2. Mengapa asesmen di Indonesia diarahkan
ke model asesmen Higher Order Thinking
Skills (HOTS) dan Contextual Assessment?
Beberapa alasan
1. Kebutuhan kecakapan hidup abad ke-21
2. Hasil PISA rendah
3. Permasalahan dalam kehidupan sehari-hari
menuntut kemampuan HOTS.
3. Kualitas Karakter
Bagaimana menghadapi
lingkungan yang terus
berubah.
Kompetensi
Bagaimana mengatasi
tantangan yang kompleks.
Literasi Dasar
Bagaimana menerapkan
keterampilan inti untuk
kegiatan sehari-hari.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Iman & taqwa
Rasa ingin tahu
Inisiatif
Gigih
Kemampuan
beradaptasi
Kepemimpinan
Kesadaran sosial dan
budaya
1.
2.
3.
4.
Berpikir
kritis/memecahkan
masalah
Kreativitas
Komunikasi
Kolaborasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Baca tulis
Berhitung
Literasi sains
Literasi informasi
teknologi dan
komunikasi
Literasi keuangan
Literasi budaya dan
kewarganegaraan
1 2 3
Kecakapan Abad Ke-21
4. 4
Matematika Membaca
Source: Rodrigo, World Bank, Extracted from OECD. Pisa 2012 Results in Focus: What Students Know and What They Can Do
With What They Know.
75% siswa di bawah kompetensi minimum 56% siswa di bawah kompetensi minimum
Hasil PISA 2012: mayoritas siswa usia 15 tahun belum memiliki
literasi dasar (membaca, matematika, sains)
Anak-anak kita tidak akan berdaya saing bila di sekolah mereka tidak dilatih kecakapan hidup abad 21,
misalnya: untuk membuat perbandingan, membuat penilaian data, berpikir kritis, membuat
kesimpulan, memecahkan masalah dan menerapkan pengetahuan mereka pada konteks kehidupan
nyata serta pada situasi yang masih asing
5. Dasar Hukum
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 36 Tahun2018 Tentang Perubahan
atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah pada
lampiran I menyatakan bahwa salah satu
dasar penyempurnaan kurikulum adalah adanya
tantangan eksternal, antara lain terkait
dengan arus globalisasi
6. Arah Penyempurnaan K13
Membekali siswa sejumlah kompetensi yang dibutuhkan
menyongsong abad ke-21 yakni dirumuskan dalam 4C
yaitu:
(1) Critical thinking
(2) Creativity (kreativitas)
(3) Collaboration (kerjasama)
(4) Communication (kemampuan berkomunikasi}
8. Hasil telaah butir soal yang dilakukan
oleh Direktorat Pembinaan 2018/2019
Terhadap 26 mata pelajaran pada 136 SMA
Rujukan yang tersebar di 34
Provinsi, menunjukkan bahwa dari
1.779 butir soal yang dianalisis sebagian
besar ada pada Level-1 dan Level-
Dari 136 SMA Rujukan, hanya 27 sekolah
yang menyusun soal HOTS sebanyak 20%
dari seluruh soal USBN yang dibuat,
84 sekolah menyusun soal HOTS di
bawah 20%, dan 25 sekolah
menyatakan tidak tahu apakah itu HOTS
9. Kemampuan berpikir yang tidak sekadar mengingat
(recall), menyatakan kembali (restate), atau merujuk
tanpa melakukan pengolahan (recite)
Soal-soal HOTS mengukur kemampuan:
1) transfer satu konsep ke konsep lainnya;
2) memproses dan menerapkan informasi;
3) mencari kaitan dari berbagai informasi yang
berbeda-beda;
4) menggunakan informasi untuk menyelesaikan
masalah;
5) menelaah ide dan informasi secara kritis.
10. 1. Mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi (C4, C5, atau
C6);
Ciri-ciri berpikir tingkat tinggi, kemampuan:
– menemukan
– menganalisis
– menciptakan metode baru
– merefleksi
– memprediksi
– berargumen
– mengambil keputusan yang tepat
2. Kontekstual (berbasis kasus);
3. Stimulus menarik (trending topic);
4. Tidak rutin.
11. Prinsip Penilaian HOTS
• Menyajikan stimulus bagi siswa untuk
dipikirkan, biasanya dalam bentuk pengantar
teks, visual,skenario, wacana, atau
masalah (kasus).
• Menggunakan permasalahan baru bagi siswa,
belum dibahas di kelas, dan bukan
pertanyaan hanya untuk proses mengingat.
• Membedakan antara tingkat kesulitan
soal(mudah, sedang, atau sulit) dan level
kognitif (berpikir tingkat rendah dan
berpikir tingkat tinggi)
12. ‘Difficulty’ is NOT the same as higher-order
thinking.
Pangeran Diponegoro wafat pada tanggal….
A. 11 November 1785
B. 11 Desember 1785
C. 8 Januari 1855
D. 8 Juni 1865
E. 8 November1895
Kunci: C
13. Sumber: Anderson&Krathwohl (2001)
1. Faktual: simbol, lambang, nama orang, pristiwa
sejarah, dll.
2. Konseptual: pengertian, konsep, rumus, definisi
3. Prosedural: teknik, cara, algoritma, langkah-langkah,
prosedur.
4. Metakognitif: kemampuan menggunakan ketiga
dimensi sebelumnya.
14. Sumber: Anderson&Krathwohl (2001)
HOTS
Mengkreasi
• Mengkreasi ide/gagasan sendiri.
• Kata kerja: mengkonstruksi, desain, kreasi, mengembangkan,
menulis, memformulasikan.
Mengevaluasi
• Mengambil keputusan sendiri.
• Kata kerja: evaluasi, menilai, menyanggah, memutuskan,
memilih, mendukung.
Menganalisis
• Menspesifikasi aspek-aspek/elemen.
• Kata kerja: membandingkan, memeriksa, , mengkritisi,
menguji.
MOTS Mengaplikasi
• Menggunakan informasi pada domain berbeda
• Kata kerja: menggunakan, mendemonstrasikan,
mengilustrasikan, mengoperasikan.
LOTS
Memahami
• Menjelaskan ide/konsep.
• Kata kerja: menjelaskan, mengklasifikasi, menerima,
melaporkan.
Mengetahui
• Mengingat kembali.
• Kata kerja: mengingat, mendaftar, mengulang, menirukan.
15. 1. Menganalisis KD yang dapat dibuatkan soal HOTS.
2. Menyusun kisi-kisi soal.
3. Memilih stimulus yang menarik dan kontekstual;
4. Menulis butir pertanyaan sesuai dengan kisi-kisi soal.
Butir-butir pertanyaan ditulis agar sesuai dengan kaidah
penulisan butir soal.
5. Membuat pedoman penskoran atau kunci jawaban.
Langkah-langkah Menyusun Soal HOTS
16. a. Pilihlah beberapa informasi dapat berupa gambar,
grafik, tabel, wacana, dll yang memiliki keterkaitan
dalam sebuah kasus.
b. Stimulus hendaknya menuntut kemampuan
menginterpretasi, mencari hubungan, menganalisis,
menyimpulkan, atau menciptakan.
c. Pilihlah kasus/permasalahan konstekstual dan menarik
(terkini) memotivasi peserta didik untuk membaca.
Pengecualian untuk mapel Bahasa, Sejarah boleh tidak
kontekstual.
d. Terkait langsung dengan pertanyaan (pokok soal),
berfungsi.
17. No. Level Kognitif Karakteristik Soal
1. Pengetahuan dan
Pemahaman
Mengukur pengetahuan faktual, konsep, dan
prosedural.
2. Aplikasi Menggunakan pengetahuan faktual, konsep,
dan prosedural tertentu pada konsep lain
dalam mapel yang sama atau mapel lainnya;
Menggunakan pengetahuan faktual, konsep,
dan prosedural tertentu untuk menyelesaikan
masalah kontekstual (situasi lain).
3. Penalaran Menggunakan penalaran dan logika untuk:
Mengambil keputusan (evaluasi)
Memprediksi & Refleksi
Menyusun strategi baru untuk memecahkan
masalah
18. Level HOTS
• Puspendik (2015) mengklasifikasikan HOTS
dalam 3 level yaitu:
1. Level 1 (C1 dan C2/Pengetahuan dan
Pemahaman)
2. Level 2 ( C3/Aplikasi)
3. Level 3 (C4, C5, dan C6/Penalaran)
19. Level 1
(Pengetahuan/C1 dan Pemahaman/C2)
Rumusan butir soal :
Sistem tubuh yang diserang oleh virus HIV adalah….
A. Peredaran darah
B. Pencernaan
C. Pernafasan
D. Rangka
E. Kekebalan
Jawaban : E
Keterangan :
Soal di atas termasuk soal level 1 (ingatan)
karena peserta didik hanya dituntut mengingat sistem tubuh yang
diserang virus
20. Contoh soal Biologi
CONTOH SOAL HOTS DAN BUKAN HOTS BIOLOGI
SOAL PILIHAN GANDA
Mata Pelajaran : BIOLOGI
Kelas/Semester : X MIPA/1
Kurikulum : 2013
Kompetensi Dasar : 3.1 Menjelaskan ruang lingkup biologi (permasalahan pada berbagai
obyek biologi dan tingkat organisasi kehidupan), melalui
penerapan metode ilmiah dan prinsip keselamatan kerja
Materi : Metode ilmiah
Indikator Soal : Diberikan gambar desain suatu percobaan, siswa dapat menentukan
variabel penelitiannya dengan tepat.
• Catatan level yang berbeda dengan KD yang sama
21. Soal:
Beberapa jam setelah mencampur adonan, juru masak menimbang dan mengamati
bahwa massa adonan tersebut telah berkurang.
Pada awalnya, massa adonan adalah sama pada masing-masing dari keempat
percobaan yang ditunjukkan di bawah ini. Manakah dua percobaan yang harus
dibandingkan oleh juru masak untuk menguji bahwa ragi adalah penyebab
berkurangnya massa adonan tersebut juru masak harus membandingkan percobaan
….
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 1 dan 4
D. 2 dan 4
E. 3 dan 4
Kunci/Pedoman Penskoran: E
Keterangan:
Level kognitif: 3 (C5)
• Catatan level yang berbeda dengan KD yang sama
22. Mata Pelajaran : BIOLOGI
Kelas/Semester : X MIPA/Gasal
Kurikulum : 2013
Kompetensi Dasar : 3.1 Menjelaskan ruang lingkup biologi (permasalahan pada berbagai
obyek biologi dan tingkat organisasi kehidupan), melalui penerapan
metode ilmiah dan prinsip keselamatan kerja
Materi : Metode ilmiah
Indikator Soal : Diberikan gambar desain suatu percobaan, siswa dapat menentukan
variabel penelitiannya dengan tepat.
Soal:
Yang merupakan bukan variabel kontrol dalam percobaan di atas adalah ….
A. jumlah bahan
B. jenis tepung
C. jumlah air
D. waktu percobaan
E. ragi
Kunci/Pedoman Penskoran: E
Keterangan:
Level kognitif: 2 (C3)
• Catatan level yang berbeda dengan KD yang sama
23. REPLIKASI VIRUS
Keterangan:
• Adsorpsi; virus menempel pada sel inang
• Penetrasi: virus menusukan ekornya, kemudian menginjeksikan materi genetiknya ke
dalam sel inang.
• Eklifase; materi genetik virus menempel pasa sel inang kemudian virus mengambil alih
fungsinya.
• Sintesis: penyusunan komponen-komponen tubuh virus.
• Perakitan: komponen-komponen tubuh virus dirakit menjadi virus-virus baru.
• Lisis: pecahnya sel inang
24. Empat orang siswa yang bernama Juli, Poppy, Parmin dan Anang menyelidiki apakah
tanaman membutuhkan cahaya untuk bertahan hidup. Mereka masing-masing menanam
tanaman yang sama dalam kondisi yang berbeda seperti yang tertera pada gambar berikut
Dari ke-empat siswa tersebut, siapakah melakukan percobaan dengan menggunakan
variabel kontrol yang tepat...
A. Anang C. Poppy
B. Parmin D. Juli
Contoh Soal Biologi1
1) Ditulis oleh Poppy,P4TK IPA
25. Pernyataan berikut yang tepat tentang terbentuknya virus-
virus baru yang terjadi pada tahapan nomor 5 adalah ….
A. komponen virus baru seluruhnya berasal dari virus awal
B. komponen virus baru hanya sebagian berasal dari virus
awal
C. induk virus akan melakukan konjugasi di dalam tubuh
inangnya
D. komponen virus baru seluruhnya berasal dari bahan yang
berasal dari sel inang
E. penyusunan tubuh virus baru dilakukan oleh enzim yang
dibawa oleh virus awal
Kunci jawaban: C
Level kognitif: 3
26. KISI-KISI SOAL
Mata Pelajaran : .............................................................
No. Kompetensi Dasar Materi
Kelas/
Semester
Indikator Soal
Level
Kognitif
Bentuk
Soal
No.
Soal
..............................., ....................................
Mengetahui Koordinator MGMP .....................................
Kepala SMA .........................................
................................................................ ................................................................
NIP. NIP.
27. KARTU SOAL NOMOR 1
(PILIHAN GANDA)
Mata Pelajaran : ........................................
Kelas/Semester : ........................................
Kurikulum : ........................................
Kompetensi Dasar :
Materi :
Indikator Soal :
Level Kognitif :
Soal:
Kunci/Pedoman Penskoran:
Keterangan:
Soal ini termasuk soal HOTS karena
1. .....................................
2. .....................................
3. .....................................
28. KARTU SOAL NOMOR 1
(URAIAN)
Mata Pelajaran : ........................................
Kelas/Semester : ........................................
Kurikulum : ........................................
Kompetensi Dasar :
Materi :
Indikator Soal :
Level Kognitif :
Soal:
PEDOMAN PENSKORAN
No. Uraian Jawaban/Kata Kunci Skor
Total Skor
Keterangan:
Soal ini termasuk soal HOTS karena:
1. .....................................
2. .....................................
29. Cerita ini tentang seorang kakek yang sederhana, hidup sebagai orang
kampung yang bersahaja. Suatu sore, ia mendapati pohon pepaya di depan
rumahnya telah berbuah. Walaupun hanya dua buah namun telah
menguning dan siap dipanen. Ia berencana memetik buah itu di keesokan
hari. Namun, tatkala pagi tiba, ia mendapati satu buah pepayanya hilang
dicuri orang.
KAKEK DAN PENCURI PEPAYA
Kakek itu begitu bersedih, hingga istrinya merasa heran. “Suamiku, jangan
hanya karena sebuah pepaya saja engkau demikian murung” ujar sang
istri. “Bukan itu yang aku sedihkan,” jawab sang kakek. “Aku berpikir,
betapa sulitnya orang itu mengambil pepaya kita. Ia harus sembunyi-
sembunyi di tengah malam agar tidak ketahuan orang. Belum lagi mesti
memanjatnya dengan susah payah untuk bisa memetik pepaya.”
30. “Oleh karena itu istriku...,” lanjut sang kakek. “Saya akan meminjam
tangga dan saya taruh di bawah pohon pepaya kita. Mudah-mudahan ia
datang kembali malam ini dan tidak akan kesulitan lagi mengambil pepaya
yang satunya.” Namun saat pagi kembali hadir, ia mendapati pepaya yang
tinggal sebuah itu tetap ada beserta tangganya tanpa bergeser sedikitpun.
Sang Kakek tetap menunggu. Namun di pagi berikutnya, tetap saja buah
pepaya itu masih di tempatnya.
Di sore harinya, sang kakek kedatangan seorang tamu yang menenteng
dua buah pepaya besar di tangannya. Sang kakek belum pernah
mengenal si tamu tersebut. Singkat cerita, setelah berbincang lama, sang
tamu dengan amat menyesal mengaku bahwa dialah yang telah mencuri
pepayanya.
31. “Sebenarnya, di malam berikutnya saya ingin mencuri buah
pepaya yang tersisa. Namun saat saya menemukan ada
tangga di sana, saya tersadarkan dan sejak itu saya
bertekad untuk tidak mencuri lagi. Untuk itu, saya
kembalikan pepaya Anda dan untuk menebus kesalahan
saya, saya hadiahkan pepaya yang baru saya beli di pasar
untuk Anda.”
Diambil dari
http://www.kisahinspirasi.com/2012/09/kisah-
kakek-dan-pencuri-pepaya.html
32. PERTANYAAN
1. Ani berpendapat bahwa sifat Kakek tersebut dermawan.
Setujukah kamu dengan pendapat Ani tersebut? Jelaskan
alasanmu!
2. Apakah pendapatmu jika pada cerita tersebut si pencuri
tetap mengambil pepaya milik Kakek yang kedua?
3. Apakah yang membuat perasaan Kakek sedih setelah
menyadari satu buah pepaya miliknya hilang?**)
4. Apakah yang dilakukan sang pencuri untuk menebus
kesalahannya?**)
**) bukan soal HOTS