SlideShare a Scribd company logo
Bab 5
Instrument Evaluasi Kinerja
Kelompok 4
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Arief Anzarullah
A. Salsabil Ardha
Andi Rahmat
Ilham Yasir Solihin
Jeni Jeksen
Ken Aji
M. Haris Yuliasyah
M. Riza Prayogi
Reza Fahlevi
Yudi Dafiansyah

( 01111401063)
( 01111401050)
( 01111401077)
( 01111401068)
( 01111401073)
( 01111401053)
( 01111401056)
( 01111401057)
( 01111401059)
( 01111401043)

Dosen Pembimbing : Dr. Hj. Zunaidah, S.E., M.Si.
Fakultas Ekonomi Kampus Palembang
Universitas Sriwijaya
A. PENGEMBANGAN INSTRUMEN
1.Pegawai
melaksanakan
pekerjaan/tugasnya

Evaluasi formatif

2.Kinerja pegawai
dalam upaya mencapai
tujuan organisasi

2.1 Penilai
mengobservasi dan
memanajemeni
kinerja pegawai

3.kinerja akhir
pegawai

4. Penilai mengisi
instrumen
evaluasi kinerja

Evaluasi sumatif
2.2 Standar
kinerja pegawai

Gambar
Proses Penggunaan Instrumen Evaluasi Kinerja
1. Isi Instrumen
Isi instrumen evaluasi kinerja pada prinsipnya sama dan berisi antara
lain butir-butir :
a) Nama Organisasi/perusahaan,
b) Identitas karyawan: nama karyawan, unit kerja, jabatan, pangkat,
c) Identitas penilai: nama penilai, jabatan, unit kerja,
d) Masa periode penilaian,
e) Butir-butir indikator kinerja
f) Deskriptor level kinerja,
g) Catatan penilai,
h) Tanggapan ternilai atas penilaian,
i) Tanda tangan penilai dan ternilai.
Instrumen juga sering berisi penjelasan cara mengisi instrumen, definisi
mengenai dimensi, dan indikator penilaian. Selain itu teknik penskoran juga
dijelaskan.
2. Skala Penilaian
Evaluasi kinerja merupakan proses pengukuran, yaitu mengukur kinerja
karyawan.
Pengukuran adalah penetapan angka atau kata-kata pada butir-butir, keadaan,
kejadian atau kinerja untuk menunjukkan adannya perbedaan.
Pengukuran terdiri atas empat skala, yaitu :
Skala rasio
Skala interval
Skala ordinal
Skala nominal
3. Deskriptor Level Kinerja
DLK adalah skala bobot yang melukiskan tingkatan kinerja untuk setiap
indikator kinerja karyawan. Agar evaluasi kinerja bersifat sensitif artinya
dapat membedakan kinerja karyawan yang sangat baik dan baik dengan
kinerja karyawan yang sedang, buruk, dan sangat buruk.
Setiap indikator kinerja dilengkapi dengan Deskriptor Level Kinerja
(DLK) atau Performance Level Descriptor (PLD). DLK dapat terdiri atas halhal berikut :
1) Angka, angka digunakan untuk membobot bersifat sewenang-wenang,
artinya tidak ada ukuran yang seragam. Skala angka dapat dari 10-100
atau 1-10. Misal, DLK daftar penilaian pekerjaan pegawai negri
menggunakan skala 10-100.
2) Kata sifat. DLK dapat menggunakan kata sifat, seperti sangat buruk,
buruk, sedang, baik, dan sangat baik.
3) Kombinasi angka dan kata sifat. Pemberian skala yang paling banyak
digunakan adalah antara angka dan kata sifat.
Contoh Deskriptor Level Kinerja (DLK)
Angka

Kata Sifat

100-90

Sangat Baik

89-80

Baik

79-70

Sedang

69-50

Buruk

49-40

Sangat Buruk
5. Uji Coba Instrument
•

•

•

Sebelum digunakan dalam system evaluasi kerja, instrument evaluasi
kinerja harus diuji coba untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya.
Instrument evaluasi kerja harus valid dan reliable.
Suatu instrument evaluasi kinerja disebut valid, artinya instrument tersebut
dapat mengukur kinerja karyawan yang harus diukur setelah melaksanakan
pekerjaannya.
Suatu instrument dikatakan reliable atau dapat dipercaya jika digunakan
untuk mengukur kinerja pegawai yang sama oleh penilai yang berbeda
hasilnya sama atau tidak jauh berbeda.
Dimensi dan Indikator Kinerja Untuk
Uji Coba Instrumen
DIMENSI

INDIKATOR

SKALA JAWABAN

1
1. Hasil kerja

1.1 Kuanlitas Hasil Kerja
1.2 Kualitas Hasil Kerja
1.3 Efisiensi dalam
melaksanakan tugas

2. Perilaku kerja

2.1 Disiplin Kerja
2.2 Inisiatif
2.3 Ketelitian

3. Sifat Pribadi

3.1 Kepemimpinan
3.2 Kejujuran
3.3 Kreativitas

2

3

4

5
B. MODEL EVALUASI KINERJA
Setiap organisasi mempunyai model system evaluasi kinerja yang berbeda
mengenai dimensi kinerja, indikator kinerja, standar kinerja, dan instrument yang
berbeda satu sama lain.
Model-model umum dan instrumennya yang digunakan di berbagai organisasi:
1. Model Esai adalah metode evaluasi kinerja yang penilainya merumuskan
hasil penilaiannya dalam bentuk esai. Isi esai melukiskan kekuatan dan
kelemahan indikator kinerja karyawan yang dinilai. Model ini menyediakan
peluang yang sangat baik untuk melukiskan kinerja ternilai secara terperinci.
–

–

Keunggulan evaluasi kinerja model esai memungkinkan penilai melukiskan
kinerja ternilai sangat terperinci karena bentuknya terbuka walaupun indikator
kinerjanya terstruktur.
Kelemahan evaluasi kinerja model esai adalah memerlukan waktu untuk
menyusun satu esai tentang kinerja karyawan. Penilai harus merumuskan
hasil observasi kinerja ternilai dalam bentuk esai mengenai setiap indicator
kinerja.
Contoh Instrumen Model Esai
Nama Pegawai :
Supervisor :
Social security Number Pegawai :
Departement/Posisi :
Tanggal jatuh tempo penilaian :

Tanggal Penilaian :

Butir-butir berikut telah Anda lakukan dengan baik :

Butir-butir berikut memerlukan perbaikan untuk posisi Anda di perusahaan :

Butir-butir lainnya :

Tanggapan pegawai yang dinilai :
Tanda tangan pegawai
Tanda tangan Supervisor
Tanda tangan manajer

Tanggal :
Tanggal :
Tanggal :
2. Model Critical Incident
Insiden kritikal (critical incident) adalah kejadian kritikal atau penting
yang dilakukan karyawan dalam pelaksanaan tugasnya.
Dengan berperilaku sesuai standar, para karyawan dapat mencapai
standar kinerja yang ditetapkan. Para supervisor mengobservai perilaku
dan mengevaluasi kinerja para karyawannya setiap hari.
– Keunggulan Model Critical Incident Dengan pengawasan yang dilakukan
setiap hari oleh penilai, dapat mebuat karyawan bekerja sesuai standar kinerja
yang ditetapkan dan terlindar dari kecelakaan kerja.
– Kelemahan Model Critical Incident
(1) Jika penilai tidak membuat catatan kerja harian karena malas/lupa, maka
penilaian kinerjanya tidak lengkap.
(2) Jika penilai mempunyai 10 anak buah/ lebih, maka waktunya akan habis
hanya untuk membuat catatan.
(3) Memerlukan waktu, mahal, dan mewajibkan penilai mempunyai
keterampilan verbal, analitis, objektif, akurat.
(4) Karyawan akan merasa terganggu karena merasa diawasi secara terus
menerus oleh atasanya.
Contoh Instrumen untuk Model
Evaluasi Kinerja Critical Incident
Nama pegawai : Sunoto Batubara
Nama penilai : Dr. Arief
Tanggal

Perilaku Positif Pegawai

Unit kerja : Lab Kimia Energi
Periode penilaian : 1 Jan – 30 Des 2005
Tanggal

Perilaku Negatif Pegawai

2-1-2005

Melaporkan keboccoran pipa saluran limbah
sehingga pencemaran dapat diminimalisasi.
Mengingatkan teman sekerjanya untuk
membersihkan dan menyimpan peralatan lab.
sebelum pulang

8-1-2005

Tidak menutup kembali botol
bahan kimia setelah
menuangkan isinya ke gelas
percobaan.

11-1-2005

Merencanakan proyek laboratorium dengan teliti
sebelum melakukan percobaan

18-1-2005

Makan permen di dalam
ruangan laboratorium

29-1-2005

Berupaya memperbaiki sendiri kompor listrik
sehingga anggaran dapat dihemat.

30-1-2005

Meninggalkan bahan kimia
dimeja lab, tidak
menempatkannya di rak.

4-2-2005

Menyelesaian proyek sampai pukul 20.30 dan
pada hari libur.

6-2-2005

Terlambat memberikan
laporan perkembangan proyek

5-2-2005

Membantu teman sekerjanya yang menghadapi
problem untuk menganalisis reaksi kimia.

8-2-2005

Tidak memakai peralatan
keselamatan kerja ketika
bekerja.
3. Ranking Methode
•

•

Ranking Methode, yaitu mengurutkan para pegawai dari nilai tertinggi
sampai yang paling rendah. Metode ini dimulai dengan mengobservasi dan
menilai kinerja para karyawan, kemudian me-ranking kinerja mereka. Di
Indonesia metode ini dipraktikkan oleh pegawai negeri dalam Daftar
Urutan kepangkatan.
Metode ini digunakan untuk mekanisme pembinaan dan pengembangan
karir. Jika ada jabatan yang lowong, kesempatan pengisian jabatan
diberikan kepada pegawai berdasarkan urutanya.
Contoh Ranking Methode
Nama Pegawai

Rangking

Jumlah Nilai

Arief al-fatih

1

9

Achmad Albar

2

7

Nadya

3

5

Mutiara

4

4

Ali Barkah

5

2
4. Metode Checklist
•

Evaluasi kinerja model checklist berisi daftar indikator-indikator hasil
kerja, prilaku kerja, atau sifat pribadi yang diperlukan dalam melaksanakan
pekerjaan. Dalam metode checklist, penilai mengobservasi kinerja ternilai,
kemudian memilih indikator yang melukiskan kinerja atau karakteristik
ternilai dan memberikan tanda ( atau X ).
Contoh Model Checklist dengan Bobot
Nama Pegawai
Nama Pegawai
Jabatan
Jabatan

::
::
::

Unit Kerja
Unit Kerja
Masa Penilaian
Masa Penilaian
Jabatan
Jabatan

::
::
::

Bobot
Indikator Kinerja
Cek di sini
Bobot
Indikator Kinerja
Cek di sini
7,5
Bekerja lembur jika diminta
V
7,5
Bekerja lembur jika diminta
V
5,5
Teliti dalam mengaudit
V
5,5
Teliti dalam mengaudit
V
5,0
Membantu pegawai lain jika diminta
- -- -- 5,0
Membantu pegawai lain jika diminta
4,5
Merencanakan audit sebelum dilaksanakan
V
4,5
Merencanakan audit sebelum dilaksanakan
V
4,0
Mendengarkan masukan yang diaudit
- -- -- 4,0
Mendengarkan masukan yang diaudit
- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- - - -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- - -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- 0,5
Kemampuan berbahasa inggris baik
- -- -- 0,5
Kemampuan berbahasa inggris baik
100
100

Total bobot
Total bobot

- -- -- -
5. Model Graphic Rating Scales
Ciri Graphic Scales adalah indicator kinerja karyawan dikemukakan beserta
definisi singkat. Deskripsi kinerja dikemukakan dalam bentuk skala yang
masing-masing mempunyai nilai angka.
Dalam metode ini, penilai mengobservasi indikator kinerja karyawan ternilai
dan memberi tanda centang (V) atau silang (X) pada skala.
– Keunggulan :
• Semua indikator kinerja, definisi, dan nilainya terstruktur dan
terstandarisasi.
• Nilai kinerja setiap karyawan dengan mudah dibandingkan dengan
rata-rata nilai seluruh karyawan.
• Mudah dipahami oleh penilai dan ternilai.
– Kelemahan :
• Menyamaratakan semua jenis pekerjaan.
Contoh Instumen Graphic Rating Scale
Nama Karyawan
Judul Pekerjaan
Unit kerja

: ....................
: ....................
: ....................

Indikator Kinerja

Pemilai
Periode Penilaian
Tidak
Memuaskan

Dibawah
Rata-rata

Rata-rata

Kuabtitas Kerja
Kualitas Kerja
Dapat dipercaya
Inisiatif
Adaptabilitas
Kerja sama
Pernyataan karyawan yang dinilai :
Saya Setuju
Tidak Setuju
Karyawan :

Tanggal :

Penilai:

Tanggal:

dengan pernyataan ini

: ....................
: ....................
Baik

Sangat
Baik
6. Model Forced Distribution
Model evaluasi kinerja Forced Distribution adalah sistem evaluasi kinerja
yang mengklasifikasi karyawan menjadi 5 sampai 10 kelompok kurva
normal dari yang sangat rendah sampai yang sangat tinggi.

7. Model Forced Choice Scale
Sistem evaluasi kinerja ini dikembangkan oleh Angkatan Darat Amerika
Serikat setelah Perang Dunia II. Kemudian, sistem ini diadopsi oleh
organisasi lain, misalnya perguruan tinggi.
Contoh satu butir dari Forced Choiced untuk menilai kinerja seorang
professor adalah :
– Memperoleh penilaian tinggi dari mahasiswa
– Menolak untuk berbicara dengan dekan
– Menerbitkan penelitian di jurnal ilmiah setiap tahun
– Menolak untuk menjadi anggota komisi universitas.
Lanjutan Model Forced Choice Scale
Berikut kelemahan dari sistem metode ini adalah :
• Memerlukan kemauan penilai untuk mengevaluasi ternilai karena mereka tidak
mengetahui apakah mereka telah menilai baik atau buruknya kinerja ternilai.
• Karena tidak mengetahui nilai kinerjanya, karyawan tidak mendapatkan balikan
tentang kinerjanya dalam melaksanakan tugas.
• Dan faktanya Angkatan Darat Amerika Serikat meninggalkan sistem Forced
Choice pada tahun 1950.

8. Model Behaviorally Anchor Rating Scale (BARS)
Sistem evaluasi kinerja model BARS merupakan sistem evaluasi yang menggunakan
pendekatan perilaku kerja yang digabungkan dengan sifat pribadi.
BARS terdiri dari atas suatu seri, 5-10 skala perilaku vertical untuk setiap
indikator kinerja. Anchor-anchor tersebut disusun dari yang nilainya tinggi sampai nilai
yang rendah. Anchor tersebut dapat berupa critical incident yang diperoleh melalui job
analysis. Di Indonesia, model ini digunakan dan dipakai secara meluas di lembaga
pemerintah dan perusahaan milik negara.
Contoh Instrumen BARS Perum Pengadaian
Indikator Kualitas Pekerjaan
1.

KUALITAS PEKERJAAN
Kemampuan untuk menunjukkan kualitas hasil kerja yang teliti dan rapi

Bobot
20
Rating

Hasil kerja yang ditampilkan selalu konsisten dan sempurna dengan tingkat kesalahan 0%

6

Mampu menampilkan hasil kerja yang teliti pada sebagian besar hasil kerjanya dengan
tingkat kesalahan 5%

5

Ketelitian kerja yang ditampilkan cukup baik dengan tingkat kesalahan sekitar 10%

4

Hasil kerja yang ditampilkan cukup dab sesuai standar dengan tingkat kesalahan sekitar 20%

3

Ketelitian hasil kerjanya cendrung kurang dengan tingkat kesalahan lebih dari 30%

2

Ketelitian hasil kerjanya tidak dapat diandalkan dan sering melakukan kesalahan yang tidak
perlu

1
9. Model Behavior Observation Scale (BOS)
Model system evaluasi kinerja BOS sama dengan BARS. Keduanya didasarkan
pada prilaku kerja.
Perbedaannya, dalam BOS, penilaian diminta untuk menyatakan berapa kali
prilaku tersebut muncul. Penilaian mengobservasi perilaku ternilai berdasarkan
 anchor  perilaku yang tersedia, kemudian memberikan cek pada skala deskripsi
level kinerja yang tersedia.
Contoh Instrumen Behavior Observation Scale (BOS)
Indikator Produktivitas Pemasaran
N0.

Indikator Kinerja

Hampir Tak Pernah
1

1

Menelaah produktivitas individual
dengan manager

2

Menyarankan kepada teman
sekerja cara membangun sales

3

Mengantisipasi dan
mempersiapkan perhatian
pelanggan

4

Menyelesaikan keluhan konsumen

2

Hampir Selalu
3

4

5
10. Model Behavior Expectation scale (BES)
Untuk mengukur kinerja yang diharapkan oleh organisasi, disusunlah
instrument evaluasi kinerja behavior  expectation  scale  (BES) atau  skala 
perilaku yang diharapkan yang setiap anchor-nya dimulai dengan kata
“dapat diharapkan”.
Contoh Intrumen BES
Indikator Kebiasaan Kerja
Skala
5

Indikator Kebiasaan Kerja
Dapat diharapkan datang ke tempat kerja 5 hari seminggu

4
3

Dapat diharapkan memberi tahu supervisor dalam hal absen / terlambat masuk
kerja

2
1

Dapat diharapkan tidak masuk kerja 2-3 hari per minggu
11. Management by Objectives (MBO)
Ketika pegawai melaksanakan pekerjaan untuk mencapai tujuannya,
dilakukanlah evaluasi kinerja formatif, yaitu evaluasi beberapa kali sesuai
dengan kebutuhan.
Evaluasi model MBO dapat dilaksanakan pada pekerjaan yang
keluarnya dapat diukur secara kuantitatif. Misalnya untuk mengukur
kinerja karyawan bagian produksi, kinerjanya dapat dihitung atau di unit
pelayanan pelanggan.
12. 360 Degree Performance Apprasial Model
Dalam system ini model evaluasi kinerja yang digunakan adalah
system evaluasi Esai, MBO, BARS, Checklist, dan sebagainya.
Formulir penilain yang didistribusikan kepada para penilai sering
berada di tempat berbeda seperti e-mail, untuk menditribusikan instrument
evaluasi kinerja dan mengolah hasilnya, kemudian menyampaikan hasilnya
kepada ternilai. Selanjutnya, hasil penilaian dianalisis untuk mendapatkan
nilai rata-rata yang kemudian diberikan kepada ternilai sebagai balikan.
13. Model Paired Comparison
•

•
•

System evaluasi kinerja Paired  Comparison  Model  adalah kinerja setiap
karyawan dibandingkan dengan kinerja karyawan lainnya, sepasang demi
sepasang.
System perbandingan pasangan juga dapat digunakan unutk menyusun
skema pergantian pejabat dalam birokrasi organisasi.
Sebagi contoh, system perbandingan dapat digunakan untuk menyusun
daftar urutan kepangkatan (DUK) pegawai negeri. Jika terjadi lowongan
jabatan dalam unit organisasi, pegawai dengan DUK tertinggi (pangkat dan
hasil penilain kinerjanya) secara otomatis dapat ditunjuk untuk
penggantiannya.
BAB 6
PROSES EVALUASI KINERJA
A. MENEJEMEN KINERJA
“Manajemen kinerja merupakan peruses yang bertujuan meningkatkan kinerja
individu pegawai, kinerja tim kerja, dan kemudian meningkatkan kinerja
organisasi. Proses menejemen kinerja dilakukan bersama antara manajer dan
pegawai”

B. PERENCANAAN KINERJA

•
•
•
•
•

•

Perencanaan kinerja merupakan bagian awal manajemen kinerja karyawan
sepanjang tahun. Perencanaan kinerja adalah pertemuan antara ternilai (appraisee)
dengan superiornya atau penilaian (apraisor) yang antara lain membahas:
Tugas, pekerjaan dan tanggung jawab ternilai
Kompetensi yang diperlukan ternilai
Standar kinerja ternilai
Menentukan cara pegawai akan mencapainya kinerjanya.
Proses pengukuran kinerja dan instrument yang di gunakan, serta waktu
pelaksanaan penilaian dan ternilai terus memahami tehnik pengukuran kinerja
ternilai.
Merencanakan pengembangan kompensasi ternilai
Siklus Evaluasi Kinerja

Bagaimana?
• Kompetensi
• Perilaku
• Rencana pengembangan

Tanggung Jawab
Individu Pegawai

Penilaian
• Kompensasi
• Penstafan
• Perencanaan suksesi
• Promosi
• Dipecat

MISI ORGANISASI
• Menentukan strategi
• Menentukan tujuan organisasi
• Menentukan tujuan departement/
unit kerja

PERENCANAAN
KINERJA

PELAKSANAAN
KINERJA

PENILAIAN
KINERJA

TELAAH
KINERJA

PEMBAHARUAN DAN
REKONTRAK

Apa?
• Akuntabilitas
• Tujuan
• Standar

Tanggung Jawab
Manajer

Pelatihan
• Pengembangan
• Mentoring
• Perencanaan Karir
• Pengakuan
C. PELAKSANAAN KINERJA
Pelaksanaan pekerjaan adalah proses sepanjang tahun dimana pegawai
melaksanakn tugas atau pekerjaanya dan berupaya mencapai kinerjanya
dengan menggunakan kompetensi kerjanya.
Tanggung Jawab
Karyawan
Komitmen
pencapaian tujuan.

Mempersiapkan
telaah kinerja.

Megumpulkan dan
berbagi data kinerja.

Berkomunikasi secara
terbuka dan teratur
dengan manajernya.

Meminta balikan
dan pelatihan kerja.
Tanggung Jawab
Memotivasi pegawai

Mengobservasi dan
mendokumentasi
kinerja pegawai.

Memberikan balikan
dan pelatihan

Menyediakan
pengalaman
pengembangan

Menyelesaikan dan
merevisi tujuan,
standar kinerja dan
kompensasi pekerjaan
untuk mengkondisikan
perubahan

Memperkuat prilaku yang
Efektif para karyawan dan
Kemajuan ke arah
Pencapaian tujuan yang
Telah ditetapkan
D. Penilaian Kinerja
•
•
•

Penilaian kinerja dimulai dengan mengumpulkan data kinerja para pegawai
sepanjang masa evaluasi kinerja.
Penilai mengobservasi indikator kinerja karyawan kemudian membandingkanya
dengan standar kinerja karyawan.
Penilaian kinerja dilakukan secara formatif dan sumatif.

E. Wawancara Evaluasi Kinerja
Wawancara Evaluasi Kinerja adalah pertemuan langsung antara penilai dan ternilai
untuk membahas hasil evaluasi kinerja ternilai dan menyusun rencana kinerja
ternilai untuk tahun yang akan datang.
Tujuan Wawancara Evaluasi Kinerja :
1. Memberikan balikan dan penjelasan atas nilai kinerja ternilai.
2. Memberikan kesempatan kepada ternilai untuk menjelaskan kinerjanya
3. Mengubah kinerja, prilaku kerja, dan sifat pribadi yang ada hubungannya
dengan pekerjaan ternilai yang tidak memenuhi persyaratan standar kinerjnya
4. Memberikan reward terhadap kinerja yang baik.
Lanjutan Wawancara Evaluasi Kinerja
Manfaat Wawancara Evaluasi Kinerja :
1. Mengembangkan kinerja, penilai dan ternilailah yang mengetahui problem
ditempat kerja dan merekalah yang harus menyelesaikannya.
2. Mendorong pertumbuhan dan perkembangan yang sedang terjadi dalam diri
karyawan
3. Menyediakan informasi untuk perencanaan dan pengembangan karier
karyawan
4. Menyelesaikan perbedaan konflik mengenai kinerja antara penilai dan ternilai.
2. Keterampilan Penilai
Penilai memerlukan keterampilan khusus agar dapat melaksanakan wawancara dan
evaluasi kinerja dengan baik. Keterampilan tersebut antara lain :
1. Memahami sistem evaluasi kinerja
2. Kepemimpinan
3. Keterampilan wawancara
–
Keterampilan mendengarkan
–
Keterampilan berkomunikasi
–
Kecerdasan emosional
–
Kecerdasan sosial
–
Keterampilan negosiasi
Penilai memerlukan persyaratan berikut agar dapat menciptakan situasi negosiasi
win-win solution:
a.Perasaan persamaan
b.Menghindari menyakiti hati orang lain.
3. Proses Wawancara Kinerja
Mulai

Persiapan

Kayawan
menerima?

Nilai hasil evaluasi
kinerja

Penilai dan ternilai
membahas kinerja karyawan
dan menyusun rencana
kinerja ternilai yang akan
datang

Selesai

tidak

tidak

Menyampaikan dan
membahas hasil evaluasi
kinerja dengan karyawan

Karyawan naik
banding

Banding diteliti oleh
peneliti banding
ya

Banding
diterima?

Karyawan
mendapatkan nilai
baru
Lanjutan Proses Wawancara Kinerja
•

•

•

Persiapan. Proses wawancara evakuasi kinerja perlu dipersiapkan secara
cermat. Tempat,waktu,dan agendanya. Persiapan ini diperlukan lkarena
evaluasi kinerja dapt menjadi sumber konflik antara penilai dan ternilai.
Menyampaikan hasil evaluasi kerja. Penilai memberikan penjelasan secara
lisan mengenanai nilai tersebut disertai data hasil observsi penilaian
mengenai proses pelaksaan pencapaian kinerja ternilai.
Sikap ternilai. Setelah menerima nilainya,ternilai dapat menrima atau
menolak nilai tersebut. Jika menerimnya,nilai mempuyai kekuatan tetap
setelah trnilai menandatangani instrumen evaluasi kinerja.
F. Banding
1. Pengertian
Banding dalam evaluasi kinerja adalah upaya manajerial dari ternilai yang
tidak puas terhadap nialai evaluasi kinerja yang diberikan pada penilai dan
meminta kepada atasan penilai.
2. Proses penilaian banding
Proses pemeriksaan banding ada 2 cara, yaitu proses pemeriksaan secara
langsung dan tidak langsung.
• Dalam proses pemeriksaan langsung, penilai banding memanggil penilai
dan ternilai dan melakukan dengar pendapat kedua belah pihak.
• Sedangkan pemeriksaan tidak langsung. Proses ini terjadi , misalnya dalam
DP3 pegawai negeri indonesia. ternilai yang tidak puas terhaap nilai yng
diberikan oleh atasannya akan mengajukan banding dengan mengisi
kolom banding dalam formolir DP3 .
Lanjutan Banding
3. Banding melalui pegadilan
Sistem evaluasi kinerja yang tidak mepunyai proses banding dapat
menyebabkan pegawai yang merasa dirugikan oleh penilaian atasannya,
membawa kasusnya kepengadilan perdata, ia menggugat atasanya atau
perusahaan ke pengadilan karena merasa diperlakukan tidak adil.

G.Sentra Asesmen
Sentra asesmen adalah suatu proses (bukan tempat atau unit
organisasi) dimana individu karyawan ternilai/asesi dievaluasi oleh penilai
ketika ia mengikuti suatu seri situasi yang meyerupai altar pekerjaan yang
sesungguhnya dengan menggunakan metode tertentu.
Sentra asesmen merupakan suatu prosedur yang dipakai oleh
manajemen SDM untuk mengevaluasi personel mengenai sifat-sifat,
kemampuan, dan kompetensi yang relevan dengan keefektifan dan efisiensi
organisasi.
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAANIMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
Heru Fernandez
 
Ppt perilaku organisasi
Ppt perilaku organisasiPpt perilaku organisasi
Ppt perilaku organisasi
Mushlihatun Syarifah
 
Budaya Organisasi
Budaya OrganisasiBudaya Organisasi
Budaya Organisasi
iceu novida adinata
 
Contoh Review Jurnal
Contoh Review JurnalContoh Review Jurnal
Contoh Review Jurnal
Trisnadi Wijaya
 
Peran, Fungsi, dan Tugas Manajer
Peran, Fungsi, dan Tugas ManajerPeran, Fungsi, dan Tugas Manajer
Peran, Fungsi, dan Tugas Manajer
Elita Yuliana
 
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis MahasiswaContoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Syafril Djaelani,SE, MM
 
Kepuasan kerja
Kepuasan kerjaKepuasan kerja
Kepuasan kerja
SMKN 36 JAKARTA UTARA
 
Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan KeputusanPemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Tri Widodo W. UTOMO
 
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings groupAnalisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings group
gilang dwi jatnika
 
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasioContoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
firman afriansyah
 
Persepsi dan pengambilan keputusan individu
Persepsi dan pengambilan keputusan individuPersepsi dan pengambilan keputusan individu
Persepsi dan pengambilan keputusan individu
Yesica Adicondro
 
PPT Proposal Manajemen SDM.pptx
PPT Proposal Manajemen SDM.pptxPPT Proposal Manajemen SDM.pptx
PPT Proposal Manajemen SDM.pptx
MellaWahyuni1
 
Manajemen perubahan
Manajemen perubahanManajemen perubahan
Manajemen perubahan
93220872
 
Proposal Business Plan - business
Proposal Business Plan - businessProposal Business Plan - business
Proposal Business Plan - business
CyberSpace
 
Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi...
Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi...Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi...
Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi...
Alfrianty Sauran
 
Manajemen Kinerja
Manajemen KinerjaManajemen Kinerja
Manajemen Kinerja
Aun Falestien Faletehan
 
Perencanaan pelatihan dan pengembangan
Perencanaan pelatihan dan pengembanganPerencanaan pelatihan dan pengembangan
Perencanaan pelatihan dan pengembangan
pelatihan human capital
 
PPT KEL.4 MSDM (DISIPLIN KERJA).pptx
PPT KEL.4 MSDM (DISIPLIN KERJA).pptxPPT KEL.4 MSDM (DISIPLIN KERJA).pptx
PPT KEL.4 MSDM (DISIPLIN KERJA).pptx
FebyrikaAnggie1
 
Kompensasi (MSDM)
Kompensasi (MSDM)Kompensasi (MSDM)
Kompensasi (MSDM)
Put Herma
 
Sejarah Perkembangan Manajemen Mutu
Sejarah Perkembangan Manajemen MutuSejarah Perkembangan Manajemen Mutu
Sejarah Perkembangan Manajemen Mutu
Siti Sahati
 

What's hot (20)

IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAANIMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
 
Ppt perilaku organisasi
Ppt perilaku organisasiPpt perilaku organisasi
Ppt perilaku organisasi
 
Budaya Organisasi
Budaya OrganisasiBudaya Organisasi
Budaya Organisasi
 
Contoh Review Jurnal
Contoh Review JurnalContoh Review Jurnal
Contoh Review Jurnal
 
Peran, Fungsi, dan Tugas Manajer
Peran, Fungsi, dan Tugas ManajerPeran, Fungsi, dan Tugas Manajer
Peran, Fungsi, dan Tugas Manajer
 
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis MahasiswaContoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
 
Kepuasan kerja
Kepuasan kerjaKepuasan kerja
Kepuasan kerja
 
Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan KeputusanPemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
 
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings groupAnalisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings group
 
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasioContoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
 
Persepsi dan pengambilan keputusan individu
Persepsi dan pengambilan keputusan individuPersepsi dan pengambilan keputusan individu
Persepsi dan pengambilan keputusan individu
 
PPT Proposal Manajemen SDM.pptx
PPT Proposal Manajemen SDM.pptxPPT Proposal Manajemen SDM.pptx
PPT Proposal Manajemen SDM.pptx
 
Manajemen perubahan
Manajemen perubahanManajemen perubahan
Manajemen perubahan
 
Proposal Business Plan - business
Proposal Business Plan - businessProposal Business Plan - business
Proposal Business Plan - business
 
Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi...
Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi...Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi...
Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi...
 
Manajemen Kinerja
Manajemen KinerjaManajemen Kinerja
Manajemen Kinerja
 
Perencanaan pelatihan dan pengembangan
Perencanaan pelatihan dan pengembanganPerencanaan pelatihan dan pengembangan
Perencanaan pelatihan dan pengembangan
 
PPT KEL.4 MSDM (DISIPLIN KERJA).pptx
PPT KEL.4 MSDM (DISIPLIN KERJA).pptxPPT KEL.4 MSDM (DISIPLIN KERJA).pptx
PPT KEL.4 MSDM (DISIPLIN KERJA).pptx
 
Kompensasi (MSDM)
Kompensasi (MSDM)Kompensasi (MSDM)
Kompensasi (MSDM)
 
Sejarah Perkembangan Manajemen Mutu
Sejarah Perkembangan Manajemen MutuSejarah Perkembangan Manajemen Mutu
Sejarah Perkembangan Manajemen Mutu
 

Similar to Instrumen evaluasi kinerja

Audit kinerja
Audit kinerjaAudit kinerja
Audit kinerja
Ifik Firdaus
 
Tugas 2
Tugas 2Tugas 2
Tugas 2
sutrasutra
 
Makalah ok
Makalah okMakalah ok
Makalah ok
rosita puspa
 
Uas evaluasi kinerja ayi suhandi 11141098 7 y
Uas evaluasi kinerja ayi suhandi 11141098 7 yUas evaluasi kinerja ayi suhandi 11141098 7 y
Uas evaluasi kinerja ayi suhandi 11141098 7 y
AYI SUHANDI
 
Evaluasi Pengukuran Kinerja (Performance Review) _"Training QC & QA"
Evaluasi Pengukuran Kinerja (Performance Review) _"Training QC & QA"Evaluasi Pengukuran Kinerja (Performance Review) _"Training QC & QA"
Evaluasi Pengukuran Kinerja (Performance Review) _"Training QC & QA"
Kanaidi ken
 
Logam mesin quality 5 (8)
Logam mesin quality 5 (8)Logam mesin quality 5 (8)
Logam mesin quality 5 (8)Eko Supriyadi
 
Uas evaluasi kinerja 2
Uas evaluasi kinerja  2Uas evaluasi kinerja  2
Uas evaluasi kinerja 2
ariiiss
 
Kuliah 4 apk
Kuliah 4 apkKuliah 4 apk
Kuliah 4 apk
Mhd Syahrul Ramadhan
 
Evaluation Performance Management in Employemenet
Evaluation Performance Management in EmployemenetEvaluation Performance Management in Employemenet
Evaluation Performance Management in Employemenet
harfimakarim
 
PENILAIAN KINERJA PEGAWAI
PENILAIAN KINERJA PEGAWAIPENILAIAN KINERJA PEGAWAI
PENILAIAN KINERJA PEGAWAI
Aisyah Safitri Hayati
 
Perka no 1 th 2013 ttg ppk
Perka no 1 th 2013 ttg ppkPerka no 1 th 2013 ttg ppk
Perka no 1 th 2013 ttg ppk
Ranjo Marthin's
 
Penilaian prestasi-kerja-dan-kompensasi
Penilaian prestasi-kerja-dan-kompensasiPenilaian prestasi-kerja-dan-kompensasi
Penilaian prestasi-kerja-dan-kompensasi
Yuliana Abbas
 
Penilaian kinerja
Penilaian  kinerjaPenilaian  kinerja
Penilaian kinerja
rifamonst
 
Instrumen pk guru_tugas_tambahan_-_kepala_laboratorium_-_bengkel
Instrumen pk guru_tugas_tambahan_-_kepala_laboratorium_-_bengkelInstrumen pk guru_tugas_tambahan_-_kepala_laboratorium_-_bengkel
Instrumen pk guru_tugas_tambahan_-_kepala_laboratorium_-_bengkel
Kaka Muhammad
 
Materi Refresh training ISO 9001_2015 PT. YOFI1.pptx.pdf
Materi Refresh training ISO 9001_2015 PT. YOFI1.pptx.pdfMateri Refresh training ISO 9001_2015 PT. YOFI1.pptx.pdf
Materi Refresh training ISO 9001_2015 PT. YOFI1.pptx.pdf
Agus Effendi
 
Evaluasi dan kompensasi uas
Evaluasi dan kompensasi uasEvaluasi dan kompensasi uas
Evaluasi dan kompensasi uas
seliselawati89
 
Evaluasi dan kompensasi uas
Evaluasi dan kompensasi uasEvaluasi dan kompensasi uas
Evaluasi dan kompensasi uas
asarahismi
 
Makalah uas
Makalah uasMakalah uas
Makalah uas
rizalfauzi52
 
Juknis penilaian prestasi kerja pns(SKP)
Juknis penilaian prestasi kerja pns(SKP)Juknis penilaian prestasi kerja pns(SKP)
Juknis penilaian prestasi kerja pns(SKP)
Deddy Agus Arifianto
 
Makalah uas
Makalah uasMakalah uas
Makalah uas
ANAHANAH1
 

Similar to Instrumen evaluasi kinerja (20)

Audit kinerja
Audit kinerjaAudit kinerja
Audit kinerja
 
Tugas 2
Tugas 2Tugas 2
Tugas 2
 
Makalah ok
Makalah okMakalah ok
Makalah ok
 
Uas evaluasi kinerja ayi suhandi 11141098 7 y
Uas evaluasi kinerja ayi suhandi 11141098 7 yUas evaluasi kinerja ayi suhandi 11141098 7 y
Uas evaluasi kinerja ayi suhandi 11141098 7 y
 
Evaluasi Pengukuran Kinerja (Performance Review) _"Training QC & QA"
Evaluasi Pengukuran Kinerja (Performance Review) _"Training QC & QA"Evaluasi Pengukuran Kinerja (Performance Review) _"Training QC & QA"
Evaluasi Pengukuran Kinerja (Performance Review) _"Training QC & QA"
 
Logam mesin quality 5 (8)
Logam mesin quality 5 (8)Logam mesin quality 5 (8)
Logam mesin quality 5 (8)
 
Uas evaluasi kinerja 2
Uas evaluasi kinerja  2Uas evaluasi kinerja  2
Uas evaluasi kinerja 2
 
Kuliah 4 apk
Kuliah 4 apkKuliah 4 apk
Kuliah 4 apk
 
Evaluation Performance Management in Employemenet
Evaluation Performance Management in EmployemenetEvaluation Performance Management in Employemenet
Evaluation Performance Management in Employemenet
 
PENILAIAN KINERJA PEGAWAI
PENILAIAN KINERJA PEGAWAIPENILAIAN KINERJA PEGAWAI
PENILAIAN KINERJA PEGAWAI
 
Perka no 1 th 2013 ttg ppk
Perka no 1 th 2013 ttg ppkPerka no 1 th 2013 ttg ppk
Perka no 1 th 2013 ttg ppk
 
Penilaian prestasi-kerja-dan-kompensasi
Penilaian prestasi-kerja-dan-kompensasiPenilaian prestasi-kerja-dan-kompensasi
Penilaian prestasi-kerja-dan-kompensasi
 
Penilaian kinerja
Penilaian  kinerjaPenilaian  kinerja
Penilaian kinerja
 
Instrumen pk guru_tugas_tambahan_-_kepala_laboratorium_-_bengkel
Instrumen pk guru_tugas_tambahan_-_kepala_laboratorium_-_bengkelInstrumen pk guru_tugas_tambahan_-_kepala_laboratorium_-_bengkel
Instrumen pk guru_tugas_tambahan_-_kepala_laboratorium_-_bengkel
 
Materi Refresh training ISO 9001_2015 PT. YOFI1.pptx.pdf
Materi Refresh training ISO 9001_2015 PT. YOFI1.pptx.pdfMateri Refresh training ISO 9001_2015 PT. YOFI1.pptx.pdf
Materi Refresh training ISO 9001_2015 PT. YOFI1.pptx.pdf
 
Evaluasi dan kompensasi uas
Evaluasi dan kompensasi uasEvaluasi dan kompensasi uas
Evaluasi dan kompensasi uas
 
Evaluasi dan kompensasi uas
Evaluasi dan kompensasi uasEvaluasi dan kompensasi uas
Evaluasi dan kompensasi uas
 
Makalah uas
Makalah uasMakalah uas
Makalah uas
 
Juknis penilaian prestasi kerja pns(SKP)
Juknis penilaian prestasi kerja pns(SKP)Juknis penilaian prestasi kerja pns(SKP)
Juknis penilaian prestasi kerja pns(SKP)
 
Makalah uas
Makalah uasMakalah uas
Makalah uas
 

More from Arief Anzarullah

Presentasi kerukunan antar umat beragama
Presentasi kerukunan antar umat beragamaPresentasi kerukunan antar umat beragama
Presentasi kerukunan antar umat beragama
Arief Anzarullah
 
Gerakan rotasi bumi ikd
Gerakan rotasi bumi ikdGerakan rotasi bumi ikd
Gerakan rotasi bumi ikd
Arief Anzarullah
 
Presentasi tenses group 8
Presentasi tenses group 8Presentasi tenses group 8
Presentasi tenses group 8
Arief Anzarullah
 
Analisa pengaruh neraca pembayaran. (Makalah Ekonomi Internasional)
Analisa pengaruh neraca pembayaran. (Makalah Ekonomi Internasional)Analisa pengaruh neraca pembayaran. (Makalah Ekonomi Internasional)
Analisa pengaruh neraca pembayaran. (Makalah Ekonomi Internasional)Arief Anzarullah
 
Daerah konvergensi dan dinamika ekonomi indonesia
Daerah konvergensi dan dinamika ekonomi indonesiaDaerah konvergensi dan dinamika ekonomi indonesia
Daerah konvergensi dan dinamika ekonomi indonesia
Arief Anzarullah
 
Kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
Kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunanKemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
Kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
Arief Anzarullah
 
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)Analisis neraca pembayaran indonesia (full)
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)Arief Anzarullah
 
Pengantar Ekonomi Pembagunan
Pengantar Ekonomi Pembagunan Pengantar Ekonomi Pembagunan
Pengantar Ekonomi Pembagunan Arief Anzarullah
 

More from Arief Anzarullah (15)

IKD- SDA
IKD- SDAIKD- SDA
IKD- SDA
 
Presentasi kerukunan antar umat beragama
Presentasi kerukunan antar umat beragamaPresentasi kerukunan antar umat beragama
Presentasi kerukunan antar umat beragama
 
Gerakan rotasi bumi ikd
Gerakan rotasi bumi ikdGerakan rotasi bumi ikd
Gerakan rotasi bumi ikd
 
Presentasi tenses group 8
Presentasi tenses group 8Presentasi tenses group 8
Presentasi tenses group 8
 
Persaingan Monopolistik
Persaingan MonopolistikPersaingan Monopolistik
Persaingan Monopolistik
 
Analisa pengaruh neraca pembayaran. (Makalah Ekonomi Internasional)
Analisa pengaruh neraca pembayaran. (Makalah Ekonomi Internasional)Analisa pengaruh neraca pembayaran. (Makalah Ekonomi Internasional)
Analisa pengaruh neraca pembayaran. (Makalah Ekonomi Internasional)
 
Manajemen Pemasaran
Manajemen PemasaranManajemen Pemasaran
Manajemen Pemasaran
 
Keterbelakangan
KeterbelakanganKeterbelakangan
Keterbelakangan
 
Daerah konvergensi dan dinamika ekonomi indonesia
Daerah konvergensi dan dinamika ekonomi indonesiaDaerah konvergensi dan dinamika ekonomi indonesia
Daerah konvergensi dan dinamika ekonomi indonesia
 
Kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
Kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunanKemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
Kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
 
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)Analisis neraca pembayaran indonesia (full)
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)
 
Suku bunga
Suku bungaSuku bunga
Suku bunga
 
Pengantar Ekonomi Pembagunan
Pengantar Ekonomi Pembagunan Pengantar Ekonomi Pembagunan
Pengantar Ekonomi Pembagunan
 
Resume Kompensasi SDM
Resume Kompensasi SDMResume Kompensasi SDM
Resume Kompensasi SDM
 
Persentasi jurnal sdm
Persentasi jurnal sdmPersentasi jurnal sdm
Persentasi jurnal sdm
 

Recently uploaded

UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...
unikbetslotbankmaybank
 
COMPANY PROFILE PT. WELLMAN DENYO DEVELOPMENT.pptx
COMPANY PROFILE PT. WELLMAN DENYO DEVELOPMENT.pptxCOMPANY PROFILE PT. WELLMAN DENYO DEVELOPMENT.pptx
COMPANY PROFILE PT. WELLMAN DENYO DEVELOPMENT.pptx
RezvaniDanumihardja2
 
PAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
PAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMURPAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
PAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
jhanchoek885
 
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptxMODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
FORTRESS
 
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang Terbaru 2024
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang  Terbaru 2024ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang  Terbaru 2024
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang Terbaru 2024
sayangkamuu240203
 
Pertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdf
Pertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdfPertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdf
Pertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdf
classroomastitiani
 
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025
Redis Manik
 
PENYUSUNAN POHON KINERJA ORGANISASI.pptx
PENYUSUNAN POHON KINERJA ORGANISASI.pptxPENYUSUNAN POHON KINERJA ORGANISASI.pptx
PENYUSUNAN POHON KINERJA ORGANISASI.pptx
dyanamaniz78
 
ATP & CP PPKn KELAS 5 (WEBSITEEDUKASI.COM) (1).docx
ATP & CP PPKn KELAS 5 (WEBSITEEDUKASI.COM) (1).docxATP & CP PPKn KELAS 5 (WEBSITEEDUKASI.COM) (1).docx
ATP & CP PPKn KELAS 5 (WEBSITEEDUKASI.COM) (1).docx
inekesarupy62
 
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Bisa Deposit Memakai Bank BPD DIY Ad...
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Bisa Deposit Memakai Bank BPD DIY Ad...UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Bisa Deposit Memakai Bank BPD DIY Ad...
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Bisa Deposit Memakai Bank BPD DIY Ad...
unikbetslotbankmaybank
 
materi tahun 2024 dan 2023 materi power point
materi tahun 2024 dan 2023 materi power pointmateri tahun 2024 dan 2023 materi power point
materi tahun 2024 dan 2023 materi power point
phbawaslujambi
 
sertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdf
sertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdfsertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdf
sertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdf
lilis056
 
Bagaimana Memulai Usaha dan Menjadi Pengusaha
Bagaimana Memulai Usaha dan Menjadi PengusahaBagaimana Memulai Usaha dan Menjadi Pengusaha
Bagaimana Memulai Usaha dan Menjadi Pengusaha
ssuser437b77
 
Bab 13 Pelaporan segmen dan Interim ppt.
Bab 13 Pelaporan segmen dan Interim ppt.Bab 13 Pelaporan segmen dan Interim ppt.
Bab 13 Pelaporan segmen dan Interim ppt.
12Halimatussadiah
 
COMPANY PROFILE PT. BOGOR SERVICIA INTEGRA.pdf
COMPANY PROFILE PT. BOGOR SERVICIA INTEGRA.pdfCOMPANY PROFILE PT. BOGOR SERVICIA INTEGRA.pdf
COMPANY PROFILE PT. BOGOR SERVICIA INTEGRA.pdf
MuhammadRijalulamin
 
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA (1). ppt
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA (1).       pptPASAR PERSAINGAN SEMPURNA (1).       ppt
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA (1). ppt
forlifeyouu
 
Strategi Pemasaran dalam kaitannya perilaku konsumen
Strategi Pemasaran dalam kaitannya perilaku konsumenStrategi Pemasaran dalam kaitannya perilaku konsumen
Strategi Pemasaran dalam kaitannya perilaku konsumen
mayamonfori
 

Recently uploaded (17)

UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...
 
COMPANY PROFILE PT. WELLMAN DENYO DEVELOPMENT.pptx
COMPANY PROFILE PT. WELLMAN DENYO DEVELOPMENT.pptxCOMPANY PROFILE PT. WELLMAN DENYO DEVELOPMENT.pptx
COMPANY PROFILE PT. WELLMAN DENYO DEVELOPMENT.pptx
 
PAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
PAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMURPAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
PAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
 
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptxMODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
 
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang Terbaru 2024
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang  Terbaru 2024ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang  Terbaru 2024
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang Terbaru 2024
 
Pertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdf
Pertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdfPertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdf
Pertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdf
 
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025
 
PENYUSUNAN POHON KINERJA ORGANISASI.pptx
PENYUSUNAN POHON KINERJA ORGANISASI.pptxPENYUSUNAN POHON KINERJA ORGANISASI.pptx
PENYUSUNAN POHON KINERJA ORGANISASI.pptx
 
ATP & CP PPKn KELAS 5 (WEBSITEEDUKASI.COM) (1).docx
ATP & CP PPKn KELAS 5 (WEBSITEEDUKASI.COM) (1).docxATP & CP PPKn KELAS 5 (WEBSITEEDUKASI.COM) (1).docx
ATP & CP PPKn KELAS 5 (WEBSITEEDUKASI.COM) (1).docx
 
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Bisa Deposit Memakai Bank BPD DIY Ad...
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Bisa Deposit Memakai Bank BPD DIY Ad...UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Bisa Deposit Memakai Bank BPD DIY Ad...
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Bisa Deposit Memakai Bank BPD DIY Ad...
 
materi tahun 2024 dan 2023 materi power point
materi tahun 2024 dan 2023 materi power pointmateri tahun 2024 dan 2023 materi power point
materi tahun 2024 dan 2023 materi power point
 
sertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdf
sertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdfsertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdf
sertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdf
 
Bagaimana Memulai Usaha dan Menjadi Pengusaha
Bagaimana Memulai Usaha dan Menjadi PengusahaBagaimana Memulai Usaha dan Menjadi Pengusaha
Bagaimana Memulai Usaha dan Menjadi Pengusaha
 
Bab 13 Pelaporan segmen dan Interim ppt.
Bab 13 Pelaporan segmen dan Interim ppt.Bab 13 Pelaporan segmen dan Interim ppt.
Bab 13 Pelaporan segmen dan Interim ppt.
 
COMPANY PROFILE PT. BOGOR SERVICIA INTEGRA.pdf
COMPANY PROFILE PT. BOGOR SERVICIA INTEGRA.pdfCOMPANY PROFILE PT. BOGOR SERVICIA INTEGRA.pdf
COMPANY PROFILE PT. BOGOR SERVICIA INTEGRA.pdf
 
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA (1). ppt
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA (1).       pptPASAR PERSAINGAN SEMPURNA (1).       ppt
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA (1). ppt
 
Strategi Pemasaran dalam kaitannya perilaku konsumen
Strategi Pemasaran dalam kaitannya perilaku konsumenStrategi Pemasaran dalam kaitannya perilaku konsumen
Strategi Pemasaran dalam kaitannya perilaku konsumen
 

Instrumen evaluasi kinerja

  • 2. Kelompok 4 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Arief Anzarullah A. Salsabil Ardha Andi Rahmat Ilham Yasir Solihin Jeni Jeksen Ken Aji M. Haris Yuliasyah M. Riza Prayogi Reza Fahlevi Yudi Dafiansyah ( 01111401063) ( 01111401050) ( 01111401077) ( 01111401068) ( 01111401073) ( 01111401053) ( 01111401056) ( 01111401057) ( 01111401059) ( 01111401043) Dosen Pembimbing : Dr. Hj. Zunaidah, S.E., M.Si. Fakultas Ekonomi Kampus Palembang Universitas Sriwijaya
  • 3. A. PENGEMBANGAN INSTRUMEN 1.Pegawai melaksanakan pekerjaan/tugasnya Evaluasi formatif 2.Kinerja pegawai dalam upaya mencapai tujuan organisasi 2.1 Penilai mengobservasi dan memanajemeni kinerja pegawai 3.kinerja akhir pegawai 4. Penilai mengisi instrumen evaluasi kinerja Evaluasi sumatif 2.2 Standar kinerja pegawai Gambar Proses Penggunaan Instrumen Evaluasi Kinerja
  • 4. 1. Isi Instrumen Isi instrumen evaluasi kinerja pada prinsipnya sama dan berisi antara lain butir-butir : a) Nama Organisasi/perusahaan, b) Identitas karyawan: nama karyawan, unit kerja, jabatan, pangkat, c) Identitas penilai: nama penilai, jabatan, unit kerja, d) Masa periode penilaian, e) Butir-butir indikator kinerja f) Deskriptor level kinerja, g) Catatan penilai, h) Tanggapan ternilai atas penilaian, i) Tanda tangan penilai dan ternilai. Instrumen juga sering berisi penjelasan cara mengisi instrumen, definisi mengenai dimensi, dan indikator penilaian. Selain itu teknik penskoran juga dijelaskan.
  • 5. 2. Skala Penilaian Evaluasi kinerja merupakan proses pengukuran, yaitu mengukur kinerja karyawan. Pengukuran adalah penetapan angka atau kata-kata pada butir-butir, keadaan, kejadian atau kinerja untuk menunjukkan adannya perbedaan. Pengukuran terdiri atas empat skala, yaitu : Skala rasio Skala interval Skala ordinal Skala nominal
  • 6. 3. Deskriptor Level Kinerja DLK adalah skala bobot yang melukiskan tingkatan kinerja untuk setiap indikator kinerja karyawan. Agar evaluasi kinerja bersifat sensitif artinya dapat membedakan kinerja karyawan yang sangat baik dan baik dengan kinerja karyawan yang sedang, buruk, dan sangat buruk. Setiap indikator kinerja dilengkapi dengan Deskriptor Level Kinerja (DLK) atau Performance Level Descriptor (PLD). DLK dapat terdiri atas halhal berikut : 1) Angka, angka digunakan untuk membobot bersifat sewenang-wenang, artinya tidak ada ukuran yang seragam. Skala angka dapat dari 10-100 atau 1-10. Misal, DLK daftar penilaian pekerjaan pegawai negri menggunakan skala 10-100. 2) Kata sifat. DLK dapat menggunakan kata sifat, seperti sangat buruk, buruk, sedang, baik, dan sangat baik. 3) Kombinasi angka dan kata sifat. Pemberian skala yang paling banyak digunakan adalah antara angka dan kata sifat.
  • 7. Contoh Deskriptor Level Kinerja (DLK) Angka Kata Sifat 100-90 Sangat Baik 89-80 Baik 79-70 Sedang 69-50 Buruk 49-40 Sangat Buruk
  • 8. 5. Uji Coba Instrument • • • Sebelum digunakan dalam system evaluasi kerja, instrument evaluasi kinerja harus diuji coba untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya. Instrument evaluasi kerja harus valid dan reliable. Suatu instrument evaluasi kinerja disebut valid, artinya instrument tersebut dapat mengukur kinerja karyawan yang harus diukur setelah melaksanakan pekerjaannya. Suatu instrument dikatakan reliable atau dapat dipercaya jika digunakan untuk mengukur kinerja pegawai yang sama oleh penilai yang berbeda hasilnya sama atau tidak jauh berbeda.
  • 9. Dimensi dan Indikator Kinerja Untuk Uji Coba Instrumen DIMENSI INDIKATOR SKALA JAWABAN 1 1. Hasil kerja 1.1 Kuanlitas Hasil Kerja 1.2 Kualitas Hasil Kerja 1.3 Efisiensi dalam melaksanakan tugas 2. Perilaku kerja 2.1 Disiplin Kerja 2.2 Inisiatif 2.3 Ketelitian 3. Sifat Pribadi 3.1 Kepemimpinan 3.2 Kejujuran 3.3 Kreativitas 2 3 4 5
  • 10. B. MODEL EVALUASI KINERJA Setiap organisasi mempunyai model system evaluasi kinerja yang berbeda mengenai dimensi kinerja, indikator kinerja, standar kinerja, dan instrument yang berbeda satu sama lain. Model-model umum dan instrumennya yang digunakan di berbagai organisasi: 1. Model Esai adalah metode evaluasi kinerja yang penilainya merumuskan hasil penilaiannya dalam bentuk esai. Isi esai melukiskan kekuatan dan kelemahan indikator kinerja karyawan yang dinilai. Model ini menyediakan peluang yang sangat baik untuk melukiskan kinerja ternilai secara terperinci. – – Keunggulan evaluasi kinerja model esai memungkinkan penilai melukiskan kinerja ternilai sangat terperinci karena bentuknya terbuka walaupun indikator kinerjanya terstruktur. Kelemahan evaluasi kinerja model esai adalah memerlukan waktu untuk menyusun satu esai tentang kinerja karyawan. Penilai harus merumuskan hasil observasi kinerja ternilai dalam bentuk esai mengenai setiap indicator kinerja.
  • 11. Contoh Instrumen Model Esai Nama Pegawai : Supervisor : Social security Number Pegawai : Departement/Posisi : Tanggal jatuh tempo penilaian : Tanggal Penilaian : Butir-butir berikut telah Anda lakukan dengan baik : Butir-butir berikut memerlukan perbaikan untuk posisi Anda di perusahaan : Butir-butir lainnya : Tanggapan pegawai yang dinilai : Tanda tangan pegawai Tanda tangan Supervisor Tanda tangan manajer Tanggal : Tanggal : Tanggal :
  • 12. 2. Model Critical Incident Insiden kritikal (critical incident) adalah kejadian kritikal atau penting yang dilakukan karyawan dalam pelaksanaan tugasnya. Dengan berperilaku sesuai standar, para karyawan dapat mencapai standar kinerja yang ditetapkan. Para supervisor mengobservai perilaku dan mengevaluasi kinerja para karyawannya setiap hari. – Keunggulan Model Critical Incident Dengan pengawasan yang dilakukan setiap hari oleh penilai, dapat mebuat karyawan bekerja sesuai standar kinerja yang ditetapkan dan terlindar dari kecelakaan kerja. – Kelemahan Model Critical Incident (1) Jika penilai tidak membuat catatan kerja harian karena malas/lupa, maka penilaian kinerjanya tidak lengkap. (2) Jika penilai mempunyai 10 anak buah/ lebih, maka waktunya akan habis hanya untuk membuat catatan. (3) Memerlukan waktu, mahal, dan mewajibkan penilai mempunyai keterampilan verbal, analitis, objektif, akurat. (4) Karyawan akan merasa terganggu karena merasa diawasi secara terus menerus oleh atasanya.
  • 13. Contoh Instrumen untuk Model Evaluasi Kinerja Critical Incident Nama pegawai : Sunoto Batubara Nama penilai : Dr. Arief Tanggal Perilaku Positif Pegawai Unit kerja : Lab Kimia Energi Periode penilaian : 1 Jan – 30 Des 2005 Tanggal Perilaku Negatif Pegawai 2-1-2005 Melaporkan keboccoran pipa saluran limbah sehingga pencemaran dapat diminimalisasi. Mengingatkan teman sekerjanya untuk membersihkan dan menyimpan peralatan lab. sebelum pulang 8-1-2005 Tidak menutup kembali botol bahan kimia setelah menuangkan isinya ke gelas percobaan. 11-1-2005 Merencanakan proyek laboratorium dengan teliti sebelum melakukan percobaan 18-1-2005 Makan permen di dalam ruangan laboratorium 29-1-2005 Berupaya memperbaiki sendiri kompor listrik sehingga anggaran dapat dihemat. 30-1-2005 Meninggalkan bahan kimia dimeja lab, tidak menempatkannya di rak. 4-2-2005 Menyelesaian proyek sampai pukul 20.30 dan pada hari libur. 6-2-2005 Terlambat memberikan laporan perkembangan proyek 5-2-2005 Membantu teman sekerjanya yang menghadapi problem untuk menganalisis reaksi kimia. 8-2-2005 Tidak memakai peralatan keselamatan kerja ketika bekerja.
  • 14. 3. Ranking Methode • • Ranking Methode, yaitu mengurutkan para pegawai dari nilai tertinggi sampai yang paling rendah. Metode ini dimulai dengan mengobservasi dan menilai kinerja para karyawan, kemudian me-ranking kinerja mereka. Di Indonesia metode ini dipraktikkan oleh pegawai negeri dalam Daftar Urutan kepangkatan. Metode ini digunakan untuk mekanisme pembinaan dan pengembangan karir. Jika ada jabatan yang lowong, kesempatan pengisian jabatan diberikan kepada pegawai berdasarkan urutanya. Contoh Ranking Methode Nama Pegawai Rangking Jumlah Nilai Arief al-fatih 1 9 Achmad Albar 2 7 Nadya 3 5 Mutiara 4 4 Ali Barkah 5 2
  • 15. 4. Metode Checklist • Evaluasi kinerja model checklist berisi daftar indikator-indikator hasil kerja, prilaku kerja, atau sifat pribadi yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan. Dalam metode checklist, penilai mengobservasi kinerja ternilai, kemudian memilih indikator yang melukiskan kinerja atau karakteristik ternilai dan memberikan tanda ( atau X ). Contoh Model Checklist dengan Bobot Nama Pegawai Nama Pegawai Jabatan Jabatan :: :: :: Unit Kerja Unit Kerja Masa Penilaian Masa Penilaian Jabatan Jabatan :: :: :: Bobot Indikator Kinerja Cek di sini Bobot Indikator Kinerja Cek di sini 7,5 Bekerja lembur jika diminta V 7,5 Bekerja lembur jika diminta V 5,5 Teliti dalam mengaudit V 5,5 Teliti dalam mengaudit V 5,0 Membantu pegawai lain jika diminta - -- -- 5,0 Membantu pegawai lain jika diminta 4,5 Merencanakan audit sebelum dilaksanakan V 4,5 Merencanakan audit sebelum dilaksanakan V 4,0 Mendengarkan masukan yang diaudit - -- -- 4,0 Mendengarkan masukan yang diaudit - -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- - - -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- - -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- 0,5 Kemampuan berbahasa inggris baik - -- -- 0,5 Kemampuan berbahasa inggris baik 100 100 Total bobot Total bobot - -- -- -
  • 16. 5. Model Graphic Rating Scales Ciri Graphic Scales adalah indicator kinerja karyawan dikemukakan beserta definisi singkat. Deskripsi kinerja dikemukakan dalam bentuk skala yang masing-masing mempunyai nilai angka. Dalam metode ini, penilai mengobservasi indikator kinerja karyawan ternilai dan memberi tanda centang (V) atau silang (X) pada skala. – Keunggulan : • Semua indikator kinerja, definisi, dan nilainya terstruktur dan terstandarisasi. • Nilai kinerja setiap karyawan dengan mudah dibandingkan dengan rata-rata nilai seluruh karyawan. • Mudah dipahami oleh penilai dan ternilai. – Kelemahan : • Menyamaratakan semua jenis pekerjaan.
  • 17. Contoh Instumen Graphic Rating Scale Nama Karyawan Judul Pekerjaan Unit kerja : .................... : .................... : .................... Indikator Kinerja Pemilai Periode Penilaian Tidak Memuaskan Dibawah Rata-rata Rata-rata Kuabtitas Kerja Kualitas Kerja Dapat dipercaya Inisiatif Adaptabilitas Kerja sama Pernyataan karyawan yang dinilai : Saya Setuju Tidak Setuju Karyawan : Tanggal : Penilai: Tanggal: dengan pernyataan ini : .................... : .................... Baik Sangat Baik
  • 18. 6. Model Forced Distribution Model evaluasi kinerja Forced Distribution adalah sistem evaluasi kinerja yang mengklasifikasi karyawan menjadi 5 sampai 10 kelompok kurva normal dari yang sangat rendah sampai yang sangat tinggi. 7. Model Forced Choice Scale Sistem evaluasi kinerja ini dikembangkan oleh Angkatan Darat Amerika Serikat setelah Perang Dunia II. Kemudian, sistem ini diadopsi oleh organisasi lain, misalnya perguruan tinggi. Contoh satu butir dari Forced Choiced untuk menilai kinerja seorang professor adalah : – Memperoleh penilaian tinggi dari mahasiswa – Menolak untuk berbicara dengan dekan – Menerbitkan penelitian di jurnal ilmiah setiap tahun – Menolak untuk menjadi anggota komisi universitas.
  • 19. Lanjutan Model Forced Choice Scale Berikut kelemahan dari sistem metode ini adalah : • Memerlukan kemauan penilai untuk mengevaluasi ternilai karena mereka tidak mengetahui apakah mereka telah menilai baik atau buruknya kinerja ternilai. • Karena tidak mengetahui nilai kinerjanya, karyawan tidak mendapatkan balikan tentang kinerjanya dalam melaksanakan tugas. • Dan faktanya Angkatan Darat Amerika Serikat meninggalkan sistem Forced Choice pada tahun 1950. 8. Model Behaviorally Anchor Rating Scale (BARS) Sistem evaluasi kinerja model BARS merupakan sistem evaluasi yang menggunakan pendekatan perilaku kerja yang digabungkan dengan sifat pribadi. BARS terdiri dari atas suatu seri, 5-10 skala perilaku vertical untuk setiap indikator kinerja. Anchor-anchor tersebut disusun dari yang nilainya tinggi sampai nilai yang rendah. Anchor tersebut dapat berupa critical incident yang diperoleh melalui job analysis. Di Indonesia, model ini digunakan dan dipakai secara meluas di lembaga pemerintah dan perusahaan milik negara.
  • 20. Contoh Instrumen BARS Perum Pengadaian Indikator Kualitas Pekerjaan 1. KUALITAS PEKERJAAN Kemampuan untuk menunjukkan kualitas hasil kerja yang teliti dan rapi Bobot 20 Rating Hasil kerja yang ditampilkan selalu konsisten dan sempurna dengan tingkat kesalahan 0% 6 Mampu menampilkan hasil kerja yang teliti pada sebagian besar hasil kerjanya dengan tingkat kesalahan 5% 5 Ketelitian kerja yang ditampilkan cukup baik dengan tingkat kesalahan sekitar 10% 4 Hasil kerja yang ditampilkan cukup dab sesuai standar dengan tingkat kesalahan sekitar 20% 3 Ketelitian hasil kerjanya cendrung kurang dengan tingkat kesalahan lebih dari 30% 2 Ketelitian hasil kerjanya tidak dapat diandalkan dan sering melakukan kesalahan yang tidak perlu 1
  • 21. 9. Model Behavior Observation Scale (BOS) Model system evaluasi kinerja BOS sama dengan BARS. Keduanya didasarkan pada prilaku kerja. Perbedaannya, dalam BOS, penilaian diminta untuk menyatakan berapa kali prilaku tersebut muncul. Penilaian mengobservasi perilaku ternilai berdasarkan  anchor  perilaku yang tersedia, kemudian memberikan cek pada skala deskripsi level kinerja yang tersedia. Contoh Instrumen Behavior Observation Scale (BOS) Indikator Produktivitas Pemasaran N0. Indikator Kinerja Hampir Tak Pernah 1 1 Menelaah produktivitas individual dengan manager 2 Menyarankan kepada teman sekerja cara membangun sales 3 Mengantisipasi dan mempersiapkan perhatian pelanggan 4 Menyelesaikan keluhan konsumen 2 Hampir Selalu 3 4 5
  • 22. 10. Model Behavior Expectation scale (BES) Untuk mengukur kinerja yang diharapkan oleh organisasi, disusunlah instrument evaluasi kinerja behavior  expectation  scale  (BES) atau  skala  perilaku yang diharapkan yang setiap anchor-nya dimulai dengan kata “dapat diharapkan”. Contoh Intrumen BES Indikator Kebiasaan Kerja Skala 5 Indikator Kebiasaan Kerja Dapat diharapkan datang ke tempat kerja 5 hari seminggu 4 3 Dapat diharapkan memberi tahu supervisor dalam hal absen / terlambat masuk kerja 2 1 Dapat diharapkan tidak masuk kerja 2-3 hari per minggu
  • 23. 11. Management by Objectives (MBO) Ketika pegawai melaksanakan pekerjaan untuk mencapai tujuannya, dilakukanlah evaluasi kinerja formatif, yaitu evaluasi beberapa kali sesuai dengan kebutuhan. Evaluasi model MBO dapat dilaksanakan pada pekerjaan yang keluarnya dapat diukur secara kuantitatif. Misalnya untuk mengukur kinerja karyawan bagian produksi, kinerjanya dapat dihitung atau di unit pelayanan pelanggan. 12. 360 Degree Performance Apprasial Model Dalam system ini model evaluasi kinerja yang digunakan adalah system evaluasi Esai, MBO, BARS, Checklist, dan sebagainya. Formulir penilain yang didistribusikan kepada para penilai sering berada di tempat berbeda seperti e-mail, untuk menditribusikan instrument evaluasi kinerja dan mengolah hasilnya, kemudian menyampaikan hasilnya kepada ternilai. Selanjutnya, hasil penilaian dianalisis untuk mendapatkan nilai rata-rata yang kemudian diberikan kepada ternilai sebagai balikan.
  • 24. 13. Model Paired Comparison • • • System evaluasi kinerja Paired  Comparison  Model  adalah kinerja setiap karyawan dibandingkan dengan kinerja karyawan lainnya, sepasang demi sepasang. System perbandingan pasangan juga dapat digunakan unutk menyusun skema pergantian pejabat dalam birokrasi organisasi. Sebagi contoh, system perbandingan dapat digunakan untuk menyusun daftar urutan kepangkatan (DUK) pegawai negeri. Jika terjadi lowongan jabatan dalam unit organisasi, pegawai dengan DUK tertinggi (pangkat dan hasil penilain kinerjanya) secara otomatis dapat ditunjuk untuk penggantiannya.
  • 26. A. MENEJEMEN KINERJA “Manajemen kinerja merupakan peruses yang bertujuan meningkatkan kinerja individu pegawai, kinerja tim kerja, dan kemudian meningkatkan kinerja organisasi. Proses menejemen kinerja dilakukan bersama antara manajer dan pegawai” B. PERENCANAAN KINERJA • • • • • • Perencanaan kinerja merupakan bagian awal manajemen kinerja karyawan sepanjang tahun. Perencanaan kinerja adalah pertemuan antara ternilai (appraisee) dengan superiornya atau penilaian (apraisor) yang antara lain membahas: Tugas, pekerjaan dan tanggung jawab ternilai Kompetensi yang diperlukan ternilai Standar kinerja ternilai Menentukan cara pegawai akan mencapainya kinerjanya. Proses pengukuran kinerja dan instrument yang di gunakan, serta waktu pelaksanaan penilaian dan ternilai terus memahami tehnik pengukuran kinerja ternilai. Merencanakan pengembangan kompensasi ternilai
  • 27. Siklus Evaluasi Kinerja Bagaimana? • Kompetensi • Perilaku • Rencana pengembangan Tanggung Jawab Individu Pegawai Penilaian • Kompensasi • Penstafan • Perencanaan suksesi • Promosi • Dipecat MISI ORGANISASI • Menentukan strategi • Menentukan tujuan organisasi • Menentukan tujuan departement/ unit kerja PERENCANAAN KINERJA PELAKSANAAN KINERJA PENILAIAN KINERJA TELAAH KINERJA PEMBAHARUAN DAN REKONTRAK Apa? • Akuntabilitas • Tujuan • Standar Tanggung Jawab Manajer Pelatihan • Pengembangan • Mentoring • Perencanaan Karir • Pengakuan
  • 28. C. PELAKSANAAN KINERJA Pelaksanaan pekerjaan adalah proses sepanjang tahun dimana pegawai melaksanakn tugas atau pekerjaanya dan berupaya mencapai kinerjanya dengan menggunakan kompetensi kerjanya. Tanggung Jawab Karyawan Komitmen pencapaian tujuan. Mempersiapkan telaah kinerja. Megumpulkan dan berbagi data kinerja. Berkomunikasi secara terbuka dan teratur dengan manajernya. Meminta balikan dan pelatihan kerja.
  • 29. Tanggung Jawab Memotivasi pegawai Mengobservasi dan mendokumentasi kinerja pegawai. Memberikan balikan dan pelatihan Menyediakan pengalaman pengembangan Menyelesaikan dan merevisi tujuan, standar kinerja dan kompensasi pekerjaan untuk mengkondisikan perubahan Memperkuat prilaku yang Efektif para karyawan dan Kemajuan ke arah Pencapaian tujuan yang Telah ditetapkan
  • 30. D. Penilaian Kinerja • • • Penilaian kinerja dimulai dengan mengumpulkan data kinerja para pegawai sepanjang masa evaluasi kinerja. Penilai mengobservasi indikator kinerja karyawan kemudian membandingkanya dengan standar kinerja karyawan. Penilaian kinerja dilakukan secara formatif dan sumatif. E. Wawancara Evaluasi Kinerja Wawancara Evaluasi Kinerja adalah pertemuan langsung antara penilai dan ternilai untuk membahas hasil evaluasi kinerja ternilai dan menyusun rencana kinerja ternilai untuk tahun yang akan datang. Tujuan Wawancara Evaluasi Kinerja : 1. Memberikan balikan dan penjelasan atas nilai kinerja ternilai. 2. Memberikan kesempatan kepada ternilai untuk menjelaskan kinerjanya 3. Mengubah kinerja, prilaku kerja, dan sifat pribadi yang ada hubungannya dengan pekerjaan ternilai yang tidak memenuhi persyaratan standar kinerjnya 4. Memberikan reward terhadap kinerja yang baik.
  • 31. Lanjutan Wawancara Evaluasi Kinerja Manfaat Wawancara Evaluasi Kinerja : 1. Mengembangkan kinerja, penilai dan ternilailah yang mengetahui problem ditempat kerja dan merekalah yang harus menyelesaikannya. 2. Mendorong pertumbuhan dan perkembangan yang sedang terjadi dalam diri karyawan 3. Menyediakan informasi untuk perencanaan dan pengembangan karier karyawan 4. Menyelesaikan perbedaan konflik mengenai kinerja antara penilai dan ternilai.
  • 32. 2. Keterampilan Penilai Penilai memerlukan keterampilan khusus agar dapat melaksanakan wawancara dan evaluasi kinerja dengan baik. Keterampilan tersebut antara lain : 1. Memahami sistem evaluasi kinerja 2. Kepemimpinan 3. Keterampilan wawancara – Keterampilan mendengarkan – Keterampilan berkomunikasi – Kecerdasan emosional – Kecerdasan sosial – Keterampilan negosiasi Penilai memerlukan persyaratan berikut agar dapat menciptakan situasi negosiasi win-win solution: a.Perasaan persamaan b.Menghindari menyakiti hati orang lain.
  • 33. 3. Proses Wawancara Kinerja Mulai Persiapan Kayawan menerima? Nilai hasil evaluasi kinerja Penilai dan ternilai membahas kinerja karyawan dan menyusun rencana kinerja ternilai yang akan datang Selesai tidak tidak Menyampaikan dan membahas hasil evaluasi kinerja dengan karyawan Karyawan naik banding Banding diteliti oleh peneliti banding ya Banding diterima? Karyawan mendapatkan nilai baru
  • 34. Lanjutan Proses Wawancara Kinerja • • • Persiapan. Proses wawancara evakuasi kinerja perlu dipersiapkan secara cermat. Tempat,waktu,dan agendanya. Persiapan ini diperlukan lkarena evaluasi kinerja dapt menjadi sumber konflik antara penilai dan ternilai. Menyampaikan hasil evaluasi kerja. Penilai memberikan penjelasan secara lisan mengenanai nilai tersebut disertai data hasil observsi penilaian mengenai proses pelaksaan pencapaian kinerja ternilai. Sikap ternilai. Setelah menerima nilainya,ternilai dapat menrima atau menolak nilai tersebut. Jika menerimnya,nilai mempuyai kekuatan tetap setelah trnilai menandatangani instrumen evaluasi kinerja.
  • 35. F. Banding 1. Pengertian Banding dalam evaluasi kinerja adalah upaya manajerial dari ternilai yang tidak puas terhadap nialai evaluasi kinerja yang diberikan pada penilai dan meminta kepada atasan penilai. 2. Proses penilaian banding Proses pemeriksaan banding ada 2 cara, yaitu proses pemeriksaan secara langsung dan tidak langsung. • Dalam proses pemeriksaan langsung, penilai banding memanggil penilai dan ternilai dan melakukan dengar pendapat kedua belah pihak. • Sedangkan pemeriksaan tidak langsung. Proses ini terjadi , misalnya dalam DP3 pegawai negeri indonesia. ternilai yang tidak puas terhaap nilai yng diberikan oleh atasannya akan mengajukan banding dengan mengisi kolom banding dalam formolir DP3 .
  • 36. Lanjutan Banding 3. Banding melalui pegadilan Sistem evaluasi kinerja yang tidak mepunyai proses banding dapat menyebabkan pegawai yang merasa dirugikan oleh penilaian atasannya, membawa kasusnya kepengadilan perdata, ia menggugat atasanya atau perusahaan ke pengadilan karena merasa diperlakukan tidak adil. G.Sentra Asesmen Sentra asesmen adalah suatu proses (bukan tempat atau unit organisasi) dimana individu karyawan ternilai/asesi dievaluasi oleh penilai ketika ia mengikuti suatu seri situasi yang meyerupai altar pekerjaan yang sesungguhnya dengan menggunakan metode tertentu. Sentra asesmen merupakan suatu prosedur yang dipakai oleh manajemen SDM untuk mengevaluasi personel mengenai sifat-sifat, kemampuan, dan kompetensi yang relevan dengan keefektifan dan efisiensi organisasi.