SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
AKHLAK BERMEDIA SOSIAL
Fakhrurozi Kajian rutin di masjid Asshofa PP Aqobah 4
BAGAIMANA ETIKA BERMEDIA SOSIAL ?
PENGERTIAN
 Media sosial merupakan sebuah sarana di mana para penggunanya
dapat dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi
meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual.
 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), media secara harfiah
diartikan sebagai alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio,
televisi, film, poster, dan spanduk. Sedangkan sosial berarti berkenaan
dengan masyarakat. Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik
untuk berpartisipasi dengan memberi kontribusi dan umpan balik secara
terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang
cepat dan tak terbatas.
 Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan hukuman
dan pedoman bermuamalah melalui media sosial. Ada yang
diharamkan, apa saja?
 Bermuamalah adalah proses interaksi antar individu atau kelompok
yang terkait dengan hablun minannaas (hubungan antar sesama
manusia) meliputi pembuatan (produksi), penyebaran (distribusi), akses
(konsumsi), dan penggunaan informasi dan komunikasi.
ADAB BERMEDIA SOSIAL
Adab Bersosial Media Dalam Pandangan Islam, terdapat
beberapa etika (adab) dalam bersosial media menurut
pandangan Islam:
1. Tabayyun (cek dan ricek)
Dalam (QS. Al-Hujurat [49]:6) disebutkan bagaimana etika
serta tata cara menyikapi sebuah berita yang kita terima,
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jika datang
kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka
periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu
musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya
yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.”
(QS. Al-Hujurat [49]:6)
َ‫ت‬َ‫ف‬ ٍ‫ا‬َ‫ب‬َ‫ن‬ِ‫ب‬ ٌۢ
‫ق‬ِ‫س‬‫ا‬َ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ء‬ۤ‫ا‬َ‫ج‬ ْ‫ِن‬‫ا‬ ‫ا‬ ْٰٓ‫و‬ُ‫ن‬َ‫م‬ٰ‫ا‬ َ‫ْن‬‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫ا‬ٰٰٓ‫ي‬
ُ‫ت‬َ‫ف‬ ٍ‫ة‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ه‬َ‫ج‬ِ‫ب‬ ٌۢ‫ا‬ً‫م‬ ْ‫و‬َ‫ق‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ب‬ْ‫ي‬ ِ
‫ص‬ُ‫ت‬ ْ‫ن‬َ‫ا‬ ‫ا‬ ْٰٓ‫و‬ُ‫ن‬َّ‫ي‬َ‫ب‬
ْ‫ص‬
َ‫ْن‬‫ي‬ِ‫ِم‬‫د‬ٰ‫ن‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫ى‬ٰ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ح‬ِ‫ب‬
2. Menyampaikan informasi dengan benar.
Islam mengajarkan opini yang jujur dan didasarkan pada bukti
dan fakta serta diungkapkan dengan tulus. Tidak menyebarkan
informasi yang belum diketahui kebenarannya di media sosial.
Istilah ini disebut qaul zur yang berarti perkataan buruk atau
kesaksian palsu. Firman Allah SWT:
Artinya: “Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan
apa-apa yang terhormat di sisi Allah maka itu adalah lebih baik baginya di
sisi Tuhannya. Dan telah dihalalkan bagi kamu semua binatang ternak,
terkecuali yang diterangkan kepadamu keharamannya, maka jauhilah
olehmu berhala-berhala yang najis itu dan jauhilah perkataan- perkataan
dusta.” (QS. Al-hajj [22]:30)
‫ذ‬
َ
‫ك‬ِ‫ل‬
‫ن‬‫م‬‫و‬
َ
‫م‬ِ‫ظ‬‫ع‬ُ‫ي‬
َِ‫ت‬ َٰ‫م‬ُ‫ر‬ُ‫ح‬
َ
ِ َ
‫ٱّلل‬
َ
‫و‬ُ‫ه‬‫ف‬
َ
‫ر‬‫ي‬‫خ‬
‫ۥ‬ُ‫ه‬َ‫ل‬
َِ‫ع‬
َ
‫ند‬
‫ۦ‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬‫ر‬
َ
ۗ
َ
‫ت‬َ‫ل‬ ِ‫ح‬ُ‫أ‬‫و‬
َ
ُ‫م‬ُ‫ك‬‫ل‬
ََٰ‫ع‬‫ن‬‫ٱْل‬
َ
ُ‫م‬
ََ
‫ّل‬ِ‫إ‬
‫ا‬‫م‬
ََٰ
‫ى‬‫ل‬‫ت‬ُ‫ي‬
َ
‫ُم‬‫ك‬‫ي‬‫ل‬‫ع‬
َ
ۗ
َ
‫وا‬ُ‫ب‬ِ‫ن‬‫ت‬‫ٱج‬‫ف‬
َ
‫س‬‫ج‬ ِ
‫ٱلر‬
َ
‫ن‬ِ‫م‬
َِ‫ن‬َٰ‫ث‬‫و‬‫ٱْل‬
َ
‫ٱج‬‫و‬
َ
‫وا‬ُ‫ب‬ِ‫ن‬‫ت‬
َ
‫ل‬‫و‬‫ق‬
َِ
‫ور‬ُّ‫ٱلز‬
3. Haram menebar fitnah, kebencian, dan lainnya.
Dalam Fatwa MUI No 24 Tahun 2017, disebutkan juga mengenai
Hukum dan Pedoman Bermuamalah Melalui Media Sosial. Isi dari
fatwa tersebut sebagai berikut:
setiap muslim yang bermuamalah melalui media sosial diharamkan untuk:
 Melakukan ghibah, fitnah, namimah, dan penyebaran permusuhan.
 Melakukan bullying, ujaran kebencian, dan permusuhan atas dasar
suku, agama, ras, atau antar golongan.
 Menyebarkan hoax serta informasi bohong meskipun dengan tujuan
baik, seperti info tentang kematian orang yang masih hidup.
 Menyebarkan materi pornografi, kemaksiatan, dan segala hal yang
terlarang secara syar’i.
 Menyebarkan konten yang benar tetapi tidak sesuai tempat dan/atau
waktunya.
4. Tidak digunakan untuk mengolok-olok orang lain
Media sosial tidak digunakan untuk mengolok-olok orang lain.
Hal tersebut seperti disampaikan dalam firman Allah SWT:
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki- laki
merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari
mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya,
boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu
sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-
buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa
yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Hujurat
[49]:11)
‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬َٰٰٓ‫ي‬
َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ٱل‬
‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ء‬
َ
‫ل‬
ْ‫َر‬‫خ‬ْ‫س‬َ‫ي‬
‫م‬ ْ‫و‬َ‫ق‬
‫ن‬ِ‫م‬
ٍ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ق‬
ٰٰٓ
‫ى‬َ‫س‬َ‫ع‬
‫ن‬َ‫أ‬
‫وا‬ُ‫ن‬‫و‬ُ‫ك‬َ‫ي‬
‫ا‬ً‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬
ْ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬
َ
‫ل‬ َ‫و‬
‫ء‬ٰٓ‫ا‬َ‫س‬ِ‫ن‬
‫ن‬ِ‫م‬
ٍ‫ء‬ٰٓ‫ا‬َ‫س‬ِ‫ن‬
ٰٰٓ
‫ى‬َ‫س‬َ‫ع‬
‫ن‬َ‫أ‬
َّ‫ن‬ُ‫ك‬َ‫ي‬
‫ا‬ً‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬
َّ‫ن‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬
ۖ
َ
‫ل‬ َ‫و‬
‫ا‬ ٰٓ‫و‬ُ‫ز‬ِ‫م‬ْ‫ل‬َ‫ت‬
‫ن‬َ‫أ‬
ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫س‬ُ‫ف‬
َ
‫ل‬ َ‫و‬
‫وا‬ُ‫ز‬َ‫ب‬‫َا‬‫ن‬َ‫ت‬
ِ‫ب‬َٰ‫ق‬ْ‫ل‬َ ْ
‫ٱْل‬ِ‫ب‬
ۖ
َ
‫س‬ْ‫ئ‬ِ‫ب‬
ُ‫م‬ْ‫س‬ِ‫ِل‬‫ٱ‬
ُ‫وق‬ُ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫ٱل‬
َ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬
ِ‫ن‬ َٰ‫م‬‫ي‬ِ ْ
‫ٱْل‬
ۖ
‫ن‬َ‫م‬ َ‫و‬
ْ‫م‬َّ‫ل‬
ْ‫ب‬ُ‫ت‬َ‫ي‬
َ‫ك‬ِ‫ئ‬
َٰٰٓ‫ل‬‫و‬ُ‫أ‬َ‫ف‬
ُ‫م‬ُ‫ه‬
َّٰ‫ٱلظ‬
َ‫ون‬ُ‫م‬ِ‫ل‬
5. Media sosial digunakan untuk amar ma’ruf nahi munkar yang
menjamin dan mengatur kebebasan ekspresi.
Kebebasan berpendapat merupakan hak setiap insan. Namun,
berpendapat sering kali disalahgunakan untuk membuat fitnah, opini palsu,
dan menebar kebencian yang sering diutarakan melalui media sosial. Allah
SWT meminta agar setiap umat (manusia) membela apa yang baik benar,
seperti diterangkan dalam dalam surah berikut:
ْ‫أ‬َ‫ي‬ َ‫و‬ ِ
‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬ْ‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫ا‬ َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ع‬ْ‫د‬َّ‫ي‬ ‫ة‬َّ‫م‬ُ‫ا‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫ن‬ُ‫ك‬َ‫ت‬ْ‫ل‬ َ‫و‬
ْ‫ال‬ ِ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫ن‬ ْ‫و‬َ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ي‬ َ‫و‬ ِ‫ف‬ ْ‫و‬ُ‫ر‬ْ‫ع‬َ‫م‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬ َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ر‬ُ‫م‬
ٰۤ‫ول‬ُ‫ا‬ َ‫و‬ ۗ ِ
‫ر‬َ‫ك‬ْ‫ن‬ُ‫م‬
ُ‫م‬ُ‫ه‬ َ‫ك‬ِٕ‫ى‬
َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ح‬ِ‫ل‬ْ‫ف‬ُ‫م‬ْ‫ال‬
Artinya: “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang
menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah
dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali
Imran:104)
6. Larangan menebarkan kebencian dan berita palsu
Dalam (QS. An-Nur [24]:4) Allah SWT melarang untuk
menebar kebencian dan membuat berita palsu:
Artinya: “Dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang
baik-baik (berbuat zina) dan mereka tidak mendatangkan
empat orang saksi, maka deralah mereka (yang menuduh itu)
delapan puluh kali dera, dan janganlah kamu terima kesaksian
mereka buat selama-lamanya. Dan mereka itulah orang-orang
yang fasik.” (QS. An-Nur [24]:4)
‫و‬
َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ٱل‬
َ‫ون‬ُ‫م‬ ْ‫ر‬َ‫ي‬
ِ‫ت‬َٰ‫ن‬َ‫ص‬ْ‫ح‬ُ‫م‬ْ‫ٱل‬
َّ‫م‬ُ‫ث‬
ْ‫م‬َ‫ل‬
ْ‫أ‬َ‫ي‬
‫وا‬ُ‫ت‬
ِ‫ة‬َ‫ع‬َ‫ب‬ ْ‫ر‬َ‫أ‬ِ‫ب‬
َ‫ء‬ٰٓ‫ا‬َ‫د‬َ‫ه‬ُ‫ش‬
ِ‫ل‬ْ‫ٱج‬َ‫ف‬
ْ‫م‬ُ‫ه‬‫ُو‬‫د‬
َ‫ين‬ِ‫ن‬ َٰ‫م‬َ‫ث‬
ً‫ة‬َ‫د‬ْ‫ل‬َ‫ج‬
َ
‫ل‬ َ‫و‬
‫وا‬ُ‫ل‬َ‫ب‬ْ‫ق‬َ‫ت‬
ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬
ً‫ة‬َ‫د‬ َٰ‫ه‬َ‫ش‬
‫ًا‬‫د‬َ‫ب‬َ‫أ‬
ۖ
َٰٰٓ‫ل‬‫و‬ُ‫أ‬ َ‫و‬
َ‫ك‬ِ‫ئ‬
ُ‫م‬ُ‫ه‬
َ‫ون‬ُ‫ق‬ِ‫س‬َٰ‫ف‬ْ‫ٱل‬
5 TIPS ETIKA BERMEDIA SOSIAL
DALAM ISLAM
 Jadikan Sebagai Sarana untuk Menebar
Kebaikan.
 Mengingat Hisab atas Segala Perbuatan.
 Lakukan Kroscek Sebelum Berpendapat
(Tabayun)
 “Dan katakanlah kepada hamba-hamba-
Ku: “Hendaklah mereka mengucapkan
perkataan yang paling baik (benar).
 “CCTV” di Kedua Bahu.
 Ruang Keikhlasan Tanpa Mengumbar Riya

More Related Content

Similar to akhlak kjfdskfkdfkhsfsdgsgfgbermedia sosial.pptx

1. ilmu, ijtihad & jihad 2
1. ilmu, ijtihad & jihad 21. ilmu, ijtihad & jihad 2
1. ilmu, ijtihad & jihad 2Abdul Aziz
 
07 Konsekuensi Iman terhadap Al-Quran - Nasihat Ustadz.pdf
07 Konsekuensi Iman terhadap Al-Quran - Nasihat Ustadz.pdf07 Konsekuensi Iman terhadap Al-Quran - Nasihat Ustadz.pdf
07 Konsekuensi Iman terhadap Al-Quran - Nasihat Ustadz.pdfDjula1
 
Sirah Nabawiyah 59: Syafa'at Nabi ShallaLlahu 'Alaihi wa Sallam
Sirah Nabawiyah 59: Syafa'at Nabi ShallaLlahu 'Alaihi wa SallamSirah Nabawiyah 59: Syafa'at Nabi ShallaLlahu 'Alaihi wa Sallam
Sirah Nabawiyah 59: Syafa'at Nabi ShallaLlahu 'Alaihi wa SallamAbuNailah
 
PEMBATAL-PEMBATAL KEISLAMAN.pdf
PEMBATAL-PEMBATAL KEISLAMAN.pdfPEMBATAL-PEMBATAL KEISLAMAN.pdf
PEMBATAL-PEMBATAL KEISLAMAN.pdfSarahNadhila2
 
Membentuk-Pribadi-Muslim-Yang-Sehat-dan-Produktif-Bersama-Al-Quran-New.pdf
Membentuk-Pribadi-Muslim-Yang-Sehat-dan-Produktif-Bersama-Al-Quran-New.pdfMembentuk-Pribadi-Muslim-Yang-Sehat-dan-Produktif-Bersama-Al-Quran-New.pdf
Membentuk-Pribadi-Muslim-Yang-Sehat-dan-Produktif-Bersama-Al-Quran-New.pdfKhadijahMurad1
 
FATWA HALAL.pptx
FATWA HALAL.pptxFATWA HALAL.pptx
FATWA HALAL.pptxumam hazard
 
Fiqih Bermedia Sosial v.01.pptx
Fiqih Bermedia Sosial v.01.pptxFiqih Bermedia Sosial v.01.pptx
Fiqih Bermedia Sosial v.01.pptxxxdiki19
 
ideologi hizbut tahrir (baru)
ideologi hizbut tahrir (baru)ideologi hizbut tahrir (baru)
ideologi hizbut tahrir (baru)ALI FIKRI
 
Kedudukan, fungsi dan tujuan mentoring dalam dakwah
Kedudukan, fungsi dan tujuan mentoring dalam dakwahKedudukan, fungsi dan tujuan mentoring dalam dakwah
Kedudukan, fungsi dan tujuan mentoring dalam dakwahUniversity of Sriwijaya
 
02 Menyatukan Pemikiran, Perasaan dan Perbuatan(1).ppt
02 Menyatukan Pemikiran, Perasaan dan Perbuatan(1).ppt02 Menyatukan Pemikiran, Perasaan dan Perbuatan(1).ppt
02 Menyatukan Pemikiran, Perasaan dan Perbuatan(1).pptdebujalanan
 
3 Kunci Keberuntungan Hidup
3 Kunci Keberuntungan Hidup3 Kunci Keberuntungan Hidup
3 Kunci Keberuntungan HidupErwin Wahyu
 
Mabda Islam - Solusi Problematika Umat
Mabda Islam - Solusi Problematika UmatMabda Islam - Solusi Problematika Umat
Mabda Islam - Solusi Problematika UmatErwin Wahyu
 
Presentation1.pptx
Presentation1.pptxPresentation1.pptx
Presentation1.pptxRijal61
 
Ilmu hadis untuk pemula
Ilmu hadis untuk pemulaIlmu hadis untuk pemula
Ilmu hadis untuk pemulaHelmon Chan
 
Sumber hukum islam
Sumber hukum islamSumber hukum islam
Sumber hukum islamikhsaniaS
 
Aqidah, syariah dan akhlaq mulia
Aqidah, syariah dan akhlaq muliaAqidah, syariah dan akhlaq mulia
Aqidah, syariah dan akhlaq muliaChamid Imamsyafi'i
 

Similar to akhlak kjfdskfkdfkhsfsdgsgfgbermedia sosial.pptx (20)

Isya'ah 02
Isya'ah 02Isya'ah 02
Isya'ah 02
 
1. ilmu, ijtihad & jihad 2
1. ilmu, ijtihad & jihad 21. ilmu, ijtihad & jihad 2
1. ilmu, ijtihad & jihad 2
 
07 Konsekuensi Iman terhadap Al-Quran - Nasihat Ustadz.pdf
07 Konsekuensi Iman terhadap Al-Quran - Nasihat Ustadz.pdf07 Konsekuensi Iman terhadap Al-Quran - Nasihat Ustadz.pdf
07 Konsekuensi Iman terhadap Al-Quran - Nasihat Ustadz.pdf
 
ppt kajian.pptx
ppt kajian.pptxppt kajian.pptx
ppt kajian.pptx
 
Sirah Nabawiyah 59: Syafa'at Nabi ShallaLlahu 'Alaihi wa Sallam
Sirah Nabawiyah 59: Syafa'at Nabi ShallaLlahu 'Alaihi wa SallamSirah Nabawiyah 59: Syafa'at Nabi ShallaLlahu 'Alaihi wa Sallam
Sirah Nabawiyah 59: Syafa'at Nabi ShallaLlahu 'Alaihi wa Sallam
 
PEMBATAL-PEMBATAL KEISLAMAN.pdf
PEMBATAL-PEMBATAL KEISLAMAN.pdfPEMBATAL-PEMBATAL KEISLAMAN.pdf
PEMBATAL-PEMBATAL KEISLAMAN.pdf
 
Membentuk-Pribadi-Muslim-Yang-Sehat-dan-Produktif-Bersama-Al-Quran-New.pdf
Membentuk-Pribadi-Muslim-Yang-Sehat-dan-Produktif-Bersama-Al-Quran-New.pdfMembentuk-Pribadi-Muslim-Yang-Sehat-dan-Produktif-Bersama-Al-Quran-New.pdf
Membentuk-Pribadi-Muslim-Yang-Sehat-dan-Produktif-Bersama-Al-Quran-New.pdf
 
FATWA HALAL.pptx
FATWA HALAL.pptxFATWA HALAL.pptx
FATWA HALAL.pptx
 
Fiqih Bermedia Sosial v.01.pptx
Fiqih Bermedia Sosial v.01.pptxFiqih Bermedia Sosial v.01.pptx
Fiqih Bermedia Sosial v.01.pptx
 
Adab Komunikasi Dalam Islam
Adab Komunikasi Dalam IslamAdab Komunikasi Dalam Islam
Adab Komunikasi Dalam Islam
 
ideologi hizbut tahrir (baru)
ideologi hizbut tahrir (baru)ideologi hizbut tahrir (baru)
ideologi hizbut tahrir (baru)
 
Kedudukan, fungsi dan tujuan mentoring dalam dakwah
Kedudukan, fungsi dan tujuan mentoring dalam dakwahKedudukan, fungsi dan tujuan mentoring dalam dakwah
Kedudukan, fungsi dan tujuan mentoring dalam dakwah
 
02 Menyatukan Pemikiran, Perasaan dan Perbuatan(1).ppt
02 Menyatukan Pemikiran, Perasaan dan Perbuatan(1).ppt02 Menyatukan Pemikiran, Perasaan dan Perbuatan(1).ppt
02 Menyatukan Pemikiran, Perasaan dan Perbuatan(1).ppt
 
3 Kunci Keberuntungan Hidup
3 Kunci Keberuntungan Hidup3 Kunci Keberuntungan Hidup
3 Kunci Keberuntungan Hidup
 
Mabda Islam - Solusi Problematika Umat
Mabda Islam - Solusi Problematika UmatMabda Islam - Solusi Problematika Umat
Mabda Islam - Solusi Problematika Umat
 
Presentation1.pptx
Presentation1.pptxPresentation1.pptx
Presentation1.pptx
 
Ilmu hadis untuk pemula
Ilmu hadis untuk pemulaIlmu hadis untuk pemula
Ilmu hadis untuk pemula
 
Sumber hukum islam
Sumber hukum islamSumber hukum islam
Sumber hukum islam
 
Prinsip-prinsip Utama Ahlussunnah wal Jama'ah
Prinsip-prinsip Utama Ahlussunnah wal Jama'ahPrinsip-prinsip Utama Ahlussunnah wal Jama'ah
Prinsip-prinsip Utama Ahlussunnah wal Jama'ah
 
Aqidah, syariah dan akhlaq mulia
Aqidah, syariah dan akhlaq muliaAqidah, syariah dan akhlaq mulia
Aqidah, syariah dan akhlaq mulia
 

More from fakhrurrozi41

Enam Modal yang Harus Dimiliki Penuntut Ilmu.pptx
Enam Modal yang Harus Dimiliki Penuntut Ilmu.pptxEnam Modal yang Harus Dimiliki Penuntut Ilmu.pptx
Enam Modal yang Harus Dimiliki Penuntut Ilmu.pptxfakhrurrozi41
 
Kisah Bullyingsdfasgas sfasfasagNabi Yusuf.pptx
Kisah Bullyingsdfasgas sfasfasagNabi Yusuf.pptxKisah Bullyingsdfasgas sfasfasagNabi Yusuf.pptx
Kisah Bullyingsdfasgas sfasfasagNabi Yusuf.pptxfakhrurrozi41
 
7 kalimat ,l;'mulia mengiringi aktifitas setiap hari.pptx
7 kalimat ,l;'mulia mengiringi aktifitas setiap hari.pptx7 kalimat ,l;'mulia mengiringi aktifitas setiap hari.pptx
7 kalimat ,l;'mulia mengiringi aktifitas setiap hari.pptxfakhrurrozi41
 
Dampak zjkhkhhdssgffdfdNegatif Bulying.pptx
Dampak zjkhkhhdssgffdfdNegatif Bulying.pptxDampak zjkhkhhdssgffdfdNegatif Bulying.pptx
Dampak zjkhkhhdssgffdfdNegatif Bulying.pptxfakhrurrozi41
 
ADAB SEORANG GURU TERHADAP MURIDNYA.pptx
ADAB SEORANG GURU TERHADAP MURIDNYA.pptxADAB SEORANG GURU TERHADAP MURIDNYA.pptx
ADAB SEORANG GURU TERHADAP MURIDNYA.pptxfakhrurrozi41
 
4 Pelajaran dari Peristiwa Isra’ dan Mi’raj.pptx
4 Pelajaran dari Peristiwa Isra’ dan Mi’raj.pptx4 Pelajaran dari Peristiwa Isra’ dan Mi’raj.pptx
4 Pelajaran dari Peristiwa Isra’ dan Mi’raj.pptxfakhrurrozi41
 
Adabdasfsdgsdgfdfdvzz Pergaulan.pptxsaasfsdfa
Adabdasfsdgsdgfdfdvzz Pergaulan.pptxsaasfsdfaAdabdasfsdgsdgfdfdvzz Pergaulan.pptxsaasfsdfa
Adabdasfsdgsdgfdfdvzz Pergaulan.pptxsaasfsdfafakhrurrozi41
 
6_Karakter_Penghuni_Surga.nslalsalnnfnpptx
6_Karakter_Penghuni_Surga.nslalsalnnfnpptx6_Karakter_Penghuni_Surga.nslalsalnnfnpptx
6_Karakter_Penghuni_Surga.nslalsalnnfnpptxfakhrurrozi41
 

More from fakhrurrozi41 (8)

Enam Modal yang Harus Dimiliki Penuntut Ilmu.pptx
Enam Modal yang Harus Dimiliki Penuntut Ilmu.pptxEnam Modal yang Harus Dimiliki Penuntut Ilmu.pptx
Enam Modal yang Harus Dimiliki Penuntut Ilmu.pptx
 
Kisah Bullyingsdfasgas sfasfasagNabi Yusuf.pptx
Kisah Bullyingsdfasgas sfasfasagNabi Yusuf.pptxKisah Bullyingsdfasgas sfasfasagNabi Yusuf.pptx
Kisah Bullyingsdfasgas sfasfasagNabi Yusuf.pptx
 
7 kalimat ,l;'mulia mengiringi aktifitas setiap hari.pptx
7 kalimat ,l;'mulia mengiringi aktifitas setiap hari.pptx7 kalimat ,l;'mulia mengiringi aktifitas setiap hari.pptx
7 kalimat ,l;'mulia mengiringi aktifitas setiap hari.pptx
 
Dampak zjkhkhhdssgffdfdNegatif Bulying.pptx
Dampak zjkhkhhdssgffdfdNegatif Bulying.pptxDampak zjkhkhhdssgffdfdNegatif Bulying.pptx
Dampak zjkhkhhdssgffdfdNegatif Bulying.pptx
 
ADAB SEORANG GURU TERHADAP MURIDNYA.pptx
ADAB SEORANG GURU TERHADAP MURIDNYA.pptxADAB SEORANG GURU TERHADAP MURIDNYA.pptx
ADAB SEORANG GURU TERHADAP MURIDNYA.pptx
 
4 Pelajaran dari Peristiwa Isra’ dan Mi’raj.pptx
4 Pelajaran dari Peristiwa Isra’ dan Mi’raj.pptx4 Pelajaran dari Peristiwa Isra’ dan Mi’raj.pptx
4 Pelajaran dari Peristiwa Isra’ dan Mi’raj.pptx
 
Adabdasfsdgsdgfdfdvzz Pergaulan.pptxsaasfsdfa
Adabdasfsdgsdgfdfdvzz Pergaulan.pptxsaasfsdfaAdabdasfsdgsdgfdfdvzz Pergaulan.pptxsaasfsdfa
Adabdasfsdgsdgfdfdvzz Pergaulan.pptxsaasfsdfa
 
6_Karakter_Penghuni_Surga.nslalsalnnfnpptx
6_Karakter_Penghuni_Surga.nslalsalnnfnpptx6_Karakter_Penghuni_Surga.nslalsalnnfnpptx
6_Karakter_Penghuni_Surga.nslalsalnnfnpptx
 

Recently uploaded

Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuKhiyaroh1
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxiwidyastama85
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.docKISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.docriska190321
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramTitaniaUtami
 
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptxMekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptxEkoPoerwantoe2
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 3.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 3.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 3.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 3.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?AdePutraTunggali
 
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docxLK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docxsarimuliati80
 
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Fathan Emran
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan AnakPWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan AnakOcieocietralalatrilili Tharigan
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanTitaniaUtami
 

Recently uploaded (20)

Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.docKISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
 
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptxMekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 3.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 3.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 3.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 3.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
 
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docxLK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan AnakPWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
 

akhlak kjfdskfkdfkhsfsdgsgfgbermedia sosial.pptx

  • 1. AKHLAK BERMEDIA SOSIAL Fakhrurozi Kajian rutin di masjid Asshofa PP Aqobah 4
  • 3. PENGERTIAN  Media sosial merupakan sebuah sarana di mana para penggunanya dapat dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual.  Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), media secara harfiah diartikan sebagai alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk. Sedangkan sosial berarti berkenaan dengan masyarakat. Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpartisipasi dengan memberi kontribusi dan umpan balik secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas.  Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan hukuman dan pedoman bermuamalah melalui media sosial. Ada yang diharamkan, apa saja?  Bermuamalah adalah proses interaksi antar individu atau kelompok yang terkait dengan hablun minannaas (hubungan antar sesama manusia) meliputi pembuatan (produksi), penyebaran (distribusi), akses (konsumsi), dan penggunaan informasi dan komunikasi.
  • 4. ADAB BERMEDIA SOSIAL Adab Bersosial Media Dalam Pandangan Islam, terdapat beberapa etika (adab) dalam bersosial media menurut pandangan Islam: 1. Tabayyun (cek dan ricek) Dalam (QS. Al-Hujurat [49]:6) disebutkan bagaimana etika serta tata cara menyikapi sebuah berita yang kita terima, Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (QS. Al-Hujurat [49]:6) َ‫ت‬َ‫ف‬ ٍ‫ا‬َ‫ب‬َ‫ن‬ِ‫ب‬ ٌۢ ‫ق‬ِ‫س‬‫ا‬َ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ء‬ۤ‫ا‬َ‫ج‬ ْ‫ِن‬‫ا‬ ‫ا‬ ْٰٓ‫و‬ُ‫ن‬َ‫م‬ٰ‫ا‬ َ‫ْن‬‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫ا‬ٰٰٓ‫ي‬ ُ‫ت‬َ‫ف‬ ٍ‫ة‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ه‬َ‫ج‬ِ‫ب‬ ٌۢ‫ا‬ً‫م‬ ْ‫و‬َ‫ق‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ب‬ْ‫ي‬ ِ ‫ص‬ُ‫ت‬ ْ‫ن‬َ‫ا‬ ‫ا‬ ْٰٓ‫و‬ُ‫ن‬َّ‫ي‬َ‫ب‬ ْ‫ص‬ َ‫ْن‬‫ي‬ِ‫ِم‬‫د‬ٰ‫ن‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫ى‬ٰ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ح‬ِ‫ب‬
  • 5. 2. Menyampaikan informasi dengan benar. Islam mengajarkan opini yang jujur dan didasarkan pada bukti dan fakta serta diungkapkan dengan tulus. Tidak menyebarkan informasi yang belum diketahui kebenarannya di media sosial. Istilah ini disebut qaul zur yang berarti perkataan buruk atau kesaksian palsu. Firman Allah SWT: Artinya: “Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan apa-apa yang terhormat di sisi Allah maka itu adalah lebih baik baginya di sisi Tuhannya. Dan telah dihalalkan bagi kamu semua binatang ternak, terkecuali yang diterangkan kepadamu keharamannya, maka jauhilah olehmu berhala-berhala yang najis itu dan jauhilah perkataan- perkataan dusta.” (QS. Al-hajj [22]:30) ‫ذ‬ َ ‫ك‬ِ‫ل‬ ‫ن‬‫م‬‫و‬ َ ‫م‬ِ‫ظ‬‫ع‬ُ‫ي‬ َِ‫ت‬ َٰ‫م‬ُ‫ر‬ُ‫ح‬ َ ِ َ ‫ٱّلل‬ َ ‫و‬ُ‫ه‬‫ف‬ َ ‫ر‬‫ي‬‫خ‬ ‫ۥ‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ َِ‫ع‬ َ ‫ند‬ ‫ۦ‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬‫ر‬ َ ۗ َ ‫ت‬َ‫ل‬ ِ‫ح‬ُ‫أ‬‫و‬ َ ُ‫م‬ُ‫ك‬‫ل‬ ََٰ‫ع‬‫ن‬‫ٱْل‬ َ ُ‫م‬ ََ ‫ّل‬ِ‫إ‬ ‫ا‬‫م‬ ََٰ ‫ى‬‫ل‬‫ت‬ُ‫ي‬ َ ‫ُم‬‫ك‬‫ي‬‫ل‬‫ع‬ َ ۗ َ ‫وا‬ُ‫ب‬ِ‫ن‬‫ت‬‫ٱج‬‫ف‬ َ ‫س‬‫ج‬ ِ ‫ٱلر‬ َ ‫ن‬ِ‫م‬ َِ‫ن‬َٰ‫ث‬‫و‬‫ٱْل‬ َ ‫ٱج‬‫و‬ َ ‫وا‬ُ‫ب‬ِ‫ن‬‫ت‬ َ ‫ل‬‫و‬‫ق‬ َِ ‫ور‬ُّ‫ٱلز‬
  • 6. 3. Haram menebar fitnah, kebencian, dan lainnya. Dalam Fatwa MUI No 24 Tahun 2017, disebutkan juga mengenai Hukum dan Pedoman Bermuamalah Melalui Media Sosial. Isi dari fatwa tersebut sebagai berikut: setiap muslim yang bermuamalah melalui media sosial diharamkan untuk:  Melakukan ghibah, fitnah, namimah, dan penyebaran permusuhan.  Melakukan bullying, ujaran kebencian, dan permusuhan atas dasar suku, agama, ras, atau antar golongan.  Menyebarkan hoax serta informasi bohong meskipun dengan tujuan baik, seperti info tentang kematian orang yang masih hidup.  Menyebarkan materi pornografi, kemaksiatan, dan segala hal yang terlarang secara syar’i.  Menyebarkan konten yang benar tetapi tidak sesuai tempat dan/atau waktunya.
  • 7. 4. Tidak digunakan untuk mengolok-olok orang lain Media sosial tidak digunakan untuk mengolok-olok orang lain. Hal tersebut seperti disampaikan dalam firman Allah SWT: Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki- laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk- buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Hujurat [49]:11) ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬َٰٰٓ‫ي‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ٱل‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ء‬ َ ‫ل‬ ْ‫َر‬‫خ‬ْ‫س‬َ‫ي‬ ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ق‬ ‫ن‬ِ‫م‬ ٍ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ق‬ ٰٰٓ ‫ى‬َ‫س‬َ‫ع‬ ‫ن‬َ‫أ‬ ‫وا‬ُ‫ن‬‫و‬ُ‫ك‬َ‫ي‬ ‫ا‬ً‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ ‫ل‬ َ‫و‬ ‫ء‬ٰٓ‫ا‬َ‫س‬ِ‫ن‬ ‫ن‬ِ‫م‬ ٍ‫ء‬ٰٓ‫ا‬َ‫س‬ِ‫ن‬ ٰٰٓ ‫ى‬َ‫س‬َ‫ع‬ ‫ن‬َ‫أ‬ َّ‫ن‬ُ‫ك‬َ‫ي‬ ‫ا‬ً‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬ َّ‫ن‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ۖ َ ‫ل‬ َ‫و‬ ‫ا‬ ٰٓ‫و‬ُ‫ز‬ِ‫م‬ْ‫ل‬َ‫ت‬ ‫ن‬َ‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫س‬ُ‫ف‬ َ ‫ل‬ َ‫و‬ ‫وا‬ُ‫ز‬َ‫ب‬‫َا‬‫ن‬َ‫ت‬ ِ‫ب‬َٰ‫ق‬ْ‫ل‬َ ْ ‫ٱْل‬ِ‫ب‬ ۖ َ ‫س‬ْ‫ئ‬ِ‫ب‬ ُ‫م‬ْ‫س‬ِ‫ِل‬‫ٱ‬ ُ‫وق‬ُ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫ٱل‬ َ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ِ‫ن‬ َٰ‫م‬‫ي‬ِ ْ ‫ٱْل‬ ۖ ‫ن‬َ‫م‬ َ‫و‬ ْ‫م‬َّ‫ل‬ ْ‫ب‬ُ‫ت‬َ‫ي‬ َ‫ك‬ِ‫ئ‬ َٰٰٓ‫ل‬‫و‬ُ‫أ‬َ‫ف‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬ َّٰ‫ٱلظ‬ َ‫ون‬ُ‫م‬ِ‫ل‬
  • 8. 5. Media sosial digunakan untuk amar ma’ruf nahi munkar yang menjamin dan mengatur kebebasan ekspresi. Kebebasan berpendapat merupakan hak setiap insan. Namun, berpendapat sering kali disalahgunakan untuk membuat fitnah, opini palsu, dan menebar kebencian yang sering diutarakan melalui media sosial. Allah SWT meminta agar setiap umat (manusia) membela apa yang baik benar, seperti diterangkan dalam dalam surah berikut: ْ‫أ‬َ‫ي‬ َ‫و‬ ِ ‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬ْ‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫ا‬ َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ع‬ْ‫د‬َّ‫ي‬ ‫ة‬َّ‫م‬ُ‫ا‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫ن‬ُ‫ك‬َ‫ت‬ْ‫ل‬ َ‫و‬ ْ‫ال‬ ِ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫ن‬ ْ‫و‬َ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ي‬ َ‫و‬ ِ‫ف‬ ْ‫و‬ُ‫ر‬ْ‫ع‬َ‫م‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬ َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ر‬ُ‫م‬ ٰۤ‫ول‬ُ‫ا‬ َ‫و‬ ۗ ِ ‫ر‬َ‫ك‬ْ‫ن‬ُ‫م‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬ َ‫ك‬ِٕ‫ى‬ َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ح‬ِ‫ل‬ْ‫ف‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ Artinya: “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imran:104)
  • 9. 6. Larangan menebarkan kebencian dan berita palsu Dalam (QS. An-Nur [24]:4) Allah SWT melarang untuk menebar kebencian dan membuat berita palsu: Artinya: “Dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik (berbuat zina) dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, maka deralah mereka (yang menuduh itu) delapan puluh kali dera, dan janganlah kamu terima kesaksian mereka buat selama-lamanya. Dan mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS. An-Nur [24]:4) ‫و‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ٱل‬ َ‫ون‬ُ‫م‬ ْ‫ر‬َ‫ي‬ ِ‫ت‬َٰ‫ن‬َ‫ص‬ْ‫ح‬ُ‫م‬ْ‫ٱل‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ ْ‫أ‬َ‫ي‬ ‫وا‬ُ‫ت‬ ِ‫ة‬َ‫ع‬َ‫ب‬ ْ‫ر‬َ‫أ‬ِ‫ب‬ َ‫ء‬ٰٓ‫ا‬َ‫د‬َ‫ه‬ُ‫ش‬ ِ‫ل‬ْ‫ٱج‬َ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬‫ُو‬‫د‬ َ‫ين‬ِ‫ن‬ َٰ‫م‬َ‫ث‬ ً‫ة‬َ‫د‬ْ‫ل‬َ‫ج‬ َ ‫ل‬ َ‫و‬ ‫وا‬ُ‫ل‬َ‫ب‬ْ‫ق‬َ‫ت‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ ً‫ة‬َ‫د‬ َٰ‫ه‬َ‫ش‬ ‫ًا‬‫د‬َ‫ب‬َ‫أ‬ ۖ َٰٰٓ‫ل‬‫و‬ُ‫أ‬ َ‫و‬ َ‫ك‬ِ‫ئ‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬ َ‫ون‬ُ‫ق‬ِ‫س‬َٰ‫ف‬ْ‫ٱل‬
  • 10. 5 TIPS ETIKA BERMEDIA SOSIAL DALAM ISLAM  Jadikan Sebagai Sarana untuk Menebar Kebaikan.  Mengingat Hisab atas Segala Perbuatan.  Lakukan Kroscek Sebelum Berpendapat (Tabayun)  “Dan katakanlah kepada hamba-hamba- Ku: “Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang paling baik (benar).  “CCTV” di Kedua Bahu.  Ruang Keikhlasan Tanpa Mengumbar Riya