CKD stadium 5 dengan hipertensi stadium 2 mengalami sesak nafas akibat gagal ginjal dan hipertensi yang tidak terkontrol. Pasien mendapat terapi untuk menurunkan beban darah tinggi dan gagal ginjal serta mencegah komplikasi.
2. DEFINISI
•Proses patofisiologis dari renal dengan etiologi beragam
dimana mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yg progresif
yang umumnya berakhir dengan gagal ginjal
•Kerusakan ginjal yang terjadi ≥ 3 bulan, berupa kelainan
struktural atau fungsional dengan atau tanpa penurunan LFG
dengan manifestasi :
•Kelainan patologis
•Terdapat kelainan ginjal, termasuk kelainan komposisi darah
atau urin, kelainan dalam tes pencitraan
•GFR <60 ml/min/1.73 m2, selama 3 bulan dengan atau tanpa
kerusakan ginjal
3. ETIOLOGI
Causes Incidence
Diabetes mellitus
Tipe 1 (7%)
Tipe 2 (37%)
44 %
Hipertensi dan penyakit pembuluh darah 27 %
Glomerulonefritis 10 %
Nefritis interstitialis 4 %
Kista dan penyakit bawaan
Penyakit sistemik
Neoplasma
Tidak diketahui
Penyakit lain
3 %
2 %
2 %
4 %
4 %
Penyebab utama
penyakit ginjal kronik di
Amerika Serikat (1995-
1999)
4. ETIOLOGI
Causes Incidence
Glomerulonephritis 46.39 %
Diabetes Mellitus 18.25 %
Obstructive and Infection 12.85 %
Hypertension 8.46 %
Other causes 13.65 %
Causes in Indonesia in
Haemodialysis Unit
(2000):
5. KLASIFIKASI BERDASARKAN DASAR DERAJAT
Kockcroft – Gault
(140 – umur) x berat
badan
72 x kreatinin plasma
(mg/dL)
* Jika perempuan dikalikan 0,85
*
Stadium Deskripsi LFG
(mL/min/1,73 m2)
1 Kerusakan ginjal dengan
LFG normal atau
meningkat
> 90
2 Kerusakan ginjal dengan
LFG ringan
60 - 89
3 Penurunan LFG sedang 30 - 59
4 Penurunan LFG berat 15 - 29
5 Gagal ginjal < 15 / dialisis
LFG :
6. KLASIFIKASI BERDASARKAN DASAR DIAGNOSIS
Penyakit Tipe (contoh)
Penyakit ginjal diabetes Diabetes tipe 1 dan 2
Penyakit ginjal non diabetes Penyakit glomerular
(penyakit autoimun, infeksi sistemik,
obat, neoplasi)
Penyakit vaskular
(penyakit pembuluh darah besar,
hipertensi, mikroangiopati)
Penyakit tubulointerstisial
(pielonefritis kronis, batu, obstruksi,
keracunan obat)
Penyakit kistik
(ginjal polikistik)
Penyakit pada transplantasi Rejeksi kronik
Keracunan obat
Penyakit rekuren
Transplant glomerulopathy
9. PATOFISIOLOGI
Pengurangan massa ginjal
Hipertrofi struktural dan fungsional
nefron
Hiperfiltrasi
Peningkatan tekanan kapiler
dan aliran darah glomerulus
Sklerosis nefron yang
masih tersisa
Penurunan fungsi nefron yang
progresif
11. DIAGNOSIS (PENUNJANG)
Pemeriksaan ureum dan kreatinin
Pemeriksaan darah lengkap
Pemeriksaan elektrolit (pantau kalium karena pada CKD kalium
meningkat)
Pemeriksaan urine 24 jam perlu dilakukan untuk melihat ekskresi urin
Ultrasound renal (melihat ukuran ginjal, ada tidaknya obstruksi)
Penggunaan kontras kontraindikasi
Biopsi dan pemeriksaan histopatologi ginjal
13. TAHAPAN PENGOBATAN CKD
•Terapi spesifik terhadap penyakit dasar
•Pencegahan dan terapi terhadap kondisi komorbid
•Memperlambat perburukan fungsi ginjal
•Pencegahan dan terapi terhadap penykit kardiovaskular
•Pencegahan dan terapi terhadap komplikasi
•Terapi pengganti ginjal (HD atau transplantasi)
14. PROSEDUR TATALAKSANA
Derajat LFG Rencana Tatalaksana
1 ≥ 90 Terapi penyakit dasar, kondisi komorbid,
evaluasi perburukan fungsi ginjal,
memperkecil resiko kardiovaskular
2 60 – 89 Menghambat perburukan fungsi ginjal
3 30 – 59 Evaluasi dan terapi komplikasi
4 15 – 29 Persiapan untuk terapi pengganti ginjal
5 < 15 Terapi penggti ginjal
16. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. K
Umur : 53 tahun
Status perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : KP
17. Masuk rumah sakit : 31 Desember 2017 (11.00)
Keluhan utama : Sesak Nafas
18. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien datang ke UGD RS Bhayangkara dengan keluhan sesak nafas sejak
sejak 6 jam SMRS. Sesak muncul tiba-tiba. Saat sesak muncul pasien sedang
tidak beraktifitas. Pasien juga mengeluh mual dan muntah selama 1 minggu
terakhir. Setiap makan pasien selalu muntah. Muntah isi makanan, darah
disangkal. Demam disangkal. Pasien juga menyangkal adanya nyeri di dada.
19. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Darah tinggi (+) tidak terkontrol
Kencing manis (+) terkontrol : Metformin dan glibenklamid
Maag : disangkal
Asma : disangkal
Alergi obat : disangkal
20. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Darah tinggi disangkal
Sakit jantung disangkal
Kencing manis (+) : Ibu
Sakit kuning disangkal
Penyakit paru disangkal
Asma disangkal
21. RIWAYAT KEBIASAAN PRIBADI
Tidak ada riwayat merokok
Tidak ada riwayat meminum Alkohol
Pasien tidak berolahraga
22. PEMERIKSAAN FISIK
Tinggi badan : 160 cm
Berat Badan : 55 kg
BBI : (160-100) x 90% = 54 kg
IMT : BB/(TB)² = 21 normal
Kesadaran : Composmentis
Tekanan darah : 170/100 mmHg
Nadi : 90 x/menit ,
RR : 24 x/menit
Suhu : 36,5ºC
Sianosis : Tidak ada
SpO2 : 90%
23. PEMERIKSAAN FISIK
Aspek kejiwaan : tingkah laku, proses pikir, alam perasaan ; wajar
Kulit : sawo matang
Kepala : normosefali
Mata : CA +/+, SI -/-
Kelenjar getah bening : tidak ada pembesaran KGB
Leher : dalam batas normal
Thorax :
Paru-paru : Vesikuler, Ronkhi - / - , Wheezing -/-
Jantung : S1 : S2 regular, murmur -, gallop -
Abdomen : Bising usus + , supel, nyeri tekan + epigastrium
Hepatomegali - , Splenomegali -
Extremitas : Akral Hangat, CRT <2”