Jurnal ini membahas hubungan antara investasi asing langsung (FDI) dan pertumbuhan ekonomi. Ada pendapat yang mendukung dampak positif FDI terhadap pertumbuhan melalui transfer teknologi, tetapi ada juga yang berpendapat FDI dapat menimbulkan dampak negatif seperti mengganggu investasi domestik. Penelitian sebelumnya menunjukkan hasil yang bertentangan dan dipengaruhi faktor spesifik negara dan industri. Secara umum, dampak FDI
bersama pak wisnu gtg
pas ini aku tidur di kelas haha --" tp pas menit terakhir aja kok dan tetep nyatet tapi ya gitu catetannya ga kebaca haha
ngerjainnya pas studio haha ~
Template Presentasi Powerpoint - Seminar Proposal Skripsi Alvian
Pendidikan Fisika, Universitas Negeri Semarang.
Follow saya di Instagram:
http://instagram.com/alvian.indonesia
SUBSCRIBE Youtube saya:
https://youtube.com/c/AlvianIndonesia
Dataset ini merupakan jabaran atau contoh analisis data menggunakan program SPSS 16.0 pada Buku SPSS 16.0 Analisis Data Statistika dan Penelitian. Penulis Buku: Hartono. Tahun Terbit: 2014. Yogyakarta: Zanafa & Pustaka Pelajar
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...Wulandari Rima Kumari
The purpose of this study is to determine the significance of the influence of the leadership, organizational culture and work environment to employee performance and job satisfaction as an intervening variable. The research population is all employees in the District of the City of Tarakan, with a sample of 128 employees. Data analysis method used in this research is path analysis.The research findings show that leadership, organizational culture and work environment had positive and significant impact on employee performance. The second discovery revealed that the leadership, work environment and job satisfaction held significant positive effect on employee performance, whereas the organizational culture had significant negative effect on employee performance. Results of path analysis showed that:(1) Job satisfaction is proven as an intervening variable between leadership a direct influence on employee performance is more dominant than the indirect effect. (2) Job satisfaction is proven as an intervening variable indirect influence of organizational culture on employee performance is more dominant than the direct effect. (3) Job satisfaction is proven as an intervening variable indirect influence among the working environment is more dominant than the direct effect.
bersama pak wisnu gtg
pas ini aku tidur di kelas haha --" tp pas menit terakhir aja kok dan tetep nyatet tapi ya gitu catetannya ga kebaca haha
ngerjainnya pas studio haha ~
Template Presentasi Powerpoint - Seminar Proposal Skripsi Alvian
Pendidikan Fisika, Universitas Negeri Semarang.
Follow saya di Instagram:
http://instagram.com/alvian.indonesia
SUBSCRIBE Youtube saya:
https://youtube.com/c/AlvianIndonesia
Dataset ini merupakan jabaran atau contoh analisis data menggunakan program SPSS 16.0 pada Buku SPSS 16.0 Analisis Data Statistika dan Penelitian. Penulis Buku: Hartono. Tahun Terbit: 2014. Yogyakarta: Zanafa & Pustaka Pelajar
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...Wulandari Rima Kumari
The purpose of this study is to determine the significance of the influence of the leadership, organizational culture and work environment to employee performance and job satisfaction as an intervening variable. The research population is all employees in the District of the City of Tarakan, with a sample of 128 employees. Data analysis method used in this research is path analysis.The research findings show that leadership, organizational culture and work environment had positive and significant impact on employee performance. The second discovery revealed that the leadership, work environment and job satisfaction held significant positive effect on employee performance, whereas the organizational culture had significant negative effect on employee performance. Results of path analysis showed that:(1) Job satisfaction is proven as an intervening variable between leadership a direct influence on employee performance is more dominant than the indirect effect. (2) Job satisfaction is proven as an intervening variable indirect influence of organizational culture on employee performance is more dominant than the direct effect. (3) Job satisfaction is proven as an intervening variable indirect influence among the working environment is more dominant than the direct effect.
Pengaruh Inflasi dan Tingkat Suku Bunga terhadap Return Saham pada Perusahaan...Trisnadi Wijaya
Judul: Pengaruh Inflasi dan Tingkat Suku Bunga terhadap Return Saham pada Perusahaan Pembiayaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Penerbit: e-Jurnal Skripsi STIE MDP
makalah ini saya buat sebagai tugas dari mata kuliah ekonomi internasional. di universitas bina bangsa. semoga isi makalah bisa bermanfaat bagi yang lain
Program sarjana merupakan pendidikan akademik yang diperuntukkan bagi lulusan pendidikan menengah atau sederajat sehingga mampu mengamalkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui penalaran ilmiah.
Program sarjana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyiapkan Mahasiswa menjadi intelektual dan/atau ilmuwan yang berbudaya, mampu memasuki dan/atau menciptakan lapangan kerja, serta mampu mengembangkan diri menjadi profesional.
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
1. CONTOH REVIEW JURNAL INTERNASIONAL
ATAU CARA MEMBUAT CRITICAL REVIEW PADA JURNAL ASING
Oleh Eka Wahyuliana
A Literature Review on the Relationship Between Foreign Direct Investment and
Economic Growth
By
Xueli Wan
School of International Business,
Southwestern University of Finance and Economics
A. Critical Review
1. Latar Belakang
Menurut Bank Dunia (2007), arus FDI global mencapai rekor 1,1 $ triliun
pada tahun 2006 dan telah terjadi terus kenaikan arus masuk FDI ke negara-
negara berkembang. Dalam beberapa tahun terakhir, FDI arus keluar dari negara-
negara berkembang besar juga meningkat. Misalnya, sejak tahun 2004 FDI
mengalir dari India ke Inggris telah melebihi arus dari Inggris ke India. Evolusi ini
dan mengubah pola arus FDI dunia telah sinkron dengan pergeseran penekanan
antara pembuat kebijakan di negara-negara berkembang untuk menarik lebih
banyak FDI (melalui insentif pajak dan subsidi untuk investor asing). Saat ini,
saham total FDI mewakili lebih dari 20% dari PDB global. Pesatnya pertumbuhan
FDI dan besarnya keseluruhan telah memicu banyak penelitian yang
berhubungan dengan hubungan antara FDI dan pertumbuhan ekonomi. Sementara
ledakan FDI adalah jelas, efek pertumbuhan FDI masih tetap kontroversial, baik
secara teoritis dan empiris.
2. 2. Masalah
Seperti yang kita ketahui bahwa FDI (Foreign Direct Invesment)
kebanyakan dilakukan oleh negara maju terhadap Negara berkembang yang
diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap suatu Negara, diantaranya
meningkatkan pajak negara, mengurangi pengangguran, dan lain sebagainya.
Namun dalam penelitian ini dipaparkan bahwa FDI (Foreign Direct Invesment)
seiring perkembangan zaman tidak hanya dilakukan Negara maju terhadap Negara
berkembang, namun juga dilakukan Negara berkembang terhadap Negara maju.
Dan penelitian ini juga memaparkan beberapa dampak positif dan negative FDI di
Negara tujuan FDI.
3. Metodologi
Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif. Yaitu dengan
memaparkan hubungan investasi asing langsung dengan pertumbuhan ekonomi.
Jurnal ini juga merupakan literstur review, jadi metode kuantitatif adalah metode
yang paling tepat untuk menjelaskan isi jurnal.
4. LandasanTeori
Dalam sebuah studi yang berpengaruh, Aitken dan Harrison (1999) tidak
menemukan bukti efek spillover menguntungkan dari perusahaan asing dan yang
domestik di Venezuela selama periode 1979-1989. Demikian pula, Haddad dan
Harrison (1993) dan Mansfield dan Romeo (1980) tidak menemukan efek positif
dari FDI pada laju pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang, yaitu di
Maroko. Sebagai De Mello (1999) telah menunjukkan: "apakah FDI dapat
dianggap sebagai katalis untuk output pertumbuhan, akumulasi modal, dan
kemajuan teknologi tampaknya menjadi hipotesis kurang kontroversial dalam
3. teori dari pada di praktek "(1999, hal. 148). Selain itu, Lipsey (2002), setelah
mengamati makro penelitian empiris, mengklaim bahwa hubungan yang konsisten
antara ukuran saham FDI ke dalam atau mengalir relatif terhadap PDB dan
pertumbuhan tidak ada. dia lebih lanjut berpendapat bahwa ada kebutuhan untuk
lebih banyak pertimbangan dari keadaan yang berbeda yang terhalang atau
dipromosikan spillovers.
Kemudian, Lipsey dan Sjöholm disimpulkan bahwa bukti limpahan positif
dari FDI telah ditemukan oleh para peneliti di beberapa negara dan beberapa
industri, faktor meskipun, khusus negara dan industri-spesifik tampak begitu
penting bahwa hasil tidak mendukung kesimpulan keseluruhan yang FDI
membawa efek spillover besar bagi seluruh perekonomian.
Selain itu, teori organisasi industri dibawa oleh Hymer (1960) dan Gua
(1971) telah menetapkan bahwa FDI adalah strategi global yang agresif oleh
MNEs untuk memajukan kekuatan monopoli atas dan di atas perusahaan pribumi
dari tuan rumah ekonomi. Keuntungan tertentu perusahaan multinasional (seperti
teknologi canggih, manajemen pengetahuan keterampilan, biaya transaksi
meminimalkan dan keuntungan intangible lainnya) bisa berubah menjadi
monopoli listrik, yang bisa diperkuat oleh dua keuntungan lain dari perusahaan
multinasional: pasar.
Keuntungan internalisasi dan keuntungan khusus lokasi (Dunning
1981). Misalnya, perusahaan multinasional bisa mengontrol pasokan input dalam
suatu industri di negara tuan rumah dan mendapatkan manfaat dari subsidi pajak
yang diberikan oleh tuan rumah pemerintah. Hal ini dapat memperkuat
keunggulan kompetitif dari MNEs lebih perusahaan domestik. Akhirnya, dalam
negeri perusahaan akan dipaksa untuk keluar. Studi empiris back up pandangan
mereka dapat ditemukan di Braunstein dan Epstein (2002) dan Huang
(2003). Menggunakan model regresi dengan data panel tingkat provinsi 1986-
1999, Braunstein dan Epstein menemukan bahwa FDI telah ramai keluar investasi
domestik di Cina. Mereka menunjukkan bahwa manfaat dari FDI hamper
4. menghilang sebagai akibat dari persaingan yang ketat untuk FDI antar daerah di
Cina, yang telah memaksa daerah untuk mengurangi pajak, peraturan tentang
perlindungan lingkungan, upah dan kondisi kerja. Selain itu, sebagai Huang
(1998, 2003) menunjukkan, dengan kebijakan investasi China menjadi lebih
ramah untuk perusahaan investasi asing daripada perusahaan domestik, Mitra
Cina sangat ingin membentuk perusahaan investasi asing dengan investor
asing. Setelah mengeksploitasi kebijakan preferensial dan hak istimewa bahkan
dimiliki dalam bersaing untuk sumber daya lokal yang langka, ini usaha patungan
akhirnya ramai keluar investasi domestik.
5. Kesimpulan
Selama dekade terakhir, hubungan antara FDI dan pertumbuhan ekonomi
telah banyak dibahas dalam ekonomi literatur. Posisi berkisar dari pandangan
optimis unreserved (berdasarkan teori neo-klasik atau, baru-baru ini, pada teori
baru pertumbuhan ekonomi) ke pesimisme sistematis (yaitu kalangan ekonom
'radikal'). Ada sebuah keyakinan luas di kalangan peneliti dan pembuat kebijakan
bahwa FDI meningkatkan pertumbuhan untuk negara-negara tuan rumah melalui
berbagai saluran. Mereka meningkatkan modal dan tenaga kerja; merangsang
perubahan teknologi melalui adopsi teknologi asing dan know-how dan spillovers
teknologi, yang dapat terjadi melalui perjanjian lisensi, imitasi, Umumnya,
literatur yang ada telah tersedia prediksi bertentangan mengenai dampak
pertumbuhan FDI. Scholars mendukung efek positif dari FDI terhadap
pertumbuhan ekonomi percaya bahwa itu bisa merangsang perubahan teknologi
melalui adopsi teknologi asing dan know-how dan spillovers teknologi, sehingga
modernisasi ekonomi negara tuan rumah.
6. Komentar (Kelebihan dan Kekurangan Jurnal)
a. Kelebihan:
5. Jurnal ini menyajikan berbagai teori dengan pemaparan yang ringan
sehingga mudah dipahami.
Pendapat dari berbagai tokoh menambah keakuratan teori.
Tidak hanya dampak positif dari masalah FDI yang dipaparkan tetapi juga
dampak negarif, serta berbagai contoh atau kasus nyata.
b. Kekurangan
Masih banyak lagi teori yang bersangkutan dengan FDI dan pertumbuhan
ekonomi yang dapat dipaparkan peneliti namun tidak di masukkan, seperti
FDI antarperusahaan.
B. Summary
Selama dekade terakhir, hubungan antara FDI dan pertumbuhan ekonomi
telah banyak dibahas dalam ekonomi literatur. Posisi berkisar dari pandangan
optimis unreserved (berdasarkan teori neo-klasik atau, baru-baru ini, pada teori
baru pertumbuhan ekonomi) ke pesimisme sistematis (yaitu kalangan ekonom
'radikal'). Ada sebuah keyakinan luas di kalangan peneliti dan pembuat kebijakan
bahwa FDI meningkatkan pertumbuhan untuk negara-negara tuan rumah melalui
berbagai saluran. Mereka meningkatkan modal dan tenaga kerja; merangsang
perubahan teknologi melalui adopsi teknologi asing dan know-how dan spillovers
teknologi, yang dapat terjadi melalui perjanjian lisensi, imitasi, pelatihan
karyawan, dan pengenalan proses baru, dan produk oleh perusahaan asing. Karena
memudahkan transfer teknologi, FDI diharapkan dapat meningkatkan dan
memperbaiki stok yang ada pengetahuan dalam ekonomi penerima melalui
pelatihan tenaga kerja, keterampilan akuisisi dan difusi. Memberikan kontribusi
untuk memperkenalkan praktek manajemen baru dan lebih efisien organisasi
proses produksi. Akibatnya, FDI dapat memainkan peran penting dalam
modernisasi nasional ekonomi dan mempromosikan pembangunan ekonomi.
6. Namun, efek positif dari FDI terhadap pertumbuhan ekonomi belum
memenangkan dukungan bulat baru-baru ini. pesimis ini terlihat, setelah naik
selama 50-an dan 60-an, masih sekarang dipertahankan oleh beberapa studi
tingkat perusahaan atau industri baru-baru ini yang menekankan daya serap yang
buruk, dampak crowding out investasi domestik, kerentanan eksternal dan
ketergantungan, penurunan kemungkinan neraca pembayaran sebagai keuntungan
yang dipulangkan dan negatif, destruktif persaingan afiliasi asing dengan
perusahaan domestik dan "efek-mencuri pasar".
Selanjutnya, pengaruh lingkungan tertentu untuk pertumbuhan-efek FDI
telah diinterogasi. Sebagai telah dibahas di atas, Blomstrom et al (1994) telah
menunjukkan bahwa positif pertumbuhan-efek FDI mungkin menjadi nyata
apakah negara itu cukup kaya. Howevr, Carkovic dan Levine (2002) telah
menolak temuan ini, dengan mempertimbangkan sebuah istilah interaksi dari
pendapatan per kapita dan FDI. Alfaro et al (2007) menyatakan bahwa FDI
memiliki positif pertumbuhan efek di negara-negara dengan pasar keuangan
cukup berkembang. Menurut Carkovic dan Levine (2002), pandangan ini tidak
benar karena arus FDI tidak mengerahkan dampak eksogen pada pertumbuhan di
negara maju secara finansial. Akhirnya, Balasubramanyam et al (1996)
berpendapat bahwa keterbukaan perdagangan sangat penting untuk mendapatkan
pertumbuhan-efek FDI, yang dipertahankan oleh Kawai (1994). Carkovic dan
Levine (2002) juga telah menantang sudut pandang ini.
Umumnya, literatur yang ada telah tersedia prediksi bertentangan
mengenai dampak pertumbuhan FDI. Scholars mendukung efek positif dari FDI
terhadap pertumbuhan ekonomi percaya bahwa itu bisa merangsang perubahan
teknologi melalui adopsi teknologi asing dan know-how dan spillovers teknologi,
sehingga modernisasi ekonomi negara tuan rumah. Lawan berpendapat bahwa
FDI dapat membawa dampak crowding out investasi domestik, kerentanan
eksternal dan ketergantungan, persaingan destruktif dari afiliasi asing dengan
perusahaan domestik dan "efek-mencuri pasar" sebagai hasil dari daya serap yang
buruk. Temuan ini harus dipandang skeptis, namun. Karena studi yang ada tidak
sepenuhnya kontrol bias simulatif, efek khusus negara serta efek khusus
7. industri. Penggunaan rutin tertinggal variabel dependen dalam regresi
pertumbuhan juga merupakan masalah. Ini kelemahan dapat bias koefisien
memperkirakan serta sebagai kesalahan standar koefisien. Oleh karena itu,
diperlukan untuk menilai kembali bukti hadir dengan prosedur ekonometrik yang
mengeliminasi potensi bias.
Perdagangan internasional sudah menjadi bagian penting bagi sebagian
besar perusahaan di berbagai negara. Dengan adanya perdagangan internasional
ini, maka timbul perusahaan multinasional (multinational company atau MNC),
yaitu perusahaan dengan investasi dan penjualannya berlangsung di dua negara
atau lebih. Sebagai akibat keterlibatan pada perdagangan internasional yang
berubah dengan cepat, maka manajer keuangan harus dengan cepat pula
mengikuti perubahan nilai tukar mata uang, struktur ekonomi dan politik,
permasalahan perbankan internasional, perubahan metode dan tarif pembiayaan,
dan sebagainya.
Perusahaan multinasional diseluruh dunia sangat menaruh perhatian besar
pada terbentuknya European Community, dan telah ditandatanganinya North
America Free Trade Agreement (NAFTA), dan Asian Free Trade Agreement
(AFTA). Momen penting tersebut membuka peluang pasar bagi perusahaan
multinasional untuk beroperasi diberbagai negara.
Perdagangan internasional memiliki pengaruh besar terhadap standar
kehidupan masyarakat. Keuntungan utama yang diperoleh dari perdagangan
internasional adalah peningkatan dan kemakmuran masyarakat. Suatu negara
dapat menikmati keuntungan tersebut dengan berspesialisasi atau pengkhususan
diri untuk memproduksi barang dan jasa yang memiliki keunggulan komparatif.
Artinya, barang dan jasa tersebut dapat diproduksi dengan lebih efisien.
Apabila semua negara menyadari manfaat potensial yang bisa diperoleh
dari perdagangan internasional dan mampu mengidentifikasi keunggulan
komparatifnya, maka perdagangan internasional ini akan berjalan dengan baik.
Namun demikian, keuntungan dari perdagangan internasional tidak diraih tanpa
menanggung risiko. Risiko yang paling jelas akan ditanggung adalah
ketidakpastian nilai tukar (kurs) valuta asing, yang akan berpengaruh pada harga,
8. penjualan, dan laba ekportir dan importir. Risiko lain yang terjadi adalah risiko
negara (country risk), misalnya yang disebabkan perang, peristiwa-peristiwa
sosial dan politik yang akan dialami oleh investasi langsung, kreditur internasional
dan pihak-pihak yang terlibat dalam perdagangan dan investasi internasional.
Risiko lain yang sering ada dalam perdagangan internasional adalah
ketidakpastian pada arah kebijakan perdagangan internasional suatu negara,
seperti perubahan tarif impor dan kuota, proteksi berupa pemberian subsidi yang
besar pada produsen domestik dan hambatan-hambatan non-tarif lainnya.