Peran sektor pertanian dan Perkembangan Sektor Pertanian Indonesia sangat diperlukan dalam upaya menurunkan kemiskinan. Data PBB menyatakan bahwa pada daerah pedesaan di negara berkembang terdapat sekitar 1 milyar penduduk dari 1,2 milyar penduduk hidup dalam kemiskinan absolut (absolute poverty).
Bank Dunia mengetahui bahwa populasi, pertanian dan environment adalah kunci untuk mengetahui masalah yang dihadapi di Sub-Sahara Afrika, yaitu daerah yang paling miskin di dunia. Pertumbuhan penduduk yang sangat cepat yang tidak diimbangi oleh teknik pertanian menyebabkan kekurangan. Hal ini juga menyebabkan degradasi tanah dan penurunan produksi dan konsumsi makanan per kapita.
2. Peran sektor pertanian dan Perkembangan Sektor
Pertanian Indonesia sangat diperlukan dalam upaya
menurunkan kemiskinan. Data PBB menyatakan bahwa
pada daerah pedesaan di negara berkembang terdapat
sekitar 1 milyar penduduk dari 1,2 milyar penduduk hidup
dalam kemiskinan absolut (absolute poverty).
Bank Dunia mengetahui bahwa populasi, pertanian dan
environment adalah kunci untuk mengetahui masalah yang
dihadapi di Sub-Sahara Afrika, yaitu daerah yang paling
miskin di dunia. Pertumbuhan penduduk yang sangat cepat
yang tidak diimbangi oleh teknik pertanian menyebabkan
kekurangan. Hal ini juga menyebabkan degradasi tanah
dan penurunan produksi dan konsumsi makanan per
kapita.
3. • Pentingnya pertanian di dalam pertumbuhan sebuah
ekonomi yang didominasi oleh sektor pertanian,
pertumbuhan pertanian akan meningkatkan laju
pertumbuhan pendapatan daerah bruto (PDB). Peran
sektor pertanian dan sangat diperlukan dalam upaya
menurunkan kemiskinan. Data PBB menyatakan bahwa
pada daerah pedesaan di negara berkembang terdapat
sekitar 1 milyar penduduk dari 1,2 milyar penduduk hidup
dalam kemiskinan absolut (absolute poverty).
4. 1. Petani pada Zaman Kerajaan- kerajaan Indonesia
Kuno
2. Petani pada Masa Penjajahan
3. Petani Indonesia Sesudah Kemerdekaan
5. Subsektor Tanaman Pangan
a. Produksi
b. Konsumsi
Subsektor Perkebunan
Subsektor perhutanan
Subsektor peternakan
a. Intensifikasi
b. Ekstensifikasi
c. Diversifikasi dan Perbaikan mutu.
Subsektor perik
6. • Struktur perekonomian Indonesia merupakan topik strategis yang sampai sekarang masih
menjadi topik sentral dalam berbagai diskusi di ruang publik. Gagasan mengenai
langkah-langkah perekonomian Indonesia menuju era industrialisasi, dengan
mempertimbangkan usaha mempersempit jurang ketimpangan sosial dan pemberdayaan
daerah, sehingga terjadi pemerataan kesejahteraan kiranya perlu kita evaluasi kembali
sesuai dengan konteks kekinian dan tantangan perekonomian Indonesia di era globalisasi.
Tantangan perekonomian di era globalisasi ini masih sama dengan era sebelumnya, yaitu
bagaimana subjek dari perekonomian Indonesia, yaitu penduduk Indonesia sejahtera.
Indonesia mempunyai jumlah penduduk yang sangat besar, sekarang ada 235 juta
penduduk yang tersebar dari Merauke sampai Sabang. Jumlah penduduk yang besar ini
menjadi pertimbangan utama pemerintah pusat dan daerah, sehingga arah perekonomian
Indonesia masa itu dibangun untuk memenuhi kebutuhan pangan rakyatnya.
Berdasarkan pertimbangan ini, maka sektor pertanian menjadi sektor penting dalam
struktur perekonomian Indonesia. Seiring dengan berkembangnya perekonomian bangsa,
maka kita mulai mencanangkan masa depan Indonesia menuju era industrialisasi, dengan
pertimbangan sektor pertanian kita juga semakin kuat.
7. 1. Meningkatkan persediaan makanan.
2. Pendapatan dari ekspor.
3. Pertukaran tenaga kerja ke sektor industri.
4. Pembentukan modal.
5. Kebutuhan akan barang-barang pabrikan.
8. 1. Ekspansi sektor-sektor ekonomi lain sangat tergantung
pada produk-produk dari sector pertanian, bukan
saja untuk suatu kelangsungan pertumbuhan suplai
makanan mengikuti pertumbuhan penduduk.
2. Karena bias agraris yang sangat kuat dari ekonomi
selama tahp awal proses pembangunan ekonomi.
3. Karena pentingnya pertanian secara relative
menurun dengan pertumbuhan dan pembanguna
ekonomi.
4. Sektor pertanian mampu berperan sebagai sumber
penting bagi surplus neraca perdagangan atau
neraca pembayaran.
9. • Kontribusi produk dari pertanian dapat dilihat dari relasi
antara pertumbuhan pangsa PDBdari sector tersebut
dengan pangsa awalnya dan laju pertumbuhan relatifdari
produk-produk neto pertanian dan non pertanian.
• Didalam system ekonomi terbuka, besarnya kontribusi
produk dari sector pertanian, baik lewat pasar maupun
lewat keterkaitan produksi dengan sector-sektor
nonpertanian, misalnya industri manufaktur, juga sangat
dipengaruhi oleh kesiapan sector itu sendiri dalam
menghadapi persaingan dari luar (tingkat daya
saingnya).
10. • Negara agraris dengan proporsi populasi
pertanian (petani dan keluarganya) yang besar, seperti
Indonesia, merupakan sumber yang sangat penting bagi
pertumbuhan pasar domestik bagi sektor-sektor
nonpertanian, khususnya industri manufaktur.
• Namun, peranan sektor pertanian lewat kontribusi
pasarnya terhadap diversifikasi dan pertumbuhan output
dari sektor-sektor nonpertani ansangat tergantung pada
dua faktor penting yang dapat dianggap sebagai
prasyarat
11. 1. Dampak dari keterbukaan ekonomi dimana pasar
domestik tidak hanya diisi oleh barang-barang
buatan dalam negeri, tetapi juga barang-barang impor.
2. Jenis teknologi yang digunakan disektor pertanian
yang menentukan tinggi rendahnya tingkat mekanisasi
atau modernisasi dari sektor tersebut.
12. Ada dua factor produksi yang dapat dialihkan dari sector
pertanian ke sector-sektor nonpertanian, tanpa harus
mengurangi volume produksi (produktivitas) di sector
pertanian, pertama adalah tenaga kerja dan kedua adalah
modal. Market Surplus di sector pertanian bias menjadi
salah satu sumber modal bagi investasi di sektor-sektor
lain.untuk mendaptkan market surplus, kinerja sektor
pertanian itu sendiri harus baik, dalam arti bisa
menghasilkan surplus. Factor yang sangat ditentukan oleh
kekuatan sisi suplainya (teknologi, infrastruktur, dan
sumber daya manusia) dan dari sisi permintaan (pasar)
oleh niali tukar antara produk pertanian dan produk
nonpertanian, baik di pasar dalam negeri maupun luar
negeri.
13. Kontribusi sector pertanian di suatu negara terhadap
peningkatan devisa terjadi melalui peningkatan ekspor dan
atau pengurangan impor Negara tersebut untuk komoditi-
komoditi pertanian. Akan tetapi peranan sector pertanian
dalam peningkatan devisa bisa dikontradiksi dengan
peranannya dalam bentuk kontribusi produk. Dengan kata
lain, usaha peningkatan ekspor pertanian bisa berakibat
negative terhadap pasokan pasar dalam negeri, atau
sebaliknya, usaha memenuhi kebutuhan pasar dalam
negeri bisa menjadi suatu factor penghambat bagi
pertumbuhan ekspor pertanian.