SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
1
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. TUJUAN
Adapun tujuan dari penyusunan Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Akhir Tahun Anggaran
2016 ini, adalah :
1. Menggambarkan capaian / kemajuan dalam roda
pemerintahan desa selama kurun waktu satu tahun
2. Sebagai bentuk penyampaian penyelenggaraan
pemerintahan desa selama 1 (satu) tahun kepada Bupati
Sikka
3. Sebagai bahan publikasi informasi bagi pihak-pihak terkait
serta masyarakat tentang penyelenggaraan pemerintahan
desa selama satu tahun
4. Sebagai bahan evaluasi kinerja pemerintah desa
B.VISI DAN MISI
1. VISI
Perumusan visi Desa Langir mencerminkan apa yang ingin
dicapai, memberikan arah dan fokus strategi yang jelas mampu
menjadi perekat semua komponen masyarakat Desa Langir,
memiliki orientasi masa depan, mampu menumbuhkan
komitmen seluruh aparat Desa, dan mampu menjamin
kesinambungan kepemimpinan Desa Langir.
Berdasarkan analisis terhadap kondisi obyektif dan potensi
yang dimiliki Desa Langir dengan mempertimbangkan
kesinambungan pembangunannya, maka visi Desa Langir adalah
sebagai berikut :
2
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2016
“TERWUJUDNYA KEHIDUPAN MASYARAKAT DESA LANGIR YANG
DAMAI, ELOK,SOLIDER, HARMONIS DAN SEJAHTERA”
Visi tersebut memiliki 5 (lima) pokok pikiran yang diuraikan
sebagai berikut :
 Damai, bermakna terciptanya suatu tata kehidupan bermasyarakat
yang aman,tiada permusuhan.
 Elok, bermakna terciptanya kebaikan dan keakraban hidup yang
dapat memajukan Desa Langir dan membuang prasangka buruk yang
dapat memudarkan hubungan persaudaraan masyarakat Desa Langir
 Solider, bermakna terciptanya masyarakat yang setia kawan dan
sehati, berempati pada setiap kondisi buruk maupun baik yang
menimpa sesama.
 Harmonis, bermakna terciptanya keserasian hidup yang akan tercapai
ketika sesama masyarakat saling menghargai.
 Sejahtera, membangun kehidupan sosial dengan terpenuhinya
kebutuhan dasar masyarakat yakni sandang, pangan dan papan.
2. MISI
Untuk mencapai visi terwujudnya Masyarakat yang Damai,
Elok, Solider, Harmonis Dan Sejahtera tersebut di atas, Desa
Langir telah menetapkan misi sebagai berikut :
1. Meningkatkan persatuan dan kesatuan serta semangat
gotong royong diantara warga masyarakat dalam membangun
desa langir.
2. Penguatan dan penataan kembali nilai – nilai budaya, adat
istiadat dan kearifan lokal serta kelembagaan adat yang
menjadi mitra pemerintahan desa dalam menggerakan roda
pembangunan.
3. Mewujudkan kehidupan masyarakat Desa Langir yang tertib,
aman dan damai.
3
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2016
4. Meningkatkan partisipasi masyarakat yang berbasis
pemberdayaan yang membangun diri dan lingkungannya.
5. Pelatihan penguatan kapasitas kelembagaan masyarakat
dalam pelaksanaan pembangunan dibidang pertanian,
peternakan, pendidikan, kesehatan dan perdagangan.
6. Peningkatan pendapatan ekonomi dan pemenuhan
kebutuhan dasar masyarakat serta penataan lembaga
keuangan mikro pedesaan.
7. Menggalang sumber-sumber pendanaan baik dari pusat,
daerah dan pihak ketiga untuk memacu pembangunan desa
serta menciptakan lapangan kerja.
8. Mendorong terwujudnya good governance melalui upaya
peningkatan kapasitas pemerintahan desa, agar diperoleh
pelayanan publik yang cepat, mudah, murah, transparan,
dan akuntabel.
9. Meningkatkan pemberdayaan perempuan dan kesetaraan
gender.
C.STRATEGI DAN KEBIJAKAN
1. STRATEGI
Untuk mewujudkan visi yang didukung oleh misi, maka
Pelaksanaan Pembangunan di Desa Langir ditempuh dengan
beberapa strategi pembangunan sebagai berikut :
1) Melibatkan masyarakat secara penuh sejak perencanaan,
pengambilan keputusan, pelaksanaan dan pelestarian hasil-
hasil pembangunan yang berlangsung mulai dari kelompok,
dusun dan desa.
2) Melakukan penataan kembali nilai – nilai budaya, adat
istiadat dan kearifan lokal, serta kelembagaan adat desa
yang merupakan mitra pemerintahan desa dalam
4
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2016
mewujudkan otonomi desa yang nyata dan bertanggung
jawab. Dalam proses penggalian dan penataan tersebut,
bersiifat partisipatif dengan melibatkan tokoh-tokoh adat,
tokoh masyarakat, pemuda dan seluruh masyarakat.
3) Membangun keselarasan dan kesesuaian antara visi, misi
dan program pemerintah desa dengan aspirasi masyarakat
dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Desa (RPJM-Desa), maupun Peraturan Desa
(Perdes).
4) Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB-
Des) dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat
dalam pengelolaan Dana Desa (ADD) serta menggali sumber
– sumber pendapatan lain dari masyarakat sesuai
kemampuan dalam bentuk swadaya, solidaritas dan gotong
royong dalam membiayai dan mempercepat pembangunan
desa .
5) Menata dan mengembangkan Lembaga Keuangan Mikro
(LKM) Desa, baik koperasi kerdit, kelompok simpan pinjam,
maupun kelompok arisan sebagai sumber permodalan
dalam membangun ekonomi masyarakat, serta membentuk
Badan Usaha Milik Desa (BUM-Des) sesuai kesepakatan
bersama masyarakat dan peraturan yang berlaku.
6) Pembenahan dibidang pemerintahan dan pelayanan umum
untuk menjawabi tuntutan masyarakat dengan melakukan
perubahan sikap mental aparatur desa demi terciptanya tata
kepemerintahan yang baik yang selalu berpegang pada nilai
dasar seperti partisipatif, pro-aktif, penegakan hukum,
penegakan hukum kesetaraan dan terbuka.
5
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2016
7) Mengembangkan sistem Pemerintah Desa yang aktif membangun
komunikasi, koordinasi serta pola hubungan kemitraan dengan
desa lain, pemerintah tingkat kabupaten serta LSM dan pihak
pengusaha dalam rangka pembiayaan pembangunan yang
berbasis pemberdayaan masyarakat.
2. ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DESA
Arah kebijakan pembangunan Desa Langir yang dituangkan
dalam RKPDes tahun 2016 merupakan bagian yang tak
terpisahkan dengan visi dan misi Desa. Arah kebijakan adalah
pedoman untuk menjabarkan rumusan misi Desa agar lebih
terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran dalam setiap
tahapan pembangunan selama 6 (enam) tahun. Secara
operasional, penyusunan arah kebijakan pembangunan Desa
Langir tahun 2016 didasarkan pada tujuan dan sasaran yang
ingin dicapai, dimana tujuan dan sasaran tersebut merupakan
langkah operasional dari setiap misi Desa.
Arah kebijakan pembangunan Desa Langir adalah sebagai
berikut :
a. Program Pembangunan Pertanian
Arah kebijakan program pertanian diupayakan untuk
meningkatkan konservasi tanah dengan menanam kembali
tanaman-tanaman tradisional untuk meningkatkan
kesuburan tanah seperti luma, lago, gamal dan lain – lain
serta menghindari penggunaan pupuk kimia yang cenderung
merusak humus tanah. Selain itu, diupayakan untuk
membudidayakan tanaman motongnisasi dan umbi-umbian
seperti hura, ohu, watar, wuek, wetan, dan lain – lain sebagai
sumber ketahanan pangan lokal.
6
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2016
b. Program Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia. Arah
kebijakan peningkatan kaualitas sumber daya manusia
berkenaan dengan tiga pilar utama yang saling terkait yakni,
pembangunan bidang pendidikan, kesehatan dan
pembangunan lingkungan hidup. Namun berdasarkan
tantangan dan permaslahan yang dihadapi terutama
kamampuan pembiayaan pembangunan diperlukan
penentuan program prioritas pada pengembangan masing –
masing bidang dengan kegiatan yang berukuran kecil dan
dapat dikerjakan secara mandiri oleh masyarakat. Sedangkan
program berskala besar dengan teknologi tinggi menjadi tugas
pemerintahan di tingkat atas.
c. Program Penataan LKM dan Pengembangan Ekonomi Rakyat
serta Sarana Prasarana.
Arah kebijakan penataan Lembaga Keuangan Mikro (LKM)
pedesaan diupayakan untuk menumbuhkembangkan
lembaga keuangan dan sosial yang ada seperti koperasi (CU),
kelomok simpan pinjam, kelompok arisan, dan kelompok
“sakoseng” . Sedangkan pengembangan ekonomi rakyat
diarahkan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan
desa dengan mendirikan Badan Usaha Milik Desa (BUM-
Desa) sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa.
Pengembangan Sarana Prasarana Desa diarahkan pada
penyediaan infrastruktur jalan dan bangunan pelengkap,
saluran, pembukaan, penigkatan jalan dan TPT.
d. Program Kerjasama dan Kemitraan
Arah kebijakan kerjasama dan kemitraan diupayakan untuk
membangun kekuatan dari luar yang dapat mendukung
pembangunan desa. Kerjasama dan Kemitraan dapat berupa
kerjasama antar desa dalam dan diluar kecamatan sesuai
7
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2016
dengan potensi dan kebutuhan desa serta kerjasama dengan
pemerintah tingkat di atasnya maupun dengan pihak ketiga
seperti pelaku dunia usaha dan lembaga swadaya masyarakat
(LSM).
e. Program Penataan Budaya dan Kelembagaan Adat Desa.
Kebijakan otonomi daerah diarahkan pada upaya pengutan
dan penataan otonomi desa, dengan asumsi jika desa sudah
otonom dan mampu membangun diri, maka dengan
sendirinya daerah pun menjadi maju dan mandiri. Penataan
desa otonom berbasiskan pada budaya dan adat istiadat
setempat. Sistem nilai dan strukur kelembagaan adat harus
menjadi pegangan dan jati diri warga yang mengatur seluruh
aspek kehidupan masyarakat. Di lain sisi, sistem
Pemerintahan desa menjadi sepadan dalam memajukan
pembangunan desa.
8
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2016
BAB II
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA
A. PROGRAM KERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA
1. GAMBARAN UMUM KANTOR DESA
a. Struktur Organisasi Desa
Kepala Desa
Yohanes Arianto Andale
Kaur Umum
Yohanes Beni Susilo
Kadus Baoloka
Marselinus Osisi
Kades Sari
Siprianus S. Koten
Kadus Magedoa
Hermanus Hewot
Kepala Seksi Trantib
Yoseph Andi Herdi
Kepala Seksi Kesos
Maria Sustela
Kepala Seksi Pajak dan
Retribusi
Kaur Pemerintahan
Maria Susiyanti
Kaur Pembangunan
Agustina S. Dua
Noni
Sekretaris Desa
Maria Klara
Kadus Lurunduna
Ignasius A. D. Dery
9
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2016
b. Sarana dan Prasarana Kantor Desa Langir
Sarana dan Prasarana milik Pemerintah Desa Langir adalah
sebagai berikut :
SARANA PRASARANA
1. Meja Pimpinan
2. Kursi
3. Computer
4. Lactop
5. Warles
6. Megavon
7. Dispenser
8. Lemari
9. Rak Buku
10. Kipas Angin
11. Meja
12. Printer
1. Kantor Desa
2. Kantor LA dan
BPD
3. Bangunan
Posyandu
4. Jalan Tani dan
Jalan
Lingkungan
5. Bangunan
Polindes
Beberapa uraian tentang sarana dan prasarana di atas,
merupakan sebagian kecil yang disajikan dan dapat dilihat jelas
pada lampiran data aset atau kekayaan Desa pada LPP Desa ini.
2. Gambaran Wilayah Desa Langir
a. Penduduk (terlampir)
1) Jumlah Penduduk
Jumlah Penduduk Menurut Keyakinan / Agama :
Katholik : 2.400 jiwa
Kristen Protestan : 8 jiwa
Islam : 16 jiwa
Hindu : 0 jiwa
Budha : 0 jiwa
10
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2016
1. Keadaan penduduk berdasarkan pekerjaan
No. Mata Pencaharian
Nama Dusun
JumlahMagedoa Sari Baoloka Lurunduna
1. Petani 165 355 398 332 1250
2. Buruh 2 2 5 4 13
3. Nelayan - - - - -
4. Pedagang 6 3 6 - 15
5. Sopir 16 8 7 2 33
6. Ojek 7 22 23 5 57
7. PNS 14 12 10 3 39
8. Wiraswasta 20 9 3 1 33
9. Guru 5 8 8 2 33
10. TNI – POLRI - - - -
11. Pensiunan 8 6 3 4 21
12. Montir 1 1 - - 2
13. Ibu Rumah Tangga 46 29 120 83 278
14. Karyawan Swasta 5 6 10 5 26
15. Tukang 6 9 13 6 34
TOTAL 1.834
2. Keadaan penduduk berdasarkan pendidikan
No
.
Nama
Dusun
Pendidikan
TKK/PAUD SD SLTP SMA/K PT
1. Magedoa 114 165 50 97 34
2. Sari 363 176 79 86 35
3. Baoloka 354 195 71 75 25
4. Lurunduna 284 110 57 42 9
Jumlah 1116 646 257 300 103
b. Wilayah
Luas Wilayah : 393 km ²
Batas – Batas :
Utara : Laut Flores
Selatan : Desa Teka Iku
Timur : Desa Habi
Barat : Desa Watugong, Kel. Waioti
Jumlah Dusun : 4 Dusun yang terdiri dari
- Dusun Magedoa :
RT.01 dan RT 02 : RW 01
RT.03 dan RT 04 : RW 02
- Dusun Sari :
RT 05 dan RT 06 : RW 03
RT 07, RT 08 dan RT 09 : RW 04
- Dusun Baoloka :
11
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2016
RT 10, RT 11 dan RT 12, RT 13 : RW 05
RT 14 , RT 15 dan RT 16, RT 17 : RW 06
- Dusun Lurunduna :
RT 18, RT 19 : RW 07
RT 20, dan RT 21 : RW 08
RT 22 dan RW 09 Dusun Habi Buang, merupakan
Dusun Persiapan. Pemekaran Dusun baru atas induk wilayah
dusun Sari adalah hal yang patut dilaksanakan karena
topografi wilayah dan jumlah penduduk yang semakin
bertambah.
c. Gedung / Sarana Umum Pemerintah dan Swasta
- Gedung Kantor Pemerintahan
1 unit Kantor Desa Langir
1 unit Gedung Kantor BPD dan Lembaga Adat Desa Langir
- Gedung Pendidikan :
1 Unit SDI Weko
1 Unit TK Primantari
1 Unit Mess Guru TK Primantari
- Gedung Kesehatan :
1 Unit Polindes Desa Langir
5 Unit Posyandu
d. Peraturan Desa
- No. 1 tahun 2014 tentang RPJM Desa Tahun 2014-2020
- No. 1 Tahun 2016 tentang RKPDes
- No. 2 Tahun 2016 tentang APBDes
- No. 3 Tahun 2016 tentang Perubahan APBDes
- No. 4 Tahun 2016 tentang SOTK Pemerintahan Desa
- No. 5 tentang Tim Seleksi Perangkat Desa
12
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2016
Program kerja penyelenggaraan pemerintahan desa
tahun 2016 dikembangkan dengan beberapa strategi dasar
sebagai berikut :
1) Membangun keselarasan dan kesesuaian antara visi, misi dan
program pemerintah desa dengan aspirasi masyarakat dalam
penyusunan RPJM Desa, RKP Desa maupun Perdes
2) Pembenahan di bidang pemerintahan dan pelayanan umum
untuk menjawabi tuntutan masyarakat dengan
meningkatkan kinerja aparatur desa, demi terciptanya tata
pemerintahan yang baik.
3) Mengembangkan sistem pemerintahan desa yang aktif
membangun komunikasi, koordinasi serta pola hubungan
kemitraan antar desa, pemerintah kabupaten, LSM dan
pelaku usaha dalam rangka pembiayaan pembangunan
berbasis pemberdayaan masyarakat
B.PROGRAM KERJA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
Perencanaan dan Pelaksanaan Program Kerja Bidang
Pembangunan Desa dengan mengacu pada Rencana Kerja
Pemerintahan Desa 2016 dan Rancangan Pembangunan Jangka
Menengah Desa 2014-2020 sesuai dengan kewenangan Desa.
Arah pembangunan kemasyarakatan desa di fokuskan
pada pemenuhan pelayanan sosial dasar, melalui penyediaan
sarana prasarana pendukung dan penunjang pada bidang
kesehatan, pendidikan, pemenuhan kebutuhan air bersih serta
pembiayaan pelaksanaan kegiatan perencanaan pembangunan
desa. Sumber dana kegiatan pada bidang pelaksanaan
pembangunan diuraikan sebagai berikut :
a. Sumber Dana APBD Kabupaten Sikka Tahun 2016 :
13
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2016
1) Bantuan Ikan Lele 2.000 ekor
2) Penambahan 1 unit Ruang Guru
3) Bantuan Anakan Cendana
Dinas Kehutanan Kab. Sikka 8 ha
4) Bantuan Anakan Aur 3 km
5) Rabat Jalan Lurunduna 438 m
6) Bantuan Bahan Bangunan Rumah
Tidak Layak Huni 5 unit : 65 lmbar seng , 15 sak semen ,
paku 3cm,5cm,7cm dan paku seng
7) Sumur Resapan 3 titik
b. Sumber Dana APBD Propinsi Tahun 2016 (Tidak ada)
c. Sumber Dana APBN (Tidak Ada)
d. Sumber Dana APB Desa (rincian terlampir)
1. Pembangunan posyandu habibuang
2. Operasional TPK dan Tim Teknis revisi Operasional TPK
dan Tim Teknis
3. Biaya Jasa Konstruksi
4. Pembangunan Rumah Layak Huni revisi Bantuan
bahan Bangunan Bagi KK tidak mampu
5. Pembangunan Bak Air minum 2 unit
6. Pembuatan jamban (Septik Tank) 10 Unit
7. Pembangunan jamban Posyandu
8. Rabat Jalan RT.021
9. Perluasan Jaringan air minum Dusun Baoloka,
Lurunduna, Sari dan Magedoa
10. Biaya Penyusunan Review RPJM Desa tahun 2014-
2020 dan RKP Desa tahun 2017
11. Operasional Pembentukan Tim Pengelola Air Minum
12. Pengerjaan Tutup Rel Rabat Jalan
13. Pembangunan Teras TK Primantari
14
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2016
14. Tambahan Operasional TPK 1 (satu) Tahun Kegiatan
15. Kegiatan Gotong Royong Persiapan Pembangunan
Posyandu Habi Buang
C.PROGRAM KERJA PEMBINAAN KEMASYARAKATAN
Rencana dan Pelaksanaan Program Kerja Bidang
Pembinaan Kemasyarakatan mengacu pada Rencana Kerja
Pemerintahan Desa dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Desa sesuai dengan kewenangan Desa.
Program kerja bidang Pembinaan kemasyarakatan desa
difokuskan pada penataan lembaga kemasyarakatan desa,
pembinaan keamanan dan ketertiban masyarakat, kepemudaan
dan olaraga, penataan dan pelestarian budaya lokal serta
beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa.
Kegiatan pembinaan kemasyarakatan tahun 2016
sebagai berikut (rincian terlampir) :
1. Beasiswa bagi anak berprestasi
2. Beasiswa prestasi pelajar SMP dan SMA
3. Bantuan biaya penelitian dan penyusunan skripsi bagi
mahasiswa
4. Insentif LINMAS
5. Biaya pelestarian budaya acara sisa soba
6. Insentif babinsa
7. Kegiatan STBM
8. Kegiatan Pemberian obat vilariasis
9. Sosialisasi keamanan dan ketertiban masyarakat
10. Biaya Sosialisasi Produk Hukum tentang Desa
11. Biaya Pemuda dan Olahraga
12. Kegiatan Pembentukan Forum Anak Desa
13. Sosialisasi kesehatan reproduksi dan PMS
15
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2016
D.PROGRAM KERJA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Rencana dan Pelaksanaan Program Bidang Pemberdayaan
Masyarakat dengan mengacu pada Rencana Kerja Pemerintahan
Desa dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa sesuai
dengan kewenangan Desa.
Program pemberdayaan masyarakat searah dengan
kebijakan pada peningkatan sumber daya manusia yang
berkenaan dengan tiga pilar utama yakni pemberdayaan bidang
pendidikan, kesehatan dan lingkungan hidup.
Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2016 sebagai
berikut (rincian terlampir) :
1. Kegiatan Forum Pemuda Desa Langir
2. Bantuan Kegiatan Sanggar Budaya Rudun Blutuk
3. Kegiatan Rohani
4. Kegiatan Seni Budaya dan Olahraga dalam rangka HUT
RI ke – 71
5. Pentas Seni malam tos kenegaraan
6. Program Motongnisasi
7. Insentif TKS , Guru Honor SDI Weko
8. Insentif Tutor PAUD
9. Insentif Kader Posyandu
10. Penguatan Kapasitas Pengurus Lembaga Adat
11. Bimtek Pengurus TPK
12. Pemeliharaan Posyandu
13. Pemberian Santunan Bagi Lansia
14. Bulan Bakti Gotong Royong dan Jumad Bersih
15. PMT bagi Bayi, balita dan Lansia
16. Pengadaan APE untuk PAUD
16
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2016
E. Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
1) Peraturan Desa tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Desa
KEPALA DESA LANGIR
KECAMATAN KANGAE
KABUPATEN SIKKA
17
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2016
PERATURAN DESA LANGIR
NOMOR 2 TAHUN 2016
TENTANG
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA
TAHUN ANGGARAN 2016
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA DESA LANGIR,
Menimbang : a. Bahwa dalam memberdayakan Pemerintahan Desa dan masyarakat
untuk berdaya guna dalam Penyelenggaraan Pemerintahan,
Pelaksanaan Pembangunan dan Pelayanan Masyarakat, perlu
didukung dengan Dana yang memadai;
b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf
(a), perlu membentuk Peraturan Desa tentang Anggaran Pendapatan
dan Belanja Desa (APBDes) Desa Langir Tahun Anggaran 2016;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan
Daerah-Daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I
Bali, Nusa Tenggara Timur.
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122,
tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655);
2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7,
tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
18
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2016
Undang Nomor 9 Tahun 2015tentang Perubahan Kedua Atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 50,
tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa ( Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 128, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang
Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5558);
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 133 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 2093);
7. Peraturan Daerah Kabupaten Sikka Nomor 15 Tahun 2006 tentang
Keuangan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2006
Nomor 15 Seri D Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Sikka Nomor 13);
8. Peraturan Daerah Kabupaten Sikka Nomor 22 Tahun 2007 tentang
Pedoman Pembentukan dan Mekanisme Penyusunan Peraturan Desa
(Lembaran Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2007 Nomor 22 Seri F
Nomor 17, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sikka Nomor 31);
9. Peraturan Daerah Kabupaten Sikka Nomor 5 Tahun 2012 tentang
Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah
Kabupaten Sikka Tahun 2012 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Sikka Nomor 66);
19
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2016
10.Peraturan Daerah Kabupaten Sikka Nomor 10 Tahun 2014 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Sikka Tahun
Anggaran 2015 (Lembaran Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2014
Nomor 10);
11.Peraturan Bupati Sikka Nomor 4 Tahun 2008 tentang Teknis
Penyusunan Peraturan Desa Tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa (Berita Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2008 Nomor 4
Seri F Nomor 4);
12.Peraturan Bupati Sikka Nomor 6 Tahun 2012 tentang Pedoman
Pengelolaan Alokasi Dana Desa (Berita Daerah Kabupaten Sikka
Tahun 2012 Nomor 9);
13.Peraturan Bupati Sikka Nomor 47 Tahun 2014 tentang Penjabaran
Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Kabupaten Sikka Tahun
Anggaran 2015 (Berita Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2014 Nomor
47);
14.Peraturan Desa Langir Nomor 1 Tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa Langir / RPJMDes;
15.Peraturan Desa Langir Nomor 2 Tahun 2016 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa Langir Tahun Anggaran 2016;
Dengan Kesepakatan Bersama
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA LANGIR
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DESA TENTANG ANGGARAN
PENDAPATAN DAN BELANJA DESA LANGIR TAHUN
ANGGARAN 2016
Pasal 1
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran 2016 dengan
rincian sebagai berikut :
20
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2016
1. Pendapatan Desa : Rp. 1.073.861.237
2. Belanja Desa
a. Bidang Penyelenggaraan Pemerintah Desa : Rp. 352.034.500
b. Bidang pembangunan Desa : Rp. 558.325.737
c. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan : Rp. 53.979.502
d. Bidang Pemberdayaan Masyarakat : Rp. 167.760.000
e. Bidang Tak Terduga : Rp. 12.800.000
Jumlah Belanja : Rp. 1.144.899.739
Surplus / (Devisit) : Rp. 71.038.502
3. Pembiayaan Desa
a. Penerimaan Pembiayaan
- SILPA : Rp. 71.038.502
b. Pengeluaran Pembiayaan
Selisih Pembiayaan ( a – b ) : Rp. 71.038.502
Pasal 2
Uraian lebih lanjut mengenai Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, tercantum dalam Lampiran Peraturan
Desa ini berupa Rincian Struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.
Pasal 3
Lampiran- lampiran sebagaimana dimaksud dalam pasal 2, merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Desa ini.
Pasal 4
Kepala Desa Menetapkan Peraturan Kepala Desa guna Pelaksanaan
Peraturan Desa ini.
Pasal 5
Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
21
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2016
Agar setiap orang dapat mengetahui, memerintahkan pengundangan
Peraturan Desa ini dalam Lembaran Desa dan Berita Desa oleh Sekretaris
Desa.
Ditetapkan di Wetak
pada tanggal : 23 Mei 2016
KEPALA DESA LANGIR
YOHANES ARIANTO ANDALE
Diundangkan di Wetak
pada tanggal : 23 juli 2016
SEKRETARIS DESA LANGIR
MARIA KLARA
LEMBARAN DESA LANGIR TAHUN 2016 NOMOR 2
2) Peraturan Desa tentang Perubahan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Desa Tahun 2016
KEPALA DESA LANGIR
KABUPATEN SIKKA
PERATURAN DESA LANGIR
NOMOR 3 TAHUN 2016
22
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2016
TENTANG
PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA
TAHUN ANGGARAN 2016
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA DESA LANGIR
Menimbang : a. bahwa dalam memberdayakan Pemerintah Desa dan
Masyarakat untuk berdaya guna dan berhasil guna dalam
penyelenggaraan Pemerintahan, pelaksanaan
pembangunan dan pelayanan masyarakat, perlu didukung
dengan dana yang memadai ;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu membentuk Peraturan Desa tentang
Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Langir
Tahun Anggaran 2016 ;
Mengingat : 1. Undang – undang Nomor 69 tahun 1958 tentang
Pembetukan Daerah – Daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara
Barat dan Nusa Tenggara Timur ( Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122,Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655 ) ;
2. Undang – undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5495);
3. Undang – undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587 ); sebagaiana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Undang – Undang
23
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2016
Nomor 9 Tahun 2015 tentang perubahan Kedua Atas
Undang – undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 2015 Nomor 50, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679 );
4. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang – Undang Nomor 6 tahun
2014 tentang Desa ( Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 128,Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5539 );
5. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang dana
Desa yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara ( Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5558 );
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014
tentang Pengelolaan Keuangan Desa ( Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2093 );
7. Peraturan Daerah Kabupaten Sikka Nomor 15 Tahun 2006
Tentang Keuangan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten
sikka Tahun 2006 Nomor 15 Seri D Nomor 4, ( Lembaran
Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2006 Nomor 15 Seri D
Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sikka
Nomor 13 );
8. Peraturan Daerah Kabupaten Sikka Nomor 22 Tahun 2007
tentang Pedoman Pembentukan dan Mekanisme
Penyusunan Peraturan desa ( Lembaran Daerah Kabupaten
Sikka Tahun 2007 Nomor 22 Seri F Nomor 17, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Sikka Nomor 31 );
24
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2016
9. Peraturan Daerah Kabupaten Sikka Nomor 5 Tahun 2012
tentang pokok – pokok Pengelolaan Keuangan daerah
(Lembaran Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2012 Nomor 5,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sikka Nomor 66);
10. Peraturan daerah Kabupaten Sikka Nomor 10 Tahun 2014
tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten Sikka Tahun Anggaran 2015 (Lembaran Daerah
Kabupaten Sikka Tahun 2014 Nomor 10);
11. Peraturan Bupati Sikka Nomor 4 Tahun 2008 tentang
Teknis Penyusunan Peraturan Desa tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa (Berita Daerah Kabupaten
Sikka Tahun 2008 Nomor 4 Seri F Nomor 4);
12. Peraturan Bupati Sikka Nomor 6 Tahun 2012 tentang
Pedoman Pengelolaan Alokasi Dana Desa (Berita Daerah
Kabupaten sikka Tahun 2012 Nomor 9);
13. Peraturan Bupati sikka Nomor 47 Tahun 2014 tentang
Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten Sikka Tahun 2014 Nomor 47);
14. Peraturan Desa Langir Nomor 3 Tahun 2016 tentang
Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Langir
Tahun Anggaran 2016);
Dengan Kesepakatan Bersama
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA LANGIR
dan
KEPALA DESA LANGIR
MEMUTUSKAN
Menetapkan : PERATURAN DESA LANGIR TENTANG
PERUBAHAN ANGGARAN DAN BELANJA DESA
LANGIR TAHUN ANGGARAN 2016.
25
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2016
Pasal 1
Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun
Anggaran 2016 dengan rincian sebagai berikut :
1. Pendapatan Desa Rp.1.060.237.037
2. Belanja Desa
a. Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Rp. 327.364.800
b. Bidang Pembangunan Rp. 574.202.237
c. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Rp. 54.779.502
d. Bidang Pemberdayaan Masyarakat Rp. 164.929.000
e. Bidang Tak Terduga Rp. 10.000.000
Jumlah Belanja Rp.1.131.275.539
Surplus / Defisit Rp.-
3. Penerimaan Desa
a. Penerimaan Pembiayaan Rp. 71.038.502
b. Pengeluaran Pembiayaan Rp. -
Selisih Pembiayaan (a-b) Rp. 71.038.502
Pasal 2
Uraian lebih lanjut mengenai Perubahan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa sebagaimana dimaksud Pasal 1, tercantum dalam
Lampiran Peraturan Desa ini berupa Rincian Struktur Perubahan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.
Pasal 3
Lampiran – lampiran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Desa ini.
Pasal 4
Kepala Desa menetapkan Peraturan Kepala Desa guna pelaksanaan
Peraturan Desa ini .
Pasal 5
26
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2016
Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahui, memerintahkan
pengundangan Peraturan desa ini dengan penempatannya dalam
Lembaran Desa Langir .
Ditetapkan di Langir
pada tanggal 26 September 2016
KEPALA DESA LANGIR
YOHANES ARIANTO ANDALE
Diundangkan di Langir
pada tanggal 26 September 2016
SEKRETARIS DESA LANGIR
MARIA KLARA
LEMBARAN DESA LANGIR TAHUN 2016 NOMOR 3
3) Laporan Rincian Pertanggungjawaban Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun 2016
(Terlampir)
4) Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa tahun 2016
(Terlampir)
5) Rincian Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
tahun 2016 (Terlampir)
F. KEBERHASILAN YANG DICAPAI, PERMASALAHAN YANG
DIHADAPI DAN UPAYA YANG DITEMPUH
1. Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan
Bidang penyelenggaraan pemerintahan desa menjadi
faktor utama penentu keberhasilan pemerintah desa dalam
menjalankan roda pemerintahan. Adapun beberapa
27
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2016
kemajuan terjadi meski belum begitu signifikan yang mana
membutuhkan pembenahan secara bertahap, dapat
diuraikan sebagai berikut :
a. Peningkatkan realisasi pendapatan asli desa dengan
melibatkan pengurus RT/RW. Permasalahan yang terjadi
yakni kinerja RT/RW masih rendah dikarenakan masih
terdapat tunggakan pembayaran kepala keluarga tertentu.
Untuk menjawabi permasalahan ini, diupayakan
pemberian reward bagi pengurus RT/RW yang berkinerja
baik ataupun pengangkatan petugas pemungut khusus
yang dibiayai dari pendapatan asli desa
b. Terbentuknya dusun persiapan habi buang, pemekaran
RT dan RW
c. Memaksimalkan peran dan partisipasi masyarakat melalui
pembentukan lembaga kemasyarakatan dan sosialisai
secara terus menerus tentang peraturan desa pada
berbagai kegiatan
d. Peraturan perundang-undangan tentang desa yang
diturunkan, belum secara utuh dipahami oleh aparatur
pemerintahan desa, sehingga berdampak pada berbagai
kekeliruan dalam tahapan pelaksanaan. Perlu adanya
pembinaan dan pengawasan secara berkala dari
pemerintah kecamatan dan kabupaten demi
terselenggaranya pemerintahan desa yang baik dan taat
pada aturan serta perlu adanya petunjuk teknis dan
pengembangan aplikasi pelaporan keuangan dan
pendataan penduduk yang menunjang kegiatan aparatur
desa.
e. Adanya kekosongan jabatan pada struktural organisasi
pemerintah desa karena berakhirnya masa jabatan dan
28
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2016
pengunduran diri pada jabatan kasie pajak serta mutasi
sekdes, membawa dampak terhambatnya beberapa urusan
pemerintahan desa. Kondisi ini diperparah dengan
hambatan pada tahapan perekrutan dan seleksi perangkat
desa yang terjadi di akhir tahun anggaran serta minimnya
pelamar pada jabatan tertentu, sehingga seleksi perangkat
desa belum dapat terlaksana.
f. Tidak sesuainya realisasi pagu indikatif pada sumber
anggaran bagi hasil pajak dan retribusi daerah dan
bantuan provinsi menyebabkan terjadinya defisit ataupun
surplus pada APB Desa.
g. Pengelolaan keuangan desa dalam hal pelaksanaan
kegiatan pada masing-masing bidang, perlu diimbangi
dengan peraturan daerah dan peraturan bupati yang
memuat hal-hal teknis. Pada kenyataannya dalam
pengelolaan kegiatan terutama dengan menggunakan dana
yang bersumber dari APBN, masih menyisakan keraguan
dan rasa sanksi dari pelaksana dan pengelola kegiatan
serta pemerintah desa akan terjadinya bergabai hal yang
tidak diinginkan dalam mengelola dana desa.
h. Rendahnya biaya operasional dan penghasilan tetap
aparatur desa, menjadi faktor penghambat dalam
penyelenggaraan pemerintahan desa yang tidak diimbangi
dengan tunjangan-tunjangan yang mendukung
peningkatan kinerja aparatur pemerintahan desa. Hal ini
perlu ditanggapi secara serius oleh pemerintah kabupaten
untuk melakukan pembenahan penganggaran operasional
dan penghasilan tetap aparatur desa.
i. Kerjasama kemitraan yang baik antara pemerintah desa
dan BPD perlu dijaga dan diupayakan semakin baik demi
29
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2016
terselenggaranya pemerintahan desa yang baik dan
pembangunan yang mensejahterakan masyarakat desa.
j. Informasi dan publikasi anggaran akan terus dibenahi
sehingga menjawabi penyelenggaraan pemerintahan desa
yang transparan, akuntable dan partisipatif.
Pengembangan sistem informasi dan publikasi anggaran
dengan menggunakan media elektronik menjadi faktor
utama yang akan digalakkan pemerintah desa, salah
satunya adalah dengan mengembangkan website dan
buletin desa.
2. Bidang Pelaksanaan Pembangunan
Dalam hal pelaksanaan pembangunan desa, terfokus
pada pelayanan sosial dasar. Gambaran keberhasilan pada
bidang pembangunan terbukti dengan dibangunnya
posyandu habi buang dan perluasan jaringan air minum
bersih. Pembangunan sarana dan prasarana menjadi urusan
yang sangat urgen bagi pemenuhan kebutuhan dasar. Tentu
dalam pelaksanaan pembangunan selalu timbul
permasalahan yang dapat menghambat terlaksananya
pembangunan desa. Faktor keterlibatan masyarakat dalam
tahapan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan
pembangunan menjadi masalah utama yang menghambat
berlangsungnya kegiatan pembangunan di desa.
Berbagai upaya terus digalakkan untuk meningkatkan
partisipasi masyarakat dalam pembangunan di desa, dengan
memaksimalkan penggunaan sumber daya lokal dalam
pelaksanaan pembangunan diharapkan dapat membawa
dampak positif tercapainya pembangunan infrastruktur dan
suprastrukur yang berkemajuan dan berdayaguna.
3. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
30
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2016
Peningkatan keamanan dan ketertiban masyarakat
dalam kehidupan di desa menjadi program prioritas yang
berkelanjutan. Ukuran keberhasilan pada pembinaan
kemasyarakatan adalah terpeliharanya tatanan adat istiadat
masyarakat melalui pelaksanaan seremonial adat tahunan
dan patuhnya masyarakat pada hukum adat setempat meski
belum secara menyeluruh. Namun dengan keterlibatan
seluruh stakeholder dalam mensosialisasikan potensi dan
aspek adat tradisi dan budaya secara masiv, tentu akan
tercipta tatanan kehidupan masyarkat yang patuh dan taat
pada hukum adat.
Dalam rangkaian proses pembinaan kemasyarakatan
desa, telah terlaksana pembentukan forum anak dan pemuda
desa, sebagai tahapan pengadvokasian yang mengarahkan
pengembangan kreatifitas dan mentalitas yang lebih terarah
dalam organisasi. Permasalahan yang timbul dalam proses
dimaksud, dimana keterlibatan anak dan pemuda dalam
organisasi belum begitu nampak. Hal ini menjadi tugas berat
pemerintah desa untuk selalu memberi penyadaran kepada
orang tua dan masyarakat agar selalu mendukung anak dan
pemuda, terlibat aktif dalam organisasi ini.
Program pembinaan pada bidang pendidikan pun
merupakan program berkelanjutan, dimana dengan
pengalokasian dana beasiswa prestasi yang bukan hanya
pada tingkat sekolah dasar tetapi dikembangkan pula pada
usia sekolah menengah dan mahasiswa. Program ini akan
selalu diupayakan berkelanjutan dengan pembenahan
ataupun pembaharuan, dengan harapan prestasi kognitif
ataupun akademik di lembaga pendidikan semakin
meningkat. Permasalahan yang timbul adalah dukungan
31
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2016
orang tua akan peningkatan prestasi belum begitu nampak
ditinjau dari angka persentase prestasi, absensi dan drop out
siswa. Upaya lain yang perlu ditempuh adalah dengan
merevitalisasi program gongn belajar.
4. Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Pada bidang pemberdayaan masyarakat, hal
pemenuhan pada pelayanan sosial dasar masih menjadi
faktor penentu keberhasilan. Pemberian makanan tambahan
bagi bayi, balita dan lansia merupakan program
pengembangan peningkatan kualitas gizi sehingga dapat
menekan angka kurang gizi dan gizi buruk pada bayi,balita
dan lansia. Permasalahan yang timbul dari program ini yakni
belum adanya patrisipasi secara menyeluruh dari para orang
tua dan lansia. Hal ini tentu membawa dampak yang kurang
baik, sehingga perlu diupayakan sebuah cara tepat yakni
dengan penetapan peraturan desa tentang partisipasi
masyarakat yang diimbangi dengan sanksi tegas pada setiap
pelanggaran oleh individu.
Beberapa ukuran keberhasilan lainnya adalah
aktifnya kegiatan kepemudaan pada bidang olahraga, budaya
dan pengembangan organisasi kepemudaan. Aspek
kepemudaan perlu selalu digiatkan secara terus menerus
demi tercapainya peningkatan mentalitas dan kreatifitas yang
memadai. Adapun prospek pemberdayaan ekonomi
kepemudaan yang dikembangkan adalah perikanan budidaya
yakni pembuatan kolam dan budidaya ikan lele.
Permasalahan pada pengembangan usaha ekonomi
kepemudaan adalah mental wirausaha yang belum nampak
sehingga perlu dilakukan pembimbingan secara berkala dan
permodalan.
32
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2016
BAB III
PENUTUP
Keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan desa dalam
mencapai kesejahteraan masyarakat, pada dasarnya ditentukan
oleh sejauh mana komitmen dan konsistensi pemerintahan dan
masyarakat desa saling bekerjasama membangun desa.
Keberhasilan pembangunan yang dilakukan secara partisipatif
mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai pada monitoring
evaluasi akan lebih menjamin keberlangsungan tata pemerintahan
desa yang baik dan menjawabi segala kebutuhan masyarakat.
Sebaliknya permasalahan dan ketidakpercayaan satu sama lain
akan mudah muncul manakala seluruh komunikasi dan ruang
informasi bagi masyarakat tidak memadai.
33
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2016
Penekanan pada suatu sistem tata pemerintahan yang baik,
mengharuskan terwujudnya pengelolaan anggaran yang terbuka,
dipertanggungjawabkan dan melibatkan seluruh komponen
masyarakat dalam tahapan pembangunan desa. Sesuai dengan
semangat UU No 6 tahun 2016 tentang desa yang selanjutnya
diatur dalam permendagri no 46 tahun 2016 maka kepala desa
wajib melaporkan penyelenggaraan pemerintahan desa dalam
bentuk LPP Desa.
Penyusunan laporan penyelenggaran pemerintahan desa
akhir tahun anggaran 2016 ini merupakan salah satu wujud
pertanggung jawaban kepala desa selama kurun waktu satu tahun
dalam menjalankan roda pemerintahan desa. Penyusunan LPPD
akhir tahun anggaran 2016, melibatkan banyak sumbangsih tenaga
dan pikiran dari berbagai pihak sehingga laporan ini dapat
diselesaikan pada waktunya.
Ucapan terimakasih kami haturkan kepada :
1. Camat Kangae, bapak Yohanis Yanto Kaliwon, S.IP,MA atas
pendampingan dan evaluasi terhadap penyelenggaraan
pemerintahan Desa Langir
2. Pendamping Desa Kecamatan Kangae, Saudara Kristoforus
Relianus atas bimbingan dan pendampingan terhadap
segenap aparatur desa terkhusus dalam proses perampungan
Laporan ini
3. Pendamping Lokal Desa , Desa Langir
4. Segenap perangkat desa langir yang telah bersusah payah
membantu dan merampungkan penyusunan LPP Desa akhir
tahun anggaran 2016
34
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2016
5. Ketua BPD dan segenap anggota sebagai lembaga mitra yang
selalu mengingatkan pemerintah desa dalam segala proses
penyelenggaraan pemerintahan desa langir.
Tentunya isi yang termuat dalam laporan ini masih jauh dari
kata sempurna, maka sangat diharapkan berbagai kritik dan saran
membangun, sehingga pada tahapan selanjutnya, LPP Desa
menjadi satu-satunya sarana publikasi informasi yang dapat
menjawabi seluruh keluhan dan kebutuhan masyarakat akan
terwujudnya suatu tata pemerintahan yang baik.
“Amapu Benjer, Epan Gawan”
Wetak, Februari 2017
Kepala Desa Langir
Yohanes A. Andale

More Related Content

What's hot

Seri 6 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Perencanaan pembangunan desa
Seri 6 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Perencanaan pembangunan desaSeri 6 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Perencanaan pembangunan desa
Seri 6 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Perencanaan pembangunan desaAgus hariyanto
 
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desaPeranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desaOperator Warnet Vast Raha
 
RPJMDes dan Tata Kelola Pemerintah Desa
RPJMDes dan Tata Kelola Pemerintah DesaRPJMDes dan Tata Kelola Pemerintah Desa
RPJMDes dan Tata Kelola Pemerintah Desagunawankusumo
 
Peran kepala desa dalam meningkatkan pembangunan melalui program nasional pem...
Peran kepala desa dalam meningkatkan pembangunan melalui program nasional pem...Peran kepala desa dalam meningkatkan pembangunan melalui program nasional pem...
Peran kepala desa dalam meningkatkan pembangunan melalui program nasional pem...Operator Warnet Vast Raha
 
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)Operator Warnet Vast Raha
 
Visi dan Misi Jaro Sarinun
Visi  dan Misi Jaro SarinunVisi  dan Misi Jaro Sarinun
Visi dan Misi Jaro Sarinunsahdisutisna
 
001 prioritas dan arah kebijakan pembangunan desa da kawasan perdesaan tahun ...
001 prioritas dan arah kebijakan pembangunan desa da kawasan perdesaan tahun ...001 prioritas dan arah kebijakan pembangunan desa da kawasan perdesaan tahun ...
001 prioritas dan arah kebijakan pembangunan desa da kawasan perdesaan tahun ...Adelfios Andyka Fatra
 
Pengembangan kerjasama antar desa dalam mendukung pengembangan ekonomi unggul...
Pengembangan kerjasama antar desa dalam mendukung pengembangan ekonomi unggul...Pengembangan kerjasama antar desa dalam mendukung pengembangan ekonomi unggul...
Pengembangan kerjasama antar desa dalam mendukung pengembangan ekonomi unggul...Adelfios Andyka Fatra
 
Pengantar Pelatihan Relawan SID (Sistem Informasi Desa)
Pengantar Pelatihan Relawan SID (Sistem Informasi Desa)Pengantar Pelatihan Relawan SID (Sistem Informasi Desa)
Pengantar Pelatihan Relawan SID (Sistem Informasi Desa)Formasi Org
 
Buku 5 Desa mandiri desa membangun
Buku 5 Desa mandiri desa membangunBuku 5 Desa mandiri desa membangun
Buku 5 Desa mandiri desa membangunAgus hariyanto
 
1467091226$1$qevl0 w$
1467091226$1$qevl0 w$1467091226$1$qevl0 w$
1467091226$1$qevl0 w$rajapusbar
 
Permensos 25 tahun 2019 Karang Taruna
Permensos 25 tahun 2019 Karang TarunaPermensos 25 tahun 2019 Karang Taruna
Permensos 25 tahun 2019 Karang TarunaRano Rahman
 
Manajemen pemerintahan desa dalam rangka otonomi daerah
Manajemen pemerintahan desa dalam rangka otonomi daerahManajemen pemerintahan desa dalam rangka otonomi daerah
Manajemen pemerintahan desa dalam rangka otonomi daerahOperator Warnet Vast Raha
 

What's hot (17)

Seri 6 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Perencanaan pembangunan desa
Seri 6 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Perencanaan pembangunan desaSeri 6 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Perencanaan pembangunan desa
Seri 6 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Perencanaan pembangunan desa
 
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desaPeranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
 
RPJMDes dan Tata Kelola Pemerintah Desa
RPJMDes dan Tata Kelola Pemerintah DesaRPJMDes dan Tata Kelola Pemerintah Desa
RPJMDes dan Tata Kelola Pemerintah Desa
 
Peran kepala desa dalam meningkatkan pembangunan melalui program nasional pem...
Peran kepala desa dalam meningkatkan pembangunan melalui program nasional pem...Peran kepala desa dalam meningkatkan pembangunan melalui program nasional pem...
Peran kepala desa dalam meningkatkan pembangunan melalui program nasional pem...
 
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)
 
Visi dan Misi Jaro Sarinun
Visi  dan Misi Jaro SarinunVisi  dan Misi Jaro Sarinun
Visi dan Misi Jaro Sarinun
 
Buku 4-kader-desa
Buku 4-kader-desaBuku 4-kader-desa
Buku 4-kader-desa
 
001 prioritas dan arah kebijakan pembangunan desa da kawasan perdesaan tahun ...
001 prioritas dan arah kebijakan pembangunan desa da kawasan perdesaan tahun ...001 prioritas dan arah kebijakan pembangunan desa da kawasan perdesaan tahun ...
001 prioritas dan arah kebijakan pembangunan desa da kawasan perdesaan tahun ...
 
Pengembangan kerjasama antar desa dalam mendukung pengembangan ekonomi unggul...
Pengembangan kerjasama antar desa dalam mendukung pengembangan ekonomi unggul...Pengembangan kerjasama antar desa dalam mendukung pengembangan ekonomi unggul...
Pengembangan kerjasama antar desa dalam mendukung pengembangan ekonomi unggul...
 
Pengantar Pelatihan Relawan SID (Sistem Informasi Desa)
Pengantar Pelatihan Relawan SID (Sistem Informasi Desa)Pengantar Pelatihan Relawan SID (Sistem Informasi Desa)
Pengantar Pelatihan Relawan SID (Sistem Informasi Desa)
 
MATERI TOT BAGI KPMD
MATERI TOT BAGI KPMDMATERI TOT BAGI KPMD
MATERI TOT BAGI KPMD
 
Buku 5 Desa mandiri desa membangun
Buku 5 Desa mandiri desa membangunBuku 5 Desa mandiri desa membangun
Buku 5 Desa mandiri desa membangun
 
1467091226$1$qevl0 w$
1467091226$1$qevl0 w$1467091226$1$qevl0 w$
1467091226$1$qevl0 w$
 
Kewenangan desa
Kewenangan desaKewenangan desa
Kewenangan desa
 
#Tupoksi kepala desa andyka
#Tupoksi kepala desa andyka#Tupoksi kepala desa andyka
#Tupoksi kepala desa andyka
 
Permensos 25 tahun 2019 Karang Taruna
Permensos 25 tahun 2019 Karang TarunaPermensos 25 tahun 2019 Karang Taruna
Permensos 25 tahun 2019 Karang Taruna
 
Manajemen pemerintahan desa dalam rangka otonomi daerah
Manajemen pemerintahan desa dalam rangka otonomi daerahManajemen pemerintahan desa dalam rangka otonomi daerah
Manajemen pemerintahan desa dalam rangka otonomi daerah
 

Similar to LPPD desa langir 2016

Laporan penyelenggaraan pemerintahan desa
Laporan penyelenggaraan pemerintahan desaLaporan penyelenggaraan pemerintahan desa
Laporan penyelenggaraan pemerintahan desaari saridjo
 
Laporan penyelenggaraan pemerintahan desa 2017
Laporan penyelenggaraan pemerintahan desa 2017Laporan penyelenggaraan pemerintahan desa 2017
Laporan penyelenggaraan pemerintahan desa 2017ari saridjo
 
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desaPeranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desaOperator Warnet Vast Raha
 
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desaPeranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desaOperator Warnet Vast Raha
 
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desaPeranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desaOperator Warnet Vast Raha
 
Rpjm ds hanum
Rpjm ds hanumRpjm ds hanum
Rpjm ds hanumpryagus
 
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)Operator Warnet Vast Raha
 
Brief Note-23-2016-dana desa
Brief Note-23-2016-dana desaBrief Note-23-2016-dana desa
Brief Note-23-2016-dana desaprimahendra
 
RPJMDES & TATA KELOLA PEMERINTAH DESA
RPJMDES & TATA KELOLA PEMERINTAH DESARPJMDES & TATA KELOLA PEMERINTAH DESA
RPJMDES & TATA KELOLA PEMERINTAH DESAgunawankusumo
 
Materi Perenc Inklusif_29 Mar 2019.pptx
Materi Perenc Inklusif_29 Mar 2019.pptxMateri Perenc Inklusif_29 Mar 2019.pptx
Materi Perenc Inklusif_29 Mar 2019.pptxAllEnaMau
 
(M.irfani maulana 0484) pemberdayaan badan usaha milik desa (1)
(M.irfani maulana 0484) pemberdayaan badan usaha milik desa (1)(M.irfani maulana 0484) pemberdayaan badan usaha milik desa (1)
(M.irfani maulana 0484) pemberdayaan badan usaha milik desa (1)Windows112
 
Buku pintar-dana-desa-221117 1630-web_opt
Buku pintar-dana-desa-221117 1630-web_optBuku pintar-dana-desa-221117 1630-web_opt
Buku pintar-dana-desa-221117 1630-web_optwedusputih
 
Paparan harmonisasi kebijakan peningkatan kesra
Paparan harmonisasi kebijakan peningkatan kesraPaparan harmonisasi kebijakan peningkatan kesra
Paparan harmonisasi kebijakan peningkatan kesraGedhe Foundation
 
Seri 9 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Membangun jaringan dan kemitraan
Seri 9 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Membangun jaringan dan kemitraanSeri 9 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Membangun jaringan dan kemitraan
Seri 9 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Membangun jaringan dan kemitraanAgus hariyanto
 
Visi dan misi calon kades panjalu asep ependi
Visi dan misi calon kades panjalu asep ependiVisi dan misi calon kades panjalu asep ependi
Visi dan misi calon kades panjalu asep ependiAji Sahdi Sutisna
 
MEMBANGUN INTERAKSI SOSIAL DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA.pptx
MEMBANGUN INTERAKSI SOSIAL DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA.pptxMEMBANGUN INTERAKSI SOSIAL DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA.pptx
MEMBANGUN INTERAKSI SOSIAL DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA.pptxAhmadAmanS
 
PEDOMAN UMUM PELAKSANA PADAT KARYA TUNAI DIDESA TAHUN 2018
PEDOMAN UMUM PELAKSANA PADAT KARYA TUNAI DIDESA TAHUN 2018PEDOMAN UMUM PELAKSANA PADAT KARYA TUNAI DIDESA TAHUN 2018
PEDOMAN UMUM PELAKSANA PADAT KARYA TUNAI DIDESA TAHUN 2018vie akbar
 

Similar to LPPD desa langir 2016 (20)

Laporan penyelenggaraan pemerintahan desa
Laporan penyelenggaraan pemerintahan desaLaporan penyelenggaraan pemerintahan desa
Laporan penyelenggaraan pemerintahan desa
 
Laporan penyelenggaraan pemerintahan desa 2017
Laporan penyelenggaraan pemerintahan desa 2017Laporan penyelenggaraan pemerintahan desa 2017
Laporan penyelenggaraan pemerintahan desa 2017
 
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desaPeranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
 
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desaPeranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
 
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desaPeranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
 
Rpjm ds hanum
Rpjm ds hanumRpjm ds hanum
Rpjm ds hanum
 
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)
 
Brief Note-23-2016-dana desa
Brief Note-23-2016-dana desaBrief Note-23-2016-dana desa
Brief Note-23-2016-dana desa
 
RPJMDES & TATA KELOLA PEMERINTAH DESA
RPJMDES & TATA KELOLA PEMERINTAH DESARPJMDES & TATA KELOLA PEMERINTAH DESA
RPJMDES & TATA KELOLA PEMERINTAH DESA
 
Materi Perenc Inklusif_29 Mar 2019.pptx
Materi Perenc Inklusif_29 Mar 2019.pptxMateri Perenc Inklusif_29 Mar 2019.pptx
Materi Perenc Inklusif_29 Mar 2019.pptx
 
Kesiapan Desa menghadapi MEA
Kesiapan Desa menghadapi MEAKesiapan Desa menghadapi MEA
Kesiapan Desa menghadapi MEA
 
(M.irfani maulana 0484) pemberdayaan badan usaha milik desa (1)
(M.irfani maulana 0484) pemberdayaan badan usaha milik desa (1)(M.irfani maulana 0484) pemberdayaan badan usaha milik desa (1)
(M.irfani maulana 0484) pemberdayaan badan usaha milik desa (1)
 
Buku pintar-dana-desa-221117 1630-web_opt
Buku pintar-dana-desa-221117 1630-web_optBuku pintar-dana-desa-221117 1630-web_opt
Buku pintar-dana-desa-221117 1630-web_opt
 
RPJMD prioritas pendidikan.pptx
RPJMD prioritas pendidikan.pptxRPJMD prioritas pendidikan.pptx
RPJMD prioritas pendidikan.pptx
 
iv_pembangunan-desa.ppt
iv_pembangunan-desa.pptiv_pembangunan-desa.ppt
iv_pembangunan-desa.ppt
 
Paparan harmonisasi kebijakan peningkatan kesra
Paparan harmonisasi kebijakan peningkatan kesraPaparan harmonisasi kebijakan peningkatan kesra
Paparan harmonisasi kebijakan peningkatan kesra
 
Seri 9 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Membangun jaringan dan kemitraan
Seri 9 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Membangun jaringan dan kemitraanSeri 9 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Membangun jaringan dan kemitraan
Seri 9 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Membangun jaringan dan kemitraan
 
Visi dan misi calon kades panjalu asep ependi
Visi dan misi calon kades panjalu asep ependiVisi dan misi calon kades panjalu asep ependi
Visi dan misi calon kades panjalu asep ependi
 
MEMBANGUN INTERAKSI SOSIAL DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA.pptx
MEMBANGUN INTERAKSI SOSIAL DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA.pptxMEMBANGUN INTERAKSI SOSIAL DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA.pptx
MEMBANGUN INTERAKSI SOSIAL DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA.pptx
 
PEDOMAN UMUM PELAKSANA PADAT KARYA TUNAI DIDESA TAHUN 2018
PEDOMAN UMUM PELAKSANA PADAT KARYA TUNAI DIDESA TAHUN 2018PEDOMAN UMUM PELAKSANA PADAT KARYA TUNAI DIDESA TAHUN 2018
PEDOMAN UMUM PELAKSANA PADAT KARYA TUNAI DIDESA TAHUN 2018
 

Recently uploaded

Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiCristianoRonaldo185977
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 

Recently uploaded (7)

Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 

LPPD desa langir 2016

  • 1. 1 Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2016 BAB I PENDAHULUAN A. TUJUAN Adapun tujuan dari penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Akhir Tahun Anggaran 2016 ini, adalah : 1. Menggambarkan capaian / kemajuan dalam roda pemerintahan desa selama kurun waktu satu tahun 2. Sebagai bentuk penyampaian penyelenggaraan pemerintahan desa selama 1 (satu) tahun kepada Bupati Sikka 3. Sebagai bahan publikasi informasi bagi pihak-pihak terkait serta masyarakat tentang penyelenggaraan pemerintahan desa selama satu tahun 4. Sebagai bahan evaluasi kinerja pemerintah desa B.VISI DAN MISI 1. VISI Perumusan visi Desa Langir mencerminkan apa yang ingin dicapai, memberikan arah dan fokus strategi yang jelas mampu menjadi perekat semua komponen masyarakat Desa Langir, memiliki orientasi masa depan, mampu menumbuhkan komitmen seluruh aparat Desa, dan mampu menjamin kesinambungan kepemimpinan Desa Langir. Berdasarkan analisis terhadap kondisi obyektif dan potensi yang dimiliki Desa Langir dengan mempertimbangkan kesinambungan pembangunannya, maka visi Desa Langir adalah sebagai berikut :
  • 2. 2 Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2016 “TERWUJUDNYA KEHIDUPAN MASYARAKAT DESA LANGIR YANG DAMAI, ELOK,SOLIDER, HARMONIS DAN SEJAHTERA” Visi tersebut memiliki 5 (lima) pokok pikiran yang diuraikan sebagai berikut :  Damai, bermakna terciptanya suatu tata kehidupan bermasyarakat yang aman,tiada permusuhan.  Elok, bermakna terciptanya kebaikan dan keakraban hidup yang dapat memajukan Desa Langir dan membuang prasangka buruk yang dapat memudarkan hubungan persaudaraan masyarakat Desa Langir  Solider, bermakna terciptanya masyarakat yang setia kawan dan sehati, berempati pada setiap kondisi buruk maupun baik yang menimpa sesama.  Harmonis, bermakna terciptanya keserasian hidup yang akan tercapai ketika sesama masyarakat saling menghargai.  Sejahtera, membangun kehidupan sosial dengan terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat yakni sandang, pangan dan papan. 2. MISI Untuk mencapai visi terwujudnya Masyarakat yang Damai, Elok, Solider, Harmonis Dan Sejahtera tersebut di atas, Desa Langir telah menetapkan misi sebagai berikut : 1. Meningkatkan persatuan dan kesatuan serta semangat gotong royong diantara warga masyarakat dalam membangun desa langir. 2. Penguatan dan penataan kembali nilai – nilai budaya, adat istiadat dan kearifan lokal serta kelembagaan adat yang menjadi mitra pemerintahan desa dalam menggerakan roda pembangunan. 3. Mewujudkan kehidupan masyarakat Desa Langir yang tertib, aman dan damai.
  • 3. 3 Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2016 4. Meningkatkan partisipasi masyarakat yang berbasis pemberdayaan yang membangun diri dan lingkungannya. 5. Pelatihan penguatan kapasitas kelembagaan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan dibidang pertanian, peternakan, pendidikan, kesehatan dan perdagangan. 6. Peningkatan pendapatan ekonomi dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat serta penataan lembaga keuangan mikro pedesaan. 7. Menggalang sumber-sumber pendanaan baik dari pusat, daerah dan pihak ketiga untuk memacu pembangunan desa serta menciptakan lapangan kerja. 8. Mendorong terwujudnya good governance melalui upaya peningkatan kapasitas pemerintahan desa, agar diperoleh pelayanan publik yang cepat, mudah, murah, transparan, dan akuntabel. 9. Meningkatkan pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender. C.STRATEGI DAN KEBIJAKAN 1. STRATEGI Untuk mewujudkan visi yang didukung oleh misi, maka Pelaksanaan Pembangunan di Desa Langir ditempuh dengan beberapa strategi pembangunan sebagai berikut : 1) Melibatkan masyarakat secara penuh sejak perencanaan, pengambilan keputusan, pelaksanaan dan pelestarian hasil- hasil pembangunan yang berlangsung mulai dari kelompok, dusun dan desa. 2) Melakukan penataan kembali nilai – nilai budaya, adat istiadat dan kearifan lokal, serta kelembagaan adat desa yang merupakan mitra pemerintahan desa dalam
  • 4. 4 Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2016 mewujudkan otonomi desa yang nyata dan bertanggung jawab. Dalam proses penggalian dan penataan tersebut, bersiifat partisipatif dengan melibatkan tokoh-tokoh adat, tokoh masyarakat, pemuda dan seluruh masyarakat. 3) Membangun keselarasan dan kesesuaian antara visi, misi dan program pemerintah desa dengan aspirasi masyarakat dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa), maupun Peraturan Desa (Perdes). 4) Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB- Des) dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat dalam pengelolaan Dana Desa (ADD) serta menggali sumber – sumber pendapatan lain dari masyarakat sesuai kemampuan dalam bentuk swadaya, solidaritas dan gotong royong dalam membiayai dan mempercepat pembangunan desa . 5) Menata dan mengembangkan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Desa, baik koperasi kerdit, kelompok simpan pinjam, maupun kelompok arisan sebagai sumber permodalan dalam membangun ekonomi masyarakat, serta membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUM-Des) sesuai kesepakatan bersama masyarakat dan peraturan yang berlaku. 6) Pembenahan dibidang pemerintahan dan pelayanan umum untuk menjawabi tuntutan masyarakat dengan melakukan perubahan sikap mental aparatur desa demi terciptanya tata kepemerintahan yang baik yang selalu berpegang pada nilai dasar seperti partisipatif, pro-aktif, penegakan hukum, penegakan hukum kesetaraan dan terbuka.
  • 5. 5 Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2016 7) Mengembangkan sistem Pemerintah Desa yang aktif membangun komunikasi, koordinasi serta pola hubungan kemitraan dengan desa lain, pemerintah tingkat kabupaten serta LSM dan pihak pengusaha dalam rangka pembiayaan pembangunan yang berbasis pemberdayaan masyarakat. 2. ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DESA Arah kebijakan pembangunan Desa Langir yang dituangkan dalam RKPDes tahun 2016 merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan visi dan misi Desa. Arah kebijakan adalah pedoman untuk menjabarkan rumusan misi Desa agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran dalam setiap tahapan pembangunan selama 6 (enam) tahun. Secara operasional, penyusunan arah kebijakan pembangunan Desa Langir tahun 2016 didasarkan pada tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, dimana tujuan dan sasaran tersebut merupakan langkah operasional dari setiap misi Desa. Arah kebijakan pembangunan Desa Langir adalah sebagai berikut : a. Program Pembangunan Pertanian Arah kebijakan program pertanian diupayakan untuk meningkatkan konservasi tanah dengan menanam kembali tanaman-tanaman tradisional untuk meningkatkan kesuburan tanah seperti luma, lago, gamal dan lain – lain serta menghindari penggunaan pupuk kimia yang cenderung merusak humus tanah. Selain itu, diupayakan untuk membudidayakan tanaman motongnisasi dan umbi-umbian seperti hura, ohu, watar, wuek, wetan, dan lain – lain sebagai sumber ketahanan pangan lokal.
  • 6. 6 Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2016 b. Program Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia. Arah kebijakan peningkatan kaualitas sumber daya manusia berkenaan dengan tiga pilar utama yang saling terkait yakni, pembangunan bidang pendidikan, kesehatan dan pembangunan lingkungan hidup. Namun berdasarkan tantangan dan permaslahan yang dihadapi terutama kamampuan pembiayaan pembangunan diperlukan penentuan program prioritas pada pengembangan masing – masing bidang dengan kegiatan yang berukuran kecil dan dapat dikerjakan secara mandiri oleh masyarakat. Sedangkan program berskala besar dengan teknologi tinggi menjadi tugas pemerintahan di tingkat atas. c. Program Penataan LKM dan Pengembangan Ekonomi Rakyat serta Sarana Prasarana. Arah kebijakan penataan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) pedesaan diupayakan untuk menumbuhkembangkan lembaga keuangan dan sosial yang ada seperti koperasi (CU), kelomok simpan pinjam, kelompok arisan, dan kelompok “sakoseng” . Sedangkan pengembangan ekonomi rakyat diarahkan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan desa dengan mendirikan Badan Usaha Milik Desa (BUM- Desa) sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa. Pengembangan Sarana Prasarana Desa diarahkan pada penyediaan infrastruktur jalan dan bangunan pelengkap, saluran, pembukaan, penigkatan jalan dan TPT. d. Program Kerjasama dan Kemitraan Arah kebijakan kerjasama dan kemitraan diupayakan untuk membangun kekuatan dari luar yang dapat mendukung pembangunan desa. Kerjasama dan Kemitraan dapat berupa kerjasama antar desa dalam dan diluar kecamatan sesuai
  • 7. 7 Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2016 dengan potensi dan kebutuhan desa serta kerjasama dengan pemerintah tingkat di atasnya maupun dengan pihak ketiga seperti pelaku dunia usaha dan lembaga swadaya masyarakat (LSM). e. Program Penataan Budaya dan Kelembagaan Adat Desa. Kebijakan otonomi daerah diarahkan pada upaya pengutan dan penataan otonomi desa, dengan asumsi jika desa sudah otonom dan mampu membangun diri, maka dengan sendirinya daerah pun menjadi maju dan mandiri. Penataan desa otonom berbasiskan pada budaya dan adat istiadat setempat. Sistem nilai dan strukur kelembagaan adat harus menjadi pegangan dan jati diri warga yang mengatur seluruh aspek kehidupan masyarakat. Di lain sisi, sistem Pemerintahan desa menjadi sepadan dalam memajukan pembangunan desa.
  • 8. 8 Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2016 BAB II LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA A. PROGRAM KERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA 1. GAMBARAN UMUM KANTOR DESA a. Struktur Organisasi Desa Kepala Desa Yohanes Arianto Andale Kaur Umum Yohanes Beni Susilo Kadus Baoloka Marselinus Osisi Kades Sari Siprianus S. Koten Kadus Magedoa Hermanus Hewot Kepala Seksi Trantib Yoseph Andi Herdi Kepala Seksi Kesos Maria Sustela Kepala Seksi Pajak dan Retribusi Kaur Pemerintahan Maria Susiyanti Kaur Pembangunan Agustina S. Dua Noni Sekretaris Desa Maria Klara Kadus Lurunduna Ignasius A. D. Dery
  • 9. 9 Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2016 b. Sarana dan Prasarana Kantor Desa Langir Sarana dan Prasarana milik Pemerintah Desa Langir adalah sebagai berikut : SARANA PRASARANA 1. Meja Pimpinan 2. Kursi 3. Computer 4. Lactop 5. Warles 6. Megavon 7. Dispenser 8. Lemari 9. Rak Buku 10. Kipas Angin 11. Meja 12. Printer 1. Kantor Desa 2. Kantor LA dan BPD 3. Bangunan Posyandu 4. Jalan Tani dan Jalan Lingkungan 5. Bangunan Polindes Beberapa uraian tentang sarana dan prasarana di atas, merupakan sebagian kecil yang disajikan dan dapat dilihat jelas pada lampiran data aset atau kekayaan Desa pada LPP Desa ini. 2. Gambaran Wilayah Desa Langir a. Penduduk (terlampir) 1) Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk Menurut Keyakinan / Agama : Katholik : 2.400 jiwa Kristen Protestan : 8 jiwa Islam : 16 jiwa Hindu : 0 jiwa Budha : 0 jiwa
  • 10. 10 Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2016 1. Keadaan penduduk berdasarkan pekerjaan No. Mata Pencaharian Nama Dusun JumlahMagedoa Sari Baoloka Lurunduna 1. Petani 165 355 398 332 1250 2. Buruh 2 2 5 4 13 3. Nelayan - - - - - 4. Pedagang 6 3 6 - 15 5. Sopir 16 8 7 2 33 6. Ojek 7 22 23 5 57 7. PNS 14 12 10 3 39 8. Wiraswasta 20 9 3 1 33 9. Guru 5 8 8 2 33 10. TNI – POLRI - - - - 11. Pensiunan 8 6 3 4 21 12. Montir 1 1 - - 2 13. Ibu Rumah Tangga 46 29 120 83 278 14. Karyawan Swasta 5 6 10 5 26 15. Tukang 6 9 13 6 34 TOTAL 1.834 2. Keadaan penduduk berdasarkan pendidikan No . Nama Dusun Pendidikan TKK/PAUD SD SLTP SMA/K PT 1. Magedoa 114 165 50 97 34 2. Sari 363 176 79 86 35 3. Baoloka 354 195 71 75 25 4. Lurunduna 284 110 57 42 9 Jumlah 1116 646 257 300 103 b. Wilayah Luas Wilayah : 393 km ² Batas – Batas : Utara : Laut Flores Selatan : Desa Teka Iku Timur : Desa Habi Barat : Desa Watugong, Kel. Waioti Jumlah Dusun : 4 Dusun yang terdiri dari - Dusun Magedoa : RT.01 dan RT 02 : RW 01 RT.03 dan RT 04 : RW 02 - Dusun Sari : RT 05 dan RT 06 : RW 03 RT 07, RT 08 dan RT 09 : RW 04 - Dusun Baoloka :
  • 11. 11 Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2016 RT 10, RT 11 dan RT 12, RT 13 : RW 05 RT 14 , RT 15 dan RT 16, RT 17 : RW 06 - Dusun Lurunduna : RT 18, RT 19 : RW 07 RT 20, dan RT 21 : RW 08 RT 22 dan RW 09 Dusun Habi Buang, merupakan Dusun Persiapan. Pemekaran Dusun baru atas induk wilayah dusun Sari adalah hal yang patut dilaksanakan karena topografi wilayah dan jumlah penduduk yang semakin bertambah. c. Gedung / Sarana Umum Pemerintah dan Swasta - Gedung Kantor Pemerintahan 1 unit Kantor Desa Langir 1 unit Gedung Kantor BPD dan Lembaga Adat Desa Langir - Gedung Pendidikan : 1 Unit SDI Weko 1 Unit TK Primantari 1 Unit Mess Guru TK Primantari - Gedung Kesehatan : 1 Unit Polindes Desa Langir 5 Unit Posyandu d. Peraturan Desa - No. 1 tahun 2014 tentang RPJM Desa Tahun 2014-2020 - No. 1 Tahun 2016 tentang RKPDes - No. 2 Tahun 2016 tentang APBDes - No. 3 Tahun 2016 tentang Perubahan APBDes - No. 4 Tahun 2016 tentang SOTK Pemerintahan Desa - No. 5 tentang Tim Seleksi Perangkat Desa
  • 12. 12 Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2016 Program kerja penyelenggaraan pemerintahan desa tahun 2016 dikembangkan dengan beberapa strategi dasar sebagai berikut : 1) Membangun keselarasan dan kesesuaian antara visi, misi dan program pemerintah desa dengan aspirasi masyarakat dalam penyusunan RPJM Desa, RKP Desa maupun Perdes 2) Pembenahan di bidang pemerintahan dan pelayanan umum untuk menjawabi tuntutan masyarakat dengan meningkatkan kinerja aparatur desa, demi terciptanya tata pemerintahan yang baik. 3) Mengembangkan sistem pemerintahan desa yang aktif membangun komunikasi, koordinasi serta pola hubungan kemitraan antar desa, pemerintah kabupaten, LSM dan pelaku usaha dalam rangka pembiayaan pembangunan berbasis pemberdayaan masyarakat B.PROGRAM KERJA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN Perencanaan dan Pelaksanaan Program Kerja Bidang Pembangunan Desa dengan mengacu pada Rencana Kerja Pemerintahan Desa 2016 dan Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Desa 2014-2020 sesuai dengan kewenangan Desa. Arah pembangunan kemasyarakatan desa di fokuskan pada pemenuhan pelayanan sosial dasar, melalui penyediaan sarana prasarana pendukung dan penunjang pada bidang kesehatan, pendidikan, pemenuhan kebutuhan air bersih serta pembiayaan pelaksanaan kegiatan perencanaan pembangunan desa. Sumber dana kegiatan pada bidang pelaksanaan pembangunan diuraikan sebagai berikut : a. Sumber Dana APBD Kabupaten Sikka Tahun 2016 :
  • 13. 13 Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2016 1) Bantuan Ikan Lele 2.000 ekor 2) Penambahan 1 unit Ruang Guru 3) Bantuan Anakan Cendana Dinas Kehutanan Kab. Sikka 8 ha 4) Bantuan Anakan Aur 3 km 5) Rabat Jalan Lurunduna 438 m 6) Bantuan Bahan Bangunan Rumah Tidak Layak Huni 5 unit : 65 lmbar seng , 15 sak semen , paku 3cm,5cm,7cm dan paku seng 7) Sumur Resapan 3 titik b. Sumber Dana APBD Propinsi Tahun 2016 (Tidak ada) c. Sumber Dana APBN (Tidak Ada) d. Sumber Dana APB Desa (rincian terlampir) 1. Pembangunan posyandu habibuang 2. Operasional TPK dan Tim Teknis revisi Operasional TPK dan Tim Teknis 3. Biaya Jasa Konstruksi 4. Pembangunan Rumah Layak Huni revisi Bantuan bahan Bangunan Bagi KK tidak mampu 5. Pembangunan Bak Air minum 2 unit 6. Pembuatan jamban (Septik Tank) 10 Unit 7. Pembangunan jamban Posyandu 8. Rabat Jalan RT.021 9. Perluasan Jaringan air minum Dusun Baoloka, Lurunduna, Sari dan Magedoa 10. Biaya Penyusunan Review RPJM Desa tahun 2014- 2020 dan RKP Desa tahun 2017 11. Operasional Pembentukan Tim Pengelola Air Minum 12. Pengerjaan Tutup Rel Rabat Jalan 13. Pembangunan Teras TK Primantari
  • 14. 14 Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2016 14. Tambahan Operasional TPK 1 (satu) Tahun Kegiatan 15. Kegiatan Gotong Royong Persiapan Pembangunan Posyandu Habi Buang C.PROGRAM KERJA PEMBINAAN KEMASYARAKATAN Rencana dan Pelaksanaan Program Kerja Bidang Pembinaan Kemasyarakatan mengacu pada Rencana Kerja Pemerintahan Desa dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa sesuai dengan kewenangan Desa. Program kerja bidang Pembinaan kemasyarakatan desa difokuskan pada penataan lembaga kemasyarakatan desa, pembinaan keamanan dan ketertiban masyarakat, kepemudaan dan olaraga, penataan dan pelestarian budaya lokal serta beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa. Kegiatan pembinaan kemasyarakatan tahun 2016 sebagai berikut (rincian terlampir) : 1. Beasiswa bagi anak berprestasi 2. Beasiswa prestasi pelajar SMP dan SMA 3. Bantuan biaya penelitian dan penyusunan skripsi bagi mahasiswa 4. Insentif LINMAS 5. Biaya pelestarian budaya acara sisa soba 6. Insentif babinsa 7. Kegiatan STBM 8. Kegiatan Pemberian obat vilariasis 9. Sosialisasi keamanan dan ketertiban masyarakat 10. Biaya Sosialisasi Produk Hukum tentang Desa 11. Biaya Pemuda dan Olahraga 12. Kegiatan Pembentukan Forum Anak Desa 13. Sosialisasi kesehatan reproduksi dan PMS
  • 15. 15 Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2016 D.PROGRAM KERJA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Rencana dan Pelaksanaan Program Bidang Pemberdayaan Masyarakat dengan mengacu pada Rencana Kerja Pemerintahan Desa dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa sesuai dengan kewenangan Desa. Program pemberdayaan masyarakat searah dengan kebijakan pada peningkatan sumber daya manusia yang berkenaan dengan tiga pilar utama yakni pemberdayaan bidang pendidikan, kesehatan dan lingkungan hidup. Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2016 sebagai berikut (rincian terlampir) : 1. Kegiatan Forum Pemuda Desa Langir 2. Bantuan Kegiatan Sanggar Budaya Rudun Blutuk 3. Kegiatan Rohani 4. Kegiatan Seni Budaya dan Olahraga dalam rangka HUT RI ke – 71 5. Pentas Seni malam tos kenegaraan 6. Program Motongnisasi 7. Insentif TKS , Guru Honor SDI Weko 8. Insentif Tutor PAUD 9. Insentif Kader Posyandu 10. Penguatan Kapasitas Pengurus Lembaga Adat 11. Bimtek Pengurus TPK 12. Pemeliharaan Posyandu 13. Pemberian Santunan Bagi Lansia 14. Bulan Bakti Gotong Royong dan Jumad Bersih 15. PMT bagi Bayi, balita dan Lansia 16. Pengadaan APE untuk PAUD
  • 16. 16 Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2016 E. Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa 1) Peraturan Desa tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa KEPALA DESA LANGIR KECAMATAN KANGAE KABUPATEN SIKKA
  • 17. 17 Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2016 PERATURAN DESA LANGIR NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA LANGIR, Menimbang : a. Bahwa dalam memberdayakan Pemerintahan Desa dan masyarakat untuk berdaya guna dalam Penyelenggaraan Pemerintahan, Pelaksanaan Pembangunan dan Pelayanan Masyarakat, perlu didukung dengan Dana yang memadai; b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf (a), perlu membentuk Peraturan Desa tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Desa Langir Tahun Anggaran 2016; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Timur. (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
  • 18. 18 Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2016 Undang Nomor 9 Tahun 2015tentang Perubahan Kedua Atas Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 50, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 128, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5558); 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 133 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2093); 7. Peraturan Daerah Kabupaten Sikka Nomor 15 Tahun 2006 tentang Keuangan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2006 Nomor 15 Seri D Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sikka Nomor 13); 8. Peraturan Daerah Kabupaten Sikka Nomor 22 Tahun 2007 tentang Pedoman Pembentukan dan Mekanisme Penyusunan Peraturan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2007 Nomor 22 Seri F Nomor 17, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sikka Nomor 31); 9. Peraturan Daerah Kabupaten Sikka Nomor 5 Tahun 2012 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2012 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sikka Nomor 66);
  • 19. 19 Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2016 10.Peraturan Daerah Kabupaten Sikka Nomor 10 Tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Sikka Tahun Anggaran 2015 (Lembaran Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2014 Nomor 10); 11.Peraturan Bupati Sikka Nomor 4 Tahun 2008 tentang Teknis Penyusunan Peraturan Desa Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (Berita Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2008 Nomor 4 Seri F Nomor 4); 12.Peraturan Bupati Sikka Nomor 6 Tahun 2012 tentang Pedoman Pengelolaan Alokasi Dana Desa (Berita Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2012 Nomor 9); 13.Peraturan Bupati Sikka Nomor 47 Tahun 2014 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Kabupaten Sikka Tahun Anggaran 2015 (Berita Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2014 Nomor 47); 14.Peraturan Desa Langir Nomor 1 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Langir / RPJMDes; 15.Peraturan Desa Langir Nomor 2 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Langir Tahun Anggaran 2016; Dengan Kesepakatan Bersama BADAN PERMUSYAWARATAN DESA LANGIR MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN DESA TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA LANGIR TAHUN ANGGARAN 2016 Pasal 1 Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran 2016 dengan rincian sebagai berikut :
  • 20. 20 Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2016 1. Pendapatan Desa : Rp. 1.073.861.237 2. Belanja Desa a. Bidang Penyelenggaraan Pemerintah Desa : Rp. 352.034.500 b. Bidang pembangunan Desa : Rp. 558.325.737 c. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan : Rp. 53.979.502 d. Bidang Pemberdayaan Masyarakat : Rp. 167.760.000 e. Bidang Tak Terduga : Rp. 12.800.000 Jumlah Belanja : Rp. 1.144.899.739 Surplus / (Devisit) : Rp. 71.038.502 3. Pembiayaan Desa a. Penerimaan Pembiayaan - SILPA : Rp. 71.038.502 b. Pengeluaran Pembiayaan Selisih Pembiayaan ( a – b ) : Rp. 71.038.502 Pasal 2 Uraian lebih lanjut mengenai Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, tercantum dalam Lampiran Peraturan Desa ini berupa Rincian Struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa. Pasal 3 Lampiran- lampiran sebagaimana dimaksud dalam pasal 2, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Desa ini. Pasal 4 Kepala Desa Menetapkan Peraturan Kepala Desa guna Pelaksanaan Peraturan Desa ini. Pasal 5 Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
  • 21. 21 Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2016 Agar setiap orang dapat mengetahui, memerintahkan pengundangan Peraturan Desa ini dalam Lembaran Desa dan Berita Desa oleh Sekretaris Desa. Ditetapkan di Wetak pada tanggal : 23 Mei 2016 KEPALA DESA LANGIR YOHANES ARIANTO ANDALE Diundangkan di Wetak pada tanggal : 23 juli 2016 SEKRETARIS DESA LANGIR MARIA KLARA LEMBARAN DESA LANGIR TAHUN 2016 NOMOR 2 2) Peraturan Desa tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun 2016 KEPALA DESA LANGIR KABUPATEN SIKKA PERATURAN DESA LANGIR NOMOR 3 TAHUN 2016
  • 22. 22 Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2016 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA LANGIR Menimbang : a. bahwa dalam memberdayakan Pemerintah Desa dan Masyarakat untuk berdaya guna dan berhasil guna dalam penyelenggaraan Pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan masyarakat, perlu didukung dengan dana yang memadai ; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu membentuk Peraturan Desa tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Langir Tahun Anggaran 2016 ; Mengingat : 1. Undang – undang Nomor 69 tahun 1958 tentang Pembetukan Daerah – Daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655 ) ; 2. Undang – undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495); 3. Undang – undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587 ); sebagaiana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang – Undang
  • 23. 23 Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2016 Nomor 9 Tahun 2015 tentang perubahan Kedua Atas Undang – undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2015 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679 ); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang – Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 128,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539 ); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang dana Desa yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5558 ); 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa ( Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2093 ); 7. Peraturan Daerah Kabupaten Sikka Nomor 15 Tahun 2006 Tentang Keuangan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten sikka Tahun 2006 Nomor 15 Seri D Nomor 4, ( Lembaran Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2006 Nomor 15 Seri D Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sikka Nomor 13 ); 8. Peraturan Daerah Kabupaten Sikka Nomor 22 Tahun 2007 tentang Pedoman Pembentukan dan Mekanisme Penyusunan Peraturan desa ( Lembaran Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2007 Nomor 22 Seri F Nomor 17, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sikka Nomor 31 );
  • 24. 24 Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2016 9. Peraturan Daerah Kabupaten Sikka Nomor 5 Tahun 2012 tentang pokok – pokok Pengelolaan Keuangan daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2012 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sikka Nomor 66); 10. Peraturan daerah Kabupaten Sikka Nomor 10 Tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Sikka Tahun Anggaran 2015 (Lembaran Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2014 Nomor 10); 11. Peraturan Bupati Sikka Nomor 4 Tahun 2008 tentang Teknis Penyusunan Peraturan Desa tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (Berita Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2008 Nomor 4 Seri F Nomor 4); 12. Peraturan Bupati Sikka Nomor 6 Tahun 2012 tentang Pedoman Pengelolaan Alokasi Dana Desa (Berita Daerah Kabupaten sikka Tahun 2012 Nomor 9); 13. Peraturan Bupati sikka Nomor 47 Tahun 2014 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2014 Nomor 47); 14. Peraturan Desa Langir Nomor 3 Tahun 2016 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Langir Tahun Anggaran 2016); Dengan Kesepakatan Bersama BADAN PERMUSYAWARATAN DESA LANGIR dan KEPALA DESA LANGIR MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN DESA LANGIR TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN DAN BELANJA DESA LANGIR TAHUN ANGGARAN 2016.
  • 25. 25 Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2016 Pasal 1 Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran 2016 dengan rincian sebagai berikut : 1. Pendapatan Desa Rp.1.060.237.037 2. Belanja Desa a. Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Rp. 327.364.800 b. Bidang Pembangunan Rp. 574.202.237 c. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Rp. 54.779.502 d. Bidang Pemberdayaan Masyarakat Rp. 164.929.000 e. Bidang Tak Terduga Rp. 10.000.000 Jumlah Belanja Rp.1.131.275.539 Surplus / Defisit Rp.- 3. Penerimaan Desa a. Penerimaan Pembiayaan Rp. 71.038.502 b. Pengeluaran Pembiayaan Rp. - Selisih Pembiayaan (a-b) Rp. 71.038.502 Pasal 2 Uraian lebih lanjut mengenai Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa sebagaimana dimaksud Pasal 1, tercantum dalam Lampiran Peraturan Desa ini berupa Rincian Struktur Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa. Pasal 3 Lampiran – lampiran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Desa ini. Pasal 4 Kepala Desa menetapkan Peraturan Kepala Desa guna pelaksanaan Peraturan Desa ini . Pasal 5
  • 26. 26 Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2016 Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahui, memerintahkan pengundangan Peraturan desa ini dengan penempatannya dalam Lembaran Desa Langir . Ditetapkan di Langir pada tanggal 26 September 2016 KEPALA DESA LANGIR YOHANES ARIANTO ANDALE Diundangkan di Langir pada tanggal 26 September 2016 SEKRETARIS DESA LANGIR MARIA KLARA LEMBARAN DESA LANGIR TAHUN 2016 NOMOR 3 3) Laporan Rincian Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun 2016 (Terlampir) 4) Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa tahun 2016 (Terlampir) 5) Rincian Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa tahun 2016 (Terlampir) F. KEBERHASILAN YANG DICAPAI, PERMASALAHAN YANG DIHADAPI DAN UPAYA YANG DITEMPUH 1. Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Bidang penyelenggaraan pemerintahan desa menjadi faktor utama penentu keberhasilan pemerintah desa dalam menjalankan roda pemerintahan. Adapun beberapa
  • 27. 27 Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2016 kemajuan terjadi meski belum begitu signifikan yang mana membutuhkan pembenahan secara bertahap, dapat diuraikan sebagai berikut : a. Peningkatkan realisasi pendapatan asli desa dengan melibatkan pengurus RT/RW. Permasalahan yang terjadi yakni kinerja RT/RW masih rendah dikarenakan masih terdapat tunggakan pembayaran kepala keluarga tertentu. Untuk menjawabi permasalahan ini, diupayakan pemberian reward bagi pengurus RT/RW yang berkinerja baik ataupun pengangkatan petugas pemungut khusus yang dibiayai dari pendapatan asli desa b. Terbentuknya dusun persiapan habi buang, pemekaran RT dan RW c. Memaksimalkan peran dan partisipasi masyarakat melalui pembentukan lembaga kemasyarakatan dan sosialisai secara terus menerus tentang peraturan desa pada berbagai kegiatan d. Peraturan perundang-undangan tentang desa yang diturunkan, belum secara utuh dipahami oleh aparatur pemerintahan desa, sehingga berdampak pada berbagai kekeliruan dalam tahapan pelaksanaan. Perlu adanya pembinaan dan pengawasan secara berkala dari pemerintah kecamatan dan kabupaten demi terselenggaranya pemerintahan desa yang baik dan taat pada aturan serta perlu adanya petunjuk teknis dan pengembangan aplikasi pelaporan keuangan dan pendataan penduduk yang menunjang kegiatan aparatur desa. e. Adanya kekosongan jabatan pada struktural organisasi pemerintah desa karena berakhirnya masa jabatan dan
  • 28. 28 Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2016 pengunduran diri pada jabatan kasie pajak serta mutasi sekdes, membawa dampak terhambatnya beberapa urusan pemerintahan desa. Kondisi ini diperparah dengan hambatan pada tahapan perekrutan dan seleksi perangkat desa yang terjadi di akhir tahun anggaran serta minimnya pelamar pada jabatan tertentu, sehingga seleksi perangkat desa belum dapat terlaksana. f. Tidak sesuainya realisasi pagu indikatif pada sumber anggaran bagi hasil pajak dan retribusi daerah dan bantuan provinsi menyebabkan terjadinya defisit ataupun surplus pada APB Desa. g. Pengelolaan keuangan desa dalam hal pelaksanaan kegiatan pada masing-masing bidang, perlu diimbangi dengan peraturan daerah dan peraturan bupati yang memuat hal-hal teknis. Pada kenyataannya dalam pengelolaan kegiatan terutama dengan menggunakan dana yang bersumber dari APBN, masih menyisakan keraguan dan rasa sanksi dari pelaksana dan pengelola kegiatan serta pemerintah desa akan terjadinya bergabai hal yang tidak diinginkan dalam mengelola dana desa. h. Rendahnya biaya operasional dan penghasilan tetap aparatur desa, menjadi faktor penghambat dalam penyelenggaraan pemerintahan desa yang tidak diimbangi dengan tunjangan-tunjangan yang mendukung peningkatan kinerja aparatur pemerintahan desa. Hal ini perlu ditanggapi secara serius oleh pemerintah kabupaten untuk melakukan pembenahan penganggaran operasional dan penghasilan tetap aparatur desa. i. Kerjasama kemitraan yang baik antara pemerintah desa dan BPD perlu dijaga dan diupayakan semakin baik demi
  • 29. 29 Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2016 terselenggaranya pemerintahan desa yang baik dan pembangunan yang mensejahterakan masyarakat desa. j. Informasi dan publikasi anggaran akan terus dibenahi sehingga menjawabi penyelenggaraan pemerintahan desa yang transparan, akuntable dan partisipatif. Pengembangan sistem informasi dan publikasi anggaran dengan menggunakan media elektronik menjadi faktor utama yang akan digalakkan pemerintah desa, salah satunya adalah dengan mengembangkan website dan buletin desa. 2. Bidang Pelaksanaan Pembangunan Dalam hal pelaksanaan pembangunan desa, terfokus pada pelayanan sosial dasar. Gambaran keberhasilan pada bidang pembangunan terbukti dengan dibangunnya posyandu habi buang dan perluasan jaringan air minum bersih. Pembangunan sarana dan prasarana menjadi urusan yang sangat urgen bagi pemenuhan kebutuhan dasar. Tentu dalam pelaksanaan pembangunan selalu timbul permasalahan yang dapat menghambat terlaksananya pembangunan desa. Faktor keterlibatan masyarakat dalam tahapan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan menjadi masalah utama yang menghambat berlangsungnya kegiatan pembangunan di desa. Berbagai upaya terus digalakkan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan di desa, dengan memaksimalkan penggunaan sumber daya lokal dalam pelaksanaan pembangunan diharapkan dapat membawa dampak positif tercapainya pembangunan infrastruktur dan suprastrukur yang berkemajuan dan berdayaguna. 3. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
  • 30. 30 Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2016 Peningkatan keamanan dan ketertiban masyarakat dalam kehidupan di desa menjadi program prioritas yang berkelanjutan. Ukuran keberhasilan pada pembinaan kemasyarakatan adalah terpeliharanya tatanan adat istiadat masyarakat melalui pelaksanaan seremonial adat tahunan dan patuhnya masyarakat pada hukum adat setempat meski belum secara menyeluruh. Namun dengan keterlibatan seluruh stakeholder dalam mensosialisasikan potensi dan aspek adat tradisi dan budaya secara masiv, tentu akan tercipta tatanan kehidupan masyarkat yang patuh dan taat pada hukum adat. Dalam rangkaian proses pembinaan kemasyarakatan desa, telah terlaksana pembentukan forum anak dan pemuda desa, sebagai tahapan pengadvokasian yang mengarahkan pengembangan kreatifitas dan mentalitas yang lebih terarah dalam organisasi. Permasalahan yang timbul dalam proses dimaksud, dimana keterlibatan anak dan pemuda dalam organisasi belum begitu nampak. Hal ini menjadi tugas berat pemerintah desa untuk selalu memberi penyadaran kepada orang tua dan masyarakat agar selalu mendukung anak dan pemuda, terlibat aktif dalam organisasi ini. Program pembinaan pada bidang pendidikan pun merupakan program berkelanjutan, dimana dengan pengalokasian dana beasiswa prestasi yang bukan hanya pada tingkat sekolah dasar tetapi dikembangkan pula pada usia sekolah menengah dan mahasiswa. Program ini akan selalu diupayakan berkelanjutan dengan pembenahan ataupun pembaharuan, dengan harapan prestasi kognitif ataupun akademik di lembaga pendidikan semakin meningkat. Permasalahan yang timbul adalah dukungan
  • 31. 31 Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2016 orang tua akan peningkatan prestasi belum begitu nampak ditinjau dari angka persentase prestasi, absensi dan drop out siswa. Upaya lain yang perlu ditempuh adalah dengan merevitalisasi program gongn belajar. 4. Bidang Pemberdayaan Masyarakat Pada bidang pemberdayaan masyarakat, hal pemenuhan pada pelayanan sosial dasar masih menjadi faktor penentu keberhasilan. Pemberian makanan tambahan bagi bayi, balita dan lansia merupakan program pengembangan peningkatan kualitas gizi sehingga dapat menekan angka kurang gizi dan gizi buruk pada bayi,balita dan lansia. Permasalahan yang timbul dari program ini yakni belum adanya patrisipasi secara menyeluruh dari para orang tua dan lansia. Hal ini tentu membawa dampak yang kurang baik, sehingga perlu diupayakan sebuah cara tepat yakni dengan penetapan peraturan desa tentang partisipasi masyarakat yang diimbangi dengan sanksi tegas pada setiap pelanggaran oleh individu. Beberapa ukuran keberhasilan lainnya adalah aktifnya kegiatan kepemudaan pada bidang olahraga, budaya dan pengembangan organisasi kepemudaan. Aspek kepemudaan perlu selalu digiatkan secara terus menerus demi tercapainya peningkatan mentalitas dan kreatifitas yang memadai. Adapun prospek pemberdayaan ekonomi kepemudaan yang dikembangkan adalah perikanan budidaya yakni pembuatan kolam dan budidaya ikan lele. Permasalahan pada pengembangan usaha ekonomi kepemudaan adalah mental wirausaha yang belum nampak sehingga perlu dilakukan pembimbingan secara berkala dan permodalan.
  • 32. 32 Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2016 BAB III PENUTUP Keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan desa dalam mencapai kesejahteraan masyarakat, pada dasarnya ditentukan oleh sejauh mana komitmen dan konsistensi pemerintahan dan masyarakat desa saling bekerjasama membangun desa. Keberhasilan pembangunan yang dilakukan secara partisipatif mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai pada monitoring evaluasi akan lebih menjamin keberlangsungan tata pemerintahan desa yang baik dan menjawabi segala kebutuhan masyarakat. Sebaliknya permasalahan dan ketidakpercayaan satu sama lain akan mudah muncul manakala seluruh komunikasi dan ruang informasi bagi masyarakat tidak memadai.
  • 33. 33 Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2016 Penekanan pada suatu sistem tata pemerintahan yang baik, mengharuskan terwujudnya pengelolaan anggaran yang terbuka, dipertanggungjawabkan dan melibatkan seluruh komponen masyarakat dalam tahapan pembangunan desa. Sesuai dengan semangat UU No 6 tahun 2016 tentang desa yang selanjutnya diatur dalam permendagri no 46 tahun 2016 maka kepala desa wajib melaporkan penyelenggaraan pemerintahan desa dalam bentuk LPP Desa. Penyusunan laporan penyelenggaran pemerintahan desa akhir tahun anggaran 2016 ini merupakan salah satu wujud pertanggung jawaban kepala desa selama kurun waktu satu tahun dalam menjalankan roda pemerintahan desa. Penyusunan LPPD akhir tahun anggaran 2016, melibatkan banyak sumbangsih tenaga dan pikiran dari berbagai pihak sehingga laporan ini dapat diselesaikan pada waktunya. Ucapan terimakasih kami haturkan kepada : 1. Camat Kangae, bapak Yohanis Yanto Kaliwon, S.IP,MA atas pendampingan dan evaluasi terhadap penyelenggaraan pemerintahan Desa Langir 2. Pendamping Desa Kecamatan Kangae, Saudara Kristoforus Relianus atas bimbingan dan pendampingan terhadap segenap aparatur desa terkhusus dalam proses perampungan Laporan ini 3. Pendamping Lokal Desa , Desa Langir 4. Segenap perangkat desa langir yang telah bersusah payah membantu dan merampungkan penyusunan LPP Desa akhir tahun anggaran 2016
  • 34. 34 Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2016 5. Ketua BPD dan segenap anggota sebagai lembaga mitra yang selalu mengingatkan pemerintah desa dalam segala proses penyelenggaraan pemerintahan desa langir. Tentunya isi yang termuat dalam laporan ini masih jauh dari kata sempurna, maka sangat diharapkan berbagai kritik dan saran membangun, sehingga pada tahapan selanjutnya, LPP Desa menjadi satu-satunya sarana publikasi informasi yang dapat menjawabi seluruh keluhan dan kebutuhan masyarakat akan terwujudnya suatu tata pemerintahan yang baik. “Amapu Benjer, Epan Gawan” Wetak, Februari 2017 Kepala Desa Langir Yohanes A. Andale