Makalah ini membahas evaluasi kurikulum pendidikan akuntansi di Universitas Negeri Yogyakarta. Evaluasi kurikulum bertujuan untuk menilai pelaksanaan suatu kurikulum dengan mengevaluasi berbagai aspek seperti desain, proses pelaksanaan, dan hasil yang dicapai siswa. Evaluasi kurikulum meliputi berbagai teknik seperti observasi, wawancara, dan kuesioner untuk mengumpulkan data secara kuantitatif dan kualitatif.
1. KAJIAN KURIKULUM DAN BUKU TEKS AKUNTANSI
EVALUASI KURIKULUM
Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Kajian Kurikulum dan Teks Akuntansi
Dosen Pengampu : Dra. Sumarsih
Disusun oleh :
Kholifatun Azizah
12803241019
Siti Nurjanah
12803241041
PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2012/2013
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah dengan
judul “Evaluasi Kurikulum”. Makalah ini disusun sebagai tugas mata kuliah Kajian
Kurikulum Buku dan teks Akuntansi.
Makalah ini tidak akan terwujud tanpa bimbingan serta arahan dari orangorang terdekat. Oleh karena itu tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Allah SWT, atas kesempatan yang telah diberikan untuk kami.
2. Orang tua kami yang telah memberikan bantuan materil maupun doanya,
sehingga pembuatan makalah ini dapat terselesaikan.
3. Dra. Sumarsih, yang telah banyak membantu sehingga pembuatan makalah ini
dapat berjalan lancar
4. Pihak-pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan yang telah memberikan bantuan
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan dalam rangka
penyempurnaan makalah yang selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi semua pembaca.
Yogyakarta, Februari 2013
Penulis
3. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam kegiatan pelaksanaan suatu sistem/kurikulum dalam pendidikan memerlukan
suatu tahap penilaian yang dapat mengukur dan menilai impplementasi dari suatu
perencanaan. Tahap penilaian ini disebut evaluasi. Evaluasi kurikulum memiliki peranan
penting baik dalam penentuan kebijaksanaan pendidikan pada umumnya, maupun pada
pengambilan keputusan dalam kurikulum.
Hasil evaluasi kurikulum dapat digunakan oleh pemegang kebijakan pendidikan dan
para pengembang kurikulum dalam memilih dan menetapkan kebijakan pengembangan
sistem pendidikan dan pengembangan model kurikulum yang digunakan. Disamping itu,
evalusi dapat pula digunakan oleh guru, kepla sekolah, dan para pelaksana pendidikan
lainnya, dalam memahami dan membantu perkembangan siswa, memilih bahan engajaran,
memilih metode dan alat-alat bantu pelajaran, cara penilaian serta fasilitas pendidikan
lainnya.
Evaluasi merupakan kegiatan yang luas, kompleks, dan terus menerus untuk
mengetahui proses dan hasil pelaksanaan sistem pendidikan dalam mencapai tujuan yang
telah ditentukan. Komponen-komponen kurikulum yang dievaluasi juga sangat luas. Program
evaluasi
kurikulum
bukan hanya mengevaluasi
hasil
belajar siswa dan proses
pembelajarannya, tetapi juga desain dan implementasi kurikulum, kemampuan dan unjuk
kerja guru, kemampuan dan kemajuan siswa, sarana, fasilitas dan sumber-sumber nelajar, dan
sebagainya.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian evaluasi kurikulum?
2. Aspek-aspek apa sajakah yang terdapat dalam evaluasi kurikulum?
4. BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Pada dasarnya evaluasi mempunyai tiga makna, yaitu:
1. Evaluasi tidak akan terjadi kecuali telah mengetahui tujuan yang akan dicapai,
2. Untuk mencapai tujuan tersebut, harus diperiksa hal-hal yang telah dan sedang
dilakukan,
3. Evaluasi harus mengambil kesimpulan perdasar kriteria tertentu.
Untuk itu dapat disimpulkan bahwa evaluasi adalah penilaian terhadap suatu kinerja
pelaksanaan suatu kurikulum berdasarkan kriteria tertentu.
B. Berbagai Aspek Evaluasi Kurikulum
Evaluasi kurikulum terdiri atas berbagai aspek yang saling berhubungan antara lain:
1. Keterkaitan antara evaluasi kurikulum dan pengembangan kurikulum
a.
Evaluasi kurikulum dan sistem kurikulum
Secara fungsional, evaluasi kurikulum merupakan bagian dari sistem kurikulum.
Sistem kurikulum mempunyai 3 fungsi pokok, yaitu pengembangan kurikulum,
pelaksanaan, dan evaluasi efek sistem kurikulum. Evaluasi kurikulum minimal
berfokus pada 4 bidang, yaitu terhadap penggunaan kurikulum, desain kurikulum,
hasil dari siswa, dan sistem kurikulum.
b.
Evaluasi Kurikulum dan Pengembangan Kurikulum
Taylor berpendapat bahwa evaluasi kurikulum minimal terjadi 2 kali, yaitu pada
awal dan akhir pengembangan kurikulum. Pengembangan kurikulum adalah
proses yang meliputi kegiatan unutuk melaksanakan percoobaan evaluasi,
sehingga kekurangan yang ditemukan dapat diperbaiki untuk hasil yang lebih
baik.
5. Empat keadaan yang harus dihindari dalam pengembangan fungsi dan maksa
evaluasi kurikulum terhadap pengembangan kurikulum, yaitu:
1) Apabila dalam desain kurikulum sama sekali tidak terdapat rancangan evaluasi,
2) Apabila dalam proses evaluasi terdapat penyimpangan tujuan evaluasi,
3) Tidak menghiraukan kesimpulan dan penilaian evaluasi yang telah ada,
4) Evaluasi sering digunakan sebagai alat peserta didik, yan justru sebenarnya harus
menimbulkan kepercayaan diri pada peserta didik.
2. Prinsip-prinsip Evaluasi Kurikulum
a. Tujuan tertentu
Artinya, setiap program evaluasi kurikulum terarah dalam mecapai tujuan yang
telah ditentukan secara jelas dan spesifik.
b. Bersifat objektif
Artinya, berpijak pada keadaan yang sebenarnya, bersumber dari data yang
nyata dan akurat, yang diperoleh dari instrumen yang handal.
c. Bersifat komprehensif
Mencakup semua dimensi yang terdapat dalam ruang lingkup kurikulum.
d. Kooperatif dan bertanggung jawab dalam perencanaan
Pelaksanaan dan keberhasilan suatu program evaluasi merupakan tanggung
jawab bersama pihak-pihak yang terlibat dalam proses pendidikan.
e. Efisien
Harus diupayakan agar hasil evaluasi lebih tinggi atau paling tidak berimbang
dengan materiil yang digunakan.
6. f. Berkesinambungan
Peran guru dan kepala sekolah memiliki peran penting yang saling melengkapi
karena kedua pihak tersebut terlibat dalam pelaksanaan kurikulum.
3. Jenis-jenis Strategi Evaluasi
Strategi evaluasi dikembangkan berdasarkan asumsi bahwa mutu program bergantung
kepada mutu keputusan yang dibuat oleh manajer berdasarkan informasi yang tepat dan
dapat dipercaya. Informasi ini diperoleh dengan menggunakan alat yang sistematis
berdasarkan konsep evaluasi yang digunakan.
Secara lebih tegas evaluasi bertujuan untuk menyediakan informasi bagi pembuat
keputusan. Terdapat 4 jenis keputusan yang perlu dipertimbangkan dalam menilai suatu
program, yaitu:
a. Keputusan perencanaan yang dtujukan bagi perbaikan yang dibutuhkan pada daerah
tertentu, tujuan umum dan tujuan khusus.
b. Keputusan pemrograman khusus yang berkenaan dengan prosedur, personel, fasilitas,
anggaran biaya, dan tuntutan waktu dalam pelaksanaan kegiatan yang telah
direncanakan.
c. Keputusan pelaksanaan (implementasi) dalam mengarahkan kegiatan yang telah
diprogram.
d. Keputusan program perbaikan, seperti kegiatan perubahan, penerusan, terminasi, dan
sebagainya.
Terdapat 4 jenis stategi evaluasi yaitu:
a. Strategi pertama, terdiri atas penentuan lingkungan tempat terjadinya perubahan,
kebutuhan belum terpenuhi, dan masalah yang mendasari timbulnya kebutuhan serta
kesempatan untuk terjadinya perubahan.
7. b. Strategi kedua, terdiri atas pengenalan dan penilaian terhdap kemampuan yang
relevan.
c. Strategi ketiga, terdiri atas pendekatan dan prediksi hambatan yang mungkin terjadi.
d. Stategi keempat, terdiri atas penentuan keefektifan, proyek yang telah dilaksanakan,
melalui pengukuran dan penafsiran hasil-hasil yang telah dicapai.
4. Prosedur strategi evaluasi
a. Evaluasi kebutuhan dan Feasibility
Dilaksananakan oleh organisasi atau administratore tingkat pelaksana.
Prosedur yang dilakukan adalah:
1) Merumiskan tipe dan jenis mata pelajaran atau program yang
sekarang disampaikan.
2) Menetaokan program yang dibutuhkan
3) Menilai (asses) data setempat berdasarkan tes baku, tes intelegensi
dan tes sikap yang ada.
4) Menilai riset yang telah ada
5) Menetapakan feasibility pelaksanaan program sesuai sumbersumber yang ada (manusiawi dan materiil)
6) Mengenali masalah-masalah yang mendasari kebutuhan-kebutuhan
7) Menentukan bagaimana proyek akan dikembangkan guna
berkontribsi pada sistem sekolah
b. Evaluasi masukan (input)
Melibatkan para supervisor, konsultan, ahli mata pelajaran yang dapat
merumuskan pemecahan masalah seperti hambatan, kecakapan kerja,
keampuhan, dan biaya ekonomi.
Jadi, tujuan dari evaluasi masukan adalah mengembangkan berbagai srategi
dan prosedur serta untuk mengenali daerah permasalahan agar dapat
diawasi selama berlangsungnya implementasi.
8. c. Evaluasi proses
Evaluasi proses merupakan sistem pengelolaan informasi dalam upaya
membuat keputusan yang berkenaan dengan ekspansi, kontraksi, modifikasi
dan klarifikasi, strategi pemecahan atau penyelesaian masalah. Pihak yang
secara langsung melakukan monitoring terhadap desain dan prosedur
pelaksanaan program, serta memberikan informasi tentang kegiatan program
adalah staf perpustakaan.
d. Evaluasi produk
Berkenaan dengan pengukuran hasil program dalam kaitannya dengan
tercapainya tujuan. Berbagai variabel yang diuji tergantung dari tujuan,
perubahan sikap, perbaikan kemampuan, dan perbaikan tingkat kehadiran.
Administrator program harus pandai memilih aspek yang paling penting
dalam mendapatkan perhatian intensif karena selalu ada keadaan yang tidak
memungkinkan yang membuat program tidak berjalan seperti yang
diharapkan.
5. Komponen desain evaluasi
a. Penentuan garis besar evaluasi
1) Identifikasi tingkat pembutan keputusan
2) Proyek situasi keputusan
b. Pengumpulan informasi
1) Spesifikasi sumber informasi yang akan dikumpulakan
2) Spesifikasi instrument dan metode pengumpulan informasi
3) Spesifikais prosedur sampling
4) Spesifikasi kondisi dan skedul informasi untuk dikumpulkan
c. Organisasi informasi
1) Spesifikasi format informasi
2) Spesifikasi alat pengkodean, pengorganisasian, dan penyyimpanan
informasi
d. Analisis informasi
9. 1) Spesifikasi prosedur analisis
2) Spesifikasi alat untuk melaksanakan analis
e. Pelaporan informasi
1) Penentuan pihak penerima (audience) laporan evaluasi
2) Spesifikasi format laporan informasi
3) Jadwal pelaporan informasi
f. Administrasi evaluasi
1) Rangkuman jadwal evaluasi
2) Penentuan staf dan berbagai tuntutan sumber, serta perencanaan
pemenuhan tuntutan tersebut.
3) Spesifikasi alat untuk memenuhi tuntutan kebijakan dalam
melaksanaan evaluasi
4) Penilaian keampuhan desain evaluasi guna menyediakan informasi
yang valid, realiable, credible, dan sesuai dengan waktu yang
tersedia.
6. Proses evaluasi kurikulum
Langkah-langkah
pelaksanaan
evaluasi
internal
rancangan
revisi
pendapat ahli
komentar
yang adapat
dipercaya
model
kurikulum
Menurut beberapa ahli, empat langkah evaluasi kurikulum berfokus pada tujuan
yang itu evaluasi awal, evaluasi formatif, evaluasi sumatif dan evaluasi jangka
panjang.
Macam-macam evaluasi :
1) secara personal:
a) evaluasi internal, dilaksanakan pengembang kurikulum dan berhubungan
dengan model desain kurikulum untuk memperbaiki proses pengembangan
kurikulum.
b) evaluasi eksternal, dilaksanakan oleh pihak selain pengembang kurikulum
dengan cara tes dan observasi
2) secara sifat:
10. a) evaluasi formatif yaitu adalah proses ketika pengembang kurikulum agar menjadi
lebih efektif.
b) evaluasi sumatif yaitu bertujuan untuk memeriksa kurikulum dan diadakan
setelah pelaksanaan kurikulum untuk memeriksa efisiensi secara keseluruhan.
7. Rencana Evaluasi Kurikulum
Evaluasi bersifat terbuka. Evaluasi yang lengkap meliputi cara pengumpulan dan
pengolahan data, analisis terpadu, dan laporan kesimpulan evaluasi. Pengumpulan data
dapat dilakukan dengan cara obcervasi, wawancara, pemberian kuisioner, dansebagainya.
Ada pihak yang berpendapat bahwa pemilihan kuantitatif dan kualitatif adalah kriteria
penilaian keilmiahan evaluasi. Namun, adapula pendapat yang menyatakan bahwa evaluasi
kurikulum memerlukan seperangkat teknik penilaian dan evaluasi.
Oleh karena itu, secara umum dapat disimpulkan bahwa teknik kuantitatif dan kualitatif
harus digunakan secara terpadu.