Hipertensi adalah kenaikan tekanan darah yang persisten dengan tekanan sistolik 130 mmHg dan diastolik 80 mmHg. Penanggulangannya meliputi modifikasi gaya hidup seperti diet rendah garam, olahraga, dan pengurangan stres, serta pengobatan farmakologis seumur hidup untuk mencegah komplikasi seperti penyakit jantung dan stroke.
Dokumen tersebut membahas tentang hipertensi dan obat-obat antihipertensi. Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah di atas normal, yaitu sistolik di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg. Ada beberapa jenis obat antihipertensi seperti diuretik, beta bloker, ACE inhibitor, dan lainnya. Obat-obat seperti metildopa dan labetalol dianggap aman untuk ibu hamil.
Krisis hipertensi merupakan masalah kesehatan masyarakat global yang diperkirakan akan meningkat. Krisis hipertensi membutuhkan penanganan segera untuk mencegah kerusakan organ. Penatalaksanaan krisis hipertensi meliputi diagnosis awal, penurunan tekanan darah secara perlahan menggunakan obat antihipertensi parenteral, serta pemantauan organ target.
Dokumen tersebut merangkum beberapa poin penting tentang farmakologi obat hipertensi, termasuk kelompok obat antihipertensi (diuretik, simpatoplegia, vasodilator, penghambat angiotensin), mekanisme kerja, indikasi, kontraindikasi dan efek samping masing-masing kelompok obat, serta penggunaan obat pada masalah khusus seperti kehamilan, lanjut usia, diabetes, dan penyakit ginjal.
Dokumen tersebut membahas tentang kelompok 7 yang beranggotakan 7 orang siswa yang menjelaskan pengertian hipertensi dan klasifikasinya, pengertian obat anti hipertensi dan klasifikasinya, serta beberapa contoh obat anti hipertensi beserta mekanisme kerja dan indikasinya.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, klasifikasi, epidemiologi, etiologi, patofisiologi, tujuan terapi, tatalaksana terapi, jenis-jenis obat antihipertensi, dan masalah yang dapat terjadi dalam terapi hipertensi."
Dokumen tersebut membahas tentang hipertensi pada lansia. Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang umum terjadi pada usia lanjut. Dokumen menjelaskan definisi, penyebab, gejala, komplikasi, dan penatalaksanaan hipertensi pada lansia, termasuk pencegahan, pemeriksaan, dan pengobatan hipertensi dengan atau tanpa obat.
Dokumen tersebut membahas tentang hipertensi atau tekanan darah tinggi, termasuk definisi, klasifikasi, gejala, komplikasi, dan penanganannya pada berbagai kelompok usia seperti dewasa, anak-anak, bayi, dan ibu hamil.
Dokumen tersebut membahas tentang hipertensi dan obat-obat antihipertensi. Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah di atas normal, yaitu sistolik di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg. Ada beberapa jenis obat antihipertensi seperti diuretik, beta bloker, ACE inhibitor, dan lainnya. Obat-obat seperti metildopa dan labetalol dianggap aman untuk ibu hamil.
Krisis hipertensi merupakan masalah kesehatan masyarakat global yang diperkirakan akan meningkat. Krisis hipertensi membutuhkan penanganan segera untuk mencegah kerusakan organ. Penatalaksanaan krisis hipertensi meliputi diagnosis awal, penurunan tekanan darah secara perlahan menggunakan obat antihipertensi parenteral, serta pemantauan organ target.
Dokumen tersebut merangkum beberapa poin penting tentang farmakologi obat hipertensi, termasuk kelompok obat antihipertensi (diuretik, simpatoplegia, vasodilator, penghambat angiotensin), mekanisme kerja, indikasi, kontraindikasi dan efek samping masing-masing kelompok obat, serta penggunaan obat pada masalah khusus seperti kehamilan, lanjut usia, diabetes, dan penyakit ginjal.
Dokumen tersebut membahas tentang kelompok 7 yang beranggotakan 7 orang siswa yang menjelaskan pengertian hipertensi dan klasifikasinya, pengertian obat anti hipertensi dan klasifikasinya, serta beberapa contoh obat anti hipertensi beserta mekanisme kerja dan indikasinya.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, klasifikasi, epidemiologi, etiologi, patofisiologi, tujuan terapi, tatalaksana terapi, jenis-jenis obat antihipertensi, dan masalah yang dapat terjadi dalam terapi hipertensi."
Dokumen tersebut membahas tentang hipertensi pada lansia. Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang umum terjadi pada usia lanjut. Dokumen menjelaskan definisi, penyebab, gejala, komplikasi, dan penatalaksanaan hipertensi pada lansia, termasuk pencegahan, pemeriksaan, dan pengobatan hipertensi dengan atau tanpa obat.
Dokumen tersebut membahas tentang hipertensi atau tekanan darah tinggi, termasuk definisi, klasifikasi, gejala, komplikasi, dan penanganannya pada berbagai kelompok usia seperti dewasa, anak-anak, bayi, dan ibu hamil.
Penyakit hipertensi adalah penyakit yang mematikan karena dapat memicu penyakit-penyakit kelas berat lain seperti gagal jantung, dan penyakit ginjal. Penyakit hipertensi dibagi menjadi dua jenis yaitu hipertensi primer atau hipertensi esensial dan hipertensi sekunder.
Dokumen tersebut membahas tentang obat antihipertensi yang aman untuk ibu hamil, meliputi definisi hipertensi pada kehamilan, jenis obat antihipertensi seperti metildopa dan labetalol yang aman, serta prinsip pengobatan hipertensi pada ibu hamil untuk mengurangi tekanan darah dengan cara mengurangi volume darah, melebarkan pembuluh darah, dan mencegah penebalan dinding pembuluh darah.
Dokumen ini membahas kasus pasien hipertensi bernama Tn. HL yang juga didiagnosis diabetes melitus. Dokter memutuskan untuk tetap memberikan obat nifedipin meskipun pasien mengalami komplikasi diabetes, karena menurut pedoman pengobatan hipertensi bersama diabetes, ACE inhibitor dan ARB merupakan pilihan pertama, diikuti tiazid dan beta bloker sebagai pilihan lain.
GANGGUAN PADA SISTEM PEREDARAN DARAH
HIPERTENSI DAN HIPOTENSI
*HIPERTENSI
Hipertensi (HTN) atau tekanan darah tinggi, kadang-kadang disebut juga dengan hipertensi arteri, adalah kondisi medis kronis dengan tekanan darah di arteri meningkat. Peningkatan ini menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras dari biasanya untuk mengedarkan darah melalui pembuluh darah. Tekanan darah melibatkan dua pengukuran, sistolik dan diastolik, tergantung apakah otot jantung berkontraksi (sistole) atau berelaksasi di antara denyut (diastole). Tekanan darah normal pada saat istirahat adalah dalam kisaran sistolik (bacaan atas) 100–140 mmHg dan diastolik (bacaan bawah) 60–90 mmHg. Tekanan darah tinggi terjadi bila terus-menerus berada pada 140/90 mmHg atau lebih. Hipertensi adalah faktor resiko utama untuk stroke, infark miokard (serangan jantung), gagal jantung, aneurisma arteri (misalnya aneurisma aorta), penyakit arteri perifer, dan penyebab penyakit ginjal kronik
* HIPOTENSI
Dalam fisiologi dan obat-obatan, hipotensi adalah tekanan darah normal rendah. Hal ini paling baik dipahami sebagai negara fisiologis, bukan penyakit. Hal ini sering dikaitkan dengan syok, meskipun tidak selalu menunjukkan hal itu. Hipotensi adalah kebalikan dari hipertensi, yang merupakan tekanan darah tinggi.
-pembagian
-penyebab
-tanda dan gejala
-pencegahan
Dokumen tersebut membahas tentang hipertensi atau tekanan darah tinggi, yang dapat dibagi menjadi primer dan sekunder. Ada beberapa kategori hipertensi berdasarkan tingkat tekanan darah sistolik dan diastolik. Gejala hipertensi bervariasi mulai dari sakit kepala hingga gangguan penglihatan. Faktor risiko hipertensi meliputi genetik, usia, gaya hidup seperti asupan garam, stres, merokok, dan
Dokumen tersebut membahas tentang definisi hipertensi sebagai tekanan darah sistolik diatas 140 mmHg dan diastolik diatas 90 mmHg, penjelasan hipertensi sebagai gangguan pengaturan tekanan darah, klasifikasi hipertensi menjadi essensial dan sekunder, gejala hipertensi, dan pengobatan hipertensi seperti diuretik, betabloker, dan obat golongan lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang krisis hipertensi atau hipertensi emergensi, yaitu peningkatan tekanan darah yang mendadak pada penderita hipertensi yang membutuhkan penanganan segera. Dokumen tersebut menjelaskan klasifikasi, gejala, faktor risiko, pendekatan awal, diagnosis, dan penatalaksanaan krisis hipertensi secara singkat.
Tugas dan fungsi Duta Promprev
Memberikan edukasi dan melakukan sosialisasi kepada peserta/keluarga mengenai pentingnya pelaksanaan program promprev dalam rangka menjaga dan meningkatkan pemeliharaan kesehatan
Melatih dan meningkatkan kemandirian peserta terhadap pengelolaan penyakit yang disandang peserta
Melatih dan meningkatkan kemandirian peserta dalam perilaku hidup sehat
Melakukan monitoring terhadap pelaksanaan promotif preventif peserta yang menjadi binaannya
90 % orang berusia di atas 55 tahun berisiko hipertensi
Lebih dari 2/3 penderita hipertensi tidak mengetahui tekanan darahnya meningkat karena biasanya tanpa gejala
Pentingnya pemeriksaan tekanan darah berkala
Hipertensi atau darah tinggi adalah kondisi dimana tekanan darah seseorang melebihi 160/95 mmHg dan dapat disebabkan oleh stres, obesitas, dan merokok. Gejala hipertensi antara lain sakit kepala, mudah lelah, dan mata berkunang-kunang. Hipertensi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, gagal ginjal, dan stroke.
Hipertensi adalah gangguan sistem peredaran darah yang menyebabkan kenaikan tekanan darah di atas nilai normal. Tekanan darah cenderung meningkat dengan bertambahnya umur. Resiko hipertensi pada usia di atas 55 tahun yang tadinya normal mencapai 90%. Penyebab hipertensi sebagian besar tidak diketahui, tetapi faktor keturunan berperan penting. Gejala hipertensi antara lain sakit kepala dan gangguan pandangan,
Hipertensi adalah kondisi tekanan darah tinggi yang dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan yang membahayakan jika tidak ditangani. Hipertensi dapat disebabkan oleh faktor genetik, gaya hidup yang buruk, atau kondisi medis lainnya. Diagnosis hipertensi didasarkan pada hasil pengukuran tekanan darah, dan pengobatannya meliputi obat-obatan serta perubahan gaya hidup untuk mencegah ko
Penyakit hipertensi adalah penyakit yang mematikan karena dapat memicu penyakit-penyakit kelas berat lain seperti gagal jantung, dan penyakit ginjal. Penyakit hipertensi dibagi menjadi dua jenis yaitu hipertensi primer atau hipertensi esensial dan hipertensi sekunder.
Dokumen tersebut membahas tentang obat antihipertensi yang aman untuk ibu hamil, meliputi definisi hipertensi pada kehamilan, jenis obat antihipertensi seperti metildopa dan labetalol yang aman, serta prinsip pengobatan hipertensi pada ibu hamil untuk mengurangi tekanan darah dengan cara mengurangi volume darah, melebarkan pembuluh darah, dan mencegah penebalan dinding pembuluh darah.
Dokumen ini membahas kasus pasien hipertensi bernama Tn. HL yang juga didiagnosis diabetes melitus. Dokter memutuskan untuk tetap memberikan obat nifedipin meskipun pasien mengalami komplikasi diabetes, karena menurut pedoman pengobatan hipertensi bersama diabetes, ACE inhibitor dan ARB merupakan pilihan pertama, diikuti tiazid dan beta bloker sebagai pilihan lain.
GANGGUAN PADA SISTEM PEREDARAN DARAH
HIPERTENSI DAN HIPOTENSI
*HIPERTENSI
Hipertensi (HTN) atau tekanan darah tinggi, kadang-kadang disebut juga dengan hipertensi arteri, adalah kondisi medis kronis dengan tekanan darah di arteri meningkat. Peningkatan ini menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras dari biasanya untuk mengedarkan darah melalui pembuluh darah. Tekanan darah melibatkan dua pengukuran, sistolik dan diastolik, tergantung apakah otot jantung berkontraksi (sistole) atau berelaksasi di antara denyut (diastole). Tekanan darah normal pada saat istirahat adalah dalam kisaran sistolik (bacaan atas) 100–140 mmHg dan diastolik (bacaan bawah) 60–90 mmHg. Tekanan darah tinggi terjadi bila terus-menerus berada pada 140/90 mmHg atau lebih. Hipertensi adalah faktor resiko utama untuk stroke, infark miokard (serangan jantung), gagal jantung, aneurisma arteri (misalnya aneurisma aorta), penyakit arteri perifer, dan penyebab penyakit ginjal kronik
* HIPOTENSI
Dalam fisiologi dan obat-obatan, hipotensi adalah tekanan darah normal rendah. Hal ini paling baik dipahami sebagai negara fisiologis, bukan penyakit. Hal ini sering dikaitkan dengan syok, meskipun tidak selalu menunjukkan hal itu. Hipotensi adalah kebalikan dari hipertensi, yang merupakan tekanan darah tinggi.
-pembagian
-penyebab
-tanda dan gejala
-pencegahan
Dokumen tersebut membahas tentang hipertensi atau tekanan darah tinggi, yang dapat dibagi menjadi primer dan sekunder. Ada beberapa kategori hipertensi berdasarkan tingkat tekanan darah sistolik dan diastolik. Gejala hipertensi bervariasi mulai dari sakit kepala hingga gangguan penglihatan. Faktor risiko hipertensi meliputi genetik, usia, gaya hidup seperti asupan garam, stres, merokok, dan
Dokumen tersebut membahas tentang definisi hipertensi sebagai tekanan darah sistolik diatas 140 mmHg dan diastolik diatas 90 mmHg, penjelasan hipertensi sebagai gangguan pengaturan tekanan darah, klasifikasi hipertensi menjadi essensial dan sekunder, gejala hipertensi, dan pengobatan hipertensi seperti diuretik, betabloker, dan obat golongan lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang krisis hipertensi atau hipertensi emergensi, yaitu peningkatan tekanan darah yang mendadak pada penderita hipertensi yang membutuhkan penanganan segera. Dokumen tersebut menjelaskan klasifikasi, gejala, faktor risiko, pendekatan awal, diagnosis, dan penatalaksanaan krisis hipertensi secara singkat.
Tugas dan fungsi Duta Promprev
Memberikan edukasi dan melakukan sosialisasi kepada peserta/keluarga mengenai pentingnya pelaksanaan program promprev dalam rangka menjaga dan meningkatkan pemeliharaan kesehatan
Melatih dan meningkatkan kemandirian peserta terhadap pengelolaan penyakit yang disandang peserta
Melatih dan meningkatkan kemandirian peserta dalam perilaku hidup sehat
Melakukan monitoring terhadap pelaksanaan promotif preventif peserta yang menjadi binaannya
90 % orang berusia di atas 55 tahun berisiko hipertensi
Lebih dari 2/3 penderita hipertensi tidak mengetahui tekanan darahnya meningkat karena biasanya tanpa gejala
Pentingnya pemeriksaan tekanan darah berkala
Hipertensi atau darah tinggi adalah kondisi dimana tekanan darah seseorang melebihi 160/95 mmHg dan dapat disebabkan oleh stres, obesitas, dan merokok. Gejala hipertensi antara lain sakit kepala, mudah lelah, dan mata berkunang-kunang. Hipertensi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, gagal ginjal, dan stroke.
Hipertensi adalah gangguan sistem peredaran darah yang menyebabkan kenaikan tekanan darah di atas nilai normal. Tekanan darah cenderung meningkat dengan bertambahnya umur. Resiko hipertensi pada usia di atas 55 tahun yang tadinya normal mencapai 90%. Penyebab hipertensi sebagian besar tidak diketahui, tetapi faktor keturunan berperan penting. Gejala hipertensi antara lain sakit kepala dan gangguan pandangan,
Hipertensi adalah kondisi tekanan darah tinggi yang dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan yang membahayakan jika tidak ditangani. Hipertensi dapat disebabkan oleh faktor genetik, gaya hidup yang buruk, atau kondisi medis lainnya. Diagnosis hipertensi didasarkan pada hasil pengukuran tekanan darah, dan pengobatannya meliputi obat-obatan serta perubahan gaya hidup untuk mencegah ko
Dokumen tersebut membahas tentang epidemiologi penyakit tidak menular khususnya hipertensi. Hipertensi dijelaskan sebagai peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolik yang berlangsung dalam jangka panjang. Dokumen ini juga menjelaskan definisi, klasifikasi, gejala, faktor risiko, komplikasi, dan pencegahan hipertensi.
HIPERTENSI (TEKANAN DARAH TINGGI). PPT.pptxZazaWijaya
Dokumen tersebut membahas tentang hipertensi atau tekanan darah tinggi, yang didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg. Hipertensi dapat disebabkan oleh faktor genetik, gaya hidup yang buruk, dan penyakit lain seperti diabetes. Untuk mengatasinya perlu mengontrol diet, olahraga teratur, dan minum obat antihipertensi sesuai anjuran dokter.
Dokumen tersebut membahas tentang hipertensi atau tekanan darah tinggi, yang didefinisikan sebagai kondisi dimana tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan diastolik lebih dari 90 mmHg. Dokumen tersebut menjelaskan gejala, penyebab, patofisiologi, klasifikasi, dan penatalaksanaan hipertensi, termasuk pentingnya mengontrol diet rendah garam, olahraga teratur, dan mengkonsumsi obat antihip
Dokumen tersebut membahas tentang hipertensi atau tekanan darah tinggi, yang didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg. Dokumen tersebut menjelaskan gejala, penyebab, patofisiologi, klasifikasi, dan penatalaksanaan hipertensi, termasuk pentingnya mengontrol diet, olahraga, dan obat-obatan.
Dokumen tersebut membahas tentang hipertensi atau tekanan darah tinggi, yang didefinisikan sebagai kondisi dimana tekanan darah sistolik lebih besar dari 140 mmHg dan diastolik lebih besar dari 90 mmHg. Dokumen tersebut menjelaskan gejala, penyebab, patofisiologi, klasifikasi, dan penatalaksanaan hipertensi, termasuk pentingnya mengontrol diet, olahraga, dan obat-obatan.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, etiologi, klasifikasi, mekanisme, faktor risiko, komplikasi, pemeriksaan penunjang, evaluasi, terapi, dan penatalaksanaan krisis hipertensi. Secara ringkas, hipertensi adalah kondisi dimana tekanan darah sistolik lebih besar dari 140 mmHg dan diastolik lebih besar dari 90 mmHg yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor dan berkomplikasi pada organ
Dokumen tersebut membahas tentang hipertensi atau tekanan darah tinggi, yang didefinisikan sebagai kondisi dimana tekanan darah sistolik lebih besar dari 140 mmHg dan diastolik lebih besar dari 90 mmHg. Dokumen tersebut menjelaskan gejala, penyebab, patofisiologi, klasifikasi, dan penatalaksanaan hipertensi, termasuk pentingnya mengontrol diet, olahraga, dan obat-obatan.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan kondisi medis kronis dimana tekanan darah secara terus-menerus berada di atas normal. Ginjal memainkan peran penting dalam mengontrol tekanan darah melalui pengeluaran garam dan air serta produksi hormon tertentu. Berbagai penyakit ginjal dapat menyebabkan hipertensi. Jelly gamat Luxor diyakini dapat menurunkan tekanan darah karena mengandung zat yang me
The document discusses several topics relating to ethics and standards in critical care environments. It outlines the goals of maintaining high practice standards in intensive care medicine. A multidisciplinary team approach is emphasized. Standards of care include assessment, diagnosis, planning, implementation, and evaluation. Maintaining current knowledge, quality of care, research, and resource utilization are among the standards of professional practice. Legal and ethical issues pertaining to scope of practice, standard of care, negligence, consent, and confidentiality are also reviewed. The relationship between intensivists and patients must respect patient autonomy, beneficence, non-maleficence, and social justice.
Trend dan perubahan dokumentasi keperawatanhammad hammad
This document discusses trends and changes in nursing documentation in Indonesia. It notes that changes in the healthcare system have impacted the role of nurses and nursing practice. Specifically, it outlines how nursing documentation must adapt to changes like new disease identification, health education, counseling, nursing and medical interventions, multi-disciplinary team approaches, expanded nursing practice scopes, complex patient issues, independent and collaborative practice, accreditation standards, government regulations, nursing education changes, consumer use of healthcare services, cost of care, quality assurance and auditing procedures, risk management, coding and classification systems, and prospective payment systems. Proper documentation is important for providing care, research, determining service costs, managing risk, and meeting legal and professional responsibilities.
This document discusses the history and purposes of nursing documentation. It notes that Florence Nightingale saw documentation as important for collecting data to aid patient management. Today, documentation is used throughout the nursing process and is important for accountability, reimbursement, education, and research. The document outlines challenges to documentation faced by nurses, such as staff shortages, inadequate training, and limited resources. It emphasizes the importance of accurate, objective, specific, clear documentation and provides principles and recommendations to guide nursing documentation.
Dokumen ini membahas tentang komponen model dokumentasi keperawatan yang meliputi ketrampilan komunikasi, dokumentasi, dan standar dokumentasi. Dokumentasi proses keperawatan penting untuk pengambilan keputusan, pemecahan masalah, dan penelitian dengan mencatat seluruh proses perawatan mulai dari masuknya pasien hingga pulang. Standar dokumentasi diperlukan untuk menjamin kualitas pencatatan dan memenuhi aturan profesi s
Dokumen tersebut membahas tentang kategorisasi peralatan kesehatan, perawatan, dan sterilisasi peralatan. Peralatan dikelompokkan menjadi empat kategori berdasarkan bahan, yaitu elektronik, logam, gelas, dan plastik. Sterilisasi dapat dilakukan secara fisik menggunakan panas, sinar, atau kimiawi menggunakan zat kimia. Proses sterilisasi meliputi tahapan dekontaminasi, pemanasan,
Dokumen tersebut membahas tentang termofisika yang mencakup hukum termodinamika, pengaturan suhu tubuh, transfer panas, dan penggunaan energi panas serta dingin dalam bidang kedokteran. Secara khusus membahas mekanisme pengaturan suhu tubuh manusia, metode transfer panas, dan aplikasi termografi serta penggunaan panas dan dingin dalam pengobatan.
Gelombang bunyi merupakan rangsangan untuk pendengaran yang berasal dari sumber bunyi dan dirambatkan melalui medium seperti udara. Bunyi dihasilkan oleh getaran benda dan dapat digunakan untuk berkomunikasi, mendeteksi lokasi objek, dan diagnosis medis menggunakan ultrasonik. Intensitas dan frekuensi bunyi mempengaruhi tinggi nada dan kenyaringannya.
Dokumen tersebut membahas tentang optika dan sistem penglihatan mata. Secara singkat, dibahas tentang sifat cahaya, pembiasan cahaya, teori sifat fisik cahaya, lensa dan jenisnya, kesesatan lensa, sistem optik mata, dan penggunaan sinar dalam kesehatan.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai aspek listrik, mulai dari tegangan berbagai sumber listrik, manfaat listrik, resiko terkena listrik, dan tindakan pertolongan pertama untuk korban terkena listrik. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa listrik dapat bermanfaat untuk berbagai sektor kehidupan namun juga berbahaya bagi tubuh manusia jika terkena secara langsung, dan langkah aw
Studi kasus pada D3 Keperawatan bertujuan untuk mengkaji secara mendalam satu unit penelitian seperti satu klien, keluarga, atau komunitas. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan metode studi kasus untuk membuat gambaran objektif mengenai suatu keadaan. Unit yang menjadi fokus penelitian akan dianalisis secara holistik, meliputi faktor-faktor yang berhubungan dengan
Anemia adalah penyakit yang disebabkan oleh penurunan jumlah eritrosit, hemoglobin (Hb), atau hematokrit di bawah nilai normal. Ada beberapa jenis anemia berdasarkan morfologi dan etiologi eritrositnya. Penatalaksanaan anemia bergantung pada jenis dan penyebabnya, meliputi transfusi darah, suplemen zat besi dan vitamin, serta pengobatan infeksi atau penyakit penyebab.
This document provides guidance from the European Society of Cardiology (ESC) on the diagnosis and management of cardiovascular disease during the COVID-19 pandemic. It summarizes recommendations based on the experiences of healthcare providers treating COVID-19. The guidance addresses issues such as protecting healthcare workers, triaging patients, diagnosing cardiovascular conditions in COVID-19 patients, determining urgency of procedures, and treatment pathways for various cardiovascular diseases and arrhythmias during the pandemic.
Psikoterapi latihan meditasi untuk psikoterapihammad hammad
Pemerintah mengumumkan rencana untuk membangun pusat perbelanjaan baru di pusat kota untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Rencana ini mendapat dukungan dari kalangan bisnis tetapi ditentang oleh kelompok lingkungan karena khawatir akan mengganggu ekosistem setempat. Perdebatan masih berlanjut mengenai dampak sosial ekonomi dan lingkungan dari rencana pembangunan tersebut.
Konsep dan prinsip pelaksanaan Bantuan Hidup Dasar
Komponen pelaksana bantuan hidup dasar
Pelayanan kegawat daruratan kardiovaskuler
a. Bantuan Hidup Dasar
b. Rantai kelangsungan hidup
2. Pengertian
• Hipertensi didefinisikan adanya kenaikan
tekanan darah yang persisten Pada orang
dewasa rata-rata tekanan sistolik sama atau di
atas 130 mm Hg dan tekanan diastolik sama
atau di atas 80 mm Hg.
3.
4. Tingkatan Resiko / Prognosis
Faktor Resiko H. Derajat I H. Derajat II H. Derajat III
I. Tdk ada faktor resiko Resiko Rendah Resiko Rendah Resiko Tinggi
II. 1-2 faktor resiko Resiko Sedang Resiko Sedang Resiko Sangat Tinggi
III. 3/lebih faktor
resiko / kerusakan
organ target/ DM
Resiko Tinggi Resiko Tinggi Resiko Sangat Tinggi
IV. Kondisi klinik yg
menyertai
Resiko Sangat Tinggi Resiko Sangat Tinggi Resiko Sangat Tinggi
5.
6.
7. Faktor Predisposisi
1. Faktor keturunan
2. Ciri perseorangan : umur, jenis kelamin dan ras.
3. Kebiasaan Hidup.
– Konsumsi garam yang tinggi.
– Kegemukan atau makan berlebihan ;
– Stres dan ketegangan jiwa ; sudah lama diketahui bahwa ketegangan jiwa seperti rasa
tertekan, murung, rasa marah, dendam, rasa takut, rasa bersalah dapat merangsang
kelenjar anak ginjal melepaskaqn hormon adrenalin dan memacu jantung berdenyut lebih
cepat serta lebih kuat, sehingga tekanan darah akan meningkat. Jika stres berlangsung
cukup lama, tubuh akan berusaha mengadakan penyesuaian sehingga timbul kelainan
organis atau perubahan patologis (Hans Selye: General Adaptation Syndrome, 1957).
– Pengaruh lain yang dapat menyebabkan naiknya tekanan darah adalah sebagai berikut :
merokok: karena merangsang sistem adrenergik dan meningkatkan tekanan darah ;
minum alkohol, minum obat-obat, misal; Ephedrin, Prednison, Epinefrin.
8. Korelasi Hipertensi dan PJK
• Hypertension significantly increases the workload on the
heart, and the left ventricle gradually enlarges. More muscle
mass means a greater oxygen demand. When the coronary
circulation cannot keep pace, symptoms of coronary ischemia
appear. Increased arterial pressures also place a physical
stress on the walls of blood vessels throughout the body.
• This stress promotes or accelerates the development of
arteriosclerosis and increases the risk of aneurysms, heart
attacks, and strokes. Hypotension, or low blood pressure, is
most often seen in patients who have received overly
aggressive treatment for hypertension.
9. Penanggulangan Hipertensi
Nonfarmakologis
Modifikasi gaya hidup, yaitu :
• Mengurangi konsumsi garam
• Menghindari kegemukan
• Membatasi konsumsi lemak
• Olahraga teratur
• Makan banyak sayur segar
• Tidak merokok dan tidak minum alkohol
• Latihan relaksasi atau meditasi
• Berusaha membina hidup yang positifsi gaya
hidup.
10. Penatalaksanaan farmakologis
• seumur hidup!
• Obat standar : urutan penggunaan harus tepat!
• Bila tekanan darah tidak dapat diturunkan dalam
satu bulan, dosis obat dapat disesuaikan sampai
dosis maksimal atau menambahkan obat golongan
lain atau mengganti obat pertama dengan obat
golongan lain.
11. • Sasaran penurunan tekanan darah adalah
kurang dari 140/90 mm Hg dengan efek
samping minimal.
• Penurunan tekanan dosis obat dapat
dilakukan pada golongan hipertessi ringan
yang sudah terkontrol dengan baik selama 1
tahun
12. Komplikasi
1. Krisis Hipertensi
2. Penyakut jantung dan pembuluh darah : penyakit jantung
koroner dan penyakit jantung hipertensi adalah dua bentuk utama
penyakit jantung yang timbul pada penderita hipertensi.
3. Penyakit jantung cerebrovaskuler : hipertensi adalah faktor resiko
paling penting untuk timbulnya stroke. Kekerapan dari stroke
bertambah dengan setiap kenaikan tekanan darah.
4. Ensefalopati hipertensi yaitu sindroma yang ditandai dengan
perubahan neurologis mendadak atau sub akut yang timbul
sebagai akibat tekanan arteri yang meningkat dan kembali normal
apabila tekanan darah diturunkan.
5. Nefrosklerosis karena hipertensi.
6. Retinopati hipertenssi.
13. KRISIS HIPERTENSI
1.Hipertensi yang gawat darurat (Emergency)
• Tekanan darah diastolik > 120 dg salah satu gejala
dibawah ini :
• perdarahan intrakranial atau CVA Trombotik
• perdarahan subarachnoid
• enselofati hipertensif
• edema pulmonum akut, Gagal Jantung Kongestif
akut
• ekslamsi
14. • Feokromositoma paroksismal
• Perubahan funduskopik tk 3 dan 4
• GGA
• Insufisiensi miokard akut/angina tidak stabil,
IMA
• Diseksi aorta akut
• Sindrom badai/storm katekolamin oleh :
penghentian obat antihipertensi mendadak,
cidera kepala, delirium tremens, luka bakar,
obat (MAO inhibitor)
15. 2.Hipertensi darurat (urgencies)
• Hipertensi yang mengakselerasi dengan
kenaikan tekanan darah (> 120) tapi dengan
kerusakan organ minimal tanpa gejala seperti
pada tabel 1 dan tanpa gagal fungsi organ
membakat
• Hipertensi pasca bedah
• Hipertensi pra bedah yang tidak
terkendali/belum diobati
16. Faktor Pencetus
1. Humoral (bahan vaskulotoksik/vasoaktif)
– penghentian obat antihipertensi
– tumor yang mengekresi renin
– eklamsia
– cedera kepala
– feokromositoma
– luka baar
– ginjal hipertensi renovaskuler dan penyakit ginjal lain
– glomerulonefritis
– penyakit ginjal parenkim
2. Kerusakan langsung pembuluh darah
- vaskulitis
- sklerosis sistemik progesif
17. Krisis feokromositoma
• Merupakan serangan paroksismal disertai
takikardi, keringat dingin, pucat, baal,
parestesia, akral dingin. Terapi dengan
fentolamin
18. Penatalaksanaan :
• Tujuan utama adalah perbaikan perfusi organ
• bukan semata-mata mengurangi tekanan darah. Sebab tekanan
darah yang meninggi efeknya bukan memperbanyak malahan
mengganggu perfusi.
• caranya : memperbaiki volume intravaskuler dan menurunkan
tekanan darah segera dengan 25 % dari Td yang ada atau TDD
menjadi 100-110(jangan kurang) dalam beberapa menit/jam.
• Pemantauan terhadap fungsi susunan saraf pusat, ginjal dan jantung
• Restriksi Na tidak begitu diperlukan kecuali bila overload cairan.
Diuretika diberikan untuk menolong memperkuat efek obat
vasodilator kuat seperti nitroprussid, diazoksid dan hidralazine.
19.
20. the best proven nondrug approaches to prevent and treat high blood pressure:
• Lose weight. For each kilogram lost, systolic blood pressure is expected to
fall by about 1 mm Hg.
• Eat better. Choose a dietary pattern rich in fruits vegetables, whole grains,
and low-fat dairy products, reduced in saturated and total fat, lower in salt
(aim to cut current intake by 1,000 mg/day sodium), and rich in potassium
(aim for 3,500-5,000 mg/day, focusing on potassium-rich foods such as
bananas, potatoes, avocados and dark leafy vegetables).
• Move more. Get 90-150 minutes per week of both aerobic physical activity
and resistance training.
• Moderate alcohol intake. Limit to one drink or fewer per day for women and
two drinks or fewer per day for men.
21. nursing diagnosis for hypertension
nursing care plans:
• Risk for Decreased Cardiac Output
• Activity Intolerance
• Acute Pain
• Ineffective Coping
• Imbalanced Nutrition: More Than Body
Requirements
• Deficient Knowledge
• Other Nursing Care Plans