SlideShare a Scribd company logo
“ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA
DENGAN MASALAH FISIK HIPERTENSI”
DOSEN PEMBIMBING :
Ns. Raju Nitrigo, S.Kep, M.Epid
KELOMPOK 4
Aina Alfatinah 19031001
Rizka Anggraini 19031003
Fadhila Putri 19031009
Sari Fitri Handayani 19031027
Latar Belakang
Ageing process dalam perjalanan hidup manusia merupakan suatu hal yang wajar akan dialami
semua orang yang dikaruniai umur panjang, hanya lambat cepatnya proses tersebut
bergantung pada masing-masing individu. Secara individu, pada usia diatas 60 tahun terjadi
proses penuaan secara ilmiah. Hal ini akan menimbulkan masalah fisik, mental, sosial,
ekonomi, dan psikologis. Berbagai permasalahan kesehatan semakin banyak terjadi dan
muncul khususnya pada saat memasuki lansia. Pada usia lanjut akan terjadi berbagai
kemunduran pada organ tubuh, oleh sebab itu para lansia mudah sekali terkena penyakit
seperti hipertensi. Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan
tekanan darah di atas normal yang mengakibatkan peningkatan angka kesakitan (morbiditas)
dan angka kematian (mortalitas).
Definisi Hipertensi
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan
darah diatas normal yang mengakibatkan peningkatan angka kesakitan (morbiditas)
dan angka kematian (mortalitas). Penyakit darah tinggi merupakan suatu gangguan
pada pembuluh darah dan jantung yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi
yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkannya
1. Secara genetis menyebabkan kelainan berupa
• Gangguan fungsi barostat renal
• Sensitifitas terhadap konsumsi garam
• Abnormalitas transportasi natrium kalium
• Respon SSP (Sistem Saraf Pusat) terhadap stimulasi psiko-sosial
• Gangguan metabolisme (glukosa, lipid, dan resistensi insulin)
2. Faktor lingkungan
• Faktor psikososial: kebiasaan hidup, pekerjaan, stress mental, aktivitas fisik, status sosial ekonomi,
keturunan, kegemukan, dan konsumsi minuman keras
• Faktor konsumsi garam
• Penggunaan obat-obatan seperti golongan kortikosteroid (cartison) dan beberapa obat hormon
Etiologi
Patofisiologi
Pasien dengan hipertensi sangat sensitif terhadap norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas
mengapa hal tersebut dapat terjadi. Pada saat bersamaan dimana sistem saraf simpatis merangsang pembuluh
darah sebagai respon rangsangan emosi, kelenjar adrenal juga terangsang, mengakibatkan tambahan aktifitas
vasokontriksi. Medula adrenal mensekresikan efinefrin, yang menyebabkan vasokontriksi. Korteks adrenal
mensekresi kortisol dan steroid lainnya, yang dapat memperkuat respon vasokonstriktor pumbuluh darah
Vasokontriksi yang mengakibatkan penurunan aliran darah ke ginjal, menyebabkan pelepasan renin.
Manifestasi Klinis
1. Penglihatan kabur karena kerusakan retina
2. Nyeri pada kepala
3. Mual dan muntah akibat meningkatnya tekanan intrakranial
4. Edema dependent
5. Adanya pembengkakan karena meningkatnya tekanan kapiler
1. Pengobatan nonfarmakologik :
• Pengurangan berat badan
• Menghentikan merokok
• Menghindari alkohol
• Melakukan aktivitas fisik
• Membatasi asupan garam
2. Pengobatan Farmakologi :
• Diuretic (Tabel Hydrochlorothiazide (HCT), Lasix (Furosemide).
• Beta-blockers (Atenolol (Tenorim), Capoten (Captropil)).
• Calcium Channel blockers (Norvasc (amlopidine), Angiotensin Converting Enzyme (ACE)).
Penatalaksanaan
Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas, Menua atau menjadi tua
adalah suatu keadaaan yang terjadi di dalam kehidupan manusia. Proses menua merupakan proses
sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan
kehidupan. Menjadi tua merupakan proses alamiah yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap
kehidupan, yaitu anak, dewasa dan tua.
Batasan Lansia
1. Usia lanjut (elderly) antara usia 60-74 tahun,
2. Usia tua (old): 75-90 tahun, dan
3. Usia sangat tua (very old) adalah usia > 90 tahun.
Definisi Lansia
Ciri-Ciri Lansia
a. Lansia merupakan periode kemunduran
b. Lansia memiliki status kelompok minoritas.
c. Menua membutuhkan perubahan peran.
d. Penyesuaian yang buruk pada lansia.
Perkembangan Lansia
Lansia merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan. Semua orang akan mengalami
proses menjadi tua (tahap penuaan). Masa tua merupakan masa hidup manusia yang terakhir, dimana
pada masa ini seseorang mengalami kemunduran fisik, mental dan sosial sedikit demi sedikit sehingga
tidak dapat melakukan tugasnya sehari-hari lagi (tahap penurunan).
Pasien Ny. M usia 64 Tahun dibawa ke klinik Anisa Pekanbaru, Klien mengatakan sering
merasakan kepala sakit dan klien mengalami mual dan muntah. Setelah dilakukan
pemeriksaan TTV didapatkan TD: 180/100 mmHg, Suhu: 36,2oC, RR: 24 x/I, HR: 92 x/I, BB:
60 kg, TB: 155 cm. Klien mengatakan setelah sakit tidak dapat mengerjakan aktifitas rumah,
untuk beribadah klien sebelum sakit mengatakan rajin sholat 5 waktu ke masjid dan setelah
sakit klien mengerjakan ibadahnya di kamar tanpa diingatkan. Daya ingat baik dan klien dapat
cepat akbab sama orang lain dan klien dapat berorganisasi. Klien memiliki anak 3, perempuan
2 dan laki-laki 1. Pasien merasakan anaknya peduli terharapnya dan penyakitnya dan klien
tidak merasa kesepian ataupun bosen karena klien sering bermain dengan cucu. Psikologis
klien semua baik, dan klien merasa di terima disisi anak maupun keluarga.
Kasus
Pengkajian
Identitas klien :
Nama :Ny. M
Umur :64 tahun
Jenis kelamin :Perempuan
Status perkawinan :Kawin
Suku/Bangsa :Jawa/Indonesia
Agama :Islam
Pendidikan :SMP
Pekerjaan :IRT
Alamat :Sudirman
Keluhan Utama
Klien mengatakan kepalanya sakit dan klien mengalami mual dan muntah.
Latar Belakang Keluarga
Klien sudah berumur 64 tahun. Suami klien masih hidup. Klien mempunyai 3 orang anak yaitu 2 orang
perempuan dan 1 orang laki-laki.
Pengkajian dasar/pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum klien: baik
b. Vital sign
TD: 180/100 mmHg
Temp: 36,20C
RR: 24 x/i
HR: 92 x/i
dll.
Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1. DS:
Klien mengatakan kepalanya sering sakit
dan klien mual dan muntah bila tekanan
darahnya meningkat
DO:
TD klien: 180/100 mmHg
T: 36,20C
RR: 24 x/i
HR: 92 x/i
Skala nyeri: 7
Wajah tampak meringis
Peningkatan tekanan
darah vaskuler
cerebral
Gangguan rasa nyaman nyeri
2. DS:
Pasien mengatakan sulit tidur.
DO:
- Pasien tampak gelisah, memegang kepala.
- Pasien tampak meringis kesakitan.
- Pasien tidak dapat tidur siang, tidur malam 4-5 jam.
- Pasien sering terbangun dan kesulitan tidur karena
nyeri/sakit kepala.
- TD 180/100 mmHg, HR: 92x/i, RR: 24x/i, Temp.
36,20C.
Nyeri kepala Gangguan istirahat dan tidur.
3 DS:
Klien mengatakan kurang mengerti tentang penyakitnya
DO:
Klien sering menanyakan masalah kesehatannya pada
petugas kesehatan.
Kurang pengetahuan
tentang masalah
kenaikan tekanan darah.
Cemas
Diagnosa Keperawatan Gerontik
1. Gangguan rasa nyaman nyeri b/d peningkatan tekanan darah vaskuler cerebral d/d kepala klien
sering sakit dan klien mual, muntah, TD: 180/100 mmHg, T: 370C, RR: 24 x/i, HR: 92 x/i, skala
nyeri 7, wajah tampak meringis.
2. Gangguan istirahat dan tidur b/d nyeri kepala d/d pasien tampak gelisah, memegang kepala,
tampak meringis kesakitan, pasien tidak dapat tidur siang, tidur malam 4-5 jam, pasien sering
terbangun dan kesulitan tidur karena nyeri/sakit kepala, TD 180/100 mmHg, HR: 92x/i, RR: 24x/i,
Temp. 36,20C.
3. Cemas b/d kurang pengetahuan tentang masalah kenaikan tekanan darah d/d klien mengatakan
kurang mengerti tentang penyakitnya dan klien sering menanyakan tentang masalah penyakitnya
Perencanaan Keperawatan
No Dx Kep Rencana Keperawatan
Kriteria Hasil Intervensi Rasional
1. Gangguan rasa
nyaman nyeri b/d
peningkatan
tekanan darah
vaskuler cerebral
d/d kepala klien
sering sakit dan
klien mual,
muntah, TD:
180/100 mmHg, T:
370
C, RR: 24 x/i,
HR: 92 x/i, skala
nyeri 7, wajah
tampak meringis
Sesudah dilakukan asuhan
keperawatan selama 3x24 jam
diharapkan: Nyeri teratasi
Dengan kriteria hasil:
1. Mampu melaporkan
nyeri/ketidaknyamanan
hilang dan terkonrol
2. Mengungkapkan metode
yang memberikan
pengurangan
3. Mengikuti regiment
farmakologi yang
diresepkan
1. Kaji keluhan ketidak nyamanan,
lokasi nyeri, skala (1-10)
termasuk intensitas
2. Pertahankan tirah baring selama
episode akut
3. Berikan tindakan nonfarmakologi
untuk menghilangkan sakit
kepala, misalnya kompres dingin
pada dahi, pijat punggung dan
leher, tenang, redupkan lampu
kamar, ajarkan teknik relaksasi
dan aktifitas di waktu denggang
4. Hilangkan/minimalkan aktivitas
vaso kontriksi yang dapat
menimbulkan sakit kepala,
misalnya mengejan saat BAB,
batuk panjang dan membungkuk
5. Kolaborasi: Berikan sesuai
indikasi: analgesik
Anti ansietas, misalnya lorazepam
dan diazepam
1. Tingkat intensitas nyeri
mempengaruhi
persepsi/reaksi terhadap
nyeri
2. Meminimalkan
stimulasi/meningkatkan
stimulasi
3. Tindakan yang menurunkan
tekana vascular serebral dan
yang
memperlambat/memblok
respons simpatis efektif
dalam menghilangkan sakit
kepala
4. Aktivitas yang
meningkatkan vasokontriksi
menyebabkan sakit kepala
dengan adanya peningkatan
tekanan vascular serebral
5. Menurunkan/mengotrol
nyeri dan menurunkan
rangsangan sisten saraf
simpatis dan dapat
mengurangi teganagn dan
ketidaknyamanan yang
diperberat oleh stress.
2.
Gangguan istirahat dan tidur
b/d nyeri kepala d/d pasien
tampak gelisah, memegang
kepala, tampak meringis
kesakitan, pasien tidak dapat
tidur siang, tidur malam 4-5
jam, pasien sering terbangun
dan kesulitan tidur karena
nyeri/sakit kepala, TD
180/100 mmHg, HR: 92x/i,
RR: 24x/i, Temp. 36,20C.
Sesudah dilakukan
asuhan keperawatan
selama 3x24 jam
diharapkan:
Kebutuhan istirahat
tidur pasien
terpenuhi.
Dengan Kriteria
Hasil:
- Pasien tidak ada
gangguan tidur.
- Pasien dapat tidur
dengan nyenyak.
- Tidak
menunjukkan
perilaku gelisah
Pantau keadaan umum
pasien dan TTV
Kaji pola tidur
Kaji fungsi pernapasan:
bunyi napas, kecepatan,
irama
Kaji faktor yang
menyebabkan gangguan
tidur (nyeri, takut, stress,
ansietas)
Ciptakan suasana yang
nyaman
1. Mengetahui kesadaran,dan kondisi tubuh
dalam keadaan normal atau tidak
2. Untuk mengetahui kemudahan dalam tidur
3. Untuk mengetahui tingkat kegelisahan
4. Untuk mengidentifikasi penyebab actual
dari gangguan tidur
5. Untuk membantu relaksasi saat tidur
3.
Cemas b/d kurang pengetahuan
tentang masalah kenaikan
tekanan darah d/d klien
mengatakan kurang mengerti
tentang penyakitnya dan klien
sering menanyakan tentang
masalah penyakitnya
Sesudah dilakukan
asuhan keperawatan
selama 3x24 jam
diharapkan Ansietas ber
kurang/hilang
Dengan kriteria hasil:
1. Klien kooperatif
dalam program
perawatan dan
pengobatan
2. Klien memahami
penyakitnya
1. Berikan informasi yang
berhubungan dengan
proses penyakit
hipertensi dan
perawatannya
2. Diskusikan rencana
untuk memenuhi
kebutuhan perawatan diri
3. Berikan instruksi dalam
bentuk tulisan dan jadwal
mengenai aktivitas, obat-
obatan dan faktor-faktor
penting lainnya.
4. Rekomendasikan untuk
menghindari mandi air
panas, ruang penguapan
dan penggunaan alkohol
berlebihan
1. Membantu dalam menciptakan
harapan yang realistis dan
meningkatkan pemahaman pada
keadaan saat ini dan kebutuhannya.
2. Berbagai tingkat bantuan mungkin
perlu direncanakan yang didasarkan
atas kebutuhan yang bersifat
individual
3. Memberi penguatan visual dan
rujukan setelah sembuh
4. Mencegah vasodilatasi yang tak
perlu dengan bahaya efek samping
yaitu pingsan dan hipotensi
Kesimpulan
Pada usia lanjut, hipertensi terutama ditemukan hanya berupa kenaikan tekanan
sistolik. tekanan diastolik tekanan yang lebih tepat dipakai dalam menentukan ada
tidaknya hipertensi. Tingginya hipertensi sejalan dengan bertambahnya umur yang
disebabkan oleh perubahan struktur pada pembuluh darah besar sehingga lumen menjadi
lebih sempit dan dinding pembuluh darah kaku, sebagai peningkatan pembuluh darah
sistolik.
Dengan itulah lansia harus memenuhi Kebutuhan lanjut usia dengan kebutuhan
makan, perlindungan makan, perlindungan perawatan, kesehatan dan kebutuhan sosial
dalam mengadakan hubunagan dengan orang lain, hubungan antar pribadi dalam keluarga,
teman teman sebaya .
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, and includes icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik
Thanks!

More Related Content

Similar to ppt kep gerontik klp 4.pptx

Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi
Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi
Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi Marito Simanungkalit
 
makalah hipertensi 2.doc
makalah hipertensi 2.docmakalah hipertensi 2.doc
makalah hipertensi 2.doc
RIKA997934
 
Hipertiroid
HipertiroidHipertiroid
Hipertiroid
Cepot Aldrin
 
Asuhan keperawatan hipertensi aplikasi nanda
Asuhan keperawatan hipertensi aplikasi nandaAsuhan keperawatan hipertensi aplikasi nanda
Asuhan keperawatan hipertensi aplikasi nanda
puskesmas sambaliung
 
Astma portofolio radi fix
Astma portofolio radi fixAstma portofolio radi fix
Astma portofolio radi fix
Radi Hadrian
 
Fome hipertensi
Fome hipertensiFome hipertensi
Fome hipertensi
yopratama
 
Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
aryana_imam
 
KONSEP hipertensi.pptx
KONSEP hipertensi.pptxKONSEP hipertensi.pptx
KONSEP hipertensi.pptx
RiskiaMiranti
 
Ii. askep hipertensi
Ii. askep hipertensiIi. askep hipertensi
Ii. askep hipertensi
Yabniel Lit Jingga
 
Makalah Hiperternsi Pada Lansia
Makalah Hiperternsi Pada LansiaMakalah Hiperternsi Pada Lansia
Makalah Hiperternsi Pada Lansia
Jeny Ayu
 
Portofolio hipertensi
Portofolio hipertensiPortofolio hipertensi
Portofolio hipertensi
yaya jaya
 
Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
Ocii'x Ocii'x
 
Hipertensi
HipertensiHipertensi
TANDA TANDA VITAL
TANDA TANDA VITALTANDA TANDA VITAL
TANDA TANDA VITAL
Aan Trainstation
 
5. SAP HIPERTENSI.keperawatan keluarga doc
5. SAP HIPERTENSI.keperawatan keluarga doc5. SAP HIPERTENSI.keperawatan keluarga doc
5. SAP HIPERTENSI.keperawatan keluarga doc
MuhamadArwani3
 
Kedokteran Komunitas Case Hipertensi
Kedokteran Komunitas Case HipertensiKedokteran Komunitas Case Hipertensi
Kedokteran Komunitas Case Hipertensi
Zollananda
 
SAP hipertensi Tn.D f.docx
SAP hipertensi Tn.D f.docxSAP hipertensi Tn.D f.docx
SAP hipertensi Tn.D f.docx
WindiiEryanti
 
Hipertensi
HipertensiHipertensi
Hipertensi
hammad hammad
 

Similar to ppt kep gerontik klp 4.pptx (20)

Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi
Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi
Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi
 
makalah hipertensi 2.doc
makalah hipertensi 2.docmakalah hipertensi 2.doc
makalah hipertensi 2.doc
 
Hipertiroid
HipertiroidHipertiroid
Hipertiroid
 
Asuhan keperawatan hipertensi aplikasi nanda
Asuhan keperawatan hipertensi aplikasi nandaAsuhan keperawatan hipertensi aplikasi nanda
Asuhan keperawatan hipertensi aplikasi nanda
 
Astma portofolio radi fix
Astma portofolio radi fixAstma portofolio radi fix
Astma portofolio radi fix
 
Fome hipertensi
Fome hipertensiFome hipertensi
Fome hipertensi
 
Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
 
KONSEP hipertensi.pptx
KONSEP hipertensi.pptxKONSEP hipertensi.pptx
KONSEP hipertensi.pptx
 
Ii. askep hipertensi
Ii. askep hipertensiIi. askep hipertensi
Ii. askep hipertensi
 
Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
 
Makalah Hiperternsi Pada Lansia
Makalah Hiperternsi Pada LansiaMakalah Hiperternsi Pada Lansia
Makalah Hiperternsi Pada Lansia
 
Portofolio hipertensi
Portofolio hipertensiPortofolio hipertensi
Portofolio hipertensi
 
Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
 
Hipertensi
HipertensiHipertensi
Hipertensi
 
TANDA TANDA VITAL
TANDA TANDA VITALTANDA TANDA VITAL
TANDA TANDA VITAL
 
TANDA TANDA VITAL
TANDA TANDA VITALTANDA TANDA VITAL
TANDA TANDA VITAL
 
5. SAP HIPERTENSI.keperawatan keluarga doc
5. SAP HIPERTENSI.keperawatan keluarga doc5. SAP HIPERTENSI.keperawatan keluarga doc
5. SAP HIPERTENSI.keperawatan keluarga doc
 
Kedokteran Komunitas Case Hipertensi
Kedokteran Komunitas Case HipertensiKedokteran Komunitas Case Hipertensi
Kedokteran Komunitas Case Hipertensi
 
SAP hipertensi Tn.D f.docx
SAP hipertensi Tn.D f.docxSAP hipertensi Tn.D f.docx
SAP hipertensi Tn.D f.docx
 
Hipertensi
HipertensiHipertensi
Hipertensi
 

Recently uploaded

Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptxAsuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
hosnuinayati1
 
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptxketerampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
pkmcinagara
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdfMonitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
haniekusuma
 
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan JiwaSejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
BayuEkaKurniawan1
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptxPENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
Hamzi Hadi
 
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIFPENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
FredyMaringga1
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
MFCorp
 
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
ImanChimonxNurjaman
 
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docxASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
zalfazulfa174
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
lala263132
 

Recently uploaded (17)

Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptxAsuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
 
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptxketerampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdfMonitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
 
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan JiwaSejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptxPENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
 
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIFPENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
 
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
 
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docxASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
 

ppt kep gerontik klp 4.pptx

  • 1. “ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DENGAN MASALAH FISIK HIPERTENSI” DOSEN PEMBIMBING : Ns. Raju Nitrigo, S.Kep, M.Epid
  • 2. KELOMPOK 4 Aina Alfatinah 19031001 Rizka Anggraini 19031003 Fadhila Putri 19031009 Sari Fitri Handayani 19031027
  • 3. Latar Belakang Ageing process dalam perjalanan hidup manusia merupakan suatu hal yang wajar akan dialami semua orang yang dikaruniai umur panjang, hanya lambat cepatnya proses tersebut bergantung pada masing-masing individu. Secara individu, pada usia diatas 60 tahun terjadi proses penuaan secara ilmiah. Hal ini akan menimbulkan masalah fisik, mental, sosial, ekonomi, dan psikologis. Berbagai permasalahan kesehatan semakin banyak terjadi dan muncul khususnya pada saat memasuki lansia. Pada usia lanjut akan terjadi berbagai kemunduran pada organ tubuh, oleh sebab itu para lansia mudah sekali terkena penyakit seperti hipertensi. Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang mengakibatkan peningkatan angka kesakitan (morbiditas) dan angka kematian (mortalitas).
  • 4. Definisi Hipertensi Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal yang mengakibatkan peningkatan angka kesakitan (morbiditas) dan angka kematian (mortalitas). Penyakit darah tinggi merupakan suatu gangguan pada pembuluh darah dan jantung yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkannya
  • 5. 1. Secara genetis menyebabkan kelainan berupa • Gangguan fungsi barostat renal • Sensitifitas terhadap konsumsi garam • Abnormalitas transportasi natrium kalium • Respon SSP (Sistem Saraf Pusat) terhadap stimulasi psiko-sosial • Gangguan metabolisme (glukosa, lipid, dan resistensi insulin) 2. Faktor lingkungan • Faktor psikososial: kebiasaan hidup, pekerjaan, stress mental, aktivitas fisik, status sosial ekonomi, keturunan, kegemukan, dan konsumsi minuman keras • Faktor konsumsi garam • Penggunaan obat-obatan seperti golongan kortikosteroid (cartison) dan beberapa obat hormon Etiologi
  • 6. Patofisiologi Pasien dengan hipertensi sangat sensitif terhadap norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut dapat terjadi. Pada saat bersamaan dimana sistem saraf simpatis merangsang pembuluh darah sebagai respon rangsangan emosi, kelenjar adrenal juga terangsang, mengakibatkan tambahan aktifitas vasokontriksi. Medula adrenal mensekresikan efinefrin, yang menyebabkan vasokontriksi. Korteks adrenal mensekresi kortisol dan steroid lainnya, yang dapat memperkuat respon vasokonstriktor pumbuluh darah Vasokontriksi yang mengakibatkan penurunan aliran darah ke ginjal, menyebabkan pelepasan renin. Manifestasi Klinis 1. Penglihatan kabur karena kerusakan retina 2. Nyeri pada kepala 3. Mual dan muntah akibat meningkatnya tekanan intrakranial 4. Edema dependent 5. Adanya pembengkakan karena meningkatnya tekanan kapiler
  • 7. 1. Pengobatan nonfarmakologik : • Pengurangan berat badan • Menghentikan merokok • Menghindari alkohol • Melakukan aktivitas fisik • Membatasi asupan garam 2. Pengobatan Farmakologi : • Diuretic (Tabel Hydrochlorothiazide (HCT), Lasix (Furosemide). • Beta-blockers (Atenolol (Tenorim), Capoten (Captropil)). • Calcium Channel blockers (Norvasc (amlopidine), Angiotensin Converting Enzyme (ACE)). Penatalaksanaan
  • 8. Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas, Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaaan yang terjadi di dalam kehidupan manusia. Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan. Menjadi tua merupakan proses alamiah yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap kehidupan, yaitu anak, dewasa dan tua. Batasan Lansia 1. Usia lanjut (elderly) antara usia 60-74 tahun, 2. Usia tua (old): 75-90 tahun, dan 3. Usia sangat tua (very old) adalah usia > 90 tahun. Definisi Lansia
  • 9. Ciri-Ciri Lansia a. Lansia merupakan periode kemunduran b. Lansia memiliki status kelompok minoritas. c. Menua membutuhkan perubahan peran. d. Penyesuaian yang buruk pada lansia. Perkembangan Lansia Lansia merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan. Semua orang akan mengalami proses menjadi tua (tahap penuaan). Masa tua merupakan masa hidup manusia yang terakhir, dimana pada masa ini seseorang mengalami kemunduran fisik, mental dan sosial sedikit demi sedikit sehingga tidak dapat melakukan tugasnya sehari-hari lagi (tahap penurunan).
  • 10. Pasien Ny. M usia 64 Tahun dibawa ke klinik Anisa Pekanbaru, Klien mengatakan sering merasakan kepala sakit dan klien mengalami mual dan muntah. Setelah dilakukan pemeriksaan TTV didapatkan TD: 180/100 mmHg, Suhu: 36,2oC, RR: 24 x/I, HR: 92 x/I, BB: 60 kg, TB: 155 cm. Klien mengatakan setelah sakit tidak dapat mengerjakan aktifitas rumah, untuk beribadah klien sebelum sakit mengatakan rajin sholat 5 waktu ke masjid dan setelah sakit klien mengerjakan ibadahnya di kamar tanpa diingatkan. Daya ingat baik dan klien dapat cepat akbab sama orang lain dan klien dapat berorganisasi. Klien memiliki anak 3, perempuan 2 dan laki-laki 1. Pasien merasakan anaknya peduli terharapnya dan penyakitnya dan klien tidak merasa kesepian ataupun bosen karena klien sering bermain dengan cucu. Psikologis klien semua baik, dan klien merasa di terima disisi anak maupun keluarga. Kasus
  • 11. Pengkajian Identitas klien : Nama :Ny. M Umur :64 tahun Jenis kelamin :Perempuan Status perkawinan :Kawin Suku/Bangsa :Jawa/Indonesia Agama :Islam Pendidikan :SMP Pekerjaan :IRT Alamat :Sudirman Keluhan Utama Klien mengatakan kepalanya sakit dan klien mengalami mual dan muntah.
  • 12. Latar Belakang Keluarga Klien sudah berumur 64 tahun. Suami klien masih hidup. Klien mempunyai 3 orang anak yaitu 2 orang perempuan dan 1 orang laki-laki. Pengkajian dasar/pemeriksaan fisik a. Keadaan umum klien: baik b. Vital sign TD: 180/100 mmHg Temp: 36,20C RR: 24 x/i HR: 92 x/i dll.
  • 13. Analisa Data No Data Etiologi Masalah 1. DS: Klien mengatakan kepalanya sering sakit dan klien mual dan muntah bila tekanan darahnya meningkat DO: TD klien: 180/100 mmHg T: 36,20C RR: 24 x/i HR: 92 x/i Skala nyeri: 7 Wajah tampak meringis Peningkatan tekanan darah vaskuler cerebral Gangguan rasa nyaman nyeri
  • 14. 2. DS: Pasien mengatakan sulit tidur. DO: - Pasien tampak gelisah, memegang kepala. - Pasien tampak meringis kesakitan. - Pasien tidak dapat tidur siang, tidur malam 4-5 jam. - Pasien sering terbangun dan kesulitan tidur karena nyeri/sakit kepala. - TD 180/100 mmHg, HR: 92x/i, RR: 24x/i, Temp. 36,20C. Nyeri kepala Gangguan istirahat dan tidur. 3 DS: Klien mengatakan kurang mengerti tentang penyakitnya DO: Klien sering menanyakan masalah kesehatannya pada petugas kesehatan. Kurang pengetahuan tentang masalah kenaikan tekanan darah. Cemas
  • 15. Diagnosa Keperawatan Gerontik 1. Gangguan rasa nyaman nyeri b/d peningkatan tekanan darah vaskuler cerebral d/d kepala klien sering sakit dan klien mual, muntah, TD: 180/100 mmHg, T: 370C, RR: 24 x/i, HR: 92 x/i, skala nyeri 7, wajah tampak meringis. 2. Gangguan istirahat dan tidur b/d nyeri kepala d/d pasien tampak gelisah, memegang kepala, tampak meringis kesakitan, pasien tidak dapat tidur siang, tidur malam 4-5 jam, pasien sering terbangun dan kesulitan tidur karena nyeri/sakit kepala, TD 180/100 mmHg, HR: 92x/i, RR: 24x/i, Temp. 36,20C. 3. Cemas b/d kurang pengetahuan tentang masalah kenaikan tekanan darah d/d klien mengatakan kurang mengerti tentang penyakitnya dan klien sering menanyakan tentang masalah penyakitnya
  • 16. Perencanaan Keperawatan No Dx Kep Rencana Keperawatan Kriteria Hasil Intervensi Rasional 1. Gangguan rasa nyaman nyeri b/d peningkatan tekanan darah vaskuler cerebral d/d kepala klien sering sakit dan klien mual, muntah, TD: 180/100 mmHg, T: 370 C, RR: 24 x/i, HR: 92 x/i, skala nyeri 7, wajah tampak meringis Sesudah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan: Nyeri teratasi Dengan kriteria hasil: 1. Mampu melaporkan nyeri/ketidaknyamanan hilang dan terkonrol 2. Mengungkapkan metode yang memberikan pengurangan 3. Mengikuti regiment farmakologi yang diresepkan 1. Kaji keluhan ketidak nyamanan, lokasi nyeri, skala (1-10) termasuk intensitas 2. Pertahankan tirah baring selama episode akut 3. Berikan tindakan nonfarmakologi untuk menghilangkan sakit kepala, misalnya kompres dingin pada dahi, pijat punggung dan leher, tenang, redupkan lampu kamar, ajarkan teknik relaksasi dan aktifitas di waktu denggang 4. Hilangkan/minimalkan aktivitas vaso kontriksi yang dapat menimbulkan sakit kepala, misalnya mengejan saat BAB, batuk panjang dan membungkuk 5. Kolaborasi: Berikan sesuai indikasi: analgesik Anti ansietas, misalnya lorazepam dan diazepam 1. Tingkat intensitas nyeri mempengaruhi persepsi/reaksi terhadap nyeri 2. Meminimalkan stimulasi/meningkatkan stimulasi 3. Tindakan yang menurunkan tekana vascular serebral dan yang memperlambat/memblok respons simpatis efektif dalam menghilangkan sakit kepala 4. Aktivitas yang meningkatkan vasokontriksi menyebabkan sakit kepala dengan adanya peningkatan tekanan vascular serebral 5. Menurunkan/mengotrol nyeri dan menurunkan rangsangan sisten saraf simpatis dan dapat mengurangi teganagn dan ketidaknyamanan yang diperberat oleh stress.
  • 17. 2. Gangguan istirahat dan tidur b/d nyeri kepala d/d pasien tampak gelisah, memegang kepala, tampak meringis kesakitan, pasien tidak dapat tidur siang, tidur malam 4-5 jam, pasien sering terbangun dan kesulitan tidur karena nyeri/sakit kepala, TD 180/100 mmHg, HR: 92x/i, RR: 24x/i, Temp. 36,20C. Sesudah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan: Kebutuhan istirahat tidur pasien terpenuhi. Dengan Kriteria Hasil: - Pasien tidak ada gangguan tidur. - Pasien dapat tidur dengan nyenyak. - Tidak menunjukkan perilaku gelisah Pantau keadaan umum pasien dan TTV Kaji pola tidur Kaji fungsi pernapasan: bunyi napas, kecepatan, irama Kaji faktor yang menyebabkan gangguan tidur (nyeri, takut, stress, ansietas) Ciptakan suasana yang nyaman 1. Mengetahui kesadaran,dan kondisi tubuh dalam keadaan normal atau tidak 2. Untuk mengetahui kemudahan dalam tidur 3. Untuk mengetahui tingkat kegelisahan 4. Untuk mengidentifikasi penyebab actual dari gangguan tidur 5. Untuk membantu relaksasi saat tidur
  • 18. 3. Cemas b/d kurang pengetahuan tentang masalah kenaikan tekanan darah d/d klien mengatakan kurang mengerti tentang penyakitnya dan klien sering menanyakan tentang masalah penyakitnya Sesudah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan Ansietas ber kurang/hilang Dengan kriteria hasil: 1. Klien kooperatif dalam program perawatan dan pengobatan 2. Klien memahami penyakitnya 1. Berikan informasi yang berhubungan dengan proses penyakit hipertensi dan perawatannya 2. Diskusikan rencana untuk memenuhi kebutuhan perawatan diri 3. Berikan instruksi dalam bentuk tulisan dan jadwal mengenai aktivitas, obat- obatan dan faktor-faktor penting lainnya. 4. Rekomendasikan untuk menghindari mandi air panas, ruang penguapan dan penggunaan alkohol berlebihan 1. Membantu dalam menciptakan harapan yang realistis dan meningkatkan pemahaman pada keadaan saat ini dan kebutuhannya. 2. Berbagai tingkat bantuan mungkin perlu direncanakan yang didasarkan atas kebutuhan yang bersifat individual 3. Memberi penguatan visual dan rujukan setelah sembuh 4. Mencegah vasodilatasi yang tak perlu dengan bahaya efek samping yaitu pingsan dan hipotensi
  • 19. Kesimpulan Pada usia lanjut, hipertensi terutama ditemukan hanya berupa kenaikan tekanan sistolik. tekanan diastolik tekanan yang lebih tepat dipakai dalam menentukan ada tidaknya hipertensi. Tingginya hipertensi sejalan dengan bertambahnya umur yang disebabkan oleh perubahan struktur pada pembuluh darah besar sehingga lumen menjadi lebih sempit dan dinding pembuluh darah kaku, sebagai peningkatan pembuluh darah sistolik. Dengan itulah lansia harus memenuhi Kebutuhan lanjut usia dengan kebutuhan makan, perlindungan makan, perlindungan perawatan, kesehatan dan kebutuhan sosial dalam mengadakan hubunagan dengan orang lain, hubungan antar pribadi dalam keluarga, teman teman sebaya .
  • 20. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik Thanks!