dokumen ini membahas kasus pasien hipertensi bernama Tn. HL yang juga didiagnosis diabetes melitus. Dokter memutuskan untuk tetap memberikan obat nifedipin meskipun pasien mengalami komplikasi diabetes, karena menurut pedoman pengobatan hipertensi bersama diabetes, ACE inhibitor dan ARB merupakan pilihan pertama, diikuti tiazid dan beta bloker sebagai pilihan lain.
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg. Hipertensi dapat diklasifikasikan menjadi beberapa stadium berdasarkan tingkat tekanan darahnya. Komplikasi hipertensi dapat berdampak pada organ vital seperti mata, ginjal, otak, dan jantung. Pencegahan dan pengobatan hipertensi meliputi diet seimbang, olahraga teratur, menurunkan berat badan,
Laporan pendahuluan ini membahas tentang asuhan keperawatan pasien dengan hipertensi di Poli 158 Rumah Sakit Dr. Kariadi Semarang. Dokumen ini menjelaskan pengertian hipertensi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan diagnostik, pathways, diagnosa keperawatan, dan intervensi untuk menangani pasien hipertensi. Secara keseluruhan laporan ini memberikan gambaran menyeluruh tentang penatalaksanaan keperawatan pas
Dokumen tersebut membahas tentang hipertensi atau tekanan darah tinggi, termasuk definisi, jenis, faktor penyebab, gejala, komplikasi, dan pengobatan hipertensi secara farmakologis maupun non-farmakologis.
Dokumen tersebut membahas tentang obat antihipertensi yang aman untuk ibu hamil, meliputi definisi hipertensi pada kehamilan, jenis obat antihipertensi seperti metildopa dan labetalol yang aman, serta prinsip pengobatan hipertensi pada ibu hamil untuk mengurangi tekanan darah dengan cara mengurangi volume darah, melebarkan pembuluh darah, dan mencegah penebalan dinding pembuluh darah.
Dokumen tersebut membahas tentang hipertensi atau tekanan darah tinggi. Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg atau tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg. Dokumen tersebut juga membahas klasifikasi, gejala, komplikasi, diagnosis, dan pengobatan hipertensi.
Dokumen tersebut membahas tentang hipertensi atau tekanan darah tinggi, termasuk definisi, klasifikasi, gejala, komplikasi, dan penanganannya pada berbagai kelompok usia seperti dewasa, anak-anak, bayi, dan ibu hamil.
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah yang persisten yang dapat disebabkan oleh faktor genetik atau penyakit tertentu. Gejalanya sering tidak spesifik, namun dapat menyebabkan kerusakan organ target seperti stroke dan gagal ginjal. Pengelolaannya meliputi penurunan berat badan, diet rendah garam, olah raga, serta obat-obatan seperti ACE inhibitor, beta bloker, dan diuretik.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, klasifikasi, epidemiologi, etiologi, patofisiologi, tujuan terapi, tatalaksana terapi, jenis-jenis obat antihipertensi, dan masalah yang dapat terjadi dalam terapi hipertensi."
Dokumen tersebut membahas tentang epidemiologi hipertensi. Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah dalam arteri yang berlangsung lama tanpa gejala dan meningkatkan risiko berbagai komplikasi kesehatan. Hipertensi dibedakan menjadi primer (penyebabnya belum jelas) dan sekunder (penyebabnya sudah diketahui seperti gangguan ginjal atau penggunaan obat). Dokumen ini juga menjelaskan gejala, f
Dokumen tersebut merupakan asuhan keperawatan untuk hipertensi yang mencakup pengkajian, diagnosa, dan intervensi keperawatan untuk masalah-masalah yang sering dialami pasien hipertensi seperti resiko penurunan curah jantung, nyeri akut, gangguan sirkulasi, intoleransi aktivitas, ketidakseimbangan nutrisi, dan kurangnya pengetahuan.
Dokumen tersebut merangkum beberapa poin penting tentang farmakologi obat hipertensi, termasuk kelompok obat antihipertensi (diuretik, simpatoplegia, vasodilator, penghambat angiotensin), mekanisme kerja, indikasi, kontraindikasi dan efek samping masing-masing kelompok obat, serta penggunaan obat pada masalah khusus seperti kehamilan, lanjut usia, diabetes, dan penyakit ginjal.
Dokumen tersebut membahas tentang hipertensi pada lansia. Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti usia, genetik, gaya hidup, dan penyakit lain. Hipertensi beresiko menyebabkan komplikasi serius seperti serangan jantung, stroke, dan gagal ginjal. Penatalaksanaannya meliputi diet sehat, olahraga teratur, dan pengobatan obat antihipertensi.
Dokumen tersebut membahas kasus pasien laki-laki berusia 55 tahun dengan diagnosis hipertensi stadium 1. Pemeriksaan fisik menunjukkan tekanan darah 150/80 mmHg. Dokumen ini memberikan penjelasan mengenai pendekatan diagnosis, manajemen, dan edukasi pasien hipertensi."
Dokumen ini membahas kasus pasien hipertensi bernama Tn. HL yang juga didiagnosis diabetes melitus. Dokter memutuskan untuk tetap memberikan obat nifedipin meskipun pasien mengalami komplikasi diabetes, karena menurut pedoman pengobatan hipertensi bersama diabetes, ACE inhibitor dan ARB merupakan pilihan pertama, diikuti tiazid dan beta bloker sebagai pilihan lain.
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg. Hipertensi dapat diklasifikasikan menjadi beberapa stadium berdasarkan tingkat tekanan darahnya. Komplikasi hipertensi dapat berdampak pada organ vital seperti mata, ginjal, otak, dan jantung. Pencegahan dan pengobatan hipertensi meliputi diet seimbang, olahraga teratur, menurunkan berat badan,
Laporan pendahuluan ini membahas tentang asuhan keperawatan pasien dengan hipertensi di Poli 158 Rumah Sakit Dr. Kariadi Semarang. Dokumen ini menjelaskan pengertian hipertensi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan diagnostik, pathways, diagnosa keperawatan, dan intervensi untuk menangani pasien hipertensi. Secara keseluruhan laporan ini memberikan gambaran menyeluruh tentang penatalaksanaan keperawatan pas
Dokumen tersebut membahas tentang hipertensi atau tekanan darah tinggi, termasuk definisi, jenis, faktor penyebab, gejala, komplikasi, dan pengobatan hipertensi secara farmakologis maupun non-farmakologis.
Dokumen tersebut membahas tentang obat antihipertensi yang aman untuk ibu hamil, meliputi definisi hipertensi pada kehamilan, jenis obat antihipertensi seperti metildopa dan labetalol yang aman, serta prinsip pengobatan hipertensi pada ibu hamil untuk mengurangi tekanan darah dengan cara mengurangi volume darah, melebarkan pembuluh darah, dan mencegah penebalan dinding pembuluh darah.
Dokumen tersebut membahas tentang hipertensi atau tekanan darah tinggi. Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg atau tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg. Dokumen tersebut juga membahas klasifikasi, gejala, komplikasi, diagnosis, dan pengobatan hipertensi.
Hipertensi adalah kondisi tekanan darah tinggi yang dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan yang membahayakan jika tidak ditangani. Hipertensi dapat disebabkan oleh faktor genetik, gaya hidup yang buruk, atau kondisi medis lainnya. Diagnosis hipertensi didasarkan pada hasil pengukuran tekanan darah, dan pengobatannya meliputi obat-obatan serta perubahan gaya hidup untuk mencegah ko
Hipertensi adalah kenaikan tekanan darah yang persisten dengan tekanan sistolik 130 mmHg dan diastolik 80 mmHg. Penanggulangannya meliputi modifikasi gaya hidup seperti diet rendah garam, olahraga, dan pengurangan stres, serta pengobatan farmakologis seumur hidup untuk mencegah komplikasi seperti penyakit jantung dan stroke.
PPT Kelompok 2_Asuhan Keperawatan Hipertensi_A3 2021.pptxMuzafarNq
Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang serius yang dapat menyebabkan berbagai komplikasi jika tidak ditangani dengan baik. Asumsi keperawatan penting untuk pasien hipertensi adalah mengontrol tekanan darah dan gejala terkait, serta mengelola faktor risiko seperti gaya hidup dan kadar kolesterol.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, etiologi, klasifikasi, mekanisme, faktor risiko, komplikasi, pemeriksaan penunjang, evaluasi, terapi, dan penatalaksanaan krisis hipertensi. Secara ringkas, hipertensi adalah kondisi dimana tekanan darah sistolik lebih besar dari 140 mmHg dan diastolik lebih besar dari 90 mmHg yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor dan berkomplikasi pada organ
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang disebabkan oleh ketidakseimbangan kontrol pengatur didalam tubuh dan faktor usia. Gejala hipertensi antara lain sakit kepala dan gangguan penglihatan. Hipertensi dapat berisiko menyebabkan penyakit serius jika tidak diatasi, seperti stroke dan kerusakan pembuluh darah.
aklllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllsjlksaksoskkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkllpowerpoint untuk pd3imimunisasimmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkklllllllllllllllllllllllllllllllllllleeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeoooooooooooooooooooooooooooooooini bahan untuk pmyuluhsnm,mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Pasien berusia 45 tahun dengan hipertensi dan merokok yang mengeluh rasa sakit pada kaki. Hasil pemeriksaan menunjukkan tekanan darah 150/90 mmHg dan kreatinin di atas normal.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada lansia dengan masalah hipertensi, meliputi latar belakang, definisi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, dan penatalaksanaan hipertensi pada lansia.
Dokumen tersebut membahas tentang hipertensi, yang didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik diatas 140 mmHg dan diastolik diatas 90 mmHg. Hipertensi merupakan penyebab utama gagal jantung, stroke, dan gagal ginjal. Dokumen ini juga membahas tentang penyebab, patofisiologi, gejala, klasifikasi, dan penatalaksanaan hipertensi.
Ringkasan dokumen ini memberikan informasi tentang hipertensi atau tekanan darah tinggi. Hipertensi didefinisikan sebagai kondisi dimana tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan/atau tekanan darah diastolik ≥90 mmHg. Hipertensi dapat berbahaya jika tidak terkontrol karena dapat menyebabkan komplikasi seperti penyakit jantung, stroke, dan penyakit ginjal. Untuk mencegah dan mengobati hipertensi,
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang hipertensi atau tekanan darah tinggi, termasuk definisi, jenis, gejala, dan faktor risikonya.
(2) Jika tidak terkendali, hipertensi dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan seperti penyakit jantung, stroke, dan penyakit ginjal.
(3) Dokumen tersebut juga memberikan rekomendasi
Lembar format pengkajian yang paling lengkap untuk melakukan observasi pasien di ruang perawatan rumah sakit umum dengan diagnosa medis Fistel enterocutaneous
Parotitis adalah inflamasi pada kelenjar ludah yang biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Gejala utamanya adalah bengkak dan nyeri pada kelenjar ludah di sekitar telinga akibat peradangan. Penatalaksanaannya meliputi pemberian antibiotik, analgesik, serta menjaga nutrisi dan istirahat yang memadai.
Asuhan Keperawatan GGA (gagal ginjal akut) pada pasien di rumah sakit umum. preferensi lengkap pengobatan GGA yang dapat dilakukan di rumah sakit guna mencegah terjadinya proses berkelanjutan.
Asuhan Keperawatan yang dapat dilakukan pada pasien dengan diagnosa medis gastritis, di rumah sakit umum, jadikan bahan ini sebagai referensi keperawatan yang dapat dilakukan kepada pasien guna sebagai pengobatan medis lengkap
Sistem muskuloskeletal terdiri dari tiga jenis jaringan otot: otot rangka, otot polos, dan otot jantung. Otot rangka berbentuk silindris dan terdiri dari miofibril yang mengandung filamen aktin dan miosin. Kontraksi otot terjadi ketika filamen aktin dan miosin saling berinteraksi. Otot polos dan jantung memiliki filamen yang tersusun kurang teratur dibanding otot rangka. Jaringan penyambung atau jaringan ik
Dokumen tersebut membahas konsep pemeriksaan fisik yang meliputi empat teknik utama yaitu inspeksi, auskultasi, palpasi, dan perkusi beserta penjelasan singkat mengenai masing-masing teknik."
Dokumen ini memberikan instruksi tentang lima momen penting untuk mencuci tangan dan langkah-langkah mencuci tangan dengan sabun dan air, termasuk gosokkan telapak tangan, punggung tangan, sela jari, dan ujung kuku untuk membersihkan dengan benar.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien stroke yang mencakup definisi, etiologi, gejala, klasifikasi, faktor risiko, diagnosis, penatalaksanaan, dan perawatan untuk stroke.
Dokumen tersebut membahas tentang cystitis, yaitu peradangan kandung kemih yang umumnya disebabkan infeksi bakteri. Tanda dan gejalanya meliputi sering buang air kecil dengan rasa terbakar, urine keruh dan berbau tidak enak. Pencegahannya meliputi hidrasi yang baik, kebersihan genital, serta menghindari faktor risiko seperti infeksi. Penanganannya meliputi diagnosis dini, pemberian antibiotik untuk infeksi bakteri, serta
cara mencuci tangan yang bersih dan sehat
Herianto S.Kep,Ns.
stikes lakipadada
tags: mencuci tangan yang bersih, cara mencuci tangan, mencuci tangan yang kotor, merawat tangan yang baik
PENYAKIT AKIBAT KERJA DAN PENYAKIT AKIBAT HUBUNGAN KERJA MENURUT PERPRES NO.7...ZulfiaIbrahim1
DOKUMEN INI MEMBAHAS TENTANG PENYAKIT AKIBAT KERJA DAN PENYAKIT AKIBAT HUBUNGAN KERJA YANG MENJELASKAN JENIS PENYAKIT PAK DAN PAHK MENURUT PERPRES NO.7 TAHUN 2019 YAITU: pajanan faktor yang timbul dari aktivitas pekerjaan;
(kimia, fisika, biologi dan penyakit infeksi atau parasit), berdasarkan sistem target organ; (penyakit saluran pernapasan,
penyakit kulit, gangguan otot dan kerangka, gangguan mental
dan prilaku) kanker akibat kerja; dan spesifik lainny
2. Hipertensi ;
Meningkatan tekanan darah di atas standar usia.
Peningkatan secara menetap
Sistol 140 mm Hg.
Diastol 90 mmHg.
Usia > 65 tahun Sistol : > 160 mm Hg
Diastol > 95 mm Hg.
Klasifikasi Hipertensi :
Ringan ( Tk.I) : 140 – 150/90-99
Sedang ( Tk.II) : 160 – 179/100-109
Berat (Tk.III) : 180 – 209/110-119
Sangat berat (Tk.IV) : > 210/120
3. Pengambilan tekanan darah :
Istirahat > 5 menit
Tidak mengkonsumsi zat stimulan
(kopi, rokok) > 30 menit.
Hipertensi Primer/esensial :
85 % - 95 %
Sukar diketahui penyebabnya
Serangan perlahan-lahan progresif.
4. Hipertensi Sekunder ;
5 % - 15 %
dipengaruhi kondisi patologik
Dg. pengobatan tekanan darah normal
Borderline hypertension :
Labil
Meningkat secara intermitten
Kadang-kadang normal.
Maligna Hipertensi :
Diastol > 140 mm hg
Papiledema
5. Benigna hipertensi :
Hipertensi Primer :
◦ Genetik
◦ Obesitas
◦ Stress lingkungan
◦ Menurunnya elasitas pembuluh daah
◦ Merokok
◦ Peminum alkohol.
Hipertensi Sekunder :
◦ pil KB
◦ Penyakit ginjal
◦ Penyakit endokrin
◦ Kehamilan
6. Faktor risiko :
tidak dapat dimodifikasi :
◦ Riwayat keluarga
◦ Usia- meningkat pada usia 50 tahun (50 – 60
%).
◦ Gender : > Pria, Wanita setelah menopause
◦ Etnis AS ; Kulit hitam.
Dapat dimodifikasi :
◦ Stress
◦ Obesitas
◦ Pola diet
◦ Merokok
◦ Peminum alkohol
7. Phatofisiologi :
Hipertensi Primer Penyebab
multifaktorial natrium, aldosteron,
norephineprin, lingkungan genetik.
Meningkatnya resistensi pembuluh
perifer sebagai akibat stimulasi
simpatis dan sekreni renin.
8. Manifestasi Klinik :
Awal : Hipertensi tidak memberikan manifestasi
klinik pada tahap awal
Lebih lanjut Keluhan nyeri kepala terutama bagian
osipital yang sering terjadi pada pagi hari.
Nyeri kepala Spasme/oklusi pembuluh darah
serebral.
Fatigue
Pusing
Palpitasi
Mata berkunang-kunang
Epistaksis
Gangguan retina
Pembesaran jantung
Perubahan neurologis gg. Pembuluh darah
serebral.
Peningkatan berat badan.
9. Diagnostik test :
Pemeriksaan fungsi ginjal
Chest X-ray
EKG
Darah glukosa, cholesterol.
Pengobatan :
Program penurunan berat badan
Diet rendah garam (1-2.5 gr atau 4 – 5 gr/hari.
Hindari Kopi, rokok dan alkohol aktifitas simpatis
Exercise aerobik.
Intervensi pharmacologi :
Pengobatan anti hipertensi :
◦ Diuretik
◦ Adrenergik inhibitor
◦ Vasodilator
◦ ACE Inhibitor
◦ Calcium antagonis.
10. ASUHAN KEPERAWATAN
NDx : Penurunan Cardiac Output R/T
peningkatan after load/vasokonstriksi.
Tujuan : Klien akan berpartisipasi dalam
upaya menurunkan tekanan
darah/beban kerja jantung :
◦ Tekanan darah dalam batas terkontrol
◦ Irama jantung stabil
◦ HR dalam batas normal.
11. Implementasi :
Monitor tekanan darah
R : Hipertensi berat meningkatkan gangguan
sirkulasi serebral/stroke dan IHD.
Kaji kualitas nadi perifer dan nadi sentral.
R : Menurunnya frekuensi nadi tungkai
vasokonsrriksi meningkatkan SVR dan kongesti
vena.
Auskultasi HR dan bunyi nafas.
R : S4 menunjukan hipertrofi atrium (peningkatan
volume/tekanan atrium).
S3 menunjukkan hipertrofi ventrikel.
Cracle dan wheezing kongesti pulmonal CHF.
Observasi warna kulit, temperatur, dan ketegangan
kulit.
12. R : Pucat, dingin, kulit lembab
vasokonstriksi perifer dan CHF/penurunan
cardiac output.
Catat adanya edema.
R : Indikator gagal jantung, ginjal atau
pembuluh darah.
Ciptakan lingkunan tenang, istirahat,
penurunan aktifitas, batasi jumlah
pengunjung/jangan terlalu lama.
R : Penurunan stimulasi simpatis
meningkatkan relaksasi.
Analgetik/antiansietas Diazepam.
R : Penurunan ketegangan menghambat
stimulasi simpatis
13. NDx : Nyeri akut R/T peningkatan tekanan pembuluh darah
serebral.
Tujuan : Klien akan melaporkan nyeri terkontrol ;
Menyebutkan metoda yang tepat untuk menurunkan nyeri.
Mengikuti semua tindakan pengobatan
Tenang
Tidur cukup
Aktifitas meningkat/baik.
Implementasi :
Tirah baring selama fase akut
R : Menurunnya stimulasi akan meningkatkan relaksasi.
Tehnik relaksasi/stress management.
R : Penurunan tekanan, akan meningkatkan sirkulasi.
Hindari aktifitas yang dapat merangsang : mengedan saat
defekasi, batuk lama, ketegangan.
R :L Peningkatan vasokonstriksi meningkatkan tekanan
pembulih darah serebral meningkatkan nyeri kepala.
14. Bantu klien ambulasi
R : Postural hipotensi pusing, mata
berkuang-kunang, sempoyongan.
Makan lunak dan hangat, oral care.
R : Meningkatkan kenyaman.
NDx : Gangguan nutrisi : lebih dari kebutuhan
R/T intake makanan yang
berlebihan/kebiasaan makan yang salah.
Tujuan : Klien akan mendemonstrasikan
perubahan pola makan sesuai program :
15. Menurunkan berat badan 10 % - 20 %
Makan sesuai program diet
Mengikuti program aktifitas
Implementasi :
Kaji tingkat pemahaman klien : hipertensi dan
obesitas.
R : Obesitas meniungkatkan tekana darah
meningkatkan cardiac output sehubungan dengan
meningkatkannya massa tubuh.
Diskusikan pengurangan intake kalori dan batasi
lemak, garam dan gula.
R : Kesalahan pola makan atherosclerosis dan
obesitas hipertensi dan komplikasi.
R : garam retensi volume cairan beban
kerja ginjal Tek.darah
16. Rencanakan bersama klien tentang program
penurunan berat badan.
R : Penurunan berat badan secara bertahap.
Kolaborasi dengan petugas diet.
R : Konseling bantu penentuan kebutuhan diet.
NDx : Kurangnya pengetahuan R/T kurangnya
informasi/salah.
Tujuan : Klien akan mengungkapkan pemahaman
tentang proses penyakit dan pengobatan :
Menyebutkan proses penyakit dengan tepat.
Menyebutkan penggunaan obat dengan tepat.
Mempertahankan tekanan dtah tetap terkontrol.
17. Implementasi :
Kaji tingkat kesiapan dan hambatan belajar
klien
R : Pemahaman yang salah/denial
menghambat tingkat pemahaman klien
Jelaskan : Mempertahankan tekanan darah
dalam batas toleransi, jelasdkan BP dan
pengaruh terhadap jantung, pembuluh darah,
ginjal dan otak.
R : dasar pemahaman tentang peningkatan
tekanan darah.
Hindari kata-kata “tekanan darah normal”,
dan gunakan batasan “terkontrol dengan
baik”.
18. R : pengobatan/penanganan hipertensi bersifat lama.
Dengan istilah “terkontrol “lebih memudahkan
pemahaman.
Bantu klien mengidentifikasi faktor risiko yang dapat
dihindari.
R : Faktor-faktor ini akan dipahami sebagai pendukung
terjadinya hipertensi, gangguan kardiovaskular,
penyakit ginjal.
Diskusikan pentingnya tidak merokok dan bantu
merencanakan upaya menghentikan rokok.
R : Nikotin Cathecolamin , HR,
vasokonstriksi.
Beri penguatan/pujian bila klien mau bekerja sama
dalam program pengobatan.
R : Kerjasdama yangkurang, sebagai penyebab
gaalnya pengobatan.
19. Ajarkan kien/keluarga tehnik monitor
tekanan darah.
R : Peningkatan pengetahuan akan
meningkatkan upaya kesehatan.
Jelaskan hal-hal yang berhubungan dengan
pengobatan ; pengaruh dosis, aturan.
R : informasi yang adekuat akan
meningkatkan kerjasdama dengan klien.
Timbang berat badan sesuai jadwal.
R : Indikator utama efektifitas diuretik.
20. NDx : Koping individu tidak efektif R/T krisis situasi/sistem
pendukung /persepsi tidak realistik.
Tujuan : Klien akan mendemonstrasikan penggunaan
metoda koping tang efektif. :
Tenang
Komunikasi adekuat
Koping adaptif
Partisipasi aktif
Tidur cukup.
Implementasi :
Kaji efektifitas strategi koping yang digunakan klien
R : Mekanisme adaptasi yang positif mendukung klien
dalam mengatasi masalah.
Kaji kemungkinan ganguan tidur, kelelahan, konsentrasi
, gelisah, Toleransi nyeri.
21. R : Hal di atas merupakan manifestasi koping
yang negatif Indikator tekanan
kemarahan.
Bantu klien mengidentifikasi stressor yang
spesifik dan strategi koping yang digunakan.
R : Mengenal stressor adalah tahap pertama
upaya merespon stressor yang
mengganggu.
Libatkan klien merencanakan asuhan
keperawatan dan dorong berpartisipasi
maksimal.
R : Memfokuskan perhatian klien secara
realistik membantu pemahaman klien.