Berdasarkan dokumen tersebut, terdapat tiga masalah utama yang dihadapi keluarga Tn. R: 1) Ibu belum menjadi akseptor keluarga berencana, 2) Keluarga kurang memahami tentang HIV dan pap smear, dan 3) Sarana kesehatan lingkungan yang kurang memadai.
Keluarga TN. H tinggal di Desa Napalakura. Mereka kurang mengetahui tentang HIV/AIDS dan kesehatan lingkungan. Rumah mereka tidak memiliki saluran pembuangan limbah dan sampah dibuang sembarang. Prioritas masalahnya adalah kesling dan kurangnya pengetahuan tentang HIV/AIDS. Tujuan asuhan adalah meningkatkan status kesehatan keluarga.
Berdasarkan data yang diberikan, terdapat dua prioritas masalah utama pada keluarga Tn. P, yaitu kurangnya pengetahuan ibu tentang gizi untuk anak balita dan ayah merupakan perokok aktif. Intervensi awal yang dapat diberikan adalah pemberian edukasi gizi untuk ibu dan penyuluhan untuk mengurangi merokok bagi ayah.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan yang diberikan kepada keluarga "DW" yang memiliki bayi berumur 4 bulan. Keluarga tersebut kurang mengetahui tentang perawatan bayi. Dokumen tersebut menjelaskan tentang data kesehatan keluarga dan bayi, diagnosa masalah, prioritas masalah kesehatan, serta rencana dan pelaksanaan asuhan kebidanan.
Berdasarkan dokumen tersebut, terdapat tiga masalah utama yang dihadapi keluarga Tn. R: 1) Ibu belum menjadi akseptor keluarga berencana, 2) Keluarga kurang memahami tentang HIV dan pap smear, dan 3) Sarana kesehatan lingkungan yang kurang memadai.
Keluarga TN. H tinggal di Desa Napalakura. Mereka kurang mengetahui tentang HIV/AIDS dan kesehatan lingkungan. Rumah mereka tidak memiliki saluran pembuangan limbah dan sampah dibuang sembarang. Prioritas masalahnya adalah kesling dan kurangnya pengetahuan tentang HIV/AIDS. Tujuan asuhan adalah meningkatkan status kesehatan keluarga.
Berdasarkan data yang diberikan, terdapat dua prioritas masalah utama pada keluarga Tn. P, yaitu kurangnya pengetahuan ibu tentang gizi untuk anak balita dan ayah merupakan perokok aktif. Intervensi awal yang dapat diberikan adalah pemberian edukasi gizi untuk ibu dan penyuluhan untuk mengurangi merokok bagi ayah.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan yang diberikan kepada keluarga "DW" yang memiliki bayi berumur 4 bulan. Keluarga tersebut kurang mengetahui tentang perawatan bayi. Dokumen tersebut menjelaskan tentang data kesehatan keluarga dan bayi, diagnosa masalah, prioritas masalah kesehatan, serta rencana dan pelaksanaan asuhan kebidanan.
1. Dokumen ini berisi laporan kunjungan kebidanan rutin ke rumah keluarga Tn. S yang sedang hamil. Pada kunjungan tersebut dilakukan wawancara, pemeriksaan fisik, dan penyuluhan kesehatan ibu hamil dan keluarga.
2. Ibu hamil bernama Ny. M sedang hamil 35 minggu dan secara umum dalam kondisi sehat meski mengeluh kurang nafsu makan.
3. Keluarga Tn. S memiliki pola hidup
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut berisi laporan manajemen asuhan kebidanan komunitas pada keluarga Tn. L yang meliputi pengkajian keluarga, analisis masalah, dan perencanaan tindakan.
Keluarga Tn. I menghadapi masalah kesehatan berupa TBC pada Tn. I yang berusia 65 tahun. Keluarga ini terdiri atas Tn. I, Ny. C istri Tn. I berusia 60 tahun, dan tinggal di rumah sederhana. Tn. I baru mengikuti program pengobatan TBC selama 2,5 bulan meskipun gejala penyakit sudah dirasakan 4 bulan lalu. Keluarga kurang memahami penyebab
1. Keluarga mengalami kecemasan dan ketidaktahuan mengenai bahaya hipertensi pada bapak serta pola makan dan penggunaan fasilitas kesehatan yang tersedia.
1. Dokumen ini berisi laporan pengkajian dan pembinaan kesehatan komunitas pada keluarga TN"R" yang tidak menggunakan alat kontrasepsi keluarga berencana.
2. Teridentifikasi beberapa masalah kesehatan keluarga yaitu ibu tidak menggunakan alat kontrasepsi, keluarga tidak memiliki sarana lingkungan sehat, dan kurangnya pengetahuan tentang kanker serviks.
3. Berdasarkan analisis, masalah prioritas
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merupakan laporan asuhan keperawatan keluarga Ny. E yang terdiri dari suami dan anaknya.
2. Ny. E berumur 72 tahun mengeluhkan nyeri pada lutut dan kaki kirinya. Keluarga kurang mengetahui tentang penyebab dan penanganan masalah kesehatan yang dialami.
3. Berdasarkan pengkajian, masalah prioritas yang dihadapi keluarga ad
Keluarga Tn. M terdiri dari ayah, ibu dan tiga anak. Ibu belum menggunakan kontrasepsi dan mengandung anak ketiga 11 bulan lalu. Keluarga meminta saran tentang kontrasepsi dan mengharapkan bantuan petugas kesehatan.
1. Dokumen ini berisi laporan kunjungan kebidanan rutin ke rumah keluarga Tn. S yang sedang hamil. Pada kunjungan tersebut dilakukan wawancara, pemeriksaan fisik, dan penyuluhan kesehatan ibu hamil dan keluarga.
2. Ibu hamil bernama Ny. M sedang hamil 35 minggu dan secara umum dalam kondisi sehat meski mengeluh kurang nafsu makan.
3. Keluarga Tn. S memiliki pola hidup
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut berisi laporan manajemen asuhan kebidanan komunitas pada keluarga Tn. L yang meliputi pengkajian keluarga, analisis masalah, dan perencanaan tindakan.
Keluarga Tn. I menghadapi masalah kesehatan berupa TBC pada Tn. I yang berusia 65 tahun. Keluarga ini terdiri atas Tn. I, Ny. C istri Tn. I berusia 60 tahun, dan tinggal di rumah sederhana. Tn. I baru mengikuti program pengobatan TBC selama 2,5 bulan meskipun gejala penyakit sudah dirasakan 4 bulan lalu. Keluarga kurang memahami penyebab
1. Keluarga mengalami kecemasan dan ketidaktahuan mengenai bahaya hipertensi pada bapak serta pola makan dan penggunaan fasilitas kesehatan yang tersedia.
1. Dokumen ini berisi laporan pengkajian dan pembinaan kesehatan komunitas pada keluarga TN"R" yang tidak menggunakan alat kontrasepsi keluarga berencana.
2. Teridentifikasi beberapa masalah kesehatan keluarga yaitu ibu tidak menggunakan alat kontrasepsi, keluarga tidak memiliki sarana lingkungan sehat, dan kurangnya pengetahuan tentang kanker serviks.
3. Berdasarkan analisis, masalah prioritas
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merupakan laporan asuhan keperawatan keluarga Ny. E yang terdiri dari suami dan anaknya.
2. Ny. E berumur 72 tahun mengeluhkan nyeri pada lutut dan kaki kirinya. Keluarga kurang mengetahui tentang penyebab dan penanganan masalah kesehatan yang dialami.
3. Berdasarkan pengkajian, masalah prioritas yang dihadapi keluarga ad
Keluarga Tn. M terdiri dari ayah, ibu dan tiga anak. Ibu belum menggunakan kontrasepsi dan mengandung anak ketiga 11 bulan lalu. Keluarga meminta saran tentang kontrasepsi dan mengharapkan bantuan petugas kesehatan.
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S (JEFRIANUS UN RIU ) 19.04.016.docxssuser2c9a85
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai asuhan keperawatan keluarga dengan nama Tn. S yang beranggotakan 4 orang. Terdapat data umum, riwayat dan tahap perkembangan keluarga, karakteristik keluarga, struktur keluarga, fungsi keluarga, stress dan koping keluarga, pemeriksaan fisik, analisis data, diagnosa, dan implementasi serta evaluasi keperawatan."
Keluarga Tn. A terdiri dari Tn. A sebagai kepala keluarga, Ny. R sebagai istri, dan An. I sebagai anak tunggal berusia 3 bulan. Keluarga ini tinggal di desa Pojokrejo, Kesamben, Jombang dan beragama Islam. Tn. A bekerja sebagai pelayan restoran sedangkan Ny. R sebagai ibu rumah tangga. Status ekonomi keluarga termasuk rendah dan interaksi antar anggota keluarga kurang harmonis. Berdas
1. Infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) pada anak "Z" keluarga Tn. "S" dan risiko penyakit menular akibat sanitasi lingkungan yang buruk.
2. Prioritas masalah utama adalah ISPA pada anak "Z" dengan skor 5, diikuti risiko penyakit menular akibat sanitasi lingkungan dengan skor 3 2/3.
3. Rencana tindakan keperawatan meliputi peningkatan pengetahuan keluarga tentang ISPA dan
Laporan ini merangkum asuhan kesehatan keluarga Tn. A di Desa Kereng Bangkirai. Terdapat beberapa masalah kesehatan keluarga seperti ibu hamil dengan risiko tinggi dan asma, kurangnya pengetahuan tentang pola hidup bersih dan sehat, serta penyakit asma pada keluarga. Dilakukan berbagai intervensi seperti asuhan kebidanan pada ibu hamil, penyuluhan tentang kehamilan, PHBS, dan peny
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan keluarga, meliputi pengertian, tujuan, prinsip, sasaran, tahap pengkajian, diagnosa, dan faktor-faktor yang dapat menyebabkan ketidakmampuan keluarga dalam menangani masalah kesehatan."
Kelompok 2 diagnosa keperawatan keluargaMelaNoviyanti
Dokumen tersebut memberikan panduan untuk merumuskan diagnosis keperawatan keluarga pada kasus hipertensi. Diagnosis prioritas yang diidentifikasi adalah ketidaktahuan informasi tentang penyakit hipertensi dan ketidaktahuan tentang syarat rumah yang sehat."
(1) Dokumen ini membahas pengkajian keperawatan keluarga Tn. D yang terdiri dari suami, istri dan bayi. (2) Ny. E mengeluhkan sakit dan bengkaknya payudara saat menyusui yang dapat mengganggu pemberian ASI. (3) Keluarga belum mengetahui cara mengatasi masalah tersebut dengan baik.
Keluarga Tn. M terdiri dari 5 anggota. Ny. S, istri Tn. M mengalami batuk yang berlangsung 2 bulan terakhir. Pemeriksaan fisik Ny. S menunjukkan tanda-tanda infeksi pernapasan akut seperti bunyi napas ronchi dan pola napas dispneu. [ringkasan selesai]
Similar to Askeb komunitas pur AKBID PARAMATA RAHA (20)
Este documento parece ser una lista de nombres y direcciones. Contiene más de 200 entradas con los nombres de personas y parejas, seguidos de sus direcciones. Las direcciones incluyen nombres de calles, pueblos y ciudades en Indonesia.
Proposal ini meminta dana sebesar Rp1.750.000 untuk seragam, biaya pendaftaran, dan konsumsi tim sepak bola Garlo FC dalam mengikuti turnamen di Laiworu pada 3 Maret 2017 guna mengembangkan bakat pemuda dan memajukan sepak bola di masyarakat.
Surat pernyataan yang berisi 10 poin pernyataan dari Lilis Fitra Saswati Arsil tentang statusnya yang tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai, menjadi pengurus partai, terikat kerja, bersedia tidak menikah dan ditempatkan di seluruh Indonesia, serta bersedia mengembalikan biaya seleksi dan pelatihan jika mengundurkan diri.
Surat pernyataan yang ditandatangani oleh Fajar Aswati yang menyatakan bahwa dirinya tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai negeri, menjadi pengurus partai politik, sedang terikat kontrak kerja, bersedia tidak menikah selama 6 bulan, ditempatkan di seluruh Indonesia, mengembalikan biaya seleksi jika mengundurkan diri, dan mengganti biaya enam kali lipat jika mengundurkan
This document contains reports from midwives at the Paramata Raha Midwifery Academy in Muna Regency on their targets for antenatal care, infant care, postnatal care, and family planning in 2017. The reports provide the midwife's name, student ID number, and academic institution for each of their assigned targets.
Dokumen tersebut membahas tentang makromolekul yang terdiri dari berbagai jenis seperti karbohidrat, lipid, dan protein. Karbohidrat dibagi menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Lipid terdiri dari lemak, fosfolipid, dan steroid. Sedangkan protein tersusun atas kombinasi asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Ketiga makromolekul ini memainkan peran penting dalam struktur dan metabolisme sel.
Pemimpin perlu memahami karakteristik karyawan sesuai teori X, Y, dan Z McGregor. Teori X mengasumsikan karyawan malas, teori Y mengasumsikan karyawan akan bekerja keras jika kondisinya tepat, teori Z menekankan partisipasi karyawan. Pemimpin harus mengembangkan kompetensi karyawan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Membangun budaya kepemimpinan penting agar kaderisasi terj
Tes akhir semester mata pelajaran Seni Budaya di SMK Kelautan dan Perikanan Raha meliputi berbagai aspek seni seperti seni rupa, musik, tari, dan drama. Soal-soalnya mencakup pengetahuan tentang sejarah seni, tokoh-tokoh seniman, unsur-unsur karya seni, dan fungsi seni dalam kehidupan. Ujian ini dimaksudkan untuk menilai pemahaman siswa terhadap berbagai aspek seni.
1. Karsinoma tulang adalah pertumbuhan sel ganas abnormal pada tulang dan jaringan terkaitnya.
2. Penyebabnya belum jelas tetapi kemungkinan termasuk genetik, radiasi, bahan kimia, dan trauma.
3. Gejalanya berupa nyeri tulang, bengkak, dan fraktur patologis yang dapat menyebar ke organ lain.
Undangan sosialisasi program tanaman jagung kuning kecamatan Lasalepa yang akan diselenggarakan pada tanggal 7 Maret 2017 pukul 09.00 di Balai Pertemuan Desa Labone. Kehadiran para tokoh masyarakat, tokoh agama, kelompok tani, dan aparat desa sangat diharapkan.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Askeb komunitas pur AKBID PARAMATA RAHA
1. MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA
TN. I LINGKUNGAN BENTENG KELURAHAN WAUMERE
KEC. TIKEP KABUPATEN MUNA
Tgl pengkajian : 24-12-2013
1. PENGKAJIAN KELUARGA
A. STURKTUR KELUARGA
Nama KK : Tn. I
Umur : 28 tahun
Agama : Islam
Suku : Muna
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ojek
Penghasilan : Rp 500.000,00
Pernikahan ke : 1
Lama menikah : ± 1 tahun
Alamat : Lingkungan benteng
DAFTAR ANGGOTA KELUARGA
NO NAM
A
UMUR AGA
MA
HUBU
NGAN
KELUA
RGA
PENDI
DIKAN
PEKE
RJAA
N
KET
L P
1. Ny. N 19 th Islam Istri SMP - -
2. An. W 2 bln Islam anak - - -
B. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI
1. Pola nutrisi
- Pola makanan keluarga : nasi, sayur,ikan
- Frekuensi makan : 2 kali sehari
2. Pola rekreasi
- Keluarga mengisi waktu luangnya dengan menonton TV
3. Pola komunikasi keluarga
- Pengambil keputusan dalam keluarga adalah kepala keluarga
4. Personal hygiene
- Mencucui rambut 2 kali seminggu dengan menggunakan sampo
- Menggosok gigi 2 kali sehari dengan menggunakan pasta gigi
2. - Mandi 2 kai sehari dengan menggunakan sabun mandi
- Memotong kuku 1 kali seminggu
- Mengganti pakaian 2 kali sehari
5. Pola istirahat
- Pada siang hari istirahat : ± 2 jam
- Pada malam hari istirahat : ± 8 jam
C. PENYAKIT MENULAR SEKSUAL PMS, PAP SMEAR, NARKOBA
1. Ibu tidak tahu tentang PMS, pap smear dan narkoba
2. Tanggapan keluarga terhadap pelayanan kesehatan sudah cukup baik
D. DATA KIA / KB
1. Ibu memiliki 1 orang anak perempuan yang berumur 2 bulan
2. Ibu belum mengikuti program KB
E. DATA BAYI DAN ANAK BALITA
1. Bayi sudah di imunisasi BCG
2. Bayi tidak diberi ASI ekslusif
3. Makanan tambahan yang diberikan yaitu bubur
F. DATA KESEHATAN LINGKUNGAN
1. Rumah
Keluarga menempati rumah sendiri dengan bentuk rumah biasa dengan
ukuran 9 x 12 meter di atas tanah seluas 40 x 65 meter dengan kontruksi
rumah tersebut dari semen dan dinding papan
Denah rumah
IV
III
I
II
Ket :
1. Ruang tamu dengan ukuran 3 x 6 meter
2. Ruang tidur dengan ukuran 2 x 2,5 meter
3. Ruang tidur dengan ukuran 2 x 2,5 meter
3. 4. Dapur dengan ukuran 2 x 1 meter
- Memiliki fentikasi dan jendela sehingga pertukaran udara dalam
rumah baik
- Ruangan dalam rumah cukup mendapat cahaya matahari
- Belum memiliki kamar mandi sehingga bila mandi langsung di dekat
sumur
2. Sumber air minum dan sarana air bersih
- Sumber air minum diambil dari sumur gali yang keadaan airnya
jernih, tidak berbau dan tidak berasa dan keadaan sumur memenuhi
syarat kesehatan (sumur umum)
- Belum memiliki WC
- Pengelolahan air untuk di minum dengan cara direbus sampai
mendidih
3. Tempat pembuangan
- Tinja keluarga dibuang di WC tetangga
- Pembuangan sampah dibuang di belakang rumah
- Sampah kering dibakar
- Sampah basah dikumpul dibuang satu tempat yang ada dibelakang
rumah
- Pembuangan air limbah tidak ada
4. Fasilitas sosial dan kesehatan
Lingkungan sosial keluarga baik dan tersedia fasilitas soaial seperti
mesjid yang dekat dari rumah tinggal keluarga
G. KEADAAN KESEHATANDAN KELUARGA BERENCANA
1. Keadaan kesehatan
Kondisi kesehatan keluarga cukup baik
2. Keluarga berencana
Ibu belum ikut program KB karena alasan anaknya masih kecil
E. KEADAAN KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA
1. Keadaan kesehatan
Kondisi kesehatan keluarga cukup baik
2. Keluarga berencana
Ibu belum ikut program KB karena alasan anaknya masih kecil
4. F. PEMERIKSAAN FISIK
Sehubungan dengan kesehatan keluarga diadakan pemeriksaan fisik pada ibu
dan anaknya
Ibu :
- Tidak ada riwayat penyakit tumor, jantung, hipertensi, DM, dan
epilepsi
- Pemeriksaan fisik
Konjung tiva tidak pucat, sclera tidak ikterus, tidak ada pelebaran
vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada
oedema dan tidak ada varises
- Tanda-tanda vital
TD : 100/70 mmHg
N : 80 x/menit
P : 20 x/menit
S : 36,5 0
C
TB: 150 cm
BB: 47 kg
Bayi :
- Keadaan umum baik
- Pemeriksaan fisik
a. Lingkar kepala : 38 cm
b. Lingkar dada : 40 cm
c. Lingkar perut : 36 cm
d. Lila : 12 cm
- Tanda-tanda vital
P : 50 x/menit
N : 80 x/menit
S : 36,50
C
G. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
a. status emosi
Tingkat emosional keluarga cukup baik.
b. konsep diri
Pembawaan kepala keluarga dengan masyarakat sekitar baik.
5. c. pola interaksi
Pola interaksi keluarga cukup baik, bahasa yang dipakai sehari-hari
adalah bahasa muna dan bahasa indonesia.
d. pola pertahanan keluarga
Bapak dan ibu saling memahami bila ada masalah, dibicarakan atau
diselesaikan dengan baik, demikian pula bila ada permasalahan dengan
saudara atau keluarga.
H. PENGKAJIAN PENGETAHUANTERHADAP KESEHATAN.
a. ibu belum mengerti tentang PMS, PAP SMEAR,Dan NARKOBA
b. keluarga belum tau tentang pentingnya keluarga berencana karna alasan
anaknya masih kecil sehingga tidak ber KB.
c. ibu belum mengerti dengan akibat yang akan terjadi bila membuang air
limbah disembarang tempat.
d. keluarga sidah tahu tentang pemanfaatan fasilitas kesehatan hanya bila
ada gangguan- gangguan kesehatan.
I . HARAPAN KELUARGA TERHADAP PETUGAS KESEHATAN
1. Dapat membantu mengatasi masalah kesehatan yang dialami keluarga.
2. Dapat memberikan pendidikan kesehatan tentang PMS, pap smear dan
narkoba
6. II. ANALISA DATA
NO DATA ANALISA DAN INTERPRESTASI DIAGNOSA
1.
2.
3.
Subyektif :
Ibu tidak tahu
tentang PMS, pap
smear dan
narkoba
Obyektif :
Pada saat
melakukan
wawncara ibu
tidak mengetahui
tentang PMS, pap
smear,narkoba
Subyektif :
Ibu belum
menjadi akseptor
KB
Obyektif :
Tanda-tanda vital
TD:100/70
mmHg
N: 80 x/menit
P: 20 x/menit
S: 36,50
C
Subyektif :
Kesehatan
lingkungan yang
kurang
Obyektif :
-belum memiliki
WC
-tempat
pembuangan air
limbah tidak ada
Ketidaktahuan tentang penyakit
menular seksual disebabkan karena
kurangnya informasi yang diterima
oleh anggota keluarga dari petugas
kesehatan
Salah satu cara untuk menunda
kehamilan adalah dengan program
keluarga berencana
Tidak ada fasilitas pembuamgan air
limbah disekitar rumah dapat
membuat keadaan sekitar rumah
terlihat kotor dan dapat menyebabkan
munculnyaberbagai macam penyakit
akibat air limbah di buang di
sembarang tempat
Ibu tidak tahu
tentang PMS,
pap smear,
narkoba
Ibu belum
menjadi
akseptor KB
Sarana
kesehatan
lingkungan tidak
ada (SPAL,
WC)
7. TABULASI PERUMUSAN MASALAH SEBAGAI BERIKUT
Ibu belum mengerti tentang pap smear/HIV
NO KRETERIA PERHITUNGAN SKOR PEMBENARAN
1. Sifat masalah 2
3
X 1 2
3
Masalah merupakan ancaman
kesehatan bagi keluarga
karena kurangnya
pengetahuan dapat
menimbulkan perilaku yang
tidak sehat yang dapat
menimbulkan gangguan
reproduksi
2. Kemungkinan
masalah untuk
diubah
1
2
X 2 1 Masalah kurangnya
pengetahuan yang akan diatasi
dengan penyuluhan akan sulit
diubah sepenuhnya mengingat
kurangnya informasi yang
dimiliki baik dari media
elektrik maupun petugas
kesehatan
3. Potensi
masalah untuk
dicegah
2
3
X 1 2
3
Masalah dapat dicegah jika
keluarga dapat memanfaatkan
sarana informasi yang ada
4 Penonjolan
masalah
0
2
X 1 0
Masalah sama sekali tidak
diketahui oleh keluarga karena
kurangnya mendapatkan
penyuluhan dari petugas
kesehatan
Jumlah 2
1
3
8. Ibu belum menjadi akseptor KB
NO KRETERIA PERHITUNGAN SKOR PEMBENARAN
1 Sifat masalah 2
3
X 1 2
3
Ancaman kesehatan,dimana ibu
tidak menyadari bila tidak ber KB
dapat terjadi lagi kehamilan
berikutnya
2 Kemungkina
n masalah
dapat diubah
2
2
X 2 2 Masalah dapat diubah jika proses
penyuluhan dan pendekatan
berhasil
3 Potensial
masalah
dapat diubah
3
3
X 1 1 Masalah dapat di ubah dengan
ibu mau ber- KB
4. Penonjolan
masalah
2
2
X 1 1 Jika tidak ber- KB akan hamil
lagi sementara usia anak masih
kecil
Jumlah 2
2
X 1 4
2
3
Kesehatan lingkungan yang kurang
NO KRETERIA PERHITUNGAN SKOR PEMBENARAN
1. Sifat masalah 2
3
X 1 2
3
Ancaman masalah
2. Kemungkinan
masalah
dapat diubah
1
2
X2 2 Masalah hanya diubah
sebagian karena kebiasaan itu
sudah terjadi sejak lama
3. Potensi
masalah
untuk diubah
2
3
X 1 2
3
Masalah dapat dicegah jika
keluarga mempunyai
pengetahuan dan kesadaran
tentang kesehatan lingkungan
4 Penonjolan
masalah
1
2
X 1 1
2
Keluarga dapat merasakan
bahwa lingkungan kotor
merupakan masalah
Jumlah 2
5
6
9. III. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan hasil analisa dan pengumpulan data maka ada beberapa
permasalahan yang timbul dalam keluarga TN. I yang di sebabkan oleh
karena kurangnya informasi baik dari madeia elektrik maupun dari
petugas kesehatan sehingga menimbulkan masalah sebagai berikut :
1. Ibu belum menjadi akseptor KB
2. Kesehatan lingkungan yang kurang.
3. Ibu belum mengerti tentang PMS, PAP SMEAR dan NARKOBA
IV. PRIORITAS MASALAH
Setelah diadakan skoring maka masalah yang diprioritaskan
1. Ibu belum menjadi akseptor KB
2. Kesehatan lingkungan yang kurang.
3. Ibu belum mengerti tentang PMS, pap smear dan narkoba
V. RENCANA ASUHAN
Tujuan :
1. Tujuan jangka panjang
a. Keluarga berencana ( KB)
Untuk menjarangkan kehamilan
b. Kesehatan lingkungan
Untuk meningkatkan status kesehatan keluarga
c. PMS, PAP SMEAR dan NARKOBA
Untuk meningkatkan status kesehatan keluarga
2. Tujuan jangka pendek
a. KB
Ibu dapat menjadi akseptor KB
b. Kesehatan lingkungan
Keluarga dapat membuang air limbah padaa tempat yang
memenuhi syarat kesehatan.
c. PMS, PAP SMEAR dan NARKOBA
Ibu dan keluarga mengerti tentang PMS, PAP SMEAR dan
NARKOBA
10. Tindakan :
a. Keluarga berencana (KB) tanggal 24-12-2013
1. Mengadakan pendekatan kepada keluarga
Hasil : keluarga dapat menerima dengan baik
2. Menjelaskan masalah yang ada pada keluarga daan resiko yang akan
terjadi.
Hasil : ibu mengerti tentang masalah dan risiko yang akan terjadi
3. Memberikan penyuluhan tentang keluarga berencana ( KB )
(dilakukan pada tanggal 25-12-2013)
Hasil : ibu mengerti tentang KB
4. Menganjurkn pada ibu ber KB
Hasil : ibu mau ber KB
5. Menganjurkan padaa ibu untuk tetap makan – makan bergizi seperti
nasi, sayur, ikan, dan telur.
Hasil : ibu mau mengikuti anjuran bidan
6. Memberikan pelayanan KB suntik 3 bulan pada ibu dan memberitahu
tanggaal kunjungan ulang untuk mendapat suntikan tanggal 20 -03-
2013 (pada tanggal 27-12-2013)
Hasil : ibu telah diberikan KB suntik 3 bulan dan memberitahu
kunjungan ulang tanggal 20-03-2014
b. Kesehatan lingkungan pada tanggal 25-12-2013
1. Memberikan penyuluhan tentang pentingnya WC,SPAL
Hasil : keluarga mengerti
2. Menganjurkan pada ibu dan keluarga untuk membuat WC
Hasil : keluarga akan membuat WC
3. Membuat SPAL bersama dengan keluarga. (dilkukan pada tanggal
26-12-2013)
Hasil : SPAL telah dibuat
c. PMS, PAP SMEAR dan NARKOBA (pada tanggal26-12-2013)
1. Membrikan penyuluhan pada ibu dn keluarga tentan PMS. PAP
SMEAR dan NARKOBA
Hasil : keluarga telah mengerti tentang PMS, pap smear dan narkoba
11. PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN
(SOAP)
TANGGAL 24-12-2013
DATA SUBJEKTIF(S)
1.ibu mengatakan belum ber-kB karena anaknya masih kecil
2.ibu mengatakan membuang air limbah di sembarang tempat
3. ibu belum tahu tentang pms,pap smear,dan narkoba
DATA OBJEKTIF(O)
1.keluarga belum mempunyai SPAL
2.pemeriksaan tanda-tanda vital
TD : 100/70 MMHg
N : 80x/menit
P : 20x/ menit
S : 36,5 C
TB : 150 cm
BB : 47cm
ASASMENT(A)
1. Ibu belum menjadi akseptor KB
2. Kesehatan lingkungan yang kurang
3. Ibu belum tau tentang pms, pap smear dan narkoba
PLANNING (P)
Tanggal 24-12-2013 jam 07.00 wita
a. Keluarga berencana (KB) tanggal 24-12-2013
1. Mengadakan pendekatan kepada keluarga
Hasil : keluarga dapat menerima dengan baik
2. Menjelaskan masalah yang ada pada keluarga daan resiko yang
akan terjadi.
Hasil : ibu mengerti tentang masalah dan risiko yang akan terjadi
3. Memberikan penyuluhan tentang keluarga berencana ( KB )
(dilakukan pada tanggal 25-12-2013)
Hasil : ibu mengerti tentang KB
12. 4. Menganjurkn pada ibu ber KB
Hasil : ibu mau ber KB
5. Menganjurkan padaa ibu untuk tetap makan – makan bergizi
seperti nasi, sayur, ikan, dan telur.
Hasil : ibu mau mengikuti anjuran bidan
6. Memberikan pelayanan KB suntik 3 bulan pada ibu dan
memberitahu tanggaal kunjungan ulang untuk mendapat suntikan
tanggal 20 -03-2013 (pada tanggal 27-12-2013)
Hasil : ibu telah diberikan KB suntik 3 bulan dan memberitahu
kunjungan ulang tanggal 20-03-2014
b. Kesehatan lingkungan pada tanggal 25-12-2013
1. Memberikan penyuluhan tentang pentingnya WC,SPAL
Hasil : keluarga mengerti
2. Menganjurkan pada ibu dan keluarga untuk membuat WC
Hasil : keluarga akan membuat WC
3. Membuat SPAL bersama dengan keluarga. (dilkukan pada
tanggal 26-12-2013)
Hasil : SPAL telah dibuat
c. PMS, PAP SMEAR dan NARKOBA (pada tanggal26-12-2013)
1. Membrikan penyuluhan pada ibu dn keluarga tentan PMS.
PAP SMEAR dan NARKOBA
Hasil : keluarga telah mengerti tentang PMS, pap smear dan
narkoba