Konsep industrialisasi merupakan proses transformasi ekonomi melalui peningkatan teknologi dan inovasi yang meningkatkan produktivitas dan pendapatan masyarakat. Tujuannya adalah meningkatkan pendapatan dan mengubah struktur ekonomi dari sisi penawaran dan permintaan. Di Indonesia, sektor industri mengalami berbagai kendala struktural dan organisasi seperti basis ekspor dan pasar yang sempit, ketergantungan impor tinggi, serta konsentrasi
Istilah industrialisasi secara ekonomi diartikan sebagai kegiatan mengolah bahan mentah menjadi barang jadi atau barang setengah jadi, dapat pula diartikan sebagai himpunan perusahaan-perusahaan sejenis dimana kata industry dirangkai dengan kata yang menerangkan jenis industrinya. Misalnya, industry obat-obatan, industry garmen, industry perkayuan, dsb.
Istilah industrialisasi secara ekonomi diartikan sebagai kegiatan mengolah bahan mentah menjadi barang jadi atau barang setengah jadi, dapat pula diartikan sebagai himpunan perusahaan-perusahaan sejenis dimana kata industry dirangkai dengan kata yang menerangkan jenis industrinya. Misalnya, industry obat-obatan, industry garmen, industry perkayuan, dsb.
Mata kuliah pengantar bisnis (STIE/STIM) untuk 10 pertemuan terdiri pengenalan teori bisnis, etika hukum bisnis, kewirausaan, organisasi bisnis, globalisasi ekonomi, ekonomi internasional, manajemen SDM, manajemen operasional dan pemasaran, perbankan, dll.
Mata kuliah pengantar bisnis (STIE/STIM) untuk 10 pertemuan terdiri pengenalan teori bisnis, etika hukum bisnis, kewirausaan, organisasi bisnis, globalisasi ekonomi, ekonomi internasional, manajemen SDM, manajemen operasional dan pemasaran, perbankan, dll.
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini mahasiswa dapat:
1. Memahami definisi manajemen operasional
2. Memahami alasan mempelajari manajemen operasional.
3. Memahami asal-usul manajemen operasional.
4. Memahami kegiatan operasi dalam sektor jasa
5. Memahami produktivitas
Bank syariah sebagai sebuah entitas bisnis, dalam kegiatan usahanya bank khususnya bank syariah menghadapi risiko-risiko yang memiliki potensi mendatangkan kerugian. Risiko yang dikelola dengan tepat dapat memberikan manfaat kepada bank dalam menghasilkan laba.
Ekonomi merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Seiring perkembangan zaman ,tentu kebutuhan terhadap manusia bertambah oleh karena itu ekonomi secara terus-menerus mengalami pertumbuhan dan perubahan. Perubahan yang secara umum terjadi pada perekonomian yang dialami suatu negara seperti inflasi ,pengangguran , kesempatan kerja, hasil produksi,dan sebagainya. Jika hal ini ditangani dengan tepat maka suatu negara mengalami keadaan ekonomi yang stabil, mempengaruhi kesejahteraan kehidupan penduduk yang ada negara tersebut.
Sudah hampir 66 tahun Indonesia merdeka. Akan tetapi kondisi perekonomian Indonesia tidak juga membaik. Masih terdapat ketimpangan ekonomi, tingkat kemiskinan dan pengangguran masih tinggi, serta pendapatan per kapita yang masih rendah. Untuk dapat memperbaiki sistem perekonomian di Indonesia, kita perlu mempelajari sejarah tentang perekonomian Indonesia dari masa penjajahan, orde lama, orde baru hingga masa reformasi. Dengan mempelajari sejarahnya, kita dapat mengetahui kebijakan-kebijakan ekonomi apa saja yang sudah diambil pemerintah dan bagaimana dampaknya terhadap perekonomian Indonesia serta dapat memberikan kontribusi untuk mengatasi permasalah ekonomi yang ada.
Dalam kesempatan ini kami akan menjelaskan tentang perkembangan perokonomian Indonesia dari masa ke masa, mulai dari masa penjajahan, orde lama, orde baru serta reformasi.
Penanaman Modal Asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanam modal dalam negeri
Neraca pembayaran adalah suatu catatan aliran keuangan yang menunjukkan nilai transaksi perdagangan dan aliran dana yang dilakukan di antara suatu negara dengan negara lain dalam satu tahun tertentu. Atau neraca pembayaran dapat didefinisikan sebagai suatu ringkasan pembukuan yang menunjukkan aliran pembayaran yang dilakukan dari negara – negara lain ke dalam negeri, dan dari dalam negeri ke negara – negara lain dalam satu tahun tertentu. Neraca pembayaran dapat dibedakan menjadi dua bagian utama, yakni neraca berjalan dan neraca modal.
Bagi setiap unit usaha dari semua skala dan di semua sektor ekonomi, era perdagangan bebas dan globalisasi perekonomian dunia di satu sisi akan menciptakan banyak kesempatan. Namun di sisi lain akan menciptakan banyak tantangan yang apabila tidak dapat dihadapi dengan baik akan menjelma menjadi ancaman. Bentuk kesempatan dan tantangan yang akan muncul tentu akan berbeda menurut jenis kegiatan ekonomi yang berbeda.
UKM (Usaha Kecil Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternative lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.Saat ini,UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia.
Peran sektor pertanian dan Perkembangan Sektor Pertanian Indonesia sangat diperlukan dalam upaya menurunkan kemiskinan. Data PBB menyatakan bahwa pada daerah pedesaan di negara berkembang terdapat sekitar 1 milyar penduduk dari 1,2 milyar penduduk hidup dalam kemiskinan absolut (absolute poverty).
Bank Dunia mengetahui bahwa populasi, pertanian dan environment adalah kunci untuk mengetahui masalah yang dihadapi di Sub-Sahara Afrika, yaitu daerah yang paling miskin di dunia. Pertumbuhan penduduk yang sangat cepat yang tidak diimbangi oleh teknik pertanian menyebabkan kekurangan. Hal ini juga menyebabkan degradasi tanah dan penurunan produksi dan konsumsi makanan per kapita.
Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses saat pemerintah daerah dan masyarakat mengelola sumber daya yang ada dan selanjutnya membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi (pertumbuhan ekonomi) dalam wilayah tersebut. (Lincolin Arsyad, 1999).
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi kekurangan hal-hal yang biasa untuk dipunyai seperti makanan , pakaian , tempat berlindung dan air minum, hal-hal ini berhubungan erat dengan kualitas hidup .
Istilah Kuznets, perubahan struktur ekonomi disebut transpormasi struktural, artinya rangkaian perubahan yang saling terkait satu dengan yang lainnya dalam komposisi AD, perdagangan luar negeri (ekspor dan impor), AS (produksi dan penggunaan faktor produksi yang diperlukan guna mendukung pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan (Chenery, 1979)
Pertumbuhan ekonomi adalah proses dimana terjadi kenaikan produk nasional bruto riil atau pendapatan nasional riil. Jadi perekonomian dikatakan tumbuh atau berkembang bila terjadi pertumbuhan output riil. Definisi pertumbuhan ekonomi yang lain adalah bahwa pertumbuhan ekonomi terjadi bila ada kenaikan output perkapita. Pertumbuhan ekonomi menggambarkan kenaikan taraf hidup diukur dengan output riil per orang.
Sistem menurut Chester A. Bernard, adalah suatu kesatuan yang terpadu secara holistik, yang di dalamnya terdiri atas bagian-bagian dan masing-masing bagian memiliki ciri dan batas tersendiri. Suatu sistem pada dasarnya adalah “organisasi besar” yang menjalin berbagai subjek (atau objek) serta perangkat kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu. Subjek atau objek pembentuk sebuah sistem dapat berupa orang-orang atau masyarakat, untuk suatu sistem sosial atau sistem kemasyarakatan dapat berupa makhluk-makhluk hidup dan benda alam, untuk suatu sistem kehidupan atau kumpulan fakta, dan untuk sistem informasi atau bahkan kombinasi dari subjek-subjek tersebut.
Indonesia adalah negara kepulauan serta memiliki letak geografis yang strategis karena berada di antara dua benua (Asia dan Eropa) serta dua samudra (Pasifik dan Hindia) dan menjadi jalur pelayaran perdagangan antar benua (jalur Sutra).
Indonesia sendiri kaya akan sumber daya alam dan rempah-rempah (hasil bumi), Sehingga membuat bangsa-bangsa Eropa banyak yang ingin menjajah indonesia seperti: Portugis, Belanda, Inggris , & Jepang.
Perekonomian Indonesia kurang memuaskan. Hal ini disebabkan antara lain ;
- Sering terjadi pergantian Kabinet
- Keadaan Politik & Keamanan yang tidak stabil
- Kebijakan ekonomi yang sering berubah-ubah.
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
9 industrialisasi dan perkembangan sektor industri
1. Dede Ridwan Nurul Falah
11141172
Industrialisasi dan perkembangan
sektor industri
2. SEJARAH SEKTOR INDUSTRI DI
INDONESIA
Tahun 1920 an industry modern di Indonesia hampir
semua dimiliki oleh orang asing, walau jumlahnya
hanya sedikit. Indutri kecil yang ada pada masa itu
berupa industry rumah tangga seperti penggilingan
padi, pembuatan gula merah (tebu dan nira), rokok
kretek, kerajinan tekstil, dan sebagainya tidak
terkoordinasi dengan baik.
Perusahaan modern hanya ada dua, yaitu pabrik rokok
milik British American Tobaco (BAT) dan perakitan
kendaraan bermotor General Motor Car Assembly.
Depresi ekonomi yang melanda Indonesia tahun
1930an meruntuhkan perekonomian, megakibatkan
menurunnya penerimaan ekspor dari 1.448 gulden
menjadi 505 gulden (1929) yang mengakibatkan
pengangguran. Melihat situasi tersebut pemerintah
Hindia Belanda mengubah system dan pola kenijakan
ekonomi dari sector perkebunan ke sector industry,
dengan memberi kemudahan dalam pemberian ijin dan
3. KONSEP DAN TUJUAN
INDUSTRIALISASI
Dalam sejarah pembangunan ekonomi, konsep
industrialisasi berawal dari revolusi industry pertama
pada pertengahan abad 18 di Inggris dengan
penemuan metode baru untuk pemintalan dan
penenunan kapas yang menciptakan spesialisasi dalam
produksi dan peningkatan produktivitas dari factor
produksi yang digunakan. Setelah itu, inovasi dan
penemuan baru dalam pengolahan besi dan mesin uap
yang mendorong inovasi dalam pembuatan antara lain
besi baja, kereta api dan kapal tenaga uap.
Revolusi industry kedua akhir abad 18 dan awal abad
19 dengan berbagai perkembangan teknologi dan
inovasi membantu laju industrialisasi. Setelah PD II
muncul berbagai teknologi baru seperti produksi masal
dengan menggunakan assembly line, tenaga listrik,
kendaraan bermotor, penemuan barang sintetis dan
revolusi teknologi komunikasi, elektronik, bio, computer
dan penggunaan robot.
4. Konsep dan Tujuan
Industrialisasi
Konsep industrialisasi merupakan suatu proses
interaksi antara pengembangan teknologi,
inovasi, spesialisasi, dan perdagangan antar
negara yang pada akhirnya sejalan dengan
meningkatnya pendapatan masyarakat
mendorong perubahan struktur ekonomi.
Tujuan industrialisasi : meningkatkan pendapatan
masyarakat yang mengubah volume dan
komposisi konsumsi mempengaruhi struktur
ekonomi dari sisi permintaan agregat dan
mengubah struktur ekonomi suatu Negara dari
sisi penawaran agregat (produksi).
5. Permasalahan dalam Industri
Manufaktur
Relatif masih terbelakangnya sector industry
manufaktur di LDCs disebabkan oleh banyak
faktor, diantaranya adalah keterbatasan teknologi
dan rendahnya kualitas sumber daya manusia,
dana yang disediakan pemerintah sangat
terbatas karena di banyak Negara
pemerintahanya selalu menghadapi deficit
keuangan yang besar. Sedangkan keterbatasan
teknologi dan rendahnya kualitas sumber daya
manusia disebut juga karena terbatasnya dana
dari sector swasta.
6. Kelemahan-kelemahan yang bersifat structural
diantaranya adalah sebagai berikut :
Basis ekspor dan pasarnya yang sempit
Ketergantungan pada impor yang sangat tinggi
Adanya industry berteknologi menengah
Konsentrasi Regional
Industri-industri sekala menengah dan besar
sangat terkonsentrasi di Jawa
7. Basis ekspor dan pasarnya yang
sempit
Empat produk, yakni kayu lapis, pakaian jadi,
tekstil dan alas kaki memiliki pangsa pasar 50%
dari nilai total ekspor manufaktur.
Tiga Negara, yaitu Amerika Serikat, Jepang dan
Singapura menyerap sekitar 50% dari nilai total
ekspor manufaktur Indonesia, sementara Amerika
Serikat sendiri menyerap hampir setengah dari
nilai total ekspor tekstil dan pakaian jadi.
Sepuluh produk menyumbang sekitar 80% dari
seluruh hasil ekspor manufaktur. Ekspor
manufaktur Indonesia sangat mudah dipengaruhi
oeh perubahan permintaan terhadap produk-
produk tersebut di pasar yang terbatas.
8. Ketergantungan pada impor yang
sangat tinggi
Pada tahun 1997, nilai impor bahan baku , input perantara,
dan komponen berkisar dari 45% di industry-industri kimia,
53% di industry-industri mesin, 56% di industry-industri
alat-alat transportasi, hingga 70% di industry-industri
barang-barang elektronik.
Industri-industri yang padat karya sangat tergantung pada
impor bahan baku, input perantara, dan komponen, mulai
dari 40%-43% di industry-industri tekstil, pakaian jadi, dan
kulit serta 56% di industry-industri alas kaki.
Ketergantungan ini disebabkan oleh tidak adanya suplai
domestic dan industry-industri pendukung dan lemahnya
keterkaitan produksi antarindustri di dalam Negara.
Sangat besarnya penanaman modal asing (PMA) di sector
industry manufaktur nasional (walaupun memberikan
keuntungan-keuntungan tertentu, seperti pengetahuan
mengenai proses manufaktur) telah membuat sector
tersebut manjadi sangat tergantung pada suplai bahan
baku dan komponen dari luar negeri.
9. Adanya industry berteknologi
menengah
Kontribusi industry-industri berteknologi menengah
(termasuk karet dan plastik, semen, logam dasar, dan
barang-barang sederhana dari logam) terhadap
pembangunan sector industry manufaktur menurun antara
tahun 1985 dan 1997. Pola seperti ini boleh dikatakan unik
bagi Indonesia, sejak hampir semua Negara di Asia dan
belahan dunia lainnya mempertahankan keberadaan
industry dari kategori ini di dalam total output manufaktur
mereka.
Kontribusi produk-produk yang padat modal (seperti
material-material dari plastic, produk-produk dari karet,
pupuk, bubuk kertas dan kertas, besi dan baja) terhadap
total ekspor juga menurun selama periode yang sama.
Di pihak lain, produksi dari industry-industri berteknologi
rendah tumbuh dengan pesat, Hal ini disebabkan oleh
pertumbuhan yang pesat dari industry-industri padat karya
(seperti tekstil, pakaian jadi, dan alas kaki) dan
pertumbuhan industry-industri kayu, kertas, dan makanan.
10. Industri-industri sekala menengah
dan besar sangat terkonsentrasi di
Jawa
Industri-industri sekala menengah dan besar
sangat terkonsentrasi di Jawa, khususnya di
Jabotabek. Walaupun pemerintah telah
memberikan berbagai macam insentif,kegiatan
produksi manufaktur tetap saja terpusatkan di
Jawa. Data BPS menunjukkan bahwa pada tahun
1997 pangsa kesempatan kerja dan nilai tambah
industry manufaktur yang dimiliki Jakarta dan
Jawa Barat naik hingga sekitar 50% dari total
nasional.
11. Sedangkan kelemahan-kelemahan yang
bersifat organisasi diantaranya adalah sebagai
berikut :
Industri skala kecil dan menengah (IKM) masih
underdeveloped
Konsentrasi Pasar
Lemahnya Kapasitas untuk Menyerap dan
Mengembangkan Teknologi
Lemahnya Sumber Daya Manusia
Disatu pihak
12. Industri skala kecil dan menengah
(IKM) masih underdeveloped
Pada tahun 1996, industry skala besar (500 pekerja per
unit usaha) mengerjakan hanya sekitar 1/3 dari total
kesempatan kerja, tetapi menyumbang sekitar 83%
terhadap pembentukan nilai tambah.
Industri skala kecil dan menegah, termasuk industry rumah
tangga dengan jumlah pekerja rata-rata masing-masing
37,8 dan 2 orang per unit usaha, menyumbang masing-
masing hanya 5% - 6% dari total nilai tambah dan
mengerjakan 2/3 dari total kesempatan kerja.
Berbeda dengan industry skala besar, industry skala kecil
terkonsentrasi pada subsector-subsektor makanan dan
kayu. Mereka memproduksi barang-barang jadi (consumer
goods) dan tidak banyak membuat barang modal, input
perantara, dan komponen untuk industry-industri lain.
Dengan perkataan lain, subsector dan supplier linkages
antara industry skala kecil dengan menengah dan industry
skala besar sangat terbatas.
13. Konsentrasi Pasar
Tingkat konsentrasi pasar yang tinggi dapat
dijumpai dibanyak segmen atau subsector
manufaktur. Pangsa output dari empat
perusahaan terbesar(concentration ratio atau
CR4) mencapai lebih dari 75% total output dari
hamper setengah industrial branches yang ada.
Tahun 1997, CR4 mencapai 70%.
14. Lemahnya Kapasitas untuk
Menyerap dan Mengembangkan
Teknologi
Transformasi industry selama pemerintahan orde
baru terutama disebabkan oleh strategi-startegi
bisnis dan hubungan-hubungan internasional dari
konglomerat-konglomerat di Indonesia. Tidak ada
PMA, konglomerat-konglimerat dan lembaga-
lembaga pemerintah yang begitu proaktif
memanfaatkan teknologi dan pengetahuan dari
luar untuk memperbaiki daya saing dan efisiensi
produksi manufaktur di dalam negeri.