Hadits Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa orang yang berjalan (belajar) untuk mencari ilmu dengan sungguh-sungguh dan berpegang teguh pada tujuannya akan dimudahkan Allah jalan menuju kesuksesan. Kesuksesan di sini bukan berarti surga setelah kematian, melainkan hidup mapan dan tercukupi di dunia. Hanya orang yang berilmu dan selalu beramal shaleh dengan ilmunya akan mendapatkan kesukses
Kitab Al-Quran merupakan petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa. Takwa bermakna menjaga diri dari dosa dengan berhati-hati. Hanya orang-orang yang bertakwa dapat memahami dan mengambil manfaat dari petunjuk Al-Quran.
[Ringkasan]
1. Hadis ini memerintahkan untuk menyampaikan ilmu kepada manusia, bahkan jika hanya sedikit, dan menceritakan kisah-kisah Bani Israel.
2. Barang siapa yang dengan sengaja berbohong tentang Rasulullah akan mendapat hukuman di neraka.
3. Hadis ini meriwayatkan perintah Rasulullah untuk menyebarkan ilmu agama.
Hadits Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa orang yang berjalan (belajar) untuk mencari ilmu dengan sungguh-sungguh dan berpegang teguh pada tujuannya akan dimudahkan Allah jalan menuju kesuksesan. Kesuksesan di sini bukan berarti surga setelah kematian, melainkan hidup mapan dan tercukupi di dunia. Hanya orang yang berilmu dan selalu beramal shaleh dengan ilmunya akan mendapatkan kesukses
Kitab Al-Quran merupakan petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa. Takwa bermakna menjaga diri dari dosa dengan berhati-hati. Hanya orang-orang yang bertakwa dapat memahami dan mengambil manfaat dari petunjuk Al-Quran.
[Ringkasan]
1. Hadis ini memerintahkan untuk menyampaikan ilmu kepada manusia, bahkan jika hanya sedikit, dan menceritakan kisah-kisah Bani Israel.
2. Barang siapa yang dengan sengaja berbohong tentang Rasulullah akan mendapat hukuman di neraka.
3. Hadis ini meriwayatkan perintah Rasulullah untuk menyebarkan ilmu agama.
Pengajian agama diadakan di masjid untuk membahas tentang azab hanya ditimpakan kepada orang-orang durhaka, dan Allah Maha Kuasa dalam menimpakan cobaan maupun karunia. Dokumen juga membahas tentang perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah seperti laba-laba membuat rumah yang paling lemah.
Tawakal 216 akhlaq agung dan kelembutan nabi saw.Abyanuddin Salam
1. Pengajian Ahad pagi membahas surat Al-Ahqaf ayat 31-32 yang menyeru umat Islam untuk menerima seruan kepada Allah dan beriman kepada-Nya agar dosa-dosa mereka diampuni. 2. Jika menolak seruan kepada Allah, tidak ada pelindung selain Allah dan akan mendapat azab di dunia. 3. Materi pengajian juga membahas tentang kewajiban melaksanakan shalat berjamaah di masjid.
Dokumen tersebut membahas tentang mengenal sifat-sifat Allah dan bagaimana mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dokumen tersebut menjelaskan bahwa mengenal Allah berarti menjadikan-Nya sebagai tujuan utama dan penolong dalam segala hal, serta melakukan seluruh aktivitas sebagai ibadah kepada-Nya. Dokumen tersebut juga memberikan contoh-contoh perilaku yang dapat dilakukan untuk
Dokumen ini membahas tentang mukasyafah dan musyahadah dalam tasawwuf perbandingan. Mukasyafah adalah terbukanya rahasia-rahasia alam semesta yang biasanya tersembunyi, sedangkan musyahadah adalah pengalaman batin seseorang merasakan kehadiran Allah. Untuk mencapai tingkat mukasyafah dan musyahadah diperlukan ilmu zahir, ilmu batin, amal saleh, taqwa, serta menghilangkan hal
Kekuatan Berpikir seringkali diremehkan oleh begitu banyak orang, padahal jika diketahui, maka Sejatinya berpikir adalah menggerakkan Alam Semesta untuk mendukung kita atau menghancurkan kita.... Pilih mana?
Manusia diciptakan untuk menyembah Allah, menjadi khalifah di bumi, dan diuji olehNya. Tujuan penciptaan manusia adalah beribadah kepada Allah, menjadi pemimpin di muka bumi, dan untuk diuji apakah mereka patuh pada perintahNya atau tidak sebelum dibalas di akhirat.
Dokumen tersebut membahas tentang perspektif Islam terhadap bekerja. Ia menjelaskan bahwa bekerja adalah ibadah bagi manusia, dan Allah mencintai orang-orang mukmin yang bekerja dengan tekun serta mencari rezeki yang halal."
1. Sang petani menemukan telur rajawali di gunung dan membawanya pulang. Telur itu dierami bersama telur ayam.
2. Rajawali yang menetas tumbuh bersama anak ayam dan mengira dirinya ayam.
3. Suatu hari rajawali melihat burung terbang dan merasa heran, tapi tetap mengikuti saudara-saudaranya yang ayam. Rajawali akhirnya mati tanpa mengetahui identitas sebenarnya.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah: Dokumen tersebut membahas tentang tujuan hidup manusia menurut agama Islam, yaitu diciptakan untuk menyembah Allah dengan melaksanakan ibadah, dan akan dikembalikan kepada Allah setelah meninggal.
Isyfaq merupakan rasa takut yang lembut terhadap Allah. Terdiri dari 3 tingkatan yaitu: 1) menjaga diri dari pengingkaran, 2) mengantisipasi amal sia-sia, 3) menjaga hati dari penghalang. Isyfaq bertujuan mengantisipasi terjadinya hal-hal yang dapat merusak amal, akhlak, dan keinginan untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Pengajian agama diadakan di masjid untuk membahas tentang azab hanya ditimpakan kepada orang-orang durhaka, dan Allah Maha Kuasa dalam menimpakan cobaan maupun karunia. Dokumen juga membahas tentang perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah seperti laba-laba membuat rumah yang paling lemah.
Tawakal 216 akhlaq agung dan kelembutan nabi saw.Abyanuddin Salam
1. Pengajian Ahad pagi membahas surat Al-Ahqaf ayat 31-32 yang menyeru umat Islam untuk menerima seruan kepada Allah dan beriman kepada-Nya agar dosa-dosa mereka diampuni. 2. Jika menolak seruan kepada Allah, tidak ada pelindung selain Allah dan akan mendapat azab di dunia. 3. Materi pengajian juga membahas tentang kewajiban melaksanakan shalat berjamaah di masjid.
Dokumen tersebut membahas tentang mengenal sifat-sifat Allah dan bagaimana mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dokumen tersebut menjelaskan bahwa mengenal Allah berarti menjadikan-Nya sebagai tujuan utama dan penolong dalam segala hal, serta melakukan seluruh aktivitas sebagai ibadah kepada-Nya. Dokumen tersebut juga memberikan contoh-contoh perilaku yang dapat dilakukan untuk
Dokumen ini membahas tentang mukasyafah dan musyahadah dalam tasawwuf perbandingan. Mukasyafah adalah terbukanya rahasia-rahasia alam semesta yang biasanya tersembunyi, sedangkan musyahadah adalah pengalaman batin seseorang merasakan kehadiran Allah. Untuk mencapai tingkat mukasyafah dan musyahadah diperlukan ilmu zahir, ilmu batin, amal saleh, taqwa, serta menghilangkan hal
Kekuatan Berpikir seringkali diremehkan oleh begitu banyak orang, padahal jika diketahui, maka Sejatinya berpikir adalah menggerakkan Alam Semesta untuk mendukung kita atau menghancurkan kita.... Pilih mana?
Manusia diciptakan untuk menyembah Allah, menjadi khalifah di bumi, dan diuji olehNya. Tujuan penciptaan manusia adalah beribadah kepada Allah, menjadi pemimpin di muka bumi, dan untuk diuji apakah mereka patuh pada perintahNya atau tidak sebelum dibalas di akhirat.
Dokumen tersebut membahas tentang perspektif Islam terhadap bekerja. Ia menjelaskan bahwa bekerja adalah ibadah bagi manusia, dan Allah mencintai orang-orang mukmin yang bekerja dengan tekun serta mencari rezeki yang halal."
1. Sang petani menemukan telur rajawali di gunung dan membawanya pulang. Telur itu dierami bersama telur ayam.
2. Rajawali yang menetas tumbuh bersama anak ayam dan mengira dirinya ayam.
3. Suatu hari rajawali melihat burung terbang dan merasa heran, tapi tetap mengikuti saudara-saudaranya yang ayam. Rajawali akhirnya mati tanpa mengetahui identitas sebenarnya.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah: Dokumen tersebut membahas tentang tujuan hidup manusia menurut agama Islam, yaitu diciptakan untuk menyembah Allah dengan melaksanakan ibadah, dan akan dikembalikan kepada Allah setelah meninggal.
Isyfaq merupakan rasa takut yang lembut terhadap Allah. Terdiri dari 3 tingkatan yaitu: 1) menjaga diri dari pengingkaran, 2) mengantisipasi amal sia-sia, 3) menjaga hati dari penghalang. Isyfaq bertujuan mengantisipasi terjadinya hal-hal yang dapat merusak amal, akhlak, dan keinginan untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Dokumen tersebut membahas tentang bentuk-bentuk shalat tarawih berdasarkan hadits-hadits Nabi Muhammad SAW. Terdapat beberapa bentuk seperti 4-4-3, 2-2-2-2-3, 8-1-2, dan lainnya. Bentuk paling umum adalah 4-4-3, yang didasarkan pada riwayat Bukhari-Muslim dari Aisyah r.a.
Tulisan ini membahas makna hijrah sebagai perubahan dan transformasi, bukan sekadar pindah tempat. Hijrah Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah melambangkan upaya perubahan sosial dan pembentukan masyarakat Islam yang lebih baik. Artikel ini menyerukan umat Islam untuk berbenah diri dan membangun peradaban baru secara substantif melalui visi transformasi seperti yang dilakukan Nabi, dengan memanfaatkan masjid sebagai pus
Hadis menjelaskan bahwa bersedekah untuk orang tua yang sudah meninggal dapat memberi manfaat bagi mereka. Anak dapat terus berbakti kepada orang tuanya dengan mendoakan mereka, melestarikan ilmu dan amalan baik yang diajarkan oleh orang tua, serta menjaga hubungan dengan kerabat mereka. Bakti anak tidak terbatas hanya selama orang tua hidup, tetapi dapat dilanjutkan setelah kematian orang t
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang lima tipe orang yang terjerumus dalam dosa dan cara meraih ampunan dari Allah. Dokumen juga menyebutkan doa yang diajarkan Nabi untuk memohon ampunan yaitu dengan meringkas semua bentuk kesalahan dan dosa yang pernah dilakukan.
Memahami dan menyikapi hadits perbedaan itu rahmatMuhsin Hariyanto
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1) Dokumen tersebut membahas tentang hadis "Perbedaan itu adalah rahmat" dan berbagai pendapat ulama tentang keabsahan dan penafsiran hadis tersebut.
2) Hadis tersebut dinilai lemah sanadnya oleh sebagian ulama, namun sebagian lain berpendapat bahwa makna hadis tersebut sesuai dengan prinsip Islam.
3) Dokumen tersebut juga membah
Dokumen tersebut membahas pentingnya melakukan muhâsabah (evaluasi diri) sebelum dan sesudah menyambut tahun baru. Muhâsabah diperlukan untuk meningkatkan kualitas diri dan memperbaiki kesalahan di masa lalu agar masa depan menjadi lebih baik. Dokumen ini juga mengingatkan agar tidak terjebak dalam pesta-pora tahun baru yang hanya untuk kesenangan belaka tanpa makna, melainkan memanfa
Perintah untuk saling menolong dalam mewujudkan kebaikan dan ketakwaanMuhsin Hariyanto
Ayat menyeru umat beriman untuk saling membantu dalam kebaikan dan ketakwaan serta meninggalkan dosa dan pelanggaran. Tolong-menolong dalam kebaikan mencakup segala bentuk kebaikan agama, seperti iman, shalat, zakat, sedangkan ketakwaan berarti menjauhi larangan Allah. Ayat ini menekankan pentingnya hubungan antar manusia dan ketaatan kepada Allah.
1. Keterasingan (al-ghurbah) dapat menjadi sesuatu yang dicari oleh para pencari kebenaran karena dapat membantu mereka mendekatkan diri kepada Allah.
2. Orang-orang yang asing adalah mereka yang mengikuti Sunnah Nabi saw bahkan ketika mayoritas manusia meninggalkannya.
3. Keterasingan dapat terjadi dalam berbagai tingkatan, mulai dari seseorang yang beriman di tengah orang-orang Islam hing
Dokumen tersebut membahas etika dalam berdoa menurut pandangan Islam. Beberapa etika utama dalam berdoa antara lain memilih waktu-waktu mulia untuk berdoa seperti malam Jumat, bulan Ramadhan, dan sepertiga malam terakhir, tidak meninggikan suara, merendahkan hati dengan penuh khusyuk dan harap, mengawali doa dengan dzikir dan shalawat, serta berdoa dengan optimisme bahwa doa akan dikab
Dokumen tersebut membahas tentang kemudahan memahami al-Quran. Allah telah menjamin bahwa al-Quran mudah dipahami bagi siapa saja yang berkemauan kuat untuk mempelajarinya. Kebenaran agama juga jelas, meskipun diperlukan kesungguhan untuk memahaminya. Oleh karena itu, tidak ada alasan untuk mengklaim bahwa memahami al-Quran sulit.
1. Istighfar merupakan kunci utama untuk mendapatkan berkah dan kemudahan dalam kehidupan, termasuk rezeki yang melimpah. Teladan Nabi Muhammad SAW dan sahabat mencontohkan pentingnya istighfar.
2. Banyak manusia mengumpulkan harta dengan cara yang tidak benar tanpa istighfar dan mengundang murka Allah. Istighfar yang tulus dapat menyelesaikan masalah dan membuka jalan baru untuk rezeki.
3
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas tentang kesalahan dalam mendidik anak generasi milenial di Indonesia yang mengakibatkan kecelakaan beruntun.
2. Orang tua kini terlalu fokus pada materi dan gaya hidup mewah tanpa memberikan fondasi hidup yang baik kepada anak-anak.
3. Anak-anak perlu dilatih keterampilan hidup seperti self-control, fleksib
Muhsin Hariyanto adalah dosen tetap Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan mubaligh kampung yang aktif mengajar, berdakwah, dan menulis di berbagai media. Ia menyelesaikan pendidikan dasar, menengah, dan tinggi di berbagai lembaga pendidikan Islam. Saat ini ia juga menyelesaikan program doktoral dengan fokus Politik Islam.
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifMuhsin Hariyanto
Teks memberikan nasihat untuk berbahagia dengan cara membuang energi negatif melalui zakat dan sedekah, serta menabung energi positif melalui amal saleh seperti yang disarankan dalam beberapa ayat Al-Quran. Ayat-ayat tersebut mendorong umat Islam untuk memberikan sebagian harta mereka kepada orang-orang yang membutuhkan.
Teks ini membahas pentingnya menjadi diri sendiri tanpa topeng kepalsuan dan menyarankan untuk tampil sebagai diri sejati dengan kejujuran dan kerendahhatian. Sang penulis mengingatkan bahwa berpura-pura menjadi orang luar biasa akan menyebabkan tersiksa karena harus terus berbohong dan menyembunyikan diri sebenarnya.
1. 1
Menuju Tangga Kesuksesan dengan Ilmu
ٍSaya masih ingat kata ‘bijak’ Mario Teguh dalam sebuah episode
penampilannya di sebuah stasiun TV Swasta di negeri kita: “Berdoalah kepada
Tuhan, karena Dia akan selalu siap untuk mendengar dan mengabulkan doa-doa
kita”. Kalau kita ingin sukses, kita tidak sendiri. Karena harapan ‘itu’-lah
yang juga dicita-citakan oleh setiap orang. Setiap orang yang hidup di atas
bumi menginginkan hidupnya selalu sukses. Tetapi, meskipun semua orang
telah berusaha untuk meraih kesuksesan, ternyata hanya sedikit yang mampu
mencapainya. Kebanyakan dari mereka belum mencapai level (tingkatan)
tersebut. Minimal belum mendapatkan sesui dengan apa yang dicita-citakan.
Jika demikian, ada satu pertanyaan besar: “mengapa orang-orang yang
menginginkan kesuksesan itu belum kunjung juga mendapatkannya,
meskipun telah berkerja keras dan berdoa untuk meraih apa pun yang dicita-
citakannya?
Nah, untuk pertanyaan ini, Nabi Muhammad SAW sudah
memberikan jawabannya.
Rasulullah SAW pernah bersabda:
"Barangsiapa meniti jalan untuk mencari ilmu, Allah akan
permudahkan baginya jalan menuju surga.” (Hadits Riwayat At-
Tirmidzi, Sunan at-Tirmidzi, juz V, hal. 28, hadits no. 2646 dan
Ahmad bin Hanbal, Musnad Ahmad ibn Hanbal, juz II, hal. 325,
hadits no. 8299, dari Abu Hurairah)
Hadits itu menguraikan, bahwa Rasulullah SAW menyebut
seseorang yang sedang berjalan untuk menuntut ilmu dengan kata “salaka”.
Padahal, berjalan dalam bahasa Arab tidak hanya bisa dinyatakan dengan
kata “salaka”, masih ada kata lain, misalnya: “masyâ”, “sâra”, “safara”, atau
“dzahaba”.
Pertanyaannya, mengapa kata “salaka” yang dipilih oleh Nabi
SAW, bukan selainnya? Rupanya, kata-kata selain “salaka” – menurut para
ahli bahasa -- hanya memunyai arti utama ‘berjalan’. Perjalanannya,
terkadang, hanya untuk mencari kesenangan belaka. Mungkin, para
pembaca pernah mendengar, bahwa orang yang berjalan untuk mencari
hiburan disebut dengan sedang ber-“tamasya”, yang dalam istilah sehari-hari
2. 2
sering disebut dengan ‘rekreasi, wisata atau piknik’. Kata tersebut berasal dari
kata “masyâ”.
Jika Nabi SAW menggunakan kata ini (masyâ), niscaya orang yang
menuntut ilmu ini hanya akan sekadar mencari kesenangan belaka. Padahal,
perjalanan untuk mencari ilmu bukanlah untuk sekadar mencari kesenangan.
Kata “Salaka” bermakna: “berjalan dengan tegap dan cepat serta
dengan pandangan ‘fokus’ kepada tujuan yang dicita-citakan”. Dalam hal
menuntut ilmu, Nabi SAW menginginkan agar setiap “thâlib al-ilm” (pencari
ilmu) benar-benar berjalan dengan tegap dan cepat, bukan berjalan dengan
‘berleha-leha’, santai, apalagi dengan cara ‘merangkak’ (pelan-pelan). Jika ia
tidak ‘fokus’ dan ‘bermotivasi tinggi’, ia akan berhenti di tengah perjalanan,
bahkan akan kembali ke rumah, jika ada hambatan yang menghadang.
Berputus asa sebelum sampai ke tempat yang dituju.
Dengan berjalan tegap dan cepat, ‘dia’ (para penuntut ilmu)
sekarang berada di tengah-tengah perjalanan. Nabi SAW mengingatkan
kepada orang ini agar perjalanannya diiringi dengan kata “yaltamisu”,
berpegang (memegang). Dalam hal ini pula, Nabi SAW menggunakan kata
“yaltamisu”, bukan “yumsiku” atau “qabadha”.
Jika “yumsiku” yang digunakan oleh Nabi SAW, maka orang ini
hanya akan sekadar memegang. Sementara, “yaltamisu” memiliki makna
memegang erat-erat atau kuat-kuat. Seperti orang yang hampir jatuh ke
jurang, orang ini akan memegangi ranting dan dahan dengan sekuat-
kuatnya. Jika tidak, pasti ia akan jatuh ke dalam jurang.
Begitu juga dengan orang yang menuntut ilmu. Ketika sudah berada
di tengah-tengah perjalanan (salaka), ia juga berpegang kuat-kuat. Dalam
konteks ini, dia harus memegang kuat niat yang ada di dalam jiwanya. Dia
pun tidak akan pernah berhenti di tengah jalan, meskipun dihadang ‘seribu’
halangan.
Kata kunci selanjutnya dalam hadits Nabi SAW di atas ialah
“jannah” yang berarti surga. Surga merupakan gambaran dari suatu tempat
yang di dalamnya penuh kenikmatan. Tiap orang yang menikmati
fasilitasnya, tidak perlu lagi bekerja. Semua hal yang diinginkan sudah
disediakan di dalamnya.
Surga dengan gambaran demikian baru bisa dinikmati oleh
seseorang ketika sudah meninggal dunia. Lantas, apakah surga seperti itu
jadi jaminan bagi penuntut ilmu? Nabi SAW sadar, penuntut ilmu hidup di
atas bumi. Dia menginginkan kehidupannya mapan dan tercukupi segala
kebutuhannya.
3. 3
Oleh karenanya, surga (jannah) dalam Hadits di atas hanya
merupakan ‘simbol’ dan harus dimaknai dengan makna simbolik. "Jannah”
di atas bermakna falâh (kesuksesan). Orang yang sudah sukses, hidupnya
penuh dengan kenikmatan. Segala kebutuhan hidupnya terpenuhi dengan
baik. Dia disebut oleh Allah dengan kosa kata ‘al-muflih’ (orang yang telah
menggapai ‘apa’ pun yang dicita-citakan). Seperti kata as-Sa’di: “al-muflih
(orang yang beruntung) ialah: al-fâiz (seorang pemenang), hari ini dan hari-
hari esok benar-benar telah menjadi miliknya. (Tafsîr as-Sa’di, I/508)
Dengan demikian, makna dari hadits Nabi SAW -- Barangsiapa
yang mengadakan perjalanan dengan sungguh-sungguh untuk mencari ilmu,
maka Allah akan memudahkan baginya jalan untuk menuju kesuksesan –
adalah: “jaminan kepada siapa saja yang (sudah) berilmu, dengan berbekal
ilmu dan ridha Allah, hidupnya pun akan ‘sukses’ karenanya. Dan
selamanya, tidaklah mungkin orang tersebut akan ‘sengsara’, karena Allah
telah menjaminnya. Tentu saja, bukan sembarang orang yang berilmu yang
akan menuai kesuksesan. Tetapi, mereka (orang yang berilmu) dan beramal
shaleh dengan ilmunya, dengan senantiasa membangun keikhlasan untuk
menggapai ridha-Nya.”
Wallâhu A’lam.