Asuhan Keperawatan yang dapat dilakukan pada pasien dengan diagnosa medis gastritis, di rumah sakit umum, jadikan bahan ini sebagai referensi keperawatan yang dapat dilakukan kepada pasien guna sebagai pengobatan medis lengkap
Lembar format pengkajian yang paling lengkap untuk melakukan observasi pasien di ruang perawatan rumah sakit umum dengan diagnosa medis Fistel enterocutaneous
asuhan keperawatan pada pasien dengan diagnosa medis parotitis yang sering dijumpai pada pasien lansia maupun pasien umum yang terdapat di berbagai rumah sakit, semoga power point ini dapat dijadikan sebagai pedoman asuhan keperawatan dalam menangani kasus yang sama yaitu penyakit parotitis agar dapat segera teratasi.
Lembar format pengkajian yang paling lengkap untuk melakukan observasi pasien di ruang perawatan rumah sakit umum dengan diagnosa medis Fistel enterocutaneous
asuhan keperawatan pada pasien dengan diagnosa medis parotitis yang sering dijumpai pada pasien lansia maupun pasien umum yang terdapat di berbagai rumah sakit, semoga power point ini dapat dijadikan sebagai pedoman asuhan keperawatan dalam menangani kasus yang sama yaitu penyakit parotitis agar dapat segera teratasi.
Asuhan Keperawatan GGA (gagal ginjal akut) pada pasien di rumah sakit umum. preferensi lengkap pengobatan GGA yang dapat dilakukan di rumah sakit guna mencegah terjadinya proses berkelanjutan.
pengertian tentang anatomy dan fisiologi lengkap pada tubuh, struktur tulang dan jarigan yang dapat menunjang kehidupan, power point yang sangat lengkap untuk dijadikan sebagai bahan materi keperawatan dan kesehatan masyarakat.
konsep dasar pemeriksaan fisik yang dapat dilakukan terhadap pasien di rumah sakit, dan konsep dasar pemeriksaan fisik ini akan sangat berguna bagi perawat pemula yang ada di perguruan tinggi.
asuhan keperawatan pada pasien dengan penyakit hipertensi, diagnosis dan pengobatan yang dapat ditentukan dengan cara mengukur tekanan darah pada pasien yang sedang menderita hipertensi
cara mencuci tangan yang bersih dan sehat
Herianto S.Kep,Ns.
stikes lakipadada
tags: mencuci tangan yang bersih, cara mencuci tangan, mencuci tangan yang kotor, merawat tangan yang baik
2. 1. DEFENISI
Gastritis merupakan inflamasi / peradangan
mukosa lambung.
Gastritis terbagi 2 yaitu :
• Gastritis Akut
– Merupakan lesi mukosa akut dan perdarahan akibat
gangguan akut mukosa lambung.
– Merupakan penyakit yang biasa / jinak dan dapat
sembuh sendiri.
• Gastritis kronis
Merupakan inflamasi lambung oleh ulkus
benigna / maligna dari lambung oleh bakteri
Helicobacter Pylori
3. 2. ETIOLOGI
• Gastritis Akut
– Obat-obatan : Aspirin, OAINS ( Obat Antiinflamasi
Nonsteroid ).
– Alcohol
– Gangguan mikrosirkulasi mukosa lambung : trauma,
luka baker, sepsis.
– Merokok
– Endotoksin
• Gastritis Kronis
– Penyebabnya tidak jelas, sering bersifat multifactor
dengan perjalanan klinik yang bervariasi.
4. 3. PATOFISIOLOGI
Penyebab penyakit ini dimulai dengan konsumsi
obat-obatan ( Aspirin, OAINS ) dan Alkohol yang
dapat mengakibatkan perfusi mukosa lambung
terganggu sehingga timbul infark kecil /
perdarahan. Ini dapat membuat erosi mukosa
lambung, sekresi asam lambung dan keadaan
asam lambung pada mukosa lambung dapat
mempercepat kerusakan mukosa yang
mengakibatkan mual, muntah, kembung,nyeri
epigastrium.
5. 4. MANIFESTASI KLINIS
Gastritis Akut
1. Nyeri Epigastrium
2. Mual, kembung, muntah
3. Hematemesis, Melena
4. Luka bakar yang luas
5. Septicemia ( keracunan pembuluh darah oleh bakteri patogenik ).
6. Renjatan ( kegagalan peredaran darah ditandai dengan
menurunnya tekanan darah ).
7. Trauma kepala
Gastritis Kronis
1. Nyeri ulu hati
2. Anoreksi, nausea
3. Cairan lambung terganggu
4. Anemia
7. 6. PENATALAKSANAAN
Mengatasi kedaruratan medis yang
terjadi.
Diet lambung dengan porsi kecil dan
sering.
Pemberian obat-obatan untuk mengatur
sekresi lambung berupa antagonis
reseptor H2 , inhibitor pompa proton,
antikolinergik, dan antacid ).
Melakukan eradikasi kuman / bakteri
Helicobacter Pylori.
9. 1. PENGKAJIAN
• Aktivitas / Istirahat
Gejala : Kelemahan, ansietas.
• Sirkulasi
Gejala : Perasaan dingin meskipun pada ruangan hangat.
Tanda : Tekanan darah rendah, takikardia, bradikardia.
• Integritas Ego
Gejala :
- Ketidakberdayaan / putus asa
– Gangguan gambaran diri
– Terus – menerus memikirkan bentuk tubuh dan berat badan
• Tanda :
- Status emosi
– Menolak
– Marah
– Ansietas
10. • Eliminasi
Gejala : Nyeri abdomen, kembung
• Makanan / Cairan
Gejala :
- Lapar terus – menerus
– Takut peningkatan berat badan
– Terlalu memperhatikan makanan
Tanda :
- Anoreksia
– Muntah
• Neurosensori
Gejala : Perubahan mental ( apatis, bingung, gangguan
memori ) karena malnutrisi / kelaparan.
• Nyeri / Kenyamanan
Gejala : Sakit kepala
• Keamanan
Tanda : Penurunan suhu tubuh
• Interaksi Sosial
Gejala : Rasa tak berdaya
11. 2. KLASIFIKASI DATA
DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF
1. Nyeri epigastrium
2. Rasa tak berdaya
1.Muntah
2.Nausea
3.Ekspresi wajah meringis
4.Hematemesis, melena
5.Anoreksia
6.Marah
7.Ansietas
8.Menolak
9.Lemah
13. 4. DIAGNOSA KEPERAWATAN
– Nyeri berhubungan dengan injuri mukosa
lambung.
– Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan berhubungan dengan intake nutrisi
tidak adekuat.
– Risiko kekurangan volume cairan
berhubungan dengan intake tidak adekuat.
– Cemas berhubungan dengan perubahan
status kesehatan.
– Kurang pengetahuan berhubungan dengan
kurang informasi.
14. 5. INTERVENSI
Nyeri berhubungan dengan inflamasi mukosa lambung
• Tujuan : Klien mengungkapkan nyeri berkurang / hilang.
• Rencana intervensi
• Kaji skala nyeri termasuk lokasi dan intensitasnya.
R/ Data dasar dalam pengkajian untuk pemberian
intervensi selanjutnya.
• Observasi TTV
R/ Mengetahui keluhan utama klien.
• Berikan posisi yang nyaman bagi pasien.
R/ Mengurangi rasa nyeri.
• Anjurkan teknik relaksasi dan distraksi.
R/ Memperlancar sirkulasi O2 ke jaringan sehingga
otot-otot menjadi relaksasi dan nyeri tidak
dipersepsikan.
• Kolaborasi pemberian obat analgetik.
R/ Obat analgetik dapat menghambat impuls nyeri ke
cortex cerebri.
15. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan berhubungan dengan intake
nutrisi tidak adekuat
• Tujuan : Klien mengatakan kebutuhan nutrisi
terpenuhi.
• Rencana intervensi
• Kaji status nutrisi klien.
R/ Data dasar dalam pengkajian untuk
pemberian intervensi selanjutnya.
• Observasi TTV
R/ Mengetahui keadaan umum klien.
• Timbang BB klien
R/ Mengetahui perubahan BB klien.
• Motivasi klien untuk makan dalam porsi sedikit tapi
sering
R/ Meningkatkan intake makanan.
• Berikan makanan yang disukai dalam
keadaan hangat
R/ Meningkatkan nafsu makan klien.
16. Risiko kekurangan volume cairan berhubungan
dengan intake tidak adekuat.
• Tujuan : Klien mengatakan kebutuhan cairan
terpenuhi.
• Rencana intervensi
• Kaji status cairan dan elektrolit.
R/ Mengetahui tingkat cairan untuk pemberian diet
yang seimbang.
• Observasi TTV
R/ Mengetahui keluhan utama klien.
• Berikan cairan secara parenteral.
R/ Memenuhi kebutuhan cairan.
• Berikan minum air putih.
R/ Memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit.
• Berikan pendidikan kesehatan tentang pentingnya
intake cairan bagi tubuh.
R/ Me pengetahuan agar klien kooperatif.
17. Cemas berhubungan dengan
perubahan status kesehatan
• Tujuan : Klien mengatakan cemas berkurang
/ hilang.
• Rencana intervensi
• Kaji tingkat kecemasan klien
R/ Membantu menentukan intervensi
selanjutnya.
• Tekankan pentingnya mengikuti evaluasi
medik.
R/ Mencegah timbulnya penyakit.
• Berikan penjelasan kepada klien tentang
penyakitnya.
R/ Mengurangi kecemasan klien.
• Jelaskan prosedur asuhan yang diberikan
R/ Membantu mengembangkan
kerjasama pasien dengan rencana terapi.
18. Kurang pengetahuan berhubungan
dengan kurang informasi
• Tujuan : Klien memahami / melakukan dengan
benar prosedur, proses penyakit dan pengobatan
yang diperlukan.
• Rencana intervensi
• Kaji ulang kebutuhan diet ( rendah karbohidrat,
rendah lemak, tinggi protein).
R/ Dapat mencegah defisiensi dan me
penyembuhan dan kerjasama dalam terapi.
• Anjurkan menghindari makanan serat dan diskusikan
perlunya mengunyah makanan dengan baik.
R/ Jaringan gaster memungkinkan mengalami pe
kemampuan untuk mencerna.
• Identifikasi makanan yang dapat menyebabkan iritasi
gaster dan me asam gaster ( cokelat, makanan
pedas, dll ).
R/ Membatasi atau menghindari makanan ini dapat
me risiko perdarahan gaster / ulkus.