SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Download to read offline
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nyalah penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul Sosiologi Sastra Indonesia dengan Teori C.W. Watson.
Penulisan ini untuk menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah Sosiologi Sastra.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya dosen
pembimbing kami Bapak Drs. Aam Nurjaman, M.Pd. Selaku dosen pembimbing
mata kuliah Sosiologi Sastra yang telah memberikan tugas ini kepada penulis.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah
wawasan serta pengetahuan. Penulis sadar bahwasanya dalam penyusunan
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran guna menyempurnakan kesalahan-kesalahan yang
ada, dan demi kebaikan di masa yang akan datang.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun maupun pembaca.
Dan penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan penulisan atau perkataan
yang sekiranya tidak berkenan di hati pembaca.
Bogor, Oktober 2018
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................ i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULULAN
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Pembatasan Masalah ............................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 2
D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 2
BAB II KAJIAN TEORITIS
A. Bahasa ..................................................................................................... 3
B. Psikologi ................................................................................................ 4
C. Linguistik ................................................................................................. 5
D. Psikolinguistik ......................................................................................... 6
E. Proses Kognitif ........................................................................................ 7
F. Teori Wilhem Von Hunboldt................................................................... 7
G. Teori Noam Chomsky ............................................................................. 8
BAB III METODELOGI DAN ANALISIS
A. Metode dan Teknik Penelitian ................................................................ 11
B. Objek Penelitian ...................................................................................... 11
C. Pengumpulan Dara .................................................................................. 12
D. Analisis Dara ........................................................................................... 12
E. Aspek Pikiran Psikologi Orang Marah ................................................... 22
F. Simpulan ................................................................................................. 22
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan tentunya kita membutuhkan orang lain untuk memenuhi
suatu kebutuhan, itulah sebabnya lahir sebuah teori bahwa manusia adalah
makhluk yang paling berketergantungan dengan sesamanya. Teori tersbut saat ini
kita kenal dan populer dikalangan manusia sebagai sosiologi.
Sosiologi adalah sebuah ilmu yang mengatur tentang kehidupan manusia dan
masyarakat, baik itu individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau
kelompok dengan kelompok. Hubungan antara manusia dengan sesamanya
terkadang membutuhkan sebuah media, baik itu media kontak langsung ataupun
kontak tidak langsung.
Selain sebuah media yang digunakan untuk sebuah interaksi sosial, dalam
kehidupan bermasyarakat terdapat sebuah aturan atau yang biasa kita kenal
dengan etika. Dengan aturan yang berlaku dimasyarakat tersebut maka prilaku
seperti tingkah, dan bahasa diatur sedemikian rupa agar adanya suatu batasan
sehingga tidak menyimpang dan menyinggung orang lain. Hal itu saat ini kita
kenal dengan sastra.
Sastra bisa diartikan dengan suatu seni berbahasa, baik itu lisan ataupun
tulisan. dengan sastra tata cara berbahasa seseorang lebih terarah. Banyak sekali
cabang ilmu sastra yang mengkaji dengan memadukan kehidupan bermayarakat
dengan sebuah karya sastra yang diciptakan. Hal ini sangatlah berhubugan erat
dan tidak dapat dipisahkan, karena sebuah karya sastra lahir dari masyarakat dan
dikonsumsi oleh masyarakat pula. Untuk mengkaji lebih dalam terkait masyrakat
Indonesia dan karya sastra maka penulis mengangkat sebuah makalah yang
berjudul “Sosiologi Sastra Indonesia dengan Teori C. W. Watson”.
2
B. Tujuan Penulisan
Latar belakang di atas menunjukan bahwa manusia pada dasarnya
membutuhkan sebuah sastra dalam kehidupan bermasyrakat, maka dari itu
makalah ini memiliki tujuan sebagi berikut:
1) Sebagai pedoman bermasyarakat dengan melibatkan sebuah sastra
2) Sebagai pembelajaran untuk mengkaji sebuah ilmu sastra dihubungkan
dengan kehidupan bermasyarakat di Indonesia.
C. Manfaat Penulisan
Dari makalah ini kita akan mendapatkan manfaat, diantaranya sebagai berikut:
1) Untuk mengkaji sebuah ilmu sastra menurut C. W. Watson.
2) Mengetahui karya sastra Indonesia dan hubungannya dengan
kehidupan masyarakat
3) Untuk membandingkan karya sastra yang tercipta dan keadaan di
lingkungan sekitarnya.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Studi C.W. Watson
secara eksplisit tesis Watson mengemukakan bahwa dasar teorinya adalah
strukturalisme genetik Goldman yang tak lain adalah pengembangan teori George
Lukacs. Dalam tesisnya yang membahas tentang novel Indonesia dari rentang
tahun 1920 sampai 1950, yang dilihat dari latar sosiokultural dan segi pandangan
dunianya. Saama seperti Goldmann, Watson juga menaruh perhatian yang kuat
pada teks sastra sebagai suatu struktur yang koheren. Akan tetapi dalam
pengembangan tesisnya, ia ternyata tidak sepenuhnya setia pada kerangka teori
yang ia gunakan. Ini disebabkan karena factor genesis yang tak tak dapat
dijelaskan secara sosiokultural sebagaimana yang dijelaskan goldmann sehingga
tersisiplah teori hegemoni Gramscian dalam analisisnya mengenai novel terbitan
balai pustaka dan non balaipustaka. Keduanya terbatas pada sebuah eksplanasi
berupa perubahan system nilai masyarakat dan diperhitungkannya sejumlah
mediasi yang oleh Goldmann tak pernah terpikirkan, misalnya tentang mediasi
tradisi sastra tradisional.
1. Genesis novel Indonesia
Novel Indonesia menurut Watson adalah novel yang terbit mulai tahun
1920 yang diterbitkan oleh balai pustaka. Novel Indonesia dibangun dari rentang
tradisi yang sangat panjang sejak terjadinya perkembangan komunikasi di jawa
dan sumatera, terutama sejak munculnya pers pribumi dalam bahasa melayu
rendah dan jawa. Melayu rendah disini adalah sastra hasil pembaca cina
peranakan karena ceritanya dianggap berbahan dari sastra tradisional cina. Pada
tahun-tahun terakhir banyak novek realisme sosialis yang ditulis oleh penulis
orang belanda atau indo-eropa yang tak lain adalah tiruan dari novel hindia
4
belanda berbahasa belanda. Sirkulasi novel tersebut terbilang luas sehingga cukup
membuat pemerintah colonial resah karena takut jika pada akhirnya, “melek
huruf” ini akan mengganggu stabilitas keamanan politis kekuasaannya. Untuk
menangkal hal seperti itu, pemerintah colonial akhirnya membentuk sebuah
komisi bacaan yaitu balai pustaka yang novel-novel kita sebut sebagai awal dari
novel-novel Indonesia.
2. Balai Pustaka dalam Perjuangan Merebut Hegemoni
Peningkatan pers bebas yang dianggap mengancam eksistensi politis
pemerintah kolonial berujung pada diberlakukannya tindakan preventif sebagai
cara untuk meminimalisir dampak keberadaan bacaan liar. Cara yang
diberlakukan adalah dengan menyediakan bahan bacaan tandingan yang dianggap
aman secara politis dan melakukan monopoli penerbitan sehingga rakyat jaun dari
bahan bacaan yang dianggap membahayakan. Watson berpendapat pada mulanya
balai pustaka adalah salah satu alat politik pemerintah kolonial hindia belanda.
Akan tetapi, sekian lama timbulah kesukaan pembaca terhadap karya-karya yang
diterbitkan balai pustaka. Balai pustakapun mengalami kesuksesan sekitar tahu
1910 dibawah kepemimpinan Rinkes. Dengan bantuan modal yang kuat, balai
pustaka akhirnya mampu merebut pasar, hegemoni dalam bidang kesusastraan.
Menurut Watson, pencapaian tersebut diikuti pula oleh terintegrasinya balai
pustaka dari system politik kolonial sehingga memungkinkan adanya efisiensi
dalam seluruh proses pemberadaan buku.
3. Determinasi Faktor-Faktor Kultural
Dalam analisisnya mengenai karya-karya, Racine dan goldmann tidak
hanya berbicara tentang pandangan dunia, melainkan genesis dari pandangan
dunia tersebut. Genesisi itu didapatkan dari mengidentifikasi asal kelompok sosial
pengarang dan posisi kelompok sosial tersebut dalam tatanan kelas masyarakat.
5
Hal tersebut tidak dilakukan oleh Watson. Yang ia kaji hanyalah perubahan sistem
nilai dalam masyarakat.
Watson hanya mengkaji sistem nilai itu pada masyarakat minangkabau
karena kebanyakan buku balai pustaka dikarang oleh pengarang asal
minangkabau. Watson berpendapat bahwa transisi bentuk sastra tradisional ke
modern merupakan salah satu akibat dari perubahan system sosial pasca perang
padre hingga tahun 1920-an. Meskipun perang padre diakhiri oleh menangnya
kaum adat, akan tetapi karena kaum penghulu semakin terikat dengan belanda,
penghormatan terhadap otoritas tradisional menjadi lenyap, digantikan oleh
orientasi nilai yang bersifat status pencapaian. Makin lama. Kekuatan otoritas
tradisional di minangkabau makin kikis. Hingga sesudah abad 19, keaslian
pandangan yang berpusat pada komunitas itu tak dapat dipertahankan lagi.
Perkembangan berikutnya adalah mengkonsolidasi pandangan baru dan
membentuk etika dan norma-norma baru. Meurut Watson novel balai pustaka
cenderung berplot romantik. Perangkat nilai lain yang berpusat pada pertanyaan
mengenai prestise dan status sosial dan hal itu bergantung pada suskses material.
Situasi ideal juga diidentikkan dengan adanya fleksibilitas dalam perkauman dan
pergaulan sosial daripada yang umum dalam masyarakat minangkabau.
Sikap-sikap tersebut menurut Watson agak mudah diterangkan. Pendek
kata ada tuntutan yang terus menerus bukan terhadap penghapusan tradisi atau
adat demi modernisasi, melainkan hanya modifikasi dan inovasi yang muncul
dalam proses modernisasi. Sekitar tahun 1933, ketika munculnya pujangga baru,
novel minangkabau tak lagi bercerita tentang masyarakatnya saja, melainkan juga
masyarakat daerah lain misalnya sunda.
Masyarakat kota telah berkembang menjadi masyarakat yang pluralis.
Watson membedakan elit Indonesia menjadi dua macam. Yaitu kelompok yang
menyukai asosiasi dan kelompok yang cenderung radikal. Konteks tersebutlah
yang menjadi penting dan menentukan bagi perkembangan pujangga baru.
Menurut Watson, pembacaan terhadap novel-novel pujangga baru telah berbeda,
karena yang ditawarkan adalah menerima norma-norma dan nilai-nilai dunia
6
modern. Ini disebabkan oleh pembacaan kesusastraan barat. Sebagai contoh novel
layar terkembang, lingkungannya adalah kota dan tokohnya adalah bangsawan
sunda. Gaya hidupnya cenderung seperti orang eropa. Tokohnya berorientasi
nasionalis. Dalam novel ini nilai baik dan buruk lebih disoroti daripada kontas
pasangan-pasangan yang tajam. Semua itu bagi Watson adalah sebuah inovasi
teknis. Selain itu Watson menilai belenggu lebih maju daripada layar terkembang.
Belenggu lebih menyoroti kelas menengah lingkungan perkotaan. Selain itu,
belenggu tak bersifat tendensius. Belenggu bagi Watson mencerminkan krisis
kesadaran dari kelompok sosial yang spesifik dan percerminan itu dimediasi lewat
strukturnya, bukan isi superfisialnya.
4. Mediasi Semiotik dan Penerbit
Berbeda dengan goldmann, Watson menggunakan konvensi sastra yang
digunakan masayarakat sastra Indonesia. Karya sastra Indonesia tidak sepenuhnya
modern, akan tetapi masih terikat pada konteks sastra tradisional. Itulah sebabnya
sesuai dengan kebijaksanaan balai pustaka yang lebih menganggap bahwa
masyarakat indonesia itu adalah anak-anak. Pada dasarnya karya yang
diterjemahkan dari eropa itu adalah bacaan anak-anak. Kebijakkan serupa itu
menurut Watson sesuai dengan kebijaksanaan politik pemerintah secara general.
Sebagai mana telah dikemukakan, balai pustaka didirikan untuk menyaingin
penerbit-penerbit swasta yang banyak menerbitkan karya sensasional dan politis.
Itulah sebabnya buku terbitan balai pustaka meruapakan bacaan yang menghibur
dan “aman”.
7
B. Hubungan Karya Sastra Novel Di Bawah Lindungan Ka’bah dengan Teori
C.W. Watson
Sinopsis
Di Bawah Lindungan Ka’bah merupakan novel karya Buya Hamka pada
masanya. Novel yang menceritakan tentang adat istiadat, budaya, serta agama di
kemas secara padat di dalamnya, membuat para pembaca akan dibiarkan untuk
meliarkan pikirannya. Novel yang memiliki nilai sastra yang sangat tinggi
dipadukan dengan nilai religius menjadi karakter seorang sastrawan yang sangat
terkenal ini. Dengan mengisahkan sepasang kekasih yang dirundung suatu
permasalahan yang hampir sama pada masanya.
Novel ini mengisahkan seorang pria yang sangat tabah ketika diberikan
cobaan oleh Allah, ia tak pernah mengeluh dengan keadaan yang ia dapati.
Seorang pria tersebut bernama Hamid. Pria yang berkehidupan sangat minim
karena tidak ada seorang ayah yang mampu untuk memenuhi kebutuhan keluarga
karena sudah tiada. Hanya ditemani seorang ibu yang sangat tegar, dan mau
merjuang untuk menyambung hidup.
Suatu ketika hamid pindah ke suatu tempat di Padang, ia berusaha untuk
mencukupi kehidupannya dengan berjualan kue. Ibunda yang membuatkan dan
Hamid yang menjualnya ke sekitar kampung. Sesekali warga kampung melihat
Hamid dengan penuh belas kasih, anak kecil yang masih seharusnya asik bermain
tetapi malah sibuk berdangan, hal yang sungguh ironis. Tak beberapa lama Hamid
tinggal di kampung itu ada keluarga yang baru pindah juga, namun kehidupannya
berbanding terbalik dengan Hamid yang baru pindah juga. Keluarga tersebut
berkehidupan mewah, rumah mewah dengan kebun di sekitaran rumahnya yang
sangat luas.
Hamid mencoba peruntungannya berdagang, menawari kue pada orang yang
memiliki rumah mewah tersebut. Seseorang keluar dari balik pintu dan
memanggil Hamid untuk membeli dagangannya. Ia adalah Zainab putri dari Haji
8
Jafar pemilik rumah mewah. Dengan rasa iba mak Asiah ibu Zainab bertanya
tentang kehidupan Hamid, sampai pada akhirnya Hamid dijadikan anak angkat
dan segala kebutuhannya dipenuhi Haji Jafar, tak terkecuali bersekolah tinggi,
menggapai cita-cita yang diamanatkan oleh sang ayah yang telah meninggal
dunia.
Bertahun tahun Hamid menjadi seorang kakak angkat bagi Zainab, mereka
seperti saudara kandung yang sangat dekat dan akrab. Keduanya disekolahkan
sampai selesai, namun Zainab tidak melanjutkan sekolah kejenjang yang lebih
tinggi karena budaya. Hamid disekolahkan lagi oleh Haji Jafar di sebuah sekolah
yang sangat kental dengan agama islamnya.
Suatu hari Hamid dirundung duka yang amat mendalam, Ayah Zainab wafat,
disusul dengan wafat Ibu tercinta. Semenjak itu Hamid lebih senang menyendiri.
Di sebuah pantai Hamid bertemu mak Asiah dan ia diperintahkan untuk
berkunjung ke rumahnya. Keseokan harinya Hamid datang ke rumah mak Asiah
dan bertemu dengan Zainab, keduanya saling bertatap, wajah Zainab memerah,
sedangkan Hamid gugup berbicara dengannya entah karena apa. Hamid
menyadari bahwa dirinya telah jatuh cinta pada Zainab. Ketika sedang berbincang
berdua, tak lama mak Asiah datang dan menyuruh Hamid untuk merayu Zainab
agar mau menikah dengan anak dari teman ayahnya. Hamid sangat terpukul
mendengar perintah tersebut, harus mengorbankan perasaannya demi kebahagiaan
Zainab dan Mak Asiah.
Dengan berat hati hamid meninggalkan Padang dan pergi ke Medan tanpa
memberi kabar pada Zainab atau mak Asiah. Ia ikut rombongan jamaah haji
untuk menunaikan rukun Islam yang kelima bersama gurunya dengan menaiki
kapal. Di tanah suci Hamid ingin hatinya menjadi tenang, dan melupakan semua
dukanya yang ada di Padang.
Singkat cerita Hamid kedatangan sahabatnya dari Padang juga, dan kebetulan
istrinya adalah sahabat dari Zainab, sahabat Hamid bernama Saleh. Hamid
mendengarkan cerita dari sahabatnya, sebuah cerita yang mampu menghidupkan
9
hatinya lagi, bahwa Zainab mencintai Hamid. Cinta hamid saling berbalasan,
sungguh hatinya senang mendengar kabar tersebut.
Namun tak lama berselang datanglah surat dari Zainab pada Hamid di tanah suci
yang telah diberi tahu oleh istri sahabatnya Rosna. Zainab sakit parah, dan hanya
menunggu ajal menjemput. Hamid terus terpikirkan Zainab yang mengakibatkan
badannya kurus dan sakit. Benar saja surat dari Rosna membawa kepedihan yang
amat dalam, bahwa Zainab telah wafat. Hamid semakin tak karuan, setelah
mendengar kabar tersebut. Besoknya ia wukuf di padang Arafah yang amat panas
dengan keadaan yang tidak memadai. Badan Hamid kurus sekali ditambah demam
yang sangat tinggi membuat ia harus dituntun dalam beribadah selanjutnya.
Tawaf adalah aktivitas terakhir Hamid kala itu sebelum ajal menjemput. Ketika
tawaf Hamid meminta orang yang berada di sampingnya untuk membawa Hamid
memegang hajar aswad mulia. Sambil memegang hajar aswad ia menangis dan
menceritakan keluh kesahnya pada Allah, dengan memegang hajar aswad akhirnya
Hamid dipanggil oleh Allah.
Hubungan dengan Teori C.W Watson
Sebagaimana yang dikatakan Watson bahwa adanya novel balai pustaka
adalah cara pemerintah kolonial menghegemoni masyarakat Indonesia agar tidak
membaca bacaan dari luar yang berisikan polik dan sosial. Bacaan tersebut tentu akan
mengancam kekuasaan pemerintahan Belanda di Indonesia. Novel Di Bawah
Lindungan Kabah adalah salah satu novel terbitan balai pustaka yang diperuntukan
sebagai bahan bacaan yang tidak mengancam pemerintah kolonial. Hal ini terbukti
dengan isi yang terdapat dalam novel ini yang berkisah hanya tentang cinta, budaya,
dan adat. Sama sekali tidak menyinggung ke arah politik.
10
Hampir sama dengan Teori Goldman yang mengatakan bahwa karya sastra sangat
erat kaitannya dengan kehidupan penulis. Watson pun mengatakan demikian,
namun bedanya Watson hanya mengkaji perubahan sistem sosial masyarakat
minangkabau. Sedangkan Goldman mengkaji hubungan karya sastra dengan
penulisnya secara keseluruhan.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teori Watson merupakan teori pengembangan dari Goldman yaitu
mengenai hubungan karya sastra dengan penulisnya itu sendiri. Namun terdapat
sebuh perbedaan antara teori Goldman dan Watson. Perbedaan tersebut dapat
dilihat dari objek kajian Watson yang sangat spesifik yaitu karya sastra yang
berasal dari minangkabau dan beliau mengkaji awal mula terbitnya balai pustaka
adalah cara untuk menghegemoni masyarakat Indonesia agar tidak membaca
bacaan yang bebas, bacaan yang mampu mengancam pemerintahan kolonial
Belanda. Selain itu teori Watson menekankan mengenai perubahan sistem sosial
masyarakat Indonesia pada masa itu, peralihan antara Balai Pustaka digantikan
oleh Pujangga Baru yang sistem sosialnya lebih hedon dan cenderung mengikuti
gaya kebarat-baratan.
B. Saran
Dalam makalah ini hanya sadikit contoh dari hubungan teori Watson
dengan sebuah karya sastra berupa novel. Dalam contoh lain masih bisa
ditemukan hubungan Teori Watson dan karya sastra angkatan Balai Pustaka yang
berasal dari Minangkabau.
12
DAFTAR PUSTAKA
Faruk. 2012. Pengantar Sosiologi Sastra. Jakarta: Pustaka Pelajar
http://zoetmeisje.doodlekit.com/blog/entry/3780065/mengenal-sastra-melalui-
sudut-pandang-sosiologi
http://abdiredja.blogspot.com/2010/02/ringkasan-beberapa-teori-sosiologi.html
Hamka, Buya. 2001. Di Bawah Lindungan Ka’bah. Jakarta: PT Balai Pustaka

More Related Content

What's hot

Sejarah sastra-indonesia-modern
Sejarah sastra-indonesia-modernSejarah sastra-indonesia-modern
Sejarah sastra-indonesia-modernKang Sianida
 
5. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastrawan
5. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastrawan5. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastrawan
5. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastrawanCoral Reef
 
hakikat sastra dan puisi
hakikat sastra dan puisihakikat sastra dan puisi
hakikat sastra dan puisirizka_pratiwi
 
HAKIKAT-PUISI.ppt
HAKIKAT-PUISI.pptHAKIKAT-PUISI.ppt
HAKIKAT-PUISI.pptMeiy5
 
Teori strukturalisme prosa fiksi
Teori strukturalisme prosa fiksiTeori strukturalisme prosa fiksi
Teori strukturalisme prosa fiksiLaila Purnamasari
 
Pengertian dan ruang lingkup kajian psikolinguistik
Pengertian dan ruang lingkup kajian psikolinguistikPengertian dan ruang lingkup kajian psikolinguistik
Pengertian dan ruang lingkup kajian psikolinguistikkholid harras
 
Analisis Gaya Bunyi dan Gaya Wacana Pada Kumpulan Sajak Sapardi Djoko Damono
Analisis Gaya Bunyi dan Gaya Wacana Pada Kumpulan Sajak Sapardi Djoko DamonoAnalisis Gaya Bunyi dan Gaya Wacana Pada Kumpulan Sajak Sapardi Djoko Damono
Analisis Gaya Bunyi dan Gaya Wacana Pada Kumpulan Sajak Sapardi Djoko DamonoWaesyTibyani
 
ragam bahasa
ragam bahasaragam bahasa
ragam bahasaroisah453
 
Power point Bahasa dan Sastra Indonesia
Power point Bahasa dan Sastra IndonesiaPower point Bahasa dan Sastra Indonesia
Power point Bahasa dan Sastra Indonesiasuhartonotono9
 
POWERPOINT Teks laporan observasi
POWERPOINT Teks laporan observasiPOWERPOINT Teks laporan observasi
POWERPOINT Teks laporan observasiMaghfira Ganivy
 
Sumbangan sosiolinguistik terhadap pengajaran bahasa
Sumbangan sosiolinguistik terhadap pengajaran bahasaSumbangan sosiolinguistik terhadap pengajaran bahasa
Sumbangan sosiolinguistik terhadap pengajaran bahasasopyan1
 

What's hot (20)

Ppt puisi
Ppt puisiPpt puisi
Ppt puisi
 
Sejarah sastra-indonesia-modern
Sejarah sastra-indonesia-modernSejarah sastra-indonesia-modern
Sejarah sastra-indonesia-modern
 
Materi teori sastra
Materi teori sastraMateri teori sastra
Materi teori sastra
 
5. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastrawan
5. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastrawan5. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastrawan
5. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastrawan
 
Periodisasi sejarah sastra indonesia
Periodisasi sejarah sastra indonesiaPeriodisasi sejarah sastra indonesia
Periodisasi sejarah sastra indonesia
 
hakikat sastra dan puisi
hakikat sastra dan puisihakikat sastra dan puisi
hakikat sastra dan puisi
 
HAKIKAT-PUISI.ppt
HAKIKAT-PUISI.pptHAKIKAT-PUISI.ppt
HAKIKAT-PUISI.ppt
 
Teori strukturalisme prosa fiksi
Teori strukturalisme prosa fiksiTeori strukturalisme prosa fiksi
Teori strukturalisme prosa fiksi
 
Pengertian dan ruang lingkup kajian psikolinguistik
Pengertian dan ruang lingkup kajian psikolinguistikPengertian dan ruang lingkup kajian psikolinguistik
Pengertian dan ruang lingkup kajian psikolinguistik
 
Sastra banding
Sastra bandingSastra banding
Sastra banding
 
PPT PANTUN
PPT PANTUNPPT PANTUN
PPT PANTUN
 
Analisis wacana
Analisis wacanaAnalisis wacana
Analisis wacana
 
Analisis Gaya Bunyi dan Gaya Wacana Pada Kumpulan Sajak Sapardi Djoko Damono
Analisis Gaya Bunyi dan Gaya Wacana Pada Kumpulan Sajak Sapardi Djoko DamonoAnalisis Gaya Bunyi dan Gaya Wacana Pada Kumpulan Sajak Sapardi Djoko Damono
Analisis Gaya Bunyi dan Gaya Wacana Pada Kumpulan Sajak Sapardi Djoko Damono
 
Makalah cerpen
Makalah cerpenMakalah cerpen
Makalah cerpen
 
ragam bahasa
ragam bahasaragam bahasa
ragam bahasa
 
Kritik sastra ppt (2)
Kritik sastra ppt (2)Kritik sastra ppt (2)
Kritik sastra ppt (2)
 
Power point Bahasa dan Sastra Indonesia
Power point Bahasa dan Sastra IndonesiaPower point Bahasa dan Sastra Indonesia
Power point Bahasa dan Sastra Indonesia
 
Konsep dan bagian pragmatik
Konsep dan bagian pragmatikKonsep dan bagian pragmatik
Konsep dan bagian pragmatik
 
POWERPOINT Teks laporan observasi
POWERPOINT Teks laporan observasiPOWERPOINT Teks laporan observasi
POWERPOINT Teks laporan observasi
 
Sumbangan sosiolinguistik terhadap pengajaran bahasa
Sumbangan sosiolinguistik terhadap pengajaran bahasaSumbangan sosiolinguistik terhadap pengajaran bahasa
Sumbangan sosiolinguistik terhadap pengajaran bahasa
 

Similar to Makalah sosiologi sastra

Manfaat sosiologi bagi bidang keilmuan sastra indonesia
Manfaat sosiologi bagi bidang keilmuan sastra indonesiaManfaat sosiologi bagi bidang keilmuan sastra indonesia
Manfaat sosiologi bagi bidang keilmuan sastra indonesiaMujahid Vanquisher
 
This is the html version of the file http
This is the html version of the file httpThis is the html version of the file http
This is the html version of the file httpSyawiril Syawiril
 
Tugas kajian cerita anak..
Tugas kajian cerita anak..Tugas kajian cerita anak..
Tugas kajian cerita anak..Arwifach Reza
 
Piyan sosiologi sastra
Piyan sosiologi sastraPiyan sosiologi sastra
Piyan sosiologi sastrapiyanumaild
 
Makalah tentangsastra
Makalah tentangsastraMakalah tentangsastra
Makalah tentangsastraMustain Doang
 
ppt_kelompok3_teorisastra_A.pptx
ppt_kelompok3_teorisastra_A.pptxppt_kelompok3_teorisastra_A.pptx
ppt_kelompok3_teorisastra_A.pptxLilaOktavia
 
Analisis Novel Perempuan Kembang Jepun
Analisis Novel Perempuan Kembang JepunAnalisis Novel Perempuan Kembang Jepun
Analisis Novel Perempuan Kembang JepunChurifiani Eva
 
Materi kuliah pengantar kajian sastra ii, 'pendekatan dalam pengkajian sastra' 1
Materi kuliah pengantar kajian sastra ii, 'pendekatan dalam pengkajian sastra' 1Materi kuliah pengantar kajian sastra ii, 'pendekatan dalam pengkajian sastra' 1
Materi kuliah pengantar kajian sastra ii, 'pendekatan dalam pengkajian sastra' 1Raden Mas Fatah
 
1. sastra dalam pembelajaran sejarah
1. sastra dalam pembelajaran sejarah1. sastra dalam pembelajaran sejarah
1. sastra dalam pembelajaran sejarahWildan Insan Fauzi
 
Pendekatan Pengkajian Sastra.ppt
Pendekatan Pengkajian Sastra.pptPendekatan Pengkajian Sastra.ppt
Pendekatan Pengkajian Sastra.pptTiaBronte
 
1. sastra dalam pembelajaran sejarah
1. sastra dalam pembelajaran sejarah1. sastra dalam pembelajaran sejarah
1. sastra dalam pembelajaran sejarahwifauzi
 
Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)
Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)
Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)Lailin Luthfiana
 
Modul sejarah sastra Indonesia
Modul sejarah sastra IndonesiaModul sejarah sastra Indonesia
Modul sejarah sastra IndonesiaInunks Peihhcc
 
KEARSIPAN & DOKUMENTASI : BUKU “RAKYAT DAN NEGARA”
KEARSIPAN & DOKUMENTASI : BUKU “RAKYAT DAN NEGARA”KEARSIPAN & DOKUMENTASI : BUKU “RAKYAT DAN NEGARA”
KEARSIPAN & DOKUMENTASI : BUKU “RAKYAT DAN NEGARA”Armadira Enno
 
Bab i pendahulua nsastra kontemporer
Bab i pendahulua nsastra kontemporerBab i pendahulua nsastra kontemporer
Bab i pendahulua nsastra kontemporerDek Matang
 

Similar to Makalah sosiologi sastra (20)

Manfaat sosiologi bagi bidang keilmuan sastra indonesia
Manfaat sosiologi bagi bidang keilmuan sastra indonesiaManfaat sosiologi bagi bidang keilmuan sastra indonesia
Manfaat sosiologi bagi bidang keilmuan sastra indonesia
 
Makalah sosiologi
Makalah sosiologiMakalah sosiologi
Makalah sosiologi
 
SOSIOSASTRA.ppt
SOSIOSASTRA.pptSOSIOSASTRA.ppt
SOSIOSASTRA.ppt
 
This is the html version of the file http
This is the html version of the file httpThis is the html version of the file http
This is the html version of the file http
 
Tugas kajian cerita anak..
Tugas kajian cerita anak..Tugas kajian cerita anak..
Tugas kajian cerita anak..
 
Tugas kajian cerita anak..
Tugas kajian cerita anak..Tugas kajian cerita anak..
Tugas kajian cerita anak..
 
Piyan sosiologi sastra
Piyan sosiologi sastraPiyan sosiologi sastra
Piyan sosiologi sastra
 
Makalah tentangsastra
Makalah tentangsastraMakalah tentangsastra
Makalah tentangsastra
 
ppt_kelompok3_teorisastra_A.pptx
ppt_kelompok3_teorisastra_A.pptxppt_kelompok3_teorisastra_A.pptx
ppt_kelompok3_teorisastra_A.pptx
 
Analisis Novel Perempuan Kembang Jepun
Analisis Novel Perempuan Kembang JepunAnalisis Novel Perempuan Kembang Jepun
Analisis Novel Perempuan Kembang Jepun
 
Materi kuliah pengantar kajian sastra ii, 'pendekatan dalam pengkajian sastra' 1
Materi kuliah pengantar kajian sastra ii, 'pendekatan dalam pengkajian sastra' 1Materi kuliah pengantar kajian sastra ii, 'pendekatan dalam pengkajian sastra' 1
Materi kuliah pengantar kajian sastra ii, 'pendekatan dalam pengkajian sastra' 1
 
1. sastra dalam pembelajaran sejarah
1. sastra dalam pembelajaran sejarah1. sastra dalam pembelajaran sejarah
1. sastra dalam pembelajaran sejarah
 
Pendekatan Pengkajian Sastra.ppt
Pendekatan Pengkajian Sastra.pptPendekatan Pengkajian Sastra.ppt
Pendekatan Pengkajian Sastra.ppt
 
1. sastra dalam pembelajaran sejarah
1. sastra dalam pembelajaran sejarah1. sastra dalam pembelajaran sejarah
1. sastra dalam pembelajaran sejarah
 
Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)
Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)
Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)
 
Modul sejarah sastra Indonesia
Modul sejarah sastra IndonesiaModul sejarah sastra Indonesia
Modul sejarah sastra Indonesia
 
Teori sastra jawa
Teori sastra jawaTeori sastra jawa
Teori sastra jawa
 
KEARSIPAN & DOKUMENTASI : BUKU “RAKYAT DAN NEGARA”
KEARSIPAN & DOKUMENTASI : BUKU “RAKYAT DAN NEGARA”KEARSIPAN & DOKUMENTASI : BUKU “RAKYAT DAN NEGARA”
KEARSIPAN & DOKUMENTASI : BUKU “RAKYAT DAN NEGARA”
 
Bab i pendahulua nsastra kontemporer
Bab i pendahulua nsastra kontemporerBab i pendahulua nsastra kontemporer
Bab i pendahulua nsastra kontemporer
 
Sosiologi sastra
Sosiologi sastraSosiologi sastra
Sosiologi sastra
 

Recently uploaded

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 

Recently uploaded (20)

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 

Makalah sosiologi sastra

  • 1. i KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nyalah penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Sosiologi Sastra Indonesia dengan Teori C.W. Watson. Penulisan ini untuk menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah Sosiologi Sastra. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya dosen pembimbing kami Bapak Drs. Aam Nurjaman, M.Pd. Selaku dosen pembimbing mata kuliah Sosiologi Sastra yang telah memberikan tugas ini kepada penulis. Penulis sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah wawasan serta pengetahuan. Penulis sadar bahwasanya dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran guna menyempurnakan kesalahan-kesalahan yang ada, dan demi kebaikan di masa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun maupun pembaca. Dan penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan penulisan atau perkataan yang sekiranya tidak berkenan di hati pembaca. Bogor, Oktober 2018 Penyusun
  • 2. ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ........................................................................................ i DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii BAB I PENDAHULULAN A. Latar Belakang ........................................................................................ 1 B. Pembatasan Masalah ............................................................................... 2 C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 2 D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 2 BAB II KAJIAN TEORITIS A. Bahasa ..................................................................................................... 3 B. Psikologi ................................................................................................ 4 C. Linguistik ................................................................................................. 5 D. Psikolinguistik ......................................................................................... 6 E. Proses Kognitif ........................................................................................ 7 F. Teori Wilhem Von Hunboldt................................................................... 7 G. Teori Noam Chomsky ............................................................................. 8 BAB III METODELOGI DAN ANALISIS A. Metode dan Teknik Penelitian ................................................................ 11 B. Objek Penelitian ...................................................................................... 11 C. Pengumpulan Dara .................................................................................. 12 D. Analisis Dara ........................................................................................... 12 E. Aspek Pikiran Psikologi Orang Marah ................................................... 22 F. Simpulan ................................................................................................. 22 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................
  • 3. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan tentunya kita membutuhkan orang lain untuk memenuhi suatu kebutuhan, itulah sebabnya lahir sebuah teori bahwa manusia adalah makhluk yang paling berketergantungan dengan sesamanya. Teori tersbut saat ini kita kenal dan populer dikalangan manusia sebagai sosiologi. Sosiologi adalah sebuah ilmu yang mengatur tentang kehidupan manusia dan masyarakat, baik itu individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok. Hubungan antara manusia dengan sesamanya terkadang membutuhkan sebuah media, baik itu media kontak langsung ataupun kontak tidak langsung. Selain sebuah media yang digunakan untuk sebuah interaksi sosial, dalam kehidupan bermasyarakat terdapat sebuah aturan atau yang biasa kita kenal dengan etika. Dengan aturan yang berlaku dimasyarakat tersebut maka prilaku seperti tingkah, dan bahasa diatur sedemikian rupa agar adanya suatu batasan sehingga tidak menyimpang dan menyinggung orang lain. Hal itu saat ini kita kenal dengan sastra. Sastra bisa diartikan dengan suatu seni berbahasa, baik itu lisan ataupun tulisan. dengan sastra tata cara berbahasa seseorang lebih terarah. Banyak sekali cabang ilmu sastra yang mengkaji dengan memadukan kehidupan bermayarakat dengan sebuah karya sastra yang diciptakan. Hal ini sangatlah berhubugan erat dan tidak dapat dipisahkan, karena sebuah karya sastra lahir dari masyarakat dan dikonsumsi oleh masyarakat pula. Untuk mengkaji lebih dalam terkait masyrakat Indonesia dan karya sastra maka penulis mengangkat sebuah makalah yang berjudul “Sosiologi Sastra Indonesia dengan Teori C. W. Watson”.
  • 4. 2 B. Tujuan Penulisan Latar belakang di atas menunjukan bahwa manusia pada dasarnya membutuhkan sebuah sastra dalam kehidupan bermasyrakat, maka dari itu makalah ini memiliki tujuan sebagi berikut: 1) Sebagai pedoman bermasyarakat dengan melibatkan sebuah sastra 2) Sebagai pembelajaran untuk mengkaji sebuah ilmu sastra dihubungkan dengan kehidupan bermasyarakat di Indonesia. C. Manfaat Penulisan Dari makalah ini kita akan mendapatkan manfaat, diantaranya sebagai berikut: 1) Untuk mengkaji sebuah ilmu sastra menurut C. W. Watson. 2) Mengetahui karya sastra Indonesia dan hubungannya dengan kehidupan masyarakat 3) Untuk membandingkan karya sastra yang tercipta dan keadaan di lingkungan sekitarnya.
  • 5. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Studi C.W. Watson secara eksplisit tesis Watson mengemukakan bahwa dasar teorinya adalah strukturalisme genetik Goldman yang tak lain adalah pengembangan teori George Lukacs. Dalam tesisnya yang membahas tentang novel Indonesia dari rentang tahun 1920 sampai 1950, yang dilihat dari latar sosiokultural dan segi pandangan dunianya. Saama seperti Goldmann, Watson juga menaruh perhatian yang kuat pada teks sastra sebagai suatu struktur yang koheren. Akan tetapi dalam pengembangan tesisnya, ia ternyata tidak sepenuhnya setia pada kerangka teori yang ia gunakan. Ini disebabkan karena factor genesis yang tak tak dapat dijelaskan secara sosiokultural sebagaimana yang dijelaskan goldmann sehingga tersisiplah teori hegemoni Gramscian dalam analisisnya mengenai novel terbitan balai pustaka dan non balaipustaka. Keduanya terbatas pada sebuah eksplanasi berupa perubahan system nilai masyarakat dan diperhitungkannya sejumlah mediasi yang oleh Goldmann tak pernah terpikirkan, misalnya tentang mediasi tradisi sastra tradisional. 1. Genesis novel Indonesia Novel Indonesia menurut Watson adalah novel yang terbit mulai tahun 1920 yang diterbitkan oleh balai pustaka. Novel Indonesia dibangun dari rentang tradisi yang sangat panjang sejak terjadinya perkembangan komunikasi di jawa dan sumatera, terutama sejak munculnya pers pribumi dalam bahasa melayu rendah dan jawa. Melayu rendah disini adalah sastra hasil pembaca cina peranakan karena ceritanya dianggap berbahan dari sastra tradisional cina. Pada tahun-tahun terakhir banyak novek realisme sosialis yang ditulis oleh penulis orang belanda atau indo-eropa yang tak lain adalah tiruan dari novel hindia
  • 6. 4 belanda berbahasa belanda. Sirkulasi novel tersebut terbilang luas sehingga cukup membuat pemerintah colonial resah karena takut jika pada akhirnya, “melek huruf” ini akan mengganggu stabilitas keamanan politis kekuasaannya. Untuk menangkal hal seperti itu, pemerintah colonial akhirnya membentuk sebuah komisi bacaan yaitu balai pustaka yang novel-novel kita sebut sebagai awal dari novel-novel Indonesia. 2. Balai Pustaka dalam Perjuangan Merebut Hegemoni Peningkatan pers bebas yang dianggap mengancam eksistensi politis pemerintah kolonial berujung pada diberlakukannya tindakan preventif sebagai cara untuk meminimalisir dampak keberadaan bacaan liar. Cara yang diberlakukan adalah dengan menyediakan bahan bacaan tandingan yang dianggap aman secara politis dan melakukan monopoli penerbitan sehingga rakyat jaun dari bahan bacaan yang dianggap membahayakan. Watson berpendapat pada mulanya balai pustaka adalah salah satu alat politik pemerintah kolonial hindia belanda. Akan tetapi, sekian lama timbulah kesukaan pembaca terhadap karya-karya yang diterbitkan balai pustaka. Balai pustakapun mengalami kesuksesan sekitar tahu 1910 dibawah kepemimpinan Rinkes. Dengan bantuan modal yang kuat, balai pustaka akhirnya mampu merebut pasar, hegemoni dalam bidang kesusastraan. Menurut Watson, pencapaian tersebut diikuti pula oleh terintegrasinya balai pustaka dari system politik kolonial sehingga memungkinkan adanya efisiensi dalam seluruh proses pemberadaan buku. 3. Determinasi Faktor-Faktor Kultural Dalam analisisnya mengenai karya-karya, Racine dan goldmann tidak hanya berbicara tentang pandangan dunia, melainkan genesis dari pandangan dunia tersebut. Genesisi itu didapatkan dari mengidentifikasi asal kelompok sosial pengarang dan posisi kelompok sosial tersebut dalam tatanan kelas masyarakat.
  • 7. 5 Hal tersebut tidak dilakukan oleh Watson. Yang ia kaji hanyalah perubahan sistem nilai dalam masyarakat. Watson hanya mengkaji sistem nilai itu pada masyarakat minangkabau karena kebanyakan buku balai pustaka dikarang oleh pengarang asal minangkabau. Watson berpendapat bahwa transisi bentuk sastra tradisional ke modern merupakan salah satu akibat dari perubahan system sosial pasca perang padre hingga tahun 1920-an. Meskipun perang padre diakhiri oleh menangnya kaum adat, akan tetapi karena kaum penghulu semakin terikat dengan belanda, penghormatan terhadap otoritas tradisional menjadi lenyap, digantikan oleh orientasi nilai yang bersifat status pencapaian. Makin lama. Kekuatan otoritas tradisional di minangkabau makin kikis. Hingga sesudah abad 19, keaslian pandangan yang berpusat pada komunitas itu tak dapat dipertahankan lagi. Perkembangan berikutnya adalah mengkonsolidasi pandangan baru dan membentuk etika dan norma-norma baru. Meurut Watson novel balai pustaka cenderung berplot romantik. Perangkat nilai lain yang berpusat pada pertanyaan mengenai prestise dan status sosial dan hal itu bergantung pada suskses material. Situasi ideal juga diidentikkan dengan adanya fleksibilitas dalam perkauman dan pergaulan sosial daripada yang umum dalam masyarakat minangkabau. Sikap-sikap tersebut menurut Watson agak mudah diterangkan. Pendek kata ada tuntutan yang terus menerus bukan terhadap penghapusan tradisi atau adat demi modernisasi, melainkan hanya modifikasi dan inovasi yang muncul dalam proses modernisasi. Sekitar tahun 1933, ketika munculnya pujangga baru, novel minangkabau tak lagi bercerita tentang masyarakatnya saja, melainkan juga masyarakat daerah lain misalnya sunda. Masyarakat kota telah berkembang menjadi masyarakat yang pluralis. Watson membedakan elit Indonesia menjadi dua macam. Yaitu kelompok yang menyukai asosiasi dan kelompok yang cenderung radikal. Konteks tersebutlah yang menjadi penting dan menentukan bagi perkembangan pujangga baru. Menurut Watson, pembacaan terhadap novel-novel pujangga baru telah berbeda, karena yang ditawarkan adalah menerima norma-norma dan nilai-nilai dunia
  • 8. 6 modern. Ini disebabkan oleh pembacaan kesusastraan barat. Sebagai contoh novel layar terkembang, lingkungannya adalah kota dan tokohnya adalah bangsawan sunda. Gaya hidupnya cenderung seperti orang eropa. Tokohnya berorientasi nasionalis. Dalam novel ini nilai baik dan buruk lebih disoroti daripada kontas pasangan-pasangan yang tajam. Semua itu bagi Watson adalah sebuah inovasi teknis. Selain itu Watson menilai belenggu lebih maju daripada layar terkembang. Belenggu lebih menyoroti kelas menengah lingkungan perkotaan. Selain itu, belenggu tak bersifat tendensius. Belenggu bagi Watson mencerminkan krisis kesadaran dari kelompok sosial yang spesifik dan percerminan itu dimediasi lewat strukturnya, bukan isi superfisialnya. 4. Mediasi Semiotik dan Penerbit Berbeda dengan goldmann, Watson menggunakan konvensi sastra yang digunakan masayarakat sastra Indonesia. Karya sastra Indonesia tidak sepenuhnya modern, akan tetapi masih terikat pada konteks sastra tradisional. Itulah sebabnya sesuai dengan kebijaksanaan balai pustaka yang lebih menganggap bahwa masyarakat indonesia itu adalah anak-anak. Pada dasarnya karya yang diterjemahkan dari eropa itu adalah bacaan anak-anak. Kebijakkan serupa itu menurut Watson sesuai dengan kebijaksanaan politik pemerintah secara general. Sebagai mana telah dikemukakan, balai pustaka didirikan untuk menyaingin penerbit-penerbit swasta yang banyak menerbitkan karya sensasional dan politis. Itulah sebabnya buku terbitan balai pustaka meruapakan bacaan yang menghibur dan “aman”.
  • 9. 7 B. Hubungan Karya Sastra Novel Di Bawah Lindungan Ka’bah dengan Teori C.W. Watson Sinopsis Di Bawah Lindungan Ka’bah merupakan novel karya Buya Hamka pada masanya. Novel yang menceritakan tentang adat istiadat, budaya, serta agama di kemas secara padat di dalamnya, membuat para pembaca akan dibiarkan untuk meliarkan pikirannya. Novel yang memiliki nilai sastra yang sangat tinggi dipadukan dengan nilai religius menjadi karakter seorang sastrawan yang sangat terkenal ini. Dengan mengisahkan sepasang kekasih yang dirundung suatu permasalahan yang hampir sama pada masanya. Novel ini mengisahkan seorang pria yang sangat tabah ketika diberikan cobaan oleh Allah, ia tak pernah mengeluh dengan keadaan yang ia dapati. Seorang pria tersebut bernama Hamid. Pria yang berkehidupan sangat minim karena tidak ada seorang ayah yang mampu untuk memenuhi kebutuhan keluarga karena sudah tiada. Hanya ditemani seorang ibu yang sangat tegar, dan mau merjuang untuk menyambung hidup. Suatu ketika hamid pindah ke suatu tempat di Padang, ia berusaha untuk mencukupi kehidupannya dengan berjualan kue. Ibunda yang membuatkan dan Hamid yang menjualnya ke sekitar kampung. Sesekali warga kampung melihat Hamid dengan penuh belas kasih, anak kecil yang masih seharusnya asik bermain tetapi malah sibuk berdangan, hal yang sungguh ironis. Tak beberapa lama Hamid tinggal di kampung itu ada keluarga yang baru pindah juga, namun kehidupannya berbanding terbalik dengan Hamid yang baru pindah juga. Keluarga tersebut berkehidupan mewah, rumah mewah dengan kebun di sekitaran rumahnya yang sangat luas. Hamid mencoba peruntungannya berdagang, menawari kue pada orang yang memiliki rumah mewah tersebut. Seseorang keluar dari balik pintu dan memanggil Hamid untuk membeli dagangannya. Ia adalah Zainab putri dari Haji
  • 10. 8 Jafar pemilik rumah mewah. Dengan rasa iba mak Asiah ibu Zainab bertanya tentang kehidupan Hamid, sampai pada akhirnya Hamid dijadikan anak angkat dan segala kebutuhannya dipenuhi Haji Jafar, tak terkecuali bersekolah tinggi, menggapai cita-cita yang diamanatkan oleh sang ayah yang telah meninggal dunia. Bertahun tahun Hamid menjadi seorang kakak angkat bagi Zainab, mereka seperti saudara kandung yang sangat dekat dan akrab. Keduanya disekolahkan sampai selesai, namun Zainab tidak melanjutkan sekolah kejenjang yang lebih tinggi karena budaya. Hamid disekolahkan lagi oleh Haji Jafar di sebuah sekolah yang sangat kental dengan agama islamnya. Suatu hari Hamid dirundung duka yang amat mendalam, Ayah Zainab wafat, disusul dengan wafat Ibu tercinta. Semenjak itu Hamid lebih senang menyendiri. Di sebuah pantai Hamid bertemu mak Asiah dan ia diperintahkan untuk berkunjung ke rumahnya. Keseokan harinya Hamid datang ke rumah mak Asiah dan bertemu dengan Zainab, keduanya saling bertatap, wajah Zainab memerah, sedangkan Hamid gugup berbicara dengannya entah karena apa. Hamid menyadari bahwa dirinya telah jatuh cinta pada Zainab. Ketika sedang berbincang berdua, tak lama mak Asiah datang dan menyuruh Hamid untuk merayu Zainab agar mau menikah dengan anak dari teman ayahnya. Hamid sangat terpukul mendengar perintah tersebut, harus mengorbankan perasaannya demi kebahagiaan Zainab dan Mak Asiah. Dengan berat hati hamid meninggalkan Padang dan pergi ke Medan tanpa memberi kabar pada Zainab atau mak Asiah. Ia ikut rombongan jamaah haji untuk menunaikan rukun Islam yang kelima bersama gurunya dengan menaiki kapal. Di tanah suci Hamid ingin hatinya menjadi tenang, dan melupakan semua dukanya yang ada di Padang. Singkat cerita Hamid kedatangan sahabatnya dari Padang juga, dan kebetulan istrinya adalah sahabat dari Zainab, sahabat Hamid bernama Saleh. Hamid mendengarkan cerita dari sahabatnya, sebuah cerita yang mampu menghidupkan
  • 11. 9 hatinya lagi, bahwa Zainab mencintai Hamid. Cinta hamid saling berbalasan, sungguh hatinya senang mendengar kabar tersebut. Namun tak lama berselang datanglah surat dari Zainab pada Hamid di tanah suci yang telah diberi tahu oleh istri sahabatnya Rosna. Zainab sakit parah, dan hanya menunggu ajal menjemput. Hamid terus terpikirkan Zainab yang mengakibatkan badannya kurus dan sakit. Benar saja surat dari Rosna membawa kepedihan yang amat dalam, bahwa Zainab telah wafat. Hamid semakin tak karuan, setelah mendengar kabar tersebut. Besoknya ia wukuf di padang Arafah yang amat panas dengan keadaan yang tidak memadai. Badan Hamid kurus sekali ditambah demam yang sangat tinggi membuat ia harus dituntun dalam beribadah selanjutnya. Tawaf adalah aktivitas terakhir Hamid kala itu sebelum ajal menjemput. Ketika tawaf Hamid meminta orang yang berada di sampingnya untuk membawa Hamid memegang hajar aswad mulia. Sambil memegang hajar aswad ia menangis dan menceritakan keluh kesahnya pada Allah, dengan memegang hajar aswad akhirnya Hamid dipanggil oleh Allah. Hubungan dengan Teori C.W Watson Sebagaimana yang dikatakan Watson bahwa adanya novel balai pustaka adalah cara pemerintah kolonial menghegemoni masyarakat Indonesia agar tidak membaca bacaan dari luar yang berisikan polik dan sosial. Bacaan tersebut tentu akan mengancam kekuasaan pemerintahan Belanda di Indonesia. Novel Di Bawah Lindungan Kabah adalah salah satu novel terbitan balai pustaka yang diperuntukan sebagai bahan bacaan yang tidak mengancam pemerintah kolonial. Hal ini terbukti dengan isi yang terdapat dalam novel ini yang berkisah hanya tentang cinta, budaya, dan adat. Sama sekali tidak menyinggung ke arah politik.
  • 12. 10 Hampir sama dengan Teori Goldman yang mengatakan bahwa karya sastra sangat erat kaitannya dengan kehidupan penulis. Watson pun mengatakan demikian, namun bedanya Watson hanya mengkaji perubahan sistem sosial masyarakat minangkabau. Sedangkan Goldman mengkaji hubungan karya sastra dengan penulisnya secara keseluruhan.
  • 13. 11 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Teori Watson merupakan teori pengembangan dari Goldman yaitu mengenai hubungan karya sastra dengan penulisnya itu sendiri. Namun terdapat sebuh perbedaan antara teori Goldman dan Watson. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari objek kajian Watson yang sangat spesifik yaitu karya sastra yang berasal dari minangkabau dan beliau mengkaji awal mula terbitnya balai pustaka adalah cara untuk menghegemoni masyarakat Indonesia agar tidak membaca bacaan yang bebas, bacaan yang mampu mengancam pemerintahan kolonial Belanda. Selain itu teori Watson menekankan mengenai perubahan sistem sosial masyarakat Indonesia pada masa itu, peralihan antara Balai Pustaka digantikan oleh Pujangga Baru yang sistem sosialnya lebih hedon dan cenderung mengikuti gaya kebarat-baratan. B. Saran Dalam makalah ini hanya sadikit contoh dari hubungan teori Watson dengan sebuah karya sastra berupa novel. Dalam contoh lain masih bisa ditemukan hubungan Teori Watson dan karya sastra angkatan Balai Pustaka yang berasal dari Minangkabau.
  • 14. 12 DAFTAR PUSTAKA Faruk. 2012. Pengantar Sosiologi Sastra. Jakarta: Pustaka Pelajar http://zoetmeisje.doodlekit.com/blog/entry/3780065/mengenal-sastra-melalui- sudut-pandang-sosiologi http://abdiredja.blogspot.com/2010/02/ringkasan-beberapa-teori-sosiologi.html Hamka, Buya. 2001. Di Bawah Lindungan Ka’bah. Jakarta: PT Balai Pustaka