Isyfaq merupakan rasa takut yang lembut terhadap Allah. Terdiri dari 3 tingkatan yaitu: 1) menjaga diri dari pengingkaran, 2) mengantisipasi amal sia-sia, 3) menjaga hati dari penghalang. Isyfaq bertujuan mengantisipasi terjadinya hal-hal yang dapat merusak amal, akhlak, dan keinginan untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Dokumen tersebut membahas tentang konsekuensi dari iman terhadap Al-Quran. Ada dua konsekuensi utama yaitu: 1) Mengimani seluruh isi Al-Quran, dan 2) Tunduk dan patuh terhadap seluruh perintah Allah dan Rasulullah saw. Alasan untuk mengimani seluruh isi Al-Quran dijelaskan karena iman hanya terhadap sebagian akan dianggap kafir, dan orang kafir akan mendapat balasan di akhir
1. Dokumen ini membahas pentingnya sedekah dalam Islam dan berbagai pahala yang diperoleh dari bersedekah, baik di dunia maupun akhirat.
2. Beberapa contoh kisah shahabat seperti Utsman bin Affan dan Abdurrahman bin Auf yang bersedekah dengan sangat besar dijelaskan.
3. Bersedekah dipandang sebagai ibadah yang sangat mulia dan bermanfaat bagi umat Islam.
Dokumen ini membahas tentang realisasi tauhid dan melepaskan diri dari syirik. Ringkasannya adalah: (1) Tauhid adalah misi utama para rasul untuk menyerukan ibadah kepada Allah semata dan melarang peribadatan kepada selain-Nya, (2) Dokumen ini membahas tiga aspek tauhid yaitu tauhid rububiyyah, tauhid uluhiyyah, dan tauhid asma wa shifat, (3) Juga membahas konsep al-wala' wa
Lembaga Infaq, Lembaga Infaq Zakat, Lembaga Infaq Dan Shodaqoh. SINERGI FOUND...Lembagawakafdanzakat
Tiga dokumen menjelaskan tentang bersedekah dari harta yang diperoleh secara halal dan baik. Dokumen menekankan pentingnya bersedekah untuk membantu orang lain dan mendapat ridho Allah.
Dokumen tersebut merangkum konsep ikhbât dalam Islam, yaitu sifat seorang hamba Allah yang tunduk dan patuh sepenuhnya kepada-Nya. Ikhbât memiliki arti ketenangan, ketundukan, dan merendahkan diri kepada Allah. Orang-orang yang memiliki sifat ikhbât disebut al-Mukhbitun, yang dicirikan dengan takut kepada Allah, sabar dalam menghadapi cobaan, rajin beribadah, dan dermawan. Al-Q
Dokumen tersebut membahas tentang konsekuensi dari iman terhadap Al-Quran. Ada dua konsekuensi utama yaitu: 1) Mengimani seluruh isi Al-Quran, dan 2) Tunduk dan patuh terhadap seluruh perintah Allah dan Rasulullah saw. Alasan untuk mengimani seluruh isi Al-Quran dijelaskan karena iman hanya terhadap sebagian akan dianggap kafir, dan orang kafir akan mendapat balasan di akhir
1. Dokumen ini membahas pentingnya sedekah dalam Islam dan berbagai pahala yang diperoleh dari bersedekah, baik di dunia maupun akhirat.
2. Beberapa contoh kisah shahabat seperti Utsman bin Affan dan Abdurrahman bin Auf yang bersedekah dengan sangat besar dijelaskan.
3. Bersedekah dipandang sebagai ibadah yang sangat mulia dan bermanfaat bagi umat Islam.
Dokumen ini membahas tentang realisasi tauhid dan melepaskan diri dari syirik. Ringkasannya adalah: (1) Tauhid adalah misi utama para rasul untuk menyerukan ibadah kepada Allah semata dan melarang peribadatan kepada selain-Nya, (2) Dokumen ini membahas tiga aspek tauhid yaitu tauhid rububiyyah, tauhid uluhiyyah, dan tauhid asma wa shifat, (3) Juga membahas konsep al-wala' wa
Lembaga Infaq, Lembaga Infaq Zakat, Lembaga Infaq Dan Shodaqoh. SINERGI FOUND...Lembagawakafdanzakat
Tiga dokumen menjelaskan tentang bersedekah dari harta yang diperoleh secara halal dan baik. Dokumen menekankan pentingnya bersedekah untuk membantu orang lain dan mendapat ridho Allah.
Dokumen tersebut merangkum konsep ikhbât dalam Islam, yaitu sifat seorang hamba Allah yang tunduk dan patuh sepenuhnya kepada-Nya. Ikhbât memiliki arti ketenangan, ketundukan, dan merendahkan diri kepada Allah. Orang-orang yang memiliki sifat ikhbât disebut al-Mukhbitun, yang dicirikan dengan takut kepada Allah, sabar dalam menghadapi cobaan, rajin beribadah, dan dermawan. Al-Q
Dokumen tersebut membahas tentang bulan Ramadhan sebagai bulan yang istimewa bagi umat Islam dimana terdapat keistimewaan-keistimewaan seperti pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu. Juga membahas tentang pentingnya melakukan amal shaleh di bulan suci ini.
Tafsir ayat Kursi bahagian 4 menjelaskan tiga syarat untuk syafaat agar sah di sisi Allah, yaitu mendapat izin-Nya, Allah mereda kepada orang yang memberi syafaat, dan mereda kepada orang yang dimohonkan syafaat. Ayat ini juga membahas dua jenis syafaat, yaitu di dunia dan akhirat, dengan syafaat eksklusif Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada hari kiamat kelak sebagai pen
Hadis berdasarkan penyandaran: Qudsi, Mauquf, Maqthu
Qudsi adalah hadis yang disampaikan Nabi saw dari Allah swt. Mauquf berkaitan dengan perkataan, perbuatan, atau pengakuan sahabat. Maqthu' bersumber dari tabi'in atau setelahnya dalam bentuk perkataan atau perbuatan. Kedua jenis ini memiliki rantai sanad terputus.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai keutamaan Al-Quran dan pentingnya membacanya. Ia menjelaskan bahwa Al-Quran diturunkan pada malam Lailatul Qadr di bulan Ramadhan, dan proses penurunannya secara bertahap kepada Nabi Muhammad SAW selama 23 tahun. Dokumen tersebut juga menyoroti kelebihan membaca Al-Quran dan hadis-hadis Nabi tentang pahala bagi yang membacanya.
Dokumen tersebut membahas tentang keautentikan Al-Quran. Secara singkat, Al-Quran diyakini sebagai mukjizat yang kekal karena disusun dengan baik secara historis dan bahasanya indah, serta memuat informasi yang benar tentang hal-hal gaib.
Majelis Ulama Indonesia mengeluarkan fatwa nomor 1 tahun 2004 yang menyatakan bahwa bunga (interest/fa'idah) yang dikenakan dalam transaksi pinjaman atau utang piutang, baik oleh lembaga keuangan maupun individu, adalah haram secara syariat."
Ibadah adalah pengabdian atau penyembahan kepada Allah dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Ibadah memiliki manfaat seperti mendapat pahala, jauh dari rasa khawatir, dan perasaan yang tenang. Dalil naqli tentang kewajiban ibadah diambil dari ayat Alquran Surat Adz-Dzariyat dan Ghafir serta hadis dari At-Tirmidzi.
Dokumen tersebut membahas tentang naskh wa mansukh dalam Al-Quran. Naskh berarti menghapus hukum syara' yang sebelumnya dengan dalil baru, sedangkan mansukh berarti hukum yang dihapus. Naskh dapat terjadi antara ayat-ayat Al-Quran atau antara Al-Quran dan hadis, tetapi memiliki syarat tertentu. Pengetahuan tentang naskh dan mansukh penting bagi pemahaman hukum Islam.
Dokumen tersebut membahas tentang nuzulul Quran. Terdapat pengertian nuzulul Quran yang tidak secara harfiah melainkan kedudukan tinggi al-Quran dan ajarannya yang mengubah hidup manusia. Dibahas pula sejarah turunnya al-Quran secara bertahap guna memudahkan umat manusia memahaminya.
Dokumen tersebut membahas keutamaan mencari nafkah dan menginfakkan harta untuk keluarga, orang miskin, dan di jalan Allah. Beberapa hadis menjelaskan bahwa menafkahkan harta untuk keluarga dan orang lain dianggap sebagai sedekah yang mendapat pahala. Sedangkan menginfakkan harta di jalan Allah, memerdekakan budak, dan untuk orang miskin mendapatkan pahala lebih besar.
Para ulama memberikan perhatian besar terhadap pengetahuan tentang asbabun nuzul untuk menafsirkan Al-Quran. Beberapa ulama terkenal yang mengkhususkan diri dalam bidang ini meliputi Ali bin Madini, Al-Wahidi, Al-Ja'bari, Ibn Hajar Al-Atsqolani, dan As-Suyuti. Pedoman utama dalam mengetahui asbabun nuzul adalah riwayat sahih dari Rasulullah SAW atau sahabat. Pengetahuan asbabun nuzul mem
Al-Quran memiliki beberapa karakteristik utama sebagai Kitab Ilahi yang lengkap dan terpelihara, menjadi penjelas dan mudah dipahami untuk seluruh umat manusia. Al-Quran dinamakan dengan berbagai nama seperti Quran, Kitab, Furqan, dan memiliki sifat-sifat seperti cahaya, petunjuk, dan rahmat. Terdapat perbedaan antara Al-Quran, hadis qudsi dan hadis nabawi dalam asal usul
Ayat ini mengingatkan umat Islam untuk segera meninggalkan aktivitas jual beli dan duniawi lainnya ketika mendengar seruan sholat Jumat. Setelah menunaikan sholat, umat diminta untuk kembali bekerja dan mencari nafkah, tetapi tetap mengingat Allah. Ayat ini menekankan pentingnya menyeimbangkan kepentingan dunia dan akhirat.
Ayat-ayat ini menjelaskan perintah pertama dan utama dalam Al-Quran yaitu beribadah kepada Allah seorang. Allah memerintahkan umat manusia untuk menyembah-Nya sebagai pencipta dan pemberi nikmat. Larangan utama adalah tidak boleh menyekutukan sesuatu dengan Allah dalam bentuk apapun karena hanya Dialah yang berhak mendapat ibadah.
Dokumen tersebut membahas tentang bulan Ramadhan sebagai bulan yang istimewa bagi umat Islam dimana terdapat keistimewaan-keistimewaan seperti pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu. Juga membahas tentang pentingnya melakukan amal shaleh di bulan suci ini.
Tafsir ayat Kursi bahagian 4 menjelaskan tiga syarat untuk syafaat agar sah di sisi Allah, yaitu mendapat izin-Nya, Allah mereda kepada orang yang memberi syafaat, dan mereda kepada orang yang dimohonkan syafaat. Ayat ini juga membahas dua jenis syafaat, yaitu di dunia dan akhirat, dengan syafaat eksklusif Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada hari kiamat kelak sebagai pen
Hadis berdasarkan penyandaran: Qudsi, Mauquf, Maqthu
Qudsi adalah hadis yang disampaikan Nabi saw dari Allah swt. Mauquf berkaitan dengan perkataan, perbuatan, atau pengakuan sahabat. Maqthu' bersumber dari tabi'in atau setelahnya dalam bentuk perkataan atau perbuatan. Kedua jenis ini memiliki rantai sanad terputus.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai keutamaan Al-Quran dan pentingnya membacanya. Ia menjelaskan bahwa Al-Quran diturunkan pada malam Lailatul Qadr di bulan Ramadhan, dan proses penurunannya secara bertahap kepada Nabi Muhammad SAW selama 23 tahun. Dokumen tersebut juga menyoroti kelebihan membaca Al-Quran dan hadis-hadis Nabi tentang pahala bagi yang membacanya.
Dokumen tersebut membahas tentang keautentikan Al-Quran. Secara singkat, Al-Quran diyakini sebagai mukjizat yang kekal karena disusun dengan baik secara historis dan bahasanya indah, serta memuat informasi yang benar tentang hal-hal gaib.
Majelis Ulama Indonesia mengeluarkan fatwa nomor 1 tahun 2004 yang menyatakan bahwa bunga (interest/fa'idah) yang dikenakan dalam transaksi pinjaman atau utang piutang, baik oleh lembaga keuangan maupun individu, adalah haram secara syariat."
Ibadah adalah pengabdian atau penyembahan kepada Allah dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Ibadah memiliki manfaat seperti mendapat pahala, jauh dari rasa khawatir, dan perasaan yang tenang. Dalil naqli tentang kewajiban ibadah diambil dari ayat Alquran Surat Adz-Dzariyat dan Ghafir serta hadis dari At-Tirmidzi.
Dokumen tersebut membahas tentang naskh wa mansukh dalam Al-Quran. Naskh berarti menghapus hukum syara' yang sebelumnya dengan dalil baru, sedangkan mansukh berarti hukum yang dihapus. Naskh dapat terjadi antara ayat-ayat Al-Quran atau antara Al-Quran dan hadis, tetapi memiliki syarat tertentu. Pengetahuan tentang naskh dan mansukh penting bagi pemahaman hukum Islam.
Dokumen tersebut membahas tentang nuzulul Quran. Terdapat pengertian nuzulul Quran yang tidak secara harfiah melainkan kedudukan tinggi al-Quran dan ajarannya yang mengubah hidup manusia. Dibahas pula sejarah turunnya al-Quran secara bertahap guna memudahkan umat manusia memahaminya.
Dokumen tersebut membahas keutamaan mencari nafkah dan menginfakkan harta untuk keluarga, orang miskin, dan di jalan Allah. Beberapa hadis menjelaskan bahwa menafkahkan harta untuk keluarga dan orang lain dianggap sebagai sedekah yang mendapat pahala. Sedangkan menginfakkan harta di jalan Allah, memerdekakan budak, dan untuk orang miskin mendapatkan pahala lebih besar.
Para ulama memberikan perhatian besar terhadap pengetahuan tentang asbabun nuzul untuk menafsirkan Al-Quran. Beberapa ulama terkenal yang mengkhususkan diri dalam bidang ini meliputi Ali bin Madini, Al-Wahidi, Al-Ja'bari, Ibn Hajar Al-Atsqolani, dan As-Suyuti. Pedoman utama dalam mengetahui asbabun nuzul adalah riwayat sahih dari Rasulullah SAW atau sahabat. Pengetahuan asbabun nuzul mem
Al-Quran memiliki beberapa karakteristik utama sebagai Kitab Ilahi yang lengkap dan terpelihara, menjadi penjelas dan mudah dipahami untuk seluruh umat manusia. Al-Quran dinamakan dengan berbagai nama seperti Quran, Kitab, Furqan, dan memiliki sifat-sifat seperti cahaya, petunjuk, dan rahmat. Terdapat perbedaan antara Al-Quran, hadis qudsi dan hadis nabawi dalam asal usul
Ayat ini mengingatkan umat Islam untuk segera meninggalkan aktivitas jual beli dan duniawi lainnya ketika mendengar seruan sholat Jumat. Setelah menunaikan sholat, umat diminta untuk kembali bekerja dan mencari nafkah, tetapi tetap mengingat Allah. Ayat ini menekankan pentingnya menyeimbangkan kepentingan dunia dan akhirat.
Ayat-ayat ini menjelaskan perintah pertama dan utama dalam Al-Quran yaitu beribadah kepada Allah seorang. Allah memerintahkan umat manusia untuk menyembah-Nya sebagai pencipta dan pemberi nikmat. Larangan utama adalah tidak boleh menyekutukan sesuatu dengan Allah dalam bentuk apapun karena hanya Dialah yang berhak mendapat ibadah.
The document alternates between the words "PAST" and "PRESENT" with "PRESENT" appearing more frequently. It seems to contrast the past with the present or emphasize that the present follows the past in cycles.
Assessing students with learning disabilities YethGu Luchavez
The document discusses strategies for assessing students with learning disabilities. It describes several assessment strategies that can be used instead of or in addition to traditional paper/pencil tests, including presentations, conferences, interviews, observations, performance tasks, and self-assessments. These alternative assessment methods take pressure off written tasks and allow students to demonstrate their knowledge and skills in other ways. The document emphasizes that the goal of assessment is to provide opportunities for students to show their understanding.
Dokumen tersebut membahas tentang fenomena syirik di masyarakat, termasuk mempercayai azimat, jimat, benda-benda berkhasiat, meminta bantuan arwah, dan meramal. Dokumen ini menjelaskan definisi syirik, macam-macamnya, hadis tentang syirik, dampaknya, dan kesimpulan bahwa perbuatan syirik akan menurunkan martabat manusia.
Hadits ini mengingatkan umat Islam untuk menjauhi sifat zalim dan kikir karena:
1. Zalim akan menyebabkan gelapnya hari kiamat
2. Kikir telah membinasakan umat sebelumnya dan mendorong tindakan buruk seperti pertumpahan darah
Dokumen tersebut membahas tentang khauf dan raja' dalam agama Islam. Khauf dijelaskan sebagai perasaan takut kepada Allah, sedangkan raja' adalah mengharapkan keridhaan dan rahmat dari Allah. Dokumen ini juga menjelaskan dalil, macam-macam, dan keutamaan khauf dan raja' serta cara untuk menumbuhkan kedua sifat tersebut.
1. Syahadat memiliki tiga makna: pernyataan, sumpah, dan janji.
2. Memahami ketiga makna ini penting agar syahadat tidak hanya diucapkan sebagai pernyataan saja tetapi juga komitmen hati kepada Allah.
3. Komitmen hati ini penting untuk membentuk iman yang kuat dan memenuhi status serta nilai keislaman seseorang.
Wakaf dalam hukum Islam dijelaskan sebagai menahan harta agar manfaatnya dapat digunakan untuk kebajikan secara berulang tanpa menghabiskan atau merusak benda tersebut. Dasar hukum wakaf ditemukan dalam al-Qur'an meskipun tidak secara eksplisit, namun terdapat petunjuk umum tentang menginfakkan sebagian harta yang baik.
Larangan riba dalam koperasi menjelaskan bahwa Islam melarang segala bentuk praktik riba, termasuk dalam lembaga koperasi. Dokumen ini mendefinisikan riba, menjelaskan larangan riba dalam Alquran dan hadis, serta pandangan Yahudi, Yunani, Romawi, dan Kristen terhadap riba. Dokumen ini juga menjelaskan bahwa tujuan koperasi sesuai dengan syariat Islam.
Dokumen tersebut membahas tentang sifat-sifat tercela seperti ujub, sombong, dusta, khianat, dan iri. Beberapa sifat tercela dijelaskan definisinya beserta hukum dan dalil-dalil agama mengenai larangannya. Sifat-sifat tercela merupakan perilaku yang dilarang karena bertentangan dengan ajaran agama."
Dokumen tersebut membahas tentang kemudahan memahami al-Quran. Allah telah menjamin bahwa al-Quran mudah dipahami bagi siapa saja yang berkemauan kuat untuk mempelajarinya. Kebenaran agama juga jelas, meskipun diperlukan kesungguhan untuk memahaminya. Oleh karena itu, tidak ada alasan untuk mengklaim bahwa memahami al-Quran sulit.
1. Istighfar merupakan kunci utama untuk mendapatkan berkah dan kemudahan dalam kehidupan, termasuk rezeki yang melimpah. Teladan Nabi Muhammad SAW dan sahabat mencontohkan pentingnya istighfar.
2. Banyak manusia mengumpulkan harta dengan cara yang tidak benar tanpa istighfar dan mengundang murka Allah. Istighfar yang tulus dapat menyelesaikan masalah dan membuka jalan baru untuk rezeki.
3
Dokumen tersebut membahas etika dalam berdoa menurut pandangan Islam. Beberapa etika utama dalam berdoa antara lain memilih waktu-waktu mulia untuk berdoa seperti malam Jumat, bulan Ramadhan, dan sepertiga malam terakhir, tidak meninggikan suara, merendahkan hati dengan penuh khusyuk dan harap, mengawali doa dengan dzikir dan shalawat, serta berdoa dengan optimisme bahwa doa akan dikab
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas tentang kesalahan dalam mendidik anak generasi milenial di Indonesia yang mengakibatkan kecelakaan beruntun.
2. Orang tua kini terlalu fokus pada materi dan gaya hidup mewah tanpa memberikan fondasi hidup yang baik kepada anak-anak.
3. Anak-anak perlu dilatih keterampilan hidup seperti self-control, fleksib
Muhsin Hariyanto adalah dosen tetap Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan mubaligh kampung yang aktif mengajar, berdakwah, dan menulis di berbagai media. Ia menyelesaikan pendidikan dasar, menengah, dan tinggi di berbagai lembaga pendidikan Islam. Saat ini ia juga menyelesaikan program doktoral dengan fokus Politik Islam.
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifMuhsin Hariyanto
Teks memberikan nasihat untuk berbahagia dengan cara membuang energi negatif melalui zakat dan sedekah, serta menabung energi positif melalui amal saleh seperti yang disarankan dalam beberapa ayat Al-Quran. Ayat-ayat tersebut mendorong umat Islam untuk memberikan sebagian harta mereka kepada orang-orang yang membutuhkan.
Teks ini membahas pentingnya menjadi diri sendiri tanpa topeng kepalsuan dan menyarankan untuk tampil sebagai diri sejati dengan kejujuran dan kerendahhatian. Sang penulis mengingatkan bahwa berpura-pura menjadi orang luar biasa akan menyebabkan tersiksa karena harus terus berbohong dan menyembunyikan diri sebenarnya.
1. 1
Al-Isyfâq
Beberapa saat yang lalu, kita pernah membahas tentang makna
khasy-yah, yang disebut oleh Ibnu Qayyim al-Jauziyyah sebagai bagian dari
tempat persinggahan iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'in. Setelah itu, beliau pun
menyebut tempat persinggahan yang lain, yaitu: isyfâq, sebagaimana
firmanNya,
َينِ
ذ
اَّلََنْوش
ْ
َيَمُهذّبرََِبْيغ
ْ
الِبَم
ُ
هوََن
ّ
ِمََِةاع ذالّسََون
ُ
قِف
ْ
شُم
"(Yaitu) orang-orang yang takut akan adzab) Rabb mereka, sedang mereka tidak
melihat-Nya, dan mereka merasa takut akan (tibanya) hari kiamat." (QS al-
Anbiyâ'/21: 49).
َلب
ْ
قأوََْمُه ُض
ْ
عبََىَعََض
ْ
عبََون
ُ
لاءّستيَ﴿٥٢﴾َوا
ُ
القَا
ذ
ّنِإَا
ذ
ّن
ُ
كََ
ُ
لْبقََ ِفَ
اّنِل
ْ
هأََيِقِف
ْ
شُمَ﴿٥٢﴾ََذنمفََُ ذ
اّللَاّنْيلعَااّنقووََابذعََِومُم ذالّسَ﴿٥٢﴾
"Dan, sebagian mereka menghadap kepada sebagian yang lain saling tanya-
menanya. Mereka berkata, Sesungguhnya kami dahulu, sewaktu berada di tengah-
tengah keluarga kami, merasa takut (akan adzab). Maka Allah memberikan karunia
kepada kami dan memelihara kami dari adzab neraka'." (QS ath-Thûr/52: 25-27).
Isyfaq --- dalam pengertian etimologis – bermakna siuman atau
‘sadar’. Berasal dari kata ‘asyfaqa - yusyfiqu - isyfâqan. Sedang dalam
pengertian terminologis, bermakna ‘rasa takut yang amat lembut’ terhadap
sesuatu atau seorang yang ditakutinya. Perbandingannya dengan rasa takut
seperti rasa belas kasihan dengan kasih sayang. Jadi hal ini merupakan ‘kasih
sayang yang amat lembut’. Oleh karena itu al-Harawi, di dalam kitab
Manazilus-Sa'irin menyatakan bahwa "isyfaq adalah kewaspadaan secara
terus-menerus yang disertai dengan rasa kasih-sayang.
Beliau menyatakan bahwa isyfâq memiliki tiga tingkatan.
1. Isyfâq terhadap jiwa, dalam rangka mengantisipasi agar diri kita tidak
terjebak ke dalam pengingkaran terhadap Allah, mengikuti jalan nafsu
dan kedurhakaan serta pengingkaran ‘ubudiyah. Sedangkan isyfâq
terhadap amal ialah: mengantisipasi agar diri kita tidak terjebak ke dalam
tindakan (amal) yang sia-sia. Artinya kita memiliku rasa khawatir,
jangan-jangan amal (tindakan) kita seperti apa yang difirmankan oleh
Allah,
2. 2
اّن
ْ
مِدقوََىلِإَامَوا
ُ
لِمعََْنِمََلمعََُاهّن
ْ
لعجفََاءبهَاور
ُ
ّنث
ذ
مَ
"Dan, Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal
itu (bagaikan) debu yang beterbangan." (QS al-Furqân/25: 23).
Amal yang diibaratkan debu yang beterbangan itu ialah: amal-amal yang
dimaksudkan untuk selain Allah, tidak menurut perintah-Nya dan
Sunnah Rasul-Nya. Rasa takut ini juga berlaku untuk amal-amal yang
akan datang, jangan-jangan seseorang terjebak dalam kondisi
‘meninggalkannya’ atau (dalam kondisi) kedurhakaan yang
dilakukannya, sehingga amal-amal itu pun menjadi hilang maknya,
sehingga keadaannya seperti apa yang difirmankan Allah,
َ
ّ
دويأََْم
ُ
كُدحأَنأََون
ُ
كتََُلََة
ذ
ّنجَن
ّ
ِمََيلِ
ذ
َّنََابّن
ْ
عأوَيِر
ْ
َتَنِمَ
اهِت
ْ
َتََُاره
ْ
ن
ْ
اْلََُلَايهِفَنِمََ
ّ
ِ
ُ
كََِاترمذاّثلََ
ُ
هابصأوََُبِك
ْ
الََُلوََةذّيّ
ِر
ُ
ذَ
َُاءفع ُضََهابصأفاََارص
ْ
عِإََِهيِفََارّنََْتقَت
ْ
احفَۗذكىَٰكِلََُ ّ
ِيبُيََُ ذ
اّللَ
َُم
ُ
كلََِاتي
ْ
اْلََْم
ُ
ك
ذ
لعلََونُر
ذ
كفتتَ
"Apakah ada salah seorang di antaramu yang ingin mempunyai kebun kurma
dan anggur yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; Dia mempunyai dalam
kebun itu segala macam buah-buahan, kemudian datanglah masa tua pada
orang itu sedang Dia mempunyai keturunan yang masih kecil-kecil. Maka kebun
itu ditiup angin keras yang mengandung api, lalu terbakarlah. Demikianlah
Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kamu supaya kamu memikirkannya
[Inilah perumpamaan orang yang menafkahkan hartanya karena riya,
membangga-banggakan tentang pemberiannya kepada orang lain, dan menyakiti
hati orang]." (QS al-Baqarah/2: 266).
Sebagai sebuah ilustrasi, kita bisa belajar pada kisah Umar bin
al-Khaththab ketika bercengkerama dengan para sahabatnya.
Suatu saat, Umar bin al-Khaththab pernah bertanya kepada para
shahabat, "Kepada siapakah ayat ini diturunkan?"
Mereka pun menjawab, "Allahlah yang lebih mengetahuinya."
Mendengar jawaban mereka ini, Umar pun marah, lalu dia
berkata, "Katakan saja, kami tahu atau kami tidak tahu."
3. 3
Lalu, Abdullah bin Abbas pun berkata, "Wahai Amirul-
Mukminin, aku mempnyai selintas pengertian tentang ayat ini."
Umar pun menyahut, "Wahai anak saudaraku, katakanlah, dan
janganlah engkau terlalu merendah diri."
Abdullah bin Abbas berkata, "Ayat ini merupakan
perumpamaan tentang suatu amal."
"Amal semacam apakah itu?" tanya Umar.
Abdullah bin Abbas menjawab, "Tentang seseorang yang kaya
raya dan juga rajin melakukan ketaatan kepada Allah, lalu Allah
mengutus setan kepadanya, dan dia pun melakukan kedurhakaan,
sehingga menenggelamkan semua amalnya."
2. Isyfâq terhadap waktu, dalam rangka untuk mengantisipasi agar kita atau
seseorang tidak ternodai oleh perpisahan. Dengan kata lain, seseorang
mewaspadai waktunya agar tidak tercampuri sesuatu yang bisa
memisahkan kebersamaannya dengan Allah. Sedangkan isyfâq terhadap
hati, kalau-kalau ia terisi penghalang, apakah halangan atau hambatan
yang berupa syubhat, syahwat atau sebab apa pun yang menghambat
perjalanannya menuju pada kedekatannya kepada Allah.
3. Isyfâq dalam rangka menjaga upaya seorang hamba dari sikap ‘ujub,
menahannya agar tidak memusuhi akhlak mulia dan membawanya agar
mampu menjaga dirinya pada kesungguhannya dalam beribadah kepada
Allah.
Isyfâq yang pertama berkaitan dengan amal, yang kedua
berkaitan dengan akhlak dan yang ketiga berkaitan dengan kehendak.
Pada masing-masing bagian ini ada sesuatu yang bisa merusaknya. ‘Ujub
merusak amal. Merasa takut terhadap usahanya yang bisa dirusak ‘ujub
ini dapat menjaga usaha tersebut. Memusuhi akhlak merupakan perusak
akhlak. Merasa takut terhadap akhlak yang bisa dirusaknya ini dapat
menjaga akhlak tersebut. Keinginan bisa dirusak oleh tidak adanya
kesungguhan, yaitu canda dan senda gurau. Merasa takut terhadap
keinginan yang bisa dirusak senda gurau ini dapat menjaga keinginan
tersebut.
Jadi, isyfâq bisa dimaknai sebagai sebuah sikap kehati-hatian dalam
rangka mengantisipasi terjadinya sesuatu yang tidak baik, dan untuk
selanjutnya bersikap proaktif dengan cara melakukan tindakan apa pun yang
bisa mencegah terjadinya keburukan-keburukan itu dengan jalan yang
terbaik. (Lihat: Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, Madârijus Sâlikîn, juz I, hal. 517-
520)