Dokumen tersebut membahas tentang industrialisasi di Indonesia, meliputi konsep dan sejarah industrialisasi, perkembangan sektor industri, serta strategi pembangunan sektor industri melalui substitusi impor atau promosi ekspor. Dokumen ini juga menjelaskan tantangan yang dihadapi industri manufaktur Indonesia seperti ketergantungan impor dan ekspor yang sempit."
Presentasi bab 3 ekonomi pembangunan teori klasik pertumbuhan ekonomi dan pem...Basuki Rahmat
Salah satu buku yang populer terkait materi Ekonomi Pembangunan adalah Buku Economic Development tulisan Michael Todaro dan Stephen C Smith. Pada bab 3 buku ini diterangkan 4 teori klasik pertumbuhan ekonomi dan pembangunan. Slide sangat compact karena ada batasan maksimal hanya 10 slide.
Menguraikan kebijakan fiskal dan moneter yang mempengaruhi investasi di Indonesia. Diuraikan juga contoh-contoh kebijakan moneter dan fiskal yang mempengaruhi investasi tersebut.
Menguraikan tentang toeri-teori dalam ilmu wilayah seperti export base model, teori pertumbuhan jalur cepat, teori pusat pertumbuhan, teori neo-klasik, model kumulatif kausatif, model interregional, dan teori jaringan keterkaitan desa-kota.
Presentasi bab 3 ekonomi pembangunan teori klasik pertumbuhan ekonomi dan pem...Basuki Rahmat
Salah satu buku yang populer terkait materi Ekonomi Pembangunan adalah Buku Economic Development tulisan Michael Todaro dan Stephen C Smith. Pada bab 3 buku ini diterangkan 4 teori klasik pertumbuhan ekonomi dan pembangunan. Slide sangat compact karena ada batasan maksimal hanya 10 slide.
Menguraikan kebijakan fiskal dan moneter yang mempengaruhi investasi di Indonesia. Diuraikan juga contoh-contoh kebijakan moneter dan fiskal yang mempengaruhi investasi tersebut.
Menguraikan tentang toeri-teori dalam ilmu wilayah seperti export base model, teori pertumbuhan jalur cepat, teori pusat pertumbuhan, teori neo-klasik, model kumulatif kausatif, model interregional, dan teori jaringan keterkaitan desa-kota.
ΟΙ ΙΣΧΥΡΟΙ ΤΗΣ ΕΛΛΗΝΙΚΗΣ ΟΙΚΟΝΟΜΙΑΣ
TOP500 ΕΠΙΧΕΙΡΗΣΕΙΣ ΒΑΣΕΙ ΚΥΚΛΟΥ ΕΡΓΑΣΙΩΝ
TOP100 ΕΠΙΧΕΙΡΗΣΕΙΣ ΒΑΣEI KΕΡΔΩΝ
Το «θρίλερ» διαχείρισης του Ελληνικού χρέους, που κρατά εγκλωβισμένη την
Ελληνική οικονομία από το 2009, έχει προκαλέσει οξύτατο θέμα επιβίωσης
για τις Eλληνικές Επιχειρήσεις. Πρόκειται για τη μεγαλύτερη οικονομική κρίση
στη νεώτερη ιστορία του Ελληνικού κράτους. Ο επιχειρηματικός κόσμος της
χώρας αυτά τα 4 χρόνια βαθιάς ύφεσης επιδεικνύει μεγάλη υπομονή και ψυχραιμία για
να διατηρήσει τις θέσεις εργασίας και να ενισχύσει τις ταμειακές ροές, προκειμένου να
ανταπεξέλθει στους κραδασμούς της κρίσης. Το 2010 και το 2011 η ύφεση επιδεινώθηκε
λόγω των μεγάλων αστοχιών που παρατηρήθηκαν σε όλη την διάρκεια των 2 ετών στην
εκτέλεση του προϋπολογισμού, τη μηδαμινή παραγωγή εσόδων από αποκρατικοποιήσεις
και τη μεγάλη αστάθεια που προξένησαν οι πολιτικοί χειρισμοί. Σε αυτό το περιβάλλον
η φορολογία, η έλλειψη ρευστότητας και η μείωση της κατανάλωσης δημιούργησαν
ένα συστημικό μπαράζ επισφαλειών που οδήγησαν πολλές εταιρείες εκτός αγοράς,
περιόρισαν την ικανότητα άλλων εξ αυτών να παράγουν και ανέστειλαν την πιστοδοτική
ικανότητα των Τραπεζών οι οποίες είδαν τις καταθέσεις να μειώνονται με δραματικούς
ρυθμούς. Το 2011 θα μείνει στην ιστορία ως η χειρότερη -μέχρι στιγμής- χρονιά για την
οικονομία της Χώρας. Ο απολογισμός των οικονομικών πεπραγμένων της προηγούμε-
νης χρονιάς δεν αφήνει πολλά περιθώρια θετικών επισημάνσεων, αφού και οι λίγες υγιείς
και κερδοφόρες εξαιρέσεις βρίσκονται σε διαρκή πίεση προκειμένου να διατηρηθούν
σε βιώσιμη κατάσταση.
Η «αφρόκρεμα» των Ελληνικών Επιχειρήσεων, που παρουσιάζον
Istilah industrialisasi secara ekonomi diartikan sebagai kegiatan mengolah bahan mentah menjadi barang jadi atau barang setengah jadi, dapat pula diartikan sebagai himpunan perusahaan-perusahaan sejenis dimana kata industry dirangkai dengan kata yang menerangkan jenis industrinya. Misalnya, industry obat-obatan, industry garmen, industry perkayuan, dsb.
Tahun 1920 an industry modern di Indonesia hampir semua dimiliki oleh orang asing, walau jumlahnya hanya sedikit. Indutri kecil yang ada pada masa itu berupa industry rumah tangga seperti penggilingan padi, pembuatan gula merah (tebu dan nira), rokok kretek, kerajinan tekstil, dan sebagainya tidak terkoordinasi dengan baik.
Perusahaan modern hanya ada dua, yaitu pabrik rokok milik British American Tobaco (BAT) dan perakitan kendaraan bermotor General Motor Car Assembly. Depresi ekonomi yang melanda Indonesia tahun 1930an meruntuhkan perekonomian, megakibatkan menurunnya penerimaan ekspor dari 1.448 gulden menjadi 505 gulden (1929) yang mengakibatkan pengangguran. Melihat situasi tersebut pemerintah Hindia Belanda mengubah system dan pola kenijakan ekonomi dari sector perkebunan ke sector industry, dengan memberi kemudahan dalam pemberian ijin dan fasilitas bagi pendirian industry baru.
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...Universitas Sriwijaya
Reformasi tahun 1998 di Indonesia dilakukan sebagai respons terhadap krisis ekonomi, ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintahan otoriter dan korup, tuntutan demokratisasi, hak asasi manusia, serta tekanan dari lembaga keuangan internasional. Tujuannya adalah memperbaiki kondisi ekonomi, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan memperkuat fondasi demokrasi dan tata kelola pemerintahan. Reformasi ini mencakup bidang politik, ekonomi, hukum, birokrasi, sosial, budaya, keamanan, dan otonomi daerah. Meskipun masih menghadapi tantangan seperti korupsi dan ketidaksetaraan sosial, reformasi berhasil meningkatkan demokratisasi, investasi, penurunan kemiskinan, efisiensi pelayanan publik, dan memberikan kewenangan lebih besar kepada pemerintah daerah. Tetap berpegang pada ideologi bangsa dan berkontribusi dalam pembangunan negara sangat penting untuk masa depan Indonesia.
THE TRADISIONAL MODEL OF PUBLIC ADMINISTRATION model tradisional administras...Universitas Sriwijaya
Model tradisional administrasi publik tetap menjadi teori manajemen
sektor publik yang paling lama dan unsur – unsurnya tidak hilang dalam
sekejap, namun teori ini kini dianggap kuno dan kebutuhan masyarakat yang
berubah dengan cepat.
Sistem Administrasi sebelumnya mempunyai satu karakteristik yang
bersifat pribadi yaitu didasarkan atas kesetiaan kepada individu tertentu
seperti raja, menteri, bukan impersonal tetapi bedasarkan legalitas dan hukum.
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024Universitas Sriwijaya
Selama periode 2014-2021, Kementerian Pertanian Indonesia mencapai beberapa keberhasilan, termasuk penurunan jumlah penduduk miskin dari 11,5% menjadi 9,78%. Ketahanan pangan Indonesia juga meningkat, dengan peringkat ke-13 di Asia Pasifik pada tahun 2021. Berdasarkan Global Food Security Index, Indonesia naik dari peringkat 68 pada tahun 2021 ke peringkat 63 pada tahun 2022. Meskipun ada 81 kabupaten dan 7 kota yang rentan pangan pada tahun 2018, volume ekspor pertanian meningkat menjadi 41,26 juta ton dengan nilai USD 33,05 miliar pada tahun 2017. Walaupun pertumbuhan ekonomi menurun 2,07% pada tahun 2020, ini membuka peluang untuk reformasi dan restrukturisasi di berbagai sektor.
Disusun oleh :
Kelas 6D-MKP
Hera Aprilia (11012100601)
Ade Muhita (11012100614)
Nurhalifah (11012100012)
Meutiah Rizkiah. F (11012100313)
Wananda PM (11012100324)
Teori ini kami kerjakan untuk memenuhi tugas
Matakuliah : KEPEMIMPINAN
Dosen : Dr. Angrian Permana, S.Pd.,MM.
UNIVERSITAS BINA BANGSA
Implementasi transformasi pemberdayaan aparatur negara di Indonesia telah difokuskan pada tiga aspek utama: penyederhanaan birokrasi, transformasi digital, dan pengembangan kompetensi ASN. Penyederhanaan birokrasi bertujuan untuk membuat ASN lebih lincah dan inovatif dalam pelayanan publik melalui struktur yang lebih sederhana dan mekanisme kerja baru yang relevan di era digital. Transformasi digital memerlukan perubahan mendasar dan menyeluruh dalam sistem kerja di instansi pemerintah, yang meliputi penyempurnaan mekanisme kerja dan proses bisnis birokrasi untuk mempercepat pengambilan keputusan dan meningkatkan pelayanan publik. Selain itu, pengembangan kompetensi ASN mencakup penyesuaian sistem kerja yang lebih lincah dan dinamis, didukung oleh pengelolaan kinerja yang optimal serta pengembangan sistem kerja berbasis digital, termasuk penyederhanaan eselonisasi.
2. Industrialisasi Di Indonesia
Istilah industrialisasi secara ekonomi diartikan
sebagai kegiatan mengolah bahan mentah
menjadi barang jadi atau barang setengah jadi,
dapat pula diartikan sebagai himpunan
perusahaan-perusahaan sejenis dimana kata
industry dirangkai dengan kata yang
menerangkan jenis industrinya.
3. Sejarah Sektor Industri Di Indonesia
Tahun 1920an industry modern di Indonesia hampir semua
dimiliki oleh orang asing, walau jumlahnya hanya sedikit. Indutri
kecil yang ada pada masa itu berupa industry rumah tangga
seperti penggilingan padi, pembuatan gula merah (tebu dan
nira), rokok kretek, kerajinan tekstil, dan sebagainya tidak
terkoordinasi dengan baik.
Konsep Dan Tujuan Industrialisasi
Dalam sejarah pembangunan ekonomi, konsep industrialisasi
berawal dari revolusi industry pertama pada pertengahan abad
18 di Inggris dengan penemuan metode baru untuk pemintalan
dan penenunan kapas yang menciptakan spesialisasi dalam
produksi dan peningkatan produktivitas dari factor produksi yang
digunakan.
4. Peranan Sektor Industri dalam Pembangunan
Ekonomi
Industrialisasi sebenarnya merupakan satu jalur
kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan
rakyat dalam arti tingkat yang lebih maju
maupun taraf hidup yang lebih bermutu. Dengan
kata lain, pembangunan industri itu merupakan
suatu fungsi dari tujuan pokok kesejahteraan
rakyat, bukan merupakan kegiatan yang mandiri
untuk hanya sekedar mencapai fisik saja.
5. INDUSTRIALISASI DAN
PERKEMBANGAN SEKTOR INDUSTRI
A. Konsep dan Tujuan Industrialisasi
Konsep industrialisasi dalam sejarah pembangunan ekonomi berawal
dari proses revolusi industri dengan serangkaian penemuan-penemuan
baru yang inovativ. Industrialisasi merupakan proses interaksi antara
pengembangan teknologi, inovasi, spesialisasi, dan perdaganan
antarnegara yang pada gilirannya sejalan dengan peningkatan
pendapatan masyarakat yang mendorong perubahan struktur ekonomi.
Secara umum pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pendapatan
perkapita hanya dapat terjamin lewat industrialisasi kecuali negara-
negara yang sangat kaya akan SDA, seperti Kuwait dan Libya.
6. Riedel (1992) : Industrialisasi bukanlah tujuan tapi
strategi untuk mendukung proses pembangunan untuk
mencapai peningkatan perdapatan perkapita.
Chenery (1992) : Industrialisasi merupakan tahapan
logis dari perubahan struktur industri yang diujudkan
melalui kenaikan kontribusi sektor industri manufaktur
dalam permintaan konsumen, produksi, ekspor, dan
kesempatan kerja.
7. PERMASALAHAN DALAM INDUSTRI MANUFAKTUR
Secara umum industri manufaktur di LDCs relatif masih terbelakang disebabkan
faktor-faktor keterbatasan teknologi, kualitas SDM, Dana pemerintah dan
swasta, intensitas kerja sama antar instittusi, dan lain-lain.
Indikator keterbatasan teknologi salah satunya adalah tingkat produktifitas baik
secara parsial ataupun keseluruhan yang disebut Total Faktor Productivity
(TFP). Misal dalam kurun waktu 1968-1988 TFP Indonesia turun dari 5%
menjadi 1%. Pada saat yang sama TFP Korea Selatan naik dari 3,4% menjadi
5%. Pada periode 1982-1988 TFP Indonesia hanya seperempat TFP Korsel.
8. Gejala deindustrialisasi terjadi
untuk industri padat karya Setidaknya 467 perusahaan
tekstil, pemintalan, pencelupan,
dan garmen di Jawa-Bali
menutup usaha (API, 2006).
Ditutupnya perusahaan berarti
menambah panjang barisan
pengangguran Indonesia.
Masalah:
Kenaikan harga BBM dan UMK
Banjir impor dari China dll
Tak ada peremajaan mesin
Selundupan
0.0
5.0
10.0
15.0
20.0
25.0
30.0
35.0
40.0
45.0
Textile Furniture Garment Footwear
Komoditi
%
1990 1993 1996 2000 2001 2003
% Ekspor Industri Padat Karya
10. I. Kelemahan-kelemahan Struktural
1. BASIS EKSPOR DAN PASAR YANG SEMPIT
Tergantung 4 produk: kayu lapis, pakaian jadi, tekstil, dan
alas kaki dengan pangsa 50%. Sepuluh (10) produk
menguasai 80% total ekspor.
Pasar terbatas kepada negara-negara yang menerapkan
kuota (the Multi-fibre Agreement, MFA) seperti USA, EC,
Kanada, Norway, dan Turkey. Tiga negara menyerap 50%
ekspor manufaktur, sementara 50% ekspor pakaian jadi dan
tekstil diserap USA.
Ekspor unggulan padat karya menurun akibat persaingan
Cina dan Asia lainnya. Demand produk ekspor Indonesia di
negara-negara maju inelastis.
Faktor eksternal berpengaruh signifikan dalam penurunan
daya saing ekspor.
11. 2. KETERGANTUNGAN PADA IMPOR SANGAT TINGGI
Karena terlalu besar bergantung pada PMA, industri-
industri berteknologi tinggi seperti farmasi, kimia,
elektronik, barang-barang konsumsi, alat-alat listrik, dan
otomotif, maka industri manufaktur indonesia tidak
sebenarnya tapi hanya merupakan penggabungan,
pengepakan, dan assembling.
12. 3. Tidak adanya/kurangnya Industri berteknologi
mengengah
Kontribusi industri-industri berteknologi
menengah seperti industri karet dan plastik,
semen, logam dasar, dan barang-barang
sederhana dari logam terus menurun.. Kontribusi
produk-produk padat modal seperti material
plastik, pupuk, bubuk kertas dan kertas, besi dan
baja turun. Kecendrungan ini berbeda dengan
negara-negara lain dengan derajat industrialisasi
yang relatif sama.
14. Industri Indonesia terkonsentrasi secara geografis ke Kabarin (Kawasan Barat Indonesia),
yaitu Jawa, Bali dan Sumatra. Ini terlihat dari aktivitas industri manufaktur, pajak-pajak pusat,
dana & kredit perbankan
0
20
40
60
80
100
Figure 1.1. LME Employment by Main Island 1976-2001 (%)
1976 6.7 89.1 0.9 1.8 0.9 0.7
1985 12.1 78.6 1.0 5.6 1.7 0.9
1995 10.8 82.2 0.7 3.9 1.4 1
2001 11.1 82.0 0.6 3.7 1.4 1.1
Sumatera Jawa Bali Kalimantan Sulawesi
Other
Eastern
PERMASALAHAN STRUKTURAL INDUSTRI INDONESIA
Penyerapan Tenaga Kerja Industri Manufaktur Menurut Pulau: 1976-2001 (%)
Sumber: Diolah dari BPS
15. II. Kelemahan-kelemahan organisasi
1. Industri Kecil dan Menengah masih
Underdeveloped
2. Konsentrasi Pasar. Pangsa output (concentration
ratio/CR4) oleh 4 perusahaan besar mencapai
75%
3. Lemahnya kapasitas untuk menyerap dan
mengembangkan teknologi. Memusatkan lobi
dibanding teknologi/daya saing untuk
membangun relasi dagang.
4. Lemahnya Sumber Daya Manusia
17. Argumen bagi STRATEGI
SUBSTRITUSI IMPOR
SUMER DAYA ALAM DAN FAKTOR LAIN
PERMINTAAN PASAR DALAM NEGERI
GROWTH POLE INDUSTRI DLM NEGERI
KESEMPATAN KERJA
MENGHEMAT DEVISA DAN
KETERGANTUNGAN DARI LUAR NEGERI
18. TAHAPAN STRATEGI SUBT. IMPOR
MEMBANGUN INDUSTRI BARANG-BARANG
KONSUMSI
MENGEMBANGKAN INDUSTRI HULU
(UPSTREAM INDUSTRIES)
19. PENERAPAN STRATEGI
SUBTSTITUSI IMPOR DI INDONESIA
BENTUK JOINT VENTURE
SKALA BESAR DAN PADAT MODAL
INFANT INDUSTRY ARGUMENT- PROTEKSI
BERLEBIHAN DAN DALAM JANGKA WAKTU LAMA
HIGH COST ECONOMY-INEFFICIENT
TIDAK PROFESIONAL, DAYA SAING RENDAH
TERGANTUNG IMPORTED CONTENTS
NERACA PEMBAYARAN TERANCAM
20. PENYEBAB KEGAGALAN
(menurut Hasibuan, 1993)
Ketidak siapan bahan baku dan tenaga kerja
Kompetisi pasar kecil atau tidak ada
Ketergantungan pada impor tinggi
Pilihan teknologi produksi yang salah
Nilai tambah yang terus menurun
Proteksi yang tidak mendidik
21. STRATEGI PROMOSI EKSPOR
SYARAT
EFEKTIF
ADA SIGNAL
HARGA YANG
JELAS DI PASAR
PROTEKSI IMPOR
RENDAH
NILAI TUKAR MATA UANG
YANG REALISTIS
INSENTIF YANG
MANTAP DALAM
PENINGKATAN
EKSPOR