SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
MAKALAH
FILSAFAT OLAHRAGA
PROSEDUR FILSAFAT, KLASIFIKASI, KRITIK, PEMERIKSAAN TERHADAP
PRANGGAPAN DAN JUSTIFIKASI
DOSEN PEMBINGBING
Dr. Made Pramono, M. Hum.
Di Susun Oleh
HASBI ASSHIDDIQI
NIM : 16060484113
KELAS 2016 B
Universitas Negeri Surabaya
Fakultas Ilmu Keolahragaan
Ilmu Keolahragaan
Angkatan 2016
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Esa, yang atas rahmat dan
bimbingan-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Makalah ini merupakan hasil dari tugas mandiri bagi para mahasiswa, untuk belajar dan
mempelajari lebih lanjut tentang filsafat olahraga, berikut solusi pencegahan dan
pemecahannya. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk menumbuhkan proses belajar
mandiri kepada mahasiswa, agar kreativitas dan penguasaan materi kuliah dapat optimal
sesuai dengan yang diharapkan.
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam mengetahui
tentang berbagai kajian filsafat.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan senantiasa menjadi sahabat dalam belajar untuk
meraih prestasi yang gemilang. Kritik dan saran dari dosen pengampu mata kuliah dan juga
teman-teman sangat kami harapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan dalam belajar pada
masa mendatang.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................ 2
DAFTAR ISI................................................................................................................. 2
BAB I : PENDAHULUAN.......................................................................................... 4
1.1. Latar Belakang ....................................................................................................... 4
1.2. Rumusan Masalah................................................................................................... 5
1.3. Tujuan..................................................................................................................... 5
1.4. Manfaat................................................................................................................... 5
BAB II : PEMBAHASAN............................................................................................ 6
2.1. Penjelasan filsafat olahraga..................................................................................... 6
2.2. Karakteristik filsafat................................................................................................ 6
2.3. Cabang-cabang filsafat............................................................................................ 7
2.4. Metodelogi filsafat.................................................................................................. 8
2.5 Objek dan Ruang lingkup filsafat..............................................................................9
BAB III : KESIMPULAN........................................................... ................................10
3.1. Kesimpulan...............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 11
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Filsafat seringkali di sebut oleh sejumlah pakar sebagai induk semang dari ilmu-ilmu.
Filsafat merupakan disiplin ilmu yang berusaha untuk menunjukkan batas-batas dan ruang
lingkup pengetahuan manusia secara tepat dan lebih memadai. Filsafat telah mengantarkan
pada sebuah fenomena adanya siklus pengetahuan sehingga membentuk sebuah konfigurasi
dengan menunjukkan bagaimana “pohon ilmu pengetahuan” telah tumbuh mekar-bercabang
secara subur sebagai sebuah fenomena kemanusiaan. Masing-masing cabang pada tahap
selanjutnya melepaskan diri dari batang filsafatnya, berkembang mandiri dan masing-masing
mengikuti metodologinya sendiri-sendiri.
filsafat olahraga adalah pemikiran mendalam tentang keterlibatan seseorang dalam
kegiatan olahraga atau aktivitas jasmani yang didalamnya juga mengkaji tentang aspek
mental.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penyusun merumuskan masalah yang akan
dibahas dalam makalah ini sebagai berikut:
1. Apakah Filsafat Olahraga itu?
2. Apakah yang dimaksud karakteristik filsafat?
3. Apa saja cabang-cabang filsafat tersebut?
4. apa metodelogi filsafat?
5. apa yang dimaksud ruang lingkup filsafat?
1.3 Tujuan
Tujuanya disusun makalah ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa
tentang filsafat olahraga dan berikut penjelasanya.
1.4 Mamfaat
1. Mahasiswa memahami pengertian filsafat olahraga.
2. Mahasiswa mengetahui faktor-faktor apa saja yang ada dalam filsafat.
3. Mahasiswa mengetahui mengetahui pendapat-pendapat menurut para ahli.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Filsafat Olahraga
Filsafat Olahraga merupakan pemikiran tentang keterlibatan manusia dalam aktivitas
jasmani. Mengkaji pendidikan jasmani dan olahraga dari berbagai posisi pemikiran filsafat
akan mendukung penjelasan dan pemahaman tentang sifat, nilai, tujuan, dan cakupan
pendidikan jasmani dan olahraga.
Seperti filsafat lainnya, dalam olahraga ada beberapa konsep yang perlu dikaji secara
mendalam. Konsep ini bersifat abstrak. Walau kita tahu bahwa konsep ini abstrak, tetapi
didalam konsep ini ada makna tertentu, walau perbedaan makna pada setiap individu
berbeda-beda tentang ini
Filsafat secara Umum
Menurut kamus filsafat, secara etimologis, istilah filsafat berasal dari bahasa Yunani,
Philo yang artinya “to love” yaitu cinta, menyenangi, suka, sahabat. Sophia artinya “wisdom”
yaitu kebijaksanaan, kebenaran, ilmu pengetahuan. Dari dua kata itu dapat diketahui bahwa
filsafat artinya cinta, menyenangi, suka atau menjadi sahabat kebijaksanaan, kebenaran dan
atau ilmu pengetahuan (Noorsyam, 1986). (Hanurawan,Fattah dkk. 2006)
Menurut Poedjawijatna (1974:11) filsafat itu sejenis pengetahuan yang berusaha
mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran belaka.
2.2 Karakteristik Dasar Filsafat
Setidaknya ada tiga karakteristik berpikir filsafat atau ciri dari filsafat, yakni:
1. Berfikir Radikal atau menyeluruh,
Berfilsafat berarti berfikir secara radikal atau luas yang meliputi beberapa sudut pandang.
Para filosuf adalah para pemikir radikal, sehingga mereka tidak akan pernah terpaku hanya
kepada fenomena suatu identitas atau realitas tertentu saja. Keradikalan berfikir mereka akan
senantiasa mengobarkan hasratnya untuk menemukan akar seluruh kenyataan. Radik atau
akar sebuah realitas memang selalu dianggap penting oleh mereka karena menemukan akar
atau radik tersebut membuat mereka paham akan sebuah realitas tersebut. Berpikir radikal
akan memperjelas realitas lewat penemuan dan pemahaman akan realitas itu sendiri. Kegiatan
berfikir untuk menemukan hakikat atau akar seluruh sesuatu itu dilakukan secara mendalam
(radikal).
2. Mencari asas (dasar)
artinya dalam memandang realitas, filsafat senantiasa mencari asas (dasar) yang paling hakiki
dari keseluruhan realitas yang ada melalui pemikiran yang mendalam sampai pada hasil yang
fundamental. Hasil pemikiran tersebut dijadikan dasar berpijak segenap nilai dan masalah-
masalah keilmuan (sains).
3. Memburu kebenaran (berspekulatif)
artinya hasil pemikiran yang diperoleh dijadikan dasar bagi pemikiran-pemikiran selanjutnya
dan hasil pemikirannya selalu dimaksudkan sebagai media garapan (objek) yang baru pula.
Berfilsafat berarti memburu kebenaran yang hakiki tentang sesuatu. Kebenaran yang diburu
merupakan kebenaran hakiki yang tidak meragukan dan dapat dipertanggung jawabkan, maka
setiap kebenaran harus senantiasa terbuka agar dapat diteliti ulang oleh filsuf yang lain untuk
mencari kebenaran yang lebih hakiki.
Sir Isacc Newton, seorang ilmuwan yang sangat terkenal,President of the Royal Society
memiliki ketiga karakteristik ini. Ada banyak penyempurnaan penemuan-penemuan ilmuwan
sebelumnya yang dilakukannya. Dalam pencariannya akan ilmu, Newton tidak hanya percaya
pada kebenaran yang sudah ada (ilmu pada saat itu). Ia menggugat (meneliti ulang) hasil
penelitian terdahulu seperti logika aristotelian tentang gerak dan kosmologi, atau logika
cartesian tentang materi gerak, cahaya, dan struktur kosmos. “Saya tidak mendefenisikan
ruang, tempat, waktu dan gerak sebagaimana yang diketahui banyak orang” ujar Newton.
Bagi Newton tak ada keparipurnaan, yang ada hanya pencarian yang dinamis, selalu mungkin
berubah dan tak pernah selesai. “ku tekuni sebuah subjek secara terus menerus dan ku tunggu
sampai cahaya fajar pertama datang perlahan, sedikit demi sedikit sampai betul-betul terang”.
2.3 Cabang-cabang Filsafat
Filsafat sesungguhnya mencakup seluruh ilmu pengetahuan, kamudian berkembang
menjadi semakin rasional dan sistematis. masalah-masalah pokok yang dihadapi filsafat tak
pernah berkurang. Karena banyaknya masalah pokok yang harus dibahas dan dipecahkan,
filsafat pun dibagi ke dalam bidang-bidang studi atau beberapa cabang.
Aristoteles membagi filsafat kedalam tiga bidang studi yaitu: 1) Filsafat spekulatif atau
teoretis, yakni suatu cabang filsafat yang bersifat obyektif. Termasuk di dalamnya adalah
fisika metafisika, biopsikologi dan sebagainya. Tujuan utama filsafat ini adalah pengetahuan
demi pengetahuan itu sendiri. 2) Filsafat Praktis, yakni filsafat yang memberi petunjuk dan
pedoman bagi tingkah laku manusia yang baik dan sebagaimana mestinya, termasuk di
dalamnya adalah etika dan politik. Sasaran terpenting bagi filsafat praktis ini adalah
membentuk sikap dan perilaku yang akan memampukan manusia untuk bertindak dalam
terang pengetahuan itu. 3) Filsafat Produktif, yaitu pengetahuan atau filsafat yang
membimbing dan menuntun manusia menjadi produktif lewat suatu keterampilan khusus,
termasuk di dalamnya adalah kritik sastra, retorika dan estetika. Adapun sasaran utama yang
hendak dicapai lewat filsafat ini adalah agar manusia sanggup menghasilkan sesuatu, baik
secara teknis maupun secara puitis dalam terang pengetahuan yang benar.
2.4 Metode dalam bidang filsafat
Metode sering diartikan sebagai jalan berfikir dalam bidang keilmuan adalah:
1. Metode kritis, yaitu bersifat analisis istilah dan pendapat yang menjelaskan
keyakinan dan memperlihatkan pertentangan dengan jalan bertanya atau dialog secara
terus-menerus kemudian di temukan kesimpulan yang hakiki. Dengan metode ini,
Socrates menemukan logika induksi dan definisi. Logika induksi merupakan
pemikiran yang bertolak dari pengetahuan khusus (contoh konkrit) lalu memberikan
kesimpulan yang umum.
2. Metode intuitif, Dengan jalan instrospeksi dan dengan pemakaian simbol-simbol di
usahakan pembersihan. Intelektual (bersama dengan persucian moral), sehingga
tercapai suatu penerangan pikiran.
3. Metode Analisis Abstraksi, yaitu dengan cara memisah-misahkan atau
menganalisis didalam angan-angan(didalam pikiran) hingga sampai pada
hakikat (ditemukannya jawaban).
Menurut Wil Durant
Dalam bukunya yang berjudul the story of philosophy mengemukakan lima
bidang studi filsafat, yaitu: 1) Logika, yakni studi tentang metode berfikir dan metode
penelitian ideal, yang terdiri dari observasi, introspeksi, deduksi dn induksi, hipotesis
dan eksperimen serta analisis dan sintesis. 2) Estetika atau disebut juga filsafat seni
(philosophy of art), yakni filsafat yang membahas tentang bentuk ideal dan
keindahan. 3) Etika, yaitu filsafat tentang studi perilaku ideal. 4) Politika, yaitu studi
tentang organisasi sosial yang ideal, yakni tentang monarki, aristokrasi, demokrasi
sosialisme, anarkisme dan sebagainya. 5) Metafisika. Metafisika ini terdiri dari
ontologi, filsafat psikologi dan epitemologi.
2.5 OBJEK DAN RUANG LINGKUP KAJIAN FILSAFAT
Isi filsafat ditentukan oleh objek apa yang dipikirkan. Objek yang dipikirkan oleh
filsafat ialah segala yang ada dan mungkin ada. ”Objek filsafat itu bukan main luasnya”, tulis
Louis Katt Soff, yaitumeliouti segala pengetahuan manusia serta segala sesuatu yang ingin
diketahui manusia. Oleh karena itu manusia memiliki pikiran atau akal yang aktif, maka
manusia sesuai dengan tabiatnya, cenderung untuk mengetahui segala sesuatu yang ada dan
mungkin ada menurut akal piirannya. Jadi objek filsafat ialah mencari keterangan sedalam-
dalamnya.
Para ahli menerangkan bahwa objek filsafat itu dibedakan menjadi dua, yaitu objek
material dan forma. Objek material ini banyak yang sama dengan objek material sains. Sains
memiliki objek material yang empiris. Filsafat menyelidiki onjek filsafat itu juga tetapi bukan
bagian yang empiris melainkan bagian yang abstrak. Sedang objek forma filsafat tiada lain
ialah mencari keterangan yang sedalam-dalamnya tentang objek materi filsafat (yakni segala
sesuatu yang ada dan yang mungkin ada).
Dari uraian yang tertera diatas, maka jelaslah bahwa:
1. Objek materia filsafat ialah sarwa-yang-ada yang pada garis besarnya dapat dibagi atas tiga
persoalan pokok, yakni:
a. Hakekat Tuhan
b. Hakekat Alam, dan
c. Hakekat Manusia.
2. Objek forma filsafat ialah usaha mencari keterangan secara radikal (sedalam-dalamnya
sampai ke akhirya) tentang objek materi filsafat (sarwa-yang-ada).
BAB III
KESIMPULAN
3.1 KESIMPULAN
Filsafat Olahraga
Dari beberapa penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa filsafat olahraga
adalah pemikiran mendalam tentang keterlibatan seseorang dalam kegiatan olahraga atau
aktivitas jasmani yang didalamnya juga mengkaji tentang aspek mental, karakter dan objek.
Daftar Pustaka
3.1 Daftar Pustaka
(Haq, Abdul. 2012. Filsafat Olahraga. (Online) (http://blog.elearning.unesa.ac.id/abdul-haq-
habibur-rohman/filsafat-olahraga, diakses 21 Januari 2013)
.
(Lubis, Ibrahim. 2012. Etika Dan Moral Dalam Pendidikan Jasmani Di Sekolah (Online)
(http://makalahmajannaii.blogspot.com/2012/09/etika-dan-moral-dalam-pendidikan.html,
diakses 21 Januari 2013)
http://imankoekoeh.blogspot.co.id/2013/12/filsafat-pendidikan-jasmani-dan-olahraga.html
(http://blog.tp.ac.id/category/kuliah-online/filsafat-ilmu, 2011)
https://nenglyla.wordpress.com/tag/kritik-terhadap-filsafat-aristoteles/
https://www.academia.edu/8669375/filsafat_olahraga pdf
http://porkesunja2014.blogspot.co.id/2015/02/filsafat-olahraga.html

More Related Content

What's hot

KELAS 12 (PERJUANGAN BANGSA INDONESIA DALAM MEMPERTAHANKAN INTEGRASI BANGSA D...
KELAS 12 (PERJUANGAN BANGSA INDONESIA DALAM MEMPERTAHANKAN INTEGRASI BANGSA D...KELAS 12 (PERJUANGAN BANGSA INDONESIA DALAM MEMPERTAHANKAN INTEGRASI BANGSA D...
KELAS 12 (PERJUANGAN BANGSA INDONESIA DALAM MEMPERTAHANKAN INTEGRASI BANGSA D...devvypertiwi
 
Organisasi organisasi bersifat global dan regional
Organisasi organisasi bersifat global dan regionalOrganisasi organisasi bersifat global dan regional
Organisasi organisasi bersifat global dan regionalDilma Alfida Alfida
 
Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika
Konferensi Tingkat Tinggi Asia AfrikaKonferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika
Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrikaomcivics
 
Perkembangan teknologi persenjataan dan ruang angkasa
Perkembangan teknologi persenjataan dan ruang angkasaPerkembangan teknologi persenjataan dan ruang angkasa
Perkembangan teknologi persenjataan dan ruang angkasaPoltekkes Kemenkes Banten
 
Pertempuran 5 hari di semarang
Pertempuran 5 hari di semarangPertempuran 5 hari di semarang
Pertempuran 5 hari di semarangEra Hami
 
Reaksi Rakyat Terhadap Proklamasi Kemerdekaan
Reaksi Rakyat Terhadap Proklamasi KemerdekaanReaksi Rakyat Terhadap Proklamasi Kemerdekaan
Reaksi Rakyat Terhadap Proklamasi KemerdekaanLevi Ruliansyah
 
PRESENTASI Peristiwa pemberontakan republik maluku selatan (rms)
PRESENTASI Peristiwa pemberontakan republik maluku selatan (rms)PRESENTASI Peristiwa pemberontakan republik maluku selatan (rms)
PRESENTASI Peristiwa pemberontakan republik maluku selatan (rms)Dhea Rizky
 
Komisi tiga negara
Komisi tiga negaraKomisi tiga negara
Komisi tiga negaraNur Huda
 
POWER POINT SEJARAH PEMINATAN Organisasi global
POWER POINT SEJARAH PEMINATAN Organisasi globalPOWER POINT SEJARAH PEMINATAN Organisasi global
POWER POINT SEJARAH PEMINATAN Organisasi globalZulfira Farah Nubua
 
PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa) {mulai dari sejarah hinggan peran}
PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa) {mulai dari sejarah hinggan peran}PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa) {mulai dari sejarah hinggan peran}
PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa) {mulai dari sejarah hinggan peran}IIN Maulida
 
KONFERENSI MEJA BUNDAR DAN PENGAKUAN KEDAULATAN
KONFERENSI MEJA BUNDAR DAN PENGAKUAN KEDAULATAN KONFERENSI MEJA BUNDAR DAN PENGAKUAN KEDAULATAN
KONFERENSI MEJA BUNDAR DAN PENGAKUAN KEDAULATAN shelviaa
 
PPT Perang Vietnam Sejarah Peminatan
PPT Perang Vietnam Sejarah PeminatanPPT Perang Vietnam Sejarah Peminatan
PPT Perang Vietnam Sejarah PeminatanRayse Aulia
 
xii-ips-respon-internasional-terhadap-kemerdekaan-ri-part-1.ppt
xii-ips-respon-internasional-terhadap-kemerdekaan-ri-part-1.pptxii-ips-respon-internasional-terhadap-kemerdekaan-ri-part-1.ppt
xii-ips-respon-internasional-terhadap-kemerdekaan-ri-part-1.pptekosantoso579914
 
Perang teluk 1,2,3 SEJARAH
Perang teluk 1,2,3 SEJARAHPerang teluk 1,2,3 SEJARAH
Perang teluk 1,2,3 SEJARAHIchsanKusnandar
 
Sejarah Organisasi Regional
Sejarah Organisasi RegionalSejarah Organisasi Regional
Sejarah Organisasi RegionalAdien Amelia
 
Materi negrito dan wedidd
Materi negrito dan wediddMateri negrito dan wedidd
Materi negrito dan wediddRival Pratama
 
Nasionalisme jepang
Nasionalisme jepangNasionalisme jepang
Nasionalisme jepangBagus Aji
 

What's hot (20)

KELAS 12 (PERJUANGAN BANGSA INDONESIA DALAM MEMPERTAHANKAN INTEGRASI BANGSA D...
KELAS 12 (PERJUANGAN BANGSA INDONESIA DALAM MEMPERTAHANKAN INTEGRASI BANGSA D...KELAS 12 (PERJUANGAN BANGSA INDONESIA DALAM MEMPERTAHANKAN INTEGRASI BANGSA D...
KELAS 12 (PERJUANGAN BANGSA INDONESIA DALAM MEMPERTAHANKAN INTEGRASI BANGSA D...
 
Organisasi organisasi bersifat global dan regional
Organisasi organisasi bersifat global dan regionalOrganisasi organisasi bersifat global dan regional
Organisasi organisasi bersifat global dan regional
 
Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika
Konferensi Tingkat Tinggi Asia AfrikaKonferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika
Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika
 
Perkembangan teknologi persenjataan dan ruang angkasa
Perkembangan teknologi persenjataan dan ruang angkasaPerkembangan teknologi persenjataan dan ruang angkasa
Perkembangan teknologi persenjataan dan ruang angkasa
 
Pertempuran 5 hari di semarang
Pertempuran 5 hari di semarangPertempuran 5 hari di semarang
Pertempuran 5 hari di semarang
 
Reaksi Rakyat Terhadap Proklamasi Kemerdekaan
Reaksi Rakyat Terhadap Proklamasi KemerdekaanReaksi Rakyat Terhadap Proklamasi Kemerdekaan
Reaksi Rakyat Terhadap Proklamasi Kemerdekaan
 
Kedatangan bangsa jepang
Kedatangan bangsa jepangKedatangan bangsa jepang
Kedatangan bangsa jepang
 
PRESENTASI Peristiwa pemberontakan republik maluku selatan (rms)
PRESENTASI Peristiwa pemberontakan republik maluku selatan (rms)PRESENTASI Peristiwa pemberontakan republik maluku selatan (rms)
PRESENTASI Peristiwa pemberontakan republik maluku selatan (rms)
 
Komisi tiga negara
Komisi tiga negaraKomisi tiga negara
Komisi tiga negara
 
POWER POINT SEJARAH PEMINATAN Organisasi global
POWER POINT SEJARAH PEMINATAN Organisasi globalPOWER POINT SEJARAH PEMINATAN Organisasi global
POWER POINT SEJARAH PEMINATAN Organisasi global
 
PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa) {mulai dari sejarah hinggan peran}
PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa) {mulai dari sejarah hinggan peran}PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa) {mulai dari sejarah hinggan peran}
PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa) {mulai dari sejarah hinggan peran}
 
KONFERENSI MEJA BUNDAR DAN PENGAKUAN KEDAULATAN
KONFERENSI MEJA BUNDAR DAN PENGAKUAN KEDAULATAN KONFERENSI MEJA BUNDAR DAN PENGAKUAN KEDAULATAN
KONFERENSI MEJA BUNDAR DAN PENGAKUAN KEDAULATAN
 
PPT Perang Vietnam Sejarah Peminatan
PPT Perang Vietnam Sejarah PeminatanPPT Perang Vietnam Sejarah Peminatan
PPT Perang Vietnam Sejarah Peminatan
 
xii-ips-respon-internasional-terhadap-kemerdekaan-ri-part-1.ppt
xii-ips-respon-internasional-terhadap-kemerdekaan-ri-part-1.pptxii-ips-respon-internasional-terhadap-kemerdekaan-ri-part-1.ppt
xii-ips-respon-internasional-terhadap-kemerdekaan-ri-part-1.ppt
 
Perang teluk 1,2,3 SEJARAH
Perang teluk 1,2,3 SEJARAHPerang teluk 1,2,3 SEJARAH
Perang teluk 1,2,3 SEJARAH
 
Sejarah Organisasi Regional
Sejarah Organisasi RegionalSejarah Organisasi Regional
Sejarah Organisasi Regional
 
Apartheid
ApartheidApartheid
Apartheid
 
Konstantinopel
KonstantinopelKonstantinopel
Konstantinopel
 
Materi negrito dan wedidd
Materi negrito dan wediddMateri negrito dan wedidd
Materi negrito dan wedidd
 
Nasionalisme jepang
Nasionalisme jepangNasionalisme jepang
Nasionalisme jepang
 

Similar to FILSAFAT OLAHRAGA

Makalah filsafat ilmu tugas 1
Makalah filsafat ilmu tugas 1Makalah filsafat ilmu tugas 1
Makalah filsafat ilmu tugas 1Fandi Fandi
 
118015425 pengertian-filsafat-objek-material-dan-formal-filsafat
118015425 pengertian-filsafat-objek-material-dan-formal-filsafat118015425 pengertian-filsafat-objek-material-dan-formal-filsafat
118015425 pengertian-filsafat-objek-material-dan-formal-filsafatOperator Warnet Vast Raha
 
Kumpulan materi filsafat ilmu
Kumpulan materi filsafat ilmuKumpulan materi filsafat ilmu
Kumpulan materi filsafat ilmuFiqiahKirana
 
FILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docx
FILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docxFILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docx
FILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docxLisdaPuspaawaliaj1
 
Kumpulan materi tugas filsafat ilmu
Kumpulan materi tugas filsafat ilmuKumpulan materi tugas filsafat ilmu
Kumpulan materi tugas filsafat ilmuTiaAgustina2
 
Kumpulan materi tugas membuat makalah pengantar filsafat ilmu
Kumpulan materi tugas membuat makalah pengantar filsafat ilmuKumpulan materi tugas membuat makalah pengantar filsafat ilmu
Kumpulan materi tugas membuat makalah pengantar filsafat ilmuClaudiaPrisila
 
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AWFILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AWDjoko Adi Walujo
 
MAKALAH FILSAFAT ONTOLOGI.pdf
MAKALAH FILSAFAT  ONTOLOGI.pdfMAKALAH FILSAFAT  ONTOLOGI.pdf
MAKALAH FILSAFAT ONTOLOGI.pdfRasyidiAli
 
Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3Warnet Raha
 
Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3Warnet Raha
 
Makalah filsafat pendidikan2
Makalah filsafat pendidikan2Makalah filsafat pendidikan2
Makalah filsafat pendidikan2Warnet Raha
 

Similar to FILSAFAT OLAHRAGA (20)

Makalah filsafat ilmu tugas 1
Makalah filsafat ilmu tugas 1Makalah filsafat ilmu tugas 1
Makalah filsafat ilmu tugas 1
 
118015425 pengertian-filsafat-objek-material-dan-formal-filsafat
118015425 pengertian-filsafat-objek-material-dan-formal-filsafat118015425 pengertian-filsafat-objek-material-dan-formal-filsafat
118015425 pengertian-filsafat-objek-material-dan-formal-filsafat
 
Makalah filsafat pendidikan2
Makalah filsafat pendidikan2Makalah filsafat pendidikan2
Makalah filsafat pendidikan2
 
P
PP
P
 
Kumpulan materi filsafat ilmu
Kumpulan materi filsafat ilmuKumpulan materi filsafat ilmu
Kumpulan materi filsafat ilmu
 
FILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docx
FILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docxFILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docx
FILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docx
 
Kumpulan materi tugas filsafat ilmu
Kumpulan materi tugas filsafat ilmuKumpulan materi tugas filsafat ilmu
Kumpulan materi tugas filsafat ilmu
 
Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3
 
Kumpulan materi tugas membuat makalah pengantar filsafat ilmu
Kumpulan materi tugas membuat makalah pengantar filsafat ilmuKumpulan materi tugas membuat makalah pengantar filsafat ilmu
Kumpulan materi tugas membuat makalah pengantar filsafat ilmu
 
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AWFILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
 
Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3
 
Makalah filsafat pendidikan
Makalah filsafat pendidikanMakalah filsafat pendidikan
Makalah filsafat pendidikan
 
Makalah filsafat pendidikan
Makalah filsafat pendidikanMakalah filsafat pendidikan
Makalah filsafat pendidikan
 
MAKALAH FILSAFAT ONTOLOGI.pdf
MAKALAH FILSAFAT  ONTOLOGI.pdfMAKALAH FILSAFAT  ONTOLOGI.pdf
MAKALAH FILSAFAT ONTOLOGI.pdf
 
Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3
 
Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3
 
Makalah filsafat 3 (2)
Makalah filsafat 3 (2)Makalah filsafat 3 (2)
Makalah filsafat 3 (2)
 
Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3
 
Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3
 
Makalah filsafat pendidikan2
Makalah filsafat pendidikan2Makalah filsafat pendidikan2
Makalah filsafat pendidikan2
 

More from Hasbi Asshiddiqi

More from Hasbi Asshiddiqi (8)

Ppt masa depan pancasila
Ppt masa depan pancasilaPpt masa depan pancasila
Ppt masa depan pancasila
 
makalah pancasila
makalah pancasilamakalah pancasila
makalah pancasila
 
Ppt filsafat
Ppt filsafatPpt filsafat
Ppt filsafat
 
Kata pengantar filsafat
Kata pengantar filsafatKata pengantar filsafat
Kata pengantar filsafat
 
Kata pengantar filsafat
Kata pengantar filsafatKata pengantar filsafat
Kata pengantar filsafat
 
Ppt hasbi pkn
Ppt hasbi pknPpt hasbi pkn
Ppt hasbi pkn
 
Ppt hasbi filsafat olahraga
Ppt hasbi filsafat olahragaPpt hasbi filsafat olahraga
Ppt hasbi filsafat olahraga
 
Makalah pkn hasbi
Makalah pkn hasbiMakalah pkn hasbi
Makalah pkn hasbi
 

Recently uploaded

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 

Recently uploaded (20)

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 

FILSAFAT OLAHRAGA

  • 1. MAKALAH FILSAFAT OLAHRAGA PROSEDUR FILSAFAT, KLASIFIKASI, KRITIK, PEMERIKSAAN TERHADAP PRANGGAPAN DAN JUSTIFIKASI DOSEN PEMBINGBING Dr. Made Pramono, M. Hum. Di Susun Oleh HASBI ASSHIDDIQI NIM : 16060484113 KELAS 2016 B Universitas Negeri Surabaya Fakultas Ilmu Keolahragaan Ilmu Keolahragaan Angkatan 2016
  • 2. KATA PENGANTAR Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Esa, yang atas rahmat dan bimbingan-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Makalah ini merupakan hasil dari tugas mandiri bagi para mahasiswa, untuk belajar dan mempelajari lebih lanjut tentang filsafat olahraga, berikut solusi pencegahan dan pemecahannya. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk menumbuhkan proses belajar mandiri kepada mahasiswa, agar kreativitas dan penguasaan materi kuliah dapat optimal sesuai dengan yang diharapkan. Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam mengetahui tentang berbagai kajian filsafat. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan senantiasa menjadi sahabat dalam belajar untuk meraih prestasi yang gemilang. Kritik dan saran dari dosen pengampu mata kuliah dan juga teman-teman sangat kami harapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan dalam belajar pada masa mendatang.
  • 3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................................................ 2 DAFTAR ISI................................................................................................................. 2 BAB I : PENDAHULUAN.......................................................................................... 4 1.1. Latar Belakang ....................................................................................................... 4 1.2. Rumusan Masalah................................................................................................... 5 1.3. Tujuan..................................................................................................................... 5 1.4. Manfaat................................................................................................................... 5 BAB II : PEMBAHASAN............................................................................................ 6 2.1. Penjelasan filsafat olahraga..................................................................................... 6 2.2. Karakteristik filsafat................................................................................................ 6 2.3. Cabang-cabang filsafat............................................................................................ 7 2.4. Metodelogi filsafat.................................................................................................. 8 2.5 Objek dan Ruang lingkup filsafat..............................................................................9 BAB III : KESIMPULAN........................................................... ................................10 3.1. Kesimpulan...............................................................................................................10 DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 11
  • 4. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Filsafat seringkali di sebut oleh sejumlah pakar sebagai induk semang dari ilmu-ilmu. Filsafat merupakan disiplin ilmu yang berusaha untuk menunjukkan batas-batas dan ruang lingkup pengetahuan manusia secara tepat dan lebih memadai. Filsafat telah mengantarkan pada sebuah fenomena adanya siklus pengetahuan sehingga membentuk sebuah konfigurasi dengan menunjukkan bagaimana “pohon ilmu pengetahuan” telah tumbuh mekar-bercabang secara subur sebagai sebuah fenomena kemanusiaan. Masing-masing cabang pada tahap selanjutnya melepaskan diri dari batang filsafatnya, berkembang mandiri dan masing-masing mengikuti metodologinya sendiri-sendiri. filsafat olahraga adalah pemikiran mendalam tentang keterlibatan seseorang dalam kegiatan olahraga atau aktivitas jasmani yang didalamnya juga mengkaji tentang aspek mental.
  • 5. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, penyusun merumuskan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai berikut: 1. Apakah Filsafat Olahraga itu? 2. Apakah yang dimaksud karakteristik filsafat? 3. Apa saja cabang-cabang filsafat tersebut? 4. apa metodelogi filsafat? 5. apa yang dimaksud ruang lingkup filsafat? 1.3 Tujuan Tujuanya disusun makalah ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang filsafat olahraga dan berikut penjelasanya. 1.4 Mamfaat 1. Mahasiswa memahami pengertian filsafat olahraga. 2. Mahasiswa mengetahui faktor-faktor apa saja yang ada dalam filsafat. 3. Mahasiswa mengetahui mengetahui pendapat-pendapat menurut para ahli.
  • 6. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Filsafat Olahraga Filsafat Olahraga merupakan pemikiran tentang keterlibatan manusia dalam aktivitas jasmani. Mengkaji pendidikan jasmani dan olahraga dari berbagai posisi pemikiran filsafat akan mendukung penjelasan dan pemahaman tentang sifat, nilai, tujuan, dan cakupan pendidikan jasmani dan olahraga. Seperti filsafat lainnya, dalam olahraga ada beberapa konsep yang perlu dikaji secara mendalam. Konsep ini bersifat abstrak. Walau kita tahu bahwa konsep ini abstrak, tetapi didalam konsep ini ada makna tertentu, walau perbedaan makna pada setiap individu berbeda-beda tentang ini Filsafat secara Umum Menurut kamus filsafat, secara etimologis, istilah filsafat berasal dari bahasa Yunani, Philo yang artinya “to love” yaitu cinta, menyenangi, suka, sahabat. Sophia artinya “wisdom” yaitu kebijaksanaan, kebenaran, ilmu pengetahuan. Dari dua kata itu dapat diketahui bahwa filsafat artinya cinta, menyenangi, suka atau menjadi sahabat kebijaksanaan, kebenaran dan atau ilmu pengetahuan (Noorsyam, 1986). (Hanurawan,Fattah dkk. 2006) Menurut Poedjawijatna (1974:11) filsafat itu sejenis pengetahuan yang berusaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran belaka. 2.2 Karakteristik Dasar Filsafat Setidaknya ada tiga karakteristik berpikir filsafat atau ciri dari filsafat, yakni: 1. Berfikir Radikal atau menyeluruh, Berfilsafat berarti berfikir secara radikal atau luas yang meliputi beberapa sudut pandang. Para filosuf adalah para pemikir radikal, sehingga mereka tidak akan pernah terpaku hanya kepada fenomena suatu identitas atau realitas tertentu saja. Keradikalan berfikir mereka akan senantiasa mengobarkan hasratnya untuk menemukan akar seluruh kenyataan. Radik atau akar sebuah realitas memang selalu dianggap penting oleh mereka karena menemukan akar atau radik tersebut membuat mereka paham akan sebuah realitas tersebut. Berpikir radikal akan memperjelas realitas lewat penemuan dan pemahaman akan realitas itu sendiri. Kegiatan
  • 7. berfikir untuk menemukan hakikat atau akar seluruh sesuatu itu dilakukan secara mendalam (radikal). 2. Mencari asas (dasar) artinya dalam memandang realitas, filsafat senantiasa mencari asas (dasar) yang paling hakiki dari keseluruhan realitas yang ada melalui pemikiran yang mendalam sampai pada hasil yang fundamental. Hasil pemikiran tersebut dijadikan dasar berpijak segenap nilai dan masalah- masalah keilmuan (sains). 3. Memburu kebenaran (berspekulatif) artinya hasil pemikiran yang diperoleh dijadikan dasar bagi pemikiran-pemikiran selanjutnya dan hasil pemikirannya selalu dimaksudkan sebagai media garapan (objek) yang baru pula. Berfilsafat berarti memburu kebenaran yang hakiki tentang sesuatu. Kebenaran yang diburu merupakan kebenaran hakiki yang tidak meragukan dan dapat dipertanggung jawabkan, maka setiap kebenaran harus senantiasa terbuka agar dapat diteliti ulang oleh filsuf yang lain untuk mencari kebenaran yang lebih hakiki. Sir Isacc Newton, seorang ilmuwan yang sangat terkenal,President of the Royal Society memiliki ketiga karakteristik ini. Ada banyak penyempurnaan penemuan-penemuan ilmuwan sebelumnya yang dilakukannya. Dalam pencariannya akan ilmu, Newton tidak hanya percaya pada kebenaran yang sudah ada (ilmu pada saat itu). Ia menggugat (meneliti ulang) hasil penelitian terdahulu seperti logika aristotelian tentang gerak dan kosmologi, atau logika cartesian tentang materi gerak, cahaya, dan struktur kosmos. “Saya tidak mendefenisikan ruang, tempat, waktu dan gerak sebagaimana yang diketahui banyak orang” ujar Newton. Bagi Newton tak ada keparipurnaan, yang ada hanya pencarian yang dinamis, selalu mungkin berubah dan tak pernah selesai. “ku tekuni sebuah subjek secara terus menerus dan ku tunggu sampai cahaya fajar pertama datang perlahan, sedikit demi sedikit sampai betul-betul terang”. 2.3 Cabang-cabang Filsafat Filsafat sesungguhnya mencakup seluruh ilmu pengetahuan, kamudian berkembang menjadi semakin rasional dan sistematis. masalah-masalah pokok yang dihadapi filsafat tak pernah berkurang. Karena banyaknya masalah pokok yang harus dibahas dan dipecahkan, filsafat pun dibagi ke dalam bidang-bidang studi atau beberapa cabang. Aristoteles membagi filsafat kedalam tiga bidang studi yaitu: 1) Filsafat spekulatif atau teoretis, yakni suatu cabang filsafat yang bersifat obyektif. Termasuk di dalamnya adalah
  • 8. fisika metafisika, biopsikologi dan sebagainya. Tujuan utama filsafat ini adalah pengetahuan demi pengetahuan itu sendiri. 2) Filsafat Praktis, yakni filsafat yang memberi petunjuk dan pedoman bagi tingkah laku manusia yang baik dan sebagaimana mestinya, termasuk di dalamnya adalah etika dan politik. Sasaran terpenting bagi filsafat praktis ini adalah membentuk sikap dan perilaku yang akan memampukan manusia untuk bertindak dalam terang pengetahuan itu. 3) Filsafat Produktif, yaitu pengetahuan atau filsafat yang membimbing dan menuntun manusia menjadi produktif lewat suatu keterampilan khusus, termasuk di dalamnya adalah kritik sastra, retorika dan estetika. Adapun sasaran utama yang hendak dicapai lewat filsafat ini adalah agar manusia sanggup menghasilkan sesuatu, baik secara teknis maupun secara puitis dalam terang pengetahuan yang benar. 2.4 Metode dalam bidang filsafat Metode sering diartikan sebagai jalan berfikir dalam bidang keilmuan adalah: 1. Metode kritis, yaitu bersifat analisis istilah dan pendapat yang menjelaskan keyakinan dan memperlihatkan pertentangan dengan jalan bertanya atau dialog secara terus-menerus kemudian di temukan kesimpulan yang hakiki. Dengan metode ini, Socrates menemukan logika induksi dan definisi. Logika induksi merupakan pemikiran yang bertolak dari pengetahuan khusus (contoh konkrit) lalu memberikan kesimpulan yang umum. 2. Metode intuitif, Dengan jalan instrospeksi dan dengan pemakaian simbol-simbol di usahakan pembersihan. Intelektual (bersama dengan persucian moral), sehingga tercapai suatu penerangan pikiran. 3. Metode Analisis Abstraksi, yaitu dengan cara memisah-misahkan atau menganalisis didalam angan-angan(didalam pikiran) hingga sampai pada hakikat (ditemukannya jawaban). Menurut Wil Durant Dalam bukunya yang berjudul the story of philosophy mengemukakan lima bidang studi filsafat, yaitu: 1) Logika, yakni studi tentang metode berfikir dan metode penelitian ideal, yang terdiri dari observasi, introspeksi, deduksi dn induksi, hipotesis dan eksperimen serta analisis dan sintesis. 2) Estetika atau disebut juga filsafat seni (philosophy of art), yakni filsafat yang membahas tentang bentuk ideal dan keindahan. 3) Etika, yaitu filsafat tentang studi perilaku ideal. 4) Politika, yaitu studi
  • 9. tentang organisasi sosial yang ideal, yakni tentang monarki, aristokrasi, demokrasi sosialisme, anarkisme dan sebagainya. 5) Metafisika. Metafisika ini terdiri dari ontologi, filsafat psikologi dan epitemologi. 2.5 OBJEK DAN RUANG LINGKUP KAJIAN FILSAFAT Isi filsafat ditentukan oleh objek apa yang dipikirkan. Objek yang dipikirkan oleh filsafat ialah segala yang ada dan mungkin ada. ”Objek filsafat itu bukan main luasnya”, tulis Louis Katt Soff, yaitumeliouti segala pengetahuan manusia serta segala sesuatu yang ingin diketahui manusia. Oleh karena itu manusia memiliki pikiran atau akal yang aktif, maka manusia sesuai dengan tabiatnya, cenderung untuk mengetahui segala sesuatu yang ada dan mungkin ada menurut akal piirannya. Jadi objek filsafat ialah mencari keterangan sedalam- dalamnya. Para ahli menerangkan bahwa objek filsafat itu dibedakan menjadi dua, yaitu objek material dan forma. Objek material ini banyak yang sama dengan objek material sains. Sains memiliki objek material yang empiris. Filsafat menyelidiki onjek filsafat itu juga tetapi bukan bagian yang empiris melainkan bagian yang abstrak. Sedang objek forma filsafat tiada lain ialah mencari keterangan yang sedalam-dalamnya tentang objek materi filsafat (yakni segala sesuatu yang ada dan yang mungkin ada). Dari uraian yang tertera diatas, maka jelaslah bahwa: 1. Objek materia filsafat ialah sarwa-yang-ada yang pada garis besarnya dapat dibagi atas tiga persoalan pokok, yakni: a. Hakekat Tuhan b. Hakekat Alam, dan c. Hakekat Manusia. 2. Objek forma filsafat ialah usaha mencari keterangan secara radikal (sedalam-dalamnya sampai ke akhirya) tentang objek materi filsafat (sarwa-yang-ada).
  • 10. BAB III KESIMPULAN 3.1 KESIMPULAN Filsafat Olahraga Dari beberapa penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa filsafat olahraga adalah pemikiran mendalam tentang keterlibatan seseorang dalam kegiatan olahraga atau aktivitas jasmani yang didalamnya juga mengkaji tentang aspek mental, karakter dan objek.
  • 11. Daftar Pustaka 3.1 Daftar Pustaka (Haq, Abdul. 2012. Filsafat Olahraga. (Online) (http://blog.elearning.unesa.ac.id/abdul-haq- habibur-rohman/filsafat-olahraga, diakses 21 Januari 2013) . (Lubis, Ibrahim. 2012. Etika Dan Moral Dalam Pendidikan Jasmani Di Sekolah (Online) (http://makalahmajannaii.blogspot.com/2012/09/etika-dan-moral-dalam-pendidikan.html, diakses 21 Januari 2013) http://imankoekoeh.blogspot.co.id/2013/12/filsafat-pendidikan-jasmani-dan-olahraga.html (http://blog.tp.ac.id/category/kuliah-online/filsafat-ilmu, 2011) https://nenglyla.wordpress.com/tag/kritik-terhadap-filsafat-aristoteles/ https://www.academia.edu/8669375/filsafat_olahraga pdf http://porkesunja2014.blogspot.co.id/2015/02/filsafat-olahraga.html