Dokumen tersebut membahas tentang program studi Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah Bidang Ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Bali di IKIP PGRI Bali. Dokumen ini menjelaskan tentang awal mula kesusastraan, definisi sastra, ruang lingkup ilmu sastra, klasifikasi pendekatan teori sastra, serta hubungan antara teori sastra, kritik sastra dan sejarah sastra.
Periodisasi sastra Indonesia dibagi menjadi beberapa periode berdasarkan ciri khas masing-masing zaman. Mulai dari sastra Melayu lama, angkatan 20-an yang berfokus pada konflik adat, angkatan 30-an yang memperkenalkan tema emansipasi perempuan, hingga angkatan-angkatan selanjutnya seperti 45, 66, 70-an, dan 2000 yang semakin kompleks dan kritis terhadap situasi sosial dan politik.
6. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastra akademikCoral Reef
Teks tersebut membahas teori-teori kritik sastra Indonesia pada periode 1956-1988. Pada periode 1956-1975, muncul berbagai pendekatan kritik sastra dari sastrawan dan akademisi. Periode 1976-1988 ditandai dengan berkembangnya teori-teori barat seperti strukturalisme, sosiologi sastra, intertekstualitas, dan feminisme dalam kritik sastra Indonesia.
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial, proses sosial, dan perubahan sosial dalam masyarakat. Objek kajian sosiologi adalah hubungan antarmanusia dan proses yang timbul dari interaksi sosial. Bidang kajian sosiologi meliputi sosiologi industri, hukum, pendidikan, dan lainnya. Masalah sosial dapat diatasi dengan pengendalian sosial seperti persuasi, sanksi, sosialis
Dokumen tersebut membahas tentang mata kuliah Bahasa dan Sastra Indonesia 2 (Kesastraan) yang diampu oleh Dosen Indayani, S.S., M.Pd. Tugas kelompok 5 adalah mengenai hakikat pembentukan dan pergolakan sejarah sastra Indonesia dengan periodisasi sejarah sastra Indonesia.
Materi kuliah pengantar kajian sastra ii, 'pendekatan dalam pengkajian sastra' 1Raden Mas Fatah
Beberapa pendekatan pengkajian sastra selalu berkembang karena ragam sastra yang beragam dan berkembang secara dinamis serta kesulitan memahami gejala sastra yang memunculkan masalah-masalah baru. Ada berbagai pendekatan seperti mimetik, ekspresif, pragmatik, objektif, struktural, semiotik, sosiologi sastra, resepsi sastra, dan psikologi sastra.
Dokumen tersebut membahas tentang program studi Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah Bidang Ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Bali di IKIP PGRI Bali. Dokumen ini menjelaskan tentang awal mula kesusastraan, definisi sastra, ruang lingkup ilmu sastra, klasifikasi pendekatan teori sastra, serta hubungan antara teori sastra, kritik sastra dan sejarah sastra.
Periodisasi sastra Indonesia dibagi menjadi beberapa periode berdasarkan ciri khas masing-masing zaman. Mulai dari sastra Melayu lama, angkatan 20-an yang berfokus pada konflik adat, angkatan 30-an yang memperkenalkan tema emansipasi perempuan, hingga angkatan-angkatan selanjutnya seperti 45, 66, 70-an, dan 2000 yang semakin kompleks dan kritis terhadap situasi sosial dan politik.
6. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastra akademikCoral Reef
Teks tersebut membahas teori-teori kritik sastra Indonesia pada periode 1956-1988. Pada periode 1956-1975, muncul berbagai pendekatan kritik sastra dari sastrawan dan akademisi. Periode 1976-1988 ditandai dengan berkembangnya teori-teori barat seperti strukturalisme, sosiologi sastra, intertekstualitas, dan feminisme dalam kritik sastra Indonesia.
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial, proses sosial, dan perubahan sosial dalam masyarakat. Objek kajian sosiologi adalah hubungan antarmanusia dan proses yang timbul dari interaksi sosial. Bidang kajian sosiologi meliputi sosiologi industri, hukum, pendidikan, dan lainnya. Masalah sosial dapat diatasi dengan pengendalian sosial seperti persuasi, sanksi, sosialis
Dokumen tersebut membahas tentang mata kuliah Bahasa dan Sastra Indonesia 2 (Kesastraan) yang diampu oleh Dosen Indayani, S.S., M.Pd. Tugas kelompok 5 adalah mengenai hakikat pembentukan dan pergolakan sejarah sastra Indonesia dengan periodisasi sejarah sastra Indonesia.
Materi kuliah pengantar kajian sastra ii, 'pendekatan dalam pengkajian sastra' 1Raden Mas Fatah
Beberapa pendekatan pengkajian sastra selalu berkembang karena ragam sastra yang beragam dan berkembang secara dinamis serta kesulitan memahami gejala sastra yang memunculkan masalah-masalah baru. Ada berbagai pendekatan seperti mimetik, ekspresif, pragmatik, objektif, struktural, semiotik, sosiologi sastra, resepsi sastra, dan psikologi sastra.
Novel Di Bawah Lindungan Ka'bah karya Buya Hamka menceritakan kisah seorang pemuda bernama Hamid yang hidup dalam kemiskinan bersama ibunya. Hamid berusaha mencukupi kebutuhan hidup dengan menjual kue buatan ibunya. Novel ini mengeksplorasi adat, budaya, dan agama masyarakat Minangkabau pada masa itu. Teori C.W. Watson dapat diterapkan untuk menganalisis hubungan antara k
Ilmu sastra memiliki tiga cabang ilmu, yaitu teori sastra, sejarah sastra, dan kritik sastra. Teori sastra adalah cabang ilmu sastra yang mempelajari dasar-dasar pengertian tentang hal-hal yang berhubungan dengan sastra, misalnya hakikat sastra, genre sastra, aliran-aliran dan lain-lain. Sejarah sastra adalah cabang ilmu sastra yang mempelajari pertumbuhan dan perkembangan sastra sejak lahir (awal) hingga sekarang. Kritik sastra adalah cabang ilmu sastra yang memberikan penilaian terhadap kualitas/mutu sebuah karya sastra.
Teori-teori sastra modern dan pascamodern meliputi formalisme, strukturalisme, poststrukturalisme, feminisme, postkolonialisme, dekonstruksi, dan postmodernisme."
Dokumen tersebut membahas tentang kritik sastra dan masyarakat sastra. Kritik sastra adalah studi yang meliputi pengamatan, perbandingan, dan penilaian terhadap kualitas karya sastra. Masyarakat sastra terdiri atas pengarang, kritikus, penerbit, dan pembaca, yang semuanya berhubungan erat dengan kritik sastra. Kritik sastra berguna untuk pengembangan sastra, penerangan bagi pembaca
Kerangka karangan memberikan garis besar rencana penulisan suatu karangan secara sistematis dan terstruktur. Ia bermanfaat untuk menyusun ide secara teratur dan memastikan maksud disampaikan dengan baik. Langkah pembuatannya meliputi rumusan tema, topik bawahan, evaluasi topik, dan penentuan pola susunan. Pola umum adalah alamiah dan logis. Kerangka dapat berupa sementara maupun permanen, dan dibangun dari kalimat
Ini sebenarnya materri semester ganjil, tapi cmua itu terserah pemetaan teman" guru. Yang jelas ini materi esensial UN SMP. Nah, krn agak bxk juga, jdi ya......begiculah....
Dokumen tersebut membahas perkembangan sastra Indonesia mulai dari zaman klasik, sastra modern hingga periode modern yang dibagi berdasarkan angkatan-angkatan sastra beserta ciri khas masing-masing angkatan."
Prosa merupakan karya sastra berbentuk cerita yang bebas dari rima dan irama. Terdiri atas prosa fiksi berupa cerita rekaan dan prosa nonfiksi yang berisi informasi faktual. Prosa fiksi mencakup cerpen, novel, dan dongeng sedangkan prosa nonfiksi meliputi artikel, biografi, dan reportase. Kedua jenis prosa memiliki unsur-unsur seperti tema, tokoh, alur, dan latar yang membangun cerita.
Secara etimologis, istilah ”kritik” (sastra) berasal dari bahasa Yunani yaitu krites yang berarti ”hakim”. Krites sendiri berasal dari krinein ”menghakimi, membanding, menimbang”; kriterion yang berarti ”dasar penghakiman” dan kritikos berarti ”hakim kasustraan” Bentuk krites inilah yang menjadi dasar kata kritik.
Metode kritik sastra terdiri dari 5 metode utama yaitu metode struktural, perbandingan, sosiologi sastra, estetika resepsi, dan pengudaran teks. Setiap metode memiliki prinsip tersendiri dalam menganalisis karya sastra seperti struktur karya, hubungan antar teks, refleksi masyarakat, peran pembaca, serta unsur-unsur karya.
Teks tersebut membahas tentang sejarah perkembangan makna istilah "kritik sastra" secara historis, mulai dari asal kata, pengertian pada zaman kuno hingga perkembangannya di berbagai negara. Teks tersebut juga menjelaskan pengertian, kedudukan, sifat dan fungsi kritik sastra serta aktivitas yang dilakukan seorang kritikus sastra seperti analisis, interpretasi dan penilaian terhadap suatu karya s
Dokumen tersebut membahas tentang permulaan sastra Indonesia modern dan periodisasi sejarah sastra Indonesia modern. Ada beberapa pendapat tentang kapan permulaan sastra Indonesia modern dimulai, yaitu tahun 1945, 1928, 1908, dan 1920-an. Dokumen ini juga membandingkan beberapa pendapat tentang periodisasi sejarah sastra Indonesia modern.
Modul ini membahas metode penelitian sastra dengan menjelaskan pengertian metodologi, metode, dan teknik penelitian serta relevansi metode dalam kegiatan penelitian sastra. Modul ini juga menjelaskan berbagai bab seperti penelitian ilmiah, sastra dalam penelitian ilmiah, strukturalisme, dan rancangan usulan penelitian sastra.
1. Dokumen tersebut membahas berbagai aliran karya sastra seperti realisme, romantisme, simbolisme, ekspresionisme, mistisisme, surealisme, dan eksistensialisme beserta contoh karya sastrawan Indonesia yang tergolong dalam masing-masing aliran.
Novel Di Bawah Lindungan Ka'bah karya Buya Hamka menceritakan kisah seorang pemuda bernama Hamid yang hidup dalam kemiskinan bersama ibunya. Hamid berusaha mencukupi kebutuhan hidup dengan menjual kue buatan ibunya. Novel ini mengeksplorasi adat, budaya, dan agama masyarakat Minangkabau pada masa itu. Teori C.W. Watson dapat diterapkan untuk menganalisis hubungan antara k
Ilmu sastra memiliki tiga cabang ilmu, yaitu teori sastra, sejarah sastra, dan kritik sastra. Teori sastra adalah cabang ilmu sastra yang mempelajari dasar-dasar pengertian tentang hal-hal yang berhubungan dengan sastra, misalnya hakikat sastra, genre sastra, aliran-aliran dan lain-lain. Sejarah sastra adalah cabang ilmu sastra yang mempelajari pertumbuhan dan perkembangan sastra sejak lahir (awal) hingga sekarang. Kritik sastra adalah cabang ilmu sastra yang memberikan penilaian terhadap kualitas/mutu sebuah karya sastra.
Teori-teori sastra modern dan pascamodern meliputi formalisme, strukturalisme, poststrukturalisme, feminisme, postkolonialisme, dekonstruksi, dan postmodernisme."
Dokumen tersebut membahas tentang kritik sastra dan masyarakat sastra. Kritik sastra adalah studi yang meliputi pengamatan, perbandingan, dan penilaian terhadap kualitas karya sastra. Masyarakat sastra terdiri atas pengarang, kritikus, penerbit, dan pembaca, yang semuanya berhubungan erat dengan kritik sastra. Kritik sastra berguna untuk pengembangan sastra, penerangan bagi pembaca
Kerangka karangan memberikan garis besar rencana penulisan suatu karangan secara sistematis dan terstruktur. Ia bermanfaat untuk menyusun ide secara teratur dan memastikan maksud disampaikan dengan baik. Langkah pembuatannya meliputi rumusan tema, topik bawahan, evaluasi topik, dan penentuan pola susunan. Pola umum adalah alamiah dan logis. Kerangka dapat berupa sementara maupun permanen, dan dibangun dari kalimat
Ini sebenarnya materri semester ganjil, tapi cmua itu terserah pemetaan teman" guru. Yang jelas ini materi esensial UN SMP. Nah, krn agak bxk juga, jdi ya......begiculah....
Dokumen tersebut membahas perkembangan sastra Indonesia mulai dari zaman klasik, sastra modern hingga periode modern yang dibagi berdasarkan angkatan-angkatan sastra beserta ciri khas masing-masing angkatan."
Prosa merupakan karya sastra berbentuk cerita yang bebas dari rima dan irama. Terdiri atas prosa fiksi berupa cerita rekaan dan prosa nonfiksi yang berisi informasi faktual. Prosa fiksi mencakup cerpen, novel, dan dongeng sedangkan prosa nonfiksi meliputi artikel, biografi, dan reportase. Kedua jenis prosa memiliki unsur-unsur seperti tema, tokoh, alur, dan latar yang membangun cerita.
Secara etimologis, istilah ”kritik” (sastra) berasal dari bahasa Yunani yaitu krites yang berarti ”hakim”. Krites sendiri berasal dari krinein ”menghakimi, membanding, menimbang”; kriterion yang berarti ”dasar penghakiman” dan kritikos berarti ”hakim kasustraan” Bentuk krites inilah yang menjadi dasar kata kritik.
Metode kritik sastra terdiri dari 5 metode utama yaitu metode struktural, perbandingan, sosiologi sastra, estetika resepsi, dan pengudaran teks. Setiap metode memiliki prinsip tersendiri dalam menganalisis karya sastra seperti struktur karya, hubungan antar teks, refleksi masyarakat, peran pembaca, serta unsur-unsur karya.
Teks tersebut membahas tentang sejarah perkembangan makna istilah "kritik sastra" secara historis, mulai dari asal kata, pengertian pada zaman kuno hingga perkembangannya di berbagai negara. Teks tersebut juga menjelaskan pengertian, kedudukan, sifat dan fungsi kritik sastra serta aktivitas yang dilakukan seorang kritikus sastra seperti analisis, interpretasi dan penilaian terhadap suatu karya s
Dokumen tersebut membahas tentang permulaan sastra Indonesia modern dan periodisasi sejarah sastra Indonesia modern. Ada beberapa pendapat tentang kapan permulaan sastra Indonesia modern dimulai, yaitu tahun 1945, 1928, 1908, dan 1920-an. Dokumen ini juga membandingkan beberapa pendapat tentang periodisasi sejarah sastra Indonesia modern.
Modul ini membahas metode penelitian sastra dengan menjelaskan pengertian metodologi, metode, dan teknik penelitian serta relevansi metode dalam kegiatan penelitian sastra. Modul ini juga menjelaskan berbagai bab seperti penelitian ilmiah, sastra dalam penelitian ilmiah, strukturalisme, dan rancangan usulan penelitian sastra.
1. Dokumen tersebut membahas berbagai aliran karya sastra seperti realisme, romantisme, simbolisme, ekspresionisme, mistisisme, surealisme, dan eksistensialisme beserta contoh karya sastrawan Indonesia yang tergolong dalam masing-masing aliran.
Bahan ajar ini membahas tentang menulis puisi dengan panduan huruf awal tema. Materi yang dibahas meliputi langkah-langkah menulis puisi, teknik menulis puisi dengan huruf awal tema, contoh puisi dengan tema PERTANIAN menggunakan 9 baris pertama berawal huruf P, E, R, T, A, N, I, A, dan N, serta latihan menulis puisi dengan tema LAUTAN menggunakan huruf awal baris. B
Surelisme adalah aliran kesusasteraan yang mengekspresikan alam bawah sadar melalui karya yang tidak rasional dan logis. Karya surelisme menampilkan unsur kejutan dan kombinasi objek yang tidak terduga untuk merayakan imajinasi liar. Surelisme berfokus pada spiritualitas yang bebas dari kendali estetika.
Dokumen tersebut membahas beberapa jenis sastra lama Indonesia dan ciri-cirinya, meliputi:
1. Sastra lama dibedakan berdasarkan bentuk menjadi prosa lama dan puisi lama.
2. Contoh jenis prosa lama adalah dongeng, hikayat, tambo, dan wiracarita.
3. Contoh jenis puisi lama adalah mantra, bidal, gurindam, pantun, dan syair.
Marta dan teman-temannya khawatir melihat Ami terlihat gelisah dan pucat. Setelah dipaksa bercerita, Ami mengungkapkan bahwa dia akan berhenti sekolah karena tidak mau menjadi beban orang tuanya. Jovan lalu menawarkan pekerjaan paruh waktu untuk Ami di supermarket bibinya. Hal ini membuat Ami tidak perlu berhenti sekolah.
Dokumen tersebut membahas tentang ragam bahasa yang merupakan variasi bahasa yang berbeda-beda menurut topik, hubungan pembicara, dan media komunikasi. Ragam bahasa terdiri dari ragam lisan, tulis, dialek, terpelajar, resmi, tak resmi, ilmiah, hukum, bisnis, agama, sosial, kedokteran, dan sastra. Faktor yang mempengaruhi ragam bahasa antara lain budaya, geografi, ilmu penget
Dokumen tersebut membahas tentang hikayat sebagai salah satu jenis karya sastra tradisional Melayu beserta ciri-ciri dan unsur-unsurnya. Dijelaskan pula contoh hikayat Si Miskin dengan menganalisis unsur intrinsik dan ekstrinsik cerita tersebut.
UNSUR EKSTRINSIK DAN INTRINSIK SASTRA MELAYU KLASIK HIKAYAT - BAHASA INDONESIAamrinarosada7x
Untuk melihat tulisan lebih jelas, maka silahkan di unduh. Karena tulisan banyak tertimpa dengan efek-efek. Jika kurang jelas, Anda bisa email saya di: amrina7x@gmail.com. Terima kasih telah berkunjung.
Teks tersebut membahas tentang pengertian, ciri-ciri, fungsi, dan jenis-jenis sastra. Secara ringkas, sastra didefinisikan sebagai ekspresi kreatif manusia menggunakan bahasa yang mengandung unsur keindahan, imajinasi, dan nilai-nilai kemanusiaan. Sastra dibedakan menjadi imajinatif seperti puisi dan prosa, serta non imajinatif seperti esei yang lebih bersifat f
Penggunaan pendekatan historis, sosiologis, psikologis, antropologis, dan mitopoik dalam memahami karya sastra. Setiap pendekatan memiliki latar belakang dan fokus yang berbeda untuk menganalisis hubungan antara karya sastra, pengarang, dan lingkungan sosial budaya.
Dokumen tersebut membahas berbagai periode sastra Indonesia mulai dari zaman kuno hingga modern beserta contoh karya sastra yang representatif dari setiap periodek.
Dokumen ini membahas konsep ilmu budaya dasar dan kesusastraan. Ia menjelaskan bahwa ilmu budaya dasar berkaitan dengan budaya sehari-hari dan budaya bangsa, serta cabang-cabang ilmu seperti filsafat, teologi, dan sejarah. Dokumen ini juga membahas prosa, puisi, dan unsur-unsurnya seperti figura bahasa, kata-kata bermakna ganda, serta nilai-nilai yang dapat diperoleh dari kary
Dokumen tersebut membahas tentang teori mimetik, yang merupakan pendekatan yang memandang karya sastra sebagai tiruan dari dunia nyata. Teori ini pertama kali diusung oleh Plato dan Aristoteles, dan menjelaskan bagaimana karya sastra berhubungan dengan realitas sosial. Contoh karya sastra yang sesuai dengan teori ini adalah puisi "Senja di Pelabuhan Kecil" karya Chairil Anwar, yang menceritakan tent
Teori ekspresivisme memandang karya sastra sebagai ekspresi dunia batin pengarang. Karya sastra dipandang sebagai sarana pengungkap ide, angan-angan, cita-cita, dan pengalaman pengarang. Teori ini mendapat perhatian pada zaman Romantik dengan penekanan pada spontanitas perasaan pengarang dalam karya sastra. Kritik ekspresif berfokus pada kesungguhan, keaslian, dan kemampuan kary
1. Dokumen tersebut membahas berbagai aliran sastra dan contoh karyanya, termasuk realisme, surrealisme, absurdisme, psikologisme, romantisme, ekspresionisme, melankolisme, ironisme, nihilisme, naturalisme, simbolisme, idealisme, heroisme, religiusisme, transendentalisme, komedialisme.
KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAANJoseviraLintang
Dokumen tersebut membahas tentang konsepsi ilmu budaya dasar dalam kesusastraan. Termasuk pengertian sastra dan seni, hubungan sastra dengan ilmu budaya dasar, pengertian dan jenis-jenis prosa serta puisinya, dan kreativitas penyair dalam membangun puisi.
Salindia Genre Sastra, Puisi Modern dan Konotasi - TASI.pdfGalehPramudianto
Dokumen tersebut membahas tentang genre sastra, puisi modern, dan analisis konotasi. Genre sastra memiliki sejarah panjang dan berkembang sejak zaman kuno hingga saat ini. Puisi modern tidak terikat aturan tetapi lebih bebas dalam bentuk, sedangkan konotasi adalah makna tambahan dari suatu kata yang bersifat emosional.
Periodisasi sastra indonesia presentasi biFelicia Cile
Teks tersebut membahas tentang Angkatan Pujangga Baru, periode sastra Indonesia yang berkembang pada 1930-1942. Angkatan Pujangga Baru dipengaruhi Sumpah Pemuda 1928 dan berupaya mempromosikan persatuan dan bahasa Indonesia. Karya sastra terkenal pada periode ini adalah Layar Terkembang karya Sutan Takdir Alisjahbana dan puisi Menuju ke Laut yang menggunakan laut sebagai metafora. Tengku Amir Hamzah dianggap sebag
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pengaruh pendekatan ekspresif dalam memahami karakter tokoh novel Larasati karya Pramoedya Ananta Toer.
2. Pendekatan ekspresif memungkinkan pembaca untuk memahami perasaan dan maksud penulis melalui bahasa dan ekspresi yang digunakan.
3. Tokoh utama Larasati digambarkan memiliki karakter yang sabar, jujur, peduli terhadap
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
2. 1. M. Putra Nurcahyo (21)
2. Nadiyatul Ula F.N (22)
3. Nurfidinia Karin P (23)
4. Pradita Widi W.D (24)
5. Widiyah Miftachul C (33)
3. Aliran dalam kesusastraan adalah upaya dalam
menggambarkan prinsip (pandangan hidup,politik,dll) yang dianut
sastrawan dalam menghasilkan karya sastra yang berhubungan
erat dengan sikap atau jiwa pengarang dan objek yang
dikemukakan dalam karangannya.
5. Pengertiaan
Impressionisme adalah aliran dalam sastra yang menekankan pada kesan sepintas tentang suatu
peristiwa, kejadiaan atau benda yang ditemui atau yang dilihat pengarang.
Impressionisme meliputi :
1. Realisme
2. Naturalisme
3. Neonaturalisme
4. Determinisme
6. Pengertian
Aliran sastra ini merupakan sastra yang melukiskan keadaan /
peristiwa sesuai dengan kenyataan yang dilihat hanya sisi positif.
Contoh :
Puisi berjudul Pertemuan karya Chairil Anwar.
HOME
7. Pengertian
aliran sastra ini melukiskan sesuatu secara apa adanya yang dijiwai
adalah hal-hal yang kurang baik.
Contoh :
Cerpen berjudul Pada Sebuah Kapal karya Nh.Dini dan cerpen-cerpen
karya Motinggo Busye.
HOME
8. Pengertian
Merupakan aliran baru dari aliran naturalisme. Aliran ini tidak saja
mengungkapkan sisi buruk, namun juga memandang sesuatu dari sudut yang
baik.
Contoh :
Raumanen karya Marianne Kattopo, Katak Hendak Jadi Lembu karya Nur
Sultan Iskandar dan Keluarga Purnama karya Ramadhan K.H.
HOME
9. Pengertian
aliran dalam sastra yang melukiskan suatu peristiwa atau
kejadian dari sisi jeleknya saja. Biasanya menyoroti pada ketidakadilan,
penyelewengan,dll yang dianggap kurang baik.
Contoh :
Sebagian puisi angkatan 66, seperti : “ Bersatulah Pelacur-
pelacur Kota Jakarta” karya W.S. Rendra.
HOME
10. Pengertian
Aliran dalam sastra yang menekankan pada perasaan jiwa
pengarangnya.
Meliputi :
1. Idealisme
2. Romantisme
3. Simbolisme
4. Surealisme
5. Mistisme
6. Psikologisme
7. Eksistensialisme
11. Pengertian
Aliran dalam sastra yang selalu melukiskan cita-cita, gagasan, atau
pendirian pengarang.
Contoh :
Puisi-puisi Chairil Anwar dan Buku Habis Gelap Terbitlah Terang karya
R.A. Kartini
home
12. Pengertian
lebih mengutamakan perasaan, pengucapan cenderung
diwarnai pada hasrat terhadap alam yang luas, tempat yang masih suci
dan bersih.
Contoh :
Layar Terkembang karya Sutan Takdir Alisyahbana dan Cintaku
Jauh di Pulau karya Chairil Anwar.
home
13. Pengertian
Aliran yang melukiskan sesuatu secara atau dengan terselubung.
Contoh
Cerpen berjudul Dengar Keluhan Pohon Mangga karya Maria
Amin dan Musyawarah Burung karya Fariduddin Attar.
home
14. Pengertian
Aliran dalam sastra yang melukiskan sesuatu secara berlebihan
sehingga sulit dipahami oleh pembaca
Contoh :
Drama berjudul Bib-Bob karya Rendra, Cerpen berjudul Lebih
Hitam dari Hitam karya Iwan Simetupang dan Puisi berjudul Pot karya
Sutardji.
home
15. Pengertian
Aliran dalam sastra yang melukiskan pengalaman dalam mencari
dan merasakan nafas ketuhanan dan keabadian.
Contoh :
Syair Perahu karya Hamzah Fansuri, Kekasih Abadi karya Bahrum
Rangkuti dan Rindu Dendam karya J.E Tetengkeng
home
16. Pengertian
Aliran yang mengungkapkan suatu kisah berdasarkan gerak-
gerik jiwa para tokohnya.
Contoh :
“ Belenggu” karya Armijn Pane, “ Atheis “ karya Achdiat
Kartamiharja,
home
17. Pengertian
Aliran yang berpendapat bahwa manusia membentuk dirinya sendiri
sesuai jalan hidup yang dipilihnya sendiri, sebab itu manusia harus
bertanggung jawab pada keberadaan dirinya sendiri.
Contoh :
Logosentrisme Serentak Representasi Kenyataan karya Rendra
END