SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
MAKALAH
PSIKOLOGI OLAHRAGA DAN FILSAFAT
Dosen Pengampau :
Dr. Made Pramono, S.S. M.Hum
Disusun oleh :
Arif Utomo
20060484049
2020B
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
JURUSAN PENDIDIKAN KESEHATAN DAN REKREASI
TAHUN AKADEMIK2020/2021
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun
makalah ini dengan baik dan benar, serta tepat pada waktunya. Dalam makalah ini
saya akan membahas mengenai “PSIKOLOGI OLAHRAGA DAN FILSAFAT “.
Makalah ini telah dibuat dengan sebaik-baik mungkin untuk
menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh
karena itu, saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada dosen
pendamping yang telah membantu untuk membuat judul pada makalah ini.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
masalah ini. Oleh karena itu saya mengundang pembaca untuk memberikan saran
serta kritik yang dapat membangun . Kritik yang membangun dari pembaca sangat
saya harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Madiun, 15 Maret 2021
Arif Utomo
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 2
1.3 Tujuan........................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3
2.1 Deskripsi Aliran/Tokoh................................................................................ 3
2.2 Relevansi Aliran/Tokoh dengan Masalah ..................................................... 4
BAB III PENUTUP................................................................................................. 6
3.1 Kesimpulan ................................................................................................... 6
3.2 Saran.............................................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 7
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesadaran bahwa olahraga merupakan ilmu secara internasional mulai
muncul pertengahan abad 20, dan di Indonesia secara resmi dibakukan melalui
deklarasi ilmu olahraga tahun 1998 Beberapa akademisi dan masyarakat awam
memang masih pesimis terhadap eksistensi ilmu olahraga,khususnya di Indonesia,
terutama dengan melihat kajian dan wacana akademis yang masih sangat terbatas
dan kurang integral. Namun sebagai suatu ilmu baru yang diakui secara luas, ilmu
olahrag berkembang seiring kompleksitas permasalahan yang ada dengan
ketertarikan-ketertarikan ilmiah yang mulai bergairah menunjukkan eksistensi
ilmu baru ini ke arah kemapanan (Pramono, 2003). Ilmu yang dibutuhkan dalam
dunia olahraga adalah psikologi. Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku
manusia dalam hubungannya dengan lingkungannya, mulai dari perilaku
sederhana sampai kompleks. Psikologi olahraga adalah merupakah salah satu
cabang ilmu yang relatif baru, yaitu merupakan salah satu hasil perkembangan
dari psikologi. Hal ini dapat dijelaskan bahwa sejak akhir abab ke-19 para ahli
psikologi telah berusaha menerapkan hasil-hasil penelitian psikologi ke dalam
kehidupan sehari-hari. Selanjutnya tumbuh dan berkembang apa yang disebut
sebagai psikologi terapan (applied psychology) di berbagai bidang, termasuk salah
satunya adalah dalambidang olahraga.
Ilmu psikologi yang diterapkan ke dalam bidang olah raga yang selalu
dikenal sebagai psikologi olahraga. Penerapan psikologi ke dalam bidang olahraga
ini adalah untuk membantu agar bakat olahraga yang ada dalam diri seseorang
dapat dikembangkan sebaik-baiknya tanpa adanya hambatan dan faktor-faktor
yang ada dalam kepribadiannya. Dengan kata lain, tujuan umum dari psikologi
olahraga adalah untuk mebantu seseorang agar dapat menampilkan prestasi
optimal, yang lebih baik dari sebelumnya.
Psikologi Olahraga mengandung dimensi tindakan dan perilaku manusia,
dimana komponenkomponen motorik, kognitif, dan afektif amat berperan dalam
menghasilkan berbagai pola gerak yang berbeda. Psikologi olahraga mempelajari
2
berbagai kenyataan psikologis yang dihadapi seseorang dalam konteks kegiatan
berolahraga.
1.2 Rumusan Masalah
1. Dalam konteks apa saja ilmu keolahragaan dapat dikatakan ilmu yang
mandiri?
1.3 Tujuan
1. untuk mengetahui kriteria ilmu keolahragaan agar dapat dikatakan ilmu
yang mandiri
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Deskripsi Aliran/Tokoh
Pemikiran-pemikirannya juga dipengaruhi oleh tokoh-tokoh yang sempat
ia temui dalam hidupnya, seperti Richard Wagner, Bismarck, Freud dan Darwin.
Hal ini dikarenakan oleh ketertarikannya terhadap filologi yang bercerita tentang
legenda legenda Yunani. Sehingga Nitzsche mengagumi Richard Wagner yang
ikut mempengaruhi gaya filsafatnya. Pemikiran Nietzsche yang pertama adalah
mengenai hidup adalah sebuah penderitaan.kebenciannya terhadap hokum dan
ketidak mampuannya menghormati hukum yang menyebabkan Saulus menjadi
Paulus dan menemukan penebusan agung dari dosa asal dengan mengeksploitasi
wafat Yesus. Oleh karena hal tersebut, maka moral kristianitas digantikan oleh
moral yang berdasar pada kebikan umum. Pemikiran Nietzsche yang lain adalah
mengenai prinsip dalam kehidupan.
Jika manusia melawan realitas maka kehidupannya akan menderita karena
terkadang manusia memiliki keinginan yang berlawanan dengan realitas.Apabila
keinginan itu terus dipaksakan, maka manusia harus melawan realitas, sedangkan
menurut Nietzsche yang terjadi tidak dapat dihindari. Dengan dua prinsip tersebut
maka manusia dapat hidup menjadi manusia yang kuat dalam menghadapi hidup
yang merupakan penderitaan. Pemikiran ini muncul dengan dipicu oleh
kemunculan teori Darwin yang membenarkan tentang kemenangan kaum kuat
atas kaum lemah dalam pergulatan demi eksistensi. Selain keinginan untuk
berkuasa, Nietzsche juga menyatakan bahwa kelas-kelas sosial dalam masyarakat
pada akhirnya akan menjadi sejajar, tidak da yang lebih tinggi dan tidak ada yang
lebih rendah.
Nihilisme adalah keinginan untuk ketiadaan, yang artinya menghapuskan
perbedaan antar kelas dan jenis kelamin. Kekuatan menurut Nietzsche adalah
hukum dari suatu masyarakat yang ‘sehat’. Sedangkan pengulangan abadi
menurut Nietzsche adalah mengenai kehidupan ini yang sebenarnya terus
berulang dari masa ke masa.
4
2.2 Relevansi Aliran/Tokoh dengan Masalah
kacaukan dengan tema lain. Ini tidak hanya tentang latihan demi
kesehatan. Tidak hanya permainan untuk hiburan, atau menghabiskan waktu
luang, atau untuk kombinasi dari masud social dan rekreasional. Olahraga adalah
aktivitas yang memiliki akar eksistensi ontologism sangat alami, yang dapat
diamati sejak bayi dalam kandungan sampai dengan bentuk-bentuk gerakan
terlatih. Olahraga juga adalah permainan, senada dengan eksistensi manusiawi
sebagai makhluk bermain.
Seminar ini mampu melahirkan kesepakatan tentang pendefinisian
pengertian olahraga yang dikenal dengan nama Deklarasi Surabaya 1998 tentang
Ilmu Keolahragaan, sebagai jawaban bahwa olahraga merupakan ilmu yang
mandiri. Sebagai ilmu yang mandiri, olahraga harus dapat memenuhi 3 kriteria:
obyek, metode dan pengorganisasian yang khas, dan ini dicakup dalam paparan
tentang ontologi, epistemologi dan aksiologi . Dari sini, filsafat ilmu muncul
sebagai suatu kebutuhan.
Beberapa akademisi dan masyarakat pada umumnya masih kurang yakin
terhadap eksistensi ilmu olahraga, khususnya di Indonesia, terutama dengan
melihat kajian dan wacana akademis yang masih sangat terbatas dan kurang
integral. Namun sebagai suatu ilmu baru yang diakui secara luas, ilmu olahraga
berkembang seiring kompleksitas permasalahan yang ada dengan
keterkaitanketerkaitan ilmiah yang mulai bergairah menunjukkan eksistensi ilmu
baru ini ke arah kemapanan.
Filsafat, dalam hal ini dianggap memiliki tanggung jawab penting dalam
mempersatukan berbagai kajian ilmu untuk dirumuskan secara terpadau dan
mengakar menuju ilmu olahraga dalam tiga dimensi ilmiahnya yang kokoh dan
sejajar dengan ilmuilmu lainnya.
Aspek pertama, ontologi, setidaknya dapat dirunut dari obyek studi ilmu
keolahragaan yang unik dan tidak dikaji ilmu lain. Sebagai rumusan awal,
UNESCO mendefinisikan olahraga sebagai «setiap aktivitas fisik berupa
permainan yang berisikan perjuangan melawan unsur-unsur alam, orang lain,
ataupun diri sendiri». Sedangkan Dewan Eropa merumuskan olahraga sebagai
«aktivitas spontan, bebas dan dilaksanakan dalam waktu luang». Definisi terakhir
5
ini merupakan cikal bakal panji olahraga di dunia «Sport for All» dan di Indonesia
tahun 1983, «memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat».
Inquiry bahwa semakin banyak renungan filosofis yang mengarahkan
keingintahuan mendalam dan keterpesonaan terhadap olahraga, memiliki daya
prediktif, persuasif dan benar adanya. Ini perlu dimaknai secara operasional-
ilmiah. Sampai dengan abad 21 ini, fenomena signifikansi dan kejelasan
transkultural dari olahraga menempati salah satu koridor akademis ilmiah yang
membutuhkan lebih banyak penggagas dan kreator ide.Seperti dijelaskan pada bab
sebelumnya bahwa aliran eksistensialisme dimana Friederich Nietzsche
merupakan salah satu filsuf kontroversial yang menjadi penyumbang tidak
langsung tentang kaitan pemikiran filsafat dan ilmu keolahragaan.
Perspektif naturalistik Nietzsche ini menjelaskan mengapa banyak orang
menyukai permainan dan menyaksikan pertandingan olahraga, dan kenapa hal-hal
tersebut dapat dianggap memiliki nilai dan manfaat yang besar. Pertunjukan
atletik adalah penampilan dan proses produksi makna cultural penting. Selain itu,
olahraga dapat dipahami sebagai tontonan publik yang mendramatisir
keterbatasan dunia yang hidup, prestasi teatrikal dari keadaan umat manusia,
pengejaran, perjuangan-perjuangan sukses dan gagal. Dari sudut pandang
pengembangan sumber daya manusia, sudah jelas bahwa olahraga dapat
menanamkan kebajikan-kebajikan tertentu dalam keikutsertaan disiplin, kerja tim,
keberania dan intelegensi praktis.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Meskipun ilmu olahraga merupakan ilmu yang baru diakui secara luas,
namun ilmu olahragadapat berkembang seiring kompleksitas permasalah yang ada
dengan ketertarikan ilmiah ke arah yangkemapanan. Dimana filsama dapat
memberikan kerangka berpikir yang sistematis, logi, dan rasional bagi para
psikolog. Dimanasalah satu cabang filsafat yang mempengaruhi psikolog adalah
eksistensialisme dengan tokohnyaadalah Soren Kierkegaard, Friedrich Nietzsche,
Victor Frankl, Jean-Paul Sartre, dan Rollo May.Eksistensialisme merupakan
cabang filsafat yang mereflesikan manusia selalu bereksitensi di dalam hidupnya.
Banyaknya pembahasan yang mencoba menyatukan disiplin ilmu untuk
memaknai dasar-dasar teoretis ilmu keolahragaan sebagai ilmu baru memang
sudah ada dan dalam hal digunakan sebagai bahan referensi. Meskipun banyak
kontroversi mengenai ilmu keolahragaan yang dijadikan suatu ilmu yang mandiri
sudah mulai surut, namun tantangan yang muncul kemudian sebagai kompensasi
eksistensi ilmu keolahragaan.
3.2 Saran
Sebagai penulis saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan di
dalam membuat makalah ini. Untuk kedepannya penulis akan menjelaskan secara
detail dari sumber yang lebih banyak dan lebih jelas.
7
DAFTAR PUSTAKA
Anshel, M. H. (1991). Dictionary of the sport and exercise sciences. Champaign,
Illinois: HumanKinetics Books.
Gunarsa, S. D. (2004). Psikologi olahraga prestasi. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Hyland, D. A. (1990, Philosophy of sport. New York: Paragon House,.
Komisi Disiplin Ilmu Keolahragaan. (2000). Ilmu Keolahragaan dan Rencana
Pengembangannya.
Jakarta: Depdiknas.
Mieth, D. (1989). The ethics of sport, dalam Concilium.
Panitia Seminar dan Lokakarya Nasional Ilmu Keolahragaan. (1998). Deklarasi
Ilmu Keolahragaan
dan Hasil Rumusan Seminar dan Lokakarya Nasional Ilmu Keolahragaan. 6-7
September
1998. Jakarta.
Pramono, M. (2003). Dasar-dasar filosofis Ilmu Keolahragaan. Jurnal Filsafat,
34(2).
Rusli, L., & Sumardianto. (2000). Filsafat olahraga, Depdiknas, Jakarta.
Shinabargar, N. (1989). Sexism and Sport: A Feminist Critique, dalam Concilium.
Schat, R. (1998). Nietzsche and Sport. dalam International Studies and
Philosophy.
Weiss, P. (1969). Sport: A philosophy inquiry. California: Southern Illinois
University Press.

More Related Content

What's hot

Per 11 dimensi kajian ilmu (aksiologi)
Per 11 dimensi kajian ilmu (aksiologi)Per 11 dimensi kajian ilmu (aksiologi)
Per 11 dimensi kajian ilmu (aksiologi)Handoko Wardana
 
Kelompok filsafat
Kelompok filsafatKelompok filsafat
Kelompok filsafatfarik aziz
 
Makalah berbagai pendekatan studi islam
Makalah berbagai pendekatan studi islamMakalah berbagai pendekatan studi islam
Makalah berbagai pendekatan studi islamAmalia Damayanti
 
Konsep kebutuhan dasar manusia
Konsep kebutuhan dasar manusiaKonsep kebutuhan dasar manusia
Konsep kebutuhan dasar manusiapjj_kemenkes
 
Makalah hubungan filsafat dengan ilmu nurhalima s.
Makalah hubungan filsafat dengan ilmu nurhalima s.Makalah hubungan filsafat dengan ilmu nurhalima s.
Makalah hubungan filsafat dengan ilmu nurhalima s.Septian Muna Barakati
 
Tugas_Filsafat_Prinsip-Prinsip_Metodologi_Filsafat_Ilmu_16060484073_2016B
Tugas_Filsafat_Prinsip-Prinsip_Metodologi_Filsafat_Ilmu_16060484073_2016BTugas_Filsafat_Prinsip-Prinsip_Metodologi_Filsafat_Ilmu_16060484073_2016B
Tugas_Filsafat_Prinsip-Prinsip_Metodologi_Filsafat_Ilmu_16060484073_2016Bfahmi firdaus
 
30246-121249-1-PB (1).pdf
30246-121249-1-PB (1).pdf30246-121249-1-PB (1).pdf
30246-121249-1-PB (1).pdfRoida1
 
Metodologi Studi Islam
Metodologi Studi IslamMetodologi Studi Islam
Metodologi Studi IslamAlamsyah Hsb
 
Etika dan akhidah beragama dengan kesehatan
Etika dan akhidah beragama dengan kesehatanEtika dan akhidah beragama dengan kesehatan
Etika dan akhidah beragama dengan kesehatanpjj_kemenkes
 
Etika dan akhidah beragama dengan kesehatan
Etika dan akhidah beragama dengan kesehatanEtika dan akhidah beragama dengan kesehatan
Etika dan akhidah beragama dengan kesehatanpjj_kemenkes
 
Pendekatan sosiologis-studi-islam
Pendekatan sosiologis-studi-islamPendekatan sosiologis-studi-islam
Pendekatan sosiologis-studi-islamsemangatbaru85
 
Pancasila (Filsafat Nilai Pancasila)
Pancasila (Filsafat Nilai Pancasila)Pancasila (Filsafat Nilai Pancasila)
Pancasila (Filsafat Nilai Pancasila)Kiki Zakiyah
 
filsafat tanggungjawab moral
filsafat tanggungjawab moralfilsafat tanggungjawab moral
filsafat tanggungjawab moralYuliaLian
 
Makalah pendekatan teks studi islam
Makalah pendekatan teks studi islamMakalah pendekatan teks studi islam
Makalah pendekatan teks studi islamRifiani Zemi
 
Psikologi umum Holistik dan Humanistik
Psikologi umum Holistik dan HumanistikPsikologi umum Holistik dan Humanistik
Psikologi umum Holistik dan Humanistikcahya ningsih
 
Pancasila sebagai-sistem-filsafat (p5)
Pancasila sebagai-sistem-filsafat (p5)Pancasila sebagai-sistem-filsafat (p5)
Pancasila sebagai-sistem-filsafat (p5)ahmad sururi
 
Paper lengkap sosiologi pendidikan sebagai ilmu murni&ilmu ;terapan
Paper  lengkap sosiologi  pendidikan sebagai ilmu  murni&ilmu ;terapanPaper  lengkap sosiologi  pendidikan sebagai ilmu  murni&ilmu ;terapan
Paper lengkap sosiologi pendidikan sebagai ilmu murni&ilmu ;terapanDadang DjokoKaryanto
 

What's hot (20)

Per 11 dimensi kajian ilmu (aksiologi)
Per 11 dimensi kajian ilmu (aksiologi)Per 11 dimensi kajian ilmu (aksiologi)
Per 11 dimensi kajian ilmu (aksiologi)
 
Kelompok filsafat
Kelompok filsafatKelompok filsafat
Kelompok filsafat
 
1111111111
11111111111111111111
1111111111
 
Makalah berbagai pendekatan studi islam
Makalah berbagai pendekatan studi islamMakalah berbagai pendekatan studi islam
Makalah berbagai pendekatan studi islam
 
Konsep kebutuhan dasar manusia
Konsep kebutuhan dasar manusiaKonsep kebutuhan dasar manusia
Konsep kebutuhan dasar manusia
 
Teori humanistic dan filosofinya
Teori humanistic dan filosofinyaTeori humanistic dan filosofinya
Teori humanistic dan filosofinya
 
Makalah hubungan filsafat dengan ilmu nurhalima s.
Makalah hubungan filsafat dengan ilmu nurhalima s.Makalah hubungan filsafat dengan ilmu nurhalima s.
Makalah hubungan filsafat dengan ilmu nurhalima s.
 
Tugas_Filsafat_Prinsip-Prinsip_Metodologi_Filsafat_Ilmu_16060484073_2016B
Tugas_Filsafat_Prinsip-Prinsip_Metodologi_Filsafat_Ilmu_16060484073_2016BTugas_Filsafat_Prinsip-Prinsip_Metodologi_Filsafat_Ilmu_16060484073_2016B
Tugas_Filsafat_Prinsip-Prinsip_Metodologi_Filsafat_Ilmu_16060484073_2016B
 
30246-121249-1-PB (1).pdf
30246-121249-1-PB (1).pdf30246-121249-1-PB (1).pdf
30246-121249-1-PB (1).pdf
 
Metodologi Studi Islam
Metodologi Studi IslamMetodologi Studi Islam
Metodologi Studi Islam
 
Etika dan akhidah beragama dengan kesehatan
Etika dan akhidah beragama dengan kesehatanEtika dan akhidah beragama dengan kesehatan
Etika dan akhidah beragama dengan kesehatan
 
Pendekatan Studi Islam
Pendekatan Studi IslamPendekatan Studi Islam
Pendekatan Studi Islam
 
Etika dan akhidah beragama dengan kesehatan
Etika dan akhidah beragama dengan kesehatanEtika dan akhidah beragama dengan kesehatan
Etika dan akhidah beragama dengan kesehatan
 
Pendekatan sosiologis-studi-islam
Pendekatan sosiologis-studi-islamPendekatan sosiologis-studi-islam
Pendekatan sosiologis-studi-islam
 
Pancasila (Filsafat Nilai Pancasila)
Pancasila (Filsafat Nilai Pancasila)Pancasila (Filsafat Nilai Pancasila)
Pancasila (Filsafat Nilai Pancasila)
 
filsafat tanggungjawab moral
filsafat tanggungjawab moralfilsafat tanggungjawab moral
filsafat tanggungjawab moral
 
Makalah pendekatan teks studi islam
Makalah pendekatan teks studi islamMakalah pendekatan teks studi islam
Makalah pendekatan teks studi islam
 
Psikologi umum Holistik dan Humanistik
Psikologi umum Holistik dan HumanistikPsikologi umum Holistik dan Humanistik
Psikologi umum Holistik dan Humanistik
 
Pancasila sebagai-sistem-filsafat (p5)
Pancasila sebagai-sistem-filsafat (p5)Pancasila sebagai-sistem-filsafat (p5)
Pancasila sebagai-sistem-filsafat (p5)
 
Paper lengkap sosiologi pendidikan sebagai ilmu murni&ilmu ;terapan
Paper  lengkap sosiologi  pendidikan sebagai ilmu  murni&ilmu ;terapanPaper  lengkap sosiologi  pendidikan sebagai ilmu  murni&ilmu ;terapan
Paper lengkap sosiologi pendidikan sebagai ilmu murni&ilmu ;terapan
 

Similar to Arif utomo 049 2020_b_riview jurnal 5

Pemikiran filsafat hegel yang berkaitan dengan Olahraga
Pemikiran filsafat hegel yang berkaitan dengan OlahragaPemikiran filsafat hegel yang berkaitan dengan Olahraga
Pemikiran filsafat hegel yang berkaitan dengan OlahragaAulia Pradina
 
Makalah Filsafat Olahraga M Rifqi Agytya Wibowo.docx
Makalah Filsafat Olahraga M Rifqi Agytya Wibowo.docxMakalah Filsafat Olahraga M Rifqi Agytya Wibowo.docx
Makalah Filsafat Olahraga M Rifqi Agytya Wibowo.docxYanuarAndiPratama
 
Makalah (filsafat olga)
Makalah (filsafat olga)Makalah (filsafat olga)
Makalah (filsafat olga)Tobi Dwi
 
PPT FILSAFAT OLAHRAGA
PPT FILSAFAT OLAHRAGAPPT FILSAFAT OLAHRAGA
PPT FILSAFAT OLAHRAGAAchmady1
 
FILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docx
FILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docxFILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docx
FILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docxLisdaPuspaawaliaj1
 
FILSAFAT FILSAFAT ILMU dan FILSAFAT OLAHRAGA kelompok 5.pptx
FILSAFAT FILSAFAT ILMU dan FILSAFAT OLAHRAGA kelompok 5.pptxFILSAFAT FILSAFAT ILMU dan FILSAFAT OLAHRAGA kelompok 5.pptx
FILSAFAT FILSAFAT ILMU dan FILSAFAT OLAHRAGA kelompok 5.pptxtegarn-3
 
Makalah jurnal 2
Makalah jurnal 2Makalah jurnal 2
Makalah jurnal 2DimasSuudi
 
MAKALAH REVIEW JURNAL INTERNASIONAL
MAKALAH REVIEW JURNAL INTERNASIONAL MAKALAH REVIEW JURNAL INTERNASIONAL
MAKALAH REVIEW JURNAL INTERNASIONAL FayzaWibisono
 
Filsafat olahraga review s2 miftachul amiruddin_ 21070805029_ 2021 b
Filsafat olahraga review  s2 miftachul amiruddin_ 21070805029_ 2021 bFilsafat olahraga review  s2 miftachul amiruddin_ 21070805029_ 2021 b
Filsafat olahraga review s2 miftachul amiruddin_ 21070805029_ 2021 bMiftachulAmiruddin
 
Fajar Aulia Rahmawati "Review 5 Jurnal SPORT PHILOSOPHY"
Fajar Aulia Rahmawati "Review 5 Jurnal SPORT PHILOSOPHY"Fajar Aulia Rahmawati "Review 5 Jurnal SPORT PHILOSOPHY"
Fajar Aulia Rahmawati "Review 5 Jurnal SPORT PHILOSOPHY"FajarAuliaRahmawati
 
makalah pendidikan pancasila
makalah pendidikan pancasila makalah pendidikan pancasila
makalah pendidikan pancasila pelikpernandesps
 
Nahriyah salsabilah 2020 b_075_makalah reviuw 3
Nahriyah salsabilah 2020 b_075_makalah reviuw 3Nahriyah salsabilah 2020 b_075_makalah reviuw 3
Nahriyah salsabilah 2020 b_075_makalah reviuw 3NahriyahSalsabilah
 
FILSAFAT PENDIDIKAN OLAHRAGA : ISU UTAMA DAN METODOLOGI OLEH IMANUELE ISIDORI
FILSAFAT PENDIDIKAN OLAHRAGA : ISU UTAMA DAN METODOLOGI OLEH IMANUELE ISIDORIFILSAFAT PENDIDIKAN OLAHRAGA : ISU UTAMA DAN METODOLOGI OLEH IMANUELE ISIDORI
FILSAFAT PENDIDIKAN OLAHRAGA : ISU UTAMA DAN METODOLOGI OLEH IMANUELE ISIDORIMohamadSaputra1
 
Review jurnal a hermeneutical analysis of the internalist approachin the phil...
Review jurnal a hermeneutical analysis of the internalist approachin the phil...Review jurnal a hermeneutical analysis of the internalist approachin the phil...
Review jurnal a hermeneutical analysis of the internalist approachin the phil...HestyOliviaSafitri
 

Similar to Arif utomo 049 2020_b_riview jurnal 5 (20)

Review jurnal 3
Review jurnal 3Review jurnal 3
Review jurnal 3
 
Pemikiran filsafat hegel yang berkaitan dengan Olahraga
Pemikiran filsafat hegel yang berkaitan dengan OlahragaPemikiran filsafat hegel yang berkaitan dengan Olahraga
Pemikiran filsafat hegel yang berkaitan dengan Olahraga
 
Makalah Filsafat Olahraga M Rifqi Agytya Wibowo.docx
Makalah Filsafat Olahraga M Rifqi Agytya Wibowo.docxMakalah Filsafat Olahraga M Rifqi Agytya Wibowo.docx
Makalah Filsafat Olahraga M Rifqi Agytya Wibowo.docx
 
Makalah (filsafat olga)
Makalah (filsafat olga)Makalah (filsafat olga)
Makalah (filsafat olga)
 
PPT FILSAFAT OLAHRAGA
PPT FILSAFAT OLAHRAGAPPT FILSAFAT OLAHRAGA
PPT FILSAFAT OLAHRAGA
 
FIILSAFAT.pptx
FIILSAFAT.pptxFIILSAFAT.pptx
FIILSAFAT.pptx
 
FILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docx
FILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docxFILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docx
FILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docx
 
Kata pengantar filsafat
Kata pengantar filsafatKata pengantar filsafat
Kata pengantar filsafat
 
Kata pengantar filsafat
Kata pengantar filsafatKata pengantar filsafat
Kata pengantar filsafat
 
Literasi jasmani
Literasi jasmaniLiterasi jasmani
Literasi jasmani
 
FILSAFAT FILSAFAT ILMU dan FILSAFAT OLAHRAGA kelompok 5.pptx
FILSAFAT FILSAFAT ILMU dan FILSAFAT OLAHRAGA kelompok 5.pptxFILSAFAT FILSAFAT ILMU dan FILSAFAT OLAHRAGA kelompok 5.pptx
FILSAFAT FILSAFAT ILMU dan FILSAFAT OLAHRAGA kelompok 5.pptx
 
Makalah jurnal 2
Makalah jurnal 2Makalah jurnal 2
Makalah jurnal 2
 
MAKALAH REVIEW JURNAL INTERNASIONAL
MAKALAH REVIEW JURNAL INTERNASIONAL MAKALAH REVIEW JURNAL INTERNASIONAL
MAKALAH REVIEW JURNAL INTERNASIONAL
 
Filsafat olahraga review s2 miftachul amiruddin_ 21070805029_ 2021 b
Filsafat olahraga review  s2 miftachul amiruddin_ 21070805029_ 2021 bFilsafat olahraga review  s2 miftachul amiruddin_ 21070805029_ 2021 b
Filsafat olahraga review s2 miftachul amiruddin_ 21070805029_ 2021 b
 
Fajar Aulia Rahmawati "Review 5 Jurnal SPORT PHILOSOPHY"
Fajar Aulia Rahmawati "Review 5 Jurnal SPORT PHILOSOPHY"Fajar Aulia Rahmawati "Review 5 Jurnal SPORT PHILOSOPHY"
Fajar Aulia Rahmawati "Review 5 Jurnal SPORT PHILOSOPHY"
 
makalah pendidikan pancasila
makalah pendidikan pancasila makalah pendidikan pancasila
makalah pendidikan pancasila
 
Nahriyah salsabilah 2020 b_075_makalah reviuw 3
Nahriyah salsabilah 2020 b_075_makalah reviuw 3Nahriyah salsabilah 2020 b_075_makalah reviuw 3
Nahriyah salsabilah 2020 b_075_makalah reviuw 3
 
Makalah filsafat hasbi
Makalah filsafat hasbiMakalah filsafat hasbi
Makalah filsafat hasbi
 
FILSAFAT PENDIDIKAN OLAHRAGA : ISU UTAMA DAN METODOLOGI OLEH IMANUELE ISIDORI
FILSAFAT PENDIDIKAN OLAHRAGA : ISU UTAMA DAN METODOLOGI OLEH IMANUELE ISIDORIFILSAFAT PENDIDIKAN OLAHRAGA : ISU UTAMA DAN METODOLOGI OLEH IMANUELE ISIDORI
FILSAFAT PENDIDIKAN OLAHRAGA : ISU UTAMA DAN METODOLOGI OLEH IMANUELE ISIDORI
 
Review jurnal a hermeneutical analysis of the internalist approachin the phil...
Review jurnal a hermeneutical analysis of the internalist approachin the phil...Review jurnal a hermeneutical analysis of the internalist approachin the phil...
Review jurnal a hermeneutical analysis of the internalist approachin the phil...
 

Arif utomo 049 2020_b_riview jurnal 5

  • 1. MAKALAH PSIKOLOGI OLAHRAGA DAN FILSAFAT Dosen Pengampau : Dr. Made Pramono, S.S. M.Hum Disusun oleh : Arif Utomo 20060484049 2020B UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN JURUSAN PENDIDIKAN KESEHATAN DAN REKREASI TAHUN AKADEMIK2020/2021
  • 2. ii KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini dengan baik dan benar, serta tepat pada waktunya. Dalam makalah ini saya akan membahas mengenai “PSIKOLOGI OLAHRAGA DAN FILSAFAT “. Makalah ini telah dibuat dengan sebaik-baik mungkin untuk menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada dosen pendamping yang telah membantu untuk membuat judul pada makalah ini. Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada masalah ini. Oleh karena itu saya mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun . Kritik yang membangun dari pembaca sangat saya harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Madiun, 15 Maret 2021 Arif Utomo
  • 3. iii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR..............................................................................................ii DAFTAR ISI...........................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang............................................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 2 1.3 Tujuan........................................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3 2.1 Deskripsi Aliran/Tokoh................................................................................ 3 2.2 Relevansi Aliran/Tokoh dengan Masalah ..................................................... 4 BAB III PENUTUP................................................................................................. 6 3.1 Kesimpulan ................................................................................................... 6 3.2 Saran.............................................................................................................. 6 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 7
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesadaran bahwa olahraga merupakan ilmu secara internasional mulai muncul pertengahan abad 20, dan di Indonesia secara resmi dibakukan melalui deklarasi ilmu olahraga tahun 1998 Beberapa akademisi dan masyarakat awam memang masih pesimis terhadap eksistensi ilmu olahraga,khususnya di Indonesia, terutama dengan melihat kajian dan wacana akademis yang masih sangat terbatas dan kurang integral. Namun sebagai suatu ilmu baru yang diakui secara luas, ilmu olahrag berkembang seiring kompleksitas permasalahan yang ada dengan ketertarikan-ketertarikan ilmiah yang mulai bergairah menunjukkan eksistensi ilmu baru ini ke arah kemapanan (Pramono, 2003). Ilmu yang dibutuhkan dalam dunia olahraga adalah psikologi. Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam hubungannya dengan lingkungannya, mulai dari perilaku sederhana sampai kompleks. Psikologi olahraga adalah merupakah salah satu cabang ilmu yang relatif baru, yaitu merupakan salah satu hasil perkembangan dari psikologi. Hal ini dapat dijelaskan bahwa sejak akhir abab ke-19 para ahli psikologi telah berusaha menerapkan hasil-hasil penelitian psikologi ke dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya tumbuh dan berkembang apa yang disebut sebagai psikologi terapan (applied psychology) di berbagai bidang, termasuk salah satunya adalah dalambidang olahraga. Ilmu psikologi yang diterapkan ke dalam bidang olah raga yang selalu dikenal sebagai psikologi olahraga. Penerapan psikologi ke dalam bidang olahraga ini adalah untuk membantu agar bakat olahraga yang ada dalam diri seseorang dapat dikembangkan sebaik-baiknya tanpa adanya hambatan dan faktor-faktor yang ada dalam kepribadiannya. Dengan kata lain, tujuan umum dari psikologi olahraga adalah untuk mebantu seseorang agar dapat menampilkan prestasi optimal, yang lebih baik dari sebelumnya. Psikologi Olahraga mengandung dimensi tindakan dan perilaku manusia, dimana komponenkomponen motorik, kognitif, dan afektif amat berperan dalam menghasilkan berbagai pola gerak yang berbeda. Psikologi olahraga mempelajari
  • 5. 2 berbagai kenyataan psikologis yang dihadapi seseorang dalam konteks kegiatan berolahraga. 1.2 Rumusan Masalah 1. Dalam konteks apa saja ilmu keolahragaan dapat dikatakan ilmu yang mandiri? 1.3 Tujuan 1. untuk mengetahui kriteria ilmu keolahragaan agar dapat dikatakan ilmu yang mandiri
  • 6. 3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Deskripsi Aliran/Tokoh Pemikiran-pemikirannya juga dipengaruhi oleh tokoh-tokoh yang sempat ia temui dalam hidupnya, seperti Richard Wagner, Bismarck, Freud dan Darwin. Hal ini dikarenakan oleh ketertarikannya terhadap filologi yang bercerita tentang legenda legenda Yunani. Sehingga Nitzsche mengagumi Richard Wagner yang ikut mempengaruhi gaya filsafatnya. Pemikiran Nietzsche yang pertama adalah mengenai hidup adalah sebuah penderitaan.kebenciannya terhadap hokum dan ketidak mampuannya menghormati hukum yang menyebabkan Saulus menjadi Paulus dan menemukan penebusan agung dari dosa asal dengan mengeksploitasi wafat Yesus. Oleh karena hal tersebut, maka moral kristianitas digantikan oleh moral yang berdasar pada kebikan umum. Pemikiran Nietzsche yang lain adalah mengenai prinsip dalam kehidupan. Jika manusia melawan realitas maka kehidupannya akan menderita karena terkadang manusia memiliki keinginan yang berlawanan dengan realitas.Apabila keinginan itu terus dipaksakan, maka manusia harus melawan realitas, sedangkan menurut Nietzsche yang terjadi tidak dapat dihindari. Dengan dua prinsip tersebut maka manusia dapat hidup menjadi manusia yang kuat dalam menghadapi hidup yang merupakan penderitaan. Pemikiran ini muncul dengan dipicu oleh kemunculan teori Darwin yang membenarkan tentang kemenangan kaum kuat atas kaum lemah dalam pergulatan demi eksistensi. Selain keinginan untuk berkuasa, Nietzsche juga menyatakan bahwa kelas-kelas sosial dalam masyarakat pada akhirnya akan menjadi sejajar, tidak da yang lebih tinggi dan tidak ada yang lebih rendah. Nihilisme adalah keinginan untuk ketiadaan, yang artinya menghapuskan perbedaan antar kelas dan jenis kelamin. Kekuatan menurut Nietzsche adalah hukum dari suatu masyarakat yang ‘sehat’. Sedangkan pengulangan abadi menurut Nietzsche adalah mengenai kehidupan ini yang sebenarnya terus berulang dari masa ke masa.
  • 7. 4 2.2 Relevansi Aliran/Tokoh dengan Masalah kacaukan dengan tema lain. Ini tidak hanya tentang latihan demi kesehatan. Tidak hanya permainan untuk hiburan, atau menghabiskan waktu luang, atau untuk kombinasi dari masud social dan rekreasional. Olahraga adalah aktivitas yang memiliki akar eksistensi ontologism sangat alami, yang dapat diamati sejak bayi dalam kandungan sampai dengan bentuk-bentuk gerakan terlatih. Olahraga juga adalah permainan, senada dengan eksistensi manusiawi sebagai makhluk bermain. Seminar ini mampu melahirkan kesepakatan tentang pendefinisian pengertian olahraga yang dikenal dengan nama Deklarasi Surabaya 1998 tentang Ilmu Keolahragaan, sebagai jawaban bahwa olahraga merupakan ilmu yang mandiri. Sebagai ilmu yang mandiri, olahraga harus dapat memenuhi 3 kriteria: obyek, metode dan pengorganisasian yang khas, dan ini dicakup dalam paparan tentang ontologi, epistemologi dan aksiologi . Dari sini, filsafat ilmu muncul sebagai suatu kebutuhan. Beberapa akademisi dan masyarakat pada umumnya masih kurang yakin terhadap eksistensi ilmu olahraga, khususnya di Indonesia, terutama dengan melihat kajian dan wacana akademis yang masih sangat terbatas dan kurang integral. Namun sebagai suatu ilmu baru yang diakui secara luas, ilmu olahraga berkembang seiring kompleksitas permasalahan yang ada dengan keterkaitanketerkaitan ilmiah yang mulai bergairah menunjukkan eksistensi ilmu baru ini ke arah kemapanan. Filsafat, dalam hal ini dianggap memiliki tanggung jawab penting dalam mempersatukan berbagai kajian ilmu untuk dirumuskan secara terpadau dan mengakar menuju ilmu olahraga dalam tiga dimensi ilmiahnya yang kokoh dan sejajar dengan ilmuilmu lainnya. Aspek pertama, ontologi, setidaknya dapat dirunut dari obyek studi ilmu keolahragaan yang unik dan tidak dikaji ilmu lain. Sebagai rumusan awal, UNESCO mendefinisikan olahraga sebagai «setiap aktivitas fisik berupa permainan yang berisikan perjuangan melawan unsur-unsur alam, orang lain, ataupun diri sendiri». Sedangkan Dewan Eropa merumuskan olahraga sebagai «aktivitas spontan, bebas dan dilaksanakan dalam waktu luang». Definisi terakhir
  • 8. 5 ini merupakan cikal bakal panji olahraga di dunia «Sport for All» dan di Indonesia tahun 1983, «memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat». Inquiry bahwa semakin banyak renungan filosofis yang mengarahkan keingintahuan mendalam dan keterpesonaan terhadap olahraga, memiliki daya prediktif, persuasif dan benar adanya. Ini perlu dimaknai secara operasional- ilmiah. Sampai dengan abad 21 ini, fenomena signifikansi dan kejelasan transkultural dari olahraga menempati salah satu koridor akademis ilmiah yang membutuhkan lebih banyak penggagas dan kreator ide.Seperti dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa aliran eksistensialisme dimana Friederich Nietzsche merupakan salah satu filsuf kontroversial yang menjadi penyumbang tidak langsung tentang kaitan pemikiran filsafat dan ilmu keolahragaan. Perspektif naturalistik Nietzsche ini menjelaskan mengapa banyak orang menyukai permainan dan menyaksikan pertandingan olahraga, dan kenapa hal-hal tersebut dapat dianggap memiliki nilai dan manfaat yang besar. Pertunjukan atletik adalah penampilan dan proses produksi makna cultural penting. Selain itu, olahraga dapat dipahami sebagai tontonan publik yang mendramatisir keterbatasan dunia yang hidup, prestasi teatrikal dari keadaan umat manusia, pengejaran, perjuangan-perjuangan sukses dan gagal. Dari sudut pandang pengembangan sumber daya manusia, sudah jelas bahwa olahraga dapat menanamkan kebajikan-kebajikan tertentu dalam keikutsertaan disiplin, kerja tim, keberania dan intelegensi praktis.
  • 9. 6 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Meskipun ilmu olahraga merupakan ilmu yang baru diakui secara luas, namun ilmu olahragadapat berkembang seiring kompleksitas permasalah yang ada dengan ketertarikan ilmiah ke arah yangkemapanan. Dimana filsama dapat memberikan kerangka berpikir yang sistematis, logi, dan rasional bagi para psikolog. Dimanasalah satu cabang filsafat yang mempengaruhi psikolog adalah eksistensialisme dengan tokohnyaadalah Soren Kierkegaard, Friedrich Nietzsche, Victor Frankl, Jean-Paul Sartre, dan Rollo May.Eksistensialisme merupakan cabang filsafat yang mereflesikan manusia selalu bereksitensi di dalam hidupnya. Banyaknya pembahasan yang mencoba menyatukan disiplin ilmu untuk memaknai dasar-dasar teoretis ilmu keolahragaan sebagai ilmu baru memang sudah ada dan dalam hal digunakan sebagai bahan referensi. Meskipun banyak kontroversi mengenai ilmu keolahragaan yang dijadikan suatu ilmu yang mandiri sudah mulai surut, namun tantangan yang muncul kemudian sebagai kompensasi eksistensi ilmu keolahragaan. 3.2 Saran Sebagai penulis saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan di dalam membuat makalah ini. Untuk kedepannya penulis akan menjelaskan secara detail dari sumber yang lebih banyak dan lebih jelas.
  • 10. 7 DAFTAR PUSTAKA Anshel, M. H. (1991). Dictionary of the sport and exercise sciences. Champaign, Illinois: HumanKinetics Books. Gunarsa, S. D. (2004). Psikologi olahraga prestasi. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hyland, D. A. (1990, Philosophy of sport. New York: Paragon House,. Komisi Disiplin Ilmu Keolahragaan. (2000). Ilmu Keolahragaan dan Rencana Pengembangannya. Jakarta: Depdiknas. Mieth, D. (1989). The ethics of sport, dalam Concilium. Panitia Seminar dan Lokakarya Nasional Ilmu Keolahragaan. (1998). Deklarasi Ilmu Keolahragaan dan Hasil Rumusan Seminar dan Lokakarya Nasional Ilmu Keolahragaan. 6-7 September 1998. Jakarta. Pramono, M. (2003). Dasar-dasar filosofis Ilmu Keolahragaan. Jurnal Filsafat, 34(2). Rusli, L., & Sumardianto. (2000). Filsafat olahraga, Depdiknas, Jakarta. Shinabargar, N. (1989). Sexism and Sport: A Feminist Critique, dalam Concilium. Schat, R. (1998). Nietzsche and Sport. dalam International Studies and Philosophy. Weiss, P. (1969). Sport: A philosophy inquiry. California: Southern Illinois University Press.