SlideShare a Scribd company logo
PEMBANGUNAN
INDUSTRI
DI INDONESIA
Beberapa Istilah
• Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah
bahan mentah, bahan baku, bahan setengah jadi
atau barang jadi menjadi barang yang bermutu
tinggi dalam penggunaannya.
• Perindustrian adalah industrialisasi adalah suatu
proses perubahan sosial ekonomi yang mengubah
sistem pencaharian masyarakat agraris
(pertanian) menjadi masyarakat industri
• Perindustrian adalah Kegiatan proses produksi
dalam industry.
Pengertian Industri Menurut UU No.5
Tahun 1994
• Industri adalah : Kegiatan ekonomi
yang mengolah bahan mentah, bahan
baku, barang setengah jadi dan atau
barang jadi menjadi barang dengan
nilai yang lebih tinggi untuk
penggunaannya, termasuk kegiatan
rancang bangun dan perekayasaan
industri.
SEJARAH INDUSTRI DI INDONESIA
• Pada sekitar tahun 1920-an industri-industri
moderen di Indonesia hampir semuanya
dimiliki oleh orang asing meskipun jumlahnya
relatif sedikit.
• Industri kecil yang ada pada masa itu hanya
berupa industri-industri rumah tangga seperti
penggilingan padi, tekstil dan sebagainya,
yang tidak terkoordinasi.
• Tenaga kerja terpusat di sektor pertnian dan
perkebunan untuk memenuhi kebutuhan
ekspor pemerintah kolonial.
Lanjutan …
• Menurut sensus industri kolonial
pertama (1939), industri-industri yang
ada ketika itu adalah bidang pengolahan
makanan dan tekstil serta barang-
barang logam dan memperkerjakanan
tenaga kerja sebanyak 173 ribu orang,
semuanya milik asing.
• Setelah Indonesia merdeka, Tahun
1951, pemerintah meluncurkan RUP
(Rencana Urgensi Perekonomian).
• Program utamanya menumbuhkan dan
mendorong industri kecil pribumi dan
memberlakukan pembatasan industri
besar atau modern yang dimiliki orang
Eropa dan Cina
• Pada tahun 1957 sektor industri mengalami
stagnasi dan perekonomian mengalami
masa teduh, pada tahun 1960-an sektor
industri tidak berkembang.
• Industrialisasi di Indonesiamulai
berkembang pada pemerintahan rejim
Orde Baru. Melalui UU No.1 Tahun 1967
tentang Penanaman Modal Asing (PMA).
• Pemerintah melakukan liberalisasi untuk
menarik modal asing dengan tujuan
menggairahkan perekonomian yang lesu.
• Pada saat itu pemerintah harus
mengambil keputusan yang dilematis, di
satu sisi masuknya modal asing akan
menggairahkan perekonomian dengan
aliran modal, teknologi dan penyerapan
tenaga kerja, sedangkan di sisi lain
terdapat ancaman kemungkinan dominasi
perekonomian oleh PMA (Pangestu,
• 1995:1-3 dalam Suandi Hamid).
• Sejak awal dekade 1970-an hingga
pertengahan dekade 1980-an
pemerintah mengembangkan strategi
Industri Substitusi Impor (ISI).
• Strategi ini bertujuan :
• Untuk menghemat devisa dengan cara
mengembangkan industry yang
menghasilkan barang pengganti barang
impor.
• Membatasi masuknya investor asing
dengan berbagai ketentuan antara lain
pembatasan pemberian lisensi,
penetapan pangsa modal PMA relatif
terhadap modal domestik, dan
pelarangan PMA bergerak di sektor
pertahanan-keamanan, sektor strategis
(telekomunikasi), dan sector publik (listrik
dan air minum).
Strategi ISI tidak berhasil menghemat devisa
karena pemerintah menekankan pada produk
barang-barang mewah berteknologi tinggi,
padat modal dan bergantung pada pasokan
inputnya berasal dari negara maju. Akibatnya
strategi tersebut malah mengursa devisa karena
harus membeli barang modal dan input yang
sebagian diimpor.
• Pada awal tahun 1980-an, pemerintah
mengubah strategi industrialisasi dari Industri
Substitusi Impor (ISI) menjadi Industri
Promosi Ekspor (IPE).
• Tujuan IPE adalah berusaha memacu
pertumbuhan industri berorientasi ekspor
dengan memberi kemudahan permodalan
dan izin investasi untuk PMA dan PMDN.
• Tahun 1984 hingga tahun 1999 menggairhkan
industry manufaktur dan kemudahan syarat
bagi PMA.
STRUKTUR INDUSTRI DI INDONESIA
• Struktur industri didefinisikan dalam
terminologi distribusi jumlah dan
ukuran dari perusahaan-perusahaan
yang ada dalam industri (Bain: 1968).
• Struktur industri merupakan cerminan
dari struktur pasar suatu industri
(Kuncoro: 2007).
STRUKTUR INDUSTRI
Menurut kriteria UNIDO (United Nations for Industrial
Development Organization) negara-negara
dikelompokkan sebagai berikut:
• Kelompok negara non-industri apabila sumbangan
sector industri terhadap PDB kurang dari 10%
• Kelompok negara dalam proses industrialisasi
apabila sumbangan tersebut antara 10%-20%
• Kelompok negara semi industri jika sumbangan
tersebut antara 20%-30%
• Kelompok negara industri jika sumbangan tersebut
lebih dari 30%
• Struktur industri di Indonesia masih belum
dalam (shallow) dan belum seimbang
(unbalanced). Berbagai penelitian yang
memanfaatkan tabel inputoutput
• menunjukkan bahwa kaitan ekonomis antara
industri skala besar, menengah, dan kecil
masih sangat minim, kecuali untuk sub
sektor makanan, produk kayu, dan kulit. Ini
diperparah dengan struktur industri yang
masih kuasi-monopolistik dan oligopolistik.
Rasio konsentrasi untuk melihat struktur industri
sebagai berikut:
1. Rata-rata tingkat konsentrasi sektor
manufaktur sebesar 47%, lebih tinggi
dibanding konsentrasi industri di negara
maju (Inggris 22% dan AS 36%)
2. Berdasarkan standart internasional, industri
berstruktur oligopoli bila 4 perusahan
terbesar dalam industri yang sama memiliki
konsentrasi di atas 40%. Sehingga dapat
dikatakan struktur pasar industry
manufaktur Indonesia berciri oligopolis
Tabel 2.1.
Rasio Konsentrasi dalam Sektor Manufaktur
(pangsa 4 perusahaan terbesar, dalam persen)
Klasifikasi Periode Tahun
Kode ISI Subsektor 1985-an 2000-an
31
Makanan, minuman,
tembakau 59,1 61,5
32 Tekstil, pakaian jadi, kulit 24,9 24,0
33 Produk kayu 13,4 15,9
34 Kertas 43,8 50,2
35 Kimia 46,4 44,6
36 Bahan galian bukan logam 75,7 58,1
37 Logam dasar 82,0 71,8
38
Barang dari logam, mesin
dan peralatannya
49,7 57,4
39 Pengolahan lain 71,9 49,0
Rata-rata tertimbang 49,5 47,1
Sumber: BKPM
• Berdasarkan Tabel diatas rata-rata tingkat
konsentrasi untuk sektor manufaktur sebesar
47 persen, lebih tinggi dibandingkan
konsentrasi industri di negara maju (Inggris 22
persen dan AS 36 persen). Struktur pasar
industri manufaktur Indonesia berciri
oligopolis karena empat perusahaan terbesar
dalam industri yang sama mempunyai
konsentrasi industri di atas 40 persen.
Padahal mayoritas 7 dari 9 subsektor industri
manufaktur memiliki rasio konsentrasi di atas
40 persen.
MASALAH STRUKTURAL INDUSTRI DI
INDONESIA
LAJU PERTUMUBUHAN INDUSTRI DI INDONESIA
MASALAH STRUKTURAL INDUSTRI DI
INDONESIA
• Hasil penelitian UNIDO (United Nation
Industrial Development Organization),
badan khusus PBB yang berfungsi
meningkatkan proses industrialisasi di
negara-negara berkembang dan untuk
pemberian country service framework for
Indonesia (CSFI), menunjukkan adanya
peningkatan Industrialisasi di Indonesia,
meskipun masih tertinggal bila
dibandingkan Dengan negara di ASEAN.
• Penelitian tersebut menunjukkan
bahwa Indonesia sejak tahun 1980-an
di peringkat 75 menjadi 54 tahun 1990-
an dan naik lagi menjadi 38 pada tahun
2000-an.
• Dibandingkan dengan negara tetangga
seperti Malaysia, Indonesia cukup
tertinggal. Malaysia pada tahun 1980-an
berada di peringkat 50 dan menjadi
peringkat 15 pada tahun 2000-an.
Thailand dari peringkat 47 tahun 1980-an
menjadi 23 pada tahun 2000-an,
sementara Philipina dari peringkat 42
tahun 1980-an menjadi 25 pada tahun
2000-an
REFORMASI KEBIJAKAN INDUSTRI
 Struktur industri yang umumnya oligopolistik dan
terkonsentrasi akan rentan terhadap gejolak eksternal yang
tercermin dari rendahnya kandungan teknologi,
ketergantungan yang tinggi pada barang modal dan input
antara dari luar negeri, serta lemahnya keterkaitan antar
industri (Kuncoro, 2010:276).
 Kebijakan industri tradisional yaitu penentuan target sektor
dan industri dengan mengabaikan dimana letak lokasi
industry (Aspasial).
 Perspektif spasial pembangunan industri dengan berbasis
kluster (Industrial cluster) merupakan strategi pembangunan
nasional yang telah diatur dalam Perpres No. 28 tahun 2008
tentang kebijakan industri nasional.
KLASIFIKASI DAN KONSENTRASI INDUSTRI DI
INDONESIA
Tabel 2.3.
Nilai investasi modal asing di Indonesia tahun 2000 - 2014
(dalam juta dollar AS)
Sektor 2000 2002 2004 2006 2008 2010 2012 2014
Industri 31,4 62,5 126,0 115,4 156.3 102.5 270.6 339.8
Primer
Industri 2,629.8 4,028.5 5,637.0 4,759.9 2,172.0 1,569.6 1,838.9 2,820.9
Sekunder
Industri 812,2 774,7 2,466.9 5,002.1 1,153.9 1,413.2 3,316.4 1,408.6
Tersier
Total 3,473.4 4,865.7 8,229.9 9,877.4 3,482.2 3,085.3 5,425.9 4,569.3
Tabel 2.4.
Nilai investasi domestik dalam negeri tahun 2000-2014
(Dalam juta dollar)
Sektor 2000 2002 2004 2006 2008 2010 2012 2014
Industri 1,618.8 1,302.3 2,366.0 2,417.3 1,163.8 1,025.2 610.0 927.2
Primer
Industri 12,823.8 9,937.6 10,271.117,664.25,856.1 9,370.4 6,125.0 10,756.0
Sekunder
Industri
tersier 4,186.2 5,272.6 3,649.6 1,956.5 2,860.9 1,633.7 4,809.8 3,544.4
TOTAL 18,628.8 16,512.5 16,286.7 22,038.0 9,880.812,029.3 11,544.8 15,227.6

More Related Content

Similar to Industri indonesia

Industrialisai dan perkembangan sektor industri
Industrialisai dan perkembangan sektor industriIndustrialisai dan perkembangan sektor industri
Industrialisai dan perkembangan sektor industri
ifat fatiroh
 
Industrialisasi dan perkembangan sektor industry
Industrialisasi dan perkembangan sektor industryIndustrialisasi dan perkembangan sektor industry
Industrialisasi dan perkembangan sektor industry
suhemah emah
 
Industrialisasi dan perkembangan sektor industry
Industrialisasi dan perkembangan sektor industryIndustrialisasi dan perkembangan sektor industry
Industrialisasi dan perkembangan sektor industry
Inas Intishar
 
9 industrialisasi dan perkembangan sektor industri adhi nugraha_5_x_11141026
9 industrialisasi dan perkembangan sektor industri adhi nugraha_5_x_111410269 industrialisasi dan perkembangan sektor industri adhi nugraha_5_x_11141026
9 industrialisasi dan perkembangan sektor industri adhi nugraha_5_x_11141026
adhi nugraha
 
Sukma industrialisasi
Sukma industrialisasiSukma industrialisasi
Sukma industrialisasi
Sukma Wijaya
 
Sukma industrialisasi
Sukma industrialisasiSukma industrialisasi
Sukma industrialisasi
Sukma Wijaya
 
Ruri nurul jannah 9
Ruri nurul jannah 9Ruri nurul jannah 9
Ruri nurul jannah 9
Ruri1139
 
Pembangunan Industri (Perekonomian Indonesia BAB 5)
Pembangunan Industri (Perekonomian Indonesia BAB 5)Pembangunan Industri (Perekonomian Indonesia BAB 5)
Pembangunan Industri (Perekonomian Indonesia BAB 5)
Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Presentation9 industrialisasi dan perkembangan sektor industry
Presentation9 industrialisasi dan perkembangan sektor industryPresentation9 industrialisasi dan perkembangan sektor industry
Presentation9 industrialisasi dan perkembangan sektor industry
iswah yuni
 
Industrialisasi di indonesia
Industrialisasi di indonesiaIndustrialisasi di indonesia
Industrialisasi di indonesia
ifa_talita
 
Abdul ajid 11140963 tugas ke 11
Abdul ajid 11140963 tugas ke 11Abdul ajid 11140963 tugas ke 11
Abdul ajid 11140963 tugas ke 11
abdul ajid
 
M9. industrialisasi dan perkembangan sektor industri
M9. industrialisasi dan perkembangan sektor industriM9. industrialisasi dan perkembangan sektor industri
M9. industrialisasi dan perkembangan sektor industri
erlina na
 
9. industrialisasi dan perkembangan sektor industry
9. industrialisasi dan perkembangan sektor industry9. industrialisasi dan perkembangan sektor industry
9. industrialisasi dan perkembangan sektor industry
Andi Sutandi
 
Makalah masalah industrialisasi
Makalah  masalah industrialisasiMakalah  masalah industrialisasi
Makalah masalah industrialisasi
Warnet Raha
 
Industrialisasi dan perkembangan sektor industrI
Industrialisasi dan perkembangan sektor industrIIndustrialisasi dan perkembangan sektor industrI
Industrialisasi dan perkembangan sektor industrI
Ahmad Muhyi
 
Industrialisasi dan perkembangan sektor industry
Industrialisasi dan perkembangan sektor industryIndustrialisasi dan perkembangan sektor industry
Industrialisasi dan perkembangan sektor industry
Ahmad Muhyi
 
Makalah masalah industrialisasi
Makalah  masalah industrialisasiMakalah  masalah industrialisasi
Makalah masalah industrialisasi
Septian Muna Barakati
 
Sos industri
Sos industriSos industri
Sos industri
Ivan simamora
 

Similar to Industri indonesia (20)

Industrialisai dan perkembangan sektor industri
Industrialisai dan perkembangan sektor industriIndustrialisai dan perkembangan sektor industri
Industrialisai dan perkembangan sektor industri
 
Industrialisasi dan perkembangan sektor industry
Industrialisasi dan perkembangan sektor industryIndustrialisasi dan perkembangan sektor industry
Industrialisasi dan perkembangan sektor industry
 
Industrialisasi dan perkembangan sektor industry
Industrialisasi dan perkembangan sektor industryIndustrialisasi dan perkembangan sektor industry
Industrialisasi dan perkembangan sektor industry
 
9 industrialisasi dan perkembangan sektor industri adhi nugraha_5_x_11141026
9 industrialisasi dan perkembangan sektor industri adhi nugraha_5_x_111410269 industrialisasi dan perkembangan sektor industri adhi nugraha_5_x_11141026
9 industrialisasi dan perkembangan sektor industri adhi nugraha_5_x_11141026
 
Sukma industrialisasi
Sukma industrialisasiSukma industrialisasi
Sukma industrialisasi
 
Sukma industrialisasi
Sukma industrialisasiSukma industrialisasi
Sukma industrialisasi
 
Ruri nurul jannah 9
Ruri nurul jannah 9Ruri nurul jannah 9
Ruri nurul jannah 9
 
Pembangunan Industri (Perekonomian Indonesia BAB 5)
Pembangunan Industri (Perekonomian Indonesia BAB 5)Pembangunan Industri (Perekonomian Indonesia BAB 5)
Pembangunan Industri (Perekonomian Indonesia BAB 5)
 
Presentation9 industrialisasi dan perkembangan sektor industry
Presentation9 industrialisasi dan perkembangan sektor industryPresentation9 industrialisasi dan perkembangan sektor industry
Presentation9 industrialisasi dan perkembangan sektor industry
 
Industrialisasi di indonesia
Industrialisasi di indonesiaIndustrialisasi di indonesia
Industrialisasi di indonesia
 
Abdul ajid 11140963 tugas ke 11
Abdul ajid 11140963 tugas ke 11Abdul ajid 11140963 tugas ke 11
Abdul ajid 11140963 tugas ke 11
 
Makalah masalah industrialisasi
Makalah  masalah industrialisasiMakalah  masalah industrialisasi
Makalah masalah industrialisasi
 
M9. industrialisasi dan perkembangan sektor industri
M9. industrialisasi dan perkembangan sektor industriM9. industrialisasi dan perkembangan sektor industri
M9. industrialisasi dan perkembangan sektor industri
 
9. industrialisasi dan perkembangan sektor industry
9. industrialisasi dan perkembangan sektor industry9. industrialisasi dan perkembangan sektor industry
9. industrialisasi dan perkembangan sektor industry
 
Makalah masalah industrialisasi
Makalah  masalah industrialisasiMakalah  masalah industrialisasi
Makalah masalah industrialisasi
 
Makalah masalah industrialisasi
Makalah  masalah industrialisasiMakalah  masalah industrialisasi
Makalah masalah industrialisasi
 
Industrialisasi dan perkembangan sektor industrI
Industrialisasi dan perkembangan sektor industrIIndustrialisasi dan perkembangan sektor industrI
Industrialisasi dan perkembangan sektor industrI
 
Industrialisasi dan perkembangan sektor industry
Industrialisasi dan perkembangan sektor industryIndustrialisasi dan perkembangan sektor industry
Industrialisasi dan perkembangan sektor industry
 
Makalah masalah industrialisasi
Makalah  masalah industrialisasiMakalah  masalah industrialisasi
Makalah masalah industrialisasi
 
Sos industri
Sos industriSos industri
Sos industri
 

More from UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU

ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptxPEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptxMETODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptxTEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptxANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptxPERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptx
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptxPEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptx
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
KONTRAK KULIAH PENGANTAR ILMU EKONOMI II.pdf
KONTRAK KULIAH PENGANTAR  ILMU EKONOMI II.pdfKONTRAK KULIAH PENGANTAR  ILMU EKONOMI II.pdf
KONTRAK KULIAH PENGANTAR ILMU EKONOMI II.pdf
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptx
PERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptxPERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptx
PERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PERTEMUAN 3 LINIER PROGRAMING METODE GRAFIK.pptx
PERTEMUAN  3 LINIER PROGRAMING  METODE GRAFIK.pptxPERTEMUAN  3 LINIER PROGRAMING  METODE GRAFIK.pptx
PERTEMUAN 3 LINIER PROGRAMING METODE GRAFIK.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptx
PERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptxPERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptx
PERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PENGERTIAN RISET OPERASI ATAU OPERATIONAL RESEARCH
PENGERTIAN RISET OPERASI ATAU OPERATIONAL RESEARCHPENGERTIAN RISET OPERASI ATAU OPERATIONAL RESEARCH
PENGERTIAN RISET OPERASI ATAU OPERATIONAL RESEARCH
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
KONTRAK KULIAH MATA KULIAH RISET OPERASI
KONTRAK KULIAH MATA KULIAH RISET OPERASIKONTRAK KULIAH MATA KULIAH RISET OPERASI
KONTRAK KULIAH MATA KULIAH RISET OPERASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PENILAIAN KINERJA NEW.pptx
PENILAIAN KINERJA NEW.pptxPENILAIAN KINERJA NEW.pptx
PENILAIAN KINERJA NEW.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 

More from UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU (20)

ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
 
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptxPEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
 
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
 
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
 
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptxMETODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
 
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptxTEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptxANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
 
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptxPERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
 
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptx
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptxPEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptx
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptx
 
KONTRAK KULIAH PENGANTAR ILMU EKONOMI II.pdf
KONTRAK KULIAH PENGANTAR  ILMU EKONOMI II.pdfKONTRAK KULIAH PENGANTAR  ILMU EKONOMI II.pdf
KONTRAK KULIAH PENGANTAR ILMU EKONOMI II.pdf
 
PERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptx
PERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptxPERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptx
PERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptx
 
PERTEMUAN 3 LINIER PROGRAMING METODE GRAFIK.pptx
PERTEMUAN  3 LINIER PROGRAMING  METODE GRAFIK.pptxPERTEMUAN  3 LINIER PROGRAMING  METODE GRAFIK.pptx
PERTEMUAN 3 LINIER PROGRAMING METODE GRAFIK.pptx
 
PERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptx
PERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptxPERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptx
PERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptx
 
PENGERTIAN RISET OPERASI ATAU OPERATIONAL RESEARCH
PENGERTIAN RISET OPERASI ATAU OPERATIONAL RESEARCHPENGERTIAN RISET OPERASI ATAU OPERATIONAL RESEARCH
PENGERTIAN RISET OPERASI ATAU OPERATIONAL RESEARCH
 
KONTRAK KULIAH MATA KULIAH RISET OPERASI
KONTRAK KULIAH MATA KULIAH RISET OPERASIKONTRAK KULIAH MATA KULIAH RISET OPERASI
KONTRAK KULIAH MATA KULIAH RISET OPERASI
 
PENILAIAN KINERJA NEW.pptx
PENILAIAN KINERJA NEW.pptxPENILAIAN KINERJA NEW.pptx
PENILAIAN KINERJA NEW.pptx
 

Recently uploaded

5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
StevanusOkiRudySusan
 
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docxLAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
moh3315
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Sathya Risma
 
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayespeluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
ayyurah2004
 
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdfKalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
SDNBotoputih
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
nurfaridah271
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdfLAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
RosidaAini3
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
d2spdpnd9185
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
Kanaidi ken
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
TriSutrisno48
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
opkcibungbulang
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
PutraDwitara
 

Recently uploaded (20)

5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
 
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docxLAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
 
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayespeluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
 
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdfKalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdfLAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
 

Industri indonesia

  • 2. Beberapa Istilah • Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, bahan setengah jadi atau barang jadi menjadi barang yang bermutu tinggi dalam penggunaannya. • Perindustrian adalah industrialisasi adalah suatu proses perubahan sosial ekonomi yang mengubah sistem pencaharian masyarakat agraris (pertanian) menjadi masyarakat industri • Perindustrian adalah Kegiatan proses produksi dalam industry.
  • 3. Pengertian Industri Menurut UU No.5 Tahun 1994 • Industri adalah : Kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi dan atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri.
  • 4. SEJARAH INDUSTRI DI INDONESIA • Pada sekitar tahun 1920-an industri-industri moderen di Indonesia hampir semuanya dimiliki oleh orang asing meskipun jumlahnya relatif sedikit. • Industri kecil yang ada pada masa itu hanya berupa industri-industri rumah tangga seperti penggilingan padi, tekstil dan sebagainya, yang tidak terkoordinasi. • Tenaga kerja terpusat di sektor pertnian dan perkebunan untuk memenuhi kebutuhan ekspor pemerintah kolonial.
  • 5. Lanjutan … • Menurut sensus industri kolonial pertama (1939), industri-industri yang ada ketika itu adalah bidang pengolahan makanan dan tekstil serta barang- barang logam dan memperkerjakanan tenaga kerja sebanyak 173 ribu orang, semuanya milik asing.
  • 6. • Setelah Indonesia merdeka, Tahun 1951, pemerintah meluncurkan RUP (Rencana Urgensi Perekonomian). • Program utamanya menumbuhkan dan mendorong industri kecil pribumi dan memberlakukan pembatasan industri besar atau modern yang dimiliki orang Eropa dan Cina
  • 7. • Pada tahun 1957 sektor industri mengalami stagnasi dan perekonomian mengalami masa teduh, pada tahun 1960-an sektor industri tidak berkembang. • Industrialisasi di Indonesiamulai berkembang pada pemerintahan rejim Orde Baru. Melalui UU No.1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing (PMA). • Pemerintah melakukan liberalisasi untuk menarik modal asing dengan tujuan menggairahkan perekonomian yang lesu.
  • 8. • Pada saat itu pemerintah harus mengambil keputusan yang dilematis, di satu sisi masuknya modal asing akan menggairahkan perekonomian dengan aliran modal, teknologi dan penyerapan tenaga kerja, sedangkan di sisi lain terdapat ancaman kemungkinan dominasi perekonomian oleh PMA (Pangestu, • 1995:1-3 dalam Suandi Hamid).
  • 9. • Sejak awal dekade 1970-an hingga pertengahan dekade 1980-an pemerintah mengembangkan strategi Industri Substitusi Impor (ISI). • Strategi ini bertujuan : • Untuk menghemat devisa dengan cara mengembangkan industry yang menghasilkan barang pengganti barang impor.
  • 10. • Membatasi masuknya investor asing dengan berbagai ketentuan antara lain pembatasan pemberian lisensi, penetapan pangsa modal PMA relatif terhadap modal domestik, dan pelarangan PMA bergerak di sektor pertahanan-keamanan, sektor strategis (telekomunikasi), dan sector publik (listrik dan air minum).
  • 11. Strategi ISI tidak berhasil menghemat devisa karena pemerintah menekankan pada produk barang-barang mewah berteknologi tinggi, padat modal dan bergantung pada pasokan inputnya berasal dari negara maju. Akibatnya strategi tersebut malah mengursa devisa karena harus membeli barang modal dan input yang sebagian diimpor.
  • 12. • Pada awal tahun 1980-an, pemerintah mengubah strategi industrialisasi dari Industri Substitusi Impor (ISI) menjadi Industri Promosi Ekspor (IPE). • Tujuan IPE adalah berusaha memacu pertumbuhan industri berorientasi ekspor dengan memberi kemudahan permodalan dan izin investasi untuk PMA dan PMDN. • Tahun 1984 hingga tahun 1999 menggairhkan industry manufaktur dan kemudahan syarat bagi PMA.
  • 13.
  • 14. STRUKTUR INDUSTRI DI INDONESIA • Struktur industri didefinisikan dalam terminologi distribusi jumlah dan ukuran dari perusahaan-perusahaan yang ada dalam industri (Bain: 1968). • Struktur industri merupakan cerminan dari struktur pasar suatu industri (Kuncoro: 2007).
  • 15. STRUKTUR INDUSTRI Menurut kriteria UNIDO (United Nations for Industrial Development Organization) negara-negara dikelompokkan sebagai berikut: • Kelompok negara non-industri apabila sumbangan sector industri terhadap PDB kurang dari 10% • Kelompok negara dalam proses industrialisasi apabila sumbangan tersebut antara 10%-20% • Kelompok negara semi industri jika sumbangan tersebut antara 20%-30% • Kelompok negara industri jika sumbangan tersebut lebih dari 30%
  • 16. • Struktur industri di Indonesia masih belum dalam (shallow) dan belum seimbang (unbalanced). Berbagai penelitian yang memanfaatkan tabel inputoutput • menunjukkan bahwa kaitan ekonomis antara industri skala besar, menengah, dan kecil masih sangat minim, kecuali untuk sub sektor makanan, produk kayu, dan kulit. Ini diperparah dengan struktur industri yang masih kuasi-monopolistik dan oligopolistik.
  • 17. Rasio konsentrasi untuk melihat struktur industri sebagai berikut: 1. Rata-rata tingkat konsentrasi sektor manufaktur sebesar 47%, lebih tinggi dibanding konsentrasi industri di negara maju (Inggris 22% dan AS 36%) 2. Berdasarkan standart internasional, industri berstruktur oligopoli bila 4 perusahan terbesar dalam industri yang sama memiliki konsentrasi di atas 40%. Sehingga dapat dikatakan struktur pasar industry manufaktur Indonesia berciri oligopolis
  • 18. Tabel 2.1. Rasio Konsentrasi dalam Sektor Manufaktur (pangsa 4 perusahaan terbesar, dalam persen) Klasifikasi Periode Tahun Kode ISI Subsektor 1985-an 2000-an 31 Makanan, minuman, tembakau 59,1 61,5 32 Tekstil, pakaian jadi, kulit 24,9 24,0 33 Produk kayu 13,4 15,9 34 Kertas 43,8 50,2 35 Kimia 46,4 44,6 36 Bahan galian bukan logam 75,7 58,1 37 Logam dasar 82,0 71,8 38 Barang dari logam, mesin dan peralatannya 49,7 57,4 39 Pengolahan lain 71,9 49,0 Rata-rata tertimbang 49,5 47,1 Sumber: BKPM
  • 19. • Berdasarkan Tabel diatas rata-rata tingkat konsentrasi untuk sektor manufaktur sebesar 47 persen, lebih tinggi dibandingkan konsentrasi industri di negara maju (Inggris 22 persen dan AS 36 persen). Struktur pasar industri manufaktur Indonesia berciri oligopolis karena empat perusahaan terbesar dalam industri yang sama mempunyai konsentrasi industri di atas 40 persen. Padahal mayoritas 7 dari 9 subsektor industri manufaktur memiliki rasio konsentrasi di atas 40 persen.
  • 22. MASALAH STRUKTURAL INDUSTRI DI INDONESIA • Hasil penelitian UNIDO (United Nation Industrial Development Organization), badan khusus PBB yang berfungsi meningkatkan proses industrialisasi di negara-negara berkembang dan untuk pemberian country service framework for Indonesia (CSFI), menunjukkan adanya peningkatan Industrialisasi di Indonesia, meskipun masih tertinggal bila dibandingkan Dengan negara di ASEAN.
  • 23. • Penelitian tersebut menunjukkan bahwa Indonesia sejak tahun 1980-an di peringkat 75 menjadi 54 tahun 1990- an dan naik lagi menjadi 38 pada tahun 2000-an.
  • 24. • Dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia, Indonesia cukup tertinggal. Malaysia pada tahun 1980-an berada di peringkat 50 dan menjadi peringkat 15 pada tahun 2000-an. Thailand dari peringkat 47 tahun 1980-an menjadi 23 pada tahun 2000-an, sementara Philipina dari peringkat 42 tahun 1980-an menjadi 25 pada tahun 2000-an
  • 25. REFORMASI KEBIJAKAN INDUSTRI  Struktur industri yang umumnya oligopolistik dan terkonsentrasi akan rentan terhadap gejolak eksternal yang tercermin dari rendahnya kandungan teknologi, ketergantungan yang tinggi pada barang modal dan input antara dari luar negeri, serta lemahnya keterkaitan antar industri (Kuncoro, 2010:276).  Kebijakan industri tradisional yaitu penentuan target sektor dan industri dengan mengabaikan dimana letak lokasi industry (Aspasial).  Perspektif spasial pembangunan industri dengan berbasis kluster (Industrial cluster) merupakan strategi pembangunan nasional yang telah diatur dalam Perpres No. 28 tahun 2008 tentang kebijakan industri nasional.
  • 26. KLASIFIKASI DAN KONSENTRASI INDUSTRI DI INDONESIA Tabel 2.3. Nilai investasi modal asing di Indonesia tahun 2000 - 2014 (dalam juta dollar AS) Sektor 2000 2002 2004 2006 2008 2010 2012 2014 Industri 31,4 62,5 126,0 115,4 156.3 102.5 270.6 339.8 Primer Industri 2,629.8 4,028.5 5,637.0 4,759.9 2,172.0 1,569.6 1,838.9 2,820.9 Sekunder Industri 812,2 774,7 2,466.9 5,002.1 1,153.9 1,413.2 3,316.4 1,408.6 Tersier Total 3,473.4 4,865.7 8,229.9 9,877.4 3,482.2 3,085.3 5,425.9 4,569.3
  • 27. Tabel 2.4. Nilai investasi domestik dalam negeri tahun 2000-2014 (Dalam juta dollar) Sektor 2000 2002 2004 2006 2008 2010 2012 2014 Industri 1,618.8 1,302.3 2,366.0 2,417.3 1,163.8 1,025.2 610.0 927.2 Primer Industri 12,823.8 9,937.6 10,271.117,664.25,856.1 9,370.4 6,125.0 10,756.0 Sekunder Industri tersier 4,186.2 5,272.6 3,649.6 1,956.5 2,860.9 1,633.7 4,809.8 3,544.4 TOTAL 18,628.8 16,512.5 16,286.7 22,038.0 9,880.812,029.3 11,544.8 15,227.6