Materi Analisa & Pengukuran Kerja di Teknik Industri topik kedua bagian kedua tentang Sistem Manusia Mesin berisi tentang bagaimana konsep sistem manusia mesin, perbedaan manusia dan mesin
Pembahasan mengenai fisiologi kerja dalam ergonomi mencakup pendahuluan mengenai fisiologi kerja, konsep metabolisme, energi ekspenditur, serta berbagai metode pengukuran kerja fisik. Pembahasan sekilas mengenai kelelahan dan penentuan waktu istirahat juga diberikan
Dokumen tersebut membahas analisis 17 gerakan dasar (therblig) yang dikembangkan oleh Frank dan Lillian Gilbreth untuk meningkatkan efisiensi pekerjaan. Terdapat penjelasan singkat mengenai tujuan, contoh gerakan dasar seperti mencari, memilih, memegang, menjangkau, dan membawa beserta pertanyaan-pertanyaan untuk mengurangi waktu dan meningkatkan efisiensi setiap gerakan.
Biomekanika dan cara kerja adalah pengaturan sikap tubuh dalam bekerja. Sikap kerja yang berbeda akan menghasilkan kekuatan yang berbeda pula dalam melakukan tugas
Contoh soal perancangan dan pengukuran kerjaAriIsmawan
Dokumen tersebut berisi tiga soal tentang perancangan dan pengukuran kerja yang mencakup penentuan waktu standar, kecukupan dan keseragaman data, serta waktu baku berdasarkan asumsi-asumsi tertentu seperti kelonggaran dan rating factor. Ringkasan ini hanya memberikan informasi tingkat tinggi tanpa menjelaskan proses penyelesaian soal-soal tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip antropometri dalam ergonomi. Ia menjelaskan definisi dan kegunaan antropometri serta prinsip-prinsip perancangan berdasarkan antropometri seperti perancangan untuk ekstrim, adjustable range, dan rata-rata. Dokumen ini juga menjelaskan aplikasi antropometri dalam perancangan stasiun kerja dan peralatan seperti operator duduk dan berdiri.
Materi Analisa & Pengukuran Kerja di Teknik Industri topik kedua bagian kedua tentang Sistem Manusia Mesin berisi tentang bagaimana konsep sistem manusia mesin, perbedaan manusia dan mesin
Pembahasan mengenai fisiologi kerja dalam ergonomi mencakup pendahuluan mengenai fisiologi kerja, konsep metabolisme, energi ekspenditur, serta berbagai metode pengukuran kerja fisik. Pembahasan sekilas mengenai kelelahan dan penentuan waktu istirahat juga diberikan
Dokumen tersebut membahas analisis 17 gerakan dasar (therblig) yang dikembangkan oleh Frank dan Lillian Gilbreth untuk meningkatkan efisiensi pekerjaan. Terdapat penjelasan singkat mengenai tujuan, contoh gerakan dasar seperti mencari, memilih, memegang, menjangkau, dan membawa beserta pertanyaan-pertanyaan untuk mengurangi waktu dan meningkatkan efisiensi setiap gerakan.
Biomekanika dan cara kerja adalah pengaturan sikap tubuh dalam bekerja. Sikap kerja yang berbeda akan menghasilkan kekuatan yang berbeda pula dalam melakukan tugas
Contoh soal perancangan dan pengukuran kerjaAriIsmawan
Dokumen tersebut berisi tiga soal tentang perancangan dan pengukuran kerja yang mencakup penentuan waktu standar, kecukupan dan keseragaman data, serta waktu baku berdasarkan asumsi-asumsi tertentu seperti kelonggaran dan rating factor. Ringkasan ini hanya memberikan informasi tingkat tinggi tanpa menjelaskan proses penyelesaian soal-soal tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip antropometri dalam ergonomi. Ia menjelaskan definisi dan kegunaan antropometri serta prinsip-prinsip perancangan berdasarkan antropometri seperti perancangan untuk ekstrim, adjustable range, dan rata-rata. Dokumen ini juga menjelaskan aplikasi antropometri dalam perancangan stasiun kerja dan peralatan seperti operator duduk dan berdiri.
Dokumen tersebut memberikan pengantar singkat tentang ergonomi, yang didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari interaksi antara manusia dengan lingkungan kerjanya untuk mengoptimalkan kesejahteraan manusia dan kinerja sistem secara keseluruhan. Dokumen tersebut juga membahas cakupan, tujuan, dan cabang-cabang ergonomi serta perbandingan antara karakteristik manusia dan mesin yang relevan bagi perancangan sistem kerja.
Materi kuliah Perancangan Sistem Kerja & Ergonomi di Program Studi Teknik Industri xmembahas topik Lingkungan Kerja Bagian 2 tentang Kebisingan (Noise), Temperatur (Heat & Cold Stress), dan Getaran
EKONOMI TEKNIK (Engineering
Definisi
Economy)
Sebuah metode analisis untuk membuat
keputusan teknikal (engineering) dengan
berdasar pertimbangan ekonomi.
Di dalam physical environment, kita memanfaatkan ilmu-
Physical Environment
ilmu fisika dan kimia untuk mengubah input menjadi output
yang kita inginkan.
Cost Effectiveness
Metode ini tidak memerlukan penilaian
benefit dalam satuan uang.
Menggunakan indeks ke-efektif-an dalam
mencapai tujuan.
Hanya untuk menentukan ranking, bukan
untuk menerima/menolak. Harus sudah
ada political will bahwa proyek akan
dilaksanakan, hanya memilih terbaik.
Cost –Effectiveness
1. Rumuskan goal serta ukuran efektivitas
pencapaian goal
2. Identifikasikan beberapa (lebih dari satu)
alternatif
3. Rumuskan kendala (constraint) jika ada
4. Buat estimasi biaya investasi dan operasi
masing-masing alternative, serta hitung biaya
ekivalen tahunan
5. Hitung indeks efektivitas pencapaian tujuan
masing-masing alternatif
BENEFIT - COST ANALYSIS atau
ANALISIS MANFAAT DAN BIAYA
Prinsip Efisiensi : Proyek Publik bisa diterima
hanya kalau nilai manfaat yang dihasilkan
melebihi biaya yang dikeluarkan.
Konsekuensi: manfaat harus dikonversikan
ke satuan moneter agar bisa dibandingkan
dengan biaya
Dokumen tersebut membahas tentang ergonomi dan faal kerja. Secara singkat, ergonomi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan pekerjaannya untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat, aman, dan efisien. Faal kerja mempelajari gerakan tubuh manusia dalam melakukan pekerjaan. Dokumen ini menjelaskan definisi, sejarah, dan metode penerapan ergonomi untuk meningkatkan kualitas kerja.
Modul 3 Biomechanic And Manual Material HandlingDwi Andriyanto
Laporan ini membahas tentang praktikum biomekanika dan penanganan bahan manual yang dilakukan oleh kelompok mahasiswa. Tujuan praktikum adalah memahami konsep ergonomi dan biomekanika serta mampu menghitung beban kerja berdasarkan aktivitas. Mahasiswa melakukan pengukuran terhadap operator dan menganalisis gaya serta momen saat mengangkat beban 10 kg. Mereka juga menghitung faktor keselamatan seperti AL, MPL, RWL dan LI untuk men
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan persyaratan bahan (MRP) yang digunakan untuk menjadwalkan item pada saat dibutuhkan berdasarkan input seperti master production schedule, struktur produk, dan file master inventory. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai teknik untuk menentukan ukuran lot pesanan dalam MRP."
Materi kuliah Perancangan Sistem Kerja & Ergonomi topi Perancangan Display & Kontrol berisi tentang Penginderaan, Display, Tipe, dan Perancangannya, Kontrol & Prinsip Perancangan Kontrol
Teori Manajemen Ilmiah dikembangkan oleh Taylor, Gantt, Gilbreth untuk meningkatkan produktivitas dengan menganalisis efisiensi kerja, mengembangkan standar terbaik, dan meningkatkan motivasi karyawan. Teori ini memberikan kontribusi penting terhadap pengembangan ilmu manajemen melalui pendekatan ilmiah dan efisiensi, namun juga dikritik karena terlalu menekankan aspek ekonomis saja.
Analisis jabatan memberikan informasi tentang pekerjaan dan persyaratan yang diperlukan untuk menjalankan pekerjaan tersebut dengan baik. Analisis jabatan digunakan sebagai dasar untuk kegiatan SDM seperti rekrutmen, pelatihan, penilaian kinerja, dan penggajian. Tujuan analisis jabatan adalah untuk menentukan deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan.
MTM (Methods Time Measurement) adalah metode pengukuran waktu tidak langsung yang digunakan untuk menganalisis pekerjaan. MTM membagi pekerjaan menjadi delapan elemen gerakan dasar dan menentukan waktu untuk setiap elemen berdasarkan faktor-faktor seperti jarak, berat, dan ketelitian. Contoh kasus menggunakan MTM untuk menghitung waktu pemindahan bagian mesin dan perakitan bolpoin.
PETA - PETA KERJA (Industrial Engineering)Try Martanto
Dokumen tersebut merupakan analisis perancangan kerja kelompok 3 yang membahas tentang peta-peta kerja seperti peta proses operasi, diagram aliran, dan peta tangan kiri dan tangan kanan. Dokumen ini juga berisi contoh penerapan peta-peta kerja pada kasus produksi memo gantung.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen dan pemeliharaan. Ringkasannya adalah: Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengontrolan sumber daya untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Pemeliharaan adalah kegiatan untuk memelihara peralatan agar dapat beroperasi dengan baik dan mencapai tujuan produksi.
Bab ini menyajikan hasil pengukuran beban kerja fisiologis dari dua aktivitas, yaitu perakitan model Tamiya dan aktivitas treadmill. Data yang dikumpulkan meliputi denyut nadi, temperatur tubuh, dan profil operator sebelum dan sesudah melakukan aktivitas. Data tersebut kemudian diolah untuk menghitung beban kerja, konsumsi energi, dan persentase beban kardiovaskular (%CVL) pada masing-masing aktivitas. Hasilnya menunjukkan bahwa
Dokumen tersebut membahas tentang dasar pemrograman CNC 3 sumbu dan prinsip kerjanya. Ada dua sistem pemrograman yaitu absolut dan inkremental. Pemrograman absolut menggunakan koordinat absolut dari titik acuan, sedangkan inkremental menggunakan titik akhir gerakan sebelumnya sebagai titik acuan berikutnya. Dokumen ini juga menjelaskan contoh pemrograman untuk membuat alur tepi pada benda kerja menggunakan
Pemilihan alat dan mesin pertanian (timeliness cost)Iqrimha Lairung
Dokumen tersebut membahas tentang pertimbangan pemilihan alat dan mesin pertanian berdasarkan biaya timeliness cost. Timeliness cost merupakan kerugian akibat pengerjaan dilakukan di luar periode optimum. Perhitungan timeliness cost melibatkan berbagai variabel seperti luas lahan, hasil panen, harga komoditas, kapasitas mesin, dan kemungkinan hari kerja.
Dokumen tersebut memberikan pengantar singkat tentang ergonomi, yang didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari interaksi antara manusia dengan lingkungan kerjanya untuk mengoptimalkan kesejahteraan manusia dan kinerja sistem secara keseluruhan. Dokumen tersebut juga membahas cakupan, tujuan, dan cabang-cabang ergonomi serta perbandingan antara karakteristik manusia dan mesin yang relevan bagi perancangan sistem kerja.
Materi kuliah Perancangan Sistem Kerja & Ergonomi di Program Studi Teknik Industri xmembahas topik Lingkungan Kerja Bagian 2 tentang Kebisingan (Noise), Temperatur (Heat & Cold Stress), dan Getaran
EKONOMI TEKNIK (Engineering
Definisi
Economy)
Sebuah metode analisis untuk membuat
keputusan teknikal (engineering) dengan
berdasar pertimbangan ekonomi.
Di dalam physical environment, kita memanfaatkan ilmu-
Physical Environment
ilmu fisika dan kimia untuk mengubah input menjadi output
yang kita inginkan.
Cost Effectiveness
Metode ini tidak memerlukan penilaian
benefit dalam satuan uang.
Menggunakan indeks ke-efektif-an dalam
mencapai tujuan.
Hanya untuk menentukan ranking, bukan
untuk menerima/menolak. Harus sudah
ada political will bahwa proyek akan
dilaksanakan, hanya memilih terbaik.
Cost –Effectiveness
1. Rumuskan goal serta ukuran efektivitas
pencapaian goal
2. Identifikasikan beberapa (lebih dari satu)
alternatif
3. Rumuskan kendala (constraint) jika ada
4. Buat estimasi biaya investasi dan operasi
masing-masing alternative, serta hitung biaya
ekivalen tahunan
5. Hitung indeks efektivitas pencapaian tujuan
masing-masing alternatif
BENEFIT - COST ANALYSIS atau
ANALISIS MANFAAT DAN BIAYA
Prinsip Efisiensi : Proyek Publik bisa diterima
hanya kalau nilai manfaat yang dihasilkan
melebihi biaya yang dikeluarkan.
Konsekuensi: manfaat harus dikonversikan
ke satuan moneter agar bisa dibandingkan
dengan biaya
Dokumen tersebut membahas tentang ergonomi dan faal kerja. Secara singkat, ergonomi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan pekerjaannya untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat, aman, dan efisien. Faal kerja mempelajari gerakan tubuh manusia dalam melakukan pekerjaan. Dokumen ini menjelaskan definisi, sejarah, dan metode penerapan ergonomi untuk meningkatkan kualitas kerja.
Modul 3 Biomechanic And Manual Material HandlingDwi Andriyanto
Laporan ini membahas tentang praktikum biomekanika dan penanganan bahan manual yang dilakukan oleh kelompok mahasiswa. Tujuan praktikum adalah memahami konsep ergonomi dan biomekanika serta mampu menghitung beban kerja berdasarkan aktivitas. Mahasiswa melakukan pengukuran terhadap operator dan menganalisis gaya serta momen saat mengangkat beban 10 kg. Mereka juga menghitung faktor keselamatan seperti AL, MPL, RWL dan LI untuk men
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan persyaratan bahan (MRP) yang digunakan untuk menjadwalkan item pada saat dibutuhkan berdasarkan input seperti master production schedule, struktur produk, dan file master inventory. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai teknik untuk menentukan ukuran lot pesanan dalam MRP."
Materi kuliah Perancangan Sistem Kerja & Ergonomi topi Perancangan Display & Kontrol berisi tentang Penginderaan, Display, Tipe, dan Perancangannya, Kontrol & Prinsip Perancangan Kontrol
Teori Manajemen Ilmiah dikembangkan oleh Taylor, Gantt, Gilbreth untuk meningkatkan produktivitas dengan menganalisis efisiensi kerja, mengembangkan standar terbaik, dan meningkatkan motivasi karyawan. Teori ini memberikan kontribusi penting terhadap pengembangan ilmu manajemen melalui pendekatan ilmiah dan efisiensi, namun juga dikritik karena terlalu menekankan aspek ekonomis saja.
Analisis jabatan memberikan informasi tentang pekerjaan dan persyaratan yang diperlukan untuk menjalankan pekerjaan tersebut dengan baik. Analisis jabatan digunakan sebagai dasar untuk kegiatan SDM seperti rekrutmen, pelatihan, penilaian kinerja, dan penggajian. Tujuan analisis jabatan adalah untuk menentukan deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan.
MTM (Methods Time Measurement) adalah metode pengukuran waktu tidak langsung yang digunakan untuk menganalisis pekerjaan. MTM membagi pekerjaan menjadi delapan elemen gerakan dasar dan menentukan waktu untuk setiap elemen berdasarkan faktor-faktor seperti jarak, berat, dan ketelitian. Contoh kasus menggunakan MTM untuk menghitung waktu pemindahan bagian mesin dan perakitan bolpoin.
PETA - PETA KERJA (Industrial Engineering)Try Martanto
Dokumen tersebut merupakan analisis perancangan kerja kelompok 3 yang membahas tentang peta-peta kerja seperti peta proses operasi, diagram aliran, dan peta tangan kiri dan tangan kanan. Dokumen ini juga berisi contoh penerapan peta-peta kerja pada kasus produksi memo gantung.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen dan pemeliharaan. Ringkasannya adalah: Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengontrolan sumber daya untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Pemeliharaan adalah kegiatan untuk memelihara peralatan agar dapat beroperasi dengan baik dan mencapai tujuan produksi.
Bab ini menyajikan hasil pengukuran beban kerja fisiologis dari dua aktivitas, yaitu perakitan model Tamiya dan aktivitas treadmill. Data yang dikumpulkan meliputi denyut nadi, temperatur tubuh, dan profil operator sebelum dan sesudah melakukan aktivitas. Data tersebut kemudian diolah untuk menghitung beban kerja, konsumsi energi, dan persentase beban kardiovaskular (%CVL) pada masing-masing aktivitas. Hasilnya menunjukkan bahwa
Dokumen tersebut membahas tentang dasar pemrograman CNC 3 sumbu dan prinsip kerjanya. Ada dua sistem pemrograman yaitu absolut dan inkremental. Pemrograman absolut menggunakan koordinat absolut dari titik acuan, sedangkan inkremental menggunakan titik akhir gerakan sebelumnya sebagai titik acuan berikutnya. Dokumen ini juga menjelaskan contoh pemrograman untuk membuat alur tepi pada benda kerja menggunakan
Pemilihan alat dan mesin pertanian (timeliness cost)Iqrimha Lairung
Dokumen tersebut membahas tentang pertimbangan pemilihan alat dan mesin pertanian berdasarkan biaya timeliness cost. Timeliness cost merupakan kerugian akibat pengerjaan dilakukan di luar periode optimum. Perhitungan timeliness cost melibatkan berbagai variabel seperti luas lahan, hasil panen, harga komoditas, kapasitas mesin, dan kemungkinan hari kerja.
Modul ini membahas metode pengukuran kerja dan perancangan fasilitas kerja untuk meningkatkan produktivitas. Terdapat beberapa jenis peta kerja seperti peta proses, aliran proses, dan peta setiap pekerjaan untuk menganalisis dan meningkatkan efisiensi sistem kerja. Pengukuran waktu kerja dilakukan untuk menentukan standar waktu pelaksanaan pekerjaan dan faktor penyesuaian digunakan untuk mengakomodasi kon
Materi 2 Kompleksitas Waktu dan Ruang (2).pdfAnandaPrasta
Dokumen tersebut membahas tentang kompleksitas waktu dan ruang dari suatu algoritma, di mana kompleksitas algoritma diukur berdasarkan jumlah waktu dan ruang memori yang dibutuhkan untuk menjalankannya. Kompleksitas waktu dan ruang bergantung pada ukuran masukan data, yang biasanya disimbolkan dengan n. Kompleksitas algoritma diekspresikan secara formal untuk membuatnya independen dari platform komputer dan bahasa pemrograman tertentu.
Modul perkuliahan ini membahas pengantar tentang penelitian operasional dan rumusan program linear. Topik utama meliputi konsep dan fungsi penelitian operasional serta formulasi model matematis dari program linear untuk memecahkan masalah alokasi sumber daya secara optimal. Contoh soal diberikan untuk memproduksi dua jenis baut dengan memaksimalkan laba total dengan mempertimbangkan keterbatasan waktu di setiap work station.
Sistem antrian dengan 5 mesin pencetak dan 1 teknisi memperbaiki mengakibatkan biaya rata-rata $101,80 per jam. Dengan menambah teknisi kedua, biaya rata-rata menjadi $105,20 per jam, sehingga tidak efisien untuk menambah teknisi kedua."
Rangkuman dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Dokumen tersebut membahas tentang rancang bangun weight feeder menggunakan sensor loadcell dan mikrokontroler ATmega16 agar dapat mengontrol kecepatan motor dan memantau berat beban secara real-time di layar komputer melalui program Visual Basic untuk meningkatkan efisiensi proses pengaturan produksi di pabrik semen. Pengujian yang dilakukan menunjukkan bahwa sistem mampu mengukur
Mata kuliah ini membahas tentang mikroprosesor SAP-1, komputer sederhana yang dirancang untuk memperkenalkan konsep dasar operasi komputer. Dokumen ini menjelaskan arsitektur SAP-1 beserta komponen-komponennya seperti Program Counter, Memory Address Register, Random Access Memory, dan lainnya. Selain itu juga dijelaskan instruksi dasar SAP-1 seperti LDA, ADD, SUB, OUT, dan HLT beserta contoh kode programnya dalam
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
1. Interaksi Manusia – Mesin
ANALISA D
ANPENGUKURAN KERJA
Debrina Puspita Andriani
e-Mail : debrina@ub.ac.id
Blog : http://debrina.lecture.ub.ac.id/
JurusanTeknik Industri
SemesterGanjil 2016/2017
4
2. O
U
T
L
I
N
E
Sistem Manusia Mesin
Model Hubungan
Manusia - Mesin
Analisa Sistem Manusia - Mesin
Analisa Kuantitatif Sistem
Manusia - Mesin
20/09/16 2 www.debrina.lecture.ub.ac.id
3. Manusia vs Mesin
Kecepatan
20/09/16 3 www.debrina.lecture.ub.ac.id
Cepat
Lambat
Kekuatan Kecil, terbatas, berubah-ubah
Dapat diatur dengan baik,
bisa diperbesar, tetap
Keseragaman Tidak dapat diandalkan, perlu
di-monitor
Seragam / standar, cocok
untuk pekerjaan massal
Memory Mengingat segala macam,
persepsi, dasar & strategis
Sesuai perintah, jangka
panjang / jangka pendek
Berpikir Induktif baik Deduktif baik
Kalkulasi Lambat, mungkin ada error,
kemampuan koreksi
Cepat, tepat, tidak ada
koreksi
Overload Degradasi, kemampuan turun
perlahan
Kerusakan tiba-tiba
Kepintaran Kemampuan adaptasi,
meramal, menganalisa
KeputusanYa/Tidak sesuai
program
4. SISTEM
MANUSIA MESIN
Kombinasi 1 atau beberapa
manusia dengan 1 atau
beberapa mesin yang
saling berinteraksi untuk
menghasilkan output
berdasarkan input tertentu.
4 20/09/16 www.debrina.lecture.ub.ac.id
5. MESIN
semua objek fisik termasuk
peralatan, perlengkapan,
fasilitas & benda-benda
yang digunakan manusia
dalam melakukan
pekerjaannya
5 20/09/16 www.debrina.lecture.ub.ac.id
10. Model Hubungan
Manusia - Mesin
Manual
Man-MachineSystem
Semi-Automatic
Man-Machine System
Automatic
Man-MachineSystem
20/09/16 10 www.debrina.lecture.ub.ac.id
14. M
E
C
H
A
N
I
S
M
S
20/09/16 14 www.debrina.lecture.ub.ac.id
Recording display : memberi informasi tentang progress
dari proses kerja yang berlangsung ( kinerja mesin )
Perception : operator yang menyerap / menangkap
informasi dari display secara visual
Interpretation Decision : menginterpretasikan dan
mengartikan informasi yang masuk dan selanjutnya
membuat keputusan
Handing of Controls : mengkomunikasikan keputusan yang
diambil ke sub-sistem mesin melalui rancangan mekanisme
kendali
Control Display : memberikan petunjuk kepada operator
hasil dari keputusan dan tindakannya. Selanjutnya mesin
akan membawa ke dalam bentuk aktivitas kerja
15. Analisa Sistem
Manusia - Mesin
20/09/16 15 www.debrina.lecture.ub.ac.id
KUALITATIF :
🞥 Peta Manusia - Mesin ( Man -
Machine ProcessChart )
🞥 Menentukan berapa jumlah
mesin / fasilitas kerja yang
bisa dioperasikan oleh
seorang operator.
🞥 Sederhana, praktis dan cepat.
🞥 Kendala : Ketelitian dalam
menggambar peta manusia-
mesin
KUANTITATIF :
🞥 Pengembangan model
matematis.
🞥 Lebih teliti, akurat, dan
memasukkan variabel
biaya dalam proses analisanya.
16. Analisa Kuantitatif
Sistem Manusia - Mesin
Synchronous Servicing
Completely Random
Servicing
Combination Servicing
20/09/16 16 www.debrina.lecture.ub.ac.id
17. Synchronous
Servicing
17 20/09/16 www.debrina.lecture.ub.ac.id
• Kondisi kerja ideal
• Operator dan mesin bekerja
secara penuh dalam siklus
waktu yang tersedia.
• Operator lebih sering berada
dalam kondisi “idle”, sehingga
untuk itu bisa dibebani kerja
dengan melayani operasi
mesin yang kedua, ketiga, dst-
nya.
18. Synchronous
Servicing
1 operator menangani > 1 mesin
DALAM KONDISI IDEAL
SINKRON.
Formulasi :
N
machine time
L m
operator time L
Dimana :
N = mesin yang harus dilayani
(unit mesin)
L = total operator servicing time
(loading & unloading) (jam)
m = total machining time (jam)
18 20/09/16 www.debrina.lecture.ub.ac.id
20. Synchronous Servicing
Kondisi ideal sulit untuk bisa dicapai; bilamana N > 5 atau N < 5 (dari contoh)
maka akan dijumpai situasi adanya idle atau delay yang bisa terjadi pada
mesin atau operator.
Kondisi idle atau delay bisa terjadi manakala nilai N dari perhitungan akan
menghasilkan bilangan pecahan; sedangkan banyaknya mesin yang harus
dioperasikan merupakan bilangan bulat.
Pertimbangan manakah yang sebaiknya “idle”? (Idle machine or idle
operator?)
Formulasi perhitungan jumlah mesin yang dioperasikan oleh seorang
operator perlu modifikasi dengan memperhitungkan waktu (w) yang
diperlukan oleh operator untuk bergerak-pindah dari satu mesin menuju
ke mesin berikutnya. Pada formulasi terdahulu, dalam kondisi yang ideal
20/09/16
waktu (w) dianggap = NOL (?) 20 www.debrina.lecture.ub.ac.id
21. Dengan memperhitungkan waktu bergerak-pindahnya operator (w);
maka jumlah mesin yang harus dilayani bisa dihitung dengan formulasi
baru sbb :
L w
Nilai N merupakan bilangan bulat. Bilamana dijumpai nilai N merupakan
bilangan pecah misalkan N = 4.57); maka perlu untuk dibulatkan kebawah
(N1 = 4) atau dibulatkan keatas (N2 = N1 + 1 = 5).
Untuk menetapkan berapa jumlah mesin yang seharusnya dioperasikan
oleh seorang operator dapat ditetapkan berdasarkan pertimbangan
(analisa biaya) yang didasarkan pada The Expected Cost (TEC) yang
paling ekonomis dilihat dari aspek idle/delay costs yang terjadi pada
mesin atau operator.
N
L m
Synchronous Servicing
20/09/16 21 www.debrina.lecture.ub.ac.id
22. The Expected Cost
The ExpectedCost :
CM = machining cost (Rp/jam/mesin)
CO = operator cost (Rp/jam/operator)
N1 = idle mesin ( ), waktu siklus waktu siklus mesin
N2 = idle operator ( ), waktu siklus waktu siklus operator
Keputusan : Pilih jumlah mesin yang memberikan nilai TEC terkecil
TECN1 <TECN2 Pilih N1
TECN1>TECN2 Pilih N2
1
N1
N
TEC
(L m)(Co N1.CM) TECN2 (L w)(CO N2.CM)
20/09/16 22 www.debrina.lecture.ub.ac.id
23. Berapakah jumlah mesin yang seharusnya bisa dilayani
oleh seorang operator, bilamana diketahui :
Waktu yang dibutuhkan untuk kegiatan loading
& unloading adalah 1,41 menit.
Waktu yang dibutuhkan untuk operator bergerak
berpindah dari satu mesin ke mesin lainnya 0,08
menit.
Waktu permesinan 4,34 menit.
Biaya operator Rp. 8500 / jam/operator.
Biaya operasi mesin Rp. 15000 / jam/mesin.
LATIHAN
S
OA
L
20/09/16 23 www.debrina.lecture.ub.ac.id
24. P
E
NY
E
L
E
S
A
I
A
N
N
L m
1,41 4,34
3,86
L w 1,41 0,08
N1
N1
(5,75/60)(8500 3x15000)
3
N1 = 3 ; N2 = 4
TEC
(L m)(CO N1.CM)
Rp.1.709
TECN2 (L w)(CO N2.CM)
(1,49/60)(8500 4x15000)
Rp.1.701
20/09/16 24 www.debrina.lecture.ub.ac.id
25. Completely Random Servicing
20/09/16 25 www.debrina.lecture.ub.ac.id
Diaplikasikan untuk menghadapi kondisi :
Kapan suatu fasilitas kerja memerlukan pelayanan
operator TIDAK DIKETAHUI;
Berapa lama pelayanan terhadap fasilitas kerja tersebut
harus berlangsung juga TIDAK DIKETAHUI.
Mesin dapat berhenti (down) karena:
Siklus kerja selesai (dan ada proses loading atau unloading
yang dilakukan oleh operator).
Mesin rusak sehingga operator harus melakukan
perbaikan (maintenance services)
26. Completely Random Servicing
20/09/16 26 www.debrina.lecture.ub.ac.id
Probabilitas mesin down (memerlukan pelayanan operator) : 0, 1, 2, 3 …
n (n relatif kecil).
Kapan pelayanan dikehendaki dan berapa lama waktu pelayanan
(service) bersifat acak (random).
Pendekatan Distribusi Binomial digunakan untuk penyelesaiannya.
Di-ASUMSI-kan bahwa mesin akan down / idle secara random selama
siklus kerja berlangsung
p = probability of running time
q = probability of down/idle time
p + q = 1
27. Teorema Ekspansi Binomial
n
x
2
1 2
n n
n
qp q p ....q
q p ....
p
(pq) n x nx
n1 n 2 n
Binomial Distribution
Proporsi waktu mesin yang hilang (d):
Jika prosentase jam yang hilang 10% maka dapat dikatakan
bahwa penugasan sudah baik.
Sedangkan bila prosentase jam mesin yang hilang terlalu besar,
maka dapat ditambah operator yang menangani mesin down.
Total jam kerjamesin yang hilang
Total jamkerjamesin
100%
20/09/16 27 www.debrina.lecture.ub.ac.id
28. C O N T O H
Tentukan porsi minimal dari
waktu permesinan yang akan
hilang untuk pengoperasian 3
(tiga) mesin yang harus
dilayani oleh seorang
operator bila diketahui :
• Rata-rata running time = 60%
• Rata-rata operator attention
time = 40% (irregular intervals).
20/09/16 www.debrina.lecture.ub.ac.id
28
29. 🞥 Kemungkinan (probabilitas) adanya mesin running (p)
dan down/idle (q) untuk 3 mesin yang harus dilayani
oleh seorang operator dapat ditunjukkan sebagai
berikut :
(p + q)n = (p + q)3
= p3 + 3p2q + 3pq2 + q3
= (0.60)3 + 3(0.60)2(0.40) + 3(0.60)(0.40)2 + (0.40)3
= (0.216) + (0.432) + (0.288) + (0.064)
Perhitungan Distribusi Binomial
20/09/16 29 www.debrina.lecture.ub.ac.id
30. Mesin 1 Mesin 2
R = 0.60
Mesin 3
R = 0.60
Probabilitas
(0.60)(0.60)(0.60) = 0.216
D = 0.40 (0.60)(0.60)(0.40) = 0.144
D = 0.40
R = 0.60
D = 0.40
(0.60)(0.40)(0.60) = 0.144
(0.60)(0.40)(0.40) = 0.096
R = 0.60
R = 0.60
R = 0.60
D = 0.40
(0.40)(0.60)(0.60) = 0.144
(0.40)(0.60)(0.40) = 0.096
D = 0.40
R = 0.60
D = 0.40
(0.40)(0.40)(0.60) = 0.096
(0.40)(0.40)(0.40) = 0.064
D = 0.40
1.000
20/09/16 30 www.debrina.lecture.ub.ac.id
Tree Diagram
31. 🞥 Dari perhitungan tersebut diatas, maka proporsi waktu mesin down/idle
bisa ditentukan. Waktu yang hilang untuk melayani 3 mesin dapat
dihitung sebagai berikut:
# mesin
down/idle
Probability Jam mesin yang hilang
karena 1 operator
Jam mesin yang hilang
karena 2 operator
0 0.216 0 0
1 0.432 0*) 0
2 0.288 (1)(0.288)(8) = 2.304 0
3 0.064 (2)(0.064)(8) = 1.024 (1)(0.064)(8) = 0.512
*) Karena hanya 1 (satu) mesin yang down maka operator dapat melayani mesin tersebut, sehingga secara
keseluruhan tidak ada mesin yang “down/ idle”.
• Proporsi waktu permesinan yang hilang karena hanya 1 (orang) operator saja
yang ditugaskan melayani 3 (tiga) mesin = (2.304 + 1.024) x 100% = 13.9%
3 x 8
20/09/16 31 www.debrina.lecture.ub.ac.id
ProporsiWaktu Hilang
32. The Expected Cost
Asumsi :
• Biaya operator = Rp 10.000/jam
• Biaya permesinan = Rp 80.000/jam
• Output produksi = 250 unit/jam
Untuk 1 operator :
Produksi selama 8 jam = (24 – 3,328) x 250 = 5168 unit
Biaya selama 8 jam = (10000 x 8) + (80000 x 3 x 8) = Rp 2.000.000
Biaya per unit = 2000000 / 5168 = Rp 386,9
Untuk 2 operator :
Produksi selama 8 jam = (24 – 0,512) x 250 = 5872 unit
Biaya selama 8 jam = (10000 x 8 x 2) + (80000 x 3 x 8) = Rp 2.080.000
Biaya per unit = 2080000 / 5872 = Rp 354,2
Untuk 3 operator :
Produksi selama 8 jam = (24 – 0) x 250 = 6000 unit
Biaya selama 8 jam = (10000 x 8 x 3) + (80000 x 3 x 8) = Rp 2.160.000
20
B
/0
i9
a
/1
y
6
a per unit = 2160000 / 6000 = Rp 360 www.debrina.lecture.ub.ac.id
32
33. Tentukan minimum prosentase dari waktu permesinan yang
akan hilang dan jumlah operator optimum untuk menangani 4
(empat) mesin, bila rata-rata running time 70% dan rata-rata
operator attention time sebesar 30%.
Asumsi :
Biaya tenaga kerja langsung : Rp 12.500/jam
Biaya permesinan : Rp 85.000/jam
Output produksi : 300 unit/jam
LATIHAN
SOAL
20/09/16 www.debrina.lecture.ub.ac.id
33
34. Combination
Servicing
• ServicingTime Constant
• Machine DownTime
Random
• Sebuah tipikal umum dari
sistem manusia mesin.
• Problem teori antrian
(QueuingTheory) yang bisa
dijumpai cara
penyelesaiannya dalam
riset operasi (Operation
Research)
20/09/16 www.debrina.lecture.ub.ac.id
34