SlideShare a Scribd company logo
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor penting dalam
pembangunan. Secara makro, faktor-faktor masukan pembangunan, seperti sumber daya
alam, material dan finansial tidak akan memberi manfaat secara optimal untuk perbaikan
kesejahteraan rakyat bila tidak didukung oleh memadainya ketersediaan faktor SDM, baik
secara kualitas maupun kuantitas.
Pengembangan SDM pada intinya diarahkan dalam rangka meningkatkan
kualitasnya, yang pada gilirannya akan dapat meningkatkan produktivitas. Hasil berbagai
studi menunjukkan, bahwa kualitas SDM merupakan faktor penentu produktivitas, baik
secara makro maupun mikro. Sumber Daya Manusia (SDM) secara makro adalah warga
negara suatu bangsa khususnya yang telah memasuki usia angkatan kerja yg memiliki
potensi untuk berperilaku produktif (dengan atau tanpa pendidikan formal) yg mampu
memenuhi kebutuhan hidup sendiri dan keluarganya yang berpengaruh pada tingkat
kesejahteraan masyarakat di lingkungan bangsa atau negaranya.
Kualitas SDM Makro sangat dipengaruhi oleh kualitas kesehatan (fisik dan psikis),
kualitas

pendidikan

informal

dan

formal

(yang

berhubungan

dengan

keterampilan/keahlian kerja), kepribadian terutama moral/agama, tingkat kesejahteraan
hidup dan ketersediaan lapangan kerja yang relevan.
Dalam konteks mikro, Sumber Daya Manusia adalah manusia/orang yang bekerja di
lingkungan sebuah organisasi yang disebut pegawai, karyawan, personil, pimpinan /
manajer, pekerja, tenaga kerja, majikan buruh dll. Di lingkungan organisasi bidang

1
pendidikan adalah semua pegawai administratif, pendidik /guru, dosen serta tenaga
kependidikan lainnya. Dalam kenyataannya manusia (SDM) dengan organisasi sebagai
wadah untuk mewujudkan hakikat kemanusiaan dan untuk memenuhi kebutuhan (need)
manusia memiliki hubungan yang sangat / kuat. Hubungan tersebut sebagai berikut :
Manusia membutuh-

Organisasi membutuhkan Kan

organisasi

a.

manusia.

b. Manusia penggerak

Tanpa manusia organisasi

organisasi

d.

Manusia berorgani-

Semua kebutuhan manusia

sasi utk memenuhi

c.

tidak akan berfungsi

merupakan obyek

kebutuhannya

organisasi

Oleh karena itu SDM diperlukan oleh setiap institusi kemasyarakatan dan organisasi.
Berbagai institusi kemasyarakatan, seperti institusi keluarga, institusi ekonomi, dan
institusi keagamaan, SDM merupakan unsur penting dalam pembinaan dan
pengembangannya. Demikian pula dalam organisasi, SDM berperan sangat penting dalam
pengembangannya, terutama bila diinginkan pencapaian tujuan yang optimal. Bila tujuan
akhir setiap kegiatan pembangunan, baik dalam konteks makro maupun mikro, adalah
peningkatan taraf hidup, maka optimalisasi pencapaian tujuan itu adalah terpenuhinya
kebutuhan dasar manusia secara optimal. Berdasarkan konsep di atas, dukungan SDM
yang berkualitas sangat menentukan keoptimalan keberhasilan pencapaian tujuan itu.
Kualitas SDM ditentukan oleh berbagai faktor yang saling berkaitan, di antaranya
kesehatan dan kemampuan. Faktor kemampuan sebagai salah satu faktor penentu kualitas
SDM bisa dikembangkan di antaranya melalui pendidikan. Jadi, pendidikan merupakan
suatu upaya dalam proses pengembangan SDM.
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar belakang tersebut di atas, berikut penulis menguraikan rumusan
permasalahan sebagai berikut :
1.

Apakah Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor penting dalam
pembangunan?

2. Apakah hakikat manajemen SDM Pendidikan dalam dunia pendidikan ?

C. Kajian Teori
Menurut Ivancevich (1992),orientasi dan pelatihan merupakan suatu proses yang
berusaha untuk memberikan kepada karyawan informasi,keahlian dan suatu pengetahuan
tentang organisasi serta sasarannya.Orientasi mencakup langkah memulai kegiatan
karyawan dalam arah yang benar,sedangkan pelatihan dirancang untuk mempertahankan
atau membantu seseorang untuk secara terus menerus membuat kontribusi dalam bentuk
kinerja yang baik ,ini berarti organisasi harus terus menerus memberi bekal kepada
karyawannya tentang informasi dan keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan
jabatannya dengan sukses.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakekat Pengembangan SDM
Sumber daya manusia (SDM) ada dua macam, yaitu:
1.

Derajat kualitas usaha yang ditampilkan seseorang yang terlibat dalam proses
produksi untuk menghasilkan barang atau jasa, dan

2.

Manusia yang memiliki kemampuan kerja untuk menghasilkan produksi, baik barang
atau jasa (Simanjuntak, 1985).
Perbedaan antara kedua pengertian di atas terletak pada derajat kualitas manusia itu

sendiri. Pada pengertian pertama, manusia dipandang sebagai SDM bila memiliki kualitas
yang sesuai dengan tuntutan atau kebutuhan usaha. Dalam konteks makro, ciri yang
menandainya adalah kualitas untuk melaksanakan perubahan dalam rangka meningkatkan
taraf hidup masyarakat, sedangkan dalam konteks mikro adalah kualitas untuk melakukan
proses produksi, misalnya dalam suatu organisasi bisnis atau industri. Jadi, manusia
menjadi SDM apabila dia terlibat dalam proses produksi dan kualitas kemampuan yang
dimilikinya sesuai untuk menghasilkan produksi itu.
Pada pengertian kedua, aspek kualitas tidak ditonjolkan. Karena pada dasarnya setiap
individu manusia yang termasuk pada kategori angkatan kerja itu terlibat atau dapat
dilibatkan dalam proses pembangunan atau proses produksi, maka dalam kondisi
memiliki kemampuan apapun dia termasuk kategori SDM, apabila dia terlibat dalam
proses itu. Bila belum terlibat, dia masih dikategorikan sebagai potensi. Oleh sebab ada
persyaratan keterlibatan, baik pada pengertian pertama maupun pada pengertian kedua,
maka pemanfaatan kemampuan dalam proses pembangunan nasional maupun dalam

4
proses produksi merupakan indikator utama proses pengembangan SDM. Artinya, upaya
apapun yang diarahkan untuk meningkatkan kompetensi, akan termasuk pada upaya
pengembangan SDM apabila dikaitkan dengan pemanfaatannya dalam pembangunan atau
dalam proses produksi.
Pengembangan SDM merupakan suatu istilah yang digunakan untuk
menggambarkan suatu pendekatan bersifat terintegrasi dan holistik dalam mengubah
prilaku orang-orang yang terlibat dalam suatu proses pekerjaan, dengan menggunakan
serangkaian teknik dan strategi belajar yang relevan (Megginson, Joy-Mattews, dan
Banfield, 1993). Konsep ini mengandung makna adanya berbagai unsur kegiatan selama
terjadinya proses mengubah prilaku, yaitu adanya unsur pendidikan, adanya unsur belajar,
dan perkembangan. Unsur pendidikan dimaksudkan untuk menentukan teknik dan strategi
yang relevan untuk mengubah prilaku. Unsur belajar dimaksudkan untuk menggambarkan
proses terjadinya interaksi antara individu dengan lingkungan, termasuk dengan pendidik.
Adapun unsur perkembangan dimaksudkan sebagai proses gradual dalam perubahan dari
suatu keadaan, misalnya dari keadaan tidak dimilikinya kompetensi menjadi keadaan
memiliki kompetensi, yang terjadi dalam jangka waktu tertentu.
B. Pengembangan SDM Melalui Pendidikan
Pengembangan SDM yang membawa misi sebagaimana disebutkan di atas
difokuskan pada peningkatan ketahanan dan kompetensi setiap individu yang terlibat atau
akan terlibat dalam proses pembangunan. Peningkatan ketahanan dan kompetensi ini di
antaranya dilaksanakan melalui pendidikan. Bila dikaitkan dengan pengembangan SDM
dalam rangka meningkatkan kemampuan menyesuaikan diri, pendidikan juga merupakan
upaya meningkatkan derajat kompetensi dengan tujuan agar pesertanya adaptable
terhadap berbagai perubahan dan tantangan yang dihadapi. Selain itu, pendidikan yang
5
diselenggarakan seharusnya juga memberi bekal-bekal kemampuan dan keterampilan
untuk melakukan suatu jenis pekerjaan tertentu yang dibutuhkan agar dapat berpartisipasi
dalam pembangunan (Boediono, 1992).
Sebagaimana dijelaskan di atas, pembangunan pada dasarnya merupakan suatu
proses melakukan perubahan, dalam rangka perbaikan, untuk meningkatkan kesejahteraan
rakyat dan kualitas sumber daya manusia (SDM). Kesejahteraan terkait dengan
terpenuhinya kebutuhan dasar hidup rakyat, baik material maupun mental dan spiritual.
Adapun kualitas SDM terkait dengan derajat kemampuan, termasuk kreatifitas, dan
moralitas pelaku-pelaku pembangunan. Atas dasar ini, proses perubahan yang diupayakan
melalui pembangunan seharusnya menjangkau perbaikan semua sektor secara menyeluruh
dan berimbang, pada satu sisi, dan pada sisi lain merupakan upaya meningkatkan kualitas
SDM.
Perbaikan pemenuhan kebutuhan dasar rakyat adalah fokus dari pembangunan sektor
ekonomi, dengan tujuan meningkatkan pemenuhan kebutuhan yang bersifat fisik dan
material, baik kebutuhan primer,

sekunder, tertier maupun kuarter. Pemenuhan

kebutuhan ini seharusnya seimbang dengan pemenuhan kebutuhan mental dan spiritual.
Bebas dari rasa takut, adanya rasa aman, dihargai harkat dan martabatnya, dilindungi
kebebasan dan hak-haknya, serta tersedianya kesempatan yang sama untuk mewujudkan
cita-cita dan potensi diri adalah bentuk-bentuk kebutuhan mental yang seharusnya
diperbaiki kondisinya melalui pembangunan. Adapun pemenuhan kebutuhan spiritual
terkait dengan kebebasan dan ketersediaan prasarana, sarana dan kesempatan untuk
mempelajari, mendalami dan menjalankan ajaran agama yang dianut, sehingga
komunikasi dengan Sang Pencipta dapat terpelihara.

6
Pada sisi peningkatan kualitas SDM, pembangunan diarahkan untuk menjadikan
rakyat negeri ini kreatif, menguasai serta mampu mengembangkan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni (IPTEKS), dan memiliki moralitas. Kreatifitas diperlukan untuk bisa
bertahan hidup dan tidak rentan dalam menghadapi berbagai kesulitan. Dengan kreatifitas,
seseorang menjadi dinamis dan bisa menemukan jalan keluar yang positif ketika
menghadapi kesulitan atau masalah.
Penguasaan dan kemampuan mengembangkan IPTEKS sangat dibutuhkan untuk
peningkatan taraf hidup, dan agar bangsa ini bisa disandingkan dan ditandingkan dengan
bangsa-bangsa lain. Ini mengingat, globalisasi dalam berbagai bidang kehidupan sudah
tidak bisa dihindari dan berdampak pada terjadinya persaingan yang ketat, baik dalam
kehidupan sosial, ekonomi, maupun politik.
Untuk bisa memasuki pergaulan dalam kehidupan global (persandingan dengan
masyarakat global) maupun untuk meraih keberhasilan dalam berbagai kesempatan yang
tersedia (pertandingan dalam kehidupan global) diperlukan pengusaan dan kemampuan
mengembangkan IPTEKS. Adapun moralitas sangat diperlukan agar dalam menjalani
kehidupannya prilaku bangsa ini dikendalikan oleh nilai-nilai kebenaran dan keadilan
yang bersifat nasional dan universal. Karena nilai-nilai ini berkait dengan batas-batas
antara baik dan tidak baik, benar dan tidak benar, serta antara yang menjadi haknya dan
bukan haknya, maka tingginya moralitas dapat meningkatkan keterpercayaan dan
keandalan individu dan masyarakat, baik di mata bangsanya sendiri maupun dalam
pergaulan global. Jadi, kualitas SDM bukan hanya ditentukan oleh kemampuan dan
kreativitasnya saja tetapi juga oleh derajat moralitasnya.
Selain berkaitan dengan sistem masyarakat secara umum, kualitas SDM mempunyai
keterkaitan erat dengan kualitas pendidikan sekolah. Karena SDM berkualitas adalah

7
keluaran sistem pendidikan, proses pendidikan harusnya menjadikan kreativitas,
penguasaan dan kemampuan mengembangkan IPTEKS, serta moralitas sebagai acuan
dasar. Unsur penguasaan dan kemampuan mengembangkan IPTEKS bisa dicapai melalui
proses pembelajaran sejumlah mata ajaran secara berjenjang. Unsur kretivitas bisa dirajut
dalam sebagian dari mata ajaran tertentu, misalnya matematika, IPA dan IPS, namun
dengan penerapan model pembelajaran yang kondusif, seperti keterampilan proses
(melalui penemuan).
Adapun unsur moralitas dibangun melalui proses yang kompleks, yang
mengutamakan pada pembentukan sikap yang berkait dengan norma dan nilai-nilai.
Unsur ini bisa juga dirajut melalui isi berbagai mata ajaran, tidak mesti menjadi suatu
mata ajaran tersendiri dalam kurikulum. (Fogarty, 1991).
C. Peranan Pendidikan Dalam Meningkatkan Sumber Daya Manusia
Persoalan ketenagakerjaan selalu mendapat perhatian yang serius dari berbagai
kalangan, baik pemerintah, swasta maupun dari masyarakat. Kompleksitas permasalahan
ketenagakerjaan ini dapat dipandang sebagai suatu upaya masing-masing individu untuk
memperoleh dan mempertahankan hak-hak kehidupan yang melekat pada manusia agar
memenuhi kebutuhan demi kelangsungan hidup. Tujuan pembangunan nasional, yaitu
terwujudnya masyarakat Indonesia yang damai, demokratis, berkeadilan dan berdaya
saing maju dan sejahtera dalam wadah negara kesatuan republik indonesia yang didukung
oleh manusia yang sehat, mandiri dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa.
Dari tujuan tersebut tercermin bahwa sebagai titik sentral pembangunan adalah
pemberdayaan sumber daya manusia termasuk tenaga kerja, baik sebagai sasaran
pembangunan maupun sebagai pelaku pembangunan. Dengan demikian, pembangunan
ketenagakerjaan merupakan salah satu aspek pendukung keberhasilan pembangunan
8
nasional. Di sisi lain, terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan
pembangunan nasional tersebut, khususnya dibidang dibidang ketenagakerjaan, sehingga
diperlukan kebijakan dan upaya dalam mengatasinya.
Sehubungan hal tersebut di atas pengembangan SDM di Indonesia dilakukan melalui
tiga jalur utama, yaitu pendidikan, pelatihan dan pengembangan karir di tempat kerja.
Jalur pendidikan merupakan tulang punggung pengembangan SDM yang dimulai dari
tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Sementara itu, jalur pelatihan dan pengembangan
karir di tempat kerja merupakan jalur suplemen dan komplemen terhadap pendidikan.
Arah pembangunan SDM di indonesia ditujukan pada pengembangan kualitas SDM
secara komprehensif meliputi aspek kepribadian dan sikap mental, penguasaan ilmu dan
teknologi, serta profesionalisme dan kompetensi yang ke semuanya dijiwai oleh nilai-nilai
religius sesuai dengan agamanya. Dengan kata lain, pengembangan SDM di Indonesia
meliputi pengembangan kecerdasan akal (IQ), kecerdasan sosial (EQ) dan kecerdasan
spiritual (SQ).
Dalam rangka pengembangan SDM di indonesia, banyak tantangan yang harus
dihadapi. Tantangan pertama adalah jumlah penduduk yang besar, yaitu sekitar 216 juta
jiwa. Tantangan kedua adalah luasnya wilayah indonesia yang terdiri dari 17.000 pulau
dengan penyebaran penduduk yang tidak merata. Tantangan ketiga adalah mobilitas
penduduk yang arus besarnya justru lebih banyak ke pulau Jawa dan ke kota-kota besar.
Berbagai tantangan seperti itu, memerlukan konsep, strategi dan kebijakan yang tepat
agar pengembangan SDM di Indonesia dapat mencapai sasaran yang tepat secara efektif
dan efisien. Hal ini penting dilakukan karena peningkatan kualitas SDM Indonesia tidak
hanya untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing di dalam maupun diluar negeri,

9
tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan dan pemerataan penghasilan bagi
masyarakat.
D. Pengertian dan strategi Manajemen SDM Pendidikan
Pengertian Manajemen SDM Pendidikan :
1.

Manajemen SDM Pendidikan adalah proses memberdayakan personal, khususnya
pendidik dan tenaga kependidikan untuk mencapai tujuan lembaga pendidikan formal
secara efektif dan efisien.

2. Manajemen SDM Pendidikan adalah proses perencanan, pengorganisasian dan

pengendalian personal pendidikan sebagai sumber daya manusia untuk mencapai
tujuan lembaga pendidkan formal.
3.

Manajemen SDM Pendidikan adalah kegiatan memberdayakan personil di
lingkungan organisasi bidang pendidikan secara manusiawi, agar memberikan
kontribusi secara optimal dan dengan memperoleh kepuasan kerja.

4. Manajemen SDM Pendidikan adalah proses mendayagunakan sumber daya manusia

bidang pendidikan secara manusiawi dalam arti diperlakukan sebagai subyek dan
dipenuhi hak asasinya agar mampu memfokuskan kinerjanya pada tujuan lembaga
pendidikan formal.
Manajemen SDM Pendidikan seperti tersebut di atas, memerlukan Strategi
Manajemen SDM yang harus diimplementasikan secara efektif dan efisien agar mampu
mencapai tujuan pendidikan secara optimal.

1.

FILSAFAT MSDM PENDIDIKAN

10
SDM Pendidikan harus dikelola dan diberdayakan berdasarkan nilai-nilai sebagai
berikut :
a) Nilai-nilai Demokratis yg menghargai dan menghormati setiap personil pendidikan

yang memiliki hak dan kewajiban yang sama sebagai individu.
b) Nilai-nilai Kemanusiaan yang melindungi hak-hak asasi setiap personil pendidikan
secara manusiawi yang harus diperlakukan sebagai subyek.
2.

KEBIJAKSANAAN MSDM PENDIDIKAN
SDM Pendidikan harus diperlakukan dengan kebijaksanaan sebagai berikut :

a)

Tidak Deskriminatif atau tanpa membedakan personil pendidikan berdasarkan suku,
ras, agama, golongan, warna kulit dalam rekrutmen dan seleksi, penempatan,
pelatihan, promosi, kompensasi dll.

b) Memberi peluang yang sama pada personil pendidikan untuk bersaing dalam
berprestasi dan mendapatkan reward berdasarkan prestasi kerjanya.
3.

PROGRAM MSDM PENDIDIKAN
Program-program MSDM Pendidikan dirancang dan dilaksanakan untuk :

a) Membantu personil pendidikan untuk meningkatkan kemampuan kerja (kinerja) guna

meningkatkan kontribusi masing-masing dlm rangka mencapai tujuan pendidikan.
b) Menjamin dan mengusahakan perlakuan yang adil dan manusiawi pada personil
pendidikan khususnya dalam bidang kesejahteraan.
4.

PROSES MSDM PENDIDIKAN
Semua pimpinan organisasi dan unit kerja pendidikan memiliki tanggung jawab

melaksanakan proses MSDM sbb:

11
a)

Melakukan kerjasama dan koordinasi antara unit personalia dengan semua unit di
lingkungan organisasi masing-masing pada organisasi pengelola dan pelaksana
pendidikan formal

b) Menjalankan fungsi pembinaan, pengembangan dan pengendalian SDM di unit kerja
masing-masing meliputi :
1) Menciptakan dan mengembangkan hubungan kerja dan kerjasama (team work)
antar personilnya.
2) Menumbuhkan dan mengembangkan motivasi kerja/ berprestasi dalam rangka
meningkatkan produktivitas unit kerja/organisasi termasuk sekolah.
3) Menggali dan menyalurkan kreativitas, inisiatif.
4) Menggali dan menyalurkan kreativitas, inisiatif dan inovasi personil pendidikan

untuk mengembangkan organisasi/unit kerja pendidikan masing-masing.
5) Menegakan, memelihara dan mengembangkan disiplin kerja dan disiplin waktu
yg positif dan dinamis, termasuk melakukan manajemen konflik.
6) Menyediakan informasi/data mengenai personil unit ker ja masing-masing dalam
rangka membangun SIM SDM Pendidikan sebagai bagian SIM Organisasi.
5.

KEGIATAN MSDM PENDIDIKAN
MSDM harus melakukan berbagai kegiatan, meskipun ada di antaranya yang tidak

dilaksanakan secara intensif. Totalitas Kegiatan MSDM Pendidikan mencakup : Analisis
Pekerjaan, Perencanaan SDM, Rekrutmen dan Seleksi SDM, Orientasi dan Pengangkatan,
Pelatihan, Pengembangan Karir, Konpensasi (Upah dan Insentif), dan Evaluasi Kinerja.

BAB III
PENUTUP
12
A. KESIMPULAN
Pendidikan merupakan salah satu sektor terpenting dalam pembangunan Pendidikan
dan Perspektif nasional. Hal ini mengingat pendidikan menyiapkan sumber daya manusia
yang berkualitas yang menjadi faktor input dominan dalam pembangunan tersebut. Oleh
karena itu, untuk mengoptimalkan pembangunan nasional, pendidikan seharusnya
mendapat prioritas, karena melalui upaya ini dapat dihimpun stok modal manusia dan
stok modal sosial yang memadai secara kualitas untuk melaksanakan pembangunan.
Tanpa tersedianya stok modal manusia dan stok modal sosial yang memadai, terutama
secara kualitas, keberhasilan pembangunan patut dipertanyakan.

B. SARAN
Pengembangan sumberdaya manusia perlu ditingkatkan, dengan acara melalui
pendidikan dan pelatihan guna untuk mempertahankan kualitas kinerja pegawai di masa
sekarang dan yang akan datang.

13

More Related Content

What's hot

Manajemen sumber daya manusia strategik
Manajemen sumber daya manusia strategikManajemen sumber daya manusia strategik
Manajemen sumber daya manusia strategik
Ulan SaProperti
 
Contoh critical review jurnal asing
Contoh critical review jurnal asingContoh critical review jurnal asing
Contoh critical review jurnal asing
Eka Wahyuliana
 
Teori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis Komparatif
Teori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis KomparatifTeori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis Komparatif
Teori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis Komparatif
Dadang Solihin
 
Konsep dasar manajemen SDM
Konsep dasar manajemen SDMKonsep dasar manajemen SDM
Konsep dasar manajemen SDM
Aun Falestien Faletehan
 
Materi Pertemuan Keempat Teori Organisasi (Dimensi Struktur Organisasi)
Materi Pertemuan Keempat Teori Organisasi (Dimensi Struktur Organisasi)Materi Pertemuan Keempat Teori Organisasi (Dimensi Struktur Organisasi)
Materi Pertemuan Keempat Teori Organisasi (Dimensi Struktur Organisasi)
sudarsono mr
 
Orientasi dan Penempatan
Orientasi dan PenempatanOrientasi dan Penempatan
Orientasi dan Penempatan
Widia Ratnasari Samosir
 
Masalah sdm dalam perusahaan
Masalah sdm dalam perusahaanMasalah sdm dalam perusahaan
Masalah sdm dalam perusahaanregirolan
 
Perencanaan SDM
Perencanaan SDMPerencanaan SDM
Perencanaan SDM
iceu novida adinata
 
Pengembangan SDM
Pengembangan SDMPengembangan SDM
Pengembangan SDM
Sably Az
 
TANTANGAN DAN PELUANG SDM MILENIAL DALAM MENGHADAPI REVOLUSI INDUSTRI 4.0
TANTANGAN DAN PELUANG SDM MILENIAL DALAM MENGHADAPI REVOLUSI INDUSTRI 4.0TANTANGAN DAN PELUANG SDM MILENIAL DALAM MENGHADAPI REVOLUSI INDUSTRI 4.0
TANTANGAN DAN PELUANG SDM MILENIAL DALAM MENGHADAPI REVOLUSI INDUSTRI 4.0
Muhyidin Abdillah
 
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p knPertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
natal kristiono
 
Kuliah 12 budaya organisasi
Kuliah 12 budaya organisasiKuliah 12 budaya organisasi
Kuliah 12 budaya organisasi
Mukhrizal Effendi
 
Teori manajemen klasik
Teori manajemen klasikTeori manajemen klasik
Teori manajemen klasik
Uni Azza Aunillah
 
Studi kasus msdm
Studi kasus msdmStudi kasus msdm
Studi kasus msdm
Nabilameidina
 
Teori Pengembangan Organisasi
Teori Pengembangan OrganisasiTeori Pengembangan Organisasi
Teori Pengembangan Organisasi
Siti Sahati
 
Instrumen evaluasi kinerja
Instrumen evaluasi kinerjaInstrumen evaluasi kinerja
Instrumen evaluasi kinerja
Arief Anzarullah
 
ppt MSDM
ppt MSDMppt MSDM
ppt MSDM
haikalidham
 

What's hot (20)

Manajemen sumber daya manusia strategik
Manajemen sumber daya manusia strategikManajemen sumber daya manusia strategik
Manajemen sumber daya manusia strategik
 
Perencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusiaPerencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusia
 
Contoh critical review jurnal asing
Contoh critical review jurnal asingContoh critical review jurnal asing
Contoh critical review jurnal asing
 
Teori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis Komparatif
Teori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis KomparatifTeori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis Komparatif
Teori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis Komparatif
 
Konsep dasar manajemen SDM
Konsep dasar manajemen SDMKonsep dasar manajemen SDM
Konsep dasar manajemen SDM
 
Materi Pertemuan Keempat Teori Organisasi (Dimensi Struktur Organisasi)
Materi Pertemuan Keempat Teori Organisasi (Dimensi Struktur Organisasi)Materi Pertemuan Keempat Teori Organisasi (Dimensi Struktur Organisasi)
Materi Pertemuan Keempat Teori Organisasi (Dimensi Struktur Organisasi)
 
Orientasi dan Penempatan
Orientasi dan PenempatanOrientasi dan Penempatan
Orientasi dan Penempatan
 
Sejarah perkembangan ilmu manajemen
Sejarah perkembangan ilmu manajemenSejarah perkembangan ilmu manajemen
Sejarah perkembangan ilmu manajemen
 
Masalah sdm dalam perusahaan
Masalah sdm dalam perusahaanMasalah sdm dalam perusahaan
Masalah sdm dalam perusahaan
 
Perencanaan SDM
Perencanaan SDMPerencanaan SDM
Perencanaan SDM
 
Pengembangan SDM
Pengembangan SDMPengembangan SDM
Pengembangan SDM
 
TANTANGAN DAN PELUANG SDM MILENIAL DALAM MENGHADAPI REVOLUSI INDUSTRI 4.0
TANTANGAN DAN PELUANG SDM MILENIAL DALAM MENGHADAPI REVOLUSI INDUSTRI 4.0TANTANGAN DAN PELUANG SDM MILENIAL DALAM MENGHADAPI REVOLUSI INDUSTRI 4.0
TANTANGAN DAN PELUANG SDM MILENIAL DALAM MENGHADAPI REVOLUSI INDUSTRI 4.0
 
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p knPertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
 
Kuliah 12 budaya organisasi
Kuliah 12 budaya organisasiKuliah 12 budaya organisasi
Kuliah 12 budaya organisasi
 
Teori manajemen klasik
Teori manajemen klasikTeori manajemen klasik
Teori manajemen klasik
 
Ppt - Perencanaan Sumber Daya Manusia
Ppt - Perencanaan Sumber Daya ManusiaPpt - Perencanaan Sumber Daya Manusia
Ppt - Perencanaan Sumber Daya Manusia
 
Studi kasus msdm
Studi kasus msdmStudi kasus msdm
Studi kasus msdm
 
Teori Pengembangan Organisasi
Teori Pengembangan OrganisasiTeori Pengembangan Organisasi
Teori Pengembangan Organisasi
 
Instrumen evaluasi kinerja
Instrumen evaluasi kinerjaInstrumen evaluasi kinerja
Instrumen evaluasi kinerja
 
ppt MSDM
ppt MSDMppt MSDM
ppt MSDM
 

Viewers also liked

Peranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanian
Peranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanianPeranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanian
Peranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanian
Joel mabes
 
Paradigma Pembangunan SDM
Paradigma Pembangunan SDM Paradigma Pembangunan SDM
Paradigma Pembangunan SDM
Dadang Solihin
 
sumberdaya dalam pertanian dan karakteristik ekonomi pertanian di indonesia (...
sumberdaya dalam pertanian dan karakteristik ekonomi pertanian di indonesia (...sumberdaya dalam pertanian dan karakteristik ekonomi pertanian di indonesia (...
sumberdaya dalam pertanian dan karakteristik ekonomi pertanian di indonesia (...
aulia rachmawati
 
PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM MEMBANGUN PEREKONOMIAN BANGSA DAN PERAN SUMBER D...
PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM MEMBANGUN PEREKONOMIAN BANGSA DAN PERAN SUMBER D...PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM MEMBANGUN PEREKONOMIAN BANGSA DAN PERAN SUMBER D...
PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM MEMBANGUN PEREKONOMIAN BANGSA DAN PERAN SUMBER D...
Miftakhul Jannah
 
BMP EKMA4366 Pengembangan SDM
BMP EKMA4366 Pengembangan SDMBMP EKMA4366 Pengembangan SDM
BMP EKMA4366 Pengembangan SDM
Mang Engkus
 
Human Resource Development (Pengembangan Sumber Daya Manusia)
Human Resource Development (Pengembangan Sumber Daya Manusia)Human Resource Development (Pengembangan Sumber Daya Manusia)
Human Resource Development (Pengembangan Sumber Daya Manusia)
Raja Matridi Aeksalo
 
Strategi perencanaan sumber daya manusia yang efektif
Strategi perencanaan sumber daya manusia yang efektifStrategi perencanaan sumber daya manusia yang efektif
Strategi perencanaan sumber daya manusia yang efektif
tandurpaica
 
Peran Pendidikan di Indonesia
Peran Pendidikan di IndonesiaPeran Pendidikan di Indonesia
Peran Pendidikan di Indonesia
Dwi Sulisworo
 
Pengembangan sdm
Pengembangan sdmPengembangan sdm
Pengembangan sdmBoim Ali
 
Tugas globalisasi msdm fix
Tugas globalisasi msdm fixTugas globalisasi msdm fix
Tugas globalisasi msdm fix
sarijuli
 
MAKALAH TEORI ORGANISAI
MAKALAH TEORI ORGANISAIMAKALAH TEORI ORGANISAI
MAKALAH TEORI ORGANISAI
Auliya Maharaeni
 
Manajemen Pembangunan (Welfare state target vs corruption phenomenon)
Manajemen Pembangunan (Welfare state target vs corruption phenomenon)Manajemen Pembangunan (Welfare state target vs corruption phenomenon)
Manajemen Pembangunan (Welfare state target vs corruption phenomenon)
Raja Matridi Aeksalo
 
Peranan pertanian 1
Peranan pertanian 1Peranan pertanian 1
Peranan pertanian 1
Yusuf Abidin
 
sumber daya ilmu pertanian
sumber daya ilmu pertaniansumber daya ilmu pertanian
sumber daya ilmu pertanian
Sapar AmaEnbo
 
Pengembangan tni ad
Pengembangan tni adPengembangan tni ad
Pengembangan tni ad
ekowingsinaga022
 
Ilmu Pengetahuan Sosial - Sumber Daya Manusia
Ilmu Pengetahuan Sosial - Sumber Daya ManusiaIlmu Pengetahuan Sosial - Sumber Daya Manusia
Ilmu Pengetahuan Sosial - Sumber Daya Manusia
rahmitaokt
 
Paradigma pembangunan perekonomian indonesia
Paradigma pembangunan perekonomian indonesiaParadigma pembangunan perekonomian indonesia
Paradigma pembangunan perekonomian indonesia
hasril ariel
 
5. sumberdaya-dalam-pertanian
5. sumberdaya-dalam-pertanian5. sumberdaya-dalam-pertanian
5. sumberdaya-dalam-pertanian
Muhammad Sabrin
 
Presentation8 peranan sektor pertanian
Presentation8 peranan sektor pertanianPresentation8 peranan sektor pertanian
Presentation8 peranan sektor pertanian
iswah yuni
 

Viewers also liked (20)

Peranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanian
Peranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanianPeranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanian
Peranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanian
 
Paradigma Pembangunan SDM
Paradigma Pembangunan SDM Paradigma Pembangunan SDM
Paradigma Pembangunan SDM
 
sumberdaya dalam pertanian dan karakteristik ekonomi pertanian di indonesia (...
sumberdaya dalam pertanian dan karakteristik ekonomi pertanian di indonesia (...sumberdaya dalam pertanian dan karakteristik ekonomi pertanian di indonesia (...
sumberdaya dalam pertanian dan karakteristik ekonomi pertanian di indonesia (...
 
PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM MEMBANGUN PEREKONOMIAN BANGSA DAN PERAN SUMBER D...
PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM MEMBANGUN PEREKONOMIAN BANGSA DAN PERAN SUMBER D...PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM MEMBANGUN PEREKONOMIAN BANGSA DAN PERAN SUMBER D...
PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM MEMBANGUN PEREKONOMIAN BANGSA DAN PERAN SUMBER D...
 
BMP EKMA4366 Pengembangan SDM
BMP EKMA4366 Pengembangan SDMBMP EKMA4366 Pengembangan SDM
BMP EKMA4366 Pengembangan SDM
 
Makalah sumber daya manusia
Makalah sumber daya manusiaMakalah sumber daya manusia
Makalah sumber daya manusia
 
Human Resource Development (Pengembangan Sumber Daya Manusia)
Human Resource Development (Pengembangan Sumber Daya Manusia)Human Resource Development (Pengembangan Sumber Daya Manusia)
Human Resource Development (Pengembangan Sumber Daya Manusia)
 
Strategi perencanaan sumber daya manusia yang efektif
Strategi perencanaan sumber daya manusia yang efektifStrategi perencanaan sumber daya manusia yang efektif
Strategi perencanaan sumber daya manusia yang efektif
 
Peran Pendidikan di Indonesia
Peran Pendidikan di IndonesiaPeran Pendidikan di Indonesia
Peran Pendidikan di Indonesia
 
Pengembangan sdm
Pengembangan sdmPengembangan sdm
Pengembangan sdm
 
Tugas globalisasi msdm fix
Tugas globalisasi msdm fixTugas globalisasi msdm fix
Tugas globalisasi msdm fix
 
MAKALAH TEORI ORGANISAI
MAKALAH TEORI ORGANISAIMAKALAH TEORI ORGANISAI
MAKALAH TEORI ORGANISAI
 
Manajemen Pembangunan (Welfare state target vs corruption phenomenon)
Manajemen Pembangunan (Welfare state target vs corruption phenomenon)Manajemen Pembangunan (Welfare state target vs corruption phenomenon)
Manajemen Pembangunan (Welfare state target vs corruption phenomenon)
 
Peranan pertanian 1
Peranan pertanian 1Peranan pertanian 1
Peranan pertanian 1
 
sumber daya ilmu pertanian
sumber daya ilmu pertaniansumber daya ilmu pertanian
sumber daya ilmu pertanian
 
Pengembangan tni ad
Pengembangan tni adPengembangan tni ad
Pengembangan tni ad
 
Ilmu Pengetahuan Sosial - Sumber Daya Manusia
Ilmu Pengetahuan Sosial - Sumber Daya ManusiaIlmu Pengetahuan Sosial - Sumber Daya Manusia
Ilmu Pengetahuan Sosial - Sumber Daya Manusia
 
Paradigma pembangunan perekonomian indonesia
Paradigma pembangunan perekonomian indonesiaParadigma pembangunan perekonomian indonesia
Paradigma pembangunan perekonomian indonesia
 
5. sumberdaya-dalam-pertanian
5. sumberdaya-dalam-pertanian5. sumberdaya-dalam-pertanian
5. sumberdaya-dalam-pertanian
 
Presentation8 peranan sektor pertanian
Presentation8 peranan sektor pertanianPresentation8 peranan sektor pertanian
Presentation8 peranan sektor pertanian
 

Similar to 92642771 makalah-pengembangan-sdm

Pengembangan sumber daya manusia pendidikan berbasis kinerja
Pengembangan sumber daya manusia pendidikan berbasis kinerjaPengembangan sumber daya manusia pendidikan berbasis kinerja
Pengembangan sumber daya manusia pendidikan berbasis kinerja
Lovita Ivan Hidayatullah S. Pd.I
 
Ruang lingkup dan pentingnya eko sdm
Ruang lingkup dan pentingnya eko sdmRuang lingkup dan pentingnya eko sdm
Ruang lingkup dan pentingnya eko sdmYuca Siahaan
 
Makalah Upaya Peningkatan Kualitas SDM di Indonesia
Makalah Upaya Peningkatan Kualitas SDM di IndonesiaMakalah Upaya Peningkatan Kualitas SDM di Indonesia
Makalah Upaya Peningkatan Kualitas SDM di Indonesia
Vina Widya Putri
 
Ya Allah
Ya AllahYa Allah
Ya Allahsumesek
 
Tugas pengganti kuliah pengelolaan sumber daya manusia
Tugas pengganti kuliah pengelolaan sumber daya manusiaTugas pengganti kuliah pengelolaan sumber daya manusia
Tugas pengganti kuliah pengelolaan sumber daya manusia
DeniKurochiki EpHh
 
Jurnal muhammad deni
Jurnal muhammad deniJurnal muhammad deni
Jurnal muhammad deni
Muhammad_Deni
 
Pengaruh pendidikan dan pelatihan, motivasi, serta budaya organisasi terhadap...
Pengaruh pendidikan dan pelatihan, motivasi, serta budaya organisasi terhadap...Pengaruh pendidikan dan pelatihan, motivasi, serta budaya organisasi terhadap...
Pengaruh pendidikan dan pelatihan, motivasi, serta budaya organisasi terhadap...
Aries Veronica
 
134-Article Text-771-1-10-20130204.pdf
134-Article Text-771-1-10-20130204.pdf134-Article Text-771-1-10-20130204.pdf
134-Article Text-771-1-10-20130204.pdf
HendraPrastyawan1
 
Mini Riset: Pembelajaran Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Manajemen Pendidikan
Mini Riset: Pembelajaran Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Manajemen PendidikanMini Riset: Pembelajaran Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Manajemen Pendidikan
Mini Riset: Pembelajaran Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Manajemen Pendidikan
Hariyatunnisa Ahmad
 
5, be & gg, petra vitara wimar. hapzi ali, ethics and business human re...
5, be & gg, petra vitara wimar. hapzi ali, ethics and business   human re...5, be & gg, petra vitara wimar. hapzi ali, ethics and business   human re...
5, be & gg, petra vitara wimar. hapzi ali, ethics and business human re...
petraaja
 
Pendidikan dan Pembangunan
Pendidikan dan PembangunanPendidikan dan Pembangunan
Pendidikan dan Pembangunan
Hariyatunnisa Ahmad
 
Ppsdm makalah tip
Ppsdm makalah tipPpsdm makalah tip
Ppsdm makalah tip
nurmilaardianti
 
390245690-Contoh-Kasus-Perilaku-Organisasi.docx
390245690-Contoh-Kasus-Perilaku-Organisasi.docx390245690-Contoh-Kasus-Perilaku-Organisasi.docx
390245690-Contoh-Kasus-Perilaku-Organisasi.docx
GopinSembiring
 
MAKALAH PENGEMBANGAN SDM PADA SEKTOR PUBLIK.doc
MAKALAH PENGEMBANGAN SDM PADA SEKTOR PUBLIK.docMAKALAH PENGEMBANGAN SDM PADA SEKTOR PUBLIK.doc
MAKALAH PENGEMBANGAN SDM PADA SEKTOR PUBLIK.doc
syakurabdul2
 
Cendikia : Jurnal Pendidikan - 2024, Vol. 2, No.1 215-227 - Akhmad Karim A.
Cendikia : Jurnal Pendidikan - 2024, Vol. 2, No.1 215-227 - Akhmad Karim A.Cendikia : Jurnal Pendidikan - 2024, Vol. 2, No.1 215-227 - Akhmad Karim A.
Cendikia : Jurnal Pendidikan - 2024, Vol. 2, No.1 215-227 - Akhmad Karim A.
ssuser37b434
 
Pengembangan dan pemberdayaan sdm pendidikan
Pengembangan dan pemberdayaan sdm pendidikanPengembangan dan pemberdayaan sdm pendidikan
Pengembangan dan pemberdayaan sdm pendidikan
AhmadIlham21
 
Otonomi vol13no1jan2013-02. r. erman soejaya
Otonomi vol13no1jan2013-02. r. erman soejayaOtonomi vol13no1jan2013-02. r. erman soejaya
Otonomi vol13no1jan2013-02. r. erman soejaya
AGUS SETIYONO
 
Pendidikan sebagai pemangkin pembangunan kecermelangan insan dan negara
Pendidikan sebagai pemangkin pembangunan kecermelangan insan dan negaraPendidikan sebagai pemangkin pembangunan kecermelangan insan dan negara
Pendidikan sebagai pemangkin pembangunan kecermelangan insan dan negaraLinda Zain
 
[148] Pipin Tresna P - UPI_optimalisasi.pdf
[148] Pipin Tresna P - UPI_optimalisasi.pdf[148] Pipin Tresna P - UPI_optimalisasi.pdf
[148] Pipin Tresna P - UPI_optimalisasi.pdf
Hartoyo Mp
 
Peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolah
Peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolahPeran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolah
Peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolah
Puspawijaya Putra
 

Similar to 92642771 makalah-pengembangan-sdm (20)

Pengembangan sumber daya manusia pendidikan berbasis kinerja
Pengembangan sumber daya manusia pendidikan berbasis kinerjaPengembangan sumber daya manusia pendidikan berbasis kinerja
Pengembangan sumber daya manusia pendidikan berbasis kinerja
 
Ruang lingkup dan pentingnya eko sdm
Ruang lingkup dan pentingnya eko sdmRuang lingkup dan pentingnya eko sdm
Ruang lingkup dan pentingnya eko sdm
 
Makalah Upaya Peningkatan Kualitas SDM di Indonesia
Makalah Upaya Peningkatan Kualitas SDM di IndonesiaMakalah Upaya Peningkatan Kualitas SDM di Indonesia
Makalah Upaya Peningkatan Kualitas SDM di Indonesia
 
Ya Allah
Ya AllahYa Allah
Ya Allah
 
Tugas pengganti kuliah pengelolaan sumber daya manusia
Tugas pengganti kuliah pengelolaan sumber daya manusiaTugas pengganti kuliah pengelolaan sumber daya manusia
Tugas pengganti kuliah pengelolaan sumber daya manusia
 
Jurnal muhammad deni
Jurnal muhammad deniJurnal muhammad deni
Jurnal muhammad deni
 
Pengaruh pendidikan dan pelatihan, motivasi, serta budaya organisasi terhadap...
Pengaruh pendidikan dan pelatihan, motivasi, serta budaya organisasi terhadap...Pengaruh pendidikan dan pelatihan, motivasi, serta budaya organisasi terhadap...
Pengaruh pendidikan dan pelatihan, motivasi, serta budaya organisasi terhadap...
 
134-Article Text-771-1-10-20130204.pdf
134-Article Text-771-1-10-20130204.pdf134-Article Text-771-1-10-20130204.pdf
134-Article Text-771-1-10-20130204.pdf
 
Mini Riset: Pembelajaran Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Manajemen Pendidikan
Mini Riset: Pembelajaran Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Manajemen PendidikanMini Riset: Pembelajaran Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Manajemen Pendidikan
Mini Riset: Pembelajaran Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Manajemen Pendidikan
 
5, be & gg, petra vitara wimar. hapzi ali, ethics and business human re...
5, be & gg, petra vitara wimar. hapzi ali, ethics and business   human re...5, be & gg, petra vitara wimar. hapzi ali, ethics and business   human re...
5, be & gg, petra vitara wimar. hapzi ali, ethics and business human re...
 
Pendidikan dan Pembangunan
Pendidikan dan PembangunanPendidikan dan Pembangunan
Pendidikan dan Pembangunan
 
Ppsdm makalah tip
Ppsdm makalah tipPpsdm makalah tip
Ppsdm makalah tip
 
390245690-Contoh-Kasus-Perilaku-Organisasi.docx
390245690-Contoh-Kasus-Perilaku-Organisasi.docx390245690-Contoh-Kasus-Perilaku-Organisasi.docx
390245690-Contoh-Kasus-Perilaku-Organisasi.docx
 
MAKALAH PENGEMBANGAN SDM PADA SEKTOR PUBLIK.doc
MAKALAH PENGEMBANGAN SDM PADA SEKTOR PUBLIK.docMAKALAH PENGEMBANGAN SDM PADA SEKTOR PUBLIK.doc
MAKALAH PENGEMBANGAN SDM PADA SEKTOR PUBLIK.doc
 
Cendikia : Jurnal Pendidikan - 2024, Vol. 2, No.1 215-227 - Akhmad Karim A.
Cendikia : Jurnal Pendidikan - 2024, Vol. 2, No.1 215-227 - Akhmad Karim A.Cendikia : Jurnal Pendidikan - 2024, Vol. 2, No.1 215-227 - Akhmad Karim A.
Cendikia : Jurnal Pendidikan - 2024, Vol. 2, No.1 215-227 - Akhmad Karim A.
 
Pengembangan dan pemberdayaan sdm pendidikan
Pengembangan dan pemberdayaan sdm pendidikanPengembangan dan pemberdayaan sdm pendidikan
Pengembangan dan pemberdayaan sdm pendidikan
 
Otonomi vol13no1jan2013-02. r. erman soejaya
Otonomi vol13no1jan2013-02. r. erman soejayaOtonomi vol13no1jan2013-02. r. erman soejaya
Otonomi vol13no1jan2013-02. r. erman soejaya
 
Pendidikan sebagai pemangkin pembangunan kecermelangan insan dan negara
Pendidikan sebagai pemangkin pembangunan kecermelangan insan dan negaraPendidikan sebagai pemangkin pembangunan kecermelangan insan dan negara
Pendidikan sebagai pemangkin pembangunan kecermelangan insan dan negara
 
[148] Pipin Tresna P - UPI_optimalisasi.pdf
[148] Pipin Tresna P - UPI_optimalisasi.pdf[148] Pipin Tresna P - UPI_optimalisasi.pdf
[148] Pipin Tresna P - UPI_optimalisasi.pdf
 
Peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolah
Peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolahPeran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolah
Peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolah
 

92642771 makalah-pengembangan-sdm

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor penting dalam pembangunan. Secara makro, faktor-faktor masukan pembangunan, seperti sumber daya alam, material dan finansial tidak akan memberi manfaat secara optimal untuk perbaikan kesejahteraan rakyat bila tidak didukung oleh memadainya ketersediaan faktor SDM, baik secara kualitas maupun kuantitas. Pengembangan SDM pada intinya diarahkan dalam rangka meningkatkan kualitasnya, yang pada gilirannya akan dapat meningkatkan produktivitas. Hasil berbagai studi menunjukkan, bahwa kualitas SDM merupakan faktor penentu produktivitas, baik secara makro maupun mikro. Sumber Daya Manusia (SDM) secara makro adalah warga negara suatu bangsa khususnya yang telah memasuki usia angkatan kerja yg memiliki potensi untuk berperilaku produktif (dengan atau tanpa pendidikan formal) yg mampu memenuhi kebutuhan hidup sendiri dan keluarganya yang berpengaruh pada tingkat kesejahteraan masyarakat di lingkungan bangsa atau negaranya. Kualitas SDM Makro sangat dipengaruhi oleh kualitas kesehatan (fisik dan psikis), kualitas pendidikan informal dan formal (yang berhubungan dengan keterampilan/keahlian kerja), kepribadian terutama moral/agama, tingkat kesejahteraan hidup dan ketersediaan lapangan kerja yang relevan. Dalam konteks mikro, Sumber Daya Manusia adalah manusia/orang yang bekerja di lingkungan sebuah organisasi yang disebut pegawai, karyawan, personil, pimpinan / manajer, pekerja, tenaga kerja, majikan buruh dll. Di lingkungan organisasi bidang 1
  • 2. pendidikan adalah semua pegawai administratif, pendidik /guru, dosen serta tenaga kependidikan lainnya. Dalam kenyataannya manusia (SDM) dengan organisasi sebagai wadah untuk mewujudkan hakikat kemanusiaan dan untuk memenuhi kebutuhan (need) manusia memiliki hubungan yang sangat / kuat. Hubungan tersebut sebagai berikut : Manusia membutuh- Organisasi membutuhkan Kan organisasi a. manusia. b. Manusia penggerak Tanpa manusia organisasi organisasi d. Manusia berorgani- Semua kebutuhan manusia sasi utk memenuhi c. tidak akan berfungsi merupakan obyek kebutuhannya organisasi Oleh karena itu SDM diperlukan oleh setiap institusi kemasyarakatan dan organisasi. Berbagai institusi kemasyarakatan, seperti institusi keluarga, institusi ekonomi, dan institusi keagamaan, SDM merupakan unsur penting dalam pembinaan dan pengembangannya. Demikian pula dalam organisasi, SDM berperan sangat penting dalam pengembangannya, terutama bila diinginkan pencapaian tujuan yang optimal. Bila tujuan akhir setiap kegiatan pembangunan, baik dalam konteks makro maupun mikro, adalah peningkatan taraf hidup, maka optimalisasi pencapaian tujuan itu adalah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia secara optimal. Berdasarkan konsep di atas, dukungan SDM yang berkualitas sangat menentukan keoptimalan keberhasilan pencapaian tujuan itu. Kualitas SDM ditentukan oleh berbagai faktor yang saling berkaitan, di antaranya kesehatan dan kemampuan. Faktor kemampuan sebagai salah satu faktor penentu kualitas SDM bisa dikembangkan di antaranya melalui pendidikan. Jadi, pendidikan merupakan suatu upaya dalam proses pengembangan SDM. 2
  • 3. B. Rumusan Masalah Berdasarkan Latar belakang tersebut di atas, berikut penulis menguraikan rumusan permasalahan sebagai berikut : 1. Apakah Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor penting dalam pembangunan? 2. Apakah hakikat manajemen SDM Pendidikan dalam dunia pendidikan ? C. Kajian Teori Menurut Ivancevich (1992),orientasi dan pelatihan merupakan suatu proses yang berusaha untuk memberikan kepada karyawan informasi,keahlian dan suatu pengetahuan tentang organisasi serta sasarannya.Orientasi mencakup langkah memulai kegiatan karyawan dalam arah yang benar,sedangkan pelatihan dirancang untuk mempertahankan atau membantu seseorang untuk secara terus menerus membuat kontribusi dalam bentuk kinerja yang baik ,ini berarti organisasi harus terus menerus memberi bekal kepada karyawannya tentang informasi dan keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan jabatannya dengan sukses. 3
  • 4. BAB II PEMBAHASAN A. Hakekat Pengembangan SDM Sumber daya manusia (SDM) ada dua macam, yaitu: 1. Derajat kualitas usaha yang ditampilkan seseorang yang terlibat dalam proses produksi untuk menghasilkan barang atau jasa, dan 2. Manusia yang memiliki kemampuan kerja untuk menghasilkan produksi, baik barang atau jasa (Simanjuntak, 1985). Perbedaan antara kedua pengertian di atas terletak pada derajat kualitas manusia itu sendiri. Pada pengertian pertama, manusia dipandang sebagai SDM bila memiliki kualitas yang sesuai dengan tuntutan atau kebutuhan usaha. Dalam konteks makro, ciri yang menandainya adalah kualitas untuk melaksanakan perubahan dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat, sedangkan dalam konteks mikro adalah kualitas untuk melakukan proses produksi, misalnya dalam suatu organisasi bisnis atau industri. Jadi, manusia menjadi SDM apabila dia terlibat dalam proses produksi dan kualitas kemampuan yang dimilikinya sesuai untuk menghasilkan produksi itu. Pada pengertian kedua, aspek kualitas tidak ditonjolkan. Karena pada dasarnya setiap individu manusia yang termasuk pada kategori angkatan kerja itu terlibat atau dapat dilibatkan dalam proses pembangunan atau proses produksi, maka dalam kondisi memiliki kemampuan apapun dia termasuk kategori SDM, apabila dia terlibat dalam proses itu. Bila belum terlibat, dia masih dikategorikan sebagai potensi. Oleh sebab ada persyaratan keterlibatan, baik pada pengertian pertama maupun pada pengertian kedua, maka pemanfaatan kemampuan dalam proses pembangunan nasional maupun dalam 4
  • 5. proses produksi merupakan indikator utama proses pengembangan SDM. Artinya, upaya apapun yang diarahkan untuk meningkatkan kompetensi, akan termasuk pada upaya pengembangan SDM apabila dikaitkan dengan pemanfaatannya dalam pembangunan atau dalam proses produksi. Pengembangan SDM merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu pendekatan bersifat terintegrasi dan holistik dalam mengubah prilaku orang-orang yang terlibat dalam suatu proses pekerjaan, dengan menggunakan serangkaian teknik dan strategi belajar yang relevan (Megginson, Joy-Mattews, dan Banfield, 1993). Konsep ini mengandung makna adanya berbagai unsur kegiatan selama terjadinya proses mengubah prilaku, yaitu adanya unsur pendidikan, adanya unsur belajar, dan perkembangan. Unsur pendidikan dimaksudkan untuk menentukan teknik dan strategi yang relevan untuk mengubah prilaku. Unsur belajar dimaksudkan untuk menggambarkan proses terjadinya interaksi antara individu dengan lingkungan, termasuk dengan pendidik. Adapun unsur perkembangan dimaksudkan sebagai proses gradual dalam perubahan dari suatu keadaan, misalnya dari keadaan tidak dimilikinya kompetensi menjadi keadaan memiliki kompetensi, yang terjadi dalam jangka waktu tertentu. B. Pengembangan SDM Melalui Pendidikan Pengembangan SDM yang membawa misi sebagaimana disebutkan di atas difokuskan pada peningkatan ketahanan dan kompetensi setiap individu yang terlibat atau akan terlibat dalam proses pembangunan. Peningkatan ketahanan dan kompetensi ini di antaranya dilaksanakan melalui pendidikan. Bila dikaitkan dengan pengembangan SDM dalam rangka meningkatkan kemampuan menyesuaikan diri, pendidikan juga merupakan upaya meningkatkan derajat kompetensi dengan tujuan agar pesertanya adaptable terhadap berbagai perubahan dan tantangan yang dihadapi. Selain itu, pendidikan yang 5
  • 6. diselenggarakan seharusnya juga memberi bekal-bekal kemampuan dan keterampilan untuk melakukan suatu jenis pekerjaan tertentu yang dibutuhkan agar dapat berpartisipasi dalam pembangunan (Boediono, 1992). Sebagaimana dijelaskan di atas, pembangunan pada dasarnya merupakan suatu proses melakukan perubahan, dalam rangka perbaikan, untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan kualitas sumber daya manusia (SDM). Kesejahteraan terkait dengan terpenuhinya kebutuhan dasar hidup rakyat, baik material maupun mental dan spiritual. Adapun kualitas SDM terkait dengan derajat kemampuan, termasuk kreatifitas, dan moralitas pelaku-pelaku pembangunan. Atas dasar ini, proses perubahan yang diupayakan melalui pembangunan seharusnya menjangkau perbaikan semua sektor secara menyeluruh dan berimbang, pada satu sisi, dan pada sisi lain merupakan upaya meningkatkan kualitas SDM. Perbaikan pemenuhan kebutuhan dasar rakyat adalah fokus dari pembangunan sektor ekonomi, dengan tujuan meningkatkan pemenuhan kebutuhan yang bersifat fisik dan material, baik kebutuhan primer, sekunder, tertier maupun kuarter. Pemenuhan kebutuhan ini seharusnya seimbang dengan pemenuhan kebutuhan mental dan spiritual. Bebas dari rasa takut, adanya rasa aman, dihargai harkat dan martabatnya, dilindungi kebebasan dan hak-haknya, serta tersedianya kesempatan yang sama untuk mewujudkan cita-cita dan potensi diri adalah bentuk-bentuk kebutuhan mental yang seharusnya diperbaiki kondisinya melalui pembangunan. Adapun pemenuhan kebutuhan spiritual terkait dengan kebebasan dan ketersediaan prasarana, sarana dan kesempatan untuk mempelajari, mendalami dan menjalankan ajaran agama yang dianut, sehingga komunikasi dengan Sang Pencipta dapat terpelihara. 6
  • 7. Pada sisi peningkatan kualitas SDM, pembangunan diarahkan untuk menjadikan rakyat negeri ini kreatif, menguasai serta mampu mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS), dan memiliki moralitas. Kreatifitas diperlukan untuk bisa bertahan hidup dan tidak rentan dalam menghadapi berbagai kesulitan. Dengan kreatifitas, seseorang menjadi dinamis dan bisa menemukan jalan keluar yang positif ketika menghadapi kesulitan atau masalah. Penguasaan dan kemampuan mengembangkan IPTEKS sangat dibutuhkan untuk peningkatan taraf hidup, dan agar bangsa ini bisa disandingkan dan ditandingkan dengan bangsa-bangsa lain. Ini mengingat, globalisasi dalam berbagai bidang kehidupan sudah tidak bisa dihindari dan berdampak pada terjadinya persaingan yang ketat, baik dalam kehidupan sosial, ekonomi, maupun politik. Untuk bisa memasuki pergaulan dalam kehidupan global (persandingan dengan masyarakat global) maupun untuk meraih keberhasilan dalam berbagai kesempatan yang tersedia (pertandingan dalam kehidupan global) diperlukan pengusaan dan kemampuan mengembangkan IPTEKS. Adapun moralitas sangat diperlukan agar dalam menjalani kehidupannya prilaku bangsa ini dikendalikan oleh nilai-nilai kebenaran dan keadilan yang bersifat nasional dan universal. Karena nilai-nilai ini berkait dengan batas-batas antara baik dan tidak baik, benar dan tidak benar, serta antara yang menjadi haknya dan bukan haknya, maka tingginya moralitas dapat meningkatkan keterpercayaan dan keandalan individu dan masyarakat, baik di mata bangsanya sendiri maupun dalam pergaulan global. Jadi, kualitas SDM bukan hanya ditentukan oleh kemampuan dan kreativitasnya saja tetapi juga oleh derajat moralitasnya. Selain berkaitan dengan sistem masyarakat secara umum, kualitas SDM mempunyai keterkaitan erat dengan kualitas pendidikan sekolah. Karena SDM berkualitas adalah 7
  • 8. keluaran sistem pendidikan, proses pendidikan harusnya menjadikan kreativitas, penguasaan dan kemampuan mengembangkan IPTEKS, serta moralitas sebagai acuan dasar. Unsur penguasaan dan kemampuan mengembangkan IPTEKS bisa dicapai melalui proses pembelajaran sejumlah mata ajaran secara berjenjang. Unsur kretivitas bisa dirajut dalam sebagian dari mata ajaran tertentu, misalnya matematika, IPA dan IPS, namun dengan penerapan model pembelajaran yang kondusif, seperti keterampilan proses (melalui penemuan). Adapun unsur moralitas dibangun melalui proses yang kompleks, yang mengutamakan pada pembentukan sikap yang berkait dengan norma dan nilai-nilai. Unsur ini bisa juga dirajut melalui isi berbagai mata ajaran, tidak mesti menjadi suatu mata ajaran tersendiri dalam kurikulum. (Fogarty, 1991). C. Peranan Pendidikan Dalam Meningkatkan Sumber Daya Manusia Persoalan ketenagakerjaan selalu mendapat perhatian yang serius dari berbagai kalangan, baik pemerintah, swasta maupun dari masyarakat. Kompleksitas permasalahan ketenagakerjaan ini dapat dipandang sebagai suatu upaya masing-masing individu untuk memperoleh dan mempertahankan hak-hak kehidupan yang melekat pada manusia agar memenuhi kebutuhan demi kelangsungan hidup. Tujuan pembangunan nasional, yaitu terwujudnya masyarakat Indonesia yang damai, demokratis, berkeadilan dan berdaya saing maju dan sejahtera dalam wadah negara kesatuan republik indonesia yang didukung oleh manusia yang sehat, mandiri dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa. Dari tujuan tersebut tercermin bahwa sebagai titik sentral pembangunan adalah pemberdayaan sumber daya manusia termasuk tenaga kerja, baik sebagai sasaran pembangunan maupun sebagai pelaku pembangunan. Dengan demikian, pembangunan ketenagakerjaan merupakan salah satu aspek pendukung keberhasilan pembangunan 8
  • 9. nasional. Di sisi lain, terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan pembangunan nasional tersebut, khususnya dibidang dibidang ketenagakerjaan, sehingga diperlukan kebijakan dan upaya dalam mengatasinya. Sehubungan hal tersebut di atas pengembangan SDM di Indonesia dilakukan melalui tiga jalur utama, yaitu pendidikan, pelatihan dan pengembangan karir di tempat kerja. Jalur pendidikan merupakan tulang punggung pengembangan SDM yang dimulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Sementara itu, jalur pelatihan dan pengembangan karir di tempat kerja merupakan jalur suplemen dan komplemen terhadap pendidikan. Arah pembangunan SDM di indonesia ditujukan pada pengembangan kualitas SDM secara komprehensif meliputi aspek kepribadian dan sikap mental, penguasaan ilmu dan teknologi, serta profesionalisme dan kompetensi yang ke semuanya dijiwai oleh nilai-nilai religius sesuai dengan agamanya. Dengan kata lain, pengembangan SDM di Indonesia meliputi pengembangan kecerdasan akal (IQ), kecerdasan sosial (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ). Dalam rangka pengembangan SDM di indonesia, banyak tantangan yang harus dihadapi. Tantangan pertama adalah jumlah penduduk yang besar, yaitu sekitar 216 juta jiwa. Tantangan kedua adalah luasnya wilayah indonesia yang terdiri dari 17.000 pulau dengan penyebaran penduduk yang tidak merata. Tantangan ketiga adalah mobilitas penduduk yang arus besarnya justru lebih banyak ke pulau Jawa dan ke kota-kota besar. Berbagai tantangan seperti itu, memerlukan konsep, strategi dan kebijakan yang tepat agar pengembangan SDM di Indonesia dapat mencapai sasaran yang tepat secara efektif dan efisien. Hal ini penting dilakukan karena peningkatan kualitas SDM Indonesia tidak hanya untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing di dalam maupun diluar negeri, 9
  • 10. tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan dan pemerataan penghasilan bagi masyarakat. D. Pengertian dan strategi Manajemen SDM Pendidikan Pengertian Manajemen SDM Pendidikan : 1. Manajemen SDM Pendidikan adalah proses memberdayakan personal, khususnya pendidik dan tenaga kependidikan untuk mencapai tujuan lembaga pendidikan formal secara efektif dan efisien. 2. Manajemen SDM Pendidikan adalah proses perencanan, pengorganisasian dan pengendalian personal pendidikan sebagai sumber daya manusia untuk mencapai tujuan lembaga pendidkan formal. 3. Manajemen SDM Pendidikan adalah kegiatan memberdayakan personil di lingkungan organisasi bidang pendidikan secara manusiawi, agar memberikan kontribusi secara optimal dan dengan memperoleh kepuasan kerja. 4. Manajemen SDM Pendidikan adalah proses mendayagunakan sumber daya manusia bidang pendidikan secara manusiawi dalam arti diperlakukan sebagai subyek dan dipenuhi hak asasinya agar mampu memfokuskan kinerjanya pada tujuan lembaga pendidikan formal. Manajemen SDM Pendidikan seperti tersebut di atas, memerlukan Strategi Manajemen SDM yang harus diimplementasikan secara efektif dan efisien agar mampu mencapai tujuan pendidikan secara optimal. 1. FILSAFAT MSDM PENDIDIKAN 10
  • 11. SDM Pendidikan harus dikelola dan diberdayakan berdasarkan nilai-nilai sebagai berikut : a) Nilai-nilai Demokratis yg menghargai dan menghormati setiap personil pendidikan yang memiliki hak dan kewajiban yang sama sebagai individu. b) Nilai-nilai Kemanusiaan yang melindungi hak-hak asasi setiap personil pendidikan secara manusiawi yang harus diperlakukan sebagai subyek. 2. KEBIJAKSANAAN MSDM PENDIDIKAN SDM Pendidikan harus diperlakukan dengan kebijaksanaan sebagai berikut : a) Tidak Deskriminatif atau tanpa membedakan personil pendidikan berdasarkan suku, ras, agama, golongan, warna kulit dalam rekrutmen dan seleksi, penempatan, pelatihan, promosi, kompensasi dll. b) Memberi peluang yang sama pada personil pendidikan untuk bersaing dalam berprestasi dan mendapatkan reward berdasarkan prestasi kerjanya. 3. PROGRAM MSDM PENDIDIKAN Program-program MSDM Pendidikan dirancang dan dilaksanakan untuk : a) Membantu personil pendidikan untuk meningkatkan kemampuan kerja (kinerja) guna meningkatkan kontribusi masing-masing dlm rangka mencapai tujuan pendidikan. b) Menjamin dan mengusahakan perlakuan yang adil dan manusiawi pada personil pendidikan khususnya dalam bidang kesejahteraan. 4. PROSES MSDM PENDIDIKAN Semua pimpinan organisasi dan unit kerja pendidikan memiliki tanggung jawab melaksanakan proses MSDM sbb: 11
  • 12. a) Melakukan kerjasama dan koordinasi antara unit personalia dengan semua unit di lingkungan organisasi masing-masing pada organisasi pengelola dan pelaksana pendidikan formal b) Menjalankan fungsi pembinaan, pengembangan dan pengendalian SDM di unit kerja masing-masing meliputi : 1) Menciptakan dan mengembangkan hubungan kerja dan kerjasama (team work) antar personilnya. 2) Menumbuhkan dan mengembangkan motivasi kerja/ berprestasi dalam rangka meningkatkan produktivitas unit kerja/organisasi termasuk sekolah. 3) Menggali dan menyalurkan kreativitas, inisiatif. 4) Menggali dan menyalurkan kreativitas, inisiatif dan inovasi personil pendidikan untuk mengembangkan organisasi/unit kerja pendidikan masing-masing. 5) Menegakan, memelihara dan mengembangkan disiplin kerja dan disiplin waktu yg positif dan dinamis, termasuk melakukan manajemen konflik. 6) Menyediakan informasi/data mengenai personil unit ker ja masing-masing dalam rangka membangun SIM SDM Pendidikan sebagai bagian SIM Organisasi. 5. KEGIATAN MSDM PENDIDIKAN MSDM harus melakukan berbagai kegiatan, meskipun ada di antaranya yang tidak dilaksanakan secara intensif. Totalitas Kegiatan MSDM Pendidikan mencakup : Analisis Pekerjaan, Perencanaan SDM, Rekrutmen dan Seleksi SDM, Orientasi dan Pengangkatan, Pelatihan, Pengembangan Karir, Konpensasi (Upah dan Insentif), dan Evaluasi Kinerja. BAB III PENUTUP 12
  • 13. A. KESIMPULAN Pendidikan merupakan salah satu sektor terpenting dalam pembangunan Pendidikan dan Perspektif nasional. Hal ini mengingat pendidikan menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas yang menjadi faktor input dominan dalam pembangunan tersebut. Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan pembangunan nasional, pendidikan seharusnya mendapat prioritas, karena melalui upaya ini dapat dihimpun stok modal manusia dan stok modal sosial yang memadai secara kualitas untuk melaksanakan pembangunan. Tanpa tersedianya stok modal manusia dan stok modal sosial yang memadai, terutama secara kualitas, keberhasilan pembangunan patut dipertanyakan. B. SARAN Pengembangan sumberdaya manusia perlu ditingkatkan, dengan acara melalui pendidikan dan pelatihan guna untuk mempertahankan kualitas kinerja pegawai di masa sekarang dan yang akan datang. 13