2. 13-2
Current LiabilitiesCurrent Liabilities
Long TermLong Term
LiabilitiesLiabilities
ContingenciesContingencies
What is a liability?What is a liability?
What is a currentWhat is a current
liability?liability?
RecognitionRecognition
MeasurementMeasurement
DisclosuresDisclosures
What is a LongWhat is a Long
Term Liability?Term Liability?
Current Liabilities and ContingenciesCurrent Liabilities and ContingenciesCurrent Liabilities and ContingenciesCurrent Liabilities and Contingencies
ProvisionsProvisions
ContingentContingent
liabilitiesliabilities
3. 13-3
What is a Liability?What is a Liability?What is a Liability?What is a Liability?
Menurut FASB:
“Kemungkinan pengorbanan manfaat ekonomi di masa
mendatang yang timbul dari kewajiban saat ini untuk
menyerahkan aktiva atau menyerahkan jasa ke
perusahaan lain sebagai akibat transaksi di masa lalu.”
Kewajiban menurut PSAK Revisi 2009 No.57 ialah :
Kewjiban kini entitas yang timbul dari peristiwa masa lalu
yang penyelesaian nya di perkirakan mengakibatkan
pengeluaran sumberdaya entitas.
4. 13-4
What is a Liability?What is a Liability?What is a Liability?What is a Liability?
Karakteristik Utama KewajibanKarakteristik Utama Kewajiban
Pengorbanan manfaat ekonomik masaPengorbanan manfaat ekonomik masa
datang yang cukup pastidatang yang cukup pasti
Keharusan sekarangKeharusan sekarang (present obligation)(present obligation)
Timbul akibat transaksi masa laluTimbul akibat transaksi masa lalu
5. 13-5
What is a Liability?What is a Liability?What is a Liability?What is a Liability?
ASET LIABILITAS
Aset Lancar Liabilitas Jangka Pendek
Aset Tidak Lancar Liablitas Jangka Panjang
EKUITAS
Hak Non Pengendali
Ekuitas yang dapat diatribusikan
ke pemilik entitas induk
ASET EKUITAS
Aset Lancar Hak Non Pengendali
Aset Tidak Lancar Ekuitas yang dapat diatribusikan
ke pemilik entitas induk
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Liablitas Jangka Panjang
PSAK 1
IAS 1
6. 13-6
What is a Current Liability?What is a Current Liability?What is a Current Liability?What is a Current Liability?
Karakteristik Kewajiban Lancar:
Mengharapkan akan menyelesaikan Kewajiban tersebut dalam
siklus operasi normalnya;
Memiliki Kewajiban tersebut untuk tujuan diperdagangkan;
Kewajiban tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan dalam
jangka waktu 12 bulan setelah periode pelaporan; atau
Tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian
Kewajiban selama sekurangkurangnya 12 bulan setelah periode
pelaporan.
Kewajiban Lancar adalah kewajiban yang diharapkan dilunasi
dengan menggunakan aktiva lancar atau menimbulkan kewajiban
lancar lainnya..
7. 13-7
What is a Current Liability?What is a Current Liability?What is a Current Liability?What is a Current Liability?
Contoh Kewajiban Lancar :
Accounts payable.
Notes payable.
Current maturities of long-
term debt.
Unearned revenues
Dividends payable.
Etc.
8. 13-8
Kewajiban Jangka Panjang mencakup kewajiban yang tidak akan
jatuh tempo dalam waktu satu tahun
What is a Long Term Liability?What is a Long Term Liability?What is a Long Term Liability?What is a Long Term Liability?
Examples:
► Bonds payable
► Long-term notes payable
► Mortgages payable
► Pension liabilities
► Lease liabilities
9. 13-9
Kewajiban diakui dalam neraca kalau besar kemungkinan bahwa
pengeluaran sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi
akan dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban {obligation)
sekarang dan jumlah yang harus diselesaikan dapat diukur dengan
andal.
RecognitionRecognitionRecognitionRecognition
10. 13-10
Jumlah yang diterima sebagai penukar dari kewajiban. Atau
dalam keadaan tertentu dalam jumlah kas atau setara kas yang
diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban dalam
pelaksanaan usaha yang normal.
MeasurementMeasurementMeasurementMeasurement
11. 13-11
Provisi atau kewajiban diestimasi merupakan kewajiban
yang waktu dan jumlahnya belum pasti.
ProvisionsProvisionsProvisionsProvisions
12. 13-12
Provisi diakui jika :
Entitas memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum
maupun bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa
masa lalu.
Kemungkinan besar penyelesaian kewajiban tersebut
mengakibatkan arus keluar sumber daya yang
mengandung manfaat ekonomi.
Estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban
tersebut dapat dibuat.
Recognition of a ProvisionRecognition of a ProvisionRecognition of a ProvisionRecognition of a Provision
13. 13-13
ExampleExampleExampleExample
PT. Mulia bergerak pada industri minyak melakukan pencemaran
lingkungan, tetapi perusahaan melakukan pembersihan atas pencemaran
tersebut hanya sebatas diwajibkan oleh peraturan. Salah satu negara
tempat entitas tersebut beroperasi tidak memiliki peraturan yang
mengatur tentang pembersihan atas pencemaran lingkungan, dan entitas
tersebut telah melakukan pencemaran di negara tersebut selama beberapa
tahun.
Pada tanggal 31 Desember 2X0 dapat dipastikan bahwa RUU yang
mewajibkan pembersihan tanah yang dicemarkan akan diberlakukan
segera setelah akhir tahun.
1. Peristiwa yang mengikat adalah pencemaran tanah karena dapat
dipastikan peraturan perundang-undangan yang akan diberlakukan
mengharuskan pembersihan atas pencemaran lingkungan.
2. Terdapat kemungkinan besar bahwa hal ini (keluarnya
sumber daya) akan terjadi.
3. Perusahaan harus mengakui kewajiban diestimasi sebesar
estimasi terbaik biaya pembersihan.
14. 13-14
1. Estimasi terbaik
Jumlah yang diakui sebagai provisi adalah hasil estimasi terbaik
pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini
pada akhir periode pelaporan (Par 36)
2. Resiko dan ketidakpastian. (Par 42)
3. Nilai Kini
Jika dampak nilai waktu uang cukup material, maka jumlah provisi
adalah nilai kini dari perkiraan pengeluaran yang diperlukan untuk
menyelesaikan kewajiban. (Par 45)
4. Peristiwa masa depan.
Peristiwa masa depan yang dapat mempengaruhi jumlah yang diperlukan
untuk menyelesaikan suatu kewajiban harus tercermin dalam
jumlah provisi jika ada bukti obyektif bahwa peristiwa itu akan
terjadi. (Par 48).
5. Rencana pelepasan asset
Keuntungan sehubungan dengan rencana pelepasan asset tidak boleh
dipertimbangkan dalam menghitung suatu provisi (Par 51)
Measurement of ProvisionsMeasurement of ProvisionsMeasurement of ProvisionsMeasurement of Provisions
15. 13-15
Dalam laporan laba rugi komprehensif, beban yang berkaitan
dengan provisi dapat disajikan secara neto setelah jumlah yang
diakui sebagai penggantinya.
Provisi ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan estimasi
terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya
kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi tersebut
dibatalkan. (PSAK 57 Par 59)
Jika kewajiban diestimasi didiskonto, maka nilai tercatatnya
akan meningkat pada setiap periode untuk mencerminkan
berlalunya waktu. Peningkatan ini diakui sebagai biaya pinjaman
(Par 60).
Provisi hanya dapat digunakan untuk pengeluaran yang
berhubungan langsung dengan tujuan pembentukan provisi
tersebut. (par 61).
Measurement of ProvisionsMeasurement of ProvisionsMeasurement of ProvisionsMeasurement of Provisions
16. 13-16
Untuk setiap jenis provisi, entitas harus mengungkapkan :
1.Nilai tercatat pada awal dan akhir periode.
2.Provisi Tambahan yang dibuat dalam periode
bersangkutan, termasuk peningkatan jumlah pada provisi
yang ada.
3.Jumlah yang digunakan, yaitu jumlah yang terjadi dan
dibebankan pada provisi selama periode bersangkutan.
4.Jumlah yang belum digunakan yang dibatalkan selama
periode bersangkutan.
5.Peningkatan, selama periode yang bersangkutan, dalam
nilai kini yang timbul karena berlalunya waktu dan dampak
dari setiap perubahan tingkat diskonto.
Disclosure of ProvisionsDisclosure of ProvisionsDisclosure of ProvisionsDisclosure of Provisions
17. 13-17
Entitas juga harus mengungkapkan :
1.Uraian singkat mengenai karakteristik kewajiban
dan perkiraan saat arus keluar sumber daya terjadi.
2.Indikasi mengenai ketidakpastian saat atau jumlah
arus keluar tersebut jika diperlukan dalam rangka
menyediakan informasi yang memadai, entitas harus
mengungkapkan asumsi utama yang mendasari
perkiraan peristiwa masa depan.
3.Jumlah estimasi penggantian yang akan diterima
dengan menyebuntukan jumlah asset yang telah diakui
untuk estimasi penggantian tersebut.
Disclosure of ProvisionsDisclosure of ProvisionsDisclosure of ProvisionsDisclosure of Provisions
18. 13-18
Contingent LiabilitiesContingent LiabilitiesContingent LiabilitiesContingent Liabilities
Kewajiban kontijensi adalah:
1.Kewajiban potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu dan
keberadaanya menjadi pasti dengan terjadi atau tidak terjadinya
satu peristiwa atau lebih pada masa datang yang tidak
sepenuhnya berada dalam kendali entitas; atau
2.Kewajiban kini yang timbul sebagai akibat peristiwa masa lalu,
tetapi tidak di akui karena :
Tidak terdapat kemungkinan besar entitas mengeluarkan
sumber daya yang mengandung manfaat ekonomis untuk
menyelesaikan kewajibannya.
Jumlah kewajiban tersebut tidak dapat diukur secara handal.
20. 13-20
Hubungan Provosi dan KontijensiHubungan Provosi dan KontijensiHubungan Provosi dan KontijensiHubungan Provosi dan Kontijensi
21. 13-21
ExampleExampleExampleExample
Pada akhir periode pelaporan 31 Desember 2010
1. Berdasarkan bukti yang tersedia saat laporan keuangan disetujui, tidak
terdapat kewajiban yang timbul sebagai akibat dari peristiwa masa lalu.
42
Berdasarkan bukti yang tersedia, terdapat kewajiban masa kini.
Terdapat kemungkinan besar entitas akan mengeluarkan sumber
daya
Kewajiban diestimasi diakui sebesar estimasi terbaik atas jumlah
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kewajiban tersebut (lihat
paragraf 14-16).
Pada akhir periode pelaporan 31 Desember 2011
23. 13-23
EQUITYEQUITYEQUITYEQUITY
Jenis Persekutuan Bisnis di Indonesia :
Firma
Persekutuan
Komanditer
(CV)
Perseroan
Terbatas (PT)
Perseroan Terbatas adalah suatu badan hukum
untuk menjalankan usaha yang modalnya terdiri
dari saham-saham yang pemiliknya memiliki bagian
sebanyak saham yang dimilikinya.
UU NO.40 Th. 2007UU NO.40 Th. 2007
25. 13-25
SIFAT DASAR EKUITAS PEMEGANG SAHAMSIFAT DASAR EKUITAS PEMEGANG SAHAMSIFAT DASAR EKUITAS PEMEGANG SAHAMSIFAT DASAR EKUITAS PEMEGANG SAHAM
Modal adalah bagian ekuitas pemegang saham yang disyaratkan
menurut anggaran dasar untuk ditahan dalam perusahaan sebagai
perlindungan bagi kreditur.
Umumnya modal dasar adalah nilai pari semua saham yang diterbitkan,
tetapi jika saham tanpa nilai pari diterbitkan, itu bisa berupa:
Total dari pembayaran untuk saham tersebut
Jumlah minimum yang ditetapkan dalam hukum perseroan yang
berlaku
Jumlah yang diputuskan oleh dewan komisaris menurut
kebijksanaannya.
Modal kontribusi (modal disetor) adalah jumlah uang yang dikeluarkan
dimuka oleh pemegang saham untuk dipakai dalam bisnis perusahaan.
Modal yang dihasilkan adalah modal yang terdiri dari semua laba yang
belum dibagikan & tetap diinvestasikan pd perusahaan.
27. 13-27
SAHAM BIASASAHAM BIASASAHAM BIASASAHAM BIASA
1. Dengan nilai nominal
2. Tanpa nilai nominal, tetap tercatat pada saat
dikeluarkan
3. Tanpa nilai nominal dan tidak tercatat pada saat
dikeluarkan
Keunggulan saham Biasa :
1. Hak Suara
2. Hak atas sisa laba (setelah preferen stock)
Kelemahan saham Biasa :
1. Prioritas terakhir dalam hal terjadi likuidasi
2. Tidak ada jaminan return
28. 13-28
SAHAM PREFERENSAHAM PREFERENSAHAM PREFERENSAHAM PREFEREN
1. Callable; Saham dapat ditebus kembali atas opsi
perusahaan penerbit
2. Convertible; Pemodal dapat menukarkan porto folio
investasinya yang saham
prioritas ke bentuk saham biasa
3. Redeemable; Harus dilunasi atau dibayar kembali
pada tanggal tertentu sesuai
dg kontraknya
Jenis :
29. 13-29
SAHAM PREFERENSAHAM PREFERENSAHAM PREFERENSAHAM PREFEREN
Keunggulan saham Preferen :
1.Diprioritaskan dari saham biasa dalam hal terjadi
likuidasi
2.Dividen tetap
3.Diprioritaskan dari saham biasa dalam hal
pembayaran dividen
Kelemahan saham Preferen :
1.Prioritas setelah hutang dalam hal terjadi likuidasi
2.Dividen dapat ditunda pembayarannya
3.Tidak memiliki hak suara
30. 13-30
TRANSAKSI PEMBAYARAN BERBASIS SAHAMTRANSAKSI PEMBAYARAN BERBASIS SAHAMTRANSAKSI PEMBAYARAN BERBASIS SAHAMTRANSAKSI PEMBAYARAN BERBASIS SAHAM
Equity-settled, Diselesaikan dengan instrumen ekuitas,
entitas yang menerima barang atau jasa yang dibayar dengan
instrumen ekuitas milik entitas (termasuk saham dan opsi
saham)
Cash-settled, Diselesaikan dengan pembayaran kas, entitas
yang memperoleh barang atau jasa akan menimbulkan
liabilitas kepada pemasok barang atau jasa untuk suatu
jumlah tertentu yang dihitung berdasarkan harga (nilai)
saham milik entitas atau instrumen ekuitas entitas; dan
Transaksi dimana entitas menerima barang atau jasa dimana
entitas maupun pemasok barang atau jasa memiliki pilihan
atas transaksi tersebut untuk diselesaikan secara tunai (atau
aset lain) atau instrumen ekuitas.
31. 13-31
PENGAKUANPENGAKUANPENGAKUANPENGAKUAN
Entitas harus mengakui barang atau jasa yang diterima
atau diperoleh dalam transaksi pembayaran berbasis
saham pada saat memperoleh barang atau jasa
diterima. Entitas juga harus mengakui kenaikan nilai
EKUITAS terkait jika barang atau jasa diterima
dalam transaksi pembayaran berbasis saham yang
diselesaikan dengan instrument ekuitas, atau kenaikan
nilai kewajiban jika barang atau jasa diperoleh dalam
transaksi pembayaran berbasis saham yang
diselesaikan dengan kas.
32. 13-32
PENGUKURANPENGUKURANPENGUKURANPENGUKURAN
Transaksi pembayaran berbasis saham yang
diselesaikan dengan instrumen ekuitas, entitas harus
mengukur barang atau jasa yang diterima, dan
kenaikan ekuitas terkait, secara langsung, pada nilai
wajar barang atau jasa yang diterima, kecuali jika nilai
wajar tersebut tidak dapat diestimasi secara andal.
Jika entitas tidak dapat mengestimasi nilai wajar
barang atau jasa yang diterima secara andal, maka
entitas harus mengukur nilai barang dan jasa tersebut,
dan kenaikan ekuitas terkait, secara tidak langsung,
dengan mengacu pada nilai wajar instrumen ekuitas
yang diberikan.
33. 13-33
PENGUNGKAPANPENGUNGKAPANPENGUNGKAPANPENGUNGKAPAN
Entitas mengungkapkan informasi yang memungkinkan
pengguna laporan keuangan untuk memahami:
1. Sifat dan lingkup perjanjian pembayaran
berbasis saham yang ada dalam suatu periode.
2. Nilai wajar barang atau jasa yang diterima, atau
nilai wajar instrumen ekuitas yang diberikan, dalam
suatu periode yang telah ditentukan.
3. Dampak transaksi pembayaran berbasis saham
terhadap laba atau rugi entitas dalam suatu periode
dan posisi keuangannya.
34. 13-34
REVALUASI ASETREVALUASI ASETREVALUASI ASETREVALUASI ASET
Pada saat dilakukan revaluasi, apabila jumlah tercatat
aset meningkat maka kenaikan tersebut langsung
dikreditkan ke ekuitas pada bagian surplus revaluasi.
Namun apabila sebelumnya pernah diakui penurunan
nilai aset akibat revaluasi dalam laporan laba rugi,
maka terhadap kenaikan aset tersebut harus diakui
terlebih dahulu dalam laporan laba rugi sebesar nilai
penurunan yang diakui sebelumnya. Sisa nilai setelah
sebagian diakui dalam laporan laba rugi tersebut
dicatat sebagai kenaikan yang langsung dikreditkan ke
ekuitas..
35. 13-35
REVALUASI ASETREVALUASI ASETREVALUASI ASETREVALUASI ASET
Apabila jumlah tercatat aset turun maka penurunan
tersebut diakui dalam laporan laba rugi. Namun apabila
sebelumnya terhadap aset tersebut penah dilakukan
revaluasi dan dicatat sebagai kenaikan yang langsung
dikreditkan ke ekuitas maka terhadap penurunan nilai
akibat revaluasi tersebut langsung didebitkan ke
ekuitas pada bagian surplus revaluasi dengan catatan
jumlah maksimal yang dapat didebet adalah sebesar
saldo surplus revaluasi. Sisa nilai penurunan
dibebankan ke laporan laba rugi.
36. 13-36
LIABILITAS VS EKUITASLIABILITAS VS EKUITASLIABILITAS VS EKUITASLIABILITAS VS EKUITAS
LIABILITAS EKUITAS
Tanggal jatuh tempo yang tetap Tidak memiliki tanggal jatuh tempo
Pembayaran bunga secara tetap &
berkala
Mendapat Dividen
Memiliki prioritas dalam hal terjadi
kebangkrutan
Hak atas asset bersifat residual
Tidak memiliki hak suara dalam
manajemen
Saham biasa memiliki hak suara
Beban bunga menjadi pengurang
pajak
Pajak dikenakan atas penghasilan &
dividen