2. Direktorat PSMK
PENGERTIAN HOTS
Keterampilan berpikir tingkat tinggi atau High Order
Thinking Skill (HOTS) adalah proses berpikir
kompleks dalam menguraikan materi, membuat
kesimpulan, membangun representasi, menganalisis,
dan membangun hubungan dengan melibatkan
aktivitas mental yang paling dasar. (Resnick:987)
3. Direktorat PSMK
ASPEK KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI
Keterampilan berpikir sesuai dengan ranah kognitif,
afektif, dan psikomotor yang menjadi satu kesatuan
dalam proses belajar dan mengajar.
Keterampilan yang dikerahkan dalam memecahkan
permasalahan yang muncul, mengambil keputusan,
menganalisis, menginvestigasi, dan menyimpulkan.
Keterampilan yang memiliki keinginan kuat
untuk dapat memecahkan masalah muncul
pada kehidupan sehari-hari.
4. Direktorat PSMK
Low Order VS Higher Order Thinking
Higher Order Thinking
Critical Thinking
Low Order Thinking
5. Direktorat PSMK
Dimensi Proses Kognitif
(Anderson & Krathwohl, 2001)
Level kognitif Definisi
Level 1
Pemahaman
Mengingat C1
(Remember)
Mengambil pengetahuan yang relevan dari ingatan
jangka panjang.
Mengerti C2
(Understand)
Mengambil arti/makna dari instruksi yang diberikan,
termasuk komunikasi secara oral/lisan, tulisan dan
grafik.
Level 2
Penerapan
Menerapkan C3 (Apply) Mengikuti atau menggunakan prosedur di situasi yang
berbeda/tidak lazim.
Level 3
Penalaran
(HOTs)
Menganalisis C4
(Analyse)
Memisahkan bahan menjadi bagian-bagian dan
menentukan bagaimana tiap bagian tersebut saling
berhubungan satu sama lain dan terhadap suatu
struktur atau fungsi secara keseluruhan.
Mengevaluasi C5
(Evaluate)
Membuat penilaian berdasarkan kriteria dan standar.
Mengkreasi C6 (Create) Menyatukan elemen-elemen agar membentuk sebuah
kesatuan yang logis atau fungsional; menyusun
kembali elemen-elemen menjadi sebuah pola atau
struktur baru.
7. Direktorat PSMK
Mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi, meminimalkan
aspek ingatan atau pengetahuan
Menuntut kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif,
metakognitif, dan berpikir kreatif.
Ranah Kognitif:
Analisis: menspesifikasi aspek-aspek/elemen dari sebuah
konteks tertentu;
Evaluasi: mengambil keputusan berdasarkan
fakta/informasi;
Mengkreasi: membangun gagasan/ide-ide.
8. Direktorat PSMK
Meminimalisir kemampuan mengingat kembali informasi (recall), tetapi lebih
mengukur kemampuan:
transfer satu konsep ke konsep lainnya,
memproses dan menerapkan informasi,
mencari kaitan dari berbagai informasi yang berbeda-beda,
menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah,
menelaah ide dan informasi secara kritis.
Menggunakan penalaran dan logika untuk:
Mengambil keputusan (evaluasi)
Memprediksi & Refleksi
Menyusun strategi baru untuk memecahkan masalah
9. Direktorat PSMK
Teknik Penulisan Soal HOTS
1. Perhatikan cakupan materi yang diharuskan untuk level pendidikan
2. Perhatikan beberapa kompetensi yang diharapkan pada tiap level
pendidikan yang kemudian diturunkan menjadi beberapa indikator dan
tujuan dari pembelajaran berdasarkan anjuran yang tertuang pada
kurikulum
3. Penggunaan pengetahuan dasar untuk suatu cakupan materi sangat
mungkin berbeda sesuai dengan level pendidikan
4. Menggunakan pengetahuan atau kemampuan dasar nya untuk menyesaikan
permasalahan yang ada
5. Dalam taksonomi Bloom tingkatan yang paling rendah dapat menjadi
pengetahuan dasar untuk menjawab pertanyaan ke tingkatan selanjutnya
10. Direktorat PSMK
5. Dianjurkan untuk menyediakan berbagai macam data sebagai stimulus (pernyataan,
tabel, grafik, hasil dari percobaan yang dilakukan, laporan, bahan bacaan, hasil
observasi, dll) sebagai stimulus untuk menjawab soal-soal HOTS.
Stimulus sangat dianjurkan diambil dari konteks dunia nyata/kehidupan sehari-hari
(situasi yang otentik). Stimulus berupa cerita atau kalimat jangan mengandung unsur
kekerasan, pornografi, SARA, atau politik dan juga hindari gambar, kalimat atau
slogan yang mengandung unsur iklan
6. Berbagai macam data yang disediakan memberikan informasi kepada siswa merujuk
kepada pengetahuan atau kemampuan dasar sehingga dapat diolah lebih lanjut
7. Mengacu pada kaidah-kaidah penulisan soal Pilihan Ganda/Uraian
8. Soal tertulis HOTS dapat berupa soal PG atau esei/uraian
11. Direktorat PSMK
Asesmen yang berbasis situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari;
Ruang lingkup stimulus/konteks: personal, sosial, dan global,
seperti:
kesehatan
pendidikan
pekerjaan
sumbar daya alam
lingkungan hidup
bencana alam
pemanfaatan sains dan teknologi
12. Direktorat PSMK
Ciri-ciri asesmen kontekstual:
Peserta didik mengkonstruksi responnya sendiri, bukan sekadar
memilih jawaban yang tersedia.
Tugas-tugas merupakan tantangan yang dihadapkan dalam
dunia nyata.
Tidak hanya memiliki satu jawaban tertentu yang benar, tetapi
memungkinkan banyak jawaban benar atau semua jawaban
benar.
13. Direktorat PSMK
Asesmen Tradisional Asesmen Kontekstual
Peserta didik cenderung memilih
respons yang diberikan.
Peserta didik mengekspresikan
respons.
Konteks dunia kelas (buatan) Konteks dunia nyata (realistis)
Umumnya mengukur aspek
ingatan (recalling).
Mengukur performansi tugas
(berpikir tingkat tinggi).
Terpisah dengan pembelajaran Terintegrasi dengan pembelajaran
Pembuktian tidak langsung,
cenderung teoretis.
Pembuktian langsung melalui
penerapan pengetahuan dan
keterampilan dengan konteks
nyata.
Perbandingan Asesmen Tradisional dan Kontekstual
14. Direktorat PSMK
Langkah Menyusun Soal HOTS
1. Menganalisis KD yang dapat dibuat soal-soal HOTS
Tidak semua KD dapat dibuatkan model-model soal HOTS. Oleh karena itu
guru-guru secara mandiri atau melalui forum MGMP dapat melakukan
analisis terhadap KD yang dapat dibuatkan soal-soal HOTS.
2. Menyusun kisi-kisi soal
Kisi-kisi penulisan soal-soal HOTS bertujuan untuk membantu para guru
dalam menulis butir soal HOTS. Secara umum, kisi-kisi tersebut diperlukan
untuk memandu guru dalam: (a) memilih KD yang dapat dibuat soal-soal
HOTS, (b) memilih materi pokok yang terkait dengan KD yang akan diuji, (c)
merumuskan indikator soal, dan (d) menentukan level kognitif.
15. Direktorat PSMK
3. Memilih stimulus yang menarik dan kontekstual.
Stimulus yang digunakan hendaknya menarik dan konstektual, artinya mendorong
peserta didik untuk membaca stimulus. Stimulus kontekstual berarti stimulus yang
sesuai dengan kenyataan dalam kehidupan sehari-hari, menarik, mendorong peserta
didik untuk membaca.
4. Menulis butir pertanyaan sesuai dengan kisi-kisi soal
Butir-butir pertanyaan ditulis sesuai dengan kaidah penulisan butir soal HOTS.dan
setiap butir soal ditulis pada kartu soal.
5. Membuat pedoman penskoran (rubrik) atau kunci jawaban
Setiap butir soal HOTS yang ditulis hendaknya dilengkapi dengan pedoman penskoran
dan kunci jawaban. Pedoman penskoran dibuat untuk bentuk soal uraian, sedangkan
kunci jawaban dibuat untuk bentuk soal pilihan ganda
16. Direktorat PSMK
PENYUSUNAN INDIKATOR SOAL (HOTS)
• Indikator soal merupakan penjabaran dari IPK pencapaian kompetensi (yang telah
diseleksi) ke ranah yang lebih operasional
• Menggunakan Kata kerja level 3 (Penalaran/C4, C5, C6)
• Menggunakan Stimulus
Contoh :
Disajikan gambar rangkaian listrik, peserta didik dapat menghitung arus listrik yang
mengalir pada salah satu cabang
• A (Audience) = Peserta didik
• B (Behavior) = Menghitung arus listrik yang mengalir
• C (Condition) = Disajikan gambar rangkaian listrik
• D (Degree) = Salah satu cabang
• Level kognitif C1-C2 IPK minimalnya memenuhi pola A-B
• Level kognitif C3-C5 IPK minimalnya memenuhi pola A-B-C
17. Direktorat PSMK
Indikator Soal:
Disajikan tabel ukuran kabel, peserta didik dapat menganalisis tahanan yang terjadi.
Rumusan Soal:
Berdasarkan tabel tersebut, manakah pernyataan di bawah ini yang
benar!
A. Jika kabel ukurannya semakin kecil maka penyekatnya akan
semakin kecil
B. Jika kabel ukurannya semakin besar maka resistensi
penghantarnya akan kecil
C. Jika penghantarnya ingin lebih besar maka penyekatnya di
perkecil
D. Jika penghantarnya ingin kesil maka penyekatnya harus lebih besar
E. Jika penyekatnya ingin lebih kecil maka penghantarnya
harus besar
CONTOH
18. Direktorat PSMK
Perhatikan gambar di samping!
Jika lampu yang digunakan memiliki daya yang sama,
manakah pernyataan di bawah ini yang benar
A. Jika saklar 1 dan 2 mati dan saklar 3 menyala, maka
yang menyala lampu a, b dan c
B. Jika saklar 1 dan 3 dinyalakan dan saklar 2 dimatikan,
maka lampu yang menyala a, c dan d
C. Jika saklar 2 dan 3 dinyalakan dan saklar 1 dimatikan,
maka lampu yang menyala adalah b, c dan d
D. Jika saklar 1 dan 2 dinyalakan dan saklar 3 dimatikan,
maka lampu yang menyala adalah a, b dan c
E. Jika saklar 1 dan 3 dinyalakan dan saklar 2 dimatikan,
maka lampu yang menyala a, b dan d
Indikator:
Disajikan gambar rangkaian kelistrikan peserta didik dapat menganalisis lampu yang menyala di rangkaian
dengan benar
19. Direktorat PSMK
Indikator soal
Disajikan gambar perpindahan kalor dalam kehidupan sehari hari. Peserta didik dapat
menganalisis laju perpindahan kalor secara konduksi
Rumusan Soal:
Perhatikan dua buah panci di bawah ini:
(1) panci dengan bahan dari aluminium dan pegangan kayu
(2) panci dengan bahan dari stainless steel dan pegangan plastik
Konduksi termal bahan
Aluminium 200 W/mK
Stainless steel 15 W/mK
Kayu 0,115 W/mK
Kedua panci memiliki ukuran yang sama digunakan untuk memanaskan air, maka pernyataan
yang paling tepat tentang laju perpindahan kalor kedua panci adalah ….
A. Laju perpindahan kalor kedua panci sama besar, karena ukurannya sama
B. Laju perpindahan kalor stainless steel lebih kecil, karena konduksi termalnya lebih kecil
dari aluminium
C. Laju perpindahan kalor stainless steel lebih besar, karena konduksi termalnya lebih besar
dari aluminium
D. Laju perpindahan kalor tidak dipengaruhi oleh konduktifitas termal bahan
E. Laju perpindahan kalor kedua panci tidak dipengaruhi oleh jenis bahan
20. Direktorat PSMK
Indikator Soal:
Disajikan kutipan novel, peserta didik dapat mengkritisi karya sastra yang dibaca
Rumusan Soal:
Cermatilah kutipan novel berikut!
“Belajar apaan?” Sam memandang Ali dengan pertanyaan.
“Belajar berbakti. Belajar berbakti kepada orang yang telah membesarkanku.”
“God will angry if you not do it, isn’t it?”
Ali berdehem searay tersenyum lebar, tetapi lebih tampak seperti menahan gelak tawa. “Ini mah
kewajiban yang dapat dilakukan nanti.”
“And God will give you a heaven if you do it?”
“Berbakti pada orang tua mutlak harus dilakukan, Sam. Jasa orang tua tak terbalaskan sampai
kapan pun.”
Kalimat resensi berupa kelemahan sesuai dengan kutipan novel tersebut adalah …
A. Novel ini sebagian menggunakan bahasa asing sehingga sulit memahami cerita
B. Novel ini tidak disukai oleh pembaca karena banyak menggunakan bahasa asing.
C. Pengarang kurang jelas mendeskripsikan watak tokoh sehingga sulit dipahami.
D. Pembaca novel tidak tertarik membaca novel berbahasa campuran.
E. Novel ini tidak menggambarkan persahabatan dua remaja.