1. Dokumen tersebut merupakan daftar kata kerja operasional yang digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotor berdasarkan teori Bloom.
2. Terdapat enam tingkat kognitif, lima tingkat afektif, dan lima tingkat psikomotor beserta contoh kata kerja operasional untuk masing-masing tingkat.
3. Kata kerja operasional tersebut digunakan untuk menil
Lembar observasi ini digunakan untuk menilai aktivitas siswa selama proses pembelajaran berkelompok meliputi tahap awal, inti, dan akhir. Terdapat 11 indikator yang dinilai dengan skala 1-5 berdasarkan kemunculan deskriptor tertentu. Lembar ini bertujuan untuk mengukur tingkat keberhasilan proses kelompok siswa.
Model
Group Investigation
menurut Slavin (2005:216) ”Penting bagi
GroupInvestigation
adalah perencanaan kooperatif siswa atas apa yang dituntut dari mereka.Anggota kelompok mengambil bagian dalam merencanakan berbagai dimensi dantuntutan dari proyek mereka. Kemampuan perencanaan kooperatif harus diperkenalkansecara bertahap kedalam kelas dan dilatih dalam berbagai situasi sebelum kelas
tersebut melaksanakan proyek investigasi penuh”. Hal ini dimaksudkan ba
hwa
GroupInvestigation
akan berhasil dilakukan apabila setiap anggota kelompok ikut sertaberpartisipasi aktif dari awal kegiatan sampat akhir yaitu dalam hal perencanaan,investigasi, penyusunan laporan atau pun presentasi hasil investigasi yang harusdilakukan untuk bisa berjalan dengan lancar. Setiap anggota juga dituntut untuk bisamelaksanakan proyek investigasi secara penuh dan mempunyai kemampuanperencanaan baik secara bertahap.Model
Group Investigation
menurut Winata Putra (1992 ; 63) “Sifat de
mokrasidalam kooperatif tipe GI ditandai oleh keputusan-keputusan yang dikembangkan atausetidaknya diperkuat oleh pengalaman kelompok dalam konteks masalah yang menjadi
titik sentral kegiatan belajar”. Dari penyataan diatas dapat disimpulkan bahwa model
Group Investigation memiliki keunggulan yaitu model ini membantu peserta didik untuklebih berperan aktif dalam melakukan kegiatan belar mengajar karena merekadilinatkan secara langsung untuk memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi,membantu peserta didik untuk lebih peka melihat permasalahan sehingga hasil belajarpun memjadi meningkat.Pembelajaran pada kelas Group Investigation memberikan kesempatan kepadapeserta didik untuk mengalami sendiri aktivitas dan pengalaman dalam belajar secaranyata. Mereka memperoleh informasi dengan mengkonstruksi sendiri dari data-datayang didapatkannya. Selain itu, dalam pembelajaran Group Investigation siswaberperan sebagai ilmuwan. Mereka memilih topik yang ingin mereka ketahui,melakukan penyelidikan, memperoleh kesimpulan dari penyelidikannya yang kemudiandisebarkan kepada siswa yang lainnya, dan mengkritisi hasil penyelidikan kelompokdalam tahap evaluasi. Dengan diperlakukan seperti ilmuwan, siswa terlatih untuk tekun,bersikap ingin tahu dalam mencari informasi, jujur dalam mengolah data, terbuka dalam
menerima pendapat dari orang lain, dan teliti demi memperoleh informasi sevalidmungkin.Pada model pembelajaran Group Investigation, siswa melalui presentasidipancing untuk mengembangkan sikap terbuka terhadap pendapat orang lain, maupundalam menyampaikan pendapat sendiri. Selain itu, karena informasi yang diperolehdalam penyelidikan dipresentasikan kepada siswa lain, siswa menjadi lebih tergugahuntuk tekun dalam melaksanakan kegiatan belajar dengan tujuan apa yangdisampaikan kepada siswa lain terhindar dari kesalahan yang berarti. Merekatertantang untuk mencari jawaban dari keingintahuan mereka sejujur mungkin karenadalam presentasi, siswa lain akan menyanggah jika apa yang diutarakannya tidaksesuai dengan kebe
Aksi Nyata Topik 1 Merdeka Belajar Iwan sumantri.pdfIwanSumantri7
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan pembelajaran yang memberdayakan murid sesuai dengan prinsip pendidikan berdasarkan pemikiran Ki Hajar Dewantara. Konsep utama dokumen ini adalah memberikan pemahaman kepada guru tentang pentingnya memberikan kebebasan belajar kepada murid agar dapat tumbuh sesuai dengan kodratnya.
1. Dokumen tersebut merupakan daftar kata kerja operasional yang digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotor berdasarkan teori Bloom.
2. Terdapat enam tingkat kognitif, lima tingkat afektif, dan lima tingkat psikomotor beserta contoh kata kerja operasional untuk masing-masing tingkat.
3. Kata kerja operasional tersebut digunakan untuk menil
Lembar observasi ini digunakan untuk menilai aktivitas siswa selama proses pembelajaran berkelompok meliputi tahap awal, inti, dan akhir. Terdapat 11 indikator yang dinilai dengan skala 1-5 berdasarkan kemunculan deskriptor tertentu. Lembar ini bertujuan untuk mengukur tingkat keberhasilan proses kelompok siswa.
Model
Group Investigation
menurut Slavin (2005:216) ”Penting bagi
GroupInvestigation
adalah perencanaan kooperatif siswa atas apa yang dituntut dari mereka.Anggota kelompok mengambil bagian dalam merencanakan berbagai dimensi dantuntutan dari proyek mereka. Kemampuan perencanaan kooperatif harus diperkenalkansecara bertahap kedalam kelas dan dilatih dalam berbagai situasi sebelum kelas
tersebut melaksanakan proyek investigasi penuh”. Hal ini dimaksudkan ba
hwa
GroupInvestigation
akan berhasil dilakukan apabila setiap anggota kelompok ikut sertaberpartisipasi aktif dari awal kegiatan sampat akhir yaitu dalam hal perencanaan,investigasi, penyusunan laporan atau pun presentasi hasil investigasi yang harusdilakukan untuk bisa berjalan dengan lancar. Setiap anggota juga dituntut untuk bisamelaksanakan proyek investigasi secara penuh dan mempunyai kemampuanperencanaan baik secara bertahap.Model
Group Investigation
menurut Winata Putra (1992 ; 63) “Sifat de
mokrasidalam kooperatif tipe GI ditandai oleh keputusan-keputusan yang dikembangkan atausetidaknya diperkuat oleh pengalaman kelompok dalam konteks masalah yang menjadi
titik sentral kegiatan belajar”. Dari penyataan diatas dapat disimpulkan bahwa model
Group Investigation memiliki keunggulan yaitu model ini membantu peserta didik untuklebih berperan aktif dalam melakukan kegiatan belar mengajar karena merekadilinatkan secara langsung untuk memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi,membantu peserta didik untuk lebih peka melihat permasalahan sehingga hasil belajarpun memjadi meningkat.Pembelajaran pada kelas Group Investigation memberikan kesempatan kepadapeserta didik untuk mengalami sendiri aktivitas dan pengalaman dalam belajar secaranyata. Mereka memperoleh informasi dengan mengkonstruksi sendiri dari data-datayang didapatkannya. Selain itu, dalam pembelajaran Group Investigation siswaberperan sebagai ilmuwan. Mereka memilih topik yang ingin mereka ketahui,melakukan penyelidikan, memperoleh kesimpulan dari penyelidikannya yang kemudiandisebarkan kepada siswa yang lainnya, dan mengkritisi hasil penyelidikan kelompokdalam tahap evaluasi. Dengan diperlakukan seperti ilmuwan, siswa terlatih untuk tekun,bersikap ingin tahu dalam mencari informasi, jujur dalam mengolah data, terbuka dalam
menerima pendapat dari orang lain, dan teliti demi memperoleh informasi sevalidmungkin.Pada model pembelajaran Group Investigation, siswa melalui presentasidipancing untuk mengembangkan sikap terbuka terhadap pendapat orang lain, maupundalam menyampaikan pendapat sendiri. Selain itu, karena informasi yang diperolehdalam penyelidikan dipresentasikan kepada siswa lain, siswa menjadi lebih tergugahuntuk tekun dalam melaksanakan kegiatan belajar dengan tujuan apa yangdisampaikan kepada siswa lain terhindar dari kesalahan yang berarti. Merekatertantang untuk mencari jawaban dari keingintahuan mereka sejujur mungkin karenadalam presentasi, siswa lain akan menyanggah jika apa yang diutarakannya tidaksesuai dengan kebe
Aksi Nyata Topik 1 Merdeka Belajar Iwan sumantri.pdfIwanSumantri7
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan pembelajaran yang memberdayakan murid sesuai dengan prinsip pendidikan berdasarkan pemikiran Ki Hajar Dewantara. Konsep utama dokumen ini adalah memberikan pemahaman kepada guru tentang pentingnya memberikan kebebasan belajar kepada murid agar dapat tumbuh sesuai dengan kodratnya.
Contoh RPP menggunakan Framework UbD. Contoh ini saya daasarkan atas hasil review terhadap tugas-tugas mahasiswa dalam mendesain pembelajaran menggunakan framework UbD.
Eksplorasi Konsep Kelompok 3_Lembar Kerja 1 (1).pptxssuser5cdb16
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip pembelajaran dan asesmen yang efektif sesuai dengan paradigma baru, termasuk proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan keterpaduan antara tujuan, proses pembelajaran, dan asesmen.
2. Dibahas pula karakteristik Profil Pelajar Pancasila yang meliputi enam ciri utama yaitu beriman, mandiri, kreatif, b
Ruang Kolaborasi & Demostrasi Kontekstual_PSE_Topik 2.pptxRestuPranantyo1
Berikut ini adalah ringkasan dari dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Diskusi terkait tantangan bagi guru untuk menjadi teladan sosial-emosional dan bagaimana sekolah dapat mendukung pembelajaran sosial-emosional, seperti mengembangkan kompetensi pendidik dan memfasilitasi peserta didik. Karakteristik peserta didik juga mempengaruhi penerapan pembelajaran sosial-emosional, sehingga guru perlu menyesuaikan
Dokumen tersebut membahas upaya peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah dasar melalui pengembangan soal-soal yang menuntut berpikir tingkat tinggi (HOTS). Termasuk di dalamnya adalah latar belakang perlunya pengembangan HOTS, konsep soal HOTS, dan langkah-langkah menyusun soal HOTS.
Modul 1.1 Pemikiran KHD konteks lokal sosial budaya - Muhammad Riyanto.pptxNurilFile
1. Dokumen membahas kekuatan konteks sosio-kultural di Kabupaten Mojokerto yang sejalan dengan pemikiran KHD, seperti nilai gotong royong, kegiatan kekerabatan, bekerja sama dan saling memberi, serta menghormati leluhur.
2. Mata pelajaran di Sekolah Masyarakat meliputi pengenalan kearifan budaya lokal dan sejarah Majapahit.
3. Karakteristik peserta didik mencakup karakter ber
Kumpulan soal-soal Konsep Zat dan Wujudnya UN IPA SMP Kelas 9 Nurul Faela ShufaNurul Shufa
Soal UN SMP IPA ini memberikan beberapa soal tentang konsep zat dan wujudnya, termasuk sifat-sifat zat padat, cair, dan gas. Ada juga soal yang menanyakan proses perubahan wujud seperti mencair, membeku, menguap, dan menyublim.
Dokumen tersebut merangkum proses perancangan kegiatan pembelajaran mulai dari menentukan Capaian Pembelajaran, merumuskan Tujuan Pembelajaran, menyusun Alur Tujuan Pembelajaran, hingga merancang Modul Ajar sebagai perencanaan pembelajaran rinci. Langkah-langkah tersebut bertujuan agar peserta didik dapat mencapai kompetensi yang ditetapkan pada akhir satu fase pembelajaran.
UbD merupakan kerangka kerja kurikulum yang menggunakan desain mundur dimulai dari hasil akhir, bukti penilaian, kemudian perencanaan pembelajaran. Penggunaan UbD di Indonesia diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa secara mendalam dan memberikan manfaat bagi siswa, guru, dan lembaga pendidikan.
Dokumen tersebut berisi kunci jawaban dan rubrik penilaian untuk LKPD 1 dan 2 tentang pemecahan masalah lingkungan. Diberikan indikator-indikator untuk menilai kinerja siswa dalam mengidentifikasi masalah, merencanakan penyelesaian, melaksanakan rencana, dan memeriksa kembali hasilnya. Juga disediakan contoh soal dan jawaban untuk latihan mengestimasi jumlah penduduk.
Dokumen tersebut membahas rencana sosialisasi pendidikan untuk meningkatkan minat belajar remaja melalui 6 tahapan yaitu: membuat pertanyaan utama, mengidentifikasi peluang, menemukan hal positif yang ada, membayangkan masa depan, merancang tindakan, dan melaksanakan rencana.
Berdasarkan deskripsi di atas, aktivitas yang terjadi adalah:
1. Seorang pemain penyerang melakukan serangan ke gawang lawan.
2. Pemain bertahan berupaya mempertahankan daerah pertahanan dan merebut bola dari pemain penyerang.
3. Penjaga gawang berusaha agar bola yang diserang ke gawang tidak masuk ke dalam gawangnya.
Ini merupakan contoh aktivitas dalam permainan sepak bola dimana terjadi interaksi antara
Contoh RPP menggunakan Framework UbD. Contoh ini saya daasarkan atas hasil review terhadap tugas-tugas mahasiswa dalam mendesain pembelajaran menggunakan framework UbD.
Eksplorasi Konsep Kelompok 3_Lembar Kerja 1 (1).pptxssuser5cdb16
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip pembelajaran dan asesmen yang efektif sesuai dengan paradigma baru, termasuk proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan keterpaduan antara tujuan, proses pembelajaran, dan asesmen.
2. Dibahas pula karakteristik Profil Pelajar Pancasila yang meliputi enam ciri utama yaitu beriman, mandiri, kreatif, b
Ruang Kolaborasi & Demostrasi Kontekstual_PSE_Topik 2.pptxRestuPranantyo1
Berikut ini adalah ringkasan dari dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Diskusi terkait tantangan bagi guru untuk menjadi teladan sosial-emosional dan bagaimana sekolah dapat mendukung pembelajaran sosial-emosional, seperti mengembangkan kompetensi pendidik dan memfasilitasi peserta didik. Karakteristik peserta didik juga mempengaruhi penerapan pembelajaran sosial-emosional, sehingga guru perlu menyesuaikan
Dokumen tersebut membahas upaya peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah dasar melalui pengembangan soal-soal yang menuntut berpikir tingkat tinggi (HOTS). Termasuk di dalamnya adalah latar belakang perlunya pengembangan HOTS, konsep soal HOTS, dan langkah-langkah menyusun soal HOTS.
Modul 1.1 Pemikiran KHD konteks lokal sosial budaya - Muhammad Riyanto.pptxNurilFile
1. Dokumen membahas kekuatan konteks sosio-kultural di Kabupaten Mojokerto yang sejalan dengan pemikiran KHD, seperti nilai gotong royong, kegiatan kekerabatan, bekerja sama dan saling memberi, serta menghormati leluhur.
2. Mata pelajaran di Sekolah Masyarakat meliputi pengenalan kearifan budaya lokal dan sejarah Majapahit.
3. Karakteristik peserta didik mencakup karakter ber
Kumpulan soal-soal Konsep Zat dan Wujudnya UN IPA SMP Kelas 9 Nurul Faela ShufaNurul Shufa
Soal UN SMP IPA ini memberikan beberapa soal tentang konsep zat dan wujudnya, termasuk sifat-sifat zat padat, cair, dan gas. Ada juga soal yang menanyakan proses perubahan wujud seperti mencair, membeku, menguap, dan menyublim.
Dokumen tersebut merangkum proses perancangan kegiatan pembelajaran mulai dari menentukan Capaian Pembelajaran, merumuskan Tujuan Pembelajaran, menyusun Alur Tujuan Pembelajaran, hingga merancang Modul Ajar sebagai perencanaan pembelajaran rinci. Langkah-langkah tersebut bertujuan agar peserta didik dapat mencapai kompetensi yang ditetapkan pada akhir satu fase pembelajaran.
UbD merupakan kerangka kerja kurikulum yang menggunakan desain mundur dimulai dari hasil akhir, bukti penilaian, kemudian perencanaan pembelajaran. Penggunaan UbD di Indonesia diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa secara mendalam dan memberikan manfaat bagi siswa, guru, dan lembaga pendidikan.
Dokumen tersebut berisi kunci jawaban dan rubrik penilaian untuk LKPD 1 dan 2 tentang pemecahan masalah lingkungan. Diberikan indikator-indikator untuk menilai kinerja siswa dalam mengidentifikasi masalah, merencanakan penyelesaian, melaksanakan rencana, dan memeriksa kembali hasilnya. Juga disediakan contoh soal dan jawaban untuk latihan mengestimasi jumlah penduduk.
Dokumen tersebut membahas rencana sosialisasi pendidikan untuk meningkatkan minat belajar remaja melalui 6 tahapan yaitu: membuat pertanyaan utama, mengidentifikasi peluang, menemukan hal positif yang ada, membayangkan masa depan, merancang tindakan, dan melaksanakan rencana.
Berdasarkan deskripsi di atas, aktivitas yang terjadi adalah:
1. Seorang pemain penyerang melakukan serangan ke gawang lawan.
2. Pemain bertahan berupaya mempertahankan daerah pertahanan dan merebut bola dari pemain penyerang.
3. Penjaga gawang berusaha agar bola yang diserang ke gawang tidak masuk ke dalam gawangnya.
Ini merupakan contoh aktivitas dalam permainan sepak bola dimana terjadi interaksi antara
Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar mengupayakan peningkatan pemahaman dan keterampilan guru SD dalam menyusun soal berpikir tingkat tinggi (HOTS) untuk mendukung Kurikulum 2013. Dokumen ini membahas konsep penyusunan soal HOTS dan contoh soal berdasarkan tingkat kognitif siswa.
Bimbingan teknis ini membahas pentingnya pengembangan kurikulum di tingkat satuan pendidikan agar relevan dengan konteks lingkungan. Prinsip pengembangannya antara lain berpusat pada peserta didik, kontekstual, esensial, akuntabel, dan berkesinambungan. Prosesnya meliputi analisis karakteristik satuan pendidikan, penyusunan visi, misi, tujuan, serta strategi pengembangan.
2_ Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan.pptxTatangHidayat22
Bimbingan teknis ini membahas pentingnya pengembangan kurikulum di tingkat satuan pendidikan agar relevan dengan konteks lokal, proses penyusunannya yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, serta prinsip-prinsipnya yang berpusat pada peserta didik, kontekstual, esensial, akuntabel, dan berkelanjutan. Juga dijelaskan tahapan penyusunan kurikulum meliputi analisis karakteristik, peng
Bahan Tayang Penyusunan instrument berbasis HOTS.pptxsribudika
Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan instrumen penilaian berbasis HOTS untuk mendukung kurikulum 2013, meliputi penjelasan konsep HOTS, proses penyusunan soal HOTS, dan format kisi-kisi serta contoh kartu soal HOTS.
1. Asesmen di Indonesia diarahkan pada model Higher Order Thinking Skills dan Contextual Assessment untuk memenuhi kebutuhan kecakapan abad ke-21 dan meningkatkan hasil PISA yang rendah. 2. Kurikulum 2013 memperbarui sistem evaluasi untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi seperti menganalisis, menciptakan, dan mengevaluasi. 3. Pemerintah mendorong pengembangan soal HOTS yang kontekstual dan berbasis kasus di sekolah.
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang pembelajaran berbasis kontekstual di Indonesia. Kondisi pendidikan Indonesia masih rendah dibandingkan negara lain. Pembelajaran di sekolah kurang efektif sehingga siswa kesulitan memahami konsep akademik. Pembelajaran berbasis kontekstual diharapkan dapat mengatasi hal tersebut dengan menghubungkan pembelajaran dengan kehidupan nyata siswa.
Model pembelajaran efektif untuk pencapaian kompetensi dasar menurut kurikulu...Musthofa Thofa
Model pembelajaran efektif untuk mencapai kompetensi dalam Kurikulum 2013 meliputi pendekatan saintifik, pembelajaran berbasis masalah, dan pembelajaran berbasis proyek, yang bertujuan membentuk siswa menjadi produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
5. MENGAPA HOTS?
1. Berdasarkan hasil studi internasional Programme for International
Student Assessment (PISA) menunjukkan prestasi literasi membaca
(reading literacy), literasi matematika (mathematical literacy), dan
literasi sains (scientific literacy) yang dicapai peserta didik Indonesia
sangat rendah.
Pada umumnya kemampuan peserta didik Indonesia sangat
rendah dalam: (1) memahami informasi yang kompleks; (2) teori,
analisis, dan pemecahan masalah; (3) pemakaian alat, prosedur
dan pemecahan masalah; dan (4) melakukan investigasi.
6. PISA DAN PERINGKAT INDONESIA
Apa itu PISA?
PISA (the Program for InternationalStudent Assessment) adalah ujian di seluruh
dunia yang diselenggarakan setiap tiga tahun sekali untuk mengukur
kecerdasan pelajar sekolah berusia 15 tahun di 70 -an negara.
Sekitar 600.000 siswa dari seluruh dunia termasuk dari Indonesia mengikuti
ujian yang di selenggarakan olehThe Organization for Economic Co-operation
and Development (OECD) pada tahun 2018.
https://www.kaskus.co.id/thread/5a156d3fdad770ec548b456c/daftar-ranking-
matematika-dan-sains-sedunia-indonesia-peringkat-62/
7.
8.
9. 1. Proses pembelajaran masih dominan dikuasai
oleh guru,
2. pelaksanaan pembelajaran masih satu arah,
3. model pembelajaran monoton,
4. ruang bagi peserta didik untuk membangun 4 C
masih minim,
5. sajian soal-soal HOTS masih terbatas
sehingga pembiasaan peserta didik untuk
menyelesaikan soal-soal HOTS masih minim,
6. fasilitasi kepala sekolah bagi guru untuk
menjalankan pembelajaran dan penilaian masih
terbatas,
7. pada berbagai kasus adanya ketidak selarasan
pemahaman dan penguasaan kebijakan dan
konsep pembelajaran dan penilaian antara
pengawas, kepala sekolah dan guru.
MENGAPA HOTS?
2. PANDANGAN BERBAGAI PIHAK
TENTANG IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
Proses pembelajaran pada SMA/SMK
pelaksana Kurikulum 2013 dipandang masih
dalam proses penyesuaian dari seperti
tuntutan Kurikulum 2013.
Proses penyesuaian tersebut dinilai terlalu
lama bagi sebuah perubahan (5 tahun)
sehingga dipertanyakan apa yang salah dari
implementasi Kurikulum 2013.
11. Mengapa HOTS?
3. Kecakapan yang diperlukan untuk menghadapi fenomena
pergeseran pada abad ke-21 tersebut?
Literasi Dasar
Kemampuan menggunakan core
skills untuk kehidupan sehari-hari
Kompetensi
Kemampuan siswa menyelesaikan
permasalahan kompleks
Karakter
Kemampuan siswa menghadapi
perubahan pesat pada lingkungan
Ingin tahu
Kepekaan sosial
dan budaya
Kepemimpinan
Adaptif
Gigih
Inisiatif
Berpikir kritis
Kreatif
Kolaborasi
Komunikasi
Literasi membaca
Literasi budaya
&bermasyarakat
Literasi finansial
Literasi TIK
Literasi IPA
Numerasi
13. Apa yang dimaksud dengan KESELARASAN ?
Adanya KECOCOKAN (MATCH) antara:
•Apa yang diharapkan dalam kurikulum (kompetensi)
•Apa yang dipelajari siswa; dan
•Apa yang kita nilai.
14. PENYELARASAN (alignment)
TUJUAN
(deskripsi tentang apa yang
seharusnya dikuasasi siswa
setelah pembelajaran)
PENILAIAN
(tugas yang mencakup
umpan balik ttg sikap, pengetahuan &
keterampulan siswa)
PEMBELAJARAN
(konteks dan kegiatan siswa yang
mampu membuat siswa terlibat
secara aktif)
15. APA ITU HOTS?
HOTS atau higher order thinking skills adalah proses berpikir tingkat
tinggi. Dalam taksonomi bloom yang direvisi Anderson menduduki
level C4, C5 dan C6, analisis, evaluasi. dan kreasi. HOTS adalah
kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif, metakognitif, dan berpikir
kreatif yang merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi
Guru dituntut untuk melakukan proses pembelajaran yang HOTS
sehingga muaranya peserta didik mampu menyelesaikan soal
HOTS. Soal HOTS harus mampu mengukur transfer of knowledge,
Problem solving dan Critical thinking. Soal HOTS merupakan
instrumen pengukuran yang digunakan untuk mengukur
keterampilan berpikir tingkat tinggi, yaitu keterampilan berpikir
yang tidak sekadar mengingat (remember), memahami
(undestand), atau menerapkan (apply)
17. Bloom taxonomy dipandang sebagai sebuah hierarki kegiatan-kegiatan
yang bersifat lower order dan higher order.
(berdasarkan McCurry)
CREATIE
SYNTHESIS
ANALYSIS
APPLICATION
COMPREHENSION
'higher order'
KNOWLEDGE
'lower order'
18. PROSES BERPIKIR (Bloom)
Proses Berfikir Makna
C1 Mengingat Mengambil pengetahuan yang relevan dari ingatan
C2 Memahami Membangun arti dari proses pembelajaran, termasuk komunikasi lisan,
tertulis, dan gambar
C3 Menerapkan/
Mengaplikasikan
Melakukan atau menggunakan prosedur di dalam situasi yang tidak biasa
C4 Menganalisis Memecah materi ke dalam bagian-bagiannya dan menentukan bagaimana
bagian-bagian itu terhubungkan antarbagian dan ke struktur atau tujuan
keseluruhan
C5 Menilai/
Mengavaluasi Membuat pertimbangan berdasarkan kriteria atau standar
C6 Mengkrasi/
Mencipta
Menempatkan unsur-unsur secara bersama-sama untuk membentuk
keseluruhan secara koheren atau fungsional; menyusun kembali unsur-unsur
ke dalam pola atau struktur baru
19. Dimensi Proses Kognitif
(dari Anderson & Krathwohl, 2001)
Kategori/ proses kognitif Definisi
Mengingat (Remember) Mengambil pengetahuan yang relevan dari ingatan jangka
panjang.
Mengerti (Understand) Mengambil arti/makna dari instruksi yang diberikan, termasuk
komunikasi secara oral/lisan, tulisan dan grafik.
Menerapkan (Apply) Mengikuti atau menggunakan prosedur di situasi yang
berbeda/tidak lazim.
Menganalisa (Analyse) Pisahkan bahan menjadi bagian-bagian dan tentukan
bagaimana tiap bagian tersebut saling berhubungan satu sama
lain dan terhadap suatu struktur atau fungsi secara
keseluruhan.
Mengevaluasi (Evaluate) Membuat penilaian berdasarkan kriteria dan standar.
Membuat (Create) Menyatukan elemen-elemen agar membentuk sebuah kesatuan
yang logis atau fungsional; menyusun kembali elemen-elemen
menjadi sebuah pola atau struktur baru.
20. Mengingat
(C1)
Memahami
(C2)
Mengaplikasikan
(C3)
Menganalisis
(C4)
Mengevaluasi
(C5)
Mencipta/
Membuat
(C6)
Mengutip
Menyebutkan
Menjelaskan
Menggambar
Membilang
Mengidentifikasi
Mendaftar
Menunjukkan
Memberi label
Memberi indeks
Memasagkan
Membaca
Menamai
Menandai
Menghafal
Meniru
Mencatat
Mengulang
Mereproduksi
Meninjau
Memilih
Mentabulasi
Memberi kode
Menulis
Menyatakan
Menelusuri
Memperkirakan
Menjelaskan
Menceritakan
Mengkatagorikan
Mencirikan
Merinci
Mengasosiasikan
Membandingkan
Menghitung
Mengkontraskan
Menjalin
Mendiskusikan
Mencontohkan
Mengemukakan
Mempolakan
Memperluas
Menyimpulkan
Meramalkan
Merangkum
Menjabarkan
Menggali
Mengubah
Mempertahankan
Mengartikan
Menerangkan
Menafsirkan
Memprediksi
Melaporkan
Membedakan
Menugaskan
Mengurutkan
Menentukan
Menerapkan
Mengkalkulasi
Memodifikasi
Menghitung
Membangun
Mencegah
Menentukan
Menggambarkan
Menggunakan
Menilai
Melatih
Menggali
Mengemukakan
Mengadaptasi
Menyelidiki
Mempersoalkan
Mengkonsepkan
Melaksanakan
Memproduksi
Memproses
Mengaitkan
Menyusun
Memecahkan
Melakukan
Mensimulasikan
Mentabulasi
Memproses
Membiasakan
Mengklasifikasi
Menyesuaikan
Mengoperasikan
Meramalkan
Mengaudit
Mengatur
Menganimasi
Mengumpulkan
Memecahkan
Menegaskan
Menganalisis
Menyeleksi
Merinci
Menominasikan
Mendiagramkan
Mengkorelasikan
Menguji
Mencerahkan
Membagankan
Menyimpulkan
Menjelajah
Memaksimalkan
Memerintahkan
Mengaitkan
Mentransfer
Melatih
Mengedit
Menemukan
Menyeleksi
Mengoreksi
Mendeteksi
Menelaah
Mengukur
Membangunkan
Merasionalkan
Mendiagnosis
Memfokuskan
Memadukan
Membandingkan
Menyimpulkan
Menilai
Mengarahkan
Memprediksi
Memperjelas
Menugaskan
Menafsirkan
Mempertahankan
Memerinci
Mengukur
Merangkum
Membuktikan
Memvalidasi
Mengetes
Mendukung
Memilih
Memproyeksikan
Mengkritik
Mengarahkan
Memutuskan
Memisahkan
menimbang
Mengumpulkan
Mengabstraksi
Mengatur
Menganimasi
Mengkatagorikan
Membangun
Mengkreasikan
Mengoreksi
Merencanakan
Memadukan
Mendikte
Membentuk
Meningkatkan
Menanggulangi
Menggeneralisasi
Menggabungkan
Merancang
Membatas
Mereparasi
Membuat
Menyiapkan
Memproduksi
Memperjelas
Merangkum
Merekonstruksi
Mengarang
Menyusun
Mengkode
Mengkombinasikan
Memfasilitasi
Mengkonstruksi
Merumuskan
Menghubungkan
Menciptakan
Menampilkan
21. LEVEL KOGNITIF
Dimensi proses kognitif berdasarkan taksonomi Bloom
yang telah direvisi dikelompokkan ke dalam tiga level
kognitif, yaitu:
•Level 1: mengingat (C1) dan memahami (C2),
•Level 2: mengaplikasikan (C3),
•Level 3: menganalisis (C4), mengevaluasi (C5),
dan mencipta (C6)
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29. Ciri-Ciri Soal HOTS
1. Mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi,
meminimalkan aspek mengingat dan memahami
2. Berbasis permasalahan kontekstual
3. Stimulus menarik
4. Tidak Familiar
5. Kebaruan
30. o Transfer satu konsep ke konsep lainnya
o Memproses dan menerapkan informasi
o Mencari kaitan dari berbagai informasi
yang berbeda-beda
o Menggunakan informasi untuk
menyelesaikan masalah
o Menelaah ide dan informasi secara kritis
Berfikir tingkat tinggi ===== meminimalkan aspek
ingatan atau pengetahuan
Penekanannya :
Ciri Soal HOTS
31. o Transfer satu konsep ke konsep lainnya.
Soal HOTS ciri ke-1
Untuk mendapatkan jawab D, siswa
harus memahami konsep pecahan
campuran, pecahan desimal, juga
pecahan persen.
32. o Memproses dan menerapkan informasi.
Soal HOTS ciri ke-2:
Di sini, untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan, siswa
harus memprosesnya dahulu baru menerapkannya.
33. o Mencari kaitan dari berbagai informasi yang
berbeda-beda.
Soal HOTS ciri ke-3
35. o Menggunakan informasi untuk
menyelesaikan masalah.
Soal HOTS ciri ke-4:
Di sini, siswa menggunakan informasi
yang tersedia untuk menyelesaikan
soalnya.
Perhatikan bahwa ternak sapi, ada 15%.
Ternak itik = (100 – 15 – 15 – 25)%
= 45%
Banyaknya ternak itik = (45/25) x 425 =
765 ekor.
36. o Menelaah ide dan informasi secara kritis.
Soal HOTS ciri ke-5:
38. o Menelaah ide dan informasi secara kritis.
Contoh soal HOTS ciri ke-5 lagi:
Solusi cepat: A = berat barang I, B = berat barang II
C = berat barang III.
A + B = 8,6
A + C = 7,2
B + C = 5,4
------------------ +
2A + 2B + 2C = 21,2
Maka: A + B + C = 10,6 kg
Barang I dan barang II beratnya 8,6 kg. Barang I dan
barang III beratnya 7,2 kg. Barang II dan barang III
beratnya 5,4 kg. Hitunglah berat barang I, barang II,
dan barang III sekaligus.
A. 10,6 kg
B. 11,2 kg
C. 11,4 kg
D. 11,6 kg
39. Persepsi Mengenai Soal Higher OrderThinking Skills
Soal HOTS BUKANLAH soal yang pasti lebih sukar
Eubacteria yang dapat menghasilkan zat racun pada makanan kemasan
dalam kaleng adalah....
A. Pseudomonals sp.
B. Thiobacillus ferrooksidans
C. Clostridium botulinum
D. Escherichia coli
E. Acetobacter xylinum
Hafalan akan
menjadi lebih
sukar saat kita
LUPA
40. Rambu
Penyusunan Soal HOTS
1. Soal yang disusun harus mengukur
kompetensi yang akan diukur
2. Kontekstual “ya” keberfungsian stimulus
“WAJIB”
3. Higher bukanlah Highest, menulis soal
orde berfikir lebih tinggi bukan level
tertinggi
41. SoalA.3:
Seorang peneliti menetapkan tingkat signifikansi 0,05. Berapakah nilai uji signifikansi yang
dapat dapat diterima untuk menolak hipotesis penelitian?
Soal A.4:
Seorang peneliti membandingkan berat badan dua kelompok untuk meneliti efektivitas obat pelangsing.
Peneliti tersebut menetapkan taraf signifikansi 0,05. Hasil uji signifikansi memperoleh nilai 0,017. Apakah
yang dapat disimpulkan oleh peneliti tersebut?
Penyajian Kasus
Nyata memungkinkan
proses menelaah
informasi
42. Soal B.1
Apakah peran burung elang dalam suatu rantai
makanan?
Soal B.2
Seorang ilmuwan berhasil menemukan pestisida
ampuh pembasmi ulat sehingga jumlah ulat
menurun dengan drastis. Apakah yang akan
terjadi kepada elang?
Melalui analisa visual
bagan yang kompleks,
maka tingkat berfikir
ordenya lebih tinggi
43. Abad ke-21 adalah abad digital dan abad informasi. Arus informasi yang
begitu deras berdampak negatif terhadap disintegrasi bangsa. Misalnya
kejadian SARA di suatu sekolah yang belum terverifikasi kebenarannya,
diunggah seorang pelajar di media sosial. Berita tersebut akan cepat tersebar
ke masyarakat luas sehingga memicu konflik antar kelompok. Oleh karena itu,
pembatasan penggunaan media sosial harus diterapkan kepada semua
pelajar.
Setujukah kamu dengan pernyataan tersebut? Jelaskan alasanmu!
45. Terlebih dahulu guru-guru memilih KD yang dapat dibuatkan soal-
soal HOTS.Tidak semua KD dapat dibuatkan model-model soal
HOTS. Guru-guru secara mandiri atau melalui forum MGMP dapat
melakukan analisis terhadap KD yang dapat dibuatkan soal-soal
HOTS.
1. Menganalisis KD yang dapat dibuat soal-soal HOTS
Langkah-Langkah Penyusunan Soal HOTS
46. 2. Menyusun kisi-kisi soal
Kisi-kisi penulisan soal-soal HOTS bertujuan untuk
membantu para guru dalam menulis butir soal HOTS.
Secara umum, kisi-kisi tersebut diperlukan untuk
memandu guru dalam: (a) memilih KD yang dapat dibuat
soal-soal HOTS, (b) memilih materi pokok yang terkait
dengan KD yang akan diuji, (c) merumuskan indikator soal,
dan (d) menentukan level kognitif.
47. 3. Memilih stimulus yang menarik dan kontekstual
• menarik, artinya mendorong peserta didik untuk membaca
stimulus.
• Faktual , belum pernah dibaca oleh peserta didik.
• Kontekstual ,nyata dalam kehidupan sehari-hari, menarik,
mendorong peserta didik untuk.
48. 4. Menulis butir pertanyaan sesuai dengan kisi-kisi soal
Butir-butir pertanyaan ditulis sesuai dengan kaidah
penulisan butir soal HOTS.Kaidah penulisan butir soal
HOTS, agak berbeda dengan kaidah penulisan butir soal
pada umumnya.
Perbedaannya terletak pada aspek materi, sedangkan
pada aspek konstruksi dan bahasa relative sama. Setiap
butir soal ditulis pada kartu soal, sesuai format terlampir.
49. 5. Membuat pedoman penskoran (rubrik) atau
kunci jawaban
Setiap butir soal HOTS yang ditulis hendaknya dilengkapi
dengan pedoman penskoran atau kunci jawaban.Pedoman
penskoran dibuat untuk bentuk soal uraian.Sedangkan
kunci jawaban dibuat untuk bentuk soal pilihan ganda,
pilihan ganda kompleks (benar/salah, ya/tidak), dan isian
singkat.
50. PERAN SOAL HOTS DALAM PENILAIAN
1. Mempersiapkan kompetensi peserta didik
menyongsong abad ke-21
2.Memupuk rasa cinta dan peduli terhadap kemajuan
daerah
3. Meningkatkan motivasi belajar peserta didik
4.Meningkatkan mutu Penilaian
51. KISI-KISI SOAL
Mata Pelajaran : PPKn
No. Kompetensi Dasar Materi
Kelas/
Semester
Indikator Soal
Level
Kognitif
Bentuk
Soal
No.
Soal
1. Menganalisis berbagai kasus
pelanggaran HAM secara
argumentatif dan saling
keterhubungan antara aspek
ideal, instrumental, dan
praksis sila-sila Pancasila.
Hak asasi manusia
dalam Pancasila
XII/1 Disajikan kasus kontekstual,
peserta didik mampu menganalisis
berbagai informasi yang disajikan
dalam kasus.
Penalaran Uraian 1
52. Cerita ini tentang seorang kakek yang sederhana, hidup sebagai orang
kampung yang bersahaja. Suatu sore, ia mendapati pohon pepaya di depan
rumahnya telah berbuah. Walaupun hanya dua buah namun telah
menguning dan siap dipanen. Ia berencana memetik buah itu di keesokan
hari. Namun, tatkala pagi tiba, ia mendapati satu buah pepayanya hilang
dicuri orang.
KAKEK DAN PENCURI PEPAYA
Kakek itu begitu bersedih, hingga istrinya merasa heran. “Suamiku, jangan
hanya karena sebuah pepaya saja engkau demikian murung” ujar sang
istri. “Bukan itu yang aku sedihkan,” jawab sang kakek. “Aku berpikir,
betapa sulitnya orang itu mengambil pepaya kita. Ia harus sembunyi-
sembunyi di tengah malam agar tidak ketahuan orang. Belum lagi mesti
memanjatnya dengan susah payah untuk bisa memetik pepaya.”
53. “Oleh karena itu istriku...,” lanjut sang kakek. “Saya akan meminjam
tangga dan saya taruh di bawah pohon pepaya kita. Mudah-mudahan ia
datang kembali malam ini dan tidak akan kesulitan lagi mengambil pepaya
yang satunya.” Namun saat pagi kembali hadir, ia mendapati pepaya yang
tinggal sebuah itu tetap ada beserta tangganya tanpa bergeser sedikitpun.
Sang Kakek tetap menunggu. Namun di pagi berikutnya, tetap saja buah
pepaya itu masih di tempatnya.
Di sore harinya, sang kakek kedatangan seorang tamu yang menenteng
dua buah pepaya besar di tangannya. Sang kakek belum pernah
mengenal si tamu tersebut. Singkat cerita, setelah berbincang lama, sang
tamu dengan amat menyesal mengaku bahwa dialah yang telah mencuri
pepayanya.
54. “Sebenarnya, di malam berikutnya saya ingin mencuri buah
pepaya yang tersisa. Namun saat saya menemukan ada
tangga di sana, saya tersadarkan dan sejak itu saya
bertekad untuk tidak mencuri lagi. Untuk itu, saya
kembalikan pepaya Anda dan untuk menebus kesalahan
saya, saya hadiahkan pepaya yang baru saya beli di pasar
untuk Anda.”
Diambil dari
http://www.kisahinspirasi.com/2012/09/kisah-
kakek-dan-pencuri-pepaya.html
55. PERTANYAAN
1. Ani berpendapat bahwa sifat Kakek tersebut dermawan.
Setujukah kamu dengan pendapat Ani tersebut? Jelaskan
alasanmu!
2. Apakah pendapatmu jika pada cerita tersebut si pencuri
tetap mengambil pepaya milik Kakek yang kedua?
3. Apakah yang membuat perasaan Kakek sedih setelah
menyadari satu buah pepaya miliknya hilang?**)
4. Apakah yang dilakukan sang pencuri untuk menebus
kesalahannya?**)
**) bukan soal HOTS
56. No Jawaban Skor
1. Langkah ke-1 ……………………………
Langkah ke-2 ……………………………
Langkah ke-3 ……………………………
…………….
1
1
1
….
Jumlah 5
Pedoman Penskoran
Mata Pelajaran : PPKn
Kelas/Peminatan : Umum
Kelas/Semester : XII/1
57. KISI-KISI SOAL
Mata Pelajaran : Ekonomi
No. Kompetensi Dasar Materi
Kelas/
Semester
Indikator Soal
Level
Kognitif
Bentuk
Soal
No.
Soal
1. Menganalisis Manajemen
Perekonomian Internasional
.
neraca pembayaran
dan devisa
XII/1 Diberikan wacana tentang neraca
pembayaran , Peserta didik
mampu memahami dan menguasai
tentang neraca pembayaran dan
devisa
.
Penalaran Uraian 1
58. Perhatikan neraca pembayaran suatu negara sebagai berikut!
Ekspor +4.500
Impor -3.900
Neraca perdagangan +600
Pinjaman akomodatif -400
Stok nasional -200
Saldo 0
Dari data di atas, dapat disimpulkan bahwa
A. neraca pembayaran di atas seimbang disebabkan antara ekspor dan impor jumlahnya
sama serta antara neraca perdagangan dan pinjaman juga sama
B. neraca pembayaran tersebut positif karena ekspor dan impor jumlahnya besar
C. neraca pembayaran tersebut negatif dikarenakan tidak ada saldo
D. neraca pembayaran tersebut surplus 600 dikarenakan adanya stok nasional dan pinjaman
akomodatif
E. neraca pembayaran tersebut defisit 200 dikarenakan stok nasional lebih kecil dan
pinjaman akomodatif
60. No. KD Materi IPK Indikator Butir Soal Level Kognitif Soal
Kunci
jawaban
3.2 Menganalisis berbagai
tingkat keanekaragaman hayati di
Indonesia beserta ancaman dan
pelestariannya beserta ancaman
dan pelestariannya
berbagai tingkat
keanekaragaman hayati di
Indonesia beserta
ancaman dan
pelestariannya beserta
ancaman dan
pelestariannya
3.2.1 menjelaskan
tingkat
keanekaragaman
hayati di Indonesia
C, A B D
(condition, audience,
behavior, degree)
Disajikan gambar ….,
siswa dapat
menjelaskan ……
Pengetahuan dan
pemahaman (1) LOTS
menjelaskan
Tingkat keanekaragaman
hayati di Indonesia
menyimpulkan tingkat
keanekaragaman
hayati di Indonesia
Disajikan data hasil
percobaan ....., siswa
dapat menyimpulkan
tingkat
keanekaragaman
hayati di Indonesia dg
benar.
HOTS
Penalaran
• Menyimpulkan
Perhatikan data hasil
percobaan!
(1)
(2)
(3)
Simpulan yg benar adalah ....
A.
B.
C.
D.
E.
ancaman dan
pelestarian
keanekaragaman
hayati
Menemukan
ancaman dan
pelestarian
keanekaragama
n hayati
Disajikan data hasil
percobaan ....., siswa
dapat menemukan
ancaman dan
pelestarian
keanekaragaman
hayati
dg benar.
Penalaran (3) HOTS
Menemukan
3.3 Menjelaskan prinsip-
prinsip klasifikasi makhluk
hidup dalam lima kingdom
61. Format Kisi-Kisi Soal
MataPelajaran : ………………………………
Kelas/Semester : ………………………………
No KompetensiDasar Materi IndikatorSoal LevelKognitif BentukSoal NoSoal
Mengetahui ……………………,………………………………………
KISI-KISI SOAL
63. @ Dit. PSMA
KARTU SOAL NOMOR 1
(PILIHAN GANDA)
Mata Pelajaran : ........................................
Kelas/Semester : ........................................
Kurikulum : ........................................
Kompetensi Dasar :
Materi :
Indikator Soal :
Level Kognitif :
Soal:
Kunci/Pedoman Penskoran:
Keterangan:
Soal ini termasuk soal HOTS karena
1. .....................................
2. .....................................
3. .....................................
64. @ Dit. PSMA
KARTU SOAL NOMOR 1
(URAIAN)
Mata Pelajaran : ........................................
Kelas/Semester : ........................................
Kurikulum : ........................................
Kompetensi Dasar :
Materi :
Indikator Soal :
Level Kognitif :
Soal:
PEDOMAN PENSKORAN
No. Uraian Jawaban/Kata Kunci Skor
Total Skor
Keterangan:
Soal ini termasuk soal HOTS karena:
1. .....................................
2. .....................................
65.
66. RUJUKAN
Direktorat Pembinaan Sekolah MenengahAtas Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2018. Pemantapan Pembelajaran dan
Penilaian Pada Implementasi Kurikulum 2013 SMA (PPT).
Rachamati. 2018. Higher OrderThinking Skills dan Contextual Assessment: Mengapa, Apa,
Bagaimana. (PPT).
Sajidan. 2018. Pemberdayaan Keterampilan BerpikirTingkatTinggi (PPT)
Suprananto. 2018. Keselarasan Kurikulum (Curriculum Alignment) (PPT).
Widana, IWayan. 2017. Modul Penyusunan Soal Higher OrderThinking Skill (HOTS). Jakarta:
Direktorat Pembinaan SMA Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan